Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin...

123
IMAM KEPADA ALLAH Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul husna Kompetensi Dasar : 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna. 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 3.3 Menampilkan perilaku yang menceminkan keimanan terhap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an. Q. S. Al Baqarah 255 Q.S. Al A’raf : 180 - 181 Q.S. Al Mukminun : 116

Transcript of Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin...

Page 1: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

IMAM KEPADA ALLAH

Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam

Asmaul husna

Kompetensi Dasar : 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 3.3 Menampilkan perilaku yang menceminkan keimanan terhap 10 sifat Allah

dalam Asmaul Husna

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q. S. Al Baqarah 255

Q.S. Al A’raf : 180 - 181

Q.S. Al Mukminun : 116

IFTITAH .

1. Bacalah Al-Qur’an 5-10 menit sebelum memulai pelajaran!

2 Awali pelajaranmu dengan membaca doa belajar!

3. Bersikap baiklah kepada Allah swt. dan sesama makhluk-Nya!

4. Hayatilah keimanan kepada Allah dan terapkan dalam perilaku sehari-hari!

Page 2: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Pernahkah kamu memperhatikan diri dan alam sekitarmu? Siapakah pencipta

semua itu? Dialah Allah swt. pencipta alam beserta seluruh isinya. Dia menciptakan semua

itu dengan kehendak dan kuasa-Nya. Oleh karena itu, kita harus meyakini, memahami, serta

meneladani sifat-sifat Allah swt. khususnya yang terkandung dalam Asmaul Husna di dalam

kehidupan kita.

Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama sekaligus sebagai pondasi

dari rukun iman yang lain. Allah swt. adalah Zat yang Mahakuasa, yang menciptakan alam

beserta seluruh isinya sekaligus sebagai penjaga dan pengatur alam jagat ini, yang tidak

pernah merasa lelah, yang tidak pernah mengantuk, tidak pernah tidur, dan tidak merasa

berat menjaga keduanya. Dialah Allah swt. yang memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz

sebagai sifat kesempurnaan-Nya.

A. Sifat-Sifat Allah SWT.Allah swt. adalah Zat Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam beserta isinya.

Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur.

Dia tidak pernah merasa berat menjaga langit dan bumi beserta seluruh isinya. Allah swt.

memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz yang dimiliki-Nya sebagai kesempurnaan-Nya. Sifat

wajib artinya sifat yang harus dimiliki oleh Allah sebagai sifat kesempurnaan-Nya karena

Dia adalah segala-galanya. Hal ini tercermin pada sifat wajib yang 13 dan bila ditambah

dengan sifat maknawiyah yang ada 7 buah akan menjadi 20. Adapun sifat mustahil

adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sedangkan sifat jaiz, yaitu sifat

wenang (bebas). Artinya, Allah bebas berbuat sesuai dengan kuasa dan kehendak-Nya

atau dengan kata lain, Allah boleh berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan keinginan-

Nya.

Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah yang jumlahnya adalah

99 nama. Sebagai orang yang beriman, kita selalu dianjurkan untuk menyebut-Nya. Hal

ini tertera dalam hadis yang menyebutkan tentang Asmaul Husna berbunyi sebagai

berikut.

الوتر ويحب وتر الله وان ة الجن حفظهادخل اسمامن وتسعين تسعة ه لل ان( ماجه( ابن رواه

Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa menghapalnya (dengan meyakini kebenarannya) ia masuk surga. Sesungguhnya Allah Maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil." (HR Ibnu Majah).

Adapun sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut.

No Sifat wajib Artinya Sifat mustahil Artinya

1 Wujud Ada Adam Tidak ada

2 Qidam Terdahulu Hudus Baru

3 Baqa Kekal Fana Lenyap

4 Mukhalafatuhu

lil hawadis

Berbeda

dengan yang

Mumasalatuhu lil

hawadis

Serupa dengan

yang baru

Page 3: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

baru

5 Qiyamuhu

binafsih

Berdiri dengan

sendiri-Nya

Ihtiyaju bigairih Berhajat kepada

yang lain

6 Wahdaniah Esa Ta’addud Berbilang/berjumlah

7 Qudrat Berkuasa Ajzu Lemah

8 Iradat Berkehendak Karahah Terpaksa

9 I1mu Mengetahui Jahlun Bodoh

10 Hayat Hidup Maut Mati

11 Sama Mendengar Summun Tuli

12 Basar Melihat Umyun Buta

13 Kalam Berfirman Bukmun Bisu

Apabila sifat-sifat tersebut ditambah dengan sifat maknawiyah sebanyak tujuh

sifat, maka akan menjadi 20, yaitu sebagai berikut.

No Sifat Maknawiyah Artinya

1 Qadiran Mahakuasa

2 Muridan Maha Berkehendak

3 Aliman Maha Mengetahui

4 Hayyan Mahahidup

5 Sami'an Maha Mendengar

6 Basiran Maha Melihat

7 Mutakalliman Maha Berfirman

Selain sifat wajib dan mustahil tersebut, Allah juga mempunyai sifat jaiz yang

artinya boleh (bebas). Maksudnya, Allah bebas berbuat sesuatu dan bebas pula tidak

berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak dan kuasa-Nya.

TUGASSebutkan cara menghayati sifat Allah dalam kehidupan pribadimu! Buatlah

dalam bentuk tabel!

B. Sifat Allah dalam Asmaul HusnaSelain sifat kesempurnaan Allah swt. sebagaimana telah disebutkan, Allah juga

mempunyai nama-nama baik yang jumlahnya 99. Sebagai orang yang beriman, kita

dianjurkan untuk selalu menyebut-Nya. Firman Allah swt.

Artinya: Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam

Page 4: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al A’raf: 180).

RISALAHSurah Al lkhlas merupakan sebuah surah dalam Al Quran yang berisi ketegasan dan

kesaksian tauhid kepada Allah swt. Di dalamnya sifat keesaan Allah dan beberapa

Asmaul Husna-Nya benar-benar menjadi titik sentral. Konsekuensinya adalah bahwa

Allah tidak akan menerima dosa yang bernama syirik atau menyekutukan-Nya dengan

sesuatu yang lain.

Rasulullah Saw bersabda.

الوتر ويحب وتر الله وان ة الجن حفظهادخل اسمامن وتسعين تسعة ه لل ان( ماجه( ابن رواه

Artinya: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barangsiapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya), is masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Mahaganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil."(HR Ibnu Majah).

Adapun Asmaul Husna sebagaimana difirmankan Allah swt. dalam Al Quran dan

disabdakan oleh Rasullullah saw. jumlahnya ada 99, yaitu sebagai berikut.

No Asmaul Husna Artinya Ayat Rujukan

1 Ar Rahman Maha Pemurah (QS Al Fatihah: 3)

2 Ar Rahim Maha Pengasih (QS Al Fatihah: 3)

3 Al Malik Maharaja (QS Al Mu'minun: 116)

4 Al Quddus Mahasuci (QS Al Jumuah: 1)

5 As Salam Mahasejahtera (QS Al Hasyr: 23)

6 Al Mu'min Maha Terpercaya (QS Al Hasyr: 23)

7 Al Muhaimin Maha Memelihara (QS Al Hasyr: 23)

8 Al `Aziz Mahaperkasa (QS Ali Imran: 62)

9 Al Jabbar Kehendaknya Tak Dapat

Diingkari

(QS Al Hasyr: 23)

10 Al Mutakabbir Memiliki Kebesaran (QS Al Hasyr: 23)

11 Al Khaliq Maha Pencipta (QS Ar Ra'd: 16)

12 Al Bari' Mengadakan dari Tiada (QS Al Hasyr: 24)

13 Al Musawwir Membuat Bentuk (QS Al Hasyr: 24)

14 Al Gaffar Maha Pengampun (QS Al Baqarah: 235)

15 Al Qahhar Mahaperkasa (QS Ar Ra'd: 16)

16 Al Wahhab Maha Pemberi (QS Ali Imran: 8)

17 Ar Razzaq Maha Pemberi Rezeki (QS Az Zariyat: 58)

18 Al Fattah Maha membuka (hati) (QS Saba: 26)

19 Al 'Alim Maha Mengetahui (QS Al Baqarah: 29)

20 Al Qabid Maha Pengendali (QS Al Baqarah: 245)

21 Al Basit Maha Melapangkan (QS Ar Ra'd: 35)

22 Al Khafid Maha Merendahkan (HR At Turmuzi)

23 Ar Rafi' Maha Meninggikan (QS Al An'am: 83)

Page 5: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

24 Al Mu'iz Maha Terhormat (QS Ali Imran: 26)

25 Al Muzill Maha Menghinakan (QS Ali Imran: 26)

26 As Sami' Maha Mendengar (QS Al Isra: 1)

27 Al Basir Maha Melihat (QS Al Hadid: 4)

28 Al Hakam Maha Memutuskan Hukum (QS Al Mu'min: 48)

29 Al `Adl Maha adil (QS AI An'am: 115)

30 Al Latif Maha lembut (QS Al Mulk: 14)

30 Al Khabir Maha Mengetahui (QS Al An'am: 18)

32 Al Halim Maha Penyantun (QS Al Baqarah: 235)

33 Al `Azim Maha agung (QS Asy Syura: 4)

34 Al Gafur Maha Pengampun (QS Ali lmran: 89)

35 Asy Syakur Maha Menerima Syukur (QS Fatir: 30)

36 Al `Aliyy Maha tinggi (QS An Nisa: 34)

37 Al Kabir Maha besar (QS Ar Ra'd: 9)

38 Al Hafiz Maha Penjaga (QS Hud: 57)

39 Al Mugit Maha Pemelihara (QS An Nisa: 85)

40 Al Hasib Maha Pembuat Perhitungan (QS An Nisa: 6)

41 Al Jalil Maha luhur (QS Ar Rahman: 27)

42 Al Karim Maha mulia (QS An Naml: 40)

43 Ar Raqib Maha Mengawasi (QS Al Ahzab: 52)

44 Al Mujib Maha Mengabulkan (QS Hud: 61)

45 Al Wasi' Maha luas (QS Al Baqarah: 268)

46 Al Hakim Maha bijaksana (QS Al An'am: 18)

47 Al Wadud Maha Mengasihi (QS Al Buruj: 14)

48 AI Majid Maha mulia (QS Al Buruj: 15)

49 Al Ba'is Maha Membangkitkan (QS Yasin: 52)

50 Asy Syahid Maha Menyaksikan (QS Al Maidah: 117)

51 Al Haqq Maha benar (QS Taha: 114)

52 Al Wakil Maha Pemelihara (QS Al An'am: 102)

53 Al Qawiyy Maha kuat (QS Al Anfal: 52)

54 Al Matin Maha kokoh (QS Az Zariyat: 58)

55 Al Waliyy Maha Melindungi (QS An Nisa: 45)

56 Al Hamid Maha Terpuji (QS An Nisa: 31)

57 Al Muhsi Maha Menghitung (QS Maryam: 94)

58 Al Mubdi Maha Memulai (QS AI Buruj: 13)

59 Al Mu'id Maha Mengembalikan (QS Ar Rum: 27)

60 Al Muhyi Maha Menghidupkan (QS Ar Rum: 50)

61 Al Mumit Maha Mematikan (QS Al Mu'min: 68)

Page 6: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

62 Al Hayy Maha hidup (QS Taha: 111)

63 Al Qayyum Maha mandiri (QS Taha: 11)

64 Al Wajid Maha Menemukan (QS Ad Duha: 6-8)

65 Al Majid Maha Mulia (QS hud: 73)

66 Al Ahad Maha Esa (QS Al lkhlas: 1)

67 Al Wahid Maha Tunggal (QS Al Baqarah: 133)

68 As Samad Maha Dibutuhkan (QS Al Ikhlas: 2)

69 Al Qadir Maha kuat (QS Al Baqarah: 20)

70 Al Muqtadir Maha Berkuasa (QS Al Qamar: 42)

71 Al Mugaddim Maha Mendahulukan (QS Qaf: 28)

72 Al Mu'akhkhir Maha Mengakhirkan (QS Ibrahim: 42)

73 Al Awwal Maha Permulaan (QS Al Hadid: 3)

74 Al Akhir Maha akhir (QS Al Hadid: 3)

75 Az Zahir Maha nyata (QS Al Hadid: 3)

76 Al Batin Maha gaib (QS Al Hadid: 3)

77 Al Wali Maha Memerintah (QS Ar Ra'd: 11)

78 Al Muta'ali Maha tinggi (QS Ar Ra'd: 9)

79 Al Barr Maha dermawan (QS At Tur: 28)

80 At Tawwab Maha Penerima Tobat (QS An Nisa: 16)

81 AI Muntagim Maha Penyiksa (QS As Sajadah: 22)

82 Al 'Afuww Maha Pemaaf (QS An Nisa: 99)

83 Ar Rauf Maha Pengasih (QS Al Baqarah: 207)

84 Malik Al Mulk Maha Penguasa Kerajaan (QS Ali Imran: 26)

85 Zul Jalal wa Al Ikram Maha Pemilik Keagungan

dan Kemuliaan

(QS Ar Rahman: 27)

86 Al Mugsit Maha adil (QS An Nur: 47)

87 Al Jami' Maha Pengumpul (QS Saba: 26)

88 Al Ganiyy Maha kaya (QS Al Baqarah: 267)

89 Al Mugni Maha Mencukupi (QS An Najm: 48)

90 Al Mani' Maha Mencegah (HR At Turmuzi)

91 Ad Darr Maha Pemberi Derita (QS Al An'am: 17)

92 An Nafi' Maha Pemberi Keman-faatan (QS Al Fath: 11)

93 An Nur Maha Bercahaya (QS An Nu 35)

94 Al Hadi Maha Pemberi Petunjuk (QS Al Hajj: 54)

95 Al Badi' Maha Pencipta (QS AI Baqarah: 117)

96 Al Baqi Maha kekal (QS Taha: 73)

97 Al Waris Maha Mewarisi (QS Al Hijr: 23)

98 Ar Rasyid Maha pandai (QS Al Jin: 10)

Page 7: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

99 As Sabur Maha sabar (HR At Turmuzi)

1. Ar RahmanSebagaimana dijelaskan dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi karya M. Quraish

Shihab, semua kata yang terdiri dari huruf ra, ha, dan mim, mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan kehalusan. Akan tetapi, khusus untuk nama dan sifat Ar Rahman yang juga berakar sama dengan huruf-huruf tersebut tidak dapat disandang, kecuali hanya oleh Allah swt. Oleh karena itu, ada ayat Al Quran yang mengajak manusia menyembah-Nya dengan menggunakan kata Ar-Rahman sebagai ganti kata Allah atau menyebut kedua kata tersebut sejajar dan bersamaan, yaitu sebagai berikut:

Artinya: "Katakanlah; Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia memunyai Asmaul Husna nama-nama yang terbaik." (QS Al Isra: 110).

Berdasarkan ayat tersebut, Allah adalah satu-satunya yang paling berhak disembah. Dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan bahwa Allah swt. berfirman yang artinya: "Aku adalah Ar Rahman, Aku menciptakan rahim, Kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya (silaturahim) akan Kusambung (rahmat-Ku) untuknya dan siapa yang memutuskannya, Kuputuskan (rahmat-Ku baginya)." (HR Abu Daud dan At Turmuzi).

Muhammad Abduh berpendapat bahwa Ar Rahman adalah rahmat Tuhan yang sempurna, tetapi sifatnya sementara dan yang dicurahkan-Nya kepada semua makhluk, baik mukmin ataupun kafir. Akan tetapi, karena sementaranya itu, maka is hanya berupa rahmat di dunia saja dan tidak bersifat abadi. Rasulullah saw. memberikan sebuah ilustrasi melalui hadisnya menyangkut besarnya rahmat Allah yang artinya: "Allah swt. menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk, (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kakinya dari anaknya terdorongoleh rahmat kasih sayang, khawatir jangan sampai menyakitinya." (HR Muslim).

Al Ghazali berpendapat bahwa buah yang dihasilkan seseorang yang dihasilkan oleh sifat rahman ini pada kehidupan seseorang, antara lain is akan menebarkan kasih sayang kepada sesamanya yang lengah dan lemah serta mengalihkan hal tersebut menuju jalan Allah. Ia pun tidak akan ragu mencurahkan kasih sayang tersebut kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama bahkan tingkat keimanannya serta memberi pula rahmat dan kasih sayang kepada makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang mati.

2. Ar RahimKetika disebutkan kata rahim, pasti yang terlintas adalah ibu yang memiliki anak

dan pikiran kita akan melayang pada kasih sayang yang dicurahkan sang Ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan diduga bahwa sifat kasih sayang atau rahmat Tuhan akan sama dengan sifat rahmat ibu tersebut. Kita harus meyakini bahwa kasih sayang Tuhan tidak akan pernah sepadan dengan kasih sayang ibu. Allah adalah wujud yang tidak dapat dipersamakan, baik dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya dengan apa pun. Rahmat kasih sayang Allah tidak terhingga (QS Al Araf 156) dan dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan bahwa Allah swt. berfirman yang artinya, "Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku." (HR Bukhari dan Muslim).

Page 8: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

At Rahim artinya adalah Maha Pengasih dan nama ini terdapat dalam Al Quran Surah Al Fatihah Ayat 3 sebagaimana pula nama At Rahman. Sebagai mukmin kita menyebut nama ini beberapa kali, khususnya pada saat salat. Melalui pemahaman akan sifat ini, kita dianjurkan untuk mencontoh sifat Allah tersebut untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja sifat At Rahim Allah sudah tentu dalam kapasitas dan substansi yang jauh lebih sempurna dari sifat manusia.

Silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Rahim juga berarti peranakan (kandungan) yang melahirkan kasih sayang. Kerabat pun dinamakan rahim karena kasih sayang yang terjalin di antara anggota-anggotanya. Menurut Muhammad Abduh, kata rahim yang polanya menunjukkan kemantapan dan kesinambungan, menunjuk kepada sifat zat Allah atau menunjukkan kepada kesinambungan dan kemantapan nikmat-Nya. Kemantapan dan kesinambungan hanya dapat terwujud di akhirat kelak. Di sisi lain, rahmat ukhrawi hanya diraih oleh orang yang taat dan bertakwa sebagaimana diungkapkan dalam ayat berikut ini.

Artinya: "Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang balk? Katakanlah: Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Al Araf: 32).

3. As SahurArti dari As Sabur adalah Maha Penyabar. Seseorang yang menahan gejolak

hatinya dinamakan sabar. Ada yang memahami sifat ini dalam arti melimpahkan kemampuan bersabar ke hati hambahamba-Nya. Kemampuan bersabar bagi manusia memang diakui oleh para pakar ilmu jiwa. Salah seorang di antaranya adalah Freud yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan memikul sesuatu yang tidak disenanginya dan mendapat kenikmatan di balik itu.

Sifat sabar yang dimiliki Allah swt. harus kita contoh dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Imam Ghazali mengartikan kata As Sabur sebagai sikap yang tidak terdorong oleh ketergesaan sehingga bergegas melakukan sesuatu sebelum waktunya, tetapi meletakkan sesuatu dengan kadar tertentu dan memberlakukannya dengan aturan-aturan tertentu pula.

Uraian Al Quran tentang sabar adalah kebajikan dan kedudukan tertinggi yang diperoleh seseorang karena kesabarannya. Firman Allah dalam Al Quran.

Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az Zumar: 10).

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah: 153).

Page 9: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Semua ganjaran amal ditetapkan Allah kadarnya, kecuali ganjaran kesabaran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat tersebut. Oleh karena itu, puasa yang inti pelaksanaannya adalah sabar dinyatakan oleh Allah melalui hadis qudsi "Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang yang akan memberi (menetapkan ganjaran bagi pelakunya." Sabar memang selalu pahit awalnya, namun akan berbuah manis pada akhirnya. Hanya sekali Allah memberi kebebasan manusia untuk bersabar atau tidak, yaitu ketika orang-orang durhaka dipersilakan masuk ke neraka (QS At Tur: 16). Manusia yang meneladani sifat ini, dituntut untuk melaksanakan petunjuk Allah tersebut dalam menjalani kesabaran sambil juga tetap menghayati makna As Sabur sehingga dapat dilakukan sekuat kemampuan.

4. Al Barr

Allah bersifat Al. Barr dipahami bahwa Allah memberikan aneka anugerah untuk

kemaslahatan makhluk-Nya. Anugerah Allah sangat luas yang tidak terbilang atau tidak

terhingga. Firman Allah swt.

Artinya: "Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang." (QS At Tur: 28).

Ada pula yang memahami bahwa Allah senantiasa menepati janji dan Dia selalu menghendaki kebaikan untuk hamba-hamba-Nya serta kemudahan buat mereka (QS Al Baqarah: 185). Aneka anugerah diberikan Allah semata-mata atas dasar kasih sayang-Nya. Adapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat tertentu dari hal tersebut. Seorang hamba yang meneladani sifat ini hendaknya selalu mendasari sesuatu dengan maksud yang balk dan memberikan hal-hal yang bermanfaat kepada manusia atau makhluk Allah yang lainnya. kita pun harus senantiasa ingat bahwa Allah tidak menghendaki kesukaran bagi kita dan pasti akan menepati janji-Nya.

5. Asy SyakurAsy Syakur diartikan sebagai Allah yang mengembangkan dari amalan hamba-

hamba-Nya meskipun sedikit dan melipatgandakan ganjarannya (QS Al Baqarah: 261). Manusia wajib bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah kepada kits. Firman Allah berkaitan dengan syukur ini, antara lain sebagai berikut:

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7).

Makna dan kapasitas Syakur Allah dan manusia pasti berbeda. Pada hakikatnya,

setiap pekerjaan atau sesuatu yang baik lahir di alam ini adalah atas izin Allah semata.

Apa yang balk dari did kita pun berasal dari Allah semata. Oleh karena itu, pujian apa pun

yang kita sampaikan kepada siapa pun, akhirnya akan kembali pada Allah juga. Itulah

sebabnya kita diajarkan untuk mengucapkan hamdalah apabila kita bersyukur atas

nikmat-Nya.

6. Al Adil (Maha adil)

Pengertian adil secara umum adalah meletakkan segala sesuatu pada

tempatnya. Menurut pengertian Islam, adil adalah menentukan suatu hukum

Page 10: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

berlandaskan kebenaran. Keadilan Allah adalah keadilan yang hakiki dart berlaku bagi

seluruh hamba-Nya. Firman Allah swt.

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-Nya" (QS Fussilat: 46).

Berdasarkan ayat tersebut, Allah menentukan hukuman dan pahala sesuai

dengan keadilan-Nya. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kezaliman dalam kehidupan

hamba-Nya, Allah memerintahkan kepada manusia supaya berbuat adil terhadap

sesamanya. Firman Allah swt.

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl: 90)

7. Al Gaffar (Maha Pengampun)Manusia dalam hidupnya selalu mengalami tarik menarik antara perbuatan dan

buruk. Menurut Islam, perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan ketentuan agama. Jika menyimpang, maka perbuatan itu termasuk perbuatan tidak baik dan berdosa. Dosa ada yang kecil dan ada yang besar. Akan tetapi, barang siapa yang berdosa dan selama ia bertobat serta tidak akan mengulangi perbuatan buruknya, maka ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun.

Firman Allah SWT.

Artinya : Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( QS. Sad : 66)

a. Tauhid dalam ibadah dan doa, yaitu dengan hanya menyembah dan memohon kepada Allah SWT.

b. Tauhid dalam dakwah dan pendidikan karena hanya Allah yang kuasa membukakan pintu hati dan akal pikiran manusia.

c. Tauhid dalam berekonomi, yaitu bahwa hanya Allah yang mampu membukakan pintu rezeki umat manusia.

d. Tauhid dalam manfaat, yaitu bahwa Allah kuasa memahami manfaat dan keberhasilan pada diri manusia serta mencabutnya.

e. Tauhid dalam mudarat, yaitu hanya Allah yang mampu mendatangkan dan menghilangkan bencana, petaka dan musibah.

f. Tauhid dalam ucapan, yaitu bismillah, alhamdulillah, insya Allah, dan lain-lain.

8. Al Hakim (Mahabijaksana)Semua makhluk yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia karena satu dengan

yang lainnya selalu terkait dan Baling membutuhkan. Semuanya itu berdasarkan kebijaksanaan Allah. Demikian pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada

Page 11: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

manusia. Apabila dalam keadaan yang sulit, Allah memberikan keringanan, tetapi bila keadaan sudah biasa, maka keringanan itu kembali seperti semula. Firman Allah SWT.

Artinya: "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui. " (QS Az Zukhruf : 84).

9. Al Maliku (Maha Merajai)Allah-lah yang merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada

batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya serta tidak ada satu pun yang terlepas dari kemahakuasaan-Nya. Firman Allah SWT.

Artinya: 'Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Dia. Tuhan (yang memunyai) Arsy yang mulia. " (QS Al Mukminun: 116).

10. Al Hasib (Maha Menghitung)Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan perhitungan yang

teliti dan tepat. Artinya, segala sesuatu tercipta sesuai dengan kadarnya masing-masing. Demikian pula dengan perhitungan amal manusia selama hidup di dunia. Baik atau buruknya amal tersebut akan mendapat balasan seadil-adilnya di akhirat kelak karena tidak ada kesulitan bagi Allah untuk menghitungnya. Firman Allah SWT.

Artinya: “Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.” (QS An Nisa: 86).

Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula ketika kita berdoa, hendaknya terlebih dahulu menyebut asma-Nya (lihat QS Al A'raf 180).

TUGAS Sebutkan minimal dua puluh Asmaul Husna selain yang terdapat dalam

pembahasan sub bab ini beserta cara menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari! Buatlah dalam bentuk table

C. Tanda Penghayatan Iman Kepada AllahDalam kehidupan sehari-hari, manusia harus mencontoh dan mengamalkan

sifat-sifat Allah yang tertera dalam Asmaul Husna sebagaimana sudah disebutkan. Agar manusia dapat melaksanakan hal tersebut, manusia harus menundukkan dan menjinakkan hawa nafsunya. Mengenai hawa nafsu, Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an.

Artinya: "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan-ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yusuf: 53).

Page 12: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Imam Ghazali juga menyatakan bahwa hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia daripada setan. Jika manusia mampu menundukkan hawa nafsunya, maka is mampu menundukkan setan karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk menjerumuskan dirinya sendiri.

Orang yang benar-benar menghayati terhadap iman kepada Allah, tentu dia memiliki tanda sebagai cermin penghayatannya tersebut. Ada pun tanda-tandanya, antara lain sebagai berikut :1. Rajin beribadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.2. Berbudi luhur dan memiliki sopan santun, baik dalam perbuatan maupun

perkataannya.Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut.

يؤذ فال االخر واليوم بالله من يؤ كان من صلعم الله رسول قل هريرة ابى عن

واليوم بالله يؤمن كان ومن ضيفه فليكرم واالخر بالله يؤمن كان ومن جاره

( البخارى ( رواه اوليصمت خيرا فليقل االخر

Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah maupun hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan bari akhir, hendaklah memuliakan para tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah is berkata baik atau diam saja." (HR Bukhari).

