OUTLINE
description
Transcript of OUTLINE
MDGS ACCELERATION FRAMEWORK (MAF) PENINGKATAN AKSES AIR MINUM LAYAK
DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
OUTLINE
• Latar Belakang
• Tujuan
• Teknis Kegiatan
• Agenda Kegiatan
2
LATAR BELAKANG
• Tujuan MDGs mempunyai target yang terukur & batas waktu sampai akhir 2015
• Perlu upaya khusus, salah satunya untuk mencapainya peningkatan akses penduduk terhadap air minum layak (sasaran MDGs goal 7c tahun 2015)
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
IndikatorAcuan Dasar
Data Terbaru
Target MDGs 2015
Status Sumber
TUJUAN 7: MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Target 7C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi layak hingga tahun 2015
7.8
Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak, perkotaan dan perdesaan
37,73% (1993)
67,73% (2013)
68.87% ▼
BPS, Susenas
7.8a Perkotaan50,58% (1993)
79,34% (2013)
75.29% ●
7.8b Perdesaan31,61% (1993)
56,17% (2013)
65.81% ▼
Status : ● Sudah Tercapai ► Akan Tercapai ▼ Perlu Perhatian Khusus
• Tahun 2013:
RT dengan Akses Air minum layak
(perkotaan dan perdesaan):–Indonesia : 67,73
–NTB : 55,03
• (Sumber: BPS, Susenas 2013)
PELAYANAN AIR
BERSIH TAHUN 2013
DI NTB
AIR MINUM(PDAM)
20%AIR
MINUM52,31 %
AIR BERSIH
23 %
Sumber : paparan Bappeda dan Dinas PU NTB di Parklane 23 mei 2014
KRISIS AIR BERSIH24,69 %
AIR MINUM(NON PDAM)
32,31%
KONDISI AIR BERSIH DI PROVINSI NTB TAHUN 2013
TUJUAN TIM MAF AIR
Mengidentifikasi solusi operasional dalam meningkatkan air minum layak, sehingga dapat digunakan sebagai dasar internensi
mencpai sasaran MDGs goal 7c tahun 2015
Wilayah penilaian;• Wilayah dengan cakupan air minum terbaik/
tinggi sebagai baku standar intervensi• Wilayah dengan cakupan air minum
terburuk /rendah sasaran metode intervensi yang operasional
TEKNIS KEGIATAN
• Bappeda• Dinkes• Dinas PU• BPS• BLH• Dinas Kehutanan• Dinas Pertambangan• PDAM• LSM, organisasi profesi• Institusi konsultan Air Bersih/minum
Instansi Terkait
KEBUTUHAN DATA
Kebutuhan data terkait air minum (air bersih) METODE
Pelayanan/penyediaan, kebutuhan, akses, cakupan dan potensi sumber/ketersediaan air minum/bersih per kabupaten/kota
Review dokumen Wawancara
Program, rencana, strategi, aspek legal
Kualitas air minum/bersih, data pencemaran air
Kuantitas
Daya beli masyarakat
Data kependudukan, geografi, fotografi, tataguna lahan
Dokumen yang diperlukan : Renstra, RPJMD, RPJPD, RAD, RTRW, profil sanitasi, profil kesehatan, laporan tahunan dan data-data terkait air bersih/air minum
Demand Side
• Kebutuhan (kuantitas) jumlah penduduk
• Daya Beli kemampuan dan kemauan
• Akses jarak tempuh 15 menit (1,25 km)
• Sumber air baku sungai, sumur, mata air, bendungan, penampungan air hujan
• Kebiasaan lokal budaya (subak)
Supply Side
• Kebijakan/program tentang penyediaan air minum layak ke RT
• Pelaksana Pengelola air minum layak• Pendanaan (anggaran Pemda/swasta)• Pelaksana quality control• Mekanisme distribusi (perpipaan, tangki air, pengecer air
minum)• Pencarian dan Pengamanan sumber air (konservasi
lahan)• Pengolahan air tepat guna (efesien dan efektif)
MAF (MDGs Acceleration Framework)
No Data KabupatenContoh
Jenis Penguatan Program
Mapping terhadap Informasi/Data Kebupaten Lain(existing)
1 Kab/kota Baik Sumber air Sumber air
Pendanaan Pendanaan
2 Kab/Kota Buruk Kebijakan pemda Kebijakan Pemda
Mekanisme distribusi Mekanisme Distribusi
Mekanisme Bottle NeckNo Informasi/Data Kab Contoh
(Baik)Kabupaten
BurukKabupaten
Lainnya
1 Sumber air 100% 20 50
2 Pendanaan 1 juta/RT 0,05 0
3 ...
Rencana pengumpulan datadan Workshop
No Kegiatan Luaran Tanggal (tentative)
1 Pengumpulan data stakeholder NTB#1
Identifikasi prioritas intervensi, masalah, kebijakan & program, anggaran, supply & demand
11,12,13 Juni
2 Workshop di daerah#1 Identifikasi prioritas masalah dan solusi
20 Juni
3 Pengumpulan data stakeholder NTB#2
Konfirmasi data di setiap kabupaten 1-2-3 Juli
4 Workshop di daerah#2 Konfirmasi jenis intervensi bottleneck
10-11 Juli
5 Workshop tk pusat Masukan terkait identifikasi prioritas intervensi
17 Juli
TERIMA KASIH