afola laporan pkn ITN Malang

71
Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang 1 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Tinjauan Umum 1.1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembangunan di Indonesia juga terus meningkat di segala bidang, termasuk di dalamnya adalah kemajuan teknologi di bidang perencanaan konstruksi. Umumnya aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode pelaksanan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Dengan demikian Ilmu yang diperoleh mahasiswa dalam proses belajar di kampus melalui interaksi dengan pengajar atau dosen, perlu disatukan (Sinergi) antara dunia akademi dan partisi. Mahasiswa memerlukan wahana lain untuk memperdalam pengetahuan yang didapat di kampus. Praktek Kerja Nyata (PKN) merupakan kegiatan di luar perkuliahan kampus yang memiliki bobot sebesar 3 sks. Kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap mahasiswa untuk mengerti lebih jauh tentang kondisi di lapangan secara langsung. Teknik Sipil merupakan jurusan yang secara umum bergerak di bidang konstruksi. Seorang sarjana teknik sipil yang baik tentunya harus memiliki pemahaman teori dasar konstruksi dan pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan yang baik. Hal yang melatarbelakangi mahasiswa untuk mengikuti Praktek Kerja Nyata (PKN)) adalah untuk memahami pelaksanaan proyek. Dengan mengikuti Praktek Kerja Nyata (PKN) di suatu proyek, mahasiswa berharap dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam dan nantinya bermanfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan teori-teori ilmu teknik sipil.

description

shear each other ...is one way to get the better solution

Transcript of afola laporan pkn ITN Malang

Page 1: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

1 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Tinjauan Umum

1.1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

pembangunan di Indonesia juga terus meningkat di segala bidang, termasuk di

dalamnya adalah kemajuan teknologi di bidang perencanaan konstruksi.

Umumnya aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode-metode

pelaksanan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis,

cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu

proyek konstruksi.

Dengan demikian Ilmu yang diperoleh mahasiswa dalam proses belajar

di kampus melalui interaksi dengan pengajar atau dosen, perlu disatukan

(Sinergi) antara dunia akademi dan partisi. Mahasiswa memerlukan wahana

lain untuk memperdalam pengetahuan yang didapat di kampus. Praktek Kerja

Nyata (PKN) merupakan kegiatan di luar perkuliahan kampus yang memiliki

bobot sebesar 3 sks. Kegiatan ini sangat bermanfaat terhadap mahasiswa

untuk mengerti lebih jauh tentang kondisi di lapangan secara langsung.

Teknik Sipil merupakan jurusan yang secara umum bergerak di bidang

konstruksi. Seorang sarjana teknik sipil yang baik tentunya harus memiliki

pemahaman teori dasar konstruksi dan pelaksanaan proyek konstruksi di

lapangan yang baik. Hal yang melatarbelakangi mahasiswa untuk mengikuti

Praktek Kerja Nyata (PKN)) adalah untuk memahami pelaksanaan proyek.

Dengan mengikuti Praktek Kerja Nyata (PKN) di suatu proyek, mahasiswa

berharap dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam dan nantinya

bermanfaat bagi mahasiswa dalam menerapkan teori-teori ilmu teknik sipil.

Page 2: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

2 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

1.1.2. Gambaran Umum Proyek

Pembangunan Gedung utama Fakultaas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang (Tahap I) yang sedang dalam proses

pembangunan ini merupakan struktur bangunan beton bertulang dengan di

JalanVeteran Kabupaten Malang. Pelaksanaa proyek ini berjalan mulai 25

Juni 2012 sampai dengan 20 Desember 2012. Secara proyek akan

diserahterimakan kepada owner selaku kuasa pengguna anggaran, selanjutnya

akan dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan (in user).

Data umum Pembangunan Gedung utama Fakultaas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya Malang ini adalah sebagai berikut :

Page 3: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

3 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Sedangkan data-data lainnya mengenai proyek adalah sebagai berikut :

� Struktur utama : Beton bertulang

� Pondasi : Pondasi Tiang bor

Gambar 1.1 Lokasi Pembangunan Gedung utama Fakultaas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang (Tahap I)

1.1.3. Maksud dan Tujuan Proyek

Pembangunan Gedung utama Fakultaas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang ini bertujuan memenuhi kebutuhan Mahasiswa

Universitas Brawijaya Malang, dimana gedung sebelumnya tidak sebanding

dengan keadaan jumlah Mahasiswa. Selain itu pembangunan gedung ini

merupakan salah satu prasarana dari Universitas Brawijaya Malang untuk

meningkatkan mahasiswa di Universitas Brawijaya Malang.

Page 4: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

4 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

1.2.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Nyata

Maksud dari Praktek Kerja Nyata ini adalah sebagai salah satu syarat mata

kuliah wajib yang harus ditempuh mahsiswa sebelum skripsi, dimana mahasiswa

diharapkan dapat menyusun sebuah laporan dari hasil pengamatan secara langsung

di lapangan. Sehingga mahasiswa akan dapat melihat bagaimana aplikasi dari mata

kuliah yang didapatkan selama perkuliahan pada saat di lapangan dengan berbagai

penerapan yang ada.

Dengan demikian pada Pembangunan Gedung utama Fakultaas

Ekonomi dan Bisnis (Tahap I) ini, Laporan Praktek Kerja Nyata-nya lebih di

fokuskan pada pengawasan dan penjadwalan proyek

Tujuan yang diharapkan tercapai dari Praktek Kerja Nyata yang

dilaksanakan mahasiswa adalah :

1. Agar mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis berupa

pengetahuan kegiatan pengawasan dan pelaksanaan di lapangan yang

selama ini belum pernah diterima di bangku kuliah.

2. Agar mahasiswa mampu membandingkan pengetahuan teknis yang

diperoleh di bangku kuliah dengan pengaplikasiannya di lapangan.

3. Agar mahasiswa mengetahui hak serta kewajiban pihak-pihak yang terkait

dalam pengawasan suatu proyek.

4. Agar mahasiswa dapat mengenal lebih dekat bentuk-bentuk hambatan yang

dihadapi dalam proses pembangunan sebuah bangunan gedung untuk

kondisi dan kebutuhan yang dikehendaki serta cara-cara praktis yang

dilakukan untuk mengatasinya.

5. Agar mahasiswa dapat lebih memahami proses pembangunan suatu

proyek.

6. Agar mahasiswa mampu memperluas, memperdalam, dan memperkaya

pengetahuan dalam bidang ketekniksipilan, terutama tentang konstruksi

bangunan gedung.

7. Agar mahasiswa memperoleh pengalaman selama kerja paraktek, sehingga

dapat digunakan sebagai bekal dasar mahasiswa dikemudian hari untuk

terjun langsung di lapangan.

Page 5: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

5 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

1.3.Batasan Masalah

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Nyata, hal-hal yang akan dibahas

pada laporan Praktek Kerja Nyata dibatasi hanya mengenai :

� Struktur Organisasi Proyek

� Pengawasan dan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek

� Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Balok, Kolom Plat dan Dinding Basemen.

Dimana pengawasan dan pelaksanaan yang dibahas sesuai dengan masa

Praktek Kerja Nyata yaitu mulai dari pekerjaan persiapan (penyediaan material

dan peralatan), sampai pada pelaksanaan konstruksi (pekerjaan bekisting,

penulangan, pengecoran beton, pembongkaran bekisting, rangka atap dan

perawatan) beserta masalah yang timbul dari pelaksanaan tersebut.

Pembatasan masalah disesuaikan dengan keadaan yang terjadi pada Proyek

Gedung Fakultas Ekonoomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang,

hal tersebut dilakukan untuk lebih mengaktualisasikan penyusunan laporan.

Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan Praktek Kerja Nyata ini tidak

dimulai pada permasalahan yang ada pada tahapan awal proyek, namun pada

permasalahan dimana Praktek Kerja Nyata mulai dilakukan, yaitu mulai

tanggal 16 Oktober 2012 -10 Desember 2012. Dasar-dasar teori yang terdapat

pada laporan akan diuraikan secara menyeluruh dengan menitikberatkan pada

kesesuian antara pelaksanaan pekerjaan dan penyelesaian masalah di lapangan

dengan teori yang ada.

1.4.Metode Pembahasan Laporan

Terdapat dua tahap pembahasan dalam penyusunan laporan Praktek

kerja Nyata ini, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pembahasan yang digunakan dalam pengumpulan data yang

berkaitan dengan masalah yang dibahas, yaitu :

a. Metode Observasi

Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara

mengadakan pengamatan dan pencatatan sistematis mengenai hal-hal

penting dalam proyek serta pengamatan terhadap permasalahan yang

Page 6: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

6 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

ada secara langsung. Adapun data yang kami butuhkan dari pihak

pelaksana proyek antara lain data-data :

- Biaya (cost)

- Pelaksanaan (performance)

- Waktu (time)

b. Metode Interview atau Wawancara

Metode wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara

melakukan interview atau wawancara dengan orang yang dianggap

mampu memberikan informasi mengenai proyek yang sedang berjalan.

c. Metode Pustaka atau Studi Literatur

Metode pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan

atau mengambil dari buku-buku sebagai sumber bacaan dan referensi

yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

2. Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data yang dilakukan dalam menyusun laporan Praktek

Kerja Nyata ini meliputi :

a. Memilih permasalahan inti untuk memperoleh alternatif-alternatif

penyelesaian dalam suatu proyek

b. Menganalisis data yang ada dengan cara membandingkan teori dengan

permasalahan yang terjadi pada pelaksanaan di lapangan.

Page 7: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

7 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

2.1. Tinjauan Umum

Timbulnya masalah-masalah yang rumit dan kompleks seringkali

terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek. Adanya cara kerja yang rapi, teratur,

disiplin, terorganisir dan penuh tanggung jawab sangat dibutuhkan agar tidak

menimbulkan tumpang tindih dalam pekerjaan. Adanya tanggung jawab yang

ganda atau merangkap mengakibatkan terhambatnya kelancaran kerja.

Pelaksanaan pembangunan suatu proyek bisa diartikan sebagai melakukan

pekerjaan pada suatu lokasi sedemikian rupa sehingga bangunan yang

dimaksud bisa berdiri. Tentu saja dalam proses pelaksanaan pembangunan,

selalu melibatkan berbagai profesi yang saling berhubungan secara aktif.