3. Bersifat sabar, tabah, dan tawakal.4. Bersyukur atas nikmat dari Allah SWT.5. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.6. Yakin akan keadilan Allah karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya yang

setimpal.

DISKUSIMenurut pendapatmu, manakah yang lebih penting, ibadah mahdah atau gairu

mahdah? Jelaskanlah beserta alasannya!

D. Hikmah Beriman kepada AllahBeriman kepada Allah mengandung banyak hikmah, antara lain sebagai berikut.

1. Akan mengingatkan kita untuk bersikap tawadu atau rendah hati dan tidak sombong. Dirinya akan menyadari bahwa sebagai makhluk yang lemah, is tidak ada artinya di hadapan Allah SWT.

2. Akan melatih istikamah dalam kebenaran. Berani mengatakan benar jika memang itu benar dan berani mengatakan salah jika itu memang salah.

3. Memupuk sifat qanaah atau menerima dengan ikhlas semua pemberian Allah setelah berusaha dan berdoa.

4. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi persoalan, dia sadar bahwa putus asa adalah sifat orang yang kafir.

5. Ia akan mampu menerima kritik atau saran yang konstruktif.6. Bersyukur atas nikmat pemberian Allah dan bersabar apabila ia mendapat cobaan.

TUGASSebutkan sikap positif yang dapat muncul dari keimanan terhadap Allah!Allah memberi balasan sesuai dengan keadilan-Nya. Barang siapa berdosa dan

bertobat serta tidak mengulangi keburukannya, ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun. Demikian pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Allah memberi perintah sesuai dengan kondisinya. Allah merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah

Page 13: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya. Tidak ada satu pun yang lepas dari kemahakuasaan-Nya. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan tepat. Demikian pula perhitungan aural manusia selama di dunia. Baik atau buruk amal tersebut akan dibalas seadil-adilnya di akhirat dan tidak sulit bagi Allah menghitungnya. Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

IMTIHANA. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!

1. Orang beriman kepada Allah dan rukun iman lainnya disebut....a. Muttaqin d. Mukhlisb. Muhsin e. Mukminc. Muslim

2. Alah SWT. mustahil bersifat hudus karena Allah bersifat....a. Qidam d. Baqa b. Qudrat e. Iradatc. Wahdaniah

3. Allah SWT. bersifat baqa dan mustahil Dia bersifat....a. Jahlun d. Ta’addudb. Fana e. Adamc. Ajzu

4. Mustahil Allah bersifat jahlun karena Dia mempunyai sifat.... a. Ilmu d. Basarb. Hayat e. Kalamc. Sama’

5. Allah SWT. wajib bersifat wahdaniah sehingga mustahil Dia bersifat.... a. Ajzu d. Mautb. Karahah e. Fanac. Ta’addud

6. Ihtiyaju bigairih adalah mustahil bagi Allah berhajat kepada yang lain karena Dia mempunyai sifat wajib....a. Wujud d. Qudratb. Qidam e. Mukhalafatuhu lilhawadisc. Baqa

7. احد الله هو قلAyat ini menunjukkan bahwa Allah bersifat ….a. Qudrat d. Hayatb. Wahdaniah e. Sama' c. Ilmu

8. Karahah adalah mustahil bagi Allah karena Dia mempunyai sifat wajib yaitu....a. Wahdaniah d. Ilmub. Qudrat e. Hayat c. Iradat

9. Arti ilmu adalah....a. Kuasa d. Hidupb. Berkehendak e. Melihatc. Mengetahui

Page 14: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

10. Tidak mungkin Allah swt. bersikap maut karena Dia bersifat....a. Wahdaniah d. Ilmub. Qudrat e. Hayatc. Iradat

11. Mustahil Allah bersifat ama karena Dia bersifat....a. Qudrat d. Hayatb. Iradat e. Basarc. Ilmu

12. Maha Berkehendak adalah salah satu sifat wajib bagi Allah yaitu....a. Hayyan d. Mutakallimanb. Muridan e. Basiranc. Sami'an

13. Allah disebut juga Al Hakim yang artinya.... a. Mahabijaksanab. Maha Menguasai c. Maha Pengampun d. Maha Merajaie. Maha Menghitung

14. Arti dari Asmaul Husna adalah nama-nama yang....a. Terkenal d. Baik b. Gagah e. Indah c. Suci

15. Al Bari' adalah salah satu Asmaul Husna yang artinya....a. Maha perkasab. Maha Penyantun c. Maha Pembuat d. Maha mulia e. Maha Pemberi

16. Al Azim artinya....a. Maha agung d. Maha Mengetahuib. Mahamulia e. Maha Penciptac. Maha Penyayang

17. QS An Nahl:90 memerintahkan kita untuk berbuat....a. Jujur dan ikhlasb. Makruf nahi munkar c. Baik dan ramah d. Kebaikan dan ikhlas e. Adil dan baik

18. Allah swt. Maha Pengampun dan akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat karena Allah memiliki nama.... a. Al Hasib d. Al Hadib. Al Malik e. Al Hakim c. Al Gaffar

19. Allah swt. memiliki nama Al Jabbar yang artinya ....a. Maha Mendengar d. Maha Merajaib. Maha Terpercaya e. Maha sucic. Maha kuasa

20. وتسعين تسعة Artinya....a. 100 d. 99,9b. 99 e. 9,99c. 999

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!1. Apakah yang dimaksud dengan iman?

Page 15: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

2. Sebutkanlah sifat wajib bagi Allah beserta artinya! 3. Sebutkanlah sifat mustahil bagi Allah beserta artinya! 4. Jelaskanlah pengertian dari Asmaul Husna!5. Apabila seseorang ingin memakai nama Asmaul Husna sebagai namanya,

hendaknya ia mengawali dengan kata Abdun. Mengapa? Jelaskan! 6. Apakah maksud bahwa Allah swt bersifat jaiz? 7. Tulislah dalil naqli bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan! 8. Jelaskan pendapatmu mengapa tidak ada tuhan lain selain Allah swt.!

9. Apakah yang dimaksud dengan ahkamul hakimin? Jelaskan!

10. Bagaimana pendapatmu jika Allah swt. tidak bersifat adil? Jelaskan!

Page 16: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

KHUSNUDZON

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Kompetensi Dasar : 4.1. Menyebutkan pengertian perilaku husnudzan4.2. Menyebutkan contoh-contoh perilaku husnudzan terhadap Allah, diri

sendiri, dan sesama manusia4.3. Membiasakan perilaku husnudzan dalam kehidupan sehari-hari

TARTILAN

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q. S. Al Hujarat : 12

Q.S. Al Baqarah : 45

Q.S. Ali Imran 134 – 135

MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lain, bahkan dengan malaikat sekalipun. Kemuliaan manusia nampak ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Adam sebagai Khalifah-Nya di muka bumi dengan misi beribadah kepada-Nya. Kehendak Allah tersebut berdasarkan perencanaan yang sangat matang, sehingga ketika para malaikat mempertanyakan rencana Allah tersebut, Allah menjawabnya:

“Sungguh Aku mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 30)

Page 17: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Namun kemuliaan itu sangat erat kaitannya dengan komitmen manusia itu sendiri dengan menjaga perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk Allah yang lain. Karena itu agar kemuliaan tetap terjaga, manusia harus tetap berperilaku yang baik (terpuji) atau ber akhlaqul karimah. Sebagaimana Nabi bersabda

﴾الترمذى ﴿رواه خلقا احسنهم المؤمنين اكملArtinya: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik

akhlaknya.” (HR Tirmidzi)

Akhlakul karimah atau akhlaq terpuji adalah perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam hubungannya dengan sang khaliq (Allah SWT), dengan sesama manusia dan dengan makhluk Allah yang lainnya. Dan diantara akhlak yang terpuji adalah :1. Husnuzzan kepada Allah SWT2. Husnuzzan terhadap diri sendiri3. Husnuzzan kepada sesama manusia

1. HUSNUZZAN KEPADA ALLAHa. Pengertian Husnuzzan kepada Allah

Husnuzzan artinya berprasangka baik atau biasa disebut positive thingking Husnuzzan kepada Allah artinya berprasangka baik kepada Allah SWT. yaitu selalu meyakini bahwa apa saja yang Allah berikan kepada manusia baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan, pasti bermanfaat bagi menusia itu sendiri, Sebagaimana Firman-Nya

Artinya : “ .... Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS. Ali Imran ; 191)

Dan mengakui bahwa apa saja yang baik itu datangnya dari Allah, sedangkan yang buruk adalah dari diri manusia itu sendiri. Sebagaimana Firman-Nya :

Artinya : “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri ... “ (QS.An-Nisa ; 79)

Lawan dari husnuzzan adalah su’uzzan biasa disebut dengan negative thingking artinya berprasangka buruk. Su’uzzan kepada Allah berarti berprasangka buruk kepada Allah SWT, yaitu menganggap bahwa sumber segala bencana atau melapataka adalah Allah, dan manusia yang bersifat seperti ini tidak akan pernak mensyukuri nikmat Allah apapun bentuknya, sehingga tidak akan bisa hidup qana’ah.

Husnuzzan kepada Allah SWT merupakan salah satu dari beberap macam keyakinan. Hal tersebut menurut keadaan manusia yang mengamalkan terbagi menjadi dua golongan, yaitu yang bersifat khusus dan yang bersifat umum. Yang termasuk khusus adalah golongan para ulama, orang-orang yang taat dan dekat kepada Allah SWT. Bagi orang yang khusus mengetahui betapa Allah SWT telah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada manusia dan dan makhluk lain dimuka bumi ini. Mreka telah merasakan kenikmatan dari sifat rahman ddan rahimnya Allah SWT, ia mlihat semuanya adalah anugerah dari Allah SWT juga., berprasangka baik (berhusnuzhan) ekpada Allah. Ia tidak berkeluh kesah terhadap apa saja yang menimpanya, seumpama musibah merenggut harta benda dan nyawa diri dan keluarganya. Ia menerima dengan

Page 18: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

syukur dan penuh harapan kepada Allah, bahkan mengharap ridha Allah atas kejadian dan peristiwa tersebut.

Husnuzhan orang wam kepada Allah SWT, karena mereka telah erasakan dan menikmati pemberian Allah bagi dirinya dan alam semesta. Maka timbullah ras syukur dan terima kasih yang tak terhingga kapada Allah dengan diikuti kedekatan dan ketakwaan dalam ibadah dan amal.

Berprasangka baik kepada Allah merupakan salah satu dasar utama manusia membangun hubungan dengan Allah SWT. Karena Allah SWT terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepada-Nya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamba kepada-Nya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari mempertegas hal ini,

Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda : “Allah Ta’ala

berfirman : “Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil“. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Orang yang berbaik sangka kepada Allah tentu meiliki akhlak yang baik (sifat terpuji) karena selalu merasa dimana saja berada diawasi oleh Allah SWT.. Akhlak yang baik merupakan modal yang lebih berharga dibanding dengan modal harta kekayaan. Selain itu akhlak yang baik dapat meninggikan derajat dan martabat di hadapan manusia, sekaligus menyempurnakan iman kepada Allah SWT dan mendekatkan hubungan kita kepada-Nya.

Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan kepada kita:

﴾رواه الترمذىاكمل المؤمنين احسنهم خلقا ﴿

Artinya: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Tirmidzi)

Dengan demikian husnuzzan kepada Allah SWT dapat tumbuh dan berkembang pada diri seseorang apabila dilandasi oleh aqidah atau keyakinan yang kuiat. Diantara sikap yang harus diwujudkan sebagai dasar dalam berhusnuzzhan kepada Allah adalah seperti berikut :

1). Meyakini bahwa allah itu Maha Esa ( Tauhid ) 2). Bertakwa kepada Allah SWT

3). Beribadah dan berdoa kepada Allah 4). Berserah diri kepada Allah (tawakal)

5). Menerima dengan ihlas semua keputusan Allah

b. Contoh-contoh perilaku husnuzzan kepada Allah SWT.

Diantara sikap perilaku terpuji yang dilaksanakan oleh orang yang berbaik sangka kepada Allah ialah syukur dan sabar.

Page 19: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

1). Syukur

Kata syukur berasal dari bahasa Arab, yang artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur ialah berterima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.

Dengan kata lain syukur berarti mempergunakan nikmat Allah menurut yang dikehendaki oleh Allah, dan dalam istilah populernya dinamakan syukur nikmat. Sedangkan mempergunakan nikmat Allah tidak pada tempatnya ; unpama mata untuk melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah atau yang haram, mulut untuk berbicara yang kotor, memperoleh rizki untuk berbuat kemaksiatan, bukan dinamakan syukur, tetapi kufur nukmat.

Syukur seorang hamba kepada Allah adalah dengan memuji dan menyebut serta mempergunakan nikmat itu. Kebaikan sesuai dengan maksud Allah memberikan nikmat itu. Kebaikan seorang hamba kepada Tuhannya ialah ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Tuhannya. Sedangkan kebaikan Tuhan terhadap hamba-Nya ialah memberi nikmat itu dan memberikan taufik-Nya. Karena itu dapat dikatakan bahwa syukur hamba yang sebenarnya ialah menuturkan dengan lidahnya, mengakui dengn hatinya akan nikmat Tuhannya, dan mempergunakan nikmat itu sesuai yang dikehendaki Tuhannya.

Dalam Al-Quran Allah SWT. menegaskan bahwa apabila manusia mensyukuri nikmat-Nya, maka Ia akan menambah nikmat itu, dan apabila manusia tidak berterima kasih atas nikmat-Nya, Allah akan mengurangi atau mencabut nikmat itu dari manusia sebagai hukuman kekufurannya. Sebagaimana firma-Nya :

Artinys : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” ( QS. Ibrahim ; 7 )

Pada umunya manusia itu lalai dan tidak manyadari nilai nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, dan apabila nikmat itu telah dicabut oleh Allah dari padanya, maka barulah ia merasakan serta menyadarinya. Seperti nikmat kesehatan, sehat jasmani dan sehat rohani, dll dalam hidup dan kehidupannya. Allah berfirman :

Artinya : “Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS. An-Naml ; 40 )

Cara bersyukur kepad Allah SWT ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia Allah SWT utnuk hal-hal yang diridai-Nya yaitu :

1). Bersyukur dengan hati, ialah mengakui dan menyadari bahwa segala nikmat yang diperoleh manusia, merupakan karunia Allah SWT semata.

2). Bersyukur dengan lidah, ialah mengucapkan Alhamdulillah, atau dengan kalimat zikir yang lain

3). Bersyukur dengan amal perbuatan, ialah melaksanakan shalat, beribadah haji, berbakti kepada kedua orang tua.

4). Bersyukur dengan harta benda, ialah membelanjakan hartanya di jalan Allah

Page 20: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

2). Sabar

Sabar (ash shabr) dapat diartikan dengan “menahan” (al habs). Dari sini sabar dimaknai sebagai upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencapai rida Allah.

Perhatikan firman Allah berikut ini :

Artinya : “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), ( QS. Ar-Ra’d ; 22 )

Untuk mengetahui sampai dimana kadar iman seseorang kepada Allah SWT, maka Allah SWT selalu menguji, dan manusia tidak akan lepas dari segala ujian yang menimpanya, baik musibah yang berhubungan dengan pribadi, maupun yang menimpa pada sekelompok manusia atau bangsa. Terhadap semua ujian itu, maka hanya sabarlah yang memancarkan sinar dan memelihara seorang muslim dari jatuh kepada kebinasaan, memberikan hidayah dan menjaga dari putus asa..

Sabar adalah poros sekaligus asas segala macam kemuliaan akhlak. Muhammad Al Khudhairi mengungkapkan bahwa saat kita menelusuri kebaikan serta keutamaan, maka kita akan menemukan bahwa sabar selalu menjadi asas dan landasannya.

‘Iffah [menjaga kesucian diri] misalnya, adalah bentuk kesabaran dalam menahan diri dari memperturutkan syahwat.

Syukur adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat yang telah Allah karuniakan.

Qana’ah [merasa cukup dengan apa yang ada] adalah sabar dengan menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.

Hilm [lemah-lembut] adalah kesabaran dalam menahan dan mengendalikan amarah.

Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas dendam. Demikian pula akhlak-akhlak mulia lainnya. Semuanya saling berkaitan. Faktor-faktor pengukuh agama semuanya bersumbu pada kesabaran, hanya nama dan jenisnya saja yang berbeda.

Melatih kesabaran bisa melalui beberapa cara, antara lain: Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, dengan memperbanyak

ibadah; salat, puasa, terutama membaca ayat-ayat suci Alquran. Memperbanyak membaca Alquran bisa meredam nafsu marah/emosi. (Ingat kisah masuk Islamnya Umar bin Khatob karena lantunan bacaan ayat suci Alquran oleh saudara perempuannya)

Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama; bersikap kasar, menyebar fitnah, dan perbuatan-perbuatan mungkar lainnya seperti minum-minuman keras, berjudi, dan lain-lain.

Memilih lingkungan pergaulan. Memilih bergaul dengan orang-orang yang mempunyai akhlak yang baik, sabar dan senantiasa beribadah kepada Allah tentu akan lebih memberikan peluang besar untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan baik mereka dibanding bergaul dengan orang-orang yang mempunyai sifat-sifat sebaliknya

Page 21: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

c. Cara mewujudkan Husnuzzan kepada AllahHusnuzzan kepadaAllah Swt. dapat diwujdkan dengan bersikap dan berperilaku

sebagai berikut : Bila kita melakukan sesuatu bersikap optimis, artinya usaha positif yang sedang

dilakukannya dengan cara tawakal kepada Allah akan memperoleh pertolongan Allah sehingga berhasil.

Berdoa kepada Allah atas pengampunan dosa-dosanya, arinya seorang muslim yang telah berbuat salah tidak berputus asa akan tetapi memohon langsung pengampunan kesalahan kepada Allah SWT.

Berserah diri kepada Allah SWT (tawakal) Tidak berkeluh kesah apalagi berputus asa apabila mendapat musibah, artinya

jika telah mendapat musibah, maka kita bersikap menyadari bahwa musibah itu merupakan ujian dari Allah SWT

Bertakwa Kepada Allah SWT.

2. HUSNUZZAN TERHADAP DIRI SENDIRIHusnuzzan (Berprasangka baik) kepada diri sendiri artinya senantiasa memandang

positif (positive thingking) terhadap diri sendiri. Meyakini dan berusaha menggali segala potensi kebaikan yang ada dalam diri kita untuk kemudian memanfaatkan sebesar-besarnya untuk kehidupan.

Orang yang husnuzzan atau berbaik sangka terhadap diri sendiri, tetntu akan berperilaku terpuji terhadap dirinya sendiri, seperti percaya diri, gigih, berinisiatif, dan rela berkorban.

a. Percaya diriPercaya diri atau biasa disebut dengan istilah PD, harus dimiliki oleh orang-orang

yang berakhlakul karimah, karena percaya diri termasuk sikap yang terpuji. Dengan percaya diri seseorang akan merasa yakin bahwa Allah SWT telah membekali kemampuan kepada hamba-Nya agar nantinya menjadi khalifah Allah yang berguna baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, karena dengan percaya diri seseorang akan berani mengeluarkan pendapat dan berani pula melakukan suatu tindakan.

Orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dan ia memiliki percaya diri yang kuat, tentu akan mengamalkan ilmunya dengan baik dan benar, sehingga akan bermanfaat bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain, tetapi sebaliknya jika orang berilmu pengetahuan tinggi dan ia tidak mempunyai percaya diri yang kuat, tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin malah bencana. Misalnya, seseorang yang memiliki ketrampilam mengemudi mobil, tetapi ia tidak percaya diri (mider) maka bisa terjadi kecelakaan dan mencelakakan orang lain.

Orang yang percaya diri, juga akan melaksanakan kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya akan menjaga kesehatan jasmani dan rokhaninya, dan memelihara dari dari bencana yang akan menimpanya.

b. GigihDalam kamus bahas Isdonesia, kata gigih berasal dari bahasa Minagkabau yang

artinya keras hati, tabah, dan rajin. Menurut istilah gigih ialah usaha sekuat tenaga dan tidak putus asa untuk mencapai sesuatu walau harus menghadapi rintangan.

Manusi adalah termasuk makhluk yang diwajibkan berusaha/ikhtiar dalam memenuhi hajat hidupnya, baik yang berhubungan dengan hidup di dunia maupun hidup di akhirat. Sesuatu yang kita harapkan tidak akan datang dengan sendirinya. Namun, hal itu harus diusahakan dengan sungguh-sunggh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan. Uasaha dangan gigih adalah usaha dengan sungguh-sungguh, lahir dan batin untuk mencapai hasil yang yang dicita-citakan. Usaha lahir artinya berusaha sesuai dengan kemampuan tenaga, harta dan fikiran. Sedangkan usaha batin adalah berdoa / memohon kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dan keberhasilan dari yang sedang diusahakan.

Sikap gigih yang disertai rasa optimis termasuk akhlakul karimah, yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut :

Page 22: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

1). Menuntut ilmuMenuntut ilmu disamping hukumnya wajib, ilmu juga akan bermanfaat bagi

pemiliknya. Dan Allah SWT berjanji akan mengangkat derajat orang yang memiliki ilmu pengatuah disamping orang-orang yang beriman. Sebagaimana firman-Nya :

Artinya :“... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat ... . (QS. Al-Mujaadilah ; 11)

Ilmu pengetahuan itu dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu pengetahuan tentang agama Islam (Ilmu Hal ) dan ilmu pengetahuan umum (Ilmu Ghairu Hal). Ilmu pengetahuan tentang agama Islam memberikan pedoman hidup kepada umat manusia. Dengan pedoman itu diharapkan manusia tidak menempuh jalan yang sesat dan menuju kepada kebinasaan, tetapi sebaliknya dengan pedoman itu manusia akan menempuh jalan yang lurus yang diridai oleh Allah SWT. Ilmu pengetahuan umum bertujuan agar umat manusia dapat menggali, mengolah dan memanfaankan kekayaan alam, baik yang ada di darat dan di laut, maupun yang ada di udara.

Kedua macam ilmu pengetahuan tersebut harus dipelajari secara sungguh-sungguh dan rajin dengan dilandasi niat yang ikhlas karena Allah SWT, serta untuk memperoleh rida-Nya dan rahmat-Nya. Bila kedua macam ilmu tersebut sudah dikuasai, dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan menjadikan pemiliknya memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.Rosululloh SAW bersabda :

ل الله له من سلك طريقا يلتمس فيه علما سه﴾ مسلم﴿رواه به طريقا إلى الجنة

Artinya : “Barang siapa melewati jalan dimana ia menuntut ilmu pada jalan itu, niscaya Allah memudahkan kapdanya jalan menuju sorga” (HR. Muslim)

2). Bekerja mencari rizki yang halalOrang Islam selain berkewajiban menunaikan ibadah kepada Allah (salat), juga

berkewajiban mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seseorang yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya hasil usaha sendiri, kedudukannya di sisi Allah lebih baik dari orang minta-minta, yang keberadaannya dalam hidupnya menjadi beban orang lain.

Bekerja mencari rezeki yang halal bisa melalui berbagai bidang usaha, misalnya : pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan, transportasi, perburuhan, pertukangan dan perindustrian. Bekerja dalam bidang-bidang usaha seperti tersebut hendaknya dilakukan dengan gigih dan sungguh-sungguh dengan dilandasi niat yang ikhlas karena Allah SWT untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya. Insya Allah dengan cara seperti ini, akan memperoleh hasil kerja yang optimal.

Perhatikan firman Allah berikut ini :

Artinya :

“... Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan ...” ( QS. Ar-Ra’du ; 11 )

Page 23: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

3). BerinisiatifBerinisiatif artinya berfikir dan bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa

menunggu perintah. Hal ini merupakan perilaku yang terpuji karena sifat tersbut mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menghindarkan sikap apriori. Dalam berinisiatif selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi dan mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang bermanfaat baik untuk kepentingan sendiri maupun orang lain.

Orang yang berinisiatif disebut inisiator, yaitu mereka yang memiiki gagasan atau prakarsa untuk membangun atau mengerjakan sesuatu yang baru dan positif guna kepentingan bersama.

Inisiatif yang positif dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan dan pengajaran, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang politik dan ekonomi, bidang keamanan dan ketertiban, bidang pertanian dan perikanan, serta bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Orang mukmin yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam bidang apapun, hendaknya memiliki banyak inisiatif, untuk kepentingan dan kemajuan umat manusia, agar keadaan umat manusia terus meningkat kearah yang lebih baik dan lebih maju. Misalnya melalui ilmu pengetahuan dan tekhnologi dapat memprodusi alat-alat pertanian dan perikanan yang canggih, yang belum ada, untuk meningkat hasil pertanian dan perikanan.

Upaya untuk menumbuhkan jiwa berinisiatif agar mampu bersikap mandiri dapat ditempuh melalui barbagai cara sebagai berikut :1. Bekerja sesuai keadaan dan bakat masing-masing (QS. Al-Isra ; 84)2. Bekerja keras secara sungguh-sungguh ( QS. An-Nisa ; 100)3. Tidak ikut-ikutan tanpa dasar dan tanpa ilmu pengetahuan (QS. Al-Isra ; 36)4. Senantiasa menggunakan akal dalam bertindak (QS. Yunus ; 100)5. Membiasakan perilaku kearah yang lebih baik6. Mencari ide atau cara baru yang lebih baik

4). Rela berkorbanRela berkorban maksudnya adalah bersedia dan ikhlas memberikan sesuatu

(tenaga, harta, ide/pemikiran) untuk kepentingan orang lain atau masyarakat, meski kadang-kadang hal itu bisa membuat dirinya sendiri menjadi susah atau menderita. Perilaku egois (mementingkan diri sendiri), hedonis (mengutamakan kesenangan duniawi), dan materialistis (mementingkan materi semata) adalah lawan dari sikap rela berkorban yang harus kita hindari.

Dalam Alquran dinyatakan bahwa, jika ingin sampai kepada kebaikan yang sempurna salah satunya adalah kita harus rela memberikan sebagian dari harta benda kita untuk perjuangan membela agama, juga kepada fakir miskin.

Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya“.(QS. Ali Imran ; 92).

