021-87984777 Training building-service-culture|pengertian customer culture|creating service culture
Organization Culture of Apple Inc.
-
Upload
revinda-ayu-rahmania -
Category
Recruiting & HR
-
view
461 -
download
4
Transcript of Organization Culture of Apple Inc.
Tugas
Change Management and Handling Conflict
Apple Inc.
Revinda Ayu
111400072
CMHC/A
Telkom University
Telkom Economics and Business School
2013
Apple Inc.
1. Company Profile
Apple merupakan suatu perusahaan multinasional asal Amerika yang berpusat di Cupertion,
California dan memproduksi, mendesain, dan mengembangkan peralatan elektronik serta
software. Perusahaan pertama kali didirikan pada 1 April 1976 dan dinamakan Apple
Computer Inc yang nantinya pada 1977 lebih disederhanakan lagi menjadi Apple Inc, masih
di tahun yang sama ketika Steve Jobs meluncurkan iPhone pertamanya yang menjadi penanda
bahwa Apple tidak hanya berfokus pada komputer namun perangkat elektronik yang lebih
luas lagi.
Apple merupakan peruahaan kedua terbesar di dunia dalam bidan teknologi informasi dari
segi pendapatan setelah Samsung. Serta dinobatkan menjadi perusahaan yang paling disukai
di dunia sejak 2008 sampai 2012.
Beberapa produk terkenalnya adalah iPod, iPhone, dan Macbook yang saat ini sangat laris di
pasaran.
2. History
1976-1980.
Apple pertama kali meluncurkan Apple I, yaitu komputer personal yang di desain oleh Steve
Wozniak yang juga merupakan establisher dari Apple Inc bersama dengan Steve Jobs dan
Ronald Wayne. Tidak beberapa lama sebelum peluncuran Apple II, Wayne menjual
sahamnya kembali kepada kedua rekannya Jobs dan Wozniak. Mike Makkula selaku business
expertise membantu mendanai inkorporasi perusahaan ini sebanyak $250.000. Pada akhir
tahun 1980, Apple akhirnya menjadi perusahaan publik dengan nilai $22/share dan
mengalahkan rekor yang dibuat oleh Ford Motor Company untuk penciptaan kapital yang
besar.
1981-85
Apple mulai mengembangkan Apple Lisa pada 1978. Pada 1982 Jobs sempat dikeluarkan
dari tim Lisa karena adanya konflik internal. Jobs akhirnya mengambil alih proyek Jef Raskin
(salah satu staff Apple saat itu) untuk kategori komputer low-cost project, Macintosh.
Persaingan sempat terjadi antara tim Lisa dan tim Macintosh yang pada awalnya
dimenangkan Lisa karena debutnya yang lebih awal namun gagal pada komersialnya
dikarenakan harga yang terlewat tinggi dan software yang terbatas.
Setahun kemudian Apple akhirnya meluncurkan Macintosh. Pada debutnya, Macintosh
datang dengan iklan berjudul 1984 yang ditayangkan disela pertandingan Super Bowl XVIII
dan menjadi salah satu kesuksesan bagi Apple baik dari segi iklan dan penjualannya. Hingga
kini, iklan 1984 masih sering disebut sebagai masterpiece pada zamannya.
Pada 1985, sempat terjadi perebutan kekuatan anatara Steve Jobs dan John Sculley CEO yang
dipekerjakan dua tahun lebih awal. Board of Directors Apple menginstruksikan Sculley untuk
membatasi kemampuan Jobs untuk meluncurkan perampasan mahal untuk produk yang
belum teruji. Untuk menyingkirkan Sculley, bukannya menjalankan strategi yang langsun
mengarah pada Sculley, Jobs mencoba untuk menggeser Sculley dari segi kepemimpinannya
di Apple. Sculley menemukan usaha-usaha yang dilakukan Jobs untuk menggesernya dengan
selalu menjalankan percobaan perebutan kekuasaan. Akhirnya pada tahun ini, BoD Apple
berpihak pada Sculley dan menghapus Jobs dari tugas manajerialnya yang berarti
pengunduran diri Jobs dari Apple.
1986-1997
Pada saat ini, Apple mengalami decline pada pasarnya yang disebabkan oleh beragam hal
yang umumnya didasari oleh manajerial peluncuran produk yang tidak sesuai dengan market
dan terkesan agresif. Pada pertengahan era ini pun Jobs kembali bekerja pada Apple dan
meluncurkan Apple Online Store sebagai salah satu strategi manufaktur.
1998-2005
iMac yang dluncurkan sebagai versi terbaru dari Macintosh. iMac hadir dengan desai yang
lebih unik dan fitur yang lebih modern, terjual hampir 800.000 unit pada 5 bulan pertamanya
dan didesain leh Jonathan Ive yang nantinya juga menjadi desainer dari iPhone dan iPod.
Apple Retail Store juga mulai dibuka dan bercabang di Virginia dan California pada 2001.
Pada tahun yang sama, iPod pun diluncurkan menjadi produk fenomenal yang sukses
penjualannya di pasaran. Pada 2003, iTunes Store pun diciptakan. Umumnya di era ini, Apple
kembali bangkit untuk profitable dari era declinenya di tahun-tahun sebelumnya.
2005-2007
Apple mulai bertransisi untuk menggunakan prosesor Intel dan kesuksesannya mengalahkan
Dell pada saat itu.
2007-2011
Kesuksesan dirain Apple untuk produk iPhone, iPod Touch, dan iPad yang merupakan
sebuah inovasi hebat untuk telepon genggam, portable music player, dan personal computers.
Teknologi touch screen yang sebenarnya telah digunakan pada beberapa perangkat elektronik
baru mendapat adopsi dan penerimaan luas dari pasar saat Apple yang mengembangkannya
pada produk-produknya.
Apple TV dan App Store yang mendapat penerimaan baik pada pasar dan pengguna juga
hadir di era ini.
Pada tahun 2009, Apple menerima sebuah memo dari Jobs yang mengumumkan bahwa ia
akan mengambil masa absen selama 6 bulan untuk fokus pada kesehatannya serta
mengizinkan perusahaan untuk berfokus pada produk-produknya tanpa mengkhawatirkan
kehebohan media akan kesehatannya.
2011-sekarang. Post-Steve Jobs era.
Dalam ketidakhadiran Jobs selama 6 bulan, Tim Cook sebagai Chief Operating Officer
membantu mengambil alih tugas keseharian Jobs meskipun Jobs masih tetap terlibat pada
pengambilan keputusan besar untuk perusahaan.
Pada peluncuran produk barunya di tahun 2011, secara mengejutkan Jobs naik keatas
panggung dan memperkenalkan iCloud, software online storage yang menjadi produk
terakhir darinya yang ia presentasikan.
Pada tahun 2011 ini pun terdapat beberapa perubahan struktural pada Apple yang akan
dijelaskan pada chapter selanjutnya.
Di tahun 2012-sekarang Apple terus meluncurkan produk-produk barunya baik itu perangkat
keras maupun lunak seperti iPad Mini, iOS7 dan OS Mavericks untuk Mac.
3. Organizational Structure
Berikut merupakan struktur organisasi Apple selama masa jabatan Steve Jobs sebagai CEO.
Pada gambar ditunjukkan bahwa untuk yang berwarna orange merupakan tim eksekutif
persusahaan, abu-abu untuk VP yang melapor langsung kepada Jobs, dan biru untuk para VP
setiap divisi.
Dapat dilihat juga beberapa nama yang tidak asing lagi seperti Tim Cook yang merupakan
salah satu tim eksekutif Apple sebagai Chief Operating Officer, dan Jonathan Ive sebagai
Industrial Design.
Jobs digambarkan menjadi pusat dari segala hal dan aktivitas manajerial perusahaan.
Bersumber dari Business Insider, Jobs dapat membuat pekerjaan yang akan memerlukan
waktu lama dapat selesai dalam tenpo waktu yang tidak manusiawi. Pekerjaan-pekerjaan
yang tidak melibatkan Jobs pun terasa sangat lama dan berbelit-belit dibandingkan dengan
pekerjaan yang melibatkan Jobs didalamnya yang menjadi lebih mudah dan cepat.
Structure Post-Steve Jobs
Seperti yang sudah sempat disebutkan di bagian 2 sebelumnya, pada tahun 2011 terdapat
beberapa perubahan struktutal yaitu Jobs yang mengundurkan diri dari posisi CEO dan
menjadi Chairman dari Apple, dan posisi CEO yang kosong diisi oleh Tim Cook yang semula
merupakan Chief Operating Officer di tim eksekutif perusahaan. Sebelumnya, posisi
chairman sempat kosong meskipun dengan adanya dua pemimpin co-directors yaitu Andrea
Jung dan Arthur Levinson. Setelah Jobs wafat pada Oktober 2011, Levinson pun
menggantikan posisinya sebagai Chairman perusahaan.
Pada pertengahan Oktober 2013 diumumkan bahwa Angela Ahrendts yang merupakan
seorang eksekutif dari Burberry akan turut bergabung dengan Apple sebagai senior vice
president untuk pertengahan 204 nanti.
Berikut struktur organisasi Apple setelah era Steve Jobs (sekarang)
Pada gambar dijelaskan bahwa untuk tim eksekutif telah terjadi pergantian posisi yang tergolong
minor karena hanya terjadi pergeseran serta penambahan anggota tim eksekutif Apple Inc.
4. Organizational Culture
Apple Inc merupakan perusahaan dengan tipe budaya organisasi market. Berikut
penjelasannya:
Four Types of Culture:TQM (Market)
1. Measuring customer preferences. Business Insider menyatakan pada sebuah artikel
yang ditulis oleh Jim Edwards berjudul What Apple Employees Say About The
Company’s Internal Corporate Culture bahwa Apple sangat peduli terhadap review
yang diberikan dari pengulas teknologi pada majalah-majalah. Selain itu selalu ada
rapat atau pertemua di pagi hari yang membahas tentang apa saja yang sedang terjadi
di berbagai bagian di belahan dunia, meliputi apa saja yang pasar sedang
ingin/butuhkan.
Selain kedua usaha diatas, Apple pun terus mencoba untuk dapat mendekati keinginan
pemakainya dengan membuat produknya customizable. Contohnya seperti warna
produk yang bisa dipilih sesuai selera, engraving pada bagian belakang produk Apple
yang dapat disesuaikan isi pesannya, serta gift wrap untuk yang dapat disesuaikan
dengan keinginan penggunanya.
2. Improving Productivity. Apple juga senantiasa terus mengimprovisasi
produktivitasnya dengan membuat banyak perubahan tidak hanya dari sisi
manajerialnya (struktur perusahaan), dan juga pembuatan produk-produknya. Dapat
dibuktikan dengan bertambahnya inovasi-inovasi hebat Apple dan terus bertambahnya
merchant resmi Apple di berbagai berlahan dunia.
3. Creating Partnership. Apple melakukan partnership dengan berbagai perusahaan dari
berbagai bidang. Seperti Pixar/Disney, Microsoft, Nike, berbagai label musik seperti
EMI, IBM, Motorola, dan berbagai carrier telepon seperti AT&T, Verizon, Sprint,
dan T-Mobile.
4. Enhancing Competitiveness. Mempertinggi unsur kompetitif merupakan salah satu
ciri khas merk perusahaan ini. Apple terus berinovasi dengan terus meluncurkan
berbagai produk-produk baru baik perangkat lunak dan keras untuk dapat terus
mengungguli perusahaan saingannya seperti Samsung. Apple berfokus kepada inovasi
yang bellum pernah terpikirkan oleh khalayak sebagai nilai tambah untuk
memperkuat posisi produknya di pasaran. Seperti perangkat iPod yang dapat
digunakan sebagai jam tangan, atau pedometer, sekaligus game portable, sarana
fotografi, e-book, dan music player semua pada saat dan perangkat yang sama.
Selain itu, desain produknya yang selalu berbeda dari yang lain (elegan, simple, tipis
dengan banyak fitur di dalamnya) juga merupakan nilai tambah lain untuk
memenangkan kompetisi diantara pesaingnya. Desain model produk Apple selalu
berbeda dari produk yang sudah ada di pasaran. Seperti desain laptop yang simple dan
terkenal dengan tidak adanya tombol untuk mouse padnya yang lebar serta keyboard
kotak yang simple. Begitupun dengan handsfreenya yang terkenal dengan warna putih
dengan remote control di bagian kanan kabel. Serta iPhonenya yang minim tombol
dan berdesain sangat simpel.
Kompetisi yang ada pun dikabarkan (Business Insider) membuat Apple harus terus
menciptakan inovasi revolusioner dan juga selalu mengawasi belakang pundaknya.
Karena tidak sedikit perusahaan pesaing yang akan mencuri ide dari Apple seperti
pada kasus Apple-HTC dan Apple-Samsung dulu.
5. Involving Customers and Suppliers. Untuk pengguna, Apple memiliki App Store yang
memungkinkan pengguna untuk menjadi bagian dari Apple dengan menjadi developer
dari aplikasi yang ia ciptakan. Untuk suppliers, Apple melibatkan para suppliersnya
seperti supplier yang berada di berbagai negara di luar Amerika (Apple sudah
menyatakan bahwa produknya tidak mungkin lagi berlabel Made in the U.S.A karena
keterbatasan bahan pokok dan SDM serta alasann efisiensi lainnya) layaknya India
dan Vietnam dengan turut membuka merchant resmi mereka di negara-negara
tersebut. Dengan begini, respectively tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Four Types of Organizational Culture: HRM (Market)
HR Roles: Strategic Business Partner
Means: Alligning HR with business strategies
Ends: Bottom line impact
Competencies: general business skilss, strategic analysis, strategy leadership.
Apple sangat menekankan pentingnya peran kepemimpinan di perusahaan. Dapat dilihat dari
krusialnya peran para CEO ternama yaitu Steve Jobs dan Tim Cook dalam setiap
pengambilan keputusam dibalik proses pembuatan tiap produknya. Pentingnya
kepemimpinan juga terlihat dari bagaimana Apple masih melibatkan Steve Jobs yang sedang
absen atas alasan kesehatan untk pengambilan keputusan besar yang berkaitan dengan
perusahaan. Dalam kasus pengunduran diri Steve Jobs dulu pun, hasil pertimbangan dan rapat
dari Board of Director memegang andil besar terhadap pembebas-tugasan Steve dari
perusahaan. Ada pula penerapan sistem Directly Responsible Individual (DRI) yang berarti
adanya satu representatif memimpin yang akan bertanggung jawab untuk suatu
proyek/pekerjaan disana. Umumnya adalah para VP tiap divisi.
Kesimpulan:
Dilihat dari berbagai indikator dari tiper budaya organisasi market, Apple masuk dalam
kategori ini. Apple merupakan perusahaan teknologi raksasa yang telah mengglobal dan
multinasional, merupakan perusahaan terbuka, bersifat customer oriented, dan juga
menerapkan proses pengambilan keputusan yang dilakukan dengan pertemuan sejenis RUPS.