Tugas Dedi (Biologi)

25
PERKEMBANGAN TUMBUHAN DARI EMBRIO DEWASA Disusun Oleh : Dedi Sujarwadi 12040011

description

ereggggtynyuttghgytdfsddsiouhyihypiuhypiuy9hyu90uuyyu8yusdsg

Transcript of Tugas Dedi (Biologi)

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

DARI EMBRIO DEWASA

Disusun Oleh :

Dedi Sujarwadi12040011

JURUSAN S-1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH

TANGERANG

2013

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena nikmat dan kesempatan yang diberikannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini berisi tugas mata kuliah Biologi tentang pertumbuhan pada tanaman.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Supristiyono,M.Pd selaku dosen mata kuliah Biologi yang telah membimbing dan mengarahkan jalannya pembuatan makalah ini.

Saya memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

 

Tangerang, 08 Juni 2013

Penulis

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARi……………………………………………………...…..………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.LATAR BELAKANG………………………………….…………….……....…….12.TUJUAN………………………………………………………….…………….......13.RUMUSAN MASALAH……………………………………………………..…....1

BAB II PEMBAHASAN

1. Siklus Hidup Tanaman……………………………………….……………......…..2

2. Biologi bunga, perkembangan gametofit jantan dan betina…………………...…..33. Pollinasi, fertilasi ganda dan inkompatibilitas sendiri……………….………..…..3

4. Perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah…………………………….......4

5. Bioteknologi tanaman………………………………………………………..……6

6. Bagian-Tanaman……………………………………………………………..…....7

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………..……..14

DAFTAR PUSTAKA………………………….......................................................15

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan ii

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pada siklus hidup tumbuhan, generasi sporofit dan generasi generatif muncul

secara bergantian, bunga adalah organ reproduktif dari sporofit Angiospermae.

Gametofit jantan (butir pollen) berkembang tepatnya di dalam kotak sari,

sementara gametofit betina (kandung embrio) berkembang tepatnya di dalam

bakal biji. Fertilisasi ganda berkembang menjadi zigot dan endosperm. Ovulum

berkembang menjadi biji dan ovarium berkembang menjadi buah. Tumbuhan

mempunyai berbagai cara untuk mencegah fertilisasi sendiri, sehingga

keanekaragaman genetik semakin bervariasi. Bioteknologi tanaman antara lain

rekayasa genetik sedang mengadakan perubahan dalam bidang pertanian dan

banyak mengundang perdebatan di masyarakat.

Agar reproduksi tumbuhan dan bioteknologi tanaman dapat dipahami dalam

kaitannya dengan pemuliaan tanaman dan penerapan IPTEKS di bidang

pertanian, maka perlu dikaji pengetahuan tentang biologi bunga, perkembangan

gametofit jantan dan betina, pollinasi dan fertilisasi ganda, inkompabilitas

sendiri, perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah, serta bioteknologi

tanaman khususnya rekayasa genetik.

2. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk agar mahasiswa mampu memahami

pengetahuan tentang siklus hidup tumbuhan sejak perkembangan gametofit

jantan dan gametofit betina sampai menjadi sporofit dewasa yang menghasilkan

bunga lengkap dengan bioteknologinya, dalam kaitannya dengan pemuliaan

tanaman dan penerapan IPTEKS dalam bidang pertanian.

3. RUMUSAN MASALAH

1. Siklus hidup tanaman

2. Biologi bunga, perkembangan gametofit jantan dan betina

3. Pollinasi, fertilasi ganda dan inkompatibilitas sendiri

4. Perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah

5. Bioteknologi tanaman

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 1

BAB II

PEMBAHASAN

1. Siklus Hidup Tanaman

Dalam genetika tumbuhan, pengetahuan mengenai mitosis dan meiosis tidak

bisa dilupakan. Mitosis didefinisikan sebagai proses pembelahan nucleus yang

berasosiasi dengan pembelahan sel somatic yang menghasilkan sel baru yang

identik dengan asalnya dan memiliki jumlah kromosom yang identik dengan

asalnya. Siklus sel terdiri dari beberapa periode yaitu G1, S (sintesis), G2 (yang

