Olahraga - ftp.unpad.ac.id · sukses membawa sepak bola Vietnam bangkit dan menjadi kekuatan...

1
SENYUM Samuel Eto’o mengembang. Striker yang membela Inter Milan itu baru saja meraih penghargaan Pe- main Terbaik Afrika 2010 da- lam sebuah acara yang dise- lenggarakan Konfederasi Se- pak Bola Afrika (CAF) di Kairo, Mesir, kemarin dini hari. Anugerah itu merupakan yang keempat bagi pemain in- ternasional Kamerun tersebut setelah sebelumnya memper- oleh predikat serupa pada 2003, 2004, dan 2005 ber- sama dua klub berbeda asal Spanyol, Real Mallorca dan Barcelona. Eto’o kini tercatat sebagai pesepak bola Benua Hitam ter- sukses. Ia mengungguli Abedi Pele, pemain legendaris Ghana yang menyabet penghargaan itu sebanyak tiga kali pada awal 1990-an. “Sangat menyenangkan bisa memenanginya lagi, meraih- nya untuk keempat kalinya dan memegang rekor terba- nyak,” kata kapten the Indomi- table Lions saat sesi jumpa pers seusai acara penobatannya. Dalam pemilihan pemain terbaik Afrika tahun ini, Eto’o menyisihkan dua kandidat kuat lainnya, yakni striker Chelsea asal Pantai Gading Didier Drogba serta pemain timnas Ghana Asamoah Gyan yang musim ini memperkuat klub Inggris lainnya, Sunder- land. Namun, Eto’o unggul dalam jajak pendapat yang dilakukan terhadap pelatih dan kapten timnas seluruh negara anggota CAF. Musim lalu, Eto’o turut membantu Inter meraih treble winner--Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champion--pada musim pertamanya. Ia pula yang menjadi pe- main Af- rika per- tama yang merasakan treble winner dengan dua klub berbeda dalam dua musim berturut-turut. Sebe- lumnya, Eto’o me- nikmati tiga gelar bersama Barcelona. Belum berhenti sampai di situ, ia juga baru merayakan mahkota Piala Dunia Klub bersama Neraz- zurri di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pekan lalu. Dua gol yang disarangkannya ke gawang juara Afri- ka TP Mazembe dari Republik Demokratik Kongo amat mem- bantu Inter ke tangga juara. Lengkap sudah sebetulnya kegem- biraan Eto’o. Ia kini pemain tersukses di Benua Hitam. (Rtr/AP/Ton/R-5) MEMBELUDAKNYA penonton tidak hanya terjadi saat tim ‘Merah Putih’ berlaga di Sta- dion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, tapi juga di luar sta- dion. Para pemuja timnas kian antusias mengikuti kiprah Irfan Bachdim dan kawan-kawan ter- utama setelah keberhasilan me- reka lolos ke nal AFF Suzuki Cup 2010. Kemarin pagi, ratusan supor- ter menyemut di sekeliling pagar lapangan PSSI Senayan untuk menyaksikan tim pujaan mereka berlatih. Itu merupakan sesi latihan pertama skuat besu- tan Alfred Riedl menjelang duel pamungkas melawan Malaysia, 26 dan 29 Desember. Tingginya animo masyarakat atas penampilan timnas di tem- pat latihan sebenarnya sudah berlangsung menjelang laga terakhir Grup A melawan Thai- land. Namun, jumlah penonton kini kian bertambah meski pengawalan ketat tetap diber- lakukan PSSI. Seperti dua gadis remaja yang sama-sama berusia 16 tahun, Nadira dan Keysia. Mereka adalah dua di antara ratusan penggemar yang turut menye- mangati pasukan Riedl berlatih kemarin pagi. Mereka rela meluangkan waktu hanya untuk menyaksi- kan pemain kesayangan berla- tih, khususnya striker blaster- an Indonesia-Belanda, Irfan. Pemain yang absen pada laga kedua seminal karena cedera paha itu tampaknya masih men- jadi magnet yang kuat bagi para fan timnas, khususnya wanita. “Kami sudah datang dari pukul 07.00 untuk menyaksikan mereka berlatih. Awalnya sih ke hotel. Karena dijaga ketat di sana, kami lari ke lapangan,” aku Nadira yang berstatus pela- jar di sebuah SMA swasta ini. Keysia terlihat lebih antusias daripada Nadira. Melihat para idolanya selesai berlatih, ia langsung berlari menghampiri Irfan dan kawan-kawan untuk berfoto. Tak berhenti sampai di situ, mereka berdua pun mengikuti jadwal timnas kembali ke hotel dan menunggu mereka untuk berlatih sore. “Kenapa batal ya latihan sorenya, padahal saya masih ingin lihat Irfan Bachdim lo,” tutur Nadira. Kegilaan seperti yang ditun- jukkan dua remaja itu terhadap timnas sepertinya juga telah hinggap pada ratusan suporter lain. Sementara itu, pelatih timnas Riedl justru sedang dirundung kekhawatiran. Arsitek asal Aus- tria ini masih menanti kepulih- an tiga punggawanya, Firman Utina, Oktovianus Maniani, dan kiper Markus Haris Maulana. “Kita masih punya beberapa hari ke depan, mudah-mudahan mereka bisa segera pulih pada waktunya,” cetus asisten Riedl, Widodo C Putro. (*/*/R-3) Hanya saja tidak mudah un- tuk mendapatkan ginjal yang sesuai dengan kebutuhan Riedl. Kendala itu adalah ketidakse- suaian ukuran ginjal dan go- longan darah yang dibutuhkan Riedl. Operasi pencangkokan baru bisa dilakukan pada Maret 2007. Riedl akhirnya bisa sehat kembali, tapi sayang dia harus tersingkir karena membawa skuat U-23 Vietnam kalah adu penalti dari Myanmar di babak semifinal SEA Games XXIV 2007. Saat dimintai komentar soal operasi ginjal itu, Riedl tidak mau berbicara soal itu. Justru Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang membenarkan soal itu. Lima pemain Sementara itu, Riedl memin- ta lima pemain untuk lebih berhati-hati saat menghadapi Malaysia pada laga nal per- tama AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil (26/12) nanti. Pasalnya, lima pemain terse- but, yakni Cristian Gonzales, Oktovianus Maniani, Hamka Hamzah, Muhammad Ridwan, dan Ahmad Bustomi sudah me- ngantongi satu kartu kuning. Dua kartu kuning pertama dida- pat pada laga seminal pertama dan sisanya di seminal kedua melawan Filipina. Ridwan dan Bustomi diganjar kartu kuning karena terlibat keributan dengan pemain Fili- pina, Anton Del Rosario. Bustomi terprovokasi setelah Rosario melakukan pelang- garan keras kepada rekannya, Muhammad Nasuha. (R-5) [email protected] Olahraga HALAMAN 28 RABU, 22 DESEMBER 2010 MEDIA INDONESIA T: (021) 5821303 SMS: 08121128899 No Bebas Pulsa: 08001990990 Kiprah Timnas kian Menarik Perhatian NAMA Carlos Tevez dalam satu minggu terakhir selalu menjadi perbincangan pecinta sepak bola dunia. Penyebabnya adalah keinginannya untuk cabut dari Manchester City pada bursa transfer Januari 2011. Tetapi, striker asal Argentina itu akhirnya luluh dan mem- batalkan niatnya. Kepastian itu diungkap man- tan pemain West Ham dan Man- chester United tersebut sesaat sebelum pertandingan duel me- lawan Everton digelar kemarin malam. Sebelum mengambil kepu- tusan, Tevez memang sudah bertemu dengan petinggi Man City, yakni Khaldoon Al Muba- rak dan Garry Cook selaku chief executive. Bertahannya Carlitos--pang- gilan Tevez--itu menjadi pelipur lara fan City setelah mereka dipermalukan Everton 1-2 dalam lanjutan Liga Primer, kemarin. ‘’Kepastian bertahannya Tevez merupakan satu-satunya berita baik pada hari ini,’’ ungkap sang pelatih, Roberto Mancini. “Hal ini sangat penting bagi semua pihak di klub ini untuk tim dan tentunya untuk dia (Tevez).’’ Pelatih Italia yang biasa disapa Mancio tentu senang dengan bertahannya Tevez. Pasalnya, se- belumnya media Inggris menye- but Mancini adalah salah satu penyebab Tevez ingin hengkang dari City. Dalam duel di City of Man- chester itu, City seharusnya bisa mengambil alih posisi puncak klasemen sementara yang ditem- pati MU jika meraih poin penuh. City kini berada di posisi ketiga dengan 32 angka atau terpaut dua angka dari MU. City kecolongan terlebih da- hulu lewat gol cepat Tim Ca- hill saat laga baru berjalan menit ke-4. Gawang City kembali jebol pada menit ke-19 berkat gol Leighton Baines. Memasuki babak kedua, City mendapatkan keuntungan sete- lah sejak menit ke-60 bermain dengan 10 pemain. Victor An- ichebe terpaksa diusir wasit setelah mendapatkan dua kartu kuning. City mampu memperkecil ke- tertinggalan setelah Phil Jagielka melakukan gol bunuh diri. Gol itu terjadi karena umpan silang penyerang Mario Balotelli yang salah diantisipasi Jagielka. Skor akhirnya berubah menjadi 2-1. “Uang bukanlah jawaban dari semuanya. Tapi jika ingin me- menangi sesuatu, Anda harus mengeluarkan sejumlah uang,” ujar pelatih Everton David Mo- yes menyindir City yang gemar jorjoran belanja pemain. (AP/Rtr/Era/R-5) MI/RAMDANI D INGIN, jarang tersenyum. Bahkan cenderung cuek dengan sekitarnya dan tidak suka pujian yang berlebihan. Itulah sosok pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl. Tetapi, semua itu justru membuat penggemar sepak bola di Vietnam mendekat. Pelatih asal Austria itu bah- kan mendapat tempat di hati suporter. Bagi suporter Vietnam, Riedl bisa disejajarkan dengan Guus Hiddink, pelatih Belanda yang membawa Korsel melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2002. Tak berlebihan jika suporter Vietnam kemudian menjulukinya ‘King Riedl’. Riedl memang pelatih yang sukses membawa sepak bola Vietnam bangkit dan menjadi kekuatan menakutkan di Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya selama enam tahun. Saking dicintainya, pelatih yang lahir di Wina, Austria, 61 tahun lalu itu mengumum- kan akan melakukan opera- si cangkok ginjal pada 2006, berbondong-bondonglah warga Vietnam untuk menyumbang- kan ginjal mereka. Kala membesut Vietnam, Riedl memang sudah punya problem dengan ginjal selama 12 tahun. Akibatnya ia harus cuci darah hingga tiga kali se- minggu karena ginjalnya sudah tidak berfungsi. Riedl hampir kehilangan nyawa jika tidak segera menda- patkan donor ginjal. Beruntung dari beragam profesi seperti pegawai bank, sopir truk, peda- gang, bahkan ada yang datang dari kalangan biksu atau bia- rawan ingin menyumbangkan ginjalnya. Seperti dikutip Dailymail , donor ginjalnya didapat dari suporter fanatik Vietnam. Ope- rasi pencangkokan kemudian dilakukan di Wina. “Saya ikhlas mendonorkan ginjal agar saya dan Riedl sama- sama mendapatkan pahala yang baik,” ungkap Dong Phap, biksu berusia 32 tahun dari Provin- si Phu Tho yang kala itu juga berminat menjadi donor. Riedl memang pelatih yang sukses membawa sepak bola Vietnam menjadi kekuatan di Asia Tenggara. Eko Rahmawanto Tevez Bertahan, City Tetap Kalah PROFESIONALISME PELATIH: Tak banyak yang tahu jika pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (depan) pernah melakukan cangkok ginjal. Namun, itu tidak membuat pelatih asal Austria tersebut putus asa. Justru ia mampu bangkit menjadi pelatih sukses di Vietnam, Laos, dan Indonesia. MI/RAMDANI Eto’o Pemain Tersukses Afrika TENDANGAN BERBAHAYA: Pemain Everton Philip Jagielka (kiri) menendang bola ke atas. Namun, kaki kanannya kemudian mengenai striker Manchester City Carlos Tevez di laga Liga Primer, kemarin. AP/JON SUPER GRAFIS : TIYOK Ginjal Suporter untuk King Riedl Ginjal Suporter untuk King Riedl Widodo C Putro Asisten pelatih timnas Indonesia Mudah-mudahan mereka bisa segera pulih pada waktunya.”

Transcript of Olahraga - ftp.unpad.ac.id · sukses membawa sepak bola Vietnam bangkit dan menjadi kekuatan...

Page 1: Olahraga - ftp.unpad.ac.id · sukses membawa sepak bola Vietnam bangkit dan menjadi kekuatan menakutkan di Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya

S E N Y U M S a m u e l E t o ’ o mengembang. Striker yang membela Inter Milan itu baru saja meraih penghargaan Pe-main Terbaik Afrika 2010 da-lam sebuah acara yang dise-lenggarakan Konfederasi Se-pak Bola Afrika (CAF) di Kairo, Mesir, kemarin dini hari.

Anugerah itu merupakan yang keempat bagi pemain in-ternasional Kamerun tersebut setelah sebelumnya memper-oleh predikat serupa pada 2003, 2004, dan 2005 ber-sama dua klub berbeda asal Spanyol, Real Mallorca dan Barcelona.

Eto’o kini tercatat sebagai pesepak bola Benua Hitam ter-

sukses. Ia mengungguli Abedi Pele, pemain legendaris Ghana yang menyabet penghargaan itu sebanyak tiga kali pada awal 1990-an.

“Sangat menyenangkan bisa memenanginya lagi, meraih-nya untuk keempat kalinya dan memegang rekor terba-nyak,” kata kapten the Indomi-table Lions saat sesi jumpa pers seusai acara penobatannya.

Dalam pemilihan pemain terbaik Afrika tahun ini, Eto’o menyisihkan dua kandidat kuat lainnya, yakni striker Chelsea asal Pantai Gading Didier Drogba serta pemain timnas Ghana Asamoah Gyan yang musim ini memperkuat klub Inggris lainnya, Sunder-land.

Namun, Eto’o unggul dalam jajak pendapat yang dilakukan terhadap pelatih dan kapten timnas seluruh negara anggota CAF. Musim lalu, Eto’o turut membantu Inter meraih treble

winner--Seri A, Coppa Italia, dan Liga Champion--pada

musim pertamanya. Ia pula yang menjadi pe-

main Af-rika per-t a m a

y a n g

m e r a s a k a n treble winner dengan dua klub berbeda

dalam dua musim berturut-turut. Sebe-lumnya, Eto’o me-nikmati tiga gelar bersama Barcelona.

Be lum berhent i sampai di situ, ia juga baru merayakan mahkota Piala Dunia Klub bersama Neraz-zurri di Abu Dhabi,

Uni Emirat Arab, pekan lalu. Dua gol yang disarangkannya ke gawang juara Afri-ka TP Mazembe dari Republik Demokratik Kongo amat mem-bantu Inter ke tangga juara.

Lengkap sudah sebetulnya kegem-biraan Eto’o. Ia kini pemain tersukses di Benua Hitam.(Rtr/AP/Ton/R-5)

MEMBELUDAKNYA penonton tidak hanya terjadi saat tim ‘Merah Putih’ berlaga di Sta-dion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, tapi juga di luar sta-dion. Para pemuja timnas kian antusias mengikuti kiprah Irfan Bachdim dan kawan-kawan ter-utama setelah keberhasilan me-reka lolos ke fi nal AFF Suzuki Cup 2010.

Kemarin pagi, ratusan supor-ter menyemut di sekeliling pagar lapangan PSSI Senayan untuk menyaksikan tim pujaan mereka berlatih. Itu merupakan sesi latihan pertama skuat besu-tan Alfred Riedl menjelang duel pamungkas melawan Malaysia, 26 dan 29 Desember.

Tingginya animo masyarakat atas penampilan timnas di tem-pat latihan sebenarnya sudah berlangsung menjelang laga terakhir Grup A melawan Thai-land. Namun, jumlah penonton kini kian bertambah meski pengawalan ketat tetap diber-lakukan PSSI.

Seperti dua gadis remaja yang sama-sama berusia 16 tahun, Nadira dan Keysia. Mereka adalah dua di antara ratusan penggemar yang turut menye-mangati pasukan Riedl berlatih kemarin pagi.

Mereka rela meluangkan waktu hanya untuk menyaksi-kan pemain kesayangan berla-tih, khususnya striker blaster-an Indonesia-Belanda, Irfan. Pemain yang absen pada laga kedua semifi nal karena cedera paha itu tampaknya masih men-jadi magnet yang kuat bagi para fan timnas, khususnya wanita.

“Kami sudah datang dari pukul 07.00 untuk menyaksikan

mereka berlatih. Awalnya sih ke hotel. Karena dijaga ketat di sana, kami lari ke lapangan,” aku Nadira yang berstatus pela-jar di sebuah SMA swasta ini.

Keysia terlihat lebih antusias daripada Nadira. Melihat para idolanya selesai berlatih, ia langsung berlari menghampiri Irfan dan kawan-kawan untuk berfoto.

Tak berhenti sampai di situ, mereka berdua pun mengikuti jadwal timnas kembali ke hotel dan menunggu mereka untuk berlatih sore. “Kenapa batal ya latihan sorenya, padahal saya masih ingin lihat Irfan Bachdim lo,” tutur Nadira.

Kegilaan seperti yang ditun-jukkan dua remaja itu terhadap timnas sepertinya juga telah hinggap pada ratusan suporter lain.

Sementara itu, pelatih timnas Riedl justru sedang dirundung kekhawatiran. Arsitek asal Aus-tria ini masih menanti kepulih-an tiga punggawanya, Firman Utina, Oktovianus Maniani, dan kiper Markus Haris Maulana.

“Kita masih punya beberapa hari ke depan, mudah-mudahan mereka bisa segera pulih pada waktunya,” cetus asisten Riedl, Widodo C Putro. (*/*/R-3)

Hanya saja tidak mudah un-tuk mendapatkan ginjal yang sesuai dengan kebutuhan Riedl. Kendala itu adalah ketidakse-suaian ukuran ginjal dan go-longan darah yang dibutuhkan Riedl. Operasi pencangkokan baru bisa dilakukan pada Maret 2007. Riedl akhirnya bisa sehat kembali, tapi sayang dia harus tersingkir karena membawa skuat U-23 Vietnam kalah adu penalti dari Myanmar di babak semifinal SEA Games XXIV 2007.

Saat dimintai komentar soal operasi ginjal itu, Riedl tidak mau berbicara soal itu. Justru Ketua Umum PSSI Nurdin Halid

yang membenarkan soal itu.

Lima pemainSementara itu, Riedl memin-

ta lima pemain untuk lebih

berhati-hati saat menghadapi Malaysia pada laga fi nal per-tama AFF Suzuki Cup 2010 di Stadion Bukit Jalil (26/12) nanti. Pasalnya, lima pemain terse-

but, yakni Cristian Gonzales, Oktovianus Maniani, Hamka Hamzah, Muhammad Ridwan, dan Ahmad Bustomi sudah me-ngantongi satu kartu kuning. Dua kartu kuning pertama dida-pat pada laga semifi nal pertama dan sisanya di semifi nal kedua melawan Filipina.

Ridwan dan Bustomi diganjar kartu kuning karena terlibat keributan dengan pemain Fili-pina, Anton Del Rosario.

Bustomi terprovokasi setelah Rosario melakukan pelang-garan keras kepada rekannya, Muhammad Nasuha. (R-5)

[email protected]

Olahraga HALAMAN 28RABU, 22 DESEMBER 2010MEDIA INDONESIA

T: (021) 5821303SMS: 08121128899

No Bebas Pulsa: 08001990990

Kiprah Timnas kian Menarik Perhatian NAMA Carlos Tevez dalam satu

minggu terakhir selalu menjadi perbincangan pecinta sepak bola dunia. Penyebabnya adalah keinginannya untuk cabut dari Manchester City pada bursa transfer Januari 2011.

Tetapi, striker asal Argentina itu akhirnya luluh dan mem-batalkan niatnya.

Kepastian itu diungkap man-tan pemain West Ham dan Man-chester United tersebut sesaat sebelum pertandingan duel me-lawan Everton digelar kemarin malam.

Sebelum mengambil kepu-tusan, Tevez memang sudah bertemu dengan petinggi Man City, yakni Khaldoon Al Muba-rak dan Garry Cook selaku chief executive.

Bertahannya Carlitos--pang-gilan Tevez--itu menjadi pelipur lara fan City setelah mereka dipermalukan Everton 1-2 dalam lanjutan Liga Primer, kemarin. ‘’Kepastian bertahannya Tevez merupakan satu-satunya berita baik pada hari ini,’’ ungkap sang pelatih, Roberto Mancini.

“Hal ini sangat penting bagi semua pihak di klub ini untuk tim dan tentunya untuk dia (Tevez).’’

Pelatih Italia yang biasa disapa Mancio tentu senang dengan bertahannya Tevez. Pasalnya, se-belumnya media Inggris menye-

but Mancini adalah salah satu penyebab Tevez ingin hengkang dari City.

Dalam duel di City of Man-chester itu, City seharusnya bisa mengambil alih posisi puncak klasemen sementara yang ditem-pati MU jika meraih poin penuh. City kini berada di posisi ketiga dengan 32 angka atau terpaut dua angka dari MU.

City kecolongan terlebih da-hulu lewat gol cepat Tim Ca-hill saat laga baru berjalan menit ke-4. Gawang City kembali jebol pada menit ke-19 berkat gol Leighton Baines.

Memasuki babak kedua, City mendapatkan keuntungan sete-lah sejak menit ke-60 bermain dengan 10 pemain. Victor An-ichebe terpaksa diusir wasit setelah mendapatkan dua kartu kuning.

City mampu memperkecil ke-tertinggalan setelah Phil Jagielka melakukan gol bunuh diri. Gol itu terjadi karena umpan silang penyerang Mario Balotelli yang salah diantisipasi Jagielka. Skor akhirnya berubah menjadi 2-1. “Uang bukanlah jawaban dari semuanya. Tapi jika ingin me-menangi sesuatu, Anda harus mengeluarkan sejumlah uang,” ujar pelatih Everton David Mo-yes menyindir City yang gemar jorjoran belanja pemain. (AP/Rtr/Era/R-5)

MI/RAMDANI

DI N G I N , j a r a n g tersenyum. Bahkan cenderung cuek dengan sekitarnya

dan tidak suka pujian yang berlebihan. Itulah sosok pelatih t imnas Indonesia Alfred Riedl. Tetapi, semua itu justru membuat penggemar sepak bola di Vietnam mendekat.

Pelatih asal Austria itu bah-kan mendapat tempat di hati suporter. Bagi suporter Vietnam, Riedl bisa disejajarkan dengan Guus Hiddink, pelatih Belanda yang membawa Korsel melaju hingga babak semifinal Piala Dunia 2002. Tak berlebihan jika suporter Vietnam kemudian menjulukinya ‘King Riedl’.

Riedl memang pelatih yang sukses membawa sepak bola Vietnam bangkit dan menjadi kekuatan menakutkan di Asia Tenggara. Riedl begitu dicintai rakyat Vietnam berkat prestasi kerjanya selama enam tahun.

Saking dicintainya, pelatih yang lahir di Wina, Austria, 61 tahun lalu itu mengumum-kan akan melakukan opera-si cangkok ginjal pada 2006, berbondong-bondonglah warga Vietnam untuk menyumbang-kan ginjal mereka.

Kala membesut Vietnam, Riedl memang sudah punya problem dengan ginjal selama 12 tahun. Akibatnya ia harus cuci darah hingga tiga kali se-minggu karena ginjalnya sudah tidak berfungsi.

Riedl hampir kehilangan nyawa jika tidak segera menda-patkan donor ginjal. Beruntung dari beragam profesi seperti pegawai bank, sopir truk, peda-gang, bahkan ada yang datang dari kalangan biksu atau bia-rawan ingin menyumbangkan ginjalnya.

Seperti dikutip Dailymail, donor ginjalnya didapat dari suporter fanatik Vietnam. Ope-rasi pencangkokan kemudian dilakukan di Wina.

“Saya ikhlas mendonorkan ginjal agar saya dan Riedl sama-sama mendapatkan pahala yang baik,” ungkap Dong Phap, biksu berusia 32 tahun dari Provin-si Phu Tho yang kala itu juga berminat menjadi donor.

Riedl memang pelatih yang sukses membawa sepak bola Vietnam menjadi kekuatan di Asia Tenggara.

Eko Rahmawanto

Tevez Bertahan, City Tetap Kalah

PROFESIONALISME PELATIH: Tak banyak yang tahu jika pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl (depan) pernah melakukan cangkok ginjal. Namun, itu tidak membuat pelatih asal Austria tersebut putus asa. Justru ia mampu bangkit menjadi pelatih sukses di Vietnam, Laos, dan Indonesia.

MI/RAMDANI

Eto’o Pemain Tersukses Afrika

TENDANGAN BERBAHAYA: Pemain Everton Philip Jagielka (kiri) menendang bola ke atas. Namun, kaki kanannya kemudian mengenai striker Manchester City Carlos Tevez di laga Liga Primer, kemarin.

AP/JON SUPER

GRAFIS : TIYOK

Ginjal Suporter untuk King RiedlGinjal Suporter untuk King Riedl

Widodo C PutroAsisten pelatih timnas Indonesia

Mudah-mudahan mereka bisa segera pulih pada waktunya.”