Semua pihak tersebut bekerja sebagai sebuah tim, dan tim yang bagus

adalah tim dimana setiap anggota memiliki tugas yang jelas dan dikerjakan

dengan penuh tanggung jawab serta loyalitas yang tinggi. Tim yang bagus juga

memiliki satu bentuk koordinasi kerja yang baik dan sehat antar masing-

masing anggotanya. Dengan tim yang bagus akan dapat diperoleh prestasi

kerja yang optimal dan efektif.

Susunan dari pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah proyek yang

sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing, serta membentuk suatu

hubungan tertentu itulah yang disebut dengan Sistem Organisasi Proyek.

2.2. Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek merupakan suatu mekanisme untuk

menentukan kelancaran pelaksanaan suatu proyek. Dengan adanya struktur

organisasi proyek maka pengelolaan proyek dapat terencana dengan baik.

Disamping itu, struktur organisasi juga digunakan untuk mengatur kegiatan

proyek agar tidak terjadi overlapping. Pengaturan dan koordinasi yang baik

dalam pelaksanaan proyek dapat menghasilkan efesiensi waktu, biaya proyek

yang sesuai dengan anggaran yang ada, dan kualitas pekerjaan yang hasilnya

dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian optimalisasi fungsi masing-

Page 8: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

8 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

masing bagian dapat dicapai sesuai dengan tujuannya. Hal ini sangat penting

artinya bagi proses perkembangan setiap bagian proyek, sehingga koordinasi

secara efektif dalam pengelolaan seluruh tahapan pembangunan proyek yang

dilakukan bisa menjadi satu manajemen yang utuh dan terpadu.

Berdasarkan sifat dan bentuknya, strutur organisasi proyek dapat dibagi

menjadi dua (2), yaitu sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi Kontraktual

2. Struktur Organisasi Pelaksanaan

2.3 Struktur Organisasi Kontraktual

Struktur Organisasi Kontraktual adalah struktur organisasi proyek yang

menunjukkan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dengan wewenang

dan tanggung jawab sesuai kontrak yang disetujui bersama.

Pada dasarnya organisasi dan penyelenggaraan proyek meliputi lima

sisi fungsional, yaitu sebagai berikut :

1) Pemilik Proyek, merupakan penyelenggara pelaksanaan proyek.

2) Pemimpin Proyek, bertindak sebagai wakil dari pemilik proyek dalam

merealisasikan pembangunan proyek.

3) Perencana Proyek, merencanakan proyek mulai dari melakukan studi

kelayakan sampai dengan membuat detail perencanaan proyek.

4) Konsultan pengawas,yang menyelenggarakan pengawasan pelaksanaan baik

dalam segi kualitas maupun kuantitas.

5) Kontraktor Pelaksana, merupakan pelaksana pekerjaan fisik proyek.

Salah satu aspek dalam manajemen proyek yaitu organizing atau

pengorganisasian menyebutkan dalam suatu struktur organisasi yang baik,

masing-masing pihak yang terlibat seperti yang telah disebut di atas harus

dapat mengetahui ataupun memahami tanggung jawab masing-masing. Setiap

pihak mendapat tugas, kewajiban, dan wewenang yang jelas serta harus dapat

bekerja sama, sehingga seluruh aktifitas proyek atau kegiatan yang

dilaksanakan pada proyek dapat berjalan dengan lancar.

Secara umum skema Struktur Organisasi Kontraktual dalam suatu

proyek memberikan gambaran pihak-pihak yang terkait dalam suatu proyek.

Page 9: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

9 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Keterlibatan pihak-pihak tersebut terbagi dalam garis atau instruksi dan garis

koordinasi.

Adapun skema Struktur Organisasi Kontraktual pada Proyek

Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis(Tahap I) Universitas

Brawijaya Malang yaitu sebagai berikut :

Garis Instruktif Garis Koordinatif

Tabel 2.1 : Skema Struktur Organisasi Kontraktual

1. Pemilik Proyek

Pemilik Proyek (owner) merupakan pihak yang mempunyai ide serta

memiliki sarana untuk merealisasikan ide pembangunan pada suatu proyek.

Karena pihak Pemilik Proyek tidak mempunyai keahlian yang cukup untuk

mewujudkan semua ide tersebut, maka untuk merealisasikannya perlu bantuan

dari pihak lain yang memiliki keahlian-keahlian dalam bidang pembangunan.

Pihak pemilik dapat berasal dari pemerintah, badan hukum (perusahaan

atau yayasan), dan swasta atau perorangan. Pada Pembangunan Gedung Utama

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang, yang

Pemilik Proyek

Universitas Brawijaya Malang

Pejabat Pembuat

Universitas Brawijaya

Konsultan Perencana

PT.Bhakti Teknologi Adiyasa

Konsultan Pengawas

PT. MitraPlan Kons

Kontraktor Pelaksana

PT. Nindya Karya (Persero)

Page 10: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

10 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

bertindak sebagai pihak Pemilik Proyek adalah Universitas Brawijaya Malang.

Pemilik merupakan pihak yang memberi tugas dan membiayai proyek mulai

dari perencanaan sampai dengan proses pelaksanaan berlangsung.

Tugas dari Pemilik Proyek adalah sebagai berikut :

a) Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai suatu proyek.

b) Mengambil keputusan terakhir untuk menetapkan pihak Kontraktor

Pelaksana.

c) Menandatangani semua perintah kerja dan surat perjanjian dengan pihak

Kontraktor Pelaksana.

d) Mengeluarkan semua instruksi kepada pihak Kontraktor Pelaksana.

e) Menyetujui atau menolak penyerahan pekerjaan maupun perpanjangan

yang diajukan oleh pihak Kontraktor Pelaksana.

f) Menyediakan dana atau anggaran biaya.

g) Memilih Kontraktor Pelaksana yang berpengalaman dalam bidang yang

sesuai dengan sifat, jenis, dan volume pekerjaan yang dikerjakan melalui

proses pelelangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penawaran

yang ekonomis serta dapat dipertanggungjawabkan.

h) Mengadakan perjanjian kontrak dengan Kontraktor Pelaksana.

i) Menetapkan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.

j) Memonitor jalannya pelaksanaan pekerjaan.

k) Mengadakan pemeriksaan kembali perencanaan proyek yang sudah

disusun oleh Konsultan Perencana dimana masih ada kemungkinan

diadakan perubahan atau redesign.

2. Pemimpin Proyek

Pemimpin Proyek merupakan wakil dari Pemilik Proyek dalam

merealisasikan pembangunan proyek. Pada Proyek Pembangunan Gedung

Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

yang merupakan wakil dari Pemilik Proyek adalah Pejabat Pembuat Komitmen

Universitas Brawijaya Malang.

Tugas dari Pejabat Pembuat Komitmen adalah sebagai berikut :

a) Bertanggung jawab penuh terhadap proyek yang sedang dilaksanakan dan

dapat bekerja sama dengan unsur-unsur atau pihak yang bersangkutan.

Page 11: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

11 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

b) Bertanggung jawab atas keuangan ataupun segi fisik untuk pekerjaan yang

sesuai dengan daftar isian proyek yang telah disiapkan untuk anggaran

proyek.

c) Mengadakan rapat pengelola untuk menyusun program dan strategi

pencapaian sasaran proyek, serta menyusun Term Of Reference (TOR).

d) Menandatangani atau mengesahkan Berita Acara Prestasi (BAP) atau

kemajuan pekerjaan.

e) Menandatangani atau mengesahkan As Built Drawing.

f) Menandatangani berkas kelengkapan pembayaran termyn.

g) Menandatangani atau mengesahkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

baik penyerahan pertama maupun kedua.

h) Memberi petunjuk pada Direksi Lapangan atau Pengawas Lapangan.

3. Perencana Proyek

Perencana Proyek adalah seseorang atau badan hukum yang

mempunyai tugas untuk merencanakan suatu bentuk fisik bangunan proyek,

tetapi masih dalam bentuk dua dimensi di atas kertas. Dalam suatu proyek,

Konsultan Perencana merupakan suatu tim yang terdiri dari tenaga-tenaga

teknik dari berbagai disiplin ilmu antara lain Sipil, Arsitek, Mesin, Elektro, dan

lain-lain. Konsultan Perencana bertanggung jawab penuh terhadap hasil

perencanaan. Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Tahap I) Universitas Brawijaya Malang yang bertindak sebagai Konsultan

Perencana adalah

Tugas dari Perencana Proyek adalah sebagai berikut :

a) Menyusun program pelaksanaan pekerjaan perencanaan dan alokasi

tenaga.

b) Memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, menyusun

pelelangan, menyusun dokumen pelelangan, dan memberikan penjelasan

terhadap persoalan-persoalan perencanaan yang timbul selama tahap

konstruksi.

c) Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan serta penyelidikan

tanah.

Page 12: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

12 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

d) Membuat rencana tapak, prarencana, dan pengurusan untuk mendapatkan

ijin pendahuluan bangunan, serta melakukan penelitian dan pengujian

anggaran pelaksanaan konstruksi.

e) Membuat lengkap rencana arsitektur, struktur, penjelasan rencana

perhitungan struktur, dan lain sebagainya.

f) Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana

volume dan biaya, program pelaksaan dan rencana pelaksanaan konstruksi.

4. Tim Pengawas

Tim Pengawas adalah seseorang atau badan hukum yang mempunyai

tugas mengawasi suatu proses dan pelaksanaan proyek di lapangan sehingga

pelaksanaan proyek dapat sesuai dengan persyaratan yang dituntut baik dalam

segi teknis maupun dokumen kontrak. Dari proses pengawasan dan

pengontrolan yang dilakukan oleh Tim Pengawas, diharapkan dapat

mengendalikan pembiayaan, dan waktu pelaksanaan, serta menjalin mutu dan

kualitas secara keseluruhan pada proyek. Pembangunan Gedung Utama

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang yang

bertindak sebagai Konsultan Pengawas adalah PT. MITRAPLAN KONS

Tugas dari Tim Pengawas adalah sebagai berikut :

a) Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan proyek untuk semua bagian

konstruksi agar sesuai dengan perencanaannya.

b) Mengendalikan dan mengontrol pelaksanaan proyek yang menyangkut

aspek kualitas, biaya, dan waktu pelaksanaan.

c) Mengevaluasi dan mengajukan usul-usul kepada Kontraktor Pelaksana

untuk semua bagian Kontraktor dan pelaksanaannya di lapangan.

d) Mengadakan pertemuan rutin dengan Kontraktor Pelaksana untuk

kepentingan koordinasi di lapangan.

e) Memberikan saran dan peringatan kepada pihak Kontraktor Pelaksana

seandainya dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan terjadi penyimpangan

yang dapat mengakibatkan mutu pekerjaan tidak sesuai dengan standart

yang ditentukan.

Page 13: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

13 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

f) Membuat berita acara penyelesaian pekerjaan.

g) Mengadakan pemeriksanaan terhadap mutu bahan yang digunakan.

Struktur organisasi pengawas untuk proyek satu dengan yang lain

adalah berbeda-beda tergantung pada:

a) Lingkup dan besarnya proyek

b) Sifat hubungan kontraktual dengan klien

c) Potensi perusahaan

d) Anggota staff yang tersedia untuk proyek tersebut

Prinsip-prinsip berikut perlu juga diperhatikan dalam penyusunan

organisasi di lapangan, yaitu:

a) Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin.

b) Masing-masing staaf harus memiliki uraian pekerjaan (job description)

secara jelas dan terperinci.

c) Masing-masing individu dibekali dengan wewenang untuk mengambil

keputusan sesuai dengan jabatannya.

5. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor Pelaksana adalah perseorangan atau badan hukum yang

bergerak dalam bidang pembangunan suatu proyek. Dalam pelaksanaannya

Kontraktor Pelaksana selaku pelaksana fisik bangunan harus mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana. Pada Proyek

Pembangunan Gedung Kompleks Perkantoran dan Pemerintahan Kabupaten

Malang yang bertindak sebagai Kontraktor Pelaksana adalah PT. NINDYA

KARYA.

Tugas dari Kontraktor Pelaksana adalah sebagai berikut :

a) Memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam dokumen kontrak dengan

segala lampirannya, syarat-syarat umum administrasi, syarat-syarat teknis,

syarat-syarat bahan, dan sebagainya.

b) Mengikuti dan mentaati segala petunjuk dari Pemilik Proyek

c) Memberikan laporan mengenai perkembangan proyek di lapangan

Page 14: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

14 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

d) Menghadiri setiap rapat yang diselenggarakan berkaitan dengan

pelaksanaan proyek di lapangan.

e) Melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan sesuai dengan gambar dan

dokumen kontrak yang telah dicantumkan.

f) Membuat time schedule sebagai pedoman pengendalian bersama dengan

persetujuan Pemimpin Proyek atau Pemilik Proyek.

g) Berkewajiban memenuhi hal-hal sebagai berikut :

� Pencegahan terhadap kerusakan, kebakaran, atau hilangnnya semua

hasil pekerjaan, bahan, dan peralatan yang berada di proyek.

� Penyediaan perlengkapan P3K serta memerintahkan semua tenaga kerja

dalam bekerja selalu menggunakan alat-alat keselamatan kerja.

� Pengamanan secara wajar dan sehat atas semua orang, tenaga kerja,

atau pengunjung yang berkepentingan pada proyek.

6. Pihak Terkait Lainnya

Dalam pelaksanaan suatu proyek akan terlibat pula beberapa pihak

selain pihak-pihak seperti yang telah disebut di atas, baik secara langsung

maupun secara tidak langsung, yaitu antara lain :

Supplier Bahan Bangunan

Pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Brawijaya Malang, supplier mengadakan bahan bangunan yang dibutuhkan,

seperti portland cement (PC), agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), besi

beton, dan lain-lain untuk diserahkan sampai ke tempat pekerjaan dengan

kualitas dan kuantitas sesuai dengan permintaan. Bahan-bahan yang telah

dikirim, dapat ditolak atau dikeluarkan dari lokasi jika tidak sesuai dengan

permintaan. Supplier terbesar pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas

Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang adalah PT. Surya

Beton Indonesia yang memasok kebutuhan beton hampir pada keseluruhan

konstruksi gedung.

Page 15: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

15 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

2.4 Struktur Organisasi Pengawas

Struktur Organisasi dari pihak Kontraktor Pelaksana biasanya terdiri

dari Project Manager, Site Manager, Pelaksana Arsitek, Pelaksana Sipil,

Pelaksana M/E (Mecanical/Eletrical), Asisten Pelaksana, Quality Control,

Drafter Administrasi Proyek, Administrasi Kantor, Logistik. Namun pada

Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas

Brawijaya Malang, struktur organisasi Konsultan Pengawas dalam hal ini PT.

MitraPlan Kons seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Page 16: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

16 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

USULAN STRUKTUR ORGANISASI (SESUAI TANGGAPAN KAK)

PROY.PEMBANGUNAN GEDUNG UTAMA FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS (TAHAP I)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Home office

Site office

Team Leader ir.joko wiharto s

Tenaga Ahli ta.arsitektur

ir.khamit arifin ta.struktur/ta geotek ir.ganang s utomo

ta.mekanikal/elektrikal ir.parjono

ta.quality surveyor ir.mahyunandi sirie

Chief Inspector Agung Budi rahardjo

Pengawas Lapangan i Tri Miyanto Wibowo, st

Pengawas Lapangan ii Hari Chrisnawan, st

Tenaga Pendukung - Administrasi

hendro priyo susilo

ida simanjuntak amd - drafter

aan iswandi,st aviv kurniawan,st

Page 17: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

17 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

• Tenaga ahli local terdiri dari:

� Tenaga ahli struktur dan konstruksi:

1. Melakukan survey lapangan guna mengidentifikasi kelayakan dan

kesiapannya dari segi social,lingkungan dan teknis bangunan.

2. Mempelajari dan memahami dokumen perancangan baik gambar,spesifikasi

teknis maupun perhitungan-perhitungan yang telah dibuat konsultan

perencana.

3. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam rancangan

kepada konsultan perencana.

4. Menterjemahkan hasil pemahaman dokumen perencanaan kedalam suatu

rencana implementasi fisik.

5. Memeriksa dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor.

6. Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan.

7. Mengarahkan,mengevaluasi dan menyetujui metode kerja yang diajukan

kontraktor serta memonitor terhadap pelaksanaan.

8. Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan

memberi arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan

pekerjaan fisik.

9. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang

terjadi selama pelaksanaan konstruksi fisik

10. Memeriksa gambar-gambar terlaksana (as built drawing),sesuai dengan

fisik pekerjaan yang telah dilakukan.

11. Memeriksa semua hasil pengujian dan laboratorium yang telah di

laksanakan.

12. Menyempurnakan buku petunjuk penggunaan dan perawatan bangunan

gedung,peralatan dan perlengkapan gedung.

13. Melaksanakan kordinasi diantara anggota-anggota tim pengawas dan

bertanggung jawab mengenai koordinasi supervise.

� Tenaga ahli MEE :

1. Melakukan survey lapangan guna mengidentifikasi kelayakan dan

kesiapannya dari segi social,lingkungan dan teknis bangunan.

Page 18: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

18 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

2. Mempelajari dan memahami dokumen perancangan baik gambar,spesifikasi

teknis maupun perhitungan-perhitungan yang telah dibuat konsultan

perencana .

3. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam rancangan

kepada konsultan perencana.

4. Menterjemahkan hasil pemahaman dokumen perencanaan kedalam suatu

rencana implementasi fisik.

5. Memeriksa dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor.

6. Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan.

7. Mengarahkan,mengevaluasi dan menyetujui metode kerja yang diajukan

kontraktor serta memonitor terhadap pelaksanaan.

8. Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan

memberi arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan

pekerjaan fisik.

9. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang

terjadi selama pelaksanaan konstruksi fisik.

10. Memeriksa gambar-gambar terlaksana (as built drawing),sesuai dengan

fisik pekerjaan yang telah dilakukan.

11. Memeriksa semua hasil pengujian dan laboratorium yang telah di

laksanakan.

12. Menyempurnakan buku petunjuk penggunaan dan perawatan bangunan

gedung,peralatan dan perlengkapan gedung.

13. Melaksanakan kordinasi diantara anggota-anggota tim pengawas dan

bertanggung jawab mengenai koordinasi supervise.

� Tenaga Ahli arsitektur:

1. Melakukan survey lapangan guna mengidentifikasi kelayakan dan

kesiapannya dari Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas

dalam rancangan kepada konsultan perencana.

2. Mempelajari dan memahami dokumen perancangan baik gambar,spesifikasi

teknis maupun perhitungan-perhitungan yang telah dibuat konsultan

perencana.

Page 19: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

19 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas dalam rancangan

kepada konsultan perencana.

4. Menterjemahkan hasil pemahaman dokumen perencanaan kedalam suatu

rencana implementasi fisik.

5. Memeriksa dan menyetujui shop drawing yang diajukan kontraktor.

6. Memeriksa ijin pelaksanaan pekerjaan.

7. Mengarahkan,mengevaluasi dan menyetujui metode kerja yang diajukan

kontraktor serta memonitor terhadap pelaksanaan.

8. Mengarahkan dan mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan

memberi arahan teknis dan penyelesaian masalah selama pelaksanaan

pekerjaan fisik.

9. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian yang

terjadi selama pelaksanaan konstruksi fisik.

10. Memeriksa gambar-gambar terlaksana (as built drawing),sesuai dengan

fisik pekerjaan yang telah dilakukan.

11. Memeriksa semua hasil pengujian dan laboratorium yang telah di

laksanakan.

12. Menyempurnakan buku petunjuk penggunaan dan perawatan bangunan

gedung,peralatan dan perlengkapan gedung.

13. Melaksanakan kordinasi diantara anggota-anggota tim pengawas dan

bertanggung jawab mengenai koordinasi supervise.

• Quantity surveyor :

1. Menyiapkan harga satuan pekerjaan yang terkait dengan pembangunan

gedung.

2. Jika dipandang perlu,konsultan harus mendapatkan harga pasar untuk

mendapatkan harga mutakhir dan dapat diterima.

