Tes Proposal Benar Benar Fix Rifqi New
-
Upload
rahmat-rifqi -
Category
Documents
-
view
63 -
download
2
description
Transcript of Tes Proposal Benar Benar Fix Rifqi New
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah Perusahaan pasti memiliki tujuan-tujuan dalam menjalankan
perusahaannya. Semua tujuan itu dilakukan agar perusahaan dapat berjalan lancar
serta dapat bertahan dibalik persaingan yang ada. Perusahaan yang berorientasi
pada laba akan berusaha untuk mempertahankan keberadaannya dan terus
berkembanguntuk jangka waktu yang panjang dengan melakukan usaha usaha
yang sesuaidengan keadaan perusahaan. Salah satu usahanya adalah dalam hal
kegiatan operasional. Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan.
Penggunaan biaya untuk kegiatan operasi disebut dengan biaya operasi.
Perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang dan pengendalian yang
efektif terhadap biaya yang akan dikeluarkan dalam kegiatan operasionalnya.
Fungsi perencanaan dan pengendalian terlihat dalam anggaran. Anggaran
digunakan untuk mengendalikan kegiatan, yaitu dengan membandingkan
anggaran yang telah diterapkan terlebih dahulu dengan pelaksanaannya.
Kebanyakan perusahaan masih kurang dalam proses pengendalian biaya
operasionalnya. Ini menyebabkan terjadinya selisih yang besar antara anggaran
dengan realisasi biaya operasional tersebut. Penggunaan terhadap biaya-biaya
yang diperlukan saat itu tentulah harus dikendalikan agar jumlah realisasi yang
terjadi tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan perusahaan. Pengendalian
ini merupakan antisipasi agar tidak terjadi selisih antara biaya operasional yang
1
dianggarkan dengan biaya operasional yang dikeluarkan, dan apabila terdapat
selisih, maka selisih tersebut dianalisis agar diketahui penyebabnya dan dapat
dilakukan perbaikan di periode selanjutnya. Hal ini memungkinkan tercapainya
efektivitas seluruh kegiatan perusahaan. Beberapa perusahaan mengukur
efektivitas dengan menganalisis beberapa faktor sukses, apakah faktor tersebut
dapat membantu tercapainya biaya operasi yang diinginkan.
PT. Samudera Rezeki Tehnik adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dalam hal pengadaan tenaga kerja untuk pembacaan stand kwh meter zona 2 di
PT. PLN (Persero) area Barabai. Dalam kegiatannya memberikan produk jasa
pengadaan tenaga kerja ini pasti terdapat biaya operasional, karena pada setiap
kegiatannya terdapat biaya-biaya tertentu yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya. Salah satu tujuan perusahaan adalah mencari laba. Dalam perusahaan
jasa, semakin sedikit biaya maka laba akan meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut,
maka biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan harus dikendalikan.
Pengendalian terhadap biaya yang akan dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan
operasinya harus bisa dikendalikan, agar jumlah realisasi pada setiap biaya tidak melebihi
anggaran, sehingga setiap tujuan yang diharapkan perusahaan dapat tercapai. Untuk
pengendalian ini, mereka membuat anggaran dalam hal upaya peningkatan
efektivitas pengendalian biaya operasionalnya.
Anggaran merupakan suatu bentuk pernyataan tertulis yang dinyatakan
dalam satuan uang dan mempunyai jangka waktu tertentu. Anggaran membentuk
manajemen didalam perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan
perusahaan. Anggaran menjadi pedoman bagi setiap aktivitas, memberi balasan
tanggung jawab atas kegiatan perusahaan, dan menilai efisiensi penggunaan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Namun harus
2
disadari pula, bahwa anggaran hanya suatu alat yang digunakan untuk membantu
manajer, bukan menggantikan tugasnya. Oleh sebab itu selain penyusunan yang
baik, perusahaan juga dituntut untuk menerapkan anggaran dengan sungguh-
sungguh dan baik pula.
Dengan demikian perusahaan dapat beroperasi secara efektif dan efisien
dan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Keadaan demikian akan membuat perusahaan dapat mempertahankan dan
mmeningkatkan kelangsungan hidupnya.
Disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui
seberapa efektifnya pengendalian biaya operasional serta seberapa berperannya
anggaran biaya operasional yang dibuat dalam meningkatkan efektivitas
pengendaliannya di PT. Samudera Rezeki Tehnik tersebut. Sehingga peneliti
membuat judul “PERANAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL DALAM
UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA
OPERASIONAL PADA PT. SAMUDERA REZEKI TEHNIK”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut “Bagaimana efektivitas pengendalian biaya
operasional dan peran anggaran biaya operasional dalam menunjang efektivitas
pengendalian pada PT. Samudera Rezeki Tehnik – Barabai pada tahun 2012 dan
2013?”
3
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektivitas
pengendalian biaya operasional pada PT. Samudera Rezeki Tehnik dan sejauh
mana anggaran biaya operasional berperan dalam menunjang efektivitas
pengendalian biaya operasional.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau gambaran sebagai
bahan pertimbangan dalam mengendalikan biaya operasional yang
dikeluarkan oleh perusahaan, agar realisasi yang terjadi tidak berbeda jauh
dari anggaran yang sudah ditetapkan perusahaan. Serta diharapkan dapat
menjadi masukan bagi perusahaan dalam proses perencanaan dan
pengendalian nantinya.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
baru bagi peneliti tentang peranan anggaran dalam upaya peningkatan
efektivitas pengendalian.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti berikutnya
sebagai acuan atau masukan, serta menjadi referensi untuk penelitian lainnya
yang memiliki topik sejenis dengan penelitian ini.
4
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam skripsi ini nantinya adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang ada untuk mendasari
penelitian ini, penelitian terdahulu, dan kerangka pikir
penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini memberikan gambaran tentang perusahaan.
BAB V : HASIL PENELITIAN
Bab ini memberikan penjelasan tentang hasil penelitian
yang dibuat oleh penulis.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
dari penulis.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Konsep Biaya
Menurut Hansen dan Mowen (2009:47) “Biaya adalah kas yang
dikorbankan untuk barang dan jasa yang diharapkan dapat memberi
manfaat saat ini dan di masa yang akan datang untuk organisasi.”
Menurut IAI (2007:13) Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu
2.1.1.1 Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2012:13-16) biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Biaya dapat digolongkan menurut :
1. Objek PengeluaranDalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalkan nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut biaya bahan bakar.
66
2. Fungsi Pokok dalam PerusahaanDalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Biaya ProduksiBiaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
b. Biaya PemasaranBiaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya contoh (sample).
c. Biaya Administrasi dan UmumBiaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, biaya photocopy, biaya pemeriksaan akuntan.
3. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang DibiayaiSesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departement. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Biaya Langsung (direct cost)Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya langsung departemen adalah semua biaya yang terjadi di dalam departement tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (indirect cost)Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produksi disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Sedangkan dalam hubungannya dengan departement, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departement, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departement. Contohnya adalah biaya yang terjadi di departement pembangkit tenaga listrik. Biaya ini dinikmati oleh departemen lainnya di perusahaan tersebut.
4. Perilaku Biaya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume AktivitasDalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :
a. Biaya VariabelBiaya variabel adalah biaya yang totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
7
b. Biaya SemivariabelBiaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
c. Biaya SemifixedBiaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d. Biaya TetapBiaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
5. Jangka Waktu ManfaatnyaAtas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Pengeluaran Modal (capital expenditures)Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap dan pengeluaran untuk riset serta pengembangan suatu produk.
b. Pengeluaran Pendapatan (revenue expenditures)Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan adalah biaya iklan, biaya tenaga kerja, dan lainnya.
2.1.1.2 Biaya Operasional
Jopie Yusuf (2006:33) menyatakan “Biaya operasional adalah
biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas operasional
perusahaan.”
Sedangkan menurut M. Nafarin (2000:76) “Biaya operasi adalah
biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan, biaya usaha
terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi umum.”
Biaya operasional atau biaya komersial merupakan biaya yang
memiliki peran besar dalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan
8
mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba usaha maksimal. Tanpa
aktivitas operasional yang terarah maka seluruh produk yang dihasilkan
tidak akan memiliki manfaat apapun bagi perusahaan.
2.1.2 Pengendalian
“Pengendalian (control) adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan
finansial dan operasional dari suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari
kegiatan perusahaan tersebut.” (IAI, 2007:4)
Menurut Hansen dan Mowen (2009:8) “Pengendalian adalah aktivitas
manajerial untuk memonitor implementasi rencana dan melakukan perbaikan
sesuai kebutuhan.”
Lebih lanjut dikemukakan pula oleh Sirait (2007:2) bahwa pengendalian adalah proses untuk memastikan tindakan yang efisien untuk mencapai tujuan organisasi dalam penetapan sasaran dan standar dengan dilakukannya perbandingan antara hasil dengan sasaran dapat dilihat kekurangan atau kelebihan pencapaian hasil sehingga dapat dilakukan perbaikan apabila terjadi kekurangan agar dapat mempertahankan keberhasilan yang ingin dicapai.
Pengendalian merupakan salah satu usaha perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pengendalian oleh manajemen dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil pelaksanaan (realisasi) dengan rencana
atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.
Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian
adalah membandingkan antara rencana kerja yang telah ditetapkan dengan hasil
yang telah dicapai sehingga dapat dilihat apakah terdapat penyimpangan yang
menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan jika terdapat selisih yang besar,dapat
dilakukannya tindakan koreksi jika diperlukan.
9
2.1.2.1 Prosedur Pengendalian
Pengendalian berhubungan dengan pengukuran efektivitas dan
efisiensi dalam menggerakkan bahan dan tenaga serta sumber keuangan
terhadap suatu tujuan, kegiatan ini meliputi perbandingan dengan
perbandingan berbagai jenis standar, apakah beberapa standar kualitas,
waktu ataupun nilai kegiatan tersebut meliputi pengambilan tindakan yang
perlu bilamana terjadi kondisi-kondisi yang menyimpang dari target.
Prosedur pengendalian menurut Welsch, et al. (2000;14) meliputi
langkah-langkah :
1. Membandingkan hasil kerja aktual untuk periode yang bersangkutan dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Menyiapkan laporan kinerja yang berisi hasil aktual hasil yang direncanakan dan selisih dari kedua angka tersebut.
3. Menganalisis penyimpangan antara hasil yang direncanakan dan mencari sebab-sebab penyimpangan tersebut.
4. Mencari dan mengembangkan tindakan altenatif untuk mengatasi masalah dan belajar dari pengalaman pihak lain yang lebih sukses disuatu bidang tertentu.
5. Memilih (tindakan koreksi) dari kumpulan alternatif yang ada dan menerapkan tindakan tersebut.
6. Atas pengendalian untuk menilai efektivitas dari tindakan koreksi yang diterapkan lanjutkan dengan umpan maju untuk membuat perencanaan periode berikutnya.
Dari penjelasan prosedur pengendalian di atas, bahwa
pengendalian dapat dilakukan jika tujuan telah ditetapkan dan standar
penyimpangan telah ditetapkan dengan jelas. Sehingga dengan adanya hal
tersebut akan mempermudah pengendalian.
10
2.1.2.2 Jenis-jenis Pengendalian
Menurut Welsch, et al. (2000;14) jenis-jenis pengendalian terdiri
atas 3 macam, yaitu:
1. Pengendalian awalPengendalian untuk golongan ini dibuat dan digunakan sebelum dilaksanakannya tindakan untuk memastikan bahwa sumber-sumber daya telah dipersiapkan guna memulai operasi. Unsur pokok dalam jenis pengendalian ini adalah suatu sistem pengukuran dan peramalan yang menetapkan kondisi proses dan inputnya serta mencoba meramalkan outputnya.
2. Pengendalian berjalanTujuan pengendalian jenis ini adalah untuk memonitor pelaksanaan kegiatan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran telah dicapai, kebijakan dan prosedur perusahaan telah dijalani selama kegiatan. Biasanya pengendalian ini dilakukan dengan observasi dan laporan secara pribadi.
3. Pengendalian umpan balikPada jenis pengendalian ini, pelaksanaan pada saat telah dilaksanakannya, pengendalian ini memfokuskan pada kegiatan masa lalu dengan segala akibatnya akan dijadikan dasar pengendalian masa mendatang.
2.1.2.3 Pengendalian Biaya Operasional
Pengendalian biaya operasional perlu dilakukan agar pencapaian
tujuan perusahaan dapat dilakukan secara efisien, sehingga tidak terjadi
pemborosan.
Menurut Mulyadi (2001:165) menyatakan bahwa biaya terkendali adalah biaya yang didapat secara langsung dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu dan biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan atau jabatan tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki dalam waktu tertentu.
Pengendalian biaya adalah kesadaran dari para manajer akan biaya
dan mereka memiliki tanggung jawab atas tujuan penting tersebut. Suatu
11
perusahaan diketahui memiliki penyimpangan. Penyimpangan itu terbagi
dua yaitu penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) dan
yang merugikan (unfavorable variance). Penyebab penyimpangan itu harus
diketahui agar penilaian kinerja tersebut berguna di masa yang akan datang.
Apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat dilakukan perbaikan
atas penyimpangan tersebut. Sedangkan apabila terjadi penyimpangan yang
menguntungkan, perusahaan dapat mempertahankannya bahkan
meningkatkan pengendalian pada biaya operasionalnya. Penyebab
penyimpangan ini dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap
penyimpangan tersebut.
Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan berbagai cara
contohnya melalui program-program pengurangan biaya, perencanaan
biaya, serta pengawasan secara terus-menerus terhadap keputusan-
keputusan biaya yang dikeluarkan untuk menunjang kegiatan operasional
perusahaan.
2.1.2.4 Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional
Ahmad Rozaki Hafid (2007:30), mengatakan bahwa anggaran biaya operasional merupakan alat bantu manajemen dalam mengendalikan biaya, yang berguna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari laporan realisasi anggaran biaya operasi dapat diketahui apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai, yaitu adanya efisiensi biaya operasi. Biaya operasi akan efektif apabila usaha-usaha atau tujuan pengendalian biaya operasi sudah diketahui dan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penyusunan anggaran biaya operasi yang memadai sehingga efektivitas pengendalian biaya operasi akan tercapai.
12
2.1.2.5 Pengukuran Efektivitas
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan organisasi atau perusahaan
memiliki suatu tujuan yang sangat penting dan harus ditetapkan sebelum
perusahaan atau organisasi mengambil suatu tindakan strategi. Tujuan dapat
memberi pengarahan dengan menggambarkan keadaan masa yang akan datang
yang sangat diharapkan untuk menjadi kenyataan. Disamping itu pula tujuan
dapat dijadikan alat untuk menilai efektifitas perusahaan dalam menjalankan
operasi-operasinya, efektifitas perusahaan diukur dari dari tingkat sejauh mana
perusahaan mampu untuk mewujudkan tujuannya.
Soekanto (1999:271) berpendapat bahwa ”Efektifitas adalah pencapaian
tujuan akan hasil yang dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-faktor tenaga,
waktu, biaya, pikiran, alat-alat, dan lain-lain yang telah dikeluarkan atau
digunakan”
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
efektifitas merupakan suatu keadaan dimana perrusahaan mampu mewujudkan
tujuan yang telah ditetapkan atau direncanakan sebelumnya. Adapun indikator
yang menentukan efektifitas pengendalian biaya operasional yaitu
perbandingan biaya operasional yang sesungguhnya dengan yang dianggarkan
sebelumnya dan selisih perbandingan antara anggaran dengan realisasi.
Supriyono (2000:43), mengatakan bahwa pencapaian sebuah nilai efektifitas berawal dari bagaimana sebuah perusahaan menjalankan suatu pengendalian. Pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan pelaksanaannya sehingga dapat ditentukan penyimpangan yang timbul apakah sudah menjadi tanda bahawa bagi organisasi atau unit-unit lainnya. penyimpangan tersebut digunakan dasar evaluasi atau penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
13
2.1.3 Anggaran
Ikhsan (2009:173) mengatakan bahwa anggaran merupakan perencanaan manajerial untuk melakukan suatu tindakan dalam ungkapan-ungkapan keuangan. Anggaran menjadi alat bagi manajerial yang menjamin perolehan terhadap tujuan-tujuan organisasi dan penyediaan dana sebagai salah satu acuan dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Menurut Garrison (2003:427) “Anggaran adalah rencana rinci yang
menguraikan perihal pengadaan dan penggunaan sumber daya keuangan dan
sumber daya lainnya selama waktu tertentu. Anggaran merupakan suatu rencana
bagi masa depan dinyatakan dalam bentuk angka tersusun.”
M. Nafarin (2004:12) mengatakan “Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan yang berisi rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.”
Berdasarkan pengertian di atas dapat lebih ditelaah bahwa anggaran
merupakan :
1. Suatu rencana yang terorganisasi dan menyeluruh
2. Rencana yang dinyatakan dalam unit moneter
3. Rencana atas operasi dan sumber daya perusahaan
4. Rencana dimasa yang akan datang selama periode tertentu
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu
rencana kerja yang disusun secara berkesinambungan dalam rangka pengendalian
agar sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai program serta usaha
dalam menghindari penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya.
