Panduan Evaluasi Prof .Dedi

download Panduan Evaluasi Prof .Dedi

of 4

Transcript of Panduan Evaluasi Prof .Dedi

PANDUAN EVALUASI PEMBELAJARAN A. Pengantar Evaluasi dalam sistwm proses pembelajaran merupakan kompoenen yang sabgat vital, Banyak fungsi evaluasi dalam pembelajaran, di antaranya untuk mengetahui karakristik peserta didik, ketepatan model daab sarana pembelajaran yang digunakan, dan hasil pembelajaran yang dicapai. Dengan melalui jasil evaluasi, pengajar dapat memperoleh masukan unpan balik untuk perbaikan pembelajaran pada proses berikutnya. Penyelenggaraan evaluasi dalam pembelajaran harus terjadi mulai tahap masukan (input), proses, hingga luaran (output). Pada tahap masukan penyelenggaraan evaluasi dapat berfungsi untuk mengenali karakteristik peserta didik (seperti kemampuan, minat, dan bakatnya) dan dan mengecek kesiapan kompenen pembelajaran yang diperlukan. Pada tahap proses pembelajaran penyelenggaraan evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran yang dilaksanakan; ketepatan media pembelajaran yang digunakan, sikap (aktivitas, kerja sama, dan kesungguhan) peserta didik. Sedangkan pada tahap luaran/akhir penyelenggaraan evaluasi berfungsi untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang diharapkan serta untuk umpan balik dalam upaya perbaikan pada proses pendidikan berikutnya. Dalam melaksanakan evaluasi perlu menggunakan alat evaluasi yang tepat. Ada dua jenis alat eveluasi, yaitu test dan nontest. Test lebih dominan digunakan untuk mengukur pengetahuan (ranah kognitif). Nontest ada tiga macam yaitu angket, wawancara dan observasi (pengamatan). Angket dan wawancara dapat digunakan untuk mengukur sikap, seperti: minat/motivasi, bakat, dan kesadaran (ranah afektif); sedangkan observasi atau pengamatan lebih dominan untuk mengukur keterampilan fisik (ranah psikomotor) dan perilaku (ranah afektif). Selain dari segi jenisnya, alat evaluasi perlu pula memperhatikan dari segi bentuknya. Dari segi bentuknya alat evaluasi ada dua macam yaitu esay dan objektif. Bentuk esay adalah tes yang jawaban yang diberikan peserta tes berupa uraian, baik berupa uraian bebas atau uraian terbatas; sedangkan bentuk objektif adalah tes yang jawabannya sudah disediakan untuk dipilih oleh peserta tes. Bentuk esay ada dua macam, yaitu esay luas dan esay terbatas; sedangkan tes objektif ada 3 macam, yaitu benar salah, pilihan berganda, dan menjodohkan. Untuk memperoleh hasil evaluasi pembelajaran, pengajar sebagai evaluator perlu menaati prinsip-prinsip evaluasi yang meliputi : (1) evaluasi dilaksanakan secara objektif, (2) evaluasi dilakukan secara terus menerus; (3) evaluasi harus menckup aspek yang komprehensif; (4) evaluasi harus menggunakan alat evaluasi yang valid dan reliable; dan (5) prosedur evaluasi dilalui dengan benar. B. Prosedur Evaluasi Pembelajaran Untuk dapat melaksanakan evaluasi yang memenuhi prinsip evaluasi perlu melalui tahapan pengelolaan dengan benar. Tahapan yang harus dikerjakan meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penyekoran/penilian. 1. Tahap perencanaan a. penyusunan kisi-kisi Kisi-kisi soal merupakan metrik rancangan evaluasi yang menggambarkan keterkaitan antara behavioral objective (kemampuan yang menjadi sasaran pembelajaran yang harus dikuasai mahasiswa) dan course content (materi sajian pembelajaran yang harus dipelajari mahasiswa untuk mencapai konpetensi) serta teknik evaluasi yang akan digunakan untuk

mengukur keberhasilan pencapaian kompetensi yang ditentukan. Pada kisi-kisi atau spesifikasi untuk mengukur pengetahuan dalam ranah kognitif dengan teknik tes memuat kompetensi dasar, indikator, jenjang dan bentuk soal, serta jumlah soal. Contoh format kisi-kisi seperti berikut KISI-KISI TES RANAH KOGNITIF Jenjang dan Bentuk Soal Kompensi Dasar dan C1 C2 C3 C4 C5 Indikator E O E O E O E O E O1.1 mengetahui tentang standar pelafalan dan penulisan bahasa Indonesia.

No 1

C6 E O

-

Menggunakan tatatulis/ejaan dengan tepat dalam karya tulisan

1

2

1

2 3 4 5 Jumlah Kisi-kisi atau spesifikasi untuk mengukur sikap pada ranah afektif dengan teknik nontes memuat kompetensi dasar, indicator, jenjang dan bentuk nontes, serta jumlah butir nontes seperti berikut. KISI-KISI RANAH AFEKTIF Jenjang dan Bentuk Soal Kompensi Dasar dan A1 A2 A3 A4 A5 Indikator W A W A W A W A W A1.1 mengetahui tentang standar pelafalan dan penulisan bahasa Indonesia.

No 1

-

Menggunakan tatatulis/ejaan dengan tepat dalam karya tulisan

5

2 3 4 5 Jumlah

Kisi-kisi atau spesifikasi untuk mengukur kerampilan pada ranah psikomotor dengan teknik observasi memuat kompetensi dasar, indicator, jenjangdan bentuk nontes, serta jumlah butir nontes seperti berikut.

No 1

Kompensi Dasar dan Indikator1.1 mengetahui tentang standar pelafalan dan penulisan bahasa Indonesia.

Jenjang dan Bentuk Soal P1 P2 P3 P4 P5 C R C R C R C R C R

- Melafalkan bunyi bahasa Indonesia dengan tepat

5

2 3 4 5 Jumlah b. Mengembangkan Soal Setelah kisi-kisi dibuat tahapan berikutnya menulis soal (baik tes atau nontes) sesuai dengan rancangan yang ada dalam kisi-kisi. Ada hal yang mesti diperhatikan dalam menulis soal, yaitu : 1) bahasa yang sederhana dan mudah dipahami; 2) soal tidak boleh menimbulkan tafsiran ganda; 3) buat petunjuk pengerjaan dengan jelas. Contoh soal jenjang kognitif tahapan analisis dengan bentuk soal esay Temukan dan tuliskan kesalahan tatatulis yang ada dalam teks berikut, lalu jelaskan kasus kesalahannya ! mendongeng dengan alat peraga berupa gambar lebih menarik dibandingkan dengan alat peraga, mendongeng dengan teknik ini diperlukan alat peraga berupa gambar tokoh-tokoh cerita latar/seting serita misalnya kepiting yang cerdik diperlukan gambar kepiting, gambar burung bangau, gambar Burung bangau membawa Kepiting di Rawa-rawa. Contoh butir alat evaluasi jenjang afektif tingkat menghayati bentuk angket. Berilah tanda ceklis pada pada kolom pilihan (selalu, sering, jarang, pernah, dan tidak pernah) setiap pernyataan yang sesuai dengan apa yang anda rasakan ! No 1 2 3 Pernyataan selalu Dalam menulis menggukan tatatulis yang berlaku Tidak peduli terhadap tatatulis tulisan orang lain Membantu orang yang kesulitan menggunakan tatasering Alternatif Jawaban Jarang Pernah

Tdk pernah

4

5

tulis Membaca buku ejaan jika menemukan kesulitan tatatulis Mengoreksi tatatulis jika selesai menulis