Pandangan Benar

50

Transcript of Pandangan Benar

Page 1: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 1/50

Page 2: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 2/50

Page 3: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 3/50

PANDANGAN BENARPenulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi WijayaProof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Ukuran Buku : 80 x 120 mmKertas sampul : Art Cartoon 210 gsmKertas isi : HVS 70 gsmJumlah Halaman : 48 HalamanJenis Font : Calibri, Bauderie Script

Diterbitkan oleh :

Vidyasena Produc t onVihara VidyalokaJl. Kenari Gg. Tanjung I No. 231Telp. 0274 542 919Yogyakarta 55165

Cetakan Pertama, Februari 2008Untuk Kalangan Sendiri

Dilarang mengu t p atau memperbanyak sebagian atau seluruhisi buku dalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit.

Page 4: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 4/50

Kupersembahkan buku kecil ini untuk:

Ibu yang tanpa lelah memberikancahaya cinta tanpa batas

Ayah yang mendidik dan mendorongkebijaksanaan

danSemua makhluk hidup sebagai

saudara-saudaraku

Semoga semuanya selalu berbahagiadan

hidup dalam welas asih

Page 5: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 5/50

Page 6: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 6/50

Kata pengantar

Ajaran Buddha sangatlah luas. Seandainya Andabetul-betul mau mengetahui seluruh ajaranBuddha, Anda harus membaca semua isi kitabTipitaka Pali yang terdiri dari sekitar 21 jilid buku,masing-masing dengan ketebalan sekitar 5cm.Belum lagi komentar-komentar Tipitaka Pali danTripitaka Sansekerta dalam bahasa Mandarin. Saatini telah ada dalam Bahasa Inggris terjemahanTipitaka Pali, sedangkan dalam Bahasa Indonesiabaru sebagian kecil yang ada. Jadi kesulitan Andayang kedua jika ingin mempelajari seluruh ajaran

Buddha adalah faktor bahasa. Walaupun Andamembaca seluruh isi Tipitaka baik Pali maupunSansekerta, Anda akan menemukan bahwa in t yang diajarkan oleh Buddha terangkum dalamEmpat Kebenaran Mulia, dan segi prak t snyaadalah melaksanakan sesuai dengan Jalan MuliaBerunsur Delapan.

Mengetahui akan betapa pen t ngnya JalanMulia Berunsur Delapan, Penulis mencobamempelajari dan mendalami ajaran Buddha

serta merangkumnya menjadi buku kecil ini.Di dalam buku ini, Penulis membahas tentangPandangan Benar sesuai dengan urutan pertamadi dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan. Unsur

Pandangan Benar iv

Page 7: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 7/50

lainnya dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan akandibahas tersendiri masing-masing di kesempatanlain—buku selanjutnya.

Penulis sangat berterima kasih kepada VidyasenaProduc t on sehingga memberikan kesempatanuntuk berdana Dhamma, berbagi pengetahuanajaran Buddha, khususnya kepada Sdr. Andi

Suwito selaku manajer produksi buku danSdr. Seng Hansun selaku direktur VidyasenaProduc t on. Tak lupa Penulis mengucapkanterima kasih kepada teman-teman Vidyasenayang mendorong terbitnya buku saku ini.

Penulis sendiri mendapatkan banyak wawasanselama proses penulisan buku ini karena banyakmempelajari dan mendalami ajaran Buddhasehingga Penulis juga berharap pandangan Andaterhadap kehidupan ini menjadi lebih terbukatatkala Anda membaca buku ini. Tanpa parapambaca, buku ini menjadi t dak bermanfaatdan buku ini menjadi sangat berguna ke t kadipraktekkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.Pahami buku ini dan sadari se t ap saat sesuai

dengan Pandangan Benar, maka hidup akanmenjadi lebih indah dan damai.

Pandangan Benar v

Page 8: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 8/50

Akhir kata, Penulis sangat mengharapkanmasukkan, saran maupun kri t kan terhadapisi buku ini sehingga mendorong Penulismemperbaikinya di buku-buku selanjutnya dimasa mendatang. Masukkan, saran ataupunkrit kan dapat disampaikan kepada Penulismelalui email ke [email protected] atausms ke 0899 510 1616. Saran, masukan, maupun

krit kan akan menjadi pendorong bagi Penulis dimasa mendatang.

Terima kasih.

Salam,

Willy Yandi Wijaya

Pandangan Benar vi

Page 9: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 9/50

DAFTAR ISI Kata Pengantar Pendahuluan

Pandangan Benar Definisi Pandangan Benar Pandangan Benar sebagai Dasar Akibat dari Pandangan Salah dan Pandangan Benar Memahami Pandangan Benar

Yang Bajik dan Yang Tak bajik (Kusala dan Akusala)

Empat Kebenaran Mulia 1. Memahami Apa itu Dukkha 2. Asal Mula Dukkha 3. Berhentinya Dukkha 4. Jalan Menuju Berhentinya Dukkha

Tiga Corak Umum 1. Ketidakkekalan atau Perubahan (anicca ) 2.Tidak memuaskan (dukkha ) 3.Tidak ada sesuatu diri yang tetap (anatta )

Kesalingterkaitan Antar Segala Sesuatu Kotoran Batin dan Cara Melenyapkannya

Mengembangkan Pandangan Benar Daftar Pustaka

iv 1

4 4 6 7 8 9

12 12 14 17 18 20 20 21 21 23 28 33 38

Page 10: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 10/50

Pendahuluan

Satu-satunya jalan yang diajarkan oleh Buddhauntuk mencapai kebahagiaan seja t adalahdengan menjalankan kehidupan sesuai denganJalan Mulia Berunsur Delapan. Seseorangyang sedang menempuh kehidupan selarasdengan Jalan Mulia Berunsur Delapan—apapunagamanya— kebahagiaan seja t akan dapat iaalami saat ini juga. Kebahagiaan seja t menurutajaran Buddha hanya dapat dicapai ke t kaseseorang melenyapkan kebencian, keserakahan(kemelekatan) dan kebodohan ba t n sampai ke

akar-akarnya. Kebahagiaan seja t dalam ajaranBuddha dikenal sebagai Nibbana atau Nirvana (baca: Nirwana).

Jalan Mulia Berunsur Delapan ditemukan olehBuddha Gotama sekitar 2500 tahun yang lalusebagai sebuah jalan yang mempunyai 8 unsurdi dalamnya ( cullavedala su a , MN 44.9). Jalanini harus dilihat sebagai sebuah jalan di mana didalamnya terdapat 8 unsur atau cara yang salingmelengkapi. Delapan unsur tersebut adalah satu

kesatuan yang tak terpisahkan. Ke t ka salah satuunsur telah sempurna dijalankan, sebenarnyaunsur lainnya juga telah sempurna. Masing-masing unsur saling mendorong dan mendukung

Pandangan Benar 1

Page 11: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 11/50

sehingga dapat mengantarkan seseorang menujukehidupan bahagia.

Delapan unsur yang merupakan satu kesatuantersebut, antara lain (MN 44.9):1. Pandangan benar

(samma di hi )2. Pikiran benar atau niat benar

(samma sankappa )3. Ucapan benar

(samma vaca )4. Perbuatan benar atau t ndakan benar

(samma kammanta )

5. Mata pencaharian benar atau penghidupanbenar ( samma ajiva )6. Daya upaya benar atau usaha benar

(samma vayama )7. Perha t an benar atau kewaspadaan benar

(samma sa t )8. Konsentrasi benar

(samma samadhi )

Buku seri pertama ini hanya akan membahasmengenai pandangan benar. Unsur lainnya

di dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan akandibahas di buku selanjutnya. Pandangan Benaryang dibahas di sini sesuai dengan Tipitaka Pali,terutama Su a Pitaka karena di dalam Su a

Pandangan Benar 2

Page 12: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 12/50

Pitaka-lah semua ucapan Buddha Gotama tertulis.Di buku ini Majjhima Nikaya disingkat MN.Pandangan benar sebagai sebuah cara pandangterhadap kehidupan ini memegang peranan yangsangat pen t ng. Seseorang yang pandangannyabenar akan menjalani hidup ini dengan bahagia.Sebaliknya seseorang yang memiliki pandanganyang salah, akan menjalani kehidupan ini dengan

penderitaan atau kebahagiaan semu.

Pandangan Benar 3

Page 13: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 13/50

Pandangan benar

De nisi Pandangan BenarLangkah awal dalam Jalan Mulia BerunsurDelapan adalah samma di hi (pandangan benar).Ada yang menerjemahkan sebagai penger t anbenar. Bahasa Palinya adalah samma-di hi ataudalam bahasa Sansekerta disebut samyak drs t .Kata samma (samyak ) berar t ‘tepat’, ‘semua’,‘menyeluruh’, ‘sempurna’, ‘lengkap’, ‘integral’;sedangkan di hi (drs t ) berasal dari kata ‘melihat’dan mempunyai ar t ‘penglihatan’, ‘wawasan’,‘pandangan’. Menurut Ven. Sangharakshita,samma bukan sekedar berar t ‘benar’ dalamar t an biasa sebagai lawan kata salah. Lebih lanjutmenurut Sangharakshita, kata ‘penger t an’ kurangtepat digunakan sebagai terjemahan di hi karenadi hi bukan hanya sebagai penger t an teori t s,

abstrak atau intelektual. Menurut beliau yanglebih tepat sebagai padanan kata di hi adalahpandangan dan samma menjadi sempurna,sehingga samma di hi diterjemahkan sebagaipandangan sempurna.

Tentunya makna bahasa tersebut dalam bahasaInggris. Ke t ka penerjemahan sebuah bahasaterjadi, bisa saja terjadi pergeseran makna

Pandangan Benar 4

Page 14: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 14/50

kalimat karena bahasa selalu berkembang danterus mengalami pergeseran makna sesuaidengan kondisi sosial budaya masyarakat.

Terlepas dari permasalahan terjemahan bahasa,yang paling pen t ng adalah suatu pemahamanmengenai samma di hi tersebut. Kata ‘penger t anbenar’ dari sudut pandang bahasa Indonesia

sebenarnya cukup mewakili ar t samma di hi .Namun, untuk selanjutnya, samma di hi di siniditerjemahkan sebagai ‘pandangan benar’ karenalebih umum digunakan asalkan dimenger t apayang dimaksud dengan samma di hi .

Pandangan benar adalah pengetahuanatau pemahaman mengenai dukkha , sebabdukkha , penghen t an dukkha serta jalanmenuju penghen t an dukkha (Digha Nikaya22).

Dukkha dapat dipahami sebagai penderitaankarena kemelekatan atau ke t dakpuasan atasperubahan. Dengan kata lain, pandangan benaradalah suatu pandangan mengenai hakikat

kehidupan atau pemahaman terhadap kenyataandari segala sesuatu. Di sinilah letak pen t ngnyapandangan benar dan kita akan menger t

mengapa pandangan benar yang dijelaskan oleh

Pandangan Benar 5

Page 15: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 15/50

Buddha, berada di urutan pertama dalam JalanMulia Berunsur Delapan.

Pandangan Benar sebagai Dasar

Pandangan benar perlu dipahami sebagai suatupemahaman yang mendalam terhadap segalasesuatu bukan secara intelektual saja, namun

juga telah menyatu dalam diri sebagai suatu carahidup sehingga pandangan benar akan terwujudke t ka pikiran atau kehendak, perbuatan, danucapan seseorang benar. Pandangan benar yangbetul-betul terla t h sempurna dengan dukunganunsur-unsur lainnya itulah yang disebut

kebijaksanaan seja t . Ket ka pandangan benartelah sempurna dialami, maka unsur lainnya jugasecara otoma t s telah sempurna dijalankan karenasemuanya adalah bagian dari satu jalan menujukebahagiaan seja t , Nibbana . Jadi sebelum suatut ndakan dilakukan, seseorang harus mempunyaipandangan atau penger t an terhadap t ndakanyang akan dilakukannya. Ia harus tahu manat ndakan yang merugikan dan mana t ndakanyang mendatangkan kebahagiaan. Itulah alasanmengapa pandangan benar berada di urutan

pertama dan sebagai dasar yang menopang JalanMulia Berunsur Delapan.

Pandangan Benar 6

Page 16: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 16/50

Akibat dari Pandangan Salah dan PandanganBenar

Di dalam Angu ara Nikaya 10.103 disebutkanbahwa pandangan yang salah akan berakibatpikiran salah. Pikiran salah akan berakibat ucapansalah. Di dalam ucapan salah ada perbuatansalah. Di dalam perbuatan salah juga terkandungmata pencaharian yang salah. Dan seterusnya,akan mengkondisikan daya upaya, perha t an,dan konsentrasi menjadi salah. Sehingga padaakhirnya akan mengakibatkan ke t dakbahagiaanpada seseorang.

Sebaliknya juga dijelaskan di dalam Angu araNikaya 10.104 bahwa pandangan benarmengkondisikan pikiran benar, ucapan benar,perbuatan benar, daya upaya benar, perha t anbenar, dan konsentrasi benar. Ke t ka pandangan

benar muncul, maka niat dalam pikiran akanmurni dan baik sehingga perbuatan dan ucapanakan menjadi baik. Begitu pula daya upaya,perha t an, dan konsentrasi seseorang akanmudah terla t h karena mempunyai pandanganbenar. Sehingga ke t ka kedelapan unsur tersebutdapat dijalankan dengan baik, maka kehidupanakan menjadi tenang, damai, dan bahagia.Lat han yang terus-menerus dengan pemahaman

Pandangan Benar 7

Page 17: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 17/50

terhadap pandangan benar secara sempurnapada akhirnya akan membawa kebahagiaan seja t atau Nibbana pada kehidupan ini juga.

Memahami Pandangan Benar

Kita telah mengetahui akibat dari pandanganbenar dan pandangan salah. Sehingga halselanjutnya adalah menger t apa itu pandanganbenar. Telah disebutkan sebelumnya bahwapandangan benar adalah memahami realitashidup seper t apa adanya. Lalu bagaimana realitaskehidupan atau kenyataan dari segala sesuatunyaitu? Di sinilah letak pen t ng ajaran Buddha

yang menarik banyak orang. Buddha Gotamamengajarkan hakikat kehidupan layaknya seorangilmuwan yang mengajarkan ilmu-ilmu sains,seper t Matema t ka dan Fisika. Namun, Buddhamengajarkan sesuatu yang lebih mengarah kemasalah sosial. Beliau menyadari bahwa semuahal yang terjadi dalam masyarakat sosial, dimulaidari diri sendiri. Sehingga Buddha mengajarkandan berharap bahwa se t ap orang mela t h dirinyamasing-masing terlebih dahulu, untuk selanjutnyadapat menciptakan lingkungan masyarakat yang

damai. Untuk memulai mela t h diri sendiri itulah,seseorang memerlukan pandangan yang benarsebagai dasar.

Pandangan Benar 8

Page 18: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 18/50

Syarat untuk mela t h dan mengembangkanpandangan benar adalah memahami :

1. Yang bajik dan yang tak bajik(kusala dan akusala )

2. Empat kebenaran mulia ( ca ari ariya saccaniatau catvari arya satyani (Sansekerta))

3. Tiga corak umum ( Tilakkhana atau Trilaksana

(Sansekerta))4. Kesalingterkaitan antar segala sesuatu5. Kotoran ba t n dan cara melenyapkannya

Yang Bajik dan Yang Tak Bajik (Kusala dan

Akusala)Yang dimaksud dengan pandangan benarterhadap hal yang bajik dan yang tak bajik adalahbahwa seseorang tahu dengan jelas yang manayang baik dan yang mana yang buruk, tahu yangmanakah yang t dak boleh dilakukan dan dihindari,serta yang mana yang harus dilakukan dandila t h. Ada 10 hal tak bajik yang harus dihindaridan t dak dilakukan, demikian pula ada 10 halbajik yang dianjurkan oleh Buddha untuk dila t h.Dalam mela t h pandangan benar seseorang perlu

memahami kesepuluh hal yang bajik maupunyang tak bajik tersebut ( Sammadi hi Su a , MN9.3).

Pandangan Benar 9

Page 19: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 19/50

Memahami 10 hal yang tak bajik, antaralain: membunuh makhluk hidup (termasukmenyaki t ), mengambil apa yang t dak diberikan,perilaku salah di dalam kesenangan indera-indera(seksual), ucapan t dak benar (bohong), ucapandengki, ucapan kasar, gosip, iri ha t , niat jahat,serta pandangan salah (MN 9.4). Penyebab yangmendasarinya adalah keserakahan, kebencian,

dan kebodohan ba t n (MN 9.5).

Memahami 10 hal yang bajik, yakni: menghindardari membunuh makhluk hidup, menghindar darimengambil apa yang t dak diberikan, menghindar

dari perilaku salah di dalam kesenangan indera-indera, menghindar dari ucapan t dak benar,menghindar dari ucapan dengki, menghindar dariucapan kasar, menghindar dari gosip, t dak iri ha t ,tanpa niat jahat, serta pandangan benar (MN 9.6).Akar penyebabnya adalah tanpa keserakahan,tanpa kebencian, dan tanpa kebodohan ba t n(MN 9.7).

Kita harus menger t dengan jelas alasan dibalikmenghindari 10 hal tak bajik seper t yang telah

disebutkan sebelumnya. Alasannya sangatsederhana. Hal-hal tak bajik tersebut jikadilakukan akan merugikan diri sendiri maupunorang lain. Membunuh, mengambil barang yang

Pandangan Benar 10

Page 20: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 20/50

t dak diberikan, perilaku salah dalam kesenanganseksual; termasuk perbuatan yang merugikanorang lain dan diri sendiri secara t dak langsung.Ucapan bohong, ucapan dengki, ucapan kasar,gosip; termasuk ucapan yang merugikan oranglain dan diri sendiri. Sedangkan iri ha t , niat jahat,dan pandangan salah; termasuk merugikan dirisendiri. Kesepuluh hal yang tak bajik tersebut

pada akhirnya akan berdampak nega t f terhadapdiri sendiri, sehingga akan membuat dirinyamenjadi t dak bahagia dan t dak tenang. Maukahkita t dak bahagia?

Buddha menganjurkan kita untuk melat

h 10 halyang bajik seper t yang disebutkan di atas darisudut pandang pasif. Secara ak t f, 10 hal yangbajik tersebut adalah menolong orang yangmenderita, berdana, se t a terhadap pasanganatau mengendalikan hasrat seksual, jujur, ucapanyang mendorong, ucapan sopan atau lembut,ucapan yang bermanfaat, kebahagiaan simpa t ,cinta kasih, dan pandangan benar. Uraian lebihmendalam akan dijabarkan pada Jalan MuliaBerunsur Delapan bagian pikiran benar, ucapan

benar dan perbuatan benar.

Pandangan Benar 11

Page 21: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 21/50

Empat Kebenaran Mulia

Inilah yang mendasari cara berpikir BuddhaGotama. Cara berpikir seper t ini dapat ditemukandalam su a-su a di dalam kitab Tipitaka. Buddhamengajarkan kita untuk berpikir analisis seper t yang beliau lakukan, yakni :

1. memahami suatu masalah,2. menyadari penyebabnya dan menemukan

penyebabnya,3. mengetahui bahwa masalah dapat teratasi

dan mencari penyelesaiannya,

4. mencari cara untuk mengatasinya danmenjalankan cara tersebut.

