Paper Manajemen Industri

19
PAPER MANAJEMEN INDUSTRI INDUSTRI KONVEKSI PAKAIAN Disusun Oleh: Rizal Agustian T (3335101322) JURUSAN TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN

Transcript of Paper Manajemen Industri

Page 1: Paper Manajemen Industri

PAPER MANAJEMEN INDUSTRI

INDUSTRI KONVEKSI PAKAIAN

Disusun Oleh:

Rizal Agustian T (3335101322)

JURUSAN TEKNIK KIMIA – FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON – BANTEN

2013

Page 2: Paper Manajemen Industri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konveksi  adalah salah satu jenis bisnis yang cukup populer di

Indonesia.Tersebar hampir di setiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi

utamanya adalah disebabkan karena dua hal. Pertama, karena produk yang

dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian merupakan salah satu kebutuhan

dasar manusia, maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar

yang jelas, membuat tidak sedikit orang yang berusaha memaksimalkan potensi

dari bisnis konveksi.Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry

barrier untuk bisa memulai bisnis ini tidak terlalu besar Seseorang bisa memulai

berbisnis konveksi dari garasi rumahnya yang luasnya hanya beberapa meter

persegi saja, dengan hanya bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit., tidak

perlu membuat pabrik yang luasnya ratusan atau ribuan meter persegi. Karena

entry barrier yang tidak terlalu besar inilah tidak sedikit orang yang berani

mencoba berbisnis konveksi.

1.2 Kondisi Pemasaran

Saat ini, bisnis konveksi menjadi trend di kalangan pebisnisnya. Permintaan

akan produk ini akan terus mengalir baik di dalam partai kecil maupun besar,

Misalnya order dalam komunitas-komunitas tertentu, seragam sekolah, baju

karyawan, sampai order baju partai untuk kepentingan pemilihan umum .

1.3 Klasifikasi Industri

Usaha konveksi merupakan usaha yang termasuk kategori industri skala kecil dan

menengah yang memproduksi pakaian jadi.industri konveksi menghasilkan

pakaian yang merupakan kebutuhan pokok umat manusia.

Page 3: Paper Manajemen Industri

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha konveksi antara

lain;penentuan jenis bisnis konveksi,persiapan modal bisnis,ciptakan ide

kreatif,persiapan pemasaran,pengelolaan bisnis,dan ketekunan

Visi dan misi industri konveksi

Visi

“Menjadi perusahaan konveksi terdepan yang menghasilkan produk

berkualitas,dengan biaya yang kompetitif “

Misi

- Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dibidang konveksi agar

terciptanya lapangan pekerjaan yang berkesinambungan dan sustainable

serta memenuhi kesejahteraan karyawan.

- mengutamakan pelayanan pada kepuasan yang optimal bagi para

pelanggan

- menghasilkan produk unggul dan memiliki mutu yang konsisten serta

harga yang dapat bersaing di pasar

- Berusaha keras untuk menjalankan usaha mikro kecil menengah sebagai

pilar utama perekonomian nasional.

Top Manajemenpimpinan

Middle ManajemenKepala Bagian

Pemasaran

Lini ManajemenKaryawan

Middle ManajemenKepala Bagian Produksi

Lini ManajemenKaryawan

Middle ManajemenKepala Bagian Bahan Baku

konveksi

Lini ManajemenKaryawan

Page 4: Paper Manajemen Industri

BAB II

PERENCANAAN OPERASIONAL

1.3 Peralatan dan Bahan Baku

Peralatan

Mesin Jahit Lubang Kancing  adalah alat Digunakan untuk membuat lubang kancing sekaligus memotong sisa benang yang tersisa dari proses tersebut. Mesin ini memiliki harga yang paling mahal diantara mesin assembling pakaian jadi lainnya dikarenakan kerumitan mesin tersebut dan kesempurnaan hasil kerjanya.

Mesin Jahit Pasang Kancing adalah Mesin jahit yang digunakan untuk memasang kancing secara otomatis di titik kait baju. Mesin ini hanya terbatas penggunaannya pada kancing yang memiliki lubang di tengahnya dan minimal memiliki 2 lubang.

  Mesin Press Kancing adalah  Mesin yang digunakan untuk membuat kancing bungkus dan kancing jepret dengan cara ditekan ke bawah. Salah satu detail yang jarang dilihat namun amat penting untuk mengejar standar kualitas yang baik.

 Mesin Jahit High Speed adalah Mesin jahit yang digunakan pada konveksi pakaian jadi berbeda dengan mesin jahit yang digunakan di rumah tangga. Perbedaan tersebut terletak pada besarnya dinamo yang digunakan dan kecepatan menjahitnya di mana mesin jahit konveksi menggunakan dinamo besar dengan kecepatan jahitan mencapai 5000 jahitan per menit.

 Mesin Jahit Obras Benang 5 ,Mesin ini merupakan salah satu mesin pokok yang paling dibutuhkan dalam proses pembuatan pakaian jadi. Mesin konveksi ini digunakan untuk mengunci sisa lipatan pakaian yang belum terlihat rapi. Walaupun tersedia dalam beberapa jenis di pasaran yaitu benang 3, 4 dan 5. Benang 5 lebih efisien digunakan karena dapat difungsikan menjadi mesin overlock/ obras benang 3 dan benang 4.

Mesin Potong Listrik  ,Mesin konveksi ini digunakan untuk memotong bahan dalam jumlah banyak dan menggunakan kumparan tembaga sebagai dinamonya dan pisau melingkar 45 inci sebagai mata pisaunya.

Setrika Uap Listrik  adalah Setrika uap dengan kapasitas yang lebih kecil dibandingkan setrika uap berbahan bakar gas karena setrika uap ini menggunakan listrik untuk menjalankannya.

Mesin Press Uap adalah Mesin konveksi yang memiliki fungsi sama dengan setrika uap namun memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi untuk melakukan proses pressing lapisan kain keras pada pakaian.

Page 5: Paper Manajemen Industri

Screen sablon Sablon dengan screen manual lebih awet dibandingkan dengan printing, karena lebih menyerap ke bahan kainnya, sehingga tidak perlu ragu dalam pembuatannya, dan alat screen yang kami punya lebih dari 150 screen dengan ukuran yang berbeda-beda

Bahan baku

COTTON (Katun), jenis ini ada 2 macam didasarkan pada spesifikasi benang:

- Combet :Serat benang cenderung lebih halus.- Carded: Serat benang cenderung kurang halus. Hasil rajutan dan

penampilan bahan tampak kurang rata.

*Sifat utama dari kedua jenis bahan kaos tersebut ialah mampu menyerap keringat dan tidak panas dan nyaman dipakai karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

TC (Tetron Cotton) Adalah Campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan sehingga kurang nyaman. Kelebihannya tidak susut atau melar meskipun sudah dicuci berulang kali.

CVC (Cotton Viscose) Jenis bahan kaos ini adalah campuran dari 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan kaos ini juga bersifat menyerap keringat.

Polyester Jenis bahan kaos ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil olahan minyak bumi untuk dibuat serat poly fiber dan untuk produk biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan dipakai serasa panas (kurang nyaman).

1.4 Deskripsi produk

Dalam bisnis konveksi dan sablon ini, kebutuhan masyarakat akan kaos/pakaian semakin lama semakin meningkat. Perubahan desain disesuaikan dengan mode yang berlaku/trend. Peningkatan kualitasbahan dan jahitan, pemakaian aksesoris yang lebih kreatif dan inovatif. dan mencoba diversifikasi produk ke pakaian anak-anak. Pada waktu tertentu misalnya ketika pergantian tahun ajaran pendidikan, permintaan segala jenis pakaian terutama kaos olahraga dan celana training untuk anak sekolah ataupun instansi pun meningkat drastis.

2.3 Proses pembuatan

Proses produksi kaos pada usaha konveksi dengan skala industri rumahan biasanya dikerjakan dengan mesin dan peralatan yang bersifat otomatis yang

Page 6: Paper Manajemen Industri

dikombinasikan dengan cara-cara yang masih bersifat manual mulai dari pembuatan pola hingga pada tahap pemeriksaan kualitas kaos. Berikut akan dijelaskan bagaimana proses produksi kaos dalam skala industri rumahan.

Design / Sketch Dalam pembuatan baju, langkah pertama adalah membuat disain atau seketsa. Yang melakukan tugas ini adalah designer. Seorang designer bertugas untuk merancang baju dan menuangkan kreativitasnya ke dalam kertas seketsa. Kemudian seketsa akan dianalisa oleh panel designer. Panel designer akan memilih beberapa design yang terbaik dan kemudian design tersebut akan diproses untuk dibuatkan pola.

Pola Design Seseorang yang bertugas untuk membuat pola design akan mengembangkan pola pertama untuk didisain berdasarkan ukuran standar. Proses ini dibuat dengan metode pola drafting dan tujuan pembuatan pola ini adalah untuk menciptakan sampel baju yang kemudian akan di tes uji.

Pembuatan Sampel Pola design yang telah jadi, dikirim ke unit penjahit untuk diproses lebih lanjut Sampel ini dibuat untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan design. Setelah sampel dijahit kemudian ditinjau oleh panel designer, pembuat pola, dan penjahit untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau sampel baju memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut

Produksi Pola Design Setelah contoh pola sudah oke! Maka contoh pola tersebut diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola produksi adalah pola yang akan digunakan untuk produksi pakaian yang lebih banyak

Grading Tujuan dari grading adalah untuk menciptakan pola dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran standar lainnya . Pada umumnya kita dapat menemukan pakaian yang sudah jadi dengan ukuran S, M, L, XL, dan XXL.

Marker Making Marker making bertugas menentukan seberapa panjang dan lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap design.hal ini dapat membantu tim pengukur membuat tata letak kain yang pas sehingga kain dapat digunakan secara efisien

Cutting Kain yang telah dipesan kemudian dipotong dengan bantuan mesin potong (cutting machine) yang disesuaikan dengan jenis kainnya.

Sorting / Bundling Tim pernyortir menyortir pola sesuai dengan ukuran dan designnya dan kemudian tumpukan kain itu dibuat bundle. Pada proses ini membutuhkan ketelitian karena ketika kain dikumpulkan dalam bundle tapi ukuranya tidak sama, maka dapat membuat masalah yang lebih parah.

Page 7: Paper Manajemen Industri

Sewing / Assembling Proses selanjutnya adalah penjahitan. Pada proses ini akan ada begitu banyak operator yang mengendalikan mesin jahit. Sebagai contoh operator A akan menjahit khusus bagian lengan, kemudian operator B akan menjahit khusus bagian kerah bajunya saja dan sebagainya. Yang pada akhirnya bagian-bagian baju tersebut dijahit hingga terbentuklah sebuah baju t-shirt lengkap.

Penyablonan/Pembordiran Apabila si pemesan kaos menginginkan adanya tulisan maupun gambar pada kaosnya maka, kain-kain yang telah dipotong sesuai dengan polanya bisa dibawa ke tempat penyablonan maupun pembordiran.

Inspeksi Setelah proses penjahitan selesai, proses selanjutnya adalah inspeksi. Dalam proses ini hasil jahitan akan diseleksi. Jahitan yang terbuka, teknik jahit yang salah, benang yang tidak cocok, dan benang yang kusut dapat mempengaruhi kualitas produk. Oleh sebab itu sebelum diedarkan baju akan diseleksi terlebih dahulu

Pressing / Finishing Pada proses ini, beberapa operator akan menggerakan mesin strika untuk merapihkan pakaian yang mengkerut sehingga pakaian akan terlihat lebih rapih.

Packing Packing adalah proses terakhir dimana semua produk di-packing sesuai dengan ukuran, design, dan warna yang kemudian akan didistribusikan ke toko-toko baju.

Berikut diagram alir prose pembuatan baju t-shirt (kaos)

Page 8: Paper Manajemen Industri

Prose penyablonan

2.4 Analisa kelayakan ekonomi

Apabila perusahaan di dalam kegiatan operasinya menggunakan biaya tetap dan pada volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break Even Point ,manajer perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan agar tidak menderita kerugian, dan disarankan dapat mengambil langkah-langkahyang tepat untuk masa akan datang.Berikut analisa ekonomi usaha konveksi berdasarkan data yang didapat di pasaran

Page 9: Paper Manajemen Industri

jumlah harga umur ekonomi harga perolehanunit satuan (Rp) penggunaan (tahun) (Rp)

bangunan(unit) 1 60000000 10 60000000mesin dan peralatan konveksimesin jahit listrik 7 3000000 5 21000000mesin obras 3 2000000 5 6000000mesin pasang kancing 3 1500000 5 4500000peralatan sablonskets gambar(pola desain) 2 10000 5 20000meja sablon 3 500000 5 1500000peralatan komputer 2 4000000 5 8000000kursi 15 50000 5 750000mesin press(sablon digital) 1 4000000 5 4000000printer digital 2 2000000 5 4000000setrika 3 250000 5 750000kendaraanmotor 2 6000000 5 12000000mobil 1 40000000 5 40000000peralatan penunjang 1 150000 5 150000obeng,tang,cutter,lem dllListrik 1 1 2500000biaya tak terduga 1 500000total biaya investasi keseluruhan 165670000

investasi

bahan baku kebutuhan/bulanharga satuan harga perolehan perolehan pertahunkain katun kombed 200 40000 kg 8000000 134062500kain parasit 75 25000 kg 1875000 20625000tinta sablon biasa 40 25000 liter 1000000 11000000tinta sablon warna 25 45000 liter 1125000 12375000plastik pembungkus /kemasan 1500 125 sheet 187500 2062500Total bahan baku 12187500 180125000

kapasitas mesin/hari kapasitas perolehan65 455 perolehan perbulan 70 210 1183020 60 perolehan pertahun50 50 130130

100 200

Page 10: Paper Manajemen Industri

penjualan/hari satuan jenis/bahan harga penjualan/helaiharga perolehan perhari perbulan pertahun200 helai katun kombed 35000 7000000 182000000 2002000000

parasit

upah buruh(pekerja) Harga /hari banyaknya harga perolehan biaya upah pekerja sebulan pertahun20 orang 25870000 2845700007 orang menjahit 60000 7 4200004 orang mengobras 50000 4 2000003 orang memasang kancing 45000 3 1350003 orang menyablon 40000 3 1200002 orang sopir 40000 2 800001 keamanan 40000 1 40000total biaya keseluruhan 20 995000

estimasi keuntungan

Biaya penjualan 200 pieces /hari x 26 hari x 11 bulan x Rp 35000 2002000000

Biaya produksikain katun kombed 200 kg/bulan x 11 bulan x Rp 40000 134062500kain parasit 75 kg/bulan x 11 bulan x Rp 25000 20625000tinta sablon biasa 40 liter/bulan x 25000 11000000tinta sablon warna 25 liter/bulan x 45000 12375000plastik pembungkus 2062500biaya bahan baku keseluruhan 180125000biaya pekerja 20 orang 284570000 284570000Transportasi 1500000Listrik 2500000Maintenance(perawatan) 1200000Biaya tak terduga 1500000

6700000keuntungan sebelum pajak (laba kotor)/tahun 1530605000pajak 5 % 76530250 76530250keuntugan sesudah pajak 1454074750

Page 11: Paper Manajemen Industri

Biaya Tetap/(harga/unit-harga variabel/unit)Rincian biaya Harga BEP Unit

Biaya tetap 637065000 31853.25penjualan/pieces 35000produksi/pieces 15000

BEP

estimasi waktu pengembalian modal satuan nilaiBEP unit yang harus terjual helai 31853.25banyaknya unit/bulan helai 5200Lama waktu yang diperlukan(Balik Modal) 6.125625

Berdasarkan data table diatas dapat diketahui bahwa Nilai BEP dapat

diketahui dengan cara perhitungan yaitu BEP = Biaya Tetap / (harga per unit –

biaya variable per unit),maka apabila suatu usaha konveksi akan menerima balik

modal maka harus menjual 31853 unit pieces yang memerlukan waktu kira-kira 6

bulan penjualan agar memperoleh laba nol,yang artinya seluruh biaya investasi –

investasi tetap tergantikan secara keseluruhan

Page 12: Paper Manajemen Industri

BAB III

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis di lakukan mengenai

pendirian usaha industri konveksi ini, dapat di simpulkan bahwa dalam dunia

industry konveksi saat ini, penjualan barang - barang hasil konveksi seperti T-

Shirt,celana pendek ,celana panjang memiliki potensi yang cukup besar. Karena

kebutuhan sandang merupakan kebutuhan primer manusia dan akan terus tumbuh

permintaan seiring berkembangnya zaman dan pola hidup.selain itu dalam

mendirikan usaha konveksi diperlukan adanya ketekunan,modal dan kreatifitas

yang tinggi agar mampu bersaing dengan industry konveksi yang lain. Dan atas

perhitungan Break event point dapat diketahui apabila penjualan telah mencapai

31853 pieces t-shirt maka dapat diketahui usaha konveksi tersebut menjanjikan

prospek yang cerah.karena pemilik usaha hanya memerlukan waktu kira-kira 6

bulan.

Demikian pembahasan yang telah penulis lakukan, diharapkan perusahaan

ini dapat didirikan sehingga dapat memajukan perokonomian daerah pada

khususnya dan perekonomian nasional pada umumnya dengan terbentuknya

lapangan pekerjaan yang sesuai dengan cita-cita bangsa.

Page 13: Paper Manajemen Industri

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper Manajemen industriDengan topik “ usaha industri konveksi pakaian menegah”.

Adapun tujuan dibuatnya paper ini adalah untuk salah satu persyaratan tugas mata kuliah manajement industri dan juga sebagai bahan pembelajaran tentang manajemen suatu dunia perindustrian,cara pengelolaa-nya serta menganalisa kelayakan ekonomi dalam memperoleh keuntunganya.Dengan selesainya paper manajemen industry ini penulis mengharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep sebuah manajemen suatu usaha perindustrian

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan paper ini mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Cilegon ,November 2013

Penulis

Page 14: Paper Manajemen Industri

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Kondisi pemasaran

1.3 Kalsifikasi industri

BAB II PERENCANAAN OPERASIONAL

2.1Peralatan dan bahan baku

BAB III PENUTUP