Panduan Praktikum

download Panduan Praktikum

of 10

Transcript of Panduan Praktikum

PERCOBAAN I PENGGUNAAN ALAT-ALAT UKUR

A. 1. a. b.

JANGKA SORONG Tujuan Dapat menghitung Ketelitian jangka Sorong Dapat menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, panjang, dan juga kedalaman suatu benda.

2. Teori Penunjang

Keterangan gambar: X1 : Bagian untuk mengukur tebal/diameter suatu pipa atau tabung reaksi X2 : Bagian untuk mengukur diameter dalam tabung reaksi X3 : Bagian untuk mengukur dalamnya tabung reaksi Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan nonius sehingga tingkat ketelitiannya ada yang sampai 0,02 mm. Tanpa nonius, jangka sorong mempunyai nst skala utama adalah 1 mm dan batas ukur 150 mm. Pada nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 bagian skala utama dan 50 bagian skala nonius, atau 50 bagian bagian skala nonius 49 mm, sehingga jarak antara skala nonius terdekat adalah 49/50mm = 0,98. Nst nonius jangka sorong dapat dicari dengan rumus: Nst nonius nonius Atau Nst nonius = Selisih jarak antara dua nst skala utama dengan jarak antara dua skala = (1-0,98) mm = 0,02 mm = (1/n) (nst tanpa nonius) = (1/50)(1 mm) = 0,02 mm

keterangan nst nonius n

= Nilai Skala terkecil dengan nonius = jumlah Skala terkecil dengan nonius

hasil pengukuran jangka sorong (H) adlah berdasarkan hasil bacaan skala nonius dengan ptokan angka nol (0) skala nonius (skala geser). 3. Alat-alat yang Diperlukan 1. Jangka sorong 2. Silinder materi 3. Tabung reaksi/gelas ukur yang kecil 4. Mistar 4. Prosedur Kerja a. Sebelum melakukan pengukuran, observasilah jangka sorong yang saudara gunakan. Carilah batas ukur maksimum serta ketelitiannya. b. Lakukan pengukuran dengan menjepitkan benda ukur antara rahang bawah untuk mengukur diameter luar dan panjang benda. Kemudian kencangkanlah skrup penahan dan baca skala yang ditunjukkan, skala utama + skala nonius. c. Lakukan juga pengukuran diameter dalam benda ukur dengan memasukkan rahang atas pada rongga benda ukur tersebut. Kencangkanlah sekrup penahan dan baca skalanya. d. Kemudian lakukan pengukuran kedalaman tabung reaksi atau gelas ukur dengan memasukkan ujung batang yang dapat bergerak ke dalam benda ukur tersebut dan kencangkanlah sekrup penahan serta baca skala yang ditunjukkan. e. Lakukan pengukuran masing-masing lima kali pengukuran untuk: - Diameter luar silinder - Tinggi silinder materi - Diameter dalam tabung reaksi - Kedalaman tabung reaksi f. Cari isi silinder materi dan tabung reaksi g. Laporkan hasil yang diperoleh beserta ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif

5. Data Percobaan a. Diameter Luar silinder Materi No SU 1 2 3 4 5

SN

b. Tinggi silinder materi No SU 1 2 3 4 5 c. Diameter Dalam tabung reaksi No SU 1 2 3 4 5 d. Kedalaman Tabung Reaksi No SU 1 2 3 4 5

SN

SN

SN

6. Analisis Data a. Diameter Luar Silinder materi Hasil Pembacaan Skala Maisng-masing

Rata-rata Pengukuran

Ketidaksengajaan Pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

b. Tinggi silinder Materi Hasil Pembacaan skala masing-masing percobaan

Rata-rata pengukuran

Ketidakpastian pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

c. Diameter Dalam Tabung Reaksi Hasil Pembacaan skala masing-masing percobaan

Rata-rata pengukuran

Ketidakpastian pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

d. Kedalaman Tabung Reaksi Hasil Pembacaan skala masing-masing percobaan

Rata-rata pengukuran

Ketidakpastian pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

7. Hasil dan Pembahasan

8. Kesimpulan

B. MIKROMETER SEKRUP 1. Tujuan a. Dapat menghitung ketelitian micrometer sekrup b. Dapat menggunakan mecrometer sekrup untuk mengukur tebal kertas, tebal pisau silet, dan diameter kawat tembaga. 2. Teori Penunjang

