Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

download Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

of 88

Transcript of Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    1/88

    KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

    PERUMAHAN RAKYATDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    UNTUK PENANGANAN PRIORITAS KUMUH TAHUN 2015

    Panduan Perencanaan Partisipatif

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    2/88

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    3/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 1

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    PANDUAN PERENCANAAN PARTISIPATIFPROGRAM 100 0 100 (PENANGANAN KUMUH)TAHUN 2015

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    4/88

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    5/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 3

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    DAFTAR ISI

    A. PENGERTIAN | 1

    B. TUJUAN | 1C. OUTPUT | 1

    D. PRINSIP-PRINSIP | 1

    a. Prinsip mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan) | 1b. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat | 2

    c. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan | 2d. Prinsip Triangulasi | 2e. Prinsip Optimalisasi hasil | 2f. Prinsip orientasi praktis dan tepat waktu | 2

    g. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu | 3

    E. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PARTISIPATIF | 31. Tahap Persiapan | 32. Tahap Pemetaan Swadaya | 3

    3. Tahap Penyusunan Rencana Program/Kegiatan | 34. Tahap Proses Perencanaan Partisipatif | 3

    A. Persiapan | 5

    A.1 Koordinasi dan Penggalian Data Sekunder Di Tingkat Kota/Kab. | 5A.2 Koordinasi dan Penggalian Data Sekunder Di Tingkat Kelurahan |7A.3 Penyiapan Peta dasar dan Peta Tematik | 8A.4 Pembekalan TPP (Tim Perencanaan Partisipatif) | 12A.5 Tinjauan Dokumen Prerencanaan Pebangunan yang Ada | 13

    B. Pemetaan Swadaya | 14

    B.1 FGD Penggalian Data Awal Persoalan Kumuh | 14

    B.2 Observasi Lapangan (Transek) |15B.3 Penyebaran Kuisioner | 15

    B.4. Konsolidasi data tingkat kelurahan | 16

    B.5. Pelaksanaan FGD Tematik di Tingkat Basis | 18

    C. Tahap Penyusunan Rencana Program | 20

    C.1 Perumusan Indikasi Program | 20

    C.2 Konsultasi dengan Pemda dan Stakeholder | 26C.3 Penyepakatan Kegiatan dengan Pokja PKP | 27

    LAMPIRAN-LAMPIRAN | 29

    LAMPIRAN 1 | Langkah-langkah Penyusunan Peta Tematik 7 indikator Kumuh | 30LAMPIRAN 2 | FGD Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh | 36

    LAMPIRAN 3 | Observasi Lapangan (Transek) | 51LAMPIRAN 4 | Panduan Wawancara Terstruktur (Kuisioner) | 61LAMPIRAN 5 | Panduan Singkat Safeguard Lahan Program Peningkatan Kualitas

    Permukiman Di Perkotaan(P2KP-Kota) Untuk Penanganan Prioritas

    Kumuh Tahun 2015 dan Prioritas 100-0-100 | 73

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    6/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 5

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    7/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 1

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    A. PENGERTIAN

    Perencanaan Partisipatif adalah suatu proses untuk menghasilkan rencana yang

    dilakukan oleh semua pihak yang terkait dengan bidang yang direncanakan secara

    bersama sama (partisipatif) dan terbuka yang dimulai dari penjajagan kebutuhan /permasalahan dan potensi sampai dengan penentuan program/ kegiatan.

    Dalam Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP) khususnyauntuk penanganan Kumuh Prioritas Tahun 2015, kegiatan Perencanaan Partisipatifmerupakan kegiatan yang harus dilakukan. Agar Pelaksanaan kegiatan penanganankumuh dapat terlaksana dengan cepat dan tepat sesuai kebutuhan masyarakatbekerjasama dengan pihak terkait (Pemda dan Kontraktor).

    Mengingat bahwa pelaksanaan kegiatan fisik penanganan Kumuh Prioritas tahun 2015

    harus dilaksanakan secepatnya, maka metodologi Perencanaan Partisipatif dilakukanjuga dengan cara cepat, akan tetapi tidak meninggalkan kaidah partisipatif (keterlibatan

    banyak pihak), di dalam prosesnya.

    B. TUJUAN

    Tujuan dilaksanakannya perencanaan partisipatif ini adalah:- Melakukan Identifikasi Kebutuhan Masyarakat berdasarkan Profil Desa/Kelurahan

    kumuh yang sudah ditetapkan oleh SK Bupati/Walikota- Menyusun Rencana Tahunan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Renta PIP)

    sebagai bahan untuk pelaksanaan prioritas Kumuh tahun 2015- Menyusun Prioritas Rencana Kegiatan Pembangunan Infrastruktur yang akan

    dilaksanakan oleh masyarakat pada Tahun 2015 dengan dana Channeling1 M yangdisedikan dari Direktorat Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya

    C. KELUARAN

    Output yang diharapkan dari Kegiatan Perencanaan Partisipatif ini adalah:- Rumusan Permasalahan sesuai dengan 7 indikator Kumuh yang telah ditetapkan

    Oleh Direktorat Pengembangan Permukiman- Tersusunnya Rencana Tahunan Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Renta PIP)

    di kawasan kumuh- Tersusunnya Prioritas Rencana Kegiatan Pembangunan Infrastruktur yang akan

    dilaksanakan oleh masyarakat dengan dana Channeling Direktorat Bangkim sebesar

    1 Milyar rupiah

    D. PRINSIP-PRINSIPWalaupun kegiatan Perencanaan Partisipatif ini harus dilakukan secara cepat dan tepat,

    tidak boleh menghilangkan prinsip-prinsip perencanaan partisipatif itu sendiri, yangmenjamin keterlibatan masyarakat dalam perumusan masalah dan juga kegiatan. Oleh

    karena itu Beberapa hal prinsip yang harus dipegang dalam pelaksanaan PerencanaanPartisipatif ini adalah sebagai berikut:

    a. Prinsip Mengutamakan Yang Terabaikan (Keberpihakan)

    Pada umumnya, sebagian besar lapisan masyarakat tetap berada di pinggir aruspembangunan yang berjalan cepat. Karena itu, prinsip pertama PemetaanMasyarakat (CSS) ialah mengutamakan masyarakat yang terabaikan tersebut agar

    memperoleh kesempatan untuk memiliki peran dan mendapat manfaat dalam

    kegiatan program pembangunan. Fasilitator diharapkan mampu mendorongketerlibatan aktif masyarakat kumuh dan terkumuh serta perempuan dalam

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    8/88

    2 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    pelaksanaan Perencanaan Partisipatif, tanpa harus mengurangi kesempatan belajarmasyarakat.

    Keberpihakan Fasilitator tersebut bukan berarti bahwa golongan masyarakat lainnya

    (elite) perlu mendapatkan giliran untuk diabaikan. Tetapi keberpihakan ini lebih padaupaya untuk mencapai keseimbangan perlakuan terhadap berbagai golongan yangterdapat di suatu masyarakat, dengan mengutamakan golongan paling lemah/kumuh

    agar kehidupannya meningkat.

    b. Prinsip Pemberdayaan (Penguatan) MasyarakatPendekatan Perencanaan Partisipatif bermuatan peningkatan kemampuanmasyarakat. Masyarakat memiliki akses (peluang) dan kontrol (kemampuan

    memberikan keputusan dan memilih) terhadap berbagai keadaan yang terjadidiseputar kehidupannya yang pada gilirannya mereka akan mampu menjadi

    programmer bagi dirinya sendiri. Dengan demikian, ketergantungan bantuan orangluar dapat dikurangi terutama bila bantuan bersifat merugikan (melemahkan posisi

    masyarakat).

    c. Prinsip Saling Belajar Dan Menghargai Perbedaan

    Salah satu prinsip dasar P2KP adalah pengakuan akan pengalaman, pengetahuan,

    dan nilai-nilai tradisional masyarakat. Sebagian pihak menilai bahwa pengalaman,pengetahuan dan nilai tradisional masyarakat tidak mampu mengejar perubahan

    yang terjadi dan tidak dapat memecahkan masalah-masalah yang berkembang.Namun sebaliknya telah terbukti pula bahwa pengetahuan modern yangdiperkenalkan oleh orang luar tidak juga memecahkan masalah masyarakat karenaseringkali tidak cocok. Karenanya harus dilihat bahwa pengalaman dan pengetahuan

    masyarakat dan pengetahuan orang luar saling melengkapi dan sama bernilainya.

    d. Prinsip Triangulasi

    Salah satu kegiatan survai adalah usaha mengumpulkan dan menganalisis datasecara sistematis bersama masyarakat. Untuk mendapatkan informasi yangkedalaman dan ke-akuratan-nya bisa diandalkan, kita dapat menggunakantriangulasi yang biasa digunakan dalam PRA yaitu merupakan bentuk pemeriksaan

    dan pemeriksaan ulang (checkand recheck) informasi. Triangulasi dilakukan antaralain melalui penganekaragaman sumber informasi (latar belakang, golonganmasyarakat, keragaman tempat dan jenis kelamin) dan keragaman teknik yangdipakai.

    e. Prinsip Optimalisasi Hasil

    Dalam upaya mengumpulkan informasi seringkali dilakukan pengumpulan informasisebanyak-banyaknya dan ternyata banyak dari informasi tersebut yang tidakdiperlukan atau tidak dipergunakan. Oleh karena itu, Tim pemandu pada saat

    persiapan perlu merumuskan secara jelas jenis dan tingkat kedalaman informasiyang dibutuhkan. Hanya jangan lupa bahwa kebutuhan informasi tersebut mesti

    menyerap juga pendapat masyarakat tentang informasi-informasi yang menurutmasyarakat lebih penting.

    f. Prinsip Orientasi Praktis dan Tepat Waktu

    Perencanaan Partisipatif berorientasi praktis yakni untuk Renta PIP dan Rencana

    Kegiatan Prioritas Kumuh Channeling dengan Bangkim. Karena itu, Pemetaan

    Masyarakat bukanlah kegiatan yang dilakukan demi memenuhi prosedur proyek

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    9/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 3

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    P2KP, melainkan sebagai alat atau metoda yang dimanfaatkan untuk

    mengoptimalkan kemanfaatan P2KP bagi masyarakat setempat, khususnya dalam

    perbaikan kesejahteraan masyarakat kumuh. Penerapan Pemetaan Masyarakat juga

    tidak hanya sekedar untuk menggali informasi, tetapi yang terpenting adalahmenumbuhkan kesadaran kritis masyarakat dan mendorong masyarakat untuk

    menindaklanjuti hasil Pemetaan Masyarakat sebagai acuan bersama dalam upaya-

    upaya mereka untuk menanggulangi Kawasan Kumuh, secara sistematis, terarah,

    mandiri dan berkelanjutan.

    g. Prinsip Keberlanjutan dan Selang Waktu

    Perencanaan Partisipatif bukanlah suatu usaha yang sekali dilakukan kemudian

    selesai, namun merupakan kegiatan berlanjut, dia merupakan metoda yang harus

    dijiwai dan dihayati oleh organisasi masyarakat dan masyarakat itu sendiri, agar

    program-program yang mereka kembangkan secara terus menerus berlandaskan

    pada prinsip prinsip dasar yang kontektual dan yang mencoba menggerakkan

    potensi masyarakat. Prinsip Keberlanjutan ini juga akan terus disempurnakan melalui

    penyusunan RPI2JM Masyarakat.

    E. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PARTISIPATIF

    Langkah-langkah Perencanaan Partisipatif dibagi dalam 3 (tiga) tahapan besar yaitu:

    Tahap Persiapan: Yang dilakukan di dalam tahap persiapan terutama menyangkut

    penyiapan data dan informasi yang dibutuhkan (baik di level kota/kabupaten,

    kecamatan maupun tingkat desa/kelurahan) yang akan dipergunakan dalam prosespemetaan bersama masyarakat. Dalam tahapan ini juga dilakukan pembekalan

    kepada TPP (tim Perencanaan Partisipatif) agar memiliki kemampuan dan

    keterampilan untuk memfasilitasi proses perencanaan partisipatif bersama

    masyarakat.

    Tahap Pemetaan Swadaya; Yaitu identifikasi kebutuhan masyarakat dengan melihat

    masalah dan potensi terkait dengan 7 indikator kumuh, dilakukan dengan cara FGD

    dengan masyaraka, transek (observasi lapangan), dan cara lain dengan prinsip-

    prinsip partisipatif dan juga triangulasi. Rumusan hasil pemetaan ini akan menjadi

    bahan dalam merumuskan Rencana Tahunan Pembangunan Infrastruktur

    Permukiman (PIP). Tahap Penyusunan Rencana Program/Kegiatan; Bahan-bahan hasil Pemetaan

    Swadaya kemudian di analisis dan digunakan sebagai bahan untuk merumuskan

    Renta PIP dan disepakati dengan Pokja PKP di tingkat kota/Kabupaten. Renta PIP

    akan dijadikan dasar untuk menentukan kegiatan yang akan channeling/dibiayai oleh

    Direktorat Pengembangan Permukiman.

    Tahapan proses perencanaan partisipatifsebagaimana di deskripsikan melalui alur

    sebagai berikut:

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    10/88

    4 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 1: Diagram Alir Proses Perencanaan Partisipatif

    !"$%&'(!$!)

    *"$%+!,'!)!!)$'

    ,%-(!.!) /!'(+

    !""#$%&'(% *

    +,&--'.%'& $'/' /0/

    0"/'

    0

    +,12,0'.'& 3++1

    3%&4'5'& 6"0

    +,#,&7'&''&

    +,12'&-5&'& 8- '$'

    2

    9 6"051,& 6'/'

    (,05&$,# /0/ 0"/'

    9 +,/' 0"/' $'& :,/' 0,.

    9 !,(%':'& 3++

    9 ;'$

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    11/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 5

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Berikut adalah uraian secara lengkap proses perencanaan partisipatif:

    A PERSIAPAN

    A.1 Koordinasi dan Penggalian Data Sekunder tingkat Kota/Kabupaten

    Uraian : Proses koordinasi dengan pihak pemkot/pemkab terkait

    pendataan kawasan kumuh yang menjadi sasaran

    penanganan

    Proses penggalian data sekunder yang dibutuhkan di

    tingkat kota/kabupaten

    Membahas Kondisi kekumuhan (Kondisi infrastruktur

    permukiman yang buruk), rencana pembangunan kota,

    legalitas lahan, land used dan lain-lain

    Pelaksana : Tim Korkot

    Peserta : Walikota/Bupati, BAPPEDA (Dinas Tata Ruang), BPN,

    Dinas PU, Camat, Lurah

    Output : 1. Diperolehnya data-data sekunder seperti dalam table 1

    2. Diperolehnya peta dasar kota, peta rencana

    pembangunan kota, peta penggunaan lahan/zonasi

    3. Data dan Peta kepemilikan dan status lahan

    4. Deliniasi awal peta kawasan kumuh/sasaran (bila ada)

    Alat & Bahan : -

    Media Bantu List Kebutuhan Data

    Langkah-langkah Melakukan pertemuan untuk koordinasi dengan pihak

    Pemkot/Pemda dan dinas terkait

    Perkenalan Tim dan penjelasan maksud dan tujuan

    kedatangan Tim

    Pemaparan kebutuhan data

    Pengumpulan data-data sekunder yang dibutuhkan

    termasuk peta-peta yang terukur dan memiliki skala

    yang jelas (peta kelurahan skala 1:5000)

    Diskusi, untuk mendapatkan penyepakatan lokasikawasan kumuh sasaran/prioritas

    Rekomendasi Apabila diperoleh informasi bahwa status lahan di

    calon lokasi berstatus illegal/squatter perlu

    didiskusikan dengan pemda rencana tindak lanjut

    penanganannya dan dibuat kesepakatan. Jika akan

    dilanjutkan, maka terkait dengan lahan perlu ada

    prasyarat yang ketat (lihat lampiran Panduan Safeguard

    lahan).

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    12/88

    6 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Tabel 1. Kebutuhan Data Sekunder tingkat Kota/Kabupaten

    No DATA SUMBER DATA INSTANSI TARGET KET1 DOKUMEN (Data

    Sekunder)

    Data peruntukanLahan

    Data Kependudukan

    Data Jaringan jalandan sanitasi

    Data kepemilikanlahan

    Data ekonomimasyarakat

    RDTR/RBWK BAPPEDA/ DinasTata Ruang

    2 Data Kependudukan dll PODES 2014 BPS

    3 Peta-peta

    I. Peta Dasar Kelurahanberskala 1:5000

    I. Peta Dasar Kawasanskala 1:1000

    I. RTRW. RDTRK /RBWK

    Rencana Bagianwilayah Kotabuku fakta dananalisa

    . (Rencana DetailTata Ruang

    Kota)

    BAPPEDA/Dinas Tata Ruang

    I. Peta SPPIPI. Peta Jaringan (jalan

    dan sanitasi)

    1. BukuPutih2. RISPAM

    (Rencana IndukSistemPenyediaan AirMinum)

    3. Master PlanDrainase

    !" Bappeda#" Dinas tata Kota

    Dinas gawasanPerijinanBangunan

    $" Pokja AMPL%" (air minum

    penyehatanlingkungan)Tingkat kota

    I. Peta Zonasi/Landused Dinas PemetaanDKI/SuDinPertanahan danperpetaan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    13/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 7

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    A.2 Koordinasi dan Penggalian Data Sekunder Di Tingkat Kelurahan

    Uraian : a. Proses koordinasi dan sosialisasi dengan pihak kelurahan

    terkait pendataan kawasan kumuh/prioritas yang menjadi

    sasaran penangananb. Proses penggalian data sekunder yang dibutuhkan mulai

    dari level kelurahan

    Pelaksana : Tim Fasilitator Kelurahan

    Peserta : Camat, Lurah, Tokoh masyarakat

    Output : a. Inisiasi lokasi kawasan prioritas/sasaranb. Diperolehnya data-data sekunder tingkat kelurahanc. Data dan Peta kepemilikan dan status lahan

    Alat &Bahan

    : -

    MediaBantu

    : List Kebutuhan Data

    Langkah-langkah

    : Melakukan pertemuan untuk koordinasi dengan pihak

    kelurahan

    Perkenalan Tim dan penjelasan maksud dan tujuankedatangan Tim

    Pemaparan kebutuhan data

    Pengumpulan data-data sekunder dan peta-peta yangdibutuhkan

    Diskusi penggalian data dan informasi dilokasi sasaran

    Survey Pendahuluan/Sosial Mapping/Orientasi Lapangan

    Menemu kenali key persons untuk membantu kelancaransurvey

    Memahami kondisi awal kawasan (sosial masyarakat,kegiatan ekonomi dan lingkungan)

    Kompilasi data dan informasi serta Penyiapan peta dasarskala 1:5000 dan skala 1:1000

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    14/88

    8 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Tabel 2. Kebutuhan Peta dan data tingkat desa/kelurahan

    No DATASUMBER

    DATA INSTANSI TARGET KET

    1 . Peta Kondisieksistingterakhir

    Kantor Kecamatan/

    Kelurahan

    Kantor Kelurahan

    i. Hard copy

    dan soft

    copy

    i. Peta Dasar

    ada di

    kecamatan

    atau

    kelurahan

    i. (Berikancontoh

    peta

    dimaksud

    pada saat

    coaching)

    2 . Data monografidesa

    I. Data profil

    masyarakatrumah tanggatentangpelayanan air

    minumI. Data profil

    masyarakat

    rumah tanggatentang kumuh

    I. Data profilmasyarakat

    rumah tanggatentang sanitasi

    . Podes2014

    A.3 Penyiapan Peta dasar dan Peta Tematik

    Uraian : Pada tahap persiapan ini TPP didampingi oleh TimFasilitator perlu memahami tentang profil kawasan kumuhdari Bangkim (jika ada), mengacu kepada Kebijakan Pemdatentang kawasan kumuh baik batasan wilayah kawasannya,kriteria / indikator dan parameternya. Sehingga profil ini

    merupakan basis data awal yang akan memudahkan untukmelaksanakan tahap berikutnya

    Pelaksana : Tim Faskel & TPP

    Peserta : BKM, RT/RW, Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama,Wanita,Tua Muda, dll

    Output : TPP dan Tim Fasilitator mendapatkan gambaran tentang

    kriteria / indikator kumuh, parameter/hasil pendataankumuh, dan koordinat peta yang terdapat pada profil

    Contoh Profil Kawasan Kumuh yang harus dipelajaridapat dilihat pada Profil Kawasan Kumuh Kota

    Peta Kondisi eksisting Kawasan

    Peta Kondisi eksisting kawasan 7 tematik

    Alat & Bahan : ! Spidol Warna

    ! Plester

    ! Kertas Plano

    ! Dll

    Media Bantu : ! Profil Kumuh Bangkim (Bila ada)

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    15/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 9

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    ! Peta Skala 1:5000 dan 1:1000 sesuai kebutuhan

    ! Peta Tematik (7 indikator kumuh)

    Langkah-langkah : ! Pelajari terlebih dahulu profil kumuh Bangkim atau Profilkumuh lainnya

    ! Lihat titik koordinat area yang menjadi kawasan kumuh

    yang ada dalam profil

    ! Kemudian buatlah peta skala 1:1000 berdasarkan

    delineasi koordinat dari profil kumuh

    ! Bila tidak ada peta yang dimaksud dari penggalian

    data sekunder, maka dapat dilakukan dengan cara

    Digitasi peta Google Earth (jika peta yang tersedia

    diterbitkan lebih dari satu tahun) atau menggunakan

    peta dari RTPLP (jika di lokasi PLPBK) jika ada! Penyepakatan kode-kode/simbol-simbol legenda yang

    akan digunakan dalam menandai peta survey (mengacupada ketentuan simbol/legenda standar PU)

    ! Peta eksisting kawasan terbaru skala 1:1000 yang

    diperbanyak minimal sebanyak 7 indikator

    ! Berdasarkan data sekunder yang yang sudah diperolehsebelumnya, Selanjutnya buatlah peta Kondisi eksisting

    di area kumuh (lihat langkah-langkah di Lampiran 1),yang terdiri dari:

    Peta Kondisi Bangunan

    Peta Jaringan Jalan

    Peta Jaringan Sanitasi

    Peta jaringan drainase

    Peta jaringan air minum

    Peta Persampahan

    Peta Rawan Kebakaran

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    16/88

    10 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 2.

    Contoh Profil Kawasan Kumuh Bangkim

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    17/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 11

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 3.

    Contoh Peta Dasar Kawasan Kumuh

    Peta Kota:Citra Satelit

    Peta Kawasan, skala 1:1000

    Peta Kelurahan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    18/88

    12 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    A.4 Pembekalan TPP (Tim Perencanaan Partisipatif)

    1. Uraian : Setelah seluruh data sekunder dan peta yang ada sudah

    dipastikan tersedia, maka tahap berikutnya adalah

    melakukan Pembekalan kepada TPP agar siap

    melaksanakan proses perencanaan partisipatif. TPP yang

    dilatih bisa dari TPP yang sudah ada, bilamana belum

    ada, maka perlu dibentuk terlebih dahulu. Harus

    dipastikan seluruh data sekunder (sesuai list kebutuhan

    data sebelumnya) telah siap terutama peta dasar

    kelurahan.

    2. Pelaksana : Tim Korkot & Faskel

    3. Peserta : Tim Perencanaan Partisipatif

    4. Alat & Bahan : Peta Dasar

    Spidol Plester

    Kertas Plano

    Dll

    5. Media Bantu : Media audio visual Proses Perencanaan Partisipatif danpeta.Modul Pelatihan/Pembekalan TPP :

    Konsep Penanganan Kumuh

    Memahami Profil Kumuh Bangkim (jika ada)

    Memahami peta dan data Panduan Perencanaan

    Partisipatif RKTL

    6. Output : Anggota TPP memahami dan siap melaksanakan

    kegiatan perencanaan partisipatif

    Rencana kegiatan pelaksanaan perencanaan

    partisipatif (Pemetaan swadaya dan penyusunan

    RPI2JM CK / Perencanaan Jangka Menengah

    Infrastruktur Lingkungan Permukiman)

    TPP dan Tim Fasilitator mendapatkan gambaran

    tentang kriteria / indikator kumuh, parameter/hasil

    pendataan kumuh, dan koordinat peta yang terdapatpada profil

    Contoh Profil Kawasan Kumuh yang harus dipelajari

    dapat dilihat pada Profil Kawasan Kumuh Kota

    Peta Kondisi eksisting Kawasan yang memuat batas

    administrasi, blok plan, jaringan jalan, dll.

    Peta Kondisi eksisting kawasan 7 tematik

    7. Langkah-

    langkah

    : Pelatihan perencanaan partisipatif yang terdiri dari

    Konsep dan Mekanisme pelaksanaan pemetaan

    swadaya dan Penyusunan RPI2JM CK

    Pembagian peserta menjadi pokja-pokja, pokjatersebut sekurang-kurangnya terdiri dari:

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    19/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 13

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    1. Pokja Penggalian data tingkat Rumah tangga (Air

    minum, Sanitasi, kondisi dan keteraturan

    bangunan) yang akan menggunakan panduan

    kuisioner untuk penggaliannya2. Pokja Penggalian data tingkat lingkungan

    (Kepadatan bangunan, Sampah, Jalan, Drainase

    dan kebakaran) yang terdiri dari tim:

    FGD

    Transek

    3. Lainnya apabila diperlukan

    Penyusunan rencana Kegiatan Pelaksanaan

    perencanaan partisipatif (Pemetaan swadaya dan

    penyusunan RPI2JM - CK)

    A.5 Tinjauan Dokumen Perencanaan Pembangunan yang ada

    a. Uraian : Pada tahap ini TPP dan Tim Fasilitator melakukan diskusi

    untuk menelaah dokumen perencanaan yang sudah ada

    (RPJM des/RKP kel/PJM Pronangkis/RTPLP/dll)

    berdasarkan data profil kumuh Bangkim yang ada (cermati

    prioritas kriteria / indikator, parameter / hasil yang ada)

    dengan tujuan Mendapatkan informasi / data kegiatan yang

    ada di dokumen perencanaan yang sesuai dan terkaitdengan indikator kumuh yang belum dilaksanakan

    kawasan kumuh setempat.

    b. Pelaksana : TPP, Tim Fasilitator

    c. Peserta : Anggota BKM/LKM, Kelurahan/Desa, RW, RT

    d. Alat & Bahan : a. Kertas Plano

    b. Spidol

    c. Catatan,dll

    e. Media Bantu : a. Peta Tematik 7 indikator kumuh

    b. PJM Ponangkis, RTPLP, RPJM, RTRW, RDTR, dll

    f. Output : Daftar Program/Kegiatan yang sesuai dengan profil kumuh

    bangkim serta indikator bangkim yang belum ada

    kegiatannya.

    g. Langkah-langkah : a. Tim Perencanaan Partisipatif (TPP) didampingi Tim

    Fasilitatormenyiapkanhal-halberikut:

    b. Profil kawasan kumuh dari Bangkim yang sudah

    diklarifikasi KMW/Korkot

    c. Peta dasar 1 : 1000, dan peta 7 (tujuh) tematik

    d. Data perencanaan pembangunan kelurahan terkait (PJM

    Pronangkis, RTPLP, RKP, RPJM des dll)

    e. TPP didampingi Tim Fasilitator melakukan pertemuan

    dengan BKM, Kelurahan / Desa untuk meninjau tentang

    program / kegiatan yang ada di dalam PJM Pronangkis,

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    20/88

    14 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Renta, Renstra, RPJM yang terkait dengan 7 indikator

    kumuh dan belum dilaksanakan

    f. Sandingkan PJM Pronangkis (dan Dokumen

    perencanaan lain) yang ada, dengan indikator kumuhBangkim, apakah ada kegiatan yang berkesesuaian

    indikator tersebut, berikut kurang lebih prosesnya:

    Identifikasi indikator kumuh bangkim yang ada

    Identifikasi kegiatan infrastruktur yang belum

    dilaksanakan dan sesuai dengan indikator kumuh

    tersebut

    Identifikasi pula indikator kumuh bangkim yang

    belum direncanakan kegiatannya dalam Dokumen

    perencanaan pembangunan desa/kelurahan

    tersebut. Tuangkan ke dalam Tabel 1 berikut

    Dan kemudian tuangkan pula ke dalam peta dasar

    skala 1:1000 dan peta tematik yang telah diperoleh

    dalam kegiatan A3

    Tabel 3. Contoh Daftar Kegiatan PJM Pronangkis dllyang sesuai indikator Kumuh Bangkim (yang belum terlaksana)

    NoIndikatorKumuh

    Bangkim

    Ceklist kegiatan DaftarKegiatan

    Sumberdokumen

    Lokasi KetAda

    Tidak

    Ada

    B. PEMETAAN SWADAYA

    B.1 FGD Penggalian Data Awal Persoalan Kumuh

    !" Uraian : FGD Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan

    Kumuh adalah suatu bentuk pendalaman mengenai suatu

    topik dengan melibatkan mental, rasa dan karsa secara

    terstruktur untuk membangun kesadaran kritis peserta

    (masyarakat) mengenai 7 indikator kumuh serta kaitannya

    dengan pola prilaku dan pola pikir sehari-hari masyarakat

    setempat.

    #" Pelaksana : TPP dan Faskel

    $" Peserta : Masyarakat dan RT/RW di lokasi kawasan kumuh

    %" Alat & Bahan Kertas Plano

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    21/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 15

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Spidol warna

    Dll

    &" Media Bantu Panduan FGD

    Peta dasar dan Peta Tematik'" Output : Rumusan Persoalan Kumuh (Matrik persoalan kumuh) 7

    indikator kumuh

    Harapan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan

    Peta Awal Persoalan Kumuh (7 Peta tematik)

    Rencana Transek (Observasi Lapangan)

    (" Langkah-

    langkah

    : Lebih lengkap dilihat di panduan FGD di lampiran 2

    B.2 Observasi Lapangan (Transek)

    !" Uraian : Pada tahap ini TPP didampingi Tim Fasilitator melakukanobservasi lapangan / survey lapangan / transek

    berdasarkan hasil FGD. Tujuannya untuk mendapatkaninformasi kondisi persoalan di kawasan kumuh setempatdan potensi yang ada.

    #" Pelaksana : TPP dan RT/RW Kawasan Kumuh

    $" Peserta : Warga Masyarakat, RW, RT

    %"Alat & Bahan : Kamera

    Spidol Warna Meteran/ laser measure / GPS

    &" Media Bantu : Peta Tematik hasil FGD

    Rumusan Persoalan Hasil FGD

    Instrumen Penggalian data Aspek Lingkungan

    '" Output : Data permasalahan kumuh dan rinciannya di lokasi

    setempat.

    Peta tematik permasalahan kumuh (minimal 7 peta

    tematik) yang lebih lengkap

    Data dan Rekap masalah kumuh terkait aspek

    lingkungan(" Langkah-langkah : Penjelasan lebih lengkap tentang Transek lihat di

    Panduan Observasi lapangan (Transek) lampiran 3. Hasil

    Transek juga direkap dalam fromat tersendiri.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    22/88

    16 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    B.3 Penyebaran Kuisioner

    !" Uraian : Pendataan indikator 100 0 - 100 (kumuh) mempunyai

    sasaran untuk menyediakan informasi yang lengkaptentang indikator kumuh, memahami faktor-faktor

    penentu kumuh dan memahami ketidak-leluasan rumah

    tangga untuk meningkatkan standar kehidupan mereka.

    Sensus indikator kumuh akan mengumpulkan data

    tentang aspek legalitas hunian, keteraturan bangunan,

    kondisi bangunan hunian, akses air minum, pengelolaan

    sanitasi dan pengelolaan sampah rumah tangga.

    #" Pelaksana : TPP

    $" Sasaran : Rumah Tangga di lokasi kawasan kumuh

    %" Alat & Bahan a. Lembar Kuisinoner Rumah Tangga untukpendataan Indikator Kumuh

    b. Alat tulis

    c. Meteran

    d. Kamera

    &" Media Bantu Panduan Pengisian Kuisioner Rumah Tangga

    '" Output : Data dan Rekap Indikator Kumuh Rumah Tangga

    (" Langkah-

    langkah: Lebih lengkap dilihat di panduan Pengisian Kuisioner

    Rumah tangga di lampiran 4. Hasil Kuisioner kemudian

    di rekap dalam format tersendiri.

    B.4. Konsolidasi data tingkat kelurahan

    !" Uraian : Setelah proses PS, (Pemetaan, FGD, transek, dll) seluruh

    hasilnya dikonsolidasikan. Kegiatan ini dilakukan terutama

    untuk mengolah hasil Pemetaan swadaya baik melalui

    FGD, Pemetaan maupun transek ke dalam matrik.

    #" Pelaksana : TPP dan Faskel

    $" Peserta : TPP dan Faskel

    %" Alat & Bahan Kertas Plano

    Spidol

    Dll

    &" Media Bantu Hasil FGD

    Hasil Pemetaan

    Hasil transek

    Rekap kuesioner

    Dll

    '" Output : Matrik permasalahan terkait 7 Indikator kumuh

    Peta Analisis terkait 7 tematik

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    23/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 17

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    (" Langkah-

    langkah

    : Tim PP melakukan konsolidasi data dan informasi di

    tingkat Desa/Kelurahan untuk melihat hasil dari

    kuisioner, FGD awal dan transek

    Masing-masing Tim mempresentasikan hasil pemetaanswadaya, yaitu:

    Rekap hasil kuisioner RT

    Rekap Hasil FGD Lingkungan

    Hasil observasi lapang (transek) berupa peta masalah

    Menuangkan ketiga hasil tersebut kedalam matrik

    permasalahan.

    Menyusun peta analisis

    Menentukan masalah-masalah yang dominan di

    lingkungan RT (Rukun tetangga) untuk menjadi topik

    bahasan dalam FGD tematik Menentukan lokasi-lokasi untuk pelaksanaan FGD

    beserta permasalahan masing-masing wilayah

    Menyusun rencana FGD untuk di tingkat basic

    Tabel 4. Contoh Matrik Permasalahan

    No indikator

    sumberinformasi

    Uraian Masalah(kondisi saat ini) Lokasi Dimensi

    (Ukuran)JmlKK

    1 KeteraturanBangunan

    HasilKuisioner

    60 % membelakangisungai

    40 % dikemiringandiatas 15 %

    RT 01

    2 KepadatanBangunan

    100 unit / Ha RT 01

    3 Kondisi FisikBangunan

    60 % kondisi huniansemi permanen

    RT 01

    4 Jalan Lingkungan

    5 Drainase

    Lingkungan

    FGD tinggi genangan 50 cm

    selama 4 jam6 Pembuangan air

    Limbah

    7

    Penyediaan AirBersih & AirMinum

    8PengelolaanPersampahan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    24/88

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    25/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 19

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Tabel5Contoh

    MatrikHasilFGDTematikDiTingkatBasic

    RT...

    RW....

    Des

    a/Kelurahan...................

    No

    indikator

    Sumberinformasidarihasilkompilasida

    ta

    sebelumnya

    SumberinformasidarihasilFGD

    Uraia

    n

    Masalah

    (kondisi

    saatini)

    Lokasi

    Dimensi

    (Ukuran)

    Jm

    l

    KK/K

    RT

    Faktor

    Penyebab

    Akibatyg

    Ditimbulka

    n

    Potensiyangada

    untukmencapai

    upayatersebut

    Upaya-upayayang

    dapatdilakukan

    untuk

    menyelesaikan

    perm

    asalahan

    1

    Keteraturan

    Bangunan

    60%

    membelaka

    ngisung

    ai

    40%

    dikemiri

    nga

    ndiatas

    15

    %

    RT01

    300unit

    400K

    K

    m

    engikuti

    pembangunan

    rumah

    sebelumnya

    b

    eluma

    da

    aturan

    pembangunan

    rumah

    k

    ondisisungai

    tidaknyaman

    danaman

    sungai

    menjadi

    wabah

    penyakit

    aliransung

    ai

    tersumbat

    karena

    penumpukan

    sampah

    airsungaibau

    adakemauan

    masyarakat

    adalahanuntuk

    pembangunan

    jalanpinggir

    sungai

    melakukan

    sos

    ialisasidan

    pen

    yadaran

    mengenai

    aturan

    ban

    gunandan

    ling

    kungan

    pen

    ataan

    sun

    gaiuntuk

    beb

    assampah

    menyepakati

    aturanbersama

    mengenai

    pem

    bangunan

    rum

    ah

    membuat

    pen

    gelolaan

    sam

    pah

    membangun

    jala

    ndipinggir

    sun

    gai

    2

    Kepadatan

    Bangunan

    100unit/

    Ha

    RT01

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    26/88

    20 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM

    C.1 Perumusan Indikasi Program

    a. Uraian : Perumusan indikasi program merupakan kegiatan untuk

    merangkum hasil dari FGD ditingkat Basis, Konsolidasi

    tingkat Pemerintah Daerah Kota / Kabupaten, tingkat

    Kelurahan / Desa, dan Hasil Konsolidasi data terkait 7

    tematik menjadi rencana dan indikasi program

    b. Pelaksana : TPP dan Faskel

    c. Peserta : TPP, BKM, Aparat Desa/Kelurahan, lembaga desa/Kel

    d. Alat & Bahan Kertas Plano

    Spidol

    Dll

    e. Media Bantu Hasil FGD Tematik :

    Matrik Hasil FGD Ditingkat Komunitas Peta Tematik

    Komitmen dan aturan bersama

    f. Output : Indikasi program/kegiatan penanganan permukiman

    kumuh (RKP)

    Prioritas kegiatan penanganan permukiman kumuh

    Tahun 2015

    Peta kegiatan proritas penanganan permukiman kumuh

    Tahun 2015 (1:1000)

    Aturan bersama

    g. Langkah-langkah : Tim Fasilitator dan TPP melakukan kompilasi data dariseluruh hasil FGD tingkat komunitas menjadi matrik

    analisis tingkat kelurahan.

    Melakukan koordinasi dengan Kepala Desa/Lurah dan

    BKM untuk penyelenggaraan lokakarya

    Mengundang TPP, BKM, Lembaga Desa/Kelurahan

    untuk pelaksanaan lokakarya

    Pelaksanaan lokakarya secara umum sebagai berikut :

    a. Sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan pemetaan

    swadaya di tingkat Komunitas oleh Ketua TPP

    b. Penjelasan pelaksanaan perumusan masalah dananalisa di setiap RT atau kawasan

    c. Menjelaskan data rekap hasil FGD tematik diseluruh

    lokasi basis

    d. Melakukan diskusi kelompok berdasarkan tematik

    untuk merumuskan skenario penanganan

    permukiman kumuh sampai menghasilkan indikasi

    program penanganan permukiman kumuh dan

    penyepakatan aturan bersama sesuai matrik

    rencana indikasi program. (alternatif solusi yang ada

    dalam matrik hasil FGD Tematik, digunakan menjadimasukan perumusan program)

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    27/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 21

    T

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    e. Diskusi pleno penyepakatan hasil diskusi kelompok

    sampai menghasilkan indikasi program/kegiatan

    penanganan permukiman kumuh di tingkat

    Desa/Kelurahan

    f. Melakukan musyawarah prioritas kegiatan

    penanganan permukiman kumuh Tahun 2015.

    g. Kemudian tuangkan Rencana-rencana tersebut ke

    dalam peta rencana.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    28/88

    22 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Tabel6ContohMatriksRencanaIndikasiProgram

    Desa/Kelurahan

    :

    Kecamatan

    :

    Kota/Kabupaten

    :

    No

    Program

    Ur

    aian

    Keg

    iatan

    Lokasi

    V

    olume

    Satuan

    PenerimaManfaat

    (JumlahKK)

    Per

    kiraan

    b

    iaya

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    29/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 23

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 4 Contoh Peta Rencana Pembangunan Jalan Lingkungan

    Gambar 5 Contoh Peta Rencana Pembangunan Drainase

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    30/88

    24 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 6 Contoh Peta Rencana Pengelolaan Sampah

    Gambar 7 Contoh Peta Rencana Penyediaan Air Bersih

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    31/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 25

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 8 contoh Peta Rencana Perbaikan Bangunan

    Gambar 9 Contoh Peta Rencana Pengamanan Kebakaran

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    32/88

    26 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    C.2 Konsultasi dengan Pemda dan Stakeholder

    a. Uraian : Konsultasi hasil perumusan indikasi program dengan

    pemda dan stakeholder merupakan kegiatan untuk

    mensikronkan hasil perencanaan partisipatif dengan

    perencanaan dan kebijakan kota serta memperolehmasukan dari berbagai pihak.

    b. Pelaksana : Lurah/kades/BKM

    c. Peserta : TPP/Anggota LKM, Kelurahan/Desa, RW, RT, utusan

    warga

    d. Alat & Bahan Plano

    Format Renta PIP

    Spidol

    Infokus

    laptop

    Dlle. Media Bantu Peta skenario rencana

    Indikasi program/kegiatan penanganan permukiman

    kumuh (RKP)

    Prioritas kegiatan penanganan permukiman kumuh

    Tahun 2015

    Aturan bersama

    f. Output : Dokumen perencanaan hasil konsultasi

    Komitmen pemda dan stakeholder dalam pelaksanaan

    penanganan dan pencegahan kumuh

    g. Langkah-

    langkah

    : Melakukan koordinasi dengan Lurah/Kades, BKM,

    pemda dan stakeholder untuk penyelenggaraan

    Konsultasi

    Menyiapkan media bantu hasil perumusan indikasi

    kegiatan

    Mengundang Tim PP, BKM, Lembaga Desa/Kelurahan

    Pemda, stakeholder kota, untuk pelaksanaan konsultasi

    Pelaksanaan konsultasi secara umum sebagai berikut :

    a. Sosialisasi proses pelaksanaan Pemetaan Swadaya

    hingga tahap perumusan indikasi kegiatan oleh

    Ketua Tim PP

    b. Penjelasan pelaksanaan Konsultasi

    c. Menjelaskan hasil perumusan indikasi kegiatan

    d. Pemda dan stakeholder lainya memberikan

    masukan terhadap rencana indikasi kegiatan

    e. Penyempurnaan rencana indikasi kegiatan

    f. Membangun komitmen terhadap rencana

    pelaksanaan penanganan kumuh

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    33/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 27

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    C.3 Penyepakatan Kegiatan dengan Pokja PKP

    a. Uraian : TPP, Konsultan dan Tim fasilitator difasilitasi oleh

    koordinator kota/asisten korkot melakukan konsultasi

    dengan Pokja PKP, Satker Bankim Provinsi/PPK Kumuh

    Kab/Kota untuk mendiskusikan hasil perencanaanmasyarakat. Tujuannya Mendapatkan penjelasan dari Pokja

    tentang hasil rencana masyarakat tersebut dapat

    dilaksanakan oleh masyarakat dan kontraktor

    b. Pelaksana : TPP, Tim Fasilitator

    c. Peserta : Anggota BKM/LKM, Kelurahan/Desa, RW, RT

    d. Alat & Bahan : Spidol warna

    Pensil

    Format Berita Acara

    e. Media Bantu Peta Rencana Kegiatan

    Renta PIPf. Output : Berita acara kesepakatan pelaksanaan kegiatan antara

    masyarakat, Satker Bangkim Prov/PPK Kab/Kota dan

    konsultan DED

    Aturan bersama

    g. Langkah-langkah : Tim Perencanaan Partisipatif (TPP) didampingi Tim

    Fasilitator, Korkot / Askot mandiri menyiapkan hal-hal

    berikut:

    a. Dipastikan membawa matrik RKP

    b. Dipastikan Peta Rencana Tematik

    TPP, Pokja, Konsultan mendiskusikan rencana kegiatanpenanganan kawasan kumuh yang diperkuat dengan

    peta rencana per tematik

    Apabila sudah ada kesepakatan, kemudian menyusun

    berita acara kesepakatan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    34/88

    28 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    35/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 29

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    36/88

    30 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    LAMPIRAN 1LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PETA TEMATIK 7 INDIKATOR KUMUH

    Langkah-langkah pembuatan peta tematik 7 indikator kumuh kurang lebih sebagai

    berikut:

    1. Langkah langkah Pembuatan Peta Keteraturan dan Kondisi Bangunan:

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan mengingatkan kembali pada kriteria yang terdapat

    pada 7 indikator kumuh yang sudah ada.

    c) Tuliskan kriteria 7 indikator Kawasan Kumuh yang sudah ada, kemudian

    diskusikan kembali

    d) Buatlah peta keteraturan dan kondisi bangunan berdasarkan peta wilayah

    yang sudah dibuat pada kegiatan sebelumnya.

    e) Kemudian diskusikan bersama peserta lokasi lokasi rumah warga.

    f) Dokumentasikan peta dan informasi informasi penting yang didapat.

    g) Cantumkan pada sudut peta, peserta, pemandu, tempat dan tanggal

    diskusi

    h) Lanjutkan dengan kajian tentang keteraturan dan kondisi bangunan yang

    ada.

    2. Langkah langkah Pembuatan Peta Pelayanan Air Minum

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pelayanan

    Air Minum tersebut,c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran pelayanan Air Minum

    terhadap penduduk

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang pelayanan air minum

    3. Langkah langkah Pembuatan Peta pengelolaan air limbah

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem

    pengelolaan air limbah tersebut,

    c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran tentang sistem pengelolaan

    air limbah yang sudah berjalan selama ini.

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang sistem pengelolaan air limbah.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    37/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 31

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    4. Langkah langkah Pembuatan Peta pengelolaan sampah

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan sistem

    pengelolaan sampah tersebut,

    c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran tentang sistem pengelolaan

    sampah yang sudah berjalan selama ini.

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang sistem pengelolaan sampah.

    5. Langkah langkah Pembuatan Peta Jaringan Jalan Lingkungan

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan jaringan

    jalan lingkungan tersebut,

    c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran tentang jaringan jalan

    lingkungan.

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang jaringan jalan lingkungan.

    6. Langkah langkah Pembuatan Peta Saluran Drainase dan Area Genangan

    / Banjira) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan saluran

    drainase dan area genangan / banjir tersebut,

    c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran tentang jaringan saluran

    drainase dan area genangan / banjir.

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang saluran drainase dan area genangan / banjir.

    7. Langkah langkah Pembuatan Peta Kawasan Rawan Bencana Kebakaran

    a) Terangkan maksud dan tujuan pemetaan, dan jelaskan juga bahwa

    kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan dari pemetaan wilayah.

    b) Awali kegiatan dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan kawasan

    rawan bencana kebakaran tersebut,

    c) Gambaran yang dipetakan adalah gambaran tentang kawasan yang rawan

    bencana kebakaran.

    d) Buat legenda terlebih dahulu, sesuai dengan yang telah disepakati

    sebelumnya, lalu kemudian lokasinya diplot ke dalam peta.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    38/88

    32 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    e) Lanjutkan kajian lebih mendalam dengan menggunakan matrik kajian

    tentang bahaya kebakaran.

    Contoh Peta Tematik Kondisi Eksisting Jaringan Jalan

    Contoh Peta Tematik Jaringan Drainase

    Gambar 6 Contoh Peta Tematik Kondisi dan Kepadatan Bangunan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    39/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 33

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Gambar 6 Contoh Peta Tematik Kondisi dan Kepadatan Bangunan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    40/88

    34 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Contoh Peta Tematik Kondisi Sanitasi

    Contoh Peta Tematik Kondisi Pengelolaan Sampah

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    41/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 35

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Contoh Peta Tematik Kondisi Rawan Kebakaran

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    42/88

    36 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    LAMPIRAN 2

    Focus Group Discussion (FGD):Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh

    I. Pengantar

    Dalam penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganan permukiman kumuh,

    banyak metoda yang bisa digunakan diantaranya, Wawancara Semi Terstruktur,

    Observasi lapangan, dll, namun dalam KAK ini difokuskan pada metoda Fokus Grup

    Diskusi. Fokus Grup Diskusi ini untuk melihat kenyataan yang sebenarnya terkait 7

    indikator kumuh yang hanya bisa dilakukan dengan suatu proses analisis sosial yang

    kritis.

    Membuat analisa sosial kritis, artinya mencari secara kritis hubungan sebab akibat,

    sampai halhal yang paling dalam sehingga dapat ditemukan akar permasalahanyang sebenarnya..

    Untuk membuat analisa sosial kepadatan,kekumuhan dan kemiskinan setiap kondisi,

    baik itu eksternal maupun internal, harus ditelusuri dan kemudian dicari hubungan

    sebab akibatnya dalam suatu kerangka yang logis sehingga dapat ditemukan

    masalahmasalah pokok dalam masyarakat tersebut.

    Dalam melakukan proses analisa kritis bersama masyarakat, seperti layaknya

    seorang dokter dalam mendiagnosa pasiennya, Tim FGD Penggalian Gagasan

    Pencegahan dan Penanganan Kumuh harus mempunyai panduanpanduan

    pertanyaan kritis yang dapat menggerakan diskusi sehingga masalah yang muncul

    bukan hanya gejala masalahnya saja tetapi lebih dalam dari kondisi yang bisa kasat

    mata dilihat oleh kita.

    II. Pemahaman penggalian gagasan Pencegahan dan Penanganankumuh

    FGD Penggalian Gagasan Pencegahan dan PenangananKumuh adalah suatu bentuk

    pendalaman mengenai suatu topic dengan melibatkan mental, rasa dan karsa secara

    terstruktur untuk membangun kesadaran kritis peserta (masyarakat) mengenai 7

    indikator kumuh serta kaitannya dengan pola prilaku dan pola pikir sehari-hari

    masyarakat setempat.

    Penggalian Gagasan Pencegahan dan PenangananKumuh dilakukan untuk

    menumbuhkan kesadaran kritis masyarakat terhadap akar penyebab masalah 7Indikator kumuh. Kesadaran kritis ini menjadi penting, karena selama ini seringkali

    dalam berbagai program yang menempatkan masyarakat sebagai objek seringkali

    masyarakat diajak untuk melakukan berbagai upaya pemecahan masalah tanpa

    mengetahui dan menyadari masalah yang sebenarnya (masalah dirumuskan oleh

    Orang Luar). Kondisi tersebut menyebabkan dalam pemecahan masalah

    masyarakat hanya sekedar melaksanakan kehendak Orang Luar atau karena tergiur

    dengan iming iming bantuan uang, bukan melaksanakan kegiatan karena benar

    benar menyadari bahwa kegiatan tersebut memang bermanfaat bagi pemecahan

    masalah mereka.

    Kesadaran ini penting sebelum akhirnya masyarakat menyepakati bagaimana

    sebaiknya Pencegahan dan Penanganankumuh dilaksanakan, serta menyepakati

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    43/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 37

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    bagaimana mendorong keterlibatan masyarakat sasaran bersama komponen

    masyarakat lainnya dalam memanfaatkan akses peluang yang ada untuk mendukung

    Pencegahan dan Penanganankumuh yang akan merekalakukan.

    1. Substansi Pesan Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan

    Kumuha) Masyarakat belajar mengetahui, memahami dan merumuskan masalah 7

    indikator kumuh menurut versi mereka sendiri;

    b) Masyarakat belajar memahami akar penyebab 7 indikator kumuh yang utama

    adalah perilaku/sikap ;

    c) Pembelajaran masyarakat bahwa memudarnya kepedulian dan kesatuan

    sosial, serta berkembangnya paham individualisme dan kepentingan sepihak

    merupakan salah satu diantara penyebab masalah 7 indikator kumuh di

    wilayahnya;

    d) Mendorong Masyarakat untuk saling percaya satu sama lain;

    2. Tujuan Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh

    a) Memberikan pemahaman masyarakat tentang Pencegahan dan Penanganan

    kumuh sebagai pembelajaran prinsip dan nilai pada pelaksanaan kegiatan

    merumuskan bersama Penataan lingkungan di wilayahnya;

    b) Membuka akses bagi masyarakat sasaran di kawasan target untuk

    berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Pencegahan dan Penanganan sejak

    tahap awal;

    c) Mewujudkan rasa memilik masyarakat sasaran dan kepedulian

    masyarakat lainnya terhadap upaya-upaya Pencegahan dan Penanganan

    kumuh;

    d) Mengidentifikasi aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat sasaran

    mengenai bagaimana sebaiknya Pencegahan dan Penanganan kumuh di

    laksanakan di kelurahannya;

    e) Masyarakat memahami bahwa kepadatan, kekumuhan dan kemiskinan

    bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau masyarakat kawasan saja,

    melainkan tanggung jawab bersama;

    f) Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat bahwa upaya Pencegahan

    dan Penanganan kekumuhan harus dimulai dari diri sendiri melalui

    perubahan mental dan prilaku serta kerja keras

    III. Operasional Kegiatan

    1. Penanggung Jawab

    Penanggung jawab kegiatan Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan

    Kumuh adalah relawan yang tergabung dalam Tim Perencanaan Partisipatif, yang

    difasilitasi oleh Tim Fasilitator.

    2. Perlengkapan

    a) Peta eksisting dan peta dasar (7 Peta Tematik)

    b) Pertanyaan-pertanyaan kunci terkait isu yang digali

    c) Tabel atau matrik untuk mempermudah klasifikasi hasil diskusid) Berita acara pelaksanaan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    44/88

    38 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    e) Alat tulis

    3. Waktu Pelaksanaan

    Waktu pelaksanaan kegiatan FGD adalah saat pelaksanaan pemetaan masyarakat.

    4. Keluaran

    a) Persepsi mengenai Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh

    menurut versi masyarakat

    b) Akar Penggalian Gagasan Pencegahan dan Penanganan Kumuh sesuai dengan

    tipologi yang dirumuskan;

    c) Hasil-hasil diskusi masyarakat berdasar Penggalian Gagasan Pencegahan dan

    Penanganan Kumuh bahan diskusi untuk Pencegahan dan Penanganan kumuh;

    Matrik dan peta tematik

    d) Rumusan kebutuhan tenaga Ahli pendukung

    e) Catatan hasil FGD tingkat kelompok/komunitas/kawasan dan berita acara hasil

    FGD tingkat Kelurahan.

    IV. Tahapan Kegiatan

    No Tahapan Kegiatan Sasaran

    1 Rembug Warga SosialisasiPembelajaran PenggalianGagasan Pencegahan danPenanganan Kumuh &Pembentukan tim Pemandu

    FGD

    Terbentuknya Tim Pemandu FGD (TPP) yangterdiri dari para relawan

    2 Bimbingan Praktek FGDPenggalian GagasanPenangan Kumuh KepadaTim FGD

    Tim Pemandu FGD memahami konsep

    dasar tentang Penggalian GagasanPencegahan dan Penanganan Kumuh

    Tim Pemandu FGD menguasai teknik-

    teknik fasilitasi dan langkah-langkah dalamdiskusi kelompok terarah

    3. Penyelenggaraan FGD

    penggalian gagasanpenanganan dan

    pencegahan kumuh tingkatkelurahan (penggalian

    informasi dan data awal)

    Seluruh relawan P2KP, lembaga2 RT danRW/Lingkungan, Aparat dan Lembaga2

    dilevel kelurahan, perwakilan perempuandan warga kawasan miskin kumuh. mau

    berperan aktif melibatkan diri baik sebagaiTim fasilitasi maupun sebagai narasumber.

    Informasi dan data awal gagasan

    penanganan dan pencegahan kumuh(matrik/tabel dan peta tematik)

    Terbangun Komitmen dan ada rencanatindak lanjut FGD dan survay dilokasi yang

    menjadi target ((RT/RW/Blok/Gang)

    4 PenyelenggaraanSerangkaian FGD dikawasan

    prioritas (RT/RW/Blok/Gang)tindak lanjut FGD tingkat

    kelurahan.

    Masyarakat sasaran mau berperan aktifdalam kegiatan FGD Adanya kesepakatanbersama bagaimana Pencegahan dan

    Penanganan kumuh akan dilaksanakan

    Informasi dan data lengkap mengenai

    gagasan penanganan /pencegahan kumuh

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    45/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 39

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    (matrik/tabel dan peta tematik)

    Terbangun Komitmen dan ada rencana

    tindak lanjut pencegahan dan penangan

    5 Sosialisasi hasil PenggalianGagasan Pencegahan dan

    Penanganan Kumuh

    Semua warga mengetahui hasil dan Tindak

    lanjut kegiatan berikutnya

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    46/88

    40 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Desa/kelurahan

    :_____

    ___________________

    Kecamatan

    :_____

    ___________________

    Kota/Kabupaten

    :_____

    ___________________

    BerikutiniadalahhasilFGDP

    enggalianGagasanPencegaha

    ndanPenangananKumuhyang

    diselenggarakanolehmasyarakatserta

    perangkatkelurahanpadaha

    ri____________

    tanggal___________

    jam____s/d___

    bertempatdi_____________

    yangdihadirioleh_____peserta

    (terlampir)

    Kawasan

    Permukiman

    Kumuh(Ciri

    Umum)

    Uraianprofil

    Permukimankumuh

    setem

    patmenurut

    m

    asyarakat

    (peny

    ebab,ciri,dll)

    AspirasidanH

    arapanMasyarakatTerhadapP

    elaksanaanPencegahandanPenanganan

    kumuhdiKelurahannya

    Serangkaianupaya/

    tindakanpencegahan

    kumuh

    Serangkaian

    upaya/tindakan

    penanganankumuh

    PelibatanPeran

    sertamasyarakat

    HarapanWarga

    7

    indika

    toryang

    ada

    sesuikarakteristiklokal

    1.HasilFGDKelompokKeteraturanBangunan

    2.HasilFGDKelompokJaringan/KondisiJalan/Gank

    3.HasilFGDKelompokJaringan/KondisiSungai&Drain

    ase

    4.HasilFGDKelompokSanitasi

    5.HasilFGDKelompokPersampahan

    6.HasilFGDKelompokBahayaKebakaran

    7.HasilFGDKelompokAirBersih

    HasilAwalFGDPenggaliangagasanPencegahandan

    PenanganankumuhTingkatKelurahan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    47/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 41

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    DenganhasilFGD

    PenggaliangagasanPencegahandanPe

    nanganankumuhinidibuatuntukdijadikandasarpertimbangandanlandasan

    utamadalampelaksanaan

    PencegahandanPenanganankumuhdiwilayahkami.

    TimPemanduFGD

    Nama

    /wakildari

    TandaTangan

    1!!!!!!!!!!!!..............(!!!!!!!!..)

    2!!!!!!!!!!!..........!....(!!!!!!!!..)

    3!!!!!!!!!!!..........!....(!!!!!!!!..)

    4!!!!!!!!!!!..........!....(!!!!!!!!..)

    5!!!!!!!!!!!..........!....(!!!!!!!!..)

    Mengetahui,

    Kelurahan/Desa

    KoordinatorBKM

    (!!!!!!!!!!..!.)

    (!!

    !!!!!!!!..!.)

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    48/88

    42 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    D

    esa/kelurahan

    :________________________

    K

    ecamatan

    :________________________

    K

    ota/Kabupaten

    :________________________

    BerikutiniadalahCatatanProseshasilFGDPenggaliangagasan

    PencegahandanPenangananKumuhyangdiselenggarakanoleh

    Tim

    PemanduFGDbesertaperangkatRT/RW/kelurahan/desapadahari____________

    tanggal___________

    jam____

    s/d___

    bertempatdi_____________

    yan

    gdihadirioleh_____

    peserta(ter

    lampir)

    REFLEKSIKUMUH

    IDENTIFIKASIMASALAH,KLA

    SIFIKASIMASALAH&HUBUN

    GANSEBAB-AKIBATPERMUK

    IMANKUMUH

    KriteriakawasanPermukiman

    KUMUH

    AdakahlokasikawasanPerm

    ukimanKUMUH?

    Sepakatikriterianya!

    Apakahkriteriadiatascocokdenganlokasikawasan

    kumuhyangakanditanganis

    aatini

    Pandudiskusiarahkankepe

    mbahasanpertanyaankunci7

    indikatorkumuh(keteraturan

    bangunan,

    Airminum,

    jaringanjalan,sanitasi,persa

    mpahan,

    Drainase,

    penangananbahayakebakaran)

    Apakahyangmenyebabkankondisidiatas

    Sebutkanpenyebabakib

    atkawasanPermukimankumuh

    Gunakaninstrumenpertanyaankunci7indikatorkumuh

    Yangmenjadiakarmasalahpe

    rmukimankumuhadalah:

    buatkanpohon/akarmasalahpenyebabkawasanpermukiman

    kumuh

    Harapandariwargakawasante

    rhadapPencegahandan

    Penanganankumuh:

    Apakahbapak/ibumauikutterlibatdalamPencegahandan

    Penanganan?

    Bagaimanaseharusnyabapak/ibuterlibatdalamPenanganan?

    Bagaimanabentukketerlibatan

    yangdiharapkanbapak/ibu?

    Bentukdanjenismanfaatapayangdiharapkan?

    Bagaimanaagarmanfaatyang

    diharapkanitudapatberdampak

    pada

    peningkatankualitashidup?

    Lampiran;CatatanProsesHas

    ilFGDTingkat

    Kelurahan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    49/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 43

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Top

    ik:KondisiJaringanJalan

    IDE

    NTIFIKASIMASALAH,KLASIFIKASIMASALAH&HUBUNGAN

    SEBAB-AKIBATJARINGAN/KO

    NDISIJALAN/GANGYANG

    ME

    NGAKIBATKANPERMUKIMANKUMUH

    KriteriaJalandikawasanPermukim

    anKUMUH

    Guna

    kanpe

    tatema

    tikjaringanja

    lan

    /gange

    ks

    isting

    Ada

    ka

    hJa

    lan

    /gangyangmenye

    ba

    bkan

    lokas

    ikawasanmen

    jadi

    Permu

    kiman

    KUMUH?

    Ciri-c

    irijalan

    /gan

    kyangmengak

    iba

    tkan

    kumu

    h!(ban

    ding

    kan

    dengans

    tan

    dar

    jalan

    /gan

    kse

    harusnya

    )

    -jang

    kauanpe

    layanan

    jaringanja

    lan

    (terlayan

    ia

    kses

    )

    -Perkerasan

    jalan

    (con

    bloc

    k,a

    spa

    lt,b

    eton

    dll)

    -Dra

    inase,

    Pe

    des

    trian,

    ram

    bu-ram

    bu,l

    anse

    kap

    -kon

    disifis

    ikjaringan

    jalanpermu

    kaanyangrusa

    k(me

    ter)

    Sepa

    ka

    tic

    iri-c

    iritadia

    da

    dilo

    kas

    imanasa

    ja(tan

    da

    idiPe

    ta

    tema

    tik)

    Apakahyangmenyebabkankon

    disidiatas

    Se

    bu

    tkanpenye

    ba

    ba

    kibat

    Ja

    lan

    /gan

    kyangmen

    jadikan

    kawasan

    Permu

    kiman

    kumuh

    Yan

    gmenjadiakarmasalahjalan/g

    ankdijadikanalasan

    pen

    yebabpermukimanmenjadikumuhadalah:

    bua

    tkan

    poh

    on

    /akarmasa

    lahpenye

    ba

    bjalan/gan

    kdija

    dikana

    lasan

    pen

    ye

    ba

    bpermu

    kimanmen

    jadikumu

    h!

    HarapandariwargakawasanterhadapPencegahandan

    Penanganankumuhsesuitopik

    :

    Apa

    ka

    hbapa

    k/ibumau

    iku

    tterl

    iba

    tda

    lam

    Pencega

    han

    dan

    Penanganan

    ?

    Baga

    imanase

    harusnya

    bapak/

    ibu

    terl

    iba

    tda

    lam

    Penanganan

    ?

    Baga

    imana

    ben

    tukke

    terl

    iba

    tan

    yang

    diharap

    kan

    bapa

    k/ibu

    ?

    Ben

    tukdan

    jen

    isman

    faa

    tapay

    ang

    diharap

    kan

    ?

    Baga

    imanaagarman

    faa

    tyang

    diharap

    kan

    itu

    dapa

    tberdampa

    k

    pa

    dapen

    ing

    ka

    tan

    kua

    litas

    hidu

    p

    ?

    Sepa

    ka

    tirencana

    tin

    da

    klan

    jutterka

    itpemas

    tianme

    laluisurveyd

    ll!

    Top

    ik:KondisiJaringanSungai/Drainase

    IDE

    NTIFIKASIMASALAH,KLASIFIKASIMASALAH&HUBUNGAN

    SEBAB-AKIBATJARINGAN/KO

    NDISISUNGAI/DRAINASEYANG

    ME

    NGAKIBATKANPERMUKIMANKUMUH

    KriteriaSungai/DrainasedikawasanPermukimanKUMUH

    Guna

    kanpe

    tatema

    tikjaringansunga

    i/dra

    inasee

    ks

    isting

    Ada

    ka

    hsunga

    i/dra

    inaseyang

    menye

    ba

    bkan

    lokas

    ikawasan

    men

    jadiPermu

    kiman

    KUMUH

    ?

    Apakahyangmenyebabkankon

    disidiatas

    Se

    bu

    tkanpenye

    ba

    ba

    kib

    atsunga

    i/dra

    inasemen

    jadikan

    kawasan

    Permu

    kiman

    kum

    uh

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    50/88

    44 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    Ciri-c

    irisunga

    i/dra

    inasey

    angmenga

    kiba

    tkan

    kumu

    h!

    (ban

    ding

    kan

    dengans

    tan

    darsunga

    i/dra

    inasese

    harusnya)

    -Genangan;

    tingg

    igenangan

    >30cm

    le

    bihdari

    2jam

    dan

    lebih

    dari

    2ka

    liperta

    hun

    -Sum

    bergenangan;a

    irla

    ut,sunga

    i/rawa

    /danau,

    hu

    jan

    -Jaringan

    dra

    inase;

    terbu

    ka

    /tertu

    tup,

    ba

    kkon

    tro

    l10m,

    menga

    lir -k

    on

    disifis

    ikdra

    inaseyan

    grusa

    k(me

    ter)

    -Terhu

    bung

    dra

    inasesekun

    der

    ko

    ta

    Sepa

    ka

    tic

    iri-c

    iritadia

    da

    dilo

    kas

    imanasa

    ja(tan

    da

    idiPeta

    tema

    tik)

    Yangmenjadiakarmasalahsu

    ngai/drainasedijadikanalasan

    penyebabpermukimanmenjad

    ikumuhadalah:

    bua

    tkan

    po

    hon

    /akarmasa

    lahpenye

    ba

    bs

    unga

    i/dra

    inase

    dija

    dikana

    lasan

    penye

    ba

    bpermu

    kimanmen

    jadikumu

    h!

    Harapandariwargakawasa

    nterhadapPencegahandan

    Penanganankumuhsesuitopik:

    Apa

    ka

    hbapa

    k/ibumau

    iku

    tterl

    iba

    tda

    lam

    Pencega

    han

    dan

    Penanganan

    ?

    Baga

    imanase

    harusnya

    ba

    pa

    k/ibu

    terl

    iba

    tda

    lam

    Penanganan

    ?

    Baga

    imana

    ben

    tukke

    terlib

    atanyang

    diharap

    kan

    bapa

    k/ibu?

    Ben

    tukdan

    jen

    isman

    faatapayang

    diharap

    kan

    ?

    Baga

    imanaagarman

    faatyang

    diharap

    kan

    itu

    dapa

    tberdam

    pa

    k

    pa

    dapen

    ing

    ka

    tan

    kua

    litas

    hidup

    ?

    Sepa

    ka

    tirencana

    tin

    da

    kla

    njutterka

    itpemas

    tianme

    laluisurv

    ey

    dll!

    Topik:KondisiKeteraturanBa

    ngunan

    IDENTIFIKASIMASALAH,KLA

    SIFIKASIMASALAH&HUBUNG

    ANSEBAB-AKIBATKETERATURANBANGUNANYANG

    MENGAKIBATKANPERMUKIM

    ANKUMUH

    Kriteriaketeraturanbangunan

    dikawasanPermukimanKUMUH

    Guna

    kanpe

    tatema

    tikke

    teraturanbangunane

    ks

    isting

    Ada

    ka

    hketeraturanban

    gunanyangmenye

    ba

    bkan

    lokasi

    kawasanmen

    jadiPermu

    kiman

    KUMUH?

    Ciri-c

    iriketeraturanbang

    unanyangmenga

    kiba

    tkan

    kumu

    h!

    (ban

    ding

    kan

    dengans

    tan

    darketeraturanbangunan

    se

    harusnya

    )

    -bangunan

    tida

    kmeng

    hadap

    jalan

    -bangunan

    tida

    kmem

    bela

    kang

    isunga

    i/ba

    dana

    ir

    -bangunan

    tida

    kpunyaa

    kses

    langsung

    ke

    jalan

    Apakahyangmenyebabkan

    kondisidiatas

    Se

    bu

    tkanpenye

    ba

    bak

    iba

    tketeraturanbangunanmen

    jadikan

    kawasan

    Permu

    kiman

    ku

    mu

    h

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    51/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 45

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    -lokasibangunan;a.kemiringanlahan>15(rawanlongsor),

    b.berada

    diataslahansempadan(rawa/sungai/pantai/

    gambut/danau)

    -luasbangunanhunian

    lantai2 kali dalam 5 tahun

    d = Tidak pernah terjadikebakaran dalam 5 tahun

    kejadian kebakaran dalamjangka waktu 5 tahun terakhir.

    2. Penyebab KejadianBencana Kebakaran

    a = Tungku/kompor masak

    b = Konsleting Listrik

    c = Kebakaran hutan/ilalang

    d = Pembakaran sampah

    e = lainnya

    Jika ada kejadian dalam 5tahun terakhir, tanyakan padaresponden apakah penyebabkebakaran yang terjadi (bolehlebih dari 1 jawaban).

    3. Sarana PencegahanBahaya Kebakaran

    a.Sarana PencegahanMobile/bergerak

    a = Mobil Pemadamkebakaran

    b = Motor GerobakPemadam kebakaran

    c = Sarana Pemadamkebakaran lainnya

    d = Tidak ada saranapencegahan kebakaran

    Tanyakan dan amati apakah dilokasi observasi adakendaraan sebagai saranapemadam/pencegahankebakaran.

    b.Sarana PencegahanTetap

    a = Pos/Stasiun Pemadam

    b = Hidran air

    c = lainnyad = tidak ada

    Tanyakan dan amati apakah dilokasi observasi ada saranapemadam/ pencegahan

    kebakaran.

    1. Tanggal Pendataan Isikan tanggal wawancara keKK ini. Tuliskan: TG/BL/TH,masing-masing 2 digit.

    Misalnya tanggal 17 Maret2015 ditulis 17/03/15.

    2. Nama,TandatanganEnumerator

    Isilah nama lengkapEnumerator dengan hurufcetak. dan bubuhkantandatangan setelahdipastikan kuesioner terisilengkap.

    3. TandatanganResponden

    Isilah nama lengkapresponden dengan hurufcetak. Contoh: SUSILAWATIdan bubuhkan tandatangan

    4. TandatanganKoordinator Tim

    Isilah nama lengkapKoordinator Tim dengan hurufcetak. dan bubuhkantandatangan setelah kuesioner

    diverifikasi.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    67/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 61

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    LAMPIRAN 4

    Panduan Wawancara Terstruktur (Kuisioner)

    I. PENDAHULUAN

    Panduan ini dipersiapkan sebagai pedoman dasar bagi enumerator dalam sensus

    pendataan indikator kumuh aspek Rumah Tangga. Panduan ini berisi tatacara

    menyeluruh tentang bagaimana melakukan pendataan indikator kumuh untuk aspek

    rumah tangga, yang meliputi :

    1) Cakupan pendataan indikator kumuh

    2) Uraian tugas;

    3) Petunjuk umum tata cara pengisian kuesioner;

    4) Definisi kata kunci dan konsep

    5) Kuesioner Rumah tangga

    II. PELAKSANAAN LAPANGAN

    2.1. Cakupan Pendataan Indikator Kumuh

    1) Tujuan dan Sasaran

    Panduan pengisian kuisioner bertujuan untuk memberikan petunjuk pengisian kuisioner

    dan wawancara agar diperoleh pemahaman yang sama terhadap

    pengertian/definisi/konsep yang digunakan.Pendataan indikator kumuh mempunyai sasaran untuk menyediakan informasi yang

    lengkap tentang indikator kumuh, memahami faktor-faktor penentu kumuh dan

    memahami ketidak-leluasan rumah tangga untuk meningkatkan standar kehidupan

    mereka. Sensus indikator kumuh akan mengumpulkan data tentang aspek legalitas

    hunian, keteraturan bangunan, kondisi bangunan hunian, akses air minum, pengelolaan

    sanitasi dan pengelolaan sampah rumah tangga. Pemahaman terhadap interaksi atau

    hubungan antara perbedaan aspek-aspek indikator kumuh akan memungkinkan

    pemerintah untuk membuat kebijakan pembangunan dan program-program

    pembangunan khususnya dalam rangka penanganan serta pencegahan kumuh yang

    lebih efektif.

    2) Metodologi Pendataan

    Pendataan indikator kumuh dilakukan melalui metode sensus yaitu semua rumah tangga

    mendapatkan kesempatan yang sama untuk dikunjungi oleh tim survey.

    Setiap tim terdiri dari seorang koordinator dan tiga orang enumerator. Setiap tim akan

    menangani area setingkat RW/Dukuh/Dusun/Lingkungan. Semua tim lapangan akan

    meneliti semua rumah tangga selama periode 2 minggu.

    Pada saat inputing data oleh Koordinator, jika ada kekeliruan atau kehilangan data

    wawancara, dan akan diperiksa apakah informasi dari satu bagian wawancara

    bercampur dengan wawancara lain. Ketika kesalahan ditemukan enumerator akan

    kembali ke rumah tangga untuk mengoreksi informasi itu. Proses pemasukan,

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    68/88

    62 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    pemeriksaan dan pengoreksian wawancara di lapangan tersebut akan membantu untuk

    memastikan bahwa data itu akurat dan berkualitas.

    3) Organisasi Pendataan

    Tim Inti : BKM/LKM bertanggungjawab untuk melaksanakan survey di wilayahnya.

    BKM/LKM membentuk Tim Perencanaan Partisipatif yang terdiri dari seorang

    koordinator TPP, koordinator data dan koordinator lapangan. Tugas-tugas dari setiap

    anggota Tim adalah sebagai berikut :

    Koordinator TPP akan mengamati, mengkoordinasi, memonitor pekerjaan dari

    koordinator data dan koordinator lapangan serta melakukan koordinasi dengan

    BKM/LKM.

    Koordinator data bertanggung jawab terhadap pengaturan pengumpulan data selama

    survey. Ia memeriksa kualitas data yang dikumpulkan di lapangan, dan memasikan

    bahwa para koordinator Tim mengikuti petunjuk dalam pengumpulan data.

    Koordinator Lapangan Bertanggung jawab atas operasi-operasi lapangan. Ia

    mengkoordinasikan kerja tim-tim dan memastikan bahwa survey berjalan dengan

    lancar di lapangan.

    Tim Lapangan: Di lapangan, setiap tim terdiri dari satu orang koordinator Tim dan 3

    orang enumerator untuk menangani area setingkat RW:

    Koordinator Tim akan mengamati, mengkoordinasi, memonitor, mengoreksi pekerjaan

    enumerator jika diperlukan. Koordinator juga bertanggung jawab terhadap pemasukan

    data dari seluruh wawancara dan memeriksanya secara konsisten.

    Enumerator akan bertanggung jawab terhadap penggumpulan data dari respondenrumah tangga.

    2.2. Uraian Tugas;

    Enumerator adalah ujung tombak dari semua tugas pendataan kumuh, kegunaan data

    dan kesuksesan survey tergantung pada ketelitian enumerator dalam mengumpulkan

    data dan mencatat informasi. Tugas enumerator adalah untuk medapatkan informasi

    yang lengkap dan akurat dari semua rumah tangga yang di kunjungi. Informasi yang

    diperoleh menjadi bagian dari sumber data yang dipergunakan oleh pemerintah dalam

    perencanaan pelaksanaan proyek penanganan dan pencegahan kumuh. Jika data yangdikumpulkan tidak lengkap atau tidak akurat, mungkin akan berakibat pada pengambilan

    keputusan yang salah. Untuk alasan ini, enumerator harus bekerja dengan sangat hati-

    hati dan sistematis untuk mendapatkan informasi yang paling lengkap dan akurat.

    Adalah sangat penting untuk memperhatikan dengan baik pada saat melakukan setiap

    wawancara, mendengarkan dengan baik, memecahkan semua masalah yang mungkin

    timbul, dan mendiskusikannya dengan koordinator Tim.

    1) Koordinator Tim

    Koordinator Tim mempunyai lima tugas utama menyempurnakan pekerjaan enumerator

    di lapangan:

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    69/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 63

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    a. Koordinator Tim akan mendata rumah tangga yang akan diwawancarai dan

    menugaskan enumerator untuk mewawancarai, melengkapi enumerator dengan

    blanko wawancara dan bahan-bahan yang lain.

    b. Koordinator Tim akan menguji semua semua kuesioner yang enumerator lengkapi,

    dan akan mengesahkan setiap wawancara yang sudah di lakukan dan kuesioner

    yang lengkap.

    c. Koordinator Tim akan mengamati satu atau lebih wawancara yang di lakukan untuk

    mengevaluasi pekerjaan enumerator.

    d. Koordinator Tim akan terus mengevaluasi secara berkala kualitas wawancara.

    e. Koordinator Tim akan membantu memecahkan masalah yang dihadapi enumerator.

    2) Wawancara Rumah Tangga

    Tiga peraturan pokok yang harus diingat pada saat melakukan wawancara adalah

    sebagai berikut:

    a. Bacalah pertanyaan dalam kuesioner dengan teliti. Jangan mempersingkat ataumengubah kata-kata dalam pertanyaan. Jangan mengartikan sendiri pertanyaan

    untuk responden kecuali dia tidak dapat mengerti pertanyaan yang disampaikan.

    b. Informasi pribadi mengenai sesuatu yang pribadi harus ditanyakan secara pribadi.

    c. Memastikan kerahasiaan informasi. Semua informasi yang dikumpulkan adalah

    rahasia, dan tidak akan disebarkan. Jika responden mengetahui hal ini, mereka akan

    memberikan jawaban-jawaban yang benar. Cobalah mewawancari responden anda

    secara pribadi.

    2.3. Petunjuk umum tata cara pengisian kuesioner;

    1) Tiap pertanyaan ditanyakan persis seperti kalimat yang tertera dalam kuisioner.

    2) Jika responden kurang jelas atau tidak mengerti akan maksud pertanyaan yang

    disampaikan, enumerator diharapkan dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan

    tersebut kepada responden sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Penjelasan

    tambahan tidak boleh mengarahkan jawaban responden.

    3) Tiap kumpulan kata yang memakai garis miring (/), dipilih salah satu kata yang tepat

    sesuai dengan hubungan keadaan yang dihadapi enumerator.

    4) Catatan untuk enumerator dan kalimat lain yang ditulis dalam huruf besar (kapital)tidak perlu dibacakan untuk responden.

    5) Selalu mematuhi "pola loncat" (pola skip) yang ada atau disediakan.

    6) Jika tidak ada perintah loncat, artinya dilanjutkan pada pertanyaan (baris) berikutnya

    atau seksi selanjutnya.

    7) Mengisi jawaban pada garis tidak terputus pada tempat yang tersedia dengan huruf

    cetak.

    8) Memberikan tanda '"" kode jawaban yang sesuai.

    9) Bila responden menjawab jawaban lainnya, selalu ditulis dengan menuliskanjawaban yang disebutkan responden pada tempat jawaban yang disediakan.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    70/88

    64 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    2.4. Definisi kata kunci dan konsep

    Kuesioner pendataan menggunakan kata-kata dan konsep yang menjelaskan tentang

    indikator kumuh. Mungkin juga berbeda dari cara anda menggunakan kata-kata ini

    dalam percakapan sehari-hari. Semua enumerator harus memahami dan menggunakan

    kata-kata dan konsep ini dalam pengertiannya di sini pada saat melakukan wawancara.Jika anda tidak begitu memahami arti kata tertentu atau mengalami masalah-masalah

    dengan kata yang anda gunakan dalam wawancara, diskusikanlah hal ini dengan

    koordinator anda.

    1) Rumah Tangga

    Rumah Tangga adalah satu kelompok orang-orang yang makan dan minum di rumah

    yang sama. Orang yang dianggap sebagai anggota rumah tangga jika;

    Mereka makan dan tidur bersama di rumah untuk jangka waktu paling sedikit 3 bulan

    selama setahun terakhir. ( tidak perlu harus sampai 3 bulan berturut, hanya perlu 3

    bulan dalam jumlah total); atau

    Mereka telah bergabung di dalam Rumah Tangga kurang dari 3 bulan dalam setahun

    terakhir ini, tapi mereka adalah:

    - Kepala rumah tangga

    - Penyedia utama ekonomi rumah tangga

    - Pelajar yang dulunya ditunjang oleh rumah tangga ini dan yang saat ini tinggal di

    tempat lain untuk bersekolah.

    - Bayi yang berusia kurang dari 3 bulan

    - Pengantian baru yang baru bergabung dengan rumah tangga ini kurang dari 3

    bulan.

    - Pembantu yang tidur dan makan dalam rumah yang sama

    - Orang yang baru bergabung dalam rumah tangga ini untuk tinggal bersama

    secara permanen (yaitu berkeinginan untuk tinggal bersama selamanya).

    2) Normal dan Tipikal

    Beberapa pertanyaan yang ditanyakan untuk kondisi yang normal atau khusus atau

    berdasarkan pengalaman. Kata normal dan khusus yang berarti biasa, ciri khas,

    umum, kebiasaan, apa yang sering terjadi. Kedua-duanya menjelaskan keadaansehari-hari, bukan yang terjadi pada keadaan darurat atau keadaan yang tidak biasa.

    Tidak juga kata yang mengacu pada waktu tertentu.

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    71/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 65

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    2.5 Instrumen Kuisioner

    !"#$%&'% ()))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) *+,+ ./0+1+ 23,+4 5+&66+ ( )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

    .+78.#9+ ()))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) :3,1+4 ./0+1+ ./13+"6+ ( )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

    ./;+,+9+& ()))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) ( )))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

    ./13"+4+&8?/'+ ()))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) @9+93' 25 ( AB28*#& AB2CD

    !"#$%& "($)*)& +(*,%-.%%- /#0%1%& #-# /(-2%- ,%-/% 3 3 %+%0#$% "(")%# /(-2%- +#$#&%- /#0%1%& #-#4

    ! 5676897:89; :;!9;

    !" ! #' % '% 7 +& 63 &+ &8" 3,+ 4 94 E F +1 + & + A/& 64 +E +0 :+ 1 +& 7 A /,7 /1 + G+ &6 % F +1 + &

    #" !#' %' % 7+&63&+&8"3,+4 94E '3&6+% + A/&64+E+0 '3&6+% 7 A/,7/1+G+&6% '3&6+%87+E+& +%"

    $" B+&63&+&8"3,+4 E6 +G'/' F+ 1+& + A/,03&H+% +G'/' 1+&6'3&6 G/ F+ 1+&

    7 5%E+G ,/,03&H+% +G'/' 1+&6'3&6 G/ F+1+& I9/"4+1+&6 #1/4 7+&63&+& 1+%&D

    %" J# G+ '% B +& 63 &+ & + B/" +E + 0 +E + G /,% "% &6 +& 1 + 4+ &8" +K+ & 1 #& 6' #" I 9# 0# 6" +L % MN OPD

    7 B/"+E+ E% +9+' 1+4+& '/,0+E+& "+K+8'3&6+%80+&9+%86+,7398E+&+3

    ; B/"+E+ E%7+K+4 F+13" 1%'9"%G 9/6+&6+& 9%&66% I'39/9D

    E B/"+E+ E% G+K+'+& 1%&E3&68L3&6'% /G#1#6%'

    " 5?;@!A! :;!9;

    !" .#&E% '% 7+ &63&+ & "3,+ 4 + !/",+ &/& 7 ' /,% 0/",+ &/& ; B3G+ & 0/",+ &/&

    #" J3+' 1+&9+% 7+ &63&+& 43&%+& # I+D QQQQQQ))) ,#

    :3,1+4 0/&643&% ( # I7D QQQQQQ))) :%K+

    J3+' 1+&9+% 7+ &63&+& 43&%+& I+87D # I +87 D QQQ QQ)) AR 8: %K+ + S T =R ,R 0 /" F % K+ 7 &T=R ,R 0/" F%K+

    $" '()*+ -./(0*.1 2.)34).)

    ." .#&E% '% 8,+9/"% +1 %+,)&%7 7>?!@ -!&''! >&->= $%&A!-!!& ,&A,=!-)7 =>?>@

    A/&6/9+43%=

    2/'0#&E/&

    I))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))D

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    72/88

    66 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA)

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    2.6. Petunjuk Pengisian Kuisioner Rumah Tangga

    Panduan ini menunjukkan tujuan dari setiap bagian dan informasi yang akan

    dikumpulkan, mengidentifikasi anggota rumah tangga yang menjadi responden, serta

    memberikan petunjuk yang jelas untuk setiap pertanyaan.

    NO VARIABELKODE/RENTANG

    VARIABELDESKRIPSI VARIABEL

    1. Provinsi Isilah nama Provinsi tempat

    responden tinggal dalam huruf

    kapital/besar

    2. Kab/Kota Isilah nama Kab/Kota tempat

    responden tinggal dalam huruf

    kapital/besar

    3. Kecamatan Isilah nama Kecamatan tempatresponden tinggal dalam huruf

    kapital/besar

    4. Kelurahan/Desa Isilah nama kelurahan/ desa

    tempat responden tinggal

    5. Nama Kepala Rumah

    Tangga

    Isilah nama lengkap responden

    dengan huruf cetak. Contoh

    SUGIYANTO

    6. Jumlah anggota

    Rumah Tangga

    Isilah dengan

    jumlah anggotakeluarga

    Mereka makan dan tidur

    bersama di rumah untuk jangka

    waktu paling sedikit 3 bulan selama

    setahun terakhir. ( tidak perlu harus

    sampai 3 bulan berturut, hanya

    perlu 3 bulan dalam jumlah total);

    atau

    Mereka telah bergabung di dalam

    Rumah Tangga kurang dari 3 bulan

    dalam setahun terakhir ini, tapi

    mereka adalah:

    - Kepala rumah tangga

    - Penyedia utama ekonomi

    rumah tangga

    - Pelajar yang dulunya

    ditunjang oleh rumah tangga ini

    dan yang saat ini tinggal di tempat

    lain untuk bersekolah.

    - Bayi yang berusia kurang dari 3

    bulan

  • 7/24/2019 Panduan Perencanaan Partisipatif 100 0 100 2015 09042015_Final Revisi

    73/88

    PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP-KOTA) 67

    !"#$%"# !'('#)"#""# !"(*+,+!"*+-

    NO VARIABELKODE/RENTANG

    VARIABELDESKRIPSI VARIABEL

    - Pengantian baru yang baru

    bergabung dengan rumah

    tangga ini kurang dari 3 bulan.

    - Pembantu yang tidur dan makan

    dalam rumah yang sama

    - Orang ya