obesitas

10
 BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk kecenderungan meng konsu msi makana n yang menga ndun g lemak tingg i merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang  berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubu h untu k meny impan energi, sebagai  penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat  badan adalah sekitar 25 - 30% pada wanita dan 18 - 23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari tiga puluh persen dan pria dengan lemak tubuh lebih dari dua puluh lima persen dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan dua puluh persen lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok : Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20 - 40 % Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak lima persen dari antara orang-orang yang gemuk). Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung  berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambara n seperti bua h pir . Sed angkan pad a pria bia san ya lemak men imbun di sekitar per ut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause. Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya dengan  pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus.

Transcript of obesitas

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 1/10

 

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang melanda masyarakat

dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup

termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi merupakan

faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas.

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang

 berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak  tubuh untuk menyimpan energi, sebagai

 penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh

yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat

 badan adalah sekitar 25 - 30% pada wanita dan 18 - 23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuhlebih dari tiga puluh persen dan pria dengan lemak tubuh lebih dari dua puluh lima persen dianggap

mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan dua puluh persen lebih tinggi dari nilai

tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok :

• Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20 - 40 %

• Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

• Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak lima persen

dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada

lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung

 berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan

gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut,

sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan merupakan sesuatuyang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan beberapa wanita tampak 

seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.

Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya dengan

 pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi

lemak atau mengangkat sebagian usus.

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 2/10

 

BAB II

PEMBAHASASAN

2.1 Definisi

Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Terkadang

kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah

tersebut mempunyai pengertian yang berbeda.

Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria

dan wanita masing-masing melebihi dua puluh persen dan dua puluh lima persen dari berat tubuh

dan dapat membahayakan kesehatan. Pengertian lainnya o  besitas adalah kelebihan berat badan

sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Sementara overweight (kelebihan

 berat badan, kegemukan) adalah keadaan dimana Berat Badan seseorang melebihi Berat Badannormal.

2.2 Tipe-Tipe pada Obesitas

Tipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu berdasarkan bentuk tubuh dan

 berdasarkan keadaan sel lemak.

2.2.1 Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh.

a. Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)

Tipe seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut. Resiko

kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid),

 b. Obesitas tipe buah pear (Gynoid)

Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul dan bokong.

Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.

c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)

Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-

orang yang gemuk secara genetik.

2.2.2 Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemak 

a. Obesitas Tipe Hyperplastik 

Obesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaan normal.

 b. Obesitas Tipe Hypertropik 

Obesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkan keadaan normal,tetapi

 jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 3/10

 

c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan Hypertropik 

Obesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak baru

terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang

dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik.

2.3 Gejala-Gejala Terjadinya Obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan

 paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya

melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan

menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang

hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawahdan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga

kadang sering ditemukan kelainan kulit.

Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit

dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan

mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat

 penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Obesitas

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh

tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih

 belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :

a. Faktor Makanan

Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang dibutuhkan tubuh,

maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energi

melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi

terutama sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas.

 b. Faktor Keturunan

Penelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena faktor interaksi

gen dan lingkungan. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik.

Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup,

yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup

dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 4/10

 

 pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

c. Faktor Hormon

Menurunnya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan

mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

d. Faktor Psikologis

Pada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan suatu kebutuhan

khusus untuk keamanan emosional (security food). Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa

mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya

dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini

merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa

menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam

 pergaulan sosial. Selain itu, ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitasyaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada

malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan

 bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini

tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang

dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu

makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam

hari.

e. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang Tepat

Kemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan perubahan gaya

hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktifitas

fisik.

f. Pemakaian Obat-Obatan

Efek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat

kontrasepsi, steroid, .

g. Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:

◦ Hipotiroidisme

◦ Sindroma Cushing

◦ Sindroma Prader-Willi

h. Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)

menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas,

terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih

 banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat

dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 5/10

 

lemak di dalam setiap sel.

i. Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama

dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang

tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan

kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.

2.5 Cara Pengukuran Tingkat Obesitas

A. Pengukuran Secara Antropometrik 

1. Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum

digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat

  badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara

menghitung BMI, yaitu :

BMI = BB (kg) / TB (cm) 2

BMI Klasifikasi

< 18.5 Berat badan di bawah normal

18.5 – 24.9 normal

25.0 – 29.9 Normal tinggi

30.0 – 34.9 Obesitas tingkat 1

35.0 – 39.9 Obesitas tingkat 2

> 40 Obesitas tingkat 3

2. RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul)

Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan mengukur rasio

lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP).

Rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu :

Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk 

wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm. Jadi “Jangan hanya

menghitung tinggi badan, berat badan dan IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur 

lingkar pinggang”.

3. Indeks BROCCA

Salah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks Brocca, dengan

rumus sebagai berikut:

Bila hasilnya :

90 - 110% = Berat badan normal

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 6/10

 

110 - 120% = Kelebihan berat badan (Overweight)

> 120% = Kegemukan (Obesitas)

B. Pengukuran Secara Laboratorik 

1. BOD POD

2. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry)

3. Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)

2.6 Mekanisme Terjadinya Obesitas

Obesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure. Apapun penyebabnya,

yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah energi intake atau masukan yang didapat

dari makanan atau lainnya lebih besar dibandingkan energi expenditure atau energi yangdikeluarkan.

2.7 Komplikasi

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang

mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas meningkatkan

risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti :

• Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)

• Tekanan darah tinggi (hipertensi)

• Stroke

• Gangguan pernafasan

• Serangan jantung (infark miokardium)

• Gagal jantung

• Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)

• Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

• Gout dan artritis gout

• Osteoartritis

• Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan

 berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

• Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 7/10

 

2.8 Cara-Cara Penanggulangan Obesitas.

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling

 penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan

 berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas

fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko

kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas

akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

• Resiko rendah : BMI < 27

• Resiko menengah : BMI 27-30

• Resiko tinggi : BMI 30-35

• Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

• Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan

obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari

untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga.

Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga.

Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas

disertai diet rendah kalori dan olah raga.

Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus

dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

• Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral 

dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.

• Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara

 perlahan dan stabil. Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan

  pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh. Program yang diikuti harus meliputi

 pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan

merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus

meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah

gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program

ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaanmakan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 8/10

 

Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu

keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.

Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap

 program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 9/10

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan

wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat membahayakan

kesehatan. Kriteria dan klasifikasi obesitas secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan

ciri fisik klinis yang terjadi dan antropometri (berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass

Index (BMI) dan berdasarkan pengukuran rasio lingkar pinggang dan perbandingan antara lingkar 

 pinggang dengan lingkar pinggul) dan secara biokimia (penentuan lemak dalam tubuh dilakukan

dengan menggunakan Bio – Impedance analisis (BIA).Faktor-faktor penyebab obesitas adalah faktor genetik, hormon, makanan, pola makan (gaya

hidup), psikologis dan pemakaian obat-obatan. Adapun faktor yang paling berpengaruh adalah pola

makan (gaya hidup). Gaya hidup yang salah akan memperparah tingkat obesitas.

Obesitas dengan BMI > 40 dapat diatasi dengan pembedahan sedangkan obesitas yang tidak terlalu

 parah dapat diatasi dengan cara hidup yang sehat dan seimbang.

3.2 Saran

Bagi penderita obesitas disarankan untuk bisa memilih makanan yang baik dan sehat serta sesuai

dengan kecukupan tubuhnya. Selain itu disarankan pula melakukan exercise dengan prinsip FIT

(frequency, intensity and time).

Bagi penderita super obesitas disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk 

mengetahui treatment (jenis bedah atau terapi) apa yang dibutuhkan dan cocok untuk keadaannya.

5/10/2018 obesitas - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/obesitas-55a0c6902e8e8 10/10

 

DAFTAR PUSTAKA

§ Khomsan, Ali. 2005. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Bogor : IPB Press.

§ www.google.co.id/adul2008’sblog/

§ www.wikipedia.com/

§ Steven B, Halls. 2003. Relationship Between The Body Mass Index and Body Compotition.

Article : Review and Comment (last edited 10 November, 2003), Copyright.

§ www.google.co.id/klinikdr.rocky/

§ Manuaba, I.A. 2004. Dampak Buruk  

Obesitas.http://www.balipost.co.id/balipost/2004/3/7/cez.htm.

§ Katahn, Martin. 1987. Program 28 Hari Tanpa Diet. Semarang : Dahara prize.§ http://gizi.net./cgi-bin

§ Efendy,Y.H 1992. Tinjauan Sekilas Tentang Obesitas. Jurnal Jurusan Gizi dan Masyarakat dan

Sumber Daya Masyarakat, Vol. 1, No.1, Bogor : Institute Pertanian Bogor 

§ Poerwandari, E.K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologis ; Depok; Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia.