Paper Pkhl

8
 LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN KESEHATAN HIU DAN LINGKUNGANNYA DI PT SEAWORLD INDONESIA Tbk Kelompok 5 FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 

Transcript of Paper Pkhl

Page 1: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 1/8

 

LAPORAN PRAKTIKUM 

PENGELOLAAN KESEHATAN HIU DAN LINGKUNGANNYA

DI PT SEAWORLD INDONESIA Tbk 

Kelompok 5

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 

2011 

Page 2: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 2/8

 

PENDAHULUAN 

Perusahaan SeaWorld Indonesia Tbk adalah perusahaan yang bergerak 

dalam konservasi, pemanfaatan dan pengembangan pendidikan terutama pada

satwa aquatik. Ilmu mengenai satwa aquatik menjadi hal yang menarik bagi dunia

kedokteran hewan, karena beragamnya penyakit yang ada pada satwa aquatik dan

penanganannya yang berbeda dari penanganan terhadap hewan yang hidup di

darat. Saat ini belum banyak dokter hewan yang ahli dalam bidang satwa akuatik 

sehingga diperlukan pembelajaran yang lebih mengenai satwa ini, baik dalam segi

kesehatan maupun lingkunganya.

Satwa aquatik ada yang hidup di air tawar ataupun hidup di air laut. Hiu

adalah salah satu satwa aquatik yang hidup di laut. Hiu merupakan hewan

predator yang memiliki banyak jenis (± 350 jenis) dengan berbagai ukuran dan

bentuk tubuh. Hiu terbesar (Hiu Paus) bisa mencapai panjang 12m, sebaliknya

Hiu Kerdil hanya memiliki panjang tubuh ± 15cm. Hiu memiliki tulang rawan

yang kokoh dan elastis serta bentuk tubuh yang seperti torpedo yang dapat

membatu berenang dengan cepat. Hiu tidak memiliki gelembung renang tapi

memiliki hati yang berukuran besar dan mengandung minyak untuk membantu

daya apung. Walaupun demikian, hiu harus tetap bergerak berenang agar tidak 

tenggelam.

Hiu hanya menghasilkan sedikit keturunan dengan pertumbuhan yang

lambat. Telur hiu dibuahi di dalam tubuh betina, beberapa jenis hiu kemudian

melahirkan anaknya setelah menetas terlebih dahulu didalam tubuh induknya.

Sedangkan jenis lainya (± 40 jenis) meletakkan telur yang telah dibuahi di dasar

perairan tanpa dijaga. Sedikitnya populasi, lambatnya pertumbuhan dan sedikitnya

keturunan, ditambah banyaknya perburuan hiu mengancam kelestarian hewan ini, jika perburuan tidak dihentikan maka ikan hiu akan cepat punah.

Di SeaWorld Indonesia terdapat beberapa jenis ikan hiu. Ikan ini

dipelihara dalam satu akuarium yang diberi nama “SharkQuarium”. Di akuarium

ini terdapat 8 jenis ikan hiu yaitu Hiu Bambu Abu-abu (Chiloscyllium griseum),

Hiu Sirip Hitam (Carcharhinus melanopterus), Hiu Kembang (Stegostoma

 fasciatum), Hiu Karang Abu-abu (Carcharhinus amblyrhyncos), Hiu Sirip Putih

Page 3: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 3/8

 

(Triaenodon obesus), Hiu Boto ( Nebrius ferrugineus), Hiu Tokek ( Atelomycterus

marmoratus), Hiu Bambu (Chiloscyllum plagiosum).

TUJUAN 

Tujuan diadakan kunjungan ke PT SeaWorld Indonesi Tbk adalah sebagai

praktikum penunjang mata kuliah Pengelolaan Kesehatan Hewan dan Lingkungan

tentang menajemen satwa aquatic dan menambah pemahaman mahasiswa tentang

teknik pengelolaan satwa aquatic yang baik dan benar.

PEMBAHASAN

Hiu merupakan predator yang penting didalam ekosistem laut. Hiu akan

memangsa hewan lain di laut yang lemah sehingga terbentuk keseimbangan

didalam ekosistem laut. Penangkapan hiu secara besar-besaran dengan tujuan

untuk diambil bagian tubuh tertentu untuk pembuatan obat atau konsumsi manusia

dapat menurunkan jumlah hiu di alam dan menggangu keseimbangan ekosistem

laut. Oleh karena itu usaha konservasi dan manajemen pemeliharaan hiu sangat

diperlukan pada saat ini.

Manajemen pemeliharaan hiu tidak mudah dilakukan karena data biologis hiu

yang ada masih sangat kurang. Selain itu hiu dikenal sebagai hewan yang

melakukan migrasi sehingga hal ini mempersulit proses pengambilan data

biologis hiu.

Data biologis hiu :

1.  Tulang punggung hiu sebagian besar terdiri atas tulang rawan yang

mengalami kalsifikasi oleh kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Tulang

rawan hiu ini mengandung bahan tertentu yang dapat dikembangkansebagai senyawa anti tumor karena hiu jarang mengalami penyakit kanker.

2.  Tubuh hiu terdiri atas dua jenis otot, yaitu otot merah dan otot putih. Otot

merah bersifat aerobik sehingga membutuhkan oksigen dalam bekerja.

Otot ini digunakan untuk pergerakan normal. Otot putih bersifat anaerobik 

dan digunakan dalam melakukan pergerakan yang cepat dan tiba-tiba.

3.  Esofagus hiu berukuran pendek dan luas. Organ pencernaan yang terdapat

dalam tubuh hiu adalah lambung yang berbentuk seperti huruf U, katup

Page 4: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 4/8

 

spiral yang berfungsi untuk meningkatkan penyerapan nutrisi didalam

tubuh, rektum dan kloaka sebagai muara dari tiga sistem yaitu pencernaan,

urinaria, dan reproduksi.

4.  Jantung hiu memiliki dua ruangan berbentuk seperti huruf S dan berukuran

kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Hiu yang berenang

dengan cepat seperti hiu putih memiliki suhu tubuh yang sedikit lebih

tinggi dibandingkan dengan lingkungannya (lebih tinggi 8 °C). Hal ini

dilakukan untuk memodifikasi sistem sirkulatori yang dihubungkan

dengan aktivitas otot merah. Hiu memiliki tekanan darah yang rendah.

5.  Hiu memiliki organ hati yang berukuran besar yaitu mencapai 5-25% dari

bobot tubuhnya dan menghabiskan 90% tempat dari ruangan tubuhnya

Adapun jenis-jenis ikan hiu yang ada di SharkQuarium, antara lain:

1.  Hiu Karang Abu-abu

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa ikan

dan Chephalopoda, panjang maksimal bisa mencapai 200 cm. Ikan ini tergolong

cukup agresif, jika merasa terancam ia akan menaikkan moncong, melengkungkan

sirip dada ke arah bawah serta membungkukkan badan (posisi waspada), dan

selanjutnya akan menyerang dan menggigit.

2.  Hiu Bambu Abu-abu

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa

hewan invertebrata, panjang maksimal mencapai 74 cm. Ikan ini hidup di wilayah

terumbu karang, telurnya bisanya diletakkan di dasar perairan. Cangkang telur

yang telah kosong kadang terbawa ke pantai yang dikenal dengan sebutan

“dompet putri duyung”. 

1. 

Hiu Sirip HitamHabitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa ikan

dan Chephalopoda, panjang maksimal bisa mencapai 164cm. Ikan ini adalah

perenang aktif, banyak ditemukan di sekitar terumbu karang terutama di laguna

dan rataan terumbu. ikan ini tidak begitu berbahaya.

3.  Hiu Kembang

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa

hewan invertebrate, ikan-ikan kecil, dan bulu babi. Panjang maksimal bisa

Page 5: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 5/8

 

mencapai 300 cm, ikan ini menghabiskan waktunya di dasar perairan. Ikan

dewasa memiliki perbedaan mencolok dengan ikan yang masih muda. Ikan

dewasa bewarna kuning dengan bintik-bintik kecil berwarna cokelat tua,

sedangkan anaknya memiliki warna cokelat tua dengan garis-garis kuning.

4.  Hiu Sirip Putih

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa ikan

dan Chephalopoda, panjang maksimal bisa mencapai 210 cm. Ikan ini aktif 

berburu pada malam hari. Badanya yang ramping membuatnya mudah untuk 

masuk melewati terumbu karang untuk mencari mangsa.

5.  Hiu Buto

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa

hewan invertebrata, ikan-ikan kecil, dan bulu babi. Panjang maksimal bisa

mencapai 320 cm, ikan ini aktif mencari mangsa pada malam hari. Mereka

mendeteksi mangsa dengan bantuan sungutnya. Saat mangsanya terdeteksi, ia

akan mendekatkan mulutnya pada mangsanya kemudian menghisap mangsanya

dengan kuat dengan bantuan kerongkongan yang besar.

6.  Hiu Tokek 

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa

udang dan bulu babi. Panjang maksimal bisa mencapai 70 cm. Ikan ini ramping

dengan punggung bewarna cokelat, pola bewarna hitam dan bintik putih, hidup

mendiami celah-celah terumbu karang.

7.  Hiu Bambu

Habitat alami hiu ini tersebar di Indo-Pasifik dengan makanan berupa

hewan invertebrata, panjang maksimal bisa mencapai 95 cm. Ikan ini hidup di

dasar perairan terumbu karang, dan tidak berbahaya bagi manusia. Bentuk siripekornya sangat tidak simetris, dan hiu ini bisa berjalan dengan menggunakn sirip

perut dan dadanya yang berotot.

Ada pun aspek yang diamati adalah sebagai berikut:

1.  Kondisi tangki pemeliharaan (SharkQuarium)

Bangunan SharkQuarium berbentuk silinder yang terbuat dari akrilik yang

berukuran tinggi 7 meter dengan diameter 13 meter. SharkQuarium memiliki

kapasitas volume air 763 830 liter. Pemeliharaan kebersihan pada SharkQuarium

Page 6: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 6/8

 

dilakukan setiap hari melalui penyedotan (vakum) sisa makanan dan feses pada

pasir laut di dasar tanki oleh penyelam SeaWorld Indonesia.

Selain pembersihan, setiap hari juga dilakukan pemeriksaan kualitas air

meliputi temperatur, nilai oksigen terlarut (DO), salinitas, ammonia, nitrit, nitrat,

dan iodine. Parameter tersebut berkaitan dengan fungsi system fisiologi tubuh

seperti respirasi, urinasi dan reproduksi. Kondisi umum tanki SharkQuarium

yaitu, suhu 28.9 °C, DO 5.2, salinitas 30, ammonia 0.07, nitrit 0.02, nitrat 14.5,

dan iodine 0.3.

Temperatur berdampak pada kesehatan terutama proses metabolisme pada

hiu itu sendiri. Semua proses yang melibatkan fungsi fisiologis dari tubuh ikan,

termasuk pencernaan, pernafasan, fungsi hati dan ginjal, dirancang untuk 

berfungsi dengan baik pada jangkauan temperatur yang sesuai pada habitat

alaminya. Temperatur juga berdampak pada imunitas. Sel darah putih berfungsi

paling baik pada temperatur optimum. Peningkatan atau penurunan temperatur

dapat berdampak pada penurunan sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Hiu

di SeaWorld Indonesia berasal dari wilayah Indo-Pasifik yang kisaran suhu air

lautnya 25-30 °C.

Nilai DO untuk hiu yang adalah ikan air laut yaitu minimal 5.5 ppm,

namun DO di SharkQuarium hanya 5.2. Walaupun begitu hiu di dalam

SharkQuarium bisa mentoleransi keadaan tersebut. Menurunya kadar DO bisa

disebabkan oleh peningkatan kadar garam, peningkatan suhu, populasi biota yang

terlalu padat, kelebihan pakan, dan tingginya kandungan bahan organik di dalam

air. Apabila kandungan oksigen terlarut turun menjadi 3-4 ppm, ikan akan stress

dan dapat menimbulkan kematian. Ikan yang stress ditandai dengan ikan yang

sekarat tampak di permukaan mencoba mencari oksigen di udara. Ikan matimenunjukkan kiposis dan mulut terbuka. Peningkatan nilai DO dilakukan dengan

menggerakkan pemukaan air melalui gelembung udara (aerasi).

Salinitas adalah jumlah berat semua garam (gr) yang terlarut dalam satu

liter air. Pada air laut, garam yang utama adalah natrium klorida, dan yang lain

adalah magnesium, kalium, dan kalsium. Ikan termasuk hiu sangat beresiko ketika

terjadi fluktuasi salinitas, karena akan menyebabkan insang dan ginjal tidak 

Page 7: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 7/8

 

mampu mengendalikan osmolaritas tubuh. Salinitas air di SharkQuarium harus

dipertahankan normal sekitar 30 ppm.

Amonia adalah produk akhir katabolisme protein, yang dikeluarkan

melalui insang dan kulit ikan. Ammonia yang tidak terionisasi akan berbahaya

bagi ikan karena akan mempengaruhi otak dan system saraf pusat. Keracunan

ammonia kronik menyebabkan hiperplasi dan hipertrofi insang, mempengaruhi

osmoregulator, perdarahan organ internal, oksihemoglobin tidak bisa mengikat

oksigen, kerusakan sirip dan kulit, serta penurunan imunitas. Di SharkQuarium,

nilai ammonia jauh melebihi batas normal (0.02ppm) yaitu 0.07 ppm. Untuk 

menurunkan kadar ammonia tersebut dilakukan pergantian air untuk melemahkan

kadar ammonia.

Kadar nitrit dalam air dipengaruhi jumlah pakan, dan jumlah biota dalam

tangki. Kadar nitrit yang aman untuk Hiu adalah maksimal 0,2 ppm. Jika nitrit

meningkat, nitrit itu akan masuk ke tubuh ikan melalui insang dan menuju

peredaran darah. Di darah, nitrit mengikat Fe2+

dalam darah, sehingga dapat

berakibat penurunan kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen. Keadaan

tinggi nitrit biasanya terjadi karena kegagalan filtrasi biologis, dan dapat diatasi

dengan menghindari pembersihan media filter menggunakan zat antimikroba (tapi

menggunakan air biasa saja) sehingga koloni bakteri menguntungkan tetap hidup.

Kadar nitrit di SharkQuarium rendah yaitu 0.02, kadar nitrit masih dalam kisaran

aman (0.0  – 20.0 ppm) yaitu 14.5 ppm, dan kandungan iodine cukup baik yaitu

diatas 0,02 ppm.

2.  Pakan dan pengobatan

1. 

PakanIkan hiu di SharkQuarium diberikan pakan setiap hari dengan berat rata-

rata 7 kg setiap hari yang diberikan pada pukul 14.00 WIB. Tetapi pada hari Sabtu

dan Minggu, pakan diberikan sebanyak 8 kg yang diberikan masing-masing 4 kg

pada pukul 11.00 dan 4 kg pada pukul 14.00 WIB. Pakan ikan hiu berupa

potongan ikan tongkol, ikan kembung beku, dan ikan mas yang masih hidup.

Pencairan ikan kembung beku butuh waktu 30 menit. sebelum diberikan kepada

hiu, ikan-ikan tersebut diperiksa kualitasnya meliputi pemeriksaan turgor kulit,

Page 8: Paper Pkhl

5/17/2018 Paper Pkhl - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/paper-pkhl 8/8

 

keadaan sisik, konsistensi daging, dan keberadaan parasit isopod pada celah

insang.

2.  Pengobatan

Salah satu cara untuk memelihara kesehatan ikan adalah dengan pemberian

obat dan vitamin melalui pakan. Cara ini dilakukan dengan memasukkan obat

kedalam insang ikan kembung, potongan daging ikan tongkol, ataupun

disuntikkan kedalam potongan daging ikan tongkol. Pengobatan meliputi

pemberian obat cacing satu kali seminggu, dan vitamin secara rutin 2x seminggu.

Pengobatan di SharkQuarium ditujukan untuk menjaga kesehatan hiu.

Obat yang diberikan berfungsi untuk meningkatkan metabolisme tubuh, menjaga

kesehatan tubuh, menjaga ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit,

menambah nafsu makan, mencegah defisiensi nutrisi, mencegah anemia, dan

menormalkan sistem syaraf. Daftar waktu, nama obat, dan dosis pemberian dapat

dilihat pada tabel 1. Kasus penyakit yang sering terjadi pada ikan hiu yaitu trauma

akibat berkelahi sehingga pada tubuh hiu terdapat luka. Luka ini biasanya tidak 

diobati, karena dengan kondisi air tanki yang bagus, luka ini akan cepat sembuh

dengan sendirinya. Jika kondisi air buruk, lika ini akan busuk dengan cepat.

KESIMPULAN 

PT SeaWorld Indonesia Tbk melakukan berbagai upaya dalam

pengelolaan kesehatan hewan dan lingkungan aquatik, antara lain pemberian obat

cacing, dan makanan yang telah diberikan vitamin tambahan. Untuk pengelolaan

air di aquarium menggunakan sistem osmosis dan yang paling terpenting adalah

menjaga salinitas water quality untuk kesehatan biota di dalam aquarium.