Nutrisi Ibu Hamil
-
Upload
anggie-nurmalasari -
Category
Documents
-
view
23 -
download
4
description
Transcript of Nutrisi Ibu Hamil
Nutrisi Ibu Hamil
A. Menu Yang Dibutuhkan Ibu Hamil
Ibu hamil perlu makan yang bermutu, tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Ibu
yang sedang hamil jangan hanya mengikuti selera makan sendiri saja. Mengapa ? Karena,
selera makan ibu belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan anak ibu. Dengan
demikian ibu hamil membutuhkan menu yang seimbang.
Menu seimbang adalah menu yang pas takaran semua zat gizinya yang dibutuhkan
tubuh setiap hari. Dalam menu seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein dan
lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
B. Makanan Yang Harus Dihindari Ibu Hamil
Makanan orang modern tidak semuanya aman untuk tubuh. Justru semakin banyak
bahan tambahan makanan yang berbahaya seperti zat warna, pengawet, dan penyedap
makanan, tidak semuanya aman bagi kesehatan dan tidak semua yang aman bagi tubuh
aman juga bagi ibu hamil. Bagi ibu hamil berpengaruh buruk bagi anak yang dikandungnya.
Bahan kimiawi dalam obat pun tidak seluruhnya aman bagi ibu hamil. Sekarang sering
menjadi kabur mana yang sering menjadi kelompok obat dan mana yang termasuk
kelompok makanan. Kita mengenal health food. Jenis makanan ini sering digolongkan
sebagai obat juga : ginseng, masakan "ayam arak" untuk penguat kehamilan, royal jelly, dan
sejenisnya banyak di konsumsi, namun saat ini belum jelas efek buruknya bagi ibu hamil.
Diantara bahan berbahaya, ada juga yang dapat menimbulkan kecacatan anak dalam
kandungan. Ibu hamil yang banyak minum alkohol dapat melahirkan anak yang cacat
kepalanya, kecil, mata, wajah, dan tulang belulangnya tidak normal.
C. Zat-zat Makanan yang Dibutuhkan Ibu Hamil
1. Energi
Berat badan ibu hamil akan bertambah sampai 12,5 kg, tergantung berat badan
sebelum hamil. Untuk tambahan berat sebanyak itu dibutuhkan sekitar 80.000 kalori.
Dari jumlah tersebut, 36.000 kalori untuk pembakaran tubuh, 44.000 kalori sisanya
untuk pembuatan jaringan baru.
Jika rata-rata, ibu hamil membutuhkan tambahan 300 kalori / hari atau sekitar
15% lebih dari normal maka tersebut membutuhkan 2.800 - 3.000 kalori makanan
sehari.
Setiap gram zat pati atau protein menghasilkan 4 kalori. Sedang dalam setiap
gram zat lemak memberikan 9 kalori. Namun, untuk memperoleh tambahan 300 kalori,
tidak boleh diambil dari 75 g nasi yang memang setara 300 kalori. Dalam tambahan
3000 kalori itu harus ada juga protein, lemak dan zat patinya.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak dari biasanya, paling sedikit 60
g/hari. Protein penting untuk pertumbuhan anak. Hampir 70% protein dipakai untuk
kebutuhan anak yang dikandungnya. Kebutuhan protein hewani lebih besar daripada
protein nabati. Ikan, daging, susu dan telur perlu lebih banyak dikonsumsi dibanding
tahu, tempe, dan kacang.
Protein bagi ibu hamil digunakan untuk pertumbuhan anak yang sangat laju.
Protein dipakai untuk membangun badan anak, dimulai dari sebesar sel sampai menjadi
tubuh seberat 3,5 kg. Bayangkan betapa banyak protein yang dipakai dan itu diperoleh
dari makanan ibu.
Protein juga digunakan untuk membuat ari-ari. Jika protein tidak mencukupi,
pembentukan ari-ari menjadi tidak lengkap. Padahal ari-ari berfungsi untuk menunjang,
memelihara, dan menyalurkan makanan bagi anak.
Bagi ibu hamil protein berguna untuk menambah jaringan tubuh ibu, seperti
jaringan dalam payudara dan rahim. Diperkirakan, sebanyak 300-500 ml darah akan
hilang sewaktu melahirka sehingga cadangan darah diperlukan sehabis melahirkan.
Darah dibuat dari protein juga.
Cairan darah ibu bertambah sampai 50% selama kehamilan sehingga dibutuhkan
protein juga untuk menambah unsur-unsur dalam cairan darah, terutama haemoglobin
dan plasma darah. Kedua unsur ini penting untuk menunjang kehamilan, karena
kebutuhan zat asam selama hamil bertambah. Kedua unsur darah membantu dalam
mengangkut zat asam lebih banyak dan meningkatkan aliran darah.
Protein digunakan juga untuk pembuatan cairan ketuban. Cairan ini merupakan
tempat anak berlindung. Cairan ketuban banyak mengandung protein.
Ibu hamil membutuhkan cadangan makanan juga. Untuk itu, dibutuhkan
tambahan protein. Cadangan itu dipakai untuk persiapan persalinan, masa sehabis
melahirkan, dan masa menyusui.
Protein bagi ibu hamil diperoleh antara lain dari susu, telur dan keju sebagai
sumber protein terlengkap. Dalam makanan inipun terkandung banyak zat kapur, zat
besi dan vitamin B.
Tambahan protein juga diperoleh dari gandum, kacang-kacangan, dan sumber
protein nabati lainnya. Memang tubuh kita membutuhkan protein hewani lebih banyak
daripada protein nabati.
3. Vitamin
Ada beberapa vitamin yang penting untuk ibu hamil. Asam folat dibutuhkan
lebih banyak untuk pembuatan sel darah dan ari-ari. Kebutuhannya mencapai dua kali
lipat dari biasanya. Jika ibu hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel
tubuh anak akan kurang. Anak bisa kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk,
bahkan ibu bisa keguguran.
a. Vitamin B6
Vitamin B6 penting untuk pembuatan asam amino, yaitu bahan protein di dalam
tubuh. Jika kekurangan vitamin ini, nilai rapor anak yang dilahirkan akan rendah
(baca : nilai apgar). Anak yang lahir dengan nilai apgar rendah akan buruk pula
pertumbuhannya. Mungkin otaknya kurang berkembang.
Vitamin Bjuga diberikan kepada ibu hamil untuk mengurangi keluhan mual-mual.
Beberapa jenis obat antimual pada ibu hamil dicampur dengan vitamin ini.
b. Vitamin C
Vitamin C lebih penting lagi. Jika sampai kekurangan dapat saja timbul keracunan
kehamilan. Ibu hamil yang kurang vitamin C cenderung mengalami ketuban pecah
dini. Keadaan ini membahayakan anak, karena bisa terjadi infeksi dalam
kandungan. Setelah ketuban pecah dapat masuk ke dalam kandungan sehingga
terjadi infeksi di dalam kandungan dan anak dapat meninggal.
c. Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan semua ibu hamil, namun tidak boleh berlebihan. Bila
berlebihan dapat menimbulkan cacat bawaan. Ibu hamil yang berobat jerawat
dengan vitamin A asam, cenderung kelebihan vitamin ini. Akibatnya akan
terbentuk cacat pada tulang muka dan kepala, otak, jantung, serta kelenjar leher.
Jadi, ibu hamil jangan sampai kelebihan vitamin A. kuning telur, hati dan mentega
tergolong makanan yang banyak mengandung vitamin A. selain itu, sayur mayur
berwarna hijau dan buah-buahan berwarna kuning, terutama wortel, cabai hijau,
tomat dan nangka juga banyak mengandung vitamin ini.
d. Vitamin D berkaitan dengan zat kapur. Vitamin ini dapat menembus ari-ari
sehingga dapat memasuki tubuh bayi. Jika ibu hami kekurangan vitamin d, anak
akan kekurangan zat kapur. Pembentukan gigi-geliginya tidak normal. Lapisan
luar gigi anak tampak buruk. Namun, jika berlebihan pun berbahaya. Makanan
yang banyak mengandung vitamin d diantaranya susu, hati, mentega, kuning telur,
dan margarin. Selain itu, vitamin D juga dapat diperoleh dari minyak ikan laut.
e. Vitamin E
Kebutuhan vitamin E, cukup dipenuhi dari makanan sehari-hari. Jarang sampai
terjadi kekurangan vitamin ini. Binatang percobaan yang kekurangan vitamin ini
mengalami keguguran.
f. Vitamin K
Vitamin K juga cukup diperoleh dari menuh harian normal. Jarang terjadi
kekurangan. Jika kekurangan, dapat terjadi gangguan perdarahan pada anak.
4. Mineral
a. Zat Kapur
Zat kapur sangat penting karena sangat dibutuhkan anak. Dari 30g zat kapur, 25 g
untuk pembentukan tulang anak, dan 2 g untukmasa menyusui. Setiap hari
dibutuhkan tambahan 400 mg zat kapur. Ibu yang sudah sering hamil, cenderung
kekurangan zat kapur. Akibatnya, anak yang dikandung menderita kelainan tulang
dan gigi-geligi.
Sumber zat kapur yang tinggi diperoleh dari semua makanan yang berasal dari
susu, seperti keju, es krim, dan kue. Zat kapur juga banyak terdapat dalam kacang-
kacangan, sayuran berdaun hijau dan makanan laut.
Metabolisme zat kapur memerlukan vitamin D yang cukup. Oleh karena itu, selain
kecukupan zat kapur, ibu hamil juga butuh vitamin yang memadai.
b. Fosfor
Mineral ini cukup diperoleh dari makanan sehari-hari. Fosfor berhubungan erat
dengan zat kapur. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, timbul
gangguan. Paling sering terjadi kram pada tungkai.
c. Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30%. Berarti tubuhnya memerlukan
tambahan zat besi. Setiap hari, ibu hamil membutuhkan 700-800 mg zat besi. Jika
kekurangan, buruk akibatnya, bisa terjadi perdarahan sehabis melahirkan.
Mungkin juga terjadi infeksi. Bila kurang darah berarti daya angkut zat asam
menurun.
Sumber makanan berzat besi tinggi diperoleh dari hati. Itu sebabnya, ibu hamil
perlu banyak makan hati. Pilihan lain diperoleh dari daging, telur, kacang-
kacangan
Kebutuhan zat besi ibu hamil lebih meningkat pad akehamilan trimester II dan III.
Pada masa tersebut kebutuhan zat besi tidak dapat diandalkan dari menu harian
saja. Walaupun menu hariannya cukup mengandung zat besi, ibu hamil tetap perlu
tambahan tablet besi atau vitamin yang banyak mengandung zat besi.
- Zat besi bukan saja penting untuk memelihara kehamilan, ibu hamil yang
kekurangan zat besi dapat terganggu proses persalinannya. Mungkin terjadi
perdarahan sehabis persalinan.
- Zat besi juga penting saat menyusui. Zat besi pada masa ini banyak
dikeluarkan melalui keringat, air seni, dan kulit, selain lewat air susu.
Tabel 1Rata-rata Kebutuhan Zat Besi pada Wanita Hamil
Umur kehamilanJumlah
Massa Sel(mcg/kg/hari)
Darah merah(mcg/kg/hari)
Janin dan Plasenta(mcg/kg/hari)
Trimester ITrimester IITrimester III
05050
01550
1480114
Sumber : FAO/WHO
- Ibu menyusui setidaknya membutuhkan 1 mg zat besi sehari selama 6 bulan
menyusui. Artinya, paling sedikit perlu tambahan zat besi sebesar itu agar
tubuh ibu tak terganggu, dan mutu ASI tetap baik.
- Kekurangan zat besi berat ibu hamil, meningkatkan resiko kematian ibu
hamil. Itu berarti mengancam keselamatan anak yang dikandungnya juga.
Kebutuhan zat besi dan zat gizi lainnya pada ibu hamil dapat dilihat di Tabel
2 dan Tabel 3.
Tabel 2Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil
Zat GiziKebutuhan
Fungsi Sumber MakananTak hamil Hamil
Protein 40g 60 mg - pertumbuhan janin yang lain.
- cairan amnion- pertumbuhan dan
perkembangan plasenta- pertumbuhan jaringan ibu:
payudara dan rahim.- kenaikan sirkulasi ibu : Hb
dna protein plasma- cadangan ibu untuk proses
melahirkan dan menyusui.
- susu
- keju- telur
- daging
- biji-bijian
- kacang-kacangan
Kalori 2.250 2.550 - kenaikan metabolisme- keperluan tenaga- penghematan protein
- karbohidrat- kenaj- protein
Kalsium 500 mg 900 mg - pembentukan rangka janin- pembentukan gigi janin- kenaikan metabolisme
kalsium ibu.
- susu- keju- bijian utuh
Fosfor 450 mg 650 mg - pembentukan rangka janin- pembentukan gigi janin- kenaikan metabolisme
kalsium ibu.
- susu- keju- daging
Zat besi 26 mg 56 mg
30-60 mg
- kenaikan sirkulasi darah ibu, kenaikan Hb
- simpanan zat besi di hati hilang saat persalinan
- hati
- daging, telur- berat utuh, sayuran,- kacang-kacangan,- buah kering
Zat GiziKebutuhan
Fungsi Sumber MakananTak hamil Hamil
Iodium 150 ug 175 ug - kenaikan metabolisme basal
- garam- iodium
Magnesium 250mg 280 mg - koenzim untuk metabolisme energi dan protein.
- aktivator enzim- pertumbuhan jaringan
metabolisme sel.- penguat otot
- kacang
- tahu- kakao- hasil laut, beras
utuh, kacang kering
Vitamin A 500 RE 700 RE - pertumbuhan sel dan jaringan
- pertumbuhan gigi- pertumbuhan tulang
- mentega
- krim- sayuran kuning dan
hijau.Vitamin D <23 tahun
= 200 IU400 IU - penyerapn Cl & P
- mineralisasi tulang dan gigi- susu- margarine yang
diperkaya
Vitamin E >23 tahun= 012 IU
14 IU - pertumbuhan jaringan dan sel
- integrasi sel darah merah.
- minyak sayur
- sayuran, gandum, telur, susu
Vitamin C 60 mg 70 mg - pembentukan jaringan ikat- bahan semen jaringan ikt
dan pembuluh darah.
- tomat- selon- sayuran, lada,- brokoli- kentang
Asam folat 160 ug
200-400 mcg
310 ug+ - kenaikan metabolisme selama hamil
- pencegahan anemia
- kenaikan pembentukan sel darah
- produksi inti sel
- hati
- sayuran
- daging, biji-bijian
- kacang, beras utuh
Niasin 10 mg 11 mg - faktor untuk metabolisme energi dan protein.
- daging, hati
Riboflavin 1,0 mg 1,7 mg - faktor untuk metabolisme energi dan protein.
- daging, hati- beras utuh, kacang
(B6)Piridoksin
2,0 mg 2,5 mg - faktor untuk metabolisme protein.
- pertumbuhan janin
- gandum
- jagung, hati,daging
B12 1,0 ug 1,3 ug - faktor pada metabolisme protein.
- pembentukan sel darah
- susu
- telur, daging, keju, hati
f. Seng
Mineral ini dibutuhkan dalam jumah yang sangat kecil. Biasanya cukup dari
makanan sehari-hari. Namun, jika sampai kekurangan, pada binatang tikus dapat
menimbulkan cacat bawaan pada anak yang dikandungnya. Pada manusia hal ini
belum jelas. Yang jelas seng berkaitan dengan pembentukan tulang-belulang dan
selubung saraf tulang belakang.
g. Fluor
Mineral fluor juga tak perlu banyak. Dalam air minum normal cukup mengandung
fluor. Fluor penting untuk pembentukan gigi-geligi. Jika kekurangan gigi tidak
terbentuk sempurna. Jika berlebihan, gigi juga tidak normal. Warna dan bangunan
gigi menjadi abnormal.
h. Iodium
Iodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Ibu hamil
yang kekurangan iodium akan melahirkan anak yang cebol. Jika kekurangannya
baru terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat.
Kekurangan iodium di masyarakat ditanggulangi dengan pemberian garam
beriodium. Negara akan rugi jika anak-anak rakyatnya kekurangan iodium, anak
menjadi kurang cerdas. Anak yang terlanjur kurang cerdas begini tidak mungkin
diperbaiki dengan cara apa pun.
Itu sebabnya, pencegahan lebih penting artinya. Pemberian garam beriodium pada
ibu hamil dan bayi di wilayah yang tanahnya kurang unsur iodiumnya. Bayi yang
kekurangan iodium dapat dideteksi dengan tes khusus untuk mengetahui apakah
bayi kekurangan hormon gondok.
D. Menu Seimbang untuk Ibu Hamil
Sebagai orang normal, ibu hamil juga perlu menu seimbang, yaitu menu yang
lengkap dan sesuai kebutuhan tubuh. Tidak sekedar cukup kalori dan protein. Ibu tak cukup
hanya makan nasi saja. Kebutuhan proteinnya yang 60g/hari itupun tidak hanya dari 60 g
tempe atau tahu. Mengapa? Karena ibu hamil juga butuh protein hewani. Protein hewani
diperoleh dari ikan, daging, dan susu. Sumber kalori tidak hanya dari nasi jagung, sagu, ubi
atau roti saja. Tubuh ibu hamil juga butuh lemak sebagai kalori.
Jadi, menu seimbang itu terdiri dari 5 bagian zat pati, 3 bagian zat lemak dan 2
bagian protein. Jika tidak sesuai takarannya maka menu dikatakan tidak seimbang. Orang
yang hanya makan nasi dengan sambal, tidak memenuhi menu seimbang, meskipun makan
nasinya banyak. Dalam hal ini yang terpenuhi hanya kebutuhan kalori ibu, sedangkan
kebutuhan protein dan lemaknya tidak terpenuhi.
Ibu hamil membutuhkan sekitar 2.550 kalori setiap hari. Kalori sebesar itu harus
dipenuhi dari menu hariannya. Bukan saja agar tercukupi kebutuhan kalorinya, tetapi sesuai
pula takarannya. Untuk itu mari kita menghitung.
Ibu hamil paling sedikit membutuhkan 60 g protein. Jumlah kalori 60g protein sama
dengan 60 x 4 kalori, atau 240 kalori. Sedangkan kebutuhan lemak umumnya 20% dari
seluruh kalori (2.550 kalori) atau 510 kalori. Jika 510 kalori ditukar dengan lemak, porsi
lemak, porsi lemak yang perlu ibu hamil makan seharinya kurang lebih sebanyak :
510 kalori : 9 kaori = 57 g lemak (1 g lemak = 9 kalori)
Jadi porsi nasi atau karbohidrat makanan pokok lainnya yang perlu ibu hamil makan
menjadi:
2.550 kalori – 240 kalori (protein) – 510 kalori = 1.750 kalori karbohidrat
Atau jika diterjemahkan ke dalam takaran rumah tangga sama dengan
1.750 : 4 kalori = 437,5 g nasi/ubi/kentang/jagung/sagu
Sekarang tinggal menukar porsi kebutuhan zat gizi tersebut ke dalam takaran rumahl.
Berapa banyak 437,5 g nasi, 60 g protein, dan 57 g lemak itu. Dan, apabila menu ibu hamil
sesuai dengan takaran masing-masing kelompok zat gizi tersebut, berarti menunya sehat dan
seimbang.
Untuk menterjemahkan kebutuhan gizi ibu hamil, pada Tabel 4 dapat kita lihat
dalam takaran rumah tangga. Jumlah makanan yang akan dikonsumsi ini perlu diatur
pemberiannya dalam porsi kecil, tetapi sering. Setiap jenis menu dapat ditukar dengan menu
pengganti. Nasi dapat ditukar dengan mi, kentang, atau roti. Ikan dan daging dapat diganti
dengan telur.
E. Nutrisi Terbaik Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan yang harus diperhatikan adalah
vitamin dan mineral karena penting bagi kesehatan dirinya dan janin. Nutrisi yang
dibutuhkan selama kehamilan antara lain :
- protein, sangat besar peranannya dalam memproduksi sel-sel darha.
- Karbohidrat, dibutuhkan untuk energi tubuh sehari-hari.
- Kalsium, dimasa kehamilan, kalsium penting untuk membantu pertumbuhan si jabang
bayi.
- Asam folik, berdasar beberapa temuan para pakar kesehatan, wanita hamil yang
kekurangan asam folik besar resikonya mengalami keguguran ataupun kerusakan pada
janin.
- Lemak, bagi wanita hamil, lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan energi
tubuh, agar sebentar-sebentar tubuh tidak terasa lelah.
Tabel 3Kebutuhan Makanan Ibu Hamil Per Hari
Jenis Makanan Jumlah yang Dibutuhkan Jenis Zat Gizi
Sumber zat tenaga - 10 porsi nasi / pengganti
- 2 sdm gula
- 4 sdm minyak goreng
- karbohidrat
Sumber zat pembangun
mineral
- 7 porsi terdiri dari:
- 2 ptg ikan/daging, @ 50 g
- 3 ptg tempe/tahu, @ 50-75 g
- 1 porsi kc. Hijau / kc. Merah
- protein, vitamin, &
Sumber zat pengatur - 7 porsi terdiri dari:
- 4 porsi sayuran berwarna @
100 g
- 3 porsi buah-buahan @ 100 g
- vitamin dan mineral
Susu - 2 – 3 gelas - karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, dan
mineral.
Catatan : untuk ibu menyusui yang berbeda hanya sumber zat tenaga, harus 11 porsi.
Tabel 4
Tanda Kecukupan dan Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil
Bagian Tubuh Tanda Cukup Gizi Tanda Kurang Gizi
1 2 3
Keadaan umum - Gesit, responsif - Lesu, apatis
Berat badan - Normal sesuai tinggi dan
bentuk tubuh
- Lebih atau kurang (sering
kurang)
Postur - Tegak, tungkai dan lengan lurus - Bahu menurun, dada cekung,
bungkuk
Otot - Kuat, kenyal, sedikit lemak di
bawah kulit
- Lemah, lunak, jalan tidak tegak
Saraf - perhatian baik tak mudah
tersinggung, reflek normal,
mental stabil
- Kurang perhatian, mudah
tersinggung, bingung, menurun
kesadaran & refleks
Pencernaan - Nafsu makan baik, pencernaan
baik, tak teraba tumor/ benjolan
pembesaran hati/ limpa.
- Kurang nafsu makan,
pencernaan kurang baik, diare,
sembelit
Jantung - Detak irama normal, tekanan
darah normal untuk usianya
- Detak jantung lebih
Tak ada bising, cepat, jantung
membesar, irama abnormal,
tekanan darah meningkat
Vitalitas umum - Ketahanan baik, energetik,
cukup tidur, penuh semangat
- mudah letih, kurang tenaga,
mudah ngantuk, kelihatan lesu
Rambut - Mengilat, keras, tak mudah
rontok, kulit kepala normal
- Seperti serabut tak mengilat,
kurus, jarang, mudah rontok
Kulit - licin, cukup lembab, warna
segar
- Kasar, kering, pucat, banyak
pigmen, kering, bintik – bintik
darah
Muka dan leher - warna seragam, licin, tampak
sehat
- Keabuan, bersisik bengkak,
kehitaman di bawah mata dan
pipi, sisik di sekitar hidung dan
mulut.
1 2 3
Bibir - Licin, warna bagus, lembap,
bengkak
- kering, bersisik, merah dan
bengkak, luka di sudut bibir
serta bibir pecah-pecah.
Mulut dan selaput - Lapisan dalam mulut merah - Bengkak dan dalam mulut kotor
Gusi - Merah normal, tak ada
perdarahan
- Seperti busa mudah berdarah,
merah di tepi gusi, meradang
dan mengerut.
Lidah - merah, normal, licin, jonjot di
permukaan lidah, jelas, tak ada
bekas luka
- Bengkak merah tua jonjot
membesar atau mengecil.
Gigi-geligi - Tak berlubang, tak nyeri,
mengilat, lurus, dagu normal
bersih tak ada perubahan warna
gigi.
- Lubang tak tambal, gigi
ompong, warna-warni posisi tak
beraturan.
Mata - Bersinar, bersih, selaput besar
merah, tak ada pelebaran
pembuluh darah atau perubahan
warna di selaput putih.
- Selaput dalam mata pucat,
merah, kering, tanda-tanda
infeksi, bintik, bitot, merah di
sudut mata, selaput mata kering,
keruh dan lunak (keratomalacia
Leher (kelenjar) - Tak ada pembesar
Kelenjar-kelenjar gondok
- pembesaran gondok
Kuku - keras kemerah-merahan sendok
dan
- bentuk seperti rapuh
Tungkai kaki - Tak bengkak, normal - Bengkak, nyeri betis lemah
Referensi :
- dr. Handrawan Nadesul. 2004. Makanan Sehat Untuk Ibu Hamil. Cetakan ke XI. Jakarta : Puspa Swara.
- Varny, Helen; JanM. Kriebs, Carolyn L. Gegor. Buku Saku Bidan; editor edisi bahasa Indonesia, Alfrina Hany.- Jakarta : EGC, 2001.
- I Dewa Nyoman Supariasa, MPS;Bachyar Bakri, SKM.Mkes;Ibnu Fajar, SKM. Penerbit buku kedokteran. Jakarta;2002
- Salimah, S.Kp.M. Kes.2006 “Asuhan Kebidanan Antenatal” EGC, Jakarta
- www.google.co.id