Oleh: Firman Liang - Universitas Brawijaya

142
1 Kumpulan Puisi Pantai Ngobaran Oleh: Firman Liang Kekhawatiran menghilang dengan awan hitam, Hati ku terbuka lebar seperti jendela atap. berjalan melalui sawah yang lebat, bersinar pantai indah yang ku lewat. Lihatlah,pantai Ngobaran! Samudra melampirkan seluruh angkasa, hanya Kaki langit bisa pisahkan mereka. Gelombang menghantam karang di bawah, rasakan angin laut tinggal sudah. Laut yang luas bawa rasa yang puas, saat kembali ke kenyataan yang buas, Lihat lagi,pantai Ngobaran! Karena pemandangan yang unik cukup menarik, Pasti akan menenangkan pikiranku yang panik, Untuk pulang masih terlalu gasik, Tolong angin bawa rinduku ke gadis yang asik.

Transcript of Oleh: Firman Liang - Universitas Brawijaya

1

Kumpulan Puisi Pantai Ngobaran

Oleh: Firman Liang

Kekhawatiran menghilang dengan awan hitam,

Hati ku terbuka lebar seperti jendela atap.

berjalan melalui sawah yang lebat,

bersinar pantai indah yang ku lewat.

Lihatlah,pantai Ngobaran!

Samudra melampirkan seluruh angkasa,

hanya Kaki langit bisa pisahkan mereka.

Gelombang menghantam karang di bawah,

rasakan angin laut tinggal sudah.

Laut yang luas bawa rasa yang puas,

saat kembali ke kenyataan yang buas,

Lihat lagi,pantai Ngobaran!

Karena pemandangan yang unik cukup menarik,

Pasti akan menenangkan pikiranku yang panik,

Untuk pulang masih terlalu gasik,

Tolong angin bawa rinduku ke gadis yang asik.

2

MIMPI

Karya : Arteezy

Setelah badai, hari pun cerah.

Tak kala matahari berangsur-angsur menghilang.

anganku masih kosong.

Aku terus bermimpi tentang masa depan.

Cemas akan masa depan.

Kutahu,tak satupun titik tujuan.

Kemana bayangan akan kubawa?

Kemana langkah akan bertepi?

Kemana hidup akan berlabuh?

Di sini,aku masih bermimpi.

3

Temani kamu selamanya

Karya : Eki

Angin berkata ada kenangan di awan,

Awan mengatakan bahwa angin simpan masa lalu,

Suara Guzheng berbunyi, hujan menamani nona,

Hujan jatuh di Gaunnya juga.

Gang panjang menunggu cerita selanjutnya,

Berapa kali lewati dapat ganti sekali bertemu,

Bukan aktor tapi sudah masukkan permainan,

Tidak perlu banyak kalimat bisa mengerti artinya,

Pikiran petualangan kamu saya akan bantu kamu menjadi,

Menemani kamu sampai rambut hitam berubah menjadi

rambut putih.

Laut dalam dan ikan saling berpelukan,

Gunung dan paviliun kesepian saling mengandalkan,

Galaksi berwarna-warni, cahaya lilin sangat hangat,

Spot rumah tua sudah memudar,

Jalan panjang menunggu mimpi untuk bangun lagi,

beberapa kalimat mengukir tanda seumur hidup,

Bukan literati tapi mengambil pulpen tanpa sadar,

4

Tuliskan judul untuk kehidupan ini dan tuliskan akhir cerita

kita,

Saya menghargai Kesedihan dan senyummu,

Menemani kamu dari kekanak-kanakan sampai mengenakan

gaun pengantin.

一世奉陪

风说云里有回忆

云说风里存往昔

琴音起,雨伴伊

濡染衣衫裙裾

幽长石巷待故事延续

几次擦肩能换一次相遇

皆非戏子却早已入戏

无需言语无忧词不达意

你冒险的梦我都参与

奉陪你从青丝到白头

深海与游鱼相拥

5

青山与孤亭相依

星河澜,烛曳暖

淡去朱楼旧斑

寂寥长街等浅梦复醒

几声细语刻下一生印记

皆非墨客却不觉提笔

为此生赋题谱下你我结局

你的颦笑我都珍惜

奉陪你从童稚到嫁衣

6

JANGAN MENYERAH

Elaine

Jangan menyerah temanku.

Jangan pernah kehilangan harapan.

Selalu beriman,

Engkau akan bisa melewati semua.

Ujian akan berlalu,

Seperti yang pernah mereka lakukan.

Hanya bersabarlah,

Mimpimu akan menjadi kenyataan.

Jadi tersenyumlah,

Kau akan lewati rasa sakitmu.

Tahun itu akan berlalu,

Dan kekuatan akan kau dapatkan.

7

Kasih sayang

---fiona---

Bintang adalah matamu

Kasih sayang·

Yang begitu jelita

Cobalah kau ceritakan

Apa yang kau pandang?

Matahari adalah senyumanmu

Kasih sayang

Yang begitu manis

Cobalah beritahukan

Kau senyum untuk apa?

Sinar adalah hatimu

Kasih sayng

Yang begitu hangat

Cobalah kau ceritakan

Kemana hatimu sekarang?

Laut adalah pelukanmu

Kasih sayng

Yang begitu luas

Cobalah betitahukan

Siapa yang engkau nantikan?

8

Angin adalah cintamu

Kasih sayng

Yang begitu lembut

Cobalah kau ceritakan

Siapa yang kau cintai?

9

RINDU

JIAJIA LI

Saya beruntung,orang yang saya cintai telah menjadi kekasih saya.

Musim gugur kami mengangkat daun bersama.

Musim panas kami berjalan di tepi sungai bersama.

Sekarang kami memiliki lebih sedikit waktu bersama,

Waktu pemisahan yang lama.

Saya semakin merindu hari-hari yang kamu mendampingi saya

Setiap pagi,

Saya melihat keluar dari balkon ke utara,

Apakah kamu masih mengingat bunga mawar yang kita tanam

bersama?

Siap tidur,

Pikirkan <Xizhou Qu> :

“Apakah angina selatan akan berbelas kasih dan membawa kita kembali ke Pulau Barat – setidaknya dalam mimpi? ”

我是幸运的,我爱的人成为了我的爱人

秋天我们一起拾落叶

夏天我们一起在河边散步

如今我们聚少离多

10

越发怀念那些日夜相随的日子

每天清晨

我都会在露台上向北方远望

不知你望向南方时是否想起我们栽下的玫瑰

将睡

又想起《西洲曲》

“南风知我意,吹梦到西洲。”

11

MENGINGAT DIKAU

Matamu Melalui mata Anda, dilihat hutan. Ada danau yang tenang, Tidak tahu siapa pemburu itu, mengganggu rusa Anda Tapi rusa itu, itu mengganggu hatiku. Danau yang tenang penuh dengan riak. Melihat itu, ikan kecil di danau sudah dekat. Saya ingin menjangkau dan bermain dengan mereka. Tapi takut mengganggu danau, Oh Melihat ke belakang, Anda disana, Melihat pemandangan danau kecil itu dan tertawa. Tapi tidak tahu Anda telah menjadi lanskap untuk orang

lain. Oh Meskipun dekat, Tetapi di luar jangkauan. Jangan tertawa oleh seorang Rambut putih dan pakai bunga

tua,Karena bunga desa tidak pernah kalah sampai bertahun-

tahun.

John Yimin lin

12

MENCINTAMU SELAMANYA

--louise--

Ketika gunung menjadi tanah

Ketika sungai berhenti mengalir

Ketika seluruh dunia hilang

Saya tidak bisa dipisahkan dengan kau

Ketika matahari tidak terbit

Ketika semua bunga layu

Ktika musim tidak ganti lagi

Saya tidak bisa dipisahkan dengan kau

Aku mencintaimu selamanya

Tak bermusim

Tak berwaktu

Shiting Zheng

13

Kami telah berusaha keras

Kami telah berusaha keras,

Kami belajar berbicara sejak masih bayi.

Kami telah berusaha keras,

Kami belajar berlari pada masa kanak-kanak.

Kami telah berusaha keras,

Kami belajar berpikir pada masa remaja.

Kami telah berusaha keras,

Kami belajar bertahan pada masa depan.

Kami terus belajar,

Kami telah berusaha keras.

如果有来生

如果有来生,我想做一支钢笔

14

通勤时记录事项

烦恼时倾诉不安

哪怕你在为谁写着情诗

也有我分享你这一世的温柔心事

如果有来生,我想做你的无名指

陪你弹琴也陪你喝酒

为你洗衣也为你做饭

等到有一天我被戴上了戒指

我会知道你有了幸福

以及,我会陪你一生一世

下辈子

做路过你的一阵风吧

温柔宁静的傍晚

我终于可以把你拥抱

15

Kehidupan Setelah Kematian

Karya: Mia

Jika ada kehidupan setelah kematian

Jika ada kehidupan setelah kematian, aku mau

memjadi pena

Catat hal-hal waktu Kau bekerja

Mengaku gelisah waktu kau kesulitan

Bahkan jika kau sedang menulis puisi cinta untuk

siapa

Aku berbagi kelembutan hidup kau juga.

Jika ada kehidupan setelah kematian,aku mau

menjadi jari manismu

Menemani kau bermain piano juga menemani kau

minum

Mencuci pakaian untuk kau juga memasak untukmu

Sampai suatu hariaku dipakai cincin

Aku akan tahu kau memiliki kebahagiaan

16

Dan, aku akan menemanimu selamanya.

Kehidupan selanjutnya

Jadilah hembusan angin yang kau melewati

Malam yang lembut dan tenang

Akhirnya aku bisa memelukmu.

17

Jatuh Cinta

NAGA

orang yang saya suka

Jatuh cinta padamu, aku punya senyum di wajahku.

Jatuh cinta padamu, hatiku penuh pelangi

Tahun-tahun mendatang hanya bersedia berjalan bersama Anda

Jangan pernah melupakan sumpah cintamu

Apakah itu bunga pir

Masih bunga persik

Jangan pernah mengubah niat awal Anda

Saya jatuh cinta dengan Anda dan saya menemukan mimpi cinta muda.

Jatuh cinta padamu, hatiku seratus berubah kelembutan

Saya hanya akan bermimpi memimpikan Anda di masa depan.

18

Bertemu Dengan Sayangku

Karya: Nalotro

Sayang datang dari surga Pada malam bulan muda Mabuk roman kecantian anda

Serasa ingin mencinta sepanjiang masa

Gunung Huashan

Karya Nalotro

Gunung Huashan sangat megah Angin mendesing awan bergulung Seperti berjalan ke puncak

Penuh terjal dan batu panjang.

19

INDONESIA

Nina

Di Indonesia

Aku pernah lihat matahari menembus hutan

Taburkan cahaya

Jatuh ke badanku,rambutku,tanganku

Kucoba tangkapnya,tapi itu hanya usaha sia-sia.

Aku pernah lihat matahari terbit yang megah

Indah tapi dekat malam,dekat kesepian

Megah campur kesayangan

Musim hujan Indonesia campur gaya berbeda

Masalah semua dicuci hujan

Musim kemarau Indonesia campur perasanan berbeda

Itulah keringat bergirah ngalir

Bergairah…

Kesepian…

Keamanan…

Kerusuhan…

Dan kata yang lain

Tentang semuanya Indonesia

Simpan di dalam hati

Menjadi ingatan bagus

20

《归途》/Tami

夕阳渐落,

染红了天边的云彩。

黄牛驮着它的小伙伴,

踏上了归家的征途。

伴随着小伙伴的笛声,

影子渐行渐远;

只留下笛声在风的耳旁,

轻声诉说归途的乐趣。

PERJALANAN PULANG

Matahari terbenam turun yang perlahan-lahan,

Awan menjadi merah sedikit demi sedikit di ujung bumi.

Lembu mendukung temannya sedikit,

Melalui perjalanan pulang.

Dengan suara suling teman sedikit,

Bayang-bayang berangsur-angsur menjadi panjang dan

hilang;

Hanya meninggalkan suara suling di telinga angin,

Bisikan menyenangkan perjalanan pulang.

21

PERGI UNTUK PULANG

Matahari terbenam mengantarku pergi

Keluarga menungguku untuk kembali

Saya secepat panah ketika kembali

Saya selambat siput ketika pergi

Selangkah setiap lihatlah kembali belakang

Orang tua enggan meninggalkanku

Ranjang depan ada cahaya bulan.

Pikirku adalah kabut di tanah.

Angkat kepalamu lihatlah bulan di angkasa.

Turunkan kepalaku dan rindu rumah.

22

KERIUHAN KOTA, KEINDAHAN LAUT DAN

KETENANGAN GUNUNG

Karya: Nalotro

Saya sudah tinggal di Indonesia selama

sepuluh bulan. Saya sudah jalan-jalan ke banyak

tempat., seperti ke kota, laut, pulau dan gunung.

Pertama, saya pergi ke Kepulauan Seribu

dengan teman-teman. Kami naik perahu ke pulau

tersebut. Kepulauan Seribu ialah sekelompok pulau

yang terdiri atas banyak pulau kecil. Di sana, warna

lautnya biru dan di tempat yang dangkal, airnya

berwarna hijau muda. Di kepualuan seribu, kami

sudah pergi snorkeling. Itulah pertama kalinya saya

melihat dunia bawah laut. Banyak ikan laut yang

indah dan serangkaian karang berwarna. Meskipun

saya memiliki perasaan kagum, saya tidak berani

menyelam. Saya hanya berani mengambang di laut

untuk menyaksikan pemandangan indah di bawah

laut. Kami juga mengadakan pesta api unggun,

23

makan ikan bakar, dan pergi menemui lumba- lumba

dan penyu pada hari berikutnya.

Tempat kedua yang saya kunjungi ialah kota

Bandung. Saya pergi ke Curug Cimahi. Curug

Cimahi terletak di bawah gunung Tangkuban

Perahu. Di sana ada beberapa curug. Curug pelangi

ialah salah satunya. Curug pelangi lebih kurang dua

puluh meter tingginya. Ketika sinar matahari

mengenai curug, tampaklah pelangi di bawah curug.

Saya juga sudah pergi ke Wisata Outbound

Ciwangun. Di dalam Wisata Outbound Ciwangun,

ada beberapa Curug. Sayangnya, saat itu musim

kering, jadi hanya ada dua curug saja yang

memancarkan air. Saya berjalan jauh sampai sana

dan melihat airnya yang jernih. Di sepanjang jalan,

saya mengikuti arah aliran air dan mendengarkan

suaranya. Pada hari yang sama, saya pergi ke

Sudirman untuk makan santapan China. Di sana,

saya bisa makan daging babi.

24

Saat liburan Halloween, saya pergi ke

Semarang, Malang dan Yogyakarta. Di Semarang

saya pergi ke Lawang Sewu. Lawang Sewu ialah

awal mula keberadaan Kereta Api Belanda di

Indonesia. Lawang Sewu adalah sebuah museum

yang terdiri atas banyak ruang dan pintu. Di sana,

ada banyak gambar dan banyak peninggalan sejarah.

Lalu saya pergi ke Ikan Bakar Cianjur. Restoran

ikan bakar Cianjur di Semarang sudah lama menjadi

makanan terbaik di Indonesia dan harganya tidak

mahal. Rasa sop iga babi agak asin. Selain itu,

gurami ikan bakar memiliki empat jenis saus. Rasa

favorit saya ialah pedas dengan daging yang renyah

dan empuk di bagian luarnya, dan tulang yang

renyah. Santapan kaki ayam panggang dan ayam

goreng memiliki rasa yang kuat. Dagingnya pun

mudah dipisahkan dari tulangnya. Santapan lain

dengan rasa yang mewah adalah nasi liwet yang

dimasak dengan ikan laut. Nasi ini memiliki aroma

seafood yang diolah dari ikan yang segar. Setelah

25

itu, saya pergi ke Sam Poo Kong untuk menyaksikan

patung Zheng He.

Di Malang, saya pergi ke Wendit

Recreational Park. Di sana, ada taman air yang

sangat murah harganya. Saya bermain di taman air

seharian, kemudian saya duduk diam untuk

menonton seseorang yang melakukan konser.

Setelah itu, saya pergi ke Gunung Bromo. Saya

menyewa mobil dari Malang ke sebuah kota kecil di

lereng gunung Bromo. Sesampainya saya di sana,

saya mengganti kendaraan dengan sepeda motor

untuk sampai ke kawah Bromo. Untuk menyaksikan

matahari terbit, saya harus memulai perjalanan di

malam hari. Walaupun udara di sana sangat dingin,

saya hanya mengenakan tiga baju. Ada banyak

orang menunggu matahari terbit di gunung. Saya

menunggu selama dua jam, tetapi karena ada banyak

awan di langit, saya tidak bisa melihat keindahan

matahari terbit seperti yang saya harapkan. Jalan di

sekitar gunung sangat dipenuhi oleh banyak mobil

26

yang berbaris. Untungnya, saya memilih sepeda

motor dan saya tidak terhalang oleh baisan

kendaraan itu. Jalan di gunung curam. Paman yang

mengendarai sepeda motor memiliki hati yang baik.

Ketika dia melihat saya kedinginan dan menggigil,

dia meminjamkan saya baju. Setelah kami

memasuki lautan pasir, sudah ada banyak mobil di

jalan. Karenanya, banyak butiran pasir yang

berterbangan dan terhirup oleh saya. Bahkan dengan

penutup hidung pun, masih ada pasir yang masuk ke

hidung saya. Walaupun begitu, saya naik jauh ke

atas dengan mengendarai kuda, lalu naik tangga

panjang ke kawah. Kondisi saat itu sangat ramai,

dan bau belerangnya tajam. Ditambah lagi, ada asap

tebal di kawah. Permukaan gunung Bromo seperti

permukaan bulan. Anda juga bisa melihat

kerumunan wisatawan yang menyusuri gunung

untuk sampai ke kawah. Saat itu sudah tengah hari,

saya naik kembali ke Shahai dan menemui

pengendara sepeda motor untuk memintanya

27

membawa saya kembali ke kota. Sepanjang

perjalanan, saya melihat sisi gunung yang dipenuhi

dengan tebing yang sangat dalam. Saya merasa

sangat takut. Saya tidak melihatnya di hari

sebelumnya karena saya naik gunung pada malam

hari. Setelah kembali ke kota, saya menemukan

mobil yang membawa saya naik gunung dan

kembali ke Malang. Sepanjang jalan, saya melihat

perbukitan dengan sawah yang sangat curam. Saya

mengagumi masyarakat Indonesia yang mampu

membangun sawah securam itu.

Lalu, saya pergi ke Yogyakarta. Di sana, saya

mengunjungi Borobudur. Dalam hati saya,

Borobudur adalah tempat suci untuk dikunjungi,

dikagumi dan dihargai, tetapi di sana saya melihat

banyak orang memanjat candii tersebut untuk

berfoto. Saya juga melihat banyak patung dan ukiran

rusak yang sedang diperbaiki dengan semen. Saya

mengagumi karya nenek moyang rakyat Indonesia

dalam membangun candi Borobudur dengan seni

28

ukiran yang terpelihara dengan baik. Pahatan di

dinding candi menunjukkan kemakmuran pada

zaman itu dan juga keterampilan yang

mengagumkan dari pengrajin pada zaman itu.

Selain itu, saya pergi ke Bogor untuk

mendaki Gunung Gede, sebuah gunung berapi yang

relatif primitif. Saya membeli tiket untuk mendaki

gunung itu dari bagian belakang gunung tersebut.

Gunung Gede tidak bisa dicapai dengan

mengendarai mobil seperti ke gunung Bromo. Saya

harus mendaki melalui hutan untuk mencapai

puncak. Jalan-jalan di hutan sangat terjal dengan

udara yang sangat lembab sehingga membuat

jalannya dipenuhi dengan lumpur. Tanahnya pun

dipenuhi dengan banyak akar dan kerikil. Karena

saya membawa banyak makanan dan minuman dan

jalan di gunung itu curam, saya cepat merasa

kelelahan di tengah perjalanan. Kemudian, saya

pergi ke kemah dengan rekan tim saya untuk

beristirahat di sana. Kami pun memasak sendiri di

29

sana. Keesokan harinya, saya melanjutkan

perjalanan dengan kondisi jalan yang semakin lama

semakin curam. Tidak ada hutan hujan tropis di

sana, tetapi padang rumput dan hutan kecil yang

terlihat mirip dengan Dataran Tinggi Alpine. Saat

itu tengah hari, tetapi saya tidak bisa melihat

matahari. Setiap kali angin bertiup, saya bisa melihat

kabut putih bergulir. Saya belum pernah melihat

kabut yang begitu tebal dan tidak pernah sedekat itu

dengan kabut. Berjalan di padang rumput, saya

melihat sungai kecil dan sangat senang menikmati

air itu. Kemudian, kabut tiba-tiba menjadi sangat

tebal dan hujan pun turun. Saya memakai jas hujan

dan memasuki semak untuk terus mendaki. Setelah

melewati semak, saya akhirnya mencapai kawah

Gede, yang tingginya hampir tiga kilometer. Saya

tidak tahu itu kawah pada saat itu, karena kabutnya

terlalu tebal dan semua kabut putih ada di depan

saya. Ketika senja menyingsing, kabut pun mulai

menghilang sehingga saya mampu melihat kawah di

30

bawah. Saya merokok di beberapa tempat dan bisa

mencium bau belerang. Disamping itu, saya juga

dapat menyaksikan matahari yang terbenam di

puncak gunung. Pemandangan itu sangat

spektakuler. Kemudian, saya bernyanyi dari sisi lain

gunung Gede ketika menyaksikan matahari

terbenam. Banyak kerikil di sepanjang jalan, dan di

sisi ini kondisi jalan sangat curam sehingga saya

tergelincir beberapa kali. Ada juga tebing vertikal di

beberapa bagian yang membuat Anda harus

memegang tali dan meluncur perlahan ke bawah.

Karena hari sudah gelap, kami menggunakan lampu

karena jarak pandang yang sangat terbatas. Hal ini

menyebabkan kami harus menghabiskan waktu

setengah jam untuk sampai ke sana. Kemudian, saya

pergi ke posisi antara Gunung Gede dan Gunung

Pangrango, tempat saya berkemah semalam. Saya

berencana untuk mendaki Gunung Pangrango

keesokan harinya, tetapi sayangnya saya harus turun

karena persediaan bekal saya yang tidak cukup.

31

Sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan

perjalanan itu karena bahu dan kaki saya yang terasa

sangat sakit. Saya membutuhkan waktu lama untuk

keluar dari hutan. Meskipun sangat menantang dan

melelahkan, perjalanan itu sangat berharga bagi

saya. Saya tidak mendapatkan sinyal ponsel di

hutan, sehingga saya mengabari keluarga saya

setelah saya keluar dari hutan. Satu-satunya

penyesalan saya adalah bahwa saya tidak melihat

matahari terbit di gunung berapi Pangrango.

32

YOGYAKARTA DAN MALANG YANG

MEMESONA

Karya: Artezy

Pada awal tahun baru ini, saya melakukan

perjalanan dengan teman-teman dari Jakarta ke

Yogyakarta dan Malang. Rencana awalnya adalah

terbang pada pukul 7 malam, tetapi karena

keterlambatan pesawat selama satu jam dan waktu

tunggu sebelum lepas landas selama setengah jam,

saya pun tidak tepat waktu untuk sampai di Jakarta.

Setelah tiba pada pukul 10 malam, terdapat

kesalahan yang dilakukan agen perjalanan yang

menyebabkan kami baru bisa tiba di tempat

penginapan pada pagi hari.

Keesokan harinya, kami memulai perjalanan

pada pukul 8 pagi. Sopir membawa kami ke Candi

Borobudur. Cuacanya tidak begitu mendukung

perjalanan itu. Kami hanya mengunjungi Borobudur

kurang dari dua jam, karena hujan lebat. Kami

33

terpaksa harus beranjak dari tempat itu menyusuri

pasar yang menjual banyak suvenir seperti ukiran

kayu, pakaian, dan banyak makanan ringan,

minuman dan sebagainya.

Pada siang hari, kami pergi ke warung lokal

atas rekomendasi sopir kami dan mencoba banyak

hidangan lokal khas Yogyakarta. Pada sore hari,

kami pergi ke Pantai Parangtritis dan berharap untuk

menyaksikan matahari terbenam, tetapi karena cuaca

selalu berawan, kami tidak berhasil

menyaksikannya. Ketika kami membahas makan

malam, kami meminta supir untuk membawa kami

ke restoran makanan laut setempat. Di sana, kami

memesan sup miso.

Pada hari ketiga perjalanan di Yogyakarta,

kami memesan tiket kereta api dari Yogyakarta ke

Malang di pagi hari, jadi kami berangkat dengan

mobil lebih awal di pagi hari. Pada hari itu, kami

pergi ke Hutan Pinus Pengger yang menyuguhkan

pemandangan yang indah. Walaupun begitu, karena

34

hujan saya tidak bisa mendapatkan kenangan yang

indah di tempat itu. Pada sore hari, kami bergegas ke

Pantai Ngobaran. Cuacanya saat itu adalah cuaca

terbaik dalam perjalanan saya. Cuacanya cerah,

ombaknya besar dan pemandangan pantainya lebih

indah dari Pantai Parangtritis. Pantai ini termasuk

serangkaian pantai yang terhubung satu sama lain

yang sedikit terpisahkan oleh beberapa tebing.

Cuaca cerah dan lingkungan yang indah membuat

orang merasa sangat bahagia berada di sana.

Kami naik kereta pada malam hari.

Pengalaman ini tidak sama dengan pengalaman di

kereta yang berkelas bisnis karena kami harus duduk

di kursi yang saling berhadapan dan berjarak sempit

sehingga kami tidak dapat bersantai. Ditambah lagi,

suara dari pintu kereta yang sangat mengganggu

ketika munculnya guncangan. Setelah sekian lama

bersabar dengan ketidaknyamanan itu, kami pun

tiba di Malang.

35

Kami tiba di sana pada pukul 8 pagi. Setelah

berbincang dengan pemandu wisata Gunung Bromo,

kami akan dijemput di tempat penginapan pada sore

hari. Untuk menghabiskan waktu sebelum ke

Gunung Bromo, kami sarapan terlebih dahulu,

menikmati secangkir kopi, memanjakan diri kami di

tempat pijat, dan menyantap makan siang kami

restoran Jepang terdekat.

Pada malam hari, saya pergi ke Gunung

Bromo. Saya sampai di kaki Gunung Bromo pada

pukul 8 pagi. Kawahnya sangat berasap dan saya

tidak bisa melihat apa pun di dekat kawah.

Pemandangan dekat Gunung Bromo juga sangat

Indah. Rasanya seperti berada di tempat yang tinggi

dengan pepohonan yang berdaun lebar.

Pemandangan indah itu membuat saya sangat

bahagia.

36

JAUH DARI TANAH KELAHIRANKU

Karya: Eki

Ketika saya datang ke Indonesia, saya penuh

dengan harapan. Ini pertama kalinya saya naik

pesawat terbang ke negara lain. Selain itu, saya juga

harus tinggal dan belajar di Jakarta selama setahun.

Saya duduk di pesawat yang menuju Jakarta

dengan melihat tanah kelahiran yang semakin jauh

dari saya. Saya harus pergi ke kota yang jauh dari

Tiongkok. Saya tidak punya keluarga dan teman di

sana, tetapi saya percaya bahwa setiap perjalanan

tidaklah sia-sia. Saya akan mengalami beberapa hal

dalam proses ini, belajar sesuatu yang baru dan

menemukan teman baru.

Asrama saya berada di lantai ke-16 dengan

balkon sebagai tempat yang tepat untuk melihat

pemandangan. Anginnya sangat kencang dan cahaya

matahari sangat hangat. Jika kamu tidak takut

kulitmu bertambah gelap, kamu dapat berdiri di

37

balkon dengan teman sekamar kamu untuk minum

dan mengobrol.

Pemandangan malam Jakarta juga indah

sekali. Jika hujan tidak terlalu deras, balkon jarang

basah oleh hujan. Kadang-kadang, beberapa burung

akan terbang ke balkon saya untuk bersembunyi dari

hujan. Angin di balkon sangat kencang. Jika kamu

sudah mencuci rambutmu, kamu bisa datang ke sini

untuk mengeringkan rambut karena kencangnya

tiupan angin. Pakaian pun dapat kering dengan cepat

sehingga saya tidak perlu merasa khawatir

kehabisan pakaian pada musim hujan. Meskipun

begitu, karena tiupan angin yang kencang, kaus kaki

saya sering beterbangan di balkon. Karenanya, saya

sering membeli banyak kaus kaki baru.

Ketika saya melihat keluar dari balkon,

gedung asrama kami dikelilingi oleh banyak rumah

yang tidak menjulang tinggi. Bangunan bertingkat

banyak berada di pusat kota. Sebagian besar

bangunan di sana adalah mal. Mal yang paling

38

sering saya kunjungi adalah Mal Taman Anggrek,

Central Park dan Season City. Ada banyak barang di

sana, di mana saya bisa membeli pakaian, peralatan

rumah tangga, peralatan belajar dan kebutuhan

sehari-hari. Saya juga bisa makan, menonton film,

bermain game dan berbelanja di pasar swalayan.

Ada banyak makanan di mal, seperti masakan

Korea, Jepang, Eropa dan Tiongkok dengan rasa

yang sangat memanjakan lidah. Saya juga tidak

perlu mengeluarkan banyak uang untuk menonton

film. Saya sangat senang karena film-film tersebut

belum dirilis di Tiongkok. Saya sudah menonton

tiga film dengan teman-teman saya. Karena film itu

bagus dan harganya tidak mahal, saya ingin sekali

untuk sering menghabiskan waktu untuk menonton

film.

Saya suka pergi ke pasar swalayan dengan

teman-teman saya untuk membeli bahan makanan

dan kembali ke asrama untuk memasak sebuah

hidangan dari bahan tersebut. Akhir-akhir ini, saya

39

membuat sayap ayam dengan minuman bersoda.

Saya pikir itu luar biasa karena saya menambahkan

minuman bersoda yang berwarna biru sehingga

sayap ayam yang saya masak berwarna hijau.

Teman-teman di Tiongkok saya berpikir itu adalah

hal yang sangat menarik. Meskipun warnanya

berbeda dari sayap ayam biasa, rasanya hampir sama

dan tentunya lezat.

Saya khawatir ketika saya datang ke Jakarta

karena level bahasa Inggris dan bahasa Indonesia

saya tidak terlalu tinggi. Saya khawatir tidak bisa

berkomunikasi dengan orang Indonesia. Saya masih

ingat pertama kali saya pergi ke pasar swalayan

untuk membeli barang-barang dengan teman-teman

sekelas saya. Kami menggunakan aplikasi Google

Translate untuk mencari tahu apa yang ingin kami

beli, kemudian bertanya kepada staf di sana.

Beberapa kata keliru diterjemahkan oleh aplikasi itu

sehingga sering kali, staf di sana tidak dapat

memahami ucapan kami. Kami pun tetap saja

40

berbicara, tanpa mengengetahui makna dari kata-

kata yang kami ucapkan. Pada akhirnya, kami hanya

bisa memberi tahu mereka apa yang ingin kami beli

dengan menunjukkan gambar. Proses membeli

barang sangatlah sulit dan memalukan, tetapi hal itu

harus kami lalui. Kami sadar bahwa kami perlu

banyak melakukan latihan berbicara untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa kami.

Pengalaman di asrama juga sangat

menyenangkan. Ada kolam renang di sebelah

asrama kami. Saya bisa melihat banyak orang asing

berenang dengan sangat bersemangat. Tetapi karena

saya tidak bisa berenang, saya hanya bisa

menyaksikan mereka saja. Berenang pada saat cuaca

panas terlihat seperti hal yang terbaik untuk

dilakukan. Setelah makan malam, saya dan Louise

biasanya bermain tenis meja di lantai pertama.

Hanya ada satu meja tenis meja di lantai pertama,

tetapi ada tiga meja biliar. Jadi ada lebih banyak

41

orang bermain biliar. Selama bermain, saya bertemu

banyak teman Indonesia yang suka bermain tenis

meja juga. Kami bermain dan mengobrol bersama.

Teman-teman Indonesia sangat baik hati dan

menarik dan mereka mengajari kami bermain biliar

dengan sabar. Teknik tenis meja antara saya dan

Louise juga meningkat dari hari ke hari. Ada pusat

kebugaran di sebelah ruang penatu. Walaupun

begitu, karena saya tidak begitu kuat menggunakan

alat-alat tersebut, saya dan teman-teman hanya bisa

menggunakan treadmill untuk berolahraga. Olahraga

membuat tubuh kami lebih kuat dan sehat sehingga

saya sangat suka melakukannya di Binus Square.

Cara pengajaran di sekolah juga sangat

menarik. Kadang-kadang, kami bernyanyi, menari

dan bermain game di kelas. Kmai juga terkadang

menyanyikan lagu anak bersama-sama di kelas.

Saya berpikir bahwa bernyanyi itu sangat

menyenangkan. Disamping itu, ada banyak jenis

permainan yang dilakukan di kelas, seperti

42

menggambar, menebak gambar untuk bercerita, dan

membuat kalimat. Sekolah juga mengatur banyak

kegiatan untuk kami, seperti membiarkan kami

belajar memasak masakan Indonesia tradisional di

dapur sekolah, dan bekerja sama dengan siswa

Indonesia untuk menyelesaikan pameran, serta

berpartisipasi dalam kegiatan puisi Indonesia.

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini,

saya telah bertemu banyak teman baru. Ini tidak

hanya akan melatih kemampuan berbicara kami,

tetapi juga memungkinkan kami untuk memahami

budaya Indonesia dan memperkuat kemampuan

kerja sama kami.

Saya telah tinggal di Indonesia hampir

setahun. Saya sangat terkesan dengan kelezatan dari

makanan Indonesia seperti sate, bakmi, gado-gado

dan banyak makanan lainnya. Selain itu, saya

terkesan dengan pengalaman berjalan-jalan ke

berbagai kota lainnya.

43

Tidak lama setelah datang ke Indonesia,

kampus mengadakan acara “Perjalanan Selamat

Datang”, dan kami menghadirinya bersama

mahasiswa pertukaran pelajar dari semua kelas.

Kami pergi ke Kepulauan Seribu. Pada saat itu, saya

melihat laut untuk pertama kalinya, jadi saya tidak

akan melupakan pengalaman itu. Saya melihat laut

yang berwarna hijau kebiru-biruan yang sangat

bersih dan indah. Hal itu membuat pengunjung ingin

mencapai laut yang lebih dalam.

Kami pergi ke dua pulau kecil lainnya pada

sore hari. Kami bisa melakukan snorkeling di tengah

perjalanan. Semua orang bersenang-senang di air.

Orang dapat melihat beberapa biota bawah laut.

Saya merasa bahwa alam sangat indah.

Kami telah mengambil banyak foto di pulau

itu. Pemandangan indah telah menjadi latar belakang

yang sangat bagus. Saya menganggap para

pengunjung seperti daun hijau dengan

44

pemandangannya sebagai bunga. Suatu kombinasi

yang sangat menakjubkan.

Ketika matahari hampir terbenam, kami

mencapai pulau kedua. Saya memandangi langit

yang berwarna jingga dengan dikelilingi oleh sinar

keemasan matahari. Kemudian, matahari perlahan

berubah menjadi merah, dan langit perlahan menjadi

ungu. Pemandangan itu indah sekali sehingga saya

segera mengambil foto.

Kami kembali ke rumah di malam hari. Kami

pergi ke rumah teman-teman dari Indonesia untuk

bermalam dan bermain game bersama. Kami juga

mengajari teman-teman Indonesia untuk

menyanyikan lagu- lagu Tiongkok. Saya berpikir

bahwa banyak orang Indonesia dapat menyanyikan

"Qing Fei De Yi". Lagu ini sangat bagus dan sangat

terkenal di Indonesia. Saya pikir orang Indonesia

sangat pandai bernyanyi.

Semester baru pun telah tiba. Di kelas kami,

hanya saya dan Louise yang pergi berlibur. Kami

45

bertemu dengan seorang teman dari Tiongkok juga

dan bertemu dengan seorang teman Indonesia

bernama Joyce yang tinggal bersama kami. Saya

tidak bisa naik sepeda sehingga Joyce berjalan

dengan saya di pulau tersebut dari Selatan ke Utara,

dan dari Barat ke Timur. Joyce dapat berbicara

dalam bahasa Mandarin, jadi kami berkomunikasi

dengan lancar. Kami berempat makan bersama,

menyaksikan keindahan laut bersama, menyaksikan

matahari terbenam bersama, dan bermain air. Kami

berempat membuat kenangan yang menyenangkan.

Kami juga pergi ke Bandung. Di sana ada

teman kami dari Tiongkok. Teman yang tinggal di

Bandung membawa kami ke mal dan sebuah taman.

Ada banyak jenis bunga yang berwarna-warni di

taman tersebut. Warna favorit saya adalah biru

langit, karena warna itu dapat membuat suasana hati

saya sejernih langit. Kami mengambil banyak foto

sebagai kenangan yang tidak dapat kami temukan di

kota asal kami.

46

Bepergian ke Bogor juga sangat

menyenangkan. Saya pergi ke Bogor dengan tujuh

teman sekelas saya. Kami memesan sebuah vila

dengan lingkungan sekitar yang sangat baik. Ada

ayunan, kolam renang, kebun, paviliun dan kolam

ikan di vila itu. Kami melakukan barbeku di malam

hari. Setelah itu, kami bermain kartu bersama. Game

ini sangat menarik sehingga kami lupa waktu dan

bermain selama beberapa jam. Ketika kami lelah,

kami kembali ke kamar untuk tidur.

Kami juga pergi ke museum di Jakarta,

Taman Mini Indonesian Indah (TMII), Monas, Kota

tua, Ancol dan banyak lagi. Saya suka TMII, karena

ada banyak bangunan khas dan gaya yang berbeda

dari bangunan lain, yang membuat saya memahami

budaya dan sejarah Indonesia. Setiap bangunan

adalah simbol dari setiap daerah dan sangat

berharga. Saya juga suka Ancol. Saya pergi ke

akuarium bersama Louise. Akuarium memiliki

banyak ikan, ubur-ubur dan sebagainya. Saya suka

47

berjalan di terowongan, seolah-olah saya berada di

laut. Hewan-hewan di sana sangatlah imut seperti

ubur-ubur merah muda yang berukuran sangat kecil

dan indah. Saya masih ingin pergi lagi.

Saya senang dengan pengalaman saya di Jakarta.

Saya percaya bahwa akan ada pengalaman yang

lebih baik di masa depan.

48

BALI, PULAU PENUH KENANGAN

Karya: Elaine

Jika berbicara tentang kenangan yang paling

menarik saya, itu pasti pengalaman perjalananku di

Pulau Bali. Karena kami memiliki banyak liburan

semester ini. Pulau Bali adalah salah satu pulau

wisata paling terkenal di Indonesia. Pulau ini pun

belum pernah kami kunjungi sebelumnya. Jadi,

setelah berdiskusi, saya dan temanku memutuskan

untuk pergi ke Pulau Bali selama liburan ini.

Kami terbang pukul 12 pagi. Setelah

menempuh dua jam penerbangan, kami tiba di Bali

dengan sangat cepat. Kami merasakan antusiasme

kami di Bali ketika kami turun dari pesawat.

Meskipun berada di negara yang sama dengan

Jakarta, suhu di Bali jauh lebih tinggi. Matahari

yang terik pun menyambut kami di sana. Hal

pertama yang harus kami lakukan setelah tiba di

Bali adalah pergi ke hotel yang sudah kami pesan.

49

Kami memesan sebuah vila dengan dua kamar

dan kolam renang. Rumah ini bergaya bambu dan

dibalut dengan keindahan eksotis di setiap sudutnya.

Vila ini adalah rumah bambu dengan dua lantai yang

telah dirancang dengan cermat. Lantai pertama

adalah area terbuka tanpa pintu dan jendela. Kamar

tidur di lantai dua bisa ditutup, sehingga tidak perlu

khawatir saat tidur. Tempat favorit saya adalah

tempat tidur gantung putih di luar jendela kamar

tidur. Ketika bangun di pagi hari, saya bisa melihat

teras yang dipenuhi kabut. Kamar mandinya

terbuka, tetapi tetap bersih dan nyaman. Ada dua

kolam renang di seluruh area vila. Salah satunya

adalah kolam renang di sebelah restoran dan yang

lainnya terletak di luar ruangan. Ketika duduk di

kolam renang, kami bisa menikmati pemandangan

hutan yang sangat memanjakan mata. Saat melihat

hutan, teman saya berkata kepada saya, "Sangat

senang menjadi orang primitif." Saya sangat setuju

dengan sudut pandangnya. Meskipun kami dengan

50

cepat menemukan kekurangan menjadi orang

primitif, karena hutannya sangat lembab dan

ruangan yang dipenuhi dengan uap air. Di malam

hari, berbagai binatang kecil akan datang

menghampiri kami melalui ambang jendela kami.

Meski ada kekurangan, saya tetap sangat

menyukainya, karena vila ini membuat saya merasa

sangat dekat dengan alam. Ini adalah vila favorit

saya di Bali. Itu adalah harta karun yang perlu

dikunjungi, walaupun jaraknya yang relative jauh

bagi wisatawan. Vila ini penuh dengan lampu

gantung yang fantastis dan deretan lampu kecil.

Ketika cahaya redup, rasanya seperti berada di

negeri dongeng.

Setelah check-in di vila, kami tidak sabar

untuk datang ke pantai dekat hotel. Pantai Ini adalah

area yang tenang di Bali, karena minimnya keriuhan

di area hotel kelas atas, hanya suara ombak yang

keras. Kolam renang pribadi alami adalah pilihan

terbaik bagi kami untuk menghilangkan penat

51

setelah perjalanan yang melelahkan. Segala

permasalahan kami tenggelam dalam air ketika

suara ombak dari kejauhan tiba-tiba datang

menghampiri kami. Kedengarannya seperti lagu

pengantar tidur yang indah sambil menikmati

terbenamnya matahari. Kami berpikir bahwa ini

adalah awal dari kebahagiaan kami dalam perjalanan

ini.

Selain menikmati pemandangan alam yang

indah, kami tidak lupa untuk mengalami adat

istiadat lokal Bali. Pasar seni Ubud adalah pilihan

pertama kami. Ini adalah pasar seni tertua di Bali.

Jadi, keesokan paginya kami tiba di Bali, kami

memutuskan untuk pergi ke sana. Karena

berhadapan dengan Candi Ubud, kami langsung

pergi ke pasar setelah mengunjungi Candi Ubud di

pagi hari. Lokasinya sangat cocok untuk wisatawan.

Pasar tradisional Ubud meliputi berbagai kios.

Penjualnya menawarkan barang-barang perak, batik,

ukiran kayu, barang-barang kulit dan cendera mata

52

tradisional Ubud. Tas kecil dari rotan dan

penangkap mimpi putih murni menarik banyak

wanita muda dan anak-anak. Barang-barang disusun

dengan sangat artistik. Teman-teman dan saya

menghabiskan pagi yang santai di sini dan membeli

beberapa suvenir. Kami berharap hadiah kecil ini

dapat dibawa kembali ke Tiongkok karena kami

ingin memberikannya kepada keluarga dan teman-

teman kami. Hadiah-hadiah ini tidak hanya

mewakili pemandangan alam Bali yang indah, tetapi

juga kenangan terbaik kami di Indonesia.

Pulau Penida benar-benar tempat yang paling

direkomendasikan di Bali. Pulau yang tidak

berpenghuni ini bukanlah pulau yang paling banyak

dieksplorasi, melainkan pulau yang paling indah di

Bali. Hanya dibutuhkan 30 menit dengan kapal

cepat dari Bali ke pulau ini dan transportasi nya

sangat nyaman. Kapal pertama berangkat pada pukul

7.30 dan kapal terakhir berangkat pada pukul 16.30.

Jadi, kami memilih untuk bepergian ke pulau itu

53

pada hari ketiga perjalanan. Di pulau ini, hanya ada

beberapa wisatawan Eropa dan Amerika dan kami

hampir tidak dapat menemukan orang Asia. Ketika

kami tiba di pulau ini, kami menemukan bahwa

pulau itu tidak memiliki rute perjalanan komersial,

dan bahkan tidak ada hotel. Hanya pemandangan

alam yang murni dan pulau yang sederhana. Ada

tebing dengan pagar pembatas di pulau itu dan

pantai berbatu yang dikelilingi oleh desiran ombak.

Ada juga tempat snorkeling di mana saya bisa

berenang dengan ikan iblis. Pengalaman

menakjubkan di Pulau Penida benar-benar sulit

untuk dideskripsikan. Saya suka warna air laut

Penida yang menyerupai batu safir. Selain itu,

pemilik toko persewaan mobil juga baik, karena hari

keempat kami mengambil foto terlalu lama, dan

hampir ketinggalan kapal yang terakhir di Penida.

Beliau terlihat sangat cemas. Bahkan , dia

berinisiatif untuk bertanya pada penduduk setempat

yang bisa segera membawa kami ke dermaga

54

dengan mengendarai sepeda motor. Ketika kami

meninggalkan pulau dengan kapal cepat, dia

berjabatan tangan dengan kami dan mengucapkan

salam perpisahan dengan senyum hangat.

Rencana kami untuk hari terakhir di Bali

adalah menikmati santapan yang lezat terakhir di

tepi pantai. Kami memilih bar yang disebut Rock

Bar dan berangkat ke bar tersebut sekitar pukul 4

sore. Jadi, kami mendapat kursi yang sangat bagus.

Pelayan mengatur tempat duduk kami tepat di tepi

pantai. Pada pukul tiga atau empat sore, matahari

terlihat sangat besar dan kami merasa sedikit

kepanasan. Jadi, pelayan menyediakan payung di

setiap meja. Kami memesan steak, sup, dan nasi

goreng untuk makan malam kami. Steak diasinkan

untuk waktu yang lama sebelum dipanggang.

Setelah dipanggang, steak itu dipotong-potong.

Aroma saus barbeku sangatlah menggoda kami.

Teman-teman dan saya sangat menyukainya. Di

antara semua jenis saus, selai kacang mengejutkan

55

saya. Rasanya sangat istimewa. Kami juga memesan

sup buntut. Pelayan mengatakan bahwa hidangan ini

adalah kebanggaan orang Indonesia. Rasa sup ini

sangat berbeda dari yang kami miliki di Tiongkok,

tetapi kami masih menyukai rasa segar sup yang

terbuat dari berbagai rempah. Kombinasi rempah-

rempahnya sangat seimbang. Nasi goreng telur dan

ayam goring adalah hidangan favorit saya. Teman

saya memakan nasi goreng kambing yang

direkomendasikan oleh staf restoran. Santapan itu

sangat lezat. Pemilik restoran mengatakan bahwa

nasi goreng daging kambing itu disediakan

musiman, jadi mungkin tidak ada saat kami datang

lagi. Penyesalan tiba-tiba muncul pada diri kami

ketika kami mendengar ini.

Setelah makan malam, untuk menghabiskan

malam yang terakhir di Bali, kami memesan dua

koktail dan banyak bir. Bir di Bali enak sekali. Bir

di sana disajkian dalam dua rasa yaitu lemon dan

jeruk. Semuanya enak. Duduk di pantai, kami

56

mendengar suara ombak menghantam bebatuan, dan

matahari terbenam pun muncul. Sinar matahari

keemasan, langit merah muda, samudra biru tua dan

pasir putih. Semuanya seperti tidak nyata. Kami

mengambil beberapa foto dengan tergesa-gesa,

tetapi foto-foto ini tidak dapat menggambarkan

keindahan matahari terbenam. Matahari saat itu

adalah memang matahari terbenam yang paling

indah yang pernah saya lihat, dan situasi Indonesia

yang paling indah yang pernah saya lihat.

57

DUA KOTA YANG TAK TERLUPAKAN

Karya: Firman

Yogyakarta dan Malang adalah dua kota yang

indah di Pulau Jawa, Indonesia. Langit biru dan

awan putih, pegunungan hijau dan air bersih hijau,

simbiosis yang harmonis antara manusia dan alam

menjadi simbol dari kedua kota ini. Perbedaannya

adalah Yogyakarta memiliki atmosfer budaya yang

lebih kental. Sebagai kota tertua di Indonesia,

Yogyakarta dikelilingi oleh banyak situs bersejarah

dan merupakan tempat lahirnya budaya Jawa.

Reputasi Malang diwakili oleh gunung suci yang

megah berdiri di sana, gunung berapi yang luar biasa

- Bromo. Tujuan perjalanan jarak jauh pertama saya

di Indonesia adalah dua kota tersebut.

Berangkat lebih awal ke Taman Hutan Pinus,

tempat ini adalah resor fotografi terkenal yang

terletak di puncak gunung di pinggiran tenggara

Yogyakarta. Langit musim hujan yang suram selalu

58

membuatku merasa tertekan, sinar matahari pagi

bahkan tidak bisa menembus awan keruh ini. Tetapi

mengunjungi Hutan Pinus diiringi gerimis benar-

benar memberi kami ketenangan ekstra. Dengan

mengesampingkan keramaian ibu kota, kami

menikmati seluruh tempat ini sepanjang pagi dengan

menyusuri puncak bukit dan menikmati

pemandangan berkabut dari kejauhan.

Awan suram menghilang tepat di tengah hari,

seiring dengan sirnanya kekhawatiran kami. Dalam

perjalanan ke Pantai Ngobaran, hati saya terbuka

lebar di sepanjang jalan-jalan desa di antara sawah

hijau, seperti halnya jendela mobil kami. Pada saat

kami tiba, kami dapat merasakan hembusan angin

laut, melihat ombak yang menghantam bebatuan

pantai dan terumbu karang, samudera yang enggan

meninggalkan langit dengan berjarak satu baris

saja. Sebagai persinggahan dari perjalanan kami di

Yogyakarta, Pantai Ngobaran, pemandangan yang

59

begitu indah pastilah merupakan keputusan kami

yang paling bijaksana.

Perjalanan ke Gunung Bromo adalah salah satu

kenangan saya yang paling unik di Indonesia, yang

mengandung banyak kepahitan dan kemanisan.

Gunung Bromo setinggi 2.300 meter adalah

gunung berapi aktif yang terletak di Taman Nasional

Bromo-Tengger-Semeru. Pembentukan beberapa

letusan gunung berapi mirip dengan permukaan

bulan dan tidak diragukan lagi salah satu tempat

paling spektakuler di Indonesia.

Pada pukul dua tengah malam, kami setengah

sadar dan naik jip mendaki gunung, nyaris tidak

merasakan kesulitan yang datang. Bau diesel yang

pekat di belakang jip membuat kami semakin pusing

dan mengantuk. Pengemudi yang terampil melintasi

jalan gunung yang gelap dengan cepat, jalan yang

curam membuat jip kami terus bergoyang sehingga

kami berempat meringkuk di kursi belakang jip

sempit itu sampai sulit tertidur.

60

Kami tiba di puncak gunung pukul 4 pagi.

Jendela jip yang penuh kabut membuat kami tidak

bisa melihat apa-apa. Hujan dan angin yang dingin

membekukan wajah kami sejak langkah pertama

kami turun dari jip. Angin dan hujan begitu deras

sehingga membuat kami sulit berjalan. Namun,

pengemudi di sebelah kami mengambil sebatang

rokok, menyalakannya dengan tenang, dan

menundukkan kepalanya serta menghembuskan asap

dari mulutnya dengan lembut kemudian berjalan

maju seperti biasa. Kami datang ke sebuah toko

kecil di puncak gunung dan memesan teh susu panas

dan pisang goreng untuk menghilangkan dinginnya

udara yang menusuk kulit kami sepanjang jalan.

Langit semakin cerah, tetapi hujan masih belum

berhenti. Kami bermimpi untuk menyaksikan

matahari terbit dari kawah Bromo, tetapi mimpi

yang luar biasa ini dihancurkan oleh hujan berat dan

tertiup jauh oleh angin.

61

Waktu perlahan berlalu. Pada jam 8 pagi, hujan

akhirnya berhenti, kami juga akhirnya sampai di

bawah kawah gunung Bromo. Menurut penelitian,

gunung berapi itu meletus terakhir kali pada Mei

2016. Debu menutupi ribuan parit di sekitar

kawahnya, seperti satu hantu yang besar memakai

kulit serigala sedang merokok di sebelah kami.

Kami berjalan melalui lautan pasir yang basah,

mendaki ke atas kawah seperti pintu masuk ke

neraka yang tepat berada di depan kami.

Hanya ada bagian kecil dari pagar rendah di

sekitar kawah. Tidak jauh dari pagar, ada lubang

hitam besar dengan asap menyengat yang terus

menyembur keluar dan suara dentuman yang keras

kerap datang dari lubang hitam itu. Sungguh

menakutkan. Hanya saya saja yang cukup berani

untuk berjalan lebih jauh sedangkan teman saya

yang lain hanya berdiri di sebelah tangga dan

beristirahat.

62

Lubang hitam yang menakutkan di samping

saya terus-menerus menarik saya. Saya dikelilingi

oleh asap tebal yang sangat bau dan asapnya

menghalangi pandangan saya. Saya harus sangat

berhati-hati karena jalan depan semakin sempit dan

curam. Saya pasti akan langsung jatuh ke dalam

neraka kalau saya mengambil langkah yang salah.

Ketika saya turun dari kawah, kaki saya sudah

mati rasa dan seluruh badanku terasa lelah. Saya

memutuskan untuk naik kuda turun

gunung. Saya naif berpikir bahwa saya bisa turun ke

kaki gunung dengan mudah setelah duduk di atas

kuda. Namun, kenyataannya, duduk di atas kuda itu

sangat bergelombang. Untuk menjaga

keseimbangan, saya harus memegang erat pada

gagang yang terpasang pada pelana. Hal itu sangat

menyiksa. Saya hampir terjatuh dari kuda beberapa

kali walaupun saya sudah berusaha keras untuk

mengatasinya.

63

KENANGANKU DI INDONESIA

Karya: Jia

Bagi saya, pengalaman yang paling menarik

di Indonesia adalah ketika saya berjalan-jalan ke

Yogyakarta dan Malang.

Sebelum saya datang ke Indonesia, saya tahu

bahwa Yogyakarta adalah kota yang paling

berbudaya. Yogyakarta tidak hanya memiliki

banyak universitas tetapi juga banyak tempat wisata

terkenal seperti Universitas Gajah Mada, Universitas

Negeri Yogyakarta, dan lain- lain. Selain itu, ada

juga tempat wisata seperti Candi Borobudur, Candi

Prambanan yang merupakan tempat yang sangat

mengasyikkan.

Kami tiba di Yogyakarta pukul 10 malam.

Kami tinggal di vila yang jauh dari kota dan tanpa

air panas untuk mandi. Saya selalu bertanya-tanya

mengapa orang Indonesia tidak suka mandi air

panas. Apakah karena cuacanya panas? Kami

64

memiliki pendapat bahwa mandi dengan air dingin

tidaklah sehat bagi tubuh. Namun, ”As the Romans

do”, ini tidak akan mempengaruhi mood saya untuk

perjalanan besok.

Ketika matahari pagi bersinar, udara sejuk

mulai bertiup dan mataku dihiasi pemandangan

serba hijau, saya menyadari bahwa saya telah tiba di

Yogyakarta. Kesan pertama saya di Yogyakarta

adalah bahwa harga barang-barang di sana murah.

Segelas jus alpukat hanya berkisar Rp5.000,00 dan

semangkuk soto campur dengan daging sapi dan

daging ayam pun dihargai sebesar Rp7.000,00. Saya

merasa sangat terkejut. Di Jakarta tidak mungkin

saya dapat minum segelas jus alpukat dengan harga

Rp5.000,00. Tentu saja, tidak mengherankan bahwa

harga ibukota lebih tinggi daripada kota-kota

lainnya.

Tempat pariwisata pertama kami adalah

Candi Borobudur. Candi Borobudur terkenal sebagai

Empat Keajaiban Timur Kuno sejajar dengan

65

Tembok Besar Cina, Taj Mahal di India, dan

Angkor Wat di Kamboja. UNESCO

memasukkannya ke dalam Daftar Warisan Budaya

Dunia. Candi Borobudur terletak di bawah lapisan

abu vulkanik dan hutan lebat selama berabad-abad.

Kami menghabiskan satu setengah jam untuk

sampai ke tujuan. Entah dari jauh ataupun dari

dekat, Candi Borobudur pun tetap terlihat sangat

spektakuler. Kebijaksanaan orang-orang kuno sangat

mengagumkan dan tergambar pada berbagai relief di

dinding dan koridor. Setiap relief tampaknya

menceritakan sebuah kisah. Dapat dilihat bahwa

dinding telah diperbaiki berkali-kali. Bagian yang

diperbaiki tidak sama warna dengan dinding aslinya.

Tetapi penampilan karakter di dinding tidak bisa

dibedakan dari yang asli. Dapat dilihat bahwa para

ahli telah melakukan banyak upaya untuk

memberikan para wisatawan hasil yang terbaik

dengan mengembalikan tampilan asli menara.

Berjalan di sini akan merasa seperti kami berada di

66

dunia lain, dengan kegelapan batuan vulkanik, dan

visualiasi arsitektur yang terlihat sangat

menakjubkan. Saya tak henti-hentinya mengagumi

pemandangan itu.

Yogyakarta tidak hanya warisan budaya yang

menakjubkan, tetapi juga pemandangan alam yang

menarik. Indonesia tidak kekurangan pantai yang

indah, tetapi tidak banyak orang yang mengetahui

keberadaan pantai-pantai itu. Pantai Ngobaran

sebagai pantai yang tidak selalu dketahui wisatawan

merupakan pantai yang sangat cocok untuk

dikunjungi. Di tepi pantai hanya ada beberapa

penduduk setempat dan anak-anak. Laut jernih dan

pasir bersih. Anak-anak bermain dengan papan

selancar. Kulit setiap anak kecokelatan tetapi

mereka tidak peduli. Kebahagiaan anak-anak di sini

sangat sederhana yang membuat saya juga ingin

menjadi anak-anak itu. Tempat ini seperti tempat

persembunyian yang dapat membuat orang

67

melupakan masalah mereka sementara waktu.

Yogyakarta adalah kota yang menawan.

Pariwisata berikutnya adalah Malang. Sudah

menjadi hal yang uum bahwa GUnung Bromo

adalah wisata populer di Malang. Gunung Bromo

adalah gunung berapi aktif dan merupakan salah

satu pemandangan paling spektakuler di Indonesia.

Kami berangkat dari desa terdekat dan

mengendarai jip. Jalan di atas bukit sangat sulit

untuk dilewati. Cuaca mulai menjadi lebih buruk

yang disertai dengan angin dan hujan. Jip kami

melaju sepanjang jalan ke puncak gunung. Jalan

yang berada di tempat parkir dipenuhi oleh toko-

toko kecil. Karena cuaca dingin di puncak gunung,

setiap toko memiliki kompor karbon untuk

menawarkan kehangatan bagi para pengunjung yang

lewat. Mereka juga menjual kopi dan mie instan.

Kami duduk dari jam tiga sampai jam lima. Kami

melihat lapisan tebal kabut putih sebagai pertanda

68

akan susahnya kami untuk menyaksikan matahari

terbit dari Bromo.

Setelah pukul lima, pengemudi melaju

menuruni bukit dan mencapai Bromo. Kami

melewati sebuah dataran yang penuh dengan abu

vulkanik. Saya menyewa seekor kuda dari tempat

parkir sampai tangga. Selebihnya, saya harus

berjalan kaki untuk mencapai kawah Gunung

Bromo. Di sepanjang perjalanan, ada penduduk asli

sedang menjual bunga kering berwarna-warni.

Orang Indonesia percaya bahwa kawah tersebut

mendekati langit, sehingga kita bisa memanjatkan

permohonan melalui bunga kering itu dan

melemparkannya ke dalam kawah berasap. Dengan

begitu, Tuhan akan mendengar dan

mengabulkannya. Kira-kira tangganya ada 250

tingkat dengan setiap 60 tingkat memiliki area untuk

beristirahat. Area peristirahatan ini tidak besar,

mungkin dapat menampung 4-5 orang. Sebelum

saya akan naik ke kawah, saya pertama kali

69

mendengar suara dentuman dari pusat bumi, rasanya

seperti bumi sedang bernafas. Gas buang dengan

rasa belerang ke dalam rongga hidung, segera

menyebabkan ketidaknyamanan seluruh tubuh

sehingga saya pun mulai batuk-batuk.

Ketika kami tiba di kawah, ada banyak orang

yang bersandar pada pagar pembatas di dekat sisi

kawah. Kami terus berjalan sampai pagar pembatas

itu lenyap dari pandangan kami. Pada saat itu,

jumlah pengunjungnya semakin berkurang. Kami

melihat jalan yang tadi kami lewat dengan awan

yang lebih rendah. Kawah itu terus membuat suara

gemuruh. Kawah vulkanik itu pun tak terlihat dan

sangat menakutkan untuk berdiri di samping kawah

itu. Karena sangat tinggi, sepertimya kita akan

menjadi abu vulkanik jika terjatuh ke bawah.

Gunung Bromo tidak terlupakan selain

gunung berapi itu sendiri, juga karena serangkaian

pengalaman mengejutkan sepanjang rute perjalanan.

Namun, naik gunung itu mudah, tetapi turun gunung

70

itu sungguhlah sulit. Saya menyusuri jalan tersebut

dengan mengendarai kuda dengan dibaluti

kekhawatiran saya bahwa saya akan terjatuh dari

kuda.

Indonesia adalah negara yang mengagumkan.

Tanah kelahiranku sangat berbeda dengan

Indonesia, tetapi saya ingin tinggal di Indonesia.

Pengalamanku yang paling menarik tidak hanya

pemandangan yang indah, tetapi juga teman-teman

yang sangat ramah dan pengajar yang menganggap

kami seperti anak sendiri. Itulah kenangan yang tak

terlupakan bagi saya.

71

INDONESIA, ENGGAN AKU BERANJAK

DARIMU

Karya: John

Hari ini, saya berniat untuk berbicara tentang

pengalaman saya di Indonesia. Saya telah berada di

Indonesia selama hampir 8 bulan. Saya telah belajar

banyak hal dan mendapatkan banyak pengalaman.

Misalnya, 70% orang di sini adalah orang Islam.

Sebagian besar orang di sini tidak makan daging

babi. Anggur di sini sangat mahal. Ketika berbicara

tentang alkohol, saya memiliki banyak cerita untuk

disampaikan yaitu di Cina, Anda dapat membeli bir

sekitar sepertiga dari harga di Indonesia. Di sini,

satu botol bir memiliki harga sebesar Rp50.000,00.

Saya selalu mengendalikan diri di sini dengan tidak

sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Walaupun begitu, kadang-kadang saya akan pergi ke

bar atau klub malam dengan teman-teman saya,

dengan menghabiskan uang yang banyak padahal

72

dalam hati saya, saya tidak mau boros. Saya sangat

suka suasana klub malam di sini. Saya mengetahui

beberapa klub malam, seperti Blow Fish, Dragonfly,

Mcgentingens dan sebagainya. Saya pikir

suasananya sangat bagus. Saya pribadi tidak suka

musik tradisional Indonesia. Sama halnya dengan

musik tradisional Tiongkok yang terdengar sangat

kuno. Saya suka mendengarkan lagu- lagu pop

Indonesia atau lagu- lagu berbahasa Inggris. Saya

merasa seperti bersama teman-teman saya. Ketika

minum bersama, ada band yang dapat memainkan

musik di sampingnya.Ini adalah hal yang sangat

menyenangkan. Jadi, di waktu luang saya, saya suka

memanggil teman saya ke bar untuk minum bir.

Kemudian saya akan berbicara tentang

makanan Indonesia. Saya pribadi suka makanan di

warung pinggir jalan. Saya sangat suka mencoba

hal-hal baru. Saya mengendarai sepeda motor ke

berbagai tempat di Jakarta. Mengapa saya memilih

sepeda motor? Alasannya adalah lalu lintas di

73

Jakarta sangat macet. Kedua, saya tidak suka bau

parfum di mobil, terlalu pekat dan menyengat. Saya

pergi ke berbagai tempat di Jakart untuk menyantap

makanan yang direkomendasikan teman-teman

Indonesia saya. Walaupun membutuhkan waktu

lama, seperti makanan laut, seperti kue trandisonal

Indonesia, saya juga suka memasak sendiri. Saya

punya peralatan dapur sendiri di Indonesia. Saya

juga membawa rempah-rempah dari Tiongkok. Saya

suka mengunjungi pasar tradisional lokal dengan

berharap bahwa saya dapat menemukan beberapa

makanan Cina, untuk memenuhi kerinduan saya

akan makanan Cina. Teman-teman saya juga suka

menyantap makanan saya. Hampir setiap minggu,

Tara dan Naga menyantapnya. Saya mulai beprpikir

bahwa mungkin kami sangat rakus. Satu hal lagi

adalah melalui makanan, saya bertemu banyak

teman Indonesia, seperti penjual kios yang menjual

makanan di sebelah asrama saya dan seorang paman

yang menjual daging babi di pasar. Khususnya,

74

seorang penjual dekat asrama saya membuat saya

selalu memilih untuk makan di warungnya setiap

malam. Saya suka mengobrol dengannya sambil

menikmati secangkir kopi. Selain belajar berbicara

dalam bahasa Indonesia, hal yang saya utamakan

adalah bersantai di daerah ini.

Saya mengakui bahwa saya menjadi seorang

pemalas ketika berada di Indonesia. Mungkin saja

teman-teman di sekitar saya menyadarinya.

Contohnya, saya akan terlambat sepuluh menit di

kelas, tetapi hal seperti ini tidak mungkin dilakukan

di Cina. Jika saya terlambat, guru akan mencatatnya.

Di buku itu, guru kami akan mengurangi nilai kami.

Dengan melihat fakta di Indonesia, saya mengetahui

bahwa dosennya pun terlambat bahkan pada ujian

akhir. Saya jadi menyimpulkan bahwa orang

Indonesia sangat suka bersantai dengan mengulur

waktu lebih lama. Saya mengagumi gaya hidup

mereka. Sejujurnya, mereka tidak punya banyak

uang, tetapi mereka bisa hidup bahagia dan puas

75

dengan kondisinya itu. Saya pikir ini benar-benar

bahagia, tidak seperti kami yang terus bekerja demi

uang. Tetapi kadang-kadang mereka khawatir

tentang kualitas hidup mereka. Misalnya, seorang

pemuda bersedia mengarahkan lalu lintas di jalan,

menjalani kehidupan yang murah, dan membuat

saya ragu bahwa hidup mereka benar-benar bahagia.

Saya juga telah bertemu banyak teman Indonesia

dan banyak orang dari negara lain melalui proyek

BIPA, seperti Perancis, Belanda, Australia, Afrika,

dan saya suka bermain dengan orang Perancis.

Optimisme mereka sangat tinggi dan mereka sangat

suka bermain dengan saya.

Di Indonesia, ada banyak barang yang dijual

dengan sangat murah terutama karena konversi mata

uang dari Tiongkok ke Indonesia yang

menguntungkan bagi saya. Walaupun begitu, harga

minuman beralkohol di Indonesia sangat mahal.

Saya telah melakukan perjalanan ke banyak tempat

di sini. Meskipun saya belum bepergian seperti

76

teman-teman saya di Perancis, saya sangat puas.

Saya bepergian dengan teman-teman saya dan saya

merasa semuanya sempurna. Saya sering bepergian

seperti ke Bandung, Malang, Surabaya, Tangerang,

Bekasi, Bogor, Depok, dan lain- lain. Hal yang

paling mengesankan saya adalah bahwa kecuali

Jakarta, kota-kota lain memiliki tingkat

perkembangan yang sangat rendah, dengan

minimnya banguna bertingkat, kurangnya fasilitas

yang memadai dan berkurangnya sinyal pada ponsel.

Saya tidak ingin meragukan kehidupan dan hiburan

masyarakat Indonesia. Tetapi dari sudut pandang

lain, mengalami kehidupan yang terbelakang akan

membuat saya banyak bersantai. Dalam tekanan,

pekerjaan rumah, hubungan interpersonal d i Jakarta,

dan komitmen penuh terhadap ekologi asli,

menghirup udara segar dan merasakan budaya asli

juga merupakan pengalaman yang langka.

Saya punya pacar di sini, tapi saya putus

dengannya. Saya sangat menyukainya. Dia adalah

77

pramugari Garuda Airlines di Indonesia, tetapi

kepribadian saya tidak cocok dengannya sehingga

saya memilih untuk putus. Saya pikir lebih baik

tidak mengganggu kehidupan barunya, tidak hanya

untuk saya, tetapi juga itu adalah hal yang terbaik

untuknya. Saya tidak akan mengatakan terlalu

banyak tentang ini, karena ini melibatkan privasi

saya, dan terlalu banyak diskusi tentang ini akan

membuat saya sedih. Saya akan segera

meninggalkan Indonesia. Saya sangat menyukai

Indonesia, jadi saya memilih untuk kembali ke

Indonesia untuk belajar studi pascasarjana setelah

saya lulus, dan kemudian bekerja di Indonesia. Jika

saya memiliki kesempatan, saya berharap untuk

tinggal di sini. Meskipun keluarga saya sangat

menentang pekerjaan dan kehidupan saya di sini,

terutama setelah kerusuhan baru-baru ini, ibu saya

terutama berharap saya bisa kembali ke Cina. Tapi

saya berpikir bahwa sebaiknya saya tidak perlu

mendengarkannya. Bahkan, saya tidak ingin

78

membahas topik yang berkaitan dengan perginya

saya dari Indonesia. Dengan jujur, saya mau

mengatakan bahwa saya bukan orang yang pandai

dalam mengekspresikan perasaan. Saya lebih mahir

menyembunyikan perasaan saya. Dalam hati, saya

berharap semua orang berpikir bahwa saya adalah

orang yang berani dan kuat, bukan anak yang lemah.

Setiap kali saya berpikir bahwa mungkin saya

meninggalkan Indonesia, saya dan beberapa teman

mungkin tidak bertemu lagi dalam kehidupan ini,

dan saya akan menangis. Saya menghargai takdir.

Saya sangat berharap bahwa ketika saya pergi ke

negara mereka di masa depan, kita dapat saling

mengenali dan minum sambil mengobrol seadanya

seperti saya sekarang. Mungkin itu kemewahan yang

saya cari di masa depan.

Mereka benar-benar banyak membantu saya.

Saya tinggal sendirian di Indonesia. Ketika saya

merasa kesepian, saya akan berbicara dengan

mereka, atau minum, dan memberi tahu saya orang

79

asing. Teman seperti ini adalah yang terbaik untuk

belajar di luar negeri. Menemani, berinteraksi

dengan mereka, saya belajar tentang cara hidup

mereka, dan pandangan mereka tentang kehidupan,

yaitu, uang tidak bisa membeli kebahagiaa.

Mungkin mereka tidak membutuhkan banyak uang,

tetapi tidak ada yang menghentikan mereka dari

menjalani kehidupan yang bahagia. Akhirnya, mari

kita bicara tentang kehidupan belajar di sini. Saya

sangat berterima kasih kepada almamater saya

karena memberi saya kesempatan ini. Saya

mengakui bahwa sebelum saya datang ke Indonesia,

saya bahkan tidak tahu bagaimana memperkenalkan

diri dalam bahasa Indonesia dan tentang daerah di

Indonesia. Saya bisa mengatakan bahwa level

berbahasa saya benar-benar buruk tetapi setelah

belajar di sini selama delapan bulan, saya berani

pergi sendirian, mengobrol dengan orang Indonesia,

dan bahkan membantu teman-teman Cina datang ke

Indonesia untuk bekerja dan memanfaatkan

80

pengetahuan profesional mereka, karena saya sangat

bangga dengan para penerjemahnya. Cara saya

belajar adalah pergi keluar dan melihat,

mengumpulkan kosa kata, berani bertanya kepada

orang Indonesia, dan kemudian kembali dan

mencoba mengingat kata-kata baru itu, atau pergi

bermain dengan mahasiswa Indonesia, mengobrol

dengan mereka, lalu menerapkan beberapa kata

bahasa Indonesia, mencari tahu apa artinya, dan

terus berusaha mengingatnya. Kesimpulannya

adalah jangan pernah meremehkan diri sendiri,

karena Anda tidak tahu seberapa keras Anda bekerja

keras. Saya berharap kehidupan satu setengah bulan

yang tersisa akan lancar, dan saya berharap mimpi

saya bisa menjadi kenyataan.

81

WONDERFUL LIFE IN INDONESIA

Karya: Kevin/ KaichengZheng

Kedatangan

Sekarang, sudah bulan kedelapan saya di

Indonesia. Saya masih ingat, delapan bulan yang

lalu saat saya dan teman sampai di bandara Jakarta.

Saat itu, sudah tengah malam, tetapi teman-teman

Binus masih setia menunggu kami. Kami bersyukur

akan kehadiran mereka.

Jalanan Jakarta lancar. Mungkin karena sudah

tengah malam. Sebelumnya, kami sering mendengar

Jakarta sangat macet, mungkin cuma di pagi hari.

Kesan pertama

Pagi pertama di Jakarta. Setelah semalam

beristirahat, kami menuju Binus Anggrek untuk

hadir dalam sebuah acara. Perjalanan ke Binus

membuat kami melihat bagaimana lingkungan

Jakarta. Secara jujur, kesan pertama tidak bagus.

Jalan Jakarta sempit, di depan asrama kami, jalan

82

menuju binus, sempit dan macet.Banyak motor dan

mobil lalu lalang di jalan itu, tidak ada jalan khusus

pejalan kaki. Polusi. Itu kata pertama untuk kesan

kami.

Aplikasi yang asyik

Hari kedua di Indonesia, saya coba pesan Gojek.

Katanya, aplikasi itu sangat terkenal di Indonesia,

dosenku juga merekomendasikannya. Saya berpikir,

“Saya pasti tidak bisa hidup di Indonesia tanpa

aplikasi ini.” Pengalaman naik gojek memang enak,

tidak usah berjalan kaki ke kampus, jalanan ke

kampus benar-benar tidak cocok untukjalan kaki.

Kami juga mencoba beberapa fungsi yang lain di

Gojek tersebut, seperti Go-Food, Go-Send, dan Go-

Massage. Hidup di Indonesia cukup menggunakan

satu aplikasi saja. Selain itu, kami juga mencoba

aplikasi Tokopedia dan Lazada. Di Tiongkok, kami

sudah terbiasa berbelanja online. Untungnya, di

Indonesia juga ada fasilitas tersebut. Jika ada

barang-barang yang susah dicari di mal atau pasar,

83

cari di Tokopedia saja meskipun pengirimannya

agak lambat.

Makanan Indonesia

Selama delapan bulan tinggal di Indonesia, kami

sudah coba bermacam makanan yang memang

sangatberbeda dengan makanan Tiongkok. Makanan

Indonesia lebih banyak digoreng dan menggunakan

banyak bumbu. Kami merasa itu sedikit aneh,

rasanya juga aneh. Bagi kami, sering makan

gorengan akan menjadi gemuk.

Beruntungnya kuliah di Jakarta, kami lebih

mudah mencari makanan yang enak dan sesuai,

seperti di Mangga Besar-Chinatown. Ya, kadang

kami tidak menyukai makanan Indonesia karena

sering digoreng atau dibakar.

Sebelumnya, kami pikir di sini ada banyak

pilihan, tetapi ternyata cuma nasi goreng dan nasi

ayam. Dengan belajar lebih mendalam dan hidup

lebih lama di Jakarta, kami temukan banyak

84

makanan enak, terutama di Binus Syahdan.Kami

sudah lebih mudah menerima apa pun.

Perjalanan di Indonesia

Indonesia, negara yang indah. Saya sudah

mengunjungi banyak tempat, setiap tempat indah

dan unik, salah satunya Bandung. Kota ini punya

pemandangan dan udara yang sangat segar. Kota ini

juga dijuluki sebagai “Kota Kembang” atau “Kota

Bunga”. Sesuai namanya, banyak bungadan pohon-

pohonnya yang tinggi dan besar. Suhu Bandung

memang paling cocok bagi saya di antara kota-kota

yang pernahdikunjungi.

Selain Bandung, saya juga pernah ke Yogyakarta

yang memiliki kebudayaan asli Indonesia.

Kemudian, saya juga ke Kota Malang. Di sana, ada

gunung api yang sangat terkenal, namanya Gunung

Bromo. Keindahan lain Indonesia juga saya temukan

di Bangka Belitung. Di sana, pemandangan sangat

indah, sama dengan pemadangan di Bali.Naik motor

85

di Pulau Belitung adalah hal-hal yang paling asyik

di perjalanan itu. Jalanannya bagus dan tidak macet.

Saya tau, masih banyak tempat yang belum

dikunjungi. Indonesia sangat luas. Indonesia

masihmenyembunyikan banyak tempat indah yang

perlu dikunjungi dan dijelajahi.

Orang-orang yang ramah

Meskipunberbeda agama, kami tetap bergaul

dengan sangat baik. Orang Indonesia suka bantu-

membantu. Dosen kami juga selalu mengajari secara

pelan-pelan dan sabar. Selain itu, teman-teman

Indonesia juga sangat lucu. Saat baru tiba di Jakarta,

kami tidak tahu apa pun tentang kota ini.Kami juga

hanya bisa sedikit berbahasa Indonesia, bahkan

belum lancar.

Teman-teman Indonesia selalu memberi tahu

kami tentang mana tempat jalan-jalan, tempat beli

barang-barang yang murah, dan tempat makan yang

enak. “Ikan Bakar Cianjur” menjadi salah satu

86

restoran yang paling berkesan bagi kami. Rasanya

yang enak masih tersimpan di lidah ini.

Orang Indonesia memang ramah, sabar, dan lucu,

baik pegawai-pegawai toko kecil maupun dosen-

dosen yang punya jabatan tinggi.Tentu saja, kami

akan selalu ingat mereka di dalam hati.

Secara singkat, saya menghabiskan waktu yang

tidak akan terlupakan di Indonesia, penuh emosi

senang, gembira, dan bahagia.

87

Di Indonesia

Louise/Yi lu

Saya sudah delapan bulan di Indonesia. Pada

awalnya,saya merasa malu ketika bicara bahasa

Indonesia.Karena saya pikir bahasa Indonesia adalah

salah satu bahasa untuk berkomunikasi, sekarang

saya tidak takut bicara berbahasa Indonesia lagi.

Saya pikir, orangCina dan orang Indonesia tidak

banyak berbeda.

Saya jalan-jalan ke banyak tempat di

Indonesia.Pada semester pertama,saya pergi ke

Pulau Seribu dengan mahasiswa internasional.Di

sana saya coba menyelam.Dunia bawah laut sangat

ajaib.Kami bermain bersama, melihat matahari

terbenam, dan memanggang BBQ. Saat itu, saya

merasakan beragam budaya dari berbagai Negara

bersatu dalam sebuah obrolan.

Kalau datang ke Indonesia,Pulau Bali menjadi

destinasi tidak terlewatkan.Di Bali, lebih modern.

88

Banyak turis dari seluruh dunia yang

datang.Pemandangan di bali sangat indah,lautnya

sangat jernih dan biru. Saya berkeliling di sana naik

motor. Pengalaman yang sangat menyenangkan.

Selain banyak wisata, Bali juga terkenal dengan

tarian dan budayanya, musik tradisional, banyak

ukiran, lukisan, kerajinan kulit, dan pengerjaan

logam.Hidup di sana sangat santai.

Selain pulau Bali,saya juga ke Malang untuk

melihat matahari terbit di Gunung Bromo.Saya dan

teman-temannaik kereta api ke sana,kira-kira 15

jam. Lelah.Tapi, pemandangan di jalan juga sangat

bagus.Kehidupan sehari-hari masyarakat dapat

dilihat sepanjang perjalanan.

Kami berangkat pada tengah malam,naik

Jeep.Jalan ke sana jauh. Jalanannya juga jelek.Kami

tiba di sana pukul 4. Di atas gunung sangat

dingin.Seperti orang lokal,kami minum kopi panas

duduk di sebelah Anglo.

89

Saat langit semakin cerah,kami bisa melihat

bentuk gunung api.Gunung Bromo sangat dekat

dengan kami. Ini adalah kali pertama saya melihat

gunung api. Saya merasakan pesona alam yang

sangat indah.Semua orang juga sangat senang.

Meskipun lelah sekali, pemandangan indah telah

menjadi obatnya.

Saya juga ke Yogyakarta. Wisata di kota ini

berbeda dengan wisata lain. Wisatanya sangat

mencerminkan budaya Indonesia.Di candi

Borobudur dan Prambanan, banyak ukiran

dinding.Cerita atau legenda diukir di dinding.Di

Yogyakarta,saya juga melihat matahari terbenam di

atas gunung,sangat menakjubkan. Kota Yogyakarta

terlihat semua. Orang-orang terlihat kecil. Saat itu,

saya merasakan makna hidup,keindahan dalam

kehidupan yang luar biasa.

Melanjutkan perjalanan, Bandung menjadi

destinasi berikutnya. Bandung adalah kota yang

dekat dengan Jakarta. Saya sering ke sana. Ada

90

teman yang kuliah di kota kembang ini. Ya, “Kota

Kembang” atau “Kota Bunga” adalah julukan untuk

kota ini.

Udara di Bandungjauh lebih sejuk. Di sana tidak

macet seperti jakarta.Ketika malam,kami pergi ke

Jalan Sudirman.Ada banyak makanan

China,hotpot,bbq,dimsum yang kami temui di

sana.Wisata di Bandung banyak berada di

ketinggian. Banyak restoran juga di setiap tempat

wisata. Akhirnya, kamibisa menikmati

pemandangan sambil makan.Salah satu tempat

wisata kami kunjungi adalah Floating Market.

Tempatini seperti taman bunga. Bisa duduk di

sebelah danau,minum kopi, dan mengambil foto.

Berbagai keindahan kota luar Jakarta telah saya

ceritakan. Kembali ke Jakarta tempat saya tinggal.

Di Jakarta, ada monumen yang berisi sejarah

kemerdakaan. Monas atau monumen nasional

namanya. Selain wisata sejarah,ada Seaworld Ancol

91

yang memperlihatkan kehidupan laut. Saya kira

tempat ini adalah tempat romantis.

Sekarang adalah semester akhir di Indonesia.

Kami akan pulang. Kesan yang tidak bisa terlupa,

saya melihat banyak pemandangan dan bertemu

dengan banyak orangyang ramah. Di Indonesia, saya

juga latihan berbahasa Indonesia langsung. Kami

dibantu menerjemahkan bahasa Cina dan belajar

berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Bahasa

Indonesia sangat berguna bagi kami.Dosen sangat

berempati dan membantu kami. Pengalaman di sini

akan menjadi kenangan yang sangat

indah.Terimakasih untuk semuanya.

92

Pengalaman Menarik di Indonesia

Shiting Zheng

Pengalaman saya tidak banyak selama tinggal di

Indonesia beberapa bulan ini. Saya adalah orang

yang tidak suka dunia luar.Pertama kali saya

berwisata ke Kepulauan Seribu. Sebelumnya, saya

belum pernah mencoba pergi ke laut dan pantai.

Untuk itu, saya sangat ingin tahu tentang perjalanan

ke Kepulauan Seribu.

Saya dan teman-teman berangkat pagi-pagi

sekali.Kami tiba di pelabuhan disambut dengan bau

amis.Ada perahu yang menunggu kami.Saya melihat

matahari benar-benar indah di laut, merah hangat

dan biru melayang, permata indah seperti Indonesia

sedang bersinar. Kami naik perahu kayu yang sangat

ramai. Saya sedikit merasa pengap dan sempit.Saya

masih bersemangat. Saya masih menikmati

perjalanan pertama ke laut, seperti anak yang

penasaran sedang mengeksplorasi sesuatu yang tidak

93

diketahui. Cuaca hari itu sangat baik, angin dan

ombak sangat besar, ombak memukul perahu, duduk

di jendela, air laut menabur di wajah saya. Setelah

beberapa jam badai, akhirnya kami tiba. Saya tidak

berharap untuk duduk di kapal yang bergetar seperti

itu.Saya tidak mabuk laut, ini hal yang baik untuk

disyukuri.

Setelah turun, saya merasa hidup kembali.

Tenang dan lega. Angin laut yang nyaman

menyelamatkan saya.Rasanya, lebih enak berdiri di

tanah dengan kedua kaki. Pulaunya kecil, namun

tidak ada cara dan kata untuk menggambarkan

pemandangan lautnya yang sangat indah. “Apakah

saya datang ke dunia dongeng?”

Ada banyak pedagang kaki lima di pulau itu.

Orang-orang di pulau itu tampaknya sangat antusias.

Anak-anak melihat kami dengan rasa ingin tahu, dan

orang dewasa ingin membiarkan kami membeli

barang-barang di sini. Kegembiraan di sini adalah

semacam ketenangan yang terisolasi dari dunia.

94

Akomodasi di pulau ini diatur oleh kampus

kami.Biaya perjalanan ini terlalu rumah, jadi saya

tidak berharap untuk mendapatkan akomodasi yang

nyaman.

Sangat disayangkan bahwa kecoak di sini sangat

besar dan suka beterbangan kesana kemari. Suatu

malam, teman-teman sekelas saya dan saya harus

selalu terjaga karena takut akan kecoak.

Pagi di Kepulauan Seribu. Saat saya sarapan,

makanan yang paling tidakterlewatkan adalah mi

bakso dan jus mangga yang dijual oleh pedagang

kaki lima.Setelah makan, saya sudah tidak

merasakan kelelahan. Saya mendengarkan suara

ombak dan ada perasaan tidak ingin pergi.

Pada siang hari, kami naik perahu ke laut

dangkal. Sangat cocok bagi kami untuk berenang.

Saya tidak berenang karena alasan fisik. Akhirnya,

saya yang bertanggung jawab untuk mengambil

gambar semua orang di atas kapal. Setiap foto di sini

95

akan menjadi kenangan masa muda. Saya harus

menyimpannya.

Perjalanan kedua saya ke Bandung. Perjalanan

kedua ini juga merupakan eksplorasi. Saya

mengunjungi Tangkuban Perahu. Tempat ini cukup

terkenal baik di dalam maupun di luar negeri.

Tangkuban Perahu terletak di 36 kilometer utara

Bandung, dinamai kerucut vulkaniknya yang

melingkar, seperti perahu yang jatuh dari daun.

Perahu terbalik adalah gunung berapi aktif yang

terkenal dan satu-satunya gunung berapi di Jawa

yang dapat membawa mobil lurus ke atas kawah.

Selain menonton gunung berapi, pengunjung dapat

menunggang kuda, memotret, membeli instrumen

Anglong dan suvenir khas Bandung. Orang-orang

sering pergi ke Kaldera untuk mencium bau

belerang yang menyengat, dan meletakkan telur di

permukaannya untuk dimasak dan mengalami

pengalaman magis sebagai hal terpenting hari itu.

Kami menyewa mobil dan pergi ke kawah,

96

kawahnya dalam, lerengnya curam, orang tidak bisa

berjalan ke dasar lembah, dan abu sedimen

menyembunyikan jebakan yang tidak diketahui,

sangat tidak aman, pengunjung hanya bisa berdiri.

Melihat dari puncak gunung. Melihat ke bawah dari

ketinggian.Saya melihat kerucut gunung berapi yang

tebal, seperti paruh raksasa.Bagian bawah ditutupi

dengan lava seperti pernis.Kabut putih muncul dari

kawah, disertai dengan hidung yang berdesir. Bau

belerang, seolah lumpur lava-cyan berjatuhan. Tidak

ada tanaman di bagian bawah kawah. Warna batu itu

abu-abu, seperti pemandangan neraka. Beberapa

pohon ulet tumbuh di sekitar kawah, dan daun hijau

muncul dari cabang-cabang yang mati.

Ada banyak pemilik toko dan pedagang

asongan di puncak gunung, menjual beberapa

makanan dan barang-barang kecil, dan sikapnya

ramah. Aku mencium bau jagung bakar. Aku

melihat kembali ke tongkol jagung yang telah

dilucuti dari noda. Itu diletakkan di atas api arang

97

dan dipanggang. Tunggu sampai sedikit terbakar

hitam dan aromanya sudah cukup untuk dimakan.

Jadi, saya tidak bisa menahan diri untuk tidak

memakan jagung bakar.

Kami mengambil banyak foto di puncak

gunung.Ada berbagai atraksi dan sudut yang

berbeda sehingga sulit untuk melakukan perjalanan,

selalu meninggalkan beberapa kenangan! Setelah

bermain selama lebih dari satu jam, kami membawa

mobil ke lereng gunung untuk melihat mata air

panas yang tersembunyi di lembah. Turun dan

berjalan sekitar 3 mil dari jalan gunung.Kami akan

sampai di lereng bukit. Seluruh lereng bukit adalah

batu yang telanjang dan hidungnya berbau belerang.

Terus merangkak ke atas.Ada beberapa genangan air

dengan ukuran berbeda di tumpukan batu.Air keluar

dari bawah bebatuan, gelembungnya masih ada, dan

airnya berwarna abu-abu. Saya menguji air dengan

kaki saya, wow, panas! Dikatakan bahwa air ini

dapat disterilkan, dan memiliki efek terapi pada

98

penyakit kulit. Di bawah tebing di puncak bukit, ada

asap besar yang naik.Ketika saya naik lebih dekat,

asap itu awalnya uap air, lalu menjadi uap panas

yang melayang dari genangan air dua kaki persegi,

dan air panas terus mengalir dari tanah. Ini

disemprotkan untuk membentuk percikan besar.

Suhu air mancur sangat tinggi.

Pemandu wisata lokal mengambil

sekeranjang telur mentah dan memasaknya, dimasak

sebentar saja. Kulit telur yang dimasak memiliki

warna abu-abu muda, yang berbau seperti belerang,

tetapi sangat lezat ketika dikupas. Kami memilih

genangan air yang tidak terlalu panas, rendam kaki

di air panas yang keruh dan rasakan pesona mata air

panas. Ketika kami mengeluarkan kaki dari sumber

air panas dan segera melihat perubahan pada telapak

kaki setelah mengenakan sepatu, ada perasaan

menyegarkan.

Pada malam terakhir, kami makan di sebuah

restoran yang dibangun di atas bukit di mana kami

99

bisa melihat pemandangan malam seluruh kota

Bandung. Di lingkungan udara terbuka, sambil

makan burdock dan menonton pemandangan malam,

tidak ada yang lebih menyenangkan dari ini.

100

WISATA PULAU BELITUNG

Melisa

Saya seberangi lautanIndonesia untuk belajar.

Selama di Indonesia, ada tawa,ada air mata,dan ada

banyak hal yang mengesankan saya. Pengalaman ini

sangat berharga.Ketika memikirkan semua hal yang

pernah terjadi, saya akan merasa bahagia dan

bahagia.

Saya ingin berbagi pengalaman perjalanan

saya.Perjalanan dimulaiApril tahun ini.Pada waktu

itu, saya dan teman-teman berencana untuk pergi ke

Pulau Belitung.Kami membeli tiket pesawat secara

online. Kami dapat tiket cukup murah. Kami sangat

senang. Kami menghemat lebih banyak uang untuk

berbelanja dan bermain. Kami sangat bersemangat.

Ada pakaian dan perlengkapan mandi di dalam

bagasi kami.Tentu saja, untuk gadis-gadis seperti

kami, perjalanan harus membawa pakaian terbaik

terbaik dan paling indah untuk dikenakan saat foto

101

di sana. Saat baru saja akan mulai perjalanan,

kamimerasa akan memasuki mimpi bahagia.

Akhirnya, pada hari keberangkatan, kami

bangunpagi-pagi dan berkumpul di lobi apartemen.

Kami naik mobil yang sudah kami pesan.Mobil

bergerak di bawah sinar matahari terbit.

Kami tiba di bandara lebih awal dari yang kami

harapkan karena jalannya mulus dan tidak ada

kemacetan.Setelah kami check in, kami duduk di

ruang tunggu.Kami menunggu sampai waktu

keberangkatan yang dijadwalkan. Setelah cukup

lama, kami tidak mendengar informasi tentang

penerbangan ke Pulau Belitung.Kami bertanya

kepada staf bandara yang ada di sana.Staf itu

mengatakan bahwa penerbangan ditunda.Kami harus

menunggu hingga pukul 12:45.Setelah mendengar

berita itu, kami merasa sangat sedih dan tak

berdaya.Kami menunggu lama dan perut sudah lapar

sekali.

102

Pada waktu itu, masih ada waktu yang lama dari

pukul 12:45.Jadi, kami memutuskan untuk membeli

makanan terlebih dahulu.Setelah kami membeli mie

instan, kami kembali ke ruang tunggu lagi.Kami

menunggu hingga pukul 12:45, tetapi tidak ada

pengingat untuk informasi lepas landas pesawat

kami.

Kami bertanya kepada staf lagi.Mereka

mengatakan bahwa pesawat kami telah terjadi

kerusakan, perlu diperbaiki, harus ditunggu.Kami

sangat marah, tapi tidak mungkin, tunggu saja.Jadi

kami menunggu sebentardan bertanya kepada staf

lagi. Mereka kasih makan siang kepada kami

sebagai kompensasi atas keterlambatan. Mereka

juga memberi tahu bahwa kamiwaktu penerbangan

kembali ditunda sampai pukul 1:35. Menunggu lagi.

Akhirnya, pada pukul 1:35 itu kami berangkat.

Ketika kami tiba di bandara Belitung, kira-kira

sudah pukul 4 sore.Karena telah memesan rumah

sebelumnya, kami memanggil pemilik rumah dan

103

memintanya untuk menjemput kami.Bandara

Belitung lebih kecil, mobil tidak bisa

masuk.Pemiliknya meminta kami keluar dari

bandara, ia menunggu kami di luar.Kami akhirnya

bertemu dengan pemilik rumah dan dia menyambut

kami dengan sangat antusias.

Sesampainya di rumah, kami melihat dengan

saksama rumah yang kami sewa tersebut.Kami

sangat senang karena rumah ini benar-benar

bagus.Ada tiga kamar dan tiga toilet,AC, kulkas,

dispenser air, dan masih ada fasilitas lain,semua

ada.Pemilik rumah melihat bahwa kami sangat puas

dan dia sangat senang.Dia mengatakan kepada kami

bahwa rumah ini adalah rumah baru, belum

digunakan.Kami adalah penyewa pertama.

Kami sangat senang karena kami menyewa rumah

yang bagus dengan harga murah.

Pemilik rumah meminta kami meletakkan barang

bawaan.Ia akan membawa kami pergi ke pantai

terdekat. Sebelumnya, di halaman, ada tiga sepeda

104

motor yang sudah kami sewa.Kami ada enam orang,

dua orang berpasangan.Kami mengendarai sepeda

motor dan mengikuti mobil pemilik rumah keHKM

Juru Seberang.

Saya berkata jujur, ini adalah pantai terindah yang

pernah saya lihat.Pemandangan alam di sini belum

hancur, keindahannya mengejutkan saya.Saya

bahkan tidak ingin pergi. saya ingin tinggal di sana.

Seperti negeri dongeng, tidak dapat diungkapkan

dengan kata-kata.

Waktu tidak menunggu siapa pun,tidak butuh

waktu lama bagi matahari akan turun. Karena tidak

ada cahaya di sini, jika gelap, sangat sulit untuk

pergi.

Ketika kami kembali ke rumah, sudah lebih dari

pukul 8. Kami membeli beberapa telur dan mie di

sisi jalan. Kami memutuskan untuk memasak mie

untuk makan malam. Kami sudah sangat lelah dan

ingin beristirahat lebih awal.

105

Keesokan harinya, kami mendengar ada daya

tarik khusus di Pulau Belitung yang disebut Danau

Kaolin, yang merupakan danau hijau zamrud yang

dibentuk oleh lubang tambang yang terbengkalai.

Mineral yang kaya membuat danau ini menunjukkan

ilusi dan warna yang sebenarnya. Sangat

indah.Setelah kami bangun dan sarapan,kami pergi

ke danau tersebut.

Sesampainya di Danau Kaolin, kami kembali

melihat keindahan yang luar biasa. Danau itu seperti

batu giok, berwarna biru kehijauan.Kami mengambil

banyak foto di sana dan meninggalkan kenangan.

Setelah meninggalkan Danau Gaolin, kami pergi

ke supermarket dan pasar untuk membeli bahan-

bahan makanan.Setelah membeli sayuran, kami

kembali ke rumah untuk beristirahat sejenak. Pukul

3 sore, kami berangkat lagi.Tujuan kami berikutnya

adalah Tanjung Tinggi, di mana terdapat banyak

batu besar yang tersebar di sekitar pantai, juga

106

merupakan lokasi Rainbow Little Warriors.Kami

menantikannya.

Saat sampaidi pantai ini, kami disambut dengan

hamparan pasir putih dan laut biru.Kami berjalan di

atas pasir putih, mengambil kerang, dan berlari ke

batu-batu besar untuk berfoto. Sangat menarik.Yang

mengesankan adalah saat saya tidak sengaja

tergelincir dari batu besar ke laut.Untungnya, tidak

ada cedera serius.

Waktu bahagia terbang begitu cepat, matahari

terbenam.Kami harus segera kembali ke rumah. Ya,

tentu dengan sepeda motor sewaan.

Ketika kami sampai di rumah, langit sudah benar-

benar gelap. Kami memutuskan membuat hotpot

dengan bahan-bahan yang kami beli sebelumnya.

Kami makan sangat banyak, ada ayam, ikan, daging

sapi, dan masih banyak lagi.Ada pepatahmengatakan

bahwakami seperti dewa yang bahagia.

107

Setelah makan malam, kami beristirahat di

kamar. Kamimengobrol sampai akhirnya

semuatertidur.

Pada hari ketiga, rencana kami adalah

snorkeling.Setelah sarapan,kami mengikuti pemilik

rumah pergi Tanjung Kelayang. Kami akan bermain

di tiga pulau kecil. Namun, cuacanya tidak terlalu

bagus, mendung, sepertinya akan turun hujan. Dan

akhirnya, hujan benar-benar turun di tengah

perjalanan. Kami tetap bisa melihat tiga pulau kecil

itu. Ada Pulau Lengkuas, Pulau Garuda, dan Pulau

burung.Ada batu besar berbentuk seperti rajawali di

Pulau Burung.Ada Mercusuar di Pulau Lengkuas.

Sangat indah.

Kami tetap memutuskan untuksnorkeling di dekat

Pulau Lengkuas dan menghabiskan hari ketiga kami

di sana. Semua orang sepertinya sangat suka

snorkeling.Kami sangat senang.Kami juga merekam

banyak video dan foto.

108

Sampai malam hari, kami kembali pulang,

meniup udara dingin, dan pulang dengan terburu-

buru.Pada malam ini, kami memutuskan untuk

makandi restoran saja.Kami ingin mengakhiri

malam di sini sebelum kami pergi. Kami mengikuti

navigasi untuk menemukan restoran makanan laut.

Kami memesan enam lauk. Tidak cukup, tetapi

sangat puas.

Kami akan kembali ke Jakarta besok siang.

Kamimerasaberat meninggalkan tempat ini.

Pada pagi terakhir, pemilik rumah membawa

kami untuk mengunjungi Batun Satam dan memberi

tahu kami bahwa ini adalah gedung koordinat lokal,

sangat terkenal.Pemilik rumah ingin sekali berfoto

bersama kami sebagai kenang-kenangan.

Setelah mengunjungi Batu Satam,pemilik rumah

membawa kami ke museum local. Dia

memperkenalkan dan menjelaskan koleksi yang di

museum kepada kami.Benar-benar pemilik rumah

yang sangat baik. Hal terdalam yang saya ingat

109

adalah ikan yang bernama Arapaima.Ikan ini sangat

besar,dan matanya juga besar.Saya lupa dia bisa

dimakan tidak. Kalau bisa memakannya, pasti cukup

kenyang.

Setelah mengunjungi museum,dia membawa

kami ke rumah adat Belitung. Kami mengunjungi

arsitektur tradisional lokal.Sampai siang hari,

pemilik rumah membawa kami ke warung dengan

hidangan khusus mie belitung.Mie belitung warung

ini cukup terkenal. Banyak orang datang untuk

mencobanya.Di dinding warung ini, ada banyak foto

pemilik warung dan lainnya.Ada selebriti dan orang

asing. Itu terlihat sangat hebat.

Selesai makan siang, pemilik rumah

mengantarkan kami ke bandara.Kami berpelukan

dan mengucapkan selamat tinggal.

Perjalanan ini benar-benar meninggalkan kesan

mendalam di ingatan saya.Saya merasa tidak ingin

pergi. Saya tidak ingin meninggalkan Belitung. Saya

pergi meninggalkan keramahan pemilik rumah dan

110

meninggalkan keindahan Belitung tentunya.Terlalu

banyak keengganan.Jika masih ada kesempatan,

saya akan pergi ke Belitung lagi. Tidak akan

menyesal!

111

Pengalaman yang Selalu Kuingat

MIA

Selama di Indonesia, pengalaman menarik saya

adalah perjalanan. Perjalanan paling mengesankan

saya adalah pergi ke Pulau Komodo. Pantai merah

muda, perairan jernih,dan pemandangan indah yang

diciptakan oleh alam. Sulit untuk melihat lanskep

alami yang belum dijelajahi.Tempat ini sangat layak

dikunjungi. makanan murah dan segar juga ada di

tempat ini.

Ada tempat lain yang tidak terlupakan, yaitu

Bogor. Pemandangan Bogor tidak istimewa, tetapi

ada banyak sekali pohon, seperti hutan. Di Bogor,

tidak ada makanan ringan khusus.

Saya jugamelakukan kegiatan meluncur pertama

di Indonesia, yang merupakan salah satu daftar

keinginan saya. Saya memiliki impian sebelum usia

30 saya menyelesaikan bungeejumping, skydiving,

112

dan gliding.Sangat bahagia saat saya menyadari

impian saya sedikit demi sedikit terwujud.

Di Indonesia tahun ini, saya bahagia, sedih, kaget,

dan takut.Setelah waktu yang lama, tentu semua

ingatan hanya akan meninggalkan yang baik.

Ingatan yang buruk akan memudar seiring waktu.

Saya merasa terhormat bisa datang ke Indonesia.

113

Pengalaman di Indonesia

Haigong Gan/Naga

Saya akan bercerita tentang pengalaman belajar

saya di Indonesia. Saya sudah berada di Indonesia

selama delapan bulan.Melihat kembali bagaimana

saya baru saja datang ke Indonesia delapan bulan

yang lalu, semuanya penuh dengan rasa ingin

tahu.Saya datang ke Indonesia untuk pertama

kalinya.Saya mengambil penerbangan pertama dan

pergi ke luar negeri untuk pertama kalinya juga.Saya

melihat begitu banyak orang Indonesia untuk

pertama kalinya. Ketika saya turun dari pesawat,

saya memiliki banyak imajinasi untuk negara ini.

Setelah sampai di Indonesia, saya menemukan

bahwa Indonesia tidak seperti yang saya bayangkan.

Orang Indonesia sangat antusias dan ramah dengan

orang asing, tidak separah yang mereka kira.

Lingkungan asrama tempat kami tinggal juga

sangat bagus walaupun biaya akomodasi agak

114

mahal. Lingkungan asrama seperti itu sepadan

dengan harganya.Ada gym di asrama, transfer bus

sekolah, ruang binatu, kolam renang, ruang belajar,

ruang rapat, dan yang lainnya.

Guru-guru kami juga sangat antusias dan

bertanggung jawab kepada kami. Mereka dengan

serius menjelaskan kepada kami tempat-tempat yang

tidak kami mengerti selama kelas. Sekolah juga

mengadakan berbagai kegiatan bagi kami untuk

beradaptasi dengan kehidupan belajar di Indonesia.

Yang mengesankan bagi saya adalah perjalanan

bersama siswa internasional.Sekolah mengatur

untuk pergi ke tempat yang disebut Qiandao. Kami

semua mendaftar dan menantikan perjalanan

ini.Pukul lima pagi, kami berangkat. Naik bus ke

pelabuhan.

Baru saja turun dari bus, seorang mahasiswa

Afrika mencium bau ikan asin, dan dia meludah

langsung.Saya masih menahan diri untuk meludah.

Lalu, kami mengambil perahu dan pergi ke Qiandao.

115

Ini adalah pertama kalinya saya di atas kapal. Dalam

perjalanan ke Qiandao, dibutuhkan waktu empat

jam. Akhirnya, saya juga meludah di atas kapal

selama empat jam.

Saat itu, saya berpikir, saya tidak akan naik

perahu lagi.Empat jam kemudian, kami tiba di Pulau

Seribu. Kami akan menyelam di sana. Kaminaik

perahu terlebih dahulu menuju lokasi penyelaman.

Ketika tiba di lokasi penyelaman, saya menemukan

semuanya berbeda. Sangat indah, menyelam di

bawah air, melihat banyak terumbu karang yang

indah. Kami bermain di sana selama dua jam, dan

kami kembali ke pulau tempat kami tinggal.Di

malam hari, kami pesta api unggun.Semua orang

sangat senang.

Keesokan harinya, saya pergi untuk melihat

Hutan Maple dan tempat penangkaran penyu.Karena

saya mabuk laut, saya tidak pergi. Saya beristirahat

di asrama. Ketika sudah siang, kami mulai kembali

116

ke sekolah. Di kapal, saya masih meludah empat

jam. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Dalam kehidupan sehari-hari, makanan Indonesia

masih sangat berbeda dengan makanan Cina.

Makanan Indonesia manis dan pedas.Awalnya saya

tidak suka, tetapi perlahan- lahan beradaptasi dengan

makanan Indonesia dan merasa sangat enak.

Terkadang di akhir pekan, saya dan teman-teman

pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan. Kami

menguji kemampuan masak dan level oral kami.

Kami masak makanan Cina sendiri.Sebagai orang

Cina, kami masih juga harus makan makanan Cina.

Ada banyak pusat perbelanjaan di Jakarta. Ketika

ada waktu luang, saya pergi ke mal dan

menemukanbanyak hal yang lebih murah daripada

Cina. Namun, anggur Indonesia sangat mahal. Saya

berpikir karena Indonesia adalah negara Islam,

Muslim tidak bisa minum alkohol. Jadi, harga

anggur dinaikkan untuk membatasi pengonsumsian.

117

Ada banyak hari libur di Indonesia, Selama Natal

dan Festival Musim Semi, ada dua hari libur besar.

Saya memilih untuk kembali ke Cina. Karena ketika

saya berada di Indonesia saat natal, saya bisa

berlibur ke Cina saat Festival Musim Semi. Kalau

tidak, saya mungkin hanya memilih untuk kembali

ke Cina selama Festival Musim Semi. Untuk

bermain selama liburan.

Masih ada perbedaan antara ujian di Indonesia

dan ujian di Cina. Sebelum ujian, sayaperlu

mencetak KMK. KMK memuat informasi siswa dan

mata pelajaran yang akan diujiankan. Saya perlu

membawa KMK tersebut ke ruang ujian. Jika lupa

membawanya, saya tidak akan bisa mengikuti ujian.

Peserta ujian harus duduk sendiri pada satu meja.

Peserta ujian yang terlambat lebih dari 30 menit

tidak diizinkan masuk ke ruang ujian.Saya senang

bahwa saya tidak gagal. Jika saya tidak lulus ujian,

saya hanya bisa datang kembali ke Indonesia dengan

teman sekolah saya tahun depan.

118

Ada banyak pulau indah dan tempat wisata di

Indonesia, seperti Lombok, Pulau Komodo, Pulau

Belitung, Bali, Lembongan, dan Candi Borobudur.

Tempatpaling menyenangkan yang pernah saya

kunjungi adalah Pulau Belitung.Pulau Belitung

terletak di utara Jakarta dan dapat dicapai dengan

pesawat dalam waktu sekitar satu jam. Saya pergi

dengan lima orang teman. Total kami enam orang,

tiga laki- laki dan tiga perempuan. Kami menyewa

sebuah vila di sana. Kepala pelayannya sangat baik,

membantu kami menyewa mobil, dan membantu

kami membeli makanan.

Hari pertama kedatangan di pulau itu sudah

hampir malam hari. Saat itu, pukul 5 sore. Kepala

pelayan mengatakan bahwa kami bisa pergi melihat

matahari terbenam. Sebelumnya,kami sudah

menyimpan barang bawaan di vila. Matahari

terbenam indah. Kelelahan yang ada sesaat

menghilang karena menyaksikan keindahan yang

luar biasa.

119

Keesokan harinya, kepala pelayan membantu

kami menyewa sepeda motor untuk pergi ke pantai

selama satu jam. Meski di jalan sangatlelah, kami

kembali disambutdengan keindahan. Pantai yang

sangat indah dan hanya ada sedikit orang. Tidak

seperti pantai di Cina, orang ada di mana-mana.

Kami berada di pantai itu sambil menunggu

matahari terbenam. Banyak orang Indonesia juga

menyaksikan matahari terbenam bersama. Setelah

itu, kami kembali ke vila. Sebelum beristirahat,

kami memasak hotpot Cina dari bahan masakan

yang telah kami beli.Kami sangat menikmatinya.

Keesokan hari, kami akan pergi ke Lighthouse

Island. Perahu yang telah kami sewa sudah

menunggu.Kami diingatkan untuk berhati-hati dan

mengenakan jaket pelampung. Setelah sekitar

setengah jam berlayar, kami akhirnya

sampai.Lighthouse Island merupakan objek wisata

yang sangat terkenal.Ada mercusuar raksasa di

pulau. Untuk alasan keamanan, kami tidak bisa

120

memanjat puncak menara. Ini adalah penyesalan

kecil.

Setelah satu jam berjalan-jalan di pulau itu, kami

akan dibawa ke sebuah tempat, di mana kami akan

melakukansnorkeling.Sebetulnya, ombak hari itu

sangat besar. Kami diminta naik ke kapal untuk

sementara waktu. Ombaknya terlalu besar untuk

berenang. Akhirnya, kami tetap bisa

snorkelingsekitar setengah.

Selanjutnya, kami dibawa ke beberapa pulau

terkenal, dan akhirnya kami kembali ke pantai pada

malam hari. Kami mengendarai sepeda motor untuk

kembali ke villa. Perlahan langit berubah menjadi

hitam.

Setelah kembali ke villa, kami mandi dan

memutuskan untuk pergi makan makanan laut. Kami

pergi ke restoran makanan laut yang terkenal di

pulau itu dan memilih banyak hidangan. Kami

merasa harga makanannya sangat murah.

121

Setelah makan malam, waktu sudah menunjukkan

pukul sepuluh malam. Kami kembali ke villa dan

beristirahat. Menunggu hari terakhir perjalanan.

Pada hari terakhir perjalanan, kepala pelayan

mengatakan akan membawa kami ke beberapa

tempat wisata di pulau itu secara gratis.Kami akan

dibawa ke museum. Kami juga diajak makan mi

paling terkenal di pulau itu.

Akhirnya, kami diantar ke bandara.Selama empat

hari dan tiga malam di Belitung, saya menyadari

gaya kehidupan yang berbeda di pulau itu. Orang-

orangnya sangat sederhana. Kepala pelayan rumah

benar-benar sangat baik. Awalnya, saya berpikir,

mereka tidak tertarik dengan kedatangan kami.

Namun ternyata,mereka menganggap kami sebagai

teman sejati.Kami bermain bersama dan merasa

sangat bahagia.

Jika ada kesempatan, saya pasti akan pergi ke

Pulau Belitung lagi. Kembali mengulang cerita,

minum sedikit anggur dengan kepala pelayan,

122

mengobrol, dan menyaksikan matahari terbenam

bersama. Pulau Belitung adalah sumber bunga

persik, cocok untuk liburan, tidak ada hiruk pikuk

kota, hanya hidup dalam harmoni dengan

alam.Jikamenyukai alam, datanglah ke Pulau

Belitung.

Masih ada dua bulan tersisa sebelum akhir studi

di Indonesia. Saya merasa waktu telah berlalu begitu

cepat,seperti saya baru datang ke Indonesia kemarin.

Saya menghabiskan waktu untuk belajar di

Indonesia, melakukan beberapa hal yang bermakna,

mengenal budaya Indonesia, dan belajar lebih

banyak tentang Indonesia. Itu semua terwujud

melalui kontribusi pada pertukaran budaya antara

Cina dan Indonesia.

123

Pengalaman yang Membentuk Kehidupan

Nina

Kehidupan selalu menyimpan pengalaman baik

dan buruk. Kehidupan terbentuk dari

pengalaman.Saya berpikir hidup di Indonesia akan

menjadi pengalaman yang paling sulit dilupakan.

Sebelum sampai Jakarta,hati saya dipenuhi

dengan perasaan sedih, khawatir,juga bercampur

senang. Pertama kali saya akan pisah dengan orang

tua,teman, dan pacar. Pertama kali juga saya akan

jauh dengan rumah.Saya merasa bukanlahseseorang

yang bisa menjaga sendiri dengan baik, khususnya

di negara asing. Saya berpikir, saya akan bertemu

dengan segala ketidaktahuan jika berada di negara

asing. Saya tidak tahu apa-apa tentang Indonesia.

Semua asing bagi saya.Perasaan saya sangat rumit

kala itu.

Saya ingat saat pertama kali sampai di Indonesia.

Waktu itu sudah malam.Kami dijemput bus Binus

124

ke bandara. Malam itutidak macet dan sepi. Kota itu

terkesan sangat sepi, diam,tidak macet. Namun,

kesan sebenarnya jauh sekali dengan kesan pertama

saat saya bertemu pagi di Jakarta.Jakarta kota

macet,Jakarta ramai sekali.

Keesokan harinya,kami sudah mulai

kuliah.Sebenarnya, saya tidak mengerti.Bukan

karena nada atau kecepatan bahasa

mereka,melainkan perasanan asing.Saya gugup.

Saya dan teman-teman sama. Kami jarang bicara

dengan orang Indonesia.

Di kampus, kami belajar bahasa Indonesia,sejarah

Indonesia, budaya Indonesia, sastra Indonesia,musik

Indonesia,pariwisata Indonesia, dan

sebagainya.Guru kami sangat baik dan selalusabar.

Kalau tidak bisa jawab pertanyan, guru kami juga

tidak marah.

Selama tinggal di Jakarta,saya sudah jalan-jalan

ke Taman Mini Indonesia Indah,Monas,Museum

Nasional,Kota tua,China town,Ancol, dan masih

125

banyak tempat lain yang saya tidak ingat

namanya.Dalam proses ini, saya belajar banyak kata

baru. Saya sudah mulai bisa mengerti kata-

katanya.Ini menjadi peningkatan yang bagus bagi

saya.Jadi, saya berpikir inilah tujuan jalan-

jalan.Dalam lingkungan berbeda, saya belajar

budaya dan bahasa.

Di luar Jakarta, saya juga sudah jalan-jalan ke

banyak tempat wisata, seperti

Malang,Yogyakarta,Bogor,Bandung,Pulau Belitung,

dan Pulau Seribu.Saya berpikir bahwa belajar

bahasa Indonesia tidak hanya di kelas, akan lebih

lancar dengan jalan-jalan.

Saat saya jalan-jalan, sata bisa belajar bahasa

Indonesia,budaya Indonesia, dan sejarah Indonesia.

Belajar seperti ini membuat saya lebih bersemangat,

tidak kaku seperti kelas. Di kelas, kami hanyak bisa

belajar sedikit dan ternyata bahasa Indonesia luas

sekali. Jalan-jalan menjadi pilihan tepat untuk saya

belajar bahasa Indonesia.

126

Dengan jalan-jalan ke tempat berbeda, saya pun

merasakan perasaan yang berbeda. Seperti di

Yogyakarta, sejarah dan budaya sangat terasa di

sana.Pemandangannya juga megah. Candi

Borobudur sangat megah. Saya berpikir bagaimana

cara orang dulu bisa membangun bangunan megah

begini. Padahal, dahulu teknologi tidak maju.

Dinding Candi Borobudur penuh dengan ukiran

yang memiliki arti.Luar biasa. Suasana budaya

Yogyakarta menginfeksi saya.

Saya dan teman- teman juga pergi ke Malang.

Kami pergi ke Gunung Bromo. Dalam perjalanan

menuju gunung itu, kami tidak tidur karena harus

berangkat pukul 12 malamuntuk melihat matahari

terbit.Di sepanjang perjalanan, kami

mengobrol,mendengar musik, dan tertidur. Hampir

tiga jam, kami baru sampai di bawah Gunung

Bromo.Karena macet, Jeep yang kami pesan tidak

bisa tiba tepat waktu.Agar tidak terlewat melihat

127

matahari terbit, kami naik motor ke atas

gunung.Sayangnya, kami tetap tidak bisa melihat

matahari terbit karena cuaca hari itu kurang bagus.

Hal menariknya adalah ternyata naik motor itu

sangat keren. Motor melaju sangat cepat hingga abu

vulkanik terbawa ke udara dan masuk ke

hidung.Untunglah, kami sudah pakai masker.

Di atas gunung api saya lihat asap berkibaran

keudara,ada suara mendidih. Luar biasa, ini kesan

pertama saya. Saya baru pertama kali melihat

gunung api.Saya buat permintaan kepada dewa di

gunung api tersebut. Permintaannya rahasia. Kalau

diketahui orang lain, tidak akan terwujud.

Keindahan Malang sangat membekas di hati.

Kenyamanan dan keindahan lain saya temui di

Pulau Belitung. Di sana, saya bisamelupakan semua

masalah, semua masalah terbawa angin. Pulau

Belitung sangat nyaman dan santai.Di sana, saya

naik motor sebagai transportasi ke berbagai tempat.

Semuamasalah jadi terbawa angin.Orang Belitung

128

sendiri banyak keturunan Hokkian. Mereka sangat

baik hati. Mereka membantu dan menjawab

pertanyaan kami.Kehidupan mereka bahagia.

Kami juga merasakan sejuknya udara di Kota

Bandung dan merasakan nyamannya hujan Kota

Bogor. Semua terasa nyaman.Dengan berwisata,

kesan pertama saya untuk Indonesia langsung

berubah. Indonesia sangat indah.

Saya masih punya banyak pengalaman di Jakarta.

Namun, hal tersebut cukup saya simpan di hati.

Perasaan ini saya simpan selamanya.Saya belajar

budaya yang berbeda. Itu sangat berguna bagi saya.

Pesan saya, kalau mau tahu sesuatu,kita harus

berani mencoba dan menerobos diri. Jangan tinggal

di lingkaran nyaman.Kalau tidak datang ke

Indonesia, saya merasa akan menyesal.

129

PERJALANAN KE BELITUNG

TAMI

Selama beberapa bulan tinggal di Indonesia, saya

dan teman-teman pergi ke banyak tempat yang

indah.Di tengah bulan April,kami berangkat ke

Belitung dari Jakarta.Kami berangkat ke bandara

naik mobil sekitar pukul 9.30 pagi.Setelah tiba di

bandara,kami pergi mengambil tiket dan memeriksa

bagasi.

Namun, ada hal yang membuat kami sedikit

kecewa, penerbangan kami ditunda, pesawatnya

rusak. Kami menunggu selama tiga jam di bandara.

Selama menunggu, staf bandara memberikan makan

siang untuk kami.Setelah itu, barulah kami bisa

naik.

Terbang menuju Belitung membutuhkan waktu

satu jam. Akhirnya, kami tiba di Belitung yang

sangat indah. Namun, langit sedangmendung. Kami

punkehujanan ketika keluar dari

130

bandara.Untungnya,beberapa orang dari kami

membawa payung.

Kami menyewa mobil menuju penginapan.

Sekitar setengah jam, kami sampai. Penginapan

kami juga sangat bagus. Setelah beristirahat sejenak,

kami pergi ke pantai yang sepi bersama seorang

pelayan. Kami mengendarai motor yang telah

disewa.Karena hujan, kami tidak bisa melihat

matahari terbenam. Sebagai gantinya, kami melihat

pantai yang sangat indah. Setelah melihat

pantai,kami mengendarai motor ke pasar membeli

makanan untuk dimasak.Setelah makan malam,kami

tidur karena kelelahan.

Hari kedua langit sangat bugus,langit cerah.Kami

mengendarai motor pergi ke Danau Kaolin,

Belitung. Danau Kaolin sebenarnya bukan tempat

wisata. Danau ini hanya bekas tambang.Meski

pengunjung dilarang masuk, kami tetap bisa

menikmati pemandangan dari luar.

131

Selain itu, kami juga pergi ke Tanjung Tinggi

Beach untuk melihat matahari terbenam.Pasir putih

halus dan pantai yang sangat biru, lukisan sang

pencita sangat indah, tidak terlupakan.Matahari

terbenamnya juga sangat indah.

Hari ketiga,kami mengendarai motor untuk pergi

ke tempat penyewaan perahu. Kami akan pergi ke

laut untuk menyelam.Karena langit sedang tidak

bagus,kami ke Pulau Langkuas terlebih dahulu.

Pulau Langkuas memiliki keindahan luar biasa dan

ada mercusuar yang masih sangat terawat.Kami

bermain selama dua jam di sana.

Setelah langit cukup cerah, kami

mulaimenyelam.Ketika menyelam,saya merasa

membuka medan penglihatan yang baru.Dunia di

bawah laut sangat menggoda. Saya merasa damai

dengan diri sendiri dan tidak memikirkan hal

lain.Jika cuaca memungkinkan,kami mungkin bisa

bermain lebih lama.Sayangnya, cuaca tidak

132

mengizinkan.Kemudian, kami masih pergi ke pulau

lain, barulah kami kembali ke penginapan.

Hari itu sangat melelahkan bagi kami.Di malam

hari, kami pergi makan makanan laut. Rasanya

cukup enak dan juga tidak menghabiskan banyak

uang. Malam itu juga meninggalkan pengalaman

yang sangat menarik dan tidak terlupakan untuk

mengendarai motor di jalan.

Pada hari keempat, hari terakhir di Belitung,

pelayan rumah membawa kami untuk melihat

Museum,rumah tradisional, dan makan mi Belitung.

Mereka juga mengantar kami ke bandara. Mereka

sangat ramah dan baik.

Perjalanan ini sangat menarik dan

menyenangkan.Belitung sangat indah, sangat

nyaman, dan sangat menyenangkan. Orang Belitung

juga sangat ramahdan bersahabat.

Saya pikir pengalaman yang paling mengesankan

dari perjalanan saya adalah menyelam. Pengalaman

133

ini akan menjadi bagian kehidupan saya yang tidak

bisa dilupakan.

134

Berpetualang untuk Mencari Pengalaman

ZHEN DU/TARA

Kehidupan belajar satu tahun di Indonesia akan

segera berakhir. Hari ini, saya akan

berbagipengalaman menarik di Indonesia.

Pada awal September tahun lalu, saya datang ke

Indonesia dari Tiongkok. Saya telah berada di

Indonesia selama hampir setahun dengan banyak hal

menarik dan banyak pengalaman menarik. Ketika

turun dari pesawat, saya berpikir bahwa saya akan

pergi ke musim panas, panas yang tak terbayangkan.

Namun, perasaan panas digantikan oleh rasa

kesegaran dan kegembiraan yang mendalam, hampir

semuanya segar dan tidak pernah terlihat.

Saya tidak menyangka akan ada begitu banyak

sepeda motor di negara ini. Saya tidak berpikir

sepeda motor di negara ini akan mengemudi lebih

cepat daripada mobil. Setiap kali saya keluar, saya

135

akan khawatir tentang keselamatan saya ketika saya

menyeberang jalan.

Setelah mempersiapkan diri, sekolah

mengadakanpenyambutan untuk saya dan teman-

teman. Saya merasakan antusiasme orang Indonesia

menyambut kami. Ada juga siswa internasional dari

berbagai negara, dan mereka akan memulai

perjalanan studi mereka di luar negeri seperti kami.

Sekolah juga menyiapkan sambutan kecil untuk

kami. Dengan semua siswa internasional, kami pergi

ke Pulau Harapan dekat Jakarta.Kamiakan

melakukansnorkeling, barbekyu, tamasya, dan

program lain yang sudah dipersiapkan untu kami. Itu

pertama kalinya sayapergi ke laut. Sebelum itu, saya

tidak pernah berpikir bahwa samudra akan begitu

indah, begitu biru, begitu jernih. Karena itu, saya

sangat menyukai laut.

Sekolah dimulai dan hidup segera digantikan oleh

kesibukan. Pembelajaran berlanjut.Kami sangat

senang bisa memperkaya diri sendiri melalui

136

pembelajaran. Guru yang mengajar juga sangat

baik, tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi

juga membantu memecahkan kesulitan dalam hidup.

Kelas dibuat menjadi sangat menarik. Kamijuga

diajarkan pengetahuan ekstrakurikuler yang menjadi

lelucon untuk menyegarkan suasanakelas. Suasana

kelas memang sudah sangat aktif.

Setelah belajar, kami mengikuti ujian. Ini adalah

cara terbaik untuk menguji hasil belajar.Setelah

ujian, kami pun libur.Kami pergi ke banyak tempat

selama liburan.

Terlebih dahulu, kami pergi ke Semarang. Kota

ini dinamai sesuai dengan nama Cina, Zheng He.

Zheng He datang ke sini dari Tiongkok, membawa

budaya dan teknologi Tiongkok untuk membantu

masyarakat setempat meningkatkan kehidupan

mereka.

Kamijuga pergi melihat Gua Sanbao, situs Zheng

He. Ada juga mitologi Tiongkok-Delapan Dewa

menyeberangi lautan. Setelah membaca

137

Sanbaodong, kami pergi untuk melihat situs stasiun

kereta api tua. Saya menyadari bahwa teknologi

orang Barat benar-benar kuat. Bangunan itu dapat

diselesaikan dalam kondisi yang sangat terbelakang.

Ketika saya mengunjungi situs tersebut, saya

menemukan bahwa banyak grup wisata Barat juga

datang ke sini. Diperkirakan mereka ingin

menyaksikan perbuatan besar leluhur.Mereka juga

datang ke desa pelangi yang ada di sana. Jadi, kami

pun juga mengunjungi Rainbow Village untuk

destinasi berikutnya.

Kami melanjutkan perjalanan menuju Malang

menggunakan kereta api. Kami akan

mengunjungiGunung ApiBromo. Awalnya, kami

sudah memesan mobil, namun pengemudinya

membatalkan pesanan kami.Kami beralih ke sepeda

motor untuk menuju atas gunung. Kami merasakan

manfaatnya.Kami bisa melihat pemandangan

berbeda.

138

Suhu di gunung jauh lebih rendah dari

biasanya.Untungnya, kami memakai pakaian tebal,

atau kami akan kedinginan. Semuanya berjalan

lancar. Hanya saja, cuaca tidak mendukung sehingga

kami tidak melihat matahari terbit dari Gunung

Bromo. Ini adalah hal yang sangat disayangkan.

Setelah mengunjungi Gunung Bromo, kami

meninggalkan Malang. Kami kembali menggunakan

kereta api. Kereta api Indonesia sangat

menakjubkan. Setiap gerbongnya berbeda. Ada

gerbong kelas ekonomi, kelas bisnis, dan kelas

eksekutif.

Kami naik kereta menuju Yogyakarta, kota kecil

yang melamun. Mengapa melamun? Alasannya

karena matahari terbenam sangat indah, seperti

matahari terbenam dalam dongeng. Saya berharap

untuk hidup di kota kecil ini dan menyaksikan

matahari terbenam setiap hari. Setelah menyaksikan

matahari terbenam, saya melihat Jalan Malioboro

yang terkenal di Yogyakarta dan reruntuhan istana

139

di Yogyakarta. Kami melambaikan tangan dan

mengucapkan selamat tinggal padanya.

Masih dengan kereta api, kami datang ke

Bandung. Saya pergi ke sekolah teman saya dan

pergi ke konferensi Asia-Afrika. Karena kurangnya

waktu, kami cepat-cepat meninggalkan Bandung.

Kembali ke Jakarta, setelah bermain, mentalitas

saya menjadi sangat berbeda. Saya harus mulai

belajar dan belajar lagi. Tetapi, liburan di Indonesia

benar-benar terlalu banyak. Kami libur kembali.

Di awal liburan, saya dan teman-teman pergi ke

Bogor, dekat dengan Jakarta dan bermain meluncur

bersama mereka. Saya merasa takut pada awalnya.

Melihat begitu banyak orang bermain, saya juga

berusaha untuk tidak takut. Ketika saya terbang,

saya melihat diri saya di langit dan melihat begitu

banyak pemandangan berbeda. Saya langsung

merasa bahwa itu sepadan.

Saya merasa telah mengunjungi banyak tempat di

Pulau Jawa. Saya mulai memikirkan pulau lain.

140

Saya tahu, Indonesia adalah negara dengan banyak

pulau.

Target untuk saat ini adalah Pulau Wulidong,

dekat Sumatra. Saya menempuh penerbangan satu

setengah jam ke sana. Pulau ini benar-benar sedikit

orang, sangat sedikit kendaraan di jalan, tidak

sebanyak mobil di Jakarta. Sangat sunyi, saya mulai

menyukainya.

Saya dan teman-temansampai di penginapan.Hal

yang unik, ternyata kami adalah tamu pertama di

tempat itu. Vila itu baru dibangun. Kami berpikir,

tempat ini sangat cocok untuk perawatan hari tua,

terlalu sepi, udaranya sangat baik, dan tidak ada

suara.

Hari berikutnya kami mulai mengambil sepeda

motor yang kami sewa. Kami akan keluar untuk

bermain di pulau itu. Ini adalah pertama kalinya

saya mengendarai sepeda motor di Indonesia. Saya

tidak berani jika di Jakarta, banyak mobil dan ramai

141

sekali. Berbeda dengan pulau ini, begitu sedikit

orang di sini.

Setelah bermain seharian, kami membeli

makanan. Kami makan dengan penuh kebahagiaan.

Besok, kami akan menyewa perahu ke laut dan

mencoba snorkeling. Laut di sini sangat indah.

Setelah snorkeling, kami juga mengunjungi

pulau-pulau kecil lainnya, seperti Pulau Mercusuar

dan masih banyak lagi.Kembali ke laut, kami masih

bermain di sini selama sehari. Kami juga melihat

bangunan bersejarah di tempat ini. Dari penduduk,

kami mengetahui bahwa batu di alun-alun

semprotan air adalah meteorit. Sangat luar biasa.

Saya berlari kembali dan mengambil foto dengan

meteorit itu. Akhirnya, saya membeli beberapa

suvenir terkenal di toko dan kami pun pergi.

Ini adalah beberapa hal menarik dan pengalaman

baik yang terjadi di Indonesia, yang sebagian besar

adalah hal-hal yang harus dilakukan. Pergi keluar

dan melihat hal-hal yang berbeda dapat memperluas

142

wawasan dan ide. Jadi,saya rasa butuh waktu untuk

keluar lebih banyak untuk diri sendiri. Jika ingin

lebih banyak belajar, kita harus keluar dan

melihatnya, belajar di jalan.