3. HUSNUZZAN TERHADAP SESAMA MANUSIAHusnuzzan kepada sesama manusia maksudnya, senantiasa memandang dan

berprasangka bahwa orang lain tidak mempunyai maksud jahat kepada kita. Selalu mengedepankan dan memilih untuk merespon positif segala sesuatu yang terjadi walau di tengah lingkungan yang paling buruk sekalipun.

a. Contoh-contoh Perilaku husnuzzan Terhadap Sesama ManusiaTindakan seseorang sangat tergantung pada alam pikirannya. Jika alam

pikiran seseorang senantiasa dijejali oleh prasangka buruk, maka dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakatnya akan selalu dipenuhi perasaan curiga pada orang lain, seterusnya akan melahirkan sikap tertutup, tidak mau berbagi informasi dan bekerja sama karena menganggap bahwa orang lain adalah musuh yang sangat

Page 24: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

berbahaya. Pada akhirnya prasangka buruk (negatif) ini akan berdampak pada diri sendiri juga, yaitu turunnya kinerja, karena tidak ada teman untuk berbagi dan bekerja sama, peluang akan banyak terlewatkan karena orang lainpun akan cenderung menjauh dari kita, bahkan bisa tersingkir dalam pergaulan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku sebagai cerminan ¥usnu§an terhadap sesama manusia antara lain akan terlihat dari sikap seseorang dalam memperlakukan orang lain. Orang yang selalu ber¥usnu§an akan memperlakukan orang lain dengan baik dan menghilangkan sikap curiga. Senang bekerja sama, bertukar pendapat, dan terbuka, juga termasuk perilaku orang yang suka ber¥usnu§an kepada sesama manusia.

b. Praktik Perilaku husnuzzan Terhadap Sesama ManusiaAgar hidup kita bisa tenang dan damai, orang di sekeliling kita juga merasa

tenang, damai, dan bahagia hidup bersama dengan kita maka

perilaku husnudzon terhadap sesama manusia amat penting untuk dipraktikkan. Karena prasangka positif (husnudzon) terbukti secara efektif mampu merangsang seseorang untuk menunjukkan sikap/perilaku dan prestasi terbaiknya. Berusahalah untuk senantiasa menjadi motivator bagi orang lain dalam menemukan jati dirinya yang positif lewat prasangka positif (husnudzon) yang senantiasa kita lekatkan kepada mereka. Bantulah temanmu untuk melihat dan menemukan hal-hal positif (mujur) di dalam dirinya. Mungkin tulisannya yang indah, suaranya yang bagus, kepandaiannya melukis, atau yang lainnya.

Pada hakikatnya, ketika kita berhasil untuk selalu Husnuzzan kepada Allah SWT, kemudian kepada diri sendiri, maka untuk berhuusnuzan kepada sesama manusia sesungguhnnya akan menjadi lebih mudah dilakukan.

Jika masing-masing orang mempraktikkan perilaku husnuzzan, baik husnuzzan kepada Allah, kepada diri sendiri, dan kepada sesama manusia dalam kehidupan sesari-hari baik secara pribadi, di keluarga, dan di masyarakat, insya Allah ketentraman, kedamaian, dan kehidupan yang penuh rahmat dan kasih sayang akan bisa kita raih, dan pada akhirnya akan mendapat rida dari Allah SWT di dunia dan di akhirat kelak. Alangkah indah dan damainya jika setiap pribadi bisa menjadikan dirinya seperti air, yang senantiasa mengalir dan memberi kesejukan bagi orang lain.

4. SIKAP TERPUJI TERHADAP MAKHLUK HIDUP SELAIN MANUSIAAl-Quran dan Al-Hadits mengandung nilai-nilai ajarang Islam yang sangat

lengkap, ajaran tersebut menjadi pedoman hidup dan mengatur berbagai segi kehidupan umat manusia. Selain ajaran akhlakul karimah terhadap Pencipta alam semesta ini, terhadap sesama manusia, kita wajib berakhlakul karimah kepada makhluk Allah yang lain. Ruang lingkup akhlakul karimah mengatur juga tentang bagaimana seorang muslim melakukan komunikasi atau bersikap terpuji terhadap tumbuh-tumbuhan, binatang, lingkungan alam, dan terhadap makhluk ghaib.

a. Sikap terpuji terhadap tumbuh-tumbuhanDengan diciptakan-Nya tumbuh-tumbuhan merupakan anugerah yang sangat

besar dari Allah SWT bagi manusia, karena sebagian besar makanan manusia berasal dari tumbuh-tumbuhan, demikian pula makanan binatang-binatang ternak, sebagian besar adalah tumbuh-tumbuhan yang bermacam-mcam jenisnya. Perhatikan firman Allah berikut ini :

Artinya : “ Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.” ( Q.S. Thaha : 53 )

Page 25: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Disamping itu, manusia mendapat tugas dari Allah SWT untuk mengelola dan memakmurkan bumi, sebagaiman dijelaskan dalam firman-Nya :

Artinya : “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya” (QS. Hud ; 61)

Allah SWT menciptakan segala jenis tumbuh-tumbuhan dengan sengaja untuk kepentingan makhluk-Nya terutama umat manusia, Dan ternyata hampir semua jenis tumbuh-tumbuhan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, ada yang dijadikan bahan bangunan, dibuat obat-obatan, untuk hiasan, untuk bahan makanan, untuk bahan membuat perkakas dan perabotan rumah tangga, dan masih banyak lagi yang lainnya. Disamping itu tumbuh-tumbuhan juga sangat bermanfaat untuk keindahan lingkungan, dan juga sebagian ada yang dijadikan makanan ternak peliharaan seperti kambing, sapi, kerbau dan lain-lain.

Mengingat betapa besar manfaat dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan tersebut, maka sudah selayaknya manusia bertanggung jawab dan berkewajiban untuk merawat nya, menyayangi, dan melestarikannya. Terutama tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan bahan makanan seperti padi, jagung, gandum selalu membutuhkan perawatang yang intensif.

b. Sikap terpuji terhadap binatang (hewan)Sebagaimana tumbuh-tumbuhan, binatang juga diciptakan untuk kepentingan

hidup umat manusia. Berbagai jenis binatang ciptaan Allah, ada yang jinak, ada yang liar, ada yang buas, ada yang hidupnya di laut, ada yang di darat dan yang terbang di angkasa. Semua jenis binatang itu sengaja diciptakan Allah SWT untuk kemanfaatan makhluk-Nya, terutama umat manusia.

Diantara binatang-binatang itu ada yang dipelihara dan diternakkan manusia, karena kemanfaatannya yang langsung dirasakan seperti ayam, itik, kambing, sapi, kerbau, kuda, lebah dsb. Manfaat-manfaat binatang ternak tersebut ada yang dimakan dagingnya, diminum susunya, bulunya untuk pakaian, kulitnya untuk sepatu, tas, jaket. Lebah menghasilkan madu untuk obat, bahkan kotoran binatang masih bisa dimanfaatkan yaitu untuk pupuk tanaman.Cara mnyeyangi binatang-binatang itu antara lain :1). Hewan-hewan piaraan hendaknya diperlakukan dengan baik, misalnya dibuatkan

tempat atau kandang yang layak, diberi makan dan minum yang cukup, diobati kalau sakit, kalau kendak disembelih atau dibunuh hendahlah disenbelih atau dibunih dengan cara yang baik pula.

2). Binatang yang kebetulan membutuhkan pertolongan hendaknya ditolong. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairoh ra yang diriwayatkan oleh Muslim dijelaskan bahwa seseorang yang memberi minum seekor anjing yang hampir mati kehausan, memperoleh pahala dan ampunan dosa dari Allah SWT.

3). Jangan melakukan penyiksaan-penyiksaan terhadap binatang. Rosulullah SAW melarang umatnya menyiksa induk burung dengan mengambil anaknya, dan juga melarang menjadikan anak burung sebagai bahan mainan, melarang menjadikan binatang sebagai sasaran dalam latihan memanah, larangan untuk memberi cap atau tanda dengan besi yang dibakar pada binatang dan melarang untuk mengurung kucing tanpa diberi makan sampai mati kelaparan.

4). Binatang ternak yang akan dimakan dagingnya tentu harus disembelih lebih dahulu. Menyembelih hewan pun ada peraturannya agar hewan yang disembelih tidak tersiksa. Diantara peraturan tersebut antara laian, ketika akan menyembilih hendaknya memakai alat yang tajam, dan sebelum disembelih, binatang tersebut hendaknya diberi makan sampai kenyang. Ketika menyembelih jangan lupa menyebut nama Allah agar digingnya halal dimakan. Semua ini menunjukkan sikap perilaku baik kita kepada binatang.

Perhatikan sabda Rasulullah SAW.

Page 26: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

إن الله كتب اإلحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا

الذبح وليحد أحدكم شفرته فليرح ذبيحته﴾ مسلم﴿رواه

Artinya : “ Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku baik atas segala sesuatu, maka apabila kamu membunuh (hewan) hendaklah membunuh dengan baik, dan apabila kamu menyembelih maka sembelihlah dengan baik, dan hendaklah kamu menajamkan pisaumu, dan hendaklah binatang sembelihan itu disenangkan (dengan cara memberimakan sebelum disembelih)” (HR. Muslim)

c. Sikap terpuji Terhadap Lingkungan AlamAgama Islam adalah rahmat Allah untuk semesta alam yang artinya rahmat

tersebut bukan hanya untuk manusia saja tetapi juga untuk makhluk hidup selain manusia yaitu alam dan lingkungan hidup.

Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitar. Alam dan lingkungan yang terkelola dengan baik dapat memberi manfaat yang berlipat-lipat. Sebaliknya, alam yang dibiarkan atau hanya di ambil manfaatnya akan mendatangkan mala petaka bagi manusia. Kita dapat menyeksikan dengan jelas bagaimana akibat yang ditimbulkan oleh akhlak yang buruk terhadap lingkungan seperti hutan yang di eksploitasi tanpa batas sehingga melahirkan mala petaka kebakaran hutan yang menghancutkan tanaman hutan dan habitat hewan-hewannya. Ekploitasi kekayan laut tanpa memperhitunggkan kelestarian ekologi laut telah menimbulkan kerusakan hebat, baik habitat hewan maupun tumbuh-tubuhannya. Sayangnya semua itu dilakukan semata-mata untuk mengejar keuntungan ekonomi yang bersifat sementara, namun akibatnya mendatangkan kerusakan alam yang parah dan tidak bisa direhabilitasi dalam waktu puluhan bahkan ratusan tahun.

Kerusakan alam dan ekosistem di lautan dan di daratan terjadi akibat manusia tidak menyadari sifatnya yang sombong, egois, rakus, dan angkuh yang merupakan bentuk akhlak terhadap lingkungan yang sangat buruk dan tidak terpuji. Padahal tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi yaitu sebagai wakil Allah yang seharusnya bertugas mamakmurkan, mengelola, dan melestarikn alam.

Perkatikan Firman Allah SWT Q.S. Ar Rum : 41 :

Artinya : telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

d. Sikap Terpuji terhadap Makhluk GaibDengan Qudrat dan Iradat-Nya Allah SWT telah menciptakan makhluk yang

tampak dilihat dengan mata (syahadah) seperti manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dsb, dan juga telah menciptakan makhluk yang tidak tampak oleh penglihatan mata (gaib) seperti malaikat, jin, setan dan iblis.

Jin adalah termasuk makhluk gaib yang keberadaannya wajib kita imani, karena Allah SWT menciptakannya dengan tujuan untuk beribadah. Sebagaimana Firman-Nya :

Page 27: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Artinya : “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. “ (QS Az-Zariyat ; 56)

Perlu kita ketahui bahwa selain ada jin yang taat dan patuh kepada Allah SWT, ada pula jin yang tidak patuh dan tidak taat kepada Allah SWT, diantaranya adalah iblis atau setan. Keduanya adalah makhluk Allah SWT yang asalnya diciptakan dari api yang sngat panas, jauh sebelum diciptakannya Nabi Adam as.

RANGKUMAN Husnuzzan artinya berbaik sangka, yang keblikannya adalah suuzan. Keduanya

merupakan bisikan jiwa yang akan melahirkan sikap, ucapan dan perbuatan nyata. Husnuzzan merupakan sikap mental terpuji, yang mendorong pemiliknya untuk bersikap, bertutur kata, dan berbuat yang baik dan bermanfaat. Sedangkan suuzan termasuk sikap mental tercela yang mendorong pemiliknya untuk bersikap dan berperilaku buruk yang merugikan

Husnuzzan hendaknya diterapkan dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesama manusia.

LATIHANBerilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang benar dan tepat !

1. Sebagian prasngka itu adalah dosa, demikian tercantum dalam QS ....a. Al-Hujurat ; 12 d. Ibrahim ; 34b. Al-Maidah ; 2 e. Al-Baqarah ; 125c. At-Tien ; 4

2. Berikut ini adalah cara-cara bersyukur kepada Allah SWT, kecuali ...a. membaca hamdalahb. mengerjakan salat lim waktuc. mempercayai kebenaran rukun imand. belajar dan mengajar Al-qurane. berpuasa sepanjang masa

3. Berikut ini termasuk sikap husnuzzan kepada Allah, kecuali ...a. bersyukur bila memperoleh nikmatb. bersabar bila menderita musibahc. berusaha dan berdoa agar kebutuhannya terpenuhid. Senantiasa bertawakal kepada Allahe. dengan sengaja berbuat dosa karena Allah maha pengampun

4. Larangan berputus asa dari rahmat Allah terdapat dalam QS. ...a. Al-Bayyinah ; 35b. Yusuf ; 87c. Al-Baqarah ; 195d. Al-jumu’ah ; 10e. Al-Maaidah ; 2

5. Contoh perilaku dari berburuk sangka pada diri sendiri ialah ...a. berani mengeluarkan pendapat dan berbuatb. benyak brinisiatif yang positifc. tidak mau berkenalan dan bergaul dengan tetanggad. gigih dalam mencari rizki yang halale. rajin belajar dan giat mencari ilmu

6. Dibawah ini adalah ungkapan-ungkapan orang yang husnuzzan kapada Allah, kecuali ....a. “Alhamdulillah, hujan telah turun”b. “ Allah tidak sia-sia menciptakan sesuatuc. “Alhamdulillah , saya selamat dari kecelakaan”d. “ Untung dia tidak meninggal walaupun dia cacad “e. “Mengapa hanya saya saja yang brnasib begini”

7. Dibawah ini adalah hikmah husnuzzan, kecuali ....a. hidup menjadi tenang, tenteram, dan damaib. hati menjadi bersihc. senantiasa bersyukur kepada Allahd. bisa menimbulkan rasa pesimis

Page 28: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

e. jauh dari perselisihan atau perpecahan

8. Berprasangka baik disebut ...a. su’uzzan d. zalimb. husnuzzan e. hasudc. curiga

9. Untuk menumbuhkan sikap iisiatif agar dapat mandiri, caranya seperti dibawah ini, kecuali ....a. bekerja tepat waktub. beramal atau bekerja menurut keadaan bakat dan tabiatc. bekerja keras secara sungguh-sungguhd. senantiasa menggunakan akale. berusaha jadi pionir dan kreatif

10. Kerusakan alam dan ekosistem di lautan dan di daratan adalah akibat ...a. manusiab. binatang liarc. bencana alamd. rahmat Allahe. perbuatan iblis

Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar !

1. Apakah yang kamu ketahui tentang husnuzzan, jelaskan2. Apa yang kamu ketahui tentang gigih dan optimis, jelaskan3. Bagaimana sikap yang baik terhadap lingkungan, jelaskan4. sebutkan cara untuk menumbuhkan sikap inisiatif5. Jelaskan cara bersikap terpuji terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Page 29: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

IMAN KEPADA MALAIKAT

Standar Kompetensi : 5. Meningkatkan keimanan kepada Malaikat.

Kompetensi Dasar : 5.1. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat 5.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada Malaikat5.3. Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada Malaikat dalam

kehidupan sehari-hari

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q. S. Al Baqarah : 30

Q.S. Ali Imran : 18

Q.S. Al Baqarah : 97 - 98

BERIMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAHIFTITAH1. Bacalah Al Quran 5-10 menit sebelum memulai pembahasan! 2. Awali pelajaran dengan membaca doa belajar!3. Berhati-hatilah dalam setiap perbuatan dan perkataan karena semua itu dicatat oleh para

malaikat!4. Jalinlah hubungan yang baik dengan malaikat karena mereka senantiasa mendoakanmu!

Page 30: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

5. Teladanilah sifat-sifat ketaatan para malaikat!

Memiliki keimanan berarti memiliki nikmat yang paling tinggi nilainya. Banyak orang dapat mengucapkannya, tetapi tidak semua orang mampu menghayati ungkapan tersebut. Iman merupakan sesuatu yang paling pokok dari seluruh aspek kehidupan. Iman yang sempurna memiliki 3 unsur, yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan atau bersyahadat, dan mengamalkan sesuai dengan Al Quran dan hadis. Iman yang terangkum dalam rukun iman sebagaimana sabda Rasulullah saw.

ه خيروشر بالقدر وتؤمن االخر واليوم ورسله وكتبه ومالئكته بالله تؤمن ان االيمان( مسلم( رواه

Artinya: "Iman ialah engkau percaya kepada Allah swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari akhir serta percaya pada takdir yang baik dan yang buruk. " (HR Muslim).

Apabila mengingkari salah satu rukun iman, maka batallah keimanan seseorang. Pada bab ini, kita mempelajari dan memahami serta menghayati rukun iman yang kedua yaitu iman kepada malaikat dengan berpedoman pada ayat-ayat Al Quran dan hadis.A. Pengertian Iman kepada Malaikat

Menurut bahasa, malaikat berarti risalah, misi, atau utusan. Adapun iman kepada malaikat menurut istilah yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka sedikit pun. Firman Allah swt.

لArtinya: “Malaikat-malaikatyangtidakpernah mendurhakai Allah swt. terhadap apa yang

telah diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim: 6).

Para malaikat senantiasa melaksanakan perintah Allah swt. untuk beribadah. Mereka menunjukkan jalan yang benar dan mendoakan agar dosa-dosa orang mukmin diampuni serta dilindungi dari berbagai macam kejahatan.

Menurut pendapatmu, apakah malaikat merupakan makhluk yang paling sempurna? Jelaskanlah alasannya!

B. Penciptaan Malaikat dan TugasnyaAllah swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya (nur) sebagaimana Allah telah

menciptakan manusia dari tanah dan jin dari api. Rasulullah saw. bersabda.

لكم مماوصف ادم وخلق ار ن من مارج من الجن وخلق نور من المالئكة خلقت( مسلم( رواه

Artinya: Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, dan Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR Muslim).

Berdasarkan hadis qudsi tersebut, malaikat diciptakan dari cahaya yang karakternya memantulkan cahaya pada hati manusia dan kedamaian di bumi. Manusia diciptakan dari tanah yang karakternya tenang, diam, stabil, sedangkan jin diciptakan dari api yang sifatnya selalu bergerak, bergejolak, dan tidak pernah tenang. Para malaikat mempunyai karakter patuh hanya pada Allah swt. Mereka melaksanakan tugas mengatur dan menertibkan alam semesta serta tidak pernah mengeluh. Malaikat senantiasa melaksanakan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak pernah

Page 31: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

melakukan perbuatan di luar kehendak Allah swt. memantulkan cahaya clan kedamaian pada manusia.

Firman Allah swt.

Artinya: “Malaikat itu takut pada Tuhannya yang berkuasa di atas mereka dan mengerjakan apa saja yang diperintahkan.” (QS An Nahl: 50).

RISALAH Ruh setiap saat ada pada diri kita, tetapi tidak pernah kejahatan sebagaimana malaikat yang senantiasa ada di kanan dan kiri kita. Tiap ucapan dan gerak-gerik di tempat sunyi sekalipun, tidak akan lepas dan catatan malaikat. Ruh manusia dan malaikat dapat menembus keluar maupun masuk dengan leluasa, bahkan pada dinding kaca yang rapat atau lebih dari itu.

Para malaikat bukanlah laki-laki, bukan perempuan, tidak makan, tidak minum, dan tidak tidur sehingga tidak mempunyai nafsu. Oleh karena itu, malaikat semuanya bersifat baik. Lain halnya dengan manusia, untuk melaksanakan ibadah dan meninggalkan larangan-Nya harus berjuang melawan hawa nafsunya. Oleh karena itu, apabila manusia mampu mengalahkan dan menguasai hawa nafsunya, maka is lebih mulia derajatnya di atas malaikat. Akan tetapi, apabila tidak mampu, maka derajatnya berada di bawah malaikat. Jadi, jelas bahwa tidak seluruh manusia lebih mulia dari malaikat.

Malaikat taat tanpa diperintahkan dan meninggalkan perbuatan maksiat sebelum dilarang. Oleh karena itu, perintah beribadah hanya ditujukan pada manusia dan jin. Firman Allah swt.

Artinya : “"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka

beribadah kepadaKu”. ( Q.S. Az Zariyat 56)

Malaikat diciptakan lebih dulu dari manusia. Allah swt. memberitahukan pada malaikat bahwa Allah akan menciptakan manusia dan menjadikannya khalifah di muka bumi ini. Adam a.s. ditugaskan menjadi khalifah sebagai wakil Allah untuk mengatur, memakmurkan, dan memanfaatkan segala yang ada di bumi. Pada awalnya, malaikat menolaknya karena mengetahui bahwa penduduk bumi sebelum Adam, yaitu jin telah berbuat kerusakan. Akan tetapi, akhirnya Malaikat diberitahu bahwa Allah menciptakan manusia malaikat man tunduk dan sujud kepada Nabi Adam a.s. Firman Allah swt.

Artinya: "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah, kecuali iblis. Ia enggan dan takabur dan is termasuk orangorang kafir." (QS Al Baqarah: 34).

Sujud malaikat tersebut kepada Adam adalah sujud sebagai penghormatan semata-mata atau sebagai pengakuan malaikat terhadap kelebihan dan keistimewaan Adam a.s. Juga sebagai pernyataan tobat kepada Allah swt. serta pernyataan maaf pada Adam a.s. karena para malaikat pernah mengatakan bahwa dirinya lebih pantas menjadi khalifah dari pada Adam. Peristiwa itu menandakan bahwa penciptaan malaikat lebih dahulu daripada manusia (Adam a.s.).

Page 32: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Malaikat jumlahnya sangat banyak dan yang tahu hanyalah Allah swt. Kita hanya dapat mengetahui beberapa nama saja. Adapun tugas malaikat yang tercantum dalam Al Quran dan hadis adalah sebagai berikut.1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah kepada nabi dan rasul.2. Mikail bertugas membagi rezeki dari Allah kepada seluruh makhluk.3. Israfil bertugas meniup sangkakala sebagai pertanda datangnya hari kiamat4. Izrail bertugas mencabut nyawa.5. Raqib bertugas mencatat setiap aural (baik dan buruk).6. Atid bertugas mencatat setiap amal (baik dan buruk). Mereka selalu berada di kanan

dan kiri kita.7. Munkar bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur. 8. Nakir bertugas menanyakan amal manusia di alam kubur. 9. Malik bertugas menjaga neraka. 10. Ridwan bertugas menjaga surga.

Tugas Dari kesepuluh nama malaikat, buatlah hikmah keimanan terhadap mereka dalam kehidupan pribadimu! Buatlah dalam bentuk tabel!

C. Fungsi Iman kepada MalaikatDengan memahami dalil naqli dan aqlinya, kita akan memahami pula manfaat

beriman pada malaikat dalam kehidupan. Hal tersebut niscaya akan membuahkan bermacam manfaat yang penting dan tidak ternilai harganya. Manfaat-manfaat itu antara lain sebagai berikut.1. Iman Kita akan Menjadi Bertambah Kuat

Allah swt. telah memerintahkan malaikat untuk mengatur peredaran matahari, bulan, bintang, mengatur jalannya angin, hujan, membagikan rezeki, mencatat aural, mencabut nyawa, dan lain sebagianya. Semua itu dikerjakan malaikat dengan patuh dan tak kenal lelah. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kepercayaan tentang dewa yang dianggap berkuasa di balik kekuatan alam ini. Malaikat hanya makhluk Allah belaka yang tidak boleh disembah. Para malaikat mengatur alam semesta yang begitu besar atas Allah juga menciptakan malaikat sebagai pengatur perintah Allah swt. Tentu Zat yang memberi berjalannya alam raya. perintah memiliki sifat yang Mahabesar dan Mahakuasa. Firman Allah swt.

Artinya: "Dan kepunyaan Allah tentara langit dan bumi dan Allah Maha perkasa dan Maha bijaksana." (QS Al Fath: 7).

2. Selalu Berhati-hati dalam Setiap Perbuatan, Perkataan, maupun NiatBaik di tempat ramai atau sunyi, ada yang melihat atau tidak kita harus

senantiasa waspada. Dalam kehidupan sehari-hari sepanjang hayat, tidak ada satu pun perbuatan atau perkataan yang lolos dari catatan malaikat. Kita tidak mungkin dapat mengelak dari hat tersebut. Firman Allah swt.

Artinya: “Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga. Malaikat yang mulia sebagai pencatat." (QS Al Infitar: 10-11).

3. Menambah Ketaatan BeribadahMalaikat yang senantiasa taat beribadah, menggugah hati kita untuk

mencontoh ketaatannya kepada Allah swt. Selain itu, kita akan terhindar dari sifat

Page 33: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

ujub (sombong) dalam beribadah. Kita menyadari bahwa ibadah yang kita ikukan belum seberapa jika dibandingkan dengan ibadah para malaikat.

Allah berfirman.

Artinya: "Sesungguhnya semua malaikat yang ada di sisi Tuhanmu itu tidak menyombongkan diri dan tidak enngan beribadah kepada-Nya. Mereka memahasucikan dan bersujud kepada-Nya." (QS Al Araf 206).

4. Tidak Takut Menghadapi MatiSetiap yang hidup pasti mengalami kematian. Hanya saja, waktu dan cara

kematian itu berbeda-beda. Firman Allah swt.

Artinya: "Tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati." (QS Ali Imran: 185).

Kematian tidak harus menunggu usia tua, tidak harus didahului sakit, tetapi kematian dapat menjemput setiap saat. Malaikat Izrail melaksanakan tugas mencabut nyawa tepat atau sesuai dengan jadwal kematian yang tercantum di Lauhul Mahfuz. Maut tidak dapat diajukan ataupun diundur walaupun sesaat saja.

5. Memperteguh Pendirian dalam Menegakkan KebenaranDengan beriman kepada malaikat, orang tidak akan ragu-ragu menegakkan

keadilan atau kebenaran dan tidak takut pada atasan, takut dipecat, atau dikecam oleh masyarakat. Malaikat senantiasa berpihak pada orang-orang yang menegakkan kebenaran.

DISKUSI Dapatkah kamu menganalisis fungsi keimanan dalam. kehidupan masyarakat saat ini? Jelaskanlah!

D. Hikmah Penghayatan terhadap MalaikatPenghayatan terhadap iman kepada malaikat tentu memiliki efek yang positif

dalam kehidupan manusia. Contohnya, orang yang beriman kepada Allah pasti memiliki keyakinan bahwa setiap gerak-gerik atau aural perbuatannya akan dicatat oleh malaikat. Firman Allah swt.

Artinya: "Tiada satu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir (Raqib dan Atid)." (QS Qaf: 18).

Dalam ayat yang lain, Allah swt, juga berfirman.

