Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, dan ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945 diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No. 7. Berdasarkan ketentuan yuridis tersebut, maka sudah seharusnya setiap warga Negara terutama kalangan intelektual untuk mempelajari, mendalami, menghayati serta mengembangkan serta mengkaji Pancasila termasuk fungsi ataupun hakikat Pancasila. Sebagai Paradigma kehidupan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sehingga pada gilirannya hal ini untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan dalam rangka bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan maka sudah seharusnya setiap siswa maupun mahasiswa untuk mempelajari 1

description

wwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww

Transcript of Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

Page 1: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945, dan ditetapkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 bersama-

sama dengan batang tubuh UUD 1945 diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun

II No. 7.

Berdasarkan ketentuan yuridis tersebut, maka sudah seharusnya setiap warga Negara

terutama kalangan intelektual untuk mempelajari, mendalami, menghayati serta

mengembangkan serta mengkaji Pancasila termasuk fungsi ataupun hakikat Pancasila.

Sebagai Paradigma kehidupan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Sehingga pada

gilirannya hal ini untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan dalam rangka

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan maka sudah seharusnya setiap siswa

maupun mahasiswa untuk mempelajari lebih dalam Pancasila di bangku sekolah sejak pra

sekolah (taman kanak-kanak), pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Dengan demikian

sekiranya dapat membantu tugas berat kalangan intelektual untuk mencapai cita-cita bangsa

Indonesia.

B. Tujuan

Tujuan dari pnyusunan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

1

Page 2: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

2. Sebagai generasi intelektual yang akan mampu memahami, menganalisis dan

menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

3. Sebagai generasi intelektual yang akan mampu menerapkan fungsi ataupun hakikat

Pancasila sebagai Paradigma kehidupan bermasyarakat.

C. Permasalahan

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut diatas, agar dalam penulisan makalah

ini penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan bebrapa

rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut diantaranya yaitu :

1. Bagaimana hakikat Pancasila sebagai Paradigma pembangunan Nasional ?

2. Bagaimana pelaksanaan Pancasila sebagai Paradigma pembangunan dibidang Politik,

Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum ?

3. Apa saja yang mendasari pelaksanaan Pancasila sebagai Paradigma pembangunan

dibidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum ?

4. Apa salah satu kebijakan dalam pelaksanaan Pancasila dalam pembangunan dibidang

Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hukum?

4

Page 3: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertiian Paradigma

Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan teoritis yang umum, sehingga

merupakan suatu sumber hokum-hukum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan

sehingga sangat menentukan sifat, ciri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.(Thomas

S.Khun , 1970 : 49). Sedangkan menurut Ritzer paradigma merupaan citra mendasar dari

sesuatu yang menjadi perbincangan (subject matter) di dalam wilayah “sain”. Ia

menerangkan apap yang seharusnya dikaji dan aturan apa yang seharusnya di ikuti dalam

menafsirkan jawaban yang diperolehnya. Dia kemudian mengatakan paradigma merupakan

unit yang paling luas dari konsensus dalam suatu “sain” dan yang membedakan satu

masyarkat ilmiah dari yang lainnya.

Paradigma juga dapat diartikan sebagai cara pandang, nilai-nilai, metode-metode,

prinsip dasar atau cara memecahkan masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa

tertentu. Dalam pembangunan nasional, pancasila adalah sebuah paradigma karena hendak

dijadikan sebagai landasan, acuan, metode, nili, dan tujuan yang ingin dicapai disetiap

program pembangunan negara kesatuan Republik Indonesia.

Sedangkan kata pembangunan (inggris:development) menunjukkan adanya

pertumbuhan, perluasan yang bertalian dengan keadaan yang harus digali dan yang harus

dibangun agar dicapai kemajuan dimasa yang akan datang. Pembangunan tidak hanya

bersifat kuantitatif tetapi juga kualitatif (manusia seutuhnya) , di dalamnya terdapat proses

3

Page 4: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

perubahan yang terus menerus menuju kemajuan dan perbaikan kearah tujuan yang dicita-

citakan. Dengan demikian, kata pembangunan mengandung pemahaman akan adanya

penalaran dan pandangan yang logis, dinamis, dan optimis.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya

hasil penelitian manusia, sehingga dalam perkembangannya banyak ditemukan kelemahan-

kelemahan pada teori yang telah ada. Oleh karena itu para ilmuwan sosial kembali mengkaji

pradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Kemudian mulai berkembang berbagai bidang

kehidupan manusia serta ilmu pengetahuan lain misalnya politik, hokum, ekonomi, budaya,

serta pengetahuan lainnya.

