Note Revisi - Tubes Utk Ihdina-Nanda
-
Upload
dimas-odenx -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Note Revisi - Tubes Utk Ihdina-Nanda
NOTES
1. BAB 1
a. Latar belakang bahas mengenai reaktor, penyelesaian menggunakan metode numerik.
Beri kalimat yang dapat menghubungkan antara latar belakang dengan rumusan
masalah
b. Rumusan masalah, hubungkan sedikit mengenai latar belakang, bahas mengenai
penyusunan laporan dgn menggunakan metode pemrograman
2. BAB 2
a. 2.1. Dasar teori (berisi teori2 pendukung mengenai penyusunan laporan dan
pemrograman dan serta persamaan2 yang digunakan. Dibuat secara umum dengan
mengacu pada pembagian tugas)
b. 2.2 Studi Kasus (Dibuat narasi, cari nilai ΔH, ΔG, k, K.)
Dibuat se-kreatif mungkin.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Proses dehidrogenasi isopropanol atau isopropil alkohol ini merupakan salah satu
proses dalam pembuatan aseton di industri. Untuk mendapat kan kualitas produk yang sesuai
dengan permintaan pasar diperlukan adanya percobaan dalam sekala laboratorium kemudian
dialakukan proses scale up diskala pabrik. sebuah pekerjaan yang mendapatkan hasil
produksi yang identik (jika memungkinkan) pada skala produksi yang lebih besar
berdasarkan skala produksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Walaupun tidak disebutkan,
definisi scale up diatas mengasumsikan bahwa peningkatan kapasitas produksi berhubungan
dengan peralatan yang secara fisik lebih besar dari peralatan produksi yang digunakan
sebelumnya (Valentas et al., 1991).Untuk mengurangi biaya pada proses scale up serta maka
dilakukan perhitungan secara teoritis dan matematis. Salah satu cara perhitungan secara teori
dan matematis dilakukan melalui program komputasi proses.
Untuk itu sebagai mahasiswa teknik kimia kita perlu mempelajari bagaimana model-
model komputasi proses dalam perancangan suatu proses. Dalam hal ini digunakan software
scilab sebagai program dalam melakukan komputasi proses.
I.2 Rumusan masalah
Proses dehidrogenasi isopropanol merupakan salah satu proses pembuatan etanol.
Reaksi dehidrogenasi isopropanol merupakan reaksi monomolekular, endotermis, irreversible
dan paralel dengan reaksi sampingpembentukan propilen. Dalam tugas ini akan dipelajari
model komputasi dari reaksi tersebut dengan menggunakan reaktor batch.
I.3 Tujuan
1. Dapat menyelesaikan kasus reaksi deghidrogenasi isopropanol dengan
menggunakan program SciLab.
2. Dapat mengetahui hubungan t vs XA pada reaksi dehidrogenasi isopropanol.
I.4 manfaat
Mahasiswa dapat menyelesaikan kasus reaksi deghidrogenasi isopropanol dengan
menggunakan program scilab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Mekanisme Reaksi Dehidrogenasi Isopropanol
Mekanisme reaksi dehidrogenasi isopropanol
1. Adsorpsi isopropanol pada permukaan katalis
CH3 CH3
CH3 C CH3 CH3 C CH3 teradsorpsi
OH OH
H
CH3 C CH3 teraktivasi
Cr3+ O- Cr3+
2. Reaksi permukann
CH3
CH3 C H O2-Cr3+ H3C C CH3 + H+ H
O Cr3+ O Cr3+ O2- Cr3-
3. Desorpsi gas H2
H+ H- H2
O2-Cr3+
II.2 Tinjauan Therrmodinamika
Reaksi dehidrogenasi isopropanol menjadi aseton seperti pada reaksi yang tertulis
diatas mempunyai ∆H reaksi sebesar +55,02 KJ/mol (Ullmann’s Encyclopedia). Jadi
reaksi tersebut adalah reaksi endotermis, yaitu reaksi yang menyerap panas, sehingga
secara umum reaksi kimia jenis ini akan meningkat konversinya dengan naiknya suhu
reaksi. Hal ini terjadi karena kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan harga Kp,
sehingga reaksi bergeser ke arah produk.
∆Hf = ∆H°298 C3H6O + ∆H°298 H2 - ∆H°298 C3H8O
= -217,57 KJ/mol –(-272,59 KJ/mol)
= 55,02 KJ/mol
∆G = ∆G°298 C3H6O + ∆G°298 H2 - ∆G°298 C3H8O
= -153,05 KJ/mol –(-173,59 KJ/mol)
= 20,54 KJ/mol
∆G = -RT ln K
Ln K = −∆GRT
Ln K1 = −20,54
0,008314 x298
=-8,29
K1 = 2,51. 10-4
Ln K2K1
= −∆ HR
( 1T 2
− 1T 1
)
Pada T = 350°C
Ln K 2
2,5.10−4 = −55,02
0,008314( 1
623− 1
298)
Ln K 2
2,5.10−4 = 11,58
K 2
2,5.10−4 = 1,07.105
K2 = 26,84
K2 >1 (Reaksi Irreversible)
II.3 Tinjauan Kinetika
Secara umum untuk mengetahui pengaruh suhu dapat ditentukan dengan persamaan
Arhenius :
k = Ae-Ea/RT
dari persamaan tersebut terlihat bahwa untuk memperbesar harga k dapat dilakukan dengan
menaikan temperatur
Harga Ea dan k untuk reaksi ini adalah :
Ea = 72,38 MJ/kmol
k = 351000 m3gas/m3 reaktor sec.
Adapun reaksi dehidrogenasi isopropanol ini merupakan reaksi orde sati dan dapat
diperkirakan dari persamaan berikut ini :
-ripa = k0 exp [-Ea/RT] Cipa
Dimana k0 = 3,51 x 105 m3 gas/(m3 reaktor s). Cipa = kmol/m3 gas
Persamaan diatas menunjukkan bahwa laju pengurangan IPA (laju pembentukan
produk) akan semakin besar dengan semakin tingginya suhu dan naiknya konsentrasi IPA.
II.6 Reaksi Paralel
Reaksi samping yang terjadi adalah reaksi pembentukan propilen dengan disertai
terbentuknya air. Reaksi yang terjadi adalah
(CH3)2CHOH(g) CH3CH=CH2(g) + H2O(g)
Konversi IPA sebesar 90% dengan selektvitasnya sebesar 98%. Terjadi 2 reaksi pada
proses ini yaitu :
Reaksi pembentukan aseton
(CH3)2CHOH(g) (CH3)2CO(g) + H2(g)
Reaksi Pembentukan propilene
(CH3)2CHOH(g) CH3CH=CH2(g) + H2O(g)
II.7 Reaktor Batch
Reaktor batch adalah tempat terjadinya suatu reaksi kimia tunggal, yaitu reaksi yang
berlangsung dengan hanya satu persamaan laju reaksi yang berpasangan dengan persamaan
kesetimbangan dan stoikiometri. Penggunaan reaktor batch jenis ini biasanya sangat cocok
digunakan untuk produksi berkapasitas kecil misalnya dalam proses pelarutan padatan
pencampuran produk reaksi kimia, batch distilation, kristalisasi, ekstraksi cair-cair,
polimerasi, farmasi dan fermentasi.
Beberapa ketetapan menggunakan reaktor tipe Batch :
Selama reaksi berlangsung tidak terjadi perubahan temperatur
Pengadukan dilakukan dengan sempurna, konsentrasi di semua titik dalam reaktor
adalah sama atau homogen pada waktu yang sama
Reaktor ideal