PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

64
PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK (STUDI KASUS DI KAMPUNG RAMAH ANAK NOTOTARUNAN RW 06 GUNUNGKETUR, PAKUALAMAN, YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Disusun oleh : Sayekti Pujaningtyas Jati Lestari NIM 10250065 Pembimbing: Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag. NIP 197010101999031002 JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Transcript of PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

Page 1: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK(STUDI KASUS DI KAMPUNG RAMAH ANAK NOTOTARUNAN RW 06

GUNUNGKETUR, PAKUALAMAN, YOGYAKARTA)

SKRIPSIDiajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakartauntuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Disusun oleh :Sayekti Pujaningtyas Jati Lestari

NIM 10250065

Pembimbing:Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag.

NIP 197010101999031002

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

2014

Page 2: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 3: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 4: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 5: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi yang sederhana ini saya persembahkan

pada keluargaku,

khususnya Ibu sebagai wanita terhebat

yang menjadi penyemangat dalam hidupku,

yang selalu mencurahkan kasih sayangnya

dan untuk doa yang tak pernah berhenti dipanjatkan untukku

Buat kakak-kakaku,

dan seseorang yang spesial di hati

Dengan kalian hidupku penuh warna,

Buat sahabat-sahabatku,

Terimakasih atas segalanya..

Page 6: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

vi

MOTTO

“Berusahalah jangan sampai terlengah walau sedetik saja, karena

atas kelengahan kita tak akan bisa dikembalikan seperti semula”

Page 7: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pandangan Orang Tua terhadap Kesejahteraan Anak (Studi

Kasus di Kampung Ramah Anak Nototarunan RW 06 Gunungketur, Pakualaman,

Yogyakarta)”. Skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana sosial di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

Segala upaya untuk menjadikan skripsi ini mendekati sempurna telah

penulis lakukan, namun keterbatasan yang dimiliki penulis maka akan dijumpai

kekurangan baik dalam segi penulisan maupun segi ilmiah. Adapun

terselesaikannya skripsi ini tentu tidak akan berhasil dengan baik tanpa ada

dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang

telah membantu penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Orang tua dan kedua kakakku yang terkasih, Ibu Sudaryati, Mas Darmawan

Sulistyo dan Mbak Kartika Wahyu Candra Dewi, yang telah memberikan

kasih sayang, doa dan motivasi agar segera menyelesaikan skripsi baik secara

moril maupun finansial.

Page 8: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

viii

2. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan

Komunikasi, Dosen Penasehat Akademik, sekaligus Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan bimbingan, waktu, tenaga, pikiran, pengarahan dan

nasehat dengan sabar mulai dari proposal sampai terselesaikannya skripsi ini.

3. Dr. H. Zainudin, M.Ag dan Izzul Haq, M.Si, selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Dakwah dan

Komunikasi serta segenap dosen dan staff tata usaha jurusan Ilmu

Kesejahteraan Sosial maupun fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terimakasih atas dukungan dan

bantuan dalam pengurusan administrasi hingga akhir studi.

4. Yang terkasih, Afiful Anam, dan sahabat-sahabatku (Tieka Kusuma

Wardhani, Maesyaroh Nurohmah, Endah Istiqomah, Juliana Dewi Purnama

Sari), yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini.

5. Meilinda Pratama, sahabat suka dan duka Kuliah Kerja Nyata Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga angkatan 80 GK 50 yang selalu menemani

dalam penelitian, bimbingan, dan memberi support.

6. Bapak Andreas, Ibu Santi, dan warga masyarakat kampung ramah anak

Nototarunan yang telah membantu melakukan penelitian, pengumpulan data,

dan menjadi informan untuk skripsi ini.

7. Teman-teman Ilmu Kesejahteraan Sosial 2010 yang senantiasa mengkritik,

mengingatkan dan memberikan dorongan.

Page 9: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

ix

8. Semua pihak yang ikut membantu, memberikan kritik dan saran demi

terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT, menganugrahkan kebaikan kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terakhir, semoga karya

sederhana ini memberikan kontribusi yang berharga bagi dunia pengetahuan, bagi

penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Amin.

Yogyakarta, 02 Juni 2014

Penulis

Sayekti Pujaningtyas Jati Lestari

Page 10: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

x

ABSTRAK

SAYEKTI PUJANINGTYAS JATI LESTARI. Pandangan Orang Tuaterhadap Kesejahteraan Anak (Studi Kasus di Kampung Ramah AnakNototarunan RW 06 Gunungketur, Pakulaman, Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta.Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SunanKalijaga. 2014.

Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya peraturan perundang-undangan di Indonesia tentang anak, kesejahteraan anak, konvensi hak anak, danlain sebagainya yang membahas mengenai hak anak, akan tetapi masih banyakmuncul permasalahan sosial anak. Keluarga, pemerintah, dan Negara seharusnyaberupaya terhadap pemenuhan hak anak tersebut, akan tetapi karena masih adanyapandangan klasik orang tua maka hak-hak anak belum sepenuhnya diketahui olehorang tua. Oleh karena itu pemerintah membuat suatu kebijakan mengenai kotalayak anak, dimana dalam mewujudkan kota layak anak maka dibentuklahkampung-kampung ramah anak. Lokasi penelitian ini di kampung ramah anakNototarunan Yogyakarta. Lokasi dipilih karena berbeda dengan kampung ramahanak yang lain. Permasalahan penelitian ini adalah apa pemahaman orang tuaterhadap kampung ramah anak, serta bagaimana pandangan orang tua terhadapkesejahteraan anak sebelum dan sesudah menjadi kampung ramah anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dimensi kesejahteraan anak melaluikampung ramah anak Nototarunan RW 06 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakartabaik dari segi pandangan orang tua terhadap anak baik sebelum maupun sesudahmenjadi kampung ramah anak, faktor-faktor yang mempengaruhi pandanganorang tua dan pengetahuan orang tua mengenai Undang-undang tentangkesejahteraan anak.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan datadilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yangdigunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Uji keabsahan data menggunakanteknik triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara dengan suatudokumen dan artikel baik dari internet maupun buku yang berkaitan serta hasildari observasi yang dilakukan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kampung ramah anakmasih belum diketahui oleh seluruh warga kampung. Ada beberapa warga yangtidak mengetahui bahwa kampungnya dijadikan kampung ramah anak. Sebelummenjadi kampung ramah anak, orang tua masih menggunakan pandangan klasikdan setelah menjadi kampung ramah anak, orang tua mengetahui bagaimana caramemperlakukan anak dengan memberikan hak-hak anak yang harusnya diberikanoleh orang tua. Pandangan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktortingkat pendidikan orang tua, kepribadian orang tua, dan perlakuan orang tuaterhadap anaknya dalam kehidupan sehari-hari serta kurangnya pengetahuanorang tua terhadap Undang-undang tentang kesejahteraan anak.

Kata Kunci: Kesejahteraan Anak, Pandangan Orang Tua, Kampung Ramah Anak.

Page 11: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................iHALAMAN PENGESAHAN ................................................................................iiSURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................................iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................ivHALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................vMOTTO.................................................................................................................viKATA PENGANTAR............................................................................................viiABSTRAK ............................................................................................................xDAFTAR ISI .........................................................................................................xiDAFTAR TABEL .................................................................................................xiiiDAFTAR GAMBAR .............................................................................................xiv

BAB I: PENDAHULUAN.................................................................................1A. Penegasan Judul ................................................................................1B. Latar Belakang...................................................................................5C. Rumusan Masalah..............................................................................10D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..........................................................10E. Tinjauan Pustaka................................................................................12F. Kerangka Teori .................................................................................15G. Metode Penelitian .............................................................................26H. Sistematika Pembahasan ...................................................................32

BAB II: POTRET KAMPUNG RAMAH ANAK NOTOTARUNAN .............33A. Gambaran Umum Kampung Ramah Anak ........................................33

1. Letak Geografis .............................................................................332. Data Demografis Penduduk ...........................................................353. Kondisi Kehidupan Masyarakat......................................................37

B. Profil Kampung Ramah Anak Nototarunan .......................................451. Sejarah Kampung Ramah Anak Nototarunan..................................452. Logo Kampung Ramah Anak Nototarunan.....................................513. Struktur Kampung Ramah Anak Nototarunan ................................524. Program Kerja Kampung Ramah Anak Nototarunan ......................54

