PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI...

97
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi di Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji) SEKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Dalam Ilmu Ushuluddin Dan Studi Agama Oleh EDI SUPRIONO NPM : 1331040027 Jurusan : Pemikiran Poitik Islam FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2018 M

Transcript of PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI...

Page 1: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017

(Studi di Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji)

SEKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam Ilmu Ushuluddin Dan Studi Agama

Oleh

EDI SUPRIONO NPM : 1331040027

Jurusan : Pemikiran Poitik Islam

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2018 M

Page 2: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017

(Studi di Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji)

SEKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Dalam Ilmu Ushuluddin Dan Studi Agama

Oleh

EDI SUPRIONO NPM : 1331040027

Jurusan : Pemikiran Poitik Islam

Pembimbing I : Dr. Ali Abdul Wakhid, M.Si

Pembimbing II : Abdul Qohar, M.Si

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H / 2018 M

Page 3: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

ABSTRAK

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA

KABUPATEN MESUJI 2017

(Studi di Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji)

Oleh

Edi Supriono

Pemilu merupakan pintu gerbang untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang mendapat legitimasi luas dari masyarakat. Pemilu merupakan kepentingan masyarakat dalam menentukan pemimpin/wakil di masing-masing tingkatan (level). Hal ini membutuhkan partisipasi masyarakat yang ada di level tersebut dalam proses dan praktik politik. Partisipasi ini disebut partisipasi politik masyarakat. Berdasarkan fakta di lapangan permasalahan dari pemilu kepada daerah kecamatan panca jaya kabupaten Mesuji lampung dari tahun 2012 golput dan suara tidak sah mencapai 389 jiwa atau 13.8 % dan pemilu kepala daerah tahun 2017 meningkat golput dan suara tidak sah mencapai 599 jiwa atau 20.4% meningkat 7,4% angka golput atau suara tidak sah .Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah faktor apakah yang menyebabkan turun nya partisipasi masyarakat dalam pilkada kecamatan Panca Jaya kabupaten Mesuji dan bagaimana solusi nya untuk mengatasi masalah penurunan partisipasi masyarakat dalam pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam pemilu dan memebrikan solusi untuk mengatasi masalah penurunan partisipasi masyakarakat dalam pemilu, khusus nya di wilayah kabupaten Mesuji. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (fiel research). Penelitian ini analisi dan empiris, dimana peneliti berusaha menggambarkan, menjelaskan dan memaparkan fakta-fakta apa adanya (fac finding) serta menentukan korelasi antara satu dengan lainnya, yang kemudian di analisis dengan menggunakan kaidah yang berlaku.Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara mendalam yang di lakukan peneliti terhadap responden, di peroleh data bahwa sebagian masyarakat kurang berminat mengikuti kampanye karna merasa kurang penting. Sebagian besar menganggap bahwa memilih merupakan hak masing-masing perorangan sehingga setiap orang bebas memilih sesuai keinginan meraka tanpa di pengaruhi orang lain, sebagian besar responden tidak menjadi panitia dalam pilkada Mesuji 2017 hal itu di sebabkan karena kesempatan menjadi panitia dalam pilkada sendiri memang terbatas, sebagian besar masyarakat tidak berpartisipasi politik dalam bentuk menjadi tim sukses salah satu pasangan calon Kepala Daerah.

Page 4: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Motto

یف إن لم تقطعحا قطعك الوقت كالس

“ Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya

menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)” (H.R. Muslim)

Page 5: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang-orang yang selalu memberikan

motivasi dan semangat selama penulis menuntut ilmu :

1. Bapak Sumari dan Ibu Supriatun selaku kedua orang tua yang telah

memberikan seluruh cinta dan kasih nya serta membesar kan dan mendidik

penulis sampai akhir nya bisa menyelesaikan S1

2. Kepada kelurga besar ku yang tercinta dan adik-adik keponakan Arsyla

imanda rahel,Puput Pujilestari,Sifa Safitri,yang telah memberikan senyum

semangat dan motivasi lebih untuk penulis.Untuk Arisetianingsih yang selalu

memberikan semangat selama penulis berkuliah dan menyelesaikan skripsi

ini.

3. Untuk sahabat-sahabat PPI kelas A dan B serta angkatan 2013 yang selalu

menyemangati satu sama lainnya selama penulis menempuh pendidikan dan

belajar bersama sahabat-sahabat semua nya dan khusus nya teman-teman

Mesuji seangkatan dan satu perjuangan trimakasih bayak selalu memberikan

dukungan kepada penulis.serta untuk adik-adik tingkat yang memberikan

motivasi dan senyum semangat.nya

4. Untuk sahabat-sahabat senior dan junior OPLOZ FC USHULUDDIN FC

yang selalu memberikan hiburan canda dan tawa, kemenangan dan kekalahan

bersama, juara bersama semoga tetap LOYALITY MY TEAM

Page 6: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

5. Untuk Almamater tercinta UIN raden intan lampung dan sahabat-sahabat

KKN 157 Pekon gemah ripah yang telah memberikan pengalaman yang

berharga selama KKN.

Page 7: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 07 juli 1994 anak kesatu dari pasangan bapak

Sumari dan ibu Supriatun. Pada 2000 penulis bersekolah di SDN 01 Tanjung serayan

lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis melanjutkan ke SMP N 01 Mesuji timur

pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan ke SMA

N 01 simpang pematang pada tahun 2009 dan lulus pada tahun2012. Kemudian

penulis melanjutkan ke jenjang yang lebih yaitu di UIN Raden Intan lampung

Fakultas Ushuluddin jurusan Pemikiran Politik Islam pada tahun 2013 Kemudian

penulis menyelasaikan S1 pada tahun 2018.

Page 8: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah Azza Wajalla yang

memiliki sifat Rahman dan Rahim, Solawat seiring salam semoga tetap kita

limpahkan kepada sosok tauladan dan Peimpin sejati yaitu Nabi Muhammad SAW,

yang dinantikan syafaatnya di yaumil kiamah nanti.

Dibalik terselesaikannya skripsi ini, penulis ucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Mukri, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Raden Intan Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menimba ilma pengetahuan dikampus tercinta.

2. Bapak Dr. H. Arsyad Sobby Kesuma, Lc,M.Ag selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin dan Studi Agama Universitas Islam Negeri Raden Intan

Lampung, beserta staf pimpinan yang telah berkenan memberikan kesempatan

dan bimbingan kepada penulis selama studi.

3. Bapak Dr. Nadirsah Hawari, MA selaku Ketua Jurusan Pemikiran Politik

Islam, dan Ibu Tin Amalia Fitri, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pemikiran

Politik Islam.

4. Bapak Dr.Ali Abdul Wakhid, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Abdul

Qohar, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

5. Bapak Ibu Dosen Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama yang telah ikhlas

memberikan ilmu dan wawasan selama megikuti perkuliahan.

Page 9: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

6. Kepala perpustakaan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dan

beserta Staf, yang turut memberikan data berupa literature sebagai sumber

dalam penulisan Skripsi ini.

7. Karyawan dan karyawati Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama Universitas

Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah memberikan kelancaran

penulis sehingga selesainya penulisan Skripsi ini.

8. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

9. Kepada kawan-kAwan sequad kocak Akbar dwianto, riki firmansah, Bagus

setiadi, Heriandanurfa, Afen sandika, Kirwanto, Beni iswanto, Rahmad

hidayat, M.alfat, Yogi alhafiz saya ucapkan terima kasih sudah memberikan

dukungan kepada penulis selama penlis mengerjakan sekripsi ini.

Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahannya, hal ini

diharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga skripsi ini dapat tersusun lebih

baik dan lebih sempurna.

Semoga amal dan jasa serta dorongan yang telah diberikan mendapatkan imbalan

dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat serta turut mengembangkan

khazanah ilmu pengetahuan di bidang politik khususnya pada Jurusan Pemikiran

Politik Islam.

Bandar Lampung, Januari 2018 Penulis,

Edi supriono

Page 10: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................... ii

HALAM PENGESAHAN ................................................................................................... iii

MOTO...................................................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................................. v

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul .............................................................. 1 B. Alasan Memilih Judul .................................................... 3 C. Latar Belakang Masalah ................................................. 3 D. Rumusan Masalah ............................................................ 8 E. Tujuan Penelitian ............................................................. 9 F. Manfaat Penelitian .......................................................... 9 G. Metode Penelitian ........................................................... 10 H. Tinjauan Pustaka ............................................................. 12

BAB II PERAN PARTISIPASI MASYRAKAT DALAM PILKADA

KABUPATEN MESUJI

A. Partisipasi Masyarakat .................................................... 15 1. Pengertian Partisipasi ............................................... 15 2. Partisispasi Masyarakat ............................................ 18 3. Prinsip-prinsip Partisipasi ........................................ 20 4. Bentuk dan Tipe Partisipasi ..................................... 21 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi ...... 24 6. Macam-macam Partisipasi dalam Masyarakat ........ 26

Page 11: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

7. Tingkatan Partisipasi ................................................ 28 B. PILKADA ........................................................................ 29

1. Pengertian Tentang Pemilu ...................................... 29 2. Pengertian Pemilukada ............................................. 32 3. Pelaksanaan Pemilukada .......................................... 36

BAB III UMUM MASYARAKAT DI KECAMATAN PANCA

JAYA KABUPATEN MESUJI GAMBARAN

A. Kondisi Umum Kecamatan Panca Jaya ......................... 38 1. Sejarah Singkat Kecamatan Panca Jaya .................. 38 2. Struktur Organisasi Dan Daftar Pegawai

Kecamatan Panca Jaya .............................................. 39 3. Gambaran Wilayah ................................................... 40 4. Potensi Wilayah ........................................................ 42 5. Visi Misi Kecamatan Panca Jaya Kecamatan Mesuji 43 6. Sosial Kemasyarakatan ............................................. 43

B. Partisipasi Politik Masyarakat terhadap Pilkada ........... 45 C. Metode Penelitian ........................................................... 48

BAB IV FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA PARTISIPASI

MASYARAKAT DALAM PILKADA

A. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Turunnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji ........................................ 55

B. Solusi Untuk Mengatasi Masalah Penurunan Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji ......................................... 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................... 80 B. Penutup ............................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Judul ini merupakan salah satu bagian penting dan mutlak kegunaannya

dalam semua bentuk tulisan atau karangan, karena judul adalah sebagai pemberi

arah serta dapat memberikan gambaran dari semua isi yang terkandung di

dalamnya. Demikian juga halnya dengan skripsi ini berjudul : PARTISIPASI

MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi di

Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji).

Untuk lebih memahami pengertian dan maksud dari judul tersebut di atas,

maka perlu kiranya dijelaskan beberapa pengertian untuk menghindari terjadinya

kekeliruan dan penyimpangan pemahaman judul skripsi ini, antara lain adalah :

Partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan

demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya

perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikutsertakan masyarakat dalam

proses perencanaan dan pembangunan masyarakatnya. Partisipasi dapat juga

berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut

terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan,

bahan dan jasa. Partisipasi juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah

mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan

masalahnya.

Page 13: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Secara umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individu-individu

yang hidup bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab dengan kata

"syaraka". Syaraka, yang artinya ikut serta (berpartisipasi). Sedangkan dalam

bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan "society" yang pengertiannya adalah

interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Untuk mengamati lebih

luas mengenai pengertian masyarakat, mari kita mengkaji beberapa pendapat para

ahli mengenai pengertian masyarakat.1

Pemilihan kepala daerah atau yang biasa disebut PILKADA atau

Pemilukada dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif

setempat yang memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket

bersama dengan wakil kepala daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah

yang antara lain Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, Bupati dan wakil

bupati untuk kabupaten, serta Wali kota dan wakil wali kota untuk kota.

Pengertian Lain tentang Pilkada adalah Pemilihan Gubernur dan pemilihan

Bupati/Walikota yang merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di

provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memilih Gubernur dan Bupati/Walikota

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Dengan demikian maksud dari judul skripsi ini secara keseluruhan adalah

partisipasi masyarakat dalam mengembangkan demokrasi melalui proses

1 Muin Idianto, Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta : Erlangga, 2013) h. 25

Page 14: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

desentralisasi Pilkada yang dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah

administratif Kabupaten Mesuji tahun 2017secara adil dan jujur.

B. Alasan Memilih Judul

Beberapa alasan yang mendasari penulis memilih judul dalam penelitian ini

adalah karena:

1. Pemilu merupakan kepentingan masyarakat dalam menentukan

pemimpin/wakil di masing-masing tingkatan dan ini membutuhkan partisipasi

masyarakat dalam proses serta praktik politik.

2. Pentingnya partisipasi masyarakat di kecamatan Panca Jaya Kabupaten

Mesuji dalam mensukseskan Pemilu untuk menekan suara golput dan suara

tidak sah.

C. Latar Belakang Masalah

Pemilu merupakan pintu gerbang untuk mewujudkan suatu pemerintahan

yang mendapat legitimasi luas dari masyarakat. Jika pemilu dilaksanakan secara

demokratis, adil, jujur langsung dan rahasia, maka terwujudnya pemilu yang

berkualitas sangat tergantung bagaimana tahapan-tahapan penyelenggaraan

pemilu dilaksanakan secara baik. Tahapan tersebut meliputi; perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan.2

Seiring dengan semangat penyelenggaraan pemilu yang demokratis, maka

pemilu adalah suatu kemestian dari suatu lembaga yang sangat vital untuk

2 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia,

1992) h.28

Page 15: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

demokrasi. Suatu pemilihan yang bebas berarti bahwa dalam suatu jangka waktu

tertentu rakyat akan mendapat kesempatan untuk menyatakan hasratnya terhadap

garis-garis politik yang harus diikuti oleh negara dan masyarakat dan terhadap

orang-orang yang harus melaksanakan kebijaksanaan tersebut.

Dalam rangka terwujudnya tata susunan masyarakat yang dijiwai oleh cita-cita

Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945

sebagaimana tersebut dalam Pancasila dan UUD 1945, maka penyusunan tata

kehidupan itu harus dilakukan dengan jalan pemilihan umum. Penyelenggaraan

pemilihan umum itu tidak sekedar memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk

dalam lembaga permusyawaratan/perwakilan saja dan juga tidak memilih wakil-

wakil rakyat untuk menyusun negara baru dengan falfasafah negara baru, tetapi

suatu pemilihan wakil-wakil rakyat oleh rakyat yang membawa isi hati nurani

rakyat (aspirasi) dalam melaksanakan perjuangan mempertahankan dan

mengembangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

bersumber pada proklamasi 17 Agustus 1945 guna memenuhi amanat penderitaan

rakyat.3

Ada baiknya peran masyarakat untuk mengubah maindset / pola pikir

masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam PEMILU di 2017, akan tetapi bila

masyarakat hanya terfokus oleh satu titik itu maka pemikiran seperti itu hanya

akan memperkecil ruang lingkup masyarakat di dalam kehidupan bernegara.

3 Moh. Mahfud MD, Demokrasi Konstitusi di Indonesia Studi tentang Interaksi Politik dan

Kehidupan Ketatanegaraan (Yogyakarta: Liberty, 1993), h.158

Page 16: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Peran masyarakat adalah sebagai Agent of Change, Mereka harus mampu

membawa perubahan, baik itu dalam tingkat bawah maupun tingkat pusat.