14
2.1.3.1 Karakteristik Anggaran
Menurut Mulyadi (2001:490) “Karakteristik anggaran adalah
dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan, jangka
waktu satu tahun, berisi komitmen para manajer untuk menerima tanggung
jawab dalam mencapai tujuan dan disetujui oleh pimpinan perusahaan.”
Menurut Mulyadi (2001:511) suatu anggaran yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :1. Anggaran disusun berdasarkan program.2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban
yang dibentuk dalam organisasi perusahaan.3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian.
Disimpulkan bahwa anggaran mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain
keuangan.
2. Anggaran merupakan tanggung jawab manajemen untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan dalam anggaran.
3. Umumnya berjangka waktu satu tahun.
4. Berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian pengawasan.
2.1.3.2 Jenis-jenis Anggaran
Menurut M. Nafarin (2007:31-35) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa segi, yaitu :
1. Dilihat dari segi dasar penyusunan, anggaran terdiri atas :a. Anggaran variabel (variable budget)
Anggaran yang disusun interval (kisaran), kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda
b. Anggaran tetap (fixed budget)Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
15
2. Dilihat dari segi cara penyusunannya, anggaran terdiri atas :a. Anggaran periodik (periodic budget)
Anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran
b. Anggaran kontinu (continous budget)Anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan
3. Dilihat dari segi jangka waktu, anggaran terdiri atas :a. Anggaran jangka pendek (short-range budget)
Anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal kerja merupakan anggaran jangka pendek.
b. Anggaran jangka panjang (long-range budget)Anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget)
4. Dilihat dari segi bidangnya, anggaran terdiri atas :a. Anggaran operasional (operational budget)
Anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Contoh anggaran penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku,anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik, dan anggaran biaya beban usaha.
b. Anggaran Keuangan (financial budget)Anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Misalnya anggaran kas, anggaran piutang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca lainnya.
5. Dilihat dari segi kemampuan menyusun, anggaran terdiri atas :a. Anggaran komprehensif (comprehensive budget)
Rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.
b. Anggaran parsial (partially budget)Anggaran yang disusun secara tidak lengkap atau anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Contoh karena keterbatasan kemampuan, maka yang dapat disusun hanya anggaran operasional.
6. Dilihat dari segi penentuan harga pokok produk, anggaran terdiri atas :a. Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional
(conventional budget) terdiri atas :
16
1) Anggaran berdasarkan fungsional (functional based budget)Anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap.
2) Anggaran berdasarkan sifat (characteristic based budget)Anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode penghargapokokan variabel (variable costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel.
b. Anggaran berdasarkan kegiatan (activity based costing)Anggaran yang dibuat dengan metode penghargapokokan berdasarkan kegiatan (activity based costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variabel dan anggaran induk.
2.1.3.3 Manfaat dan Kegunaan Anggaran
Anggaran mempunyai beberapa manfaat, menurut M. Nafarin (2004:12) manfaat anggaran adalah sebagai berikut :
1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.2. Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kelebihan dan kekurangan
pegawai dalam kemampuannya bekerja.3. Dapat memotivasi pegawai.4. Menimbulkan tanggung jawab tertentu pada pegawai.5. Menghindari pemborosan dan pengeluaran yang kurang perlu.6. Sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat
dimanfaatkan seefisien mungkin.
Adapun kegunaan dari anggaran tersebut adalah :
1. Anggaran memberikan suatu pendekatan untuk mengidentifikasi dan
memecehkan masalah.
2. Anggaran memberikan arah dan tujuan bagi seluruh tingkatan
manajemen.
3. Anggaran meningkatkan koordinasi dan aktivitas bisnis dalam
mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
4. Anggaran menyediakan saran untuk memperoleh ide-ide kerjasama dari
17
seluruh tingkatan manajemen keahlian dan pengetahuan dari semua
manajer diperlukan untuk mengembangkan rencana yang paling efektif
dan memungkinkan partisipasi dari pihak yang ada pada setiap
tingkatan, tidak hanya membawa ide-ide yang baik menjadi nyata tetapi
juga memberikan saran untuk mengkomunikasikan sasaran dukungan
untuk rencana terakhir.
