Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

7
Tim Akreditasi RSUD Badung 2012 PANDUAN PENGURANGAN RISIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN A. Pengertian Pencegahan infeksi merupakan proses fisikal, mechanical, atau kimiawi yang dapat membantu mencegah penyebaran mikroorganisme infeksi dari orang ke orang (pasien, klien petugas kesehatan atau petugas kesehatan) dan atau peralatan, instrument, dan permukaan sekitar manusia. Tiga kategori risiko potensial infeksi yang menjadi dasar pemilihan praktik atau proses pencegahan yang akan digunakan (umpamanya sterilisasi instrument medis, sarung tangan dan benda-benda lainnya) sewaktu merawat pasien. Kriteria tersebut yaitu 1. Kritikal yaitu bahan dan praktik ini biasanya menyangkut jaringan steril atau system darah dan merupakan risiko infeksi tertinggi. Kegagalan untuk melakukan manajemen sterilisasi, atau lebih tepatnya, melalukan disinfeksi tingkat tinggi peralatan (umpamanya instrument bedah dan sarung tangan) berkemungkinan besar dapat mengakibatkan infeksi serius. 2. Semikritikal yaitu bahan dan praktik ini adalah terpenting kedua menyangkut selaput lender dan area kecil kulit yang tidak utuh. Pengelolaan memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang luas seperti penanganan alat-alat invasive (umpamanya endoskop 1

description

resiko infeksi

Transcript of Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Page 1: Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Tim Akreditasi RSUD Badung 2012

PANDUAN PENGURANGAN RISIKO INFEKSI

TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN

A. Pengertian

Pencegahan infeksi merupakan proses fisikal, mechanical, atau kimiawi yang dapat

membantu mencegah penyebaran mikroorganisme infeksi dari orang ke orang (pasien,

klien petugas kesehatan atau petugas kesehatan) dan atau peralatan, instrument, dan

permukaan sekitar manusia. Tiga kategori risiko potensial infeksi yang menjadi dasar

pemilihan praktik atau proses pencegahan yang akan digunakan (umpamanya sterilisasi

instrument medis, sarung tangan dan benda-benda lainnya) sewaktu merawat pasien.

Kriteria tersebut yaitu

1. Kritikal yaitu bahan dan praktik ini biasanya menyangkut jaringan steril atau

system darah dan merupakan risiko infeksi tertinggi. Kegagalan untuk melakukan

manajemen sterilisasi, atau lebih tepatnya, melalukan disinfeksi tingkat tinggi

peralatan (umpamanya instrument bedah dan sarung tangan) berkemungkinan

besar dapat mengakibatkan infeksi serius.

2. Semikritikal yaitu bahan dan praktik ini adalah terpenting kedua menyangkut

selaput lender dan area kecil kulit yang tidak utuh. Pengelolaan memerlukan

pengetahuan dan ketrampilan yang luas seperti penanganan alat-alat invasive

(umpamanya endoskop gastrointestinal, dan specula vagina), melakukan

dekontaminasi, pembersihan dan disinfeksi tingkat tinggi dan pemakaian sarung

tangan untuk petugas yang menyentuh selaput lender atau kulit yang tidak utuh.

3. Nonkritikal yaitu pengelolaan peralatan/bahan dan praktik yang berhubungan

dengan kulit yang utuh, merupakan risiko rendah. Beberapa hal seperti kebersihan

tangan lebih penting daripada yang lain. Pengelolaan yang buruk barang kritikal

seperti penggunaan sarung tangan berulang-ulang seringkali menghabiskan

sebagian besar sumber sedangkan pemamfaatannya terbatas.

B. Tujuan

1. Menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2. Mencegah Terjadinya infeksi nosokomial

3. Membersihkan tangan dari kotoran

4. Mencegah terjadinya infeksi silang

1

Page 2: Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Tim Akreditasi RSUD Badung 2012

C. Ruang Lingkup

Seluruh staf pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Badung

D. Waktu Tepat Cuci Tangan

Pedoman kebersihan dan kesehatan tangan memberikan anjuran tentang kapan dan

bagaimana melakukan cuci tangan atau menggosok tangan untuk pembedahan.

Mencuci tangan adalah menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari

permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara. Cuci tangan

dengan sabun dan air sama efektifnya dengan cuci tangan dengan sabun antimikroba

(Pereira Lee Wade, 1990). Bila anda dirawat dirumah sakit, maka anda bisa

mengingatkan kepada petugas kesehatan yang merawat anda untuk mencuci tangan

saat:

- Sebelum menyentuh pasien

- Sebelum melakukan tindakan / prosedur

- Sesudah resiko terpapar dengan cairan tubuh

- Sesudah menyentuh pasien

- Sesudah menyentuh lingkungan sekitar pasien

-

2

Page 3: Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Tim Akreditasi RSUD Badung 2012

A. Prosedur Mencuci Tangan

1. Mencuci Tangan dengan Sabun/Hand Rubs

Langkah mencuci tangan dengan sabun atau hands rubs sama yaitu dengan enam

langkah seperti gambar dibawah ini :

Untuk mencuci tangan dengan sabun membutuhkan waktu 60 detik, sedangkan mencuci

tangan dengan hand rubs membutuhkan waktu sekitar 30 detik.

3

Page 4: Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Tim Akreditasi RSUD Badung 2012

Enam langkah mencuci tangan yang efektif yaitu

1. Telapak tangan kanan dan kiri saling digosokan untuk meratakan sabun atau

hands rubs

2. Punggung tangan kanan diatas punggung tangan kiri digosokan secara bergantian

3. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait

4. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari saling mengunci

5. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya

6. Jari kiri mengucup,gosok memuntar ke kanan dank e kiri pada telapak kanan dan

sebaliknya.

Selanjutnya, bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir dan keringkan

tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunkan kran, tutup kran dengan

tissue. Mengeringkan dengan tissue lebih baik dibandingkan mengeringkan tangan

menggunakan mesin pengering tangan yang umum ada di mal. Karena mesin

pengering tangan yang dipakai secara umum menampung banyak bakteri yang dapat

menularkan ke orang lain.

2. Mencuci Tangan Bedah

Tujuan mencuci tangan bedah adalah menghilangkan kotoran, debu dan organism

secara sementara secara mekanikal dan mengurangi flora tetap selama. Tujuannya

adalah mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme dari kedua belah tangan dan

lengan dokter bedah dan asistennya. Menurut Larson, dkk tahun 2001 cuci tangan

dengan sabun biasa dan air yang diikuti dengan penggunaan penggosok dengan bahan

dasar alcohol tanpa air yang mengandung klorheksidin menunjukan pengurangan

yang lebih besar pada jumlah microbial pada tangan, meningkatkan kesehatan kulit

dan mereduksi waktu dan sumber daya. Langkah tersebut adalah sebagai berikut

a. Lepaskan cincin jam tangan dan gelang

b. Basahi seluruh tangan dan lengan bawah hingga siku dengan sabun dan air

bersih

c. Bersihkan kuku dengan pembersih kuku

d. Cucilah tangan dan lengan bawah seluruhnya dengan air dan keringkan

dengan lap bersih dan kering atau dikeringkan dengan diangin-anginkan.

e. Gunakan 5 cc penggosok antiseptic ke kedua tangan, jari jemari dan lengan

bawah dan gosoklah hingga kering; ulangi penggunaannya dan gosok dua kali

4

Page 5: Panduan Pengurangan Risiko Infeksi

Tim Akreditasi RSUD Badung 2012

lagi selama total sekurang-kurangnya 2 menit dengan menggunakan total

sekitar 15 cc cairan penggosok tersebut.

f. Tegakanlah kedua tangan dan jauhkan dari badan; jangan sentuh permukaan

atau benda apapun sebelum memasang sarung tangan bedah steril atau

disifeksi tingkat tinggi pada kedua tangan tersebut

5