Osteoporosis

24
OSTEOPOROSIS SJAMSU UMAR Subdevisi Geriatri Bagian/ SMF FK Unsyiah/ RSUZA

Transcript of Osteoporosis

OSTEOPOROSIS

OSTEOPOROSIS

SJAMSU UMARSubdevisi Geriatri Bagian/ SMF FK Unsyiah/ RSUZA

Pendahuluan Problema osteoporosis menjadi permasalahan dunia, karena angka rata-rata harapan hidup di seluruh dunia meningkat tidak hanya di negara-negara berkembang. Disamping itu angka kematian pun menurun yang membawa akibat meningkatnya jumlah lanjut usia wanita maupun pria di dunia. Osteoporosis tidak hanya disebabkan karena terhentinya menstruasi pada wanita tetapi juga osteoporosis karena usia lanjut sehingga pria pun bisa terkena

Insiden di Amerika Serikat tahun 1998 dari 28 juta penderita osteoporosis terjadi lebih dari 1,5 juta kasus patah tulang pertahun pada wanita pasca menopause yang membawa akibat biaya pengobatan yang sangat tinggi.

DEFINISIMenurut WHO pada consensus development Conference (1992) osteoporosis adalah:

a disease characterized by loe bone mass and microarchitectural/ deterioration of bone tissue, leading to enhanced bone fragility and a consequent increase in fracture risk

Suatu penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah disertai dengan perubahan mikro arsitektur dan kemunduran kualitas jaringan tulang yang akhirnya menyebabkan terjadinya peningkatan kerapuhan tulang dan peningkatan kemungkinan resiko terjadinya patah tulang.

Osteoporosis sering dijuluki:Silent thief yang berarti pencuri diam-diam dari massa tulang.Silent disease karena pada stadium awal tidak menimbulkan gejala yang nyata dan gambaran radiologis baru jelas bila penurunan densitas mineral tulang lebih dari 30%.

Gejala osteoporosis dapat berupa nyeri, perubahan bentuk tubuh (deformitas) dan sampai timbul patah tulang.

Patah tulang ini dapat terjadi pada semua tulang, tetapi yang paling sering adalah tulang belakang, tulang pangkal paha, dan tulang pergelangan tangan.

KLASIFIKASI OSTEOPOROSISOsteoporosis primerAdalah osteoporosis yang sering terjadi (80% dari seluruh osteoporosis). Dibagi 2:Osteoporosis wanita pasca menopause (osteoporosis tipe 1)Osteoporosis senil yang terjadi pada pria maupun wanita usia diatas 75 tahun (osteoporosis tipe 2)

2. Osteoporosis sekunder

Adalah osteoporosis yang disebabkan oleh suatu penyakit lain yang mengakibatkan kelainan pada tulang. Misalnya kelainan bawaan, keganasan, dan akibat yang dimakan dalam waktu lama, misalnya kortikosteroid

FAKTOR UMUM PREDIKSI OSTEOPOROSISPuncak masa tulang saat maturasi, yang dapat ditentukan oleh:GenetikNutrisiAktivitas fisik dan olahragaGaya hidup (minum alkohol, merokok, kopi)Penyakit kronisLatrogenik: pemakaian kortikosteroid, anti kejang jangka panjang.

2. Kehilangan masa tulang pasca menopause.Peningkatan kehilangan masa tulang trabekular terutama 3 sampai 10 tahun pasca menopause, karena peningkatan resorpsi tulang akibat estrogen yang menurun.

3. Kehilangan masa tulang akibat bertambahnya usia.Dimulai saat usia 35 sampai 40 tahun baik laki-laki maupun perempuanBaik tulang kortikal maupun trabekular akan berkurang karena pembentukan tulang lebih rendah daripada penyerapan tulang.

4. Faktor-faktor resikoGenetikGaya hidupObat-obatanLain-lain: berat bdan kurang (kurus), penyakit kronis, imobilisasi lama

ASPEK SELULER DAN MELEKULER REMODELING TULANGTulang manusia dewasa terdiri dari 213 keping tulang yang secara anatomis terbagi atas tulang pipih dan tulang panjang.Secara embriologi, tulang pipih terbentuk melalui osifikasi endokonmodral dan osifikasi membranosa.Tulang panjang merupakan silinder yang berlubang dan ditengahnya disebut diafisis dengan ujung terbagi atas metafisis yang terletak diantara diafisis dan lempeng pertumbuhan dan epifisis yang terletak distal lempeng pertumbuhan.

Secara mikroanatomi, tulang pipih, metafisis dan epifisis tersusun atas tulang trabekular, sedangkan diafisis tulang panjang terdiri dari tulang kortikal.

Tulang trabekular tersusun dari jaringan-jaringan longgar seperti rumah tawon yang secara metabolik sangat aktif.Tulang kortikal merupakan tulang yang solid yang berfungsi sebagai penyokong.Unit struktural tulang trabekular dan kortikal disebut osteon.

Bagian luar tulang dibungkus oleh jaringan ikat yang kuat yang disebut periosteum dan bagian dalam tulang yang berbatasan dengan sumsum tulang dibungkus oleh endosteum.Periosteum kaya akan pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang dan juga ujung-ujung saraf sehingga periosteum merupaka bagian tulang yang sensitif terhadap berbagai rangsang sensoris.Endosteum merupakan jaringan membranosa yang juga kaya akan pembuluh darah.

Tulang mengalami 2 macam pertumbuhan yaitu modeling dan remodeling.

Modeling tulang adalah proses pertumbuhan tulang yang menghasilkan bentuk atau pembentukan kembali akibat aksi independen osteobals dan osteoklas. Modeling terjadi pada orang dewasa yang merupakan perunahan bentuk tulang akibat beban mekanik.

Remodeling tulang merupakan proses perbaikan tulang yang terjadi berpasangan yaitu resorpsi oleh osteoklas dan formasi oleh osteoblas. Sedangakn formasi tulang tidak selalu diikuti oleh resorpsi tulang.

Pada penderita osteoporosis, proses resorpsi lebih aktif dibandingkan proses formasi dehingga terjadi defisit masa tulang.

SEL-SEL TULANGSel tulang terdiri dari osteoblas, osteoklas dan osteosit.1. Osteoblas adalah sel tulang yang bertanggung jawab terhadap proses formasi, juga berperan memulai proses resorpsi melalui berbagai proteinase netral yang dihasilkan. Pada permukaan osteoblas terdapat berbagai mediator metabolisme tulang sehingga osteoblas merupakan sel yang sangat penting pada bone turnover.

2. Osteosit merupakan sel yang terbenam didalam matriks tulang. Sel ini berasal dari osteoblas, memiliki juluran sitoplasma yang menghubungkan antara osteosit satu dengan lainnya dan juga dengan bone lining cells di permukaan tulang.

UPAYA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS

Memaksimalkan massa tulang harus dilakukan pada tiga tingkatan yaitu:Maksimalkan massa puncak tulang (peak bone mass)Tunda timbulnya permulaan kehilangan tulang (onset of bone loss)Perlambat kecepatan (rate) kehilangan tulang.

Peak bone mass adalah massa puncak tulang yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan genetik seseorang, cukupnya aktivitas fisik dan latihan jasmani, pola makan dan hormon seks.Latihan fisik menstimulasi pertumbuhan dari tulang-tulang yang tertekan. Konsumsi kalsium mempengaruhi puncak massa tulang yang tercapai. Khusus pada wanita sikluss menstruasi yang teratur penting untuk mempertahankan kadar estrogen.

Ada tiga hal yang dapat membantu tercapainya puncak masa tulang yang tinggi:1. Olahraga teraturTelah dibuktikan dari berbagai penelitian bahwa puncak massa tulang anak-anak sampai dewasa yang aktif berolahraga lebih tinggi daripada orang yang tidak aktif. Latihan fisik yang terbaik untuk tulang adalah weight bearing exercise atau menumpu berat badan sambil berdiri, misalnya jalan, jogging, dansa, lari dsb.

3. Hindari rokok, alkohol, kopi dan soft drink. Rokok (nikotin) menyebabkan terganggunya reabsorbsi kalsium dalam ginjal sehingga mengurangi massa tulang.Alkohol merusak tulang Kopi: kafein meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urinSoft drink banyak mengandung karbonat yang menghambat penyerapan kalsium.2. Diet seimbang Diet yang baik untuk pencegahan osteoporosis adalah yang cukup mengandung protein, kalsium dan vitamin D.