Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Ini Bertolak Belakang Dengan Pandangan Para Ilmuwan Barat...

2
Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan ini bertolak belakang dengan pandangan para ilmuwan barat yang sebagian besar berpaham materialis. Mereka menganggap ilmu pengetahuan tidak dapat disatukan dengan agama. Dalam bukti buku kebenaran al-quran, Abdullah M. Al- Rehaili menyatakan bahwa para pemikir barat sekarang ini berada ditengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin mereka sekarang ini menerima kenyataan adanya pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Di Barat, timbulnya pemikiran seperti inisebenarnya dilatarbelakangi oleh sikap antipati gereja terhadap ilmu pngetahuan pada abad pertengahan. Di dalam Injil dinyatakan bahwa pohon yang dilarang untuk dimakan oleh Adam di Surga adalah pohon pengetahuan. Namun, Adam justru memakannya sehingga dia terusir dari Surga. Peristiwa itu yang menyebabkan adanya dosa turunan dalam kepercayaan orang-orang Kristen. Berkaitan dengan ini, al-Rehaili berkata, “Gereja menyatakan bahwa pencarian terhadap pengetahuan ilmiah merupakan penyabab dosa yang asli. Para uskup menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan ketika Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, lalu Allah tidak menyukainya dan menolak memberinya kemurahan hati.” Itulah sebabnya para ilmuan Kristen pada zaman dulu, seperti Nicholas Copernicus dan Galileo Galilei, dihukum mati oleh gereja, karena penemuan ilmiah mereka yang dianggap bertentangan dengan paham gerjeja. Al-Rehaili mengatakan , “Oleh karena itu, pengetahuan iliah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai hal yang tabu. Akhirnya, ketika para pemikir yang bebas dan ilmuan Brat sanggup mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam dengan mencari petunjuk yang berlawanan dan menekan beberpa kekuatan agama.” M. Qurish Shihab mengatakan, “Pertentangan antara kaum agamawan dengan ilmuwan di Eropa itu disebabkan oleh sikap radikal kaum agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian Perjanjian Kitab Lama dan Perjanjian Baru, shingga orang-orang yang mengingkarinya dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Di lain pihak, para ilmuwan mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja

description

Agama

Transcript of Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Ini Bertolak Belakang Dengan Pandangan Para Ilmuwan Barat...

Page 1: Pandangan Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan Ini Bertolak Belakang Dengan Pandangan Para Ilmuwan Barat Yang Sebagian Besar Berpaham Materialis

Pandangan Islam terhadap ilmu pengetahuan ini bertolak belakang dengan pandangan para ilmuwan barat yang sebagian besar berpaham materialis. Mereka menganggap ilmu pengetahuan tidak dapat disatukan dengan agama. Dalam bukti buku kebenaran al-quran, Abdullah M. Al-Rehaili menyatakan bahwa para pemikir barat sekarang ini berada ditengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan. Hampir tidak mungkin mereka sekarang ini menerima kenyataan adanya pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan.

Di Barat, timbulnya pemikiran seperti inisebenarnya dilatarbelakangi oleh sikap antipati gereja terhadap ilmu pngetahuan pada abad pertengahan. Di dalam Injil dinyatakan bahwa pohon yang dilarang untuk dimakan oleh Adam di Surga adalah pohon pengetahuan. Namun, Adam justru memakannya sehingga dia terusir dari Surga. Peristiwa itu yang menyebabkan adanya dosa turunan dalam kepercayaan orang-orang Kristen. Berkaitan dengan ini, al-Rehaili berkata, “Gereja menyatakan bahwa pencarian terhadap pengetahuan ilmiah merupakan penyabab dosa yang asli. Para uskup menggambarkan bukti mereka dari Perjanjian Lama yang menyebutkan ketika Adam memakan pohon itu, ia mendapat beberapa pengetahuan, lalu Allah tidak menyukainya dan menolak memberinya kemurahan hati.”

Itulah sebabnya para ilmuan Kristen pada zaman dulu, seperti Nicholas Copernicus dan Galileo Galilei, dihukum mati oleh gereja, karena penemuan ilmiah mereka yang dianggap bertentangan dengan paham gerjeja. Al-Rehaili mengatakan , “Oleh karena itu, pengetahuan iliah menolak sepenuhnya peraturan gereja yang dianggap sebagai hal yang tabu. Akhirnya, ketika para pemikir yang bebas dan ilmuan Brat sanggup mengatasi kekuatan gereja, mereka membalas dendam dengan mencari petunjuk yang berlawanan dan menekan beberpa kekuatan agama.”

M. Qurish Shihab mengatakan, “Pertentangan antara kaum agamawan dengan ilmuwan di Eropa itu disebabkan oleh sikap radikal kaum agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian Perjanjian Kitab Lama dan Perjanjian Baru, shingga orang-orang yang mengingkarinya dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Di lain pihak, para ilmuwan mengadakan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja (kaum agamawan). Akibatnya, tidak sedikit ilmuwan yang menjadi korban oleh penindasan dan kekejaman pihak gereja.”

Islam adalah agama yang sangat menekankan pentingnya mngembangkan ilmu pengethuan. Sehingga, ketika Islam mencapai puncak kejayaan, ilmu pengetahuan juga mencapai puncak keemasan yang ditandai dengan lahirnya para ilmuwan besa yang berhasil meletakan dasar-dasar ilmu pengetahuan modern yang saat ini dikembangkan oleh para ilmuwan Braat. Diantara para ilmuwan muslim tersebut adalah Ibnu Sina (ahli kedokteran), Al-Khawarizmi (ahli matematika algoritma), Jabir bin Hayan (ahli kimia), Ibnu Khaldun (ahli sejarah), dan lain-lain.