merupakan bagian dari interfase) dan M (mitosis).Mitosis terdiri dari profase,

metaphase, anaphase dan telofase. Meiosis merupakan proses ketika terjadi

gametogenesis dan kromosom menjadi haploid. Meiosis terdiri dari dua siklus

yaitu meiosis I dan meiosis II. Tahap-tahapan dalam siklus hidup tumbuhan

termasuk proses fertilisasi dan perkembangan embrio, merupakan hal mendasar

dalam pemuliaan tanaman. Siklus hidup tumbuhan menunjukkan periode yang

berselang-seling antara fase haploid dan fase diploid.Pada tanaman, sel haploid

dibentuk melalui meiosis dan disebut ‘spora’.Tanaman haploid ini membentuk

gamet yang disebut gametifit.Tanaman diploid yang memproduksi spora disebut

sporofit. Meiosis menghasilkan dua macam spora.Spora yang diproduksi di

anter disebut mikrospora.Mikrospora dibentuk dari sel khusus yang disebut sel

induk mikrospora.Sel induk mikrospora adalah sel-sel diploid yang membelah

membentuk empat mikrospora yang haploid.Gametofit jantan menjadi matang,

setelah inti sel membelah menjadi 2 sel sperma. Spora yang dihasilkan ovul

disebut megaspore, pada tiap ovul, sel diploid (sel induk megaspore) mengalami

pembelahan meiosis, membentuk empat megaspore yang haploid.Tiga dari

empat megaspore terdisintegrasi sedang satu megaspore menjadi megaspore

yang fungsional.Inti sel dari megaspore fungsional membelah melalui mitosis

sebanyak tiga kali, menghasilkan emapat nukleus. Penyerbukan adalah transfer

polen ke daerah reseptif pada pistil. Pistil adalah struktur yang membawa

ovul.Tiap pistil terdiri dari tiga bagian yaitu stigma yang merupakan daerah

reseptif terhadap polen, stilus dan ovary. Polen akan berkecambah setelah

mencapai stigma dan membentuk tabung polen. Pada tumbuhan terjadi fertilisasi

ganda.Zigot (sel diploid) terbentuk karena fusi sel telur dengan sperma.Sel

triploid terbentuk karena fusi sperma dengan inti polar yang membentuk

endosperm.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 2

2. Biologi bunga, perkembangan gametofit jantan dan betina

Perkembangan Gametofit Jantan (Butir Pollen):

• Gametofit jantan (butir pollen) berkembang di dalam kotak sari (anthera),

tepatnya di dalam theca

• Terjadi pembelahan meiosis dari mikrosporosit yang diploid (2n) menjadi 4

buah mikrospora yang haploid (n)

• Masing-masing mikrospora yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi

satu sel generatif dan satu sel buluh/sel tabung

• Sel buluh yang mengandung sel generatif berkembang menjadi tabung pollen

• Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi dua sel sperma

yang haploid (n)

Perkembangan Gametofit Betina (Kandung Embrio) :

• Berkembang di dalam ovulum yang yang terdapat di dalam ovarium

• Megasporosit yang diploid (2n) membelah secara meiosis menjadi 4 megaspora

yang haploid (n), 1 fertil, 3 steril

• Satu nukleus megaspora yang haploid (n) membelah secara mitosis sebanyak 3

kali menghasilkan 8 nukleus yang haploid (n) yang akan berkembang menjadi

kandung embrio

• Di dalam kandung embrio terdapat 1 sel gamet betina, 2 sel sinergid 3 sel

antipoda dan 2 inti polar

3. Pollinasi, fertilasi ganda dan inkompatibilitas sendiri

Pollinasi (Penyerbukan):

– Merupakan proses menempelnya pollen pada stigma

– Ada yang menggunakan beberapa perantara seperti angin dan serangga

Fertilisasi (Pembuahan):

• Pencegahan Fertilisasi (Inkompatibilitas)

– Adalah suatu kemampuan dari suatu tumbuhan untuk menolak pollennya sendiri

atau pollen dari kerabat dekat tumbuhan tersebut

– Dapat memperbesar variasi genetik

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 3

– Mekanismenya karena adanya penghalang biokimia di stigma yang mencegah

pollen yang menempel berkembang tidak sempurna

– Menolak pollen yang mempunyai sebuah allel S yang berpasangan dengan allel di

dalam sel stigma

– Terdiri dari :

