OPTIMASI PROSES PEMESINAN SUDU TURBIN FD FAN …
Transcript of OPTIMASI PROSES PEMESINAN SUDU TURBIN FD FAN …
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 56
OPTIMASI PROSES PEMESINAN SUDU TURBIN FD FAN TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PRODUKSI
Triono Priohutomo1, Riyan Prasetyo2
Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Mnadala Bandung
Abstrak Proses pemesinan adalah suatu proses produksi dengan menggunakan mesin perkakas dengan memanfaatkan gerakan relatif antara pahat dengan benda kerja sehingga menghasilkan suatu produk sesuai dengan hasil geometri yang diinginkan. Masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bagaimana mengoptimalkan proses pemesinan untuk mendapatkan waktu dan biaya produksi yang efisien .Penelitian yang dilakukan adalah mempercepat waktu proses produksi pada pembuatan sudu turbin ( blade ) untuk hasil yang lebih efisien dan mengurangi dimensi material bakalan. Urutan proses produksi sangat berpengaruh terhadap proses pemesinan untuk mendapatkan waktu dan biaya proses produksi yang cepat dan efisien. Langkah yang akan dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan proses pemesinan sudu turbin ( blade ) FD FAN diantaranya : Mengurangi ukuran material bakalan ( raw material ), Menghilangkan satu proses pemesinan bubut ( turning ), Menghitung waktu dan biaya proses pemesinan. Perbandingan waktu proses pemesinan sudu turbin ( blade ) yang dihasilkan 4,29 jam dan perbandingan biaya produksi sebesar Rp. 5.145.800,- . Dari penelitian ini bisa disimpulkan pergantian tahapan proses pemesinan ini bisa jadi acuan untuk proses pembuatan sudu turbin (blade) FD FAN.
Kata kunci: Proses pemesinan, waktu proses, biaya produksi.
Abstract
Machine processing is a process of production using machinery tools and utilizing the relative
motion between the chisel and the tools with the result of a product with a wanted geometry.
This research took the problem on how to optimize the process of machinery to obtain an
efficiency on time and cost of a production. The research method is accelerate the production
time on the making of a blade to the result with an efficient and reduced the dimension of raw
material. The production process is important towards the machinery process to receive the
time and cost of a production process faster and efficient. The researcher will do these steps
to optimize the machinery process of the blade FD FAN: reduce the size of the raw material,
removing one of lathe machine process, removing time and cost of a machinery process. The
time comparison of the blade machinery process resulted 4.29 hours and the cost comparison
resulted in the amount of Rp. 5.145.800,-. From this research can be conclude the subtitution
of this machinery process can be use as a reference to process the making of blade FD FAN.
Keywords : Machinery process, time process, production cost
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 57
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi pada
masa sekarang ini sangat berperan penting dalam era pembangunan, teknologi berkembang maju dan pesat seiring dengan kemajuan jaman. Masyarakat menuntut kemudahan dalam segala hal tak terkecuali dengan teknologi. hasil produksi yang dibutuhkan masyarakat haruslah berkualitas tinggi, mudah didapatkan murah dan efisien dalam penggunaanya.
Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses permesinan ialah untuk mendapatkan akurasi dibandingkan proses- proses yang lain seperti proses pengecoran, pembentukan dan juga untuk memberikan bentuk bagian dalam dari suatu objek tertentu. Adapun jenis-jenis proses permesinan yang banyak dilakukan adalah proses bubut (turning), proses menyekrap (shaping dan planing), proses pembuatan lubang (drilling), proses mengefreis (milling), proses menggerinda (grinding), proses menggergaji (sawing), dan proses memperbesar lubang (boring) (Taufiq Rochim,1993).
Mesin bubut (Lathe machine) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Gerak utama pada mesin bubut yaitu gerakan yang berputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja (Taufiq Rochim, 1993).
Mesin CNC (Computer Numeric Control) milling 3-axis digunakan pada industri untuk mengerjakan produk
berbentuk komplek masih mempunyai keterbatasan dan waktu set-up yang masih mendominasi total waktu proses. Mesin CNC milling 3-axis menggerakkan alat iris (cutter) kedalam tiga arah ke benda kerja, namun tidak memberikan akses alat potong ke banyak ragam keistimewaan pada benda kerja sehingga dibutuhkan set-up lebih dari satu kali. Sulit digunakan dalam memproduksi bagian-bagian yang mempunyai bentuk geometri yang komplek karena tidak mempunyai kemampuan ekstra posisi. Mesin CNC milling 5-axis mempunyai posisi tool dalam tiga dimensi ruang/transalasi dan dua pengontrolan orientasi/rotasi. Manfaatnya adalah kemampuannya memposisikan alat potong dalam orientasi yang berubah-ubah, tetapi mesin 3-axis membutuhkan bentuk spesial cutter untuk memproduksi bentuk geometri yang sama.
Masing – masing cara kerja mesin pada saat pemakain memiliki waktu proses yang berbeda serta masing – masing mempunyai keuntungan dan kerugian.Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “OPTIMASI PROSES PEMESINAN SUDU TURBIN FD FAN TERHADAP WAKTU DAN BIAYA PRODUKSI”
2. METODOLOGI 2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penilitian ini adalah mesin CNC Milling merk Hartford S – Plus 10, mesin CNC Milling merk Mazak Variaxis i – 500, softwear Unigraphis NX 2, Stopwatch. Spesifikasi CNC Milling Hartford S – Plus 10 dapat dilihat pada tabel 1. Spesifikasi CNC Milling Milling Mazak Variaxis i – 500 dapat dilihat pada tabel 2.
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 58
Tabel 1. CNC Milling Hartford S – Plus 10
Table Working surface 1150x520 (45.28x20.47) mm (inch)
Max. table load 700 (1543.24) kg (lbs.)
Travel Longitudinal travel (X- axis)
1020 (40.16) mm (inch)
Cross travel (Y-axis) 520 (20.47) mm (inch)
Vertical travel (Z-axis) 550 (21.65) mm (inch)
Spindle Spindle nose taper ISO 40
Spindle speed(DDS) 10000 opt. 15000 rpm
Feed Rapid traverse rate(X/Y/Z) 30/30/24 opt. 40/40/32 m/mi (ipm)
(1181.1/1181.1/944.88 opt.
1574.8/1574.8/1259.84)
ATC Tool storage 24 opt. 30 pcs
2.2 Bahan Bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah aluminium seri 5 (5083). 2.3 Rancangan Penelitian
Dalam melakukan suatu perbandingan dan mendapatkan tingkat kebenaran dari isi serta tujuan peneliti,
maka dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian metode kasual komperatif dimana jenis penelitian ini menyelidiki kemungkinan solusi secara mendasar tentang sebab dan akibat. Cara melakukan pengamatan berdasarkan waktu dan biaya produksi .
Tabel 2. CNC Milling Milling Mazak Variaxis i – 500 CAPACITY Maximum workpiece diameter 500 mm
Maximum workpiece height 350 mm
X-axis stroke (saddle right/left movement) 350 mm
Y-axis stroke (column back/forth movement) 550 mm
Z-axis stroke (spindle up/down movement) 510 mm
A-axis (table tilt) travel amount/indexing
0.0001°
-120 to +30
C-axis (table rotation) travel amount/indexing
0.0001°
±360
SPINDLE Spindle speed maximum (standard spec.) 12,000 min-¹
FEED
RATES
Rapid traverse rate (X/Y/Z) 60 / 60 / 56 m/min.
Rapid traverse rate (A/C) 18000 °/min.
ATC & TOOL
MAGAZINE
Tool storage capacity (standard) 30
Tool storage capacity (option) 40, 60, 80, 120
Tool shank type MAS BT40 or CAT.
No. 40
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 59
2.4 Pengambilan Sampel Teknik sampel yang digunakan
adalah sampel proposif yaitu sampel pertimbangan, terjadi apabila sampel diambil berdasarkan pertimbangan peneliti. Sampel yang diambil yaitu material bakalan ( raw material ) alumunium seri 5 ( 5083 ) dan tahapan proses pemesinan sudu turbine ( blade ) FD FAN untuk menentukan waktu dan biaya proses produksi.
2.5 Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini
dilakukan dengan cara wawancara di PT PLN bagian pusat pemeliharan tenaga listrik ( PUSHARLIS ) UWP III Bandung, dimana data – data yang akan menjadi pertimbangan peneliti meliputi: Data ukuran dan jenis material Data tahapan proses pemesinan Data waktu proses pemesinan Data biaya proses pemesinan
2.6 Prosedur Penelitian Langkah yang akan dilakukan
peneliti untuk mengoptimalkan proses pemesinan sudu turbin ( blade ) FD FAN diantaranya : Mengurangi ukuran material bakalan
( raw material ) Menghilangkan satu proses
pemesinan bubut ( turning ) Menghitung waktu dan biaya proses
pemesinan 2.7 Alur Penelitian Alur penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Material
Material yang digunakan pada
pembuatan sudu turbin ( blade ) adalah
alumunium Series 5xxx Unsur paduan
utama grade aluminium ini adalah
magnesium, bila digunakan sebagai
elemen paduan utama atau digabungkan
dengan mangan, hasilnya adalah paduan
yang memiliki kekerasan sedang hingga
kekuatan yang tinggi. Magnesium jauh
lebih efektif daripada mangan sebagai
pengeras - sekitar 0,8% Mg sama dengan
1,25% Mn dan dapat ditambahkan dalam
jumlah yang jauh lebih tinggi. Paduan
aluminium dalam seri ini (5005, 5052,
5083, 5086, dll) memiliki karakteristik
pengelasan yang baik dan ketahanan
yang relatif baik terhadap korosi dalam
atmosfer laut. Namun, pada pekerjaan
dingin harus dilakukkan pembatasan dan
suhu operasi (150 ° F) diperbolehkan
untuk paduan aluminium yang memiliki
magnesium tinggi untuk menghindari
kerentanan terhadap korosi retak. ukuran
material bakalan ( raw material ) yang
memiliki P = 650 mm L= 270 mm T = 180
mm.
Gambar 1. Alur Penelitian
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 60
3.2 Tahapan Proses Pemesinan Pada tahapan proses pemesinan
pembuatan sudu turbin ( blade ) FD FAN sebelumnya dilakukan 4 ( empat ) tahapan proses pemesinan, berikut tabel 3 tahapan proses pemesinan.
Tabel 3. Tahapan Proses Pemesinan
No Proses Mesin
1 Hub JIG Bubut (Turning)
2 Pembentukan
cekung (OP1)
CNC
Milling 3 axis
3 Pembentukan
cembung
(OP2)
CNC
Milling 3 axis
4 Pengeboran
HUB (OP3)
CNC
Milling 5 axis
3.3 Waktu dan Biaya Dari data waktu proses pemesinan yang didapat waktu seluruh proses pemesinan pembuatan sudu turbin ( blade ) FD FAN 31,58 jam ( 31 jam 30 menit ) , tetapi dari data biaya tidak mendapatkan secara detail per tahapan proses nya, penulis mendapat biaya keseluruhan dari material dan biaya pemesinan sebesar Rp. 15.287.000,-
3.4 Perubahan Material dan Proses Setelah melakukan pengamatan dan
pertimbangan dari ukuran material bakalan dan tahapan proses pemesinanya, penulis bermaksud mengubah ukuran material bakalan ( raw material ) dan menghilangkan proses pemesinan bubut (turning) dari tahapan proses pemesinan pembuatan sudu turbine (blade).
Perubahan pada material bakalan ( raw material ) yang sebelumnya berukuran P = 650 mm l = 270 mm t = 180 mm, menjadi P = 600 mm l = 270 mm t = 180 mm, perubahan terjadi hanya pada panjang material bakalan ( raw material ).
Gambar 2. Material Sebelum Perubahan
Seperti gambar 2 material bakalan ( raw material ) yang berbentuk balok , pada 4 sisi bagian atas atau bawah di frais ( milling ) untuk membuat sloting untuk pencekaman di meja CNC dengan ukuran yang sama pada 4 sisi yaitu : P = 80 mm l = 40 mm t = 30 mm.
Gambar 3. Pembentukan Sloting Pada Material
Dari perubahan tahapan proses pemesinan, adanya tahapan proses pemesinan yang dihilangkan yaitu proses pembentukan HUB JIG dengan menggunakan mesin bubut ( turning ), dan digantikan oleh pembentukan sloting di 4 sisi salah satu bagian atas atau bawah material bakalan. Dari seluruh perubahan tahapan proses pemesinan ini, dua mesin yang di pergunakan yaitu CNC Milling 3 axis dan CNC milling 5 axis.
Gambar 4. Pembentukan Hub JIG Pada Mesin Bubut (turning)
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 61
Tabel 4. Tahapan Proses Baru No
OP Tahapan proses Mesin
1. Sloting Pencekaman CNC 3 Axis
2. PembentukanCekung CNC 3 Axis
3. Pembentukan Cembung
CNC 3 Axis
4. Pengeboran Hub CNC 5 Axis
Pada proses pembentukan cembung atau operation plan tiga membutuhkan alat bantu atau JIG, JIG ini di dapat dari proses yang sebelumnya dilakukan pihak PT. PLN (PERSERO) bagian pusat pemeliharaan listrik (PUSHARLIS) UWP III.
Gambar 5. JIG & Fixture Pembentukan
Cembung atau OP 3
3.5 Perhitungan Waktu dan Biaya Dalam pembuatan sudu turbin ( blade
) FD FAN sangat diperlukan optimalisasi waktu dan biaya produksinya, karena analisa waktu dan biaya inilah kita dapat mengetahui yang diperlukan selama proses produksi.
Waktu Proses Pemesinan
Dari setiap proses, mulai dari pembentukan sloting ( operation plan 1 ), pembentukan cekung ( operation plan 2 ), pembentukan cembung ( operation plan 3 ) sampai dengan pengeboran ( operation plan 4) di dapat waktu yang berbeda di setiap proses nya, dimana dalam hal ini penulis menggunakan
stopwatch untuk mengetahui waktu setting benda dan toolls ,softwear atau CAD / CAM Unigraphis NX 2 untuk mendapatkan waktu disetiap tahapan proses milling CNC. Waktu Pembentukan Sloting (OP 1)
Waktu pembentukan sloting ( OP 1 ) dibagi menjadi 2 yaitu waktu seting benda dan tolls ( tset ) dan waktu roughing ( troug ). Pada proses roughing menggunakan pahat flat endmill insert Ø25 mm.
n = (1000 .Vc) / ( π .d) n = (1000 . 600 ) / (3.14 . 25) n = 7643 rpm Vf = f . n Vf = 0.25 x 7643 Vf = 1910 mm / menit ≈ 2000 mm / menit
Gambar 6. Waktu Proses Pembentukan Sloting Atau OP 1
Waktu setting benda dan tolls (tset) 45 menit
Waktu roughing (troug) 40 menit Total waktu pada pembentukan sloting (OP 1) Tm1 = tset + troug Tm1 = 45 menit + 40 menit Tm1 = 85 menit ( 1 jam 25 menit Tm1 = 85 menit ( 1 jam 25 menit )
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 62
Tabel 5. Waktu Proses Pemesinan
No Proses Pemesinan Waktu Pemesinan
1. Turning ( bubut ) 4,75 jam ( 4 jam 45 menit )
2. Milling ( frais ) 26,5 jam ( 26 jam 30 menit )
3. Drilling ( bor ) 20 menit
Total Waktu Pemesinan
31,58 jam ( 31 jam 30 menit )
Sumber : PT. PLN (Persero) PUSHARLIS UWP III.
Waktu Pembentukan Cekung (OP 2) Pembentukan cekung atau
operation plan satu pada sudu turbin ( balde ) menggunakan mesin CNC milling 3 axis.Proses roughing operation plan dua menggunakan tools flat endmill insert Ø25 mm , dan proses finishing operation plan satu mengunakan tools ball endmill solid Ø10 mm. dan menentukan parameter pemotongan.
Waktu pembentukan cekung dibagi menjadi 3 tahap setting, roughing dan finishing. Waktu
pembentukan cekung ditunjukan pada gambar 7. Waktu setting benda dan
tools 1 jam 28 menit ( 88 menit )
Waktu roughing 4 jam 49 menit ( 289 menit )
Waktu finishing 5 jam ( 300 menit ) Total waktu pada proses pembentukan cekung ( OP 2 )
Tm2 = tset + troug + tfish = 88 + 289 + 300
Tm2 = 677 menit ( 11 jam 17 menit )
Tabel 6. Parameter Flat Endmill Insert
Parameter Flat Endmill Insert Ø25 mm
n (rpm)
Vf (mm/menit)
Vc (m/menit)
Keterangan
7643 2000
600 Pemakanan= 1 mm
Tabel 7. Parameter Ball Endmill Solid
Parameter Ball endmill Solid Ø10 mm
n (rpm)
Vf (mm/menit)
Vc (m/menit)
Keterangan
7962 2000 250 Pemakanan= 0,25 mm
Gambar 7. Waktu Proses Pembentukan Cekung Atau OP 2
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 63
Waktu Pembentukan Cembung (OP 3) Sama hal dengan wakt
pembentukan cekung, pembentukan cembung dibagi menjadi 3 tahap setting, roughing dan finishing. Waktu pembentukan cembung ditunjukan pada gambar 8.
Waktu setting benda dan tools 1 jam 52 menit ( 112 menit )
Waktu roughing 7 jam 34 menit ( 454 menit )
Waktu finishing 4 jam 55 menit ( 295 menit )
Total waktu pada proses pembentukan cembung ( OP 2 ) Tm3 = tset + troug + tfish Tm3 = 112 + 454 + 295 Tm3 = 861 menit ( 14 jam 21 menit )
Gambar 8. Waktu Proses Pembentukan
Cembung atau OP 3
Waktu Pengeboran Hub
Proses bore pada hub Blade menggunkan mesin CNC 5axis, Pengeboran pada hub sudu turbin ( blade ) berjumlah 4 lubang masing – masing berdiameter 16 mm dengan panjang ( l ) 40 mm dan back spot face diameter 24 mm dengan panjang ( l ) 20 mm , waktu pengeboran di bagi menjadi tiga tahap , setting benda kerja ( tolls ) , pengeboran diameter 16 mm dan back spot face diameter 24 mm.
Waktu setting benda dan tools 10 menit ( Tset )
Waktu pengeboran lubang diameter 16 mm (Tc1)
Waktu pengeboran lubang diameter 24 mm (Tc2)
Dapat diketahui seluruh waktu
proses pemesinan ( TM ) milling dan
pengeboran mengunakan mesin
CNC milling adalah
TM = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4
TM = 85 menit + 677 menit + 861
menit + 14 menit
TM = 1637 menit ( 27 jam 17 menit )
Tabel 8 waktu hasil proses pemesinan
Biaya Material Untuk mengetahui besarnya biaya
yang dibutuhkan untuk pembelian bahan baku dalam pembuatan sudu turbin ( Blade ) berdasarkan harga material dipasaran. Material yang digunakan untuk pembuatan ini adalah aluminium seri 5 ( 5083 ) dan mempunyai massa jenis 2,7 g / cm3 ( 2700 kg/m3 ) dengan
ukuran P = 600 mm l = 270 mm T = 180 mm .Berdasarkan survey harga material aluminium seri 5 ( 5083 ) dipasaran adalah Rp.55.000,- / kg . untuk menentukan harga material maka : Volume Material ( V )
V = P x l x T V = 0,6 m x 0,27 m x 0,18 m V = 0,2916 m3
Tahapan proses Setting Roughing Finishing Total waktu
Operation plan 1 45 menit 40 menit - 1,42 jam
Operation plan 2 1,46 jam 4,82 jam 5 jam 11,28 jam
Operation plan 3 1,87 jam 7,57 jam 4,92 jam 14,35 jam
Operation plan 4 10 menit 2,5 menit 1,5 menit 14 menit
27,29 jam
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 64
Beratmaterial ( W ) W = V x ρ W = 0,2916 m3 x 2700 Kg / m3 W = 78,73 Kg
Harga material ( HM ) HM = W x Hs HM = 78,73 Kg x Rp 55.000,- / Kg HM = Rp. 4.330 260 ,-
Biaya Sewa Mesin Penulis tidak membuat perhitungan secara detail, karena penulis mencantumkan hasil perhitungan berdasarkan harga sewa mesin yang sudah ada dilapangan. Harga sewa mesin CNC milling dan tools Rp.150.000,-/ jam . Dalam hal ini sumber yang penulis ambil yaitu CV. KARYA MANDIRI MANUFACTURE yang berada di kota Bandung. Rumus yang di gunakan antara lain: BSM = TM x B
Keterangan : BSM = Biaya Sewa Mesin TM = Waktu Pemesinan (menit) B = Sewa Mesin (Rupiah / jam)
Diketahui seluruh waktu proses pemesinan (TM) milling dan pengeboran mengunakan mesin CNC milling adalah 1552 menit ( 25,87 jam ).
BSM = TM x B = 27,28 jam x Rp.150.000/jam
Biaya Operator
Untuk biaya operator di ambil upah minimum kota ( UMK ) kota Bandung 2019 yaitu Rp. 3.339.580,- .jadi untuk menghitung biaya operator per-hari tersebut maka
Upah = UMK/(jam/bulan) = (Rp.3.339.580,-)/(25 (8jam) = Rp. 16.698 / jam
Diketahui : Total waktu proses pemesinan 27,28 jam, maka total biaya operator adalah Rp 16.698,- x 27,28 jam = Rp 455.521,- ≈ Rp.455.600,-
Biaya Tak Terduga.
Biaya tak terduga diambil 15% dari
biaya material dan sewa mesin, jadi
untuk mencari rumus biaya tak terduga
adalah
BT = 15 % . (BSM + HM)
Keterangan :
BT = Biaya Tak Terduga
BSM = Biaya Sewa Mesin
HM = Harga Material Maka
BT = 15 % (Rp. 4.092.000,- +
Rp.4.330 260,-)
BT = Rp.1.263.339,-
Biaya Produksi Total. Jadi total biaya produksi sudu turbin FD FAN ( blade ) : BPT = HM + BSM + BO + BT Keterangan :
BPT = Biaya Produksi Total HM = Harga Material BSM = Biaya Sewa Mesi BO = Biaya Operator BT = Biaya Tak Terduga Maka BPT = Rp.4.330 260 ,- +
Rp.4.092.000, + Rp.455.600,- + Rp.1.263.339,-
BPT = Rp. 10.141.199,- ≈ Rp.10.141.200,-
Tabel 9. Biaya Total Produksi
Biaya material Rp. 4.330 260 ,-
Biaya sewa mesin Rp. 3.880.500,-
Biaya operator Rp.432.000,-
Biaya tak terduga Rp.1.263.339,-
Biaya total produksi Rp. 10.141.200,-
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 65
waktu proses pemesinan
16
14
12
10
8
6
4
2
Sebelum
sesuda1,42
11,28
14,35
0,23
Biaya Proses Produksi
18000000
1600000
0
1400000
0
1200000
0
1000000
0
8000000
Sebelum
Sesudah
Pada tabel 9 kita bisa liat total seluruh biaya proses produksi sudu turbin (blade) setelah dilakukan perubahan ukuran material dan tahapan proses pemesinan mengalami penurunan biaya produksi dibandingkan
hasil produksi sebelumnya dengan penurunan biaya sebesar Rp. 5.145.800,-.
Gambar 9. Perbandingan Waktu Proses Pemesinan
Pada gambar 9 dapat dilihat bahwa perbandingan waktu proses pemesinan sudu turbin ( blade ) yang dihasilkan dalam setiap satu unit sudu turbin (blade) mengalami percepatan waktu jika dibandingkan sebelum mengganti proses pembentukan Hub JIG ke proses sloting, percepatan waktu yg lebih
menonjol di tunjukan pada operation plan 1. Disini terlihat pada pergantian proses pembentukan Hub JIG menggunakan mesin bubut ke proses pembentukan sloting menggunakan mesin CNC milling mendapatkan waktu proses pemesinan sudu turbin ( blade ) yang lebih cepat dan efisien.
Gambar 10. Perbandingan Biaya Proses Produksi
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 66
Pada gambar 10 dapat dilihat bahwa perbandingan biaya proses produksi sudu turbin ( blade ) yang dihasilkan dalam setiap satu unit sudu turbin (blade) mengalami penurunan biaya jika dibandingkan sebelum mengganti tahapan proses pembentukan Hub JIG ke proses sloting.
.
Gambar 11. Sudu Turbin (blade) FD FAN
4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengubahan tahapan proses pemesinan, perhitungan waktu dan biaya pada proses produksi sudu turbin (blade) FD FAN, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Ukuran material bakakalan (raw
material) yang dibutuhkan lebih kecil dari material sebelum adanya pengubahan pada tahapan proses pemesinan.
Proses pemesinan menjadi lebih singkat, dimana saat pergantian proses pembentukan Hub JIG menggunakan mesin bubut (turning) ke proses pembentukan sloting mengunakan CNC milling, percepatan waktu proses pemesinan adalah 4,29 jam (4 jam 17 menit).
Percepatan waktu proses pemesinan yang lebih besar terjadi pada operation plan 1 (pembentukan sloting), dimana menghasilkan
percepatan waktu pemesinan adalah 3.33 jam (3 jam 19 menit).
Biaya produksi mengalami penurunan dibandingkan hasil produksi sebelumnya sebesar Rp.5.145.800,-
Setelah dilakukan proses pemesinan ini tidak lagi diperlukan 3 mesin untuk proses produksi sudu turbin (blade).
4.2. Saran
Untuk menghasilkan waktu proses pemesinan yang optimal pada pembuatan sudu turbin ( blade ) FD FAN, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan tahapan – tahapan proses pemesinan dan memilih mesin yang sesuai.
Perlu dilakukan perhitungan waktu dan biaya pada proses pemesinan lainnya agar diperoleh perbandingan perencanaan biaya produksi yang lebih teliti.
Dapat dilakukan pengembangan proses pemesinan sudu turbin ( blade ) FD FAN dengan menggunakan satu mesin CNC milling 5 axis. DAFTAR PUSTAKA Abriyanto. H.S. (2016) Aplikasi CAM NX
Machining Pada Pembuatan Dies Untuk Selongsong Peluru Kaliber 20 mm. Skripsi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.
Ansar,A.H.,Hussain,M.A.,Alamoodi,S.,Mahreen,S.,Sultana,T.,Uzair,M.A.R.(2016) Features and Application of CNC Machines and Systems. International Journal of Science, Engineering and Technology Research (IJSETR), Vol 5,pp.
Gurel.S , Akturk . M.S. (2007) Scheduling parallel CNC machines with time/cost trade-off
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 67
considerations, Vol 34,pp,2774–2789 Mgwatu,M.I. (2013) Machining
Optimisation and Operation Allocation for NC Lathe Machines in a Job Shop Manufacturing System. Journal of Engineering Science and Technology, Vol. 8, No.4,pp. 482 – 492
Rochim Taufiq. (1993) Teori dan Teknologi Proses Pemesinan. Jakarta: Higher Education Development Support Project
Rochim,T.(2002) Optimisasi Proses Pemesinan, Laboratorium Teknik Produksi Mesin Institut Teknologi Bandung
Sembiring, RK. (2003) Analisis Regresi Edisi Kedua. Bandung: ITB.
Sukma, Devani. (2013) Buklet Penganggaran. Bandung. Artikel.
Widarto. (2008) Teknik Pemesinan. Jakarta : Depdiknas
ISU TEKNOLOGI STT MANDALA VOL.14 NO.2 DESEMBER 2019 p-ISSN 1979-4819 e-ISSN 2599-1930 68