2.1.3.4 Proses Pembuatan Anggaran
Anggaran merupakan rencana dari aktivitas yang dijadikan
pedoman dalam melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu di masa yang
akan datang. Sehingga proses penyusunan anggaran harus dilakukan dalam
beberapa tahapan.
Menurut Ikhsan dan Ishak (2005:161), ada tiga tahapan utama dalam proses penyusunan anggaran yaitu:
1. Penetapan Tujuan Aktifitas perencanaan dimulai dengan menerjemahkan tujuan organisasi yang luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Controler dan direktur perencanaan memainkan peranan kunci dalam proses penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan struktur organisasi, maupun gaya kepemimpinannya. Manajer tingkat bawah dan para karyawan sebaiknya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan, karena mereka merupakan bagian dari organisasi tersebut, dengan demikian proses penyusunan anggaran akan terlaksana lebih efektif.
2. ImplementasiPada tahap implementasi, rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi. Konsep ilmu keperilakuan utama yang mempengaruhi tahap implementasi adalah komunikasi, kerjasama, dan koordinasi.
18
3. Pengendalian dan Evaluasi KinerjaSetelah anggaran diimplementasikan, maka anggaran tersebut berfungsi sebagai elemen kunci dalam sistem pengendalian. Anggaran menjadi tolok ukur terhadapkinerja aktual dibandingkan dengan kinerja yang direncanakan.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001:494) prosesnya adalah :
1. Penetapan sasaran oleh manajemen kas.2. Pengajuan usulan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah.3. Review oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh
manajer bawah.4. Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan
oleh manajer bawah.
2.1.3.5 Anggaran Operasional
Supriyono dan Mulyadi (1989:95) mengatakan bahwa “Anggaran
operasional ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan
datang.” Supriyono (2000:75) juga mengatakan “Isi anggaran operasional
tersebut adalah Anggaran Pendapatan, Anggaran Biaya Produksi dan Biaya
Penjualan, Biaya Pemasaran, Biaya Administrasi dan Umum, Biaya
Penelitian dan Pemngembangan, serta Pajak Penghasilan.”
2.1.3.6 Faktor-faktor Pertimbangan Penyusunan Anggaran
M. Nafarin (2000:9), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun anggaran adalah sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan2. Data-data waktu yang lalu3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak gerik pesaing5. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintahan6. Penelitian untuk mengembangkan perusahaan
19
2.1.4 Analisis Varians
Witjaksono (2013:155) mengatakan varians atau selisih adalah perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil. Varian memberikan indikasi atau suatu peringatan bahwa operasi tidak berjalan sebagaimana yang direncanakan. Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat data untuk mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya suatu penyimpangan atau varians. Salah satu jumlah diperlukan sebagai dasar, standar, atau titik pedoman.
Analisis varians anggaran dapat menunjukkan dimana terjadinya selisih
antara hasil sesungguhnya dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
“Varian merupakan sebuah kejutan dan biasanya bukan karakteristik yang baik
bagi suatu operasi yang dikelola dengan baik” (Blocher et al, 2005:134).
2.2 Review Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun, dan Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1. Ayu Helly Dahliani(2010),Analisis Pengendalian Biaya Operasional Untuk Efektivitas dan Efisiensi Biaya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Utara
Perusahaan sudah melakukan pengendalian biaya operasional, tetapi pengendalian tersebut belum efektif dan efisien. Ini dikarenakan perusahaan tidak mencari penyebab terjadinya selisih antara anggaran dan realisasi biaya operasionalnya. Perusahaan hanya menganalisis seberapa besar selisihnya tetapi tidak melakukan perbaikan terhadap selisih yang terjadi.
Melakukan analisis pengendalian biaya operasional
Perbedaan terdapat pada objek yang diteliti
2. Kezia Horma Deza (2013),Analisis Pengendalian Biaya Operasional pada PT. Daya Pratama Mandiri Banjarmasin
Pengendalian terhadap biaya operasional sudah cukup baik, tetapi anggaran yang disusun hanya dijadikan sebagai dasar dalam penggunaan biaya operasional. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidak sesuaian antara anggaran dan realisasi biaya bahkan ada selisih yang cukup besar. Maka
Melakukan analisis pengendalian biaya operasional
Perbedaan terdapat pada objek yang diteliti
20
diperlukan evaluasi ulang agar pengendalian dapat dilaksanakan dengan baik tanpa menimbulkan selisih yang besar dan dari pihak manajemen harus memperhatikan lagi kondisi-kondisi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
3. Ridhan Wahyu Setiawan (2014),Analisis Pengendalian Terhadap Biaya Operasional pada PT. Global Borneo Transport Banjarmasin
Pengendalian biaya di perusahaan ini dinilai belum berhasil dengan baik. Ini dikarenakan selalu terjadi penyimpangan yang signifikan perbedaannya antara anggaran dengan realisasinya. Perbedaan itu disebabkan karena perusahaan hanya memakai pedoman tahun sebelumnya untuk menyusun anggaran perusahaan dan tidak pernah melakukan analisis terhadap biaya-biaya yang terjadi pada perusahaan di tiap tahunnya.