– Inkompatibilitas sendiri secara sporofitik (sporofitic self incompatibility) adalah

pemblokiran respons dari sel yang terdapat dalam stigma

– Inkompatibilitas sendiri secara gametofitik (gametofitic self incompatibility)

adalah suatu respons stigma terhadap pollennya sendiri dengan membuka

aquaporin

• Fertilisasi Ganda

– Polen jatuh ke stigma dan berkecambah menjadi tabung pollen yang akan menuju

ke ovulum dalam ovarium melalui stylus

– Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi 2 sel sperma

yang haploid (n)

– Terjadinya fertilisasi ganda yaitu :

• 1 sel sperma yang haploid (n) memfertilisasi sel telur yang haploid (n) menjadi

zygot yang diploid (2n) kemudian berkembang menjadi embrio yang diploid

(2n)

• 1 sel sperma lainnya yang haploid (n) menyatu dengan dua inti polar yang

masing-masing haploid (n) menjadi endosperm yang triploid (3n)

4. Perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah

Perkembangan Bakal Biji ( Ovulum ) menjadi

Biji ( Semen ) :

• Perkembangan endosperm

– Mendahului perkembangan embrio

– Inti triploid dari sel endosperm pada pusat ovulum membentuk multi inti atau

“super sel” yang mengandung cairan ( endosperm cair) seperti susu

– Sitokinesis dari endosperm cair menjadi multi selluler akan menyekat sitoplasma

dengan membentuk membran di antara inti sehingga endosperm menjadi padat

– Endosperm tersebut mengandung nutrien untuk perkecambahan

– Contoh : air kelapa merupakan endosperm cair dan endosperm buah kelapa yang

sudah mendaging merupakan endosperm padat

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 4

• Perkembangan Embrio :

– Zygot membelah secara mitosis ke arah transfersal menjadi sel basal dan sel

terminal

– Sel basal membelah dan berkembang menjadi satu berkas sel suspensor.

– Sel terminal membelah dan berkembang menjadi menjadi proembrio yang

menempel pada suspensor dan mulai terbentuk kotiledon

– Embrio yang mempunyai jaringan meristem diapit di antara kotiledon

– Jenis jaringan meristem yang terdapat pada embrio yaitu protoderm, meristem

dasar, dan prokambium

– Perkembangan embrio dapat memantapkan kedua ciri dari bentuk tumbuhan

• adanya poros akar dan bagian atas tanaman

• adanya pola melingkar dari protoderm, yang akan menjadi epidermis, meristem

dasar yang akan menjadi parenkim dan prokambium yang akan menjadi jaringan

pembuluh

Perkembangan Bakal Buah ( Ovarium ) Menjadi

Buah ( Fructus ) :

• Dinding ovarium berkembang menjadi pericarpium yang ditandai dengan

pelayuan bunga

• Buah terdiri dari buah kering dan buah yang mendaging

• Pematangan buah kering lebih lama dibandingkan dengan penuaan (senesense)

jaringan buahnya, senesence menyebabkan polong membuka dan melepaskan

biji dari polong.

• Pematangan buah mendaging dikontrol oleh interaksi dari hormon, yang dicirikan

dengan daging buah yang melunak, perubahan warna, dan perubahan rasa.

• Pembentukan Buah berfungsi untuk :

– Melindungi dan membungkus biji

– Menolong penyebaran biji oleh angin ataupun oleh binatang

– Sebagai makanan manusia.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 5

5. Bioteknologi tanaman

Pengertian bioteknologi tanaman :

• Pengertian umum :

Suatu inovasi di dalam penggunaan tanaman atau

penggunaan zat yang diperoleh dari tanaman, untuk

membuat suatu produk yang berguna bagi manusia

• Pengertian spesifik :

Penggunaan organisme hasil modifikasi genetik (GMO = Genetically Modified

Organism) di dalam bidang pertanian dan industri.

Sejarah Perkembangan Bioteknologi :

Seleksi buatan/artifisial pada jagung yang dilakukan pada jaman batu

Hibridisasi natural antara beberapa spesies rumput-rumputan untuk membentuk

gandum Seleksi buatan/artificial dan hibridisasi untuk memperbaiki sifat dari

jagung mutan ‘Opaque-2’ yang ditemukan sekitar 40 tahun yang lalu karena

mengandung kadar lisin dan triptofan yang tinggi tetapi endospermnya lunak,

sehingga diperoleh endosperm yang keras. Dilakukannya rekayasa genetik yaitu

dengan cara transfer gen.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 6

A.

