Patofisiologi Dan Patogenesis Konjungtivitis Bakterial

2
Kelompok 5: Revina Desny Subandi 5. Patofisiologi dan Patogenesis Konjungtivitis bakterial Konjungtivitis terjadi akibatlemahnya sistempertahanan pada konjungtiva, Sistem pertahanan tersebut yaitu: a. Temperatur yang lebih rendah dari udara sekitar b. Adanya kelopak mata untuk menyibak kotoran c. Adanya air mata untuk membersihkan kotoran d. Adanya lisozim yang berperan sebagai anti bakteri e. Adanya imunoglobulin pada air mata 5.1 Patofisiologi Konjungtivitis Bakteri Mekanisme pertahanan primer terhadap ineksi adalah lapisan epitel y konjungtiva sedangkan mekanisme pertahanan sekundernya adalah sistem imun yang b dari perdarahan konjungtiva, lisozim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisa mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan berkedip. Adanya gangguan atau kerusaka mekanisme pertahanan ini dapat menyebabkan ineksi pada konjungtiva !Amadi, "##$ Adanya bakteri yang menyerang konjungtiva menyebabkan proses inlamasi terja sel inlamasi yaitu neutroil, eosinoil, basoil, limosit, dan sel plasma meny namun juga berperan sebagai sel yang merusak struktur konjungtiva. Sel&sel tersebut kemudian bercampur dengan ibrin dan mukus hasil ekskresi sel goblet sehingga me eksudat konjungtiva. 'ksudat tersebut mengering dan mengalami perlekatan pada ke mata atas dan ba(ah. Adanya agens perusak tersebut menyebabkan edema epitel, eks konjungtiva, hipertroi epitel, dan pembentukan granuloma, selain itu, terdapat stroma konjungtiva !kemosis% dan hipertroi pada kelenjar limoid stroma. Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh ) pembu konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada ornik mengurang ke arah limbus.*ada hiperemia konjungtiva ini biasanyadidapatkan pembengkakan dan hipertroi papila yang sering disertai sensasi benda tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata. Transudasi timbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah jumlah air mata.

description

Patofisiologi Dan Patogenesis Konjungtivitis Bakterial by andie

Transcript of Patofisiologi Dan Patogenesis Konjungtivitis Bakterial

Kelompok 5:Revina DesnySubandi5. Patofisiologi dan Patogenesis Konjungtivitis bakterialKonjungtivitis terjadi akibat lemahnya sistem pertahanan pada konjungtiva, Sistem pertahanan tersebut yaitu:a. Temperatur yang lebih rendah dari udara sekitarb. Adanya kelopak mata untuk menyibak kotoranc. Adanya air mata untuk membersihkan kotorand. Adanya lisozim yang berperan sebagai anti bakterie. Adanya imunoglobulin pada air mata5.1 Patofisiologi Konjungtivitis BakteriMekanisme pertahanan primer terhadap infeksi adalah lapisan epitel yang meliputi konjungtiva sedangkan mekanisme pertahanan sekundernya adalah sistem imun yang berasal dari perdarahan konjungtiva, lisozim dan imunoglobulin yang terdapat pada lapisan air mata, mekanisme pembersihan oleh lakrimasi dan berkedip. Adanya gangguan atau kerusakan pada mekanisme pertahanan ini dapat menyebabkan infeksi pada konjungtiva (Amadi, 2009).

Adanya bakteri yang menyerang konjungtiva menyebabkan proses inflamasi terjadi, sel-sel inflamasi yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan sel plasma menyerang bakteri, namun juga berperan sebagai sel yang merusak struktur konjungtiva. Sel-sel tersebut kemudian bercampur dengan fibrin dan mukus hasil ekskresi sel goblet sehingga membentuk eksudat konjungtiva. Eksudat tersebut mengering dan mengalami perlekatan pada kelopak mata atas dan bawah. Adanya agens perusak tersebut menyebabkan edema epitel, eksofoliasi konjungtiva, hipertrofi epitel, dan pembentukan granuloma, selain itu, terdapat edema pada stroma konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi pada kelenjar limfoid stroma. Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluh konjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks dan mengurang ke arah limbus. Pada hiperemia konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata. Transudasi ringan juga timbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah jumlah air mata.

5.2 Patogenesis Konjungtivitis bakterial yaitu terdapat perubahan pada:1. Tingkat selular, yang berupa pembentukan eksudat akibat aktivitas sel PMN dan sel inflamasi lainnya pada substansia propria konjungtiva2. Tingkat vaskular, yang berupa kongesti dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah konjungtiva, juga terdapat proliferasi kapiler pada konjungtiva3. Tingkat jaringan, yang berupa edema pada konjungtiva, Terjadi deskuamasi pada epitel superfisial, proliferasi pada lapisan basal konjungtiva, dan peningkatan sel goblet4. Sekret Konjungtiva, yang terdiri atas air mata, mukus, sel inflamasi, sel epitel, yang berdeskuamasi, fibrin dan bakteri patogen. Pada konjungtivitis yang berat dapat ditemukan sel darah merah.

Referensi:Infeksi pada Mata Virus dan Bakteri posted: May 7, 2012. Oleh Elisabet Lana A.K. http://www.medicinesia.com/harian/infeksi-pada-mata-virus-dan-bakteri/Khurana AK. Comperehensive Ophthalmology.Ed ke-4. New Delhi: New Age International.2007.