PPT blok 21 cushing syndrome

23
Cushing syndrome pada penderita diabetes melitus Margie Soflyta 102012388 C9

description

ppt met endokrin 2 cushing syndrome

Transcript of PPT blok 21 cushing syndrome

Page 1: PPT blok 21 cushing syndrome

Cushing syndrome pada penderita diabetes melitus

Margie Soflyta102012388

C9

Page 2: PPT blok 21 cushing syndrome

Skenario 1

• Seorang laki-laki 44 th datang ke poliklinik dengan keluhan sering lemas sejak 1,5 bulan yang lalu. Pada malam hari terbangun 3-4x untuk buang air kecil.

Rumusan Masalah

• Seorang laki-laki 44 th dengan keluhan sering lemas sejak 1,5 bulan yang lalu.

Hipotesis• Laki-laki tersebut menderita cushing

syndrome

Page 3: PPT blok 21 cushing syndrome

ANALISIS MASALAH (MIND MAP)

RM

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Differential Diagnosis

Working Diagnosis

Etiologi

EpidemiologiPatofisiologi

Gejala Klinis

Tata Laksana

Prencegahan

Komplikasi

Prognosis

Page 4: PPT blok 21 cushing syndrome

Anamnesis

• Keluhan Utama: sering lemas sejak 1,5 bulan yang lalu.

• Keluhan Penyerta : nokturia• Riw Peny Dahulu : Asma Sejak Kecil• Riw Peny Keluarga : DM Tipe 2• Riw Obat : Prednisone 500mg 1x1 u/ terapi

lanjutan

Page 5: PPT blok 21 cushing syndrome

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum: Baik, terlihat endomorf gemuk pendek

• TD: 140/75 mmHg• Wajah tampak

moonface, obes sentral

• Antro : Ling Per 110cm, Ling Pinggang 85cm, TB 150cm, BB 80kg, kaki KPR ++

Pemeriksaan Penunjang

• Gula Darah Puasa 130 mg/dL

Page 6: PPT blok 21 cushing syndrome

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap: Hb = 14 g/dL, Ht = 47%, leukosit = 4000/uL, dan trombosit = 200.000/uL.

• Uji Widal: titer S. typhi O = 1/320, S. typhi H = 1/320, S. paratyphi AO = 1/80, dan S. paratyphi AH = negatif (tidak ada).

• Uji TUBEX - ELISA• Uji Typhidot - Kultur Empedu• Uji Dipstik• Kultur Darah

Page 7: PPT blok 21 cushing syndrome

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Menentukan adanya Aglutinin O, H, Vi pada serum

pasien.• Titer aglutinin O 1/160 = positif (8 bulan terakhir

tidak mendapat vaksinasi atau sembuh dari demam typhoid). 1/80 = tidak pernah kena.

Uji Widal

• Mendeteksi antibodi anti S. typhi O9 pada serum pasien.

• Positif: infeksi Salmonella Serogruop D.• Negatif: infeksi S. paratyphi.

Uji TUBEX

• Mendeteksi antibodi IgM dan IgG yang terdapat pada protein membran luar S. typhi.

• Positif: 2-3 hari setelah infeksi.Uji

Typhidot

Page 8: PPT blok 21 cushing syndrome

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap S. typhi pada spesimen serum.

Uji IgM Dipstik

• Positif• Negatif: terapi antibiotik, volume darah yang

kurang, pernah divaksin, pengambilan darah dilakukan setelah minggu I.

Kultur Darah

• IgM positif: infeksi akut.• IgG positif: pernah kontak/pernah

terinfeksi/reinfeksi/daerah endemik.ELISA

Page 9: PPT blok 21 cushing syndrome

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Gold standard untuk demam typhoid/paratyphoid.

• Positif.Kultur

Empedu• Negatif. -> hasil biakan negatif palsu.• Penyebab: jumlah darah < 2 mL,

darah tidak segera dimasukan ke dalam media Gall.

• Saat pengambilan darah masih dalam minggu I sakit, mendapatkan terapi antibiotika dan vaksinasi.

Page 10: PPT blok 21 cushing syndrome

DiFFERENTIAL Diagnosis

• Demam Berdarah Dengue: nyeri kepala, demam. Demam naik turun tidak teratur.

• Leptospirosis: demam, nyeri tiba-tiba di kepala bagian frontal. Nyeri otot hebat. Ditemukan fotofobia.

• Hepatitis A: masa inkubasi selama 2-6 minggu, setelah itu baru menimbulkan gejala dan tanda terserang hepatitis A.

Page 11: PPT blok 21 cushing syndrome

Working Diagnosis

• Menguji sampel tinja atau darah untuk memastikan keberadaan bakteri Salmonella sp. Membiakkan darah pada hari 14 yang pertama dari penyakit.

• Tes Widal (O dan H aglutinin) mulai positif pada hari ke-10, titer meningkat sampai berakhirnya penyakit. Pengulangan tes Widal selang 2 hari -> peningkatan progresif dari titer aglutinin -> diatas 1:200 -> diagnosis positif infeksi aktif demam tifoid.

Page 12: PPT blok 21 cushing syndrome

Working Diagnosis

• Biakan urin: minggu ke-2 & 3.• Biakan urin: minggu ke-3 & 4.• Gambaran Darah: Lekopeni polimorfonuklear

dengan limfositosis yang relatif pada hari ke-10 dari demam -> demam tifoid menjadi jelas

• Terjadi lekositosis polimorfonuklear -> infeksi sekunder bakteri di dalam lesi usus.

Page 13: PPT blok 21 cushing syndrome

Etiologi

• Penyebab: Salmonella typhi (kuman batang gram -). Dapat menyebar dari kotoran penderita demam typhoid saat sakit/masa penyembuhan.

• Antigen O -> Somatik (tubuh)• Antigen H -> Flagel• Antigen Vi -> Kapsul

Page 14: PPT blok 21 cushing syndrome

epidemiologi

• Di Indonesia demam typhoid dapat ditemukan sepanjang tahun dan insidens tertinggi pada daerah endemik terjadi pada anak-anak.

Page 15: PPT blok 21 cushing syndrome

patofisiologi

Page 16: PPT blok 21 cushing syndrome

Gejala Klinis

• Demam > 7 hari. Menjelang malam meninggi.• Mual berat sampai muntah.• Diare atau konstipasi.• Lemas, pusing, sakit perut.• Pingsan.• Flek merah muda (rose spots) di dada dan

perut. Minggu ke-2 dan selama 2-5 hari.

Page 17: PPT blok 21 cushing syndrome

Tata LAKSANA

FARMAKOLOGIS• Kloramfenikol • Tiamfenikol• Ko-trimoksazol (trimetoprim &

sulfametoksazol)• Ampisilin dan Amoksilin• Sefalosporin gen. 3• Fluorokinolon• Azitromisin

Page 18: PPT blok 21 cushing syndrome

TATA LAKSANA

NON FARMAKOLOGIS• Istirahat (tirah baring)• Perawatan• Diet• Terapi penunjang

Page 19: PPT blok 21 cushing syndrome

Pencegahan

• Lingkungan dan manusia.• Pemberian Vaksin: Chotipa (cholera-

tifoid-paratifoid) atau Tipa (tifoid-paratifoid).

• Ada 3 macam :• Vaksin sel bakteri Salmonella typhi

utuh• Ty21a vaksin bakteri hidup yang

dilemahkan (oral)• ViCPS, dari kapsul bakteri tersebut ->

diawetkan dalam phenol -> melalui injeksi

Page 20: PPT blok 21 cushing syndrome

Komplikasi

• Komplikasi Intestinal• Perdarahan Usus• Perforasi Usus• Ileus Paralitik

• Komplikasi Ekstra–Intestinal• Komplikasi Kardiovaskuler: kegagalan

sirkulasi perifer, miokarditis, trombosis dan tromboflebitis.

• Komplikasi Hematologi: anemia hemolitik, trombositopenia.

• Komplikasi Paru: pneumonia, empiema,dan pleuritis.

Page 21: PPT blok 21 cushing syndrome

Komplikasi

• Komplikasi ginjal : glomerulonefritis,pielonefritis, dan perinefritis

• Komplikasi tulang : osteomielitis,periostitis,spondilitisdan Artritis

• Komplikasi Neuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritis perifer, sindrom guillain-barre, psikosis dan sindrom katatonia

Page 22: PPT blok 21 cushing syndrome

Prognosis

Prognosis menjadi kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang sangat berat, seperti

• Panas tinggi (hiperpireksia) atau febris kontinyu.

• Kesadaran menurun sekali yaitu sopor, komas atau delirium

• Terdapat komplikasi yang berat (dehidrasi dan asidosis, peritonitis, bronkopneumonia dll).

• Keadaan gizi penderita yang buruk (malnutrisi energi protein).

Tergantung dari umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella serta cepat dan tepat pengobatannya.

Page 23: PPT blok 21 cushing syndrome

Kesimpulan