NYERI
-
Upload
febrita-putri -
Category
Documents
-
view
18 -
download
0
description
Transcript of NYERI
PAIN: THE FIFTH VITAL SIGN
• PULSE
• BLOOD PRESSURE
• TEMPERATURE
• RESPIRATORY RATE
NYERI ADALAH
• RASA DAN PENGALAMAN EMOSI TAK MENYENANGKAN BERHUBUNGAN DENGAN KERUSAKAN JARINGAN YANG TELAH TERJADI ATAU POTENSIAL TERJADI ATAU KARENA HAL HAL YANG DIANGGAP SEBAGAI KERUSAKAN.
• INTERNATIONAL ASSOCIATION FOR THE STUDY OF PAIN.
WHAT IS PAIN ?
• IS A PRODUCT OF STRUCTURAL DAMAGES
• IS WHAT THE PATIENTS SAID
• IS VERY SUBYECTIVE FEELLING
NEUROMATRIK (Melzack,1999)
• Sistim komplek melibatkan terutama medula spinalis, talamus, kortek somato-sensorik, sistim limbik
• Berbeda dgn lingkungan, membentuk persepsi nyeri dan perilaku nyeri
• Faktor yg berpengaruh : genetik, faktor fisiologik, psikososial, masukan patologik, emosi, sistim imun, sistim inhibisi nyeri
Melzack (1999)
NYERI ADALAH KONDISI OBYEKTIF
• Proses : tranduksi, tranmisi, modulasi dan persepsi.
• Proses eksitasi dan inhibisi pada daerah perifer maupun sentral.
• Sensitisasi perifer maupun sentral, menyebabkan hiperalgesia, alodina dan keadaan adaptif menjadi maladaptif.
Sup sensitisasi
• Ion kalium,ion hidrogen, bradikinin, 5-HT, ATP,NO dikeluarkan jar. inflamasi
• Sitokin seperti TNF alfa,IL-1,IL-6,selain Growth Faktor dan radikal bebas semuanya mengaktifasi nyeri dan melakukan sensitasi nosiseptor perifer.
• Aktifasi as.arakidinat oleh COX dan LOX menghasilkan prostaglandin dan leukotrien
• Substansi P,CGRP yg berasal dari saraf perifer berefek pada pemb.darah.SP mendegradasi sel mast untuk melepas histamin,prostaglandin E
Hiperalgesia dan alodina
• Hiperalgesia : rangsang noksius subklinik menyebabkan respon meningkat .Pada area sekitarnya respon sedikit menurun.
• Alodina : rangsang non noksius menyebabkan respon berlebihan, sedang pada daerah sekitar tak ada respons
NOSISEPSI PADA CEDERA
SISI TAJALUTRGET OBAT PEREDA NYERI
NYERI ADALAH PERSEPSI
• Toleransi meningkat pada: simpati, persaudaraan,pengertian,alih perhatian,kepercayaan,budaya & pengetahuan,analgesi, ansiolitik,anti depresan,pengurangan gejala.
• Toleransi menurun pada : marah, cemas, kebosanan,kelelahan, depresi, penolakan sosial,isolasi mental, keadaan tak menyenangkan.
ANATOMI JALUR NYERI & MODULASI
Frontal
cortex
Somato-sensory cortex
Ascending Pain Pathway
Descending Modulation Pathway
Frontal cortex
Hypothalamus
Primary Afferent Neuron
KLASIFIKASI NYERI
• dasar waktu : akut, kronik
• dasar etiologi: nosiseptik, neuropatik
• dasar intensitas skala VAS : 0 – 10
• dasar skala wajah Wong Baker
• dasar intensitas : ringan, sedang,berat.
• dasar lokasi: superfisial, somatik dalam, viseral, alih(referred), proyeksi, fantom.
Nyeri akut dan nyeri kronik.
• Mendadak akibat trauma atau radang
• terkendali• < 3 bulan• Respon simpatis• Ansietas• Keluarga suportif• Nyeri fisilogik • Umumnya nosiseptik
• Hilang timbul atau terus menerus
• Putus asa• >3 – 6 bulan• Para simpatis• Depresi• Keluarga lelah• Nyeri patologik• Umumnya neuropatik
NYERI NOSISEPTIF & NON-NOSISEPTIF nosiseptik neuropatik
• Berhubungan dengan trauma dan inflamasi
• Rangsang oleh mediator nyeri paska trauma dan inflamasi
• Paska operasi, luka bakar
• Tak. berhubungan dgn kerusakan jar perifer
• Rangsang oleh kerusakan saraf atau disfungsi sistim saraf
• Neuropati diabetika,herpes zoster
Nyeri neuropatik
pengelolaan nyeri yg buruk mengakibatkan :
• Kardiovaskular: takikardi,hipertensi,konsumsi oksigen meningkat
• Pulmonal: atelektasis, hipoksi, hiperkarbi• Gastrointestinal: mual, muntah, ileus• Renal : oliguria , retensi urine• Muskuloskletal: imobilisasi, trombosis.• SSP: ansietas, depresi, cepat lelah• Imunosupresi, infeksi, penyembuhan lambat• Endokrin : GDS meningkat, katabolisme
Tindakan operatip
• Reposisi terbuka
• Tumorektomi
• Dekompresi saraf
• Arthroplasti
• Osteotomi
• thalamotomi
• Rhizotomi , dsb.
GATE CONTROL THEORY
SG
+Mechanoreceptor (Aß)
+
Jalu
r in
hib
isi d
ese
nd
ens
Aferens nosiseptif (C/A)
Thalamus
Gate Control System Neuron transmisi
MODALITAS FISIK
• Pendinginan
• Penghangatan
• Restriksi gerak
• TENS
• Akupunktur
• Akupresur
• Fisioterapi
TERAPI FARMAKA
• OBAT ANALGETIK NON OPIOID ; parasetamol,aspirin, OAINS
• OBAT ANALGETIK OPIOID ; kodein,tramadol,morfin,fentanil
• OBAT ANALGETIK AJUVAN ; antikonvulsan, anti depresan
Parasetamol
• Diberikan : oral atau intravena
• Dosis : 2 – 4 gram/hari (3-4 kali)
• Anti inflamasi minimal
• Seringkali bersama kodein
• Bersifat hepatotoksik.
• Diduga bekerja di daerah sentral
Obat anti inflamasi non steroid
OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID
• Aspirin : 325-650 mg 4-6 x/ hari • Ketorolak : 10- 30 mg 4-6 x/ hari • Indometasin: 25- 50 mg 2-3 x/ hari• Piroksikam : 10- 20 mg 1-2 x/ hari• Ibuprofen : 200-300 mg 3-6 x/ hari• Na-diklofenak: 50 mg 3 x/ hari • Meloksikam : 75 mg 1 x/ hari• Nimesulfid : 100 mg 2 x/ hari • Celecoxib : 100 mg 2 x/ hari
Efek samping oains non selektip pada ginjal
opioid
• Terdapat reseptor mu,kappa,delta,sigma• Sebagian besar opioid :agonist mu• Opioid lemah: kodein,tramadol• Opioid kuat : morfin,metadon,fentanil• Dipakai pada nyeri sedang – berat• Pada nyeri kronik berat: morfin peroral• Efek samping opioid: mual, muntah,
sedasi,apneu• Tak ada efek ceilling,kecuali kodein
morfin
• Sediaan oral, parenteral
• Ekivalensi: 100 mg oral,10 mg parenteral, 1 mg epidural,0,1 spinal
• Dipakai untuk nyeri akut hebat
• Penggunaan berdasarkan permintaan menyebabkan toleransi dan adiksi
Glukokortikosteroid pada nyeri
• Anti inflamasi sistemik maupun lokal
• Diberikan secara : intra artikular, periartikular, intra lesi
• Seringkali diberikan bersama anestetik lokal.
The three step analgesic ladder
Nyeri operasi
• Termasuk nyeri nosiseptik, akibat trauma dan inflamasi
• Terjadi pada keadaan istirahat (rest pain) dan waktu bergerak (incident pain)
• Self limiting (tak lebih dari 7 hari)
• Nyeri berat menyebabkan nyeri kronik dan perubahan perilaku pada anak
SKOR NYERI OPERASI
• Nyeri berat :
• Nyeri sedang :
• Nyeri ringan :
• Torakotomi, abdomen atas,replasemen lutut, operasi aorta
• Abdomen bawah, replasemen pinggul, operasi mandibula
• Hernia inguinal, varises,laparaskopi
Beberapa konsep penanganan nyeri operasi
• Konsep multi modalitas./balans analgesi
• Konsep penanganan nyeri akut
• Konsep pre emptive analgesia
• Konsep patient controlled analgesia
• Kateter kontinu pada regional analgesi
Tujuan terapi nyeri kanker
• 1. meredanya nyeri secara nyata
• 2. pemeliharaan status fungsional
• 3. kualitas hidup yang realistis
• 4. proses kematian yang tenang
Prinsip pengobatan nyeri kanker
• gunakan anak tangga analgesik WHO
• Melalui mulut ( by the oral)
• Dasar jam/waktu (by the clock)
• Secara individual
• Gunakan medikasi ajuvan
• Perhatikan efek obat, efek samping obat dan respon pasien