Opportunites and Challenges ASEAN Economic Community of Indonesian’s Economi

22
Opportunites and Challenges ASEAN Economic Community of Indonesian’s Economi

description

Opportunites and Challenges ASEAN Economic Community of Indonesian’s Economi. KELOMPOK 7. NAMA ANGGOTA: E rlin R akhmawati 115030101111038 R iska Puji Lestari115030101111065 J ihan Yulanda M115030101111066 I ntan Nanda S 115030101111084. LATAR BELAKANG. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Opportunites and Challenges ASEAN Economic Community of Indonesian’s Economi

Opportunites and Challenges ASEAN

Economic Community of Indonesian’s Economi

KELOMPOK 7

NAMA ANGGOTA: Erlin Rakhmawati

115030101111038 Riska Puji Lestari

115030101111065 Jihan Yulanda M

115030101111066 Intan Nanda S

115030101111084

LATAR BELAKANG

Kondisi global semakin meningkatkan persaingan di pasar domestik dan dunia, mendorong bangkitnya kesadaran regionalisasi dan

integrasi ekonomi.

Salah satu contoh regionalisasi dan integrasi adalah terbentuknya Komunitas ASEAN yang memiliki tiga pilar utama, yaitu: ASEAN Security

Community, ASEAN Economic Community, ASEAN Socio-Cultural Community.

Terbentuknya AEC mengukuhkan terbentuknya pasar tunggal ASEAN.

Manfaat dari peluang dan tantangan adanya AEC sejatinya akan diperoleh secara optimal apabila syarat dasar proses integrasi ekonomi

dapat tercapai

kesiapan Indonesia menghadapi AEC

Apa Peluang dan Tantangan yang dihadapi

Indonesia dalam Mengahadapi AEC 2015 ? Apa langkah-langkah yang telah dilakukan

oleh Indonesia untuk Mengahadapi AEC 2015 ?

RUMUSAN MASALAH

Identifikasi dan analisis peluang dan

tantangan perekonomian Indonesia dalam menghadapi AEC yang akan diberlakukan efektif pada tahun 2015 dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari kesepakatan AEC

Metode Analisis

PROSES MENUJU AEC

ASEAN Economic CommunityASEAN Economic

Community

Membuat ASEAN sebagai satu wilayah dimana barang, jasa, investasi, tenaga kerja yang punya keahlian dapat lalu lalang secara bebas, dan adanya aliran permodalan yang lebih bebas.

.

Mengeluarkan Deklarasi (Declaration on the ASEAN Economic Community Blueprint) pada bulan Nopember 2007: Berisi rencana kerja strategis dalam jangka pendek, menengah dan panjang hingga tahun 2015 yang harus diterapkan oleh negara anggota menuju terbentuknya integrasi ekonomi ASEAN.

ASEAN Economic Community

Krisis keuangan dan ekonomi yang terjadi dikawasan Asia tenggara pada periode 1997-1998

penciptaaan kawasan regional

ekonomi yang berdaya saing

tinggi

penciptaaan kawasan regional

ekonomi yang berdaya saing

tinggi

AEC Blueprint tersebut menjadi pedoman untuk tiap negara anggota supaya mengarah pada tujuan AEC 2015, yaitu :

single market dan production

base

integrasi penuh pada

ekonomi global

AEC 2015 Negara Pengekspor

Sektor Jasa yang Terbuka

Daya Saing

Negara Tujuan Investor

Manfaat Integrasi Ekonomi

Peluang dan Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam Mengahadapi AEC 2015

Pasar Potensial Dunia

Peluang

Aliran Modal

AEC 2015 Laju Inflasi

Kepentingan Nasional

Kesamaan Produk

Daya Saing SDM

Laju peningkatan Ekspor dan Import

Peluang dan Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam Mengahadapi AEC 2015

Dampak Negatif Arus Modal yang lebih Bebas

Tantangan

Tantangan lainnya yang akan dihadapi oleh Indonesia adalah bagaimana mengoptimalkan peluang tersebut. Economic Community 2015 dapat menjadi kebangkitan kejayaan perekonomian Indonesia

jika Indonesia mampu meningkatkan daya saingnya dan memanfaatkan peluang yang terbuka lebar di pasar ASEAN

Langkah Strategis Indonesia dalam Mempersiapkan Diri Menghadapi AEC 2015

Peningkatan Daya Saing Ekonomi

Perbaikan Infrastruktur

Peningkatan Laju Ekspor

Reformasi Regulasi

Pengembangan Pusat UMKM Berbasis Website

•Reformasi Iklim Investasi

Reformasi Kelembagaan dan Pemerintah

Peningkatan Partisipasi Semua Unsur Negara

Reformasi Iklim Investasi

Penguatan Ketahanan Ekonomi

Pemberdayaan UMKM

Pengembangan Kawasan Industri Peningkatan Kemampuan Teknologi dan

Inovasi Hilirisasi Industri Peningkatan Standarisasi Produk Industri Modernisasi Pabrik-pabrik

Kebijakan Industri Nasional

untuk Menyongsong ME ASEAN 2015

Langkah langkah

Deskripsi

Pengembangan Kawasan Industri

Pada tanggal 27 Mei 2011 Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan.

Program ACI (Aku Cinta Indonesia)

Program ini direalisasikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan kampanye dan ajakan dalam menggunakan produk-produk dalam negeri.

Penguatan Sektor UMKM

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, diadakan beberapa program bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk UKM yang ada di Indonesia dan juga sebagai stimulan bagi masyarakat untuk lebih kreatif lagi dalam mengembangkan usaha kecil serta menengah.

Perbaikan Infrastruktur

Meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur seperti prasarana jalan, perkeretaapian, transportasi darat, transportasi laut, transportasi udara, komunikasi dan informatika, serta ketenagalistrikan. 1. Perbaikan Akses Jalan dan Transportasi2. Perbaikan dan Pengembangan Jalur TIK3. Perbaikan dan Pengembangan Bidang Energi Listrik

Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia

Langkah langkah

Deskripsi

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

melalui jalur pendidikan, Guna mendukung penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Pemerintah menaikkan satuan biaya program BOS pada jenjang SD/MI/Salafiyah Ula

Reformasi Kelembagaan dan Pemerintahan

Dalam rangka mendorong Percepatan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, telah ditetapkan strategi nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang 2012-2025 dan menengah 2012-2014 sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk pelaksanaan aksi setiap tahunnya

Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia

Penutup

Kesimpulan Saran

ASEAN Economic Community 2015 dapat menjadi kebangkitan kejayaan perekonomian Indonesia jika Indonesia mampu meningkatkan daya saingnya dan memanfaatkan peluang yang terbuka lebar di pasar ASEAN.. Disamping itu orientasi kebijakan industri nasional harus berorientasi jangka panjang yakni meningkatkan daya saing industri nasional, dengan atau tanpa investor asing.

Diperlukan sosialisasi yang lebih luas tentang AEC 2015 kepada masyarakat. untuk meningkatkan perhatian masyarakat. Diperlukan kedisiplinan dari pihak pemerintah. IPTEK seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari pemerintaha sebagai bagian dari strategi Indonesia menghadapi AEC 2015.

ASEAN Open Sky Policy merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antar sesama anggota negara ASEAN. Hal ini merupakan implementasi dari perjanjian open sky yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN dalam deklarasi ASEAN pada bulan Oktober tahun 2003 di Bali, Indonesia.Implementasi open sky ini dilakukan secara bertahap. Pada 2015, seluruh negara di kawasan ASEAN ditargetkan wajib menerapkannya.Kebijakan Open Sky ASEAN yang akan berlaku mulai tahun 2015 dibuat untuk merangsang persaingan dan pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara ASEAN dengan menghapuskan kendala-kendala yang ada di sektor angkutan udara.

Kebijakan Open Sky ASEAN dan Implikasinya Bagi Indonesia

Apabila Indonesia tidak segera membenahi industri

penerbangannya, pemberlakuan ASEAN Open Sky pada 2015 bukan lagi menjadi peluang melainkan suatu ancama bagi keberadaan maskapai-maskapai Indonesia. Lebih dari itu, ketidaksiapan berbagai aspek dalam industri penerbangan akan membuat pertahanan dan kedaulatan udara Indonesia terancam. Terganggunya kedaulatan itu disebabkan Indonesia dianggap tidak memiliki kemampuan memadai dalam menjamin keamanan penerbangan, sehingga wewenang pengaturan lalu lintas udara di wilayah kedaulatan Indonesia akan diserahkan kepada Negara lain.

Kendala ASEAN Open Sky Untuk Indonesia

Belajar dari pengalaman penerapan ACFTA, bahwa jangan

sampai terlambat mempersiapkan Indonesia menghadapi serbuan maskapai asing dalam persaingan industri di bawah payung open sky ASEAN. Kita harus bergegas membereskan permalasahan-permalasahan yang nantinya akan menjadi kendala tersendiri dalam era liberalisasi bandar udara di ASEAN.

Indonesia sebagai Negara besar yang berdaulat harus tegas dan berani melindungi industri penerbangan domestik dari ancaman asing. Hal ini sesuai dengan konvensi Chicago pasal 1, yang menyebutkan, bahwa suatu negara berdaulat di dunia ini berhak mengatur dan menutup bandaranya dari kepentingan negara lain. Dan konvensi Chicago ini adalah dasar dari tercetusnya ASEAN Open sky Policy.

Solusi Bagi Kendala ASEAN Open Sky Untuk

Indonesia

Stabilitas kawasan merupakan kepentingan bersama bagi negara-

negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Asia Tenggara. Terjaganya stabilitas kawasan akan memberikan keuntungan bagi semua negara kawasan, baik dari aspek politik, ekonomi maupun keamanan. Oleh karena itu, negara-negara di kawasan senantiasa berupaya menjaga stabilitas keamanan yang telah dinikmati pasca Perang Dingin.

Kawasan Asia Tenggara kini menghadapi tantangan terhadap stabilitas kawasan dalam beragam sumber, satu di antaranya adalah sengketa wilayah di Laut Cina Selatan. Pemerintah China berharap Amerika Serikat dan Filipina dapat lebih berkontribusi dalam menciptakan situasi yang kondusif di kawasan khususnya di Laut China Selatan.

Diplomasi pertahanan ditujukan untuk saling memperkuat confidence building measure (CBM) dan sekaligus memperkuat stabilitas kawasan. Melalui diplomasi pertahanan akan dapat mendukung upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.

Peningkatan Kerjasama Pertahanan Indonesia Di Kawasan ASEAN Dalam mendukung Diplomasi

Pertahanan

Kondisi Kerjasama Pertahanan Indonesia di Asean

1. Kerjasama Pertahanan

Dalam Bentuk Operasi.

2. Kerjasama Pertahanan

Dalam Bentuk Latihan.

3. Kerjasama Pertahanan

Dalam Bentuk Pendidikan.

4. Kerjasama Pertahanan

Dalam Bentuk Pengadaan Alutsista.

5. Kerjasama Pertahanan

Dalam Bentuk Industri

Pertahanan.

3.

Belum Adanya Evaluasi Kebijakan

Diplomasi Pertahanan

2.Terbatasnya

Kemam-puan Alut-

sista Pertahanan

Permasalahan yang dihadapi

1.Rendahnya

Kualitas Sumber Daya

Manusia Pertahanan

Upaya Upaya untuk meningkatkan kerjasama Pertahanan

1.Meningkatkan

Kualitas Sumber Daya Manusia Pertahanan.

2.Meningkatkan Kemampuan

Alutsista Pertahanan.

3.Melaksanakan

Evaluasi Kebijakan Diplomasi

Pertahanan.

Thank you

Mendengar saretus kali Merenung seribu kali

BERBICARA sekali

A. Einstein

Hatur nuwun