Noor
-
Upload
arinta-purwi-suharti -
Category
Documents
-
view
217 -
download
2
description
Transcript of Noor
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 47
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 8-40 HARI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN
Fadhiyah Noor Anisa1, Erni Yuliastuti2
1Akademi Kebidanan Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan 2Politeknik Kesehatan Kamenkes Banjarmasin, Kalimantan Selatan
ISSN: 2086-3454
ABSTRAK
Latar Belakang Masalah. Imunisasi Hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah bayi lahir mengingat paling tidak 3,9% ibu hamil mengidap Hepatitis B aktif dengan resiko penularan kepada bayinya sebesar 45%. Sebanyak 401 bayi (53,04%) di Puskesmas Pekauman tidak mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0, ini menunjukkan angka cakupan imunisasi masih rendah. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 8-40 hari dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi Hepatitis B 0. Subjeknya adalah ibu yang memiliki bayi berusia 8-40 hari. Metode Penelitian menggunakan metode analitik secara croos sectional. Populasinya yaitu ibu yang mempunyai bayi usia 8-40 hari sebanyak 77 orang dan sampel sebanyak 44 orang dengan pengambilan secara accidental sampling. Hasil berdasarkan uji Spearman Rank (Rho) didapatkan nilai p=0,003 dengan α=0,05 maka p<α. Kesimpulannya ada hubungan tingkat pengetahuan Ibu yang mempunyai bayi usia 8-40 hari dengan ketepatan waktu pemberian imunisasi Hepatitis B 0 di wilayah kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin. Saran bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan mengenai imunisasi kepada ibu-ibu untuk meningkatkan cakupan imunisasi terutama Hepatitis B 0. Kata kunci: Imunisasi Hepatitis B 0, dan Pengetahuan.
PENDAHULUAN
Hepatitis adalah masalah dunia
karena menyerang ratusan juta manusia,
terutama di negara berkembang. Terdapat
sekitar 216 juta manusia yang mengidap
(pembawa) dan terancam kena kanker hati
kemudian hari dan 176 juta orang
diantaranya bermukim di Asia dan Pasifik.
Di Indonesia sendiri sebagaimana
dilaporkan oleh beberapa ahli bahwa
tersangka hepatitis B sekitar 17,78%
(Rampengan, 2008).
Pola penularan Hepatitis B di
Negara-negara Asia pada umumnya dan
Indonesia khususnya, terjadi dari ibu ke
anak (saat hamil, melahirkan, atau pasca
melahirkan). Pada bayi yang belum
memiliki sistem imunitas yang kuat, virus
relatif mampu berkembang biak atau
menggandakan diri tanpa perlawanan yang
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 48
berarti (immune tolerance). Artinya, dalam
keadaan demikian sistem kekebalan tubuh
membiarkan virus Hepatitis B berada di
dalam tubuh masih belum sempurna. Pada
bayi dan anak yang terinfeksi Hepatitis B,
95% bayi dan 30% anak berusia kurang dari
6 tahun akan menderita Hepatitis B kronis
(Cahyono, 2010).
Imunisasi Hepatitis B diberikan
sedini mungkin setelah lahir, mengingat
paling tidak 3,9% ibu hamil mengidap
Hepatitis B aktif dengan resiko penularan
kepada bayinya sebesar 45% (Ranuh, 2011).
Imunisasi Hepatitis B harus diberikan dalam
waktu 12 jam setelah bayi lahir jika
diketahui status HbsAg-B ibu positif, juga
dilakukan tambahan dengan immunoglo-
bulin antihepatitis B. Jika semula status
HbsAg ibu tidak diketahui bahwa ibu
HbsAg positif, maka masih bisa diberikan
HBIg (Hepatitis B immunoglobulin) 0,5 ml
dan imunisasi Hepatitis B sebelum bayi
berumur 7 hari (Fida, 2012).
Berdasarkan data dari dinas
kesehatan kota Banjarmasin untuk jumlah
pemberian imunisasi Hepatitis B 0 tahun
2011 adalah sebesar 78,40% dan tahun 2012
adalah sebesar 83,53% dengan target
minimal 80,4%. Berdasarkan data tersebut,
didapatkan wilayah cakupan terendah
pemberian imunisasi Hepatitis B 0 adalah
wilayah Puskesmas Pekauman, dengan
jumlah cakupan pemberian imunisasi
sebesar 44,3% pada tahun 2011 dan sebesar
46,96% pada tahun 2012 dengan target
minimal 80,4% pertahun.
Berdasarkan data yang diperoleh dari
Puskesmas Pekauman, pada tahun 2012
terdapat bayi sebanyak 772 bayi, namum
bayi yang mendapatkan imunisasi Hepatitis
B 0 hanya sebanyak 371 bayi (46,96%).
Berarti sebanyak 401 bayi (53,04%) tidak
mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0, ini
menunjukkan angka cakupan imunisasi yang
masih rendah. Dan dari hasil study
pendahuluan yang dilakukan, 6 dari 8 ibu
mengatakan tidak memberikan imunisasi
Hepatitis B 0 pada bayinya.
TUJUAN
Penelitian ini bertujuan mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan ibu yang
mempunyai bayi usia 8-40 hari dengan
ketepatan waktu pemberian imunisasi
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 49
Hepatitis B 0 di wilayah kerja Puskesmas
Pekauman Banjarmasin.
MATERI DAN METODE
MATERI
Imunisasi Hepatitis B adalah imunisasi
yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit hepatitis B. Kandungan vaksin ini
adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi
pemberian imunisasi hepatitis sebanyak 3
kali dan penguatnya dapat diberikan pada
usia 6 tahun (Fida, 2012).
Menurut Notoadmodjo (2005),
pengetahuan adalah hasil penginderaan
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indera yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian dan persepsi
terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan
seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera
penglihatan (mata).
METODE
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian adalah metode analitik
secara cross sectional yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor resiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
(point time approach). Artinya setiap subjek
penelitian hanya diobservasi sekali saja
dengan pengukuran dilakukan terhadap
status karakter atau variabel subjek pada
saat pemerikasaan. Hal ini tidak berarti
bahwa semua subjek penelitian diamati pada
waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005).
Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah ketepatan waktu pemberian
imunisasi Hepatitis B 0. Variabel
independen, yaitu variabel bebas, sebab,
mempengaruhi variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan ibu.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefini-
sikan variabel secara operasional ber-
dasarkan karakteristik yang diamati,
memungkinkan penelitian untuk melakukan
observasi atau pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena.
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 50
Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh Ibu yang
memiliki bayi berusia 8-40 hari di wilayah
kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin
pada bulan Juni yang berjumlah 77 orang.
Sampel dalam penelitian mengguna-
kan teknik accidental sampling yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan
yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel yang berjumlah sebanyak 44 orang.
Pengolahan Data
Dalam penelitian ini pengolahan data
meliputi editing, cooding, data entry, dan
tabulating. Menggunakan analisis univariat
dan analisis bivariat. Analisis univariat
adalah untuk mendapatkan gambaran
distribusi tentang tingkat pengetahuan ibu
yang mempunyai bayi usia 8-40 hari tentang
imunisasi Hepatitis B 0 dan ketepatan waktu
pemberian imunisasi Hepatitis B 0
kemudian menganalisis data yang diperoleh
dari masing-masing variabel yaitu tingkat
pengetahuan ibu (variabel independen) dan
ketepatan waktu pemberian imunisasi
Hepatitis B 0 (variabel dependen). Hasil
pengolahan data yang telah di analisis
disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.
Analisa bivariat dalam penelitian ini yaitu
mengetahui hubungan antara variabel
independen yaitu tingkat pengetahuan Ibu
dan variabel dependen yaitu ketepatan
waktu pemberian imunisasi Hepatitis B 0.
Dalam hal ini dilakukan pengujian statistik
Spearman Rank (Rho) dengan menggunakan
perangkat komputer yang sesuai dengan
tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
HASIL
Grafik 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi Hepatitis B 0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Bulan Juni Tahun 2013.
Berdasarkan grafik 4.4 dapat dilihat
bahwa responden yang paling banyak adalah
responden dengan tingkat pengetahuan baik
yaitu sebanyak 22 orang (50%). Sedangkan
0
5
10
15
20
25
Baik Cukup Kurang
50%43%
6%
Tingkat Pengetahuan
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi HB0
FrekuensiResponden(Orang)
2219
3
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 51
responden dengan tingkat pengetahuan
cukup sebanyak 19 orang (43%), dan paling
sedikit adalah dengan tingkat pengetahuan
kurang yaitu sebanyak 3 orang (6%).
Grafik 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Bulan Juni Tahun 2013.
Berdasarkan grafik dapat dilihat ibu
yang memberikan imunisasi Hepatitis B 0
pada bayinya tepat pada usia 0-7 hari
sebanyak 35 orang (79%) sedangkan ibu
(responden) yang tidak memberikan
imunisasi atau diberikan pada usia >7 hari
pada bayinya sebanyak 9 orang (20%).
Grafik 4.6 Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 8-40 Hari Dengan Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi Hepatitis B 0 Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Banjarmasin Pada Bulan Juni Tahun 2013
Dengan uji Spearman Rank (Rho)
didapatkan p=0,003 dengan α = 0,05 maka
p<α. Ada hubungan tingkat pengetahuan Ibu
yang mempunyai bayi usia 8-40 hari dengan
ketepatan waktu pemberian imunisasi
Hepatitis B 0 di wilayah kerja Puskesmas
Pekauman Banjarmasin.
PEMBAHASAN
Sebagian besar responden (79%)
memberikan imunisasi Hepatitis B 0 tepat
pada usia bayi 0-7 hari. Imunisasi Hepatitis
B 0 yang diberikan pada bayi salah satunya
karena sebagian besar persalinan ditolong
oleh bidan praktik mandiri dan bidan desa,
sehingga pemberian imunisasi Hepatitis B 0
merupakan bagian dari layanan persalinan
yang diberikan. Responden yang melakukan
persalinan di rumah sakit juga memdapatkan
layanan imunisasi Hepatitis B 0 pada bayi.
0
20
40
Tepat Tidak Tepat
79%
20%
Ketepatan Waktu
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Ketepatan Waktu Pemberian Imunisasi HB 0
FrekuensiResponden(Orang)
359
0
5
10
15
20
25
Tepat Tidak Tepat
47%
2%
29%
13%
2% 4%
Status Pemberian Imunisasi Hepatitis B0
Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 8-40 Hari Dengan Ketepatan Waktu Pemberian
Imunisasi Hepatitis B 0
TingkatPengetahuanBaikTingkatPengetahuanCukupTingkatPengetahuanKurang
21
13
1 16
2
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 52
Jarak antara rumah responden dengan
tempat pelayanan juga merupakan alasan
ketepatan waktu pemberian imunisasi
Hepatitis B 0 yaitu pada usia bayi 0-7 hari.
Jarak yang lebih dekat memungkinkan ibu
lebih mudah datang ke tempat pelayanan
yang memberikan imunisasi.
Dari pertanyaan dalam kuesioner,
54% responden tidak dapat menjawab
pertanyaan dengan benar tentang efektivitas
pemberian imunisasi Hepatitis B 0. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang
waktu pemberian imunisasi Hepatitis B 0.
Ini menyebabkan bayi tidak diberikan
imunisasi tepat pada usia 0-7 hari, terutama
responden yang melakukan persalinan
ditolong oleh dukun kampung. Pengetahuan
ini sangat penting, karena bila pengetahuan
ibu tentang imunisasi Hepatitis B 0 baik,
maka semakin banyak pula ibu yang
memberikan imunisasi Hepatitis B 0 pada
bayi usia 0-7 hari. Hal ini sejalan dengan
proses penerimaan atau penolakan seseorang
seperti pada penelitian Roger (1974) yang
dikutip Mubaraq, mengungkapkan bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di
dalam diri orang tersebut terjadi proses
berurutan, yaitu “kesadaran (awareness),
tertarik (interest), menilai (evaluation),
mencoba (trial), menerima atau
melaksanakan sesuatu yang baru (adopsi)”
(Mubaraq, 2011).
Adanya hubungan ini dikarenakan
pengetahuan berkorelasi dengan ketepatan
waktu pemberian imunisasi Hepatitis B 0
pada bayi, yang berarti semakin baik
pengetahuan seseorang maka semakin tinggi
ketepatan waktu pemberian imunisasi
Hepatitis B 0 pada bayi.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan di wilayah Kerja
Puskesmas Pekauman Banjarmasin, maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini memberikan
imunisasi Hepatitis B 0 pada bayi tepat pada
usia 0-7 hari yaitu sebanyak 35 orang
(79%). Sedangkan responden yang tidak
tepat dalam pemberian imunisasi Hepatitis B
0 sebanyak 9 orang (20%).
Responden dengan tingkat
pengetahuan baik sebanyak 22 orang (50%),
responden dengan tingkat pengetahuan
cukup sebanyak 19 orang (43%), dan
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013
Imunisasi Hepatitis B 0, Pengetahuan 53
responden dengan tingkat pengetahuan
kurang sebanyak 3 orang (6%).
Ada hubungan tingkat pengetahuan
Ibu yang mempunyai bayi usia 8-40 hari
dengan ketepatan waktu pemberian
imunisasi Hepatitis B 0 di wilayah kerja
Puskesmas Pekauman Banjarmasin dengan
p=0,003<α=0,05.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Suharjo B. 2010. Hepatitis B. Yogyakarta: Kanisius.
Fida dan Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta: D. Medika.
Mubaraq, Wahid Iqbal. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Notoadmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta:PT Rineka Cipta.
------------------------------.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rampengan. 2008. Penyakit Infeksi Tropik Pada Anak .Jakarta:EGC.
Dinamika Kesehatan Vol.12.No.12. 17 Desember 2013