Osteoarthritis

5
Osteoarthritis Osteoarthritis adalah gangguan yang terjadi pada satu sendi atau lebih, awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat lokal pada kartilago dan bersifat progresif degeneratif dari kartilago, hipertrofi, remodelling pada tulang subkondral dan inflamasi sekunder membran sinovial. Gangguan ini bersifat lokal dengan efek non sistemik. Osteoarthritis terbagi atas dua bagian : 1. Osteoarhritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa adanya abnormalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi penahan beban tubuh(weight bearing joint), atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakkan akibat proses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari pada kaki. 2. Osteoarthritis sekunder adalah paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat dari suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi pada kongenital dan adanya penyakit sistem sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada umur yang lebih awal daripada osteoarthritis primer. II. Insiden dan Epidemiologi Osteoarthritis merupakan penyakit reumatik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang-orang 50 tahun. Di atas 85% orang berusia 65 tahun menggambarkan osteoarthritis pada gambaran x-ray, meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45 tahun prevaleensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas , pada sendipenahan beban tubuh. III. Etiologi Faktor resiko Osteoarhtritis antara lain umur, obesitas, trauma, genetik, hormone, sex, penyakit otot, lingkungan : 1. Umur

Transcript of Osteoarthritis

Page 1: Osteoarthritis

Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah gangguan yang terjadi pada satu sendi atau lebih, awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat lokal pada kartilago dan bersifat progresif degeneratif dari kartilago, hipertrofi, remodelling pada tulang subkondral dan inflamasi sekunder membran sinovial. Gangguan ini bersifat lokal dengan efek non sistemik.

Osteoarthritis terbagi atas dua bagian :

1. Osteoarhritis primer adalah degeneratif artikular sendi yang terjadi pada sendi tanpa adanya abnormalitas lain pada tubuh. Penyakit ini sering menyerang sendi penahan beban tubuh(weight bearing joint), atau tekanan yang normal pada sendi dan kerusakkan akibat proses penuaan. Paling sering terjadi pada sendi lutut dan sendi panggul, tapi ini juga ditemukan pada sendi lumbal, sendi jari tangan, dan jari pada kaki.

2. Osteoarthritis sekunder adalah paling sering terjadi pada trauma atau terjadi akibat dari suatu pekerjaan, atau dapat pula terjadi pada kongenital dan adanya penyakit sistem sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada umur yang lebih awal daripada osteoarthritis primer.

II. Insiden dan Epidemiologi

Osteoarthritis merupakan penyakit reumatik sendi yang paling banyak mengenai terutama pada orang-orang 50 tahun. Di atas 85% orang berusia 65 tahun menggambarkan osteoarthritis pada gambaran x-ray, meskipun hanya 35%-50% hanya mengalami gejala. Umur di bawah 45 tahun prevaleensi terjadinya Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada pria sedangkan umur 55 tahun lebih banyak terjadi pada wanita. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan terjadinya Osteoarthritis pada obesitas , pada sendipenahan beban tubuh.

III. Etiologi

Faktor resiko Osteoarhtritis antara lain umur, obesitas, trauma, genetik, hormone, sex, penyakit otot, lingkungan :

1. UmurDari semua faktor untuk timbulnya Osteoarthritis , faktor ketuaan adalah yang terkuat. Prevalensi, dan beratnya Osteoarthritis semakin meningkat dengan bertambahnya umur. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan antara umur dengan penurunan kekuatan kolagen dan proteoglikan pada kartilago sendi.

2. Jenis kelaminPada orang tua yang berumur 55 tahun lebih, prevalensi terkenanya Osteoarthritis pada wanita lebih tinggi daripada pria. Usia kurang dari 45 tahun Osteoarthritis lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.

3. Suku bangsaOsteoarthritis primer dapat menyerang semua ras meskipun terhadap perbedaan prevalensi pola terkenanya sendi pada osteoarthritis. Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidupmaupun perbedaan pada frekuensi pada kelainan kongenital dan pertumbuhan.

4. Genetik

Page 2: Osteoarthritis

Faktor herediter juga berperan pada timbulnya Osteoarthritis. Adanya mutasi dalam gen prokolagen atau gen-gen struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan familial pada osteoarthritis.

5. Kegemukan dan penyakit metabolikBerat badan yang berlebih ternyata dapat meningkatkan tekanan mekanik pada sendi penahan beban tubuh, dan lebih sering menyebabkan Osteoarthritis lutut. Kegemukan ternyata tidak hanya berkaitan osteoarthritis pada sendi yang menanggung beban tetapi juga dengan Osteoarthritis sendi lain, diduga terdapat faktor lain (metabolik) yang berperan pada timbulnya kaitan tersebut antara lain penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan hipertensi.

6. Cedera sendi (trauma), pekerjaan dan olahragaPekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus menerus, berkaitan dengan peningkatan resiko Osteoarthritis tertentu. Demikian juga cederan sendi dan olah raga yang sering menimbulkan cedera sendi berkaitan resiko Osteoarthritis yang lebih tinggi.

IV. Anatomi

Sendi adalah semua persambungan tulang, baik yang memungkinkan tulang-tulang tersebut dapat bergerak satu sama lain, maupun tidak dapat bergerak satu sama lain.pada sendi sinovial dilapisi oleh suatu kartilago yang terbagi atas dua bagian yaitu kondrosit dan matriks ekstraseluler.matriks ekstraseluler yang mengandung banyak kolagen tipe II, IX, dan XI serta proteoglikan (terutama agregat). Agregat adalah hubungan antara terminal sentral protein dengan asam hialuronat mebentuk agreratyang dapat menghisap air. Sesudah kekuatan kompresi hilang maka air akan kembali pada matriks dan kartilago kembali seperti semula. Jaringan kolagen merupakan molekul protein yang kuat. Kolagen ini berfungsi sebagai kerangka dan mencegah pengembangan berlebihan dari agregat proteoglikan.

Rawan sendi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk penyembuhan (reparasi). Agar tetap berfungsi dengan baik, rawan sendi hanya dapat menanggung perubahan sebab fisis sedikit yaitu sebesar 25kg/cm3. Fungsi utama rawan sendi yaitu disamping memungkinkan gesekan pada gerakan, juga menyerap energi beban dengan mengubah bentuk dan dengan efektif menyebarkan beban tersebut pada suatu daerah yang luas.

V. Patofisiologi

Pada Osteoarthritis terjadi perubahan-perubahan metabolisme tulang rawan sendi. Perubahan tersebut berupa peningkatan aktifitas enzim-enzim yang merusak makromolekul matriks tulang rawan sendi, disertai penurunan sintesis proteoglikan dan kolagen. Hal ini menyebabkan penurunan kadar proteoglikan, perubahan sifat-sifat kolagen dan berkurangnya kadar air tulang rawan sendi. Pada proses degenerasi dari kartilago artikular menghasilkan suatu substansi atau zat yang dapat menimbulkan suatu reaksi inflamasi yang merangsang makrofag untuk menhasilkan IL-1 yang akan meningkatkan enzim proteolitik untuk degradasi matriks ekstraseluler.

Page 3: Osteoarthritis

Gambaran utam pada Osteoarthritis adalah :

1. Dektruksi kartilago yang progresif2. Terbentuknya kista subartikular3. Sklerosis yang mengelilingi tulang4. Terbentuknya osteofit5. Adanya fibrosis kapsul

Perubahan dari proteoglikan menyebabkan tingginya resistensi dari tulang rawan untuk menahan kekuatan tekanan dari sendi dan pengaruh-pengaruh yang lain yang merupakan efek dari tekanan. Penurubab kekuatan dari tulang rawan disertai perubahan yang tidak sesuai dari kolagen. Pada level teratas dari tempat degradasi kolagen memberikan tekanan yang berlebihan pada serabut saraf dan tentu saja menimbulkan kerusakan mekanik.

Kondrosit sendiri akan mengalami kerusakan. Selanjutnya akan terjadi perubahan komposisi molekuler dan matriks rawan sendi, yang diikuti oleh kelainan fungsi matriks rawan sendi. Melalui mikroskop terlihat permukaan mengalami fibrilasi dan berlapis-lapis. Hilangnya tulang rawan akan menyebabkan penyempitan rongga sendi.

Pada tepi sendi akan timbul respons terhadap tulang rawan yang rusak dengan pembentukan osteofit. Pembentukan tulang baru (osteofit) dianggaop suatu usaha untuk memperbaiki dan membentuk kembali persendian. Dengan menambah luas permukaan sendi yang dapat menerima beban, osteofit diharapkan dapat memperbaiki perubahan-perubahan awal tulang rawan sendi pada Osteoarthritis. Lesi akan meluas dari pinggir sendi sepanjang garis permukaan sendi.

Adanya pengikisan yang progresif menyebabkan tulang yang dibawahnya juga ikut terlibat. Hilangnya tulang-tulang tersebut merupakan usaha untuk melindungi permukaan yang tidak terkena. Sehingga tulang subkondral merespon dengan meningkatkan selularitas dan invasi vaskular, akibatnya tulang menjadi tebal dan padat (eburnasi).

Pada akhirnya rawan sendi menjadi aus, rusak dan menimbulkan gejala-gejala Osteoarthritis seperti nyeri sendi, kaku, dan deformitas. Melihat adanya proses perbaikkan yang sekaligus terjadi maka Osteoarthritis dapat dianggap sebagai kegagalan sendi yang progresif.

VI. Diagnosis

Diagnosis OA biasanya didasarkan gambaran klinis dan radigrafis.

Gambaran klinis:

OA umumnya berupa nyeri sendi, terutama apabila sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri tumpul ini berkurang bila penderita beristirahat dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban tubuh. Dapat pula terjadi kekakuan sendi setelah sendi tersebut tidak digerakkan beberapa lama, tetapi kekakuan ini akan menghilang setelah sendi digerakkan. Kekakuan pada pagi hari biasanya singkat dan terlokalisir, hanya bertahan selama beberapa menit, “biasanya kurang dari 30 menit, dan apabila lebih berarti ada hubungan dengan penyakit inflamasi rheumatoid arthritis.

Pertumbuhan baru dari tulang, tulang rawan dan jaringan lainnya bisa menyebabkan timbulnya pembesaran sendi dan perubahan bentuk sendi (deformitas) akibat kontraktur yang lama dan

Page 4: Osteoarthritis

perubahan permukaan sendi, selain itu tulang rawan yang kasar bisa menyebabkan terdengarnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.

VII. Pemeriksaan Penunjang.