Langkah-langkah berpikir seper t demikian sangatlogis dan hal tersebut menunjukkan kecerdasanBuddha. Salah satu ajaran Buddha yang palingpen t ng adalah Empat Kebenaran Mulia (MN56.18). Empat kebenaran mulia ini dijelaskanoleh Buddha dengan langkah berpikir seper t ini,yaitu:

1. Memahami Apa itu DukkhaDi dalam sammadi hi su a (MN 9.15),disebutkan bahwa dukkha adalah kelahiran, usia

Pandangan Benar 12

Page 22: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 22/50

tua, penyakit, kema t an, kesedihan, ratap tangis,rasa sakit, kesengsaraan (ke t daksenangan), dankeputusasaan. Dengan kata lain lima kelompokkehidupan ( Pancakhandha ) yang dipengaruhikemelekatan adalah dukkha .

Dukkha dapat diar t kan sebagai penderitaan.Namun, penger t an dukkha lebih luas lagi. Dukkha juga dapat diar t kan sebagai ke t dakpuasankarena kemelekatan akan sesuatu yang tetap(a a ), padahal segala sesuatu selalu berubah(anicca ) dan t dak ada sesuatu diri yang tetap(ana a ).

Jadi dukkha lebih mudah dipahami ke t ka kitamemahami realitas dunia yang selalu t dakmemuaskan dan mengikat ( dukkha ), berubah(anicca ), dan t dak ada sesuatu yang tetap(ana a ). Tiga corak umum ( t lakkhana ) iniadalah satu kesatuan dan saling terkait. Selaluberubah ( anicca ) berar t t dak ada sesuatu yangtetap ( ana a ), dan itu berar t penderitaan atauke t dakpuasan ( dukkha ) bagi yang melekat padaperubahan tersebut.

Contoh dukkha sebagai penderitaan adalah usiatua, kema t an, sakit seper t yang disebutkandi dalam sammadi hi su a . Dukkha sebagai

Pandangan Benar 13

Page 23: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 23/50

ke t dakpuasan adalah proses perubahan yangditangkap oleh indera, seper t ke t ka seseorangmendapatkan kekayaan dan mungkin suatu saatkekayaannya akan hilang. Perasaan t dak puaskarena kehilangan itulah yang disebut dukkha .

2. Asal Mula Dukkha

Asal mula dukkha adalah nafsu keinginan(tanha ). Nafsu keinginan di sini adalah keinginanyang disertai kemelekatan. Keinginan-keinginanberlebihan yang menumpuk inilah yang akhirnyamembuat manusia menjadi melekat. Sebagaicontoh seorang anak kecil yang menginginkan

mainan namun t dak mendapatkannya akanmenangis atau menderita karena terus ingindan ingin di dalam pikirannya. Keinginan yangseper t inilah yang dinamakan keinginan yangberlebihan.

Seandainya anak kecil tersebut hanya ingindan menger t mengapa orang tuanya t dakmembelikannya, keinginannya menjadi se-buah hal yang wajar dan t dak menimbulkankemelekatan. Sama seper t Sang Buddha yangmasih ingin makan, namun t dak terikat kepadamakanan. Mengikat di sini mempunyai penger t anbahwa ke t ka t dak mendapatkannya, seseorang

Pandangan Benar 14

Page 24: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 24/50

tersiksa secara ba t n atau pikiran. Buddha t dakmenderita ke t ka t dak mendapatkan makanan,namun bukan berar t Buddha t dak inginmakan. Seandainya beliau t dak ingin makan,proses makan tersebut t dak akan ada dan akanmerugikan dirinya sendiri. Keinginan yang wajaradalah keinginan yang bukan untuk memuaskandiri dan melekat. Saat ini keinginan manusia yang

berlebihan telah membuat keserakahan dalamdiri menjadi begitu besar sehingga menutupipandangan benar atau penger t an benar.

Akar dari keinginan berlebihan tersebut adalah

‘ket

daktahuan’ atau ‘kegelapan bat

n’ (avijja ).Kegelapan ba t n (avijja ) adalah ke t daktahuanatau ke t dakmenger t an terhadap realitas duniaini. Seper t telah disebutkan bahwa dunia iniselalu berubah (anicca ) dan t dak ada yang tetap(ana a ), dan ke t ka kita selalu t dak puas sertamelekat (dukkha ) maka akan membuat diri kitasendiri menjadi menderita (dukkha ). Ket ka kitamemahami hal tersebut se t ap saat, t ndakankita akan menjadi ha t -ha t dan keinginan kitaakan dapat dikendalikan. Seandainya anak kecil

tersebut menger t bahwa keinginannya hanyasesaat dan belajar dari pengalaman sebelumnyabahwa mainan tersebut lama-kelamaan akanmembuatnya bosan juga, ia akan terbebas dari

Pandangan Benar 15

Page 25: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 25/50

keinginan yang melekat. Jadi ke t ka keinginandatang menghampiri, kita harus ha t -ha t untukt dak terikat kepadanya. Pikir dan renungkandengan bijak apakah keinginan tersebut betul-betul kita butuhkan atau hanya untuk memuaskankeserakahan kita.

Di dalam sammadi hi su a disebutkan asal mula

penderitaan adalah nafsu keinginan terhadapkesenangan indera, nafsu keinginan untukdumadi atau kekal, dan nafsu keinginan untuktanpa dumadi atau kehancuran diri (MN 9.16).Nafsu keinginan akan kesenangan indera (bentuk,

suara, bau-bauan, citarasa, sentuhan, objek-objekpikiran) paling sering muncul dan terkadang sulituntuk dikendalikan, seper t keinginan berlebihanterhadap materi (bentuk), seksual (sentuhan),dan makan (citarasa). Sedangkan nafsu keinginanuntuk dumadi atau kekal adalah keinginan yangberlebihan yang menganggap bahwa sesuatunyaitu kekal dan t dak berubah, sebagai contohkeinginan untuk menjadi lebih berkuasa danhidup abadi. Sebaliknya nafsu keinginan untuktanpa dumadi atau kehancuran diri adalah nafsu

keinginan seseorang yang telah menganggapbahwa hidup adalah t dak ada, t dak berguna,nihil sehingga menginginkan kema t an ataukehancuran diri, seper t orang yang mau bunuh

Pandangan Benar 16

Page 26: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 26/50

diri atau menghancurkan makhluk lain atau apapun.

3.Berhen t nya Dukkha

Lebih lanjut di dalam sammadi hi su a (MN9.17) berhen t nya penderitaan adalah pemudarandan penghen t an tanpa sisa, penyerahan,

pelepasan, membiarkan pergi, dan penolakannafsu keinginan. Jadi Buddha mengajarkanbahwa keinginan berlebihan yang melekat dapatdihilangkan dari pikiran kita. Ke t ka keinginanmanusia menjadi wajar, t dak melekat, t dakserakah, maka kebahagiaan seja t (Nibbana )telah ia alami.

Nibbana sebagai kedamaian atau kebahagiaanseja t adalah ke t ka penderitaan lenyap, ke t kaakar penderitaan yaitu keserakahan, kebencian,

dan kebodohan atau kegelapan ba t n telahlenyap. Itulah Nibbana , kebahagiaan seja t yangsaat ini dapat kita alami karena sifat keserakahan,kebencian, dan kebodohan ba t n dapat kitahancurkan saat ini juga dengan ke t dakserakahanatau ke t dakmelekatan (berdana), ke t dakbencianatau cinta kasih dan welas asih, serta dengankebijaksanaan seja t .

Pandangan Benar 17

Page 27: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 27/50

Page 28: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 28/50

baik ia seorang beragama atau t dak—pas t

kebahagiaan seja t akan dialaminya.

Kedelapan bagian dari kesatuan jalan yang salingterjalin tersebut adalah pandangan benar, pikiranbenar, ucapan benar, perbuatan benar, matapencaharian benar, daya upaya benar, perha t anbenar, dan konsentrasi benar. Kita memandangkedelapannya sebagai satu kesatuan seper t

seutas tali yang terjalin yang saling memengaruhi.Kita melihatnya sebagai sebuah kesatuan yangt dak terpisahkan. Ke t ka suatu perbuatan yangdilakukan baik, itu berar t pikirannya baik. Ke t ka

sebuah ucapan seseorang bermanfaat, berar tpikirannya dipenuhi oleh cinta kasih. Pikirannyabenar (posi t f) karena pandangannya benar.Sehingga kedelapannya adalah satu kesatuandengan pusat talinya adalah pandangan benar.Jadi pandangan benar dapat diumpamakansebagai pusat tali yang diselubungi atau terjalinoleh tujuh bagian tali lainnya yang membuatnyamenjadi kuat.

Pandangan Benar 19

Page 29: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 29/50

Tiga Corak Umum

Salah satu ciri yang terdapat di dalam kehidupanini adalah perubahan. Apapun di dunia ini selaluberubah, baik itu benda ma t maupun hidup.Kehidupan manusia dimulai dari kelahiran,dewasa, tua kemudian ma t . Ada yang darimiskin menjadi kaya, ada yang hidup menderitakemudian menjadi bahagia, begitu jugasebaliknya. Benda ma t pun terus mengalamiperubahan, semakin rusak. Manusia banyak yangmemanfaatkan perubahan ini. Membuat kertasdari kayu, patung dari kaca, rumah dari batu.

Ini adalah corak kehidupan yang sangat jelasyang kita rasakan. Segala sesuatu apa pun jugapas t berubah. Inilah hal yang mendasar dari t gacorak umum atau universal yang berlaku di alamsemesta ini.

Tiga corak umum tersebut adalah

1. Ke t dakkekalan atau perubahan ( anicca ) Inilah salah satu ciri dunia yang paling pen t ng.

Tanpa perubahan maka dunia akan menjadi

berhen t dan t dak ada keindahannya. Karenaperubahan maka dunia telah menjadi indahdan penuh warna-warni. Kita mengetahui halini dengan jelas, namun terkadang kita t dak

Pandangan Benar 20

Page 30: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 30/50

dapat menerimanya sehingga membuat dirimenjadi menderita. Contohnya kehilanganorang yang dicintai, barang yang disukairusak, dan sebagainya.

2. Tidak memuaskan ( dukkha ) Inilah ciri kedua dari dunia ini. Manusia

mempunyai pikiran, perasaan, akal, kesadaran.

Dukkha sebenarnya berhubungan dengankesadaran manusia. Melalui panca inderadan pikiran, kita seringkali terjebak di dalamdukkha . Kita tahu ciri dunia adalah selaluberubah, namun kadangkala kita t dak bisa

menerimanya karena kita terikat kepadanya.Ket ka kesadaran kita, pikiran kita t dakbisa menerimanya, kita menjadi menderita(dukkha ). Pada penjelasan mengenaidukkha di bagian empat kebenaran mulia,telah dikatakan bahwa dukkha juga sebagaike t dakpuasan. Hal tersebut karena pikiran,kesadaran dan perasaan manusia selalu t dakpuas untuk menerima perubahan.

3. Tidak ada sesuatu diri yang tetap ( ana a )

Karena segala sesuatu selalu berubah, ar t nyat dak ada yang tetap termasuk diri seseorang.Kita dapat membayangkannya seper t air disebuah sungai yang terus mengalir di mana

Pandangan Benar 21

Page 31: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 31/50

kita t dak dapat mengatakan bagian manadari air sungai tersebut sebagai awal yangmengalirkan air lainnya. Di dalam ajaranBuddha, t dak ada suatu diri (roh) yang tetap.Lebih luas kita dapat mengatakan bahwaapapun di dunia ini t dak ada yang tetapsebagaimana adanya. Hal ini tak lain karenaperubahan. Perubahan berar t t dak ada

yang tetap atau selalu sama di waktu yangberbeda. Semuanya selalu berubah. Jelast dak ada sesuatu yang selalu tetap apalagiabadi.

Ket

ga corak tersebut dapat kita rangkum menjadisebuah satu kesatuan, yakni perubahan. Denganmemahami perubahan sebagai ciri segalafenomena di dunia ini, kita t dak akan terikat dant dak menderita.

Pandangan Benar 22

Page 32: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 32/50

Kesalingterkaitan Antar SegalaSesuatu

Selain perubahan, hal yang t dak kalah pen t ngdalam memahami realitas dunia ini adalah bahwasegala sesuatu di dunia ini saling memengaruhi.Semua yang terjadi di dunia ini adalah saling

berbenturan. Sebab akan menimbulkan akibat.Akibat tersebut tak lain adalah sebab dari akibatselanjutnya.

Ket ka seseorang melakukan kejahatan, akibatnyaia akan menderita—secara sik ataupun psikis.

Kita memandang dunia ini seper t jaring laba-laba yang saling terhubung. Ke t ka salah satubagian dari jaring tersebut digetarkan, bagianlainnya akan menerima getarannya pula.

Begitu pula perbuatan manusia atau t ndakanmanusia. Ke t ka seseorang ter t mpa bencana,hal tersebut adalah akibat dari berbagai hal yangsaling memengaruhi. Seringkali umat Buddhabanyak yang salah dalam memahami hukumkarma ( kamma ). Kita t dak dapat mengatakanbahwa seseorang dibunuh karena kehidupansebelumnya pernah membunuh. Hal tersebutadalah kesalahan fatal dalam memahami hukumkarma.

Pandangan Benar 23

Page 33: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 33/50

Perlu kita ketahui bahwa di alam semesta ini adalima hukum yang pas t berlaku (panca niyamadhamma). Lima hukum tersebut adalah

1. Hukum Fisika ( utu niyama ) Hukum ini mencakup semua fenomena

anorganik, termasuk hukum-hukum dalamFisika dan Kimia. Contohnya adalah perubahan

cuaca, iklim, sifat panas, dan sebagainya.2. Hukum Biologis ( bija niyama ) Hukum ini mencakup semua gejala organik

seper t dalam ilmu Biologi. Contohnya adalahperkembangan hewan atau tumbuhan, mutasi

gen manusia, pembuahan, dan sebagainya.3. Hukum Karma ( kamma niyama ) Hukum karma berar t bahwa segala t ndakan

yang sengaja atau t dak disengaja akanmenghasilkan sesuatu yang baik atau buruk.Contohnya seseorang yang mencuri akanmerasa takut tertangkap dan mungkin suatusaat ia tertangkap dan akibatnya dipenjaraserta malu.

4. Hukum Psikis ( ci t a niyama ) Hukum ini mencakup semua proses

kesadaran. Bagaimana kesadaran bekerja.Bagaimana pikiran memulai kerja dan memorimanusia bekerja. Hukum ini mengindikasikanapa hubungan antara sesuatu yang ma t danyang hidup.

Pandangan Benar 24

Page 34: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 34/50

5. Hukum Realitas ( dhamma niyama ) Hukum ini mencakup semua gejala di

luar ke empat hukum sebelumnya. Jadifenomena yang diabstrakkan juga termasukdi dalam hukum ini, sebagai contoh konsep-konsep abstrak dalam ilmu Matema t kayang digunakan sebagai cara untukmenggambarkan dan menjelaskan realitas

ini.

Selain hukum karma, ada 4 hukum lainnya yangberlaku di dunia ini, sehingga kita perlu berha t -ha t ke t ka menyatakan bahwa suatu kejadian

karena satu hal. Justru sebaliknya, biasanya suatukejadian terjadi karena banyak hal yang salingmendukung. Seper t contoh, seseorang ter t mpabencana alam. Hal tersebut t dak sepenuhnyakarena akibat karma buruk orang tersebut.Ada kondisi seper t banjir—hukum Fisika ( utuniyama )— yang mendukung dan kondisi-kondisilainnya dari hukum-hukum lainnya.

Yang menjadi dasar berpikir kita untukmemahaminya adalah bahwa semua hal termasuk

hukum-hukum di atas saling memengaruhi.Semua saling terkait. Konsep dalam ajaran Buddhayang menunjukkan kesalingterkaitan antar segalasesuatu tersirat dalam hukum sebab-akibat yang

Pandangan Benar 25

Page 35: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 35/50

saling bergantungan ( Pa t ccasamuppada ). Sebab-akibat ini adalah in t untuk memahami Dhamma .Dikatakan bahwa orang yang memahami sebab-akibat yang saling bergantungan ini berar t

memahami Dhamma, dan orang yang memahamiDhamma berar t memahami sebab-akibat yangsaling bergantungan ini (MN 28.28).

Bunyi hukum sebab-akibat yang salingbergantungan adalah (MN 38.17) :

Dengan ke t daktahuan sebagai kondisimuncullah bentukan-bentukan pemikiran

Dengan bentukan-bentukan pemikiransebagai kondisi muncullah kesadaranDengan kesadaran sebagai kondisi muncullahmentalitas-materialitasDengan mentalitas-materialitas sebagaikondisi muncullah landasan berunsur-enamDengan landasan berunsur-enam sebagaikondisi muncullah kontakDengan kontak sebagai kondisi muncullahperasaanDengan perasaan sebagai kondisi muncullah

nafsu-keinginanDengan nafsu-keinginan sebagai kondisimuncullah kemelekatan

Pandangan Benar 26

Page 36: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 36/50

Dengan kemelekatan sebagai kondisimuncullah dumadi (proses membentuk ataumenjadi)Dengan dumadi sebagai kondisi muncullahkelahiranDengan kelahiran sebagai kondisi muncullahpenuaan dan kema t an, kesedihan,ratap tangis, rasa sakit, penderitaan dan

keputusasaanDemikian asal mula munculnya seluruhpenderitaan

Inilah salah satu realitas alam yang harus kita

pahami sebagai dasar dalam mengembangkanpandangan benar, selain perubahan.

Pandangan Benar 27

Page 37: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 37/50

Kotoran Ba t n dan CaraMelenyapkannya

Inilah penyebab utama dari seluruh permasalahanmanusia dan penderitaannya. Kotoran ba t nterdiri dari keserakahan ( lobha ), kebencian(dosa ), dan kebodohan ba t n (moha ). Ket ka t ga

akar kejahatan ini lenyap selamanya itulah yangdinamakan Nibbana . Ini juga—seper t yang telahdisebutkan sebelumnya—merupakan akar dari 10hal yang tak bajik. Di dalam Angu ara Nikaya III, 33disebutkan bahwa t ga hal inilah yang mendasarisuatu t ndakan dilakukan ( t ndakan nega t f). Jikakita mau berhasil memperoleh kebahagiaan seja t (Nibbana ), kita harus dapat menekan bahkanmelenyapkan sampai tak bersisa t ga sifat nega t fini. Untuk menghancurkan akar tak bajik ini, kitaperlu mengenal dan memahami sifatnya. Alasan

itulah yang membuat pembahasan mengenaike t ga hal ini menjadi pen t ng dan menjadi pointersendiri.

Keserakahan ( lobha ) yang dimaksud mencakupsemua t ngkatan ketertarikan, dari kemelekatanyang paling halus (kecil) sampai bentukkeserakahan atau egoisme yang sangat besar.Contoh kemelekatan halus biasanya tersembunyi

Pandangan Benar 28

Page 38: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 38/50

dibalik hal-hal yang posi t f, seper t kemelekatanterhadap orang yang dicintai atau kemelekatanyang menempel pada pengejaran impian. Tapibukan berar t t dak perlu mengembangkan cintaatau impian. Yang perlu diperha t kan adalah

jangan terikat dengannya, ar t nya ke t ka hilangt dak membuat penderitaan yang berkepanjangan.Di sinilah letak pen t ng pemahaman terhadap

konsep perubahan. Seringkali kita paham danmenger t secara intelektual, namun ke t kakenyataan terjadi kita menjadi menderita. Padatahap awal pela t han, kita t dak perlu terlalukhawa t r dengan keserakahan yang halus. Kita

dapat memulai dengan menekan keserakahant ngkat menengah seper t keinginan akan sesuatuatau barang untuk kepuasan sesaat. Setelahmendapatkannya, lama-kelamaan menjadi bosandan mencari yang baru lagi. Kemelekatan yanglain adalah berdana dengan tujuan tertentu,sekecil apapun tujuannya perlu diwaspadai

jangan sampai melekat. Keserakahan yang beratadalah kehausan akan kekuasaan, materi atauhal lainnya yang ditunjukkan dengan ambisi yangbesar.

Kebencian ( dosa ) mencakup seluruh t ngkatpenolakan dari sentuhan yang paling ringanseper t bentuk humor (ada unsur kasar dalam

Pandangan Benar 29

Page 39: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 39/50

bentuk kata-kata atau visual) sampai bentukkebencian dalam wujud kemarahan dan dendamyang sangat dalam. Menurut Buddha, sifatkebencian ini paling mudah dihancurkan daripadakeserakahan dan kebodohan ba t n. Kebencian inipaling nyata dapat kita lihat dan rasakan sendiri.Semua peperangan dan masalah kejahatandisebabkan oleh kebencian. Mulai dari penolakan

yang sangat halus sampai berkembang menjadike t daksukaan, kebencian hingga dendam yangamat besar.

Begitu pula is t lah kebodohan ba t n (moha )

atau ket

daktahuan/ kegelapan bat

n (avijja )mencakup ke t daktahuan yang paling halussampai ke t daktahuan yang sangat besar seper t kebodohan. Menurut Bhikkhu Bodhi, kegelapanba t n (avijja ) sifatnya sama dengan akar burukkebodohan ba t n (moha ). Apabila Buddhamenjelaskan tentang faktor-faktor mentaldalam konteks psikologi, beliau menggunakanist lah kebodohan ba t n, sedangkan Buddhamenggunakan is t lah kegelapan ba t n (avijja )apabila beliau menjelaskan akar dari ikatan

siklus kehidupan yang berulang-ulang ( samsara ).Inilah sifat yang paling sulit dihancurkan sampaike akar-akarnya. Inilah sifat yang mendasariberkembangnya keserakahan dan kebencian

Pandangan Benar 30

Page 40: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 40/50

dalam diri seseorang. Ke t daktahuan yang haluscontohnya adalah mengetahui bahkan memahamisecara intelektual namun t dak dapat terlepasdari penderitaan akibat perubahan. Kebodohanyang lebih halus lagi (paling halus) adalah dasardari semua ke t dakbahagiaan—sebagai dasarsamsara —yang dikenal sebagai kegelapan ba t n(avijja ) yang sebenarnya. Ke t ka kebodohan

ba t n yang amat halus tersebut telah lenyap,itulah kebijaksanaan seja t . Contoh kebodohanyang sangat berat adalah t dak mau menerimaperubahan walaupun jelas-jelas dialami dalamkehidupan ini.

Penger t an terhadap t ga akar penyebabke t dakbahagiaan ini harus benar-benar dipa-hami sehingga dapat dikikis sampai ke akar-akarnya. Pemahaman secara intelektual menjadikurang bermanfaat ke t ka suatu perubahannyata terjadi pada diri seseorang karena hanyasebatas menger t sesaat dan sering terlupakan.Yang perlu dikembangkan adalah pemahamanyang merasuk ke dalam diri sehingga menjadibagian integral (menyatu) dalam diri. Caranya

adalah dengan Jalan Mulia Berunsur Delapan.Ket ka pemahaman (kebijaksanaan) telahterwujud melalui t ndakan maka t ndakannya

Pandangan Benar 31

Page 41: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 41/50

t dak akan berbuah nega t f dan akibatnya telahterhen t . Itulah pikiran yang tanpa keserakahan,tanpa kebencian, dan tanpa kebodohan ba t n.Aspek posi t f dari tanpa keserakahan, tanpakebencian, dan tanpa kebodohan ba t n adalahkedermawanan atau memberi ( dana ), cinta kasih(me a ), dan kebijaksanaan ( panna ).

Jadi satu-satunya cara untuk melenyapkan kotoranba t n dan mencapai kebahagiaan seja t adalahdengan menjalani kehidupan selaras denganJalan Mulia Berunsur Delapan. Dimulai daripengembangan dan penyempurnaan pandangan

benar terlebih dahulu, karena pandangan benaradalah kunci yang membuka pintu ke t daktahuandalam diri seseorang.

Pandangan Benar 32

Page 42: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 42/50

Mengembangkan Pandangan Benar

Setelah menger t tentang pandangan benar,seseorang baru dapat mengembangkanpandangan benar-nya sehingga menjadisempurna. Ada dua kondisi bagi munculnyapandangan benar yang sempurna, yaitu ‘suaraorang lain’ ( Parato ghosa ) dan perha t an yangbijaksana (MN 43.13). Yang dimaksud ‘suaraorang lain’ adalah ajaran yang bermanfaat yangberasal dari luar diri seper t diumpamakan dengansuara orang lain yang terdengar. Itulah Dhamma ,sebagai ‘suara orang lain’. Dhamma yang di

sini ar t nya lebih umum yakni kebenaran akanrealitas, seper t perubahan, kesalingterkaitanantar segala sesuatu, Empat Kebenaran Mulia,dan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Perha t anyang bijaksana adalah pengembangan mentaldan terus-menerus mela t h diri sesuai Jalan MuliaBerunsur Delapan.

Ada 5 faktor yang mendukung pengembanganpandangan benar (MN 43.14) yaitu:1. Kesusilaan

Art nya mela t h diri sesuai dengan aturan ( sila )yang ada. Pancasila buddhis adalah dasarmoralitas dan aturan yang universal, yakni:mela t h diri menghindari menyaki t makhluk

Pandangan Benar 33

Page 43: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 43/50

hidup, mela t h diri menghindari mengambilbarang yang t dak diberikan, mela t h dirimenghindari dari perilaku seksual yang salah,mela t h diri menghindari ucapan t dak benar(bohong), serta mela t h diri menghindariminum-minuman yang melemahkan kesadar-an. Pembahasan lebih lanjut akan dijabarkandi bagian ucapan benar, perbuatan benar, dan

mata pencaharian benar (buku selanjutnya).

