PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam...

19
PANel BUINI REBE TEBlKELE BELANGA AJAIB Bahasa Alune Bahasa Indonesia Bahasa Inggris (di akhir cerita)

Transcript of PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam...

Page 1: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

PANel BUINI REBE TEBlKELE

BELANGA AJAIB

Bahasa Alune Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris (di akhir cerita)

Page 2: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

P ANCI BUINI REBE TEBlKELE

BELANGA AJAIB

Oleh: Dr. Joost J.J. Pikkert Cheryl Pikkert, M.A.

Diterjemahkan ke dalam Bahasa Alune oleh: Yushin Taguchi, M.S.

Drs. Nimbrot Makaruku Zefuat Elly

Lembaga Pengabdian Masyarakat Salatiga, Jawa Tengah

Page 3: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

The development of this book was made possible by a grant from the Canadian Embassy in Indonesia

©HAK CIPTA LPM & SIL 1994 Lembaga Pengabdian Masyarakat & Summer Institute of Linguistics

Dilarang memperbanyak buku ini untuk tujuan komersial. Untuk tujuan non-komersial, buku ini dapat diperbanyak tanpa izin dati LPM & SIL.

PRAKATA

Kenyataan menunjukkan bahwa minat baca masyarakat kita masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah sulitnya mendapatkan media yang memadai namun harganya terjangkau.

Menyadari akan hal itu maka Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Satya Wacana dengan bantuan dari Summer Institute of Linguistics mencoba menyediakan berbagai bahan bacaan guna memenuhi tuntutan di atas.

Beberapa topik yang menurut kami perlu mendapatkan perhatian antara lain adalah kesehatan, pertanian/lingkungan, pendidikan, keluarga, pengetahuan umum dan pertukangan.

Setiap topik dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah (sesuai daerah sasaran). Kemudian pada setiap akhir halaman dilengkapi dengan teks bahasa Inggris. Tujuannya adalah untuk melestarikan bahasa daerah, memperkuat kemampuan berbahasa Indonesia dan memperkenalkan bahasa Inggris. Diharapkan buku-buku ini dapat menjadi salah satu sumber belajar dalam rangka pengembangan masyarakat.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kedutaan Besar Kanada yang telah menyumbangkan dana untuk p.enerbitan buku-buku ini. Juga kepada Nico Likumahuwa, M.A., Dra. Entri Sulistari Gundo, Drs. David Mulyono selaku editorial team, kepada dr. I Gusti Ambar Yuwana yang telah memeriksa naskah tentang kesehatan, serta Slamet Prayitno selaku ilustrator.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para pemakainya.

Salatiga, Desember 1994

===-sS~_ -- ,---- .... ::;--'-----

John J.O.I. Ihalauw. Ph.D. Rektor

Page 4: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

PENGANTAR

Buku yang berjudul BELANGA AJAm ini, merupakan salah satu Seri Bacaan Pemula untuk program Muatan LokaI. Seri buku ini dibuat berdasarkan program pembangunan masyarakat di pedalaman dengan bantuan dari Kedutaan Kanada di Jakarta. Seri buku ini dibuat dalam bahasa Indonesia oleh tim penyusun di Lembaga Pengabdian Masyarakat, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Jawa Tengah, dan diterjemahkan ke dalam bahasa tanah daerah masing-masing.

Buku ini adalah salah satu dari Seri Bacaan Pemula yang diterjemahkan kedalam bahasa Alune.

Buku ini ditujukan kepada siapa saja yang ingin belajar bahasa tanah . Ada sepuluh judul buku dan satu buku panduan. Bagi yang ingin memiliki seri buku ini dapat membelinya di :

Summer "Institute of Linguistcs Bookroom Tromol Pos 205 Rumahtiga Ambon 97234 Maluku

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KANTOR WILAY AH PROPINSI MALUKU

KANTOR INSPEKSI DEPDIKBUD CAM TANIWEL Jln. Pendidikan Kode Pos 97561

KATA SAMBUTAN

Sumpah Sakti Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 telah lebih dahulu mengorbitkan eksistensi bangsa Indonesia sebagai bangsa budaya, dengan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan. Baru pada Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia muncul sebagai bangsa bemegara dengan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbhineka tunggal ika senantiasa menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara, Bahasa Persatuan, Bahasa I1mu dan Teknologi serta wadah pemikiran i1miah, tetap menghargai bahasa daerah sebagai kekayaan budaya bangsa yang patut dilestarikan.

Melalui penguasaan bahasa daerah kita dimampukan untuk meneliti dan mendalami budaya daerah yang merupakan bagian mutlak dari Budaya Nasional Indonesia. Disisi lain patut disadari bahwa penelitian bahasa daerah untuk dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional merupakan tanggungjawab kita bersama.

Bertolak dari dasar pemikiran itu maka dengan penuh kelegaan hati kami menyambut dengan gembira kehadiran buku-buku dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Kami ingin menyatakan rasa terima kasih kami kepada Summer Institute of Linguistics yang telah berupaya menyediakan buku-buku ini.

Kami menyadari kehadiran buku-buku ini turut membantu kami dalam pengisian dan pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal di kecamatan ini. Untuk itu kami menyarankan kepada para kepala sekolah dan guru untuk menggunakan buku ini sebagai salah satu buku sumber dalam pengajaran muatan lokal di sekolah. Perlu kami tegaskan, bahwa lestari tidaknya bahasa-bahasa daerah di kecamatan terpulang pada Generasi Muda sendiri.

Semoga Tuhan Yang Mahakuasa senantiasa membimbing kita dalam \,Isaha menggali dan mengembangkan kebudayaan daerah kecamatan ini sebagai bagian mutlak Kebudayaan Nasional Indonesia.

Taniwel, 8 September 1997

Kepala Kantor Inspeksi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Taniwel

1. E. PATTIRADJAWANE NIP. 130306 923

Page 5: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Matabinane sae me kai upui Bima luasi rue kena hena sae me ulate babai. Pele petu matabinane mere ikerike me ndinu, eleyo Bima ikeu me hkola: Piasare siri bei hkolare Bima itapa upui kena runu ala kena kane hkwata.Esi runu ala kena panci buini sae metene rebe etakwali peneka.

. . .. . _-

Di sebuah desa di gunung hiduplah seorang nenek dan cucunya yang bernama Bima. Setiap hari nenek itu bekerja di kebun, sedangkanBima pergi ke sekolah. Sehabis sekolah Bimabiasanya membantu neneknya memasak nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua.

1

Page 6: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Panci buini mere pancibuini papalaine mo. Mere panci buini rebe tebikele bei maketeru. Kena matabinane iliti kwele kena panci buini mere, eleki ibeteke be, "Panci buini amoa no, arunu ala noma!" Eleki kena mere neka panci buini mere ekisake kai kwele ehleru kai pancire epenu kena ala masane, esi kweine ere bubuke. Eleki kena alare emasa peneka, matabinane mere ibeteke leneka be, "Pene, amoa yano! "

Belanga hitam tua itu bukan sembarang belanga. ftu belanga ajaib. Ketika mengisi air ke dalam belanga itu, si nenek berkata, ''Ayo masaklah belanga, masaklah nasi!" Seketika itujuga belanga itu bergolak dan mendidih serta penuh dengan nasi panas yang mengepul­ngepul. "Berhenti belanga, jangan masak lagi!" kata nenek lagi ketika nasi sudah masak.

2

'"

Bima kai upui luasi rue mise kena hena mere. Masike esi taneia boka mo po pela petu esi kane ala ntelete bei panci buini mere.

Bima dan neneknya hidup dengan bahagia di desa itu. Walaupun mereka tidak kaya, setiap hari mereka bisa makan nasi lezat dari belanga ajaib itu.

3

Page 7: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Kena petu sae me, matabinane iakneka kena ikeu me hen a makete. Ibeteke loko upui be, "Bima, ken a au keu meije apake panci buini meije yake. Namake arue kai inamu." Eleki ikeu ne.

Pada suatu hari, nenek harus pergi ke desa lain. "Bima," kata nenek, "selama aku pergi, kamu tidak bolah memakai belanga ajaib. Kamu nanti tinggal dengan bibimu." Lalu nenek pun pergi.

4

Pel a petu Bima kai eni ebe luasi keu me upui eni luma kena selu be upui leu peneka pibe mosa. Petu sae me Bima ibeteke loko eni ebe be, "Asuka selu upuku eni panci buini rebe tebikele pibe mo? Sepo alepae esi lepate matai lima hoko panci buini mere erunu ala sosoli, ala ntelete titinai.

Setiap hari Bima dan temannya mampir di rumah neneknya untuk melihat apakah nenek sudah kembali atau belum. Suatu hari, Bima berkata kepada temannya, "Kamu mau lihat belanga ajaib nenekku atau tidak? Jika kamu mengucapkan lima kata mantera, belanga itu langsung memasak nasi yang lezat sekali. "

5

Page 8: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Eni ebe ibetekete be, "Aka aseluke tenuke panci buini mere eteku." Eleki Bima irana panci buini mere, iliti kwele kenae kai ibeteke be, "Panci buini amoa no, arunu ala mina!" Kena mere neka, panci buine ekisake kai ehleru kai epenu kena ala musute, esi kweine ere bubuke.

~ .. --~--.--.

--... ... :.~: . :..: .:..

... -. :-j-'= " - ....

"Coba tunjukkan belanga itu kepada saya, " minta temannya. Bima lalu mengambil belanga itu, menuangkan air ke dalamnya dan berkata, ''Ayo, masaklah belanga, masaklah nasi." Seketika itu, belanga mulai bergolak dan mendidih serta penuh dengan nasi panas yang mengepul-ngepul.

6

Kwetela meru esi nobome pancibuinileine :kai esi seltle penu kena ala. Eleki eni- .ebe ibeteke be; "Meije, aulake panci buine ehleke leke ite supu kane ala noma." Po kena Bima iono kena ilepae esi lepate, inete loko moneka. Ibeteke be, "RIeke bei maka moa!" Po panci buinj mere emoa rame.

Anak-anak itu berjongkok di samping belanga dan melihatnya penuh dengan nasi. "Sekarang suruhlah belanga berhenti supaya kita bisa makan nasi," kata temannya. Tetapi ketika hendak mengucapkan kata-kata mantera, Bima tidak bisa mengingatnya lagi . . "Berhenti masakl" katanya, tetapi belanga ajaib itu terus saja memasak.

7

Page 9: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Eleki kena mere so soli alare ponike bei panci buine lope tapele. K wetela meru esi atula kena kute alare kena pikanaru, po panCi mere erunu ala rame' sa.

_J • • • ___ J _ '

--~;

--:;.:-::. ~ .. . . -- .. - ~ -

Dengan segera tumpahlah nasi dari belanga dan menutupi lantai. Anak-anak itu berusaha mengisi nasi ke dalam mangkuk-mangkuk, tetapi belanga itu tetap saja memasak nasi lagi.

8

Kena alare ponikele eti esiri loko meture, Bima ibiuwe be, "Hleke! Hleke! meije mina!

"Berhenti, berhenti! Nasinya cukupl" Bima berteriak-teriak kepada belanga ketika nasi tumpah keluar pintu.

9

Page 10: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Sie me luma leini keuholiru esi bala keri pikane kai panci buini. Esi atula kena rana ala Ie ponikele kena lalane kai ekusu kena henare peneka.

Tetangga-tetangga segera datang berlari dengan membawa mangkuk dan be langa. Mereka berusaha mengambil nasi karena sudah tumpah kejalan dan masuk ke dalam desa.

10

}

)

Kena menaije pusue tamata lalesi ndina Ie esi supu ala bokala kena kanele, po eleki kaplalesi Ie esi selu alare esiri rame pe. Alare esiri penu kena lalane kai ekusu kena lumaru. Eleki Kamale ibeteke be, "Bima, suke aono panci buine ehleke leke erunu ala yanoma. Iteki henare atia ne ."

Pada mulanya setiap orang sangai senang karena mendapat banyak nasi untuk dimakan, tetapi segera semuanya mulai merasa cemas ketika nasi terus-menerus mengalir. Nasi mulai membanjiri jalan dan masuk ke rumah­rumah. Kepala desa berkata, "Bima, kamu harus menghentikan belanga agar ia tidak memasak nasi lagi. Desa kita bisahancur."

11

Page 11: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Bima ialeu titinai, pa sakesa neka, inete laka esi lepataru maneka. Eleki kena Bima iana kena ihala panci buini mere kena 'saare, iselu upui luake ndete ulate. Iklalae be, "Upuku, susate elake. Au ulake panci buine erunu ala pD..au nete laka ana ehlekere maneka. Esi lepataru elia?"

Semampunya Bima mencoba, tetapi tetap saja ia tidak bisa mengingat kata-kata menteranya. Tepat ketika Bima hendak menghancurkan saja belanga itu dengan kapak, dia melihat neneknya muncul di gunung. "Nenek," dia menjerit, "gawat sekali. Saya minta belanga ajaib memasak nasi tapi saya lupa cara menghentikannya. Bagaimana kata-kata manteranya?"

12

Eleki matabinane ikeu me dapure kai ikele me panci buini rebe tebike mere, rebe erne hlerure esi leine. Matabinane ibeteke be, "Panci buini, ahleke, amaa yanama." Kai ken a mere neka pancire ehleke bei maka maa. Tamataru lalesi ndina titinai.

Kemudian Nenek pergi ke dapur dan berdiri di depan panci ajaib yang masih mendidih itu. " Berhenti, panci! Jangan memasak lagi! " kata Nenek dan seketika itu panci berhenti memasak. Orang-orang pun segera bersorak.

13

Page 12: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

Matabinane .ibetekebe, "Bei alene loko upumu eni hnaune mo, hoko mahake iteki hehare atiae. Me-ije ale kai amu ebe luami suke supu hukumane. Luami kane ala meije eti pusue."

" Karena kamu tidak mau mendengar nasihat Nenek, hampir saja desa kita musnah. Sekarang kamu dan temanmu harus dihukum. Makanlah semua nasi ini sampai habis. "

14

Bei petu mere Bima ipake panci buini mere moneka. Ibeteke be ilulu upui eni hnaune rame.

Sejak saat itu Bima tidak pernah menggunakan panci ajaib itu lagi. Dia berjanji kan selalu menuruti nasihqt neneknya.

15

Page 13: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

The Magic Pot

p. 1 In a ' village lived a grandmother with her grandson named Bima. Every day the grandmother worked in the garden and Bima went to school. Bima often helped his grandmother cook rice in an old black pot.

p . 2 This pot was not an ordinary pot, but a magic pot. While putting water in the pot, the grandmother always cried, IIRey, cook pot, cook some rice! II After that the pot would quickly shake and the water would boil and the pot would fill with rice. When she wanted the pot to stop cooking she said, IIStop pot! Cook no more! II

p. 3 Bima and his grandmother were happy in the village. Although they were not rich, each day they could eat delicious rice from the magic pot.

p. 4 One day the grandmother had to go to another village. IIBima, II said !he grandmother before she left, lias long as I am gone you may not use the magic pot. You will be staying with your aunt. II Then she left.

p. 5 Everyday Bima and his friend would stop by his grandmother's house. liMy mother has a magic pot. With five magic words the pot will immediately cook delicious rice, II said Bima to his friend.

p. 6 IICould you show m~?" asked his friend . Bima quickly grabbed the pan, filled it with water and said, IIRey, cook pot, cook some rice! II Immediately the pot began to

16

I

shake, and the water began to boil, and soon it was fi iJed with simmering rice.

p. 7 IINow command the pot to stop so that we can eat, II asked Bima's friend. But Bima had forgotten the magic words . IIStop cooking!1I said Bima, but the magic pot continued cooking.

p. 8 Quickly rice spilled out of the pot and covered the ground. They were busy putting the rice in bowls, but the pot just kept on cooking.

p. 9 IIS top ! Stopl Enough rice, 1I yelled Bima to the magic pot. But the pot just kept cooking until the rice spilled out the door.

p. 10 Quickly the neighbors came. They brought their bowls and pots. They were busy catching all the rice as it spilled into the village.

p. 11 At first all the people were happy with all the rice. But then they got worried when the the rice kept coming and threatened to cover the village. IIy ou have to stop the . pot Bima ll said the head of the village.

p. 12 But try as he might, Bima was unsuccessful. Luckily his grandmother quickly arrived. IIGrandmother, I asked the pot to cook some rice but I forgot how to make it stop. What are the magic words grandmother?1I

p. 13 Grandmother immediately went into the kitchen and stood in front of the boiling magic pot. II Stop pot! Cook no more! II said grandmother and immediately the pot stopped. All the people cheered.

17

Page 14: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

p. 14 II Because you didnOt listen to your grandmother, the village was almost destroyed. Now you and your friend are to be punished. Eat all the rice until it is gone. II

p. 15 Since that time Bima has never again used the magic pot.

