OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6...
Transcript of OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6...
Search
1. Vol. 06, No. 02, Maret 2018
Published: 2018-03-15
Articles
1. AKIBAT HUKUM ATAS KEBIJAKAN YANG DIKELUARKAN OLEH PEJABAT PELAKSANA
TUGAS SEMENTARA DALAM MENJALANKANTUGASNYA SELAKU KEPALA DAERAH Ni
Putu Ega Maha Wiryanthi, Anak Agung Ngurah Wirasila 1-5 PDF
2. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK DALAM ASPEK HAK ANAK ATAS PENDIDIKAN Ida Ayu Rhadana
Satvikarani M, A.A. Sri Utari 1-10 PDF
3. ANALISA YURIDIS KETINGGIAN BANGUNAN DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH
KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG BANGUNAN GEDUNG Ni Made
Apriana Putri, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF
4. PERANAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI MENJALANKAN
FUNGSI LEGISLASI DAN PENGAWASAN DALAM RANGKA MEMBERIKAN
PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DI PROVINSI BALI I Gusi Made Agus Putra Yuda, Dewa
Gede Rudy 1-5 PDF
5. EKSISTENSI KLEMENSI SEBAGAI IMPLEMENTASI HAK TERDAKWA UNTUK MELAKUKAN
PEMBELAAN DALAM PERSIDANGAN PERKARA PIDANA DI INDONESIA Joshua Michael
Djami, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF
6. KEDAULATAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA ATAS WILAYAH UDARA KEPULAUAN
NATUNA BERDASARKAN CHICAGO CONVENTION 1944 Agus Efendi, I Wayan Windia 1-
5 PDF
7. PENGATURAN HUKUM TERHADAP PENATAAN RUANG DI KOTA DENPASAR DALAM
MENGIMPLEMENTASIKAN FUNGSI SOSIAL TANAH DARI PERSPEKTIF AGRARIA Desak
Putri Tri Rahayu, I Ketut Tjukup 1-5 PDF
8. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK HOTEL
DI KABUPATEN BANGLI I Dewa Agung Yuda Tri Adnyana, Putu Gede Arya Sumerthayasa, I
Ketut Suardita 1-5 PDF
9. PENERAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 DI KOTA
DENPASAR Luh Gede Diah Oktarini Dewi, I Made Arya Utama, I Ketut Suardita 1-5 PDF
10. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENAGA KERJA ASAL INDONESIA TERKAIT
TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG BERDASARKAN HUKUM NASIONAL DAN
HUKUM INTERNASIONAL Adi Suhendra Purba T., Putu Tuni Cakabawa Landra 1-5 PDF
11. WEWENANG PAKSAAN PEMERINTAHAN (BESTUURSDWANG) (KAJIAN BERDASARKAN
PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG
BANGUNAN GEDUNG) Margareta Nopia Merry Venita Jarmani, I Gusti Ngurah Wairocana, I
Ketut Sudiarta 1-15 PDF
12. UPAYA PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DALAM PENANGGULANGAN
TUNGGAKAN PAJAK HOTEL I Gusti Agung Ngurah Prawira Kukuh, Putu Gede Arya
Sumerthayasa, I Ketut Suardita PDF
13. SEGI-SEGI HUKUM LAUT INTERNASIONAL DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA
JEPANG DAN CINA NI PUTU MONA CHERRY HITOMI, I MADE PASEK DIANTHA, MADE
MAHARTA YASA 1-15 PDF
14. TAHAP PERUBAHAN STATUS KELURAHAN MENJADI DESA BERDASARKAN
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG PENATAAN
DESA I Gusti Ngurah Agung Angga Pratama Putra, Made Subha Karma Resen PDF
15. THE PLIGHT OF ROHINGYA MUSLIMS: THE PROTECTION OFWORLD’S MOST
PERSECUTED MINORITIES UNDER INTERNATIONAL LAW Alia Yofira Karunian, Ida Bagus
Wyasa Putra PDF
16. KAJIAN YURIDIS PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA DALAM KAITANYA DENGAN
OTONOMI DESA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA I Putu Eva Ardiana, I Ketut Tjukup PDF
17. ANALISIS YURIDIS HAK IMUNITAS DPR DITINJAU DARI PRESPEKTIF PRINSIP NEGARA
HUKUM A. A. Sagung Istri Agung Andryani, Komang Pradnyana Sudibya PDF
18. IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 02/PRT/M/2016 TENTANG PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH
DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR I Gusti Ngurah Gede Permana Putra, I
Wayan Parsa, I Ketut Suardita PDF
19. POLITIK HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 PASCA PUTUSAN
MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012 Bagus Hermanto, Dewa Gde Rudy,
Komang Pradnyana Sudibya PDF
20. IMPLIKASI YURIDIS BERLAKUNYA UNDANG – UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2014
TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN TERHADAP KEPUTUSAN TATA USAHA
NEGARA A. A. Gde Agung Dananjaya, I Putu Sudarma Sumadi 1-5 PDF
21. PERLUASAN KEWENANGAN OMBUDSMAN UNTUK MEMILIKI KEWENANGAN
MENGADILI DIKAJI DENGAN MENGGUNAKAN TEORI SELF AUXILARY BODIES Ni Putu
Diah Chandra Paramita, Ni Luh Gede Astariyani PDF
22. EFEKTIFITAS PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 7 TAHUN 2013
TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR WALIKOTA DENPASAR Dewa Gde Ary
Wicaksana, Anak Agung Ngurah Wirasila PDF
23. IMPLIKASI AKTIVITAS PRAMUWISATA ILEGAL TERHADAP ASPEK KEPARIWISATAAN DI
BALI DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2016
TENTANG PRAMUWISATA Putu Indra Dananjaya Putra, I Ketut Suardita, Cokorde Dalem
Dahana PDF
24. POLA BAGI HASIL PAJAK PROVINSI DENGAN DAERAH KABUPATEN / KOTA DI BALI
TERKAIT PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG
PENETAPAN PEMBERIAN SEBAGIAN HASIL PENERIMAAN PAJAK PROVIMSI BALI
KEPADA KABUPATEN / KOTA Putu Aryandhi Pradnyana, Gede Putra Ariana PDF
25. EFEKTIVITAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT
PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN I Putu Yoko Sunarmayasa, I
Nyoman Suyatna, Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati PDF
26. PELAKSANAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN TERHADAP
TANAH WARIS DI KABUPATEN BADUNG Ida Purnama Sari, I Wayan Parsa, I Ketut
Suardita PDF
27. KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENSERTIFIKATKAN
ASET DAERAH BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1
TAHUN 2009 Ida Ayu Made Dewi Antari, Putu Gede Arya Sumerthayasa, Cokorda Dalem
Dahana PDF
28. UPAYA PENCEGAHAN PEREDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DI
KABUPATEN KLUNGKUNG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN
NOMOR 6 TAHUN 2015 I Putu Adi Sentana Janantara, I Wayan Parsa, I Ketut Suardita PDF
29. PERANAN UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES DALAM
PENANGANAN PENGUNGSI SURIAH DI UNI EROPA Anak Agung Sagung Mahandhani
Krisna, Putu Tuni Cakabawa Landra PDF
30. PERTANGGUNGJAWABAN KOMANDO ATAU ATASAN MENURUT INTERNATIONAL
CRIMINAL TRIBUNAL FOR THE FORMER YUGOSLOVIA DALAM KASUS KEJAHATAN
PERANG YANG ILAKUKAN OLEH ZLATKO ALEKSOVKI DI BOSNIA Kadek Derik Yunita Sari,
Gde Made Swardhana PDF
31. YURISDIKSI INTERNATIONAL CRIMINAL TRIBUNAL FOR RWANDA DALAM MENGADILI
KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN DAN GENOSIDA YANG DILAKUKAN OLEH
FERDINAND NAHIMANA Veronica Novinna, Gde Made Swardhana 1-6 PDF
32. 1KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KEJELASAN STATUS TENAGA HONORER SETELAH
BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL
NEGARA Putri Aldila, I Ketut Suardita 1-12 PDF
33. PENEGASAN BATAS WILAYAH DESA DI KOTA DENPASAR Ni Luh Dyah Pranaswari Satrya,
Anak Agung Gde Oka Parwata 1-14 PDF
34. Penyanderaan (Gijzeling) Kepada Penunggak Pajak Yang Dilakukan Oleh Direktorat
Jendral Pajak Putu Mahanta Pradana Putra, Dewa Gede Rudy 1-14 PDF
35. PENGATURAN KEBIJAKAN BEBAS VISA KUNJUNGAN DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA Ni
Wayan Sri Ertami Damayanti, Ngakan Ketut Dunia 1-5 PDF
36. Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah I Wayan Yoga Surastika, I Gusti Ngurah Wairocana, I Ketut
Sudiarta PDF
37. PENGATURAN HUKUM TINDAK PIDANA NARKOTIKA SEBAGAI KEJAHATAN TRANS
NASIONAL DI KAWASAN ASIA TENGGARA Ni Putu Nita Mutiara Sari, Suatra Putrawan PDF
38. IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
PENGELOLAAN KAWASAN PURA AGUNG BESAKIH I Kadek Suwawa Kiki Kesuma Dewa, I
Ketut Sudiarta PDF
39. KONSEKUENSI YURIDIS TERHADAP ADDENDUM NASKAH PERJANJIAN HIBAH
DAERAH YANG TELAH DITANDA TANGANI Dewa Ayu Made Nita Fitrianingrat, I Ketut
Markeling 1-14 PDF
40. KAJIAN TERHADAP LEMBAGA PENGAWAS PENGELOLAAN DANA DESA DITINJAU DARI
PERSPEKTIF HUKUM KEUANGAN NEGARA Ni Kadek Lisna Adnyani Dewi, I Ketut Rai
Setiabudhi 1-16 PDF
41. PERUBAHAN STATUS PERKAWINAN DI DALAM KTP ELEKTONIK DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Ni Kadek Dessi Dwi Yanti, Cokorda
Istri Anom Pemayun 1-14 PDF
1.
1
Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah
OLEH:
I Wayan Yoga Surastika *
I Gusti Ngurah Wairocana *
I Ketut Sudiarta *
Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas
Hukum Universitas Udayana
ABSTRAK
Pemerintah Kabupaten Badung untuk mengatur penataan ruang
menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033. Untuk implementasi peraturan daerah
tersebut Bupati Badung menerbitkan beberapa peraturan dan keputusan sebagai implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013. Adapun permasalahan yang akan
dibahas yaitu, jenis peraturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Badung untuk implementasi Perturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan faktor pendukung dan penghambat dalam penerbitan peraturan dan keputusan Bupati Badung terkait
implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui implementasi dari Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, yang menggunakan metode penelitian hukum
empiris dengan pendekatan perundang-undangan serta pendekatan analitis. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada 8 (delapan) peraturan Bupati dan 1 (satu) keputusan Bupati dalam
implementasi Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung.
Selain itu faktor pendukung dalam implementasi peraturan daerah
2
ini adalah hukum itu sendiri menurut Soerjono Soekanto dan menurut Friedman terdapat faktor dari unsur substansi hukum.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah, faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik, yang dalam hal ini menurut Soerjono
Soekanto. Dan jika dilihat dari Teori Sistem Hukum Friedman faktor penghambatnya adalah faktor struktur hukum.
Kata Kunci: Tata Ruang, Implementasi, Kabupaten Badung.
ABSTRAK
Badung Regency Government to arrange spatial arrangement to issue
Local Regulation of Badung Regency Number 26 Year 2013 About
Spatial Plan of Badung Regency Year 2013-2033. For the
implementation of the local regulation, the Badung Regent issued
several regulations and decrees as the implementation of Badung
Regency Regulation No. 26 of 2013. The issues to be discussed are
the types of regulations and decisions issued by the Regent of Badung
for the implementation of District Regulation Badung No. 26 of 2013
on Spatial Planning and Supporting and inhibiting factors in the
issuance of regulations and decisions Regent of Badung related to the
implementation of Regional Regulation Badung Regency Number 26
of 2013 on Spatial Planning. The purpose of this research is to know
the implementation of Badung District Regulation No. 26 of 2013 on
Spatial Planning, which uses empirical law research method with
statutory approach and analytical approach. This research can be
concluded that there are 8 (eight) regulation of Bupati and 1 (one)
decision of Regent in implementation of Badung Regency Regulation
Number 26 Year 2013 About Spatial Planning of Badung Regency. In
addition, the supporting factor in the implementation of this regional
regulation is the law itself according to Soerjono Soekanto and
according to Friedman there are factors of the element of legal
substance. While the inhibiting factor is, the factor of facilities and
facilities are not good, which in this case according Soerjono Soekanto.
And when viewed from Friedman's Legal System Theory, the
inhibiting factor is the legal structure factor.
Keywords: Spatial, Implementation, Badung Regency.
3
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem pemerintahan daerah pada prinsipnya harus
menyesuaikan diri dengan sistem pemerintahan pusat yang sesuai
dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
Tentang Perubahan Kedua Atas Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.1 Akan tetapi pemerintahan daerah memiliki
kewenangan istimewa yang dimana dalam menjalankan
pemerintahannya, pemerintah daerah berwenang untuk
mengeluarkan dan menggunakan hukum untuk mengatur
masyarakatnya sendiri, serta bisa mengatur urusan pemerintahan
atas insiatif atau kebijakan sendiri sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya.2 Dengan kewenangannya tersebut, maka
pemerintah daerah berwenang untuk membuat peraturan daerah
untuk mengatur daerahnya sendiri yang harus sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia.
Kewenangan istimewa ini memberikan suatu keringanan
untuk pemerintah daerah mengeluarkan suatu peraturan guna
meneyelesaikan suatu permasalahan yang ada di daerahnya.
Melihat salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Kabupaten Badung
merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi maka
permasalahan pembangunan yang ada disana begitu sembrawut,
untuk itu perlu suatu pengaturan untuk mengatur masalah tata
ruang supaya bisa menyelesaikan masalah kesembrawutan
penataan ruang tersebut. Oleh sebab itu Pemerintah Daerah
Kabupaten Badung dengan kewenangannya mengeluarkan
1Soehino,1991, Perkembangan Pemerintah Di Daerah, Liberty,
Yogyakarta, h.1 2Sarundajang, 1999, Arus Balik Kekuasan Pusat Ke Daerah, Jakarta,
h. 27
4
Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun
2013-2033.
Peraturan Daerah Kabupaten Badung mengenai rencana tata
ruang wilayah merupakan salah satu aturan yang paling penting
terkait penataan pembangunan serta penatan ruang suatu
wilayah.3 Maka peraturan ini harus bisa diimplementasikan
disegala bentuk peraturan baik Peraturan Bupati maupun
Keputusan Bupati. Perlunya impelementasi dari suatu peraturan
daerah ini supaya terjalin atau saling mengikatnya aturan satu
dengan yang lain baik dari peraturan paling atas sampai yang paling
bahwa.4 Untuk itu perlu suatu kajian untuk mengentahui
bagaimana implementasi dari peraturan daerah khususnya
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang dilihat dari segi
Peraturan dan Keputusan Bupati yang diterbitkan.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas yang menunjukan
permasalahan implementasi dari Perturan Daerah Kabupaten
Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah, maka terdapat beberapa rumusan masalah yang diangkat
yaitu:
1. Apakah jenis–jenis peraturan dan keputusan yang
seyogyanya dikeluarkan oleh Bupati Badung sebagai
3 I Dewa Gede Aryantha Wira Pratama, 2017, “Implementasi Pasal 87
Peraturan Daerah Kabupaten Badung No 26 Tahun 2013 Mengenai Ketentuan Garis Sempadan Bangunan Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa”,
Kertha Semaya, Vol. 05, No. 03, Jun 2017, URL:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/view/31254 , h.6 4 Wajong, J, 1975, Azas- Azas Tujuan Pemerintahan Daerah, Jakarta.
5
implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah?
2. Apakah faktor-faktor yang menjadi pendukung dan
penghambat dalam penerbitan peraturan dan keputusan
Bupati Badung Terkait Implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah?
3.1 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini dimana menjadikan
karya ilmiah ini sebagai bahan bacaan untuk mengetahui apa saja
jenis peraturan dan keputusan bupati dalam implementasi dari
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah serta apa faktor pendukung
dan penghambat dari implementasinya.
II Isi Makalah
2.1 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul “Implementasi Dari Perturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah” yaitu menggunakan metode hukum empiris.5
Metode ini digunakan karena dalam menyelesaikan permasalahan
ini dilakukan dengan cara memadukan data-data hukum (yang
merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di
lapangan.
5 Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Press,
Jakarta, h. 37
6
2.2 Hasil Dan Analisis
2.2.1 Jenis–Jenis Peraturan Dan Keputusan Yang Dikeluarkan
Oleh Bupati Badung Dalam Implementasi Peraturan
Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah
Peraturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati atau
Walikota merupakan implementasi dari suatu peraturan
perundang-undangan maupun peraturan daerah provinsi dan
kabupaten atau kota. Dimana peraturan dan keputusan itu adalah
turunan dari peraturan diatasnya untuk mengatur lebih lanjut apa
yang difokuskan dalam suatu pasal pada peraturan perundang-
undangan atau peraturan daerah provinsi dan kabupaten atau
kota. Jika dlihat dari Peraturan Daerah Kabupaten Badung No 26
Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ada beberapa
jenis peraturan dan keputusan yang seharusnya diterbitkan untuk
implementasi lebih lanjut dari peraturan daerah ini diantaranya:
No Ketentuan pasal Jenis peraturan
atau keputusan
keterangan
1 Pasal 12 angka (15)
Penetapan sistem, fungsi, status, dan kelas jalan umum
yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten ditetapkan dengan
Peraturan Bupati.
Peraturan Bupati
Badung Tentang Penetapan Sistem, Fungsi, Status , Dan
Kelas Jalan Umum
Peraturan
tersebut Ada
2 Pasal 42 huruf f
pengembangan DTW baru dilaksanakan setelah melalui
kajian dan
Peraturan Bupati
Badung Tentang Pengembangan DTW Baru
Peraturan
tersebut Ada
7
ditetapkan dengan
Peraturan Bupati
3 Pasal 84 huruf m penetapan luasan
dan sebaran Kegiatan
Pertambangan di Wilayah Kabupaten diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Bupati.
Peraturan Bupati Badung Tentang
Penetapan Luasan Dan Sebaran
Kegiatan Pertambangan Di Wilayah Kabupaten
Peraturan tersebut
Tidak ada
4 Pasal 95 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin
prinsip diatur dengan Peraturan
Bupati
Peraturan Bupati Badung Tentang Izin Prinsip
Peraturan tersebut ada
5 Pasal 96 ayat (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai izin lokasi diatur dengan
Peraturan Bupati.
Peraturan Bupati
Badung Tentang Izin Lokasi
Peraturan
tersebut ada
6 Pasal 99 ayat (5)
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara
pemberian insentif dan disinsentif
ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
Peraturan Bupati
Badung Tentang Bentuk Dan Tata Cara Pemberian
Insentif Dan Disinsentif
Peraturan
tersebut ada
7 Pasal 106 ayat (5)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Bupati.
Peraturan Bupati
Badung Tentang mengenai Tata Cara
Pengawasan Penataan Ruang
Peraturan
tersebut tidak ada
8
8 Pasal 113 Ketentuan
lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi
administratif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 112, diatur dengan Peraturan
Bupati.
Peraturan Bupati
Badung Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif
Peraturan
tersebut ada
9 Pasal 110 ayat (2)
Susunan organisasi dan tata kerja serta tugas BKPRD
Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dengan Keputusan
Bupati.
Keputusan Bupati
Badung Tentang Susunan organisasi dan tata kerja serta
tugas BKPRD Kabupaten.
Keputusan
ini belum direalisasikan
Dari beberapa Peraturan dan Keputusan bupati ini dapat
diketahui ada 8 (delapan) Peraturan Bupati yang harus diterbitkan.
Akan tetapi dari 8 (delapan) peraturan bupati yang harus
diterbitkan oleh Bupati Badung ditemukan ada 2 (dua) peraturan
bupati yang belum diterbitkan, yaitu Peraturan Bupati Badung
Tentang Penetapan Luasan Dan Sebaran Kegiatan Pertambangan Di
Wilayah Kabupaten dan Peraturan Bupati Badung Tentang
mengenai Tata Cara Pengawasan Penataan Ruang. Serta dari 1
(satu) Keputusan Bupati tersebut, sampai saat ini keputusan itu
belum direalisasikan sampai sekarang.
9
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Menjadi Pendukung Dan Penghambat
Dalam Penerbitan Peraturan Dan Keputusan Bupati
Badung Terkait Implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, memiliki beberapa
Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati Badung. Dimana
peraturan dan keputusan tersebut, merupakan produk hukum
yang harus diterbitkan sesuai dengan amanah dari Peraturan
Daerah Kabupaten Badung. Dalam penerbitan Peraturan dan
Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah, memiliki beberapa faktor pendukung dan faktor
penghambat.
Diketahui faktor yang mendukung penerbitan suatu
Peraturan dan Keputusan Bupati Badung terkait dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah, adalah faktor hukum itu sendiri karena dalam
setiap peraturan dan keputusan yang ada pada Peraturan Daerah
Kabupaten Badung harus diterbitkan sesuai dengan amanah dari
peraturan itu sendiri, yang merupakan teori Soerjono Soekanto.6
Sedangkan jika dilihat dari teori sistem hukum Friedman, maka
faktor pendukung penerbitan Peraturan dan Keputusan Bupati
Badung adalah faktor substansi hukum.7 Dimana suatu peraturan
baik Peraturan dan Keputusan Bupati harus dibuat untuk
mengatur masyarakat suapaya peluang besar bagi seorang
6 Soekanto Soerjono, 2010, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Penegakkan Hukum, Rajawali pres, Jakarta, h. 8 7Lawrence M. Friedman, 2009, Sistem Hukum ; Perspektif Ilmu Sosial
(The Legal System ; A Social Science Perspective), Bandung: Nusa Media, h.33
10
pelanggar hukum tidak bisa lari dari sebuah sanksi dari tindakan
yang menyalahi hukum itu sendiri. Setelah mengentahui faktor
pendukung dari penerbitan Peraturan Daerah Kabupaten Badung
selanjutnya akan membahas faktor penghambatnya.
Faktor penghambat dari tidak diterbitkanya Peraturan Bupati
yang harusnya diterbitkan sesuai dengan amanah peraturan tata
ruang wilayah bisa dikarenakan adanya kendala pada instansi
penggagas yang tidak mengusulkan Peraturan Bupati tersebut. Jika
dilihat pada pendapat Soerjono Soekanto faktor-faktor yang
menghambat Peraturan dan Keputusan Bupati Badung adalah
faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik. Karena permasalahan
itu bersumber dari daya manusia yang dimana merupakan pihak –
pihak yang membentuk hukum yang harus bisa menerapkan
amanah dari suatu peraturan, dan dalam suatu instansi itu
kurangnya suatu tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil
serta organisasi yang kurang baik menyebabkan Peraturan Bupati
yang seharusnya diterbitkan segera tidak diterbitkan sampai
sekarang. Sedangkan jika dilihat dari teori sistem hukum Friedman
ada beberapa faktor penghambat dalam tidak diterbitkannya suatu
Peraturan atau Keputusan Bupati. Faktor itu adalah faktor struktur
hukum, dimana dalam melaksanakan suatu amanah dari
peraturan yang dalam hal ini Peraturan Daerah tidak bisa
diterapkan dengan baik oleh oknum atau dinas terkait karena
kurangnya kredibilitas, atau tidak kompetennya petugas pada dinas
terkait.
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Jenis–jenis peraturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh
Bupati Badung dalam implementasi Peraturan Daerah
11
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah adalah berjumlah 8 (delapan) Peraturan
Bupati dan 1 (satu) Keputusan Bupati Badung. Tetapi dalam
implementasinya dari 8 (delapan) Peraturan Bupati yang
harus diterbitkan oleh Bupati Badung ada 2 (dua) Peraturan
Bupati yang belum diterbitkan sedangkan pada Keputusan
Bupati Badung ada 1 (satu) Keputusan Bupati yang dimana
keputusan ini belum direalisasikan sampai sekarang.
2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat
dalam penerbitan Peraturan dan Keputusan Bupati Badung
terkait implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung
Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
Faktor pendukung Penerbitan Peraturan Dan Keputusan
Bupati Badung terkait implementasi Peraturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 adalah faktor
hukum itu sendiri atau faktor substansi hukum. Sedangkan
faktor penghambat dari tidak diterbitanya Peraturan dan
Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Peraturan
Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 adalah
faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik atau faktor
struktur hukum.
3.2 Saran
1. Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan diatas maka
disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang
dalam hal ini dinas terkait diharapkan untuk segera
menetapkan Peraturan dan Keputusan Bupati Badung yang
diantaranya:
12
1) Peraturan Bupati Badung Tentang Penetapan Luasan
Dan Sebaran Kegiatan Pertambangan Di Wilayah
Kabupaten.
2) Peraturan Bupati Badung Tentang mengenai Tata Cara
Pengawasan Penataan Ruang.
supaya sesuai dengan ketentuan amanah dari Peraturan
Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah.
2. Dalam hal ini dinas terkait diharapkan memperhatikan
saranan serta fasilitas, supaya faktor penghambat dari
penerbitan peraturan dan keputusan bupati bisa
ditanggulangi untuk mengoptimalkan implementasi
Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.
DAFTAR BACAAN
Buku
Friedman Lawrence M, 2009, Sistem Hukum ; Perspektif Ilmu
Sosial (The Legal System ; A Social Science Perspective),
Bandung: Nusa Media.
Marzuki Peter Mahmud, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Press,
Jakarta
Sarundajang, 1999, Arus Balik Kekuasan Pusat Ke Daerah, Jakarta.
Soehino, 1991, Perkembangan Pemerintah Di Daerah, Liberty,
Yogyakarta.
13
Soekanto Soerjono, 2010, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Penegakkan Hukum, Rajawali pres, Jakarta.
Wajong. J, 1975, Azas- Azas Tujuan Pemerintahan Daerah, Jakarta.
Peraturan Perundang- Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua Atas Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679).
Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung tahun
2013-2033, (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun
2013 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Badung Tahun 2013 Nomor 25).
Jurnal
I Dewa Gede Aryantha Wira Pratama, 2017, “Implementasi Pasal 87
Peraturan Daerah Kabupaten Badung No 26 Tahun 2013
Mengenai Ketentuan Garis Sempadan Bangunan Kawasan
Peruntukan Perdagangan Dan Jasa”, Kertha Semaya, Vol. 05,
No. 03, Jun 2017, URL:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Kerthanegara/article/vie
w/31254