Ketenagakerjaan dan Perburuhan

14
PERBURUHAN & TENAGA KERJA Present By : Muhamad Yogi Faculty of Teacher Training & Educational Sciences Islamic University of Nusantara

description

Education

Transcript of Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Page 1: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

PERBURUHAN & TENAGA KERJA

Present By : Muhamad Yogi

Faculty of Teacher Training & Educational Sciences

Islamic University of Nusantara

Page 2: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

PERBURUHAN DAN TENAGA KERJA

Tenaga Kerja : Setiap laki-laki atau perempuan yang sedang dalam atau akan melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Ketenagakerjaan : Segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja

Pekerja : Tenaga kerja yang bekerja didalam hubungan kerja pada pengusaha dan mendapat upah

Upah : Hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan/ jasa.

Page 3: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Hukum Ketenagakerjaan /Hukum Perburuhan

Hukum yang mengatur tentang hubungan kerja dengan mana terdapat pekerjaan yang dilakukan oleh pihak buruh kepada pengusaha sebagai atsanya dengan menerima upah

Pengusaha : Orang Perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan suatu perusahaan milik sendiriOrang Perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalan perusahan buka miliknyaOrang Perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada di indonesia mewakili perusahaan yang berkedudukan diluar wilayah insonesia

Page 4: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Hubungan Kerja

Hubungan Kerja Sektor Formal : Terjalin anatar pengusaha dan pekerja berdasarkan perjanjian kerja baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang mengandung unsur kepercayaan, upah dan perintah

Sektor Informal : Terjalin antara pekerja dan orang perorangan atau beberapa orang yang melakukan usaha bersama yang tidak berbadan hukum atas dasar saling percaya dengan sepakat menerima upah atau imbalan atau bagi hasil

Page 5: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Hubungan Indutrial

Sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang atau jasa yang meliputi pengusaha, pekerja dan Pemerintah

Pokok- Pokok Hubungan Industrial

Kerjasama Produksi Kerjasama Keuntungan Kerjasama dalam

Tanggung Jawab

Sarana Pelaksanaan HI

Srikat Pekerja Organisasi Pengusaha Lembaga Kerjasama

Bipartit Lembaga Kerjasama

Tripartit Peraturan Perusahaan Kesepakatan Kerja

Bersama Penyelesaian

Perselisihan Industrial

Page 6: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN PEKERJA

Ukuran Filosofis dari pengupahan bahwa setiap pekerja tanpa membedakan jenis kelamin berhak untuk memproleh penghasilan yang layak bagi kemanusiaan.

Besarnya upah minimum harus layak dan tidak boleh dibawah besarnya upah minum yang telah ditetapkan oleh pemerintah perwilayah

Beberapa Perlindungan Pekerja Dalam Bidang Pengupahan Kebikjaksanaan upah minimum seperti diatas Kebijaksanaan Upah Lembur Upah tidak masuk kerja karena sakit Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar

pekerjaan Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya

Page 7: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Fasilitas yang diberikan kepada Pekerja

Perumahan Kendaraan Bonus THR Cuti tahunan, hamil & lain Pembentukan Kooperasi Karyawan Pendidikan & Pelatihan Kerja Jaminan Sosial tenaga kerja dll

Page 8: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

MOGOK KERJATindakan pekerja secara bersama-sama menghentikan atau memperlambat

pekerjaan sebaga akibat gagalnya perundingan penyelesaian perselisihan industrial agar pengusaha memenuhi tuntutanya

Mogok kerja adalah hak para pekerja dan hanya bisa dilakaukan diperusahaan yang bersangkutan yang harus diberitahukan secara tertulis kepada perusahaan atau intansi pemerintahan yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan

Pemberitahuan tertulis tersebut dilakukan dalam waktu min 24 jam sebelum tindakan mogok dan harus ditandatangani oleh pengurus srikat pekerja dan wakil pekerja

Page 9: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha

Pemutusan hubungan kerja hanya dapat dilakukan oleh pengusaha setelah daya upaya untuk menghindarinya gagal Pemutusan hubungan kerja haruslah dimusyawarahkan dengan oleh pengusaha kepada srikat pekerja atau dengan pekerja yang bersangkutan apabila pekerja belum menjadi anggota srikat pekarja

Page 10: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

PHK Dilarang Dalam Hal-hal

1. Pekerja berhalangan kerja karena sakit menurut keterangan dokter waktu tidak melampaui 12 bualan

2. Pekerja berhalangan menjalankan pekerjaanya karena memenuhi kewajiban terhadap negara

3. Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya4. Pekerja Menikah, hamil, melahirkan atau Gugur Kandungan5. Pekerja memiliki pertalian darah atau ikatan perkawinan

dengan pekerja lainya didalam suatu perusahaan, kecuali hal tersebut sudah diatur dalam peraturan perusahaan dengan kesepakatan pekerja bersama

6. Pekerja Mendirikan, menjadi anggota dan atau menjadi pengurus srikat pekerja

Page 11: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Keselamatan dan Perlindungan Kerja

1. Dilarang mempekerjakan anak kecauali atas alasan tertentu terpaksa dilakukan

2. Bagi anak yang dipekerjakan karena alasan –alsan tertentu wajib diberikan perlidungan khusu

3. Dilarang mempekarjakan orang muda untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu atau pekerjaan dengan situasi tertentu 15-18 thn

4. Dilarang mempekerjakan orang perempuan untuk pekerjaan2 dengan situasi tertentu atau pada waktu tertentu seperti malam hari kecuali dengan ijin khusus

5. Pengusaha wajib mengikuti ketentuan tentang jam kerja dan lembur6. Pekerja berhak mendapat waktu istirahat kerja. Cuti tahunan dan

cuti hamil7. Pekerja wanita tidak diwajibkan bekerja pada hari pertama dan

kedua haid8. Dilarang mempekerjakan orang padahari libur resmi, kecuali untuk

pekerjaan2 teretentu yang memerlukan pekerjaab terus menerus

Page 12: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Perselisihan Perburuhan

Biasanya mengenai : Pelaksanaan syarat2 kerja diperusahaan, Pelaksanaan norma kerja diperusahaan, Hubungan pengusha dengan pekerja, Kondisi kerja diperusahaan

Jalur yang ditempuh :1. Melakukan musyawarah untuk mufakat2. Jika tidak tercapai musyawarah dapat menempuh jalur : 1. Pengadilan 2. Diluar PengadilanJalur Diluar Pegadilan : Abitrase, Mediasi, P4D atau P4P

Page 13: Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Penyidikan, Pemidanaan dan Sanksi

Penyidikan : Selain dilakukan oleh kepolisian juga dari PNS tertenti di lingkungan pemerintah yang menangani keternagakerjaan

Pemidanaan : Dijatuhkan kepada pelanggaran2 kenetentuan tertentu yang besarnya hukumanya bergantung kepada jenis pelanggaran yang dilakukan

Sanksi : Secara Perdata atau AdministrasiSanksi Administrasi : Tegura, Peringatan Tertulis, Denda,

Pembatasan kegiatan usaha , Pembekuan kegiatan usaha, Pembatalan peretujuan, Pembatalan pendaftaran, Penghentian sementara sebagaian atau seluruh alat produksi, Pencabutan ijin

Page 14: Ketenagakerjaan dan Perburuhan