B. Makna dan Hakikat Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan

Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermsyarakat, berbangsa, dan bernegara bangsa

Indonesia melaksanakan pmbangunan nasional. Pembangunn nasional merupakan usaha

peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia, yang dilakukan secara

berkelanjutan, berlandaskan kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta mamperhatikan tantangan perkembangan global.

Pembangunan nasional juga merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara untuk

melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD

1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

4

Page 5: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

Hal ini dapat diwujudkan melalui pelaksanaan penyelenggaraan Negara yang

berkedaulatan rakyat serta demokratis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Penyelenggaraan Negara dilaksanakan melalui

pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa, oleh penyelenggara Negara

yaitu, lembaga-lembaga Negara besama-sama segenap rakyat Indonesia diseluruh wilayah

Negara Republik Indonesia.

Adapun hakikat kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Pembngunan nasional adalah

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

seluruhnya berdasar pada nilai-nilai dalam Pancasila karena Pancasila sebagai dasar, tujuan

dan pedomannya. Disamping itu semua Pembangunan juga harus berdasarkan pada

Paradigma hakikat manusia “Monopluralis”, yaitu meliputi susunan kodrat manusia, meliputi

aspek rokhani (jiwa) mencakup akal, rasa, dan kehendak, aspek raga (jasmani), sifat kodrat

manusia sebagai makhluk pribadi sendiri mencakup aspek individu (pribadi), serta aspek

makhluk sosial dan aspek Ketuhanan.

Pancasila dalam paradigma pembangunan sekarang dan dimasa yang akan datang

bukanlah lamunan kosong (utopis, akan tetapi menjadi suatu kebutuhan sebagai pendorong

semangat (drive)pentingnya paradigma pembangunan yang baik dan benar disegala bidang

kehidupan. Jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia yang religius, ramah tamah,

kekeluargaan, dan musyawarah, serta solidaritas yang tinggi (kepedulian, akan mewarnai

jiwa pembangunan nasional baik dalam perencaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan dalam evaluasinya.

Berdasarkan konsep tualisasi paradigma pembangunan tersebut diatas, unsur manusia

dalam pembangunan sangat penting dan sentral. Karena manusia adalah pelaku dan sekaligus

5

Page 6: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

tujuan pembangunan itu sendiri. Oleh sebab itu, jika pelaksanaan pembangunan ada ditangan

orang yang syarat KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) dan tidak bertanggung jawab,

segala modal, pikiran, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang diterapkan dapat

membahayakan sekaligus merugikan manusia, masyarakat, bangsa dan negara.

C. Pancasilaa sebagai Paradigma Pembangunan POLEKSOSBUD HUKUM

Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai

tujuan bangsa Adapun pembangunan dirinci dalam berbagai bidang antara lain bidamg

Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam. Hakikat manusia adalah ‘Monopluralis”, oleh

karena itu hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pembangunan POLEKSOSBUD

HUKUM. Dalam pelaksanaan pembangunan pada hakikatnya membangun manusia secara

lengkap, secara utuh meliputi seluruh unsur hakikat manusia Monopluralis, dengan kata lain

membangun martabat manusia.

1. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan bidang Politik

Pancasila sebagai dasar filosofis Negara dan bangsa Indonesia mamberikan dasar-

dasar nilai demokrasi sebagaimana terkandung dalam sila keempat Pancasila yaitu,

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan”.

Dalam system politik Negara harus mendasarkan pada kekuasaan yang bersumber

pada penjelmaan hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial, memiliki hak

yang bersifat asasi yaitu kemerdekaan, baik dalam berpendapat, berpikir membentuk

4

Page 7: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

suatu organisasi. Atas dasar inilah yang memberikan landasan dalam kehidupan politik

Negara, sehingga rakyat adalah sebagai asal mula kekuasaan Negara.

Selain system politik Negara Pancasila juga memberikan dasar-dasar moralitas

Politik Negara. Drs. Moh. Hatta mengemukakan bahwa Negara berdasarkan atas

Ketuhanah Yang Maha Esa, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini agar

mamberikan dasar-dasar moral supaya Negara tidak berdasarkan kekuasaan, oleh karena

itu dalam politik Negara termasuk para elit politik dan para penyelenggara Negera untuk

memegang budi pekerti kemenusiaan serta memegang teguh cita-cita moral rakyat yang

luhur.

Dalam sila-sila Pancasila tersusun atas urutan-urutan sistematis yaitu :

Dalam Politik Negara harus mendasarkan pada kerakyatan terdapat dalam Sila IV.

Pengembangan dan aktualisasi Politik Negera berdasarkan moralitas berturut-turut

moral Ketuhanan terdapat dalam Sila I.

Moral kemanusiaan terdapat dalam Sila II.

