paper kriging dosen teknik pertambangan
-
Upload
ikhwan-idham -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of paper kriging dosen teknik pertambangan
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
1/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
168
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA DENGAN MENGGUNAKANGEOSTATISTIK (KRIGGING)
Dedi Yulhendra1Yoszi Mingsi Anaperta2
ABSTRACT
To calculate coal resources usually use polygon method or mean area methodwhere these methods doesnt have mechanism of error. Instead using GeostatisticalMethod (Kriging) resource calculation can be done accurately is by expressing andsummarizing data into a conceptual model exploration and expression komprehesifConditions coal research area has low ash variation because have negative
histogram skewness and between one borehole data with other data no correlationto each other. For sulfur parameters, coal have normal skewness that content ofsulfur value from 0,5% to 1% and meet the requirements to do the mining process.Total tonnage of coal seam A = 3,100,000 tons with SR = 10.12 and seam B =7,100,000 with SR = 4
Keywords:geostatistics, coal, tonnage, reserves
INTISARI
Biasanya untuk melakukan perhitungan sumberdaya batubara digunakan metodapoligon atau metoda mean area dimana pada metode-metode tersebut tidak ada
mekanisme mengukur kesalahan. Sebaliknya dengan menggunakan MetodaGeostatistik (Kriging) perhitungan sumberdaya dapat dilakukan secara akurat yaitudengan mengekspresikan dan merangkum data-data eksplorasi menjadi sebuahmodel konseptual dan ekspresi yang komprehesiKondisi batubara didaerah penelitian mempunyai variasi dikadar abu yang rendahdilihat dari bentuk histogramnya skewness negatif dan antara satu data lubang bordengan data lainnya tidak ada korelasi satu sama lain. Untuk parameter sulfurbatubara daerah penelitian berbentuk skewness normal dengan kadar yangbervariasi yang mempunyai nilai 0,5 1 % dan memenuhi persyaratan untukdilakukan proses penambangan. Total tonase batubara didaerah penelitiandidapatkan untuk Seam A = 3.100.000 ton dengan SR = 10.12 dan Seam B =7.100.000 dengan SR = 4
Kata Kunci :geostatistik, batubara, tonase, cadangan
1Dosen Tambang Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
2Dosen Tambang Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
2/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
169
PENDAHULUANPada umumnya perhitungan
sumberdaya batubara menggunakan
metode polygon dan metoda isolinedimana kedua metoda tersebut tidakmenyatakan elemen geometriendapan batubara dalam model yangsistematik, sehingga menyulitkanproses perhitungan sumberdayabatubara. Misalkan permukaantopografi dan bidang perlapisanbatubara belum dinyatakan dalammodel matematik yang sistematik.
Dengan mengekspresikan danmerangkum data-data eksplorasi
menjadi sebuah model konseptual danekspresi yang komprehesif, makaakan memudahkan perhitunganSumberdaya batubara. Salah satusolusi dari permasalahan diatasadalah pemodelan dengan MetodaGeostatistik (KRIGING)
PENDEKATAN PEMECAHANMASALAHMetode Kriging
Istilah kriging diambil dari nama
seorang ahli, yaitu D.G. Krige, yangpertama kali menggunakan korelasispasial dan estimator yang tidak bias.Istilah kriging diperkenalkan oleh G.Matheron untuk menonjolkan metodekhusus dalam moving averageterbobot (weighted moving average)yang meminimalkan varians dari hasilestimasi. Jadi metode kriging Krigingsebagai metode interpolasimembutuhkan proses inversi matrikskorelasi antar sampel. Secara empiris,
observasi yang berada jauh dari titikinterpolasi cenderung memiliki bobotnol atau negative (screen effect).Metode kriging menghasilkanestimator tidak bias terbaik (the bestunbiased estimator, BLUE) darivariabel yang ingin diketahui nilainya.Sampel data dalam geosains biasanya
diambil di tempat yang tidakberaturan. Komputer akan bekerjahanya dengan data digital yang teratur
(misal kalau akan menggambarkonturnya). Untuk itu perlu dibuat
jejala (grid) yang teratur, dimanasampel data harus ditempatkan untukbisa diproses oleh komputer.Variogram
Variogram merupakan suatumetode analisis secara geostatistikyang berfungsi untuk mengkuantifikasitingkat kemiripan atau variabilitasantara dua conto yang terpisah pada
jarak tertentu. Data yang dekat
dengan titik yang ditaksir memilikikecenderungan nilai yang lebih miripdibandingkan data yang lebih jauh.
Variogram Indikator adalahvariogram yang dibuat dari hasiltransformasi berupa indicator data 0dan 1. Indikator variogrameksperimental didapatkan denganpersamaan sebagai berikut :
hN
htztz
h
N
i
ii
2
)(
2
1
1
Dimana :
(h) : Variogram indikatorz(xi) : Nilai ketebalan pada
lokasiz(xi+ h) : Nilai ketebalan pada
lokasiN(h) : Jumlah pasangan
data
Persamaan diatas hanyaberlaku bagi data dengan jarak antarpasangan (lag) yang sama sebesar hdan berarah 0 . Sedangkan untuk datayang memiliki jarak antar conto tidakteratur diperlukan suatu toleransiuntuk kedua variabel tersebut.
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
3/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
170
HASIL DAN PEMBAHASAN1. Pengolahan Data
Berdasarkan hasil analisisdata-data sekunder yang sudahterkumpul maka dilakukan
rekapitulasi data lubang borsebagai basis data yang nantinyaakan digunakan untuk pengolahandata selanjutnya, dimanapengolahan data awalmenggunakan metoda statistikkonvensional. Selain itu dilakukanperhitungan seperti studi indikator
variogram, penentuan parameterestimasi dengan metoda indikatorkriging kemudian dilanjutkanpermodelan endapan batubara.Proses pengolahan basis data
tersebt menggunakan pogramSGeMS (Stanford GeostatisticalEarth Modeling Software) versi 2.0
Data yang ditemukandibuat dalam bentuk xls dan txtyang didapatkan dari data log boryang ada.
Gambar 1. Format Input dalam txt
Data yang didapatkan terdiridari parameter sebagai berikut :
1. Koordinat Easting titik bor 1dan seterusnya
2. Koordinat Northing titik bor 2dan seterusnya
3. Elevasi lapisan untuk setiaplubang bor
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
4/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
171
4. Kadar abu/ash5. Kadar Sulfur
6. Nilai Caloric Value (CV)
Data sekunder
1. Data log bor2. Peta sebaran titik bor3. Peta geologi lokal4. Peta kontur struktur top dan
bottom batubara
5. Peta to o rafi
Studi literatur
Mulai
Pengkompositan data
Rekapitulasi data
Basis data
Metode Kriging
dengan SGeMS
Pembuatan variogram
Pemodelan endapan
batubara
Perbandingan hasil
Perhitungan sumberdaya
Analisa dan pembahasan
Kesimpulan
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
5/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
172
Gambar 2. Metodologi Penelitian Perhitungan Estimasi Batubara
Penyusunan Basis Data AssayBasis data assay merupakan
suatu data atau informasi penting
yang menjadi dasar dalam prosespemodelan dan estimasi cadanganyang diperoleh dari hasil kegiatanpemercontohan dan hasil analisakadar terhadap sampel. Dalampenelitian ini data pemercontohanyang dilakukan untuk mendapatkaninformasi mengenai karakteristik datadan populasi ebdapan batubaradiperoleh berdasarkan kegiatanpemboran.
Sebagaimana telah dijelaskan
sebelumnya bahwa basis data assay
untuk penelitian ini terdiri atas 2bagian yaitu data lubang bor berupadata koordinat dan elevasi, serta data
kadar hasil assay permeter kedalamansampel lubang bor yang diperoleh.Data koordinat lubang bor sangatpenting karena akan menetukandistribus pada daerah atau blokperhitungan dimana data lubang borini akan digunakan sebagai data awaluntuk melakukan estimasisumberdaya batubara. Karakteristikspasial dari populasi data awal inidapat diketahui dari hasil analisavariogram terhadap data-data
tersebut.1. Analisis Histogram
Gambar 3. Histogram Ash
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
6/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
173
Gambar 4. Histogram Sulfur
Gambar 5. Histogram Thick
2. Analisis Diagram Pencar atauScatter PlotDiagram pencar atau scatter plot
digunakan untuk mengetahuihubungan antara 2 (dua) variabel atau
populasi yang berbeda yang terletakpada lokasi yang sama. Diagrampencar antara caloric value dan sulfuruntuk blok perhitungan dapat dilihatpada gambar dibawah ini.