BAB III: PANDANGAN ORANG TUA SEBELUM DAN SETELAHMENJADI KAMPUNG RAMAH ANAK NOTOTARUNAN............57A. Pandangan Orang Tua terhadap Anak ................................................57B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pandangan Orang Tua terhadap

Anak ..................................................................................................61C. Pengetahuan Orang Tua tentang Undang-undang yang sudah ada

terhadap Kesejahteraan Anak .............................................................65D. Kesejahteraan Anak menurut Orang Tua Kampung Ramah Anak

Nototarunan .......................................................................................72

Page 12: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

xii

E. Pandangan Orang Tua terhadap anak sebelum dan setelah menjadiKampung Ramah Anak Nototarunan..................................................75

BAB IV: PENUTUP.............................................................................................79A. Kesimpulan........................................................................................79B. Saran..................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel.1 Data Demografis Penduduk RW 06, Kelurahan Gunungketur,

Kecamatan Pakualaman ...........................................................35

Tabel.2 Data Demografis Penduduk RW 06, Kelurahan Gunungketur,

Kecamatan Pakualaman berdasarkan jenis kelamin ..................35

Tabel.3 Data Demografis Penduduk RW 06, Kelurahan Gunungketur,

Kecamatan Pakualaman berdasarkan tingkat pendidikan..........36

Tabel.4 Data Demografis Penduduk RW 06, Kelurahan Gunungketur,

Kecamatan Pakualaman berdasarkan jenis mata pencaharian ...43

Tabel.5 Data Demografis Penduduk RW 06, Kelurahan Gunungketur,

Kecamatan Pakualaman berdasarkan agama.............................44

Tabel.6 Program Kerja Gugus Tugas Kampung Ramah Anak...............54

Tabel.7 Program Kerja Forum Anak Kampung......................................55

Page 14: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.1 Peta Wilayah kelurahan Gunungketur, kecamatan Pakualaman ..34

Gambar.2 Lingkungan Padat Penduduk .....................................................38

Gambar.3 Jalan/Gang Sempit kampung ramah anak Nototarunan RW 06

Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.....................................39

Gambar.4 Rambu-rambu Peraturan di kampung ramah anak Nototarunan

RW 06 Gunungketur, pakualaman, Yogyakarta .........................40

Gambar.5 Pendopo kampung ramah anak Nototarunan Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta ...........................................................40

Gambar.6 Pendopo dan halaman pendopo kampung ramah anak

Nototarunan .............................................................................41

Gambar.7 Cakruk kampung ramah anak Nototarunan .................................42

Gambar.8 Lapangan Tennis Meja Warga kampung ramah anak

Nototarunan .............................................................................42

Gambar.9 Mushola Al-Ashri kampung ramah anak Nototarunan ................45

Gambar.10 Kampung ramah anak Nototarunan...........................................51

Gambar.11 Logo Kampung Ramah Anak Nototarunan ...............................52

Page 15: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul

“Pandangan Orang Tua terhadap Kesejahteraan Anak (Studi Kasus di

Kampung Ramah Anak Nototarunan RW 06 Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta)”, maka perlu penulis uraikan setiap bagian

dalam pendefinisian. Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Pandangan Orang Tua

Pandangan berasal dari kata dasar yaitu “pandang” yang berarti

penglihatan yang tetap dan agak lama. Pandangan adalah benda atau

orang yang dipandang (disegani, dihormati).1 Orang tua yaitu ayah ibu

kandung.2 Orang tua bisa juga diartikan sebagai ayah dan atau ibu tiri,

atau ayah dan atau ibu angkat.3 Dalam bahasa Arab ayah adalah اب

(abun).4 Sedangkan ibu yaitu أم (ummun).5

Dengan demikian yang dimaksud dengan kata pandangan adalah

cara berpikir seseorang, perspektif orang dalam menilai atau melihat suatu

1 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia cetakankedua, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), hlm. 643.

2 Ibid., hlm. 629.

3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (4).

4 Achmad Warson Munawwir, Al Munawwir Kamus Indonesia-Arab, (Surabaya : PustakaProgresif, 2007), hlm. 70.

5 Ibid., hlm. 329.

Page 16: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

2

objek, serta paradigma yang digunakan oleh seseorang. Seseorang yang

dimaksud adalah orang tua.

2. Kesejahteraan Anak

Kesejahteraan berasal dari kata “Sejahtera” yang berarti aman

sentosa dan makmur, selamat (terlepas dari segala macam gangguan,

kesukaran, dan sebagainya). Sedangkan kesejahteraan adalah keamanan

dan keselamatan (kesenangan hidup) serta kemakmuran.6

Anak adalah keturunan yang kedua, manusia yang masih kecil.7

Anak diartikan sebagai seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas)

tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan yang belum lahir ke

dunia.8 Anak adalah bagian dari anak manusia yang oleh Allah diberi

mandat untuk melaksanakan tugas-tugas kekhalifahan di muka bumi.9

Sedangkan menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 4

Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak, yang dimaksud dengan

kesejahteraan anak adalah:

“Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupananak yang dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangannyadengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.”10

6 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet ke-5, (Jakarta: BalaiPustaka, 1976), hlm. 887.

7 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa…, hlm. 31.

8 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (1).

9 Fuaduddin TM, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, (Jakarta: Lembaga KajianAgama dan Jender, 1999), hlm. 45.

10 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, pasal 1 ayat (1).

Page 17: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

3

Jadi kesejahteraan anak yang dimaksud adalah terpenuhinya

kebutuhan dasar dan hak-hak anak baik secara fisik, batin, maupun

sosialnya.

3. Kampung Ramah Anak Nototarunan

Kampung adalah kelompok rumah yang merupakan bagian dari

kota (biasanya keadaannya kurang bagus). Kampung merupakan desa,

dusun, kesatuan administrasi terkecil yang menempati wilayah tertentu

dan terletak dibawah kecamatan. 11 Ramah adalah baik dan manis

tuturkatanya atau sikapnya (kepada sembarang orang), suka bergaul

(bercakap-cakap) dengan karibnya.12

Kampung ramah anak merupakan kampung yang mampu

memberikan pemenuhan hak dan berbagai kebutuhan anak untuk tumbuh

dan berkembang. Sedangkan indikatornya adalah komitmen wilayah, hak

sipil dan kebebasan untuk anak, lingkungan, keluarga dan pengasuhan

alternatif. Selain itu, hak kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan,

hak perlindungan khusus, budaya serta sarana dan prasarana.13 Kampung

Ramah Anak Nototaruan adalah sebuah komplek perkampungan yang ada

di RW 06 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta. Kampung ramah anak

ini mencakup 5 (lima) RT yaitu mulai dari RT 22, 23, 24, 25, dan 26.

11 Pusat PPB (P2B), Kamus Besar Bahasa…, hlm. 383.

12 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa…, hlm. 793.

13Eka Arifta Rusqiyati, “Yogyakarta akan punya 46 kampung ramah anak”,http://www.antaranews.com/berita/369300/yogyakarta-akan-punya-46-kampung-ramah-anak,(diakses 1 Maret 2014).

Page 18: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

4

Menurut Ibu Ifa Aryani direktur LSPPA (Lembaga Studi

Pengembangan Perempuan dan Anak), mengemukakan kampung ramah

anak adalah pembangunan yang berbasis RW yang menyatukan

komitmen dan sumber daya lokal, masyarakat dan dunia usaha yang

berada di lingkungan setempat dalam rangka menghormati, menjamin,

memenuhi hak anak, melindungi anak dari tindakan kekerasan,

eksploitasi, pelecehan dan diskriminasi serta mendengar pendapat anak.

Untuk menju kampung ramah anak harus ada komitmen dan inisiatif dari

masyarakat.14

Menurut Ibu Santi selaku ketua tim gugus tugas kampung ramah

anak Nototarunan, mendefinisikan kampung ramah anak sebagai berikut :

Kampung ramah anak bukan berarti diartikan keramahannya tapidisitu ada suatu lembaga atau organisasi yang memang kebutuhananak itu bisa difasilitasi… tapi kebutuhan bukan dari kebutuhanmateri lho… tidak hanya anak yang harus mendengar tapi orangtua juga harus mendengarkan. Cenderung ke ramah anak itu bukandalam konteks ramah ‘monggo’ tapi konteks ada organisasi yangmemfasilitasi kebutuhan anak, anak berani mengungkapkan, kitamembuat solusi. Istilah ramah anak berarti semua programmencukupi kebutuhan untuk anak.15

Dengan demikian, yang di maksud judul “Pandangan Orang Tua

terhadap Kesejahteraan Anak (Studi Kasus di Kampung Ramah Anak

Nototarunan RW 06 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta)” dalam

skripsi ini adalah cara berpikir atau perspektif orang tua dengan adanya

14 Wawancara dengan Ibu Ifa Aryani, Direktur LSPPA (Lembaga Studi PengembanganPerempuan dan Anak), Di Yogyakarta, tanggal 24 Desenber 2013.

15 Wawancara dengan Ibu Santi, Ketua Tim Gugus Tugas Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 18 November 2013.

Page 19: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

5

kampung ramah anak terhadap pemenuhan hak-hak anak, khususnya di

kampung ramah anak Nototarunan RW 06 Gunungketur, Pakualaman,

Yogyakarta.

B. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak menyebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum

berusia 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan.16 Hasil sensus

penduduk tahun 2010 menunjukkan dari 237.641.326 orang di Indonesia,

sekitar 34,26 persen adalah anak-anak usia 0-17 tahun.17 Dari hasil sensus

penduduk tersebut menunjukkan bahwa berinvestasi untuk anak adalah

berinvestasi untuk sepertiga lebih penduduk Indonesia.18 Anak merupakan

penduduk usia muda yang memiliki potensi yang harus dikembangkan dan

juga dipenuhi kebutuhan serta hak-haknya seperti layaknya penduduk

dewasa. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak, juga dijelaskan bahwa hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia

yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga,

masyarakat, pemerintah, dan negara.19 Dengan adanya Undang-undang

tersebut, masih banyak permasalahan sosial anak yang timbul seperti anak

16 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (1).

17 Al Huda Yusuf, dkk., Profil Anak Indonesia 2011, (Jakarta: KementerianPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2011), hlm. 2.

18 Ibid.

19 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat (12).

Page 20: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

6

putus sekolah, diskriminasi, kekerasan, eksploitasi dan penelantaran anak.

Hasil survei Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (2006) oleh Badan

Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (KPP&PA) menunjukkan sebesar 3 persen anak-anak

mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga dalam berbagai bentuk.20 Hal

tersebut menunjukkan bahwa keluarga yang seharusnya menjadi tempat aman

bagi anak dan memberikan perlindungan bagi anak justru menjadi tempat

anak mendapatkan tindak kekerasan. Maraknya kasus kekerasan terhadap

anak, baik di lingkungan keluarga atau lingkungan umum menunjukkan

masih minimnya perlindungan terhadap anak. Hal ini menunjukkan pula

masih jauhnya lingkungan yang ramah dan aman bagi anak.21

Konvensi Hak Anak yang disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 20 November 1989, juga menyebutkan

bahwa anak memiliki hak atas kebebasan mengeluarkan pendapat. Hak ini

mencakup kebebasan mencari, menerima dan memberikan informasi dan

semua macam pemikiran, tanpa memperhatikan perbatasan, baik secara lisan,

dalam bentuk tertulis ataupun cetak, dalam bentuk seni, atau melalui media

lain apapun pilihan anak.22 Dari hasil konvensi tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa anak mempunyai hak untuk berpartisipasi yaitu anak

memiliki suara untuk didengarkan. Tetapi karena miskinnya pengetahuan

20 Al Huda Yusuf, dkk., Profil Anak Indonesia…, hlm. 3.

21 Ibid.

22 Konvensi Hak Anak Tahun 1989 Pasal 13.

Page 21: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

7

orang tua, maka masih banyak orang tua yang belum begitu paham mengenai

hal tersebut.23

Menurut Aurora, pandangan lama orang tua bahwa tingkah laku anak

harus dikontrol dengan ketat. 24 Anak harus patuh dan tidak boleh membantah

orang tua. Orang tua menganggap bahwa institusi pendidikan adalah tempat

untuk mengajarkan tingkah laku yang benar. Biasanya orang tua memiliki

keinginan yang tinggi untuk memasukkan anak ke sekolah yang menurut

orang tua adalah pilihan terbaik untuk anaknya padahal belum tentu anak

menginginkan berada di sekolah tersebut. Oleh karena itu anak memiliki

suara untuk didengarkan dan berpendapat demi pencapaian kesejahteraan

anak, seperti dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 bahwa

kesejahteraan anak bukan hanya memberi penghidupan yang wajar secara

jasmani saja melainkan juga secara rohani maupun sosialnya.25 Dengan

adanya Undang-Undang tersebut terlihat jelas bahwa bukan sekedar

pemenuhan jasmani atau fisik tetapi kesejahteraan anak secara batin juga

harus dipenuhi.

Untuk membantu akan pemenuhan kebutuhan, hak anak, dan

pencapaian kesejahteraan anak maka pemerintah Indonesia membuat

Peraturan Menteri (Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

23 Wawancara dengan Ibu Santi, Ketua Tim Gugus Tugas Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 18 November 2013.

24 Aurora D’balik Rembulan Senja, “Berbagai Pandangan Terhadap Anak Usia Dini”,http://yanugilang.wordpress.com/2011/04/16/berbagai-pandangan-terhadap-anak-usia-dini/,(diakses 24 November 2013).

25 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, pasal 1 ayat (1).

Page 22: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

8

Anak) mengenai Kota/Kabupaten Layak Anak. 110 dari 500 kabupaten/kota

layak anak di seluruh Indonesia telah mendeklarasikan diri sebagai

kabupaten/kota layak anak.26 Pada tahun 2006 yang ditunjuk menjadi uji coba

kota layak anak adalah Kota Solo di Jawa Tengah, Kota Jambi (Jambi), Kota

Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), dan Kota Gorontalo (Gorontalo).

Ditahun 2007, kota layak anak bertambah di Manado, Kupang, Malang,

Pontianak, Sragen, Karawang, dan Aceh Besar.27

Ditahun 2009, Kota Yogyakarta (Yogyakarta) mendapat penghargaan

predikat Kota Layak Anak karena daerah telah aktif berupaya untuk

memenuhi hak anak, mewujudkan pembangunan kabupaten atau kota yang

ramah atau layak bagi kehidupan anak.28 Di Yogyakarta, Kampung Ramah

Anak dibentuk sebagai perwujudan kota Yogyakarta sebagai Kota Layak

Anak. Ada 32 Kampung Ramah Anak di Yogyakarta, diantaranya yaitu

Kampung Ramah Anak Wirogunan, Bangirejo, Jatimulyo Baru, Tegalrejo,

Ratmakan, Pandeyan, Glagah Warungboto, Pringgokusuman, Malangan,

Patangpuluhan, Gondokusuman, Nototarunan, dan lain-lain.29

26Hikmat raharjo, “Target 100 Kabupaten/Kota Layak Anak Tercapai”,http://rri.co.id/index.php/berita/75579/Target-100-Kabupaten/Kota-Layak-AnakTercapai#.UvWiMvsSogA, (diakses 8 Februari 2014).

27Riri Wijaya, “Kota Layak Anak (23 Nopember 2007)”,http://kotalayakanak.blogspot.com/, (diakses 19 Februari 2014).

28Jogja News, “Jogjakarta Akhirnya Berpredikat Kota Layak Anak”,http://jogjanews.com/jogjakarta-akhirnya-berpredikat-kota-layak-anak, (diakses 24 November2013).

29 Wawancara dengan Ibu Ifa, Direktur Lembaga Studi Pengembangan Perempuan danAnak, Di Yogyakarta, tanggal 24 Desember 2013.

Page 23: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

9

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian salah satu kampung ramah

anak yang ada di Yogyakarta yaitu di kampung ramah anak Nototarunan,

karena dari hasil observasi yang pernah dilakukan penulis saat melakukan

Praktek Pekerjaan Sosial di Nototarunan, masih adanya orang tua yang

kurang dalam membimbing anaknya menuju hal-hal yang bersifat positif, dan

masih banyak pandangan orang tua terhadap anak yang menggunakan

paradigma lama. Seperti orang tua yang terlalu mengekang anaknya di rumah,

tidak boleh bermain, dan juga melarang anaknya berlatih berorganisasi di

kampung yang bersifat positif demi anak dan untuk anak.30

Kampung ramah anak Nototarunan ini dipilih karena berbeda dengan

kampung ramah anak lain yang ada di Yogyakarta baik dari segi program

kerja maupun keaktifan anak-anak dalam berorganisasi. Dibandingkan

dengan kampung ramah anak yang lain seperti di Pringgokusuman dan

Gondokusuman forum anak kampung lebih aktif, mandiri dalam menjalankan

program kerja yang telah disusun dan juga tidak bergantung pada pengurus

gugus tugas. Sedangkan di kampung ramah anak Nototarunan keaktifan anak

untuk berorganisasi, kesadaran orang tua maupun warga masih kurang. Hal

tersebut diakibatkan oleh kurangnya orang tua dalam membimbing anaknya

menuju hal-hal yang bersifat positif serta orang tua maupun warga

masyarakat cenderung masih acuh tak acuh dengan adanya kampung ramah

30 Observasi kampung ramah anak di Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta, 18November 2013.

Page 24: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

10

anak ini.31 Dengan adanya kampung ramah anak sebagai suatu organisasi

sedikit demi sedikit diharapkan para orang tua saat ini akan mengerti karena

ada organisasi yang memfasilitasi kebutuhan anak, anak tidak takut dan

berani mengungkapkan pendapatnya, serta mengupayakan dalam pemberian

solusi dalam arti bukan menentang perintah orang tua tetapi anak memiliki

hak demi kesejahteraan lahir maupun batin serta sosialnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahannya dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa pemahaman orang tua terhadap Kampung Ramah Anak?

2. Bagaimana pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak sebelum

maupun setelah menjadi Kampung Ramah Anak Nototarunan RW 06

Gunungketur kecamatan Pakualaman Yogyakarta?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Mengetahui dimensi kesejahteraan anak melalui Kampung Ramah Anak

Nototarunan RW 06 Gunungketur Kecamatan Pakualaman Yogyakarta

baik dari segi pandangan orang tua terhadap anak, faktor-faktor yang

31 Observasi kampung ramah anak di Gunungketur, Pringgokusuman, Gondokusuman,Yogyakarta 20 November 2013.

Page 25: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

11

mempengaruhi pandangan orang tua dan pengetahuan orang tua mengenai

Undang-undang tentang kesejahteraan anak.

2. Mengetahui pandangan orang tua terhadap anak baik sebelum menjadi

Kampung Ramah Anak dan setelah menjadi Kampung Ramah Anak.

Dengan tercapainya tujuan di atas, maka manfaat yang dapat

diharapkan adalah :

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,

wawasan, dan memperluas cakrawala pandang terhadap

pengembangan ilmu tentang pandangan orang tua terhadap

kesejahteraan anak.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atau

teori-teori tentang pandangan orang tua dan kesejahteraan anak di

Kampung Ramah Anak Nototarunan Yogyakarta.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan kepada

mahasiswa jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, terutama yang

berkaitan dengan pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan masukan bagi kalangan akademisi yang ingin

melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan kampung ramah anak

dan pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak.

Page 26: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

12

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan hasil penelusuran yang penulis lakukan terhadap

beberapa penelitian yang sejenis, penulis menemukan beberapa penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya. Meskipun penelitian yang penulis temukan

memiliki kesamaan, namun penelitian tersebut memiliki beberapa perbedaan.

Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Geovani

Andriotti (2013) yang berjudul “Peran Warga dan Lembaga Non Profit dalam

Mewujudkan Kampung Ramah Anak di Kampung Ledok Tukangan

Yogyakarta”. Hasil dari penelitian ini adalah kampung Ledok Tukangan

dengan kondisi fisik yang berada di bantaran Kali Code sedang

mengusahakan terwujudnya Kampung Ramah Anak. Proses ini didukung oleh

warga kampung Ledok Tukangan dibantu dengan lembaga non profit yang

mendampingi kampung tersebut. Anak-anak di Kampung ini difasilitasi dari

segi pendidikan alternatif dan pengembangan diri mereka. Kondisi

lingkungan yang seperti ini menimbulkan rasa nyaman dan bangga dari dalam

diri anak-anak.32

Penelitian yang kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Dodi

Widiyanto dan R. Rijanta (2012) yang berjudul “Lingkungan Kota Layak

Anak (Child-Friendly City) berdasarkan Persepsi Orangtua di Kota

Yogyakarta”. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat empat konsep utama,

yaitu konsep kebijakan, perlindungan, lingkungan, dan perencanaan bagi

32 Giovani Andriotti, Peran Warga dan Lembaga Non Profit dalam MewujudkanKmapung Ramah Anak di Kampung Ledok Tukangan Yogyakarta, skripsi tidak diterbitkan,(Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013).

Page 27: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

13

anak. Keempat konsep tersebut tampaknya juga sudah diakomodasi dalam

berbagai produk kebijakan di Indonesia, kecuali konsep perencanaan untuk

anak yang belum terakomodasi secara eksplisit dalam kebijakan. Konsep

perencanaan bagi anak perlu dikaji lebih lanjut untuk diintegrasikan dalam

kebijakan yang ada secara eksklusif atau dioperasionalisasikan sebagai bagian

dari konsep kebijakan pemerintah.33

Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Niken

Irmawati (2009) yang berjudul “Responsivitas Pemerintah Kota Surakarta

Terhadap Perlindungan Anak Menuju Solo Kota Layak Anak (KLA)”. Hasil

dari penelitian ini adalah responsivitas Pemerintah Kota Surakarta terhadap

perlindungan anak cukup responsif, namun responsivitas tersebut belum

optimal. Hal tersebut dilihat dari kemampuan mengenali kebutuhan anak

masih terbatas, dimana Pemerintah Kota Surakarta belum memiliki data dasar

tentang jumlah kasus maupun penanganan permasalahan anak secara lengkap

dan up to date. Kemampuan pemerintah menyusun agenda dan prioritas

pelayanan perlindungan anak sudah sesuai dengan kebutuhan anak.

pemerintah masih banyak bertumpu pada lembaga-lembaga lain yang peduli

terhadap perlindungan anak. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya

pemahaman dari aparat pemerintah tentang hak dan perlindungan anak. 34

33 Dodi Widiyanto, dkk., Lingkungan Kota Layak Anak (Child-Friendly City)berdasarkan Persepsi Orangtua di Kota Yogyakarta, (jurnal Bumi Lestari, Volume 12 No.2,Agustus 2012), hlm. 215.

34 Niken Irmawati, Responsivitas Pemerintah Kota Surakarta Terhadap PerlindunganAnak Menuju Solo Kota Layak Anak (KLA), skripsi tidak diterbitkan, (Surakarta: UniversitasSebelas Maret Surakarta, 2009).

Page 28: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

14

Penelitian yang keempat yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ika

Pasca Himawati (2013) yang berjudul “Konstruksi Sosial Kampung Ramah

Anak : (Studi Fenomenologi Atas Implementasi Program Kampung Ramah

Anak di RW 11 Kampung Badran Yogyakarta)”. Hasil penelitian

menyebutkan implementasi program kampung ramah anak dikonstruksikan

sebagai bentuk perubahan sosial yang terjadi di RW 11 sekaligus sebagai

identitas sosial bagi wilayah RW 11 Kampung Badran.35

Penelitian yang kelima yakni penelitian yang diteliti oleh Faradilla

Nissa Safitri (2013) yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pengembangan

Kota Layak Anak di Kecamatan Semampir Surabaya”. Hasil penelitian dari

skripsi ini adalah implementasi kebijakan pengembangan Kota Layak Anak di

kecamatan Semampir Surabaya dapat dilihat dari variabel disposisi para

pelaksana kebijakan Kota Layak Anak sudah cukup baik kinerjanya dalam

mengimplementasikan. Terdapat tiga variabel pendukung jalannya

implementasi yaitu transmisi, kejelasan, dan konsistensi. Variabel tersebut

sudah dijalankan dengan cukup baik namun masih terdapat kekurangan dari

sumber daya baik pelaksana, penyedia fasilitas, pemberian informasi maupun

wewenang dapat dikatakan semuanya diimplementasikan dengan baik. 36

35 Ika Pasca Himawati, Konstruksi Sosial Kampung Ramah Anak : (Studi FenomenologiAtas Implementasi Program Kampung Ramah Anak di RW 11 Kampung Badran Yogyakarta), tesistidak diterbitkan, (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2013).

