oa refrat

3
BAB 1 PENDAHULUAN Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Bagian yang tersering terkena OA adalah Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki. Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi, yaitu 15,5% pada pria, dan 12,7% pada wanita. Faktor risiko OA adalah genetika, jenis kelamin, riwayat trauma, usia lanjut, dan obesitas. Karena prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar di Indonesia. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA. Diagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat mengganggu mobilitas pasien. Riwayat nyeri sendi diperburuk oleh gerakan, yang dapat menyebabkan kecacatan. Pada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena osteoarthritis sudah cukup memberikan gambaran diagnosis yang lebih canggih. Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tak banyak berguna.

description

OA

Transcript of oa refrat

BAB 1 PENDAHULUANOsteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Bagian yang tersering terkena OA adalah Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki. Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia cukup tinggi, yaitu 15,5% pada pria, dan 12,7% pada wanita. Faktor risiko OA adalah genetika, jenis kelamin, riwayat trauma, usia lanjut, dan obesitas. Karena prevalensi yang cukup tinggi dan sifatnya yang kronik-progresif, OA mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar di Indonesia. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang lanjut usia di Indonesia menderita cacat karena OA. Diagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis. Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada pembebanan pada sendi yang terkena. Pada derajat yang lebih berat nyeri dapat dirasakan terus menerus sehingga sangat mengganggu mobilitas pasien. Riwayat nyeri sendi diperburuk oleh gerakan, yang dapat menyebabkan kecacatan. Pada sebagian besar kasus, radiografi pada sendi yang terkena osteoarthritis sudah cukup memberikan gambaran diagnosis yang lebih canggih. Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tak banyak berguna.Terapi OA umumnya simptomatik, misalnya dengan pengendalian faktor-faktor resiko, latihan, intervensi fisioterapi, dan terapi farmakologis, pada OA fase lanjut sering diperlukan pembedahan. Untuk mengurangi nyeri pada OA yang kronik dan progresif, penggunaan OAINS biasanya berlangsung lama sehingga dapat menyebabkan tukak lambung. Oleh karena itu, DMOADs (disease modifying osteoarthritis drugs) merupakan terapi pilihan untuk OA. DMOADs adalah obat-obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan tulang rawan sendi pada pasien OA. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif tulang

rawan sendi dan tulang, mencermikankegagalan sendi diartrodial (dapat digerakkan,dilapisi oleh sinovium).Penyakit ini terutama mengenai sendi-sendi besar,sering hanya 1 sendi dan tidak menimbulkan gejala umum. Terkadang dapat mengenai sendisendikecil pada tangan dan kaki, sehinggabuku-buku sangat membengkak dab bertonjolan. Pada wanita lebih sering ditemukanHeberder, yaitu pertumbuhan tulang kecil pada sendi phalanx terminal.

Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratif non inflamasi yang ditandai dengan degenerasi tulang rawan sendi, hipertrofi tulang pada tepinya dan perubahan pada membran sinovial serta nyeri setelah aktivitas berkepanjangan dan kekakuan khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas.

TINJAUAN KLINIS

PENYEBAB

INITIAL ASSESMENT

RIWAYAT PENYAKIT

FISIK

LAB

PEMERIKSAAN PENUNJANG

TERAPI PILIHAN

Penatalaksanaan umum suportif

Dd

Komplikasi

BAB 3 kesimpulan

Daftar pustaka