3. Menyiapkan harga satuan beton(termasuk bekisting/formwork)untuk

semua mutu kuat tekan (baik dalam benda uji kubus maupun silinder)dan

untuk semua penggunaannya pada komponen bangunan gedung pondasi

,pilecap,sloof,balok struktur ,kolom,plat lantai,ring balok,lantai

kerja,dsb.),dan harus integrated/linked dengan daftar kuantitas dan

harga.serta harga satuan baja tulangan baik tulangan polos maupun ulir.

Page 20: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

20 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

• Pengawas lapangan

1. Mengarahkan dan mengawasi pekerjaan di lapangan dalam proses pelaksanaan

setiap hari.

2. Mengevaluasi kuantitas dan kualitas pekerjaan dan memberi arahan teknis

selama selama pelaksanaan pekerjaan fisik.

3. Mencatat segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang

diawasinya setiap hari.

4. Membuat laporan dan bertanggung jawab kepada resident Engineer.

5. Menyusun daftar kekurangan –kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan selama

waktu pelaksanaan.

6. Mengawasi perbaikan atau rehabilitasi cacat/kurang yang telah dilaksanakan.

7. Membuat laporan perbaikan/rehabilitasi cacat/kurang yang telah dilaksanakan.

8. Membuat laporan perbaikan/rehabilitasi cacat/kurang yang telah dilaksanakan

dalam masa pemeliharaan.

• Tenaga pendukung(personil lainnya) terdiri dari:

� Tenaga admin proyek:

1. Mengkoordinir,membuat dan mengedit semua kegiatan adminstrasi

proyek,seperti:

2. laporan mingguan dan bulanan

3. laporan prestasi pekerjaan laporan khusus apabila diperlukan berita

acara pembayaran angsuran,berita acara serah terima I dan II

pekerjaan,dan lain-lain.

4. Mengarsipkan system keluar atau masuk surat.

5. Bertugas penuh dilapangan dan bertanggung jawab kepada project

manager.

� Drafter:

1. Menyiapkan gambar shop drawing

2. Menyusun gambar Asbuilddrawing

Page 21: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

21 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

BAB III

PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

3.1 Tinjauan Umum

Dalam mewujudkan suatu bangunan rencana menjadi bangunan yang siap

pakai dan memenuhi persyaratan teknis yang telah direncanakan, maka salah satu hal

yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pelaksanaan proyek. Sebaik-baiknya

sebuah perencanaan tidak mungkin menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang

diharapkan bila pelaksanaannya tidak dilakukan dengan baik.

Dalam usahanya mewujudkan suatu proyek sudah seharusnya pihak pelaksana

selalu berkonsultasi dan bekerjasama dengan pihak perencana untuk memperoleh

penafsiran yang sama terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan. Konsultasi dan

musyawarah juga diperlukan bila terjadi perubahan terhadap suatu struktur, juga bila

ternyata bagian suatu struktur tidak dapat dilaksanakan di lapangan ataupun bila

terjadi kesalahan perencanaan.

Untuk memperlancar pekerjaan di lapangan, hal-hal atau kegiatan yang harus

dilakukan oleh pihak pelaksana sebelum kegiatan pelaksanaan konstruksi dimulai

adalah sebagai berikut :

� Penentuan strategi pelaksanaan dan budget anggaran pelaksanaan.

� Penentuan struktur organisasi pelaksanaan.

� Melakukan pekerjaan pendahuluan.

� Penyediaan prasarana dan perlengkapan peralatan atau fasilitas lapangan

(site instalation).

� Pengadaan sumber daya meliputi material, tenaga kerja, dan peralatan.

Praktek Kerja Nyata di Lapangan ini akan lebih menitik beratkan pada

pengawasan sehingga laporan pekerjaan akan memiliki spesialisasi kearah pekerjaan

pekerjaan tersebut. Namun membahas pekerjaan-pekerjaan yang di amati secara

langsung di lapangan seperti pekerjaan penulangan pondasi, penulangan plat,

penulangan dinding Basement, penulangan atap basement, penulangan tangga,

penulangan kolom, dan penulangan balok.

Page 22: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

22 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.2 Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi

3.2.1 Pekerjaan Penulangan Pondasi

Penulangan Pondasi dilakukan setelah Selesai Pemerataan lahan dan

penggalian lokasi titik tempat pondasi yang akan di bangun. Pondasi yang

dipakai pada proyek ini adalah pondasi tiang bor dengan pondasi strauss.

Namun sebelum penulangan pondasi ini dilakukan terlebih dahulu menentukan

titik-titik yang akan di bor dan setelah penentuan titik-titik yang di bor selasai,

baru melakukan pemboran pada setiap titik-titik yang telah di tetapkan.dengan

kedalam pondasi yaitu 6 meter sesuai dengan data tanah (soil investigation)

Diameter tulangan yang di pakai pada pile Cap Pondasi ini adalah 16 ø 16

artinya tulangan berjumlah 8 dengan diameter 16 mm,

ø13-200 artinya diameter tulangan 13 mm dengan jarak 200 mm dan

diameter Pile Cap 50 cm dengan ke dalaman 6 m.

Dengan demikian pekerjaan penulangan pondasi pile cap ini dapat disajikan

bentuknya seperti pada gambar 3.1 dibawah ini :

.

Gambar 3.1 : Penulangan Pondasi strauss

3.2.2 Pekerjaan Pengecoran Pondasi

Pengecoran pondasi strauss ini dilakukan setelah semua pekerjaan

penulangan selesai dikerjakan. Dan setelah pekerjaan pengecoran ini selesai

baru memulai pengecoran pondasi pile cap, pengurugan tanah, pengecoran

spesi untuk persiapan penulangan lantai dasar, penulangan sloof dan

Page 23: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

23 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

penulangan kolom. Pekerjaan ini dapat juga di sajikan seperti pada gambar 3.2

berikut ini :

Gambar 3.2: Bor pondasi Gambar 3.3: Pengecoran Pondasi Strauss

3.3 Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

3.3.1 Pekerjaan Penulangan Kolom

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegan

perananan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan (Collapse) pada

suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai

yang bersangkutan dan juga runtuh total (Total Collapse) seluruh struktur.

Pada Proyek Pembangunan ini, dimensi kolom

dimensi kolom (K0) 80/80 dengan diameter tulangan utama 12-D25 artinya

tulangan berdiameter tulangan 25 mm dengan jarak 12), diameter sengkan

D13-150 dan D13-140 (artinya diameter yang digunakan untuk sengkan adalah

13 mm dengan jarak 140 mm dan 150 mm).

1. Dimensi kolom (K1) 60/80 dengan diameter tulangan utama 12-D25 dengan

diameter sengkan D13-150 dan D13-140

2. Dimensi kolom (K2) 50/70 dengan tulangan utama 11-D22 dengan diameter

sengkan D13-150 dan D13-400

3. Dimensi kolom 50/60 (K3) dengan tulangan utama 11-D22 dengan dimeter

sengkan D13-150 dan D13-400

4. Dimensi kolom 40/60 (K4) dengan tulangan utama 7-D22 dengan dimeter

sengkan D13-150 dan D13-400

5. Dimensi kolom 25/25 (K5) dengan tulangan utama 4-D13 dengan dimeter

sengkan D13-150

Page 24: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

24 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

6. Dimensi kolom 60/60 (K6) dengan tulangan utama 10-D22 dengan dimeter

sengkan D13-150 dan D13-400

7. Dimensi kolom 40/40 (K7) dengan tulangan utama 4-D16 dengan dimeter

sengkan D13-150 dan D13-400

8. Dimensi kolom 40/40 (K8) dengan tulangan utama 4-D19 dengan dimeter

sengkan D13-150 dan D13-400

9. Kolom praktis 15/15 dengan tulangan utama 4-Ø12 dengan dimeter sengkan

Ø8-150

Proyek Pembangunan Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya ini penulangan kolom dilakukan setelah Pondasi Struktur

dibawahnya sudah mulai mengeras. Sebelum digunakan tulangan baja harus

bebas dari kotoran, lemak, oli atau bahan lain yang dapat menguranggi daya

lekat. Tulangan harus sesuai ukuran dalam gambar bestek. Pembuatan

(pemotongan dan pembengkokan) tulang sengkang (begel) harus disesuaikan

dengan keperluan. Batangan tulangan yang telah tertanan sebagian tidak boleh

dibengkokkan atau diluruskan di lapangan, kecuali ada ijin dari pengawas.

Penyambungan kolom antara lantai satu dan kolom di atasnya diberi

overlapping tulangan baja. Untuk penyambungan baja tulangan, semua

tulangan diletakkan pada penampang yang memikul momen kecil akibat

pembebanan. Pelaksanaan pekerjaan penulangan mulai dari fabrikasi sampai

dengan penyetelan tulangan kolom di lapangan selalu diawasi oleh seorang

pelaksanan dan terkadang pengawas pun ikut serta, dengan dibantu oleh

mandor dan dikerjakan oleh tukang besi beserta pekerjanya.

Pada daerah sekitar sambungan antara balok dan kolom dipasang

tulangan tambahan yang bertujuan agar menjaga kekuatan daerah sekitar

sambungan tersebut yang dianggap rawan putus dan terpuntir karena daerah

tersebut merupakan daerah Mmin. Tulangan tambahan ini disebut dengan

sengkang jepit. Pada perhitungan tidak dimasukkan tetapi pada pelaksanaanya

dipasang.

Page 25: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

25 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Dengan demikian pekerjaan penulangan kolom pada lantai dasar

bangunan pendukung dan penulangan sambungan kolom pada lantai 3

bangunan utama dapat di sajikan seperti pada gambar 3.3 dan 3.4 berikut ini:

Gambar 3.1 : Penulangan sambungan kolom Lantai dasar

Gambar 3.2penulangan pile cap Gambar 3.3 Penulangan kolom Lantai Dasar

Tulangan Utama

Sengkang

Sambungan tulangan utama (overlapping)

Page 26: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

26 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.3.2 Pekerjaan Bekesting Kolom

Bekesting untuk kolom terbuat dari Playwood dan balok baja. Untuk

bekisting kolom persegi panjang terbuat dari aluminium dan balok yang terbuat

dari baja dengan ukuran 4/8.