Melakukan analisis pengendalian biaya operasional
Perbedaan terdapat pada objek yang diteliti
4. Edna Yunita Wiranti (2014),Analisis Pengendalian Biaya Operasional dalam Mengukur Efektivitas Kinerja pada PT. TataGlobal Solusi Banjarmasin
Perusahaan telah melakukan penyusunan anggaran biaya operasional dengan cukup baik. Hal tersebut dilandasi karena adanya upaya pengendalian biaya operasional yang dilakukan dalam mencapai efektivitas biaya operasionalnya sehingga perbedaan antara anggaran dan realisasi tidak terlalu signifikan.
Melakukan analisis pengendalian biaya operasional
Perbedaan terdapat pada objek yang diteliti
5. Euis Rosidah,Cepi Krisnandi (2008),Peranan Anggaran Biaya Produksi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi pada PT Bineatama Kayone
Pengendalian Biaya produksi yang dilakukan perusahaan dikatakan efektif dan memadai karena disamping telah tercapainya target terhadap standar penilaian efektifitas yang telah ditetapkan (dalam hal ini standarisasi efektivitas yang
Menganalisis peranan anggaran, mengukur efektivitas pengendalian
Terletak pada objek penelitian dan penelitian terdahulu meneliti tentang biaya produksi sedangkan di penelitian ini 21
Lestari Tasikmalaya telah ditetapkan sebesar 10% dari anggaran yang telah ditentukan.), Dalam hal ini Anggaran biaya produksi yang disusun PT. Bineatama Kayone Lestari memiliki peranan terhadap tercapainya target standarisasi kinerja efektivitas anggaran biaya produksi.
meneliti tentang biaya operasional
2.3 Kerangka Pikir
Yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah biaya operasional yang
dikeluarkan oleh PT. Samudera Rezeki Tehnik. Terhadap biaya operasional yang
terjadi di perusahaan, dilakukan analisis untuk mengetahui efektivitas
pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan terhadap biaya operasional
perusahaan. Selain itu juga dianalisis apakah anggaran berperan dalam efektivitas
pengendalian biaya operasionalnya. Kerangka pikir dari permasalahan tersebut
dapat dilihat pada bagan berikut :
22
Bagan
Kerangka Pikir
23
Kesimpulan
Hasil Penelitian
PT. Samudera Rezeki Tehnik
Analisis Efektivitas Perencanaan dan
Pengendalian Biaya Operasional
Realisasi Biaya Operasional
Anggaran Biaya Operasional
Biaya Operasional
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian dilakukan agar peneliti dapat memberikan gambaran rinci terhadap
perusahaan. Peneitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan spesifik untuk
menerapkan apa sebab terjadinya masalah dan bagaimana memecahkannya, akan
tetapi sifatnya mendalam hanya pada satu unit peristiwa.
3.2 Objek Penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa
pengadaan tenaga kerja untuk pembacaan stand kwh meter zona 2 pada PT. PLN
(Persero) Barabai yang bernama PT. Samudera Rezeki Tehnik yang beralamat di
Jalan KH. Hasan Ahmad No. 8 RT. 14 Barabai Timur - Hulu Sungai Tengah,
Kalimantan Selatan.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah
gambaran umum tentang perusahaan yang berupa sejarah perusahaan, visi
dan misi perusahaan, dan struktur organisasi perusahaan. Sedangkan data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa data-data yang diambil dari laporan
2423
anggaran dan realisasi rencana kerja biaya operasional PT. Samudera
Rezeki Tehnik selama periode 2011 sampai dengan 2013.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data
sekunder, dimana data yang dikumpulkan sudah diolah sebelumnya. Data
Sekunder yang digunakan adalah data anggaran, data pengeluaran
perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, dan data lainnya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua, yaitu :
1. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pihak
yang berkepentingan sesuai dengan data dan informasi yang diperlukan,
yaitu bagian keuangan.
