PA-teteh

6

Click here to load reader

description

PA

Transcript of PA-teteh

Page 1: PA-teteh

Pemeriksaan fisik (Moore, 2008)

a. Ada efusi pleura

b. Masa di dinding dada

c. Penurunan berat badan

d. Penebalan pleura

e. Clubbing finger

f. Peningkatan eritrosit

Pemeriksaan penunjang (Tomislav, 2015) :

a. Tes ELISA

Menggunakan antibodi monoclonal yang berlawanan dengan epitop SMRP. Pasien

dengan mesothelioma akan mendapat hasil positif dari tes ini.

b. Tes Osteopontin

Terjadi peningkatan kadar osteopontin. Osteopontin adalah salah satu tipe dari

glikoprotein yang berfungsi untuk komunikasi antar sel.

c. Penghitungan MPF (Megakariocyte Potentiating Factor)

Merupakan protein yang dihasilkan oleh dinding proteolitik dari mesothelin. Tes ini

sangat berfungsi untuk penegakan diagnosis mesothelioma.

d. Pemeriksaan patologi dari hasil biopsi jaringan (Zandwijck, 2013)

Pathogenesis dan Patofisiologis

Mesothelium mengandung satu lapisan sel tipis bernukleus tanpa pembuluh darah yang

berada di beberapa organ tubuh, berfungsi untuk mengatur fungsi dan integritas serosal.

Mekanisme mengenai perkembangan mesothelioma belum diketahui secara pasti.

Patofisiologi dari mesithelioma sangat berkaitan dengan beberapa jenis serat asbes,

seperti serat serpentin (asbes putih), amosit (asbes cokelat), crocidolit (asbes biru), anthopyllite,

tremolite, dan actinolit. Pleura adalah organ target bagi serat-serat asbes ini karena asbes dapat

dengan mudah berpindah dari paru ke pleura parietal yang memiliki banyak aliran limfe.

Setelah serat asbes masuk ke dalam paru dan pleura, terjadi kerusakan, perbaikan, dan

inflamasi lokal di jaringan yang dapat menyebabkan karsinogenesis. Beberapa oksigen reaktif

yang diinduksi oleh serat asbes akan mengakibatkan kerusakan DNA dan menstimulasi

Page 2: PA-teteh

perubahan sinyal transduksi. Makrofag memfagosit serat asbes, tetapi tidak bisa mencernanya.

Hal ini mengaktifkan MAP-kinasi melalui reseptor EGF dan beberapa faktor transkripsi

diekspresikan di mesothelioma ini.

Serat asbes dapat mengabsorbsi protein dan senyawa kimia sehingga menjadi semakin

karsinogenik. Makrofag dan sel mesothelial memproduksi panoply dari beberapa faktor tumbuh

dan sitokin yang dapat menginduksi inflamasi dan memicu perkembangan tumor. Diantaranya

adalah TNF-a, IDGF-1. IL-1b, TGF-b, GSF, dan PDGF.

Panjangnya masa laten dari mesothelioma ini (lebih dari 40 tahun) mengakibatkan banyak sel

mesothelial yang berubah menjadi malignan. Terjadi beberapa kerusakan kromosom, seperti

hilangnya 1 bagian dari kromosom 22, delesi dari kromosom 1, 3, 6, dan 9, serta beberapa

kerusakan di beberapa kromosom yang belum diketahui (Tomislav, 2015).

Terapi lama

Sebelum ditemukan metode baru untuk penanganan mesothelioma, beberapa pasien

mengandalkan ke beberapa terapi berikut ini, yaitu :

a. Akupuntur

Tidak dapat menyembuhkan penyakit secara menyeluruh, tetapi hanya meringankan

gejala saja. Dialakukan dengan menggunakan jarum yang ditusukkan ke beberapa bagian

tubuh yang terkait dengan mesothelioma.

b. Obat herbal

Beberapa tanaman seperti astragalus, celandine, mistletoe, dan claw cat pada jaman

dahulu dikenal sebagai tanaman yang dapat mengatasi dan mencegah kanker, termasuk

mesothelioma karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Terapi baru

Berikut ini adalah beberapa terapi yang bisa diterapkan untuk mesothelioma (Tomislav, 2015)

a. Radioterapi

Digunakan untuk mengontrol pertumbuhan tumor lokal, meskipun tidak bisa menjamin

kesembuhan dari pasien. Biasanya dikombinasikan dengan operasi. Pasien diberikan

terapi radiasi di bagian anterior dan posterior di dada yang terkena penyakit ini. Highly

complex intensity modulated radiation therapy (IMRT) adalah salah satu teknik yang

Page 3: PA-teteh

lebih efektif dan tidak melukai jaringan norma lainnya, lebih aman, dan tidak

memberikan efek buruk lain.

b. Kemoterapi

Monoterapi dengan obat sitotoksik tunggal biasanya memberikan hasil yang signifikan di

pleura mesothelioma malignan, tetapi terapi yang diberikan dengan obat kombinasi

memberikan keuntungan dan respon klinik yang lebih baik. Berdasarkan penelitian,

pemetrexed yang dikombinasi dengan derifat platinum, dan cisplatin atau gemcitabin

menjadi pilihan utama kemoterapi.

Vinorelbin sebagai agen tunggal dan kombinasi dari mitomycin C, vinblastine, dan

cisplatin juga telah divalidasi dapat memperbaiki gejala. Histone deasitelase inhibitor dan

antiangiogenic juga memberikan efek baik, tetapi belum dapat diberikan untuk umum.

c. Operasi

Tujuan dari operasi ini adalah mengobati pleura mesothelioma malignan dengan

melakukan reseksi dari benda makroskopik bersamaan dengan dilakukannya kemoterapi

dan terapi radiasi. Di dalam operasi ini dapat dilakukan ekstrapleural pneumonectomy,

pleuroctomy, dan operasi menggunakan troracoscopic. Operasi ini sangat

direkomendasikan pada pasien yang mengalami penurunan fungsi paru atau jantung.

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala pada mesothelioma biasanya terjadi dengan gejala dari penyakit lain dan baru

muncul setelah lebih dari 40 tahun terkena paparan. Gejala awal dari mesothelioma tidak spesifik

dan seringkali terjai karena pertumbuhan kanker yang mendesak syaraf atau organ lain. Berikut

ini adalah tanda dan gejala dari mesothelioma (Tomislav, 2015)

1. Nyeri dada

2. Dispnea

3. Sulit bernafas karena ada efusi pleura

4. Efusi pleura biasanya terjadi di bagian kanan

5. Suara parau

6. Obstruksi vena cava superior

7. Skoliosis di dada yang terkena mesothelioma

8. Disfagia

Page 4: PA-teteh

DAFTAR PUSTAKA

Moore, Alastair. Et al. Malignant Mesothelioma. Orphanet Journal of Rare Disease. 2008, 3:34 

Zandwijck, Nico. Et al. Guidelines for the Diagnosis and Treatment of Malignant Pleural Mesothelioma. Journal of Thoracic Disease. 2013 Dec; 5(6): E254–E307.

Tomislav, Mestrovic. 2015. Mesothelioma Screening. http://www.news-medical.net/health/Mesothelioma-Screening.aspx (diakses tanggal 20 Maret 2015)