Pekerjaan pemasangan bekisting berupa :

a) Mendirikan bekisting kolom :

Sebelum mendirikan kolom bekisting kolom dilumuri minyak bekisting

agar bekisting tidak sulit dilepaskan pada pekerjaan pembongkaran

bekisting. Pada ujung bekisting telah dipasang kawat untuk mengikat

bekisting dengan tulang sehingga bekisting tidak lepas dan jatuh.

b) Pemasangan sabuk kolom dan thytord :

Sabuk kolom terbuat dari balok kayu yang disambung dengan baut pada

bekisting. Thytord adalah besi yang digunakan untuk mengatur kerapatan

dari sabuk kolom. Thytord terbuat dari besi yang ujung yang satu dilas

dan ujung yang lainnya dipasang baut.

c) Pemasangan pipe support :

Pipe support terbuat dari besi yang digunakan untuk menopang bekisting

dari beberapa sisi bekisting, pipe support digunakan juga untuk mengatur

tegak lurusnya bekisting. Untuk penyetingannya dengan diputar sampai

bekisting tegak lurus.

d) Pemasangan benang pengeplotan :

Benang pengeplotan merupakan kontrol bekisting kolom yang bertujuan

agar kolomnya dapat berdiri tegak lurus. Pengeplotan dilakukan dengan

menancapkan paku pada bekisting kemudian dipasang benang dengan

jarak dari tripleks bagian atas ke benang tersebut misalkan 40 cm maka

jarak dari benang ke tripleks bagian bawah harus 40 cm apabila tidak

sama maka pengaturannya terletak pada penyetingan pipe support.

Page 27: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

27 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Berikut ini adalah gambar 3.5 yang menunjukan pemasangan bekisting

kolom pada lantai dasar bangunan pendukung :

Gambar 3.4 Pekerjaan Bekisting Kolom

3.3.3 Pekerjaan Pengecoran Kolom

Dalam proyek ini, pengecoran kolom dilakukan dengan menggunakan

beton ready mix (dari perusahaan PT. Jaya Readymix Concreat cabang kebon

agung malang) yang mempunyai kekuatan beton karakteristik K 275.

Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan secara bertahap. Pada masing-

masing tahap beton dituangkan ke dalam bekisting sedikit demi sedikit,

kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator. Fungsi dari

pemadatan beton adalah untuk meniadakan gelembung udara tersekap di

sekitar tulangan yang terdapat pada spesi beton. Metode ini dilaksanakan

secara berulang sampai ketinggian pengecoran sesuai dengan elevasi rencana.

Dalam pengecoran perlu juga diperhatikan beberapa hal yang juga

berpengaruh untuk mendapatkan hasil pengecoran yang sesuai dengan rencana,

antara lain :

a. Membuat siar-siar pelaksanaan

Dilaksanakan jika terdapat keadaan yang menyebabkan terjadinya

pemberhentian pengecoran, misalnya akibat turun hujan. Dengan demikian

pada saat pengecoran yang baru, beton plastis akan menempel pada beton

Page 28: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

28 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

yang sudah mengeras. Pengecoran beton pada tahap yang baru,

dilaksanakan setelah permukaan beton yang lama mengeras lalu

dibersihkan dan permukaannya dibuat kasar untuk mendapatkan ikatan

yang sempurna antara kedua permukaan beton tersebut.

b. Memperhatikan cuaca

Memperhatikan cuaca pada saat pengecoran, terutama pengecoran

selama cuaca panas pada waktu hujan. Pada saat panas terik, beton perlu

dilindungi untuk mencegah penguapan air dari adukan beton, karena

pengerasan beton yang terlalu cepat dapat mengakibatkan berkurangnya

beton dan menimbulkan retak-retak akibat penyusutan beton yang tidak

merata. Pada proyek ini dilakukan penyiraman beton sampai umur beton

mencapai 7 hari. Demikian pula pada saat hujan, beton perlu dilindungi

agar tidak terjadi beton yang terlalu basah terutama pada beton muda,

karena adanya infiltrasi air akan manimbulkan peneurunan mutu beton

yang amat besar. Pengecoran dilaksanankan terus-menerus (tidak berhenti)

sebelum mencapai siar pelaksanaan yang ditetapkan pada lantai 3

bangunan utama yang disajikan seperti gambar 3.6 di bawah ini :

Gambar 3.5 Pengecoran Kolom dan galian untuk penulangan Pile Cap

3.3.4 Pembongkaran Bekisting Kolom

Page 29: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

29 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Pembongkaran bekisting kolom yaitu setelah 3 hari pengecoran.

Langkah-langkah pembongkaran yaitu :

1. Pelepasan pipe support

2. Pembongkaran sabuk kolom dan thytord

3. Pelepasan bekisting kolom.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dilakukan

pembongkaran bekisting, diantaranya adalah :

• Pembongkaran bekisting pada kolom dilakukan setelah berumur cukup

sesuai spesifikasi dalam bestek dan harus mendapat persetujuan dari

pengawas. Sedangkan pada proyek ini, bekisting kolom bisa dibuka pada

saat umur beton mencapai 3 hari pengecoran.

• Pembongkaran harus dilakukan secara hati-hati, agar tidak menimbulkan

kerusakan pada permukaan beton kolom yang dapat mempengaruhi

kekuatan struktur kolom. Disamping itu, hal ini juga bertujuan agar

bekisting tidak rusak, sehingga dapat digunakan kembali.

• Sebelum dipergunakan kembali, bekisting harus dibersihkan dan disimpan

di tempat yang aman untuk menghindari kerusakan.

Dengan demikian gambar 3.7 di bawah ini menunjukan kolom dari lantai

dasar bangunan pendukung yang telah selesai di cor dan di lepas bekisting-nya

:

Gambar 3.6 Kolom selesai dan bekisting dilepas (lantai dasar)

3.4 Pelaksanaan Pekerjaan Balok dan Plat Lantai

Page 30: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

30 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.4.1 Pekerjaan Penulangan Balok dan Plat Lantai

Balok adalah elemen struktur yang berfungsi sebagai tempat

bertumpunya bangunan dan beban di atasnya, seperti tembok, pelat lantai yang

kemudian diteruskan pada kolom. Di samping itu, balok juga berfungsi

pengaku dari pelat lantai dan kolom. Sedangkan pelat lantai berfungsi sebagai

tempat aktifitas manusia dengan segala keperluannya.

Pada perencanaan balok dan pelat lantai, yang sangat berpengaruh

adalah momen baik momen primer (lentur) maupun momen sekunder (akibat

tidak tepatnya letak sumbu kolom) yang bekerja padanya, sehingga nantinya

balok dan pelat lantai harus benar-benar mampu menahan momen-momen

yang terjadi. Berbeda dengan tahapan pelaksanaan kolom, untuk pemasangan

bekisting pada balok dan plat lantai dilaksanakan terlebih dahulu sebelum

pengerjaan penulangan dilaksanakan. Sedangkan untuk pengecoran, antara

balok dan plat lantai bersama-sama pekerjaan pengecorannya untuk

mendapatkan kesatuan yang monolit.

Pada pekerjaan penulangan, tulangan balok dipasang terlebih dahulu

sebelum tulangan plat lantai. Pada penulangan balok, yang dilakukan pertama

kali adalah menandai jarak sengkang pada tulangan memanjang dengan

menggunakan kapur tulis atau pada saat pemasangan langsung diukur dengan

menggunakan meteran. Kemudian sengkang-sengkang yang telah

dibengkokkan dimasukkan pada tulangan memanjang sesuai dengan jarak yang

ada. Tulangan bawah dan atas diikatkan pada sengkang-sengkang sesuai

dengan jarak yang telah ditentukan menggunakan kawat bendrat. Tulangan

ekstra dimasukkan melalui sela-sela jarang sengkang yang besar dan diikatkan

pada sengkang dengan jarak yang telah ditentukan.

Penulangan balok dan plat lantai dapat pula di sajikan pada bangunan

Page 31: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

31 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

utama lantai 2 seperti Gambar 3.8 di bawah ini:

Gambar 3.7 Penulangan Balok dan Plat Lantai 1

3.4.2 Pekerjaan Bekesting Balok dan Plat Lantai

Pengaturan ketinggian lantai bekisting dapat dilakukan dengan mudah

karena pada stek-stek kolom sudah ditandai terlebih dahulu level lantai

bekisting yang dilakukan pada saat pengukuran plat lantai. Pada pekerjaan

bekisting balok dan plat lantai perlu adanya pelapisan bekisting agar beton

tidak melekat pada saat pembongkaran bekisting dilaksanakan. Dalam proyek

ini pelapisan yang digunakan adalah kayu bekisting disaput dengan oli/solar

pada bagian yang menempel dengan beton dan yang menutupi seluruh

permukaan bekisting lantai.

Langkah-langkah dalam pemasangan bekisting plat dan balok yaitu

sebagai berikut :

1) Pemasangan staigger atau skavolding

2) Pemasangan balok memanjang atau engkel dipasang suri-suri atau balok

pendek yang terletak melintang di atas engkel.

3) Pemasangan Bodeman atau balok bodeman yang merupakan alas dari

balok

4) Pemasangan dinding balok atau tembereng

5) Pemasangan balok untuk tatakan lantai.

6) Pemasangan Horibeam.

7) Pemasangan multipleks sebagai alas dari plat.

Page 32: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

32 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Pekerjaan pembekistiang penulangan balok dan plat lantai ini dapat di

sajikan pula seperti pada gambar 3.9 di bawah ini :

Gambar 3.8 Pembekestiang balok dan plat lantai pada lantai 2

3.4.3 Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai

Pengecekan perlu dilakukan sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan,

ada beberapa hal penting yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

• Pengontrolan terhadap semua posisi kekuatan perancah dan bekisting.

• Pengontrolan terhadap posisi besi atau tulangan termasuk posisi selimut

beton (beton tahu) jangan sampai pecah.

• Pengontrolan terhadap posisi pipa-pipa paralon secara keseluruhan

(termasuk instalasi listrik dan pipa air)

• Pemasangan tali (sebagai levelling) untuk ketebalan plat (setebal 12 cm)

• Perhatian terhadap vibrator saat dioperasionalakan.

• Pengambilan sample untuk laboratorium beton, masing-masing bagian

(segment) antara 3 samapai dengan 4 sample.

• Pengontrolan terhadap letak kolom praktis dan pengait plafon.

• Pemeriksaan bekisting terhadap kemungkinan adanya kebocoran dan

kekuatan perancah pada saat pelaksanaan pengecoran.

• Persiapan penggadaan sumber daya, yaitu : pengadaan bahan, tenaga kerja

dan peralatan yang digunakan.

• Membersihkan semua kotoran pada bekisting dan tulangan yang akan

dicor

Page 33: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

33 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Spesi beton digunakan sedekat mungkin dengan lokasi yang akan dicor.

Untuk tempat yang terlalu jauh dapat dicapai dengan menyambung pipa-pipa

hantar. Spesi beton dituang secara terus-menerus pada lapisan horizontal. Jika

terjadi tumpukan spesi pada suatu tempat, maka diratakan dengan cangkul,

garuk dan sekop, kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibrator dan alat

penusuk seperti yang telah di sajikan pada gambar 3.10 di bawah ini :

Gambar 3.9 Pengecoran balok dan pelat lantai pada lantai 1

3.4.4 Pekerjaan Pembongkaran Balok dan Plat Lantai

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dilakukan pembongkaran

bekisting, diantaranya adalah :

• Pembongkaran bekisting pada kolom dilakukan setelah berumur cukup

sesuai spesifikasi dalam bestek dan harus mendapat persetujuan dari

pengawas. Sedangkan pada proyek ini, bekisting kolom bisa dibuka pada

saat umur beton mencapai 24 jam pengecoran.

• Pembongkaran harus dilakukan secara hati-hati, agar tidak menimbulkan

kerusakan pada permukaan beton kolom yang dapat mempengaruhi

kekuatan struktur kolom. Disamping itu, hal ini juga bertujuan agar

bekisting tidak rusak, sehingga dapat digunakan kembali.

• Sebelum dipergunakan kembali, bekisting harus dibersihkan dan disimpan

di tempat yang aman untuk menghindari kerusakan.

Page 34: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

34 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.5 Prosedur Pekerjaan

Dalam mengartikan tata kerja, prosedur dan sistem kerja akan kita pisahkan

pengertian untuk masing-masing supaya jelas dalam memahaminya.

• Tatakerja merupakan cara melaksankan suatu pekerjaan dengan benar dan

berhasil guna atau bisa mencapai tingkat efisien yang maksimal.yaitu - Stabilitas

maksudnya bahwa system, tata, dan prosedur kerja itu harus mengandung unsur

tetap sehingga menjamin kelancaran dan kemantapan kerja.

• Prosedur kerja merupakan tahapan dalam tata kerja yang harus dilalui suatu

pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan mau menuju pekerjaan tersebut

harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut

dapat di selesaikan.

• Sistem kerja merupakan susunan antara tata kerja dengan prosedur yang

menjadi satu sehingga membentuk suatu pola tertentu dalam melnyelesaikan

suatu pekerjaan.

Prosedur kerja yang dikerjakan dilapangan meliputi hal –hal sebagai berikut:

1. Prosedur permohonan kerja

2. Prosedur perubahan pekerjaan

3. Prosedur pembayaran hasil pekerjaan

4. Prosedur persetujuan berita acara

5. Prosedur pengendalian biaya

6. Prosedur pengendalian waktu pelaksanaan

7. Prosedur pemeriksaan volume dan mutu pekerjaan

8. Prosedur persetujuan pelaksanaan

9. Prosedur persetujuan pembuatan gambar/material/alat/sub kontraktor

10. Prosedur persetujuan metode konstruksi.

11. Prosedur pekerjaan fisik yang meliputi pekerjaan pembesian,pekerjaan

bekesting,dan pekerjaan pengecoran.dengan demikian penjelasan yang tepat,

maka di cantunkan pada flow chart time item prosedur kerja sebagai berikut

ini:

Page 35: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

35 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 36: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

36 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 37: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

37 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 38: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

38 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 39: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

39 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 40: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

40 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 41: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

41 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 42: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

42 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 43: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

43 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 44: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

44 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 45: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

45 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 46: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

46 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 47: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

47 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 48: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

48 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 49: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

49 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 50: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

50 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 51: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

51 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 52: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

52 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Page 53: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

53 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.6 Pekerjaan Pengawasan Mutu Pengecoran Beton

3.6.1 Tinjaun umum Mutu beton

Secara luas beton dipakai sebagai bahan bangunan dalam dunia konstruksi,

terutama karena nilai ekonominya yang baik. Sebagai salah satu material utama dalam

konstruksi, beton senantiasa dikembangkan, mulai dari penelitian dan percobaan-

percobaan yang telah dilakukan. Tujuan dari pengembangan ekonomi beton ialah

untuk mendapatkan sifat mekanis yang optimal dengan harga yang relatif murah.

Salah satu cara untuk mendapatkan sifat mekanis beton yang baik ialah dengan cara

mengoptimalkan bahan-bahan pembentuk campuran beton tersebut.

Beton yang baik adalah beton yang memenuhi syarat peraturan beton

Indonesia dan menjamin bangunan tersebut akan tahan lama, sesuai target yang

diinginkan, tinggi rendahnya nilai kekuatan beton sangat tergantung dari kualitas

bahan-bahan pembentuk beton yaitu air, semen dan agregat. Disamping itu kekuatan

tersebut harus disesuaikan dengan kondisi atau pencampuran beton dalam konstruksi

karena apabila dalam pelaksanaan ternyata mengalami kesukaran dalam pencampuran

maka akibatnya nilai kekuatan beton akan menurun.

Kemajuan pengetahuan tentang teknologi beton telah dapat memenuhi

berbagai tuntutan tertentu, misalnya pemakaian bahan lokal yang dapat diperoleh

disuatu daerah tertentu dengan mengubah perbandingan bahan dasar yang sesuai,

maupun cara pengerjaan yang cocok dengan kemampuan pekerja, serta kebutuhan

penampilan yang sesuai. Saat ini, pengetahuan tentang cara pembuatan beton

tampaknya lebih populer daripada pengetahuan tentang bahan dasarnya

(Tjokrodimuljo, 1997: 1).

Dari keterangan diatas maka dicoba melakukan pencampuran dua agregat yang

berbeda yaitu batu bulat dan batu pecah untuk mencapai kuat tekan maksimum dari

beton tersebut.

Beton merupakan bahan gabungan yang terdiri dari agregat kasar dan halus

yang dicampur dengan air dan semen sebagai pengikat dan pengisi antara agregat

kasar dan halus, kadang-kadang ditambahkan addictif atau admixture bila diperlukan

(Subakti, 1999: 1). Sifat agregat yang paling berpengaruh terhadap kekuatan beton

ialah kekasaran permukaan dan ukuran maksimumnya.

Page 54: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

54 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Permukaan yang halus pada kerikil dan kasar pada batu pecah berpengaruh

pada lekatan dan besar tegangan saat retak-retak beton mulai mulai terbentuk. Oleh

karena itu kekasaran permukaan ini berpengaruh terhadap kurva tegangan-regangan

tekan beton, dan terhadap kekuatan betonnya. Akan tetapi bila adukan beton

didasarkan pada nilai slump yang sama besar, pengaruh tersebut tidak tampak karena

agregat yang permukaannya halus memerlukan air yang lebih sedikit, berarti faktor air

semennya rendah yang menghasilkan kuat tekan beton yang lebih tinggi.

3.6.2 Tujuan Pengujian Mutu Beton

Tujuan utama ujian ini ialah untuk menentukan kemudahan kerja (degree of

workability) bagi suatu campuran konkrit. Nisbah bahan-bahan konkrit sudah

ditentukan seperti yang dikehendaki. Kekuatannya bergantung kepada cara konkrit itu

dituangkan. Oleh karena itu, konkrit yang akan digunakan mestilah mudah dituang

dan berkeadaan padat.

Test Slump dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang digunakan apakah sesuai

dengan perencanaan. Slump Test dilakukan pada saat sebelum pengecoran

berlangsung. Hasil dari slump test akan diambil sampelnya untuk diuji kembali di

labolatorium.Test slump tidak menggunakan kubus akan tetapi menggunakan alat

yang berbentuk tabung yang pada dasarnya sama dan biasanya disebut uji silinder.

Tabung tersebut berukuran 15 x 30 x 15 cm dan batang pengocok dari besi tulangan

16 dengan panjang 50 cm.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemudahan kerja adalah seperti berikut:Kandungan

air,Sifat batu baur - saiz, kekerasan, bentuk dan corak permukaan nisbah air/simen

Page 55: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

55 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.6.3 Cara menguji

a. Membasahi cetakan dan pelat dengan kain basah.

b. Meletakkan cetakan di atas pelat.

c. Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis. Tiap lapis kira-

kira 1/3 isi cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25

kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk tepat sampai bagian

bawah tiap-tiap lapisan. Pada lapisan pertama, penusukan bagian tepi dilakukan

dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding cetakan.

d. Setelah selesai pemadatan, maka permukaan benda uji diratakan dengan tongkat;

tunggu selama setengah menit, dan dalam jangka waktu ini semua kelebihan

beton segar di sekitar cetakan maka harus dibersihkan.

e. Mengangkat cetakan perlahan-lahan tegak lurus ke atas.

f. Membalikkan cetakan dan letakkan di samping benda uji.

g. Mengukur slump yang terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan

dengan tinggi rata-rata dari benda uji.

Gambar 16 : Aparatus pemeriksaan slump

Keterangan : 1. Slump 3. Perata

2. Alas Uji Coba 4. Cetok

Page 56: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

56 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.6.4 Bentuk Slump Berbeda dengan Kadar Airnya

• (Collapse Slump) - campuran-campuran yang tegar pada keseluruhannya

akan mendapat pemendapan kosong. Sebaliknya, jika suatu campuran itu

basah (terlalu banyak kandungan air) pemendapan roboh akan terjadi.

Langkah-langkah yang perlu untuk mengurangkan kandungan air dalam

campuran itu perlulah diambil.

• Shear Slump - jika ini terjadi, ujian hendaklah diulangi. Sekiranya

pemendapan riceh berlaku pada tiap-tiap kali ujian ini berlaku bila campuran-

campuran itu kekurangan air, ini menunjukkan bahwa campuran itu

mempunyai kurang lekatan.

• True Slump(slump benar) - Telah mencapai kemudahan kerja (degree of

workability) sesuatu campuran konkrit.Bentuk slump yang benar atau ideal

Gambar 3.10 Slump Tes dan Sample Pengujian Compresstion Test

Page 57: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

57 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Gambar 3.11 Compresstion Test Machine (Laboratorium)

Table Perhitungan Pengujian Kuat Tekan Beton (Compression Test)

Page 58: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

58 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

3.6.5 Contoh perhitungan kuat tekan beton (Compression Test)

Kuat tekan beton : f’ci = FuA x

bentukFaktor x P

Dimana : P = beban maksimum (N)

A = Luas penampang benda uji

Fu = Faktor umur

Faktor bentuk = 1.04

Contoh perhitungan tegangan hancur 28 hari ( f’ci ) :

- Untuk faktor umur 3 hari :

2

/8471.23104.10,40078,5

7000' cmkgxcif =

×=

- Untuk faktor umur 7 hari :

2/7325.30504.10,65078,5

15000' cmkgxcif =

×=

- Untuk faktor umur 14 hari :

2/9351.22504.10,88078,5

17000' cmkgxcif =

×=

- Untuk faktor umur 28 hari :

2/9682.26404.11,000078,5

20000' cmkgxcif =

×=

Contoh perhitungan tegangan hancur riil :

- Untuk umur 3 hari :

Tegangan hancur riil 2/1719.8978,5

7000cmkg==

- Untuk umur 7 hari :

Tegangan hancur riil 2/082.19178,5

15000cmkg==

- Untuk umur 14 hari :

Tegangan hancur riil 2/5695.21678,5

17000cmkg==

- Untuk umur 28 hari :

Tegangan hancur riil 2/7770.25478,5

20000cmkg==

Page 59: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

59 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

BAB IV

PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan

Suatu pekerjaan memiliki standar acuan tersendiri sesuai dengan Dokumen

Rencana Kerja (RKS) atau Dokumen Lelang/Tender. Di dalam dokumen tersebut,

telah dimuat hal-hal yang terkait dengan suatu pekerjaan sebelum, sedang, dan setelah

dilaksanakan. Dalam tulisan ini tidak akan dibahas tentang dokumen tender. Namun

akan membahas pelaksanaan pekerjaan di lapangan setelah Pemenang Tender

menandatangani SPK dan Pengajuan Uang Muka (jika ada). Pekerjaan-pekerjaan yang

dilakukan secara umum adalah:

1. Rapat PraKonstruksi (RPK)

Rapat yang diusulkan oleh salah satu dari para Pihak yang terdapat di dalam Kontrak

suatu Pekerjaan. Rapat ini bisa diusulkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau

bisa juga diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan. Rapat ini dihadiri oleh

semua pihak yang terkait pekerjaan: PPK beserta Direksi Pekerjaan, Kontraktor, dan

Konsultan Pengawas.

Hal-hal yang dibahas di dalam RPK adalah antara lain: 1) Pengukuran Ulang

(Uitzet), 2) Pembuatan Laporan Pekerjaan, 3) Tata Cara Opnam, 4) Prosedur

Penagihan Prestasi Pekerjaan, 5) Serah Terima Pekerjaan, dan lain-lain. Di bawah ini

akan disinggung masing-masing secara singkat dan sederhana.

2. Pengukuran Ulang Lapangan (Uitzet)

Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan

berapa besar perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada.

Suatu perencanaan masih mengandung galat. Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan,

dan Konsultan Pengawas harus memastikan lagi legalitas kepastian

pekerjaan. Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC-0 yang dilampiri Gambar

Rencana Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan Lampiran-lampiran

yang diperlukan. Semua dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang ini wajib

disetujui oleh para pihak.

Page 60: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

60 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Besarnya perubahan yang ditemukan dibuatkan Dokumen Perubahan.

Dokumen perubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah Kurang (Change Contract

Order) atau Dokumen Tambahan (Addendum). Hal ini tergantung mazab yang

digunakan di suatu satuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen Perubahan ini bisa

berbentuk serial sepanjang pekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang diusulkan

dalam Dokumen Perubahan ini pun disesuaikan dengan tingkat perubahan yang

dialami. Semakin berat tingkat perubahan, maka Tim yang diusulkan (dibentuk)

semakin lengkap dan lintas sektoral. Jika perubahan hanya kecil, maka Tim yang

dibentuk cukup sesuai dengan yang ada di Dokumen Kontrak. Jika perubahan yang

ditemukan besar bahkan berpengaruh terhadap pasal-pasal dalam Kontrak, maka harus

melibatkan Bidang Hukum, Perencanaan, dan lain-lain. Selain itu, dokumen

perubahan yang besar, diperlukan Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi Harga.

Dokumen Perubahan tidak akan dibahas pada kesempatan ini, karena terdapat

berbagai pendapat tentang dokumen perubahan (tambah-kurang) sesuai jenis kontrak,

tingkat perubahan, dan kepentingan pekerjaan.

4.2.Pembuatan Laporan Pekerjaan

Dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang dipakai sebagai Acuan

dalam pembuatan Laporan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Kurva S.

4.2.1 Laporan Harian

Laporan yang dibuat dari data prestasi pekerjaan harian yang dibuat oleh Kontraktor

Pelaksana. Laporan ini memuat sekurang-kurangnya:

• Identitas Pekerjaan

• Hari ke…. Minggu ke… dan Bulan ke….

• Isi Laporan Harian:

• Laporan Utama

• Daftar Tenaga Kerja yang terlibat.

• Daftar Peralatan yang digunakan.

• Cuaca.

• Alasan Percepatan/Kelambatan Pekerjaan.

• Laporan Utama:

Page 61: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

61 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

• Acuan RAB Uitzet

• Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.

• Bobot Prestasi Pekerjaan Hari Lalu, Hari Ini, dan Total Bobot Prestasi

• Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Capaian Bobot Prestasi

Pekerjaan sampai dengan Hari ini.

• Format Laporan Harian secara umum

No Uraian Bobot

(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah Bobot Hari ini

(%)

Sisa

Bobot

(%)

Hari

Lalu

Hari

Ini

s.d. Hari

ini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px100** 10=9-3

∑8 ∑9 ∑10

Prestasi Pekerjaan didapat dari input lapangan, **∑P = Total Nilai Paket Pekerjaan

4.2.2 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan adalah rekapitulasi laporan harian selama 1 (satu) minggu. Hal-hal

yang dimuat dalam Laporan Mingguan antara lain:

1. Identitas Pekerjaan

2. Minggu ke…. Bulan ke…

3. Laporan Utama:

• Acuan Laporan Harian 7 hari dalam minggu yang bersangkutan.

• Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.

• Bobot Prestasi Pekerjaan Minggu Lalu, Minggu Ini, dan Total Bobot

Prestasi

• Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot Prestasi

Pekerjaan sampai dengan Minggu ini.

• Format Laporan Mingguan

Page 62: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

62 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

No Uraian Bobot

(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah Bobot Minggu

ini (%)

Sisa

Bobot

(%)

Minggu

Lalu

Minggu

Ini

s.d.

Minggu

ini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px100** 10=9-

3

∑8 ∑9 ∑10

Diambil dari Prestasi Pekerjaan Hari ke-7 tiap Minggu, **∑P = Total Nilai Paket

Pekerjaan

4.2.3 Laporan Bulanan

Laporan Bulanan adalah rekapitulasi pekerjaan Mingguan. Hal-hal yang dimuat dalam

Laporan Bulanan adalah antara lain:

• Identitas Pekerjaan

• Minggu ke….

• Laporan Utama:

• Acuan Laporan Mingguan (4 Minggu) dalam bulan yang bersangkutan.

• Dibuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan.

• Bobot Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu, Bulan Ini, dan Total Bobot Prestasi

• Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot Prestasi Pekerjaan

sampai dengan Bulan ini.

• Format Laporan Bulanan

Page 63: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

63 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

No Uraian Bobot

(%)

Prestasi Pekerjaan* Harga Jumlah Bobot

Bulan ini

(%)

Sisa Bobot

(%) Bula

n

Lalu

Bulan

Ini

s.d.

Bulan

ini

1 2 3 4 5 6=4+5 7 8=6x7 9=8/∑Px1

00**

10=9-3

∑8 ∑9 ∑10

Diambil dari Prestasi Pekerjaan Minggu tiap Bulan, ** ∑P = Total Nilai Paket

Pekerjaan

4.2.4 Kurva S

Kurva S adalah suatu kurve yang disusun untuk menunjukkan hubungan antara nilai

komulatif biaya atau jam-orang (man hours) yang telah digunakan atau persentase

(%) penyelesaian pekerjaan terhadap waktu. Dengan demikian pada kurve–S dapat

digambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan.

Proyek harus diselesaikan sesuai waktu/jadwal,rincian kerja (work breakdown) dan

spesifikasi yang telah ditentukan dan biaya yang telah direncanakan bersama.

Untuk hal ini diperlukan adanya prosedur untuk menentukan dan memakai sistem

pencatatan dan mengikuti kemajuan proyek, biaya dan anggaran, perbedaan dari

perkiraan semula, jalannya kemajuan dan biaya, dan perkiraan pada waktu

penyelesaian.

Page 64: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

64 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

No Kode Uraian Pekerjaan Bobot

(%)

Prestasi Pekerjaan* Ket.(%)

M1 M2 M3 M4 Mn

1 2 3 4 5 6 7 8 n

1

5=4/2

6=4/2 100

2 6=4/3 7=4/3 8=4/3

3 7=4 50

4 7=4/2 8=4/2

n 8=4/2 n=4/2 0

Rencana Prestasi

Pekerjaan

100% ∑M1 ∑M2 ∑M3 ∑M4 ∑Mn

Akumulasi Renc.

Prestasi Pek.

∑M1 ∑(M1

+M2)

∑(M1

+M2

+M3)

∑(M1

+M2

+M3

+M4)

∑(M

1+M

2+M

3+M

4+M

n)

Realisasi Prestasi

Pekerjaan**

Input Input Input Input Input

Deviasi

Dibagi sesuai dengan kebutuhan waktu yang tersedia, **Input diambil dari Laporan

Mingguan, Minggu terakhir.