Gambar 6. Scatter Plot korelasi Sulphur dan CV
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
7/10
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
8/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
175
Gambar 11. Variogram Azimuth 90
Gambar 12. Variogram Azimuth 135
Gambar 13. Variogram Azimuth 180
4. Analisis Estimasi KrigingProses estimasi dengan metode
kriging merupakan bagian merupakanbagian dari prosedur estimasisumberdaya batubara. Kriging akan
mengestimasi setiap nilai pada setiapblok dalam bentuk grid yang sudahdisiapkan dari data assay lubang bor.Grid penaksiran berukuran 100 x 100x 1 meter. Dimensi tersebut sesuai
dengan daerah pengaruh lubang borpada bidang horizontal dan sesuaidengan spasi assay conto pemboranpada bidang vertikal.
Gambar 14 Sebaran Lubang Bordan Kadar Ash
Gambar 15. Sebaran SumberdayaBatubara
5. Tabulasi PerhitunganSumberdayaTabulasi perhitungan
sumberdaya merupakan tahapan akhiryang sangat penting dalam kegiatanpenaksiran atau pemodelansumberdaya bahan galian. Tabulasi
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
9/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
176
hasil perhitungan sumberdayamerupakan tahapan untukmenampilkan model sumberdayabahan galian yang dianggapmempunyai nilai potensial dengan
mempertimbangkan aspek tertentu.Tabel 1. Total tonase sumberdaya
batubara
KESIMPULAN1. Kondisi batubara didaerah
penelitian mempunyai variasidikadar abu yang rendah dilihatdari bentuk histogramnysskewness negatif dan antara satudata lubang bor dengan datalainnya tidak ada korelasi satusama lain.
2. Untuk parameter sulfur batubaradaerah penelitian berbentuk
skewness normal dengan kadaryang bervariasi dinilai 0.5 1 %dan memenuhi persyaratan untukdilakukan proses penambangan.
3. Total tonase batubara didaerahpenelitian didapatkan untuk Seam
A = 3.100.000 ton dengan SR =10.12 dan Seam B = 7.100.000dengan SR = 4
DAFTAR PUSTAKA[1] Annels, A.E, 1991: Mineral
Deposit Evaluation, A PracticalChapman & Hall, London.
[2] Clayton V Deutsch & Andre G.Journel,1998: GeostaticalSoftware Library and UsersGuide.
[3] Darijanto, T, 1999: Geostatistik,Diktat Kuliah Departemen TeknikPertambangan
[4] Heriawan, M. N., Koike K., 2007:
Uncertainty Assesment of CoalTonnage by Spatial Modelling ofSeam Structures and CoalQualities.
[5] Hustrulid, & mark, 1995: Open PitMine Planning Design, volume 1Fundamentals, A.,A, Balkema,Roterdam, Netherland.
[6] Journel, G.A. & Hujibregts, J.,1978: Mining Geostatistic,
Academic Press, London.
[7] Koike, K., Minta, T., Ishizaka, S.,and Ohmi, M., 1996:Hydrogeological and Ground-Water Resource Analysis Using aGeotechnical Databasae,Internatioan Association forMathematical Geology.
[8] Koike, K., Sakamoto, H., andOhmi, M., 2001: Detection and
Hydrological Modelling of Aquifersin Unconsolidated Alluvial PlainsThrough Combination of BoreholeDatasets: A case ctudy of the
Arao area, Southwest Japan,ElseviersScience B.V.
[9] Matheron, 1963: Principal ofGeostatictics.
[10] Moredo redolfo & ReinaldoLorandi, 2006: Indikator Kriging
Geostatical Methodology Appliedto Geotechnics Project Planning.
[11] Mulyono, E.E., 2004: AnalisisPenaksiran Cadangan VeinCurug, UPBE Pongkor denganDatamine. Tugas akhir SarjanaTeknik Pertambangan ITB.
Total OB danTonnasewaste m(cubic)
StrippingRasio
Seam A3.100.000 40122000 10.12
Seam B7.250.000 7.100.000 4
-
8/10/2019 paper kriging dosen teknik pertambangan
10/10
JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : 2086 4981
VOL. 6 NO. 2 September 2013
177
[12] Remy N., 2004: Geostatical EarthModelling Software UsersManual.