Mereka tidak hanya membawa masyarakat dan menyadarkannya untuk memilih

sosok pemimpin yang baik, jujur dan bertanggung jawab, tetapi mereka juga

harus mampu membawa perubahan dalam struktur politik yang ada. Ketika sosok

pemimpin yang muncul dalam panggung politik memang dinilai tidak layat dan

kemudian minat masyarakat menjadi berkurang terhadap partisipasi politik, maka

alangkah baiknya bila kita berfikir bagaimana merubah struktur politik dalam

merekrut calon-calon pemimpin yang sesuai untuk memimpin bangsa ini.4

Pemilu diselenggarakan untuk menghindari terjadinya kekuasaan yang

terpusat pada sekelompok orang tanpa mekanisme konstitusi yang jelas, sehingga

ada kompetisi rasional, obyektif dan siap menang dan demikian juga siap kalah

menjadi rakyat biasa. Oleh karena itu pemilihan umum merupakan salah satu

sarana yang harus diadakan dalam negara demokrasi, untuk itu pemilu tidak boleh

mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi atau menimbulkan penderitaan

rakyat melainkan harus menjamin suksesnya pemilihan umum. Suatu pemilihan

umum yang demokratis pada prinsipnya harus mencerminkan aspirasi serta

kepentingan masyarakat, oleh sebab itu maka asas-asas pemilu; langsung, umum,

bebas, dan rahasia, jujur dan adil harus dilaksanakan dengan baik.

4 http://www.kompasiana.com/awaludin.jamilah/peran-mahasiswa-dalam-pemilihan-umum-

2014_54f73f6ba33311b8128b464cPemilu

Page 17: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Indonesia dikenal sebagai negara demokrasi, yang menjadikan kepentingan

rakyat berasal dari rakyatnya itu sendiri dengan semboyan, “Dari Rakyat untuk

Rakyat”. Salah satu kepentingan rakyat adalah adanya seorang pemimpin, baik di

lingkungan terkecil hingga lingkungan yang lebih besar. Lingkungan terkecil

barangkali Rukun Tetangga (RT) atau perkumpulan minor lainnya, sementara

lingkungan terbesar adalah Negara, Presiden. Dalam dunia demokrasi, seorang

pemimpin haruslah dipilih oleh orang-orang yang dipimpinnya. Pada lingkup

yang besar, di Indonesia dikenal istilah Pemilihan Umum (Pemilu), yang di negeri

ini terdapat 4 (empat) macam, yaitu Pemilihan Legislatif, Pemilihan Kepala

Daerah Tingkat II (Bupati/Walikota), Pemilihan Kepala Daerah Tingkat I

(Gubernur), dan Pemilihan Presiden (Pilpres).5

Pemilu merupakan kepentingan masyarakat dalam menentukan

pemimpin/wakil di masing-masing tingkatan (level). Hal ini membutuhkan

partisipasi masyarakat yang ada di level tersebut dalam proses dan praktik politik.

Partisipasi ini disebut partisipasi politik masyarakat. Partisipasi politik adalah

kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif maupun

pasif dalam kehidupan politik, yakni dengan cara memilih pemimpin dan, secara

langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (public

policy).6

5 AS Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, Fifth Edition, Editor: Jonathan

Crowther (Toronto, Tokyo, Taipei, Singapore: Oxford University Press, 1995), h.309. 6 Miriam Budiarjo, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai (Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 1998), h. 183

Page 18: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Secara umum, pemilu disambut gembira oleh masyarakat di Indonesia,

karena dalam pemilu tersebut, masyarakat dapat mengekspresikan kebutuhannya

akan seorang pemimpin atau wakil yang mereka inginkan. Oleh karena itu,

mereka bahu-membahu dalam mendukung dan mensukseskan calon pemimpin

atau wakilnya agar terpilih. Akan tetapi di antara sebagian masyarakat ada juga

yang acuh tak acuh terhadap proses pemilihan itu, bahkan tidak turut serta dalam

pemilu yang diselenggarakan mereka ini dikenal dengan istilah golongan putih

(golput).7

Berikut ini data jumlah suara hasil pemilu kepala daerah Kecamatan

Pancajaya Kabupaten Mesuji Lampung tahun 2012

No Keterangan Jumlah Persentase 1 Suara yang sah 2431 Jiwa 86.2 % 2 Suara tidak sah 23 Jiwa 0.8 % 3 Golput 366 Jiwa 13 % Jumlah 2820 Jiwa 100 % Sumber KPU Kabupaten Mesuji

Jumlah suara hasil pemilu kepala daerah Kecamatan Pancajaya Kabupaten

Mesuji Lampung tahun 2017

No Keterangan Jumlah Persentase 1 Suara yang sah 2336 Jiwa 78.4 % 2 Suara tidak sah 41 Jiwa 1.4 % 3 Golput 558 Jiwa 19 % Jumlah 2935 Jiwa 100 % Sumber KPU Kabupaten Mesuji

7 KPUD Kabupaten Mesuji, Laporan Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota

DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2017 (Kabupaten Musuji: KPUD Kabupaten Musuji, 2016).

Page 19: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Terlihat permasalahan dari pemilu kepala daerah Kecamatan Pancajaya

Kabupaten Mesuji Lampung dari tahun 2012 golput dan suara tidak sah mencapai

389 jiwa atau 13.8 %, dan pemilu kepala daerah tahun 2017 meningkat golput dan

suara tidak sah mencapai 599 jiwa atau 20.4% meningkat 7,4% angka golput dan

suara tidak sah.

Secara demografis, kecamatan Panca Jaya merupakan representasi dari

masyarakat Kabupaten Mesuji keseluruhan. Kecamatan Panca Jaya masuk

peringkat ke-3 DPT terbanyak di Kabupaten Mesuji pada tahun 2017 lalu, akan

tetapi angka partisipasi publik dalam pemilu termasuk peringkat ke-4 dari yang

paling rendah.8

Oleh karena itu kami melakukan penelitian mengenai partisipasi public

dalam pemilu di wilayah kabupaten Mesuji. Penelitian ini mengambil judul:

Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Kabupaten Mesuji 2017 (Studi di Desa

Mukti Karya Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini ingin

mencari titik persoalan, tentang penyebab terjadinya penurunan tingkat partisipasi

masyarakat dalam pemilu. Dengan demikian, masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

8 Ibid h.7

Page 20: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

1. Faktor apakah yang menyebabkan turunnya partisipasi masyarakat dalam

Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji?

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah penurunan partisipasi masyarakat

dalam Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat

dalam pemilu;

2. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah penurunan partisipasi

masyarakat dalam pemilu, khususnya di wilayah kabupaten Mesuji.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan bermanfaat untuk:

1. Memberikan gambaran mengenai bagaimana partisipasi politik masyarakat di

Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji dalam Pemilu;

2. Sebagai bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan partisipasi politik

masyarakat di Kecamatan Panca Jaya khususnya, dan Kabupaten Mesuji pada

umumnya, guna perbaikan strategi dan komunikasi kepada masyarakat bagi

penyelenggaraan pemilu yang akan datang.

Page 21: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

G. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research).9 Penelitian

lapangan yang dimaksud adalah penelitian yang langsung terjun ke lapangan

(lokasi penelitian). Lokasinya terletak di wilayah Kecamatan Panca Jaya

Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung. Data dikumpulkan dengan pendekatan

kuantitatif, melalui metode angket (kuesioner) kepada responden. Selain angket,

untuk memperkuat temuan data, maka penelitian ini ditambah dengan wawancara

langsung dengan responden.

Penelitian ini bersifat analisis empiris, di mana peneliti berusaha

menggambarkan, menjelaskan dan memaparkan fakta-fakta apa adanya (fact

finding) serta menentukan korelasi antara satu dengan lainnya, yang kemudian

dianalisis dengan menggunakan kaidah yang berlaku.10 Adapun objek penelitian

dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah Kecamatan Panca Karya,

Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung. Data diambil 2% dari Daftar Pemilih

Tetap (DPT) tahun 2017, yang kemudian diambil sampel.

Sumber data yang dianggap primer adalah data yang diperoleh dari sumber

pertama, yaitu data dari hasil angket yang diajukan dalam bentuk kuesioner.

Sementara data sekundernya berupa dokumen-dokumen penting yang menunjang,

seperti: Rekapitulasi Jumlah Pemilih, Jumlah TPS, Jumlah responden, dan

9 Kartini Kartono, PengantarMetode Risert Sosial, (Cet Ke-7,Bandung: MandarMaju, 1986),

h.81 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Edisi Revisi III Cet.

Ke-4, Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h. 114.

Page 22: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

aktifitas sosial politik masyarakat yang terkait dengan partisipasi politik. Selain

itu, data sekunder juga merupakan data yang diambil dari hasil publikasi

(pustaka).

Selanjutnya, untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik

sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk

tujuan khusus yang memungkinkan seorang analis untuk mengumpulkan data

dan pendapat dari para responden yang telah dipilih. Daftar pertanyaan ini

kemudian dibagikan kepada para responden yang akan mengisinya sesuai

dengan pendapat mereka. Metode Purposive Random Sampling, digunakan

untuk menghemat tenaga, biaya dan waktu, yakni teknik pengambilan sampel

diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Sampel diambil dengan

pertimbangan bahwa seseorang atau sesuatu itu memiliki informasi yang

diperlukan dan dapat mewakili sebagai besar populasi di sekitarnya.

2. Wawancara

Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan seorang peneliti untuk

memperoleh pemahaman secara menyeluruh mengenai pandangan atau

perspektif seseorang terhadap isu, tema atau topik tertentu. Wawancara

dilakukan dengan cara bertanya-jawab secara lisan langsung kepada orang

Page 23: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

yang bersangkutan. Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data

tambahan dan memperkuat hasil kuesioner dalam penelitian ini.

Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis Penelitian ini bersifat

deskriptif dengan tujuan memberi gambaran mengenai situasi yang terjadi

dengan menggunakan analisa kualitatif. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa metode deskriptif adalah suatu bentuk menerangkan hasil penelitian

yang bersifat memaparkan sejelas-jelasnya tentang apa yang diperoleh di

lapangan, dengan cara peneliti melukiskan, memaparkan dan menyusun suatu

keadaan secara sistematis sesuai dengan teori yang ada untuk menarik

kesimpulan dalam upaya pemecahan masalah.11

3.Dokumentasi

Sebagai objek yang di perhatikan dalam memperoleh informasi, kita

mempersatukan tiga macam sumber, yaitu tulisan (paper) tempat (place) dan

kertas atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian yang bersumber

pada tulisan ini lah kita telah menggunakan metode dokumentasi.

Dokumentasi dari asal katanya dokumentasi yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumntasi peneliti menyelidiki

benda-benda tertulilas seperti buku-buku, majalah, dan peraturan-peraturan.

H. Tinjauan Pustaka

Sejauh penelusuran peneliti, ada beberapa hasil penelitian yang dapat

dimunculkan di sini, antara lain:

11 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), h.274

Page 24: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Pertama, “Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pemilukada 2012

Kabupaten Pati (Studi kasus di Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten

Pati)”. Penelitian ini adalah penelitian yang berupa Skripsi yang ditulis oleh

Syaiful Huda, Mahasiswa S-1 Fakultas Syari’ah dan Hukum Jurusan Jinayah

Siyasah pada tahun 2014. Dalam hal ini, Syaiful Huda menyimpulkan bahwa

respon masyarakat dalam pemilukada, cenderung menerima money politic. Meski

demikian, sebagian mereka juga tetap ingin berparisipasi meskipun tidak ada

praktek money politik. Jika dilihat lebih jauh, partisipasi masyarakat dalam

pemilukada dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1) faktor hubungan

masyarakat dengan calon (4%), faktor money politic (76%), faktor kondisi sosial

ekonomi (16%) dan faktor sosial politik (4%).

Penelitian ini cukup representative untuk dijadikan sebagai gambaran

mengenai partisipasi masyarakat dalam pemilu, baik pemilukada, pemilu presiden

maupun pemilu legislatif. Akan tetapi, tentu saja berbeda dengan situasi dan

kondisi masyarakat serta kecenderungan masyarakat Kecamatan Mempawah Hilir

Kabupaten Mempawah.

Kedua, “Partisipasi Politik Siswa MAN II Yogyakarta Dalam Pemilukada

Tahun 2011 Di Kota Yogyakarta”. Pustaka ini merupakan skripsi yang ditulis

oleh Laelah Kodariah pada tahun 2012. Dalam hal ini, Laelah melaporkan bahwa

siswa MAN II Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam Pemilukada. Bentuk

partisipasi politik yang diikuti siswa diantaranya melakukan pemilihan,

Page 25: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

kampanye, bergabung dengan kelompok kepentingan. Sebagai bentuk partisipasi

publik, data penelitian ini cukup memberikan gambaran mengenai bagaimana

seharusnya masyarakat turut serta dalam pemilu. Mensosialisasikan program

KPU, calon, mengawasi kecurangan pemilu secara mandiri, dan ikut dalam

pemilihan, merupakan cara-cara yang baik dalam berpartisipasi. Akan tetapi,

paling tidak, hadir dalam pemilihan dan ikut memilih, sudah cukup sebagai

bentuk partisipasi.

Selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan indikator

partisipasi masyarakat dalam pemilu. Melalui kedua hasil penelitian (bahan

pustaka) di atas, dapat dilihat bahwa keduanya memang berbicara tentang peran

masyarakat dalam pemilu.

Page 26: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

BAB II

PERAN PARTISIPASI MASYRAKAT DALAM PILKADA

KABUPATEN MESUJI

A. Partisipasi Masyarakat

1. Pengertian Partisipasi

Partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu

kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik

dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam

segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan

tanggungjawab atas segala keterlibatan.12

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari seseorang di

dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada

pencapaian tujuan kelompok tersebut dan ikut bertanggungjawab terhadap

kelompoknya. Pendapat lain menjelaskan bahwa partisipasi merupakan

penyertaan pikiran dan emosi dari pekerjapekerja kedalam situasi kelompok

yang bersangkutan dan ikut bertanggungjawab atas kelompok itu. Partisipasi

juga memiliki pegertian “a valuentary process by which people including

disadvantaged (income, gender, ethnicity, education) influence or control the

affect them” (Deepa Naryan, 1995), artinya suatu proses yang wajar di mana

masyarakat termasuk yang kurang beruntung (penghasilan, gender, suku,

12 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,2002)

h. 39

Page 27: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

pendidikan) mempengaruhi atau mengendalikan pengambilan keputusan yang

langsung menyangkut hidup mereka.

Pengertian sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Huntington,

di mana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan

kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan

pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti

bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka,

membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.13

Huntington membagi partisipasi menjadi 6 (enam) pengertian, yaitu:

a. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek

tanpa ikut serta dalam pengambilan keputusan;

b. Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat untuk

meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi

proyek-proyek pembangunan;

c. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan

yang ditentukannya sendiri;

d. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung artibahwa

orang atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan

kebebasannya untuk melakukan hal itu.

