Paper Gizi Supplemen

23
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang mengandung satu atau lebih bahan makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau konsentrat, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas. (Almatsier,2005) Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis (Almatsier,2005) . Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap optimal. Sebagai pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai pengganti (substitusi) makanan kita sehari-hari ( Depkes, 1996 ) Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat- obatan masuk golongan pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis mengikuti serangkaian

description

gizi

Transcript of Paper Gizi Supplemen

Page 1: Paper Gizi Supplemen

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suplemen makanan adalah produk yang digunakan untuk melengkapi makanan yang

mengandung satu atau lebih bahan makanan . Hal itu bisa berupa vitamin, mineral, atau bahan yang

berasal dari tumbuhan, asam amino atau bahan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG),

atau konsentrat, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan di atas. (Almatsier,2005)

Suplemen makanan umumnya berasal dari bahan-bahan alami tanpa tambahan zat-zat kimia

walaupun pada vitamin tertentu ada yang sintetis. Suplemen vitamin seperti asam folat dalam

bentuk sintetis memang lebih mudah terserap dalam tubuh, walaupun vitamin E dari bahan alami

jauh lebih baik penyerapannya daripada yang sintetis (Almatsier,2005) .

Suplemen makanan merupakan makanan yang mengandung zat-zat gizi dan non gizi, bisa

dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet, bubuk, atau cairan yang fungsinya sebagai pelengkap

kekurangan zat gizi yang dibutuhkan untuk menjaga agar vitalitas tubuh tetap optimal. Sebagai

pelengkap, suplemen makanan bukan diartikan sebagai pengganti (substitusi) makanan kita sehari-

hari ( Depkes, 1996 )

Suplemen makanan digolongkan sebagai nutraceutical, sedangkan obat-obatan masuk golongan

pharmaceutical. Berbeda dengan obat-obatan yang harus diuji efektivitasnya secara klinis

mengikuti serangkaian prosedur, suplemen makanan itu khasiatnya tidak perlu dibuktikan melalui

uji klinis. Sampai saat ini pun jenis nutraceutical boleh dijual secara bebas, tapi tidak boleh diklaim

memiliki khasiat untuk mengobati penyakit, seperti halnya obat-obatan (Depkes,1996).

Kata nutraceutical merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceutical, yang berarti

produk tersebut memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan manusia. Nutraceutical

seringkali disebut sebagai functional foods atau makanan fungsional. Produk-produk makanan

tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan juga mencegah terjadinya penyakit.

Page 2: Paper Gizi Supplemen

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Food suplemen atau dietary suplemen adalah produk kesehatan yang mengandung satu atau

lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat yang dikemas dalam bentuk kapsul, kapsul lunak, tablet,

bubuk atau cairan yang berfungsi sebagai pelengkap kekurangan zat gizi dalam tubuh. Makanan

penunjang ini umumnya terbuat dari bahan-bahan alami yang diracik tanpa tambahan zat-zat kimia,

meskipun ada beberapa vitamin tertentu dibuat secara sintetis. Di Indonesia, makanan suplemen

digolongkan sebagai nutraceutical (masuk dalam golongan makanan). Itulah sebabnya oleh

pemerintah makanan suplemen boleh dijual secara bebas. Namun tidak boleh diklaim memiliki

khasiat untuk mengobati penyakit tertentu seperti halnya obat (Almasteir, 2005).

2.2 Penggolongan Suplemen Makanan

Menurut Masson, (2001), suplemen makanan dibagi menjadi enam kategori, yaitu :

1) Vitamin dan mineral, yang terbagi atas :

a) Vitamin dan mineral, yang biasanya mengandung hampir 100% dari asupan yang dianjurkan

untuk vitamin dengan variasi jumlah dari mineral dan trace element.

b) Vitamin tunggal dan mineral, yang biasanya mengandung dosis yang tinggi.

c) Kombinasi vitamin dan mineral, yang ditujukan untuk kelompok populasi tertentu seperti

anak-anak, atlet, wanita hamil, orang yang sedang diet, vegetarian, dan remaja.

d) Kombinasi vitamin, mineral dan substansi /zat gizi lain, seperti ginseng, evening primerose

oil .

2) Vitamin dan mineral unofficial, yaitu vitamin dan mineral yang kebutuhan dan akibat dari

kekurangannya sampai saat ini belum ditemukan. Contoh : kolin, silicon, inositol dan

germanium.

3) Minyak alami yang mengandung asam lemak yang terbukt bahwa zat tersebut berkhasiat.

Contoh: evening primerose oil dan minyak ikan.

4) Bahan-bahan alami yang mengandung zat-zat dengan aksi farmakologis yang diketahui

tetapi komposisi dan efeknya belum secara penuh ditemukan. Contoh: bawang putih, ginko

biloba dan ginseng.

5) Bahan-bahan alami yang komposisi dan efeknya belum dengan baik ditemukan tetapi

dipasarkan karena dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Contoh: chorella,spirulina

Page 3: Paper Gizi Supplemen

3

6) Enzim-enzim dengan efek fisiologis yang diketahui tetapi memiliki manfaat diragukan

ketika dikonsumsi. Contoh: superoxide dismutase

2.3 Cakupan Suplemen

Cakupan food suplemen meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, hormon, herba,

antioksidan dan probiotik ( Almatsier,2005 ).

1. Vitamin: Vitamin berfungsi membantu metabolisme tubuh dan produksi energi. Vitamin terdiri

dari vitamin larut lemak ( A, D, E, K ) dan vitamin tidak larut lemak ( B, C, asam folat, Biotin ).

2. Mineral: Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses metabolisme. Mineral

dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro (boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin,

besi, mangan, molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral makro (kalsium, fosfor,

kalium, natrium klorida, magnesium, sulfur).

3. Enzim: Enzim berperan dalam proses metabolisme tubuh. Enzim banyak terdapat dalam makanan

segar karena enzim sangat sensitif terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan

pasteurisasi.enzim adalah biokatalisator spesifik yang bergabung dengan koenzim ( vitamin dan

mineral ) yang menjalankan roda kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi

dengan baik.

4. Asam Amino: Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan organik, yang

mewakili produk akhir dari mata rantai protein. Pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi semuanya

bergantung pada protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam amino. Asam amino

terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu asam amino esensial (asam amino yang tidak bisa disintesa

oleh tubuh) dan asam amino non esensial (asam amino yang dapat disintesa olah tubuh).

5. Hormon: Hormon adalah suatu zat kimia yang diproduksi tubuh secara spesifik dan berperan

mengatur berbagai proses fisiologis tubuh yang menentukan siapa kita, dimulai dari pertumbuhan,

reproduksi metabolisme yang membuat kita tetap hidup. Hormon juga membedakan jeni kelamin

kita. Hormon dikelompokkan dalam 3 kategori besar yaitu : (1) hormon seks (termasuk hormon

pertumbuhan dan penuaan), (2) hormon metabolisme (yang mengatur perubahan makanan menjadi

bahan bakar) dan (3) hormon stres (yang mengendalikan respon tubuh terhadap rangsangan yang

kita terima).

Page 4: Paper Gizi Supplemen

4

6. Herba: Pengobatan herba adalah cara pengobatan yang aman dan efektif dengan menggunakan

bahan – bahan dari tanaman. Pengobatan herba merupakan sistem pengobatan holistik yang

mengarah pada usaha mengembalikan mekanisme tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.

7. Antioksidan: Antioksidan adalah segala bentuk substansi yang pada kadar rendah secara

bermakna dapat mencegah atau memperlambat proses oksidasi (proses dimana terjadi pengurangan

atau pemindahan jumlah elektron dalam reaksi kimia). Jenis antioksidan yang beredar di pasaran

adalah vitamin C, vitamin E, koenzim Q10, N-asetilsistein (NAC), dan beta karoten.

8. Probiotik: Probiotik membantu proses pencernaan dengan cara memecah makanan menjadi

komponen – komponen individualnya seperti lemak, asam amino, karbohidrat, vitamin, mineral

agar bisa diserap oleh tubuh. Probiotik juga meningkatkan penyerapan mineral, mensintesa

mikrontrien terutama vitamin B2, B6, B12, K, Biotin, dan Asam folat. Probiotik mengaktifkan

sistem kekebalan umum dan yang penting berperan dalam mencegah dan membatasi pertumbuhan

bakteri patogen yang jahat. (Vitahealth, 2006).