SIKLUS HIDUP TUMBUHAN

Ringkasan Siklus Hidup Tumbuhan :

• Butir pollen (gametofit jantan) berkembang di dalam kotak sari (theca) dari

kepala sari (anthera).

• Kandung embrio (gametofit betina) berkembang di dalam ovulum dari ovarium.

• Pollinasi berlangsung, saat butir pollen hinggap di dalam stigma,

• Bulu polen berkecambah membentuk tabung pollen di sepanjang stylus, lalu

melalui mikrofil masuk ke dalam ovulum dari ovarium.

• Fertilisasi berlangsung saat salah satu sel spermanya membuahi sel telur di

dalam kandung embrio, yang kemudian menjadi zigot.

• Zigot berkembang menjadi embrio (sporofit) di dalam ovulum, yang

berkembang menjadi biji,

• Ovarium berkembang menjadi buah yang mengandung biji.

• Biji berkembang menjadi kecambah sporofit, yang terus berkembang menjadi

sporofit dewasa yang menghasilkan bunga.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 7

B.

BIOLOGI BAGIAN BUNGA

BAGIAN-BAGIAN BUNGA

– Kelopak bunga (calyx), terdiri dari :

• daun kelopak bunga (sepalum, jamaknya : sepala)

– Mahkota bunga (corolla), terdiri dari :

• daun mahkota bunga (petalum, jamaknya : petala)

– Kelopak bunga (calyx) dan mahkota bunga (corolla) disebut perhiasan bunga

(perianthium)

– Benang sari (stamen, jamaknya : stamina), terdiri dari :

• kepala sari (anthera), mengandung kotak sari (theca)

• tangkai sari (filamentum)

– Putik (pistillum), terdiri dari :

• bakal buah (ovarium), mengandung bakal biji (ovulum)

• tangkai putik (stylus)

• kepala putik (stigma)

Ke empat bagian di atas disangga oleh dasar bunga (receptaculum)

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 8

PENAMPANG MELINTANG BUNGA :

• Empat bagian dari bunga secara berurutan dari luar ke dalam yaitu : kelopak

bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik.

• Kelopak bunga (calyx) terdiri dari daun kelopak bunga (sepalum,

jamaknya :sepala).

• Mahkota bunga (corolla) terdiri dari daun mahkota bunga (petalum,

jamaknya :petala).

• Benang sari (stamen, jamaknya :stamina) terdiri dari kepala sari (anthera) dan

tangkai sari (filamentum).

• Di dalam anthera terdapat kotak sari (theca).

• Di dalam kotak sari inilah diproduksi serbuk sari (pollen).

• Putik (pistillum) terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stylus) dan

kepala putik (stigma).

• Tempat menempelnya ke empat bagian bunga pada tangkai bunga disebut dasar

bunga (receptaculum).

C.

Perkembangan Gametofit Angiospermae (Pollen dan Kandung Embrio).

a) Butir pollen (gametofit jantan yang belum dewasa) berkembang di dalam

sporangium (kandung pollen, kotak sari) dari anthera pada ujung dari stamen.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 9

Butir pollen menjadi gametofit jantan dewasa ketika sel generatifnya membelah

membentuk dua sel sperma.Hal ini biasanya berlangsung setelah sebuah butir

pollen hinggap pada stigma dari sebuah pistillum dan tabung pollen mulai

tumbuh.

(b) Kandung embrio (gametofit betina) berkembang di dalam sebuah ovulum,

yang terbungkus di dalam ovarium pada dasar pistillum. Di dalam sporangium

dari ovulum terdapat sel diploid berukuran besar disebut

megasporosit.Megasporosit dalam species ini membelah secara meiosis dan

menghasilkan empat sel haploid.Akan tetapi hanya satu sel yang terus bertahan

hidup, yaitu menjadi megaspora (ini berbeda dengan pembentukan pollen, yang

keempat sel hasil meiosis terus tumbuh menjadi gametofit jantan).Megaspora

mengalami pembelahan mitosis tiga kali sehingga terbentuk kandung embrio

yaitu gametofit betina yang berisi delapan sel. Ovulum sekarang terdiri dari

kandung embrio yang dikelilingi oleh integumentum (jaringan pelindung).

