PANDUAN KKP ARSITEKTUR ITN

25
PANDUAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA PROFESI (KKP / AR- 7120) KURIKULUM 2014-2019 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2014 Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi

description

panduan pelaksanaan kkp di itn malang

Transcript of PANDUAN KKP ARSITEKTUR ITN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PANDUAN PELAKSANAAN

KULIAH KERJA PROFESI (KKP / AR-7120)KURIKULUM 2014-2019

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2014

DAFTAR ISI

Halaman Judul1

Daftar Isi4

I. PENDAHULUAN

1.1.Tujuan

1.2. Kompetensi/Capaian

1.3.Silabus

1.3. Ruang Lingkup

II. UMUM2.1. Bentuk Kegiatan

2.2. Waktu Pelaksanaan

2.3. KKP dalam Struktur Kurikulum

2.4.Prosedur KKP

III. PERSYARATAN AKADEMIKIV.KRITERIA OBYEK KKP

4.1.Kelembagaan/Instansi

4.2.Fungsi Bangunan

4.3.Volume dan Kapasitas Bangunan

4.4.Persyaratan Penelitian dan pengabdian

V.LINGKUP BIDANG AMATAN 5.1.Bidang Pekerjaan Pelaksanaan dan Pengawasan.

5.2.Bidang Pekerjaan Perencanaan

5.3.Bidang Pekerjaan Perancangan

5.4.Bidang Pekerjaan Penelitian

5.5.Bidang Pekerjaan Pengabdian pada Masyarakat

V.EVALUASI6.1. Nilai Pembimbing

6.2. Nilai Koordinator

6.3/ Kriteria Penilaian

VI.FORM ISIAN

I. PENDAHULUAN

Matakuliah Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah mata-kuliah yang wajib ditempuh dalam semester VII oleh Mahasiswa Jurusan Arsitektur ITN Malang sesuai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2014-2019.

Kuliah Kerja Profesi (KKP) bermaksud memberi kesempatan kepada Mahasiswa Arsitektur untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai dengan bidang kerja arsitektur dalam rangka pengembangan ilmu. KKP juga merupakan ajang studi yang dapat dipakai sebagai bekal Mahasiswa menghadapi tantangan pengembangan ilmu Arsitektur selanjutnya.

1.1. TUJUANMahasiswa mendapatkan bekal pengetahuan dengan :

Memahami pekerjaan perencanaan, pelaksanaan atau pengawasan sebuah proses pembangunan gedung, serta dengan memahami metode kerja jasa Perencanaan maupun pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Gedung di lapangan. Memahami proses penelitian, atau pengabdian pada masyarakat, serta memahami metode dan proses penelitian atau pengabdian pada Masyarakat1.2. KOMPETENSI/CAPAIANMampu merekam dan menjelaskan baik secara tertulis maupun lesan pengalaman dan pengetahuan praktis sesuai bidang kerja Arsitektur dengan memperhatikan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam rangka pengembangan kemampuan diri.1.3. SILABUSMengikuti proses pekerjaan bangunan gedung (perencanaan, pengawasan atau pelaksanaan), atau mengikuti proses Penelitian (karya Ilmiah/Karya desain), Pengabdian pada Masyarakat disesuaikan dengan kasus yang di pilih.1.3. RUANG LINGKUP

Lingkup kegiatan KKP terdiri dari: (pilih salah satu)

(1) Praktek Kerja Perencanaan denganMembantu Perencana di pekerjaan Perencanaan Gedung, Tata Ruang ataupun pekerjaan Feasibility Study pada Konsultan Perencana.(2) Praktek Kerja Lapangan dengan Membantu Pengawasan Pembangunan Gedung pada Konsultan Pengawas. Membantu Pelaksana di pelaksanaan pembangunan gedung, pada Biro jasa Konstruksi gedung.(3) PenelitianMembantu pelaksanaan penelitian pada peneliti resmi yang di akui oleh lembaga resmi.(4) Pengabdian pada MasyarakatMembantu pelaksanaan Pengabdian pada Masyarakat pada Pengabdi resmi yang di akui oleh lembaga resmi.II. UMUM2.1. Bentuk KegiatanKuliah Kerja Profesi (KKP) dengan kode matakuliah AR 7120 memiliki beban kredit 2 (dua) sks, Kegiatan Kuliah Kerja Profesi berupa pengamatan dan pemagangan langsung di lapangan pada suatu proyek arsitektural berupa bidang dan lingkup pekerjaan disetarakan dengan bobot kredit sebesar 2 (dua) sks.Bidang pekerjaan yang dimaksud ayat tersebut meliputi; Perencanaan Umum atau Feasibility Study,

Perancangan Teknis atau Detail Engineering Design,

Pengawasan Pembangunan Gedung atau Building Construction Supervision,

Pelaksanaan Pembangunan Gedung atau Building Construction. Penelitian di bidang Arsitektur Pengabdian Pada Masyarakat.2.2. Waktu PelaksanaanKegiatan pengamatan atau pemagangan pada proyek arsitektural dilaksanakan sedikitnya 60 (enam puluh) hari pengamatan atau kehadiran pada suatu proyek atau instansi yang bergerak dalam bidang pembangunan atau jasa pemborongan konstruksi atau jasa konsultansi, yang terdaftar resmi pada instansi yang berwenang. Baik proyek pemerintah maupun swasta. Instansi dan proyek dapat dipilih oleh mahasiswa dengan persetujuan dosen koordinator pengampu mata kuliah dan Pengelola Jurusan Arsitektur.

2.3. KKP dalam Struktur KurikulumDalam struktur kurikulum 2014/2019 di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG, matakuliah ini terletak di semester ketujuh. Karena sifatnya yang terbuka setiap semester, maka matakuliah ini dapat ditempuh pada semester sebelum atau sesudahnya dengan ketentuan telah memenuhi persyaratan akademis sebagaimana diatur pula dalam buku pedoman ini.2.4.Prosedur KKPUntuk mengikuti KKP, mahasiswa melalui proses/mekanisme sebagai berikut:

III. PERSYARATAN AKADEMIK3.1.Mahasiswa yang akan menempuh matakuliah KKP dipersyaratkan memiliki kompetensi akademik tertentu yang terkait dengan lingkup pekerjaan yang diamati sebagai obyek kerja praktek di lapangan. Muatan kompetensi dimaksud pada dasarnya terdapat dalam matakuliah matakuliah semester sebelumnya. Baik matakuliah yang tergabung dalam kelompok keahlian perancangan maupun konstruksi bangunan. Beberapa matakuliah menjadi prasyarat utama yang wajib lulus ditempuh.

3.2.Setiap mahasiswa yang menempuh matakuliah ini harus mengikuti pembekalan. Pembekalan materi ini dapat diikuti sebelum atau bersamaan ketika mahasiswa menempuh KKP. 3.3.Persyaratan akademik untuk menempuh Kuliah Kerja Profesi tersebut meliputi:

Telah menempuh 66 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 2 (dua) mata kuliah, Telah menempuh 33 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Pendukung dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 3 (tiga) mata kuliah, Matakuliah Perancangan Arsitektur (AR.2109, AR.3110, AR. 4111, AR.5112) minimal mendapatkan nilai C.IV.KRITERIA OBYEK KKP4.1.Kelembagaan/Instansia. Pelaksana proyek termasuk kontraktor, konsultan atau lembaga penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat adalah suatu organisasi milik pemerintah atau swasta yang berbadan hukum dan berdomisili di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Badan usaha berupa yayasan dan/atau koperasi diperkenankan atas persetujuan dari Koordinator Pengampu KKP.

b. Organisasi yang diikuti mahasiswa peserta KKP, disesuaikan dengan lingkup bidang pekerjaan yang diamati. Untuk pekerjaan pelaksanaan bernaung di bawah biro atau perusahaan Pelaksana atau Kontraktor. Untuk bidang pekerjaan perencanaan umum atau perancangan teknis berupa biro/perusahaan konsultan. Sedangkan untu bidang pekerjaan pengawasan pada Biro/Perusahaan atau Konsultan Pengawas atau perusahaan manajemen konstruksi.

4.2.Fungsi Bangunana. Bangunan yang diperkenankan menjadi obyek praktek kerja mempunyai fungsi sebagai berikut:

Perkantoran,

Perhotelan, Apartemen atau Rumah Susun,

Perdagangan,

Pusat Layanan Kesehatan,

Pendidikan,

Peribadatan,

Kepariwisataan dan Hiburan,

Olahraga, Seni dan Budayab.Khusus bangunan rumah tinggal, rumah usaha (ruko), perumahan, atau fungsi bangunan sejenisnya; harus mendapat persetujuan dari Koordinator Pengampu KKP. Untuk fungsi bangunan ini diperkenankan untuk bidang pekerjaan pelaksanaan saja.

4.3.Volume dan Kapasitas Bangunan

a.Volume Bangunan

Batasan volume bangunan berkenaan dengan luas lantai dasar bangunan. Batasan minimal volume untuk bangunan tunggal tidak bertingkat adalah 1000 m2 (seribu meter persegi). Sedangkan untuk bangunan bertingkat adalah 500 m2 (lima ratus meter persegi) luas tiap lantainya.

b.Kapasitas Bangunan

Batasan kapasitas bangunan berhubungan dengan jumlah lantai keseluruhan pada satu bangunan tunggal atau jumlah unit/tipe bangunan keseluruhan pada bangunan komplek/jamak.

(1) Bangunan Bertingkat Luas tiap lantai minimal 500 m, dan jumlah lantai minimal 2 (dua) tingkat.

Struktur utama dengan konstruksi dan material untuk bangunan bertingkat pada umumnya atau yang lebih spesifik .

(2) Bangunan Berbentang Lebar Luas lantai total minimal 1000 m.

Struktur utama dengan konstruksi dan material beton, atau baja, atau beton komposit, atau beton pra-cetak/beton pra-tekan.

(3) Bangunan Tidak Bertingkat Perumahan atau real estate: jumlah minimal 3 (tiga) tipe; tipe rumah minimal 45 m; jumlah tiap tipe minimal 10 unit; dan disertai penyelesaian desain lingkungan, fasilitas umum dan/atau site-engineering.

Kawasan wisata: luas bangunan minimal = 2,00 ha; disertai penyelesaian lingkungan tapak dan/atau site-engineering.

Kawasan wisata: jumlah minimal 5 (lima) jenis bangunan; luas tiap jenis bangunan minimal 250 m2. Bisa bertingkat atau tidak; disertai penyelesaian lingkungan tapak (site-engineering).4.4.Persyaratan Penelitian dan pengabdian Secara teknis, bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat tidak terdapat persyaratan khusus.V.LINGKUP BIDANG AMATAN 5.1.Bidang Pekerjaan Pelaksanaan dan Pengawasan.Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PELAKSANAAN/PENGAWASAN adalah mengenalkan salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PELAKSANA PEMBANGUNAN; dan melatih etika profesional dan manajemen sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi proyek atau perusahaan selama jangka waktu tertentu.

Lingkup pekerjaan yang wajib diamati adalah beberapa item pekerjaan sipil-struktur, arsitektural, dan instalasi; yang sedang dan akan dilaksanakan ketika mahasiswa diterima secara resmi di proyek oleh penanggungjawab proyek. Pekerjaan persiapan seperti pembersihan awal dan akhir proyek, pengukuran, pemasangan bouwplank, pembuatan direksikeet dan workshop; tidak wajib diamati. Pekerjaan pembuatan permukaan (ground covering) atau landasan seperti lahan parkir, taman dan tata hijaunya; juga tidak wajib diamati.

(A) Pekerjaan struktural

Lingkup sub-bidang pekerjaan structural yang dapat diamati sebagai obyek praktek kerja meliputi pekerjaan pondasi, kolom dan balok, pelat lantai, tangga, dan rangka atap; yang menggunakan bahan beton, baja, komposit, pra-tegang atau pra-tekan, baja ringan, kayu berat atau kombinasinya.

(B) Pekerjaan arsitektural

Lingkup sub-bidang pekerjaan arsitektural yang dapat diamati sebagai obyek praktek kerja mencakup semua pekerjaan arsitektural yang termasuk dalam kelompok berikut :

[1] Pekerjaan Arsitektural Dasar: yang meliputi pekerjaan pondasi batukali, pasangan dinding dan plesterannya, pasangan lantai, rangka plafond dan penutupnya, pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela, pekerjaan pengecatan dan finishing.

[2] Pekerjaan Arsitektur Artifisial; yang meliputi pekerjaan dinding hias, lantai hias, kolam renang, ornamen kolom, dan sebagainya.

[3] Pekerjaan Tata Hijau; yang meliputi pekerjaan pertamanan, pot tanaman, gazebo atau shelter, jogging track, kolam hias, dan sebagainya.

(C) Pekerjaan instalasi

Lingkup sub-bidang pekerjaan instalasi yang dapat diamati sebagai obyek praktek kerja mencakup semua jenis utilitas seperti:

Sistem & instalasi Sanitasi (Sewage & Sanitary System).

Sistem & instalasi Drainase (Sewage & Drainage System).

Sistem Sumber Energi dan Instalasi Listrik (Energy System).

Sistem & Instalasi Penerangan Buatan (Lighting System).

Sistem Transportasi Vertikal (Transportation System)

Sistem dan Instalasi Telekomunikasi (Telecommunication System)

Sistem Jaringan Informatika (Network System)

Sistem & Instalasi Pengamanan Kebakaran (Fire Protection)

Sistem & Instalasi Audio-visual (Audio-visual System)

Sistem Pengamanan Akses (Acces-Code System)

Sistem Pengaturan Lalu Lintas Barang (Traffic System)

Sistem Monitoring dengan closed-circuit television (CCTV System)

Sistem Penangkal Petir (Lightning Protection System)

Sistem Penghawaan Buatan (Air Conditioning System)

Sistem Pengelolaan Sampah (Disposal System)

Sistem integrasi menyeluruh (Integrated System), dan sebagainya.

Semua jenis bangunan selalu ada pekerjaan keempat sistem yang pertama yang dapat diamati. Pada beberapa bangunan spesifik sangat dimungkinkan ada pekerjaan sistem dan instalasi utilitas khusus.

(D) Pekerjaan spesifik lainnya, selain yang disebutkan diatas.

5.2.Bidang Pekerjaan PerencanaanTujuan praktek pada bidang pekerjaan PERENCANAAN adalah mengenalkan salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PERENCANA PEMBANGUNAN; dan melatih etika profesional dan manajemen forecast sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi proyek atau perusahaan selama jangka waktu tertentu.Berbeda dengan bidang pekerjaan pelaksanaan dan pengawasan, lingkup bidang perencanaan yang diperkenankan menjadi obyek praktek kerja dapat berupa studi kelayakan (feasibility study), kajian umum, atau pekerjaan Rencana Tata Ruang (urban desain). Karena skala waktu penyelesaiaannya yang relatif pendek rata-rata 60 hari kalender, maka lingkup pekerjaan bidang perencanaan harus dapat ditempuh dan diikuti semuanya secara penuh. Lingkup pekerjaan tersebut antara lain :

(A) Persiapan Pekerjaan

Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil, (2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai ketentuan pemberi tugas yang tertuang dalam kontrak.

(B) Pekerjaan Kajian Teknis dan Arsitektural

Pada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni perancangan arsitektural mulai pradesain hingga pengembangan desain atau gambar-gambar rencana. Sangat dimungkinkan adanya alternatif desain lebih dari satu untuk diajukan, dikonsultasikan dan dipilih oleh arsitek senior di perusahaan tempat praktek sebelum diajukan kepada pemberi tugas.

Berisi kegiatan penyusunan konsep dan program arsitektural yang ditentukan oleh pemberi tugas dalam Kerangka Acuan Kerjamisalnya:

Aktifitas utama dan penunjang;

Konsep dasar, gaya tampilan arsitektur atau style;

Material konstruksi dan sistem struktur;

Instalasi utilitas dan mechanical-engineering; dan sebagainya.

Jika bangunan pemerintah, telusuri pula ketentuan standar luas ruang, luas lantai dan bangunan keseluruhan. Jenis material struktural dan arsitektural, serta instalasi standar minimal.

Termasuk juga perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) konstruksi fisik (BKF) secara kasar, atau berdasarkan harga satuan per-meter persegi. Pada bangunan pemerintah sudah ada ketentuan yang diterbitkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) tentang standar bangunan gedung pemerintah. Pada proyek swasta ketentuan mengenai klasifikasi gedung ditentukan oleh pemberi tugas.

(C) Pekerjaan Kajian Aspek Lainnya

Sebagaimana studi kelayakan (FS) atau kajian pembangunan sarana-prasarana gedung, berbagai aspek terkait wajib dikaji oleh pihak pelaksana atau yang ditunjuk oleh pemberi tugas. Aspek-aspek yang harus dikaji suatu proyek FS adalah berbeda. Misalnya, FS proyek pembangunan pasar induk suatu kota berbeda dengan FS atau kajian relokasi pembangunan sebuah rumah sakit. Sekalipun keduanya memiliki kesamaan sebagai fasilitas layanan umum, namun karena subyeknya berbeda maka aspek kajiannya berbeda pula.

Aspek-aspek yang harus ditinjau dari berbagai proyek FS pada dasarnya memiliki relevansi dengan eksistensi fungsi dan keberlangsungan obyek untuk jangka panjang. Aspek-aspek tersebut dapat berupa :

Aspek Hukum dan Yuridiksi Legal Formal

Aspek Manajemen Organisasi Operasional

Aspek Lingkungan Alam & Ekosistem

Aspek Sosial Budaya

Aspek Sosial-Ekonomi dan Keuangan

Aspek Pengembangan Kota dan Kawasan

Aspek Penyerapan Ketenagakerjaan

Aspek Pengembangan Industri dan Usaha Kecil Menengah

Khusus untuk proyek perencanaan umum non-konstruksi (studi kawasan dan sejenisnya), jenis pekerjaan tetap harus bermuatan konsep-konsep perencanaan-perancangan, serta harus mendapat persetujuan dari Koordinator Pengampu KKP.

5.3.Bidang Pekerjaan PerancanganTujuan praktek pada bidang pekerjaan PERANCANGAN adalah mengenalkan salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PERANCANG BANGUNAN/KAWASAN; dan melatih etika profesional dan manajemen sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi proyek atau perusahaan selama jangka waktu tertentu.

Perbedaan lingkup bidang pekerjaan ini dengan pekerjaan perencanaan umum terletak pada kedalaman desain atau rancangan

(A) Persiapan Pekerjaan

Sama halnya dengan pekerjaan persiapan pada bidang perencanaan umum, kecuali ada kegiatan pengukuran daya dukung tanah, pendataan ekosistem flora dan fauna, serta penyelidikan sumber air bila diperlukan.

(B) Pekerjaan Penyusunan Konsep dan Program Arsitektural

Berisi kegiatan penyusunan konsep dan program arsitektural yang ditentukan oleh pemberi tugas dalam bentuk ketentuan standar secara umum misalnya, berupa:

bentuk dasar, gaya tampilan arsitektur atau style;

bahan pelingkup dan finishing-nya;

material konstruksi dan sistem struktur;

instalasi utilitas dan mechanical-engineering;

finishing facade, dan sebagainya.

Jika bangunan pemerintah, telusuri pula ketentuan standar luas ruang, luas lantai dan bangunan keseluruhan. Jenis material struktural dan arsitektural, serta instalasi standar minimal.

(C) Pekerjaan Pradesain dan Gambar Pelaksanaan

Pada tahapan ini peran aktif praktikan sangat ditentukan karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni perancangan arsitektural mulai pradesain hingga pengembangan desain atau gambar-gambar rencana. Sangat dimungkinkan adanya alternatif desain lebih dari satu untuk diajukan, dikonsultasikan dan dipilih oleh arsitek senior di perusahaan tempat praktek sebelum diajukan kepada pemberi tugas.

Kegiatan menggambar, konsultasi dan presentasi adalah lingkup pekerjaan yang wajib digeluti mahasiswa praktek, pada tahapan ini. Baik di lingkungan perusahaan maupun ketika berhadapan dengan pemberi tugas.

Penting untuk dicermati, pada bagian ini desain arsitektural sangat erat kaitannya dengan desain struktur dan sistem instalasi bangunan. Untuk itu koordinasi intensif antara personil penanggungjawab desain arsitektur, struktur dan instalasi; adalah mutlak.

(D) Pekerjaan Analisa dan Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

Bagian pekerjaan ini juga harus diamati karena sesuai dengan bidang dan kompetensi keilmuan mahasiswa praktikan (pembekalan kompetensi melalui matakuliah Ekonomi Bangunan, Struktur dan Konstruksi Bangunan III dan Desain Arsitektur IV). Lingkup pekerjaan ini meliputi:

Survey harga satuan bahan dan upah kerja setempat;

Analisa harga satuan pekerjaan merujuk pada ketentuan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI);

Perhitungan volume pekerjaan; dan

Perhitungan rincian biaya konstruksi fisik.

Pekerjaan Analisa dan Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)Substansi pokok RKS pada dasarnya mengacu pada ketentuan dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan perubahannya, untuk proyek-proyek yang sumberdananya berasal dari pemerintah. Baik APBN, APBD I maupun APBD II. Pada proyek-proyek swasta, substansi RKS ini pada umumnya merujuk pada sumber yang sama; namun ada justifikasi dan penyederhanaan sesuai ketentuan proyek atau pemberi tugas.

Materi umum RKS mencakup empat hal, yakni ; (1) Syarat-Syarat Umum; (2) Syarat-Syarat Administrasi; (3) Syarat-Syarat Teknis; dan (4) Syarat-Syarat Kontrak. Kelompok mahasiswa praktikan wajib mengamati pekerjaan analisa dan pembuatan syarat-syarat teknis saja.

5.4.Bidang Pekerjaan Penelitian

Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PENELITIAN adalah mengenalkan salah satu pilihan profesi arsitek sebagai PENELITIAN; dan melatih etika profesional dan manajemen forecast sumberdaya yang ada dengan menjadi bagian dari organisasi peneliti selama jangka waktu tertentu.Berbeda dengan bidang pekerjaan yang lain, lingkup bidang Arsitektural secara umum dengan kedalaman penelitian mengikuti peneliti.

(A) Persiapan Pekerjaan

Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil, (2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai metoda penelitian yang digunakan.(B) Pekerjaan Penyusunan Data (Kompilasi Data) dan Studi LiteraturPada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya; yakni penelitian arsitektural mulai survai data, studi literatur hingga penyusunan data.