Artinya: Sesungguhnya untukmu semua ada beberapa penjaga. Malaikatyang mulia sebagai pencatat" (QS Al Infitar: 10-11)

Beberapa hal yang merupakan bentuk hikmah penghayatan terhadap iman kepada Allah adalah sebagai berikut.1. Berusaha untuk selalu bertakwa kepada Allah di mana pun berada. Pesan Rasulullah

saw dalam sabdanya.

Page 34: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

( احمدوالتمذي ( رواه نوا ماتكو اين الله قوا اتArtinya: "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada." (HR Ahmad dan

At Turmuzi).

2. Berupaya untuk selalu berbuat kebaikan karena dia yakin akan mendapat imbalan pahala dari Allah swt. sebagaimana firman-Nya.

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberatzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (QS Az Zalzalah: 7)

3. Mampu menghindari diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang mengakibatkan dosa.

Firman Allah swt.

Artinya: “Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya dia melihat balasannya." (QS Az Zalzalah: 8).

TUGASApakah hikmah penghayatan terhadap malaikat yang dapat kamu peroleh dalam upaya mencapai suatu cita-cita atau tujuan? Jelaskanlah!

E. Hikmah Beriman terhadap MalaikatIman yang sempurna harus memiliki perwujudan dalam kehidupan pada setiap pribadi

muslim. Beberapa contoh penghayatan terhadap iman kepada malaikat adalah sebagai berikut.1. Seorang mukmin harus senantiasa merasa gembira dan bersyukur karena didoakan

supaya diampuni dosanya, dipelihara dari kesalahan, dan dimasukkan surga oleh para malaikat. Oleh karena itu, Seorang mukmin tidak boleh berputus asa untuk mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang terlanjur dilakukan. Rahmat dan ampunan Allah lebih besar, asalkan orang itu belum terlambat untuk meninggalkan perbuatan dosa. Mulailah berbuat baik sehingga perbuatan dosa yang sudah dilakukan akan mendapatkan ampunan dari Allah swt.! Firman Allah swt.

Artinya: “Malaikat-malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman seraya mengucapkan, Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilab ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. " (QS Al Mukmin: 7).

2. Rajin melakukan ibadah, khususnya salat. Dengan iman kepada malaikat, salat yang tadinya terasa berat akan menjadi ringan. Ada malaikat yang bertugas menjaga di waktu malam dan di waktu siang. Firman Allah swt.

Page 35: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Artinya: “Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula salat subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan oleh malaikat" (QS Al Isra: 78).

3. Rajin salat berjemaah. Para malaikat ikut serta membaca tamin (amin) bersama-sama

dengan orang yang salat berjemaah.

Rasulullah saw bersabda.

فقو ين الضال وال عليهم المغضوب غير االمام اذاقالاالمام وان امين يقولون المالئكة فان امين لوا

ئكة المال تأمين تأمينه تأمينه وافق فمن امين يقولون( البخارى ( رواه ذنبه من ماتقدم غفرله

Artinya: “Jika imam mengucapkan gairil magdubi `alaihim waladdallin," maka ucapkanlah amin. Sesungguhnya para malaikat pun mengucapkan dmin. Maka barang siapa yang bacaan amin-nya bersamaan dengan bacaan amin-nya malaikat, maka diampunilah untuknya dosa-dosa yang telah lalu." (HR Bukhari).

4. Rajin membaca AI Quran. Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa pada suatu ketika Usaid bin Hudair membaca Al Quran di ruangan yang jaraknya dekat dengan kandang kudanya dan kuda tersebut melompat-lompat. Setelah ditengok, ada pelita-pelita seperti awan yang terang cahayanya di dalam kandang tersebut. Ternyata itu adalah para malaikat yang sedang mendengarkan bacaan Al Quran. ketika Usaid melaporkan kejadian itu kepada Rasulullah saw., beliau bersabda:

رواه ( ماتستترمنهم اس الن يراها قرأت ولو لك تستمع كانت المالئكة تلك( مسلم و البخارى

Artinya: “Itu adalah malaikat yang mendengarkan bacaanmu, andai kata engkau terus membacanya sampai pagi, niscaya orang-orang dapat melihat sesuatu yang hingga hari ini masih terselubung." (HR Bukhari Muslim).

5. Selalu berupaya menyucikan jiwa. Kita berusaha membersihkan diri dari akhlak yang tercela, takabur, rakus, pemarah, dan sebagainya. Bahkan syarat untuk memperoleh ilmu dan hati yang tergerak untuk mengamalkan ilmu tersebut yaitu hati harus suci dari akhlak yang tercela. Malaikat tidak akan menurunkan ilmu pada orang yang di dalam hatinya terdapat sifat, tabiat, atau akhlak yang rusak. Maka satu-satunya jalan agar seseorang mendapat ilmu yang bermanfaat (diamaikan), terlebih dulu is harus membersihkan hatinya dari sifat-sifat tercela.

IMTISAL Di sebuah warung, seorang nenek melayanimu ketika membeli alat tulis.

Kamu membeli barang seharga Rp.5000 dan kamu memberi uang sebesar Rp.10.000 untuk membayarnya. Ternyata uangmu dikembalikan Rp.45.000. Setelah memberikan uang itu, nenek tersebut kembali sibuk melayani para pembeli yang lainnya. Apa yang seharusnya kamu lakukan ketika mengalami hal tersebut?

6. Malaikat menjadi pelajaran bagi manusia. Manusia harus menyadari bahwa kemampuannya sangat terbatas. Hal ini patut direnungkan sebagaimana malaikat

Page 36: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

yang diberi tugas sesuai dengan keahliannya. Hal tersebut berlaku dalam setiap aspek kehidupan, seperti dalam bidang pembangunan, pendidikan, keamanan, dan peradilan.

7. Memperbanyak bacaan salawat nabi. Firman Allah swt.

Artinya: "SesungguhnyaAllah dan malaikat-malaikatnya bersalawat untuk nabi. Hai orangorang yang beriman, bersalawatlah kamu dan ucapkan salam penghormatan kepadanya." (QS Al Ahzab: 56).

Masih banyak aspek kehidupan lainnya yang mendapat pengaruh positif dari beriman pada malaikat. Dengan penghayatan akan iman kepada para malaikat Allah, kita akan mampu menjadi insan yang senantiasa terlindung dan mendapatkan rahmat serta ampunan dari Allah swt.

TUGAS Sebutkan minimal sepuluh contoh penerapan iman kepada malaikat yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat! Buatlah dalam bentuk tabel!

IJTIMA Menurut bahasa, malaikat berarti risalah, misi, atau utusan. Adapun iman kepada malaikat menurut istilah, yaitu percaya atau yakin bahwa malaikat itu makhluk gaib ciptaan Allah yang senantiasa patuh menjalankan tugas dan tidak pernah durhaka sedikit pun. Allah swt. telah menciptakan malaikat dari cahaya (nur) sebagaimana Allah telah menciptakan manusia dari tanah dan jin dari api.

IMTIHAN A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!

1. Percaya dan yakin adanya malaikat sebagai makhluk Allah adalah rukun iman yang ke....a. satu d. empatb. dua e. limac. tiga ... kepada Nabi.

2. Keimanan pada para malaikat dipelajari melalui dalil....a. fikri d. naqlib. aqli e. sufic. syar'i

3. Jumlah malaikat yang tercantum dalam Al Quran sebanyak....a. 10 d. 25b. 15 e. 70c. 20

4. Malaikat menurut bahasa berarti....a. taat d. dewab. kerajaan e. cahayac. risalah

5. Malaikat diciptakan dari....a. udara d. airb. tanah e. cahayac. api

6. Di alam ruh, para malaikat membaca ....a. Al Quran d. takbirb. tasbih e. ta'minc. tahlil

Page 37: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

7. Salat yang disaksikan dua malaikat yaitu salat....a. subuh d. tahajudb. zuhur e. magribc. Jumat

8. Malaikat pencatat amal baik yaitu....

a. Nakir d. Raqibb. Malik e. Atidc. Ridwan

9. Allah swt. dan para malaikat membacakan …. Kepada nabi a. Tahlil d. Takbir b. Salawat e. tahmid c. Al-Qur'an

10. Malaikat yang datang pada Maryam disebut …. a. Ruhul Qudus d. Marut b. Namus e. Izrail c. Harut

11. Malaikat yang datang pada Nabi Ibrahim membawa kabar …. a. Pembangunan Kakbah b. Menyembelih anak c. Menunaikan haji d. Akan punya anak e. Supaya beristri lagi

12. Tabiat para malaikat yang paling menonjol adalah …. a. Mengalah d. Taat b. Suka menolong e. Dermawan c. Sabar

13. Jenis malaikat adalah …. a. Ada yang laki-laki dan perempuan b. Laki-laki c. Perempuan d. Banci e. Tidak laki, perempuan ataupun banci

14. Malaikat menjelma dengan rupa yang menakutkan ketika mencabut nyawa orang yang....a. Zalim d. Mukminb. Qanaah e. Tawaduc. Sabar

15. Malaikat menjelma dengan rupa yang bagus ketika mencabut nyawa orang yang....a. Takabur d. Mukminb. Ujub e. Munafikc. Tamak

16. Rasulullah saw bersabdaلك تستمع كانت المالئكة تلك

Yang dimaksud malaikat pada hadis tersebut adalah ....a. Pembagi rezeki d. Penjaga nerakab. Penjaga surga e. Pencatat amalc. Pembawa ilmu

17. Tugas Malaikat Jibril saat ini adalah ....a. Menganggur d. Beribadah b. Mengatasi malaikat e. Berkeliling

Page 38: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

c. Membantu mencatat amal

18. Yang mengganti tubuh Ismail dengan seekor kambing yaitu Malaikat …. a. Mikail d. Ridwan b. Munkar dan Nakir e. Jibril c. Raqib dan Atid

19. Malaikat Jibril dinamai Namus ketika menyampaikan wahyu kepada Nabi ….a. Musa a.s. d. Ibrahim a.s.b. Isa a.s. e. Muhammad sawc. Sulaiman a.s.

20. Malaikat yang menjaga surga adalah Malikat ….a. Israfil d. Mikail b. Jibril e. Ridwan c. Malik

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Tulislah hadis nabi mengenai rukun iman!2. Jelaskan arti iman kepada malaikat!3. Apakah arti malaikat menurut bahasa?4. Apakah arti dalil naqli dan agli?5. Jelaskan mengenai empat jenis makhluk (malaikat, manusia, jin, dan setan) beserta

sifatnya masing-masing!6. Sebutkan tempat-tempat yang dikunjungi oleh malaikat! 7. Sebutkan 10 malaikat dan tugasnya masing-masing! 8. Sebutkan fungsi iman kepada malaikat!9. Mengapa malaikat tidak mempunyai nafsu?10. Apakah manusia lebih mulia daripada malaikat? Jelaskan!

Page 39: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

PERILAKU TERPUJI

Standar Kompetensi : 6. Membiasakan perilaku terpuji.

Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan,

bertamu dan atau menerima tamu6.2. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan,

bertamu atau menerima tamu6.3. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu

dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari.

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q. S. Al A’raf : 26

Q.S. Yusuf : 58 - 60

Q.S.An Nisa’ 83

I. ADAB BERPAKAIAN

Pakaian merupakan salah satu nikmat sangat besar yang Allah berikan kepada para hambanya, Islam mengajarkan agar seorang muslim berpakain dengan pakaian islami dengan tuntunan yang telah Allah dan Rasul-Nya ajarkan. Pakaian yang Islami adalah pakaian yang dapat menutup aurat, bagi laki-laki harus dapat menutup bagian tubuhnya antara pusar dan lutut, sedangkan bagi wanita harus dapat menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.

1. Adab berpakaian bagi seorang laki-lakiTentang adab berpakaian bagi seorang laki-laki menurut Islam terlihat dari

sabda Nabi berikut ini:

Page 40: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

. . وعن الذهب با م خت الت عن م ص الله رسول نهاتى

) رواه المعصفر لباس وعن القسىء لباس

الطبرانى“Rasulullah SAW pernah melarang aku memakai cincin emas dan pakaian sutra serta pakaian yang dicelup dengan asfar.” (HR. °abran³)

Adab berpakaian bagi seorang laki-laki dengan demikian, adalah:Pertama, tidak boleh memakai pakaian sutra. Hal ini mengandung sebuah didikan moral yang tinggi. Cincin dan sutra dua benda yang identik dengan ”kehalusan dan keindahan” yang menjadi ciri khasnya seorang perempuan. Cincin dan pakaian sutra mengisyaratkan kemewahan dan kelemahgemulaian. Padahal seorang laki-laki diharapkan untuk menjadi pelindung bagi keluarganya, masyarakatnya, dan negaranya. Untuk menjadi seorang pelindung yang baik tentulah harus mempunyai kondisi fisik dan penampilan yang menggambarkan sebuah kekuatan sehingga orang yakin terhadap kemampuannya untuk memberikan perlindungan.

Disisi lain, pelarangan ini juga sekaligus sebagai upaya untuk pencegahan terhadap sikap hidup bermewah-mewahan dan pamer (riya), padahal masih banyak rakyat yang menderita dan hidup di bawah garis kemiskinan. Dengan kata lain untuk mengasah kepekaan sosial. Kedua, mengenai model pakaian tidak ada aturan yang jelas asalkan menutup aurat, memenuhi unsur tuntutan kesehatan. Akan lebih baik lagi jika unsur estetikanya juga turut diperhatikan.

Ajaran Islam sangat menganjurkan kepada kaum laki-laki untuk mengenakan pakaian yang baik, barsih, sopan, dan menutup aurat. Perhatikan Firman Allah SWT berikut ini :

Artinya : Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al-A’raf : 26).

Di ayat lain Allah Berfirman :

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, (QS. Al-‘Araf ; 31)Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa tata cara berpakaian bagi pria adalah

sebagai berikut :1). Ketika mengenakan pakaian hendaklah niat untuk beribadah kepada Allah SWT, dan

ber doa. Do’a Berpakaian dan Membuka Pakaian : “Allahumma innii asaluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahu, wa a’uudzubika min syarrohi wa syarro maa huwa lahu ” (wahai Allah, aku memohon kepada-Mu kebajikan pakaian ini dan kebajikan yang disediakan baginya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan sesuatu yang dibuat untuknya.”) (HR. Ibnu Sunni)

2). Pakaian yang dipakai wajib menutup aurat, bagi laki-laki minimal menutup pusar dan lutut.

Page 41: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

3). Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak memakai pakaian, dan anggota badan yang kiri ketika hendak melepas.Dalil pokok dalam masalah ini, dari Aisyah Ummul Mukminin beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika bersuci, bersisir dan memakai sandal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4). Apabila hendak pergi ke Masjid, pakailah pakaian yang baik, bersih, dan rapi. Sebagaimana firman Allah :

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, (QS. Al-‘Araf ; 31)

5). Warna pakaian yang akan dipakai hendaklah berwarna putih.Warna pakaian yang dianjurkan untuk laki-laki adalah warna putih. Tentang hal ini terdapat hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kenakanlah pakaian yang berwarna putih, karena itu adalah sebaik-baik pakaian kalian dan jadikanlah kain berwarna putih sebagai kain kafan kalian.” (HR. Ahmad, Abu Daud dll, shahih)

Para lelaki muslim, haram hukumnya menggunakan sutra dan emas, oleh karena itu, dilarang bagi lelaki muslim untuk menggunakan barang-barang diatas, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “sesungguhnya dua benda ini (emas dan sutra) haram atas laki-laki umatku. (HR. Abu Daud)Dan dalam Islam tidak diperkenankan lelaki memakai pakaian wanita dan sebaliknya wanita tidak diperkenankan memakai pakaian laki-laki

2. Tata Cara Barpakaian Bagi Wanita1. Adab berpakaian bagi seorang perempuan

Adab berpakaian bagi seorang perempuan dalam Islam tergambar dalam firman Allah QS. an-Nur (24): 31,

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”

Page 42: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Kemudian diperkuat lagi dengan firman Allah QS. al-Ahzab (33): 59,

Artinya :. Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab ; 59)

Di dalam sebuah hadis Nabi bersabda yang artinya : “ Sesungguhnya seorang wanita apabila sudah sampai masa baligh (puber) tidaklah boleh memperlihatkan tubuhnya, kecualimuka dan dua tapak tangannya” ( HR. Abu Daud)

Dari kedua ayat dan hadis Nabi di atas dapat disimpulkan bahwa adab berpakaian bagi seorang perempuan menurut Islam adalah:Pertama, memakai pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Kedua, tidak menampakkan (memamerkan) perhiasannya, kecuali yang biasa nampak seperti cincin atau gelang. Ketiga, menampakkan perhiasaan hanya dibolehkan bagi mahram dan suaminya. Keempat memanjangkan kerudung sehingga menutupi dada. Kelima, tidak boleh memakai pakaian yang terlalu tipis sehingga membuat bagian-bagian tubuhnya terlihat membayang. Keenam, tidak boleh memakai pakaian yang terlalu ketat yang membuat lekukan-lekukan tubuhnya terlihat dengan jelas. Ketujuh, dilarang memakai pakaian yang seronok, karena akan membuat mata orang lain terus-menerus tertuju kepadanya, karena dikhawatirkan hal itu akan menimbulkan fitnah dan niat jahat orang lain. Banyak fakta menunjukkan bahwa kejahatan seksual terjadi selain faktor pelaku yang memang mempunyai tabiat jahat bisa juga dipicu oleh pihak korban yang dengan sengaja atau tidak memakai pakaian yang memperlihatkan aurat sehingga memancing perlakuan tak senonoh dari orang lain.

Dari dasar dalil diatas dapat dipahami bahwa Allah SWT menyuruh wanita-wanita beriman agar berpakaian, dengan pakaian yang dapat menutup seluruh auratnya, terutama sekali wanita yang sudah baligh (dwasa) Dengan demikian tata cara berpakaian bagi wanita adalah :1). Ketika mengenakan pakaian hendaklah berniat yang ikhlas, hanya untuk

beribadah kepada Allah SWT dan mencari rido-Nya..2). Berdoalah sebelum berpakaian, agar pakaian berfungsi untuk ibadah.

Do’a Berpakaian dan Membuka Pakaian : “Allahumma innii asaluka min khoirihi wa khoiri maa huwa lahu, wa a’uudzubika min syarrohi wa syarro maa huwa lahu ” (wahai Allah, aku memohon kepada-Mu kebajikan pakaian ini dan kebajikan yang disediakan baginya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan sesuatu yang dibuat untuknya.”) (HR. Ibnu Sunni)

3). Bagian anggota badan hendaklah ditutup seluruhnya kecuali muka dan telapak tangan

4). Memanjangkan kerudungnya sampai menutup dada5). Mendahulukan anggota badan yang kanan ketika hendak memakai pakaian,

dan anggota badan yang kiri ketika hendak melepas.6). Warna pakaian yang akan dipakai hendaklah berwarna putih

Tentang Mendahulukan yang KananDi antara sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mendahulukan yang

kanan ketika memakai pakaian dan semacamnya. Dalil pokok dalam masalah ini, dari

Page 43: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Aisyah Ummul Mukminin beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan yang kanan ketika bersuci, bersisir dan memakai sandal.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam redaksi muslim dikatakan, “Rasulullah menyukai mendahulukan yang kanan dalam segala urusan, ketika memakai sandal, bersisir dan bersuci.”

Mengomentari hadits di atas, Imam Nawawi mengatakan, “Hadits ini mengandung kaidah baku dalam syariat, yaitu segala sesuatu yang mulia dan bernilai maka dianjurkan untuk mendahulukan yang kanan pada saat itu semisal memakai baju, celana panjang, sepatu, masuk ke dalam masjid, bersiwak, bercelak, memotong kuku, menggunting kumis, menyisir rambut, mencabut bulu ketiak, menggundul kepala, mengucapkan salam sebagai tanda selesai shalat, membasuh anggota wudhu, keluar dari WC, makan dan minum, berjabat tangan, menyentuh hajar aswad dan lain-lain. Sedangkan hal-hal yang berkebalikan dari hal yang diatas dianjurkan untuk menggunakan sisi kiri semisal masuk WC, keluar dari masjid, membuang ingus, istinjak, mencopot baju, celana panjang dan sepatu. Ini semua dikarenakan sisi kanan itu memiliki kelebihan dan kemuliaan.” (Syarah Muslim, 3/131)

Adab Memakai SandalYang sesuai sunnah berkaitan dengan memakai sandal adalah memasukkan kaki

kanan terlebih dahulu baru kaki kiri. Ketika melepas kaki kiri dulu baru kaki kanan. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal, maka hendaklah dimulai yang kanan dan bila dicopot maka hendaklah mulai yang kiri. Sehingga kaki kanan merupakan kaki yang pertama kali diberi sandal dan kaki terakhir yang sandal dilepas darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Memilih Pakaian Warna PutihWarna pakaian yang dianjurkan untuk laki-laki adalah warna putih. Tentang hal ini

terdapat hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kenakanlah pakaian yang berwarna putih, karena itu adalah sebaik-baik pakaian kalian dan jadikanlah kain berwarna putih sebagai kain kafan kalian.” (HR. Ahmad, Abu Daud dll, shahih)

Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kenakanlah pakaian berwarna putih karena itu lebih bersih dan lebih baik dan gunakanlah sebagai kain kafan kalian.” (HR . Ahmad, Nasa’I dan Ibnu Majah, shahih)

Tentang hadits di atas Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkomentar, “Benarlah apa yang Nabi katakan karena pakaian yang berwarna putih lebih baik dari warna selainnya dari dua aspek. Yang pertama warna putih lebih terang dan nampak bercahaya. Sedangkan aspek yang kedua jika kain tersebut terkena sedikit kotoran saja maka orang yang mengenakannya akan segera mencucinya. Sedangkan pakaian yang berwarna selain putih maka boleh jadi menjadi sarang berbagai kotoran dan orang yang memakainya tidak menyadarinya sehingga tidak segera mencucinya. Andai jika sudah dicuci orang tersebut belum tahu secara pasti apakah kain tersebut telah benar-benar bersih ataukah tidak. Dengan pertimbangan ini Nabi memerintahkan kita, kaum laki-laki untuk memakai kain berwarna putih.

Kain putih disini mencakup kemeja, sarung ataupun celana. Seluruhnya dianjurkan berwarna putih karena itulah yang lebih utama. Meskipun mengenakan warna yang lainnya juga tidak dilarang. Asalkan warna tersebut bukan warna khas pakaian perempuan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan. Demikian pula dengan syarat bukan berwarna merah polos karena nabi melarang warna merah polos sebagai warna pakaian laki-laki.Namun jika warana merah tersebut bercampur warna putih maka tidaklah mengapa.” (Syarah Riyadus Shalihin, 7/287, Darul Wathon)

Pakaian Berwarna MerahDari Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash, Rasulullah pernah melihatku mengenakan

pakaian yang dicelup dengan ‘ushfur maka Nabi menegurku dengan mengatakan, “Ini adalah pakaian orang-orang kafir jangan dikenakan”. Dalam lafazh yang lain, Nabi melihatku mengenakan kain yang dicelup dengan ‘usfur maka Nabi bersabda, “Apakah ibumu memerintahkanmu memakai ini?” Aku berkata, “Apakah kucuci saja?” Nabipun bersabda, “Bahkan bakar saja.” (HR Muslim)

Page 44: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Dalam hadits di atas Nabi mengatakan “Apakah ibumu memerintahkanmu untuk memakai ini” hal ini menunjukkan pakain berwarna merah adalah pakaian khas perempuan sehingga tidak boleh dipakai laki-laki. Sedangkan maksud dari perintah Nabi untuk membakarnya maka menurut Imam Nawawi adalah sebagai bentuk hukuman dan pelarangan keras terhadap palaku dan yang lainnya agar tidak melakukan hal yang sama.

Dari hadits di atas juga bisa kita simpulkan bahwa maksud pelarangan Nabi karena warna pakaian merah adalah ciri khas warna pakaian orang kafir. Dalam hadits di atas Nabi mengatakan “Sesungguhnya ini adalah pakaian orang-orang kafir. Jangan dikenakan”.

Jawaban untuk permasalahan ini adalah dengan kita tegaskan bahwa yang terlarang adalah kain yang berwarna merah polos tanpa campuran warna selainnya. Sehingga jika kain berwarna merah tersebut bercampur dengan garis-garis yang tidak berwarna merah maka diperbolehkan.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan adanya tujuh pendapat ulama tentang hukum memakai kain berwarna merah. Pendapat ketujuh, kain yang terlarang adalah berlaku khusus untuk kain yang seluruhnya dicelup hanya dengan ‘ushfur. Sedangkan kain yang mengandung warna yang selain merah semisal putih dan hitam adalah tidak mengapa. Inilah makna yang tepat untuk hadits-hadits yang nampaknya membolehkan kain berwarna merah karena tenunan yaman yang biasa Nabi kenakan itu umumnya memiliki garis-garis berwarna merah dan selain merah.

Hadis-hadis Nabi SAW banyak menjelaskan tatakrama berhias diri, yaitu :

1). Anjuran untuk mmotong kuku, memendekkan kumis, menyisir rambut, dan merapikan jenggot

2). Anjuran untuk berharum-haruman dengan wewangian yang menyenangkan kati, melegakan dada, menyegarkan jiwa, serta membangkitkan tenaga dan gairah kerja.

3). Larangan mencukur botak sebagian kepala, dan sebagian lainnya tidak dicukur/dibiarkan tumbuh

4). Larangan berhias diri dengan mengubah apa yang telah diciptakan Allah SWT, misalnya mengeriting rambut, memakai cemara (menyambung rambut), mencukur alis mata, membuat tahi lalat palsu, dan larangan bertato

5). Laki-laki dilarang berhias diri hingga menyerupai perempuan dan sebaliknya.

II. Adab dalam Berhias1. Pengertian Adab dalam Berhias

Adab dalam berhias hampir sejalan dengan adab dalam berpakaian. Berhias, asal dilakukan dengan wajar dan tidak berlebihan pada dasarnya dibolehkan dalam ajaran Islam, bahkan dianjurkan asal menaati aturan-aturan yang telah digariskan. Karena, seperti kata Rasulullah dalam sabdanya yang juga telah disebutkan sebelumnya, Allah sendiri adalah penyuka keindahan,

سفاسفها ويكره األخالق معالى يحب و الجمال يحب جميل الله ان( األوساط( معجم كتابه فى التبرانى رواه

“Sesungguhnya Allah itu Indah dan Dia mencintai keindahan, Dia mencintai akhlak yang mulia dan membenci perilaku yang tercela.” (HR. at-°abran³ dalam kitabnya Mu’jam al-Aus±¯ dengan sanad dari Jabir r.a.)

2. Contoh-contoh Adab dalam BerhiasIslam memberikan aturan-aturan dalam hal berhias, antara lain sebagai berikut: 1). Laki-laki dilarang memakai cincin emas, sebagaimana sabda Nabi yang telah

dijelaskan sebelumnya.2). Dilarang bertato dan mengikir gigi.

Pada zaman Jahiliah, bertato banyak dilakukan oleh wanita-wanita Arab dalam bentuk ukiran-ukiran dengan warna biru di hampir semua bagian tubuhnya, termasuk muka dan tangan. Zaman sekarang, bertato lebih banyak dilakukan oleh laki-laki. Bagi sebagian besar laki-laki dan dalam pandangan masyarakat pada umumnya tato adalah perlambang ke-”macho”-an. Pertanda kehebatan bahkan kepremanan seorang laki-laki.

Page 45: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Sedangkan mengikir gigi maksudnya memendekkan dan merapikan gigi, dengan maksud agar kelihatan cantik dan rapi. Rasulullah bersabda:

. . والمستوشمة الواشمة م ص الله رسول لعن

( ). الطبرانى رواه والمستوشرة والواشرة”Rasulullah SAW melaknat perempauan yang menato dan minta ditato,yang mengikir gigi dan yang meminta dikikir.” (HR. °habran³)

3). Dilarang menyambung rambut Selain hadi£ tentang larangan menyambung rambut yang telah disebutkan sebelumnya, dalam riwayat lain juga Rasulullah bersabda:

. . أن الله رسول يا فقالت م ص بي الن أمرأة سألت

زوجتها ي وأن شعرها فأمرق الحصية أصابتها ابنتي

. : والمصتوصلة الواصلة الله لعن فقال فيه؟ أفأصل

( البخارى( رواه

“Seorang perempuan bertanya kepada nabi SAW: ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya anak saya tertimpa suatu penyakit sehingga rontok rambutnya, dan saya ingin menikahkan dia. Apakah boleh saya menyambung rambutnya?’ Jawab Nabi SAW: ‘Allah melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan meminta disambungkan rambutnya.” (HR. Bukhori)

4). Jangan berhias secara berlebihanIslam membolehkan berhias, tapi kalau dilakukan dengan berlebihan dan tidak wajar, itu adalah perbuatan yang melampau batas (tabzir). Perbuatan melampaui batas akan menyeret kepada sikap sombong dan suka bermegah-megahan. Padahal sikap seperti itu adalah sikap setan la’natullah. Allah berfirman:

Artinya : “… dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan sesungguhnya setan itu sangat ingkar terhadap Rabb-nya.” (QS. al-Isra’ [17]: 26 – 27)

Akan lebih berbahaya lagi jika berhias secara mencolok dan berlebihan tersebut ditujukan untuk menarik perhatian laki-laki lain (selain suami sendiri). Hal itu bisa menimbulkan fitnah dan bahaya besar dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun berhias (secara wajar) yang ditujukan untuk menarik perhatian dan kasih sayang suami adalah hal yang baik untuk dilakukan, dan para suami pantas untuk mendapatkannya. Nabi SAW bersabda :

( التبرانى ( رواه الصالحة المرأة متاعها خير و متاع الدنيا

Page 46: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang ¡ali¥ah.” (HR. At Thabroni dari Salman r.a.)

III. ADAB DALAM PERJALANAN1. Tata Krama di Jalan Raya.

Orang yang beriman hendaknya mentaati perintah Allah dan peirntah Rasul-Nya, serta mentaati perintah dari pemerintah yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sebagaimana firman-Nya :

Artinya : “... Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.” (QS. An-Nisa’ ; 59)

Termasuk taat kepada pemerintah adalah mentaati aturan lalulintas jalan raya. Karena jalan raya adalah milik umum/orang banyak maka dalam menggunakan jalan harus memperhatika keselamatan orang lain sesama pengguna jalan. Demi keselamatan bersama maka pemerintah membuat peraturan untuk pengguna jalan raya yang harus ditaati, yaitu :

Bagi pejalan kaki hendaknya :1). berjalan disebelah kiri jalan dan di trotoar2). menyeberang di jembatan penyeberangan atau di zebracross3). menunggu lampu hijau bagi penyeberang atau saat yang aman untuk menyeberang4). menjaga sopan santun dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketertiban umum

Bagi pengemudi kendaraan bermotor hendaknya :1). memerhatikan dan mentaati rambu-rambu lalu lintas2). melengkapi perlengkapan berkendaraan, seperti SIM, STNK, dan helm (bagi

pengendara sepeda motor)3). mengemudi dalam batas kecepatan yang sesuai dengan keadaan jalan raya, 4). tidak membuang sampah sembarangan.

2. Tata Krama bagi Para Penumpang Kendaraan Umum Bagi para penumpang kendaraan umum seperti Bus dan atau kereta api,

hendaknya memperhatikan dan melaksanakan tata krama antara lain :1). bermanis muka dan bertutur kata yang baik terhadap para penumpang yang lainnya.2). bersikap hotmat kepada penumpang yang lain, terutama kepada yang lebih tua.3). saling tolong menolong dengan sesama penumpang yang lain.4). jangan melakukan perbuatan-perbuatan yang mengganggu dan merugikan para

pemunpang lain

IV. ADAB BERTAMU DAN MENERIMA TAMU

1. Adab Bertamu

Dalam kehidupan sehari-hari atau bermasyarakat sudah barang tentu orang yang satu dengan yang lainnya terjadi saling mengunjungngi. Berkunjung ke rumah orang baik karena ada kepentingan yang sangat perlu maupun sekedar silaturrahmi ini dinamakan “bertamu”.

Bertamu dengan maksud yang baik dilandasi dengan niat karena Allah SWT, bersilaturrahmi untuk mempererat tali persaudaraan antra sesama muslim sangat dianjurkn oleh ajaran Islam, Rosulullah SAW bersabda :Artinya : Dari Abu Hurairah ra. bahwa ia berkata : “ saya mendengar Rosulullah SAW

bersabda : Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia melakukan silaturrahmi”. (HR. Bukhari dan Muslim); dan diriwayatkan oleh Timidzi dengan kalimat : “sesungguhnya silaturrahmi itu

Page 47: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

menimbulkan cinta kasih di kalangan famili, merupakan sumber kekayaan dan menyebabkan umur panjang”.

Dalam ajaran Islam orang yang bertamu itu harus memperhatikan dan melaksanakan tatakrama, sesuai dengan petunjuk-petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Adapun adab bertamu itu antara lain :!). Dalam bertamu didahului dengan niat untuk melaksanakan sunnah Rasul dan

beribadah kepada Allah. Apabila ada keperluan sampaikan dengan cara yang baik. Sebaik-baiknya tamu adalah yang membawa kabar gembira dan menyenangkan tuan rumah yang didatangi.

2) Sebelum berkunjung sebaiknya memberitahu dahulu bahwa kita mau bersilaturrahmi, baik melalui tepoh, SMS, surat maupun yang lainnya.

3). Menggunakan pakaian yang sopan, rapi, dan menutup aurat dan berpenampilan yang Islami.

4). Usahakan dalam bertamu itu ketika orang yang ditamuni dalam keadaan tenggang waktu. Jangan bertamu apabila orang yang ditamuni itu dalam keadaan sibuk, sedang tidur, dan waktu makan, karena apabila bertamu dan orang yang ditamuni itu sedang dalam keadaan tidak memungkinkan akan dapat mengganggu yang di tamuni.

5). Ketika bertamu terlebih dahulu sebelum masuk memberi isyarat dengan salam, mengetuk pintu atau membunyikan bel, atau yang lainnya.Nabi bersabda :Artinya : Apabila seseorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucap salam) sampai tiga kalidan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang. (HR. Bukhari dan Muslim)

6). Dalam bertamu, kalau memeang harus menginap,usahakan jangan sampai lebih dari tiga hari. Karena hal itu dapat mengganggu atau memberatkan tuan rumah. Rasulullah SAW bersabda :Artinya : “ Bertamu itu selama tiga hari” (HR. Bukhari dan Muslim)

7) Hendaknya bersikap dan bertuturkata yang sopan, sehingga orang yang dikunjungi merasa senang serta menaruh hormat kepada tamunya.

8). Jangan bertamu kepada orang wanita yang suaminya sedang tidak berada di rumah, karena dapat menimbulkan fitnah.

2. Adab Menerima Tamu.

Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang pernah bertamu dan pernah pula menerima tamu. Dalam menerima tamu hendaknya sesuai dengan tatakrama yang sudah diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat hendaklah memulikan tamunya”. (HR. Bukhari dan Muslim )

Adab dalam menerima tamu adalah sebagai berikut :1). Segaralah membukakan pintu bila ada tamu datang, menjawab salam serta segera

mempersilahkan masuk. Dengan sikap yang baik dan muka yang menyenagkan2). Tuan rumah menyambut tamu dengan pakaian yang sopan dan menutup aurat

Karena kedatangan tamu akan membawa manfaat tersendiri.Rasulullah SAW bersabda :Artinya : “apabila tamu telah masuk ke rumah seseorang maka ia masuk dengan membawa rizkinya dan jika ia keluar membawa pengampunan bagi tuan rumah dan keluarganya”.(HR. Ad-Dailami dari Annas)

3). Tamu hendaklah dijamu, paling tidak disuguhi minuman atau makanan ringan.Rasulullah SAW bersabdaArtinya : “ Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya. Dan bertamu itu tiga hari, adapun selebihnya adalah termasuk sedekah “.

4). Tamu hendaklah diterima dengan rasa syukur dan rasa senang serta dengan wajah yang ceria

5). Bila tamu yang datang itu tidak kita inginkan, jangan sekali-kali menunjukkan sikap yang membuatnya tersinggung. Jika ingin menolaknya, maka tolaklah denga cara yang bijaksana.

Page 48: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

6). Jika tamu telah berpamitan akan pulang, antarkanlah tamu sampai pintu rumah atau (pagar), karena hal tersebut termasuk sunnah.

Rangkuman : Sebagai seorang muslim dalam bergaul dan bermasyarakat dituntut untuk bersikap dan

berperilaku yang Islami, misalnya : dalam cara berpakaian dan berhias diri, juga dalam cara bertamu dan menerima tamu

Pakaian yang sesuai dengan tatakrama islam adalah yang dapat memenuhi fungsinya yaitu dapat menutup aurat, menambah keindahan fisik pemakaianya, dan menunjukkan identitas pemakainya adalah orang Islam

Berhias diri yang sesuai dengan tatacara islam adalah yang berpedoman kepada Al-Quran dan hadits.

Diantara ciri orang yang beriman adalah menghormatu tamu, maka menghormati tamu hukumnya wajib bagi orang Islam

Bertamu yang baik adalah yang sesuai dengan tata cara Islami, yaitu diniati beribadah kepada Allah SWT, dan berpakaian yang sopan (menutup aurat)

Dalam bertamu jangan sampai merepotkan tuan rumah, sehingga jika akan bermalam jangan sampai melebihi tiga hari.

Sebagai orang Islam yang baik jika bepergian hendaklah mentaati aturan jalan raya atau aturan lalu lintas dengan disiplin. Baik bagi pejalan kaki ataupun sebagai pengendara kendaraan bermotor.

LATIHAN :

I. Berilah tanda silang( X ) pada jawaban yang benar !1. Pakaian yang baik berdasarkan QS. Al-A’raf 26 adalah :

a. berwarna putihb. tidak tembus pandangc. indah di pandangd. menyenangkan bagi pemakaianyae. pakaian takwa

2. Berikut ini adalah hal-hal yang hukumnya haram, kecuali ...a. mempertontonkan auratb. memakai wangi-wangianc. mencukur rambut kepala sampai botakd. membiarkan rambut sampai gondronge. tidak menyisir dan meminyaki rambut

3. Ayat yang mengandung perintah untuk berpakaian baik ketika hendak ke masjid adalah ...

a. QS. Al-Ahzab ; 59b. QS. Al-A’raf ; 31c. QS. Al-Anbiya 41d. QS. Ali Imran ; 37QS. An-Nahl ; 123

4. QS. Al-Ahzab ; 59, menjelaskan fungsi berpakaian bagi wanita adalah menutup aurat , agar ...a. tampak lebih cantikb. berpanampilan menarikc. melindungi udara panas atau dingind. tidak diganggu kaum laki-lakie. disenangi oleh orang banyak.

5. Pernyataan berikut ini yang mempunyai hukum wajib adalah ...a. bertamub. menjamu tamu dengan makanan yang lezatc. menghormati tamud. mengucapkan salam

Page 49: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

e. memenuhi semua keinginan tamu

6. Sopan santun dalam ajaran Islam disebut ...a. tatakramab. budi pekertic. adabd. perilakue. moral

7. Aurat wanita adalah seluruh anggota badan kecuali ....a. muakb. tanganc. muka dan tangand. muka dan bagian kakie. muka dan telapak tangan

8. Tujuan dan fungsi wanita berbusana adalah ....a. menjadi terkenalb. membuat indahc. menambah cantikd. menutuo aurate. mendapat pujian

9. Pegangan utama yang perlu diperhatikan dalam berpakaian a. sesuai selera pribadib. keindahanc. harga pakaiand. sesuai dengan zamane. tidak berlebih-lebihan

10. Dalam adab bertamu, kita dibolehkan mengetuk pintu sebanyak ...a. satu kalib. dua kalic. tiga kalid. empat kalie. lima kali

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar !

1. Jelaskan cara berpakaian yang sesuai dengan Islam !2. Sebutkan manfaat-manfaat berpakaian yang menutupi aurat bagi kaum wanita !3. Jelaskan adab menerima tamu!4. Jelaskan tatakrama bertamu!5. Tuliskan dengan benar dalil yang memerintahkan bagi wanita harus berjilbab, dan

tuliskan artinya!

Page 50: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

MENGHINDARI SIFAT TERCELA

Standar Kompetensi : 7. Menghindari perilaku tercela.

Kompetensi Dasar : 7.1. Menjelaskan pengertian hasad, riya, aniaya, dan diskriminasi7.2. Menyebutkan contoh perilaku hasad, riya, aniaya, dan diskriminasi7.3. Menghindari hasad, riya, aniaya, dan diskriminasi

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q. S. Albaqarah : 109

Q.S.Al Baqarah : 264

Q.S.Al Baqarah : 229

MENGHINDARI SIFAT TERCELA Sifat-sifat akhlak yang baik (akhlakul karimah) banyak dijelaskan Al Quran

terutama yang menyangkut perilaku keteladanan Rasulullah Muhammad SAW. Ketika salah seorang sahabat bertanya kepada Siti Aisyah (istri Rasulullah) mengenai bagaimana akhlak Rasulullah itu, Siti Aisyah menngembalikan pertanyaan kepada sahabat nabi tersebut,” Bukankah anda telah membaca Al Quran?” Aisyah kemudian

Page 51: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

mengatakan bahwa Al Qur’an itu mengandung contoh-contoh tentang akhlak Rasulullah yang sepatutnya dijadikan suri tauladan oleh seluruh umat manusia.Sifat-sifat akhlak yang buruk atau tercela (akhlakul mahmudah) juga telah diungkapkan Al Qur’an agar menjkadi peringatan untuk dapat dijauhi, karena perilaku butuk atau tercela yang dapat merusak iman seseorang dan pada akhirnya akan merusak dirinya serta kehidupan masyarakat. Akhlak buruk itulah selalu ditunjukan oleh kaum Quraisy dahulu untuk memojokkan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah sebagaimana yang dilakukan oleh tokoh Quraisy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah, Akhnas bin Syariq, Aswas bin Abdi Yaqutus, dan lail-lain. Oleh karena itu iman merupakan suatu pengakuan terhadap kebenaran yang harus dipelihara, dan ditingkatkan kualitasnya melalui sikapnya dan perilaku terpuji.

Rasulullsah SAW bersabda:Artinya:”Iman itu ialah melihat dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan

mengerjakan dengan anggota (perbuatan).” (HR.Bukhari Muslim)

Imam Turmidzi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda“Malu adalah sebagian dari iman dan iman itu di surga. Sedangkan sikap tidak sopan adalah bagian dari buruknya peringai dan perangai yang buruk adalah di neraka”

Keimanan seseorang akan rusak atau tidak manfaat apabila seseorang malukukan hal-hal yang dapat mengurangi bahkan merusak keimanannya. Diantara perbuatan yang tercela dan menyebabkan rusaknya keimanan adalah hasud,riya’ dan aniaya.

I. HASUD 1. Pengerian Hasud

Hasud ialah rasa atau sikap tidak senang terhadap kenikmatan atau kebahagiaan yang di peroleh oleh orang lain dan berusaha untuk melenyapkan atau mencelakaka orang lain tersebut Sifat tercela ini harus dihindari oleh semua orang, khususnya dikalangan generasi muda muslim karena jika sifat hasud ini terus menerus menjadi kebiasaan, tentu akan membawa akibat hncurnya kebaikan dalam diri seseorang akibat bertambahnya sifat rakus, tamak, dendam, serta rasa permusuhan di dalm diri.

Rasulallah Muhammad SAW bersabda :Artinya : “ Telah masuk kedalam tubuhnya penyakit-penyakit umat dahulu ( yaitu ) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR. Ahmad dan Tarmudzi)Dari hadits tersebut diatas, dapat dipahami bahwa hancurnya tau terpecahnya agama menjdi bercerai berai saling membenci, bermusuhan, dan saling merusak disebabkan sifat hasud dan dengki yang berkepanjangan diantara pemeluknya.

Dalam hdist lain Rasullulah Muhammd SAW bersabda Artinya : “Janganlah kami saling mendengki,saling memutuskan hubungan, saling membenci dan saling membelakangi, jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan Allah kepadamu. “(HR. Bukhari dan Muslim)Apabila kita perhatikan dan kita kaji dalil-dalil naqli yang terungkap dalam hadits-hadits Rasulallah SAW bahwa hasud sering terjadi akibat adanya iri hati. Iri hati artinya : ‘ merasa ingin menguasai sesuatu yang dimiliki orang lain karena dirinya belum memiliki dan tidak mau ketinggalan.” Iri hati tidak diikuti dengan perbuatan mencelakakan orang lain tersebut. Iri hati itu ada yang termasuk sifat tercela dan ada yang tidak.Berdasarkan hadits riwayat Nukhari-Muslim ada dua macam iri hati yang dibolehkan islam, yaitu iri hati kpada orang yang dianugerahi harta yang banyak kemudian harta itu digunakannya untuk hal-hal yang diridhoi Allah dan iri hati kepada orang yang dibri ilmu pngetahuan oleh Allah SWT, kemudian ilmu itu diamalkannya serta diajarkn pada orang lain.

Page 52: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Seseorang yang beriman kepada qada’ dan qadar tentu tidak akan bersikap dengki kepada orang lain yang mempunyai kelebihan karena ia menyadari bahwa hal itu merupakan kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Allah SWT berfirman :Artinya : “ Adakah (patut) mereka iri hati (dengki) kepda manusia (Muhammad) atas karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka.” (Qs. An-Nisaa, 4:54)Setiap muslim atau muslimah wajib hukumnya menjauhi sifat hasud / dengki karena hasud termasuk sifat tercela dan merupakan perbuatan dosa.

Allah SWT berfirman :Artinya : “ Dan janganlah kami iri hati terhadap apa yng dikaruniakn Allah kepada sebagian kami lebih banyak dari sebagian yang lain.” (Qs. An-Nisa, 4 : 32)Iri hati merupakan penyakit rohani atau jiwa. Apabila seseorang telah terkena penyakit hati, ia akan jatuh dari ajaran agama, bersikap takabur, suka merendahkan dan meremehkan orang lain.Dia tidak mempunyai rasa malu lagi untuk menjatuhkan orang lain, datang kesana kemari dengan berbagai cara supaya orang yang dihasudnya itu kebahagiaannya lenyap dari mereka bahkan berpindah kepadanya.Orang yang mempunyai sikap ini, sebenarnya merugikan dirinya sendiri, karena sikap demikian akan selalu merasa tidak puas terhadap berbagai hal, tidak akan dihargai oleh orang lain, takabur, dan membanggakan diri. Makin lama sikap ini melekat pada diri seseorang, akan semakin sakit rohaninya atau jiwanya. Ibarat besi kena karat, semakin lama karat merusak besi semakin hancur besi itu, atau laksana orang minum air laut, semakin bnyk orang tersebut minum akan semakin haus. Semkin lama sifat hasud itu melekat pada diri seseorang, semakin rusk dan semakin tidak puas jiwanya.

2, Bahaya atau Kerugian yang ditimbulkan oleh Perbuatan Hasud antara lain :1). Dapat memutuskan hubungan persaudaraan dan menghapus segala kebaikan yang

pernah dilaksanakan. Rasulallah SAW bersabda :

Artinya : “ Juhkanlah dirimu dari hasud karena sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan – kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud)

2). Dapat merusak imanRasulallah SAW bersabda :Artinya : “Dengki (hasud) merusak iman sebagaimana Jadam merusak madu.” (HR. Daelami)

3). Dapat merusak mental (hati) pendngki itu sendiri, sehingg kehidupan merasa gelisah dan tidak memperoleh ketentraman.

4). Dapat menimbulkan kerugian atau bencana baik bagi penghsud maupun orang yang dihasud.

3. Usaha-usaha Preventif Perbuatan HasudAgar terhindar dri penyakit hasud orang- orng yng beriman diperinthkan untuk :1). Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan pendengki apabila ia

mndengki atau menghasud, sebagaimana telah dijelaskan Allah SWT dalam Al-Quran : Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang Menguasai subuh dari kejahatan mkhluk-Nya, dari kejahatan orang yang dengki (penghasud) apabila ia dengki (menghasud).” (Qs. Al-Falaq ayat 1, 2 & 5)

2). Menyadari bahwa perbuatan hasud itu termasuk perbuatan tercela dan sangat berbahaya karena sifat tercela itu dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

3). Menyadari bahwa sifat hasud itu merusak amal kebaikan dan dapat menghilangkan pahalanya.

4). Menumbuhkan sikap jiwa kasih sayang terhadap sesama umat manusia, karena mereka itu mempunyai hak-hak yang harus dihormati oleh setiap orang.

Imam muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari jarir bin Abdullah r.a. bahwa Rasulallah SAW bersabda :Orang yang tidak mempunyai sikap lemah lembut tidaklah mempunyai kebaikan sama sekali.”

Abu Daud meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mughaffal r.a. bahwa Rasulallah SAW bersabda,Sesungguhnya Allah Maha Lemah Lembut dan menyukai sikap lemah lembut. Dia memberi kepada sikap ini sesuatu yang tidak Dia berikan kepada kekerasan.”

Page 53: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Aisyah r.a. berkata, “Suatu hari Rasulallah SAW datang ketempat aliran air ini dengan membawa unta dari sedekah yang terikat dilehernya. Lalu beliau bersabda :“Wahai Aisyah, bertaqwalah kepada Allah dan bersikap lemah lembutlah kepada unta ini. Sesungguhnya sikap lemah lembut jika masuk kedalam sesuatu maka ia akan memperindahnya dan jika ia meninggalkannya maka sesuatunitu akan menjadi buruk.”

II. RIYA’1. Pengertian Riya’

Riya berasal dari kata “ru’yah” yang artinya melihat. Menurut istilah riya’ adalah ibadah seseorang yang bukan karena Allah, tetapi ia ingin dilihat oleh orang lain. Dalam kata lain, riya’ adalah orang yang bermal atau bekerja dengan mengharapkan pujian orang lain.

Imam Al-Hafiz Ibnu Hajar dalan kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa riya’ ialah ibadah yang dilakukan dengan tujuan atau maksud agar dapat dilihat orang lain sehingga memuja pelakunya (ia ingin memperoleh kemasyhuran dan keuntungan dunia). Adapun orang yang berusah untuk memperdengarkan ucapan ibadah dan amal saleh kepada orang lain dengan maksud seperti pada riya’ dinamakan sum’ah (ingin didengar).

Riya’ dan sum’ah termasuk sifat tercela, merupakan syirik kecil yang hukumnya haram dan harus dijauhi oleh setiap muslim atau muslimah. Rosulullah bersabda :

ئلأ رك االص??غر فس?? خوف م??ا أخ??اف عليكم الش??يآء )رواخ احمد( عنه فقال الر

Artinya : Sesungguhnya yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik kecil, sahabat bertanya “apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah ?” Rasul menjawab “, Riya’ (HR. Ahmad)

Pada Hadis lain Rasulullah SAW Bersabda Artinya :

Rasulullah SAW bersabda, “Allah Azza Wajalla berfirman pada hari kiamat, yaitu diwaktu sekalian hamba melihat hasil-hasil amalannya : Pergilah kamu kepada semua apa yang kamu jadikan bahan pamer (riya’) di dunia. Lihatlah apakah kamu semua memperoleh balasan dari mereka? (HR. Ahmad dan Baihaki)

2. Macam-macam Riya’Menurut Imam Ghazali, sifat riya’ itu dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagia, yaitu :

1). Riya’ yang berhubungan dengan keduniaan (ibadah ghoeru mahdah)2). Riya’ yang berhubungan dengan ibadah mahdah

Ria yang berhubungan dengan keduniaan adalah segala jenis usaha seseorang dengan niat di dalam hatinya mengharapkan kedudukan atau pujian dari orang lain, contohnya : kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan sosial kemsyarakat. Sedangkan riya’ yang berhubungan dengan ibadah, yaitu ibadah yang dilakukan oleh seseorang, selain mengharapkan keridoan Allah SWT, ia juga mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain.

Ditinjau dari brntuknya riya’ ada 2 (dua) 1). Riya’ dalam hal niat2) Riya’ dalam hal perbuatan atau tindakan Seorang yang mengatakan bahwa ia ikhlas taat kepada Allah SWT, padahal dalam

hati yang sebnarnya tidak demikian, maka yang demikian itu tergolong riya’ dalam niat, sdang riya’ dalam perbuatan seperti orang yang berpakaian mewah dengan maksud agar orang lain memujinya. Riya’ dalam ucapan seperti seringnya memberi nasehat kepada orang lain, mengucapkan kata-kata hikmah, sering bertasbih jika dihadapan orang banyak tapi jika sendirian hanya melamun saja dan hal yang dilakukan itu hanya ingin dilihat orang lain bahwa dia itu seorang yang alim, taat beragama, padahal sesunggunya tidak demikian.

Page 54: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Ukuran riya’ atau tidaknya pekerjaan seseorang itu niat atau getaran hati (qalbu) seseorang, sikap ini hanya dia sendiri yang dapat mengukur dan merasakannya, orang lain tidak dapat mengetahui. Sedang ukuran riya’yang kedua pengaruhnya terlihat dalam kegiatan sehari-hari.

Riya dlam hal urusan dunia (ibadah ghaer mahdah) atau riya’ dalam ibadah (mahdah) banyak diungkapkan dalam Al-Quran, diantaranya :

1) Riya’ dalam perbuatan Seperti ketika akan mengerjakan shalat, seseorang tampak memperlihatkan

kesungguhan dan kerajinan, namun alasannya karena takut dinilai rendah dihadapan guru atau orang lain. Dia melaksanakan shalat dengan khusyuk dan takut disertai harapan mendapat perhatian dalam QS. Al-Ma’un ayat 4 -7

Artinya :(1). Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(2). (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,(3). orang-orang yang berbuat riya(4). dan enggan (menolong dengan) barang berguna

2) Riya dalam prilaku

Firman Allah dalan QS. An-Nisa 142

Artinya :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali (QS. An-Nisa 142)

Maksudnya: Alah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani Para mukmin. dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.

