non maleficence

6
BIOETIKA KEDOKTERAN DITINJAU DARI ASPEK NON-MALEFICENCE 1. CELINA MANNA NIM : 102011047 Email : [email protected] 2. GLADYS IRMA HARTONO NIM : 102011191 Email : [email protected] K E L O M P O K D8 Pendahuluan Di era modern seperti sekarang ini, banyak diantara kita yang sudah melupakan sebuah etika. Etika merupakan hal yang sangat penting karena menjadi dasar pemikiran manusia untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang masa depan yang dicita-citakannya. Dalam dunia medis atau kedokteran pun ada etika tersendiri yang harus dimiliki dan juga dipatuhi dalam menjalankan profesi yang mulia ini. Etka tersebut harus

description

bahan pbl

Transcript of non maleficence

BIOETIKA KEDOKTERAN DITINJAU DARI ASPEK NON-MALEFICENCE

1. CELINA MANNANIM : 102011047Email : [email protected]

2. GLADYS IRMA HARTONONIM : 102011191Email : [email protected]

K E L O M P O K D8

PendahuluanDi era modern seperti sekarang ini, banyak diantara kita yang sudah melupakan sebuah etika. Etika merupakan hal yang sangat penting karena menjadi dasar pemikiran manusia untuk melakukan sesuatu dan berpikir tentang masa depan yang dicita-citakannya. Dalam dunia medis atau kedokteran pun ada etika tersendiri yang harus dimiliki dan juga dipatuhi dalam menjalankan profesi yang mulia ini. Etka tersebut harus menjadi pegangan bagi seorang dokter untuk melayani semua orang yang membutuhkan bantuan serta pertolongan agar tidak terjadi kesalahan atau masalah yang merugikan semua pihak. Oleh sebab itu, seorang dokter harus menerapkan kaidah-kaidah etika kedokteran atau yang disebut bioetik agar bisa menjadi panutan dalam berkarya. Prinsip dasar bioetik di bedakan menjadi empat yaitu, beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy. Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai prinsip dasar bioetik yaitu prinsip non-maleficence.Pembahasan1. BIOETIKSebenarnya makna asli bioetka menunjuk pada studi sistematis atas perilaku manusia dalam ilmu-ilmu tentag hidup dan kesehatan, sejauh perilaku ini dijuji dalam cahaya nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral.1 Menurut Dan W. Brock dalam: The Cambridge Dictionary of Philosophy, bioetika adalah cabang etika yang menyangkut topik-topik etis yang timbul dalam kedokteran dari kemajuan dalam ilmu pengetahuan biologis.2 Secara umum dapat dikatakan suatu teori etika adalah proses yang kita tempuh dalam membenarkan suatu keputusan etis yang tertentu. Suatu teori etika adalah cara yang kita pakai untuk menyusun informasi yang kompleks dan nilai-nilai serta kepentingan-kepentingan yang bersaing satu sama lain. Maksud utama teori etika adalah menyediakan teori konsistensi dan koherensi dalam mengambil keputusan-keputusan moral. Artinya, suatu teori atau kerangka etika memberi kita suatu sarana untuk mendekati berbagai masalah. Jika kita mempunyai sebuah teori tidak perlu mencari kita harus mulai dimana ketika menghadapi suatu maslah. Kita akan memulai mengambil keputusan kita. Kalau kita konsisten dalam mengambil keputusan, kita akan mencapai integritas yang lebih besar dalam pengambilan keputusan.3 Bioetika mengacu pada empat prinsip dasar yaitu beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomy. Pada bagian ini akan dibahas mengenai prinsip bioetika non-maleficence.2. Prinsip Non-MaleficenceNon-maleficence adalah prinsip etika yang mewajibkan tenaga medis untuk tidak melakukan sesuatu yang membahayakan terhadap pasien dengan sengaja. Dari sudut pandang etika, non-maleficence mempunyai beban moral yang lebih berat dibanding beneficence. Prinsip ini berkaitan erat dengan primum non nocere yang berarti pertama-tama jangan melakukan sesuatu yang membahayakan.4 Jika kita tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, maka sekurang-kurangnya kita wajib untuk tidak merugikan orang itu. Kerugian yang harus dihindarkan terutama adalah kerugian fisik atau bisa meliputi juga kerugian terhadap kepentingan seseorang. Prinsip non-maleficence dengan jelas membawa kewajiban untuk tidak merugikan seseorang dengan sengaja atau secara langsung. Ada juga situasi lain dimana seseorang menghadapi resiko kerugian tertentu, tetapi dengan itu tidak perlu prinsip non-maleficence dilanggar. Seorang pasien yang menerima kemoterapi, dengan itu menghadapi berbagai resiko kerugian. Apakah resiko kerugian seperti itu dapat dibenarkan, lalu dengan cara bagaimana?Metode tradisional untuk memeriksa boleh tidaknya resiko atau efek-efek yang merugikan adalah prinsip double effect. Metode ini berasal dari tradisi teologi Katolik, tapi telah diterima secara umum sebagai prinsip yang bisa menentukan apakah resiko atau kerugian yang boleh diterima atau tidak.Syarat-syarat prinsip double effect adalah:51.Apa yang mau kita lakukan tidak boleh bersifat buruk dari segi moral2.Kerugian yang sedang kita pertimbangkan itu tidak boleh menjadi sarana untuk mencapai efek lain.3.Efek yang buruk atau merugikan itu tidak boleh dimaksudkan, hanya boleh dibiarkan atau ditolerir4.Harus ada alasan proporsional untuk melakukan perbuatannya, bagaimanapun akibat perbuatan itu.Prinsip non-maleficence memiliki kewajiban-kewajiban antara lain :1. Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko hilangnya sesuatu yang penting.2. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut.3. Tindakan kedokteran tadi terbukti efektif.4. Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami resiko minimal).

PenutupKesimpulan: Kaidah-kaidah dasar bioetika merupakan hal yang sangat penting dan tidak boleh dikesampingkan karena akan sangat merugikan semua orang terutama untuk dokter dan pasiennya. Dokter harus selalu siap dan cepat dengan memperhatikan prinsip-prinsip non maleficence yaitu tidak memperburuk keadaan pasien.Daftar Pustaka1. Chang, Willian. 2009. Bioetika sebuah pengantar. Jogjakarta: Penerbit Kanisius: 10.2. Bertens, K. 2009. Perspektif etika baru. Jogjakarta: Penerbit Kanisius: 182.3. Stepke, Fernando Lolas. 1998. Bioethics. Chile: Editorial Universitarie: 54.4. Shannon, Thomas. 1995. Pengantar bioetika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama: 16-23.