Otitis Media Akut

128
Skenario Seorang anak laki-laki berusia dua tahun datang bersama ibunya ke poliklinik dengan keluhan demam tinggi sejak tiga hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan anaknya menderita pilek, hidung tersumbat, juga batuk. Ingus mula-mula encer, sekarang agak kental kekuningan, batuk disertai dahak agak kental. Anak tidak mau makan dan rewel. Tadi malam tiba-tiba anak menangis kencang sambil memegang telinga kanan. Pada pemeriksaan fisik diperoleh : Kesadaran kompos mentis, temperatur 39,5⁰C, denyut nadi 120x/menit, tanda vital lain dalam batas normal Pada pemeriksaan telinga kanan diperoleh : Liang telinga kanan lapang, membran timpani hiperemis, bulging (+), refleks cahaya tidak ada. Tidak ada nyeri tekan tragus. Pada telinga kiri tidak ditemukan kelainan Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior diperoleh : Hidung : kavum nasi kanan dan kiri mukosa hiperemis, sekret agak kental, kekuningan, konka edem, hiperemis. Pada pemeriksaan tenggorok diperoleh : Faring hiperemis, tonsil T1-T1 hiperemis, terdapat post nasal drip

description

Otitis Media Akut

Transcript of Otitis Media Akut

Page 1: Otitis Media Akut

Skenario • Seorang anak laki-laki berusia dua tahun datang bersama ibunya ke

poliklinik dengan keluhan demam tinggi sejak tiga hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan anaknya menderita pilek, hidung tersumbat, juga batuk. Ingus mula-mula encer, sekarang agak kental kekuningan, batuk disertai dahak agak kental. Anak tidak mau makan dan rewel. Tadi malam tiba-tiba anak menangis kencang sambil memegang telinga kanan.

• Pada pemeriksaan fisik diperoleh :– Kesadaran kompos mentis, temperatur 39,5⁰C, denyut nadi

120x/menit, tanda vital lain dalam batas normal• Pada pemeriksaan telinga kanan diperoleh :

– Liang telinga kanan lapang, membran timpani hiperemis, bulging (+), refleks cahaya tidak ada. Tidak ada nyeri tekan tragus. Pada telinga kiri tidak ditemukan kelainan

• Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior diperoleh :– Hidung : kavum nasi kanan dan kiri mukosa hiperemis, sekret agak

kental, kekuningan, konka edem, hiperemis.• Pada pemeriksaan tenggorok diperoleh :

– Faring hiperemis, tonsil T1-T1 hiperemis, terdapat post nasal drip

Page 2: Otitis Media Akut

Learning Objective

• Memahami dan menjelaskan klarifikasi kata asing• Memahami dan menjelaskan histologi, anatomi,

dan fisiologi pendengaran• Memahami dan menjelaskan penyakit-penyakit

infeksi pada telinga– (definisi, epidemiologi, etiologi, klasifikasi,

patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan fisik dan penunjang, D.D, penatalaksanaan, K.I.E, komplikasi, prognosis, & pencegahan, gawat darurat)

Page 3: Otitis Media Akut

Klarifikasi Kata Asing• Bulging (+) : penonjolan membran timpani ke

arah liang telinga• Refleks cahaya (+) : cahaya yang terlihat pada

anterior inferior membran timpani ketika melakukan pemeriksaan otoskopi

Normal Bulging +

Page 4: Otitis Media Akut

Klarifikasi Kata Asing• Rhinoskopi anterior :– Pemeriksaan rongga hidung dilakukan melalui lubang

hidung– Yang harus diperhatikan : vestibulum hidung, septum

terutama bagian anterior, konka inferior, konka media, konka superior, meautus sinus paranasal dan mukosa rongga hidung

Page 5: Otitis Media Akut

Klarifikasi Kata Asing• Rhinoskopi posterior :– Pemeriksaan rongga hidung melalui rongga

mulut dengan menggunakan cermin nasofaring

– Yang harus diamati : Septum nasi bagian belakang, ujung belakang konka inferior, medius dan superior, adenoid (pada anak), ada tidak secret yang mengalir melalui meatus. Dan juga struktur lateral rongga nasofaring : ostium tuba, torus tubarius, fossa Rossenmulleri

Page 6: Otitis Media Akut
Page 7: Otitis Media Akut

Klarifikasi Kata Asing• Pemeriksaan tonsil :– T0 : bila sudah dioperasi– T1 : ukuran yang normal ada– T2 : pembesaran tonsil tidak sampai garis tengah– T3 : pembesaran mencapai garis tengah– T4 : pembesaran melewati garis tengah

• Post nasal drip :– akumulasi lendir di belakang hidung dan tenggorokan

yang menurun, dapat disebabkan oleh sekresi-sekresi yang berlebihan atau kental, atau gangguan dalam pembersihan lendir yang normal dari hidung dan tenggorokan

Page 8: Otitis Media Akut
Page 9: Otitis Media Akut

Telinga Telinga tengah

Telinga luar

Telinga dalam

Auricula

Liang telinga (MAE)

Membran timpani

Tulang pendengaran

Cavum timpani

Tuba eustachius

Koklea

Canalis semisircularis

Vestibula

Incus

Stapes

Maleus

Anatomi

Page 10: Otitis Media Akut
Page 11: Otitis Media Akut

Telinga Luar• Auricula (daun telinga)– Terdiri dari tulang rawan dan kulit– Terdapat konka, tragus, antitragus, helix, antihelix

dan lobulus– Daerah yang tidak terdapat tulang rawan disebut

lobulus

Page 12: Otitis Media Akut

Liang Telinga (MAE)

• Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S

• 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak

terdapat kelenjar minyak dan kelenjar serumen

• 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang (temporal) dan

sedikit kelenjar serumen

• Bagian tersempit liang teligah tengah (dekat gendang

telinga) isthmus meatus acustici externi

Page 13: Otitis Media Akut

Membran Timpani

• Terdiri dari jaringan fibrosa elastis• Bentuk bundar dan cekung dari luar• Terdapat bagian yang disebut pars flaksida,

pars tensa dan umbo

Page 14: Otitis Media Akut

Telinga Tengah

• Tulang-tulang Pendengaran – Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes– Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia

Page 15: Otitis Media Akut

• Cavum Timpani

– Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang

Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada telinga tengah

dapat menjalar menjadi mastoiditis

• Tuba Eustachius

– Bermula dari ruang timpani ke arah bawah sampai

nasofaring

– Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa

nasofaring

Telinga Tengah

Page 16: Otitis Media Akut

Telinga Dalam

• Koklea– Skala vestibuli yang berhubungan dengan

vestibular berisi perilimfe– Skala timpani yang berakhir pada jendela bulat,

berisi perilimfe– Skala media / duktus koklearis yang berisi

endolimfe– Dasar skala vestibuli disebut membran basalis,

dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran

Page 17: Otitis Media Akut

• Kanalis Semi Sirkularis– Terdiri dari 3 duktus semisirkular, masing-masing

berujung pada ampula– Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan

kupula– Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh

dalam hal rotasi

• Vestibula– Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung

makula– Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh

dalam hal posisi

Page 18: Otitis Media Akut
Page 19: Otitis Media Akut

Histologi

Page 20: Otitis Media Akut

Struktur Histologi

Pinna Terdiri atas suatu lempeng yang tidak teratur di tulang rawan elastis, ditutupi secara ketat oleh kulit

MAE Epitel berlapis skuamosa yang berlanjut dari kulit, terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar seruminosa di dalam submokosa

Membran timpani Permukaan luarnya dilapisi epidermis tipis dan permukaan dalamnya dilapisi epitel selapis kuboid. Terdapat lapisan jaringan ikat kasar yang terdiri atas serat kolagen, elastin, dan fibroblas

Telinga tengah Dilapisi epitel selapis gepeng yang berada di atas lamina propria tipis, yang melekat erat pada periosteum di bawahnya

Maleus, inkus, stapes Memiliki sendi sinovial dan ditutupi epitel selapis gepeng

Sakulus, utrikulus Terdiri atas lembaran-lembaran tipis jaringan ikat yang dilapisi epitel selapis gepeng. Terdapat makula.

Duktus koklearis Terbagi menjadi : skala vestibuli, skala media, skala timpani. Terdapat organ corti yang mengandung sel-sel rambut.

Page 21: Otitis Media Akut
Page 22: Otitis Media Akut
Page 23: Otitis Media Akut

1 Inner hair cells2 Outer hair cells3 Phalangeal cellsScanning electron microscopy; magnification: × 2000

Page 24: Otitis Media Akut

Fungsi Komponen Utama Telinga

Page 25: Otitis Media Akut

Struktur Letak Fungsi

Telinga luar Mengumpulkan dan memindahkan gelombang suara ke telinga tengah

Pinna Lempeng tulang rawan yang terbungkus kulit dan terletak di kedua sisi kepala

Mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga; berperan dalam lokalisasi suara

Meatus auditorius externa

Saluran dari eksterior melalui tulang temporalis ke membran timpani

Mengarahkan gelombang suara ke membran timpani; mengandung rambut2 penyaring dan mensekresikan kotoran telinga untuk menangkap partikel asing

Membran timpani

Membran tipis yang memisahkan telinga luar dan tengah

Bergetar secara sinkron dengan gelombang suara yang mengenainya, menyebabkan tulang-tulang pendengaran telinga tengah bergetar

Page 26: Otitis Media Akut

Struktur Letak Fungsi

Telinga Tengah

Memindahkan getaran membrana timpani ke cairan koklea, dalam prosesnya memperkuat energi suara

Maleus, incus, stapes

Rangkaian tulang yang dapat bergerak yang berjalan melintasi rongga telinga tengah

Berosilasi secara sinkron dengan getaran membran timpani serta menimbulkan gerakan seperti gelombang di perilimfe koklea dengan frekuensi yang sama

Telinga dalam : koklea

Tempat sistem sensorik untuk mendengar

Jendela oval

Membran tipis di pintu masuk koklea; memisahkan telinga tengah dari skala vestibuli

Bergetar bersama dengan gerakan stapes yang melekat padanya; gerakan jendela oval menyebabkan perilimfe koklea bergerak

Skala vestibuli dan skala timpani

Kompartemen atas dan bawah koklea

Mengandung perilimfe yang dibuat bergerak oleh gerakan jendela oval yang didorong oleh getaran tulang-tulang telinga tengah

Page 27: Otitis Media Akut

Struktur Letak Fungsi

Duktus koklearis (skala media)

Kompartemen tengah koklea

Mengandung endolimfe; tempat membrana basilaris

Membran basilaris

Membentuk lantai duktus koklearis

Bergetar bersama dengan gerakan perilimfe; mengandung ogan orti, organ indera untuk mendengar

Organ corti Terletak di bagian atas dan di sepanjang membrana basilaris

Mengandung sel rambut, reseptor untuk suara, yang mengeluarkan potensial reseptor sewaktu tertekuk akibat gerakan cairan di koklea

Membran tektorial

Membran stasioner yang tergantung di atas organ corti

Tempat rambut sel-sel reseptor yang terbenam didalamnya menekuk dan membentuk potensial reseptor ketika membran basilaris yang bergetar terhadap membran tektorial yang stasioner

Jendela bundar

Membran tipis yang memisahkan skala timpani dari telinga tengah

Bergetar bersama dengan gerakan cairan di perilimfe untuk meredam tekanan di dalam koklea; tidak berperan dalam penerimaan suara

Page 28: Otitis Media Akut

Struktur Letak Fungsi

Telinga dalam : apartus vestibularis

Tempat sistem sensorik untuk keseimbangan, dan memberikan masukan yang penting untuk mempertahakan postur dan keseimbangan

