paper bengkel3.docx

22
Kerja Bangku Pembuatan Clamp 1. Alat dan Mesin yang digunakan a. Tap dan Snei Tap adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir dalam (ulir untuk mur). Khususnya ulir yang berdiameter kecil. Macam-macam TAP : tap nomer 1 ( Taper) yaitu ujung sangat tirus , dipergunakan untuk mengetap permukaan benda kerja. tap nomer 2 ( plug) yaitu ujung agak tirus atau hanya sedikit pemakaianya setelah tap nomer 1. tap nomer 3 (dhoming) yaitu ujungnya tidak tirus dipakai setelah tap nomer 1 dan 2 juga untuk membuat ulir pada lubang yang tidak tembus. Pada tap ini selain gigi ulir dan alur terdapat juga tanda ukuranya. Misal: HSS-5/8’’-11. tanda ini mempunyai arti sebagai berikut : 1. HSS yaitu bahan Tap terbuat dari baja cepat tinggi 2. 5/8’’ yaitu garis tengah tap yaitu 5/8’’ 3. 11 yaitu banyak ulir tiap inchi (‘’) Cara Menggunakan TAP :

Transcript of paper bengkel3.docx

Page 1: paper bengkel3.docx

Kerja Bangku Pembuatan Clamp

1. Alat dan Mesin yang digunakan

a. Tap dan Snei

Tap adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir dalam (ulir

untuk mur). Khususnya ulir yang berdiameter kecil.

Macam-macam TAP :

tap nomer 1 ( Taper) yaitu ujung sangat tirus , dipergunakan untuk

mengetap permukaan benda kerja.

tap nomer 2 ( plug) yaitu ujung agak tirus atau hanya sedikit

pemakaianya setelah tap nomer 1.

tap nomer 3 (dhoming) yaitu ujungnya tidak tirus dipakai setelah

tap nomer 1 dan 2 juga untuk membuat ulir pada lubang yang

tidak tembus.

Pada tap ini selain gigi ulir dan alur terdapat juga tanda ukuranya. Misal:

HSS-5/8’’-11. tanda ini mempunyai arti sebagai berikut :

1. HSS yaitu bahan Tap terbuat dari baja cepat tinggi

2. 5/8’’ yaitu garis tengah tap yaitu 5/8’’

3. 11 yaitu banyak ulir tiap inchi (‘’)

Cara Menggunakan TAP :

1. Borlah permukaan Benda Kerja (BK) sampai tembus/ sesuai ukuran.

Diameter (d) Bor sesuai diameter nominalnya. misal akan membuat ulir

dengan ukuran M10x1.25 maka d bor yang digunakan d=8.75 (10-1.25)

2. Tap nomer 1 dipasang pada pemutar tap di tengahbenda kerja

3. Taplah benda tersebut dengan langkah langkah : 

a. kedudukan tap harus tegak lurus terhadap benda kerja.

b. tekanlah tap itu dengan pelan pelan

c. apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap

itu ditekan

d. putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar

tatalnya putus dan meringankan tap dan daya tahan tap.

e. putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.

Page 2: paper bengkel3.docx

f. untuk pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut

harus berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian yang

pertama kita harus memakai tapper, setelah pemakaian tapper ( tap

nomer1) dilanjutkan pekerjaan proses ( work procesing) dengan tap

plug ( tap nomer 2 ), stelah kita memkai tap nomer 2 pekerjaan

selanjutnya yaiti pekerjaan penyelesaian ( work finish /finishing)

dengan tap dhomming atau tap nomer 3.

Gambar 1. Tap dan Jenis-jenisnya

(Sumber: www.zwingly.wordpress.com)

Alat Bantu yang dipakai untukmenggunakan tap, supaya dalam

pemakainannya lebih mudah. Dibutuhkan kunci pemegang tap atau

tangkai tap. Pemegang tap bentuknya ada 3 macam (  Gambar 2 ),

yaitu:

1. tipe batang,

2. tipe penjepit,

3. tipe amerika.

Page 3: paper bengkel3.docx

Gambar 2. Jenis-jenis Pemegang Tap

(Sumber: www.zwingly.wordpress.com)

Snei adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar (ulir

untuk baut). Khususnya ulir yang berdiameter kecil.

Cara mengunakan Snei :

a. BK yang akan disnei harusnya sudah memiliki diameter nominal

yang sesuai, misal M10x1.25 maka BK harus berdiameter 10mm.

b. BK dijepit pada ragum. Posisi benda yang dijepit pada ragum

tidak boleh miring sedikitpun. Jika miring sedikit maka hasil snei

tidak akan sejajar dan tidak akan cocok apabila dimasukan mur

serta jika telah selasai disnei maka snei tersebu tidak akan masuk

ke baut atau hasil snei yang kita snei.

c. Sebelum kita jepit pada ragum benda yang kita akan snei kita

champer dahulu dengan alasan pada waktu snei dimasukkan

terhadap benda kerja akan dampang untuk memutar atau

menekan snei pada waktu pengerjaan pertama kali.

d. Benda keja terhadap ragum haru 90 derajat.

e. Tekanlah snei dengan pelan pelan.

f. Apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi

tap itu ditekan

g. Putarlah snei itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar

tatalnya putus dan meringankan snei dan daya tahan tap

h. Pemutaran snei tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan

atau setiap selesai snei setiap 45 derajat

i. Putarlah snei secara bolak balik sampai pada tat yang terakhir.

Page 4: paper bengkel3.docx

Gambar 3. Snei

(Sumber: www.zwingly.wordpress.com)

Gambar 4. Pegangan Snei

(Sumber: www.zwingly.wordpress.com)

b. Frais dan Milling

Mesin frais (milling) adalah suatu mesin perkakas yang

mengerjakan benda kerja dimana pisau atau pahat frais berputar pada

poros utama mesin dan benda kerja dihantarkan ke pisau tersebut, baik

dalam arah horizontal, melintang, maupun vertikal.

Mesin frais adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak

tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini

disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun

berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk

menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang

dikehendaki.

Prinsip kerja mesin frais adalah Tenaga untuk pemotongan berasal

dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor

listrik. Gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi

untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.

Mesin perkakas untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja

dengan mempergunakan pisau milling (cutter) sebagai pahat penyayat

yang berputar pada sumbu mesin. Mesin milling termasuk mesin perkakas

yang mempunyai gerak utama yang berputar, pisau frais dipasang pada

Page 5: paper bengkel3.docx

sumbu/arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor, jika

arbor mesin berputar melalui suatu putaran motor listrik maka pisau frais

akan ikut berputar, arbor mesin dapat ikut berputar kekanan dan kekiri

sedangkan banyaknya putaran dapat diatur sesuai kebutuhan.

Prinsip kerja dari mesin frais yaitu pahat potong/pemotong frais

melakukan gerak rotasi dan benda kerja dihantarkan pada pemotong frais

tersebut.

Berdasarkan pada mesin frais terdapat gerakan-gerakan didalam

mesin frais. Adapun gerakan-gerakan dalam mesin frais harus selalu

mempunyai 3 gerakan kerja, yaitu:

1. Gerakan Pemotongan

Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan

pusat sumbu utama.

2. Gerakan Pemakanan

Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan

digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.

3. Gerakan Penyetelan

Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman

pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja

masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut

gerakan pengikata.

Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais dipengaruhi oleh

kemampuan pemotongan alat potong dan mesin. Kemampuan

pemotongan tersebut menyangkut kecepatan potong dan pemakanan.

Kecepatan potong pada mesin frais dapat didefenisikan sebagai

panjangnya bram yang terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam

satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan tidak sama.

Umumnya makin keras bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya

dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan ditentukan

berdasarkan harga kecepatan potong menurut bahan dan diameter pisau

frais.

Page 6: paper bengkel3.docx

Gambar 5. Frais danMilling

(Sumber: www.indonetwork.co.id)

c. Kikir

Kikir merupakan alat yang diperbuat daripada keluli dalam batang

atau bar yang bergerigi halus pada permukaan atau tepinya. Ia digunakan

untuk mengikis, melicinkan dan memotong besi, kayu dan lain-lain. Kikir

juga mempunyai pelbagai jenis yang dirujuk berdasarkan bentuk rentas

batang dan bentuk mata atau giginya. Rentas batang kikir yang berbentuk

bulat, separuh bulat, tiga segi dan sebagainya. Matanya pula ada yag

disusun sehala, dua hala dan pelbagai hala. Kikir satu permukaannya

melengkung atau berbentuk separuh silinder dikenali sebagai kikir belah

rotan.

Gambar 6. Kikir

(Sumber: www.blog6006.blogspot.com)

Page 7: paper bengkel3.docx

Mengkikir adalah suatu pekerjaan dalam proses pengikiran/pemotongan

permukaan benda kerja oleh gigi gigi kikir. Kikir terbuat dari baja tempa

yang mengandung karbon tinggi dan meliputi bagian bagian panjang

pemotong bentuk dan gigi pemotong.

Bentuk permukaan kikir terdiri dari:

1. Kikir Kasar

Kikir Kasar adalah kikir yang mempunyai permukaan kasar dan

kegunaannya untuk mengikir benda kerja yang permukaannya masih

kasar dan sama sekali belum dikikir.

2. Kikir Sedang

Kikir sedang adalah kikir yang mempunyai permukaan sedang tidak

terlalu kasar dan tidak terlalu halus. Kegunaanya untuk mengkikir

benda kerja yang telah dikikir terlebih dahulu dengan kikir kasar.

3. Kikir Halus

Kikir Halus adalah kikir yang mempunyai permukaan halus dan

kegunaannya untuk mengkikir benda kerja yang telah dihaluskan

terlebih dahulu dengan kikir kasar dan kikir sedang.

Gambar 7. Bagian-bagian Kikir

(Sumber: www.doyock-online.blogspot.com)

d. Ragum

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang

akan dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di sney, dan lain lain.

Page 8: paper bengkel3.docx

Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan

menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan.

Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat,

terkikir dan lain sebagainya.

Bila kita menjepit benda kerja pada ragum, benda kerja yang keluar

dari mulut ragum janganlah terlalu tinggi, terutama apabila bahan benda

kerja itu terbuat dari logam tipis.Bila memungkinkan perbandingan bahan

yang keluar dari mulut ragum harus lebih kecil daripada bagian yang

terjepit. Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini

dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi

ragum.Pelat pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku

dll.

Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan

benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda

kerja. Biasa digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan

mengikir, memahat dan yang lainnya. Umumnya terbuat dari besi tuang

atau baja tempa.

Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau

memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan

berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana

umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk

pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di

bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung

dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.

Gambar 8. Ragum

Page 9: paper bengkel3.docx

(Sumber: www.makalahragum.blogspot.com)

e. Palu

Palu adalah alat yang digunakan untuk membuka atau memasang suku

cadang dengan cara pemukulan/dipukul. Kepala Palu dipasang dengan

pegangannya pada dua arah untuk mempermudah pemegangan. Bahan

standar Palu biasanya baja keras tetapi banyak juga palu yang dibuat dari

bahan lain misalnya plastik, karet, dan lain lain.

Jenis-jenis palu:

a. Palu Konde

Palu konde adalah palu yang mempunyai kepala seperti konde dan

berukuran lebih besar dari palu biasanya.

b. Palu Plastik

Palu plastik adalah palu yang terbuat dari plastik kegunaanya supaya

benda kerja tidah rusak pada saat pemukulan.

c. Palu Karet

Palu karet adalah palu yang terbuat dari karet tetapi sangat keras dan

fungsinya sama dengan palu konde dan palu plastik

Gambar 9. Palu

Sumber: www.arto-mega.blogspot.com)

2. Proses Kerja

a. Tap dan Snei

Penggunaan tap dan snei pada pembuatan ulir batang besi. Hal yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menyiku ujung batang benda

Page 10: paper bengkel3.docx

· menggergaji ujung batang benda kerja.

· memeriksa kesikuan dengan menggunakan siku.

· mengikir ujung batang sampai rata dan siku.

Gambar 10. Membuat Ujung Benda Kerja Siku

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

2. Menjepit benda kerja pada ragum. Benda kerja tegak lurus terhadap

ragum. Benda kerja minimal 65 mm di atas permukaan ragum.

Gambar 11. Jepit Benda Kerja Pada Ragum

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

3. Bentuk champer pada ujung benda kerja dengan kikir

Page 11: paper bengkel3.docx

Gambar 12. Menchamper Ujung Benda

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

4. Memasang snei pada tangkai snei

- mengendorkan sekrup pengunci pada batang senai.

- memasukkan senai pada batang, tanda ukuran berada di atas,

sampai senai terkunci oleh sekrup pengunci.

- mengencangkan sekrup pengunci.

1. Melumasi gigi senai dengan pelumas.

2. Memulai penyenaian.

- menempatkan senai pada ujung batang yang telah dichamper.

- memberikan tekanan yang seimbang pada kedua ujung tangkai

saat senai diputar searah putaran jarum jam.

Gambar 13. Memulai Penguliran

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

5. Memeriksa kelurusan setelah dua kali atau tiga kali putaran batang

- perhatikan senai dan benda kerja harus tegak lurus.

Page 12: paper bengkel3.docx

- memperbaiki setiap ketidak lurusan dengan memberikan

tekanan yang lebih besar pada sisi batang yang lebih tinggi.

Gambar 14. Pemeriksaan Siku dengan Pengamatan

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

6. Melanjutkan perguliran benda kerja

- Memberikan sedikit pelumas pada ulir setelah tangkai diputar

dua atau tiga kali putaran.

Gambar 15. Penguliran

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

- Memutar tangkai berlawanan arah satu putaran penuh, setelah

beberapa kali putaran maju, untuk memutuskan tatal-tatal

penyenaian.

Gambar 16. Putaran Balik Untuk Memutus Penguliran

Page 13: paper bengkel3.docx

(Sumber: www.tyowahyudi121.blogspot.com)

b. Mengikir

Cara dan posisi mengikir yang baik:

- Posisi mengikir

Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki

tetap pada tempatnya. Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak

antara kadua kaki disesuaikan dengan panjang kikir. Sudut antara

poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang lebih

75° untuk kaki kanan

- Gerakan badan dan lutut

Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan

ke depan selama gerakan pemotongan berlangsung. Kaki kanan tetap

lurus selama proses pengikiran dan lutut kiri dibengkokkan ke dalam.

Pandangan mata selalu tertuju pada benda kerja

- Memegang kikir

Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh. Ujung gagang di

tekan dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak di atas

dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Tempatkan telapak tangan dan

ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari-jari lainnya terletak di luar

ujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama lain dan melipat

ke bawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir. Jika bekerja dengan

menggunakan kikir kecil, maka gagang kikir harus dipegang dengan

genggaman yang ringan dan tekanannya cukup dilakukan oleh jari-jari

dan ibu jari saja.

- Tekanan pada kikir

Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan

benda kerja. Pada saat mulai mengikir, tekanan yang paling besar

harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada

tangan kanan. Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja

yang dikikir, tekanan kedua tangan harus sama besar. Jika posisi kikir

telah berada pada ujung langkah, tekanan tangan kiri harus diperingan

Page 14: paper bengkel3.docx

dan tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal. Pada saat

langkah ke belakang tidak ada penekanan sama sekali.

c. Mengebor dengan Mesin Frais dan Milling

- Benda kerja yang akan dibor dijepit pada ragum yang tersedia pada

mesin frais.

- Pastikan benda kerja sudah terjepit sempurna.

- Jika posisi benda kerja belum sama dengan bor, geser ke kiri atau ke

kanan.

- Jika posisi benda kerja sudah sama dengan bor, hidupkan mesin.

- Lakukan penekanan pada benda kerja saat melakukan bor.

- Jangan memaksakan dalam menekan bor pada benda kerja karena

akan menyebabkan mata bor patah.

- Lakukan perlahan naik turun.

- Saat melakukan pengeboran benda kerja harus diberi air agar panas

yang ditimbulkan pada saat mengebor tidak melelehkan benda kerja.

- Jika pengeboran telah selesai, jauhkan mata bor dari benda kerja dan

matikan mesin.

- Longgarkan penjepit diragum dan angkat benda kerja.

Page 15: paper bengkel3.docx

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Januar, Alif. 2010. Ragum (Tanggem). Terdapat pada:

http://alipmesin.blogspot.com/2010/03/ragum-tanggem.html

Anonim. 2010. Kikir. Terdapat pada:

http://blog6006.blogspot.com/2010/08/kikir.html

Irawan, Arip. 2010. Tap dan Snei. Terdapat pada:

http://ripira.blogspot.com/2010/11/tap-dan-sney.html

Koswara, Koko. 2012. Kikir dan Fungsinya. Terdapat pada: http://otomotif-

macine.blogspot.com/2012/02/kikir-dan-fungsinya.html

Koswara, Koko. 2012. Pengertian Palu serta Fungsinya. Terdapat pada:

http://otomotif-macine.blogspot.com/2012/02/pengertian-palu-serta-

fungsinya.html

Nanda. 2010. Kikir dan Ragum. Terdapat pada:

http://teknikkejurusan.blogspot.com/2010/10/1.html

Pamungkas, Mega. 2013. Cara Mengikir yang Baik. Terdapat pada:

http://pamungkasmega.blogspot.com/2013/05/cara-mengikir-yang-baik.html

S. Zuingli. 2011. Membuat Ulir Luar dan Ulir Dalam dengan Tap dan Snei Part

1. Terdapat pada: http://zwingly.wordpress.com/2011/03/29/membuat-ulir-

dalam-dan-ulir-luar-dengan-tap-dan-sney-part-1/

Sugiyarto, Iwan. 2012. Mesin Frais Milling. Terdapat pada:

http://iwansugiyarto.blogspot.com/2012/07/mesin-frais-milling.html

Wahyudi, Tyo. 2013. Teknik Pemesinan. Terdapat pada:

http://tyowahyudi121.blogspot.com/p/teknik-pemesi.html

Winata, Ardianto. 2013. Mesin Bubut dan Frais. Terdapat pada:

http://ardiantowinata2tp2.blogspot.com/