2. Belajar Inilah aspek terpen t ng bagi kemajuan

seseorang. Belajar yang dimaksud di sini lebihumum yaitu belajar tentang hakikat kehidupandan realitas hidup ini. Caranya adalah denganmembuka diri terhadap segala hal yang ada,atau dengan kata lain membuka pandangan.Dengan penyelidikan seper t yang dilakukanoleh Buddha, seseorang seharusnya selalu

merenung. Apakah yang telah dilakukannyamembawa kebahagiaan atau penderitaan?Apa sebabnya? Apakah ada jalan keluarnya?Bagaimana jalannya? Inilah metode Buddhadalam menganalisa kehidupan seper t ke t kamenjelaskan tentang Empat Kebenaran Mulia.Perha t an benar membantu pengembanganbelajar didukung oleh daya upaya benar.

Pandangan Benar 34

Page 44: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 44/50

3. Diskusi Diskusi ini membantu pemahaman dan

mendapatkan pandangan-pandangan barusehingga membantu pengembangan dirimenjadi lebih baik. Aspek ini mendukungfaktor belajar karena berhubungan denganorang lain. Diskusi adalah salah satu caramenekan sifat kesombongan terhadap

kemampuan diri sendiri. Murid-muridBuddha mencapai penerangan sempurnasetelah mendengar beliau mengajar atauberdiskusi dengan beliau. Ini adalah daribelajar dengan diskusi. Dengan diskusi kita

berinteraksi dengan orang lain, sedangkanbelajar lebih ke pengembangan dalam dirisendiri. Daya upaya benar dikembangkansebagai penunjang pikiran benar untukmembantu proses diskusi.

4. Ketenangan Inilah sifat yang perlu dimiliki dan dila t h.

Selalu tenang, t dak gelisah dan terburu-buru seper t Buddha Gotama. Semuapermasalahan harus dihadapi dengan jernih,

dipikirkan dengan seksama, dianalisis barukemudian ber t ndak. Di dalam riwayathidup Buddha Gotama, berkali-kali beliaudiuji kesabarannya. Beliau dengan tenang

Pandangan Benar 35

Page 45: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 45/50

mempelajari permasalahannya, menganalisis,baru kemudian ber t ndak. Tindakan beliau

juga sangat tenang dan t dak dengan emosibahkan ke t ka beliau di tnah. Untuk mela t hketenangan, dapat melalui pengembangankonsentrasi benar atau meditasi.

5. Kebijaksanaan Faktor terakhir ini adalah kunci utama yang

mendorong kesempurnaan pandanganbenar. Inilah salah satu puncak dalam ajaranBuddha. Tiang penyangga ajaran buddhaadalah kebijaksanaan dan welas asih. Aspek

kebijaksanaan ini mewakili aspek internaldalam diri seseorang, sedangkan welas asihmewakili aspek sosial yang berhubungandengan di luar diri. Sebagai sebuah penopangajaran Buddha, kebijaksanaan memainkanperanan yang sangat pen t ng. Kesempurnaankebijaksanaan berar t kesempurnaan pan-dangan benar, juga kesempurnaan unsur-unsurlainnya dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan.Hal tersebut berar t juga kesempurnaancinta kasih yang mempunyai in t welas asih.

Pengembangan kebijaksanaan dapat dicapaimelalui pelaksanaan Jalan Mulia BerunsurDelapan, khususnya daya upaya benar,perha t an benar, dan konsentrasi benar.

Pandangan Benar 36

Page 46: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 46/50

Page 47: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 47/50

Da f ar Pustaka

Access to Insight. “Right View, samma di hi”.Offl ine edi t on, Tuesday 2007-08-14. h p://www.accesstoinsight.org/ptf/dhamma/sacca/sacca4/samma-di hi/index.htmlBodhi, Bhikkhu. Jalan Kebahagiaan Seja t . Jakarta:Karaniya. 2006.Chia, Vajiro (Richard). Panduan Kursus Dasar AjaranBuddha. Yogyakarta: Vidyasena Produc t on. 2004.Dhammika, Ven. S. Dasar Pandangan Agama Buddha.Surabaya: Yayasan Dhammadipa Arama. 2004.Kitab Suci Agama Buddha. Majjhima Nikaya 1. Klaten:Vihara Bodhivamsa Wisma Dhammaguna. 2004.Kitab Suci Agama Buddha. Majjhima Nikaya 2. Klaten:Vihara Bodhivamsa Wisma Dhammaguna. 2005.Kitab Suci Agama Buddha. Majjhima Nikaya 3. Klaten:Vihara Bodhivamsa Wisma Dhammaguna. 2006.Kitab Suci Agama Buddha. Majjhima Nikaya 4. Klaten:Vihara Bodhivamsa Wisma Dhammaguna. 2007.Kitab Suci Agama Buddha. Pe t kan Angu ara Nikaya 1.Klaten: Wisma Meditasi dan Pela t han DHAMMAGUNA.2001.Sangharakshita, Ven. Jalan Mulia Berunsur Delapan.Jakarta: Karaniya. 2004.

Pandangan Benar 38

Page 48: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 48/50

Page 49: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 49/50

LEMBAR SPONSORSHIP

Dana Dhamma adalah dana yang tertinggiSang Buddha

Jika Anda berniat untuk menyebarkan Dhamma, yang merupakandana yang tertinggi, dengan cara menyokong biaya percetakandan pengiriman buku-buku dana ( free distribution ), guntinglahhalaman ini dan isi dengan keterangan jelas halaman berikut,

kirimkan kembali kepada kami. Dana Anda bisa dikirimkan ke :

Rek BCA : 0372602072KCU Yogyakarta

a.n. Verry Chandra

atau

Vidyāsenā ProductionVihāra Vidyāloka

Jl. Kenari Gg. Tanjung I No. 231Yogyakarta - 55165

(0274) 542919

Keterangan lebih lanjut, hubungi :

VP (Vidyāsenā Production)08995066277

Email : [email protected]

Page 50: Pandangan Benar

8/20/2019 Pandangan Benar

http://slidepdf.com/reader/full/pandangan-benar 50/50

Nama :__________________________________

Alamat :__________________________________

Telp. ( )_________________________________

HP ________________________________________

Jumlah Dana Rp._____________________________

Terbilang

Tunai ATM Tanggal__________

Buku ini dibagikan secara cuma-cuma. Silakan menghubungi kami, bila rekanseDhamma ingin memperolehnya selama persediaan masih ada.