Riya Ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat.

Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, Yaitu bila mereka berada di hadapan orang.

3). Riya’ dalam tindakanFirman Allah dalan QS. Al-Baqarah ayat 264

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak

Page 55: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah ayat 264)

3. Ciri-ciri orang yang berbuat riya’ atau sum’ah1) Tidak akan melakukan perbuatan baik apabila tidak dilihat orang2) Amal atau perbuatan baik yang telah ia lakukan sering diungkit-ungkit atau

disebut-sebut3) Beramal atau beribadah hanya sekedar ikut-ikutan, itupun dilakukan

apabila sedang berada di tengah-tengah orang banyak4) Amal (perbuatan baiknya) selalu ingin dilihat, diperhatikan ingin mendapat

pujian dan ingin didengar orang lain5). Terlihat tekun dan bertambah motifasinya dalam beribadah apabila

mendapat pujian dan sanjungan, sebaliknya semangatnya akan menurun bahkan menyerah apabila dicela orang

4. Bahaya atau kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan riya” dan sum’ah1) Muncul rasa ketidakpuasan terhadap apa yang telah dikerjakannya2) Muncul rasa hampa dan gelisah di saat berbuat sesuatu3) Mrusak nilai kebaikan dan pahala ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali.4) Mengurangi kepercayaan dan rasa simpati dari orang lain.5) Menyesal melakukan sesuatu apabila orang lain tidak melihat dan

memperhatikannya.

III. ANIAYA

1. Pengertian AniayaAniaya dalam bahasa arab disebut “zalim” yang berarti melampaui batas, melanggar

ketentuan, keterlalun atau menempatkan sesuatu permasalahan tidak pada proporsinya.Aniaya (kezaliman) dapat diartikan sebagai perbuatan yang melampaui batas-batas kemanusiaan dan menentang atau menyimpangdari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT.Allah SWT berfirman :Artinya : “Barang siapa yang melanggar hukum- hukum Allah, merka itulah orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Baqarah,2 : 229)Aniaya atau zalim termasuk sifat tercela yang dikutuk Allah, dilaknat para malaikat dan dibenci sesama. Aniaya atau zalim termasuk perbuatan dosa yang dapat menjatuhkan martabat pelakunya dan merugikan pihak lain.

2. Macam-macam AniayaSikap dan perilaku aniaya atau kezaliman, dapat terjadi terhadap Allah SWT,

terhadap diri sendiri, terhadap orang lin dan terhadap alam sekitar atau lingkungan.

1) Aniaya (zalim) terhadap Allah SWT.Kezaliman terhadap Allah SWT, yaitu tidak adanya pengakuan yang jujur, keimanan yang benar, bahwasanya kita manusia telah diciptakan Allah SWT untuk menjadi “Abdullah” (hamba Allah) dengan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun dan sebagai “Kholifatullah” (Khalifah Allah) yakni pengatur, pengelola dan pemakmur alam jagadraya ini dengan segala ktentuan dan aturan yang telah Allah SWT tetapkan dalam Al-Quran dan Sunnah-Nya. Apabila kita tidak mengikuti ketentuan tersebut berarti kita telah tergolong kepada orang yang telah berbuat aniaya (zalim) terhadap Allah SWT.

Allah SWT berfirman :Artinya : “Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Maidah, 5 : 45)

2) Aniaya (zalim) terhadap diri sendiriAniay terhadap diri sendiri misalnya mmbiarkan diri sendiri dalam keadaan bodoh dn miskin, karena malas, meminum minuman keras, menyalah gunakan obat-obatan terlarang (narkoba), menyiksa diri sendiri dan bunuh diri (sebagai akibat dari tidak mensyukuri nikmat pemberian Allah SWT)Allah SWT berfirman :

Page 56: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dengan tanganmu kepada kecelakaan, dan berbuat baiklah karena swesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Qs. Al-Baqarah, 2 :195)

3) Aniaya (zalim) terhadap sesama manusiaAniaya terhadap sesama manusia seperti ghibah (mengumpat), naminah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan penyiksaan dn melakukan pembunuhan, berbuat korupsi dan manipulasi.

Allah SWT berfirman : Artinya :’......Dan janganlah kamu berbuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” (Qs. Hud, 11 : 85)

Rasulallah SAW dalam haditsnya bersabda :Artinya : “Barang siapa yang merampas hak orang muslim lainnya, dengan sumpahnya Allah mewajibkan neraka dan mengharamkan surga baginya. Salah seorang sahabat bertanya, “Walaupun hanya merampas sesuatu yang sederhana, ya Rasulallah?” Nabi bersabda: “Walaupun hanya sepotong kayu urok.” (HR. Bukhari)

4) Aniaya (zalim) terhadap alam (lingkungan)Berbuat zalim terhadap alam adalah merusak kelestarian alam, mencemari lingkungan, menebang pepohonan secara liar, menangkap dan membunuh binatang tanpa mengindahkan aturan, sehingga akibat dari perbuatan itu dapat mrugikan alam dan merugikan masyarakat.

Allah SWT berfirman :Artinya : “Janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi.”(Qs. Al-Baqarah,2 :11)Artinya : “Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut, karena usaha tangan manusia supaya merasakan kepada mereka sebagai akibat kerja mereka, supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Qs. Ar-Rum, 30 : 41)

3. Bahaya dan Keburukan Perbuatan AniayaAdapun bahaya dan keburukan sebagai dampak dari perbuatan aniaya (zalim)

dapat menimpa pelaku (penganiaya), orang yang dianiaya, dan masyarakat.1). Bahaya / Keburukan yang akan dialami oleh Penganiaya antara lain :2). Hidupnya tidak akan disenangi, melainkan dijauhi bahkan dibenci masyarakat.

Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Mu’minun :18 !3). Hidupnya tidak akan tenang, karena dibayangi rasa takut.4). Mencemarkan nama baik dirinya, dan keluarganya5). Mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatan aniaya yang

dilakukannya.6). Mendapat siksa dengan dicampakkan kedalam api neraka (lihat Qs. Al-

Maidah, 5 : 39)7). Dalam kehidupannya tidak akan mendapat pelindung atau penolong. Allah

SWT dalam Qs. As-Syura ayat 8!Artinya : “Tiadalah bagi orang zalim itu pelindung atau penolong.” (Qs. Asy-Syura ayat 8)

4. Bahaya / Keburukan yang akan dialami oleh yang dianiaya dan masyarakat, 1). Ketenangan dan ketentraman dalam hidupnya terganggu.2). Menumbuhkan keresahan dan kekerasan di masyarakat.3). Mengalami kerugian dan bencana, baik berupa kehilangan harta benda,

penganiayaan terhadap fisik mental bahkan sampai kehilangan jiwa.4). Semangat dan gairah kerja bik prindi maupun masyarakat akan menurun,

karena dibayangi rasa takut terhadap perbuatan-perbuatan jahat orang zalim.5). Allah SWT akan menurunkan azabNya, apabila kezaliman di suatu negri atau

suatu kelompok msyarakat sudah meraja lela. Allah SWT berfirman dalam Qs. Yunus ayat 13 :Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman.” (Qs. Yunus,10 :13)

Page 57: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

5. Upaya Prefentif untuk Menghindari diri dari perbuatan Aniaya Setiap insan wajib berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi perbuatan aniaya (zalim). Diantara usaha tersebut antara lain :1). Kesadaran akan eksistensi diri untuk selalu berbuat baik, ramah, dan sopan

santun terhadap semua makhluk Allah ! Rasulallah Saw bersabda :Artinya : “ Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Bila kamu membunuh, baik-baiklah cara membunuhnya. Bila kamu menymbelih binatang, baik-baiklah cara menyembelihnya. Hendaklah salah seorang diantara kamu menajamkan pisaunya, dan hendaklah ia mempercepat mati binatang sembelihnnya.” (HR. Muslim).

2). Berusaha menegakan keadilan dan kebaikan terhadap diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Allah SWT berfirman : Artinya : “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya berlaku adil dan berbuat kebaikan.” (Qs. An-Nahl, 16 : 90)

3). Meningkatkan kehati-hatian bahwa segala bentuk perselisihan, permusuhan, kedengkian dan peruskn trhadp sesama manusia dan alam semesta pad akhirnya dpat merugikan diri sendiri.

4). Meningkatkan kesadaran bahwa manusia itu tidak dapat berdiri sendiri, memerlukan bantuan dari orang lain dan bantuan dari alam. Apabila mereka dirugikan akibat perbuatan zalim yang pernah dilakukan kita, mereka pun akan menjauhi dan tidak menutup kemungkinan mereka balik menzalimi.

5). Meningkatkan kesadaran bahwa sebenarnya manusia telah banyak melakukan kezaliman, kurang patuh pada orang tua, salatpun terkadang tidak tept waktu dn lainnya. Hal ini jangan sampai ditambah lagi dengan kezaliman yang lainnya. Oleh karena itu kita senantiasa memohn kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari sifat-sifat demikian. Allah SWT dalam firmannya :Artinya : “ Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri dn jika Engkau tidak mengampuni kami dan membri rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Araf, 7 : 23)

Rangkuman

Hasud berbeda pengertiannya dengan iri hati, iri hati adalah merasa ingin menguasi sesuatu yang dimiliki orang lain, karena dirinya belum memiliki dan tidak mau ketinggalan. Iri hati tidak di ikuti oleh perbuatan mencelakakan dan iri hati itu ada yang dilarang dan ada yang dibolehkan. Hasud ialah rasa sikap tidak senang terhadap kenikmatan yang diperoleh orang lain dan berusaha menghilangkannya atau mencelakakan orangnya. Dengki (hasud) termasuk sifat tercela perbuatan dosa yang wajib di jauhi oleh setiap muslim/ muslimah.

Riya’ adalah memperlihatkan suatu ibadah dan amal saleh kepada orang lain bukan karena Allah, tetapi karena sesuatu selain Allah. Sedangkan memperdengarkan ucapan ibadah dan amal seleh kepada orang lain dengan maksud seperti riya disebut sum’ah. Riya’ dan sum’ah termasuk sifat tercela, syirik kecil yang hukumnya haram dan harus dijauhi oleh setiap muslim/ muslimah. Riya’ bisa terdapat dalam urusan keagamaan dan dalam urusan keduniaan. Riya’ akan mendatangkan kerugian dan bencana.

Aniaya (zalim) ialah sikap dan berperilaku tidak adil aniaya atau bengis yaitu suatu tindakan yang tidak menusiawi yang bertentangan dengan hak sesama manusia. Aniaya (zalim)termasuk sifat tercela yang hukumnya haram dan akan mendatangkat kerugian (bencana) di dunia maupun akhirat.

Page 58: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Latihan

A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling benar dan tepat!

1. Di bawah ini termasuk perbuatan tercala, kecuali .......a. su’uzan d. riya’b. hasud e. husnuzhanc. zalim

2. Keinginan supaya kebahagiaan yang diperoleh orang lain lenyap pada dirinya, disebut..a. iri hati d. hasudb. riya’ e. buruk sangkac. zalim

3. Seseorang apabila pekerjaannya ingin didengar oleh orang lain disebut....a. iri hati d. riya’b. su’ul khatimah e. hasudc. sum’ah

4. Dalil Naqli Al-quran yang menerangkan orang yang celaka salatnya karena lalai dan riya” adalah a. QS. Al-Ashr ayat 1-3 d. QS. Al-Maun 1-4b. QS. Al-Falaq ayat 1-3 e. QS. Al-Fil 1-3c. QS. Al-Maun ayat 4-6

5. Yang termasuk perilaku aniaya terhadap diri sendiri ..... a. Tidak mentaati peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakatb. Melakukan pencuria dan perampokanc. Membiarkan diri sendiri berada dalam kebodohan d. Lalai dalam melaksanakan kewajiban sosiale. Berkenalan dan bergau dengan orang yang tidak seiman

6. Zalim berarti.........a. Hormat d. Murah hatib. Sayang e. Amal baikc. Melampaui batas

7. Seseorang yang melakukan amal prbuatan agar mendapat pujian dari orang lain berarti orang tersebut a. Takabut d. Syirikb. Hasud e. Munafikc. Riya’

8. Yang termasuk ciri-ciri orang yang mempunyai sifat riya’ ialah ..a. Salat dengan husuk dan senantiasa berbuat baik walaupun tidak ad orang lain yang

melihatb. tidak akan melakukan prbuatan baik bila tidak dilihat orangc. Beribadah hanya ikut-ikutand. Terlihat bertambah tekun beribadah, bils mendapat pujian.e. Senantiasa berupaya menampakkan segala perbuatan baiknya agardiketahui orang

banyak.

9. Menggangggu ketenangan dan ketenteraman orsng lsin termasuk perbuatana. Kufur d. Zalim b. Hasud e. Nifak c. Ria

10. Zalim berarti ...a. Hormat d Murah hati

Page 59: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

b. Sayang e. Amat baikc . Menlampaui batas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas

1. Tuliskan dalil nakli tentang hasud2. Sebutkan 3 contoh riya dalam beribadah3. Kemukakan akibat-akibat buruk sifat riya’4. Kemukakan usaha-usaha yang harus ditempuh agat kezaliman yang terdapat dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bisa berkurang atu hilang5. Jelaskan tiga madcam kezaliman

Page 60: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan kepada rasul-rasul Allah.

Kompetensi Dasar : 3.1. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada rasul-rasul Allah3.2. Menunjukkan contoh=contoh beriman kepada rasul-rasul Allah3.3. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada rasul-rasul Allah

dalam kehidupan sehari-hari.3.4. Membaca Q. S. Al Isra’, 26 – 27, dan Q.S. Al Baqarah; 177.

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. Al nQashos 7 - 10

b. Q.S. Huud : 89

c. Q.S Yusuf : 6

IMAN KEPADA RASUL ALLAHIFTITAH 1. Duduklah dengan tenang, khusyuk, dan tawaduk!2. Mulailah dengan ta'awuz dan basmalah!3. Perhatikanlah dengan saksama penjelasan dari guru agamamu!4. Hayatilah keimanan terhadap rasul dan ambillah hikmahnya ke dalam kehidupanmu

sehari-hari!

Page 61: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

5. Akhirilah pelajaran dengan membaca doa agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah!Kata rasul berasal dari bahasa Arab, rasulun yang artinya utusan. Menurut istilah,

rasul adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima w untuk diamalkan sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya, sedangkan nabi adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu agar diamalkan oleh dirinya, tetapi tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya. Maksud dari beriman kepada rasul adalah meyakini bahwa mereka adalah orang yang diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran kepada umatnya sebagai pedoman bagi kehidupan.

A. Fungsi Iman kepada Rasul AllahPara nabi dan rasul sebagai khalifah Allah di bumi mengemban tugas untuk

menerima informasi tentang peraturan Allah dan menyampaikannya kepada umat manusia agar terjadi keharmonisan dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, para rasul mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut.1. Membawa berita gembira atau peringatan kepada umatnya.2. Menyuruh umat untuk menyembah hanya kepada Allah dan senantiasa bertakwa

kepada-Nya.3. Menyeru pada umat untuk beriman kepada Allah tanpa pengkultusan terhadap para

rasul itu.4. Mengajarkan seluruh umat agar senantiasa mempelajari kitab suci yang diturunkan

kepada rasul sebagai pedoman hidupnya.Tugas seorang rasul dalam menyampaikan misinya pasti sangat berat. Oleh

karena itu, Allah membekali mukjizat kepada mereka yang berfungsi sebagai bukti atas kerasulan dan sebagai senjata dalam menghadapi musuh-musuh yang menentang. Beriman kepada rasul berfungsi sebagai berikut.1. Untuk lebih mengenal dan mempercayai Rabb (Tuhan) yang menciptakan seluruh

makhluk.2. Meyakini bahwa kita hanya patut menyembah kepada-Nya serta mempercayai

kebenaran ajaran yang dibawa oleh rasul-Nya.3. Mengikuti dan meneladani perilaku rasul dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita

akan mendapatkan rahmat dari Allah swt. sebagaimana firman-Nya.

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al Anbiya: 107).

4. Agar manusia lebih mengenal hakikat dirinya bahwa manusia diciptakan Allah adalah untuk mengabdi dan menyembah kepada Allah swt.

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Az Zariyat: 56).

5. Rasul mengajarkan kepada manusia untuk tidak saling berselisih, mendengki, membenci, bermusuhan, dan berbuat kerusakan, baik terhadap diri sendiri, sesama manusia maupun alam semesta.

6. Allah mengutus para nabi dan rasul untuk meneruskan perjuangan untuk melestarikan aturan-aturan Allah di setiap zaman demi kebaikan manusia itu sendiri.

DISKUSIKAN Menurut Anda, mata rantai ajaran apakah yang menyatukan seluruh nabi dan rasul yang diyakini keberadaannya dalam Islam?

Page 62: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

B. Sikap Mengimani Rasul AllahPara rasul memiliki empat sifat wajib, empat sifat mustahil, dan satu sifat jaiz. Sifat

wajib bagi rasul adalah sebagai berikut.1. Siddik (benar)2. Amanah (dapat dipercaya).3. Fatanah (cerdas).4. Tablig (menyampaikan).

Adapun sifat mustahil bagi rasul adalah sebagai berikut.1. Kizib (berbohong)2. Khianat (berkhianat)3. Baladah (bodoh4. Kitman (menyembunyikan)

Sifat jaiz bagi rasul adalah wuqu’u a'radil basyariyyah yang artinya bahwa rasul akan mengalami atau merasakan sesuatu sebagaimana manusia biasa, seperti makan, minum, tidur, berjalan, berumah tangga, beranak istri, mempunyai kawan, dan mengalami kemenangan maupun kekalahan dalam perjuangan hidup.

RISALAH Al Quran menerangkan tentang Nabi Khidir sebagai salah satu nabi dan hamba Allah yang saleh, khususnya dalam Surah Al Kahfi Ayat 60-82. Meski namanya hanya disebut sebagai ‘Abd’ yang berarti hamba, para ahli tafsir sepakat bahwa sosok Nabi Khidirlah yang dimaksud dalam ayat tersebut. Pesan moral yang terkandung di dalamnya antara lain meyakini kenabian, teguh memegang komitmen atau janji, tidak bersikap su'uzan, dan mampu bersikap sabar.

Selain memiliki sifat-sifat tersebut para rasul memiliki hal yang sangat esensial (mendasar) yang menjadi bukti atas kerasulannya, yaitu mukjizat. Mukjizat adalah suatu keajaiban yang sangat luar biasa yang diberikan Allah swt kepada para rasul yang tidak bisa ditiru oleh siapa pun. Dengan demikian, akan mudah sekali untuk membedakan mana yang sebenarnya rasul dan mana yang bukan.

Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat tidak sedikit orang yang menyatakan kekagumannya, kehormatan, dan kecintaannya kepada rasul dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:1. Dengan memuliakan dan senantiasa mengucapkan salawat kepadanya.2. Mengerjakan segala sesuatu yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah

yang diajarkan oleh para rasul. Firman Allah swt.

Artinya: “Apa saja harta rampasan (fa'i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah, rasul kerabat rasul, anak-anak yatim, orangorang miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS Al Hasyr: 7).

Page 63: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

3. Meyakini kebenaran yang ada dalam Al Quran. Firman Allah swt.

Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datangperintahAllah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (QS Al Mukmin:78).

Jumlah rasul yang wajib diketahui oleh setiap orang mukmin adalah 25 orang sebagaimana yang namanya tercantum dalam Al Quran, tetapi di luar itu masih ada rasul-rasul yang tidak disebutkan namanya. Kedua puluh lima rasul tersebut adalah sebagai berikut.1. Adam 6. Ibrahim 11. Yusuf 16. Ilyasa 21. Yunus2. Idris 7. Luth 12. Ayyub 17. Zulkifli 22. Zakaria3. Nuh 8. Ismail 13. Syuaib 18. Daud 23. Yahya4. Hud 9. Ishak 14. Harun 19. Sulaiman 24. Isa5. Saleh 10. Ya kub 15. Musa 20. Ilyas 25. Muhammad saw.

Di antara ke-25 rasul tersebut, ada rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi artinya memiliki ketabahan dan keuletan yang luar biasa dalam melaksanakan perjuangan untuk menegakkan kebenaran dari Allah swt. Mereka adalah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad saw.

TUGAS Berikanlah penjelasan mengenai sifat wajib bagi para rasul, yaitu siddik, amanah, tablig, dan fatanah serta contoh konkrit pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari (masing-masing dua contoh)!

C. Penghayatan Iman kepada Rasul AllahPara rasul diutus Allah di muka bumi untuk menyampaikan wahyu dari Allah, yaitu

mengajak dan memberi peringatan kepada umatnya agar mereka beriman kepada Allah dan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Bila mereka mau menerimanya, maka mereka akan selamat hidupnya di dunia dan di akhirat. Akan tetapi, apabila mereka tidak mau beriman, maka mereka akan mendapatkan siksa yang amat pedih. Firman Allah swt.

Artinya: Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran, sebagai pembawa berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." (QS Fatir: 24).

Oleh karena itu, keberadaan rasul di muka bumi adalah untuk menjadi teladan yang baik (uswatun hasanah) bagi umatnya. Segala gerak-geriknya atau tingkah lakunya menunjukkan sikap kebenaran yang hanya berdasarkan firman Allah. Keteladanan rasul ini dinyatakan dalam firman Allah swt. berikut ini.

Page 64: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu surf teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS AI Ahzab: 21).

Tugas berat para rasul yang pasti disandang dalam menyebarkan ajarannya, antara lain sebagai berikut.1. Membimbing dan menyampaikan perintah Allah agar umatnya senantiasa

melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.2. Menjelaskan kepada umatnya atas hal-hal yang dapat menyelamatkan hidupnya di

dunia maupun akan membahagiakan kehidupannya di akhirat.3. Berjihad dan berjuang untuk menegakkan agama Islam agar senantiasa dihayati dan

diamalkan oleh seluruh umat manusia.Meski demikian, dalam menyampaikan wahyu kepada umatnya, tidak jarang para

rasul tersebut mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan siksaan. Akan tetapi, rasul tersebut berjuang tanpa mengenal lelah. Perjuangan mereka sangat patut untuk kita teladani.

TUGAS Tangga! 12 Rabiul awal kita memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. Jelaskanlah makna yang terkandung di dalamnya dan bagaimana cara terbaik dalam memperingati hari tersebut!

IJTIMA Kata rasul berasal dari kata rasulun yang artinya utusan. Menurut istilah, rasul adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu untuk diamalkan sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya, sedangkan nabi adalah manusia mulia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu agar diamalkan oleh dirinya, tetapi tidak wajib menyampaikannya kepada umatnya.Fungsi mereka antara lain membawa berita gembira atau peringatan kepada umatnya, menyuruh umat untuk menyembah hanya kepada Allah dan senantiasa bertakwa kepada-Nya, menyeru pada umat untuk beriman kepada Allah tanpa pengkultusan terhadap para rasul itu, dan mengajarkan seluruh umat agar senantiasa mempelajari kitab suci yang diturunkan kepadanya sebagai pedoman hidupnya.Sikap beriman kepada rasul dapat diwujudkan antara lain dengan memuliakan dan senantiasa mengucapkan salawat kepadanya, mengerjakan segala sesuatu yang diperintahkan dan menjauhi segala larangan Allah yang diajarkan oleh para rasul, dan meyakini kebenaran yang ada dalam Al Quran.

IMTIHANA. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pads jawaban yang benar!

1. Kata rasul menurut bahasa mempunyai arti ....a. orang suci d. wakil Allahb. utusan e. risalahc. surah

2. Perbedaan antara rasul dengan nabi adalah ....a. keduanya memiliki kitab yang berbedab. rasul wajib menyampaikan wahyu kepada umatnya, sedangkan nabi tidakc. nabi wajib menyampaikan wahyu kepada umatnya, sedangkan rasul tidakd. rasul diberi kitab, sedangkan nabi tidake. rasul termaktub dalam Al Quran, sedangkan nabi tidak

3. Di bawah ini yang tidak termasuk sifat wajib bagi rasul adalah ....

Page 65: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

a. Sidik d. fatanahb. Khianat e. amanahc. tablig

4. Seorang rasul harus mempunyai intelegensi atau kecerdasan yang tinggi, maka mustahil baginya bersifat ....a. Amanah d. kitmanb. baladah e. tabligc. fatanah

5. Jumlah rasul yang termaktub dalam Al Quran adalah ....a. 313 d. 10 b. 114 e. 20 c. 25

6. Di bawah yang tidak termasuk rasul Ulul Azmi adalah Nabi ….a. Ibrahim d. Nuh b. Musa e. Ismail c. Isa

7. Nabi Muhammad saw. Sebagai uswatun hasanah artinya menjadi …. a. Pembawa kebenaran b. Penyampai wahyu c. Suri tauladan yang baik d. Pemberi peringatan e. Penegak keadilan

8. Dalam ajaran Islam, Nabi Isa tergolong sebagai ….a. Tuhan d. Orang yang tidak wajib diimani b. Tuhan umat Kristen e. Hamba Allah dan Rasul-Nya c. Bukan utusan Allah

9. Cara beriman kepada rasul adalah dengan mengikuti jejak perbuatannya. Maksud perbuatan ini adalah …. a. Fikih d. akhlak b. Ibadah e. hadis c. Tauhid

10. Mukjizat menurut bahasa artinya …. a. Kesaktian d. Kehebatan b. Yang melemahkan e. Membenarkan c. Kehormatan

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Sebutkanlah rasul yang termasuk Ulul Azmi dan jelaskanlah maksudnya!2. Sebutkanlah manfaat beriman kepada rasul-rasul Allah! 3. Jelaskanlah bahwa rasul memiliki sifat jaiz! 4. Apakah bukti keimanan seseorang kepada rasul? 5. Sebutkanlah tugas utama seorang rasul!

Page 66: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Kompetensi Dasar : 4.1. Menjelaskan pengertian taubat dan raja’ 4.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan raja` 4.3. Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam kehidupan sehari hari

TARTILAN

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. An Nur : 31

b. Q.S. Al Mukminun : 60

.

I. TOBAT1. Pengertian Tobat

Kata taubat berasal dari bahasa Arab at-taubah, yang kata kerjanya taaba, yatuubu yang berarti rujuk atau kembali.

Menurut istilah yang dikemukakan ulama, pengertian taubat ialah :1). Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dari jalan yang jauh dari

Allah kepada jalan yang lebih dekat kepada Allah.2). Membersihkan hati dari segala dosa3). Meninggalkan keinginan untuk melakukan kejahatan, seperti yang pernah

dilakukan dengan mengagungkan nama Allah dan menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya.