2. Dokumentasi, yaitu penulis melihat laporan keuangan, laporan realisasi
dan anggaran biaya operasional, dan dokumen-dokumen terkait yang
relevan dengan topik yang diteliti.
3.5 Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan teknik analisis varians. Langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik
analisis data adalah sebagai berikut :
1. Melihat dan mengamati anggaran serta realisasi biaya operasional
perusahaan.
25
2. Membandingkan anggaran dengan realisasi biaya operasional pada PT.
Samudera Rezeki Tehnik apakah efektif atau tidak.
3. Analisis Varians Biaya Operasional pada PT. Samudera Rezeki Tehnik
a. Untuk varians biaya operasional adalah :
Varians = Anggaran tahun xxx – Realisasi tahun xxx
= Rp. xxx
b. Untuk Persentasi varians biaya operasional adalah :
Varians tahun xxx% = x 100%
Anggaran tahun xxx
4. Menganalisis penyimpangan yang ditemukan, apakah merupakan
penyimpangan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
5. Mempelajari penyebab penyimpangan dan selisih yang terjadi antara
anggaran biaya operasional dan realisasinya.
6. Membandingkan teori-teori atau konsep-konsep yang ada dengan fakta riil
di lapangan. Penyusunan ini berdasarkan fakta yang diperoleh dari hasil
penelitian. Setelah data terkumpul, maka untuk selanjutnya dianalisis
mengenai peranan dan kemudian dijadikan bahan untuk di perbandingkan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rozaki Hafid. 2007. Peranan Anggaran Biaya Operasi Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi (Studi Kasus pada PT. Kereta Api (Persero)). Skripsi. Universitas Widyatama. Bandung.
Ayu Helly Dahliani. 2010. Analisis Pengendalian Biaya Operasional Untuk Efektivitas dan Efisiensi Biaya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Hulu Sungai Utara. Skripsi. FE Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
Blocher, E.J., Chen. K. H. G., Lin Cokins T. W. 2005. Cost Management Manajemen Biaya. Edisi Ketiga. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta.
Edna Yunita Wiranti. 2014. Analisis Pengendalian Biaya Operasional dalam Mengukur Efektivitas Kinerja pada PT. TataGlobal Solusi Banjarmasin. Skripsi. FE Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
Euis Rosidah, Cepi Krisnandi. 2008. Peranan Anggaran Biaya Produksi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi pada PT Bineatama Kayone Lestari Tasikmalaya. Jurnal Akuntansi FE Unsil 2008. Bandung.
Garisson, Ray. H. 2003. Akuntansi Manajemen. Buku 2. ITB. Bandung.
Hansen, Don R. dan Mowen. 2009. Managerial Accounting Akuntansi Manajerial. Buku 1. Deny Amus K.Wary (trans). Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi Manajemen Perusahaan Jasa. Graha Ilmu.Yogyakarta.
Ikhsan, Arfan. dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat. Jakarta.
Jopie Yusuf. 2006. Analisis Kredit untuk Account Officer. Edisi keenam. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kezia Horma Deza. 2013. Analisis Pengendalian Biaya Operasional pada PT. Daya Pratama Mandiri Banjarmasin. Skripsi. FE Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
M. Nafarin. 2000. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.
27
M. Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta.
M. Nafarin. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi 5 Cetakan Sebelas. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Ridhan Wahyu Setiawan. 2014. Analisis Pengendalian Terhadap Biaya Operasional pada PT. Global Borneo Transport Banjarmasin. Skripsi. FE Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.
Sirait, T. Justine. 2007. Anggaran Sebagai Alat Bantu Manajemen. PT. Grasindo . Jakarta.
Supriyono, R. A. dan Mulyadi. 1989. Akuntansi Manajemen Proses Pengendalian Manajemen. Jilid 3. STIE YKPN. Yogyakarta.
Supriyono, R. A. 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Edisi Kedua. Buku 2. BPFE. Yogyakarta.
Sukanto Reksohadiprodjo dan Indriyo Gito sudarmo. 1999. Manajemen Produksi. edisi ke Empat. BPFE. Yogyakarta.
Welsch, Glenn A, Hilton, Gordon. 2000. Anggaran. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
Witjaksono, Armanto. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Revisi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
28