D.

Di dalam kelompok gen dari suatu populasi tanaman, terdapat lusinan allel dari

gen-S.

Apabila suatu butir pollen mempunyai sebuah allel yang berpasangan dengan

sebuah

allel dari suatu stigma tempat pollen itu jatuh, maka tabung pollen tidak dapat

tumbuh.

(a) Pada persilangan ini, pollennya berasal dari suatu tanaman dengan genotipe

S3S4 (segregesi selama meiosis menghasilkan setengah pollen haploid

mempunyai allel S3 dan setengahnya lagi mempunyai allel S4. Allel dari pollen

tidak berpasangan dengan allel dari stigma, dan pollen tersebut berkecambah

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 10

(membentuk tabung pollen yang dapat memandu sperma ke ovulum ke dalam

ovarium yang terdapat di dasar pistillum dan carpellum.

(b) Pada persilangan ini, apabila setengah dari butir pollen mempunyai sebuah

allel S1 yang berpasangan dengan sebuah allel S1 dari stigma, maka butir pollen

tersebut gagal untuk berkecambah.

(c) Pada persilangan ini, keseluruhan butir pollen mempunyai allel S1 dan

S2 yang berpasangan dengan allel S1 dan S2 dari stigma, maka tidak ada

satupun pollen yang dapat berkecambah atau semua pollen gagal berkecambah.

Pada tumbuhan dari familia kubis-kubisan (Brassicaceae) paling sedikit ada

dua produk protein dari lokus-S. (gen yang mengkode protein tersebut sangat

berpaut erat, karena gen tersebut diwarisi sebuah gen tunggal terlebih dahulu).

Salah satu dari produk protein, yang pada diagram ini diberi label R, adalah

sebuah protein reseptor yang berlokasi di dalam matriks ekstraselluler (dinding)

dari sel epidermis stigma. Produk lainnya dari lokus-S adalah protein kinase (K)

yang menempel di dalam membrana plasma dari sel stigma (protein kinase

adalah suatu enzim yang mengaktifkan protein lainnya dengan melalui

fosforilasi). Protein tersebut berinteraksi yang tergantung pada tahapan dalam

diagram hipotesis mekanisme inkompatibilitas sendiri ini.

E.

Setelah sebuah butir pollen dibawa oleh angin atau seekor binatang lainnya ke

sebuah stigma, maka sebuah tabung pollen (buluh serbuk) yang panjang mulai

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 11

tumbuh ke bawah, di dalam stylus, menuju ke ovarium.Tabung pollen tersebut

mengeluarkan dua buah sel sperma ke dalam kandung embrio dari sebuah

ovulum. Salah satu sperma memfertilisasi sel telur, membentuk zigot, yang

diploid (2n); sel sperma yang satunya lagi melebur dengan dua inti polar dari sel

kandung lembaga, yang biasanya berukuran besar, membentuk sel triploid (3n)

yang akan berkembang menjadi jaringan nutrisi yang disebut endosperm.

Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 790

Zigot membelah ke arah transversal, menjadi sel basal dan sel terminal.Sel basal

membelah terus ke arah transversal, menjadi suspensor, yang berfungsi sebagai

transfer nutrien ke embrio dari tanaman induknya.Sel terminal membelah

beberapa kali, menjadi proembrio, yang menempel pada suspensor.

Pada proembrio terdapat meristem primer berupa protoderm bakal epidermis,

meristem dasar bakal parenkhim, dan prokambium bakal jaringan pembuluh.

Proembrio berkembang menjadi embrio yang terdiri dari : dua buah kotiledon

yang mengapit sebuah ujung pucuk embrio (plumulae), sebuah ujung akar

embrio (radicula), makanan cadangan (endosperm) dan suspensor, yang

kesemuanya dibungkus oleh kulit biji (testa).

Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 791

F.

a) Biji kacang. Kotiledon yang mendaging dari biji kacang merah, yang

termasuk Dicotyledoneae, menyimpan makanan cadangan yang telah diabsorbsi

dari endosperm pada saat pembentukan biji.

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 12

1

b) Biji jarak. Biji jarak mempunyai kotiledon yang tipis seperti membran yang

akan mengabsorbsi makanan cadangan dari endosperm pada saat biji

berkecambah.

c) Biji jagung. Seperti biji Monocotyledoneae lainnya, biji jagung hanya

mempunyai satu kotiledon yang disebut skutellum. Bakal akar dibungkus oleh

coleorhiza sedangkan bakal tunas dibungkus oleh coleoptyl.

Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 792

G.

Radikula, yaitu akar lembaga, organ yang

pertama kali muncul dari biji yang

berkecambah. Kemudian, pucuk lembaga

memecah tanah dan muncul ke permukaan

tanah.

(a) Pada kacang merah. Huk (lengkungan) berada di bawah kotiledon pada

hipokotil, sehingga pelurusan huk akan menarik kotiledon dari dalam tanah

untuk muncul ke permukaan.

(b) Pada kacang kapri. Huk (lengkungan) berada di atas kotiledon pada epikotil,

sehingga pada waktu terjadi pelurusan huk, kotiledon tetap berada di dalam

tanah.

(c) Pada jagung dan rumput-rumputan lainnya. Pucuk lembaga tumbuh

tegak ke atas melalui selubung koleoptil, dan kotiledon tetap berada di dalam

tanah.

Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 794

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 13

BAB IV

KESIMPULAN

Dalam genetika tumbuhan, pengetahuan mengenai mitosis dan meiosis tidak

bisa dilupakan. Mitosis didefinisikan sebagai proses pembelahan nucleus yang

berasosiasi dengan pembelahan sel somatic yang menghasilkan sel baru yang

identik dengan asalnya dan memiliki jumlah kromosom yang identik dengan

asalnya. Tahap-tahapan dalam siklus hidup tumbuhan termasuk proses fertilisasi

dan perkembangan embrio, merupakan hal mendasar dalam pemuliaan tanaman.

Siklus hidup tumbuhan menunjukkan periode yang berselang-seling antara fase

haploid dan fase diploid.

Perkembangan Gametofit Jantan (Butir Pollen) ditunjukan dengan Gametofit

jantan (butir pollen) berkembang di dalam kotak sari (anthera), tepatnya di

dalam theca, Terjadi pembelahan meiosis dari mikrosporosit yang diploid (2n)

menjadi 4 buah mikrospora yang haploid (n), Masing-masing mikrospora yang

haploid (n) membelah secara mitosis menjadi satu sel generatif dan satu sel

buluh/sel tabung , Sel buluh yang mengandung sel generatif berkembang

menjadi tabung pollen, Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis

menjadi dua sel sperma yang haploid (n).

Perkembangan Gametofit Betina (Kandung Embrio) ditunjukan dengan adanya

perkembangan di dalam ovulum yang yang terdapat di dalam ovarium,

Megasporosit yang diploid (2n) membelah secara meiosis menjadi 4 megaspora

yang haploid (n), 1 fertil, 3 steril, Satu nukleus megaspora yang haploid (n)

membelah secara mitosis sebanyak 3 kali menghasilkan 8 nukleus yang haploid

(n) yang akan berkembang menjadi kandung embrio, Di dalam kandung embrio

terdapat 1 sel gamet betina, 2 sel sinergid 3 sel antipoda dan 2 inti polar.

Pada proses fertilisasi terdapat proses Fertilisasi Gandayang ditunjukkan dengan

Polen jatuh ke stigma dan berkecambah menjadi tabung pollen yang akan

menuju ke ovulum dalam ovarium melalui stylus. Sel generatif yang haploid (n)

membelah secara mitosis menjadi 2 sel sperma yang haploid (n).1 sel sperma

yang haploid (n) memfertilisasi sel telur yang haploid (n) menjadi zygot yang

diploid (2n) kemudian berkembang menjadi embrio (2n). 1 sel sperma lainnya

yang haploid (n) menyatu dengan dua inti polar yang masing-masing haploid (n)

menjadi endosperm yang triploid (3n).

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 14

Daftar Pustaka

Departemen Petanian .2002.Profil kelembagaan dan Ketenangan Penyuluhan Pertanian.Pusat

pengembangan penyuluhan pertanian,Jakarta

Wiradi, G. Dan Mekali. 1984. Penguasa tanah dan Kelembagaan. Yayasan Obor Indonesia,

Jakarta

Wikipedia Indonesia.com

http://blogroll2001.wordpress.com/2008/02/03/kompetisi-blog

STF-M Cikupa Perkembangan Tumbuhan 15