Oma

82
Learning Objective Menjelaskan anatomi, histologi, fisiologi telinga dan pendengaran Menjelaskan tentang kelainan di bagian telinga luar dan tengah Definisi, Epidemiologi, Klasifikasi, Etiologi, Patofisiologi, Tanda dan gejala, Faktor resiko, Pemeriksaan fisik dan penunjang, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis, Pencegahan

description

Oma

Transcript of Oma

Learning Objective

• Menjelaskan anatomi, histologi, fisiologi telinga dan pendengaran

• Menjelaskan tentang kelainan di bagian telinga luar dan tengah– Definisi, Epidemiologi, Klasifikasi, Etiologi, Patofisiologi,

Tanda dan gejala, Faktor resiko, Pemeriksaan fisik dan penunjang, Penatalaksanaan, Komplikasi, Prognosis, Pencegahan

MALLEUS

INCUS

STAPES

KELAINAN TELINGA LUAR DAN TENGAH

INFLAMMATION OF AURICLE

Inflamasi aurikular

• inflamasi aurikula : reaksi tubuh terhadap invasi bahan infeksi, antigen atau karena cedera fisik

• terdapat pada kulit, kartilago, lapisan jaringan ikat, perikondrium aurikula.

Etiologi

• Impetigo

• Ersypelas

• Herpes zoster otikus

• Eczema atau dermatitis pada telinga

• Ot hematoma

• Perikondritis

DIAGNOSA

• Anamnesa rasa gatal, nyeri atau tidak pada daun telinga.

• Inspeksi eritematous, edema, krusta, nodula, vesikel, bula

• Palpasi adanya fluktuasi dan untuk memastikan tidak adanya nyeri tekan.

• Pengambilan sekret kultur dan sensitivitas kuman

HERPES ZOSTER OTICUS

Herpes Zoster otikus

• Disebabkan infeksi virus varicella zooster• Menyerang 1 / > dermatom saraf kranial• Dpt mengenai saraf trigeminus, ganglion

genikulatum, dan radiks servikalis bagian atas (sindroma Ramsay Hunt)

• Tampak lesi kulit yg vesikuler pd kulit di muka sekitar liang telinga, otalgia, disertai paralisis otot wajah

• Keadaan berat tuli sensorineural• Pengobatan sesuai tatalaksana Herpes

Zoster

PREAURICULAR FISTULA

Fistula Preaurikular

• Definisi– Fistula yg ditemukan di depan tragus atau di

sekitarnya, sering terinfeksi

• Epidemiologi– Sering pd suku di Asia & Afrika– Kelainan herediter dominan

• Patofisiologi– Kelainan pembentukan daun telinga dlm

masa embrio– Gangguan embrional pd arkus brakial 1 & 2

Fistula Preaurikular• Anamnesis

– Biasanya pasien dtg krn trjd obstruksi & infeksi fistula

– Keluhan berupa keluar cairan atau muara kemerahan dan nyeri di sekitarnya

• Pemeriksaan– Tampak muara fistula bulat atau lonjong– Dari muara fistula keluar sekret– Sering trjd pioderma atau selulitis fasial– Fistulografi

Fistula Preaurikular

• Penatalaksanaan– Bila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu

dilakukan– Jika terdapat abses berulang & pembentukan

sekret kronis : operasi pengangkatan fistula

BENDA ASING DI LIANG TELINGA

• Pada anak kecil kacang hijau, manik, mainan karet penghapus, baterai

• Pada dewasa Kapas cotton bud, korek api, patahan pensil, serangga kecil

• Mengeluarkan benda asing yg msh hidup hrs dimatikan dulu dgn memasukan tampon basah ke liang telinga teteskan cairan (lar. Rivanol atau obat anastesi lokal) 10 menit. Setelah mati dikeluarkan dgn pinset atau diirigasi air hangat.

BENDA ASING

SERUMEN• Produksi kelenjar sebasea, seruminosa, epitel kulit yg

terlepas, debu.

• Normalnya serumen ada di 1/3 luar telinga

• Konsistesinya lunak, kadang kering. Dipengaruhi faktor keturunan, iklim, usia, keadaan lingkungan.

• Serumen dpt keluar sendiri dr liang telinga akibat migrasi epitel kulit yg bergerak keluar, di bantu gerakan rahang sewaktu mengunyah.

• Serumen yg menumpuk diliang telinga menimbulkan tuli konduktif.

• Serumen yg keras di keluarkan dgn pengait atau kuret. Jika tdk bisa, hrs dilunakan dgn karbolgliserin 10%.

WAX

Otitis eksterna

Definisi

• Radang telinga akut maupun kronik yg disebabkan bakteri yg sering timbul bersama penyebab lain sprt jamur, alergi, virus

Klasifikasi

• Ada 2 jenis yaitu otitis eksterna akut

otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul)otitis eksterna difus

otitis eksterna kronik

1. Penyebab tidak diketahui :

• Malfungsi kulit : dermatitis seboroita, hiperseruminosis, asteotosis

• Eksema infantil : intertigo, dermatitis infantil.

• Otitis eksterna membranosa.

• Meningitis kronik idiopatik

• Lupus erimatosus, psoriasis

2. Penyebab infeksi

• Bakteri gram (+) : furunkulosis, impetigo, pioderma, ektima, sellulitis, erisipelas.

• Bakteri gram (-) : Otitis eksterna diffusa, otitis eksterna bullosa, otitis eksterna granulosa, perikondritis.

• Bakteri tahan asam : mikrobakterium TBC.

• Jamur dan ragi (otomikosis) : saprofit atau patogen.

• Meningitis bullosa, herpes simplek, herpes zoster, moluskum kontangiosum, variola dan varicella

• Protozoa• Parasit

3. Erupsi neurogenik : proritus simpek, neurodermatitis lokalisata/desiminata, ekskoriasi, neurogenik.

4. Dermatitis alergika, dermatitis kontakta (venenat), dermatis atopik, erupsi karena obat, dermatitis eksamatoid infeksiosa, alergi fisik.

5. Lesi traumatika : kontusio dan laserasi, insisi bedah, hemorhagi (hematom vesikel dan bulla), trauma (terbakar, frosbite, radiasi dan kimiawi).

6. Perubahan senilitas7. Deskrasia vitamin8. Diskrasia endokrin.

Etiologi

• Swimmer’s ear (otitis eksterna akut)

• Bacterial Otitis Externa (Pseudomonas aeruginosa dan Stapilococcus aureus)

• Jamur Otitis Externa (Aspergillus dan Candida)

Faktor predoposisi

• perubahan pH canalis,

• cuaca panas dan kelembaban tinggi,

• adanya mikrotrauma

• alergi

Gejala klinis

• Rasa sakit• Rasa penuh pada telinga• Gatal• Kurang pendengaran 

Tanda klinis

1. Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga hiperemis dan eksudat, liang telinga menyempit.

2. Otitis Eksterna Sedang : liang telinga sempit, bengkak, kulit hiperemis dan eksudat positif

3. Otitis Eksterna Komplikasi : Pina / Periaurikuler eritema dan bengkak

4. Otitis Eksterna Kronik : kulit liang telinga / pina menebal, keriput, eritema positif.

Diagnosis banding

• Otitis eksterna nekrotik• Otitis eksterna bullosa• Otitis eksterna granulosa• Perikondritis yang berulang• Kondritis• Furunkulosis dan karbunkulosis• Dermatitis, seperti psoriasis dan dermatitis

seboroika.

Pemeriksaan

• CT-Scan tulang tengkorak

• Scan Galium-67

• Scan Tekhnetium-99

• MRI

• Tes Laboratorium

Otitis Eksterna Sirkumskripta• Infeksi dr folikel rambut di liang telinga yg

disebabkan Staphylococcus aureus & Staphyloccus albus dan menimbulkan furunkel di liang telinga di 1/3 luar.

• Sering timbul pd org DM

Gejala klinis otitis eksterna sirkumskripta

• Rasa sakit• Rasa nyeri makin hebat bila mengunyah

makanan• Keluhan kurang pendengaran, bila furunkel

menutup liang telinga. • Rasa sakit bila daun telinga ketarik atau ditekan. • Terdapat tanda infiltrat atau abses pada 1/3 luar

liang telinga.

Penatalaksanaan otitis eksterna sirkumskripta

• Lokal Stadium infiltrat : tampon dibasahi dgn 10% ichthamol dlm glycerine, diganti setiap hariStadium abses : insisi abses dan tampon larutan rivanol 0,1%.

• Sistemik : ampisilin, eritromisin• Analgetik : parasetamol, antalgin• Kasus berulang : mencari faktor sistemik (adanya DM)

Otitis Eksterna Difus

• Infeksi pd 2/3 dlm liang telinga akibat bakteri• Etiologi : pseudomonas, staphylococcus albus,

escheria coli • Kulit liang telinga hiperemis dan udem yg

batasnya tdk jelas• Tdk ada furunkel

• Gejalanya = gejala otitis eksterna sirkumskripta

• Kadang ditemukan sekret berbau namun tdk bercampur lendir

• Stadium– Pre Inflammatory– Peradangan akut (ringan/ sedang/ berat)– Radang kronik

• Penatalaksanaan– Memasukkan tampon yg mengandung

antibiotik ke liang telinga– Obat antibiotika sistemik

Otitis Eksterna Kronik

• Infeksi liang telinga yg lama, ditandai dgn terbentuknya jaringan parut menyebabkan liang telinga menyempit

• Etiologi– Pengobatan infeksi bakteri & jamur yg tdk baik– Trauma berulang– Benda asing– Alat bantu dengar – Penggunaan cetakan pd hearing aid

Otomikosis

• Definisi : infeksi jamur di liang telinga.

• Etiologi : aspergilus, kandida albikans

• Gejalanya : gatal dan rasa penuh di liang telinga

• Penatalaksanaan :– Membersihkan liang telinga. – Asam asetat 2-5% dalam alkohol yang

diteteskan ke liang telinga– Anti-jamur diberikan topikal

OTITIS MEDIA

Keterangan

Definisi Peradangan sebagian/seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel – sel mastoid

Klasifikasi

•Otitis media supuratif•Otitis media non supuratif (otitis media serosa, otitis media sekretoria, otitis media musinosa, otitis media efusi/OME)•Masing – masing mempunyai bentuk akut dan kronis otitis media supuratif akut (OMA) dan otitis media supuratif kronis (OMSK/OMP)•Otitis media serosa otitis media serosa akut (barotrauma/aerotitis) dan otitis media serosa kronik•Otitis media spesifik otitis media tuberkulosa/otitis media sifilitika•Otitis media adhesiva

Gejala •Bergantung stadium serta umur•Anak rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, terdapat riwayat pilek sebelumnya•Anak yang lebih besar/dewasa rasa nyeri, gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga/rasa kurang dengar•Bayi dan anak kecil suhu dapat sampai 39,5°C (pada stadium supurasi), anak gelisah, sukar tidur, tiba- tiba menjerit waktu tidur, diare, kejang – kejang dan kadang anak memegang telinga yang sakit •Bila terjadi ruptur membran sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubh turun dan anak tertidur tenang

Keterangan

Terapi •Tergantung pada stadium penyakitnya

Komplikasi Abses sub-periostealMeningitis Abses otak

OTITIS MEDIA AKUT Keterangan

Epidemiologi Pada anak makin sering anak terserang infeksi saluran napas makin besar kemungkinan terjadinya OMAPada bayi terjadinya OMA dipermudah oleh karena tuba eustachiusnya pendek, lebar dan letaknya agak horizontal

Etiologi Terjadi karena faktor pertahanan tubuh tergangguSumbatan tuba eustachius faktor penyebab utama dari otitis media

Patofisiologi Karena fungsi tuba eustachius terganggu pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan

Pencetus Infeksi saluran napas atas

Patologi Kuman penyebab : bakteri piogenik (streptokokus hemolitikus, stafilokokus aureus, pneumokokus) ditemukan juga hemofilus influenza (sering ditemukan pada anak dibawah 5 tahun), escherichia coli dan pseudomonas aurugenosa

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS Keterangan

Definisi Infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbulSekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah

Perjalanan penyakit

Apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan Faktor : terapi yang terlambat diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah, atau higiene buruk

Letak perforasi Dapat ditemukan di daerah sentral, marginal atau atikPerforsi sentral perforasi terdapat di pars tensa, sedangkan si seluruh tepi perforasi masih ada sisa membran timpaniPerforasi marginal sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpnikumPerforasi atik terletak di pars flaksida

Jenis OMSK tipe aman tipe mukosa, banignaOMSK tipe bahaya tipe tulang, maligna

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Keterangan

Aktivitas sekret OMSK aktif sekret yang keluar dari kavum timpani secara aktifOMSK tenang kavum timpaninya terlihat basah/kering

Diagnosis Berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan THT Pemeriksaan otoskopiPemeriksaan penala Pemeriksaan audiometri nada murni, audiometri tuturPemeriksaan BERA (brainstem evoked response audiometry)Pemeriksaan penujang foto rontgen mastoid serta kultur dan uji resistensi kuman dari sekret telinga

OTITIS MEDIA NON SUPURATIF Keterangan

Definisi Keadaan terdapatnya sekret yang non purulen di telinga tengah, sedangkan membran timpani utuh

•Adanya cairan di telinga tengah dengan membran timpani utuh tanpa tanda – tanda infeksi otitis media dengan efusi•Efusi encer otitis media serosa•Efusi kental otitis media mukoid (glue ear)•Otitis media serosa terjadi : akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian besar terjadi akibat perbedaan tekanan hidrostatik•Otitis media mukoid terjadi : cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat didalam mukosa telinga tengah, tuba eustachius dan rongga mastoid•Faktor yang berperan : terganggunya fungsi tuba eustachius•Faktor lain : adenoid hipertrofi, adenoitis, sumbing palatum, tumor di nasofaring, barotrauma, sinusitis, rinitis, defisiensi imunologik/metabolik•Faktor tambahan : alergik

OTITIS MEDIA SEROSA AKUT Keterangan

Definisi Terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba gangguan fungsi tuba

Etiologi •Sumbatan tuba,pada keadaan tersebut terbentuk cairan di telinga tengah disebabkan oleh tersumbatnya tuba secara tiba – tiba seperti pada barotrauma•Virus, terbentuknya cairan di telinga tengah yang berhubungan dengan infeksi virus pada jalan napas atas•Alergi, terbentuknya cairan di telinga tengah dengan keadaan alergi pada jalan napas atas•Idiopatik

Gejala •Pendengaran berkurang•Mengeluh rasa tersumbat. Suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada telinga yg sakit (diplacusis binauralis)•Terasa seperti ada cairan yg bergerak dalam telinga saat posisi kepala berubah•Sedikit nyeri saat awal tuba terganggu yang menimbulkan tekanan negatif pada telinga tengah, namun saat sekret terbentuk tekanan negatif menghilang•Nyeri tidak ada jika etiologinya karena virus/alergi•Tinitus, vertigo atau pusing ringan

OTITIS MEDIA SEROSA AKUT

Keterangan

Epidemiologi •Pada orang dewasa

Pemeriksaan •Pada otoskopi, terlihat membran timpani retraksi•Kadang tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani

Terapi Obat vasokontriktor lokal (tetes hidung), antihistamin, serta perasat valsava, bila tidak ada tanda – tanda infeksi di jalan napas atas. Setelah 1 – 2 minggu jika gejala menetap, dilakukan miringitomi dan bila belum sembuh dilakukan miringotomi serta pemasangan pipa ventilasi

OTITIS MEDIA SEROSA KRONIKKeterangan

Definisi Sekret terbentuk secara bertahap, tanpa rasa nyeri dengan gejala – gejala pada telinga yang berlangsung lama

Epidemiologi Lebih sering terjadi pada anak – anak

Etiologi •Dapat terjadi sebagai gejala sisa dari OMA yang tidak sembuh sempurna•Penyebab lain : adanya hubungan dengan virus, alergi atau gangguan mekanis pada tuba

Tanda Sekret kental seperti lem

Gejala Perasaan tuli lebih menonjol, oleh karena adanya sekret kental

Pemeriksaan Pada ostoskopi terlihat membran timpsni utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan atau ke abu – abuan

Terapi Mengeluarkan sekret dengan miringitomi dan memasang pipa ventilasiPada kasus yang masih baru pemberian dekongestan tetes hidung serta kombinasi anti histamin – dekongestan per oral terkadang bisa berhasilMedikamentosa dilakukan selama 3 bulan, jika tidak berhasil dilakukan operasi

OTITIS MEDIA ADHESIVAKeterangan

Definisi Keadaan terjadinya jaringan fibrosis di telinga tengah sebagai akibat proses peradangan yang berlangsung lama sebelumnya

Dapat merupakan komplikasi otitis media supuratif maupun non- supuratif yang menyebabkan rusaknya mukosa telinga tengahPenyembuhan terbentuk jaringan fibrotik yang menimbulkan perlekatanPada kasus berat angkilosis pada tulang – tulang pendengaran

Gejala Pendengaran berkurang dengan adanya riwayat infeksi telinga sebelumnya, terutama waktu masih kecil

Pemeriksaan gambaran membran timpani bisa berupa: sikatriks minimal, suram, retraksi berat, disertai bagian – bagian yang atrofi atau ‘timpanosklerosis plaque’ (bagian membran timpani yang menebal berwarna putih seperti lempeng kapur)

PERFORATED TYMPANIC MEMBRANE

• Definisi– Perforasi / hilangnya sebagian jaringan dr

membran timpani yg menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi membran timpani

• Epidemiologi– Terdapat pd negara berkembang atau negara

tertinggal

• Etiologi– Infeksi sebelumnya– Trauma fisik dari telinga– Perubahan tekanan pd telinga yg berubah

mendadak

• Patofisiologi– Infeksi

• Infeksi akut telinga tengah kurangnya suplai darah ke membran timpani + peningkatan tekanan pada telinga dalam membran timpani robek

– Pukulan yang keras• Tenaga yg timbul dapat memecahkan / merobek

membran timpani

• Gejala klinis– Penurunan pendengaran– Sensasi mendengar siulan saat meniup telinga atau

bersin– Keluar cairan dr telinga– Tanda infeksi telinga tengah– Hilangnya fungsi pendengaran (tes pendengaran)

• Pemeriksaan penunjang– Otoskopi– Timpanometri– Tes pendengaran (swabach, webber, dan

rinne)

• Penatalaksanaan– Antibiotik– Kauterisasi pada ujung membran timpani

Bullous Myringitis

• Peradangan membran timpani• Disertai gangguan pendengaran dan sakit telinga• Setelah 3 minggu, myringitis menjadi akut dan, dalam

waktu 3 bulan menjadi kronis

• EPIDEMIOLOGI : Di Amerika Serikat Sekitar 8% dari anak usia 6 bulan sampai 12 tahun dengan acute otitis media myringitis bulosa akut

ETIOLOGI• Infeksi bakteri

Staphylococcus pyogenes and Staphylococcus aureus

• Escherichia coli and Klebsiella

• S. aureus and Streptococcus epidermidis

• Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae, and Moraxella catarrhalis

• Bacillus fragilis and Peptostreptococcus

• Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis, and S aureus

• Mycoplasma pneumoniae (myringitis bulosa)

• Trichophyton rubrum di meatus auditori eksternal

• Mycobacterium tuberculosis• Infeksi virus (misalnya herpes

zoster, influenza)• Eczematous otitis eksterna,

yang dapat menyebabkan myringitis eczematous

Tanda dan gejala

Hasil pemeriksaan otoscopic :

• Merah, refleks cahaya menurun / hilang sepenuhnya

• Myringitis granulosa : TM ditutupi dengan jaringan granulasi

• Myringitis kronis : TM perforasi, dengan tepi meradang dan jaringan granulasi.

• Gangguan pendengaran

DD

• Komplikasi Otitis Media • Infeksi telinga luar• Penyakit inflamasi telinga

luar • Malignant External Otitis• Otitis Media dengan efusi

Pemeriksaan penunjang

Studi Imaging • Otomicroscopy dengan mikroskop / otoendoscopy

dengan layar imaging • Pneumatik otoscopy • High-resolution CT scanning of temporal bones• MRI • Acoustic otoscopy

penatalaksanaan• Analgesik, obat anti-inflamasi, antipruritics, dan antihistamin

dapat ditentukan.• Komplikasi supuratif, tm diperforasi, atau kecurigaan dari

mastoiditis, konsultasi dengan otolaryngology.• Myringoplasty

prognosis• Dalam kebanyakan kasus, pasien dengan

myringitis memiliki prognosis yang baik

komplikasi

• Kehilangan pendengaran • Perforasi membran

timpani • Facial Paralysis • Vertigo / pusing• Extension of suppurative

process to surrounding structures

PENCEGAHAN

• Melindungi telinga dari air dan menghindari trauma

• Pasien yang mengalami episode berulang myringitis harus diajarkan untuk menggunakan propyl alcohol 70% atau tetes acidifying setelah terkena air

OTOSKLEROSIS

DEFINISI Penyakit pada kapsul tulang labirin, spongiosis di daerah kaki stapes kaku dan tidak dapat menghantarkan getaran suara lebih baik

ETIOLOGI idiopatik

EPIDEMIOLOGI

Insiden tinggi pada kulit putih 8-10%, 1% bangsa Jepang, 1% bangsa kulit hitam ; wanita > pria ; 11-45 thn

FAKTOR RESIKO

keturunan, gangguan perdarahan pada stapes

MANIFESTASI KLINIS

• timbul bila meluas mengenai ligamen anulus kaki stapes•pendengeran berkurang progresif ,mencapai 30-40 dB• tinnitus, kadang vertigo•Tuli konduktif tuli campur tuli saraf (bila sampai koklea)

PEMERIKSAAN

Membran timpani utuh, dalam batas normal, tuba paten, tidak ada riwayat trauma kepala/ telinga/ penyakit telingaMembran timpani kemerahan krn pelebaran darah promontium Schwarte’s signMendengar lebih baik dalam ruang bsising Paracusis WillisiiDIAGNOSIS pemeriksaan audiometri dan impedance

TERAPI Stapedotomi stapes diganti dengan protesis ; ABD .

OTOSCLEROSIS

TYMPANOSCLEROSIS

• Definisi– Kondisi yg mana didapatkan hialinisasi &

kalsifikasi pd membran timpani, telinga tengah atau keduanya

• Klasifikasi– Myringosclerosis– Intratympanic tympanosclerosis

• Etiologi– Belum diketahui pasti, mgkn dibentuk dr sisa

inflamasi kronis telinga tengah– Faktor lain yg mgkn berhubungan

• Otitis media supurativa kronis (OMSK) dan otitis media dgn efusi

• Insersi grommet (timpanostomi tuba)• Sklerosis sistemik• Atheroma karotis atau aterosklerosis• Cholesteatoma

• Gambaran klinis– Plak putih pd membran timpani

• Pemeriksaan penunjang– Audiometri– Timpanometri– CT scan– Otoskopi

• Penatalaksanaan– Timpanoplasti dan rekonstruksi osikular

Patogenesis

DEGENERASI JARINGAN PENYAMBUNG

FAKTOR PATOGEN : INFLAMASI, AUTOIMUN, TRAUMA

FIBRINOLISIS DEGENERASI FIBROSIT

HIALINISASI (HIPOVASKULARITAS)

VESIKEL MATRIKS EKSTRASELULAR DENGAN CA+ DAN PO4

PERUBAHAN PH

SUPERSATURASI

PRESIPITASI KALIUM FOSFATASE

PRESIPITASI KALIUM FOAFATASE

KALSIFIKASI DISTROFIK

KALSIFIKASI VESIKEL MATRIKS

PLAK TIMPANOSKLEROSIS (OSIFIKASI)

KOLESTEATOMA• Kista epiterial berisi deskuamasi epitel terbentuk terus

menumpuk kolesteatoma bertambah besar

• PATOGENESIS:– Teori invaginasi– Teori migrasi– Teori metaplasi– Teori implantasi

• Klasifikasi– Kolesteatoma kongenital– Kolesteatoma akuisital

• Primer• Sekunder

Presbiakusis

• Definisi– Tuli saraf sensorineural frekuensi tinggi, trjd

pd usia lanjut, simetris kiri dan kanan.

• Etiologi– Proses degenerasi yg berhubungan dgn

faktor herediter, kebisingan lingkungan hidup & kerja, penyakit sistemik, hipertensi, DM, anemia, arterosklerosis, infeksi, gaya hidup.

Manifestasi Klinis- Pendengaran berkurang perlahan, progresif,

dan simetris pd kedua telinga.- Telinga berdenging- Dpt mendengar suara percakapan tp sulit

memahaminya terutama bila cepat & latarnya riuh.

- Bila intensitas ditinggikan akan timbul rasa nyeri.- Dpt disertai tinitus & vertigo- Pd pemeriksaan otoskop tampak membran

timpani suram & mobilitasnya berkurang.

Pemeriksaan penunjang

• Tes penala

• Pemeriksaan audiometri nada murni

• Pemeriksaan audiometri tutur

Penatalaksanaan

• Pemasangan alat bantu dengar

• Latihan membaca ujaran

• Latihan mendengar

Mastoiditis

• Definisi– Infeksi akut mengenai mukosa dan sel mastoid, yg

mrpkn kelanjutan proses otitis media akut supuratif yg tidak teratasi

• Etiologi– S. pneumonia– S. aureus– H. influenza

• Patofisiologi– Radang mukosa kavum timpani pd otitis media

supuratif akut menjalar ke mukosa antrum mastoid– Terjadi gangguan aliran sekret penumpukan sekret

di antrum empiema kerusakan sel mastoid

• Anamnesis– Nyeri & rasa penuh di belakang telinga– Otorea lbh dr 6 minggu– Febris / subfebris– Pendengaran berkurang

• Pemeriksaan– Otoskopi– X-foto mastoid

• Diagnosis banding– Furunkel liang telinga dengan komplikasi

limfadenitis retroaurikula

• Penatalaksanaan– Operasi : mastoidektomi simpel– Antibiotik : ampisilin, amoxicilin, eritromisin– Analgesik, antipiretik : parasetamol, asetosal,

metampiron

Kesimpulan dan Saran

• Berdasarkan gejala klinis dan faktor predisposisi yang ada, maka disimpulkan bahwa pasien terkena otitis media

• Berikan antibiotik untuk mengobati peradangan nya.Apabila dengan pemberian antibiotik tidak kunjung sembuh,Rujuklah ke dokter spesialis THT

DAFTAR PUSTAKA• Efiaty AS, Nurbaiti I, Jenny B, Ratna DR. Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Ed 6. Jakarta:FKUI, 2007.

• Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, E/11. Jakarta: EGC.

• Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran: Dari Sel Ke Sistem, E/2. Jakarta: EGC.

• www.emedicine.net• www.medscape.net• www.familydoctor.com• www.nlm.com• www.kidhealts.com• www.wrongdiagnosis.com• http://www.webmd.com/default.htm