Obat Anti Inflamasi
-
Upload
budy-wijiyanto -
Category
Documents
-
view
86 -
download
0
Transcript of Obat Anti Inflamasi
Monografi 10 Obat Anti-Inflamasi
No Nama Obat Gol MK Indikasi K.I ES1 Ketoprofen NSAIDs
Non Selektif COX
Menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat siklooksigenase yaitu suatu enzyme yang mengkatalis pembentukan prekursor prostaglandin (endoperoksid) dari asam arakidonat.
Artritis reumatoid, osteoarthritis, spondylitis ankilosing, keluhan akut sekitar sendi, spondelitis servikal, nyeri punggung bawah, mengurangi nyeri sendi dan inflamasi serta memudahkan mobilitas dan mengurangi ketergantungan fungsi.
Ulkus peptikum Reaksi hipersensitifitas
terhadap ketoprofen. Penderita asma, urtikaria
atau reaksi hipersenitifitas yang berat yang dipercepat dengan adanya asetosal atau NSAID lainnya.
Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui.
Gangguan pencernaan, pusing dan sakit kepala
2 Asam mefenamat
NSAIDs Non Selektif COX
Menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat siklooksigenase yaitu suatu enzyme yang mengkatalis pembentukan prekursor prostaglandin (endoperoksid) dari asam arakidonat.
Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubung dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot dan nyeri sesudah operasi
Hipersensitif terhadap As. Mefenamat.
Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme, alergi rhinitis, dan urtikaria.
Penderita dengan tukak lambung dan usus.
Penderita dengan gangguan ginjal yang berat.
Sistem pencernaan: mual, muntah, diare, dan rasa sakit pada abdominal.
Sitem hematopoietic: leukopenia, eosinophilia, trombosytopenia, dan agranulosytopenia
System saraf : rasa ngantuk, pusing, penglihatan kabur dan imsomnia.
3 Ibuprofen NSAIDs Non Selektif COX
Menghambat sintesis prostaglandin dengan menghambat siklooksigenase yaitu suatu enzyme yang mengkatalis pembentukan prekursor prostaglandin (endoperoksid) dari asam arakidonat.
Menurunkan demam dan nyeri ringan- sedang (sakit gigi, nyeri kepala, nyeri setelah operasi) , meringankan gejala rematik tulang, sendi non sendi, rematoid artritis, osteoarthritis
Penderita dengan ulkus peptikum yang berat dan aktif.
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap ibuprofen dan NSAIDs ainnya.
Penderita yang mengalami gejala asma , rhinitis atau urtikaria bila menggunakan asetosal atau obat NSAIDs lainnya.
Pada kehamilan trisemester ketiga
Gangguan saluran pencernaan termasuk mual, muntah, dan diare, konstipasi nyeri lambung, rasa panas pada perut bagian atas, pendarahan lambung.
Penurunan ketajaman penglihatan, dan kesulitan membedakan warna.
4 Methylprednisolone
kortikosteroid
Peningkatan konsentrasi nutreofil.
penurunan konsentrasi limfosit ( sel T dan sel B), Basofil, Eosinofil, dan monosit.
Penghambatan kemampuan leukosit dan
Abnormalitas fungsi adrenokortikol, penyakit kolagen, keadaan alergi dan peradangan pada kulit dan saluran nafas tertentu, penyakit hematologic, hiperkalsemia
Infeksi jamur sistemik dan pasien hipersensitif.
Pemberian kortikosteroid yang lama merupakan kontra indikasi pada ulkus duodenum dan peptikum, osteoporosis berat, penderita dengan riwayat
dalam dosis besar dan penggunaan jangka panjang: Gangguan elektrolit dan cairan tubuh, kelemahan otot, resistensi t, insufisiensi adrenal,
magrofak untuk berespon terhadap mitogen dan antigen.
Mengurangi pelepasan sejumlah histamine dari basophil dan menghambat aktivitas kinin.
sehubungan dengan kanker.
penyakit jiwa, herpes. Pasien yang sedang
diimunisasi.
erhadap infeksi menurun, gangguan penyembuhan luka, peningkatan tekanan darah, katarak, gangguan pertumbuhan pada anak- anak, cushing syndrome, osteoporosis, tukak lambung.
5 Deksametason
kortikosteroid
Peningkatan konsentrasi nutreofil.
penurunan konsentrasi limfosit ( sel T dan sel B), Basofil, Eosinofil, dan monosit.
Penghambatan kemampuan leukosit dan magrofak untuk berespon terhadap mitogen dan antigen.
Mengurangi pelepasan sejumlah histamine dari basophil dan menghambat aktivitas kinin.
Gangguan endokrin, insufisiensi adrenokortikal, penyakit mata, penyakit reumatik, dermatologi, alergi saluran pernafasan, mengatasi gejala inflamasi berupa artritis rematoid juvenile dan karditis rematik akut.
Tukak lambung, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis berat. Tuberkulosisbaktif atau tenang, infeksi akut, faksin hidup.
Retensi cairan dan garam, edema, hipertensi, amenorea, hyperhidrosis, gangguan mental, pankraetitis akut, osteonecrosis aseptic, lemas otot, sindroma cushing, peningkatan tekanan intra okuler, gangguan penglihatan, atrofi local, peningkatan nafsu makan, gangguan pertumbuhan.
6 Prednison kortikost Peningkatan konsentrasi Menghilangkan gejala Infeksi fungsi sistemik, tukak Gangguan elektrolit
eroid nutreofil. penurunan konsentrasi
limfosit ( sel T dan sel B), Basofil, Eosinofil, dan monosit.
Penghambatan kemampuan leukosit dan magrofak untuk berespon terhadap mitogen dan antigen.
Mengurangi pelepasan sejumlah histamine dari basophil dan menghambat aktivitas kinin.
penyakit rematik, asma, edema, radang usus, lupus erithomatus
lambung, TB aktif, diabetes militus, hipertensi, penderita dengan penyakit jiwa (psikosis).
dan cairan tubuh, hingga terjadi hipoglisemia, hipotensi, kadang- kadang hipertensi, sakit kepala, mual, dan muntah.
7 Prednisolon kortikosteroid
Peningkatan konsentrasi nutreofil.
penurunan konsentrasi limfosit ( sel T dan sel B), Basofil, Eosinofil, dan monosit.
Penghambatan kemampuan leukosit dan magrofak untuk berespon terhadap mitogen dan antigen.
Mengurangi pelepasan sejumlah histamine dari
Encok, demam, reumatik akut, asma bronkial, lupus eritema, penyakit kulit dan mata akibat elerdi dan peradangan, neoplastic, limfe, sindrom adrenogenital, bursitis, emfisema paru dan fibrosis.
TBC aktif, gangguan saraf, tukak lambung, herpes simplek, mata erupsi, eksantema akut, wanita hamil 3 bulan, penderita kencing manis, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan osteoporosis hanya dapat diberikan dengan pengawasan yang ketat.
Wajah bulan sukar tidur.
basophil dan menghambat aktivitas kinin.
8 Indometasin NSAIDs non selektif COX
Menghambat siklo-oksigenase secara reversibel
Mengontrol nyeri yang berhubunga dengan uveitis dan pasca operasi mata, dan sebagai anti piretik untuk penyakit Hodgkin, bila demam refrakter terhadap obat lain.
Tukak aktif, hati- hati pada penderitakolitis bertukak, epilepsy, penyakit Parkinson atau gangguan mental.
Sakit kepala, pusing, dyspepsia, rasa mengantuk, ruamkulit, diare, gangguan mental ringan, yang bersifat reversible, udema krural yang dapat dihilangkan dengan diuretikum.
9 selekosib NSAIDs selektif COX2
Dengan menghambat sintesa prostaglandin, terutama melalui penghambatan cyclooxygenase-2 (COX2).
Pengobatan osteoarthritis dan artritis rematoid.
Hipersensitif, pasien penderita asma, urtikaria.
Intoksikasi saluran cerna, intoksikasi kardovaskuler, intoksikasi system saraf periferal.
10 Diklofenak NSAIDs Non
Menghambat siklo-oksigenase.
Pengobatan jangka pendek pada post
Gastric ulser, asma, urtikaria, atau rinitus akut, anak- anak <
Penyakit epigastric, nausea, vomiting,
Selektif COX
traumatic inflamattory states seperti keseleo dan inflamasi paska operasi dan nyeri seperti pada perawatan gigi/ ortopedi.Sebagai ajuvan pada severe painful inflammatory ENT seperti pharingotontilitis, otitis.
14 tahun, masa menyusui. diare, keram abdomen, dyspepsia, flatulence, anoreksia, sakit kepala, pusing atau vertigo, mengantuk, gangguan sensasi (paraesthesia, rashes, erupsi kulit), asma, reaksi anafilaksis sitemik (hipotensi).
11 Hidrokortison
Kortikosteroid
Menghambat Fosfolipase A2
Fosfolipid tidak menjadi Asam Arakidonat
Tidak terjadi COX ataupun LOX
Untuk menghilangkan manifestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid. Juga digunakan untuk mengobati endokrin (hormon) gangguan (insufisiensi adrenal, penyakit Addisons). Hal ini juga digunakan untuk mengobati berbagai gangguan kekebalan tubuh dan alergi, seperti arthritis, lupus, psoriasis berat, asma berat, kolitis ulseratif, dan penyakit
Crohn.
12 Betametason Kortikosteroid
Menghambat Fosfolipase A2
Fosfolipid tidak menjadi Asam Arakidonat
Tidak terjadi COX ataupun LOX
Penggunaan topikal (krim, lotion dan salep): untuk menghilangkan manifestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid topikal digunakan: relief manifestasi inflamasi dan pruritus dari dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid kulit kepalaPenggunaan sistemik: untuk pengobatan gangguan edocrine, gangguan rematik, penyakit kolagen, penyakit dermatologis, negara alergi, penyakit mata, penyakit pernapasan, gangguan hematologi, penyakit neoplastik, negara pembengkakan, penyakit
Hipersensitif, bayi baru lahir dan bayi premature atau penderita dengan infeksi jamur sistemik yang sedang mendapatkan terapi MAIO, ulkus peptikum
Ruam, urtikaria, renjatan anafilaktik, fotosensitifitas, prespirasi berlebihan, demam, menimbulkan rasa kantuk ringan-sedang
gastrointestinal, meningitis TB dan trichinosis.
13 Triamsinolon Kortikosteroid
Menghambat Fosfolipase A2
Fosfolipid tidak menjadi Asam Arakidonat
Tidak terjadi COX ataupun LOX
Untuk pengobatan alergi rhinitis musiman.dan parrenial
Infeksi jamur sistemik, senid yang tidak stabil dan atau terinfeksi, menyusui
14 Beklometason
Kortikosteroid
Menghambat Fosfolipase A2
Fosfolipid tidak menjadi Asam Arakidonat
Tidak terjadi COX ataupun LOX
Asma yang tidak terkontrol hanya dengan bronkodilator
Hipersensitivitas Tremor ringan pada otot rangka, gelisah, palpitasi, mulut kering, iritasi tenggorokan atau reaksi alergi, dll