18

He promised to always obey the advise of his grandmother.

Daftar Kata-Kata

Bahasa Indonesia Bahasa Alune Bahasa Inggris

aIr kwele water ajaib tebike bei makete miracle ayo noma O.K. , lets go bagaimana elia how bahagia lele ndina happy banyak boka much bekerja kerike worked belanga panci buini pot berdatangan luake come berdiri kele stand (to) bergolak kisake, hleru move, churn berhenti hI eke stop (to) berjanji taluke, beteke promise (to) berkata beteke said bersama sakesa together with bersorak lale ndina cheer (to) berusaha atula labour, work (to) bibimu mamu your aunt · bila sepo if, when bisa yele, supu could boleh yele may bukan mo not cara cara method cemas kaplale worried coba tenuke, atula try (to) cucunya UpUl hislher grandchild cukup roma enough dalam lale in, inside dan kai and

19

Page 15: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

dapur dapure kitchen luar muli outside

dari bei from lupa nete rna forget

datang ll.:lake come makan kane eat (to)

dengan kai with mangkuk pikane, oba bowl

depaI). oa front mantera nderu magIC

desa hena 'village masaklah moano cook

di me in, on masih rame still

dihukum supu hukumane be punished mau suka want

habis pela, pusue finish melainkan po rather

hampir mahake almost memakai pake use

hari petu day memasak moa cook

harus suke must memasukkan kusue filling

hidup rue lived membanjir manu, bele flood

hiduplah rue noma live membantu tapa help (to)

hitam metene black membawa keri , liku carry (to)

itu mere that mendapat supu get

jalan lalane road mendengar lene li sten

jangan yake don't mendidih hleru boil

kamu ale you mengalir manu flow

karena Ie because mengambil ran a take (to)

kata lepate said, words mengepul kisake shake

kaya taneia boka rich menggunakan pake use

ke me, loko to menghentikan onoe hleke stop (to)

kebun ndinu garden menghentikan onoe hleke stop (to)

kemudian eleki later, then mengucapkan lepae say

kepada loko, ete to menjadi ono become

Kepala Desa Kamale village head menuangkan liti, honike fill (to)

ketika kena when menuruti lulu comply with (to)

kita ite we menutupi obi cover (to)

lagi leneka, lekwe agam, more mereka Sle they

lalu eleki then minta kotie request (to)

langsung sosoli immediately mulanya menalJe at first

lantai tapele floor musnah atia destroy

lezat ntelete delicious nanti namake, tatike later

lima lima five naSI ala nce

20 21

Page 16: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...

- ---------------------

nasihat hnaune advise sering rame often Nek upu, matabinane grandmother serta kai as well as nenek upu, matabinane grandmother setiap pela every orang . tamata, sie person Sla-Sla saemo failure, panci panci pot unsuccessful para sie, tamataya quantifier sibuk kapaike busy penuh penu filled singgah sili dropped by pergl keu go (to) suatu sae one, a certain pemah peneka ever sudah peneka already pinta kotie request supaya leke so that pintu metu door suruhlah ulake command pun lekwe then tadi mmae prevIOUS punya aukue, enie, kie owns temannya eni ebe his friend rumah luma house teriak biuwe shout (to) saat kena moment temyata eleyo, yo in reality saJa neka just terus rame continue sambil kai while tetangga tamata me luma neighbor sampat eti, roma until leini keholi saya au I, me, mine tetap neka consistently sebarang palani ordinary, usual tetapi po but sebelum mosare before tinggal rue live sebuah buai esa quantifier tua ntua, matabina old segera sosoli quickly tumpah ponike show (to) sehingga eti until, with the untung untune lucky

result walaupun masike although sejak bei kena smce yang rebe the one, that sekarang meije, kena meije now

seketika kena, sosoli instantly

sekolah hkola school

selalu rame always

selama salauke, takwalie as long as

semampunya eni ktiline as much as possible

semua pusue all

senang lale ndina happy

seorang ile esa a person

22 23

Page 17: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...
Page 18: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...
Page 19: PANel BUINI REBE TEBlKELE nasi untuk makan siang. Mereka memasak nasi dalam sebuah belanga hitam yang sudah tua. 1 Panci buini mere pancibuini papalaine mo. ...