2.4 Pembagian Jenis Suplemen

2.4.1 Vitamin (Bruyne, 2008)

a. Vitamin A (retinol)

Membantu daya penglihatan ( malam dan warna ), dan mempertahankan kesehatan kulit

dan rambut. Dosis RDA untuk pria 1000 IU dan wanita 800 IU sehari. Untuk mengatasi

ganggan penyakit tertentu, misalnya infeksi atau peradangan, digunakan dalam dosis

tinggi 5000 IU sehari selama infeksi, tetapi tidak lebih dari satu bulan pemakaian.

b. Vitamin B1 (thiamin)

Memelihara fungsi saraf, mengoptimalkan aktifitas kognitif dan fungsi otak, membantu

proses metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan mengatur sirkulasi dan fungsi darah.

Dosis RDA 1 – 1,5 mg sehari, terapi 30 – 100 mg sehari.

c. Vitamin B2 (riboflavin)

Membantu mencegah katarak, gangguan pencernaan, kulit, dan depresi. Dosis RDA 1,7

mg sehari. Dosis terapi 25 mg sehari.

d. Niasin (vitamin B3 – asam nikotinat)

Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan sistem susunan

saraf dan rambut. Dosis RDA 20 mg sehari.

e. Viamin B5 (asam pantotenat)

Page 5: Paper Gizi Supplemen

5

Membantu melepaskan energi dari makanan, mempertahankan kesehatan jaringan dan

rambut. Dosis RDA 10 mg sehari.

f. Vitamin B6 (piridoksin)

Berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, menguatkan kekebalan

tubuh, membantu transmisi impuls saraf, menjaga keseimbangan elektrolit tubuh (natrium

dan kalium), merangsang pertumbuhan sel darah merah, dan membantu sintesa DNA dan

RNA. Dosis RDA 2 mg sehari, terapi 25 – 100 mg sehari.

g. Vitamin B8 (biotin)

Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Dosis RDA 300 mcg sehari.

h. Asam folat

Membantu pembentukan sel darah merah dan mempertahankan kesehatan sistem

pencernaan. Dosis RDA untuk pria 170 mcg dan wanita 150 mcg sehari. Ibu hamil

disarankan mendapat tambahan 400 mcg sehari.

i. Vitamin B12 (sianokobalamin)

Mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA,

mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi

5 – 50 mcg sehari.

j. Kolin

Pelindung hati dan membantu pengontrolan kolesterol darah. Dosis RDA 1000 mg sehari.

k. Inositol

Dosis RDA 50 mg sehari, diberikan sebagai bagian multivitamin. Sedangkan untuk

mengatasi serangan panik, gunakan dosis terapi 1000 – 2000 mg sehari, atau dalam dua

atau tiga dosis sesuai dengan keperluan.

l. Vitamin C (asam askorbat)

Membantu penyembuhan luka, penyerapan zat besi dan kalsium, dan mempertahankan

kesehatan kulit dan jaringan. Dosis RDA untuk pria 60 mg sehari dan wanita 60 mg sehari.

Untuk terapi sebagai antioksidan digunakan dalam dosis tinggi 500 – 2000 mg sehari.

m. Vitamin D (kalsiferol)

Membantu pembentukan tulang dan gigi dan pembekuan darah. Dosis RDA 400 IU.

n. Vitamin E (tokoferol)

Mempertahankan kesehatan umum, kulit dan rambut. Dosis RDA 30 IU. Untk terapi

Page 6: Paper Gizi Supplemen

6

digunakan dosis 400 IU per hari.

o. Vitamin K (quinon)

Membantu proses pembekuan darah, membantu mengaktifkan osteocalcin, protein

pembangun tulang, untuk menjaga tulang dari kerapuhan yang terjadi pada usia tua.

Namun penggunaan vitamin K sebagai suplemen hanya digunakan dengan pengawasan

dokter.

2.4.2 Mineral (Lukaski, 2000)

a. Kalsium

Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan darah pada luka, dan

mempertahankan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.

b. Magnesium

Menjaga kesehatan jantung. Dosis 400 mg sehari.

c. Fosfor

Menjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium, membentuk otot, dan membantu sintesa

hormon testosteron. Dosis RDA 2 – 5 mg sehari.

d. Zat besi

Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah dan mencegah anemia. Dosis

RDA 18 mg sehari.

e. Mangan

Dosis RDA 2 – 5 mg sehari dan sebagai antioksidan dosis 10 mg sehari.

f. Kalium

Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf

dan otot. Dosis RDA 800 mg sehari.

g. Natrium

Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam tubuh dan kesehatan fungsi saraf

dan otot. Dosis RDA 500 mg sehari.

h. Selenium

Dosis RDA 70 mcg sehari, sebagai antioksidan digunakan 150 – 300 mcg sehari.

i. Seng

Dosis RDA 15 mg sehari, sebagai antioksidan untuk meningkatkan imunitas dosis 25 mg

sehari.

j. Tembaga

Dosis RDA 1,5 mg sehari, sebagai antioksidan dosis 5 mg sehari.

Page 7: Paper Gizi Supplemen

7

k. Boron

Mengatasi osteoporosis diberikan dalam dosis 3 mg sehari, dikombinasi dengan kalsium

sitrat 800 – 1000 mg, magnesium sitrat 50 mg dan viamin K 1 mg.

l. Sulfur

Bahan pembentuk jaringan sendi, rambut, kuku, dan kulit. Sulfur juga menjadi komponen

dari enzim yang mengkatalisa reaksi oksigen untuk mengubah nutrisi menjadi energi yang

diperlukan dalam kegiatan otak.

m. Iodium

Membantu kesehatan metabolisme tubuh, mencegah GAKY. Dosis RDA 150 mcg sehari.

n. Molibdenum

Mengatasi asma akut gunakan dosis 75 – 250 mcg sehari.

o. Kromium

Berperan dalam pengaturan gula darah, menurunkan berat badan, menurunkan total

kolesterol dan trigliserid, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu pertumbuhan, dan

memperkecil resiko kerusakan gigi.

p. Vanadium

Berfungsi mencegah serangan jantung, berperan pada aktifitas hormon, kolesterol, dan

metabolisme gula darah.

2.4.3. Asam Lemak Esensial (Mann,2007)

Omega 3, omega 6, omega 9, EPA, DHA, ALA, GLA

2.4.4. Asam Amino (Mann, 2007)

a. Arginin

Memperkuat sistem imun dosis 250 mg sehari.

b. Lisin

Membantu meningkatkan imunitas, diberikan sebagai senyawa turunan l-lisin HCl, dan

bagian dari multivitamin. Dosis RDA 25 mg sehari.

c. Metionin

Dosis RDA 10 mg sehari. Untuk detoksifikasi hati, dosis 200 – 1000 mg sehari.

d. Fenilalanin

Dosis RDA 16 mg sehari. Untuk diet dan menekan nafsu makan, diberikan bentuk

aktifnya sebagai l-fenilalanin dengan dosis 100 mg sehari, diminum 30 menit sebelum

makan.

e. Treonin

Page 8: Paper Gizi Supplemen

8

Dosis RDA 8 mg sehari. Untuk membantu pengembangan dan fungsi otak, terutama pada

masa pertumbuhan (anak-anak).

f. Triptopan

Dosis RDA 3 mg sehari. Untuk mengatasi gangguan sulit tidur (insomnia) dan

mengendalikan suasana hati buruk dosis 1000 mg sehari.

g. Valin

Dosis RDA 14 mg sehari. Untuk terapi insomnia dan gangguan mental diberikan sebagai

kombinasi dengan fenilalanin, metionin, dan triptopan.

h. Leusin

Dosis RDA 16 mg sehari, dan untuk terapi mencegah kehilangan protein setelah operasi,

dosisnya sesuai petunjuk dokter.

i. Isoleusin

Dosis RDA 12 mg sehari. Untuk membantu proses penyembuhan dari infeksi, dosis 240 –

360 mg sehari diberikan bersama valin.

j. Histidin

Mengatasi penyakit degeneratif pada usia tua, misalnya artritis reumatoid, dosis 1 – 6 g

sehari.

k. Taurin

Sebagai pemulih stamina dosis 1000 mg sehari.

l. L-karnitin

Meningkatkan kebugaran gunakan L-carnitine dalam dosis 250 mg dua kali sehari,

dikombinasikan dengan kolin 500 mg, dan vitamin B kompleks maing – masing 50 mg.

Sedangkan dosis atlet adalah 750 – 1000 mg sehari.

m. Sistein

Pembentukan sel darah putih.

n. GABA

Memperkuat daya ingat, meringankan gejala – gejala epilepsi dan menurunkan

ketegangan karena darah tinggi. Biasanya diberikan dengan resep dokter. Dosis 20 – 40

mg sehari.

o. Asam L-glutamat

Berperan sebagai pengendali neurotransmiter yang berpengaruh terhadap kemampuan

kognisi dan bermanfaat mencegah demensia serta meningkatkan daya ingat.

p. Glutation

Berperan dalam proses detoksifikasi hati dan untuk kesehatan saraf dan otak.

Page 9: Paper Gizi Supplemen

9

q. Lesitin

Berperan mengontrol kadar kolesterol darah dengan meningkatkan kolesterol HDL,

membantu meningkatkan daya ingat pada lansia yang mengalami penyempitan pembuluh

darah akibat kolesterol tinggi.

r. Glisin

Detoksifikasi senyawa racun dari tubuh.

s. Glutamin

Membantu penyembuhan luka dosis 500 mg tiga kali sehari.

2.4.5. Enzim (Mann,2007)

Asam hidroklorida,. Antasida,. Protease,. Amilase,. Lipase, Oksbile, laktase, sukrase,

maltase, Aspergilus, Bromelin, Papain, Probiotik, Prebiotik, FOS, Pektin, fiber

2.4.6 Herbal (Sediaoetma, 2006)

1. Antioksidan

Coenzim Q10, Melatonin, Glutatione, SOD, Katalase, Flavonoid, Silimarin, Luthein,

Antosianidin, Proantosianidin, Quersetin, Pignogenol, Hesperidin, Katecin, Tanin,

Kapsaisin, Limonen, Quinone, Karotenoid

2. Herba

Sistem imun (Echinacea, aloe vera, Atragalus, golden seal, Garlic, Ginseng, licorise),

untuk tonikum (Rosemary dan ginger), untuk anti kanker (Green tea, OPC, Maitake),

Untuk anti aging (mengkudu, pine bark, velvet anler), untuk menjaga kesehatan hati (milk

thistle dan dandelion), untuk anti radang dan reumatik (Black cohos, cayene, curcuma,

devil claw, fever few, wildyam), untuk sirkulasi darah (Ginkgo biloba, hawthron berry,

bilberry), untuk mengatasi problema wanita (EPO, Black current, Flaxid oils, Dong kuai,

Red clover, Alfalfa, Borage), Untuk saluran kemih (Saw palmeto, Netle, Pygeun,

cranberry), untuk depresi (ST Jhons wort), Untuk insomnia (Valerian, Camomile, kava-

kava), untuk pencernaan (psyllium sead husk, oat brand, Spirulina, wheat brand, kelp),

untuk vitalitas (Royal jelly, bee polen, Glucosamine, Colostrum, shark

cartilage).(VitaHealth, 2006)

2.5 Orang-orang yang Membutuhkan Suplemen

Masson (2001) mengemukakan bahwa suplemen makanan hanya dibutuhkan untuk

Page 10: Paper Gizi Supplemen

10

pencegahan defisiensi pada kelompok tertentu yang bersisko, yaitu :

Orang yang diet rendah kalori

Perokok berat

Wanita hamil dan menyusui

Manusia lanjut usia yang tidak mendapat cukup gizi

Interaksi obat dan zat gizi

Vegetarian

Setiap individu dapat memperoleh zat gizi dalam jumlah cukup yang didapatkan dari

mengonsumsi makan yang seimbang setiap hari. Tetapi ada beberapa kondisi yang

mengharuskan individu untuk mengonsumsi suplemen, yaitu : (Crowley, 2004)

Konsumsi asam folat untuk wanta hamil dan menyusui

Konsumsi beberapa vitamin untuk orang-orang dengan asupan kalori yang sangat

rendah

Konsumsi vitamin B12 untuk vegetarian

Konsumsi dosis tunggal vitamik K untuk bayi yang baru lahir agar mencegah

pendarahan yang abnormal

Konsumsi vitamin-vitamin tertentu pada pasien dengan penyakit atau dalam

pengobatan.

2.6 Suplemen untuk otak

Konsumsi suplemen ini dimaksudkan untuk membantu perkembangan atau kinerja otak.

Omega 3, banyak di jumpai dalam suplemen otak karena asam lemak essensial ini

merupakan zat yang berperan vital dalam proses pertumbuhan sel- sel neuron otak. Asam

alfa linoleat (LNA), etikosapentaeonat (EPA) serta dohosaheksaenoat (DHA) adalah tiga

bentuk asam omega 3 yang telah masuk dalam proses dipanjangkan dan deaturated (diubah

menjadi tidak jenuh). Omega 3 (EPA dan DHA ) masuk dalam golongan asam lemak

essensial dan tidak diproduksi secara alami oleh tubuh manusia. Karena itu, EPA dan DHA

harus diasup dari luar. Namun, kebutuhan akan EPA dan DHA sangat beragam, tergantung

akan tingkat kebutuhan masing-masing. WHO telah menetapkan rekomendasi tentang

asupan omega-3 untuk setiap orang, yaitu 0,2 – 0,5 g/hari (EPA+DHA ) dan 0,8 s/d 1,1 g/

hari (asam linoleat). Asam lemak ini dapat ditemukan pada biji labu, ikan laut, dan minyak

ikan yang sering dimasukkan sebagai kandungan utama dalam suplemen. Selain itu, vitamin

dan mineral lain juga sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi otak. Vitamin A, C, E

adalah antioksidan yang berfungsi untuk melindungi otak dari racun dan polusi. Masalah

Page 11: Paper Gizi Supplemen

11

sulit berkonsentrasi, ingatan yang lemah, dan depresi biasa dihubungkan dengan kurangnya

vitamin B. (Arisman, 2007; Masson 2001)

2.7 Suplemen peningkat daya tahan tubuh

Vitamin C sangat dibutuhkan sebagai peningkat daya tahan (imunitas) tubuh dan jaringan

penghubung bawah kulit, serta melindungi tubuh dari radikal bebas. Suplemen imunitas

yang beredar dipasaran biasanya bersifat imunomodulator. Artinya suplemen tersebut

bertugas mengatur, mengadaptasi dan mengendalikan sistem imun tubuh agar bekerja secara

optimal. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah suplemen ini dibutuhkan jika tubuh

mengalami gangguan daya tahan tubuh, bukan untuk kondisi sedang sehat. Orang tua perlu

mengenali indikasi gangguan kekebalan tubuh pada anaknya. Misalnya saat terserang flu,

anak diberi suplemen imunitas, agar sistem kekebalan tubuhnya meningkat. (Balluz, 2000)

2.8 Suplemen penambah nafsu makan

Anak dibawah 6 tahun seringkali kurang nafsu makan, sehingga orang tua merasa perlu

untuk mengatasinya dengan memberikan suplemen penambah nafsu makan. Suplemen jenis

ini umumnya memilki kandungan utama berbagai vitamin dan mineral. Beberapa

diantaranya adalah vitamin B1, B2 dan lisin. Vitamin B1 penting untuk menghasilkan energi

untuk sel- sel tubuh, mengubah gula darah menjadi energi untuk sel, mengkonversi asam

lemak dan asam amino menjadi hormon, protein dan enzim. Vitamin B2, penting untuk

pertumbuhan, metabolisme tubuh, protein, karbohidrat dan lemak serta replikasi DNA dan

pertumbuhan sel. Sementara lisin adalah asam amino essensial yang tidak bisa di produksi

sendiri oleh tubuh dan hanya bisa di dapat dari luar tubuh (makanan ). Kebutuhan lisin, yang

banyak terdapat pada daging, ayam , keju, ikan sardin, telur dan kacang hijau ini, pada anak-

anak mencapai 3-4 kali lebih besar dari pada orang dewasa. Lisin penting bagi tumbuh

kembang dan produksi energi, serta kesehatan tulang dan gigi. Kekurangan lisin dapat

ditandai dengan berkurangnya nafsu makan, mual, lesu. ( Bruyne, 2008)

2.9 Suplemen penambah darah

Penyebab anemia terbesar adalah kekurangan zat besi dengan gejala, mengalami lemah,

lesu., letih dan lalai. Anemia dapat mengakibatkan penurunan produktivitas kerja otak dan

otot. Pelajar akan mengalami kesulitan belajar dan mengeksplorasi diri secara bebas. Karena

itu, kecukupan gizi dari makanan yang mengandung zat besi amat penting. Zat besi berperan

dalam pembentukan sel darah merah, diantarnya dapat mengikat oksigen untuk diberikan ke

seluruh tubuh, pada berbagai reaksi biokimia tubuh, serta pembentukan energi dan enzim.

Page 12: Paper Gizi Supplemen

12

(Arsisman, 2007)

.

2.10 Dampak Suplemen

Selain memiliki manfaat, suplemen juga memilki dampak. Diantaranya adalah mengonsumsi

suplemen vitamin dan mineral dalam jumlah banyak dapat menyebabkan efek samping yang

bervariasi, mulai dari muntah sampai efek samping serius seperti kerusakan ginjal (Crowley,

2004). Selain itu, banyak juga ibu yang tidak mengetahui efek jika mengkonsumsi vitamin

yang berlebih. Kelebihan vitamin yang larut air, seperti vitamin C, biotin, thiamin (B1),

riboflavin (B2), niacin (B3), asam pantotenat (B5), pyridoxine (B6), asam folat (B9) dan

cobalamin (B12) dapat membuat beban kerja ginjal berlebihan sehingga fungsinya

terganggu atau menyebabkan penumpukan dan muncullah batu ginjal. Sedangkan kelebihan

vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K ) bisa membebani hati yang bisa memicu

gangguan fungsi hati, problem pembekuan darah, serta keracunan vitamin ( Anggondawati,

2002 ). Selain itu, hasil penelitian American Academy Pediatrics (AAP) yang menyebutkan

pemberian suplemen vitamin terlalu dini, justru dapat meningkatkan risiko timbulnya alergi

dan asma pada anak. ( Balluz, 2000). Sedangkan, kelebihan asupan kalsium, akibat terlalu

banyak mengkonsumsi suplemen kalsium, maka hal itu justru bisa saja mengakibatkan

pengapuran jangka panjang. , tulang tubuhnya menjadi agak menonjol dan

keras(Anggondawati,2006).

Page 13: Paper Gizi Supplemen

13

BAB 3

KESIMPULAN

Ada beberapa manfaat yang diperoleh jika memberikan suplemen dalam kondisi yang tepat.

Setiap hari, tubuh memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar bisa menjalankan fungsinya

dengan baik. Nutrisi bisa didapatkan dari makanan seperti sayuran dan buah-buahan.

Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsi sayur dan buah-buahan dengan baik. Oleh

karena itu, untuk menjaga tubuh tetap tercukupi kebutuhan nutrisinya, membutuhkan

bantuan suplemen. Akan tetapi, suplemen makanan tidak boleh diklaim dapat

menyembuhkan, mengobati, atau mencegah penyakit (Mann, 2007).

Page 14: Paper Gizi Supplemen

14

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Anggondowati, T. 2002. Gambaran Konsumsi Suplemen Vitamin dan Faktor-Faktor yang

Berhubungan pada Mahasiswa Program S-1 FKM UI Depok Tahun 2002. Skripsi. Depok:

FKM UI.

Balluz et al. 2000. Vitamin and Mineral Supplement Use in the United States Results From The

Third National Health and Nutrition Examination Survey Family Medical.

www.oxfordjournal.ord

Bruyne D, Kelly L. et al. 2008. Nutrition and Diet Therapy. 7th edition. USA: Thomson.

Crowley, J.J, Wall, C. 2004. The Use of Dietary Supplement in a Group of Potentially Elite

Secondary School Athletes. Asia Pac. Journal Clinical Nutrition.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1996. Surat Keputusan Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan mengenai Suplemen Makanan. Jakarta: Depkes RI.

Lukaski, Henry, C. 2000. Magnesium, Zinc And Chromium Nutriture And Physical Activity.

American Journal of Clinical Nutrition.

Mann, Jim, Truswell, A.S. 2007. Essentials of Human Nutrition. 3rd edition. New York : Oxford

University Press.

Masson, Pamela. 2001. Handbook of Dietary Supplements, Vitamins and Other Health

Page 15: Paper Gizi Supplemen

15

Supplements. 2nd edition. Australia : Blackwell Science Ltd.

Sediaoetama, A.D. 2006. Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: Salemba Medika.