Keterangan gambar: I II III IV V VI : Landasan Penjepit : Lengan Sekrup : Skala Utama : Skala Nonius : Pemutar : Sekrup Pemutar

Mikrometer sekrup adalh alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm. Alat ini mempunyai nonius sehingga ketelitiannya dapat mencapai 0,01 mm. Tanpa nonius, nst skala utama alat ini adalah 0,5 mm karena pada jarak 25 mm skala utama terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara dua skala utama terdekat adalah 25/50 mm = 0,5 mm Mikrometer sekrup mempunyai nonius skala putar yang terdiri atas 50 skala (untuk satu kali putaran) yang sama harganya dengan jarak satu skala utama. Karena harga 1 bagian skala utama = 0,5 mm, maka untuk 1 bagian skala nonius adalah 0,5/50 mm = 0,01 mm (nst nonius micrometer sekrup tingkat ketelitian mikrometer sekrup). Hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup (H) adalah (jumlah skala utama sampai atas skala nonius x 0,5 mm) + (jumlah skala nonius sampai garis skala nonius yang segaris dengan gasris horizontal pada skala tetap X 0,01 mm)

3. Alat-alat yang Diperlukan a. Mikrometer Sekrup b. Kertas HVS 15 lembar c. Pisau Silet 5 Buah 4. Prosedur Kerja a. Sebelum melakukan pengukuran observasilah mikrometer sekrup yang saudara pergunakan, cari batas ukur maksimal dan ketelitiannya b. Lakukanlah kalibrasi mikrometer dengan memutar sekrup putar setelah landasan penjepit mendekati berimpit dengan lengan sekrup, putarlah sekrup penggeser sampai berbunyi klik 1 kali. Amati skala utama apakah angka nol skala nonius putar sudah tepat berimpit dengan garis bujur sala utama, kalau belum tepat berimpit aturlah sekrup kalibrasi dengan obeng sampai nolnya tepat berimpit. c. Lakukan pengukuran tebal 15 lebar kertas HVS dengan cara menjepitkan kertas antara landasan penjepit dengan lengan sekrup. Putar sekrup putar sampai kertas hampir terjepit, kemudian putar sekrup penggeser sampai berbunyi klik 1 kali. d. Baca skala utama, skala nonius putar yang berhimpit dengan garis penunjuk ketepatan pengukuran. e. Lakukan pengukuran masing-masing 5 kali pengukuran terhadap: 1. Tebal 15 kertas HVS, cari tebal 1 lembar kertas dengan membagi hasil pengukuran di atas. Ukur pula secara langsung tebal 1 lembar kertas dan bandingkan hasilnya. 2. Tebal 5 buah pisau silet, cari tebal 1 buah pisau silet dengan membagi hasil di atas, ukur pula secara langsung tebal 1 buah pisau silet dan bandingkan hasilnya. f. Laporkan hasil yang diperoleh beserta ketidakpastian mutlak dan ketidakpastian relatif. g. Simpulkan hasil percobaan yang saudara lakukan. 5. Data Percobaan a. Tebal 15 kertas HVS No SU 1 2 3 4 5

SN

Tebal (SU + SN)

b. Tebal 15 Pisau Silet No SU 1 2 3 4 5 6. Analisis Data a. Tebal 15 Kertas HVS o Hasil Pembacaan Skala Maisng-masing

SN

Tebal (SU + SN)

Rata-rata Pengukuran

Ketidaksengajaan Pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

b. Tebal 5 Buah Pisau Silet Hasil Pembacaan Skala Maisng-masing

Rata-rata Pengukuran

Ketidaksengajaan Pengukuran

Hasil Pengukuran

Ketidakpastiasn relatif

Ketidakpastian Mutlak

7. Hasil dan Pembahasan

8. Kesimpulan