13 Huntington. P, Samuel. Nelson, Joan,. Partisipasi Politik Di Negara Berkembang. (Jakarta:

Rineka Cipta,1990),h.201

Page 28: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

e. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan

para staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar

supaya memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-

dampak sosial;

f. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri,

kehidupan, dan lingkungan mereka. 14

Dari beberapa pakar yang mengungkapkan definisi partisipasi di atas,

dapat dibuat kesimpulan bahwa partisipasi adalah keterlibatan aktif dari

seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk

berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan terlibat mulai

dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai pada tahap evaluasi.

Pentingnya partisipasi sebagai berikut:

a. partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi

mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa

kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal;

b. bahwa masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program

pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan

perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk-beluk

proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek

tersebut;

14 Ibid, h.202

Page 29: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

c. bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam

pembangunan masyarakat mereka sendiri. Apa yang ingin dicapai dengan

adanya partisipasi adalah meningkatnya kemampuan (pemberdayaan)

setiap orang yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam

sebuah program pembangunan dengan cara melibatkan mereka dalam

pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan untuk

jangka yang lebih panjang.15

2. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi masyarakat menekankan pada “partisipasi” langsung warga

dalam pengambilan keputusan pada lembaga dan proses kepemerintahan.

Partisipasi masyarakat telah mengalihkan konsep partisipasi menuju suatu

kepedulian dengan berbagai bentuk keikutsertaan warga dalam pembuatan

kebijaksanaan dan pengambilan keputusan di berbagai gelanggang kunci yang

mempengaruhi kehidupan warga masyarakat. Pengembangan konsep dan

asumsi dasar untuk meluangkan gagasan dan praktik tentang partisipasi

masyarakat meliputi :

a. Partisipasi merupakan hak politik yang melekat pada warga sebagaimana

hak politik lainnya. Hak itu tidak hilang ketika ia memberikan mandat pada

orang lain untuk duduk dalam lembaga pemerintahan. Sedangkan hak

politik, sebagai hak asasi, tetap melekat pada setiap individu yang

bersangkutan.

15 Ibid, h.209

Page 30: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

b. Partisipasi langsung dalam pengambilan keputusan mengenai kebijakan

publik di lembaga-lembaga formal dapat untuk menutupi kegagalan

demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan masih menyisakan beberapa

kelemahan yang ditandai dengan keraguan sejauh mana orang yang dipilih

dapat merepresentasikan kehendak masyarakat.

c. Partisipasi masyarakat secara langsung dalam pengambilan keputusan

publik dapat mendorong partisipasi lebih bermakna.d. Partisipasi dilakukan

secara sistematik, bukan hal yang insidental

e. Berkaitan dengan diterimanya desentralisasi sebagai instrumen yang

mendorong tata pemerintahan yang baik (good governance).

f. Partisipasi masyarakat dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap

penyelenggaraan dan lembaga pemerintahan.16

Demokratisasi dan desentralisasi di negara berkembang termasuk

Indonesia terjadi dalam situasi rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap

penyelenggaraan dan lembaga pemerintah. Dengan melibatkan warga dalam

proses pengambilan keputusan maka diharapkan kepercayaan publik terhadap

pemerintah dapat terus ditingkatkan, dan meningkatnya kepercayaan warga

dipercaya sebagai indikator penting bagi menguatnya dukungan dan

keabsahan pemerintah yang berkuasa.

16 Miriam Budiarjo,. Dasar-dasar Ilmu Politik. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama 2002),

h. 34-35

Page 31: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan anggota masyarakat

dalam pembangunan dan pelaksanaan (implementasi) program atau proyek

pembangunan yang dilakukan dalam masyarakat lokal. Partisipasi masyarakat

memiliki ciri-ciri bersifat proaktif dan bahkan reaktif (artinya masyarakat ikut

menalar baru bertindak), ada kesepakatan yang dilakukan oleh semua yang

terlibat, ada tindakan yang mengisi kesepakatan tersebut, ada pembagian

kewenangan dan tanggung jawab dalam kedudukan yang setara.

3. Prinsip-prinsip Partisipasi

Adapun prinsip-prinsip partisipasi tersebut, sebagaimana tertuang

dalam Panduan Pelaksanaan Pendekatan Partisipatif yang disusun oleh

Department for International Development (DFID) adalah:

a. Cakupan. Semua orang atau wakil-wakil dari semua kelompok yang terkena

dampak dari hasil-hasil suatu keputusan atau proses proyek pembangunan.

b. Kesetaraan dan kemitraan (Equal Partnership). Pada dasarnya setiap orang

mempunyai keterampilan, kemampuan dan prakarsa serta mempunyai hak

untuk menggunakan prakarsa tersebut dalam setiap proses guna

membangun dialog tanpa memperhitungkan jenjang dan struktur masing-

masing pihak.

c. Transparansi. Semua pihak harus dapat menumbuhkembangkan komunikasi

dan iklim berkomunikasi terbuka dan kondusif sehingga menimbulkan

dialog.

Page 32: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

d. Kesetaraan kewenangan (Sharing Power/Equal Powership). Berbagai pihak

yang terlibat harus dapat menyeimbangkan distribusi kewenangan dan

kekuasaan untuk menghindari terjadinya dominasi.

e. Kesetaraan Tanggung Jawab (Sharing Responsibility). Berbagai pihak

mempunyai tanggung jawab yang jelas dalam setiap proses karena adanya

kesetaraan kewenangan (Sharing power) dan keterlibatannya dalam proses

pengambilan keputusan dan langkah-langkah selanjutnya.

f. Pemberdayaan (Empowerment). Keterlibatan berbagai pihak tidak lepas dari

segala kekuatan dan kelemahan yang dimiliki setiap pihak, sehingga

melalui keterlibatan aktif dalam setiap proses kegiatan, terjadi suatu proses

saling belajar dan saling memberdayakan satu sama lain.

g. Kerjasama. Diperlukan adanya kerja sama berbagai pihak yang terlibat

untuk saling berbagi kelebihan guna mengurangi berbagai kelemahan yang

ada, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya

manusia.17

4. Bentuk dan Tipe Partisipasi

Ada beberapa bentuk partisipasi yang dapat diberikan masyarakat

dalam suatu program pembangunan, yaitu partisipasi uang, partisipasi harta

benda, partisipasi tenaga, partisipasi keterampilan, partisipasi buah pikiran,

partisipasi sosial, partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan

partisipasi representatif.

17 Ambo Upe,. Sosiologi Politik Kontemporer (Jakarta: Prestasi Pustakarya 2008), h.124

Page 33: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Dari berbagai bentuk partisipasi yang telah disebutkan diatas,

partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang

diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi

yang diberikan dalam bentuk tidak nyata (abstrak). Bentuk partisipasi yang

nyata misalnya uang, harta benda, tenaga dan keterampilan sedangkan bentuk

partisipasi yang tidak nyata adalah partisipasi buah pikiran, partisipasi sosial,

pengambilan keputusan dan partisipasi representatif. Partisipasi uang adalah

bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian

kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan Partisipasi harta benda

adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda, biasanya berupa

alat-alat kerja atau perkakas.

Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk

tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan

suatu program. Sedangkan partisipasi keterampilan, yaitu memberikan

dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota masyarakat

lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut dapat

melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.

Partisipasi buah pikiran merupakan partisipasi berupa sumbangan ide,

pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program

maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk

mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna

Page 34: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

mengembangkan kegiatan yang diikutinya.Partisipasi sosial diberikan oleh

partisipan sebagai tanda paguyuban. Misalnya arisan, menghadiri kematian,

dan lainnya dan dapat juga sumbangan perhatian atau tanda kedekatan dalam

rangka memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.

Pada partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, masyarakat

terlibat dalam setiap diskusi/forum dalam rangka untuk mengambil keputusan

yang terkait dengan kepentingan bersama. Sedangkan partisipasi representatif

dilakukan dengan cara memberikan kepercayaan/mandat kepada wakilnya

yang duduk dalam organisasi atau panitia.

Partisipasi terbagi atas partisipasi vertikal dan partisipasi horizontal.

Disebut partisipasi vertikal karena terjadi dalam kondisi tertentu, masyarakat

terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam

hubungan di mana masyarakat berada sebagai status bawahan, pengikut atau

klien. Sedangkan partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa di

mana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu

dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda permulaan

tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri.

Partisipasi masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi

dua, yaitu “partisipasi non fisik dan partisipasi fisik”. Partisipasi fisik adalah

partisipasi masyarakat (orang tua) dalam bentuk menyelenggarakan

usahausaha pendidikan, seperti mendirikan dan menyelenggarakan usaha-

Page 35: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

usaha beasiswa, membantu pemerintah membangun gedung-gedung untuk

masyarakat, dan menyelenggarakan usaha-usaha perpustakaan berupa buku

atau bentuk bantuan lainnya. Sedangkan partisipasi non fisik adalah partisipasi

keikutsertaan masyarakat dalam menentukan arah dan pendidikan nasional

dan meratanya animo masyarakat untuk menuntut ilmu pengetahuan melalui

pendidikan, sehingga pemerintah tidak ada kesulitan mengarahkan rakyat

untuk bersekolah.

Berdasarkan bentuk-bentuk partisipasi yang telah dianalisis, dapat

ditarik sebuah kesimpulan mengenai tipe partisipasi yang diberikan

masyarakat.Tipe partisipasi masyarakat pada dasarnya dapat kita sebut juga

sebagai tingkatan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat

dalam suatu program, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu

keberhasilan program namun ada juga yang sifatnya dapat menghambat

keberhasilan program. Misalnya saja faktor usia, terbatasnya harta benda,

pendidikan, pekerjaan dan penghasilan.

Partisipasi yang tumbuh dalam masyarakat dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang dalam

berpartisipasi, yaitu:

Page 36: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

a. Usia

Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang

terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada. Mereka dari

kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada nilai

dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang

berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.

b. Jenis kelamin

Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa menyatakan

bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti

bahwa dalam banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah

mengurus rumah tangga, akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan

tersebut telah bergeser dengan adanya gerakan emansipasi dan pendidikan

perempuan yang semakin baik.

c. Pendidikan

Dikatakan sebagai salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi.Pendidikan

dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap

lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan

kesejahteraan seluruh masyarakat.

d. Pekerjaan dan penghasilan

Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang

akan menentukan berapa penghasilan yang akan diperolehnya. Pekerjaan

Page 37: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari dapat

mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan

masyarakat.Pengertiannya bahwa untuk berpartisipasi dalam suatu

kegiatan, harus didukung oleh perekonomian yang mapan.

e. Lamanya tinggal

Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya

berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi

seseorang. Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa

memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya

yang besar dalam setiap kegiatan lingkungan tersebut.18

6. Macam-macam Partisipasi dalam Masyarakat

Partisipasi menjadi empat jenis, yaitu

a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini terutama

berkaitan dengan penentuan alternatif dengan masyarakat untuk menuju

kata sepakat tentang berbagai gagasan yang menyangkut kepentingan

bersama. Partisipasi dalam hal pengambilan keputusan ini sangat penting,

karena masyarakat menuntut untuk ikut menentukan arah dan orientasi

pembangunan. Wujud dari partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan ini bermacam-macam, seperti kehadiran rapat, diskusi,

18 Ambo Upe, Sosiologi Politik Kontemporer (Jakarta: Prestasi Pustakarya 2008), h.126-127

Page 38: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

sumbangan pemikiran, tanggapan atau penolakan terhadap program yang

ditawarkan.

Dengan demikian partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan ini merupakan suatu proses pemilihan alternatif berdasarkan

pertimbangan yang menyeluruh dan rasional.

b. Partisipasi dalam pelaksanaan.

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program merupakan

lanjutan dari rencana yang telah disepakati sebelumnya, baik yang

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun tujuan. Di dalam

pelaksanaan program, sangat dibutuhkan keterlibatan berbagai unsur,

khususnya pemerintah dalam kedudukannya sebagai fokus atau sumber

utama pembangunan.19

Ruang lingkup partisipasi dalam pelaksanaan suatu program meliputi:

a. Menggerakkan sumber daya dan dana.

b. Kegiatan administrasi dan koordinasi dan ketiga penjabaran program. Dari

uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam

partisipasi pelaksanaan program merupakan satu unsur penentu

keberhasilan program itu sendiri.

c. Partisipasi dalam pengambilan manfaat. Partisipasi ini tidak terlepas dari

kualitas maupun kuantitas dari hasil pelaksanaan program yang bisa

19 Huntington. P, Samuel. Nelson, Joan, Partisipasi Politik Di Negara Berkembang (Jakarta:

Rineka Cipta 1990), h.209

Page 39: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

dicapai. Dari segi kualitas, keberhasilan suatu program akan ditandai

dengan adanya peningkatan output, sedangkan dari segi kualitas dapat

dilihat seberapa besar persentase keberhasilan program yang dilaksanakan,

apakah sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

d. Partisipasi dalam evaluasi. Partisipasi masyarakat dalam evaluasi ini

berkaitan dengan masalah pelaksanaan program secara menyeluruh.

Partisipasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan program

telah sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau ada penyimpangan.20

7. Tingkatan Partisipasi

Partisipasi berdasarkan tingkatannya dapat dibedakan menjadi 7

tingkatan, yaitu :

a. Manipulation, merupakan tingkat paling rendah mendekati situasi tidak

ada partisipasi, cenderung berbentuk indoktrinasi.

b. Consultation, yaitu dimana stakeholder mempunyai peluang untuk

memberikan saran akan digunakan seperti yang mereka harapkan.

c. Consensus-building, yaitu dimana pada tingkat ini stakeholder berinteraksi

untuk saling memahami dan dalam posisi saling bernegosiasi, toleransi

dengan seluruh anggota kelompok. Kelemahan yang sering terjadi adalah

individu-individu dan kelompok masih cenderung diam atau setuju

bersifat pasif.

20 Ibid, h. 210

Page 40: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

d. Decision-making, yaitu dimana konsensus terjadi didasarkan pada

keputusan kolektif dan bersumber pada rasa tanggungjawab untuk

menghasilkan sesuatu. Negosiasi pada tahap ini mencerminkan derajat

perbedaan yang terjadi dalam individu maupun kelompok.

e. Risk-taking, yaitu dimana proses yang berlangsung dan berkembang tidak

hanya sekedar menghasilkan keputusan, tetapi memikirkan akibat dari

hasil yang menyangkut keuntungan, hambatan, dan implikasi. Pada tahap

ini semua orang memikirkan resiko yang diharapkan dari hasil keputusan.

Karenanya, akuntabilitas merupakan basis penting.

f. Partnership, yaitu memerlukan kerja secara equal menuju hasil yang

mutual. Equal tidak hanya sekedar dalam bentuk struktur dan fungsi tetapi

dalam tanggung jawab.

g. Self-management, yaitu puncak dari partisipasi masyarakat. Stakeholder

berinteraksi dalam proses saling belajar (learning process) untuk

mengoptimalkan hasil dan hal-hal yang menjadi perhatian.21

B. PILKADA

1. Pengertian Tentang Pemilu

Pemilihan Umum adalah memilih seorang penguasa, pejabat atau

lainnya dengan jalan menuliskan nama yang dipilih dalam secarik kertas atau

21 Ibid, h. 213

Page 41: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

dengan memberikan suaranya dalam pemilihan.22 Sedangkan, menurut

Undang-undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan

kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Pemilih dalam pemilu disebut juga sebagai konstituen, di mana para

peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa

kampanye. Kampanye dilakukan selama diwaktu yang telah ditentukan

menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan,

proses penghitungan dimulai. Pemenangan Pemilu ditentukan oleh aturan

main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah ditetapkan dan

disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih. Proses

pemilihan umum merupakan bagian dari demokrasi.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pemilihan umum

adalah proses pemilihan atau penentuan sikap yang dilakukan oleh suatu

masyarakat untuk memilih penguasa ataupun pejabat politik untuk memimpin

suatu Negara yang juga diselenggarakan oleh Negara.

22 Abu Nashr Muhammad Al-Iman, Membongkar Dosa-dosa Pemilu, (Prisma Media, Jakarta,

2004), h: 29.

Page 42: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Pada azasnya setiap warganegara berhak ikut serta dalam Pemilihan

Umum. Hak warganegara untuk ikut serta dalam pemilihan umum disebut

Hak Pilih, yang terdiri dari hak pilih aktif (hak memilih) dan hak pilih pasif

(hak dipilih).

Setiap warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah

berumur tujuh belas tahun atau lebih atau sudah/ pernah kawin, mempunyai

hak memilih. Seorang warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak

memilih, baru bisa menggunakan haknya, apabila telah terdaftar sebagai

pemilih.23

Seseorang yang telah mempunyai hak memilih, untuk dapat terdaftar

sebagai pemilih, harus memenuhi persyaratan:

a. tidak terganggu jiwa/ ingatannya;

b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan Pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum tetap, sebaliknya seorang warga negara

Indonesia yang telah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT),

kemudian ternyata tidak lagi memenuhi persyaratan tersebut di atas, tidak

dapat menggunakan hak memilihnya.24

Masalah dan gejolak seringkali terjadi di tengah-tengah masyarakat.

Hal ini disebabkan karena tidak akuratnya data pemilih. Ada warga

masyarakat yang telah memenuhi persyaratan sebagai pemilih, ternyata tidak

23 Rozali Abdullah, Mewujudkan Pemilu yang Lebih Berkualitas (Pemilu Legislatif), (PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009), h. 168. 24 Ibid, h. 168.

Page 43: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), malah sebaliknya orang-orang

yang sudah meninggal dunia namanya masih tercantum dalam DPT.

Sebenarnya masalah ini lebih bersifat teknis dan administratif, tetapi oleh

pihak-pihak yang merasa dirugikan, masalah ini dipolitisasi sehingga tidak

jarang menimbulkan gejolak dan konflik.

Berdasarkan pengamatan, ketidak akuratan pemilih/ DPT ini

disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

a. Belum tertatanya dengan baik data kependudukan, yang mana hal ini

merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, dalam hal ini

Depatemen Dalam Negeri beserta jajarannya.

b. Pemutakhiran data/ verifikasi data pemilih tidak dilakukan oleh KPU

beserta jajarannya dengan baik.

c. Masyarakat, dalam hal ini calon pemilih, tidak berusaha secara aktif, agar

mereka tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).25

2. Pengertian Pemilukada

Pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

(Pemilukada) merupakan instrumen yang sangat penting dalam

penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan prinsip demokrasi di

daerah, karena disinilah wujud bahwa rakyat sebagai pemegang kedaulatan

menentukan kebijakan kenegaraan. Mengandung arti bahwa kekuasaan

tertinggi untuk mengatur pemerintahan Negara ada pada rakyat. Melalui

25 Ibid, h. 169.

Page 44: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Pemilukada, rakyat dapat memilih siapa yang menjadi pemimpin dan

wakilnya dalam proses penyaluran aspirasi, yang selanjutnya menentukan

arah masa depan sebuah negara.26

Pemilukada menurut Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005

tentang “Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

rakyat di wilayah Propinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945 untuk memilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 56 ayat (1) dinyatakan

bahwa Kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih dalam satu pasangan

calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas langsung, umum,

bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala

daerah selanjutnya disebut pasangan calon adalah peserta pemilihan yang

diusulkan oleh partai Politik atau gabungan partai politik yang telah

memenuhi persyaratan.

Secara normatif, berdasarkan ukuran-ukuran demokrasi, pemilukada

langsung menawarkan sejumlah manfaat dan sekaligus harapan bagi

pertumbuhan, pendalaman dan perluasan demokrasi lokal.

a. Sistem demokrasi langsung melalui pemilukada langsung akan membuka

ruang partisipasi yang lebih luas bagi warga dalam proses demokrasi dan

26 Yusdianto, Identifikasi Potensi Pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) dan

Mekanisme PenyelesaiiannyaI. Jurnal Konstitusi Vol II nomor 2, November 2010, h 44.

Page 45: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

menentukan kepemimpinan politik di tingkat lokal dibandingkan sistem

demokrasi perwakilan yang lebih banyak meletakkan kuasa untuk

menentukan rekruitmen politik di tangan segelintir orang di DPRD

(oligarkis).

b. Dari sisi kompetensi politik. Pemilukada langsung memungkinkan

munculnya secara lebih lebar preferensi kandidat-kandidat berkompetensi

dalam ruang yang lebih terbuka dibandingkan ketertutupan yang sering

terjadi dalam demokrasi perwakilan. Pemilukada langsung bisa

memberikan sejumlah harapan pada upaya pembalikan “syndrome” dalam

demokrasi perwakilan yang ditandai dengan model kompetensi yang tidak

fair, seperti; praktik politik uang (money politics).

c. Sistem pemilihan langsung akan memberi peluang bagi warga untuk

mengaktualisasi hak-hak politiknya secara lebih baik tanpa harus direduksi

oleh kepentingan-kepentingan elite politik seperti yang kasat mata muncul

dalam sistem demokrasi perwakilan. Setidaknya, melalui konsep

demokrasi langsung, warga di aras lokal akan mendapatkan kesempatan

untuk memperoleh semacam pendidikan politik, training kepemimpinan

politik dan sekaligus mempunyai posisi yang setara untuk terlibat dalam

pengambilan keputusan politik.

d. Pemilukada langsung memperbesar harapan untuk mendapatkan figur

pemimpin yang aspiratif, kompeten dan legitimate. Karena, melalui

Page 46: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

pemilukada langsung, kepala daerah yang terpilih akan lebih berorientasi

pada warga dibandingkan pada segelintir elite di DPRD. Dengan

demikian, Pemilukada mempunyai sejumlah manfaat, berkaitan dengan

peningkatan kualitas tanggung jawab pemerintah daerah pada warganya

yang pada akhirnya akan mendekatkan kepala daerah dengan masyarakat.

e. Kepala daerah yang terpilih melalui pemilukada langsung akan memiliki

legitimasi politik yang kuat sehingga akan terbangun perimbangan

kekuatan (check and balance) di daerah antara kepala daerah dengan

DPRD. Perimbangan kekuatan ini akan meminimalisasi penyalahgunaan

kekuasaan seperti yang muncul dalam format politik yang monolitik.27

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dalam pasal 56 sampai dengan

pasal 119 berisi prosedur dan mekanisme pemilihan kepala daerah secara

langsung oleh rakyat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka

mempersiapkan pemilihan Kepala Daerah secara langsung antara lain:

a. Mekanisme dan prosedur pemilihan. Mekanisme ini meliputi seluruh

tahapan pemilihan mulai dari penjaringan bakal calon, pencalonan dan

pemilihannya. Keterlibatan lembaga legislatif dan masyarakat dalam

setiap tahapan tersebut diatur jelas dan tegas.

b. Peranan DPRD dalam pemilihan Kepala Daerah. Dominasi peranan

DPRD dalam Pemilukada seperti saat ini, tentu saja akan mengalami

27 Ibid, h.46

Page 47: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

degradasi. Peranan DPRD tidak mengurangi fungsinya sebagai lembaga

legislatif di daerah.

c. Mekanisme pertanggungjawaban Kepala Daerah. Perubahan sistem

pemilihan Kepala Daerah akan mempengaruhi mekanisme

pertanggungjawaban kepala daerah.

d. Hubungan Kepala Daerah dengan DPRD. Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung akan berpotensi menimbulkan resistensi terhadap hubungan

antara Kepala Daerah dan DPRD.

e. Hubungan pelaksana pemilihan Kepala Daerah dengan pemilihan

Presiden, anggota DPR, DPRD dan DPD. Dalam satu tahun, di suatu

Kabupaten/ Kota, mungkin terjadi tiga kali pemilihan, yaitu Pemilu

(presiden, DPR, DPRD), pemilihan Gubernur dan Pemilihan Bupati/

Walikota.

3. Pelaksanaan Pemilukada

Proses pelaksanaan Pemilukada diatur dalam Undang-undang Nomor

32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah khususnya pada pasal 65 dan

66, dimana dalam pasal 65 ayat (4) dikemukakan bahwa “masa persiapan

Pemilukada diatur oleh KPUD dengan berpedoman pada Peraturan Daerah”.

Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah dilaksanakan melalui masa

persiapan, dan tahap pelaksanaan.

Pelaksanaan dalam tahap tersebut meliputi beberapa tahapan, yakni;

Page 48: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

a. Penetapan daftar pemilih;

b. Pendaftaran dan Penetapan calon kepala daerah/wakil kepala daerah;

c. Kampanye;

d. Pemungutan suara;

e. Penghitungan suara; dan

f. Penetapan pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah terpilih,

pengesahan, dan pelantikan.

Page 49: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

BAB III

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DI KECAMATAN PANCAJAYA KABUPATEN MESUJI

D. Kondisi Umum Kecamatan Panca Jaya

1. Sejarah Singkat Kecamatan Panca Jaya

Berdasarkan surat usulan Camat Simpang Pematang No.

136/138/SP/2006 tanggal 7 juni 2006 tentang pemekaran wilayah yaitu

memekarkan kecamatan Simpang Pematang menjadi dua kecamatan yang

terdiri dari kecamatan Simpang Pematang dan Kecamatan Panca Jaya.

Kemudian pada tanggal 13 April 2007, DPRD Kecamatan Tulang Bawang

mensahkan usulan pemekaran Kecamatan Panca Jaya tersebut.

Camat yang pernah memimpin kantor Camat panca jaya yaitu :

1. Zainal hidayat, SE Camat periode tahun 2007-2009

2. Gunarso, SH Camat periode tahun 2009-2011

3. Anca marta utama, S.STP, MM Camat periode tahun 2011-2012

4. Selamet Rianto, S.IP Camat periode tahun 2012 -2017

5. Drs. Ma’ruf,MM Camat Periode tahun 2017 s/d 17 Juli 2017

6. Tusman, A.Md Camat Periode Tahun 2017 s/d Sekarang

Page 50: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

2. Struktur Organisasi Dan Daftar Pegawai Kecamatan Panca Jaya

No Nama Pegawai Jabatan Gol/ Pangkat Keterangan

1 TUSMAN, A.Md CAMAT III.d PNS

2 ANWAR PAMUJI, SE Sekretaris

Camat III.c PNS

3 JON EFENDI, SAN Kasi Tata

Pemerintahan III.c PNS

4 NANIK WARSINI, SE

Kasi PM&Ekbang Desa

III.c PNS

5 WASRIN

Kasi Pendapatan dan kessos

III.c PNS

6 Drs. NURDIN Kasubag III.a PNS

CAMAT TUSMAN, A.Md

SEKRETARIS CAMAT ANWAR PAMUJI, SE

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Drs. Nurdin

Kasubbag Perencanaan dan Keuangan

Depika Novita sari

Kepala Seksi Pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum

Jon Efendi,SAN

Kepala Seksi PM & PD Nanik W, SE

Kepala Seksi Pendapatan & Kessos

Wasrin

Jabatan Fungsional

Page 51: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Umum dan Kepegawaian

7 YASIRUN Staf II.c PNS

8 IMAM SUPINGI

Sekretaris Desa

II.a PNS

9 KAWAN TKS

10 WIDYAWATI TKS

11 SITI HERTI NINGSIH TKS

12 HERU JULIANTO Pol PP

13 AGUS ISMANTO Pol PP

14 RIKO SANJAYA Pol PP

3. Gambaran Wilayah

a. Monografi Kecamatan

Nama Kecamatan : Panca Jaya

Ibu Kota Kecamatan : Panca Jaya

Jumlah desa : 7 desa

Jumlah Penduduk : 16.493 Jiwa

Luas Wilayah : 9.164,5 Ha

b. Batas-batas Wilayah

1) Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Pematang

2) Sebelah Timur : Kecamatan Tanjung Raya

Page 52: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

3) Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Pematang

4) Sebelah utara : Provinsi Sumatra selatan

c. Orbitasi

1) Jarak ke Ibukota Kecamatan : 12 Km

2) Jarak ke Ibukota Propinsi : 200 Km

3) Jarak ke Desa terdekat : 0 Km

4) Jarak ke Desa terjauh : 6 Km

Data Desa yang ada di wilayah Kecamatan Panca Jaya adalah sebagai berikut :

a. Nama desa : Adi Luhur

Nama Kepala desa : Suharman

Jumlah Penduduk : 3.727Jiwa

Luas Wilayah : 1.557,5 Ha

b. Nama desa : Adi Mulyo

Nama Kepala desa : Sulistiani

Jumlah Penduduk : 1.894 Jiwa

Luas Wilayah : 1.198,5Ha

c. Nama desa : Fajar Baru

Nama Kepala desa : Apriyanto

Jumlah Penduduk : 3.520 Jiwa

Luas Wilayah : 1.664.5 Ha

d. Nama desa : Mukti Karya

Nama Kepala desa : Suyati

Page 53: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Jumlah Penduduk : 3.373 Jiwa

Luas Wilayah : 1.639 Ha

e. Nama desa : Adi Karya Mulya

Nama Kepala desa : Yasirun

Jumlah Penduduk : 1.111 Jiwa

Luas Wilayah : 754,5 Ha

f. Nama desa : Fajar Indah

Nama PJ Kepala desa : Tusman, A.Md

Jumlah Penduduk : 1.821 Jiwa

Luas Wilayah : 1.405,5 Ha

g. Nama desa : Fajar Asri

Nama Kepala desa : Anwar Pamuji, SE

Jumlah Penduduk : 1.047 Jiwa

Luas Wilayah : 945 Ha

4. Potensi Wilayah

Tanaman kelapa sawit dan karet merupakan komoditas pertanian utama

yang dihasilkan di Kecamatan Panca Jaya selain singkong dan padi. Adapun

berbagai mata pencarian penduduk adalah :

a. Usaha Pertanian

b. Usaha Perkebunan Karet dan sawit

c. Karyawan perusahaan

d. Pedagang

Page 54: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

e. Usaha Industri kecil

f. Buruh tani dan perkebunan

5. Visi Misi Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji

Visi : “Terwujudnya Masyarakat Yang Madani, Aman, Sejahtera, Mandiri

dan Berkeadilan”

Misi : Misi pembangunan Kecamatan Panca Jaya :

a. Menumbuhkembangkan nilai-nilai sosial budaya, hukum, dan kehidupan

politik demokrasi.

b. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing

tinggi.

c. Mendayagunakan segenap potensi ekonomi daerah berdasarkan hukum.

d. Melaksanakan manajemen pemerintahan yang berkualitas, transparan dan

accountable.

e. Melaksankan pemerataan pembangunan berbasis masyarakat yang

berkeadilan.

6. Sosial Kemasyarakatan

a. Menggiatkan penggalian dan pengembangan serta promosi potensi kelompok

home industry melalui KUBE dan mengusulkan bantuan pada BKSPM Mesuji.

b. Mensosialisasikan legalisasi pondok pesantren serta membantu pembuatan

proposal izin oprasionalnya.

c. Menggiatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kelembagaan sosial.

Penataan dan penguatan lembaga Sosial kemasyarakatan.

Page 55: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

d. Meningkatkan kualitas menejemen pelayanan Sosial yang profisional dan

berbasis masyarakat. Dilakukan melalui peningkatkan kualitas menejerial

pelayanan Sosial kemasyarakatan sehingga menurunnya jumlah masyarakat

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

e. Meningkatkan kerukunan internal dan antar umat beragama sebagai

keragaman potensi yang dapat dikembangkan dalam pembangunan masyarakat

Panca Jaya.

f. Meningkatkan pembangunan sarana rumah ibadah, sehingga peningkatan

ketaqwaan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa akan meningkatkan

penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat.

g. Meningkatkan kehidupan sosial dan politik yang demokratis. Strategi ini di

lakukan dengan pembinaan lembaga sosial dan politik sehingga akan

meningkatnya peran serta lembaga Sosial dan politik dalam membangun

kehidupan masyarakat yang demokratis.

h. Menggiatkan pemberdayaan masyarakat melalui LPM dan PKK

i. Menggiatkan Pokjanal Posyandu dalam melayani kesehatan masyarakat

j. Pelayan Posyantekdes pada kelompok-kelompok usaha

k. Memotivasi pembangunan dan persiapan lomba kampung

l. Menggiatkan Gotong royong

m. Memperkuat menejemen pelayanan pendidikan. Strategi ini di lakukan dengan

meningkatkan kualitas menejerial kependidikan sehingga akan meningkatnya

Page 56: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

kualitas dan cakupan pelayanan pendidikan disemua jenjang pendidikan formal

dan informal.

n. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik. Pengembang SDM

tenaga pendidik akan meningkatkan profesionalisme guru ( sertifikasi )

meningkatkan jumlah guru layak mengajar dan di capai rasio siswa / guru

persekolah mendekati ideal yaitu 40 siswa / guru.

o. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.

p. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan formal dan non formal.

Tidak semua anak anak usia sekolah dapat mengenyam pendidikan formal

sehingga perlu adanya perluasan kesempatan memperoleh pendidikan yang

bermutu bagi orang tidak mampu dalam menurunkan jumlah Angka Buta

Aksara ( Meningkatnya Angka Melek Huruf > 95 % )

E. Partisipasi Politik Masyarakat Masyarakat Terhadap Pilkada

Dilihat dari penduduknya, Kecamatan Pancajaya merupakan kecamatan

yang heterogen. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, budaya,

status sosial dan agama. Masyarakat di sini hidup rukun dan penuh kedamaian.

Masing-masing memiliki kesibukan tersendiri, ada yang bekerja sebagai petani,

peternak, nelayan, pedagang, pegawan negeri, pegawai swasta, pendidik, pelajar,

dan lain sebagainya. Masing-masing profesi ini telah menenggelamkan mereka

dalam kesibukan sehari-hari. Kondisi sosial mereka sangat baik, tidak ada catatan

kekerasan dan penyimpangan-penyimpangan perilaku yang mengkhawatirkan.

Page 57: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Masyarakatnya masih hidup dalam gaya pedesaan, kendatipun berada di

wilayah perkotaan. Gotong-royong, silaturahmi, dan saling membantu dalam

setiap kegiatan kemasyarakatan masih sangat kental di daerah ini. Cinta damai

dalam perbedaan merupakan prinsip kehidupan mereka. Kalaupun ada gesekan-

gesekan, biasanya justru karena perbedaan pandangan dalam hal politik. Beda

calon, cara sosialisasi, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemilihan

umum, memang cukup terasa, akan tetapi tidak sampai pada titik

mengkhawatirkan. Umumnya saat kampanye saja hal itu terjadi, setelahnya,

kondisi sosial masyarakat akan kembali seperti semula.

Berdasarkan data demografi di lingkup Kecamatan Pancajaya, maka

masyarakat partisipan dapat dikelompok sebagai berikut: Petani, Peternak,

Pedagang, Pegawai Negeri/Swasta, Pelajar/Mahasiswa, Pendidik (Guru/Dosen),

Nelayan, Wiraswasta dan Buruh. Mereka ini ada yang ikut terafiliasi ke dalam

organisasi/perkumpulan tersendiri ada pula yang tidak. Akan tetapi, pada

umumnya masyarakat cukup berpartisipasi dalam pemilu di wilayah kecamatan

Kecamatan Pancajaya tahun 2017, meskipun hanya sebatas datang dan memilih

pada pemilu.

Berdasarkan hasil wawancara beberapa responden, ada beberapa jenis

kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam kaitannya pemilu, sebagai berikut:

a. Ikut Memilih

Untuk golongan ini, terdapat dua tipe partisipasi yaitu:

Page 58: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

1) Ada masyarakat yang berpartisipasi dengan cara ikut memilih saja, menggugur

hak dan kewajiban;

2) Ada pula yang memilih karena memang memiliki tujuan dan harapan. Meskipun

tidak banyak, ada juga yang memilih karena ada semacam intimidasi.

b. Ikut menghadiri acara sosialisasi KPU

Pada kelompok ini, juga terdiri dari 2 tipe partisipasi yaitu:

1) Ada yang ikut sosialisasi KPU saja, dan

2) Ada juga yang memiliki tujuan dan harapan.

c. Ikut menghadiri acara sosialisasi calon, baik anggota legislative maupun

presiden/wakil presiden. Mereka ini ikut menghadiri acara sosialisasi calon, ada

yang karena simpati ada yang karena memang ada tujuan tertentu.

d. Ikut mensosialisasikan calon tertentu. Partisipasi aktif masyarakat dalam bentuk

mensosialisasikan calon tertentu, terjadi karena beberapa sebab:

1) karena menjadi tim sukses;

2) karena simpati; dan,

3) karena memiliki harapan dan tujuan.

4) Ikut mempersiapkan sosialisasi calon tertentu. Ikut persiapan dan partisipasi

aktif semacam ini, disebabkan oleh simpati dan punya harapan/target tertentu.

5) Ikut membantu pendanaan calon tertentu.

Ada juga yang ikut membantu pendanaan. Umumnya karena memiliki

tujuan dan harapan tertentu. Hal ini dapat dilihat dari siapa yang melakukan

partisipasi semacam ini. Jika ia pengusaha, maka ada harapan untuk memperoleh

Page 59: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

proyek tertentu jika berhasil nantinya. Jika ia orang biasa, terkadang karena simpati

pada calon tersebut, dan seterusnya.

F. Metode Penelitian

Pada bab pendahuluan telah diungkapkan bahwa responden dalam

penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Pancajaya, yaitu yang memiliki hak

pilih dalam Pilkada Kabupaten Mesuji 2017. Penelitian telah dilakukan dengan

menyebar kuesioner kepada 121 responden, untuk melengkapi perolehan data dari

kuesioner dan untuk mendukung jawaban responden dalam kuesioner, dilakukan

wawancara mendalam terhadap 11 responden yang terdiri dari kalangan

pendidikan (guru sebanyak 2 orang, 2 PNS, 1 orang wiraswasta, I orang ibu

rumah tangga, 1 orang perangkat desa, 1 orang anggota DPRD, 1 orang bidan, 1

orang mahasiswa, serta 1 orang petani. Di samping 11 responden tersebut, peneliti

juga melakukan wawancara langsung terhadap 4 orang yang golput dalam Pilkada

Kabupaten Mesuji 2017.

Data yang diperoleh mengenai responden yang mengisi kuesioner adalah

sebagai berikut:

1. Umur Responden

Responden dibedakan atas golongan muda (17 – 40 tahun) dan

golongan tua (41 ≥ 60 tahun). Data mengenai umur responden dapat dilihat

pada tabel berikut:

Page 60: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

TABEL Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persen 17 – 40 tahun

41 ≥ 60 tahun

71

50

58.7 %

41.3%

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah

golongan muda. Dari 121 responden, jumlah golongan muda 21 orang lebih

banyak (58,7%) daripada responden golongan tua (41,3%).

2. Jenis Kelamin Responden

Responden terdiri atas laki-laki dan perempuan. Data mengenai jumlah

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki

Perempuan

72

49

59.5 %

40.5%

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 121 responden, 72

diantaranya (59,5%) berjenis kelamin laki-laki, dan 49 orang (40,5%) adalah

Page 61: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak dari responden dengan jenis kelamin perempuan.

3. Pekerjaan Responden

Responden dalam penelitian ini terdiri atas bermacam-macam

pekerjaan/profesi. Data mengenai pekerjaan responden dapat dilihat dalam

tabel berikut:

TABEL III Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaannya

Pekerjaan Frekuensi Persen

Ibu rumah tangga

Petani

Pedagang/pengusaha/wiraswasta

PNS/guru/perangkat desa/bidan

Karyawan/swasta/buruh

Pelajar/mahasiswa

15

18

26

19

31

12

12,4 %

14,9 %

21,5 %

15,7 %

25,6 %

9,9 %

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 121 responden, paling

banyak berasal dari kalangan swasta, karyawan, dan buruh yaitu sebanyak 31

orang (25,6%). Kedua adalah pedagang, pengusaha, dan wiraswasta sebanyak 26

orang (21,5%). Sedangkan jumlah dari kalangan ibu rumah tangga, petani dan

PNS hampir sama, masing-masing 15 orang (12,4%), 18 orang (14,9%), dan 19

Page 62: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

orang (15,7%). Sedangkan yang paling sedikit yaitu kalangan pelajar dan

mahasiswa sebanyak 12 orang (9,9%).

4. Pendidikan Responden

Responden dalam penelitian ini berasal dari beberapa kalangan menurut

tingkat pendidikannya. Pendidikan rendah yaitu tidak tamat SD, tamat SD, hingga

SMP/sederajat. Pendidikan menengah yaitu tamat SMA/SMK/sederajat.

Sedangkan golongan berpendidikan tinggi yaitu minimal Diploma I dan Sarjana.

Hal itu dapat dilihat dari tabel berikut:

TABEL Responden Berdasarkan Pendidikannya

Pendidikan Frekuensi Persen Tidak tamat SD/SD/SMP

SMA/SMK/Sederajat

Diploma/Sarjana

42

53

26

34,7 %

43,8 %

21,5 %

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan menengah ke bawah. Dari 121 responden, sebanyak 53 orang

(43%) berpendidikan menengah. Responden yang berpendidikan rendah

tergolong masih banyak, yaitu 42 orang (34,7%). Sedangkan yang berpendidikan

tinggi hanya 26 orang (21,5%).

5. Penghasilan Keluarga

Page 63: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Penghasilan keluarga responden dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu

kalangan ekonomi bawah (≤ Rp 750.000,00), ekonomi menengah (Rp 800.000,00)

– Rp 1.500.000,00), dan ekonomi atas (> Rp 1.500.000,00). Hal tersebut dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

TABEL III.5 Responden Berdasarkan Besarnya Penghasilan Keluarga

Penghasilan Frekuensi Persen 0

≤ 750.000

800.000 – 1.500.000

> 1.500.000

5

48

35

33

4,1 %

39,7%

28,9 %

27,3 %

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden tergolong

masyarakat ekonomi rendah dengan penghasilan rata-rata kurang dari atau sama

dengan Rp 750.000,00 per bulan, yaitu sebanyak 48 orang (39,7%) dari 121

responden. Sedangkan jumlah kalangan ekonomi menengah dan atas tidak jauh

berbeda, masing-masing yaitu 33 orang (27,3%) dan 35 orang (28,9%). Selain itu

terdapat 5 orang (4,1%) responden yang tidak mempunyai penghasilan.

6. Keikutsertaan dalam organisasi/partai

Berkaitan dengan organisasi atau partai yang diikuti, beberapa

responden ada yang tergabung didalamnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam

tabel berikut:

Page 64: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

TABEL III. Responden Berdasarkan Keikutsertaannya dalam Organisasi/Partai

Keikutsertaan Frekuensi Persen

mengikuti organisasi/partai

tidak mengikuti oranisasi/partai

9

11

7.4 %

92.6%

Total 121 100% Sumber : Kuesioner

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak

tergabung dalam suatu organisasi atau partai. Dari 121 responden, sejumlah 112

orang (92,6%) tidak bergabung dalam suatu organisasi atau partai. Sedangkan yang

ikut bergabung dalam organisasi atau partai hanya 9 orang (7,4%). Dari rangkaian

deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah sebagai

berikut: mayoritas laki-laki, mayoritas termasuk golongan muda, mayoritas

berpendidikan menengah, memiliki pekerjaan yang bervariasi, mayoritas

berpenghasilan rendah, dan mayoritas tidak tergabung dalam organisasi/partai

manapun.

Page 65: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

BAB IV

FAKTOR PENYEBAB TURUNNYA PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PILKADA

C. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Turunnya Partisipasi Masyarakat Dalam Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji

Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mesuji merupakan sarana bagi

masyarakat Kabupaten Mesuji untuk berpartisipasi di bidang politik. Akan tetapi

masyarakat Kabupaten Mesuji tampaknya kurang antusias untuk berpartisipasi

dalam bidang politik terutama dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mesuji

tahun 2017. Pancajaya, salah satu kabupaten di Mesuji menunjukkan bahwa

partisipasi politik masyarakatnya dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten

Mesuji tahun 2017 tergolong masih rendah. Pengukuran tingkat partisipasi

Masyarakat Kabupaten Mesuji kecamtan Pancajaya dalam Pilkada Mesuji tahun

2017 didasarkan pada indikator bentuk-bentuk partisipasi Masyarakat berikut

kemudian masing-masing jawaban diberi nilai nilai 1-3. Nilai dari masing-masing

indikator kemudian dijumlahkan untuk mengetahui tinggi rendahnya partisipasi

masyarakat Kabupaten Mesuji kecamatan Pancajaya dalam Pilkada Mesuji 2017.

Partisipasi masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

partisipasi secara konvensional yaitu yang normal atau lazim terjadi dalam

masyarakat. Adapun bentuk-bentuknya yaitu: memper bincangkan atau

mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pilkada Mesuji 2017, mengikuti

kampanye dalam Pilkada Mesuji 2017, menyumbang dana untuk kegiatan

Page 66: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

kampanye, mempengaruhi orang lain untuk memilih menjadi tim sukses, menjadi

panitia dalam Pilkada Mesuji 2017, serta memberikan suara dalam Pilkada Mesuji

2017. Adapun data mengenai bentuk-bentuk partisipasi Politik masyarakat untuk

mengukur tinggi rendahnya partisipasi Politik masyarakat Kabupaten Pancajaya

dalam Pilkada Mesuji 2017 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

1. Memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal Pilkada

Bentuk partisipasi politik yang pertama adalah memperbincangkan

atau mendiskusikan dengan orang lain perihal seputar Pilkada Mesuji 2017.

Adapun data mengenai hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Memperbincangkan Atau Mendiskusikan

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Memperbincangkan atau

mendiskusikan secara terprogram

b. Memperbincangkan atau mendiskusikan secara tidak terprogram

c. Tidak memperbicangkan atau mendiskusikan

3

24

45

4.2

33.3

62.5

2

18

29

4.1

36.7

59.2

5

42

74

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak

memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain tentang hal-hal

seputar Pilkada Mesuji 2017. Dari 121 responden, ada 74 orang (61,2 %) yang

tidak memperbincangkan atau mendiskusikan dengan orang lain perihal

Page 67: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

seputar Pilkada Mesuji 2017. Sementara itu 42 responden (34,7%)

memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pilkada Mesuji 2017

secara tidak terprogram. Yang dimaksud tidak terprogram dalam hal ini

adalah berdiskusi secara informal dan pada waktu yang tidak ditentukan

seperti mengobrol seputar Pilkada dengan keluarga atau teman. Sedangkan 5

responden lainnya (4,2%) memperbincangkan atau mendiskusikan perihal

seputar Pilkada Mesuji 2017 secara terprogram. Yang dimaksud terprogram

dalam hal ini adalah berdiskusi secara formal seperti diskusi kelompok yang

membahas seputar Pilkada dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Mengenai

hal tersebut di atas, diperoleh data bahwa sebagian besar responden yang

memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pilkada Mesuji 2017

adalah laki-laki. Survey menunjukkan dari 47 responden yang

memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pilkada Mesuji 2017,

sebanyak 27 orang (37,5%) adalah responden laku-laki (n=72) dan 20 orang

(40,8%) adalah perempuan (n=49). Sedangkan hasil indepth interview yaitu

dari 11 orang yang memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar

Pilkada Mesuji 2017, 6 diantaranya adalah laki-laki dan 5 perempuan.

Sehingga nampak bahwa responden laki-laki lebih aktif dalam

memperbincangkan atau mendiskusikan perihal Pilkada daripada responden

perempuan. Rata-rata mereka memperbincangkannya dengan keluarga

maupun rekan kerja.

Page 68: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Seperti dijumpai pada seorang wiraswasta, Mujiono (45 tahun) sebagai

berikut:

“Ya, ya sekali dua kali. Biasanya ya dengan rekan-rekan seprofesi ataupun yang pandangannya itu kira-kira hampir sama. Ya masalah sosok calon, dan juga pandangan secara umum ya. Ya secara umum itu masalah pengembangan pribadi calon- calon yang akan di..apa..yang arep dipilih..ngono lah cara-carane.” (wawancara: Senin, 15 September 2017).

Mujiono mengungkapkan diantaranya memperbincangkan tentang

Pilkada dengan rekan-rekannya yang memiliki pandangan sama dengannya.

Sedangkan Vika Istri Yohana (22 tahun) mengatakan bahwa ia tidak pernah

meluangkan waktu khusus untuk mengobrolkan masalah Pilkada, seperti yang

diungkapkannya berikut ini:

“Sebenernya sih nggak sering ya..cuma ya kadang-kadang kalau pas di kos dengan teman-teman, tapi itu sifatnya sliweran, gitu. Jadi nggak sengaja meluangkan waktu untuk ngobrolin soal Pilkada itu.”(wawancara: Kamis, 11 September 2017).

Mengenai hal apa saja yang diperbincangkan, sebagian responden

mengaku membicarakan tentang karakter calon Kepala Daerah, program

kerja mereka, serta kelayakannya untuk memimpin Mesuji, seperti yang

diungkapkan oleh Siti Nur Hidayah, seorang guru. Berikut petikan

wawancaranya:

”Pernah, tapi nggak sering. Kalau bicara intensitas berapa kali itu nggak mesti. Kalo ngobrol seperti itu ya paling pas di sekolah, di kantor, dengan teman kerja, rekan kerja, palingan itu. Apa ya, ngomongin apa, paling calonnya siapa, terus kira-kira itu program kerjanya itu seperti apa, terus nanti kira-kira mau milih siapa, seperti itu. (wawancara: Minggu, 14 September 2017).

Ada pula yang membicarakan tentang hal-hal teknis seputar

Page 69: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

pelaksanaan Pilkada Mesuji 2017. Seperti yang diungkapkan Himawan

Subagyo (45 tahun), seorang pegawai kecamatan, sebagai berikut:

“O,ya,ya, jelas saya memperbincangkan. Karena kebetulan saya terlibat dalam kepanitiaan. Ya bisa dikatakan tiap hari ya, minimal hampir tiap hari, ya paling ndak seminggu dua sampai tiga hari memperbincangkan itulah. Pertama dengan panitia di tingkat desa, kan kadang ada hal-hal penting seputar pelaksanaan atau apa, tapi biasanya kalau diskusi ngobrolin gitu ya sekedar dengan teman lah, dengan teman. Ya..teman kerja.” (wawancara: Rabu, 3 September 2017)

Himawan mengungkapkan bahwa dia hampir tiap hari

memperbincangkan tentang Pilkada, tetapi yang diperbincangkan lebih

banyak mengenai teknis pelaksanaan karena dia termasuk panitia Pilkada

tingkat kecamatan. Sama halnya dengan Himawan, Turno juga lebih banyak

memperbincangkan seputar teknis pelaksanaan Pilkada selan juga melakukan

sosialisasi kepada masyarakat tentang Pilkada. Turno mengungkapkn hal

sebagai berikut:

“Ya. Kadang dua tiga kali. Karena saya terjun langsung dalam hal ini sebagai ketua PPS jadi ya kadang dengan anggota PPS, dengan masyarakat, dalam rangka memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang Pilkada ini. Kalau saya, dalam kapasitasnya sebagai panitia, ini yang diperbincangkan adalah dalam hal tentang suksesnya pelaksanaan pemungutan suara dan pentingnya memilih calon pemimpin yang akan memimpin.”(wawancara: Selasa, 16 September 2017)

Demikian nampak bahwa partisipasi politik dalam Pilkada yang

berbentuk memperbincangkan atau mendiskusikan perihal seputar Pilkada

Mesuji 2017 menurut hasil survey masih kurang bagi sebagian besar

masyarakat di Kabupaten Mesuji. Bagi responden yang memperbincangkan

atau mendiskusikan perihal seputar Pilkada Mesuji 2017 sebagian besar

Page 70: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

adalah kaum laki-laki. Dalam hal ini laki-laki cenderung nampak lebih aktif

daripada perempuan. Bagi sebagian yang mendiskusikannya, diantaranya

memperbincangkan dengan keluarga maupun rekan kerja. Sedangkan

intensitasnya tidak rutin, tetapi pada saat-saat menjelang pemilihan biasanya

lebih sering memperbincangkannya.

2. Mengikuti kampanye PilkadaMesuji 2017 seputar Pilkada Mesuji 2017

Bentuk partisipasi politik konvensional selanjutnya adalah mengikuti

kampanye. Data mengenai jumlah responden yang mengikuti kampanye dari

pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017 dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel III

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Ikut kampanye sebagai juru

kampanye b. Ikut kampanye sebagai

simpatisan c. Tidak ikut kampanye

- -

72

0

0

100

0 1

48

0

2.1

97.9

0 1

120

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir semua responden (99,2%)

tidak mengikuti kampanye calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017.

Hanya terdapat 1 orang (0,8%) mengikuti kampanye sebagai simpatisan salah

satu pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017 yaitu

perempuan. Jadi, dalam hal ini nampak bahwa perempuan terlihat cenderung

Page 71: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

lebih aktif dalam mengikuti kampanye daripada laki-laki. Dari survey nampak

bahwa tidak ada responden yang berperan sebagai juru kampanye dalam

Pilkada Mesuji 2017.

Dari wawancara mendalam yang dilakukan peneliti terhadap

responden, diperoleh data bahwa sebagian masyarakat kurang berminat

mengikuti kampanye karena merasa kurang penting. Seperti diungkapkan

seorang petani, Miso (49 tahun), baginya mengikuti kampanye hanya buang-

buang waktu saja. Bahkan ia menggunakan istilah bahwa ikut-ikutan

kampanye seperti itu sama saja dengan bunuh diri, karena menurutnya hal itu

tidak penting dan hanya membuang sebagian waktunya yang harusnya bisa ia

gunakan untuk bekerja dan menghasilkan uang. Berikut diugkapkan Miso:

“Lah ya ora..sing jenenge wong koyo nyong kiye, wegah lah melo-melo koyo ngono kuwe. Ibarate nek siwo melo koyo ngono ya podo wae bunuh diri..ya kan? Lha bayangke wae, sendino-ndino gaweane koyo ngene, lha nek tak tinggal nggo koyo ngana ya mengko ra kasil, eman-eman malah bunuh diri nek ming buang-buang wektu nggo kegiatan ra kanggo gawe. Anak bojo arep dipakani apa..mending nang sawah, macul. Ye ko ngene ye, mbeduli suket ngurus bibit, kan malah migunani..”(wawancara: Minggu, 5 Oktober 2017).

Lain halnya dengan Siti Nur Hidayah (25 tahun), ia tidak mengikuti

kampanye karena dia adalah seorang guru di mana seorang guru memang

diharuskan bersikap netral. Hal senada juga diungkapkan Turno, Himawan,

dan Samsu Giharto yang berprofesi sebagai PNS. Ketika ditanya perihal

keikutsertaannya dalam kegiatan kampanye, Himawan mengungkapkan

sebagai berikut:

“Tidak tidak. Karena, pertama saya sebagai seorang PNS harus netral,

Page 72: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

kedua karena saya di dalam kepanitiaan, jadi ya jelas ndak boleh.”(wawancara: Rabu, 3 September 2017).

Sedangkan salah seorang anggota Dewan di Kabupaten Mesuji

mengaku ikut serta dalam kegiatan kampanye, Sri Susilowati (45 tahun)

mengungkapkan hal sebagai beikut:

“Kampanye. Iya. Saya kebetulan jurkam, juru kampanye..wujud kampanyenya, saya kemarin hanya menggunakan kampanye secara dialogis..jadi saya ketemu di ruangan. Karena saat ini kampanye di tempattempat umum, terbuka, itu sudah tidak efektif. Seperti kalau misal nanggap dangdut itu kan cuma hura-hura, sekedar ingin menikmati dangdut saja terus pergi itu kan kampanyenya jadi tidak efektif. Jadi kami memang tidak menggunakan cara itu alasannya yang pertama ingin memberikan pembelajaran kepada masyarakat gitu lho, sebenarnya apa toh.apa arti pemilihan, pemilihan Kepala Daerah itu, kita juga bisa menyampaikan visi misi, visi misi itu akan bisa masuk. Tapi kalo kita menggunakan kampanye secara umum, seperti dangdut tadi kita nggak akan bicara visi misi karena itu sifatnya umum, dan kita menggunakan kampanye secara dialogis jadi bisa menyampaikan tepat sasaran.karena kebetulan saya jurkam salah satu calon ya saya akan menyampaikan kebaikan dari calon saya itu, mungkin dia nantinya peserta kampanye akan mempertimbangkan juga untuk memilih calon saya itu.diharapkan seperti itu.” (wawancara: Sabtu, 13 September 2017).

Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa sebagian masyarakat

tampaknya menganggap bahwa mengikuti kampanye itu tidak penting dan

sebagian yang lainnya tidak mengikuti kampaye karena dibatasi oleh

peraturan bahwa pegawai negeri sipil harus netral. Sementara itu pihak juru

kampanye sendiri mengakui bahwa memang antusiasme masyarakat dalam

mengikuti kampanye sangat rendah. Hal itu dikarenakan cara berkampanye

yang kurang efektif sehingga bagi sebagian masyarakat dianggap kurang

bermanfaat. Oleh karena itu, juru kampanye berusaha melakukan kampanye

Page 73: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

secara dialogis supaya lebih efektif dan dapat diterima masyarakat.

Berkaitan dengan peraturan bahwa PNS harus bersifat netral, menurut

Afan Gaffar peraturan seperti itu memang perlu diadakan karena PNS harus

dikembalikan kepada fungsi dan kedudukannya yang sebenarnya, yaitu

sebagai institusi yang memberikan pelayanan dan pengayoman kepada

masyarakat. Untuk itu, diperlukan sebuah institusi pegawai negeri yang netral

yang tidak merupaka alat politik dari kekuatan politik apapun.

3. Menyumbang dana untuk kegiatan kampanye bagi pasangan calon Kepala

Daerah

Sama seperti responden yang mengikuti kegiatan kampanye pasangan

calon Kepala Daerah, responden yang menyumbang dana untuk kegiatan

kampanye pun hampir tidak ada. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Menyumbang Dana Untuk Kampanye calon Kepala Daerah

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Menyumbang dana secara

pribadi b. Menyumbang dana secara

kolektif c. Tidak menyumbang dana

- 1

71

0

1.4

98.6

0 0

49

0

0

100

0 1

120

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan angka yang sama dengan tabel

sebelumnya, yaitu menunjukkan bahwa dari 121 responden, terdapat 120

Page 74: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

responden (99,2%) yang tidak menyumbang dana untuk kampanye pasangan

calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017. Hanya 1 orang responden

(0,8%) yang menyumbang dana secara kolektif untuk kegiatan kampanye

pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017. Dalam hal ini,

responden yang menyumbang dana untuk kampanye pasangan calon Kepala

Daerah adalah lakilaki sehingga di sini nampak bahwa laki-laki cenderung

lebih aktif daripada perempuan.

4. Mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu pasangan calon Kepala

Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017

Bentuk partisipasi politik dalam Pilkada Mesuji yang keempat yaitu

mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu pasangan calon Kepala

Daerah. Adapun datanya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Mempengaruhi kelompok b. Mempengaruhi individu

(teman, tetangga, keluarga) c. Tidak mempengaruhi orang

lain

3 6

63

4.2 8.3

87.5

1 3

45

2.1 6.1

91.8

4 9

108

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu

108 orang (89,3 %) tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu

pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017. Sedangkan 9

Page 75: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

orang (7,4%) mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu pasangan

calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017 seperti teman, tetangga,

maupun keluarga. Sementara itu terdapat 4 orang responden yang

mempengaruhi kelompok tertentu untuk memilih salah satu pasangan calon

Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017.

Sedangkan survey menunjukkan, dari 13 orang yang mempengaruhi

orang lain untuk memilih salah satu pasangan calon Kepala Daerah dalam

Pilkada Mesuji 2017, 9 orang diantaranya (12,5%) adalah laki-laki (n=72) dan

4 orang lainnya (8,2%) adalah perempuan (n=49). Jadi dalam hal ini laki-laki

cenderung lebih aktif daripada perempuan. Akan tetapi, secara keseluruhan

sebagian besar masyarakat tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih

salah satu pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017.

Berkenaan dengan hal di atas, Himawan Subagyo (45 tahun), seorang

pegawai kecamatan mengatakan:

“Saya tidak mempengaruhi siapapun untuk memilih calon yang mana, saya hanya menyarankan mereka untuk menggunakan hak pilih mereka dalam Pilkada tersebut. Jadi, saya hanya menggiring mereka untuk menggunakan hak pilih, tetapi tidak mengarah pada salah satu pasangan.maksudnya saya hanya memberi motivasi agar mereka menggunakan hak pilihnya. Gitu aja.” (wawancara: Rabu, 3 September 2017).

Himawan mengungkapkan bahwa kapasitasnya sebagai panitia

sehingga ia tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih calon tertentu,

tetapi cenderung mempengaruhi dalam memotivasi masyarakat untuk

menggunakan hak pilihnya. Hal itu senada dengan yang dikatakan Turno,

Page 76: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

guru 45 tahun sebagai berikut:

“Mempengaruhi, tidak, karena saya sebagai panitia. Jadi saya bersifat netral tidak menyuruh untuk harus memilih yang mana. Hanya saja menuruh mereka memilih gitu aja. Kalau keluarga sama sekali tidak karena kAmi demokratis jadi bebas menentukan pilihan sendiri. Bahkan saya, istri saya, dan anak saya beda semua pilihannya. Karena kami memang membebaskan sesuai pilihan masing-masing.” (wawancara: Selasa, 16 September 2017)

Di lain pihak, Vika Istri Yohana (22 tahun) juga mengaku tidak pernah

mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu pasanan calon Kepala

Daerah. Berikut petikan wawancaranya:

“Tidak,aku sih bebas ya, toh apa juga untungnya aku ngaruh-ngaruhin orang lain wong aku aja nggak ada kaitane sama sekali dengan para calon Kepala Daerah itu. Jadi ya milih milih terserah maunya yang mana. Malah kadang aku sama temenku saling mengejek..eh bukan mengejek ya, dalam artian kita tuh bercanda dukung pilihan kita masing-masing, gitu..tapi nggak saling mempengaruhi atau yang sampai ngejelek-jelekin gitu enggak..cuma guyonan aja gitu..”(wawancara: Kamis, 11 September 2017).

Berdasarkan keterangan di atas dapat nampak bahwa sebagian besar

respoden memang tidak mempengaruhi orang lain untuk memilih salah satu

pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017. Sebagian besar

menganggap bahwa memilih merupakan hak masing-masing perorangan

sehingga setiap orang bebas memilih sesuai keinginan mereka tanpa

dipengaruhi orang lain.

5. Bergabung dalam tim sukses salah satu pasangan calon Kepala Daerah dalam

Pilkada Mesuji 2017

Bentuk partisipasi politik dalam Pilkada Mesuji yang lain yaitu

bergabung atau menjadi tim sukses salah satu pasangan calon Kepala Daerah.

Page 77: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Data mengenai hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Menjadi tim sukses inti b. Menjadi tim sukses relawan c. Tidak ikut menjadi tim

sukses

1 -

69

1.4

95.8

1 -

48

2.1 0

97.9

2 0

119

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden yaitu

sebanyak 117 orang (96,7%) dari 121 responden memiliki tidak bergabung

dalam tim sukses salah satu pasangan calon Kepala Daerah, tatapi terdapat 2

orang (1,65%) laki-laki dan perempuan yang turut menjadi tim sukses inti

bagi pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017 dan 2

perempuan menjadi tim sukses relawan bagi pasangan calon Kepala Daerah

dalam Pilkada Mesuji 2017.

Sehingga hal tersebut nampak bahwa perempuan lebih aktif daripada

laki-laki dalam hal menjadi tim sukses salah satu pasangan calon dalam

Pilkada Mesuji 2017. Hasil indepth-interview menunjukkan bahwa dalam hal

ini perempuan lebih aktif menjadi tim sukses salah satu pasangan calon

dalam Pilkada Mesuji 2017.

Berdasarkan keterangan di atas, secara keseluruhan nampak bahwa

sebagian besar masyarakat tidak berpartisipasi politik dalam bentuk menjadi

Page 78: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

tim sukses salah satu pasangan calon Kepala Daerah. Akan tetapi dilihat dari

keaktifan laki-laki dan perempuan, maka dalam hal ini perempuan cenderung

lebih aktif. Sebagai tim sukses, seperti Sri Susilowati berusaha untuk

mempengaruhi orang lain untuk memilih pasangan calon Kepala Daerah yang

ia wakili. Akan tetapi, untuk Sutriyani yang pernah menjadi tim sukses

relawan sementara, hanya sempat membagikan stiker dan tanggalan karena

sebagai istri PNS ia mengaku tidak diijinkan untuk menjadi tim sukses dan

diharuskan bersifat netral

6. Menjadi panitia dalam Pilkada Mesuji 2017

Salah satu bentuk partisipasi politik yang lain yaitu menjadi panitia

dalam Pilkada Mesuji 2017. Responden yang ikut menjadi panitia dalam

Pilkada Mesuji 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Mejadi panitia

penyelenggara b. Menjadi panitia pelaksana c. Tidak menjadi panitia

1

10 61

1.4

13.9 84.7

- -

49

0

0 100

1

10 110

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden (90,9%)

tidak ikut menjadi panitia dalam Pilkada Mesuji 2017. Responden yang

menjadi panitia pelaksana Pilkada Mesuji 2017 baik tingkat kecamatan

maupun tingkat desa berjumlah 10 orang (8,3%) dari total responden

Page 79: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

sebanyak 121 orang dan kesemuaya adalah laki-laki. Sementara itu terdapat 1

orang responden sebagai panitia penyelenggara Pilkada Mesuji 2017 yaitu

anggota KPUD Kabupaten Mesuji. Melihat bahwa keseluruhan responden

yang menjadi panitia Pilkada adalah laki-laki, dengan demikian nampak

bahwa responden laki-laki lebih aktif dalam hal menjadi panitia dalam Pilkada

daripada responden perempuan. Responden indepth interview yang menjadi

panitia dalam Pilkada Mesuji 2017 ada 4 orang, yaitu Himawan Subagyo (Staf

Skretariat PPK), Maskur (Ketua KPPS), Turno (Ketua PPS), dan Mujiono

(anggota PPS). Diantara responden yang menjadi panitia seperti Himawan

Subagyo (45 tahun), seorang PNS, memberikan keterangan sebagai berikut:

“Ya, panitia ikut jadi sekretariat PPK, yaitu tingkat kecamatan. Saya sebagai anggota sekretariat di wilayah kecamatan. Yang dilakukan antara lain ikut membantu menyusun, mendaftar pemilih, surat suara, dan sebagainya itu kan dari desa, kemudian dikirim ke kecamatan. Kemudian membantu menangani pengiriman logistic dari KPU ke daerah. Bidang saya sebenarnya logistik, jadi ada kotak suara, surat suara, buku-buku, ada macam-macam yang kaitannya dengan perlengkapan, itu saya, saya bagian logistik. Termasuk juga membantu bidang administrasi lah, administrasi, ada rapat, mengundang rapat dari desa kan yang mempersiapkan kita.” (wawancara: Rabu, 3 September 2017). Himawan merupakan panitia Pilkada di tingkat kecamatan, sementara itu di lain pihak Turno (45 Tahun) merupakan panitia Pilkada di tingkat desa mengungkapkan sebagai berikut: “Panitia saya sebagai ketua KPPS eh ketua PPS. Sebagai panitia itu berusaha untuk mensukseskan terlaksananya pemilihan Kepala Daerah, dan juga memberikan pengarahan kepada masyarakat maupun panitia di bawahnya demi kelancaran pelaksanaan pemilihan nantinya.”(wawancara: Selasa, 16 September 2017)

Berdasarkan keterangan di atas, sebagian besar responden tidak

menjadi panitia dalam Pilkada Mesuji 2017, hal itu disebabkan karena

kesempatan menjadi panitia dalam Pilkada sendiri memang terbatas.

Page 80: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

7. Memberikan suara untuk pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada

Mesuji 2017

Bentuk partisipasi politik yang paling lazim adalah memberikan suara.

Adapun data mengenai responden yang memberikan suara untuk salah satu

pasangan calon Kepala Daerah dalam Pilkada Mesuji 2017 dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

TABEL

Kategori Laki-Laki % Perempuan % Jumlah a. Memberikan suara dengan

penilaian/pertimbangan tertentu terhadap pasangan yang dipilih

b. Memberikan suara tanpa penilaian/pertimbangan tertentu terhadap pasangan yang dipilih

c. Tidak memberikan suara/golput

37

18

17

51.4

25

23.6

25 9

15

51.1

18.4

30.5

62

27

32

Total 72 100 49 100 121 Sumber: Kuesioner

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpartisipasi

dalam Pilkada Mesuji 2017 dengan memberikan suara untuk salah satu pasangan

calon Kepala Daerah. Dari 121 responden, diantaranya terdapat 62 responden

(51,2%) yang memberikan suara terhadap pasangan calon Kepala Daerah dengan

didasarkan pada penilaian/pertimbangan terhadap pasangan yang dipilih.

Sementara itu 27 orang (22,3%) memberikan suara terhadap pasangan calon

Page 81: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Kepala Daerah tidak didasarkan pada penilaian/pertimbangan tertentu terhadap

pasangan yang dipilih. Sedangkan sebanyak 32 orang lainnya (26,4%) tidak

memberikan suara alias golput.

Hasil survey menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih banyak

memberikan suara daripada responden perempuan. Dilihat dari keaktifannya, dari

72 orang jumlah responden laki-laki, sebanyak 55 orang (76,4%) memberikan

suara dan 17 orang (23,6%) golput. Sedangkan dari jumlah responden perempuan

sebanyak 49 orang, terdapat 34 orang (69,4%) memberikan suara dan 15 orang

lainnya (30,6%) golput. Dengan demikian nampak bahwa laki-laki cenderung

lebih aktif dalam memberikan suara daripada perempuan.

Dari kesepuluh responden yang memberikan suara, 6 orang diantaraya

adalah laki-laki dan 4 orang lainnya perempuan. Sementara itu dari kelima

responden yang golput, 3 orang diantaranya adalah perempuan dan 2 orang

lainnya laki-laki. Dari beberapa indikator tingkat partisipasi politik berupa bentuk

partisipasi politik dalam Pilkada Mesuji 2017 seperti tersebut di atas, jumlah nilai

dari masing-masing indikator dijumlahkan untuk mengetahui tinggi rendahnya

tingkat partisipasi politik secara keseluruhan di kalangan masyarakat kecamatan

Pancajaya. Dari masing-masing indikator, nilai kategori a=3, b=2, dan c=1.

Jumlah nilai tertinggi yang diperoleh responden dari semua indikator adalah 17,

sedangkan jumlah nilai terendah yang diperoleh responden adalah 7.

Kategori yang ditentukan adalah 3 yaitu tinggi, sedang, rendah (jumlah

Page 82: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

interval kelas). Sehingga untuk menentukan lebar interval kelas menggunakan

rumus:

C= R/k

Dimana

c= Lebar interval kelas

R = Kisaran data (selisih data terbesar denga tgerkecil)

k = Jumlah interval

Di sini diketahui kisaran data/R= 17-7= 10

k= 3

jadi c= 10/3= 3,33

untuk mempermudah maka interval kelas dibulatkan menjadi 4, dengan

hasil sebagai berikut, data mengenai tingkat partisipasi politik masyarakat dalam

Pilkada Mesuji 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL

Nilai Frekwensi Persentase %

1. 15-17 2. 11-14 3. 7-10

4 43 74

3.3 35.5 61.2

Total 121 100 Sumber: Kuesioner

Maka kategori tingkat partisipasi berdasarkan nilai 15-17 tergolong tinggi,

jumlah nilai 11-14 tergolong sedang, dan jumlah nilai 7-10 tergolong rendah. Dari

tabel di atas dapat diketahui bahwa partisipasi politik masyarakat Kabupaten

Page 83: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Pancajaya dalam Pilkada Mesuji tahun 2017 tergolong rendah. Dilihat dari 121

responden, 74 orang (61,2%) diantaranya kurang berpartisipasi aktif dalam

Pilkada Mesuji 2017. Responden yang tergolong tingkat partisipasinya sedang

sebanyak 43 orang (35,5%) sementara responden yang berpartisipasi aktif atau

tingkat partisipasi politik tinggi sebanyak 4 orang (3,3%). Angka-angka tersebut

cenderung menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat Kabupaten Pancajaya

untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada Mesuji 2017. Dari keempat responden

yang memiliki tingkat partisipasi tinggi, 3 diantaranya adalah responden laki-laki

dan 1 orang perempuan. Sehingga nampak bahwa laki-laki lebih aktif

berpartisipasi daripada perempuan.

D. Solusi Untuk Mengatasi Masalah Penurunan Partisipasi Masyarakat Dalam

Pilkada Kecamatan Panca Jaya Kabupaten Mesuji

Rendah nya partisipasi politik masyarakat juga tak lepas dari rendah nya

kesadaran politik,sikap dan kepercayaan terhadap pemerintah.kesadaran politik yakni

pengetahuan masyrakat akan sosial politik serta perhatian nya terhadap lingkungan

sosial dan politik.sikap kepercayaan seseorang terhadap system poltik yakni bagai

mana seseorang memberikan penilaian terhadap suatu pemerintahan,dipercayai atau

tidak dan di sukai atau tidak.

Hal ini sesui dengan komponen dari budaya politik dimanaada orientasi

kognitif yaitu pengetahuan ,orientasi afektif yakni perasaan atau kepercayaan dan

Page 84: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

orientasi evaluative.sehingga jika di rangkaikan maka seseorang dalam memilih

maupun bertindak dalam politik haru mengetahui dan meliki pengetahuan tentang

politik searta orang yang mencalonkan diri dalam pemilihan, setelah mengetahui

maka akan menimbulkan suatu kepercayaan, setelah memliki kepercayaan seseorang

baru dapat memutuskan siapa yang akan dia pilih. Kesadaran politik masih sangat

rendah dalam masyarakat Indonesia, masih banyak penduduk Indonesia yang tidak

ingin tahuan sehingga berdampak pada aspek lainnya pada politik, ekonomi dan

yang lainnya. Sehingga jika pengetahuan saja tidak punya maka bagaimana

kepercayaan akan muncul,

Salah satu faktor penting penyebab rendahnya partisipasi politik yakni

ketidaknetralan media dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Media yang

harusnya netral tidak lagi bersikap pemberi informasi yang valid karena media juga

dikuasai oleh elit-elit politik sehingga informasi yang diberitakan hanya berpihak

pada parta politik tertentu. Tak jarang kita melihat media yang saling bersaing untuk

menjatuhkan lawan politiknya. Hal ini yang masyarakat menjadi bingung karena

informasi yang diberitakan tidak lagi murni namun sudah dicampuri oleh kepntingan

kepentingan politik sehingga masyarakat lebih memutuskan untuk bersikap pasif

dibanding salah mengambil langkah karena hanya terpaku pada satu media yang tidak

lagi netral.

Secara sederhana, kita dapat melandaskan cara cara tersebut pada ketentuan

pasal 246 UU Nomor 08/2012. Tentang pemilu. Terdapat beberapa hal yang dapat

Page 85: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

dijadikan instrument untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu.

Dalam ketentuan tersebut, dapat diketahui bahwa partisipasi masyarakat dapat

dilakukan menjadi empat bentuk, yaitu sosialisasi, pendidikan bagi pemilih, survei

atau jajak pendapat dan penghitungan cepat.

Adanya beberapa konsep dan sarana bagi partisipasi masyarakat tentu saja

perlu untuk dimaksimalkan

1. Hal yang perlu dilakukan adalah memaksimalkan proses sosisalisasi tentang

pentingnya pemilu dalam sebuah Negara yang demokratis, bukan hanya

sosisalisasi teknis penyelenggaraan pemilu. Meskipun dalam ketentuan

undang-undang menyatkan bahwa sosialisasi dilakukan terkait dengan teknis

penyelenggaraan pemilu, namun sosialisasi segala hal yang melatar belakangi

pemilu untuk dilakukan. Hal ini menjadi penting karena penanaman

pemahaman terkait dengan asensi dan kaidah-kaidah demokrasi merupakan

inti penggerak semangat masyarakat untuk terus menjaga demokrasi dan

penyelenggaraan pemilu di Negara ini.

2. Pendidikan bagi pemilu perlu mendapatkan fokus yang jelas. Ini terkait

dengan proses segmentasi pendidikan pemilih. Pemilih pemula merupakan

segmentasi penting dalam upaya melakukan pendidikan bagi pemilih dan

tentunya pendidikan bagi memilih pemulaini tidak hanyadi lakukan ketika

masuk usia pilih. Namun lebih dari itu, pendidikan bagi pemula seyogyanya

di lakukan sedini mungkin,sehingga pemahaman tersebut terbangun dan

Page 86: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

ketika sudah mencapai usia pemilih,para pemilih pemula sudah

siapmenggunakan hak pilih nya secara cerdas.

3. Survey atau jajak pendapat dan penghitungan cepat yang kini bayak

mendapatkan sorotan public terkait dengan integritas pelaksanaan nya. Bayak

anggapan bahwa survei atau jajak pendapat dan peghitungan cepat di lakukan

hanya untuk kepentingan profit saja.namun, di satu sisi perlu di perhatikan

bahwa keberadaan kegiatan survey atau jajak pendapat dan penghitungan

cepat sangatlah penting. Kegiatan tersebut juga bisa di jadikan sebuah sarana

menyebar luaskan informasi terkait dengan menyelenggaraan pemilu. Untuk

itu kagiatan survey atau jajak pendapat dan penghitungan cepat perllu

mendapat kan dukungan, karna kegiatan tersebut merupakan sarana yang

tentu saja bukan hanya di tunjukan untuk menghitung atau profit saja, namun

lebih dari itu, ada proses pendidikan bagi para pemilih serta informasi terkait

dengan penyelengaraan pemilu.

4. Peningkatan kinerja penyelenggara pemilu, bukan hanya terkait dengan

kinerja teknis penyelenggara an, namun juga dalam hal penumbuhan

kesadaran tentang penting nya parisipasi masyarakat dalam menyelenggaraan

pemilu, sehingga masyarakat bisa memahami partisipasi apa saja yang dapat

di lakukan dan output dari partisipasi tersebut.

Belajar dari kelemahan dan kritik dari demokrasi electoral maka ukuran

tentang kualitas pilkada langsung seharusnya tidak diletakkan semata-mata

Page 87: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

pada ukuran formal procedural, melainkan jauh lebih dalam pada ukuran-

ukruan kualitatif dan subtantif berikut inimerupakan indicator keberhasilan

pilkada langsung :

Ukuran Keberhasilan

Formal-Prosedural

Ukuran Keberhasilan Demokrasi yang substantif-

berkualitas Partisipasi Kuantitas pemilih Pemilih yang kritis

Tidak ada diskriminasi bagi pemilih; Tidak ada partisipasi semu; karena mobilisasi dan buying votters.

Kompetisi Jumlah kompetitor dan syarat formal kandidat terpenuhi

Kualitas kompetisi (Jurdil); peluang yang sama bagi semua warga

Civil Liberties Secara formal diakui Tidak ada pembajakan hak-hak politik warga oleh elite

Hasil akhir Pilkada Terpilihnya kepala daerah-wakil kepala daerah

Peningkatan kualitas responsive ness dan pertanggung jawaban kepala daerah pada warga; mendekatkan pemerintah daerah dengan masyarkat serta akhirnya peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan bersama.

Dengan demikian, indikator pertama keberhasilan Pilkada adalah Pilkada

seharusnya memberi ruang kebebasan bagi warga negara dalam mengekspresikan

hak-hak dasar. Kedua, pilkada berlangsung melalui kompetisi yang fair. Ketiga,

pilkada seharusnya menciptakan kepemimpinan politik yang berkualitas dan

memiliki akuntabilitas yang tinggi. Dalam mewujudkan pilkada yang berkualitas,

ketiga indikator tersebut di atas, seharusnya teraktualisasi dalam setiap tahap

penyelenggaraan pilkada, mulai dari tahap pendaftaran pemilih, sampai pada

pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Page 88: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Akhirnya, untuk mencapai demokrasi yang lebih substantif berdasarkan

indikator di atas, maka cara melihat keberhasilan Pilkada langsung harus

diletakkan pada sejauhmana pencapaian dari sisi proses dan hasil. Dalam dimensi

proses, Pilkada langsung seharusnya dibaca sebagai sarana untuk memperdalam

dan memperluas proses konsolidasi demokrasi di Indonesia secara kualitatif.

Sedangkan dalam demensi hasil; pilkada langsung seharusnya ditempatkan

sebagai instrumen untuk mendapatkan kepemimpinan politik yang lebih

akuntabel dan responsif dalam mengantarkan pelayanan publik dan kesejahteraan

bersama yang lebih baik bagi warga-masyarakat di daerah.

Untuk memecahkan masalah penurunan partisipasi masyarakat dalam

pemilu, berdasarkan data simpulan di atas, maka diperlukan berbagai upaya keras

dari penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya. Upaya itu adalah

sebagai berikut:

1. Memberikan pendidikan politik kepada masyarakat secara lebih intensif

dalam masalah pemilu. Pendidikan politik ini maksudkan untuk meyakinkan

masyarakat bahwa dengan adanya pemilu, akan terjadi perbaikan-perbaikan

yang signifikan pada kondisi masyarakat secara global;

2. Memberikan penjelasan (informasi yang cukup) kepada masyarakat mengenai

rekam jejak masingmasing calon; dan,

3. Menyelenggarakan pemilu secara baik, jujur, adil dan transparan.

Page 89: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

BAB V

PENUTUP

C. Kesimpulan

1. Masyarakat Kabupaten Mesuji untuk berpartisipasi di bidang politik. Akan

tetapi masyarakat Kabupaten Mesuji tampaknya kurang antusias untuk

berpartisipasi dalam bidang politik terutama dalam Pemilihan Kepala Daerah

Kabupaten Mesuji tahun 2017. Faktor yang menyebabkan turunnya partisipasi

masyarakat dalam pilkada kecamatan Pancajaya Kabupaten Mesuji

dikarenakan ketidak percayaan masyarakat bahwa pemilu dapat

merubah/memperbaiki keadaan, kebingungan memilih calon, tidak ada calon

favorit, rendahnya kesadaran politik sebagai protes atas pemilu yang tidak

adil, team sukses mempengaruhi untuk memilih salah satu pasangan.

2. Untuk memecahkan masalah penurunan partisipasi masyarakat dalam pemilu,

berdasarkan data simpulan di atas, maka diperlukan berbagai upaya keras dari

penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya. Untuk memecahkan

masalah penurunan partisipasi masyarakat dalam pemilu, berdasarkan data

simpulan di atas, maka diperlukan berbagai upaya keras dari penyelenggara

pemilu dalam menjalankan tugasnya. Upaya itu adalah sebagai berikut: a)

Memberikan pendidikan politik kepada masyarakat secara lebih intensif

dalam masalah pemilu. Pendidikan politik ini maksudkan untuk meyakinkan

masyarakat bahwa dengan adanya pemilu, akan terjadi perbaikan-perbaikan

Page 90: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

yang signifikan pada kondisi masyarakat secara global; b) Memberikan

penjelasan (informasi yang cukup) kepada masyarakat mengenai rekam jejak

masingmasing calon; dan, c) Menyelenggarakan pemilu secara baik, jujur,

adil dan transparan.

D. Saran

Berdasarkan kondisi ril di masyarakat, yang menyebabkan turunnya

partisipasi politik masyarakat dalam pemilu, dapat diajukan saran-saran sebagai

berikut:

1. Untuk Pemerintah

Masyarakat sepertinya sudah mulai bosan dengan keberadaan pemilu

yang terus menerus. Terobosan pemilu serentak yang dilakukan oleh

pemerintah melalui undang-undang pemilu sudah cukup tepat untuk

diterapkan. Akan tetapi untuk masalah penyelenggaraan pemilu, diharapkan

dapat benar-benar berjalan secara bebas, jujur, dan adil. Tidak hanya sekedar

slogan, tapi betul-betul dilaksanakan dan dikontrol secara baik.

2. Untuk Para Calon dan Partai Politik

Menjadi anggota legislative, bukanlah sebatas mencari pekerjaan atau

ingin mencari keuntungan. Akan tetapi lebih dari pada itu, semangat

pengabdian dan membangun adalah yang terpenting. Oleh karena itu,

hendaknya para calon dapat berintrospeksi diri terlebih dahulu sebelum

mencalonkan diri. Selain itu, partai juga harus selektif dalam memilih dan

Page 91: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

menetapkan calon-calonnya untuk maju.

3. Untuk Masyarakat

Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang tidak begitu saja

percaya atas informasi-informasi yang tersebar di mana-mana. Tabayyun

(cross-check) informasi menjadi penting untuk dilakukan, sehingga tidak

mudah terpedaya oleh pihak-pihak tertentu, terutama terkait dengan pemilu.

Pemilu memang tidak akan mampu merubah keadaan, akan tetapi keputusan

untuk memilih wakil adalah bagian dari kesempatan untuk merubah dan

memperbaiki keadaan, sebab mereka yang dipilih adalah orang-orang yang

akan menentukan kebijakan secara umum di masyarakat. Kesalahan dalam

memilih calon akan berakibat fatal dalam jangka waktu yang panjang.

Page 92: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

DAFTAR PUSTAKA

Abu Nashr Muhammad Al-Iman, Membongkar Dosa-dosa Pemilu, Prisma Media, Jakarta, 2004

Ambo Upe, Sosiologi Politik Kontemporer Jakarta: Prestasi Pustakarya 2008 AS Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, Fifth Edition, Editor: Jonathan

Crowther ,Toronto, Tokyo, Taipei, Singapore: Oxford University Press, 1995. Huntington. P, Samuel. Nelson, Joan, Partisipasi Politik Di Negara Berkembang

Jakarta: Rineka Cipta 1990 Kartini Kartono, PengantarMetode Risert Sosial, Cet Ke-7,Bandung:MandarMaju,

1986. Miriam Budiarjo, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 1998. Moh. Mahfud MD, Demokrasi Konstitusi di Indonesia Studi tentang Interaksi Politik

dan Kehidupan Ketatanegaraan, Yogyakarta: Liberty, 1993 Moh Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998. Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama,2002) Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia,

1992 Rozali Abdullah, Mewujudkan Pemilu yang Lebih Berkualitas (Pemilu Legislatif),

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009 KPUD Kabupaten Mesuji, Laporan Tahapan Penyelenggaraan Pemilihan Umum

Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2017, Kabupaten Musuji: KPUD Kabupaten Musuji, 2016.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi III

Cet. Ke-4, Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Undang-Undang Nomor (UU) 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu). UU

ini terdiri atas 573 pasal.

Page 93: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

Yusdianto, Identifikasi Potensi Pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada)

dan Mekanisme PenyelesaiiannyaI. Jurnal Konstitusi Vol II nomor 2, November 2010

http://www.kompasiana.com/awaludin.jamilah/peran-mahasiswa-dalam-pemilihan-

umum-2014_54f73f6ba33311b8128b464cPemilu

Page 94: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

LAMPIRAN

Page 95: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

DATA KUESIONER

Petunjuk Pengisian:

1. Kuesioner ini semata-mata untuk mencari kebenaran, mohon dijawab dengan jujur. 2. Bacalah dan jawablah semua pertanyaan dengan teliti tanpa ada yang terlewatkan. 3. Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut anda tepat.

Data Responden:

1. Usia :………………………………………………………tahun

2. Jenis Kelamin : a. laki-laki b. perempuan

3. Etnis/Suku : ……………………………………………………………

4. Agama : a. Islam b. Kristen Katolik c. Kristen Protestan d. Hindu

e. Budha

5. Pendidikan : ...............................................................................................

6. Pekerjaan : ……………………………….……………………….…...

7. 1. Apakah anda ikut memilih pada pemilihan umum Calon Legislatif tahun 2017 yang lalu?

a. Ikut memilih

b. Tidak ikut memilih

7. 2. (Jika Anda tidak Memilih), mengapa Anda tidak menggunakan hak pilih Anda dalam Pemilu Calon Legislatif 2017yang lalu?

a. Tidak Punya Kartu Pemilih

b. Tidak tahu kalau nama saya terdaftar sebagai pemilih

c. Sebagai protes karena pelaksanaan Pemilu Calon 2017 disinyalir tidak adil

d. Bingung memilih calon Legislatif dan Partai Politik

e. Tidak ada calon favorit

Page 96: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

f. Tidak Percaya Pemilu bisa memperbaiki keadaan

g. Harus Bekerja/Ada keperluaan yang tidak bisa ditinggalkan

h. Ada Intimidasi

i.Tidak ada Imbalan.

j. Tidak Tahu.

7. 3. (Jika Anda Memilih), Apa yang menyebabkan Anda memilih Calon Legislatif 2017 yang lalu?

a. Ada Kartu Pemilih dan Undangan untuk memilih.

b. Namanya Saya terdaftar sebagai pemilih.

c. Demi keadilan, kejujuran dan kebebasan bersuara/berpolitik.

d. Ada pilihan calon Legislatif, meskipun tidak suka partainya.

e. Ada pilihan partai, meskipun calonnya tidak disukai.

f. Percaya bahwa Pemilu dapat memperbaiki keadaan.

g. Pas ketetapan ada di rumah.

h. Ada partai dan calon legislative yang cocok.

i. Ada Intimidasi, bahwa Saya harus memilih.

j. Ada imbalan yang lumaian.

k. Tidak tahu, yang penting memilih.

8. 1. (Jika Anda ikut memilih), Apa yang Anda lakukan dalam pemilu calon legislative tahun 2017yang lalu, sebagai wujud partisipasi Anda dalam pemilu?

a. Tidak ada/Hanya memilih saja.

b. Ikut mensosialisasikan dan melaksanakan program KPU.

c. Ikut mendengarkan sosialisasi para calon dan pendukungnya.

d. Ikut maju sebagai calon legislative.

Page 97: PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN …repository.radenintan.ac.id/3414/1/EDI SUPRIONO.pdf · ABSTRAK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PILKADA KABUPATEN MESUJI 2017 (Studi

e. Ikut sebagai tim sukses (kampanye/sosialisasi).

f. Ikut menyumbang dana kampanye calon legislative.

8. 2. (Jika Anda TIDAK ikut memilih), Apa yang Anda lakukan dalam pemilu calon legislative tahun 2017 yang lalu?

a. Tidak ada.

b. Ikut mensosialisasikan program KPU, tapi tidak memilih.

c. Ikut mendengarkan sosialisasi para calon dan pendukungnya, tapi tidak memilih.

d. Ikut sebagai tim sukses (kampanye/sosialisasi), tapi tidak memilih.

f. Ikut menyumbang dana kampanye calon legislative, tapi tidak memilih.

g. Ikut mensosialisasikan dan mengajak untuk menjadi golongan putih (tidak memilih).

9. Menurut Anda, apakah sosialisasi KPU sudah cukup memberikan informasi ke masyarakat?

a. Sudah

b. Belum.