Kanalis semisirkularis

Tiga saluran semisirkuler yang tersusun 3 dimensi

Mendekteksi akselerasi (percepatan) atau deselerasi (perlambatan) rasional atau angular

Utrikulus Struktur seperti kantung di rongga bertulang antara koklea dan kanalis semisirkularis

Mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu vertikal dan mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara horisontal

Sakulus Terletak di samping utrikulus

Mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi sumbu horisontal dan mengarahkan akselerasi dan deselerasi linear secara vertikal

Page 29: Otitis Media Akut

Fisiologi Pendengaran

Page 30: Otitis Media Akut

• Telinga luar dan tengah mengubah gelombang suara dari hantaran udara menjadi getaran cairan di telinga dalam

• Pinna – Bentuk : menahan gelombang suara yang berasal

dari belakang dapat membedakan suara apakah berasal dari belakang atau depan

– Untuk menentukan kanan atau kiri : • Gelombang suara mencapai telinga yang terletak lebih

dekat ke sumber suara sedikit lebih cepat daripada telinga yang satunya• Suara terdengar kurang kuat sewaktu mencapai telinga

yang terletak lebih jauh

Page 31: Otitis Media Akut

• Kanalis telinga– Terdapat rambut-rambut halus dan kelenjar seruminosa

untuk menangkap partikel asing sehingga tidak mencederai membran timpani

• Membran timpani – Bergetar sewaktu terkena gelombang suara– Gelombang suara tinggi dan rendah membran timpani

menekuk keluar masuk seirama dengan frekuensi gelombang suara

• Tuba eustachius – Menghubungkan telinga tengah ke faring sehingga

terpajan ke atmosfer– Terbuka (menguap, menelan,menguyah) tekanan udara

di dalam telinga sama dengan tekanan atmosfer

Page 32: Otitis Media Akut

• Osikula (maleus, inkus, stapes)– Membran timpani bergetar rantai tulang

bergerak jendela oval gerakan seperti gelombang pada cairan telinga

– Dua mekanisme untuk memperkuat gelombang suara :• Luas permukaan membran timpani > jendela oval• Efek pengungkit tulang-tulang pendengaran

– Otot halus di telinga tengah berkontraksi secara refleks sebagai respon terhadap suara keras yang berkepanjangan

Page 33: Otitis Media Akut

Gelombang suara

Getaran jendela bundar

Getaran membran basilaris

Gerakan cairan di dalam koklea

Getaran jendela oval

Getaran tulang-tulang telinga

Getaran membran timpani

Perubahan kecepatan pembetukan potensial aksi yang terbentuk di saraf auditorius

Perubahan potensial berjenjang di sel reseptor

Pembengkokan sel-sel rambut organ korti perubahan posisi sel rambut tersebut dalam

kaitannya dengan membran tektorial

Penghamburan energi (tidak ada persepsi suara)

Perambatan potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi suara

2

1

Page 34: Otitis Media Akut
Page 35: Otitis Media Akut
Page 36: Otitis Media Akut
Page 37: Otitis Media Akut

Kelainan Telinga Luar

Page 38: Otitis Media Akut

Perikondritis Aurikula• Definisi

– Radang tulang rawan daun telinga, terjadi bila trauma atau radang efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium & kartilago telinga luar

• Etiologi – Infeksi Stafilokokus, Streptokokus, Pseudomonas aeruginosa– Gigitan serangga– Komplikasi pembedahan, hematoma, otitis eksterna,

pseudokista• Faktor predisposisi

– Luka bakar– Aspirasi & insisi hematoma auris– Diabetes mellitus

Page 39: Otitis Media Akut

• Pemeriksaan fisik– Aurikula merah, panas, bengkak, nyeri tekan

• Diagnosa banding– Polikondritis berulang– Erisipelas

• Penatalaksanaan – Antibiotik parenteral & topikal– Cairan di bawah perikondrium & nekrosis

pembedahan• Prognosis – Pengobatan antibiotika gagal komplikasi

• Komplikasi– Cauliflower ear

Page 40: Otitis Media Akut

Inflammation of Auricle

Page 41: Otitis Media Akut

Herpes Zoster OtikusPenyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella

zoster• Patofisiologi– Virus ini menyerang salah satu atau lebih dermatom saraf

kranial. Dapat mengenai saraf trigeminus, ganglion genikulatum dan radiks servikalis bagian atas.

– Keadaan ini disebut juga sindroma Ramsay Hunt• Gejala klinis– Tampak lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka

sekitar liang telinga, otalgia dan terkadang disertai paralisis otot wajah

• Komplikasi– Pada keadaan berat ditemukan gangguan pendengaran

berupa tuli sensorineural• Penatalaksanaan– Pengobatan sesuai dengan tatalaksana Herpes zoster

Page 42: Otitis Media Akut

Herpes Zoster Otikus

Page 43: Otitis Media Akut

Fistula Preaurikular• Fistul preaurikular merupakan kelainan

herediter yang dominan• Gambaran Klinis– Dapat ditemukan di depan tragus, berbentuk

bulat atau lonjong dengan ukuran seujung pensil– Dari muara fistula sering keluar sekret yang

berasal dari kelenjar sebasea– Terdapat obstruksi dan infeksi fistula, sehingga

terjadi pioderma atau selulitis fasial

Page 44: Otitis Media Akut

• Pemeriksaan penunjang– Untuk menentukan panjang fistul dilakukan

pemeriksaan radiologik (fistulografi)

• Penatalaksanaan – Bila tidak ada keluhan tidak dilakukan tindakan

operasi– Tindakan operasi baru diperlukan bila sering

timbul infeksi dan keluarnya sekret yang berkepanjangan sehingga mengganggu aktivitas

– Dalam operasi fistul harus diangkat seluruhnya untuk mencegah kekambuhan

Page 45: Otitis Media Akut

Fistula Preaurikular

Page 46: Otitis Media Akut

Otitis Eksterna

Page 47: Otitis Media Akut

Definisi • Radang liang telinga akut maupun kronis

disebabkan oleh bakteri dapat terlokalisir atau difus, telinga rasa sakit

• Etiologi – Pseudomonas (41 %)– Streptokokus (22%)– Stafilokokus aureus (15%)– Bakteroides (11%)

Page 48: Otitis Media Akut

• Epidemiologi – Didapati 4 dari 1000 orang, kebanyakan pada usia

remaja dan dewasa muda

• Tanda dan gejala– Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi pada

telinga bagian luar

• Faktor resiko– Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma

mekanik dan goresan atau benda asing dalam liang telinga

Page 49: Otitis Media Akut

Patofisiologi

• Saluran telinga membersihkan kotoran dengan cara

membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga

melalui saluran telinga

• Membersihkan dengan cotton bud mengganggu

mekanisme pembersihan ini mendorong sel-sel kulit

yang mati ke arah gendang telinga kotoran menumpuk

• Ketika mandi/berenang + penimbunan sel-sel kulit yang

mati dan serumen mudah terjadi infeksi

Page 50: Otitis Media Akut

Klasifikasi

• Otitis eksterna akut :- Otitis eksterna sirkumskripta (Furunkel/ bisul)- Otitis eksterna difus- Otitis eksterna maligna

• Otitis eksterna kronik

Page 51: Otitis Media Akut

Otitis Eksterna Sirkumskripta

• Definisi – Infeksi pada 1/3 luar liang telinga, khususnya

adneksa kulit, yakni pilosebaseus (folikel rambut & kelenjar sebaseus) dan kelenjar serumen

• Etiologi – Disebabkan Infeksi bakteri Staphylococcus aureus

& Staphyloccus albus

• Faktor resiko– Sering timbul pada seseorang yang menderita

diabetes

Page 52: Otitis Media Akut

• Tanda dan gejala– Adanya benjolan di telinga– Rasa sakit (biasanya dari ringan sampai berat, dapat sangat

mengganggu, rasa nyeri makin hebat bila mengunyah makanan)

– Pendengaran berkurang, bila furunkel menutup liang telinga– Rasa sakit bila daun telinga ditarik atau ditekan– Rasa nyeri juga dapat timbul saat membuka mulut– Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar liang telinga

• Penatalaksanaan – Tergantung pada keadaan furunkel– Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk

mengeluarkan nanah– Lokal: diberikan antibiotika dalam bentuk salep (polimixin B

atau bacitracin atau antiseptik)– Jika furunkel tebal dilakukan insisi

Page 53: Otitis Media Akut

Otitis Eksterna Difus• Definisi – Infeksipada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi

bakteri

• Etiologi – Pseudomonas– Staphylococcus albus– Escherecia coli

Page 54: Otitis Media Akut

• Tanda dan gejala– Kulit liang telinga terlihat hiperemis dan udem

yang batasnya tidak jelas, liang telinga sempit– Tidak terdapat furunkel (bisul)– Nyeri tekan tragus– Kelenjar getah bening regional kadang membesar

dan nyeri tekan– Terdapat sekret berbau (tidak mengandung

musin)

• Penatalaksanaan– Pembersihan liang telinga menggunakan tampon

yang mengandung antibiotik– Antibiotik sistemik kadang-kadang perlu berikan

Page 55: Otitis Media Akut

Otitis Eksterna Maligna

• Suatu tipe khusus dari infeksi akut difus di liang telinga luar

• Faktor resiko– Pada penderita DM,

serum pHnya lebih tinggi lebih mudah terkena otitis media maligna akibat adanya faktor imunocompromize dan mikroangiopat

Page 56: Otitis Media Akut

• Tanda dan gejala– Rasa gatal di liang telinga– Nyeri– Pembengkakan di telinga– Sekret yang banyak– Saraf fasial dapat terkena sehingga menyebabkan

paralisis atau paresis fasial– Peradangan dapat meluas secara progresif ke

lapisan subkutis dan ke organ sekitarnya

• Penatalaksanaan – Pemberian antibiotika– Pembersihan luka (debrideman) secara radikal

Page 57: Otitis Media Akut

Otitis Eksterna Kronik• Infeksi liang telinga yang berlangsung lama dan

ditandai oleh terbentuknya jaringan parut (sikatriks)

• Etiologi- Pengobatan infeksi bakteri dan jamur yang tidak baik- Trauma berulang- Benda asing- Alat bantu dengar (hearing aid) - Penggunaan cetakan (mould) pada hearing aid

• Penatalaksanaan – Terapi otitis eksterna kronik dengan operasi

rekonstruksi liang telinga

Page 58: Otitis Media Akut

Bullous Myringitis

Page 59: Otitis Media Akut

Bullous Myringitis

• Peradangan pada membran timpani karena Mycoplasma pneumoniae

• Disertai dengan gangguan pendengaran dan sakit telinga

• Setelah 3 minggu, myringitis menjadi akut dan, dalam waktu 3 bulan menjadi kronis

• Epidemiologi : – Di Amerika Serikat Sekitar 8% dari anak usia 6

bulan sampai 12 tahun dengan acute otitis media myringitis bulosa akut

Page 60: Otitis Media Akut
Page 61: Otitis Media Akut

Tanda dan gejala• Hasil pemeriksaan otoscopic : – Merah, refleks cahaya menurun / hilang sepenuhnya– Myringitis granulosa : TM ditutupi dengan jaringan

granulasi– Myringitis kronis : TM perforasi, dengan tepi meradang

dan jaringan granulasi.

Diagnosis Banding– Komplikasi Otitis Media – Infeksi telinga luar– Penyakit inflamasi telinga luar – Malignant External Otitis– Otitis Media dengan efusi

Page 62: Otitis Media Akut

• Penatalaksanaan – Analgesik, obat anti-inflamasi, antipruritics, dan

antihistamin – Myringoplasty

• Prognosis– Dalam kebanyakan kasus, pasien dengan myringitis

memiliki prognosis yang baik• Komplikasi – Kehilangan pendengaran (sensorineural baik dan

konduktif)– Perforasi membran timpani – Facial Paralysis – Vertigo / pusing

Page 63: Otitis Media Akut

Kelainan Telinga Tengah

Page 64: Otitis Media Akut

OTITIS MEDIA

Page 65: Otitis Media Akut

Definisi • Peradangan sebagian atau seluruh mukosa

telinga tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid

Otitis media

Otitis media akut Otitis media sub akut Otitis media kronik

Page 66: Otitis Media Akut

Otitis Media Akut• Etiologi – Streptokokus hemolitikus– Stafilokokus aureus– Pneumokokus– Hemofillus influenza– E. coli– Streptokokus anhemolitikus– Proteus vulgaris – Pseudomonas aurugenosa

Hemofillus influenza sering ditemukan pada anak berusia di bawah 5 tahun

• Faktor resiko – Faktor pertahanan tubuh yang terganggu. Sumbatan Tuba

Eustachius merupakan faktor penyebab utama dari otitis media.

– Pada anak makin sering terserah karena Tuba Eustachius pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal

– ISPA

Page 67: Otitis Media Akut

Stadium OMA

Stadium Tanda & Gejala

Stadium oklusi tuba eustachius •Gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara.•Kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat.•Efusi mungkin telah terjadi tidak dapat dideteksi.

Stadium hiperemis (stadium pre-supurasi)

•Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem.•Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.

Page 68: Otitis Media Akut

Stadium Tanda & Gejala

Stadium supurasi •Edema yang hebat, hancurnya sel epitel superfisial, terbentuknya eksudat purulen di kavum timpani membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar.•Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu ↑, rasa nyeri di telinga bertambah hebat.•Iskemia, tromboflebitis pada vena-vena kecil, nekrosis mukosa dan submukosa.

Stadium perforasi •Terjadi ruptur membran timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah.•Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan ↓, dan anak dapat tidur nyenyak.

Stadium resolusi •Bila membran timpani tetap utuh membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali.•Bila sudah terjadi perforasi sekret akan berkurang dan akhirnya kering.

Page 69: Otitis Media Akut

Gejala Klinik

• Riwayat batuk pilek sebelumnya• Nyeri di dalam telinga• Gangguan pendengaran• Pada anak kecil Suhu tubuh 39,5˚C (pada

stadium supurasi)• Anak gelisah dan susah tidur

Page 70: Otitis Media Akut

Terapi • Stadium oklusi ( obat tetes hidung HCL efedrin 0,5%

dalam larutan fisiologik(< 12 tahun) atau HCl efedrin 1% (>12 tahun))

• Stadium presupurasi (antibiotik dianjurkan selama 7 hari. Pada anak diberikan Ampisilin 50-100 mg/kg BB/hari atau Amoksilin 40 mg/kg BB/hari atau Eritromisin 40 mg/kg BB/hari

• Stadium supurasi ( tindakan yang paling ideal yaitu MIRINGOTOMI)

• Stadium perforasi (pengobatan cuci telinga dengan H2O2 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat)

Page 71: Otitis Media Akut

Myringotomy - GrommetTindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar terjadi drainase sekret dari telinga tengah ke telinga luar

Page 72: Otitis Media Akut

Otitis Media Supuratif Kronis• Definisi

– Infeksi kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran tympani dan sekret keluar dari telinga terus menerus atau hilang timbul. Sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah.

• Perjalanan penyakit– OMA dengan peforasi membran timpani OMSK >2bulan– <2bulan Otitis Media Supuratif Subakut

• Letak Perforasi – Perforasi sentral di pars tensa, sedangkan di seluruh

perforasi masih ada sisa membran timpani– Perforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung

berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum– Perforasi atik perforasi yang terletak di pars flaksida

Page 73: Otitis Media Akut
Page 74: Otitis Media Akut

Klasifikasi• Tipe tubotimpani = tipe rhinogen (benigna)– Adanya perforasi sentral atau pars tensa dan

gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit

• Tipe atikoantral = tipe tulang (maligna) – Ditemukan adanya kolesteatoma dan berbahaya

lebih sering mengenai pars flaksida – Terbentuk kantong retraksi bertumpuknya

keratin sampai menghasilkan kolesteatoma

Page 75: Otitis Media Akut

Etiologi• OMSK otitis media berulang pada anak,jarang

dimulai setelah dewasa• Faktor infeksi berasal dari nasofaring

(adenoiditis,tonsilitis, rinitis, sinusitis), mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachius

• Fungsi tuba Eustachius yang abnormal faktor predisposisi yang dijumpai pada anak dengan cleft palate dan Down’s syndrom

• Kelainan humoral (seperti hipogammaglobulinemia) dan cell-mediated (seperti infeksi HIV, sindrom kemalasan leukosit) dapat manifestasi sebagai sekresi telinga kronis

Page 76: Otitis Media Akut

• Histopatologi

1. Terdapat perforasi membrana timpani di bagian sentral2. Mukosa bervariasi sesuai stadium penyakit3. Tulang-tulang pendengaran dapat rusak atau tidak,

tergantung pada beratnya infeksi sebelumnya.4. Pneumatisasi mastoid

• Gejala Klinis– Telinga Berair (Ottorhoe)– Gangguan Pendengaran– Nyeri Telinga (Otalgia)– Vertigo

Page 77: Otitis Media Akut

Pemeriksaan KlinikPemeriksaan Audiometri• OMSK tuli konduktif, tapi dapat pula dijumpai adanya tuli

sensotineural

Pemeriksaan Radiologi1. Proyeksi Schuller2. Proyeksi Mayer atau Owen3. Proyeksi Stenver4. Proyeksi Chause III

Pemeriksaan BakteriOMSK Pseudomonas aeruginosa, Stafilokokus aureus dan Proteus. OMSA Streptokokus pneumonie,H. influensa, dan Morexella

kataralis. OMSK (bakteri lain ) E.Coli,Difteroid, Klebsiella, dan bakteri anaerob

Bacteriodes sp

Page 78: Otitis Media Akut

OMSK Benigna Tidak Aktif• Tidak memerlukan pengobatan, jangan mengorek telinga, air

jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas.

• Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran

OMSK Benigna Aktif1. Membersihkan liang telinga dan kavum timpani2. Pemberian antibiotika : – topikal antibiotik ( antimikroba) – sistemik

Penatalaksanaan

Page 79: Otitis Media Akut

Antibiotik topikal

1. Polimiksin B atau polimiksin E- Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif, Pseudomonas, E.Koli, Klebeilla, Enterobakter, tetapi resisten terhadap gram positif, Proteus, B. fragilis- Toksik terhadap ginjal dan susunan saraf

2. Neomisin - Obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif,

misalnya : Stafilokokus aureus, Proteus sp. - Resisten pada semua anaerob dan Pseudomonas. - Toksik thdp ginjal dan *telinga (*lamanya tidak lebih dari 1

minggu. )3. Kloramfenikol bersifat bakterisid

Page 80: Otitis Media Akut

OMSK Maligna - operasi

OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna:1.Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)2.Mastoidektomi radikal3.Mastoidektomi radikal dengan modifikasi4.Miringoplasti5.Timpanoplasti6.Pendekatan ganda timpanoplasti(Combined approach

tympanoplasty)

Tujuan menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

Page 81: Otitis Media Akut

KomplikasiKomplikasi ditelinga tengah :

1. Perforasi persisten membrane timpani2. Erosi tulang pendengaran3. Paralisis nervus fasial

B. Komplikasi telinga dalam1. Fistel labirin2. Labirinitis supuratif3. Tuli saraf ( sensorineural)

C. Komplikasi ekstradural1. Abses ekstradural2. Trombosis sinus lateralis3. Petrositis

D. Komplikasi ke susunan saraf pusat1. Meningitis2. Abses otak3. Hindrosefalus otitis

Page 82: Otitis Media Akut

Otitis Media Serosa / Efusi

Page 83: Otitis Media Akut

Definisi• Keadaan terdapatnya sekret nonpurulen di

telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh

Page 84: Otitis Media Akut

Epidemiologi• Di Amerika Serikat :– Sering terjadi pada anak-anak dibawah usia 15 tahun,

dengan insiden tertinggi di bawah 5 tahun, dan menurun saat umur 6 tahun

– 80% anak-anak pernah mengalami Otitis Media Serosa sebelum umr 10 tahun

– Insiden tertinggi saat musim dingin• Ras : tinggi pada orang Native American,

terutama Eskimo• Jenis Kelamin : Pria sedikit > tinggi dari wanita• Umur : tertinggi di bawah 2 tahun

Page 85: Otitis Media Akut

Faktor Predisposisi

• Adenoid hipertrofi• Adenoitis• Sumbing palatum (cleft-palate)• Barotrauma• Tumor nasofaring• Sinusitis• Rinitis• Defisiensi imunologik/metabolik

Page 86: Otitis Media Akut

Patofisiologi

• Faktor utama Disfungsi tuba Eustachius• Disfungsi tuba Eustachius absorbsi dan/

difusi dari nitrogen dan oksigen pada sel mukosa telinga tengah Tekanan negatif jika tekanannya berlangsung lama dan besar merangsang pembentukan sekret dari mukosa akumulasi serosa dengan dasar serosa yang steril tempat ideal bakteri untuk berproliferasi Otitis Media Serosa

Page 87: Otitis Media Akut

Etiologi• Penyebab yang berperan utama adalah terganggunya

fungsi tuba Eustachius, yang dapat disebabkan :– Kelainan anatomi– Trauma– ISPA– Alergi

Klasifikasi1. Otitis media serosa akut2. Otitis media serosa kronik (glue ear)

Page 88: Otitis Media Akut

Otitis Media Serosa Akut

• Definisi : keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi tuba

• Etiologi :1. Sumbatan tuba2. Virus3. Alergi4. Idiopatik

Page 89: Otitis Media Akut

• Gejala :– Pendengaran berkurang– Rasa tersumbat pada telinga– Diplacusis binauralis– Terasa ada cairan bergerak saat posisi berubah– Sedikit nyeri saat awal gangguan pada tuba

• Pemeriksaan Penunjang :– Otoskopi– MRI– CT scan umumnya untuk mengetahui komplikasi– Tympanometry– Language test

Page 90: Otitis Media Akut

• Diagnosis– Otoskopi :• Membran timpani retraksi• Tampak gelembung udara / permukaan cairan dalam

kavum timpani

– Languange test :• Keterlambatan kemampuan berbahasa, terutama

untuk anak-anak masa pre-school

Dengan air fluid level

Page 91: Otitis Media Akut

• Penatalaksanaan – Farmakologi :• Vasokonstriktor lokal (tetes hidung)• Antihistamin

– Non-farmakologi :• Manuver Valsava• Miringitomi• Pipa ventilasi / Grommet

Transudat otitis media serosa

Page 92: Otitis Media Akut

Otitis Media Kronik (glue ear)

• Definisi : terbentuknya sekret di telinga tengah secara bertahap tanpa rasa nyeri

• Etiologi :– Gejala sisa dari otitis media akut– Gangguan tuba– Infeksi virus– Alergi

Page 93: Otitis Media Akut

• Tanda dan Gejala – Sekret kental seperti lem glue ear– Persaan tuli yang lebih menonjol (40-50 dB)

• Diagnosis– Otoskopi :• Membran timpani utuh, retraksi• Suram, kuning kemerahan / keabu-abuan

• Penatalaksanaan – Farmakologi :• Dekongestan tetes hidung• Kombinasi antihistamin-dekongestan

– Non-farmakologi :• Miringitomi• Pipa ventilasi (Grommet)

Page 94: Otitis Media Akut

Protokol Penatalaksanaan(University Of California, San Diego, School of Medicine)

Page 95: Otitis Media Akut

• Komplikasi – Infeksi telinga– Kista di telinga tengah– Kerusakan pada membran timpani /

tympanosclerosis– Kehilangan pendengaran permanen sampai total– Keterlambatan kemampuan berbahasa

• Prognosis– Secara umum, baik– Otitis media serosa akut menghilang dalam

beberapa minggu-bulan– Otitis media serosa kronik lebih lambat

Page 96: Otitis Media Akut

• Pencegahan

– Hindari menjadi perokok pasif

– Pada anak-anak :

• Hindari pemberian asupan makanan pada saat anak-

anak posisi terlentang

• Hindari kontak berlebihan dengan anak-anak lain pada

tempat perawatan/pelatihan bayi (daycare)

• Hindari anak-anak yang terinfeksi otitis media serosa

Page 97: Otitis Media Akut

Choleasteatoma

Page 98: Otitis Media Akut

• Definsi– adalah suatu kista epiterial yang berisi deskuamasi

epitel (keratin)• Etiologi – Tuba eustachian yang tidak berfungsi dengan baik

karena terdapatnya infeksi pada telinga tengah– Perforasi telinga tengah yang disebabkan oleh infeksi

kronik• Gejala Klinis– Nyeri – Pendengaran berkurang– Perasaan penuh – Pusing

Page 99: Otitis Media Akut

Patofisiologi– Teori invaginasi• Kolesteatom timbul akibat terjadi proses invaginasi dari

membran timpani pas flasida karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba

– Teori imigrasi• Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dari masuknya

epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir perforasi membran timpani

– Teori metaplasi• Kolesteatom terjadi akibat metaplasi mukosa kavum

timpani karena iritasi infeksi yang berlangsung lama– Teori implantasi• kolesteatom terjadi akibat adanya implantasi epitel

kulit secara iatrogenik ke dalam telinga tengah sewaktu operasi, setelah blust injury, pemasangan ventilasi tube atau setelah miringotomi

Page 100: Otitis Media Akut

Klasifikasi

1. Kolesteatoma kongenital2. Kolesteatoma akuisital

Page 101: Otitis Media Akut

Kolesteatoma Kongenital

• Terbentuk pada masa embrionik dan ditemukan pada telinga dengan membrana timpani utuh tanpa tanda-tanda infeksi

• Lokasi kolesteatom : kavum timpani, daerah petrosus mastoid atau di cerebellopontin angle

Page 102: Otitis Media Akut

Kolesteatoma Akuisital

• Terbentuk setelah anak lahir• Terbagi atas :

a. Kolesteatom akuisital primer• Terbentuk tanpa di dahului oleh perforasi membran

timpani• Patogenesis : teori invaginasi

b. Kolesteatom akuisital sekunder• Terbentuk setelah adanya perforasi membran

timpani• Patogenesis : teori imigrasi atau teori metaplasi

Page 103: Otitis Media Akut

Komplikasi

• Tuli konduksi• Tuli sensorineural• Kehilangan pendengaran total• Paralisis fasialis• Fistula labyrinthin

Page 104: Otitis Media Akut

Mastoiditis

Page 105: Otitis Media Akut

Mastoiditis

• Merupakan peradangan pada sel- sel mastoid yang

terletak pada tulang temporal

• Biasanya timbul pada anak-anak atau orang dewasa

yang sebelumnya telah menderita infeksi akut pada

telinga tengah

Page 106: Otitis Media Akut
Page 107: Otitis Media Akut

• Epidemiologi – Masih belum diketahui secara pasti , tetapi biasanya

terjadi pada pasien-pasien muda dan pasien dengan gangguan sistem imun

• Etiologi– Bakteri gram negatif– Streptococcus aureus– S. Pneumonieae

• Patofisiologi – Otitis media yang lama pada penderita penurunan

sistem imun, bentuk tulang mastoiditis

Page 108: Otitis Media Akut

Gejala Klinis

• Gejala-gejala awal yang timbul gejala peradangan

pada telinga tengah, seperti demam, nyeri pada

telinga, hilangnya sensasi pendengaran, bahkan

kadang timbul suara berdenging pada satu sisi telinga

(dapat juga pada sisi telinga yang lainnya)

• Keluarnya cairan dari dalam telinga yang selama lebih

dari tiga minggu infeksi telinga tengah sudah

melibatkan organ mastoid

Page 109: Otitis Media Akut

• Gejala demam biasanya hilang dan timbul

• Rasa nyeri biasanya dirasakan dibagian belakang

telinga dan dirasakan lebih parah pada malam

hari, tetapi hal ini sulit didapatkan pada pasien-

pasien yang masih bayi dan belum dapat

berkomunikasi.

• Hilangnya pendengaran tergantung pada

besarnya kompleks mastoid akibat infeksi.

Page 110: Otitis Media Akut

Pemeriksaan Fisik

• Kemerahan pada kompleks mastoid

• Keluarnya cairan baik bening maupun berupa lendir (warna

bergantung dari bakteri)

• Matinya jaringan keras (tulang, tulang rawan)

• Adanya abses (kumpulan jaringan mati dan nanah)

• Proses peradangan yang tetap melebar ke bagian dan organ

lainnya.

• Riwayat infeksi pada telinga tengah sebelumnnya.

Page 111: Otitis Media Akut

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan kultur mikrobiologi• Pengukuran eritrosit dan leukosit

menandakan adanya infeksi• Pemeriksaan cairan sumsum

menyingkirkan adanya penyebaran ke dalam ruangan di dalam kepala.

• Pemeriksaan lainnya: CT-scan kepala, MRI kepala dan foto polos kepala

Page 112: Otitis Media Akut

Penatalaksanaan

• Antibiotik (diberikan secara intravena dan oral), anti nyeri, anti

peradangan lini pertama dalam pengobatan mastoiditis. Tetapi

pemilihan anti bakteri harus tepat sesuai dengan hasil test kultur

dan hasil resistensi.

• Pengobatan yang lebih invasif adalah pembedahan pada mastoid

(mastoidectomy) bedah terbuka, hal ini dilakukan jika dengan

pengobatan tidak dapat membantu mengembalikan ke fungsi yang

normal.

• Myringitomy untuk menangani otitis media akut

Page 113: Otitis Media Akut

• Komplikasi– Destruksi tulang mastoid– Vertigo – Epidural abscess– Facial paralysis– Meningitis– Hilang pendengaran (komplit atau parsial)– Penyebaran infeksi ke otak atau ke bagian tubuh lain

• Pencegahan– Penanganan yang tepat dan tuntas pada infeksi telinga

dapat mengurangi resiko terjadinya mastoiditis.

Page 114: Otitis Media Akut

Kelainan Telinga Dalam

Page 115: Otitis Media Akut

Labirinitis

Page 116: Otitis Media Akut

• Labirinitis :

– Umum (general) : jika mengenai seluruh bagian labirin

dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat

– Terbatas (sirkumskripta) : hanya mengenai sebagian

atau terbatas dengan gejala vertigo saja atau tuli saraf

saja

• Terjadi oleh karena penyebaran infeksi ke ruang

perilimfa

Page 117: Otitis Media Akut
Page 118: Otitis Media Akut

• Etiologi– Etiologi secara pasti belum jelas– Viral infections seperti flu (upper respiratory

infection)– Bacterial infection biasanya karena infeksi telinga

tengah (otitis media) – Komplikasi cholesteatoma

• Gejala klinis– Vertigo termasuk mual muntah– Nistagmus – Sakit kepala – Tinitus

Page 119: Otitis Media Akut

Klasifikasi

• Labirinitis serosa – Difus – Sirkumskripta

Toksin menyebabkan disfungsi labirin tanpa invasi sel radang

• Labirinitis supuratif– Akut difus – Kronik difus

Sel radang menginvasi labirin sehingga terjadi kerusakan yang irreversibel seperti fibrosis & osifikasi

Page 120: Otitis Media Akut

Diagnosis• ANAMNESA – Riwayat otitis media kronik– Riwayat flu

• PEMERIKSAAN FISIK – otoscope check for signs of inflammation and infection in

your outer or middle ear• PEMERIKSAAN PENUNJANG – Tes pendengaran – Tes keseimbangan – Tes darah – MRI

Page 121: Otitis Media Akut

Penatalaksanaan• Pada kedua jenis labirinitis – Operasi harus segera dilakukan untuk

menghilangkan infeksi dari telinga tengah. – Kadang diperlukan drenase nanah dari labirin untuk

mencegah terjadinya meningitis. • Pemberian antibiotika yang adekuat untuk pengobatan

otitis media kronik dengan atau tanpa kolesteatoma yang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan labirinitis

• Antiemetics • Bed rest

Page 122: Otitis Media Akut

Neuritis Vestibularis

Page 123: Otitis Media Akut

• Definisi – Penyakit akibat infeksi pada nervus koklear

• Etiologi – Masih belum diketahui jelas– Infeksi virus saraf vestibular – Terutama pada anak-anak, neuritis vestibular

dapat didahului oleh gejala flu biasa. – Ketidakseimbangan masukan neurologis vestibular

ke sistem saraf pusat (SSP) menyebabkan gejala vertigo

– Reaktivasi laten herpes simpleks virus tipe 1 dalam ganglia vestibular

Page 124: Otitis Media Akut

• Gejala klinis– Vertigo– Mual, muntah– Tidak ada kelainan pendengaran

• Prognosa– Sebagian besar pasien sembuh dari vertigo yang

parah dan ketidakseimbangan dalam waktu 1 minggu

– Sebagian kecil telah berulang, serangan kurang parah atau gejala persisten

– Kemungkinan pemulihan jangka panjang lengkap dapat diprediksi berdasarkan pengujian awal di samping tempat tidur

Page 125: Otitis Media Akut

Kesimpulan

• Berdasarkan keluhan utama :– Demam 3 hari 39,5⁰C, batuk berdahak, pilek

dengan ingus encer menuju kental, hidung tersumbat, faring hiperemis, rhinotonsilofaringitis akut OMA stadium supuratif

Page 126: Otitis Media Akut

Saran

• Berikan terapi pendahuluan : antipiretik, antibiotik, analgesik untuk mengobati ISPA

• Sebaiknya anak dibawa konsultasi ke spesialis THT

Page 127: Otitis Media Akut

Daftar Pustaka • Boies L.R. Perikondritis. In : Adams G.L., Boies L.R., Higler P.A.

Penyakit Telinga Luar, Boies Buku Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamentals of Otolaryngology). Edisi 6. Minnesota : Penerbit Buku Kedokteran; 1997. P.81.

• Sosialisman, Helmi. Kelainan Telinga Luar. In : Soepardi E.A., Iskandar N. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorok Kepala Leher. Edisi 5. Jakarta. Balai Penerbit FKUI; 2004. P.45.

• Perichondritis. In : Shambaugh G.E. Surgery of The Ear, Second Edition. Philadelphia & London: W.B. Saunders Company; 1967. P.229.

• McWhorter A.J., Limb C.J., Niparko J.K., Perikondritis and Chondritis, Otologic and Skull Base Emergencies. In : Eisele D.W. McQuone S.J. Emergencies of The Head And Neck. Mosby. P.381.

Page 128: Otitis Media Akut