Page 67: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Hukum bertaubat adalah wajib bagi setiap muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan berakal). Allah SWT berfirman :

Artinya : “ ... dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur ; 31)

2. Syarat BertaubatTaubat baru dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah

memenuhi syarat yang telah ditentukan. Bila dosa itu terhadap Allah SWT, maka ayat taubatnya ada tiga macam, yaitu:1) Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat (nadam).2) Meninggalkan perbuatan maksiat itu.3) Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan mengulangi lagi perbuatan

maksiat itu

Namun, bila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat taubatnya selain yang tiga macam tersebut ditambah dengan dua syarat lagi yaitu:1) Meminta maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) atau dirugikan.2) Mengganti kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, akibat

perbuatan zalim itu atau minta kerelaannya.

Dosa terhadap sesama manusia akibat perbuatan zalim itu hendaknya diselesaikan di dunia ini juga. Karena kalau tidak, pelaku dosanya di akhirat termasuk orang yang merugi bahkan celaka.

Apabila seseorang telah terlanjur bertaubat dosa, kemudian bertaubat dengan sebenar-benarnya, tentu ia akan memperoleh banyak hikmah dan manfaat. Tentu saja taubat yang dilakukan harus memenuhi syarat-syarat taubat seperti tersebut. Adapun hikmah dan manfaat yang di peroleh dari pertaubatan itu antara lain: dosanya diampuni, memperoleh rahmat Allah, dan bimbingan untuk masuk surga. Terkait dengan taubat ini Allah SWT berfirman:

Artinya :“wahai orang-orang yang beriman, bertubatlah kepada Allah dengan taubat

semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukan kamu kedalam surga.” (Q.S.At-Tahrim,66: 8)

Perlu pula diketahui dan disadari oleh setiap orang yang telah terlanjur berbuat

dosa, bahwa seorang yang membaca istigfar (mohon ampunan dosa kepada Alloh), tetapi terus menerus berbuat doasa, maka ia akan dianggap telah mengolok-olok Tuhannya. Demikian juga seorang yang berbuat dosa, dan baru bertaubat ketika “sakratul maut” (nyawanya yang sudah berada di tenggorokan) maka taubatnya tidak akan diterima Allah.

Selain pelaku dosa itu harus betul-betul meninggalkan perbuatan dosanya (taubt nasuha), hendaknya ia juga terus-menerus melakukan perbuatan baik yang diridai Allah SWT. Allah berfirman:

Artinya : “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan

yang buruk (dosa) “ (Q.S. Huud, 11:114)

Page 68: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

II. RAJA’1. Pengertian Raja’

Kata Raja () berasal dari bahasa arab yang artinya harapan. Yang dimaksud raja’ pada pembahasan ini ialah mengharapkan keridaan Allah SWT dan rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat.

Raja’ termasuk akhlakul karimah terhadap Allah SWT, yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Muslim (muslimah) yang mengharapkan ampunan Allah, berarti ia mengakui bahwa Allah itu Maha Pengampun. Muslim (Muslimah) yang mengharapkan agar Allah melimpahkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, berarti ia menyakini bahwa Allah itu Maha pengasih dan Maha Penyayang.

Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap muslim (muslimah) senantiasa berharap memperoleh rida dan rahmat Allah, sebagai bukti penghambaan kepada-Nya. Allah SWT telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar banyak berdoa kepada Allah SWT, dengan berharap Allah SWT akan mengabulkan doanya. Allah SWT berfirman :

Artinya:"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu... (Q.S.Al-

Mu’min, 40:60)

Kebalikan dari sifat raja’ ialah berputus harapan terhadap rida dan rahmat Allah SWT. Orang berputus harapan terhadap Allah, berarti ia berprasangka buruk kepada Allah SWT. Yang hukumanya haram dan merupakan ciri dari orang kafir. Allah SWT berfirman:

Artinya:“Dan jangan kamu berputus harapan terhadap rahmat Allah, sesungguhnya tidak berputus harapan terhadap rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (Q.S.Yusuf, 12: 87)

Seseorang yang berharap memperoleh rida dan rahmat Allah SWT, bahagia di dunia dan akhirat tentu harus berusaha dengan melakukan perbuatan-perbutan yang menyebabkan apa yang diharapkannya itu terwujud. Jika ia hanya berharap saja dan tidak mau berusaha itu namanya berangan-angan kosong atau berkhayal yang dalam bahasa arabnya disebut tamanni.

Seseorang muslim yang mengharapkan rida Allah SWT, tentu harus berusaha dengan jalan betul-betul bertakwa pada Allah, sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Allah berfirman:

Artinya: “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Q.S.Al-Ahzab, 33: 21)

Muslim/muslimah yang bersifat raja’ tentu dalam hidupnya akan bersikap Optimis,dinamis,berfikir kritis, dan mengenal diri dalam mengharap keridaan Allah SWT, berikut adalah penjelasan ringkas tentang hal tesebut:

1. OptimisDalam kamus besar bahasa indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud

dengan optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandangan) baik dalam menghadapi segala hal atau persoalan.

Optimis termasuk sifat terpuji. Sifat optimis seharusnya dimiliki oleh setiap muslim (muslimah). Seorang muslim (muslimah) yang optimis tentu akan

Page 69: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

berprasangka baik terhadap Allah. Ia kan selalu berusaha agar kualitas hidupnya meningkat.

Kebalikan dari sifat optimis ialah sifat pesimistis. Sifat pesimistis ini seharusnya dijauhi, karena termasuk dalam sifat tercela. Seseorang yang pesimis dapat di artikan berprasangka buruk kepada Allah. Ia dalam hidupnya kemungkinan besar tidak akan memperoleh kemajuan. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencobanya.

Muslim (muslimah) yang bersifat optimistis hendaknya bertawakkal kepada Allah SWT yaitu berusaha sekuat tenaga untuk meraih apa yang dicita-citakannya, sedangkan hasilnya diserahkan kapada Allah SWT. Orang yang tawakkal tentu akan memperoleh pertolongan dari Allah SWT. Allah SWT berfirman :

Artinya:“Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan

mencukupkan (keperluan)nya.” (Q.S.Ath-Thalaq, 65: 3)

2. DinamisKata dinamis berasal dari bahasa belanda dynamisch yang berarti giat

bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, terus tumbuh. Seseorang yang berjiwa dinamis, tentu selama hidupnya, tidak akan diam berpangku tangan. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh, untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju.Misalnya :

Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat. Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang. Seorang pelajar akan meningkatkan kegiatan belajaranya supaya ilmuanya

betambah.

Sikap pelaku dinamis seperti itu sebenarnya sesuai dengan fitrah (pembawaan)

manusia, yang memiliki kecenderungan untuk meningkat ke arah yang lebih baik. Allah SWT berfirman:

Artinya :

“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),” (Q.S.Al-Insyiqaq, 84:19)

Mengacu kepada pengertian dinamis tersebut, jelas bahwa sikap dinamis termasuk akhlakul karimah, yang seyogyanya dimiliki dan di amalkan oleh setiap muslim (muslimah). Seorang muslim (muslimah) yang sudah meraih prestasi baik dalam bidang positif seperti dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang pertanian dan perdagangan serta dalam bidang ekonomi dan industri, hendaknya berusaha terus meningkatkan prestasinya ke arah yang lebih baik lagi. Hal itu sesuai dengan suruhan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan anjuran Rasulullah SAW dalam haditsnya. Allah SWT berfirman.

Artinya :“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S.Al-Insyirah, 94: 7-8)

Juga Rasulullah SAW bersabda yang artinya:” barang siapa yang amal usahanya lebih baik dari kemarin maka orang itu termasuk orang yang beruntung, dan jika amal usahanya sama dengan kemarin, termasuk yang merugi, dan jika amal usahanya lebih buruk dari yang kemarin, maka orang itu termasuk yang tercela”. (H.R. Tabrany)

Kebalikan dari sifat dinamis adalah sifat statis. Sifat statis seharusnya dijauhi karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatngkan

Page 70: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

kerugian. Seorang siswa/siswi yang berperilaku statis biasanya malas belajar dan tidak bergairah untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Hal ini menyebabkan siswa/siswi tersebut kuallitas ilmunya tidak meningkat, sehingga ia tergolong orang yang merugi bahkan tercela.

3 Berpikir KritisDalam kamus bersar bahasa indonesia di jelaskan, bahwa perpikir krtitis itu

artinya tajam dalam penganalisaan. Bersifat tidak lekas percaya, dan sifat terlalu berusaha menemukan kelasalahan, kekeliruan atau kekurangan. Orang yang ahli memberi kjritik atau memperikan pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lngkap atau masih kurang disebut seorang kritikus.

Kritik itu ada dua macam yaitu, yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Kritik yang termasuk akhlak terpuji adalah kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk memberi pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahannya, kekeliruannya, dan kekurangan, disertai dengan memberikan petinjuk tantang jalur keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangan tersebut. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “yang dinamakan orang Islam adalah orang yang menyelamatkan orang-orang muslim lainnya dari gangguan lidah dan tangannya, sedang yang dinamakan orang yang hijrah itu adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah” (H.R.Bukhari,Abu Dawud dan Nasa’iy)

Kritik yang sehat, seperti tersebut sebenarnya termasuk ke dalam tolong menolong yang di perintahkan Allah SWT untuk dilaksenakan. Allah SWT berfirman yang artinya : “ dan bertolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebijakan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Q.S. Al-Maa-idah, 5:2)

Kritik yang termasuk akhlak tercela adalah kritik yang merusak, yang tidak didasari niat ikhlas karena Allah SWT, dengan menggunakan kata-kata keji yang menyakitkan hati dan tidak disertai memberi petunjuk tentang jalur keluar dari kesalahan, kekeliruan, dan kekurangan. Kritik mcam ini termasuk akhlak tercela karena dapat merusak hubungan antara yang mengkritik dan yang dikritik, sehingga antara mereka saling bermusuhan dan saling dengki, yang sangat dilarang oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “ janganlah kamu berdengki-dengkian, jangan putus memutuskan

persaudaraan, jangan benci-membenci, jangan pula belakang membelakangi, dan jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara, sebagaimana telah di perintahkan Allah kepadamu.” (H.R.Bukhari dan Muslim)

4. Mengenali Diri Dengan Mengharap Keridaan Allah SWTSalah satu cara dalam mengharap keridaan Allah SWT ialah berusaha

mengenali diri sendiri. Hal ini sesuai dengan pepatah yang terkenal di kalangan tasawuf:

Artinya : “Barang siapa yang mengenal dirinya tentu akan mengenal Tuhannya.”

Mukmin yang mengenali dirinya, tentu akan menyadari bahwa dirinya adalah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Termasuk ke dalam sunatullah antara lain ia pernah berada di dalam kandungan ibunya, selama kurang lebih 9 bulan, lalu ia lahir ke dunia dalam keadaan bayi, kemudian berproses menjadi balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, tua, dan akhirnya meninggal dunia.

Apakah setelah meninggal dunia kehidupan seorang manusia berakhir? Seorang mukmin akan menjawab mantap penuh keyakinian bahwa meninggal dunia bukan akhir kehidupan, karena setelah itu manusia akan terus hidup di alam Barzah (Kubur) dan alalu di dalam akhirat.

Mukmin yang mengenali dirinya akan menyadari bahwa ia hidup karena Allah dan bertujuan untuk memperoleh keridaan Allah. Mukmin yang ketika di dunianya

Page 71: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

memperoleh kerdiaan Allah, tentu di alam kubur dan alam akhiratpun akan memperoleh rida Allah SWT, ia akan terbebas dari siksa kubur dan azab neraka dan akan mendapatkan nikmat kubur serta pahala surga.

Seorang mukmin akan memperoleh rida Allah SWT, apabila semasa hidupnya di alam dunia betul-betul berada di jalan yang diridai Allah SWT, yakni betul-betul menghambakan dirinya hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Hal ini sesuai dengan maksud dan tujuan diciptakannya umat manusia yakni semata-mata untuk menghambakan diri pada Allah SWT. Allah SWT berfirman:

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzaariyaat,51: 56)

Mukmin yang mengenali dirinya di mana pun dan kapan pun, tentu akan selalu mengadakan instropeksi apakah dirinya sudah betul-betul menghambakan dirinya kepada AllahSWT? Kalau sudah, bersyukurlah dan tingkatkan kualitasnya. Kalau belum, kembalilah ke jalan yang diridai Allah SWT dengan jalan beul-betul bertakwa kepada-Nya.

Mukmin yang selama hidupnya selalu berada di jalan yang diridhoi Allah SWT dan tatkala meninggal dunia dalam keadaan bertakwa tentu nyawanya akan di cabut oleh malaikat Izrail dengan sikap ramah dan tidak menyakitan bahkan akan dipersilahkan pindah hidupnya dari alam dunia ke alam Barzah dan dimasukan ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang diridai-Nya serta memperoleh pahala surga. Allah SWT berfirman yang artinya :

“Hai jiwa yang tenang (nafsu mutamainnah) kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya, maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam suraga-Ku.” (Q.S. Al-Fajr, 89:27-30)

LATIHAN

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, dan e sesuai dengan jawaban yang paling tepat!

1. Yang tidak termasuk contoh sikap optimis ialah .......a. benar d. usahab. sabar e. cepatc. potensi

2. “Dan tidaklah tobat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang)hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka .... “ Ayat tersebut kita

temui dalam surah....a. An Nisa: 14 d. An Nisa: 17 b. An Nisa: 15 e. An Nisa: 18c. An Nisa: 16

3. Yang tidak termasuk Syarat tobat nasuha adalah....a. menghentikan perbuatan dosab. menyesali perbuatan dosac. berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dosad. dilakukjan kapan sajae. mohon maaf kepada orang yang dirugikan

4. “Rida Allah tergantung kepada kita orang tua.” Hal ini Allah perlihatkan dalam kisaha. malin kundang d. sangkuriangb. alqamah e. hindunc. batu menangis

Page 72: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

5. “Berbakti kepada kedua orang tua harus di dahulukan dari berbakti baik kepada orang lain.”

Hadits ini diriwayatkan oleh....a. Bukhari d. Ibnu Hibbanb. Muslim e. Hakmic. Abu Daud

6. Seseorang dilarang untuk mematuhi kedua orang tuanya apabila mereka menyuruh untuk ....

a. menuntut ilmu pengetahuanb. menikahi seseorang yang tidak dicintaic. membelanjakan harta di jalan Allahd. menyekutukan Allahe. melakukan perbuatan yang tidak di sukai

7. Yang tidak termasuk perbuatan memuliakan kedua orang tua ialah ...... a. silaturahmi kepada kedua orang tua b. mengucapkan salamc. melakukan perbuatan yang menyenangkand. melakukan salame. melakukan perbuatan yang diinginkan orang tua

8. “Janganlah kamu membentak mereka dan ucapkan kepada mereka perkataan yang mulia.” Ayat tersebut terdapat dalam surah .......... a. Al Isra: 23 d. Al Isra: 26b. Al Isra: 24 e. Al Isra: 27c. Al Isra: 25

9. seseorang yang penih idealisme, penuh dengan pemikiran baru, atau melahirkan karya- karya

Yang cemerlang disebut juga....a. Optimis d. Potensi dirib. Pesimis e. Kritisc. Dinamis

10. Salah satu hikmah yang ditimbulkan akibat raja’a. memperoleh pahala d. memperkuat alasanb. mempertebal iman e. mendapatkan kemudahanc. memperkokoh pendirian

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan tepat !1. Tulislah kembali dengan huruf arab firman Allah dalam surah At-Tahrim ayat 8,

kemudian terjemahkan kedalam bahasa indonesia2. jelaskan hunbungan antara raja’ dengan doa dan usaha nyata! Kemukakan pula

contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari3. apakah yang dimaksud dengan optimis? Kemukakan pula ciri-ciri orang yang optimis4. sebutkan tiga manfaat dari sikap dan perilaku dinamis!5. sebutkan tiga usaha yang harus di tempuh seorang mukmin agar dalam hidupnya

memperoleh keridaan Allah SWT.

Page 73: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

PERIODE MEKAH

Standar Kompetensi : 8. Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Mekah

Kompetensi Dasar : 6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekah6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasulullah SAW periode

Mekah

TARTILAN

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. Quraisy : 1 – 4

b. Q.S.Al Alaq : 1 – 5

c. Q.S.Al Baqarah : 216

d. Q.S. Ibrohim : 4

Page 74: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

GAMBAR

Peta Saudi Arabia DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKAH

A. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH1. Masyarakat Arab Jahiliah Periode Mekah

Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab jahiliah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab waktu itu, terdapat dalam bidang agama, moral, dan hukum,

Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT) yang jumlahnya mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal, Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat.

Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab jahiliah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat oleh sebagian masyarakat di luar kota Mekah. Dalam bidang moral, masyarakat Arab jahiliah telah menempuh cara-cara yang sesat, seperti:a. Bila terjadi peperangan antarkabilah, maka kabilah yang kalah perang akan

dijadikan budak oleh kabilah yang menang perang.b. Menempatkan perempuan pada kedudukan rendah. Dalam masyarakat Arab

jahiliah perempuan tidak berhak mewarisi harta peninggalan suaminya, ayahnya, atau anggota keluarga yang lain. Bahkan seorang wanita (istri) boleh diwarisi oleh anak tirinya atau anggota keluarga lain dan suaminya yang telah mati.

c. Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan meminum minuman keras. Kejahiliahan mereka dalam bidang hukum antara lain anggapan mereka bahwa judi, bermabuk-mabukan, berzina, mencuri, merampok, dan membunuh, bukan merupakan perbuatan yang salah.Namun perlu diketahui bahwa tidak semua perilaku masyarakat Arab jahiliah itu buruk, tetapi ada pula yang baiknya. Seperti: memiliki keberanian dan kepahlawanan, suka menghormati tamu, murah hati, dan mempunyai harga diri. Juga dalam bidang perdagangan, ada sebagian masyarakat Arab jahiliah yang

Page 75: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

sudah memiliki kemajuan. Misalnya, para pedagang dari kabilah Quraisy, berdagang pada musim panas ke negeri Syam (sekarang Suriah, Libanon, Palestina, dan Yordania) dan pada musim dingin ke Yaman (lihat Q.S. Quraisy, 106: 1—4). Mereka memperdagangkan bulu domba, unta, kulit binatang, dan tali.

B. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai RasulAllah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

tidak membiarkan umat manusia, khususnya masyarakat Arab berada dalam kebodohan sepanjang zaman. Lalu Dia mengutus seorang nabi dan rasul yang terakhir yakni Nabi Muhammad SAW. Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah dan berada di lerengnya (kira-kira berjarak 20 m dari puncaknya).

Muhammad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril pada tanggal 17 Ramadan 610 M, untuk menyampaikan wahyu yang pertama yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5 (coba kamu cari dan pelajari). Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul A1-Qur’an.

Setibanya di rumah, Nabi Muhammad SAW menceritakan kepada istrinya, Khadijah, peristiwa yang dialaminya. Sebenarnya Khadijah mempercayai segala apa yang diceritakan suaminya, tetapi ia ingin mengetahui bagaimana pendapat Waraqah bin Naufal, saudara. Sepupunya terhadap peristiwa yang dialami suaminya. Waraqah adalah seorang pemikir yang telah berusia lanjut, beragama Nasrani, yang telah menyalin kitab Injil dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab.

Setelah Waraqah bin Naufal mengetahui semua peristiwa yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, ia berkata, “Itu adalah Namus (Jibril) yang pernah datang kepada Nabi Isa. Alangkah baiknya kalau aku masih muda dan masih hidup sewaktu kamu diusir oleh kaummu.” Nabi Muhammad SAW berkata, “Apakah kaumku akan mengusirku?” Jawab Waraqah, “Ya, tidak seorangpun datang dengan membawa seperti apa yang kamu bawa (ajaran Islam), yang tidak dimusuhi. Jika sekiranya aku masih hidup pada masa itu, tentu aku akan menolongmu dengan sekuat tenagaku.” (H.R. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim).

Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Muddassir: 1—7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.

Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610—622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa A1-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.

Materi dakwah Rasulullah SAW di awal kenabiannya berupa ajaran Islam, yang terkandung dalam 89 Surah Makkiyyah dan hadis yakni wahyu Allah SAW yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi tidak tertulis dalam lembaran Al-Qur’an.

C. Ajaran Islam Periode MekahAjaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal

kenabiannya adalah sebagai berikut :1. Keesaan Allah SWT

Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dan makhluk-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhlãs, 112: 1-4).

Page 76: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT. Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam perilaku syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar (lihat Q.S An-Nisã’, 4: 48).

2. Hari Kiamat sebagai hari pembalasanIslam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di alam kuhur dan di alam akhirat.Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Di alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam akhirat akan ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat jahat, tentu setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan ke dalam neraka yang penuh dengan berbagai macam siksaan. (Baca dan pelajari Q.S. Al-Qari’ah, 101: 1-11!)

3. Kesucian jiwaIslam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan jiwanya dan melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hayat di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT dan banyak berbuat dosa.Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan alangkah ruginva orang yang mengotori jiwanya (baca Q.S. Asy-Syams, 91: 9-10).

4. Persaudaraan dan PersatuanPersaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan persaudaraan landasan bagi terwujudnya persatuan.Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling mencintai dan sayang-menyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya, seperti rnencintai dirinya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).Selain itu sesama umat Islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan. Jangan saling menganiaya dan jangan pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa diberikan pertolongan. Sedangkan umat Islam yang mampu disuruh untuk memberikan pertolongan kepada saudaranya yang du’afa, yakni para fakir miskin dan anak-anak yatim telantar (baca dan pelajari Q.S. Al-Mã’un, 107: 1-7).

D. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAHTujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab

meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika masyarakat Arab telah mengamalkan seluruh ajaran Islam dengan niat ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW, tentu mereka akan memperoleh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yangluhur tersebut sebagai berikut:1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun

Cara ini ditempuh oleh Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahwa masyarakat Arab jahiliah, masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan leluhur mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan rela mati

Page 77: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

dalam mempertahankannya. Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah : Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya, waktu masuk Islam ia baru berusia 10 tahun), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H = 625 M), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dan tahun 573- 634 M), dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).

Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang. Karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah meneladani Rasuliillah SAW, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Usaha dak’wah Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil karena ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah :

- Abdul Amar dan Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena Islam melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah SAW menjadi Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT, Yang Maha Pengasih.

- Abu Ubaidah bin Jarrah dan Bani Hari.- Utsman bin Affan.- Zubair bin Awam.- Sa’ad bin Ahu Waqqas.- Thalhah bin Ubaidillah.

Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah Secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian,

yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216 (coba kamu cari dan pelajari).

Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagai berikut :a. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri

jamuan makan dan mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai agama mereka. Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sebenarnya sudah masuk Islam, tetapi merahasiakan keislamannya, pada waktu itu dengan tegas menyatakan keislamannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.

b. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul Bukit Shafa, yang letaknya tidak jauh dan Ka’bah.Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan penyembahan terhadap berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika

Page 78: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

peringatan yang disampaikannya itu dilaksanakan tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka Allah SWT, sengsara di dunia dan di akhirat.Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada kelompok yang menolak disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-teriak bahwa Muhammad orang gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau Muhammad, untuk inikah engkau mengumpulkan kami?” Sebagai balasan terhadap kutukan Abu Lahab itu turunlah ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu Lahab, yakni Surat Al-Lahab, 111: 1-5 (coba kamu cari dan pelajari ayat Al-Qur’an tersebut).Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dua orang kuat dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M), tidak lama setelah sebagian kaum Muslimin berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia pada tahun 615 M.

c. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain :- Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dan kaum Giffar, yang bertempat tinggal di

sebelah barat laut Mekah atau tidak jauh dari laut Merah, menyatakan diri di hadapan Rasulullah SAW masuk Islam. Keislamannya itu kemudian diikuti oleh kaumnya.

- Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus yang bertempat tinggal di wilayah barat kota Mekah, menyatakan diri masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW. Keislamannya itu diikuti oleh bapak, istri, keluarganya, serta kaumnya.

- Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yatsrib (Madinah), yang datang ke Mekah untuk berziarah nampak berhasil. Berkat cahaya hidayah Allah SWT, para penduduk Yatsrib, secara bergelombang telah masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi.

Pada gelombang ketiga ini telah datang ke Mekah untuk berziarah dan menemui Rasulullah SAW, umat Islam penduduk Yatsrib yang jumlahnya mencapai 73 orang di antaranya 2 orang wanita. Waktu itu ikut pula berziarah ke Mekah, orang-orang Yatsrib yang belum masuk Islam. Di antaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah, yang kemudian menyatakan diri masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW. Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Walaupun untuk itu mereka harus mengorbankan tenaga, harta, bahkan jiwa. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib. Setelah terjadinya peristiwa Bai’atul Aqabah itu, kemudian Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya yakni orang-orang Islam yang bertempat tinggal di Mekah, untuk segera berhijrah ke Yatsrib. Para sahabat Nabi SAW melaksanakan suruhan Rasulullah SAW tersebut. Mereka berhijrah ke Yatsrib secara diam-diam

Page 79: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

dan sedikit demi sedikit, sehingga dalam waktu dua bulan sebanyak 150 orang umat Islam penduduk Mekah telah berhijrah ke Yatsrib. Sedangkan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., dan Ali bin. Abu Thalib masih tetap tinggal di Mekah, menunggu perintah dari Allah SWT untuk berhijrah. Setelah datang perintah dari Allah SWT, kemudian Rasulullah SAW berhijrah bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., meninggalkan kota Mekah tempat kelahirannya menuju Yatsrib. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ini terjadi pada awal bulan Rabiul Awal tahun pertama hijrh (622 M). Sedangkan Ali bin Abu Thalib, tidak ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW, karena beliau disuruh Rasulullah SAW untuk mengembalikan barang-barang orang lain yang dititipkan kepadanya. Setelah perintah Rasulullah SAW itu dilaksanakan, kemudian Ali bin Abu Thalib menvusul Rasulullah SAW berhijrah ke Yatsrib.

3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah RasulullahKaum kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah SAW, setelah berdakwah itu

dilakukan secara terang-terangan, yakni semenjak tahun ke-4 kenabian. Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum kafir Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni :a. Rasulullah SAW mengajarkan tentang adanya persamaan hak dan kedudukan

antara semua orang. Mulia tidaknya seseorang tergantung ketakwaannya kepada Allah SWT. Orang miskin yang bertakwa, di hadapan Allah SWT Iebih mulia daripada orang kaya yang durhaka (lihat Q.S. Al Hujurãt, 49: 13).Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak ini. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.

b. Islam mengajarkan adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya bertakwa maka di alam kuburnya akan memperoleh kenikmatan dan di alam akhiratnya akan masuk surga. Sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka dan banyak berbuat jahat, maka di alam kuburnya akan disiksa. Dan di alam akhiratnya akan masuk neraka. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam tersebut, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.

c. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka. Mereka berkata, “Cukuplah bagi kami apa yang telah kami terima dari nenek moyang kami.” (Q.S. AI-Mã’idah, 5: 104)

d. Islam melarang menyembah berhala, memperjualbelikan berhala-berhala, dan melarang penduduk Mekah dan luar Mekah berziarah memuja berhala, padahal itu semua mendatangkan keuntungan di bidang ekonomi terhadap kaum kafir Quraisy. Oleh karena itulah, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW. Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain :- Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu

Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleb para pemiliknya atau tuannya di luar batas perikemanusiaan. Bahkan, Az-Zanirah disiksa hingga mengalami kebutaan dan Ummu Amr binti Yasir, budak milik Bani Makhzum disiksa oleh tuannya sampai mati. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., tidak tega melihat saudara-saudaranya seiman disiksa seperti itu, lalu beliau memerdekakan beberapa orang dari mereka termasuk Bilal, dengan cara memberikan sejumlah uang tebusan kepada tuannya.

Page 80: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

- Setiap keluarga dari kalangan kaum kafir Quraisy diharuskan menyiksa anggota keluarganya yang telah masuk Islam, sehingga ia kembali menganut agama keluarganya (agama Watsani).

- Nabi Muhammad SAW sendiri dilempari kotoran oleh Ummu Jamil (istri Abu Lahab) dan dilempari isi perut kambing oleh Abu Jahal. Nama asli Abu Jahal adalah Amr Abu al-Hakam yang artinya Amr, bapak juru damai. Umat Islam mengganti nama itu menjadi Abu Jahal yang artinya bapak kebodohan.

- Kaum kafir Quraisy meminta Abu Thalib, paman dan pelindung Rasulullah SAW, agar Rasulullah SAW menghentikan dakwahnya. Namun tatkala Abu Thalib menyampaikan keinginan kaum kafir Quraisy tersebut Rasulullah SAW bersabda : “Wahai pamanku demi Allah, biarpun mereka meletakkan matahari di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan menghentikan dakwah agama Allah ini hingga aku menang, atau aku binasa karenanya.”

- Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kaum kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala. Usul tersebut ditolak oleh Nabi SAW, karena menurut ajaran Islam mencampuradukkan akidah dan ibadah Islam dengan akidah dan ibadah bukan Islam, termasuk perbuatan haram dan merupakan dosa besar (silakan baca dan pahami Q.S. Al-Kafirun 109 : 1-6).

Menghadapi tantangan dan kekerasan kaum kafir Quraisy terhadap orang-orang Islam, selain Nabi SAW bersabar, bertawakal dan berdoa, beliau menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu suka memberikan jaminan keamanan kepada orang-orang yang meminta perlindungan kepadanya. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.

Suatu saat keenam belas orang yang hijrah ke Habasyah ini kembali ke Mekah, karena mereka menduga Mekah keadaannya sudah normal, dengan masuk Islamnya seorang bangsawan Quraisy yang gagah berani yakni Umar bin Khattab.

Namun dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal, pimpinan kaum kafir Quraisy memerintahkan agar setiap keluarga dan kabilah Quraisy meningkatkan tekanan dan siksaannya terhadap anggota keluarganya yang masuk Islam.

Menghadapi situasi yang demikian, akhirnya Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya, untuk yang kedua kalinya agar kembali hijrah ke Habasyah. Jumlah para sahabat yang berhijrah pada saat itu sebanyak 83 orang laki-laki dan 18 orang wanita, di bawah pimpinan Ja’far bin Abu Thalib. Di negeri Habasyah ini selain memperoleh jaminan keamanan dan Raja Negus, para sahabat Nabi SAW juga memiliki kebebasan untuk melaksanakan peribadahan sesuai dengan ajaran Islam.

Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat dalam usia 87 tahun. Empat hari setelah itu istri tercintanya Khadijah juga wafat dalam usia 65 tahun. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).

Wafatnya Abu Thalib sebagai pemimpin Bani Hasyim, menyebabkan Abu Lahab seorang kafir yang sangat keras dalam memusuhi Nabi SAW, menggantikan kedudukan Abu Thalib sebagai pemimpin. Semenjak itu Rasulullah SAW tidak lagi memperoleh perlindungan dari kaum kerabatnya yakni Bani Hasyim.

Allah SWT senantiasa melindungi Nabi Muhammad SAW dari berbagai malapetaka. Tidak lama setelah Bani Hasyim dipimpin Abu Lahab, Mut’im bin Adi pemimpin kaum Naufal menyatakan perlindungannya terhadap Nabi SAW. Bahkan menjelang peristiwa hijrah tahun 622 M, umat Islam Yatsrib telah bersumpah setia akan melindungi Rasulullah SAW beserta para pengikutnya.

Page 81: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

KISAH TELADAN

Dakwah Rasulullah SAW Ke ThaifSetelah Abu Thalib (paman Rasulullah SAW) dan Khadijah (istri Rasulullah SAW)

wafat, tepatnya tahun ke-10 dari kenabian (620 M), Rasulullah SAW dengan ditemani anak angkatnya Zaid bin Haritsah pergi ke Thaif yang terletak di sebelah timur kota Mekah.

Maksud Rasulullah SAW berkunjung ke Thaif adalah untuk menyeru para pemimpin Bani Sakif dan kaumnya agar masuk Islam dan memberikan perlindungan kepada Nabi SAW dan umat Islam, dari tekanan dan kekerasan kaum kafir Quraisy.

Rasulullah SAW menemui tiga orang bersaudara pemimpin Bani Sakif, yakni Abdul Jalil, Mas’ud, dan Habib, yang ketiga-tiganya putra dan ‘Amru bin Umair. Beliau menjelaskan maksud kunjungannya, seperti tersebut di atas kepada tiga pemimpin Bani Sakif itu. Namun mereka bertiga bukan hanya menolak seruan dakwah Rasulullah SAW, tetapi secara diam-diam menyuruh anak-anak dan para budak agar berteriak mengusir Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Haritsah supaya segera meniriggalkan kota Thaif. Selain itu mereka mengejek, mengolok-olok, dan melempari Rasulullah SAW dengan batu sehingga kakinya berdarah.

Menanggapi sikap keras pemimpin-pemimpin dan kaum Bani Sakif seperti itu, Rasulullah SAW tidak menaruh rasa dendam sedikit pun. Bahkan beliau berdoa, “Ya Allah berilah mereka petunjuk, karena mereka termasuk orang-orang yang belum paham.”

EVALUASI Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat!1. Apa tujuan Muhammad sering berkontemplasi di gua-gua dan di puncak gunung sebelum

memperoleh nubuwah?2. Mengapa bangsa Arab memiliki sifat dan karakter yang keras?3. Sebutkan empat orang yang pertama-tama mengikuti dakwah Islam di Mekah!4. Bagaimana reaksi orang-orang Mekah terhadap dakwah Islam di masa-masa awal Nabi

berdakwah?5. Sebutkan empat ajaran Islam yang diterima Muhammad saw pada periode Mekah!

Page 82: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

DAKWAH NABI MUHAMMAD S.A.W. PERIODE MADINAH

Standar Kompetensi : 9. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat periode

Madinah

Kompetensi Dasar : 9.1. Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah periode Madinah9.2. Mendeskripsikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah.

TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.

Q.S. At Taubat 117

Q. S. An Nahl 41

Q.S. Ali Imran : 121

Q.S. Al Hujurat : 9 – 10

:

Page 83: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Masjid nabawi di Madinah

A. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH1. Arti Hijrah dan Tujuan Rasulullah SAW dan Umat Islam Berhijrah

Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui umat Islam. Pertama, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah SWT untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh Allah SWT dan diridai-Nya. Contohnya, semula siswa itu malas mengerjakan salat 5 waktu dan malas belajar. Kemudian dia membuang jauh sifat malasnya itu, sehingga ia menjadi siswa yang berdisiplin dalam salat lima waktu dan rajin dalam menuntut ilmu. Arti hijrah dalam pengertian pertama ini wajib dilaksanakan oleh setiap umat Islam. Rasuluilah SAW bersabda :

Artinya : “Orang berhijrah itu ialah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah SWT” (H. R. Bukhari)

Arti kedua dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri kafir itu, berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah.

Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan umat Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yatsrib pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M. Tujuan hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke Yatsrib (negeri Islam) adalah :- Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum

kafir Quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk berhijrah ke Yatsrib (Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh kaum kafir Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya.

- Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanva dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam) (lihat dan pelajari Q.S. An-Nahl, 16: 41-42)

2. Dakwah Rasulullah SAW Periode MadinahDakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun,

yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai dengan wafatnva Rasulullah SAW tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah.

Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surah Makkiyah dan Hadis periode

Page 84: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Mekah, juga ajaran Islam yang rerkandung dalam 25 surah Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapun ajaran Islam periode Mekah sudah dikemukakan dalam Bab 6 semester pertama buku ini. Sedangkan ajaran Islam yang rerkandung pada 25 surah Madaniyah dan hadis periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.

Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dan kalangan Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab, dan yang tidak termasuk bangsa Arab.

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia, Allah SWT berfirman :

Artinya: “Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta.” (QS. Al-Anbiyã’, 21: 107)

Dakwah Rasulullab SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakar madani di Madinah. Usaha-usaha nyata Rasulullah SAW seperti tersebur akan dibahas pada sub pokok bahasan tentang strategi Rasulullah dalam membentuk masyarakat madani di Madinah.

Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat.

Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka.

Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hajj, 22 : 39 dan Al-Baqarah, 2 : 90, maka kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi.

Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk :- Membela diri kehormatan, dan harta.- Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang

hendak menganutnya.- Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia

dan Romawi.Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu

negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap para penduduk

Page 85: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Jazirah Arabia, tetapi juga ke luar Jazirah Arabia, maka bangsa Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuasaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi dan Persia tersebut, Rasulullah dan para pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu pertama Perang Mut’ah pada tahun 8 H, di dekat desa Mut’ah, bagian utara Jazirah Arabia dan kedua Perang Tabuk pada tahun 9 H di kota Tabuk, bagian utara Jazirah Arabia. Sedangkan bangsa Persia selalu mengadakan penyerangan kepada wilayah kekuasaan umat Islam.Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW seperti :(1) Perang Badar Al-Kubra, terjadi pada tanggal 17 Ramadan tahun 2 H di sebuah

tempat dekat Perigi Badar, yang letaknya antara Mekah dan Madinah. Peperangan ini terjadi antara Rasulullah SAW dan para pengikutnya dengan kaum kafir Quraisy yang telah mengusir kaum Muslimin penduduk Mekah untuk pindah ke Madinah dengan meninggalkan rumah dan harta benda. Mereka masih tetap bertekad untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin di Madinah. Dalam Perang Badar ini kaum Muslimin memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang.

(2) Perang Ubud, terjadi pada pertengahan Sya’ban tahun 3 H. Pada peperangan ini kaum Muslimin mengalami kekalahan.

(3) PerangAhzab (Khandaq), terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H. Ahzab artinya golongan-golongan, yaitu gabungan kaum kafir Quraisy, kaum Yahudi, Bani Salim, Bani Asad, Gathfan, Bani Murrah, dan Bani Asyja, sehingga berjumlah 10.000 lebih. Pasukan Azhab ini menyerbu Madinah untuk menumpas Islam dan umat Islam. Atas inisiatif dari Salman Al-Farisi, untuk mempertahankan kota Madinah dibuat parit yang dalam dan lebar. Berkat inisiatif itu, kekompakan umat Islam dan pertolongan Allah SWT, dalam perang Ahzab ini umat Islam memperoleh kemenangan.

Pada tahun keenam hijriah Rasulullah SAW dan para pengikutnya umat Islam penduduk Madinah yang berjumlah 1000 orang berangkat menuju Mekah untuk melakukan umrah. Agar kaum kafir Quraisy tidak menduga bahwa kedatangan kaum Muslimin ke Mekah itu untuk memerangi mereka maka jauh sebelum mendekati kota Mekah umat Islam sudah mengenakan pakaian ihram, tidak membawa alat-alat perang, kecuali pedang dalam sarungnya, sekadar untuk menjaga diri di perjalanan.

Rombongan kaum Muslimin tiba di suatu tempat yang bernama ”Al Hudaibiyah”, yang letaknya beberapa kilometer dari kota Mekah, dengan maksud selain untuk beristirahat, juga untuk melihat situasi. Sebenarnya saat itu termasuk bulan yang disucikan oleh bangsa Arab sebelum Islam. Mereka dilarang melakukan peperangan di dalamnya. Namun dalam kenyataannya, kaum kafir Quraisy telah menempatkan sejumlah bala tentara yang cukup besar di perbatasan kota Mekah, siap untuk melakukan peperangan.

Membaca situasi yang demikian, kemudian Rasulullah SAW mengutus sahabat Utsman bin Affan memasuki kota Mekah untuk menemui pimpinan kaum kafir Quraisy dan menjelaskan kepadanya, bahwa kedatangan mereka ke Mekah bukan untuk berperang, tetapi semata-mata untuk melakukan ibadah umrah. Namun kaum kafir Quraisy bersikeras tidak mengizinkan kaum Muslimin memasuki kota Mekah, dengan alasan akan menjatuhkan kewibawaan kaum kaflr Quraisy pada pandangan bangsa Arab.

Sahabat Utsman ditahan oleh kaum kafir Quraisy, bahkan tersiar kabar bahwa beliau telah dibunuh. Menyikapi kabar tersebut kaum Muslimin telah bersepakat mengadakan “sumpah setia” (baiat), untuk berperang melawan kafir Quraisy, sampai meraih kemenangan. Sumpah setia itu disebut “Baiatur Ridwan”.

Page 86: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Untunglah di saat-saat genting seperti itu sahabat Utsman bin Affan muncul, membawa berita akan diadakannya perundingan antara kaum kafir Quraisy dengan kaum Muslimin. Maka terjadilah perundingan antara delegasi kaum kafir Quraisy yang dipimpin oleh Suhail Ibnu Umar dan delegasi umat Islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.

Perundingan tersebut melahirkan kesepakatan antara dua belah pihak, dan melahirkan sebuah perjanjian, yang dikenal dalam sejarah sebagai perjanjian Hudaibiyah (Sulhul Hudaibiyah). Isi perjanjian itu sebagai berikut : (1) Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum Quraisy

penduduk Mekah dan umat Islam penduduk Madinah.(2) Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa seizin

walinya hendaklah ditolak oleh umat Islam.(3) Kaum Quraisy tidak akan menolak orang-orang Islam yang kembali dan

bergabung dengan mereka.(4) Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy, atau

dengan kaum Muslimin dibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan.(5) Kaum Muslimin tidak jadi mengerjakan umrah saat itu, mereka harus kembali ke

Madinah, dan boleh mengerjakan umrah di tahun berikutnya, dengan persyaratan :• Kaum Muslimin memasuki kota Mekah setelah penduduknya untuk sementara

keluar dari kota Mekah.• Kaum Muslimin memasuki kota Mekah, tidak boleh membawa senjata.• Kaum Muslimin tidak boleh berada di dalam kota Mekah lebih dari tiga hari-

tiga malam.Kaum kafir Quraisy mengetahui, bahwa perjanjian Hudaibiyah itu sangat

menguntungkan kaum Muslimin. Umat Islam semakin kuat, karena hampir seluruh semenanjung Arab, termasuk suku-suku bangsa Arab yang paling selatan telah menggabungkan diri kepada Islam. Kaum kafir Quraisy merasa terpojok, dan mereka secara sepihak berniat membatalkan perjanjian Hudaibiyah itu, dengan cara menyerang Bani Khuza’ah yang berada di bawah perlindungan Islam. Sejumlah orang dari Bani Khuza’ah mereka bunuh dan selebihnya mereka cerai-beraikan. Bani Khuza’ah segera mengadu kepada Rasulullah SAW dan mohon keadilan.

Mendapat pengaduan seperti itu kemudian Nabi Muhammad SAW dengan sepuluh ribu bala tentaranya berangkat menuju kota Mekah untuk membebaskan kota Mekah dari para penguasa kafir yang zalim, yang telah melakukan pembunuhan secara kejam terhadap umat Islam dan Bani Khuza’ah.

Rasulullah SAW sebenarnya tidak menginginkan terjadinya peperangan, yang sudah tentu akan menelan banyak korban jiwa. Untuk itu Rasulullah SAW dan bala tentaranya berkemah di pinggiran kota Mekah dengan maksud agar kaum kafir Quraisy melihat sendiri, kekuatan besar dan bala tentara kaum Muslimin.

Taktik Rasulullah SAW seperti itu ternyara berhasil, sehingga dua orang pemimpin Quraisy yaitu Abbas (paman Nabi SAW) dan Abu Sufyan (seorang bangsawan Quraisy yang lahir tahun 567 M dan wafar tahun 652 M) datang menemui Rasulullah SAW dan menyatakan diri masuk Islam.

Dengan masuk Islamnya kedua orang pemimpin kaum kafir Quraisy itu, Rasulullah SAW dan bala tentaranya dapat memasuki kota Mckah dengan aman dan membebaskan koba itu dari para penguasa kaum kafir Quraisy yang zalim. Pembebasan kota Mekah ini terjadi pada tahun 8 H secara damai tanpa adanya pertumpahan darah.

Bahkan setelah itu, kaum Quraisy berbondong-bondong menyatakan diri masuk Islam, menerima ajakan Rasulullah dengan kerelaan hati. Kernudian bersama-sama bala tentara Islam mereka membersihkan Ka’bah dan berhala-berhala dan menghancurkan berhala-berhala itu.

Page 87: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Kaum Muslimin masih menghadapi kaum musyrikin, yang semula bersekutu dengan kaum kafir Quraisy yang telah masuk Islam itu, yaitu ; Bani Saqif, Bani Hawazin, Bani Nasr, dan Bani Jusyam. Kaum musyrikin tersebut bersatu di bawah pimpinan Malik bin Auf (Bani Nasr) berangkat menuju Mekah untuk menyerbu kaum Muslimin, yang telah menghancurkan berhala-berhala yang mereka sembah.

Mendengar berita bahwa kaum musyrikin itu akan menyerang umat Islam di Mekah, maka Rasulullah SAW memimpin bala tentaranya sebanyak 12000 orang menuju ke lembah Hunain tempat kaum musyrikin berkemah. Maka terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Islam dan pasukan musyrikin, yang berakhir dengan kemenangan di pihak Islam. Perang Hunain ini terjadi dua minggu setelah peristiwa pembebasan kota Mekah.

Sisa pasukan musyrikin melarikan diri ke Thaif. Rasulullab SAW dan bala tentaranya mengejar mereka sampai ke Thaif, lalu mengadakan pengepungan selama beberapa hari lamanya sehingga pemimpin mereka Malik bin Auf dengan seluruh pasukan gabungannya, yaitu: Bani Saqif, Bani Hawazim, Bani Nasr, dan Bani Jusyam menyatakan masuk Islam.

Pada tabun ke-9 dan 10 H berbagai kabilah bangsa Arab seperti Bani Tamim, Bani Amr, Bani Sa’ad Ibnu Bakr, dan Bani Abdul Haris datang ke Madinah menghadap Rasulullah SAW untuk menyatakan dukungannya.

Dengan demikian seluruh Jazirah Arabia telah masuk Islam, dan masuk wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah. Rasulullab SAW dan umat Islam memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang (lihat dan pelajari Q.S. An - Nasr, 110: 1-3).

3. Dakwah Islamiah Keluar Jazirah ArabiaRasulullah SAW menyeru umat manusia di luar Jazirah Arabia agar memeluk

agama Islam, dengan jalan mengirim utusan untuk menyampaikan surat dakwah Rasulullah SAW kepada para penguasa atau para pembesar mereka.

Para penguasa atau para pembesar negara yang dikirimi surat dakwah Rasulullab SAW itu seperti :1. Heraclius, Kaisar Romawi Timur

Yang menenima surat dakwah Rasulullah, melalui utusannya Dihijah bin Khalifah. Heraclius tidak menenima seruan dakwah Rasulullab SAW karena tidak mendapat persetujuan dari para pembesar negara dan pendeta. Namun surat dakwah itu dibalasnya dengan tutur kata sopan,disamping mengirimkan hadiah untuk Rasulullab SAW

2. Muqauqis, Gubernur Romawi di MesirRasulullah SAW mengirim surat dakwah kepada Muqauqis melalui utusannya yang bernama Hatib. Setelah surat itu dibaca Muqauqis belum bisa menerima seruan untuk masuk Islam, namun dia menyampaikan surat balasan kepada Rasulullah SAW dan mengirim hadiah-hadiah berupa seorang budak wanita, kuda, keledai, dan pakaian-pakaian.

3. Syahinsyah, Kaisar PersiaSyahinsyah adalah penguasa yang lalim dan sombong. Karena kesombongannya surat dakwah Rasulullah SAW itu dirobek-robeknya. Merigetahui surat dakwah itu dirobek-robek, Rasulullah menjelaskan bahwa Syahin yang sombong itu akan dibunuh oleh anaknya sendiri pada malam Selasa tanggal 10 Jumadil Awal tahun ke-7 hijrah. Apa yang diucapkan Rasulullah SAW ternyata sesuai dengan kenyataan. Syahinsyah dibunuh oleh anaknya sendiri Asv-Syirwaih karena kelalimannya.Kemudian surat dakwah Rasulullah SAW dikirimkan pula kepada An-Najasyi (Raja Ethiopia), Al-Munzir bin Sawi (Raja Bahrain), Hudzah bin Ali (Raja Yamanah), dan Al-Haris (Gubernur Romawi di Syam). Di antara penguasa-

Page 88: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

penguasa tersebut yang menerima seruan dakwah Rasulullah, hanyalah Al-Munzir bin Sawi penguasa Bahrain yang menyatakan masuk Islam dan mengajak para pembesar negara dan rakyatnya agar masuk Islam.

B. STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAHPokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode

Madinah adalah :1. Berdakwah dimulai dan diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain

meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.

2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 125. (Coba kalian cari dan pelajari!)

3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya. Dalil wajibnya: Al-Qur’an Surah Ali ‘Imrãn, 3: 104, dan Hadis Rasulullah SAW:

Artinya: “Sampaikanlah, apa yang berasal dariku (tentang Islam), walaupun hanya satu ayat.“ (H.R. Bukhari)

4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan niat untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.Umat Islam dalam melaksanakan tugas dakwahnya, selain harus menerapkan pokok-pokok pikiran yang dijadikan sebagai strategi dakwah Rasulullah SAW, juga hendaknya meneladani strategi Rasulullah SAW dalam membentuk masyarakat Islam atau masyarakat madani di Madinah.

Masyarakat Islam atau masyarakat madani adalah masyarakat yang menerapkan ajaran Islam pada seluruh aspek kehidupan sehingga terwujud kehidupan bermasyarakat yang baldatun tayyibatun wa rabbun gafur, yakni masyarakat yang baik, aman, tenteram, damai, adil, dan makmur di bawah naungan rida Allah SWT dan ampunan-Nya.

Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti tersebut adalah :a. Membangun Masjid

Masjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah Masjid Quba, yang berjarak ± 5 km, sebelah barat daya Madinah. Masjid Quba ini dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M).

Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.

Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya ada Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong royong oleh kaum: Muhajirin dan Anshor, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat, dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni : Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., Utsman bin Affan r.a., dan Ali bin Abu Thalib k.w.

Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai berikut : Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan

akhlak. Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat

Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. (Lihat Q.S. Al-Jinn, 72 : 18 !). Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam bersumber

kepada A1-Qur’an dan Hadis. Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat

penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.

Page 89: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan.

Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka ikibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang bernama “Rafidah”.

Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahahatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain ; usaha usaha untuk mengatasi kesulitan, usaha-usaha untuk memajukan umat Islam, dan strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh kemenangan,

b. Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan AnsarMuhajirin adalah para sahahat Rasulullah SAW penduduk Mekah yang

berhijrah ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.

Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khattab r.a. mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Ansar.

Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengangkat Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh seluruh sahahatnya misalnya : Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasuluhlah SAW, pahlawan Islam yang

pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW.

Abu Bakar Ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid. Umar bin Khattab bersaudara dengan Itban bin Malik Al Khazraji (Ansar). Utsman bin Affan bersaudara dengan Aus bin Tsabit. Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Sa’ad bin Rabi (Ansar).

Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar, termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW dipersaudarakan secara sepasang-sepasang, layaknya seperti saudara senasab.

Persaudaraan secara sepasang-sepasangseperti rersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Ansar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih baik. Mereka saling mencintai, saling menyayangi, hormat-menghormati, dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

Kaum Ansar dengan ikhlas memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin berupa tempat tinggal, sandang pangan, dan lain-lain yang diperlukan. Namun kaum Muhajirin juga tidak diam berpangku tangan, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mencari nafkah agar dapat hidup mandiri. Misalnya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abu Thalib menjadi petani kurma.

Kaum Muhajirin yang belum mempunyai tempat tinggal dan mata pencaharian oleh Rasulullah SAW ditempatkan di bagian Masjid Nabawi yang beratap yang disebut Suffa dan mereka dinamakan Ahlus Suffa (penghuni Suffa). Kebutuhan-kebutuhan mereka dicukupi oleh kaum Muhajirin dan Ansar secara bergotong-royong. Kegiatan Ahlus Suffa itu antara lain mempelajari dan menghafal Al-Qur’an dan Hadis, kemudian diajarkannya kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara kaum Muslimin dengan kaum kafir, mereka ikut berperang.

Page 90: Web viewAdapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat ... transportasi, perburuhan ... seperti air, yang

c. Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-IslamPada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga

golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir dan Bani Quraizah), dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam.

Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah. Isi Piagam Madinah itu antara lain: (1) Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,

keagamaan dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan.

(2) Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebebasan beragama.(3) Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dan kaum Muslimin, kaum Yahudi, dan

orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materil. Apabila madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahankan kota Madinah.

(4) Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya.

d. Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yan Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani

Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya bersumber pada Al Qur’an dan Hadis.

Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah).

Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi sistem politik islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan peraturan itu tidak menyimpang dan tuntunan Al-Qur’an dan Hadis (dalil naqlinya lihat QS. An-Nisã’, 4: 59).

Dalam bidang ekonomi Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bahwa system ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di antara semua individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat (lihat Q.S. Al-Hujurat, 49: 13).

EVALUASI Jawablah Pertanyaan Berikut Dengan Tepat!

1. Sebutkan isi perjanjian Hudaibiyah!2. Jelaskan inti pokok strategi dakwah Rasulullah saw pada periode Madinah!3. Ceritakan tentang peristiwa Isro’ MI’raj Nabi dan jelaskan hikmahnya!4. Siapakah yang dimaksud dengan golongan Muhajirin dan Anshor?5. Jelaskan fungsi Masjid (lima saja) bagi umat Islam, khususnya pada masa

Rasulullah!