(C) Pekerjaan Kajian Analisis dataSebagaimana studi kelayakan (FS) atau Perencanaan Umum, berbagai aspek terkait wajib dikaji oleh pihak peneliti. Aspek-aspek yang harus dikaji suatu peneliti adalah berbeda. Misalnya, peneliti pembangunan pasar induk suatu kota berbeda dengan penelitian Pengembangan desa wisata. Sekalipun keduanya memiliki kesamaan sebagai fasilitas layanan umum, namun karena subyeknya berbeda maka aspek kajiannya berbeda pula.

5.5.Bidang Pekerjaan Pengabdian pada Masyarakat

Tujuan praktek pada bidang pekerjaan PENGABDIAN PADA MASYARAKAT adalah mengenalkan salah satu tugas sebagai anak bangsa; dan melatih etika kehidupan berbangsa dan bernegara.

Berbeda dengan bidang pekerjaan yang lain, lingkup bidang Pengabdian Pada Masyarakat tidak harus terkait dengan bidan Arsitektur. (A) Persiapan Pekerjaan

Meliputi pekerjaan awal sejak terjalinnya kontrak atau perjanjian pekerjaan antara pemberi tugas dengan perusahaan tempat kelompok mahasiswa praktek, meliputi kegiatan; (1) pembentukan tim dan penugasan personil, (2) penyusunan jadwal kegiatan, (3) survey lokasi dan institusi untuk mendapatkan data primer, (4) survey data sekunder berupa studi pustaka atau lintas sektoral atau penyebaran kuisener, dan (5) sesuai metoda penelitian yang digunakan.(B) Pelaksanaan Pengabdian pada Masyrakat Pada lingkup pekerjaan inilah mahasiswa praktikan dapat terlibat secara penuh karena sesuai bidang dan kompetensi keilmuannya.

Tabel Kriteria Obyek dan Lingkup Bidang Pekerjaan KKPNoKRITERIAPELAKSANAANPENGAWASANPERANC. TEKNISPERENC. UMUMFS, Perenc. kawasan atau perumahan; Perencanaan Tata Ruang (Urban Desain), Master Plan dllPENELITIAN/PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1Lembaga atau InstansiPemerintah /swasta atau yayasan / koperasi

2PeranAsisten PelaksanaAsisten PengawasAsisten Perancang. Asisten PerencanaAsisten Peneliti/Pengabdi

3Fungsi Bangunan UmumPerkantoran, pendidikan, perdagangan, pelayanan kesehatan, industri, dsb--

4Volume & Kapasitas bangunan2 lant > 500 M2

1 lant > 1000 M2--

5Lingkup Materi AmatanPelaksanaan Struktural, Arsitektural, Instalasi, Spesifik Lainnya

Persiapan/Survey, Desain Arsitektural, Analisa Teknis / RKS Analisa Teknis / RAB, LainnyaPersiapan/Survey, Analisa Teknis, Metoda dan lainnyaPersiapan/Survey, Analisa Teknis, Metoda dan lainnya

FORM NILAI

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

UNSUR YANG DINILAIBOBOTPEMBIMBING

a.Keaktifan di lapangan (Kehadiran)10 %

b.Laporan kegiatan /2 mingguan 50 %

c.Laporan Akhir Kegiatan40 %

7.Nilai 100 %

8.NILAI AKHIR

9.PERSYARATAN

Malang........................................,

Koordinator KKPPembimbing KKP

(.......................................................)(.......................................................)

FORMULIR PENDAFTARAN

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdia Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

7.PERSYARATAN K. KompetensiSKSNILAIKETERANGAN

a.Kelompok Kompetensi Utama Jumlah sks yang telah diperolehIP =.............../ D = sks

b.Kelompok Kompetensi Pendukung Jumlah sks yang telah diperolehIP =.............../ D = sks