36 Faradilla Nissa Safitri, Implementasi Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anak diKecamatan Semampir Surabaya, skripsi tidak diterbitkan, (Surabaya: Universitas NegeriSurabaya, 2013).

Page 29: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

15

Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan di atas ada persamaan

dan perbedaannya dengan penelitian yang penulis lakukan. Persamaan dengan

penelitian yang sudah ada yaitu mengenai kampung ramah anak sebagai

perwujudan kota layak anak, tetapi fokus penelitian berbeda-beda baik dari

segi lokasi atau pun pokok permasalahan yang diteliti seperti tentang

kebijakan dan implementasinya. Penulis melihat bahwa sejauh ini belum ada

penelitian yang membahas tentang pandangan dan pengetahuan orang tua

terhadap kesejahteraan anak khususnya di kampung ramah anak Nototarunan,

Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta baik sebelum dan setelah menjadi

kampung ramah anak.

F. Kerangka Teori

1. Pandangan Orang Tua

Pandangan orang tua dalam mendidik anak menurut Lucas

Formiatno dibagi menjadi 2 yaitu klasik dan modern.

a) Pandangan Klasik

Pandangan klasik beranggapan bahwa orang tua berkeyakinan

jika anak-anak merupakan lembaran putih yang akan diukir oleh

pendidik dengan apa saja yang ia kehendaki. Pendapat ini

mengandaikan seperti saat kita membuat adonan roti yang lembek dan

kita letakkan pada cetakan yang sesuai dengan keinginan kita.37

37 Lucas Formiatno, Belajar Mendengarkan: Menjadi Guru dan Orangtua Sejati,(Yogyakarta: Pustaka Anggrek, 2010), hlm. 16.

Page 30: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

16

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut

cara pandang klasik, orang tua beranggapan bahwa seorang anak

bagaikan mesin yang bisa disetir dan harus mengukuti perintah yang

orang tua diberikan. Orang tua selalu memberikan keputusan kepada

anaknya sesuai yang orang tua mau. Orang tua juga menganggap

bahwa keputusan orang tua adalah keputusan terbaik untuk anaknya

tanpa mengetahui terlebih dahulu apa yang anak inginkan sebenarnya.

Sehingga anak menjadi seperti yang orang tua inginkan.

b) Pandangan Modern

Cara pandang modern menganggap bahwa anak-anak adalah

sekumpulan potensi dan kecenderungan-kecenderungan yang bebas

mengungkapkan jati dirinya. Anak-anak diarahakan untuk menjaga

kebutuhan, memenuhi kecenderungan, menghormati kepribadian, dan

memberikan kesempatan kepada sang anak agar tumbuh dan sehat

dalam interaksi dirinya dengan lingkungan yang baik.38

Orang tua yang telah memiliki cara pandang modern ini

beranggapan jika kebutuhan anak harus dipenuhi. Bukan saja

kebutuhan jasmani saja tetapi hingga kebutuhan rohani sang anak.

Orang tua memberi pengarahan dan saran tetapi tetap melibatkan

pendapat sang anak ketika mengambil keputusan. Anak juga diberi

kebebasan yang bertanggungjawab agar anak-anak tidak takut untuk

menghadapi berbagai macam kehidupan diluar sana. Anak-anak

38 Ibid.

Page 31: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

17

diperbolehkan untuk berorganisasi, bermasyarakat, bergaul dengan

orang lain tetapi tidak boleh melupakan akan kepercayaan yang telah

orang tua diberikan.

Ada pula beberapa pandangan dari perspektif orang tua yang

berkembang tentang anak. Hal ini seperti yang disebutkan oleh

Syahminan Zaini, bahwa pandangan orang tua terhadap anak meliputi

anak sebagai rahmat Allah, amanat Allah, barang gadaian, penguji iman,

media beramal, bekal di akhirat, unsur kebahagiaan, tempat bergantung di

hari tua, penyambung cita-cita, dan makhluk yang harus dididik.39

1. Anak sebagai Rahmat Allah yaitu Allah telah melimpahkan rahmat-

Nya kepada manusia dalam jumlah yang tak terhitung, baik rahmat-

Nya di dunia maupun di akhirat nanti. Salah satu dari rahmat Allah

yang sekian banyak itu adalah anak, karena anak termasuk salah satu

yang ada di dalam bumi ini. Anak merupakan rahmat Allah yang

bernilai tinggi dan mempunyai manfaat yang amat besar bagi

kehidupan manusia, baik untuk di dunia maupun di akhirat.

2. Anak sebagai amanat Allah, segala yang ada di muka bumi seperti

harta, hasil karya manusia, anak, bulan, bumi, bulan, matahari,

binatang, tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan sebagainya adalah

kepunyaan Allah. Anak adalah salah satu yang ada itu. Karena itu

merupakan amanat Allah, dan berarti bahwa segala sesuatu akan

39 Syahminan Zaini, Arti Anak bagi Seorang Muslim, (Surabaya : Al-Iklas, 1982), hlm.83-112.

Page 32: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

18

dimintai pertanggungjawaban atas beresnya urusan, pekerjaan, tugas,

dan segala keberhasilan atau misi apapun.

3. Anak sebagai barang gadaian, berarti bahwa anak yang baru lahir

adalah masih tergadai untuk menebusnya Nabi menyuruh

menyembelih kambing pada hari ketujuh setelah lahirnya.

4. Anak sebagai penguji iman, bahwa anak termasuk salah satu sarana

yang dipakai untuk menguji iman manusia. Allah akan menguji

tentang anak-anak, berarti bahwa sebagai orang tua harus mempelajari

tentang anak-anaknya baik dalam hal jasmani, rohaninya, dalam hal

hubungannya dengan Tuhan, manusia, alam, dan sebagainya

kemudian akan diperjuangkan perkembangannya sehingga sesuai

dengan kehendak Allah.

5. Anak sebagai media beramal, yaitu nafkah seseorang terhadap

anaknya adalah shadakah (media untuk beramal), karena nafkah yang

paling besar pahalanya ialah nafkah yang diberikan kepada anak-

anaknya.

6. Anak sebagai bekal di akhirat, bahwa amal shaleh yang akan

memasukkan manusia ke dalam surga itu ialah anaknya.

7. Anak sebagai unsur kebahagiaan, karena anak dapat memberikan

kebahagiaan lahir batin dan dunia akhirat.

8. Anak sebagai tempat bergantung di hari tua, antara anak dan orang

tua sudah terbina kasih sayang timbal balik semenjak anak masih

Page 33: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

19

bayi, oleh sebab itu tempat bergantung yang paling baik di hari tua

adalah anak.

9. Anak sebagai penyambung cita-cita, yaitu bahwa perjuangan orang

tua perlu diteruskan oleh seorang anak.

10. Anak sebagai makhluk yang harus didik, MJ. Langeveld seorang ahli

pendidikan dan juga filosof dari negeri Belanda mengatakan :

Manusia adalah homo educandum = manusia adalah makhluk yang

harus didik, karena dengan demikianlah ia dapat menjadi manusia.

2. Kesejahteraan Anak

a) Kesejahteraan Anak

Kata “kesejahteraan” selalu dikaitkan dengan tingkat ekonomi

masyarakat yang semakin baik dan segala sesuatu yang akan

mendatangkan kesengsaraan berkurang sehingga kualitas hidup

semakin meningkat, baik moral maupun material.40 Dalam Undang-

undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,

dijelaskan bahwa kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan, material, spiritual dan dan sosial agar dapat hidup layak

dan mampu mengembangkan diri.41 Dari kedua definisi tersebut,

dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan anak adalah suatu kondisi

dimana anak terpenuhi kebutuhan lahir, batin, maupun sosialnya.

40 Mukhlisin Muzarie, Hukum Perwakafan dan Implikasinya terhadap KesejahteraanMasyarakat (Implementasi Wakaf di Pondok Modern Darussalam Gontor), (Jakarta: KementerianAgama RI, 2010), hlm. 308.

41 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, pasal 1 ayat (1).

Page 34: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

20

Untuk pemenuhan kesejahteraan anak tersebut, maka hak-hak dan

kebutuhan dasar anak harus terpenuhi baik untuk perkembangan

maupun pertumbuhan sang anak.

b) Hak-hak Anak

Dalam pasal 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979

merumuskan hak-hak anak sebagai berikut:42

(1) Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan

bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya

maupun dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang

dengan wajar.

(2) Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan

kemampuan dan kehidupan sosialnya, sesuai dengan

kepribadian bangsa dan untuk menjadi warga Negara yang baik

dan berguna.

(3) Anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa

dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan.

(4) Anak berhak atas perlindugan terhadap lingkungan hidup yang

dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan

perkembangan dengan wajar.

Dalam Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 11 tahun 2011, hak anak adalah bagian

42 Irma Setyowati Soemitro, Aspek Hukum Perlindungan Anak, (Jakarta: Bumi Aksara,1990), hlm. 16-17.

Page 35: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

21

dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi

oleh orang tua, keluarga, masyarakat, dan Negara.43

Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Nomor 12 tahun 2011 menyebutkan bahwa

pemenuhan hak anak dibagi kedalam 5 (lima) klaster hak anak yaitu:44

(1) Hak sipil dan kebebasan

Mencakup hak anak untuk mendapatkan Kutipan Akta

Kelahiran, fasilitas informasi layak anak, dan berorganisasi.

(2) Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif

Tersedianya lembaga kesejahteraan sosial anak,

lembaga konsultasi perawatan dan pengasuhan anak.

(3) Kesehatan dasar dan kesejahteraan

Anak berhak untuk mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

eksklusif, mendapatkan kecukupan gizi, memperoleh akses

peningkatan kesejahteraan anak, akses air bersih, tersedia

kawasan bebas merokok, dan lain-lain.

(4) Pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya

Seorang anak mendapatkan hak untuk berpartisipasi

dalam pendidikan anak usia dini, wajib belajar pendidikan 12

(dua belas) tahun, sekolah ramah anak, dan lain-lain.

(5) Perlindungan khusus.

43 Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak, pasal 1 ayat (1).

44 Ibid., Nomor 12 tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak, pasal 7-12.

Page 36: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

22

Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan

dan memperoleh pelayanan.

Selain itu ada pula hak-hak anak dalam Islam diantaranya

sebagai berikut:45

(1) Hak anak dalam menikmati sifat kebapakan dan keibuan.

Kedua orang tua telah ditakdirkan untuk mencintai

anaknya. Anak seharusnya mendapatkan kasih sayang dan rasa

cinta yang besar dari orang tuanya. Al-Quran menggambarkan

perasaan kebapakan yang jujur, dan perhiasan kehidupan

dengan adanya anak-anak, sebagai berikut:

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.(QS. Al-Kahfi: 46)”

(2) Hak anak untuk bernasab dengan orang tua.

Hak anak tersebut adalah dihubungkannya nasab anak

kepada ayah-ayah mereka.

(3) Hak hidup anak.

Hak ini dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari hak asasi manusia. Hak ini merupakan salah satu anugerah

dari Sang Pencipta Yang Mahasuci.

(4) Hak anak terhadap pengasuhan yang baik (pangan, sandang,

dan nafkah).

45 Syekh Khalid bin Abdurrahman Al-‘Akk, Cara Islam Mendidik Anak, terj.(Yogyakarta: Ad-Dawa’, 2006), hlm. 110-117.

Page 37: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

23

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-

Baqarah ayat 233 yang terjemahannya sebagai berikut:

“Dan wajib memberikan rezeki dan pakaian kepadaanak-anak secara baik.”

Jika orang tua tidak mampu menafkahi anak-anak,

maka anak memiliki hak penghidupan dari baitul mal umat

Islam, berupa makanan, minuman, dan pendidikan.

(5) Hak anak mendapatkan keadilan dan persamaan dalam

interaksi.

Islam menganggap persamaan berinteraksi dengan

anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan sebagai satu hal

yang penting untuk dijadikan fondasi metode pengasuhan bagi

anak-anaknya. Thabrani meriwayatkan sebuah hadis, bahwa

Rasulullah SAW. bersabda:

“Bersikaplah adil di antara anak-anakmu” (HR. Abu

Dawud).

c) Kebutuhan Dasar Anak

Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak meliputi asuh, asih,

dan asah yaitu:46

(1) Kebutuhan Fisik-Biologis (Asuh)

Meliputi kebutuhan sandang, pangan, papan seperti:

nutrisi, imunisasi, kebersihan tubuh dan lingkungan, pakaian,

46 Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,1995), hlm. 14.

Page 38: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

24

pelayanan/pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,

olahraga, bermain dan beristirahat.

(a) Nutrisi: Harus dipenuhi sejak anak di dalam rahim.

Ibu perlu memberikan nutrisi seimbang melalui

konsumsi makanan yang bergizi dan menu seimbang. Air

Susu Ibu (ASI) yang merupakan nutrisi yang paling

lengkap dan seimbang bagi bayi terutama pada 6 bulan

pertama (ASI Eksklusif).

(b) Imunisasi: anak perlu diberikan imunisasi dasar lengkap agar

terlindung dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi.

(c) Kebersihan: meliputi kebersihan makanan, minuman, udara,

pakaian, rumah, sekolah, tempat bermain, dan transportasi.

(d) Bermain, aktivitas fisik, tidur: anak perlu bermain,

melakukan aktivitas fisik dan tidur untuk merangsang

pertumbuhan dan perkembangan.

(e) Pelayanan Kesehatan: anak perlu dipantau/diperiksa

kesehatannya secara teratur. Penimbangan anak minimal 8

kali setahun dan pemberian kapsul Vitamin A.

(2) Kebutuhan kasih sayang dan emosi (Asih)

Pada tahun-tahun pertama kehidupannya (bahkan sejak

dalam kandungan), anak mutlak memerlukan ikatan yang erat,

Page 39: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

25

serasi dan selaras dengan ibunya untuk menjamin tumbuh

kembang fisik-mental dan psikososial anak dengan cara:

(a) menciptakan rasa aman dan nyaman, anak merasa

dilindungi.

(b) diperhatikan minat, keinginan, dan pendapatnya.

(c) diberi contoh (bukan dipaksa).

(d) dibantu, didorong/dimotivasi, dan dihargai.

(e) dididik dengan penuh kegembiraan, melakukan koreksi

dengan kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/

hukuman).

(3) Kebutuhan Stimulasi (Asah)

Anak perlu distimulasi sejak dini untuk mengembangkan

sedini mungkin kemampuan sensorik, motorik, emosi-sosial,

bicara, kognitif, kemandirian, kreativitas, kepemimpinan, moral

dan spiritual anak.

Dengan demikian kebutuhan dasar menurut Soetjiningsih dapat

disimpulkan bahwa anak memiliki berbagai kebutuhan dasar yang

harus dipenuhi demi pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuh

berarti bertambahnya ukuran tubuh mulai dari adanya pertambahan

tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Berkembang adalah

bertambahnya struktur, fungsi, dan kemampuan anak. Kebutuhan

dasar anak bukan hanya sekedar kebutuhan secara jasmani saja tetapi

juga meliputi kebutuhan rohani dan sosial sang anak.

Page 40: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

26

G. Metode Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas serta hasil yang diharapkan,

maka penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif.47 Data penelitian kualitatif diperoleh dari apa yang

diamati, didengar, dirasa, dan dipikirkan oleh penulis. Penelitian ini berisi

deskripsi penulis tentang situasi yang diamati yang tengah melakukan

aktivitas (apa) dan berlangsung di tempat (dimana situasi itu

berlangsung). Penulis mendeskripsikan secara detail tentang situasi yang

diamati sejelas mungkin.48

a) Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah sumber utama yang

berkaitan tentang apa yang diteliti sehingga subjeknya adalah orang-

orang yang menjadi informasi yang dapat memberikan data yang

sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini yang

menjadi informan adalah Bapak Andreas selaku ketua RW 06

kampung ramah anak Nototarunan, Ibu Santi sebagai ketua tim gugus

tugas kampung ramah anak, Bapak dan Ibu RT kampung ramah anak

Nototarunan, orang tua (warga masyarakat RW 06) sebagai informan

utama yang diambil sesuai dengan kriteria yang akan penulis teliti

47 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif danKuantitatif), cet ke-1, (Yogyakarta: UII Press, 2007), hlm. 84.

48 Ibid., hlm. 85.

Page 41: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

27

baik dari segi usia, tingkat pendidikan, yang terlibat langsung dalam

struktur organisasi kampung ramah anak maupun yang tidak terlibat

secara langsung, serta semua pihak yang ada di Kampung Ramah

Anak Nototarunan RW 06 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.

b) Objek Penelitian

Sedangkan objek penelitian ini adalah masalah yang diteliti

yaitu pandangan dan pemahaman orang tua terhadap kesejahteraan

anak serta prakteknya dalam kehidupan sehari-hari orang tua di

Kampung Ramah Anak Nototarunan RW 06 Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau cara pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

a) Observasi

Metode ini dilakukan dengan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi

pada keadaan sebenarnya. Teknik observasi atau pengamatan ini dapat

mengoptimalkan kemampuan penulis dari segi motif, kepercayaan,

perhatian, perilaku tidak sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Dengan

teknik ini, dapat melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subjek

penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena, dan

Page 42: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

28

kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan pada keadaan saat

itu. 49

Dalam hal ini penulis melakukan observasi ketika mengadakan

kunjungan ke kampung ramah anak, untuk mengamati kondisi

lingkungan dan masyarakat. Penulis juga melakukan pengamatan

terhadap pandangan orang tua tentang kesejahteraan anak dalam

kehidupan sehari-hari orang tua dalam mendidik anaknya.

b) Wawancara

Adapun wawancara yang digunakan penulis yaitu wawancara

pembicaraan informal, dimana pertanyaan yang diajukan bergantung

pada pewawancara tergantung pada spontanitasnya. Pelaksanaan

wawancara dapat dilakukan dalam suasana biasa, wajar, dan

jawabannya berjalan seperti pembicaraan biasa dalam kehidupan

sehari-hari saja. Untuk wawancara informal ini informan yang dipilh

adalah Bapak Andreas selaku ketua RW 06 kampung ramah anak

Nototarunan, Bapak dan Ibu RT, dan Ibu Santi sebagai ketua tim

gugus tugas kampung ramah anak yang menangani struktur serta

gambaran umum kampung ramah anak Nototarunan, orang tua (warga

masyarakat RW 06) sebagai informan utama yaitu Bapak A, Bapak R,

Ibu M, Ibu W, dan Ibu S. Informan utama ini diambil sesuai dengan

kriteria yang akan penulis teliti baik dari segi usia, tingkat pendidikan,

yang terlibat langsung dalam struktur organisasi kampung ramah anak

49 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung : RemajaRosda Karya, 1998), hlm. 174-175.

Page 43: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

29

maupun yang tidak terlibat secara langsung, serta semua pihak yang

ada di Kampung Ramah Anak Nototarunan RW 06 Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta.

c) Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

gambaran umum, letak geografis, struktur organisasi, demografis

penduduk, profil kampung ramah anak, dan program kerja kampung

ramah anak Nototarunan. Dokumen yang dikumpulkan melalui

metode ini yaitu arsip-arsip kelurahan Gunungketur dan kampung

ramah anak Nototarunan.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul dengan beberapa metode

yang telah digunakan, agar data dapat bermakna maka perlu diolah dan

dianalisis. Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data

kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan.50

Data yang telah terkumpul dari lapangan dianalisis dengan metode

diskriptif kualitatif yaitu dengan menginterprestasikan data-data yang

telah diperoleh kedalam bentuk kalimat-kalimat dengan menggunakan

langkah-langkah sebagaimana diuraikan Miles Huberman data kualitatif

50 Masri Singaburimbun dan Chris Manning, Prinsip-Prinsip Analisa Data, (Jakarta:LP2ES, 1989), hlm. 263.

Page 44: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

30

analisisnya menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan dan verifikasi atau penyahihan (pembuktian kebenaran).51

a) Reduksi data

Mereduksi berarti meringkas, dan mengkategorisasi data untuk

menentukan aspek-aspek penting atau membuang yang tidak perlu

sehingga memberikan gambaran jelas dan mempermudah dalam

pengumpulan data selanjutnya yang berkaitan dengan isu-isu

penelitian tentang pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak

khususnya di kampung ramah anak Nototarunan RW 06 Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta.

b) Penyajian data

Dapat diartikan menguraikan segala sesuatu yang terjadi dalam

kegiatan untuk menganalisis data yang member kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penulis melakukan

penyajian data dengan menguraikan segala sesuatu yang terjadi dalam

penelitian mengenai pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak

khususnya di kampung ramah anak Nototarunan RW 06 Gunungketur,

Pakualaman, Yogyakarta. Penyajian data ini dilakukan berdasarkan

pada apa yang diperoleh selama penelitian.

c) Pengambilan Kesimpulan

Setelah data disusun, proses selanjutnya adalah pembuatan

kesimpulan. Pengambilan kesimpulan ini menggambarkan maksud

51 Miles Huberman A. Micheal, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm.177.

Page 45: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

31

dari data yang ditampilkan. Ketiga langkah dalam menganalisis data-

data penelitian tersebut menjadi acuan penelitian ini sehingga dapat

tercapai uraian sistematik, akurat dan jelas.

4. Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi

yaitu melakukan pemeriksaan melalui sumber lainnya. Hal ini dilakukan

untuk membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

metode kualitatif.52 Teknik ini dicapai dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil wawancara beberapa informan di

Kampung Ramah Anak Nototarunan dengan pengamatan secara

langsung mengenai pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak.

b) Membandingkan data yang diperoleh dari dokumen, buku, artikel dari

internet dan wawancara.

Keuntungan menggunakan trianggulasi adalah dapat mempertinggi

validitas, memberi kedalam hasil penelitian, sebagai pelengkap data dari

sumber pertama masih ada keraguan.53 Dalam penelitian ini kegiatan

trianggulasi dilakukan dengan mengecek data, antara data hasil

wawancara dengan data hasil pengamatan atau sebaliknya maupun hasil

dokumentasi.

52 Ibid., hlm. 178.

53 Ibid., hlm. 179.

Page 46: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

32

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, maka penulis

menggunakan sistematika sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, berisi tentang penegasan judul, latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II berisi tentang potret kampung ramah anak mulai dari letak

geografis, demografis, kondisi kehidupan masyarakat, serta profil kampung

ramah anak Nototarunan RW 6 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.

Bab III pembahasan, menguraikan hasil penelitian yang berisi

mengenai pandangan orang tua terhadap kesejahteraan anak di kampung

ramah anak Nototarunan RW 6 Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.

Bab IV merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran,

dan penutup.

Page 47: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

79

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan judul skripsi di atas tentang “pandangan orang tua

terhadap kesejahteraan anak di kampung ramah anak Nototarunan”, maka

terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil penulis sebagai berikut :

1. Kampung ramah anak sebagai perwujudan kota layak anak merupakan

suatu organisasi di tingkat RW yang berguna untuk memberikan dan

memfasilitasi kebutuhan anak agar anak memiliki wadah untuk berkreasi

sehingga hak-hak anak tercukupi dan tercapailah kesejahteraan anak.

2. Pandangan orang tua tentang kesejahteraan anak setelah adanya kampung

ramah anak Nototarunan menjadi lebih baik. Orang tua yang sebelumnya

kurang mengerti tentang kesejahteraan anak, setelah adanya kampung

ramah anak, orang tua mengetahui cara memperlakukan anak dengan

memberikan hak-hak anak yang seharusnya diberikan oleh orang tua.

Setelah adanya kampung ramah anak, anak menjadi berani

mengungkapkan pendapat dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat

positif dan edukatif setelah diadakannya pengarahan dan sosialisasi

mengenai hak-hak anak, selain itu orang tua juga menjadi memiliki

pengetahuan yang lebih baik dalam pengasuhan yang baik untuk sang

anak.

Page 48: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

80

B. Saran

Saran yang dapat penulis berikan bagi warga kampung ramah anak

Nototarunan khususnya, yaitu :

1. Pengurus kampung ramah anak melakukan sosialisasi yang lebih baik

tentang keberadaan kampung ramah anak, seperti diadakannya kagiatan-

kegiatan rutin yang melibatkan warga kampung.

2. Orang tua dan warga ikut mendukung dan lebih berperan aktif demi

terpenuhinya hak-hak anak.

3. Mengadakan penyuluhan atau sosialisasi peraturan perundang-undangan

tentang anak agar orang tua lebih paham mengenai hak-hak anak yang

harus dipenuhi dan juga membantu melindungi anak karena seperti saat

ini banyak kasus-kasus kekerasan pada anak. Kekerasan pada anak

tersebut justru berasal dari orang-orang terdekat termasuk orang tua.

Page 49: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

DAFTAR PUSTAKA

Arsip Kampung Ramah Anak Nototarunan.

Asmadi, Teknik Prosedural Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien, Jakarta:Salemba Medika, 2008.

Data Demografis Kelurahan Gunungketur, Tahun 2013.

Fauzi, M. Rachman, Islamic Parenting, Jakarta : Erlangga, 2011.

Formiatno, Lucas. Belajar Mendengarkan: Menjadi Guru dan Orangtua Sejati,Yogyakarta: Pustaka Anggrek, 2010.

Huberman, Miles A. Micheal, Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI Press, 1992.

Huda, Al Yusuf, dkk., Profil Anak Indonesia 2011, Jakarta: KementerianPemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2011.

Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatifdan Kuantitatif), cet ke-1, Yogyakarta: UII Press, 2007.

J, Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung :Remaja Rosda Karya, 1998.

Khalid, Syekh bin Abdurrahman Al-‘Akk, Cara Islam Mendidik Anak,Yogyakarta: Ad-Dawa’, 2006.

Muzarie, Mukhlisin, Hukum Perwakafan dan Implikasinya terhadapKesejahteraan Masyarakat (Implementasi Wakaf di Pondok ModernDarussalam Gontor), Jakarta: Kementerian Agama RI, 2010.

Observasi kampung ramah anak di Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta, 18November 2013.

Observasi kampung ramah anak di Gunungketur, Pringgokusuman,Gondokusuman, Yogyakarta 20 November 2013.

Observasi pandangan dan faktor yang mempengaruhi pandangan orang tuakampung ramah anak di Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta, 18November 2013.

Pedoman PKSA, 2011.

Peta Wilayah Administrasi Kelurahan Gunungketur Kecamatan Pakualaman.

Page 50: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet ke-5, Jakarta:Balai Pustaka, 1976.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesiacetakan kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Setyowati, Irma Soemitro, Aspek Hukum Perlindungan Anak, Jakarta: BumiAksara, 1990.

Singaburimbun, Masri dan Chris Manning, Prinsip-Prinsip Analisa Data, Jakarta:LP2ES, 1989.

Sobur, Alex, Komunikasi Orang Tua dan Anak, Bandung: Angkasa, 1991).

Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,1995.

TM, Fuaduddin, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, Jakarta: LembagaKajian Agama dan Jender, 1999.

Warson, Achmad Munawwir, Al Munawwir Kamus Indonesia-Arab, Surabaya :Pustaka Progresif.

Wawancara dengan Bapak A, Warga Kampung Ramah Anak Nototarunan, DiYogyakarta, tanggal 26 Maret 2014.

Wawancara dengan Bapak Andreas, Ketua RW 06 Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 18 Maret 2014.

Wawancara dengan Bapak R, Warga Kampung Ramah Anak Nototarunan, DiYogyakarta, tanggal 26 Maret 2014.

Wawancara dengan Bapak dan Ibu RT 22, 23, 25 Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 29 Maret 2014.

Wawancara dengan Ibu F dan anak dari Ibu F, Warga Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 17 Juni 2014.

Wawancara dengan Ibu Ifa Aryani, Direktur LSPPA (Lembaga StudiPengembangan Perempuan dan Anak), Di Yogyakarta, tanggal 24Desenber 2013.

Wawancara dengan Ibu M, Warga Kampung Ramah Anak Nototarunan, DiYogyakarta, tanggal 27 Maret 2014.

Wawancara dengan Ibu Pipin, Ketua Seksi Pengembangan Partisipasi PerempuanKantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP), DiYogyakarta, tanggal 17 Juni 2014.

Page 51: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

Wawancara dengan Ibu S, Warga Kampung Ramah Anak Nototarunan, DiYogyakarta, tanggal 28 Maret 2014.

Wawancara dengan Ibu Santi, Ketua Tim Gugus Tugas Kampung Ramah AnakNototarunan, Di Yogyakarta, tanggal 18 November 2013.

Wawancara dengan Ibu W, Warga Kampung Ramah Anak Nototarunan, DiYogyakarta, tanggal 27 Maret 2014.

Zaini, Syahminan, Arti Anak bagi Seorang Muslim, Surabaya : Al-Iklas, 1982.

Undang-Undang

Konvensi Hak Anak Tahun 1989.

Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor11 tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota LayakAnak.

Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor12 tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979 tentang KesejahteraanAnak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 tentangKesejahteraan Sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang PerlindunganAnak.

Skripsi, Tesis, Jurnal

Andriotti, Giovani. Peran Warga dan Lembaga Non Profit dalam MewujudkanKmapung Ramah Anak di Kampung Ledok Tukangan Yogyakarta, skripsitidak diterbitkan, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013.

Irmawati, Niken. Responsivitas Pemerintah Kota Surakarta TerhadapPerlindungan Anak Menuju Solo Kota Layak Anak (KLA), skripsi tidakditerbitkan, Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Nissa, Faradilla Safitri. Implementasi Kebijakan Pengembangan Kota Layak Anakdi Kecamatan Semampir Surabaya, skripsi tidak diterbitkan, Surabaya:Universitas Negeri Surabaya, 2013.

Pasca, Ika Himawati, Konstruksi Sosial Kampung Ramah Anak : (StudiFenomenologi Atas Implementasi Program Kampung Ramah Anak di RW

Page 52: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

11 Kampung Badran Yogyakarta), tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta,Universitas Gajah Mada, 2013.

Widiyanto, Dodi, dkk. Lingkungan Kota Layak Anak (Child-Friendly City)berdasarkan Persepsi Orangtua di Kota Yogyakarta, jurnal Bumi Lestari,Volume 12 No.2, Agustus 2012.

Internet

Arifta, Eka Rusqiyati, “Yogyakarta akan punya 46 kampung ramah anak”,http://www.antaranews.com/berita/369300/yogyakarta-akan-punya-46-kampung-ramah-anak, diakses 1 Maret 2014.

D’balik, Aurora Rembulan Senja, “Berbagai Pandangan Terhadap Anak UsiaDini”, http://yanugilang.wordpress.com/2011/04/16/berbagai-pandangan-terhadap-anak-usia-dini/, diakses 24 November 2013.

Intermedia, Optima, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh orangtua”,http://jasapembuatanweb.co.id/artikel-ilmiah/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pola-asuh-orangtua, diakses pada tanggal 4 Mei 2014.

News, Jogja, “Jogjakarta Akhirnya Berpredikat Kota Layak Anak”,http://jogjanews.com/jogjakarta-akhirnya-berpredikat-kota-layak-anak,diakses 24 November 2013.

Raharjo, Hikmat, “Target 100 Kabupaten/Kota Layak Anak Tercapai”,http://rri.co.id/index.php/berita/75579/Target-100-Kabupaten/Kota-Layak-Anak-Tercapai#.UvWiMvsSogA, diakses 8 Februari 2014.

Wijaya, Riri, “Kota Layak Anak (23 Nopember 2007)”,http://kotalayakanak.blogspot.com/, diakses 19 Februari 2014.

Wikipedia, “Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta”http://id.m.wikipedia.org/wiki/Gunungketur,_Pakualaman,_Yogyakarta,diakses 12 Juli 2013.

Page 53: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

LAMPIRAN

Page 54: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 55: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 56: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 57: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 58: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 59: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 60: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 61: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 62: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 63: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...
Page 64: PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP KESEJAHTERAAN ANAK ...

CURRICULUM VITAE

Nama lengkap : Sayekti Pujaningtyas Jati Lestari

Tempat tanggal lahir : Wonosobo, 25 November 1992

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum kawin

Alamat Asal : Perum. Tawangsari Indah Blok M.7 Wonosobo

Alamat Jogja : Waringinsari Gang II No. 21 Condong Catur,

Depok, Sleman, Yogyakarta

No Handphone : 085729357187

Email : [email protected]

Pendidikan Formal

1998-2004 : SDN Tawangsari

2004-2007 : SMPN 2 Wonosobo

2007-2010 : SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo

Jurusan Akuntansi

2010-sekarang : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial