PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

18
PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA Artikel Skripsi Oleh : ROFIATUN HASANAH NPM : 715.2.2.0976 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIRARAJA 2019

Transcript of PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

Page 1: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

PARADIGMA KRITIS LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA

Artikel Skripsi

Oleh :

ROFIATUN HASANAH

NPM : 715.2.2.0976

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIRARAJA

2019

Page 2: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …
Page 3: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

1

Page 4: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

2

Paradigma Kritis Laporan PrtanggungJawaban Dana Desa

Rofiatun Hasanah1

Imam Darul Firmansyah2

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja,

Sumenep

[email protected]

[email protected]

Abstrak

Desa saat ini menjadi bagian terdepan dari upaya gerakan pembangunan yang berguna

untuk masyarakat desa agar lebih sejahtera dan makmur. Dana pembangunan desa di peroleh atas

bantuan pemerintah, pemerintah memberikan dana untuk pembangunan agar kedepannya

masyarakat desa lebih mandiri dan kreatif. Tempat penelitian ini memilih tempat di salah satu desa

yang berada di Kec.Guluk-guluk Kab.Sumenep yang bernama Desa X. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian kualitatif ini yaitu peneliti memilih snowball, yaitu teknik pengambilan

sampel yang pertama kali penulis menentukan satu sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Dalam kejadian yang ada di DesaX bahwa sanya DesaX dalam pembuatan laporan

pertanggungjawaban dana desa sangan tidak realistis atau bisa di katakan hanya formalitas saja.

Yang namanya laporan pertanggungjawaban mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan

pelaporannya itu sesuai dengan peraruran yang di buat oleh pemerintah tetapi di DesaX memang

dalam pembuatan laporannya sudah sangat terperinci dan sudah sesuai dengan peraturan yang ada

tetapi di dalam pelaksanaan kegiatannya ada kecurangan-kecurangan yang mana dananya tidak

terpakai seluruhnya untuk pembangunan.

Kata kunci : Laporan PertanggungJawaban; Dana Desa; Peraturan Desa

Critical Paradigm Of The Accountability Report On Village Funds

Abstract The village is now at the forefront of efforts to develop a useful movement for rural

communities to be more prosperous and prosperous. Village development funds are obtained with

government assistance, the government provides funds for development so that in future village

communities are more independent and creative. The place of this study chose a place in one of

the villages in the District of Suluk-guluk, Sumenep called Desa X. The sampling technique in this

qualitative study was that the researcher chose snowball, which was the first sampling technique

by the author to determine one sample. The results showed that in the incident in Desa X, it was

only Desa X in making the accountability report of village funds that were unrealistic or could be

said to be just formalities. The name of the accountability report starts from the planning,

implementation of activities and reporting in accordance with regulations made by the

government, but in Desa X indeed the preparation of the report has been very detailed and in

accordance with existing regulations, but in the implementation of activities there are cheats in

which funds not entirely used for development.

Keywords: Accountability Reports, Village Funds, Village Regulations

Page 5: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

3

Pendahuluan

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya

disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat

Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. (Peraturan Menteri Dalam Negeri,

2018)

Desa saat ini menjadi bagian terdepan dari upaya gerakan pembangunan yang berguna

untuk masyarakat desa agar lebih sejahtera dan makmur. Dana pembangunan desa di peroleh

atas bantuan pemerintah, pemerintah memberikan dana untuk pembangunan agar kedepannya

masyarakat desa lebih mandiri dan kreatif (Basirruddin, 2014). Kemajuan pembangunan desa

diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban. APBDesa yang diperoleh

dalam tahap perencanaan, dimulai dari tahap pelaksanaan pokok kegiatan yang mencakup:

penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB), pengajuan Surat Permintaan Pembayaran

(SPP), dan selanjutnya pelaksanaan kegiatan di lapangan Aktivitas utama dalam tahap

Pelaksanaan adalah segala aktvitas yang berhubungan dengan pengeluaran uang dan

Pelaksanaan aktivitas di lapangan (Bawon, Karamoy, & Warongan, 2018).

Desa X Kec.Guluk-guluk Kab.Sumenep dipilih oleh penulis sebagai objek penelitian.

desa X dipilih oleh penulis agar penulis mengetahui bagaimana kemajuan pembangunan yang

ada di Desa X. Menurut penulis pembangunan di Desa X saat ini lumayanan sejahtera, penulis

mengatakan lumayan sejahtera dikarenakan ada beberapa pembangunan desa seperti jalan

beraspal dan paving yang tidak bertahan lama mungking hanya bertahan kurang lebih 1(satu)

tahun. Disini berarti kemungkinan ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaan kegiatan

pembangunan seperti pengurangan bahan-bahan material, jika biaya pembangunan yang

direalisasikan digunakan semuanya untuk pembangunan seharusnya hasil pembangunan

bertahan lebih dari 1(satu) tahun.

Laporan pertanggungjawaban merupakan faktor penentu dalam pembuatan dan

pengelolaan Dana Desa, laporan pertanggungjawaban digunakan dalam menjelaskan

Page 6: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

4

perencanaan, pendapatan serta biaya- biaya yang akan di laporkan. Laporan pertanggung

jawaban bertujuan untuk memastikan para perangkat desa telah memberikan kontribusi yang

memuaskan terhadap pencapaian tujuan desa. Oleh karena itu pembuatan dan penyusunan

anggaran dana desa harus memperhatikan tanggung jawab pada setiap perangkat desa .

Laporan pertanggungjawaban dana desa adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah

yang harus dipatuhi sebagaimana mestinya, tetapi dilihat dari situasi dan kondisi yang ada di

Desa X dalam pembangunannya sudah seperti itu apakah mungkin dalam pembuatan laporan

pertanggungjawaban dana desa dibuat dengan sebenar-benarnya pertanggungjawaban. Disini

penulis tertarik untuk meneliti apakah laporan pertanggungjawaban dana desa di Desa X

dibuat dengan realitas atau hanya sebagai formalitas semata.

Tinjauan Pustaka

Dana Desa

A. Pengertian Dana Desa

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014

tentang Pengelolaan Keuangan Desa, bahwa Dana Desa merupakan dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan

bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan

pemberdayaan masyarakat. Dana desa yang diperoleh oleh desa akan

digunakan untuk Penyelenggaraan Pemerintah, Pelaksanaan Pembangunan,

Pembinaan Kemasyarakatan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

Setiap tahun Pemerintah Pusat telah menganggarkan Dana Desa yang

cukup besar untuk diberikan kepada Desa. Pada tahun 2015, Dana Desa

dianggarkan sebesar Rp20,7 triliun, dengan rata-rata setiap desa mendapatkan

alokasi sebesar Rp280 juta. Pada tahun 2016, Dana Desa meningkat menjadi

Rp46,98 triliun dengan rata-rata setiap desa sebesar Rp628 juta dan di tahun

2017 kembali meningkat menjadi Rp 60 Triliun dengan rata-rata setiap desa

sebesar Rp800 juta. Berdasarkan hasil evaluasi tiga tahun pelaksanaannya,

Dana Desa terbukti telah menghasilkan sarana/prasarana yang bermanfaat bagi

masyarakat, antara lain berupa terbangunnya lebih dari 95,2 ribu kilometer

jalan desa; 914 ribu meter jembatan; 22.616 unit sambungan air bersih; 2.201

Page 7: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

5

unit tambatan perahu; 14.957 unit PAUD; 4.004 unit Polindes; 19.485 unit

sumur; 3.106 pasar desa; 103.405 unit drainase dan irigasi; 10.964 unit

Posyandu; dan 1.338 unit embung dalam periode 2015-2016. Dan berdasarkan

hasil evaluasi penggunaan Dana Desa selama dua tahun terakhir juga

menunjukkan bahwa Dana Desa telah berhasil meningkatkan kualitas hidup

masyarakat desa yang ditunjukkan, antara lain dengan menurunnya rasio

ketimpangan perdesaan dari 0,34 pada tahun 2014 menjadi 0,32 di tahun 2017.

Menurunnya jumlah penduduk miskin perdesaan dari 17,7 juta tahun 2014

menjadi 17,1 juta tahun 2017 dan, adanya penurunan persentase penduduk

miskin perdesaan dari 14,09% pada tahun 2015 menjadi 13,93% di tahun 2017.

Pencapaian ini akan dapat ditingkatkan lagi di tahun-tahun mendatang dengan

pengelolaan Dana Desa yang baik (Desa, n.d.)

B. Pengelolaan Dana Desa

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20, (2018) Pasal 1

Ayat (6) tentang Pengelolaan Keuangan Desa, menjelaskan bahwa Pengelolaan

Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan

Desa.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20, (2018) tentang

Pengelolaan Keuangan Desa, terdapat 5 (lima) tahap dalam melakukan

Pengelolaan keuangan desa yang baik, diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan

Proses perencanaan keuangan desa menurut Peraturan Menteri Dalam

Negeri No 20, (2018) pasal 31 ayat (1-4) tentang pengelolaan keuangan

desa, menjelaskan bahwa Perencanaan pengelolaan keuangan Desa

merupakan perencanaan penerimaan dan pengeluaran pemerintahan Desa

pada tahun anggaran berkenaan yang dianggarkan dalam APB Desa.

Sekretaris Desa mengoordinasikan penyusunan rancangan APB Desa

berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan dan pedoman penyusunan APB

Desa yang diatur dengan Peraturan Bupati/Wali Kota setiap tahun. Materi

muatan Peraturan Bupati/Wali Kota sebagaimana dimaksud paling sedikit

memuat:

a. sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota dengan

kewenangan Desa dan RKP Desa,

Page 8: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

6

b. prinsip penyusunan APB Desa,

c. kebijakan penyusunan APB Desa,

d. teknis penyusunan APB Desa, dan

e. hal khusus lainnya.

Rancangan APB Desa yang telah disusun merupakan bahan penyusunan

rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa.

2. Pelaksanaan

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20, (2018) tentang

pengelolaan keuangan desa, menjelaskan bahwa :

Pasal 43

1. Pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa merupakan penerimaan dan

pengeluaran Desa yang dilaksanakan melalui rekening kas Desa pada

bank yang ditunjuk Bupati/ Wali Kota,

2. Rekening kas Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh

Pemerintah Desa dengan spesimen tanda tangan kepala Desa dan Kaur

Keuangan,

Pasal 45

1. Kepala Desa menugaskan Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran

sesuai tugasnya menyusun DPA paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah

Peraturan Desa tentang APB Desa dan Peraturan Kepala Desa tentang

Penjabaran APB Desa ditetapkan.

2. DPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa,

b. Rencana Kerja Kegiatan Desa, dan

c. Rencana Anggaran Biaya.

3. Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf a merinci setiap kegiatan, anggaran yang disediakan, dan

rencana penarikan dana untuk kegiatan yang telah dianggarkan,

4. Rencana Kerja Kegiatan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b merinci lokasi, volume, biaya, sasaran, waktu pelaksanaan

kegiatan, pelaksana kegiatan anggaran, dan tim yang melaksanakan

kegiatan,

5. Rencana Anggaran Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

merinci satuan harga untuk setiap kegiatan,

Page 9: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

7

6. Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran menyerahkan rancangan

DPA kepada Kepala Desa melalui Sekretaris Desa paling lama 6

(enam) hari kerja setelah penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1).

Pasal 48

1. Kaur Keuangan menyusun rancangan RAK Desa berdasarkan DPA

yang telah disetujui kepala Desa.

2. Rancangan RAK Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan kepada kepala Desa melalui Sekretaris Desa.

3. Sekretaris Desa melakukan verifikasi terhadap rencangan RAK Desa

yang diajukan Kaur Keuangan.\

4. Kepala Desa menyetujui rancangan RAK Desa yang telah diverifikasi

Sekretaris Desa.

Pasal 56

Kaur dan Kasi pelaksana kegiatan anggaran wajib menyampaikan

laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada Kepala

Desa paling lambat 7 (tujuh) hari sejak seluruh kegiatan selesai.

3. Penatausahaan

Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa. Pencatatan setiap

penerimaan dan pengeluaran, tutup buku setiap akhir bulan secara tertib

serta wajib mempertanggungjawabkan uang melalui laporan

pertanggungjawaban merupakan tugas wajib Bendahara Desa.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 (2018) pasal 63 ayat

(1-3) tentang pengelolaan keuangan desa, menjelaskan bahwa

Penatausahaan keuangan dilakukan oleh Kaur Keuangan sebagai pelaksana

fungsi kebendaharaan, penatausahaan dilakukan dengan mencatat setiap

penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas umum, dan Pencataan pada

buku kas umum ditutup setiap akhir bulan.

4. Pelaporan

Laporan realisasi pelaksanaan APBDesa akan disampaikan oleh kepala

desa kepada Bupati/Walikota berupa laporan semester pertama

disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan, dan

laporan semester akhir tahun yang disampaikan paling lambat pada akhir

bulan Januari tahun berikutnya.

Page 10: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

8

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 (2018) pasal 68 ayat

(1-3) dan pasal 69 tentang pengelolaan keuangan desa, menjelaskan bahwa

Kepala Desa menyampaikan laporan pelaksanaan APB Desa semester

pertama kepada Bupati/Wali Kota melalui camat, laporan terdiri dari: a)

laporan pelaksanaan APB Desa, dan b) laporan realisasi kegiatan, dan

Kepala Desa menyusun laporan dengan cara menggabungkan seluruh

laporan, kaur dan kasi pelaksana kegiatan anggaran wajib menyampaikan

laporan akhir realisasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran kepada Kepala

Desa paling lambat 7 (tujuh) hari sejak seluruh kegiatan selesai paling

lambat minggu kedua bulan Juli tahun berjalan.

Bupati/Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi pelaksanaan

APB Desa kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan

Desa paling lambat minggu kedua Bulan Agustus tahun berjalan.

5. Pertanggungjawaban

pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa yang terdiri dari

pendapatan, belanja dan pembiayaan akan disampaikan oleh kepala desa

kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun anggaran. Laporan

pertanggungjawaban realisasi APBDesa ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi

pelaksanaan APBDesa diinformasikan kepada masyarakat secara tertulis

dan dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat, seperti

papan pengumuman, radio komunitas, dan media informasi lainnya.

Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan

APBDesa disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat paling

lambat 1 (satu) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 (2018) pasal 70 ayat

(1-3), pasal 71 ayat (1-2), pasal 72 ayat (1-2) dan pasal 73 tentang

pengelolaan keuangan desa, menyatakan Kepala Desa menyampaikan :

Pasal 70

pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada Bupati/Wali Kota

melalui camat setiap akhir tahun anggaran, dan laporan

pertanggungjawaban disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah

akhir tahun anggaran berkenaan yang ditetapkan dengan Peraturan Desa

dan disertai dengan

Page 11: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

9

A. Laporan keuangan, terdiri atas:

1. laporan realisasi APB Desa, dan

2. catatan atas laporan keuangan.

B. Laporan realisasi kegiatan, dan

C. daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang

masuk ke Desa.

Pasal 71

1. Laporan Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70

merupakan bagian dari laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa

akhir tahun anggaran.

2. Bupati atau Wali Kota menyampaikan laporan konsolidasi realisasi

pelaksanaan APB Desa kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Bina

Pemerintahan Desa paling lambat minggu kedua Bulan April tahun

berjalan.

Pasal 72

1. Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 dan Pasal 70

diinformasikan kepada masyarakat melalui media informasi.

2. Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:

a. laporan realisasi APB Desa,

b. laporan realisasi kegiatan,

c. kegiatan yang belum selesai atau tidak terlaksana.

Pasal 73

Format Kode Rekening, Materi Muatan Penyusunan Peraturan

Bupati/Wali Kota tentang Penyusunan APB Desa, Peraturan Desa tentang

APB Desa, Peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APB Desa,

Panduan Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa,

Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa, Peraturan Kepala Desa

tentang Penjabaran Perubahan APB Desa, DPA, DPPA, RAK Desa, Buku

Pembantu Kegiatan, Laporan Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan dan

Anggaran, SPP, Laporan Akhir Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dan

Anggaran, DPAL, Peraturan Desa tentang Perubahan APB Desa, Peraturan

Kepala Desa tentang Perubahan Penjabaran APB Desa, Buku Kas Umum,

Buku Pembantu Kas Umum, Kuitansi, Laporan Pelaksanaan APB Desa

Semester Pertama, dan Laporan Pertanggungjawaban tercantum dalam

Page 12: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

10

Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa

Pertanggungjawaban dana desa adalah tahap terakhir pengelolaan keuangan

desa. Laporan pertanggungjawaban dana desa pada dasarnya adalah pemenuhan

tanggung jawab terhadap masyarakat untuk manajemen keuangan desa oleh

pemerintah desa. Laporan pertanggungjawaban dana desa berfungsi pada satu alat

pengendali untuk menemukan kemajuan pekerjaan dan mengevaluasi berbagai dana

hambatan faktor yang mempengaruhi keberhasilan jika kegiatan didanai.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian laporan

akuntabilitas keuangan: menyajikan laporan yang bertanggung jawab dan

transparan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 (2018) tentang

pengelolaan keuangan desa. Laporan pertanggungjawaban dana desa merupakan

bagian integral dari laporan pelaksanaan pemerintah desa kepada Bupati dan

Walikota melalui camat di setiap tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban

dana desa terdiri dari: Laporan pertanggungjawaban realisasi Pendapatan

Pemerintah Desa, laporan pertanggungjawaban realisasi anggaran pemerintah harus

disampaikan melalui masyarakat desa secara tertulis melalui akses yang mudah

diperoleh masyarakat, seperti papan informasi, radio komunitas dan sarana

komunikasi lainnya.

Paradigma Kritis

Paradigma kritis adalah semua teori yang mempunyai ,aksud dan implikasi

praktis dan berpengaruh terhadap perubahan sosial. Paradigma tidak hanya

melakukam sebuah kritik tetapi juga mengubah sistem dan struktur tersebut

menjadi lebih adil. 3 (tiga) asumsi dasar paradigma kritis :

1. Semuanya menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu sosial interpretif.

2. Paradigma ini mengkaji kondisi-kondisi sosial dalam usaha untk

mengungkap struktur-struktur yang sering kali tersembunyi. Teori kritis

banyak digambarkan sebagai kekuatan untuk memahami bagaimana

seseorang ditindas sehingga orang dapat mengambil tidakam ntuk

mengubah kekuatan penindas

3. Paradigma kritis berupaya penggabungan teori dan tindakan.

Page 13: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

11

Metode Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan kritis

pada studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang nantinya akan menghasilkan data

yang berupa tulisan, foto dan kata-kata berupa lisan. Dalam mengetahui atas apa yang akan

diteliti peneliti memulai memperhatikan setiap situasi-situasi.

Tempat penelitian ini memilih tempat di salah satu desa yang berada di Kec.Guluk-guluk

Kab.Sumenep yang bernama Desa X, dengan keyakinan penulis bahwa tempat ini memenuhi

syarat bagi penulis untuk mendapatkan dan memperoleh data dan dokumen yang di butuhkan.

Waktu penelitian ke desa tersebut akan dilakukan pada bulan maret sampai bulan juni karena

pada bulan juni penulis sudah harus menyelesaikan penelitian untuk segera di seminarkan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu data subjek dan data

dokumenter. Dan smber data yang di gunakan yaitu data primer yang artinya data diperoleh

dari hasil wawancara dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber,

melakukan observasi partidipatif dan penulis mendapatkan dokumen-dokumen desa.

Informan kunci yang dipilih pertama kali oleh penulis yaitu Bapak Bendahara yang

bernama Bapak xxx, penulis tidak dapat menyebutkan Nama Bapak Bendahara di karenakan

Beliau tidak berkenang namanya untuk di cantumkan dan informan kunci yang kedua yaitu

Operator desa selaku orang yang bertugas untuk menginput setiap kegiatan ke SISKUDes.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu, observasi, observasi yang dilakukan

berupa observasi partisipatif yaitu dimana peneliti ikut berpartisipasi dalam kegiatan sehari-

hari. Wawancara, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan kunci dan

pendung terkait dengan penelitian. dan dokumentasi, meminta dokumen-dokumen desa yang

terkait dengan penelitian.

Teknik analisi data pada penelitian ini yaitu pengumpulan data, dalam melakukan

pengumpulan data peneliti mencatat dan menyimpan data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara dan dokumentasi dilapangan. Data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara

dan dokumen-dokumen tentang perencanaan pembangunan sampai dengan tahap laporan

pertanggungjawaban. Penyajian data, data yang di peroleh di sajikan dengan uraian yang

singkat sehingga memudahkan untuk di pahami. Penarikan kesimpulan, pengambilan

kesimpulan di ambil dari data dan dokumen yang telah peneliti dapatkan. Dari tahap ini

peneliti berharap dapat membuat kesimplan yang menarik.

Page 14: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

12

Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Laporan pertanggungjawaban dana desa sesuai peraturan

Laporan pertanggungjawaban yang sesuai peraturan yaitu laporan yang sesuai

dengan kenyataan atau yang sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan, bukan hanya

sesuai dengan peraturan atau aturan yang di buat oleh pemerintah tapi juga harus

sesuai apa yang di anggarkan, di kerjakan dan dilaporan itu harus sesuai dan itu yang

di katakan laporan pertanggungjawaban dana desa sesuai peraturan.

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di Desa X ada beberapa hal yang

menurut peneliti tidak sesuai dengan peraturan yang ada :

1. Yang pertama laporan pertanggungjawaban yang sudah dibuat dan di

laporkan di informasikan ke masyarakat sekitar Desa X dan di Desa X

sudah melakukan hal tersebut tetapi di dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri, No 20 tahun (2018) pasal 72 ayat 2 tentang pertanggungjawaban

menyatakan bahwa Informasi yang harus di sampaikan kepada masyarakat

paling sedikit memuat tentang : laporan realisasi APB Desa, laporan

realisasi kegiatan, kegiatan yang belum selesai atau tidak terlaksana, sisa

anggaran, dan alamat pengaduan. Tetapi di Desa X hanya

menginformasikan laporan realisasi APBDes dan sisa anggaran saja

menurut narasumber selain dua hal tersebut tidak perlu di informasikan

kepada masyarakat.

2. Yang kedua, alokasi dana desa yang sudah di transfer ke rekening desa itu

digunakan dalam menggaji para perangkat desa, gaji perangkat desa

langsung di transfer ke rekening perangkat desa masing-masing dan tidak

ada yang dipotong-potong karena akan masuk ke rekening para perangkat

desa dan alokasi dana tersebut digunakan untuk belanja desa seperti belanja

dalam pelaksanaan pembangunan desa. Dalam pembangunan di Desa X

semua terlaksana hanya jasa ada kecurangan dalam penggunaan dana

pembangunan tersebut, dana pembangunan di Desa X tidak 100%

digunakan untuk pembangunan yang di gunakan hanya kurang lebih

60%nya saja sisanya bisa di katakan mengambil untung dari uang

pembangunan tersebut. pihak bendahara melakukan kecurangan dengan

cara dalam pembelanjaan bahan-bahan pembangunan beliau bekerja sama

dengan pihak toko seperti mengubah harga pada nota atau ngubah

Page 15: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

13

banyaknya bahan untuk pembangunan dan juga pengambilan keuntungan

di dapan dari upah pekerja yaitu dengan cara pekerja yang biasanya bekerja

10hari tetapi hanya di minta untuk bekerja 7hari. Dana pembangunan yang

di ambil untung tersebut di berikan kepada kepala desa dengan alasan gaji

dari kepala desa tidak cukup jika ada kebutuhan mendadak. Bagaimanapun

alasannya dana pembangunan tersebut seharusnga 100% digunakan untk

pembangunan jika pembangunan dananya tidak digunakan 100% pasti

hasil dari pembangunan tersebut tidak akan kokoh dan bertahan lama.

3. Didalan Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 (2018) pasal 45 tentang

pelaksanaan pembangunan desa di sebutkan bahwa kepala desa

menugaskan tim pelaksana kegiatan dan pendamping desa untuk

bertanggung jawab atas pembangunan desa. Tetapi di Desa X tidak

demikian tim pelaksana kegiatan dan pendamping desa hanya di tugaskan

untk mengontrol kegiatan pembangunan saja dan di tugaskan membuat

RAB. Terkait dengan dana itu semua tetap menjadi urusan bendahara desa.

2. Laporan pertanggungjawaban dana desa realitas/formalitas

Laporan pertanggungjawaban dana desa realitas yaitu laporan yang isi

laporannya sesuai dengan apa yang di anggarkan, di kerjakan tapi jika hanya

laporannya saja yang tertata rapi dan sesuai dengan ketentuan tetapi dalam proses

pengerjaannya ada yang tidak sesuai maka laporan pertanggungjawaban tersebuat bisa

di katakan hanya formalitas saja karena hanya di laporannya saja yang di bagus-

bagusin dan di perinci tapi kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang telah di

kerjakan.

Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti di Desa X bahwasanya

dalam pelaporan laporan pertanggungjawaban dana desa Desa X sesuai dengan

peraturan yang di buat oleh pemerintah yang ada. Pihak Desa X melaporkan laporan

pertanggungjawaban realisasi APBDes kepada bupati melalui camat setiap akhir

tahunnya dan menurut keterangan dari pihak Desa X jika tidak melakukan pelaporan

realisasi APBdes pihak desa akan di kenakan sanki yang berupa tidak dapat

mengajukan kegiatan pembangunan pada tahun berikutnya dan peraturan tentang

harusnya melaporkan pertanggungjawaban realisasi APBDesa itu tertera dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 Tahn (2018) pasal 70 ayat (1).

Dalam pembuatan laporan pertanggung jawaban dan pelaporan laporan

pertanggungjawaban berisi laporan keuang, laporan realisasi kegiatan dan daftra

Page 16: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

14

program sektor dan laporan ini di sampaikan paling lambatnya 3bulan setelah tahun

anggaran dan menurut Desa X pihak desa meskipun dalam pengerjaan laporan

tersebut bermalas-malasan tetapi harus segera di selesaikan karena jika tidak selesai

atau di mengumpulkan pada waktunya akan di minta terus menurut oleh pihak DPMD.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang peneliti lakukan dapat disimpulkan

bahwa :

Setelah melakukan pembuatan dan pelaporan laporan pertanggungjawaban dana desa

di Desa X pihak aparat desa melakukan pemberian informasi kemasyarakat, tetapi yang

terjadi informasi yang di berikan ke pada masyarakat tidak berdasarkan peraturan yang ada

seharusnya mereka menginformasikan semuanya terhadap masyarakat karena masyarakat di

Desa X juga berhak mengetahuinya bukan hanya mengenai sisa anggaran dan realisasi

APBDesnya saja.

Alokasi dana desa yang sudah di transfer ke rekening desa itu digunakan dalam

menggaji para perangkat desa, gaji perangkat desa langsung di transfer ke rekening perangkat

desa masing-masing dan tidak ada yang dipotong-potong karena akan masuk ke rekening para

perangkat desa dan alokasi dana tersebut digunakan untuk belanja desa seperti belanja dalam

pelaksanaan pembangunan desa. Dalam pembangunan di Desa X semua terlaksana hanya jasa

ada kecurangan dalam penggunaan dana pembangunan tersebut, dana pembangunan di Desa

X tidak 100% digunakan untuk pembangunan yang di gunakan hanya kurang lebih 60%nya

saja sisanya bisa di katakan mengambil untung dari uang pembangunan tersebut. pihak

bendahara melakukan kecurangan dengan cara dalam pembelanjaan bahan-bahan

pembangunan beliau bekerja sama dengan pihak toko seperti mengubah harga pada nota atau

ngubah banyaknya bahan untuk pembangunan dan juga pengambilan keuntungan di dapan

dari upah pekerja yaitu dengan cara pekerja yang biasanya bekerja 10hari tetapi hanya di

minta untuk bekerja 7hari. Dana pembangunan yang di ambil untung tersebut di berikan

kepada kepala desa dengan alasan gaji dari kepala desa tidak cukup jika ada kebutuhan

mendadak. Bagaimanapun alasannya dana pembangunan tersebut seharusnga 100%

digunakan untk pembangunan jika pembangunan dananya tidak digunakan 100% pasti hasil

dari pembangunan tersebut tidak akan kokoh dan bertahan lama. Dan untuk keterkaitan tim

pelaksana kegiatan dan pendamping desa di sini mereka hanya di tugasnya untuk mengontrol

kegiatan pembangunan saja dan hanya di minta untuk membuat RAB saja selebihnya masalah

Page 17: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

15

dana dan belanja bahan-bahan itu tetap menjadi urusan bendahara desa.

Dalam pembuatan dan pelaporan pertanggungjawaban dana desa di Desa X sudah

sesuai dengan peraturan yang di buat pemerintah dan semuanya sesuai dengan yang ada di

Peraturan Menteri Dalam Negeri, No 20 Tahun (2018) dan di tarik kesimplan dengan kejadian

yang ada di DesaX bahwa sanya DesaX dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban dana

desa sangan tidak realistis atau bisa di katakan hanya formalitas saja. Yang namanya laporan

pertanggungjawaban mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya itu

sesuai dengan peraruran yang di buat oleh pemerintah tetapi di DesaX memang dalam

pembuatan laporannya sudah sangat terperinci dan sudah sesuai dengan peraturan yang ada

tetapi di dalam pelaksanaan kegiatannya ada kecurangan-kecurangan yang mana dananya

tidak terpakai seluruhnya untuk pembangunan.

Saran

1. Bagi perangkat desa khususnya Desa X

Bagi perangkat desa untuk tidak terlalu banyak mengambil kentungan dari

uang pembanguna. Bukannya dengan melakukan hal seperti itu membuat hasil

dari pembangunan tersebut tidak bertahan lama atas kasarnya jadi cepat rusak

dan juga misalkan pembangunan jalan desa yang dananya tidak digunakan

semuanya akan mengakibatkan jalan tersebut cepet rusak dan bukannya itu akan

membahayakan masyarakat Desa X walaupun hal seperti ini sudah lumrah di

setiap desa dan alasan apapun yang dikatakan tapi itu semua tidak benar untuk di

lakukan dana pembangunan seharusnya untuk pembangunan bukan untuk kepala

desa.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Hendaknya lebih mengorek lagi lebih dalam tentang penelitian ini dan apa-apa

yang kurang dari penelitian ini untuk jadi bahan pertimbangan. Hal-hal yang

harus menjadi pertimbangan untuk peneliti selanjutnya :

a. Mengorek lebih dalam kepadal phak tim pelaksana dan pendamping desa

b. Mengorek lebih dalam tentang laporan pertanggungjawaban dana desa agar

penelitian selanjutnya lebih sempurna lagi.

c. Penjabaran dalam kalimat.

Page 18: PARADIGMA KRITIS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA …

16

Daftar Pustaka

Basirruddin, M. (2014). Peran Pemerintahan Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa Alai

Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2012. Jom FISIP

1 (2).

Bawon, R. W., Karamoy, H., & Warongan, J. D. . (2018). ANALISIS PROSEDUR

PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA DESA PADA DESA PASSI 2

KECAMATAN PASSI BARAT. Riset Akuntansi Going Concern, 13(4), 210–213.

Desa, D. (n.d.). Buku Pintar Dana desa. jakarta pusat 10710.

Peraturan Menteri Dalam Negeri. (2018). Peraturan Menteri Dalam Negeri No 20 Tahun 2018