Panduan Manajemen Rekrutment Dan Seleksi PNS
-
Upload
amalia-mardhiasari -
Category
Documents
-
view
63 -
download
8
description
Transcript of Panduan Manajemen Rekrutment Dan Seleksi PNS
SERI BUKU PANDUAN
Memicu dan Mendukung Reformasi Perilaku Aparatur Sipil Negara yang Profesional dan Berintegritas
Integrated Human Resource Management System
(IHRMS)
SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM REKRUTREKRUTREKRUTREKRUTMENMENMENMEN DAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSI
2222000011114444
2
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
2014
Memicu Dan Mendukung Reformasi Prilaku Aparatur Sipil Negara yang Profesional dan Berintegritas
SERI BUKU PANDUAN
SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM REKRUTREKRUTREKRUTREKRUTMENMENMENMEN DAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSI
Integrated Human Resource Management System
(IHRMS)
Disclaimer:
Buku ini dirancang khusus untuk kebutuhan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagaimana kesepakatan kerjasama
antara Kemitraan dan Kementerian PAN & RB. Panduan ini saat ini sedang
diujicobakan di Kementerian PAN & RB. Panduan ini tidak mencerminkan
pemikiran dari pemerintah Australia (DFAT ataupun AUSAID)
3
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
PEDOMAN
SISTEM SISTEM SISTEM SISTEM REKRUTREKRUTREKRUTREKRUTMENMENMENMEN DAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSIDAN SELEKSI
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI
(KEMENPANRB)
REPUBLIK INDONESIA
–––– DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI ––––
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Konsep Dasar 3
D. Model Rekrutmen dan Seleksi KemenPANRB 5
II. IMPLEMENTASI SISTEM REKRUT & SELEKSI
A. Kegiatan Utama 7
B. Pemberian Rekomendasi 12
C. Tindak Lanjut 13
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Deskripsi Prosedur Tes Kompetensi Bidang CPNS
LAMPIRAN 2. Alur Prosedur Tes Kompetensi Bidang CPNS
LAMPIRAN 3. Deskripsi Prosedur Jenjang Jabatan Eselon IV
LAMPIRAN 4. Alur Prosedur Jenjang Jabatan Eselon IV
LAMPIRAN 5. Deskripsi Prosedur Jenjang Jabatan Eselon III
LAMPIRAN 6. Alur Prosedur Jenjang Jabatan Eselon III
LAMPIRAN 7. Deskripsi Prosedur Jenjang Jabatan Eselon I dan II
LAMPIRAN 8. Alur Prosedur Jenjang Jabatan Eselon I dan II
LAMPIRAN 9. Code of Conduct Assessment Center
LAMPIRAN 10. Contoh Form observasi business game
LAMPIRAN 11. Contoh Form Penilaian Focused/Leaderless Group
Discussion
LAMPIRAN 12. Contoh Form Penilaian Eksplorasi Manajerial
LAMPIRAN 13. Petunjuk Wawancara
1
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
IIII. PENDAHULUAN. PENDAHULUAN. PENDAHULUAN. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB)
dalam mencapai visi dan misinya telah menyusun rencana beserta langkah dan program
strategis yang harus ditempuh pada kurun waktu tertentu. Untuk merealisasikan rencana
maupun program tersebut perlu dukungan SDM yang berkualitas dan berkompeten sesuai
bidang dan keahliannya. Melalui sistem rekrutmen dan seleksi yang efektif dan sesuai
dengan persyaratan jabatan/pekerjaan, dapat diperoleh SDM yang profesional dan dapat
berkinerja tinggi. Aset SDM tersebut diyakini KemenPANRB merupakan faktor penting dan
memiliki peran yang sangat dominan dalam mempengaruhi kesuksesan proses pencapaian
visi KemenPANRB.
2. Rekrutmen dan Seleksi yang dilaksanakan di KemenPANRB, merupakan bagian dari
kegiatan pengadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengisi
kebutuhan posisi non eselon dan eselon. Rekrutmen pada dasarnya merupakan suatu
proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana sumber daya
manusia untuk menduduki suatu jabatan tertentu (Stoner dkk, 1995). Rekrutmen juga dapat
diartikan sebagai proses penarikan calon pegawai yang bertujuan untuk menyediakan calon
pegawai yang cukup agar organisasi dapat melakukan pemilihan pegawai yang dapat
memenuhi kualifikasi (Mathis, 2001).
3. Kegiatan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil di KemenPANRB, diawali dengan tahap
pengumuman lowongan sampai pada tahap pelamaran, dan dilanjutkan dengan tahap
penyaringan (seleksi). Pada tahap ini manajemen suatu organisasi melakukan proses
pemilihan calon pegawai yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk menduduki suatu
jabatan atau posisi tertentu (Simamora, 2004). Tahap seleksi dimulai dengan seleksi
administrasi sampai dengan seleksi serangkaian tes sesuai dengan kualifikasi yang
dipersyaratkan.
4. Oleh karena itu, proses rekrutmen dan seleksi perlu perencanaan yang tepat, sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam melakukan penyaringan atau pemilihan calon yang memenuhi
kualifikasi. Kesalahan dalam melakukan proses ini akan berdampak jangka panjang bagi
2
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
organisasi, terutama biaya pengembangan SDM dalam organisasi tersebut sampai dengan
kinerja SDM yang kurang optimal.
5. Sehubungan dengan hal tersebut, pedoman ini disusun sebagai dasar dan acuan
KemenPANRB dalam melakukan kegiatan pengadaan calon pegawai, khususnya kegiatan
yang berhubungan dengan rekrutmen dan seleksi mulai dari jenjang Calon Pegawai Negeri
Sipil (khusus Tes Kompetensi Bidang), Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III, sampai
dengan Jabatan Eselon I dan II.
B. Tujuan
Penyusunan sistem rekrutmen dan seleksi di KemenPANRB bertujuan:
1. Memperoleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup KemenPANRB yang kompeten dan
profesional, sehingga mampu mengemban fungsi dan tugas pokok jabatannya dengan
efektif, melahirkan kinerja prima, serta mendukung pencapaian visi dan sasaran strategis
KemenPANRB.
2. Menciptakan proses rekrutmen dan seleksi yang terbuka, transparan, obyektif, dan adil.
3. Membantu organisasi untuk mengelompokkan pegawai berdasarkan potensi, kompetensi
dan kinerjanya.
Adapun secara khusus tujuan Sistem Rekrutmen dan Seleksi adalah :
1. Memberikan gambaran proses rekrutmen dan seleksi mulai dari jenjang Calon Pegawai
Negeri Sipil (khusus Tes Kompetensi Bidang), Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III,
sampai dengan Jabatan Eselon I dan II.
2. Memberikan acuan desain, metode dan tahapan seleksi jenjang Calon Pegawai Negeri Sipil
(khusus Tes Kompetensi Bidang), Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III, sampai dengan
Jabatan Eselon I dan II.
3. Menetapkan instrumen seleksi jenjang Calon Pegawai Negeri Sipil (khusus Tes Kompetensi
Bidang), Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III, sampai dengan Jabatan Eselon I dan II.
4. Memberikan acuan Code of Conduct selama proses seleksi jenjang Calon Pegawai Negeri
Sipil (khusus Tes Kompetensi Bidang), Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III, sampai
dengan Jabatan Eselon I dan II, sehingga pelaksanaan dapat terbuka, transparan, obyektif,
dan adil.
3
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
C. Konsep Dasar
1. Model rekrutmen dan seleksi merupakan model yang disusun organisasi untuk
mendapatkan Calon yang siap untuk menjalankan tugas pekerjaan hingga level kompetensi
tertinggi. Melalui model ini, organisasi dapat merencanakan dan memastikan keberhasilan
mendapatkan calon yang berkompeten sebagaimana yang dipersyaratkan, mulai dari
proses rekrutmen sampai dengan penyaringannya (seleksi).
2. Model rekrutmen dan seleksi juga ditujukan untuk membuat sebuah pool (penampungan)
bagi pegawai yang memiliki talenta sangat tinggi untuk organisasi saat ini dan masa yang
akan datang. Pegawai yang memiliki talenta akan ditempatkan sesuai dengan kompetensi
yang dimiliki dan dipetakan ke dalam masing-masing jabatan. Apabila diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan suksesi, organisasi telah memiliki data calon pada setiap jabatan
manajerial.
3. Secara garis besar model rekrutmen dan seleksi pada organisasi dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 1. Konsep dasar rekrutmen dan seleksi
4
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
4. Calon yang akan menduduki setiap level manajerial pada piramida di atas adalah calon
yang memiliki kompetensi dan tersaring pada proses seleksi. Melalui jalur rekrutmen,
organisasi dapat menjaring calon dari internal maupun eksternal organisasi atau pelamar
umum yang memenuhi syarat untuk diikutkan selama proses seleksi. Pada setiap level
manajerial tentunya memiliki kualifikasi yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi
yang dipersyaratkan, sehingga desain dan metode selama proses seleksi selalu mengacu
pada model kompetensi yang telah tersusun.
5. Metode yang digunakan dalam proses seleksi ada bermacam-macam, namun berdasarkan
riset, metode yang paling tinggi validitasnya adalah assessment center. Metode
assessment center adalah pengukuran yang dilakukan oleh asesor/profesional dengan
beragam teknik pengambilan data seperti tes tulis, wawancara, focus group discussion, dan
lain sebagainya. Selain itu, pengukuran harus dilakukan oleh sejumlah asesor untuk
menjaga obyektivitas hasil pengukuran sehingga assessment center akan lebih tajam
dalam mengukur kompetensi individu. Atas dasar itulah, validitas assessment center
menjadi paling tinggi dibanding metode lainnya, seperti yang ditampilkan pada Tabel 1.
Metode assessment Validitas
Assessment center 0,65
Behavioral Interview 0,48 – 0,61
Work-sample test 0,54
Tes kemampuan dasar 0,53
Tes kepribadian 0,39
Biodata 0,38
Referensi 0,23
Wawancara 0,05 – 0,19
D. Model Rekrutmen dan Seleksi KemenPANRB
1. Model rekrutmen dan seleksi di lingkup KemenPANRB, mengacu pada ketentuan yang
berlaku secara nasional. Terdapat perbedaan model rekrutmen dan seleksi berdasarkan
Tabel 1: Validitas metode assessment
5
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
jenjang jabatan, yaitu Calon Pegawai Negeri Sipil (khusus Tes Kompetensi Bidang),
Jabatan Eselon IV, Jabatan Eselon III, dan Jabatan Eselon I dan II.
2. Masing-masing jenjang jabatan tersebut memiliki persyaratan kompetensi seperti yang
ditunjukkan pada model kompetensi, yaitu inti, manajerial dan fungsional. Persyaratan
kompetensi tersebut dipergunakan sebagai acuan untuk menyusun metode seleksi
masing-masing level manajerial.
3. Dengan metode seleksi yang terencana dan terstruktur tersebut, SDM yang berkompeten
dalam organisasi selalu dapat terpenuhi, dan mendukung tercapainya sasaran organisasi
saat ini maupun yang akan datang.
4. Model rekrutmen dan seleksi KemenPANRB dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Model Rekrutmen dan Seleksi KemenPANRB
6
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
II.II.II.II. IMPLEMENTASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSIIMPLEMENTASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSIIMPLEMENTASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSIIMPLEMENTASI SISTEM REKRUTMEN DAN SELEKSI
A. Kegiatan Utama
Berdasarkan model tersebut, maka kegiatan utama yang menjadi cakupan dalam pedoman ini
untuk setiap jenjang jabatan adalah sebagai berikut :
a. Rekrutmen dan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (Khusus Tes Kompetensi Bidang).
Secara umum, kegiatan dalam proses pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil ini terdiri atas:
Tahap I : Perencanaan
Tahap II : Persyaratan
Tahap III : Pengumuman
Tahap IV : Penyaringan
- Seleksi Administrasi
- Tes Kompetensi Dasar
- Tes Kompetensi Bidang
Tahap V : Pengumuman Hasil
Tahap VI : Pengangkatan
Dari keseluruhan tahapan di atas, penjelasan yang dimuat dalam pedoman ini hanya dibatasi
pada prosedur implementasi Tes Kompetensi Bidang saja. Hal tesebut dikarenakan tahapan
lainnya telah diatur secara rinci di dokumen yang berbeda.
Desain seleksi dan metode Tes Kompetensi Bidang adalah sebagai berikut:
a. Desain Seleksi
Tes Kompetensi Bidang terdiri atas tes psikologi lanjutan dan tes kompetensi fungsional.
Tes psikologi lanjutan akan mengukur kompetensi inti dengan penekanan pada
kompetensi Semangat Berprestasi dan Orientasi Pelayanan Prima, serta sikap kerja.
Tes kompetensi fungsional akan mengukur penguasaan peserta tes terhadap
kompetensi khusus yang dibutuhkan di jabatan yang dituju.
7
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
b. Metode
Metode yang digunakan adalah tes tertulis, wawancara, focus grup discussion, dan
praktik. Tes tertulis digunakan untuk mengungkap kompetensi inti, sikap kerja dan
kompetensi fungsional. Wawancara untuk mengungkap kompetensi inti dan kompetensi
fungsional. focus grup discussion untuk mengungkap kompetensi inti dan kompetensi
fungsional. Tes praktik untuk mengungkap sikap kerja dan kompetensi fungsional.
c. Pelaporan
Laporan hasil pada Tes Kompetensi Bidang adalah terdiri atas hasil penilaian berupa
profil kompetensi peserta tes dan rekomendasi kelulusan dalam tes tersebut.
b. Rekrutmen dan Seleksi untuk jenjang Jabatan Eselon IV.
Proses rekrutmen dan seleksi untuk jenjang jabatan Eselon IV disebut Pemetaan. Proses ini
diikuti oleh seluruh staf bidang/bagian pada jabatan fungsional dan pelaksana, dengan
kegiatan utama sebagai berikut :
Tahap I : Pengumuman
Tahap II : Pelaksanaan Pemetaan
Tahap III : Pelaporan
Penjelasan untuk setiap tahapan adalah sebagai berikut :
a. Pengumuman
Proses pengumuman pelaksanaan pemetaan untuk seluruh staf bidang/bagian pada
jabatan fungsional dan pelaksana dilakukan oleh Biro SDM dan Umum atas persetujuan
Sekretaris Menteri.
b. Pelaksanaan Pemetaan
Desain seleksi dan metode dalam Pemetaan adalah:
1) Desain
Pemetaan meliputi tes psikologi (kemampuan dasar, kepribadian, dan sikap kerja),
tes kesesuaian jabatan, tes kompetensi inti, tes kompetensi manajerial dan tes
8
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
kompetensi fungsional. Tes kompetensi dilakukan untuk setiap jabatan, mengacu
kepada profil kompetensi yang dimiliki KemenPANRB.
2) Metode
Metode yang digunakan adalah tes tertulis, wawancara, focus grup discussion, dan
praktik. Tes tertulis digunakan untuk mengungkap kapasitas psikologis, kesesuaian
jabatan, kompetensi inti, sikap kerja dan kompetensi fungsional. Wawancara untuk
mengungkap kompetensi inti dan kompetensi fungsional. Focus grup discussion
untuk mengungkap kompetensi inti, manajerial dan kompetensi fungsional. Selain
itu, juga menggunakan studi kasus untuk mengukur kompetensi manajerial dan
kompetensi fungsional, yang hasil analisisnya akan dipresentasikan di depan tim
asesor.
c. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil pemetaan pegawai dilakukan oleh Tim Asesor yang memuat
profil calon, kesesuaian calon dengan jabatan, saran pengembangan dan daftar jabatan
di jenjang Jabatan Eselon IV yang memiliki kesesuaian dengan masing-masing calon.
Laporan tersebut akan diserahkan kepada Biro SDM dan Umum untuk dijadikan dasar
pertimbangan saat mengambil keputusan.
c. Rekrutmen dan Seleksi untuk jenjang Jabatan Eselon III.
Proses rekrutmen dan seleksi untuk pengisian jenjang jabatan Eselon III disebut
Competency based Assessment. Proses ini ditujukan kepada Pejabat Eselon IV yang
disetujui untuk diikutsertakan dalam seleksi, dengan kegiatan utama sebagai berikut :
Tahap I : Pengumuman
Tahap II : Pelaksanaan Competency based Assessment
Tahap III : Pelaporan
Penjelasan untuk setiap tahapan adalah sebagai berikut :
a. Pengumuman
Pengumuman pelaksanaan Competency based Assessment ditujukan kepada seluruh
pegawai pada jabatan Eselon IV di lingkup KemenPANRB, yang dilakukan oleh Biro
SDM dan Umum atas persetujuan Sekretaris Menteri.
9
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
b. Competency based Assessment
Desain seleksi dan metode dalam Competency based Assessment adalah:
1) Desain Seleksi
Competency based Assessment meliputi tes psikologi (kemampuan dasar dan
kepribadian), tes kesesuaian jabatan, tes kompetensi inti, tes kompetensi manajerial
dan tes kompetensi fungsional. Tes kompetensi dilakukan untuk setiap jabatan,
mengacu kepada profil kompetensi yang dimiliki KemenPANRB.
2) Metode
Metode yang digunakan adalah tes tertulis, wawancara, focus grup discussion, dan
presentasi. Tes tertulis digunakan untuk mengungkap kemampuan dasar,
kepribadian, kesesuaian jabatan, dan kompetensi fungsional. Wawancara untuk
mengungkap kompetensi inti dan kompetensi fungsional. Focus grup discussion
untuk mengungkap kompetensi inti, manajerial dan fungsional. Selain itu, juga
menggunakan analisis studi kasus untuk mengukur kemampuannya dalam
memecahkan permasalahan, yang hasil analisisnya akan dipresentasikan di depan
tim asesor.
c. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil pemetaan pegawai dilakukan oleh Tim Asesor yang memuat
profil calon, kesesuaian calon dengan jabatan, dan saran pengembangan. Laporan
tersebut akan diserahkan kepada Biro SDM dan Umum untuk dijadikan dasar
pertimbangan saat mengambil keputusan.
d. Rekrutmen dan Seleksi untuk jenjang Jabatan Eselon I dan II.
Proses rekrutmen dan seleksi untuk pengisian jenjang jabatan ini disebut Executive Fit &
Proper Test. Proses seleksi ini dilakukan secara terbuka di lingkup nasional, sehingga
peserta tes dapat berasal dari internal dan eksternal KemenPANRB. Kegiatan utamanya
adalah sebagai berikut :
Tahap I : Pengumuman
Tahap II : Pelaksanaan Executive Fit & Proper Test
Tahap III : Pelaporan
10
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
Penjelasan untuk setiap tahapan adalah sebagai berikut :
a. Pengumuman
Proses pengumuman pelaksanaan Executive Fit & Proper Test dilakukan oleh Panitia
Seleksi yang dibentuk oleh Sekretaris Menteri. Pengumuman tersebut disampaikan
secara terbuka di lingkup nasional.
b. Pelaksanaan Executive Fit & Proper Test
Desain seleksi dan metode dalam Executive Fit & Proper Test adalah:
1) Desain
Executive Fit & Proper Test meliputi tes psikologi (kemampuan dasar dan
kepribadian), tes kesesuaian jabatan, tes kompetensi inti, tes kompetensi manajerial
dan tes kompetensi fungsional. Tes kompetensi dilakukan untuk setiap jabatan,
mengacu kepada profil kompetensi yang dimiliki KemenPANRB.
2) Metode
Metode yang digunakan adalah tes tertulis, wawancara, leaderless grup discussion
atau business game, dan presentasi. Tes tertulis digunakan untuk mengungkap
kemampuan dasar, kepribadian, kesesuaian jabatan, dan kompetensi fungsional
dalam bentuk in tray. Wawancara untuk mengungkap kompetensi inti dan
kompetensi fungsional. Leaderless grup discussion atau business game untuk
mengungkap kompetensi inti, manajerial dan fungsional. Selain itu, juga
menggunakan pemaparan visi, misi, dan perencanaan strategis untuk mengukur
kemampuannya dalam berpikir strategis dan visioner, yang nantinya akan
dipresentasikan di depan tim asesor.
c. Pelaporan
Penyusunan laporan hasil Executive Fit & Proper Test dilakukan oleh Tim Asesor yang
memuat profil calon, kesesuaian calon dengan jabatan, dan saran pengembangan.
Laporan tersebut akan diserahkan kepada Biro SDM dan Umum untuk dijadikan dasar
pertimbangan Menteri dalam mengambil keputusan.
11
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
B. Pemberian Rekomendasi
Pemberian rekomendasi pada setiap jenis seleksi dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Tes Kompetensi Bidang
Rekomendasi yang diberikan terdiri atas dua jenis, yaitu :
a. Lolos
Memenuhi kriteria yang dipersyaratkan
b. Tidak lolos
Tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan
2. Pemetaan
Rekomendasi yang diberikan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Siap
Memenuhi seluruh kriteria yang dipersyaratkan
b. Butuh pengembangan
Memenuhi sebagian kriteria yang dipersyaratkan
c. Belum siap
Tidak memenuhi seluruh atau sebagian besar kriteria yang dipersyaratkan
3. Competency based Assessment dan Executive Fit & Proper Tes
Rekomendasi yang diberikan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
a. Disarankan
Memenuhi seluruh kriteria yang dipersyaratkan
b. Dapat dipertimbangkan
Memenuhi sebagian kriteria yang dipersyaratkan
c. Belum disarankan
Tidak memenuhi seluruh atau sebagian besar kriteria yang dipersyaratkan
C. Tindak Lanjut
Hasil dari pelaksanaan rekrutmen dan seleksi ini akan menjadi data untuk :
1. Sistem Manajemen Karier
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil asesmen akan dijadikan bahan
pertimbangan untuk menempatkan pegawai pada posisi yang tepat
12
SISTEM REKRUTMEN & SELEKSI
2. Sistem Pengembangan SDM
Hasil asesmen yang berupa saran pengembangan akan dijadikan data untuk menyusun
rencana pengembangan, baik secara individu, unit kerja dan organisasi.
Keseluruhan tahapan tersebut mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku secara nasional
sehingga acuan implementasi pedoman ini adalah perundang-undangan/peraturan/keputusan
yang ditetapkan. Oleh karena itu, apabila terdapat perubahan pada perundang-
undangan/peraturan/keputusan tersebut maka pedoman ini perlu ditinjau kembali untuk
disesuaikan.