Page 65: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

65 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

4.2.5 Opname Pekerjaan (Pemeriksaan Pekerjaan di Lapangan)

a.Kuantitatif

Opnam kuantitatif adalah opnam volume yang dikerjakan di lapangan

(realisasi). Hal-hal yang diperlukan dalam opnam kuantitatif adalah: Dokumen

Kontrak, Dokumen Perubahan, RAB Awal, RAB Perubahan, Gambar Rencana,

Gambar Perubahan, dan Gambar As Built Drawing. Namun yang utama dalam opnam

kuantitatif adalah bahwa volume harus sesuai dengan RAB terakhir yang telah

disepakati. Bila kontrak unit price, maka harga akan menjadi acuan utama. Harga

tidak boleh berubah walaupun volume terjadi perubahan. Tapi bila kontrak lunsum,

maka volume akan menjadi acuan dan tidak boleh berubah.

b.Kualitatif

Opnam kualitatif adalah pemeriksaan mutu (kualitas) suatu pekerjaan. Hal-hal yang

diperlukan dalam opnam kualitatif adalah antara lain: Dokumen Kontrak, Dokumen

Perubahan, Spesifikasi Teknis, Rencana Mutu Kontrak, Sertifikasi-sertifikasi yang

Dipakai sebagai Standarisasi, Uji Laboratorium, Uji (test) Lapangan, Mutu Pekerjaan

di lapangan, Estetika, dan hal-hal yang terkait dengan kualitas pekerjaan.

Page 66: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

66 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

4.2.6 Pekerjaan yang diamati (Observation Work)

Kegiatan proyek pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang yaitu meliputi pekerjaan yang kami amati secara

langsung di lapangan anatara lain:

• Pekerjaan Sondir (Bor) untuk pondasi Straus dengan menggunakan mesin

hydrolic Bor dengan kedalaman pondasi 6 meter dan 9 meter,dalam satu hari

bisa mengerjakan sampai 4 titik sesuai dengan waktu yang di tentukan

(Planning Work).

• Pekerjaan pembesian untuk pondasi straus dan pengecoran pondasi

• Pekerja pile kerbs yaitu meliputi galian tanah untuk penempatan pile kerbs

diatas pondasi,setting pembesian pile kerbs sesuai dengan gambar rencana

dalam waktu dua hari.

• Pekerjaan bekesting untuk pile kerbs dan pengecoran selama satu hari.

• Pekerjaan basemen yaitu setting basement dengan menggunakan total station

dan theodolit untuk mengukur beda tinggi dan perataan tanah untuk

basement.Penempatan water tank dalam pekerjaan basemen.

• Pekerjaan pembesian untuk basemen dan pembesian untuk kolom dan dinding

penahan (retaining wall) selama 4 hari

• Pekerja pengecoran untuk basemen,selama satu hari dan di lanjut dengan

pekerjaan yang lain.

• Pekerjaan bekesting untuk kolom dan dinding penahan (retaining wall) selama

waktu yang di tentukan.

• Pekerjaan pengecorang untuk retaining wall dan kolom.

• Pekerjaan pemasangan lanjutan untuk lantai satu (1) yaitu pekerjaan

pemasangan scalfolding dan bekesting untuk balok dan lantai

• Pekerjaan pembesian untuk balok dan lantai

• Pekerjaan pengecoran balok dan kolom

Dalam pengamatan kami selama satu bulan di praktek kerja nyata di lapangan yaitu

pengawasan Proyek Pembanggunan Gedung Utama Fakutas Ekonomi dan Bisnis

Universiatas Brawijaya malang,kami melihat secara teknis dan non teknis proyek

Page 67: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

67 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

tersebut berjalan sesuai dengan Rencana Kerja (Planning Work) yang ada. Sesuai

dengan pengamatan kami di lapangan, kami hanya memgamati secara visual

saja.maka kami tidak mendapatkan data yang konkrit dari para pengawas

lapangan,yang kami dapatkan hanya data sample sebagai proses pekerjaan lapangan

dan rancana kerja yaitu kurva S (time schedule) yang diperbolehkan untuk kami

sebagai data teknis, dan juga laporan harian, minguan dan bulanan,serta gambar

rencana bangunan (Proyek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi dan

Bisnis).Dalam perencanaan proyek untuk rencana kerja (Work planning) menunjukan

dalam kurva S,waktu selesainya bangunan tersebut adalah 188 hari sesuai jumlah

waktu kontrak,hanya untuk struktur bangunan (Tahap I).

Dalam kurva S menunjukan monitoring waktu dan progress kerja pada table dibawah

ini:

Monitoring Waktu dan Progress Pekerjaan

MONITORING WAKTU

Jumlah waktu kontrak 188

Jumlah waktu Digunakan 160

Sisa waktu 28

PROGRESS PEKERJAAN

Rencana kemajuan pekerjaan 61.2964 %

Realisasi kemajuan pekerjaan 44.0346 %

Deviasi -17.2618 %

Jadi perbandingan rencana kemajuan pekerjaan dan realisasi kemajuan pekerjaan tidak

sesuai dengan rencan awal kerja planning work. Dengan demikian dalam kurva S

menunjukan bahwa proyek tersebut mengalami keterlambatan.

Page 68: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

68 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

Faktor yang terpengaruh yang menyebabkan proyek terlambat adalah:

� Keterlambatan terkait material

� Keterlambatan terkait tenaga kerja

� Keterlambatan terkait peralatan

� Perencanaan yang tidak sesuai

� Lemahnya kontrol waktu proyek

� Keterlambatan Subkontraktor

� Koordinasi yang lemah

� Pengawasan yang tidak memadai

� Metode pelaksanaan yang tidak sesuai

� Kurangnya personil secara teknikal

� Komunikasi yang lemah

Secara umum aspek yang sering terjadi adalah perencanaan yang tidak sesuai,

kurangnya personil secara teknis, dan koordinasi yang lemah. Sedangkan aspek

lemahnya kontrol waktu, pengawasan yang tidak memadai, dan komunikasi yang

lemah umumnya terjadi pada proyek yang menghadapi masalah-masalah internal tim

proyek itu sendiri.

Page 69: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

69 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pelaksanaan Praktek Kerja Nyata dan laporan yang telah kami

susun, ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan. Hal-hal tersebut antara lain

adalah bahwa pelaksanaan proyek dilapangan bersifat praktis dan nyata, sehingga

tidak sepenuhnya sesuai dengan teori yang diperoleh pada bangku perkuliahan.

Pengalaman kami selama melaksanakan Praktek Kerja Nyata pada

Proyek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Tahap I)

Universitas Brawijaya Malang sangat bermanfaat terutama untuk hal-hal yang

tidak didapat pada saat kuliah.

1. Salah satu hal yang sangat menentukan kelancaran pelaksanaan proyek

dilapangan adalah adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang

terlibat dalam proyek (owner, perencana, konsultan pengawas, kontraktor

maupun pekerja).

2. Pada pelaksanaan suatu proyek sering terjadi waktu pengerjaan yang tidak

sesuai dengan rencana dan time schedule yang telah ditetapkan bersama.

Apabila terjadi perubahan dalam pekerjaan, maka perlu adanya rapat

koordinasi antara owner, perencana, konsultan pengawas dan kontraktor.

3. Keamanan kerja pada area proyek merupakan bagian yang sangat penting saat

pelaksanaan proyek pembangunan, beberapa contoh kegiatan yang dilakukan

untuk menangani masalah ini adalah : mendirikan pagar pengaman disekeliling

proyek, mewajibkan pemakaian helm di sekitar area proyek, menyediakan

obat-obatan (P3K) dilapangan dan lain-lain.

4. Dalam praktek kerja nyata yang kami lakukan, terdapat banyak perubahan

dalam perhitungan atau perencanaan dengan kenyataan pelaksanaan yang

terjadi. Hal ini disebabkan terdapat hal-hal yang tidak terduga maupun demi

kepentingan efisiensi dan penghematan biaya.

Page 70: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

70 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

5. Masing-masing pekerja pastinya mempunyai karakter dan sifat-sifat yang

berbeda-beda satu dengan yang lainnya, maka dari itu dibutuhkan pengawasan

dan pendekatan agar dapat menimbulkan semangat kerja untuk mencapai

tujuan yang diiinginkan.

6. Teori-teori yang didapat dibangku kuliah tidak akan dapat bermanfaat banyak

apabila tidak disertai dengan kemampuan menerapkan dengan baik dan benar

dilapangan, sehingga dapat kami simpulkan bahwa Praktek Kerja Nyata ini

sangatlah penting sebagai suatu bentuk usaha kami untuk belajar

mengaplikasikan semua ilmu yang telah kami dapatkan tentang dunia Teknik

Sipil.

5.2 Saran-saran

Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Nyata pada Proyek Pembangunan

Gedung utama fakultas ekonomi dan bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya

Malang, maka pada pelaksanaan dilapangan tidak terlepas dari kesulitan dan

hambatan yang timbul. Sehingga untuk mengatasi kesulitan dan hambatan tersebut

kami mencoba menyarankan hal-hal yang kiranya perlu diperhatikan, antara lain :

1. Pengelolaan dan manajemen yang baik sangat mutlak bagi suatu proyek dalam

mengontrol dan mengendalikan situasi dan kondisi dilapangan.

2. Pekerjaan penulangan harus diawasi dengan baik, sehingga tidak ada tulangan

yang tidak terpasang dengan baik.

3. Belum memadainya rambu-rambu peringatan mengenai titik lokasi mana saja

yang di anggap berbahaya dan rawan kecelakaan.

4. Dalam pelaksanaan proyek pembangunan hendaknya perlu diperhatikan

keselamatan kerja dengan baik, sehingga dapat meminimalkan angka

kecelakaan kerja yang terjadi.

Page 71: afola laporan pkn ITN Malang

Laporan Kerja Praktek Pembangunan Gedung Utama Fakultas Ekonomi & Bisnis (Tahap I) Universitas Brawijaya Malang

71 Program Studi Teknik Sipil S-1 Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional Malang

DAFTAR PUSTAKA

Wulfram I., Ervianto., Manajemen Proyek Konstruksi Penerbit Andi Yogyakarta,

2003.

Standar Nasional Indonesia (SNI 03-1729-2000), Tata Cara pengadaan pkerjaan

konstruksi

Benediktus Widyawan. Tugas Akhir, Refrensi Perpustakaan Jurusan Sipil Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan ITN Malang, 2001.