8.PERSYARATAN MATA KULIAHSKSNILAIKETERANGAN

a.Perancangan Arsitektur (AR.2109) minimal mendapatkan nilai C.6

b.Perancangan Arsitektur (AR.3110) minimal mendapatkan nilai C.6

c.Perancangan Arsitektur (AR. 4111) minimal mendapatkan nilai C.6

d.Perancangan Arsitektur (AR.5112) minimal mendapatkan nilai C.6

9.KETERANGAN PERSYARATAN

a.Telah menempuh 66 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Utama dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 2 (dua) mata kuliah,

b.Telah menempuh 33 sks matakuliah dalam kelompok Kompetensi Pendukung dengan IP > 2,00 dan nilai D maximal 3 (tiga) mata kuliah

c.Matakuliah Perancangan Arsitektur (AR.2109, AR.3110, AR. 4111, AR.5112) minimal mendapatkan nilai C.

*Semua nilai dibuktikan dengan Daftar Prestasi Akademik

Mengetahui :Malang,

Dosen WaliPeserta KKP

(.......................................................)(.......................................................)

FORM LAPORAN 2 MINGGUAN

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

7.Pelaksanaan Kegiatan dilakukan Mulai Tgl .................s/d Tgl ......................

URAIAN KEGIATAN

Mengetahui :Malang........................................,

Peneliti/ Instansi PenyelenggaraPeserta KKP

(.......................................................)(.......................................................)

TANDA TERIMA PENGUMPULAN LAPORAN AKHIR KKP

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

7.Pelaksanaan KKP Mulai Tgl .................s/d Tgl ....................

BERKAS YANG DI KUMPULKANKETERANGAN

Malang........................................,

Yang menerima

Koordinator KKPYang menyerahkan

Peserta KKP

(...................................................)(.......................................................)

FORM ASISTENSI

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

7.Pembimbing 1

Tgl.URAIANTTD

DATA OBYEK KKP

1. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

2.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

3.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian/Pelaks, Pengawas, Perencana Proyek

4.Lokasi Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Luas lantai Obyek KKP (unt. Gedung)

6.Jumlah lantai Obyek KKP (unt. Gedung)

7.Luas site Obyek KKP (unt. Gedung)

8.Instansi Penyelenggara

KETERANGAN

NAMA PESRTA KKPNIM

1.

2.

3.

8.NILAI AKHIR

Mengetahui :Malang........................................,

Peneliti/Instansi PenyelenggaraKetua Peserta KKP

(.......................................................)(.......................................................)

FORM ASISTENSI

1. Nama

2. NIM

3. Bentuk KKP

Penelitian/Pengabdian Pada Masyarakat/ Perencanaan/Pengawasan/Pelaksanaan

4.Judul Penelitian/Pengabdian/Proyek

5.Nama Peneliti/Pelaks. Pengabdian

6.Instansi Penyelenggara

7.Pembimbing 2

Tgl.URAIANTTD

Tujuan penentuan kriteria kelembagaan atau instansi dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman praksis tentang manajemen organisasi dan proyek secara langsung dari para pelaku industri pembangunan.

Tujuan penentuan kriteria fungsi bangunan adalah untuk lebih mendekatkan pemahaman mahasiswa terhadap realitas perancangan proyek dengan teori-teori perancangan, konstruksi, dan instalasi; yang diperoleh dalam perkuliahan.

Penyusunan Laporan

2 mingguan

Pelaksana/Pengawas/Perencana/Peneliti

Mahasiswa mendaftar pada Prodi Arsitektur dengan membawa Surat Pengantar dr Koordinator KKP

Mahasiswa mendaftar pada Koordinator KKP

sebagai Peserta KKP dengan membawa Proposal dan persyaratan teknis obyek KKP (Form 1 dan Form 2)

Instansi yang di tuju

Koordinator KKP

Prodi Arsitektur

Dosen

Pembimbing

Penentuan Pembimbing

Mahasiswa mendaftar pada Prodi Arsitektur dengan membawa Surat Pengantar dr Prodi Arsitektur

Pengumpulan Laporan

Akhir

Koordinator KKP

AB3 : 06/02/2009SOP ( Pedoman Umum Pelaksanaan KKN-P

( Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi