Konflik Vietnam

43
MAKALAH “KONFLIK VIETNAM DAN PENYELESAIAN” Untuk Memenuhi Tugas kelompok Mata kuliah Sejarah Asia Tenggara II yang dibimbing Oleh Musa Pelu S.Pd, M.Pd Disusun Oleh : Ani Maulana (K4413006) Dewi Wulandari (K4413017) Estri Wulandari (K4413027) Galuh Septian H (K4413034) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 KATA PENGANTAR

description

Perang Vietnam

Transcript of Konflik Vietnam

MAKALAH KONFLIK VIETNAM DAN PENYELESAIANUntuk Memenuhi Tugas kelompok Mata kuliah Sejarah Asia Tenggara II yang dibimbing Oleh Musa Pelu S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh : Ani Maulana(K4413006) Dewi Wulandari(K4413017) Estri Wulandari(K4413027) Galuh Septian H(K4413034)PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAHFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2014KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Asia Tenggara yang berjudul Konflik Vietnam dan Penyelesaian ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami susun berdasarkan dengan pengetahuan yang kami dapatkan dari membaca beberapa buku dan browsing tentang koflik Vietnam dan penyelesaian konflik tersebut. Oleh karena itu, kami menyusun makalah ini agar kami lebih memahami sejarah konflik Vietnam dan Penyelesaiannya.Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Akhir kata, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Penyusun

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangKonflik Vietnam merupakan konflik yang sudah terjadi sejak dulu.Konflik ini menjadi rumit karena banyaknya campur tangan dari negara lain seperti Perancis,Inggris,RRC,Rusia,dll.Yang pertama adalah penjajahan Perancis yang sudah menjalin hubungan sejak Kerajaaan Annam.Perancis yang menggunakan politik asimilasi yaitu ingin menghilangkan budaya asli.Politik itu ditanamkan dikawasan Indo china termasuk Vietnam didalamnya.Pada awalnya hubungan Vietnam-Perancis berjalan baik karena bantuan Perancis,Putra mahkota Nguyen Ahn dapat merebut tahtanya dari pemimpin pemberontakan Tayson.Keadaan menjadi buruk antara Vietnam-Perancis karena para pendeta katholik dibatasi dan di tindas.Hal itu membuat Perancis dapat menguasai Indo china termasuk Vietnam.Perancis yang kaku dan tidak adil membuat rakyat Vietnam melakukan pemberontakan.Pemberontakan ini banyak campur tangan dari negara lain seperti Inggris yang bersekutu dengan Perancis.Adanya perjanjian Jenewa yang membuat Vietnam terpecah menjadi dua yaitu Vietnam utara dan selatan.Vietnam utara yang didukung oleh Rusia dan RRC,sedangkan Vietnam selatan didukung Amerika Serikat.Konflik antara Vietnam utara dan selatan menggambarkan peperangan dua ideology besar dunia yaitu Rusia dengan komunis dan Amerika dengan liberalis.Disinilah terjadilah perbedaan pandangan antara rakyar Vietnam dan negara asing yang membantu.Rakyat Vietnam menginginkan kemerdekaan dan melawan kolonialisme sedangkan Negara asing yang membantu melawan ideology yang berbeda pandangan.

B.Rumusan Masalah1. Bagaimana permasalahan awal konflik Vietnam dengan Perancis ?2. Bagaimana perkembangan konflik Vietnam yang mendapat campur tangan dari berbagai negara ?3. Bagaimana akhir dari konflik Vietnam dan penyelesaiaannya hingga mencapai kemerdekaan saat ini ?

C.Tujuan MasalahDengan tersusunnya makalah ini diharapkan pembaca agar dapat :1. Mengetahui dan memahami sejarah permasalahan konflik Vietnam-Perancis2. Mengetahui dan memahami konflik Vietnam yang banyak mendapat campur tangan negara lain3. Mengetahui dan memahami akhir dari konflik Vietnam hingga mencapai kemerdekaan saat ini

BAB IIPEMBAHASANA. Awal Masuknya Imperialisme Perancis di Vietnam Vietnam merupakan sebuah negara yang terletak di semenanjung indochina di Asia Tenggara. Negara ini menganut paham sosialis komunis. Sebelumnya Vietnam merupakan wilayah jajahan Perancis. Sejak abad ke-19, negara ini sudah ditaklukkan oleh para tentara Perancis. Rasa nasionalisme mulai muncul sejak awal abad ke-20 dari pendidikan yang didapatkan oleh para intelektual. Adanya rasa senasib sepenanggungan semakin meningkatkan rasa nasionalisme. Nasionalisme itu dibuktikan dengan dibentuknya partai-partai dan organisasi dan salah satunya adalah partai komunis vietnam yang kemudian berubah menjadi Vietminh dengan pemimpinnya yaitu Ho Chi Minh.Tujuan utama Perancis datang pertama kalike Vietnam adalah untuk berdagang.Kemudian lama kelamaan Perancis ingin menjadikan Vietnam menjaditanah jajahannya, sebab Vietnam mempunyai banyak potensi hasil bumi dan kekayaan alam dan bahkan menjadi lumbung padi bagi seluruh kawasan Indo-China, makaberbagai cara ditempuhPerancisuntuk mendapatkan Vietnam.Sejak zaman kuna hinggga modern, kawasan Indo-china merupakan daerah yang penuh dengan gejolak, baik berupa perebutan kekuasaan maupun dan perang saudara maupun melawan imperialisme asing. Di antara bangsa asing atau bangsa barat yang berhasil menanamkan kekuasaannya di Indo-China khususnya di Vietnam adalah bangsa Prancis. Ketika di kerajaan Annam, baik Annam Utara di bawah kekuasaan dinasti Le-Loi maupun Annam Selatan di bawah pemerintahan dinasti Nguyen-Hoang pada tahun 1773-1802 mulai terjadi kekacauan terutama adanya pemberontakan Tay-Son tahun 1773. Pemberontak Tay-son dipimpin oleh tiga bersaudara yang masing-masing bernama Nguyen Van Nhac,Nguyen Van Lu dan Nguyen Van Hue. Pada tahun 1782 para pemberontak telah berhasil menguasai Saigon, Hue, Cochin-China dan mengadakan pengejaran serta pembunuhan keluarga raja Nguyen-Hoang. Di antara keluarga kerajaan yaitu Nguyen Phuc-Anh (Nguyen-Anh), Seorang putra mahkota kerajaan yang baru berusia 15 tahun, tahun 1785 berhasil lolos dan melarikan diri ke Ayutia. Dalam pelarian ke Ayutia inilah Nguyen-Anh bertemu denagn Pigneau de Bahaine, seorang pendeta nasrani yang sedang mengadakan misi penyebaran Katholik di Ayutia. Berkat pendidikan dan bantuan atau perantaraan Pigneau de Bahaine Nguyen-Anh dapat bekerja sama dengan Perancis, sehingga terjadi perjanjian antara Nguyen-Anh dengan Perancis. Isi perjanjian tersebut secara garis besar adalah:Perancis bersedia memberi bantuan kapal-kapal perang, tentara dan pasukan dengan syarat pulau Condore dan Teluk Tourane diserahkan kepada Perancis. Dengan bantuan Perancis, Nguyen-Anh berusaha merebut kembali kekuasaan keluarga Nguyen dan berhasil mengalahkan para pemberontak Tay-Son serta menyatukan kerajaan Annam kembali. Kemudian pada tanggal 1 Juni 1802 ia mengangkat dirinya sebagai penguasa Vietnam di Hue dengan gelar Gia-Long hingga tahun 1820. Nguyen-Anh inilah dikenal sebagai pendiri dinasti Nguyen yang berkuasa sampai tahun 1945 yang berkuasa atau kekuasaannya meliputi seluruh wilayah Vietnam.Di sisi lain, yaitu bantuan Perancis kepada Nguyen-Anh mempunyai tujuan politik tertentu. Bagi Perancis perjanjian Nguyen-Anh dengan Perancis dilatarbelakangi oleh politik Perancis untuk menguasai Indo-China dengan memperalat Nguyen-Anh. Hal ini terbukti bahwa selama Perancis perjanjian Nguyen-Anh dengan Perancis dilatarbelakangi oleh politik Perancis untuk menguasai Indo-China dengan memperalat Nguyen-Anh meskipun pada akhirnya Gia-Long curiga dan membatasi gerak kaum Room-Katholik di Vietnam.Dibawah pemerintahan Gia Long (1802-1820) agama Katholik Roma dapat berkembang dengan leluasa. Gia Long dapat merebut tahtanya hanya karena bantuan pendeta-pendeta Katholik Roma Perancis ini, Karena itulah Gia Long terpaksa memberi keleluasaan bergerak kepada kaum Katholik Roma Perancis di Indo-China. Tetapi akhirnya Gia Long sendiri curiga terhadap mereka dan mulai membatasi gerak-gerik mereka.Agama Katholik Roma sebenarnya telah ada jauh sebelum pemerintahan Gia Long, telah masuk di Indo-China, ialah pada tahun 1615 dibawa oleh bangsa Portugis dan Spanyol yang berdagang di Indo-China. Tetapi agama ini baru berkembang hebat pada masa pemerintahan Gia Long dan kemudian dibawah Imperialisme Perancis. Pada waktu sekarang ini, bangsa Indo-China yang menganut agama Katholik Roma ini sekitar 10% dari total jumlah penduduk Indo-China. Banyak dari mereka ini mendukung Ho Chi Minh (nasionalis, bukan komunis) melawan imperialisme Perancis.Pengganti-pengganti Gia Long, adalah: Minh Mang (1820-1840), Thieu Tri (1840-1847) dan Tu Duc (1847-1883), semuanya anti-Khatolik Roma dan menindasnya. Justru penindasan inilah yang menyebabkan Perancis menyerang Indo-China. Ini terjadi pada masa pemerintahan Tu-Duc.

1. Indo-China jatuh dalam tangan Perancis (1883)Tu Duc yang memerintah Vietnam dari tahun 1847-1883, mendindas kaum Katholik dan mencoba menutup Indo-China bagi bangsa asing. Ini adalah reaksi dari kejadian-kejadian di China, contoh: Perang Candu yang menyebabkan terbukanya China bagi bangsa asing. Dengan alasan untuk melindungi warga negaranya, Perancis menyerbu Cochin-China pada tahun 1858. Tentara Vietnam dapat dikalahkan, tetapi Perancis gagal dalam serbuannya ke Hue, ibukota Vietnam. Perang ini berlangsung selama 4 tahun (1858-1862). Pada tahun 1862, terjadilah Perjanjian Saigon yang memuat:a. Bagian timur Cochin-China menjadi milik Perancis (milik Perancis pertama di Indo-China yang merupakan pijakan dan pangkalan operasi nanti untuk menguasai seluruh Indo-China).b. Pelabuhan-pelabuhan Tourane, Balat, Kuang-An, dibuka untuk Perancis.c. Kebebasan beragama Katholik Roma.

Chochin-China adalah daerah penghasil beras bagi seluruh Indo-China. Vietnam tanpa Chochin-China tidak dapat hidup, karena penduduk Vietnam (terlebih di Tongkin) sangat padat dan hampir selalu kekurangan pangan. Namun hal ini berhasil ditutup dengan beras dari Chochin-China yang berkelebihan beras. Karena itu, siapa yang menggenggam Chochin-China berarti juga menggenggam seluruh Indo-China. Hal ini Perancis sangat tepat dalam memilih Chochin-China.Pada masa Tu Duc, terjadi kesalahan politik. Pada tahun 1873-1874, Francis Garnier. Seorang petualang Perancis, atas kehendaknya sendiri menyerbu Tongking dan menduduki Hanoi, namun tindakannya dapat dikalahkan oleh tentara Vietnam. Dengan segera Perancis menawarkan penyelesaian soal Hanoi ini dan menerimanya. Terjadilah Perjanjian Saigon lagi tahun 1874 yang ternyata sangat merugikan pihak yang menang, yaitu Vietnam.Perjanjian ini memuat:a. Hanoi dikembalikan oleh Perancis kepada Vietnam.b. Vietnam mengakui Cochin-China seluruhnya sebagai seluruhnya sebagai milik Perancis.c. Vietnam berjanji akan menyesuaikan politik luar negerinya dengan dengan politik luar negeri Perancis.Dengan ini imperialisme Perancis di Indo-China kuat kembali. Tu Duc terlambat mengetahui kesalahannya, karena pada waktu itu Perancis di Eropa telah kuat kembali. Karena itu Tu Duc memalingkan mukanya ke China untuk meminta pertolongan terhadap Perancis. Hal ini menyebabkan Perancis menuduh Tu Duc melanggar perjanjian Saigon 1874 sebab Perancis tidak mengetahui jika Tu Duc melakukan hubungan dengan China. Timbullah perang antara Vietnam dan Perancis, Vietnam kalah. Kemudian terjadilah Perjanjian Hue 1883 yang menetapkan bahwa Vietnam mengakui naungan Perancis atas dirinya. Vietnam telah kehilangan kemerdekaannya. Pada tahun 1883 itulah diduga Tu Duc wafat dan timbullah perebutan mahkota Vietnam. Pada tahun 1887 Vietnam diambil Perancis sebagai miliknya.2. Indo-China dibawah Perancis (1893)a. PolitikPolitik Perancis di Vietnam adalah asimilasi. Tak hanya di Vietnam, tetapi juga meliputi di seluruh tanah jajahannya yaitu Indo-China. Perancis berusaha menghilangkan kebudayaan asli Indo-China. Orang-orang Vietnam (Indo-China) diwajibkan untuk berbahasa Perancis dan hidup secara Perancis. Jika ini berhasil maka bangsa Indo-China pasti akan merasa bahwa tanpa Perancis mereka tak akan dapat hidup. Dan ini berarti Perancis memiliki Vietnam juga Indo-China untuk selama-lamanya. Namun, usaha ini gagal, sebab Perancis ragu-ragu dalam memperluas pendidikan di Vietnam (Indo-China), takut timbulnya nasionalisme dari kaum terpelajar. Nasionalisme adalah lawan terbesar dari politik asimilasi ini.b. EkonomiPerancis di Vietnam (Indo-China) mengeksploitasi besar-besaran segala kekayaan alam, tidak untuk kepentingan penduduknya, tetapi juga untuk kepentingan dirinya sendiri. Segala pembangunan dan modernisasi dijalankan untuk kepentingan Perancis.Pertanian di Vietnam dimodernisasi, hal ini demi seimbangnya ekonomi Vietnam (Indo-China) yang pada saat itu hanya mengandalkan satu sektor pertanian beras itu sendiri. Jika persediaan beras tak tercapai, maka runtuhlah ekonomi Vietnam (Indo-China).Sungai Mekong dibangun untuk memperkokoh ekonomi, tambang-tambang dibuka (ex: batu bara di Tongking). Tetapi semuanya hanya untuk Perancis semata, bukan untuk rakyat pribumi.

B. Munculnya Gerakan Perlawanan dan Nasionalisme di Vietnam

Munculnya gerakan perlawanan dan nasionalisme di Vietnam merupakan wujud dari sikap anti dominasi asing yang selalu semena-mena, mengeksploitasi kekayaan alam demi kepentingan sendiri, dan ingin menguasai tanah jajahannya. Gerakan ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu kala. Kemudian sikap tersebut diperuncing dengan politik kolonial Perancis yang kaku dan tak kenal keadilan, ia menjalankan politik asimilasi, tanpa memberi kesempatan kepada Vietnam menuju kemerdekaan.Nasionalisme di Vietnam pada hakekatnya belum pernah usai, bahkan sering meletus sebagai pemberontakan kecil-kecil. Kegagalan nasionalisme di Vietnam (Indo-China) ini disebabkan kurangnya koordinasi dan konsolidasi.Hal inilahyang menyebabkan Perancis dapat dengan mudahnya mengatasi problema itu dengan ciri khasnya, yang sangat kejam dan melampaui batas-batas kemanusiaan.Sebab-sebab meluapnya kembali nasionalisme di Vietnam adalah:a. Penindasan Perancis di Indo-China, baik politik maupun ekonomi.b. Timbulnya kaum terpelajar yang telah mempelajari demokrasi tetapi dilarang mempraktekkannya.c. Perang Jepang-Rusia 1905 membangkitkan nasionalisme diseluruhAsiad. Revolusi Nasional Tiongkok 1911 memperkuat keinginan untuk merdekae. Dalam Perang Dunia I, Perancis mengirimkan orang-orang Indo-China ke Eropa sebagai tentara dan pekerja perang. Mereka ini kembali ke Indo-China dengan membawa faham-faham liberialisme.Gerakan nasionsalisme perjuangan Vietnam muncul sebagai senjata makan tuan bagi Perancis yang menjalankan politik asimilasi, sehingga muncullah kaum-kaum intelektual. Sebenarnya, mucnulnya kaum-kaum intelektual ini sudah lebih dulu menjadi momok bagi Perancis, namun karena politik asimilasinya, maka lahirlah kaum-kaum yang nantinya akan membawa Vietnam ke gerbang kemerdekaan. Munculnya kaum intelektual di Vietnam menjadikan kesadaran akan nasionalisme Perancis yang diwujudkan dalam oraganisasi-oraganisai politik. Tiap organisasi politik mempunyai ideologi yang berbeda dan dalam perkembangannya menimbulkan konflik yang berkepanjangan antara kaum nasionalis dan komunis.

Organisasi politik ini terwujud dalam suatu partai-partai, diantaranya:1. Partai Restorasi Anam League (PartaiPolitik Pertama)Mendapat pengaruh paham baru dikalangan terpelajar, melalui organisasi ini kaum cendekiawan mempelopori gerakan perlawanan terhadap imperialisme. Partai ini didirikan tahun 1907 yang diikuti oleh berdirinya organisasi politik lain misalnya, partai konstitusional yang dipimpin oleh Quang Chiev, partai Tongkin dipimpin oleh Pham Qi Yunh, Partai Revolusioner Pemuda Anam (Assosiation Revoutioneer Of Anam Young) dipimpin oleh Ho Chi Minh yang awalnya didirikan di Kanton 1929.2. Partai Revolusi Pemuda AnamPada awalnya partai ini tidak memiliki massa karena berhaluan komunis. Oleh karena itu, menyusup ke Partai Nasional seperti Vietnam League. Pada akhir/pertengahan pemerintahan kolonial Perancis partai ini menjadi besar, karena mengedepankan gerakan-gerakan nasional sehingga dalam waktu cepat mendapat dukungan massa. Terutama gerakan-gerakan di bawah generasi muda, kaum militan dan mempunyai semangat tinggi. Gerakannya dilakukan di bawah tanah dan menyelundup ke partai nasionalis Vietnam. Tahun 1930 mendapat dukungan dari mayoritas penduduk Vietnam dan menjadi partai yang kuat. Pada tahun itu juga, mendirikan partai Komunis Vietnam. Gerakan perjuangannya menggunakan strategi perang revolusioner yang dipandang sebagai satu-satunya gerakan yang paling efektif untuk mencapai tujuan partai. Pokok-pokok tujuan partai antara lain:a. Melawan imperilaisme Perancis, Facisme dan kaum revolusioner yang berideologi kapitalis.b. Membentuk negara Vietnam yang merdeka secara penuh.c. Mendirikan pemerintah yang terdiri dari kaum buruh, petani, militer.d. Gerakan nasionalisme yang pertama adalah Lembaga Pembangunan Vietnam (Vietnam Restoration League), didirikan dan dipimpin oleh Cuong De pada tahun 1907. Gerakan ini timbul karena pengaruh kemenangan Jepang terhadap Rusia tahun 1905 dan mengambil Jepang sebagai tauladan. Pada tahun 1907 itu juga Perancis menindas segala gerak-gerik kebangsaan Vietnam.3. Partai Nasionalis Indo-China (VNQDD=Viet Nam Quak Dan Dang)Didirikan pada tahun 1927, mencontoh Kuo Min Tang dari Tiongkok yang berpusat di Tongkin (Indo-China utara). Partai ini menerima bantuan dari Chiang Kai-Shek, karena Tiongkok mempunyai keinginan untuk menguasai jalur kereta api di sepanjang sungai Merah, yaitu dari Kunming sampai ke Haiphong. Tahun 1930, partai ini menimbulkan pemberontakan dikalangan tentara Annam terhadap Perancis di Yen Bai, namun Perancis mampu mengatasi dan menindasnya dengan kejam.4. Partai Komunis Indo-China (Doundong Cong San Dang)Didirikan pada tahun 1929 di Hongkong oleh Nguyen Ai Quoc atau nama barunya adalah Ho Chi Minh (dipakai pada tahun 1941 setelah kembali ke Indo-China selepas merantau). Pusat partai ini tidak berada di Vietnam, tetapi berada di Tiongkok. Gerakan komunis ini tidak menampakkan diri sebagai komunis, namun selalu sembunyi-sembunyi.5. Partai Demokrat Indo-China (Viet Nam Dan Chu Dang)Didirikan pada tahun 1944 oleh kaum intelektual, yaitu mahasiswa-mahasiswa Universitas Hanoi. Tujuan mereka adalah kemerdekaan dan pemerintahan yang demokratis. Mereka sangat setuju dengan Ho Chi Minh sebagai pemimpin Indo-China.6. Partai SosialisIndo China(Viet Nam Xa Hoi Dang), yang menyetujui pula Ho Chi Minh sebagai pemimpin Indo-China.

C. Komunisme di Vietnam1. Timbulnya Gerakan Komunis VietnamTimbulnya komunis di Vietnam tidak lepas dari pengaruh dari adanya penjajahan Perancis yang tidak memberikan sedikitpun ruang bagi rakyat Vietnam untuk merdeka. Bibit komunis tumbuh sekitar tahun 1920-an dan mulai menjalar pada individu, kelompok, dengan beradaptasi dengan nilai-nilai budaya rakyat Vietnam. Menjelang akhir abad ke 19, Perancis menggabungkan Vietnam kedalam federasi Indocina. Hal ini sangat merugikan rakyat Vietnam karena dengan adanya hal ini nama Vietnam di dunia lenyap. Setelah masuknya Perancis 1884, secara otomatis Vietnam masuk menjadi bagian dari Perancis. Kekuasaan Perancis dijalankan dengan kekerasan. Sifat dan karakteristik sistem kolonial Perancis yang kaku mengundang dan melahirkan kelompok-kelompok ekstrim dan radikal untuk memimpin perjuangan rakyat. Diantara kelompok-kelompok tersebut yang paling militan dan radikal ialah kelompok komunis dengan tokoh besarnya ialah Ho Chi Minh.2. Ho Chi Minh dan Gerakan KomunisMasa pertumbuhan komunisme di Vietnam tidak lepas dari peran Bapak Nasionalis Vietnam yakni Ho Chi Minh. Dialah yang memberikan nafas komunisme di Vienam, dan segala tindakannya ditujukan untuk perkembangan komunis. Karena begitu besar peranannya, ia disebut sebagai bayangan hitam bagi pemerintah Perancis.Ho Chi Minh dilahirkan pada 19 Mei 1890 di Hoang Tru dengan nama asli Nguyen Sinh Cung, namun kemudian berganti nama menjadi Ho Chi Minh yang berarti "Dia yang menerangi".Ayahnya Ho bekerja di kekaisaran namun dipecat karena mengkritik kolonial Perancis yang ketika itu sedang menjajah Vietnam (atau di masa itu dikenal sebagaiPerancis Indochina).Ibunya meninggal pada tahun 1901, setelah melahirkan anak keempatnya yang hanya bertahan hidup selama 1 tahun. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah setempat tahun 1907, Ho dan saudara lelakinya pergi ke kotaHuuntuk belajar diFranco-Vietnamese Academy. Namun, tiga tahun kemudian Ho meninggalkan tempat tersebut sebelum menyelesaikan pendidikannya dan bekerja sebagai guru sekolah di kota Phan Thiet.Di tahun 1911, Ho pergi ke Saigon dan mendapatkan pekerjaan sebagai juru masak kapal uap Perancis. Selama dua tahun, dia berkeliling ke berbagai kota di Eropa, Amerika, dan Afrika hingga akhirnya menetap sementara diLondon.Pada akhir tahun 1916, Ho kembali ke Perancis untuk menemui rekan-rekannya yang kelak berperan dalam gerakan kemerdekaan Vietnam.Di tahun 1919, Ho menulis sebuah petisi yang menuntut diakhirinya ekploitasi koloni Perancis terhadap Vietnam. Petisi tersebut disampaikan dalam Versailles Peace Conferenceyang diselenggarakan di akhirPerang Dunia I. Walaupun petisi tersebut tidak diakui secara resmi, namun usaha Ho tersebut diketahui secara luas di Vietnam. Pergaulanya dengan tokoh-tokoh golongan sayap kiri di Perancis telah membawanya kepada komunisme.Pidato pertama Ho Chi Minh berbicara mengenai perlawanan terhadap imperialisme yang melakukan tindak kekerasan di Vietnam. Pidato yang disampaikan pada tahun 1920 di sebuah kongresPartai Sosialis Perancistersebut bermaksud mengajak partai mendukung para penduduk lokal Vietnam yang tertindas. Ho kemudian menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Perancis karena dia merasa kaum sosialis menghindari isu kolonialisme, sedangkan kaum komunis bersedia mempromosikan kebebasan nasional. Di tahun 1921, Ho bersama dengan kelompok pendatang dariAlgeria,Senegal,India Selatan, danAsiayang terbuang di Paris membentuk surat kabar mingguan yang disebutLe Paria (Orang Buangan). Kelompok ini disatukan oleh semangatnasionalismedan perlawanan yang sama menentang komunisme.Sejak tahun 1923, Ho Chi Minh pergi mengunjungiRusiadan bertemu dengan pemimpin-pemimpinSoviet, sepertiNikolai Bukharin,Leon Trotsky, dan Joseph Stalin. Di Rusia, Ho dilatih sebagai agenKomintern (Komunis Internasional)dan juga mempelajari pemikiranMarxisme-Leninisme, serta teknik revolusioner diCommunist University of the Toilers of the East(sering dikenal sebagai Sekolah Stalin).Komintern adalah suatu gerakan sosialis internasional yang memiliki agen di berbagai negara untuk menyebarkanrevolusi,sosialisme, dan mengelola cabang organisasi komunis di luar negeri. Pada 1925, Ho pergi ke Canton, Cina dan bekerja sebagai penerjemah bagi Mikhail Borodin, sesama agen Komintern, yang ingin menggerakkan revolusi sosialis di Cina. Ho dan Borodin membantuChiang Kai-shekagar dapat menjadi penerusSun Yat Sen. Semasa di Cina, Ho mengajak pengungsi Vietnam mendirikan Pekumpulan Pemuda Revolusioner Vietnam (Thanh Nien Cach Menh Dong Chi Ho) atau sering disebutThanh Nien. Atas usahanyalah pejuang-pejuang muda nasionalis Vietnam memasuki Akademi Militer Whampoa untuk kemudian setelah mereka kembali ke Vietnam telah siap memasang sel-sel rahasia komunis. Di tahun 1927, berdiri Partai Viet Nam Quoc Dan Dang (VNQDD), pada tahun tersebut pula Ho kembali ke Rusia selama beberapa tahun, namun beberapa kali kembali ke Cina untuk merekrut anggotaThanh Nien.Di tahun 1930, Ho Chi Minh mendirikan Partai Komunis Indocina di Hongkong. Setahun kemudian, Ho ditangkap oleh pemerintah Inggris karena terlibat dalam kegiatan revolusioner dan dipenjara selama dua tahun. Setelah dilepaskan, Ho tinggal di Rusia hingga tahun 1938. Ho kemudian menjadi penasihat militerPartai Komunis Tiongkoksaat Jepang melakukan invasi ke Cina.D. Perang Kemerdekaan Vietnam1. Hubungan Dengan KominternGerakan kemerdekaan Vietnam sebenarnya sudah ada sejak jaman kuno yang diperuncing dengan politik colonial Perancis yang kaku dan tidak kenal peri keadilan. Ini semua akibat dari taktik dan politik devide at rule Perancis yang sudah memecah belah daerah Vietnam menjadi tiga bagian.Di Vietnam ada 2 kelompok pejuang melawan Perancis yaitu kelompok nasionalis dan kaum komunis yang keduanya ini sulit bersatu. Dan akhirnya komunis berhasil memegang posisi kursi dalam memimpin rakyat untuk berjuang melawan kaum penjajah. Dalam permulaan manifesto komunis, Mark secara tegas menjelaskan bahwa sejarah dari seluruh masyarakat yang ada hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas. Menurut teori tersebut fungsi pemerintahan akan hilang bahkan fungsi birokrasi sebagai keseluruhan tidak diperlukan, sebab pada situasi dan kondisi semacam itu segala fungsi produksi, distribusi komunikasi transportasi, dll telah dikuasai oleh community. Diterangkan bahwa untuk meraih tujuan komunis harus ditempuh dengan mengadakan revolusi yang disertai kekuatan fisik. Sesuai dengan doktrin Lenin yang menetapkan bahwa perang merupakan salah satu penyelesaian politik.Ho Chi Minh sebagai pemimpin gerakan komunis di Vietnam. Pada tahun 1922 Ho Chi Minh untuk pertama kalinya mengunjungi Moskow sebagai delegasi dalam konggres ke-4 komunis Internasional (Komintern). Tahun 1923 kembali kesana untuk memghadiri konggres Tani Internasional dan terpilih sebagai anggota dari komisi ekskutif dari organisasi tersebut. Dalam kesempatan ini ia berhasil mendalami pengetahuan tentang marxisme dan leninisme.Dengan demikian gerakan komunis Vietnam yang memimpin perjuangan kemerdekaan Vietnam, ternyata tidak bias dilepaskan dari komintern. Sebab dalam komintern inilah segala kegiatan dan jarring-jaring komunis seluruh dunia diatur. Komintern yang didirikan oleh lenin pada tahun 1919 betul-betul merupakan kubu yang sangat berfungsi dan banyak memberi bantuan komunis dari tiap-tiap negara yang sedang bergolak menuntut kemerdekaan.Komintern hingga waktu sekarang walau sudah berganti gaya, namun masih belum rela mengendorkan kegiatan supervensinya di negara-negara lain.Jaringan-jaringan komintern akan selalu bermuka dua. Ia akan memperlihatkan wajah bersahabat dengan pemerintah yang bersangkutan akan tetapi diam-diam ia juga membiayai dan mengatur gerakan di bawah tanah, dengan target mengkomuniskan pemerintahn yang belum komunis.Selanjutnya pada tanggal 3 Februari 1930, setelah kelompok-kelompok gerakan komunis disatukan oleh Ho Chi Minh, berdirilah partai komunis Vietnam, yag oleh umum dikenal sebagai partai Komunis Indocina. Partai komunis Vietnam ini merumuskan tujuan revolusi perjuangan yang hendak dicapai terdiri dari 10 point. Tiga point pokok yang penting adalah :a. Melawan Imperialisme Perancis, feodalisme dan kaum reaksioner klas kapitalis Vietnam.b. Membentuk Negara Vietnam yang merdeka secara utuh.c. Mendirikan suatu pemerintahan yang terdiri dari kaum buruh, petani dan militer.

2. Masa Viet MinhSituasi menjelang PD II di kawasan Asia Timur sangat kritis yang disebabkan Jepang semakin ekspansionis. Dapat dilihat bahwa tahun 1932 ia sudah berhasil mendirikan Negara boneka Manstukuo, setelah berhasil mengalahkan kekuatan Cina. Kemudian tahun 1937 perang meletus kembali antara Jepang dan Cina yag diawali dengan insiden jembatan Marco Polo. Kekuatan Jepang yang agresif telah menjalar di Negara-negara Asia lain. Sementara itu kekuatan Inggris dan Perancis menjadi lemah karena tenaga nya baru dikerahkan ke Eropa. Kesempatan ini dipergunakan oleh Jepang untuk menduduki daerah-daerah jajahan Inggris dan Perancis, tidak terkecuali daerah Indocina. Dalam suasana pergeseran kekuatan antara Jepang dan Perancis di Indocina, gerakan komunis tetap aktif menilai situasi dan berusaha konsolidasi organisasi. Komunis sadar bahwa gerakannya belum mampu untuk bekerja sendirian melawan kekuatan Jepang dan Perancis. Taktik komunis sangat licik , tak mau menghargai jasa orang lain.Dalam konggres 19 Mei 1941, kaum komunis mengundang wakil-wakil dari pemuda dan golongan nasionalis dengan hasil terbentuknya suatu wadah bersama sebagai Liga Kemerdekaan Vietnam yang diberi namaViet-Nam Doc Lap Dong Minh, yang kemudian lebih popular dengan namaViet Mint.Yang mempunyai tujuan ingin melenyapkan dominasi Perancis dan kekuasaan Jepang di Vietnam. Secara formal Viet Minh merupakan Liga Kemerdekaan yang terdiri dari berbagai golongan, tetapi secara material organisasi itu didominasi kaum komunis.Agustus 1945 Jepang menderita kekalahan atas sekutu, kedudukannya di Vietnam menjadi berantakan sebaliknya posisi Viet Minh semakin kuat. Tanggal 25 Agustus 1945 Bao Dai (raja ciptaan Jepang) terpaksa menyerahkan kekuasaannya kepada Ho Chi Minh. Dalam keadaan ini dipergunakan sebaik-baiknya oleh Viet Minh yang akhirnya pada tanggal 2 September 1945 Ho Chi Minh mengumumkan kemerdekaan Vietnam dengan sebutan Republik Demokrasi Vietnam berpusat di Hanoi.Setelah PD II berakhir Perancis atas dukungan Inggris berhasil menduduki Indocina kembali. Bagi Vietnam ini merupakan tantangan untuk yang kesekian kalinya. Tahun 1946 perang kemerdekaan Vietnam untuk babak berikutnya tidak dapat dihindarkan. Mulai tahun 1947,pasukan Perancis berhasil memukul tentang Viet Minh di beberapa daerah, sehingga banyak tentara Viet Minh yang mundur ke daerah pedesaan. Tetapi tahun 1949 kekuatan Viet Minh sudah mulai meningkat. Tahun 1950, Viet Minh melakukan perlawanan dan teror terhadap kekuatan musuh. Mereka bergerak dan berhasil menguasai daerah-daerah pedalaman sedang Perancis terbatas di daerah kota. Untuk membangkitkan semangat tahun 1951 Partai komunis yang sudah dibekukan sejak 1945, dibentuk kembali dengan nama partai Buruh atau Dong Lao Dong.

3. Jatuhnya Benteng Dien Bien Phu Pada tanggal 20 November 1953 kekuatan kolonial Perancis menempatkan sebanyak 16.000 pasukannya di Bien Phu, yaitu sebuah lembah pegunungan di sepanjang perbatasan Vietnam Utara dan Laos Utara. Dari Dien Bien Phu, Perancis bermaksud untuk mengawasi daerah perbatasan di antara kedua negara. Hal ini dianggap perlu karena Viet Minh melakukan pergerakan komunis dilengkapi dengan persenjataan di Pathet Lao.

Gambar :Pertempuran di Dien Bien Phu

Militer Perancis percaya bahwa Lembah Dien Bien Phu yang memiliki panjang 19 kilometer dan lebar 13 kilometer aman dari serangan Viet Minh. Namun pada minggu-minggu dan bulan-bulan berikutnya, pasukan Vietnam dibawah pimpinan Jenderal Giap, menyiapkan penyerangan ke Dien Bien Phu. Dengan bantuan lebih dari 200.000 orang kuli pengangkut barang, Viet Minh mengatur pengangkutan artileri berat ke gunung-gunung yang mengelilingi lembah Dien Bien Phu. Namun kesalahan dari tentara Perancis adalah sangat meremehkan kekuatan musuh dan tidak memeandang situasi dan kondisi rakyat Vietnam secara integral.

Gambar :Vo Nguyen Giap

Keteledoran itulah yang dilihat oleh jendral Vo Nguyan Giap, merupakan saat yang tepat melakukan serangan tingkat terahir. Pada bulan Januari 1954, Viet Minh memulai penyerangan mereka terhadap pasukan Perancis di Dien Bien Phu. Pada tanggal Febuari 1954, mereka berhasil menaklukan pusat komando Perancis. 9.500 anggota pasukan kolonial Perancis ditangkap. Ini merupakan kekalahan paling buruk dalam sejarah pasukan kolonial Perancis.Tentara Viet Minh mengitari benteng dengan kapal udara dan alteri sehingga banyak tentara yang lari menyelamatkan diri. Ternyata kondisi Perancis semakin terdesak. Kondisi yang seperti ini memaksa Blok barat untuk masuk ke meja perundingan. Disini Viet minh mendapat dorongan dari RRC dan Rusia untuk menerima untuk di adakan perundingan.pada Februari 1954 empat besar yaitu Amerika, Inggris, Perancis,dan Inggris bertemu di Berlin untuk merundingkan masalah Korea dan Indochina. Sebagai realisasi akan diadakan konferensi Jenewa pada 26 April 1954. Mendengar sebentar lagi akan diadakan perundingan, Jendral Vo Nguyen Giap mempersiapkan pasukan untuk melakukan serangan ke benteng Dien Bien Phu. Serangan ini bukan lagi serangan kecil-kecilan tetapi sudah merupakan taktik terkahir dalam perang Gerilya dan saat itulah pertempuran berkobar di Dien Bien Phu.

Gambar :Peta Pertempuran

4. Perjanjian Jenewa 1954Pada tanggal 25 April 1954 dibukalah Konferensi Jenewa yang di hadiri oleh Perancis, Republik Demokrasi Vietnam, Republik Vietnam, Kamboja, Laos, RRC, Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Korea Utara dan Korea Selatan. Rencana pembahasan adalah Korea dan Vietnam namun karena kondisi di Vietnam sudah tidak terkontrol lagi maka pembahasan di fokuskan ke Vietnam. Serangan pasukan Viet Minh betul-betul luar biasa sehingga membuat tentara Perancis kocar kacir. Pertempuran selama 55 hari dan 55 malam ini akhirnya kekuatan Perancis yang masih tersisa dihancurkan pada tanggal 7 Mei 1954. Pertempuran berhenti dengan kemenagan Viet Minh.Kemenangan Viet Minh mempercepat proses Perjanjian Jenewa. Pada tanggal 20 Juli 1954, mencapai puncak kesepakatan dengan 6 bab dan 47 pasal. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu :a. Mengakui kemerdekaan penuh Kamboja, Laos dan Vietnam.b. Pembagian Vietnam menjadi dua(utara dan selatan)dengan batas garis lintang 17LU.c. Perancis dan Republik Vietnam Selatan menarik pasukan yang ada di Utara.d. Republik Demokrasi Vietnam harus pula menarik pasukan dari lintang 17 LU.e. Republik Demokrasi Vietnam yang menguasi daerah Utara diakui secara de facto.f. Dan untuk penyatuan Vietnam akan diadakan pemilu pada bulan Juli 1956 dibawah pengawasan Komisi Pengawas Internasional.Disini untuk Amerika Serikat dan Vietnam Selatan tidak mau menandatangani Perjanjian di karenakan keduanya tidak menyetujui point-point dalam Perjanjian Jenewa. Dan tentunya memiliki pandangan ada tujuan tersendiri untuk Vietnam yang akan datang. Mereka menilai isi Perjanjian Jenewa bukanlah suatu akhir. Justru ketentuan tersebut melahirkan dua Negara Vietnam yang masing-masing memiliki perbedaan pandangan, idiologi dan tingkah politik. Bagi Ho Chi Minh selaku ketua Viet Minh, dia tidak setuju dengan pembagian Vietnam karena dia berprinsip Independence and unity. Perjanjian Jenewa bertentangan dengan harapan Ho Chi Minh yang nantinya akan membawa perkembangan politik di Vietnam lebih komplek. Perbedaan idiologi dan campur tangan asing tidak dapat dielakan lagi yang akhirnya tidak hanya berimbas pada Vietnam tapi juga negara-negara di sekitarnya.E. Perang SaudaraSetelah konferensi Jenewa di Vietnam terjadi perang saudara yang berkepanjangan. Hal ini diakibatkan karena faktor-faktor sebagai berikut :1. Faktor Eksternala. Kesepakatan konferensi Jenewa yaitu pembagian Vietnam menjafi 2 yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Dua kelompok Vietminh (komunis) dan nasionalis tidak menginginkan adanya pembagian tersebut karena mereka sama-sama menginginkan persatuan.b. Amerika menginginkan Vietnam tidak pecah-pecah Vietnam disatukan dibawah nasionalis.c. Uni Soviet dan RRC menginginkan Vietnam di bawah komunis.d. Perwakilan dari kaum nasionalis tidak menginginkan perpecahan juga.e. Campur tangan asing terhadap VietnamCampur tangan secara langsung dari Amerika Serikat dengan membantu golongan nasionalis (Vietnam Selatan) dengan memberi bantuan militer, persenjataan (perlengkapan perang), keuangan untuk perluasan pengaruhnya adalah penguasaan Vietnam. Pihak komunis yaitu Uni Soviet dan RRC dengan mengirimkan persenjataan, bantuan keuangan untuk perang dan pemerintahan.2. Faktor InternalPerebutan kekuasan antara Vietnam Utara dan Vietnam Selatan. Amerika Serikat terkait dengan Perang Dingin, Amerika Serikat ingin memperluas pengaruhnya adalah penguasaan Vietnam. Pihak komunis (Uni Soviet da RRC) menginginkan perluasan paham komunis dan sasaran utamanya adalah Laos, Kamboja dan Vietnam. Intervensi Cina ke Vietnam bertujuan : ekonomi terutama sektor perdagangan (pengusaan sektor perdagangan) untuk perlindungan etnis Cina.Politik domino Amerika Serikat untuk membendung meluasnya politik dari komunis yaitu :1. Membendung komunisme di Asia dan Eropa2. Membendung komunisme di Asia Tenggara dan Asia Timur3. Untuk membendung komunisme di AfrikaTujuan Amerika Serikat membendung perluasan komunis adalah untuk menguasai jalur lalu lintas perairan perdagangan Asia Tenggara untuk mengimpor minyak. Tapi usaha Amerika serikat gagal karena kaum nasionalis korupsi, lebih mementingkan kepentingan pemimpin, kaum nasionalis mengalami kegagalan dalam perang saudara. Secara internasional Amerika Serikat mengalami kegagalan politik luar negeri. Kegagalan Amerika Serikat membantu kaum nasionalis dalam perang saudara di Vietnam, yaitu :1. Faktor Internal yaitu desakan-desakan parlemen terhadap politik luar negeri yang dianggap konyol; protes para petani karena harga beras dan gandum turun tapi kebijakan Amerika mengimpor beras dan gandum.

2. Faktor Eksternal yaitu Amerika Serikat membantu atau dibantu ternyata golongan nasionalis koruptor.

F. Keterlibatan Amerika1. Containment PolicySalah satu perkembangan setelah berakhirnya PD II yaitu adanya pertentangan antara ideology komunis dan demokrasi liberal. Berdirinya Negara komunis di Cina ternyata akan mempengaruhi perkembangan dunia, khususnya Asia Tenggara. Uni Soviet sebagai salah satu Negara pemenang dalam PD II dengan cepat menggunakan dan menciptakan peluang untuk memperbesar pengaruhnya baik di barat, timur maupun ke selatan. Mode perkembangan ini jelas mengelisahkan Barat pimpinan Amerika Serikat,sehingga Amerika Serikat merasa berkewajiban untuk mencegah berkembangnya gerakan komunis. Maka disusunlah kemudian strategi politik global nya yang dikenal dengan istilah Containment policy, yang berarti suatu politik bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu Negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan agar pengaruh komunisme tidak meluas maka dibentuklah NATO (North Atlantic Treaty Organization) pada 1949 bertujuan membendung komunis mulai dari Eropa Utara sampai ke Turki dan Yunani. Nato 1958 diubah menjadi CENTO (Central Treaty Organization).Di kawasan Asia Tenggara, berkat RRC komunisme berkembang dan semakin meningkat. Penanaman pengaruh komunis di dorong oleh factor geografis dan kekayaan alam Asia Tenggara dalam rangka memperkokoh posisi ekonominyasnya di pencaturan Internasional. 7 Mei 1954 Dcen Bien Phu yang merupakan benteng pertahanan Perancis jatuh ke tangan tentara Viet Minth yang berarti kekalahan total di pihak Perancis dan pihak komunis memperoleh kemenangan yang cukup gemilang.Pembagian Vietnam menjadi dua bagian justru memperdalam jurang pertentangan antara kedua belah pihak yang masing-masing mendatangkan campur tangan asing. Vietnam Utara sebagai Negara komunis mendapat pengaruh dari RRC dan Rusia. RRC memandang Amerika Serikat sebagai penghalang dalam melaksanakan dasar dan tujuan politik luar negerinya, sebaliknya Amerika Serikat menilai RRC sebagai bahaya ekspansionis yang mau tidak mau akan menjadi penghalang bagi kepentingan Amerika Serikat di Asia Tenggara. Strategi politik luar negeri containment policy oleh Eisenhower dan Dulles dipertegas dengan mendekritkan teori dengan nama domino theory. Nama ini berdasarkan pada suatu ilusi dari presiden Esien Hower, yang mengumpamakan pencaturan politik disamakan dengan permainan kartu (domino). Yang dianggap kartu domino adalah Negara Negara Asia Tenggara. Dengan menyaksikan jatuhnya kamboja secara beruntun, akan menambah keyakinan tentang kebenaran teori tersebut, tetapi sebenarnya bukanlah karena kebenaran teori domino, tetapi kondisi yang saling mempengaruhi. Menanggapi kekurang kritisan Amerika Serikat ini maka Harvey Stckwin memberikan analisis serta kesimpulan bahwa teori domino hanyalah untuk menakut-nakuti Negara-negara Asia Tenggara akan adanya bahaya komunis.Contaiment policy disebut juga containment of communism, suatu doktrin yang menguasai alam pikiran pemerintahan Truman dalam Eisenhower. Keterlibatan Amerika Serikat di Vietnam Selatan sangat tepat, sebab saat itu Vietnam selatan sangat lemah akibat perang kemerdekaan. Kekuatan Amerika Serikat sangat mendominasi kekuatan Vietnam Selatan, bahkan dibentuk pasukan Colletive Deference. Tetapi perkembangan itu justru merusak citra Amerika Serikat di mata Internasional.2. Kegagalan Politik AmerikaKeyakinan terhadap teori domino telah membuat Amerika Serikat secara langsung terlibat dalam perang Vietnam. Beberapa pangkalan militer beserta pasukannya telah ditempatkan di Vietnam selatan. Sebab Amerika Serikat berpendapat bahwa invansi komunis hanya dapat dibendung dengan kekuatan militer. Dalam periode tahun 1965-1966 saja Amerika telah menempatkan lebih dari setengah juta pasukannya didaerah tersebut. Keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam ini semakin hari semakin mengundang antipati dunia terhadap politik golongannya, tidak terkecuali dari golongan intelektual dan generasi muda Amerika Serikat sendiri. Keterlibatan Amerika Serikat di Vietnam khususnya dan kawasan Asia Tenggara umumnya mulai pertama bertujuan untuk mencegah Uni Soviet dan ekspansi Cina komunis ke Asia Tenggara. Jadi sesuai dengan contaiment policy, yang dilihat pertama kali sebagai musuh utama adalah komunisnya, bukan memandang bagaimana etnis dan konsep politik masing-masing. Oleh karena itu, Amerika. Rakyat Vietnam memandangnya sebagai perang melawan kolonial, sedang pihak Amerika Serikat menilai sebagai peperangan melawan komunisme.

G. Perang Vietnam dan Penyatuan Vietnam Utara dan SelatanPembagian Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berdasarkan keputusan Perjanjian Jenewa menjadikan wilayah tersebut menjadi ajang pertempuran hebat. Ho Chi Minh, tokoh Pergerakan Nasional Vietnam dan tokoh yang berkeinginan supaya Vietnam bersatu, tidak mau menerima hasil Perjanjian Jenewa. Pembentukan Vietnam Selatan dianggapnya sebagai penghalang tercapainya persatuan seluruh Vietnam. Untuk keperluan menghancurkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh mengirimkan pasukan Viet Minh menyusup ke selatan. UsahaPembagian Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berdasarkan keputusan Perjanjian Jenewa menjadikan wilayah tersebut menjadi ajang pertempuran hebat. Ho Chi Minh, tokoh Pergerakan Nasional Vietnam dan tokoh yang berkeinginan supaya Vietnam bersatu, tidak mau menerima hasil Perjanjian Jenewa. Pembentukan Vietnam Selatan dianggapnya sebagai penghalang tercapainya persatuan seluruh Vietnam. Untuk keperluan menghancurkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh mengirimkan pasukan Viet Minh menyusup ke selatan. Usaha menghancurkan Vietnam Selatan mendapat bantuan dari negara komunis, Uni Soviet dan Cina. Blok Barat yang mengetahui tindakan kedua negara komunis terhadap Vietnam Utara dan merasa mempunyai kepentingan di Vietnam Selatan juga berusaha mempertahankan wilayah tersebut. Amerika Serikat memerintahkan pasukannya membantu Vietnam Selatan. Dengan demikian, Perang Vietnam merupakan contoh konkret perebutan pengaruh dua negara adidaya.Pemerintah Vietnam Utara selain mengirim pasukan juga menyusupkan kader-kader komunisnya ke Vietnam Selatan. Selain berhasil memengaruhi rakyat Vietnam Selatan untuk menentang pemerintahannya sendiri, mereka juga berhasil membentuk dan membantu gerilyawan komunis di Vietnam. Gerilyawan komunis dari Vietnam Selatan dikenal sebagai Vietkong. Pasukan Amerika Serikat yang ditugaskan di Vietnam Selatan ternyata tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Banyaknya tentara Vietkong yang menyamar menjadi rakyat biasa, membuat Amerika Serikat sulit membedakannya di lapangan.Pasukan Vietkong selain bergerilya juga membuat terowongan bawah tanah (jalur tikus) dalam mematahkan perlawanan Amerika Serikat. Ranjau dan jebakan dari bambu runcing juga dipakai untuk mengalahkan Amerika Serikat. Sebaliknya, pasukan Amerika Serikat dengan persenjataan modern membabi buta menyerang pertahanan Vietkong. Pasukan Amerika Serikat dan Vietnam Selatan juga berusaha menghancurkan Jalur Ho Chi Minh dan kubu-kubu pertahanan komunis dengan pemboman. Jalur Ho Chi Minh adalah jalan-jalan yang dibuat di hutan-hutan sepanjang perbatasan Vietnam SelatanLaos Kampuchea yang digunakan pasukan Viet Minh menyusup ke Vietnam Selatan. Salah satu pertempuran hebat antara pasukan Vietnam Utara dan pasukan Vietnam Selatan yang dibantu Amerika Serikat terjadi pada Tahun Baru Tet 1968 (The Tet Offensive). Penyerbuan pasukan komunis itu dapat dipatahkan, tetapi kedua belah pihak menderita kerugian dalam jumlah yang besar. Menyadari bahwa Perang Vietnam telah berlangsung lama dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit, usaha mencapai perdamaian pun digelar pada sekitar tahun 1970. Pemerintah Vietnam Utara, pemerintah Vietnam Selatan, dan pemerintah Amerika Serikat melakukan perundingan di Paris. Pada tahun 1972 pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa Indonesia, Kanada, Polandia, dan Hongaria pada prinsipnya sepakat untuk menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam.Namun, kesepakatan itu menjadi berantakan karena Viet Minh dan Vietkong secara tiba-tiba pada tanggal 3 April 1972 melakukan serangan besar-besaran dan hampir saja menguasai Saigon, ibu kota Vietnam Selatan. Atas tindakan tersebut, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon bersikap tegas dan mengeluarkan perintah, antara lain:a.meranjau semua lalu lintas laut yang menuju Vietnam Utara;b. menghancurkan semua jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara.Untuk melaksanakan tindakan pembersihan jalur laut Vietnam Utara, Amerika Serikat meminta semua kapal asing untuk keluar dari wilayah Vietnam Utara. Tindakan itu akan terus dilaksanakan sampai Vietnam Utara setuju melakukan gencatan senjata dan membebaskan tawanan perang Amerika Serikat. Tindakan Amerika Serikat tentu saja menimbulkan pro dan kontra dunia. Australia dan Filipina yang merupakan sekutu Amerika Serikat jelas mendukung rencana tersebut. Namun, Uni Soviet dan Cina yang merupakan lawan Amerika Serikat sangat menentangnya. Amerika Serikat membatalkan secara sepihak niat melakukan pemboman ke Vietnam Utara karena adanya kemajuan dalam perundingan. Perundingan gencatan senjata yang seharusnya ditandatangani pada tahun 1970, akhirnya baru ditandatangani pada tahun 1973. Meskipun persetujuan damai telah ditandatangani, pada praktiknya masih sering terjadi pelanggaran.Keadaan dalam negeri Vietnam Selatan sendiri sedang terjadi keretakan. Presiden Nguyen Van Thiew mengundurkan diri dan menunjuk Wakil Presiden Tran Van Huong sebagai peggantinya. Ketika mengundurkan diri Presiden Nguyen Van Thiew mengecam Presiden Amerika Serikat, Nixon karena mendesaknya menandatangani Persetujuan Paris. Padahal itu artinya Vietnam Selatan menyerah pada Vietnam Utara. Selain itu, ia bersedia menandatangani persetujuan itu karena Amerika Serikat berjanji mengirim pesawat pembom B-52 apabila terjadi pelanggaran oleh Vietnam Utara. Namun, nyatanya Amerika Serikat mengingkari hal itu. Pelanggaran persetujuan damai makin sering terjadi. Komunis pun makin mendekati kemenangan. Pada tanggal 18 April 1975 pasukan pelopor komunis dalam serangannya berhasil mendekati Saigon sampai jarak kurang 5 km. Pasukan komunis terus bergerak maju dan mendekati ibu kota. Rakyat Vietnam Selatan panik dan berebut untuk mengungsi. Sehubungan dengan keadaan itu, sejak tanggal 20 April 1975 Amerika Serikat mengirimkan lima buah kapal induk dari Armada VII untuk mengangkut para pengungsi tersebut.Pada tanggal 30 April 1975, Presiden baru Vietnam Selatan, Duong Van Minh yang baru dilantik tanggal 28 April 1975 menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Vietkong. Untuk merayakan kemenangan itu, Vietkong mengubah nama Saigon, ibu kota negara Vietnam Selatan menjadi Ho Chi Minh.Awal 1975, pasukan militer reguler Vietnam Utara memulai serangan besar ke selatan. Pihak komunis merebut Saigon pada 30 April 1975, Setelah jatuhnya pemerintah Vietnam Selatan pada 30 April 1975, kedua negara ini secara resmi bersatu pada 2 Juli 1976 menjadi sebuah negara bernama Republik Sosialis Vietnam atau yang biasanya dikenal sebagai Vietnam.

H. Vietnam Pasca PerangSejarah Vietnam pasca Perang Vietnam setelah kekuasaan diambil alih, berdampak pada komunis Vietnam melarang partai politik lain dan menahan tersangka yang dipercayai melakukan kerja sama dengan Amerika Serikat. Selain itu, dampak lain dari pengambilalihan kekuasaan adalah kampanye massal mengenai kolektivitas pertanian dan pabrik-pabrik.Rekonstruksi negara yang porak poranda akibat perang berlangsung sangat lambat. Selain itu, efek perang seperti masalah kemanusiaan dan masalah-masalah ekonomi yang sangat serius dihadapi oleh rezim komunis.Pada 1978, militer Vietnam melakukan invasi terhadap Kamboja. Invasai tersebut dilakukan untuk membebaskan rekan mereka, Khmer Rouge, dari penindasan. Aksi ini semakin memperburuk hubungan dan mengakibatkan serangan mendadak terhadap Vietnam Utara pada 1979. Konflik ini mengakibatkan Vietnam semakin bergantung pada bantuan ekonomi dan bantuan militer dari Uni Soviet.Pada 1986, Partai Komunis Vietnam mengimplementasikan reformasi pasar bebas (free market). Reformasi pasar bebas ini dikenal dengan nama Doi Moi (Renovasi). Program tersebut membuat kuasaan negara tetap tak tertandingi. Selain itu, kepemilikan pribadi atas pertanian dan perusahaan-perusahaan dilakukan deregulasi dan investasi asing dilaksanankan. Walaupun begitu, kekuatan Partai Komunis Vietnam atas semua aspek pemerintahan tetap kuat.

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanDari uraian pembahasan materi diatas, dapat disimpulkan bahwa sejak zaman kolonialisme banyak terjadi berbagai konflik yang terjadi di Vietnam Secara garis besar, dilatar belakangi oleh:1. Faktor Internala. Penderitaan akibat Imperialismeb. Munculnya golongan terpelajarc. Persamaan etnik di Indocina 2. Faktor Eksternala. Ideologi dari Baratb. Kemenangan Jepang atas Rusiac. Revolusi Cina, Revolusi Turki dan Revolusi RusiaDan sekarang setelah melewati berbagai konflik tersebut, Vietnam sekarang adalah negara di Asia Tenggara yang sudah berkembang pesat, serta bangkit dari keterpurukannya.

DAFTAR REFERENSIPelu, Musa, S.Pd, M.Pd.Sejarah Asia Tenggara 2http://yudhim.blogspot.com/2008/01/sejarah-perang-vietnam.html di akses pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 15.25http://penakamilah.blogspot.jp/2012/09/politik-kolonial-prancis-di-indocina.htmlhttp://historia-rockgill.blogspot.jp/2011/12/kekalahan-terbesar-as-dalam-sejarahnya.htmlhttp://sambelalab.wordpress.com/2010/11/09/perkembangan-ekonomi-vietnam-dan-perubahan-sosial-masyarakatnya/http://www.beritakaget.com/arsip/laporan-tentang-kondisi-negara-vietnam.htmlhttp://agungsymbidroid.heck.in/sejarah-vietnam-dari-masa-kolonial-hingg.xhtml