Moral persatuan yaitu, moralitas sebagai suatu bangsa terdapat dalam Sila III.

Aktualisasi dan pengembangan politik negera demi tercapainya keadilan hidup

terdapat dalam Sila V.

Adapun kebijakan pembangunan dibidang politik salah satunya adalah memperkuat

keberadaan dan keberlangsungan NKRI yang bertumpu pada ke-bhinekatunggalika-an.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan bidang Ekonomi

Landasan ideal pembangunan bidang ekonomi adalah Pancasila yang mendasarkan

bahwa hakikat susunan kodrat manusia adalah jasmani rokhani. Oleh karna tiu manusia

7

Page 8: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

Indonesia memerlukan kebutuhan-kebutuhan hidup dalam bidang ekonomi. Yng

mendasari bahwa dalam Negara harus tercipta suatu keadilan sosial terutama dalam

bidang ekonomi adalah sila kelima Pancasila.

Dalam ilu ekonomi jarang ditemukan pakar ekonomi yang mendasarkan pemikiran

pengembangan ekonomi atas dasar moralitas kemanusiaan dan Ketuhanan. Sehingga

pengembangan ekonomi mengarah pada persainngan bebas dimana yang kuatlah yang

menang. Oleh karena itu sangat penting untuk dikembangkan system ekonomi yang

mendasarkan pada moralitas humanistic, ekonomi yang berkemanusiaan.

Atas dasar hal tersebut Mubyarto (1999) mengembangkan ekonomi kerakyatan

yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat

secara luas. Pengembangan pembangunan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan

saja, melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa. Maka system

ekonomi Indonesia mendasarkan atas kekeluargaan seluruh bangsa. Pengembangan

ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.

Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa tujuan ekonomi adalah untuk

memenuhi kebutuhan manusia, agar menjadi lebih sejahtera. Oleh karena itu ekonomi

harus mandasarkan pada kemanusiaan yaitu demi kesejahteraan kemanusiaan, sehingga

kita harus berusaha menghindarkan diri dari peengembangan pembangunan ekonomi

yang hanya berdasarkan persaingan bebas dan monopoli yang menimbulkan penderitaan

dan penindasan atas manusia satu dengan lainnya.

Kebijakan pembangunan dibidang politik salah satunya adalah mengembangkan

system ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan

dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai-nilai

4

Page 9: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan bidang Sosial Budaya

Dalam pengembangan pembangunan aspek sosial budaya haruslah berdasarkan tas

system nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dimiliki masyarakat. Dalam

pengembangan sosial budaya pada masa reformasi ini kita harus mengangkat nilai-nilai

yang dimiliki bangsa Indonsia sebagai makhluk yang berbudaya.

Pancasila memberikan dasar filosofis sila kedua yaitu, kemanusiaan yang beradab,

yang berarti hakikat manusia yang beradab dan bermartabat untuk mencapai

kesejahteraan rakyat lahir maupun batin baik sosial maupun budaya, karena pada

hakikatnya manusia yang beradab adalah manusia yang berbudaya.

Adapun makin meningkat dan meluasnya kesejahteraan rakyat ditandai oleh makin

terpenuhinya kebutuhan akan sandang, pangan dan papan secara lebih merata, adil dan

berkualitas. Makin meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan meluasnya

kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sosial, penduduk dan keluarga tertinggal. Makin

meluas dan meratanya playanan umum, pndidikan dasar, menengah dan pendidikan

tinggi yang berkualitas termasuk pendidikan keahlian, serta makin meluasnya peran serta

masyarakat dalam pengembangan pembangunan khususnya bidang sosial budaya dmi

peningkatan harkat dan martabat manusia.

Dalaam prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistic, artinya nilai-

nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersunber pada harkat dan martabat

manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka pengembangan pembangunan

9

Page 10: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

sosial budaya, Pancasila merupakan sumber normative bagi peningkatan humanisasi

dalam bidang sosial budaya.

Sebagai kerangka kesadaran Pancasila dapat merupakan dorongan untuk (1)

Universalisasi yaitu, melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan struktur dan (2)

Transendentalisasi yaitu, meningkatkan derajat kemerdekaan manusia, dan kebebasan

spiritual (Koentowijoyo, 1986). Oleh karena itu suatu tugas yang sangat berat bagi

bangsa Indonesia pada pasca reformasi saat ini untuk mengembangkan aspek sosial

budaya dengan berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang telah terinci berdasakan nilai-nilai

kemanusiaan, nilai ketuhanan serta nilai keberadaban.

Adapun beberapa kebijakan pembangunan dibidang sosial budaya adalah:

a. Meningkatkan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung

dengan pendekatan paradigm sehat.

b. Mengambangkan dan membina kebudayaan nasional bangsa Indonesia yang

bersumber dari warisan leluhur bangsa, budaya nasional, yang mengandung nilai-

nilai universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan dibidang Hukum

Negara pada hakikatnya merupakan suatu masyarakat hukum. Seperti pada

pembukaan UUD 1945 telah menyiratkan bahwa Negara Indonesia harus berdasarkan

atas hukum sebagaimana diamanatkan sebagai berikut : “…maka disusunlah

kemerdekaan kebangsaan indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar negara…”.

Hal ini mengandung makna bahwa Negara Indonesia berdasarkan pada suatu Undang

Undang Dasar atau dengan kata lain, Negara Indonesia berdasarkan atas Hukum. Hal ini

4

Page 11: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

ditegaskan lagi dalam penjelasan sebagaimana terkandung dalam pembukaan UUD 1945,

sebagai berikut:

“Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hukum (rehsstaat)”.

“Pemerintah berdasarkan atas hukum (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme

(kekuasaan yang absolut)”.

Filsafat Pancasila meletakan landasan sifat kodrat manusia sebagai makhluk

individu dan makhluk sosial. Sila kedua Pancasila memeberikan landasan bahwa manusia

harus “...adil dan beradab...”. Adapun adil dalam pengertian ini adalah adil dalam

hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan sesama manusia dan dengan

masyarakat bangsa dan negaranya. Sila ketiga “ Persatuan indonesia” Pancasila

memberikan landasan bahwa pertahanan dan keamanan Negara haruslah mendasarkan

pada tujuan demi kepetingan warga dalam seluruh warra sebagai warga Negara. Dalam

sila kelima yaitu “…Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Hal ini berarti bahwa

dalam kehidupan Negara harus dijamin dan diwujudkan keadilan dan hal ini dilakukan

melalui peraturan perundang-undangan.

Adapun terwujudnya system hukum nasional yang bersumber pada pancasila dan

UUD 1945, melalui penataan hukum nasional, penginventarisasian dan penyesuaian

unsur-unsur tatanan hukum dalam rangka pembaharuan hukum nasional, peningkatan

kualitas penegakan dan tertib hukum, pembinaan aparatur hukum, sarana dan prasarana

hukum yang memadai serta peningkatan kesadaran, kepatuhan dan ketaatan hukum,

disiplin nasional serta lebih menghormati dan menjunjung tinggi hak asasi manusia demi

terwujudnya budaya hukum dalam rangka pembangunan dan pembaharuan hukum.

11

Page 12: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

Salah satu kebijakan pembangunan dibidang hukum adalah menata system hukum

nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama

dan hukum adat serta membaharui perundang-undangan warisan kolonial dan hukum

nasional yang diskriminitif, termasuk ketidak adilan gender dan ketidaksesuaiannya

dengan tuntutan reformasi melalui program legislasi.

4

Page 13: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Hakikat kedudukan Pancasila sebagai Paradigma pembangunan nasional adalah sebagai

landasan dalam pelaksanaan dan penerapan pembangunan yang sesuai dengan nilai-nilai

yang terkandung dalam tiap sila Pancasila. Hal itu demi terwujudnya kehidupan bangsa yang

berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dn kukuh baik kekuatan mental, moral serta

etikanya sebagai bangsa Indonesia.

Adapun penyelenggaraan pembangunan Negara dilaksanakan melalui pembangunan

nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, dan

hokum.

Dasar penyelenggaraan pembangunan nasional adalah Pancasila dan UUD 1945.

Apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan dari ideology Pancasila dan mekanisme UUD

1945, maka mengakibatkan ketidakseimbangan kekuasaan diantara lembaga-lambaga

Negara. Selain itu penyelenggaraan pembangunan nasional akan semakin jauh dari tujuan

dan cita-cita demokrasi dan kemerdekaan Indonesia. Hal ini ditandai dengan berlangsungnya

system kekuasaan yang absolut yang pada akhirnya melahirkan persaingan yang tidak sehat,

seerta banyak berkembang budaya korupsi, kolusi dan nepotisme.

13

Page 14: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah

ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran kami terima agar dalam penyusunan

makalah berikutnya penulis dapat lebih baik dalam menyusun makalah.

4

Page 15: Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik

DAFTA R PUSTAKA

Audi Seven, Suparyanti Yudi, dan Suprihatini Amin. (2005). Kewrganegaraan. Klaten: Cempaka Putih.

Budyanto . (2006). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Jutmini Sri, dan Winarno. (2004). Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: Erlangga.Kaelan, M.S. (1998). Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan.Yogyakarta: Paradigma.

. (2004). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

15