Osteo Malasia

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada mikroarstektur tulang dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak/patah. Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.. Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia . Kekurangan kalsium dan vitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia Konsumsi kalsium yang rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu ganguan pada sindroma malabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga menyebab terjadinya osteomalasia

description

hahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa jjjjjjjjjjjjjjjopuEjmznakeajsssssssssssssssssssssssjjs

Transcript of Osteo Malasia

Page 1: Osteo Malasia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah kalsium.

Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium yang terdapat

pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada mikroarstektur tulang

dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan

kekuatannya, sehingga mudah retak/patah.

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang

yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang

diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara

mineral tulang dengan matriks tulang berkurang..

Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia . Kekurangan kalsium dan

vitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa

tulang yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia Konsumsi kalsium yang

rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya

terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu ganguan pada sindroma

malabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat juga menyebab terjadinya

osteomalasia

Terjadinya osteomalasia merupakan rangkaian awal terjadinya osteoporosis .pada

saat sekarang ini angka kejadian tersebut sangat meningkat tajam baik pada anak –

anak ,dewasa atau pun orang tua

Berdasarkan hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru, bekerja sama

dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra Malaysia,

yang dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007, perempuan

Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari.

Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia bahkan kurang dari 50%

rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan

tulang.

Page 2: Osteo Malasia

2

Asupan yang kurang dari 50% rekomendasi harian tersebut bahkan juga terjadi di

9 negara Asia, seperti terlihat pada penelitian yang dilakukan Lyengar dan tim pada 2004.

Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 1.000-1.200 mg.

Data kepadatan tulang yang dianalisa oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan

(Puslitbang) Gizi Bogor pada 2005, ditemukan bahwa 2 dari 5 orang Indonesia berisiko

menderita kerapuhan tulang

Dari jumlah kejadian diatas dan kondisi penyakit yang memerlukan pendeteksian

dan penanganan sejak dini, penulis tertarik untuk menulis makalah “ Asuhan

Keperawatan osteomalasia

B. Rmusan Masalah

Dari uaian di atas, maka dirumuskan masalah bagaimana Asuhan Keperawatan

Osteomalasia yang benar.

C. Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pemberian asuhan keperawatan yang tepat

pada klien dengan Osteomalasia.

Page 3: Osteo Malasia

3

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Anatomi dan Fisiologi

Anatomi system skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia ,yang terbagi dalam kategori

tulang panjang ,tulang pendek ,tulang pipih dan tulang tak teratur .Bentuk dan kontriksi

tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan gaya yang bekerja padanya .

Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus atau kortikal .tulang terdiri atas batang

tulang ( diafisis ) yang terdiri darikortikal . ujung tulang panjang yang disebut epifisis dan

terutama tersusun oleh tulang canselus .plat epifisis memisahkan epifisis dari diafisis dan

merupakan pusat pertumbuhan longitudinal pada anak – anak .ujung tulang panjang di tutup

oleh kartilago artikular pada sendi – sendinya .tulang panjang disusun untuk menyangga

berat badan dan gerakan .tulang pendek terdiri dari tulang canselus ditutpi selapis tulang

kompak ,tulang pipih merupakan tempat penting untuk hematopoesis ,dan sering

memberikan perlindungan bagi organ vital .tulang pipih tersusun dari tulang calselus

diantara 2 tulang kompak .tulang tak tetratur mempunyai bentuk yang unik ,sesuai dengan

fungsinya.secara umum struktur tulang tak teratur sama dengan tulang pipih .

Tulang tersusun atas sel ,matriks tulang ,protein dan deposit mineral ,sel – sel nya terdiri

atas 3 jenis dasar yaitu Ostoblas ,Osteosit dan Osteosklas .

Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks

tulang .matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar dan

proteiglikan .matrik merupakan kerangka dimana garam – garan mineral anorganik ditimbun

.

Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak

dalam osteon . Osteoklas adalah sel multi nuclear yang berperan dalam penghancuran ,

resobsi dan remodeling tulang .osteon merupakan unit fungsional mikroskopis tulang

dewasa .di tengah osteon terdapat kapiler .di keliling kapiler tersebut merupakan matrik

tulng yang disebut lamella .di dalam lamella terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi

melaui proses yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus

Page 4: Osteo Malasia

4

B. Definisi

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh

kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang

disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas

skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa

pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). .( Smeltzer. 2001: 2339 )

Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya

pendepositan kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia

adalah ”soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakitis, hanya saja pada

penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat pertumbuhan tulang

pada anak) karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai lempeng epifisis.

(http://www.klikdokter.com/illness/detail/99 )

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang

disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang

diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara

mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.

C. Etiologi Osteomalasia

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami osteomalasia yaitu:

a. Anak kekurangan kalsium dan vitamin D. Anak yang kekurangan kalsium akan

mengalami gangguan pada proses mineralisasi. Demikian juga apabila ia kekurangan

vitamin D. Di dalam tubuh vitamin D berfungsi membantu penyerapan kalsium di dalam

tubuh. Jika kedua unsur ini tidak terpenuhi makan tulang-tulang si kecil menjadi lunak

dan mudah patah. Proses mineralisasi adalah proses proses terakhir pembentukan tulang.

Jika kebutuhan kalsium anak tercukupi maka otomatis proses mineralisasi dalam

tubuhnya akan berlangsung dengan baik.

b. Anak menderita gangguan hati seperti sirosis. Hal ini karena organ hatinya tak mampu

memroses vitamin D sehingga fase mineralisasi tidak terjadi.

c. Adanya gangguan fungsi ginjal sehingga proses ekskresi/pembuangan kalsium akan

meningkat. Dengan begitu proses mineralisasi akan terhambat.

Page 5: Osteo Malasia

5

d. Pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Pada kasus tertentu, efek pemakaian obat

seperti streroid dalam jangka waktu yang panjang rentan terhadap penyakit ini.

e. Gangguan malabsorbsi

Penyebab utama osteomalasia yang terjadi setelah masa anak-anak ialah :

a. Menurunnya penyerapan vitamin D akibat penyakit bilier, penyakit mukosa usus

halus proksimal dan penyakit ileum.

b. Peningkatan katabolisme vitamin D akibat obat yang me- nyebabkan peningkatan

kerja enzim-enzim oksidase hati.

c. Gangguan tubulus renalis yang disertai terbuangnya fosfat (acquired), renal tubular

acidosis yang disertai disproteinemia kronik.

D. Patofisiologi

Ada berbagai macam penyebab dari osteomalasia yang umumnya menyebabkan

gangguan metabolisme mineral. Faktor yang berbahaya untuk perkembangan osteomalasia

diantaranya kesalahan diet, malabsorbsi, gastrectomy, gagal ginjal kronik, terapi

anticonvulsan jangka lama (phenyton, phenobarbital) dan insufisiensi vitamin D (diet, sinar

matahari).

Tipe malnutrisi (defisiensi vitamin D sering digolongkan dalam hal kekurangan

calsium) terutama gangguan fungsi menuju kerusakan, tetapi faktor makanan dan kurangnya

pengetahuan tentang nutrisi yang juga dapat menjadi faktor pencetus hal itu terjadi dengan

frekuensi tersering dimana kandungan vitamin D dalam makanan kurang dan adanya

kesalahan diet serta kurangnya sinar matahari.

Osteomalasia kemungkinan terjadi sebagai akibat dari kegagalan dari absorbsi calsium

atau kekurangan calsium dari tubuh. Gangguan gastrointestinal dimana kurangnya absorbsi

lemak menyebabkan osteomalasia. Kekurangan lain selain vitamin D (semua vitamin yang

larut dalam lemak) dan kalsium. Ekskresi yang paling terakhir terdapat dalam faeces

bercampur dengan asam lemak (fatty acid).

Sebagai contoh dapat terjadi gangguan diantaranya celiac disease, obstruksi sistem

pencernaan kronik, pankreatitis kronis dan reseksi perut yang kecil.

Lagi pula penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan kekurangan vitamin D,

karenanya organ-organ tersebut mengubah vitamin D ke dalam untuk aktif. Terakhir,

Page 6: Osteo Malasia

6

hyperparatiroid menunjang terjadinya kekurangan pembentukan calsium, dengan demikian

osteomalasia menyebabkan kenaikan ekskresi fosfat dalam urine.

(keperawatan-gun.blogspot.com)

E. Manifestasi Klinis

Umumnya gejala yang memperberat dari osteomalasia adalah :

1. Nyeri tulang dan kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya terdapat

kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau cara berjalan

loyo/lemah.. Nyeri tulang yang dirasakan menyebar, terutama pada daerah pinggang

dan paha

2. Kemajuan penyakit, kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan tulang),

vertebra menjadi tertekan, pemendekan batang tubuh pasien dan kelainan bentuk

thoraks (kifosis).

3. Penurunan berat badan

4. Anoreksia

5. Pada anak – anak

6. Munculnya tonjolan tulang pada sambungan antara tulang iga dan tulang rawan di

bagian dada.

7. Tulang terasa lunak dan jika disenduh akan merasakan nyeri mengigit

8. Sakit pada seluruh tulang tubuhnya

9. Mengalami gangguan motorik karena kurang beraktivitas dan menjadi pasif.

10. Merasakan sakit saat duduk&mengalami kesulitan bangun dari posisi duduk ke posisi

berdiri.

11. Mudah Sekali mengalami patah tulang. Terutama di bagian tulang panjang seperti

tulang lengan atau tulang kaki.

(adelinecalonperawat.blogspot.com)

Page 7: Osteo Malasia

7

F. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medik

a. Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D 200.000

IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan dengan 1.600 IU setiap

hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan.

b. Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati dengan

mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin

2. Penatalaksanan non medik

a. Jika kekurangan kalsium maka yang harus dilakukan adalah memperbanyak konsumsi

unsur kalsium. Agar sel osteoblas (pembentuk tulang) bisa bekerja lebih keras lagi.

Selain mengkonsumsi sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging, yogurt.

Konsumsi suplemen kalsium sangatlah disarankan.

b. Jika kekurangan vitamin D, sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi

makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu. Untuk membantu

pembentukan vitamin D dalam tubuh cobalah sering berjemur di bawah sinar matahari

pagi antara pukul 7 - 9 pagi dan sore pada pukul 16 - 17.

G. Evaluasi diagnostik

Pada foto x – ray umumnya nampak kekurangan mineral dari tulang sangat nyata. Berdasar

dari vertebra mungkin menunjukkan fraktur kompressi dengan nyeri pada ujung vertebra.

Pemeriksaan laboratorium menunjukkan lambatnya rata-rata serum kalsium dan jumlah fosfor

serta kurangnya kenaikan alkaline phosfat. Ekskresi urine calsium dan creatinin lambat.

Page 8: Osteo Malasia

8

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pasien dengan osteomalasia biasanya mengeluh nyeri tulang umum pada punggung bawah

dan ekstremitas disertai nyeri tekan. Gambaran ketidaknyamanan tidak jelas. Pasien mungkin

datang dengan fraktur. Selama wawancara informasi mengenai riwayat penyakit dan

kebiasaan diet harus dikaji.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan deformitas skelet, vertebra, dan lengkungan tulang

panjang membuat penampakan pasien menjadi tidak normal dan jalannya seperti bebek. Dapat

terjadi kelemahan otot. Pasien merasa tidak nyaman dengan penampilannya.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data pengkajian, maka diagnosa keperawatan utama dapat meliputi:

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinguitas jaringan tulang, nyeri tekan tulang

dan kemungkinan fraktur.

2. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan program tindakan.

3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan tungkai melengkung, jalan bebek, deformitas

vertebra.

C. Intervensi Keperawatan

1. Meredakan nyeri

a. Karena pasien mengalami nyeri dan nyeri tekan skelet, maka pada saat memberikan

bantuan harus dilakukan dengan cara yang sangat lembut ketika pasien ingin merubah

posisi.

b. Perubahan posisi yang sering dapat mengurangi ketidaknyamanan karena imobilisasi.

Kasur busa yang padat dan bantal lembut dapat memberikan dukungan tubuh dan

memberi kenyamanan pada deformasi yang ada.

c. Aktivitas diversional dan pemusatan pada pembicaraan, televisi, dan kegiatan santai

lainnya dapat menurunkan persepsi nyeri pasien.

d. Pada saat-saat tertentu kolaborasi pemberian analgetik sesuai instruksi dokter

Page 9: Osteo Malasia

9

2. Pemahaman proses penyakit dan program tindakan

a. Health Education pada pasien difokuskan pada penyebab osteomalasia dan pendekatan

untuk mengontrolnya. Pasien diberi instruksi mengenai sumber kalsium dan vitamin D

(misalnya susu dan sereal, telur hati ayam dan lain-lain.

b. Keamanan penggunaan suplemen harus dikaji ulang karena vitamin D dosis tinggi

sangat toksis dan meningkatkan risiko hiperkalsemia, maka perlu pemantauan kadar

kalsium serum.

c. Memberi dorongan aktivitas di luar rumah untuk memajankan kulit pada sinar

ultraviolet matahari yang diperlukan untuk memproduksi vitamin D dalam tubuh

3. Memperbaiki konsep diri.

a. Dorong pasien untuk mengenali dan menggunakan kekuatan yang dimiliki dan

dimasukkan dalam perencanaan asuhan keperawatan.

b. Dorong interaksi dengan keluarga dan sahabat. Interaksi sosial dapat membantu

memberikan rasa diterima tanpa memperhatikan perubahan fisik yang terjadi.

D. EVALUASI

Hasil yang diharapkan :

1. Mengalami peredaan nyeri

a. Melaporkan perasaan nyaman

b. Melaporkan peredaan nyeri tekan tulang

2. Menjelaskan proses penyakit dan program penanganan

a. Menerangkan faktor spesifik yang berperan dalam proses penyakit

b. Mengkomsumsi kalsium dan vitamin D sesuai diet yang dianjurkan

c. Pemajanan pada sinar matahari

d. Selalu mengontrol kadar kalsium serum sepanjang program terafi

e. Selalu menepati ketentuan kesehatan tindak lanjut

3. Menunjukkan peningkatan konsep diri

a. Menunjukkan kepercayaan diri mengenai kemampuannya

b. Meningkatkan tingkat aktivitasnya

c. Meningkatkan interaksi sosial

Page 10: Osteo Malasia

10

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan oleh

kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak yang

disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi deformitas

skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena pada orang dewasa

pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit).

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya osteomalasia

a. Anak kekurangan kalsium dan vitamin D

b. Anak menderita gangguan hati seperti sirosis

c. Adanya gangguan fungsi ginjal

d. Pemakaian obat dalam jangka waktu panjang

e. Gangguan malabsorbsi

Tanda-tanda yang dapat terjadi pada penderita osteomalsia antara lain, Nyeri tulang dan

kelemahan, penurunan berat badan, Anoreksia, Munculnya tonjolan tulang pada sambungan

antara tulang iga dan tulang rawan di bagian dada, Sakit pada seluruh tulang tubuhnya,

merasakan sakit saat duduk&mengalami kesulitan bangun dari posisi duduk ke posisi

berdiri.

Masalah kepearawatan utama yang dapat muncul adalah nyeri, kurang pengetahuan dan

gangguan konsep diri.

B. Saran

Osteomalasia adalah penyakit yang sangat berbahaya dan kita sebagai host harus bisa

menerapkan pola hidup sehat agar keseatan kita tetap terjaga.

Page 11: Osteo Malasia

11

Daftar Pustaka

http://ilmukeperawatan4u.blogspot.com diakses pada yanggal 18 Oktober 2010

Doenges, E. M. 1999. Rencana asuhan keperawatan. Jakarta : EGC

http://kapukpkusolo.blogspot.com diakses pada yanggal 18 Oktober 2010

http://keperawatan-gun.blogspot.comokumentasi diakses pada yanggal 18 Oktober 2010

carpenito, Lynda Jual. 2001. asuhan keperawatan edisi 8. Jakarta : EGC