Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45...
Transcript of Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45...
Nomor : DPD.220/SP/12/2013
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-12
MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 – 2014
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
I. KETERANGAN
1. Hari : Rabu
2. Tanggal : 14 Mei 2014
3. Waktu : 10:45 WIB – 12:52
4. Tempat : Nusantara IV
5. Pimpinan Rapat :
Pimpinan Rapat
1. H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (Ketua DPD RI)
6. Sekretaris Rapat :
7. Acara :
8. Hadir : Orang
9. Tidak hadir : Orang
II. JALANNYA RAPAT :
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
1
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik para anggota Dewan yang saya muliakan. Karena kita akan segera memulai Rapat
Paripurna mohon untuk mengambil tempat duduk yang telah disediakan. Yang terhormat
seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik. Baiklah Bapak-Ibu sekalian karena
waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat
yang dikirimkan oleh Sekretariat Jenderal pada hari ini kita akan melakukan Sidang
Paripurna yang ke-12 dengan agenda 2. Pertama laporan pelaksanaan tugas Alat
Kelengkapan DPD dan yang kedua pengesahan keputusan DPD RI. Menunggu teman-teman
yang barangkali masih dalam perjalanan sehingga saya akan memulai saja acara yang bisa
kita mulai tetapi nanti untuk laporan yang pengambilan keputusan tentu saya harus
menyesuaikan dengan tatib yang mengatur. Tetapi izinkan saya atas nama kita semua untuk
memulai saja sehingga saya akan memulai nanti pembukaan kemudian kepada Alat
Kelengkapan yang bisa kita lakukan tanpa pengambilan keputusan. Mudah-mudahan apa
yang saya sampaikan ini sebagai pengantar untuk bisa kita memulai acara ini. Bisa kita
sepakati ya teman-teman sekalian?.Baik.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om Swastiastu
Sebelum kita memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah ini marilah kita
sejenak bersama-sama untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para
Anggota Dewan Yang Mulia dan seluruh hadirin yang hadir didalam ruangan ini marilah kita
berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan kita. Untuk itu kami himbau dan
kami persilahkan untuk berdiri.
PEMBICARA : PADUAN SUARA
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
RAPAT DIBUKA PUKUL 10.45 WIB
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
2
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Hadirin saya persilahkan untuk duduk kembali. Sidang Dewan Yang Mulia, para
hadirin yang berbahagia sebelum kita memasuki agenda Sidang Paripurna perlu kami
sampaikan terlebih dahulu bahwa dalam ruang Sidang Paripurna kali ini hadir para Pejabat
Pemerintah Daerah dan DPRD serta panitia pemekaran dari berbagai Provinsi seperti Papua,
Maluku Utara, Papua Barat, Gorontalo dan lain sebagainya untuk dapat menyaksikan
pengambilan keputusan pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang
pembentukan Daerah Otonomi Baru tersebut. Berdasarkan catatan daftar hadir yang
disampaikan oleh Sekretariat Jenderal sampai saat ini baru hadir dari 132 kita baru 43 orang
yang telah menandatangi hadir. Barangkali ada beberapa anggota yang masih berjalan. Ya
tentu dengan jumlah yang masih belum mencapai kuorum, karena memang ada berbagai
keterangan, ada yang tugas 9 orang, ada yang izin 12 orang, kemudian ada yang sakit 2
orang. Tapi karena ini ada keputusan yang strategis kita ambil tentu kita tetap akan mengacu
kepada tatib yang mengatur kita di Pasal 189 apabila Paripurna ini tidak memenuhi kuorum
tentu kita akan melakukan skorsing sebanyak dua kali. Untuk ini saya ingin menanyakan
kepada Anggota Sidang untuk berapa lama, kemudian yang kedua saya minta
kesepakatannya juga barangkali untuk menghemat waktu untuk agenda yang tidak
memerlukan pengambilan keputusan seperti laporan dari Komite IV tentu bisa kita akan
mulai. Untuk itu para Anggota Sidang Yang Mulia apakah pertama dua kali skors ini kalau
kita boleh ngambil waktu untuk menghemat 5 menit-5 menit apakah disepakati?. Yang kedua
kalau itu disepakati kedua kita akan tetap jalankan Sidang ini untuk kita memulai kepada
acara Komite IV yang tidak memerlukan keputusan. Saya buka skors. Persilahkan.
Baik, kalau gitu bisa kita syahkan semua? Baik
Terima kasih Bapak-Ibu sekalian. Sidang Dewan yang Mulia sebagaimana yang telah
saya jelaskan tadi 2 agenda kita pada pagi ini yaitu laporan perkembangan pelaksanaan tugas
masing-masing Alat Kelengkapan dan kemudian Pengesyahan Keputusan DPD RI. Pada hari
ini yang bisa tercatat sama saya hadir Saudara Gubernur Maluku Utara yaitu Bapak H. Abdul
Gani Kasuba silahkan berdiri, hadir ya? Selamat, disini ada perwakilan Provinsinya mana
Maluku, ada ya Pak Stevi. Kemudian juga ada yang mewakili Wakil Gubernur Sulawesi
Utara Bapak Drs. Djauhari Kansil, mana Senator Sulawesi Utara? Full kumplit pada pagi ini,
dan lain-lain teman-teman yang ada di belakang kita. Terima kasih atas kehadiran yang jauh-
KETOK 1X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
3
jauh untuk mendengarkan keputusan Dewan dalam rangka melaksanakan tugas
konstitusional bersama. Baik saudara-saudara sekalian kita lanjutkan untuk penyampaian
laporan bagaimana tadi yang saya jelaskan diawal karena memang disini Komite I yang
paling banyak, justru Komite I ini lah yang membuat Sidang Paripurna ini kita tunda pada
hari ini, ini memang hari yang agak sulit karena memang banyak tugas-tugas konstitusional
yang harus diselesaikan mengingat masa Sidang yang kita ini sangat terbatas bulan Juli dan
kemudian kita disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang lain sehingga extra kerja keras
daripada teman-teman Komite I kami hargai, tepuk tangan buat Komite I. Tetapi kita
bersabar sebentar karena memang kita harus melewati proses konstitusional, proses
konstitusional juga harus dilakukan dengan mekanisme yang juga mengikuti yang
konstitusional juga sesuai dengan tatib yang kita sepakati. Untuk itu kami persilahkan kepada
Pimpinan Komite IV untuk bisa menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya. Kepada
Pimpinan atau yang mewakili kami persilahkan
PEMBICARA : LITHA BRENT S.E. (WAKIL KETUA KOMITE IV)
Asalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Om Swastiastu.
Bapak Ketua DPD RI yang saya hormati beserta Ibu Wakil DPD RI yang saya hormati,
Bapak Gubernur Maluku Utara yang saya hormati bersama para Bupati yang hadir bersama-
sama kita pada Sidang Paripurna DPD RI pada siang ini. Yang terhormat seluruh anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sahabat-sahabat dari Daerah yang hadir pada
Sidang Paripurna pada siang ini. Hadirin yang berbahagia beserta seluruh Sekjen dan staf
DPD RI yang saya hormati. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian sehingga bisa menghadiri Sidang Paripurna
ke-12 Dewan Perwakilan Daerah pada hari ini. Atas nama pimpinan dan segenap anggota
Komite IV Dewan Perwakilan Daerah kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang
telah diberikan kepada kami. Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat ini perkenankanlah
kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite IV sebagai berikut.
Dalam Sidang Paripurna yang terhormat ini, kami menyampaikan beberapa hal :
Tindak lanjut Asmasda;
Pertimbangan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal atas dana
transfer daerah dalam RUU APBN Tahun 2015;
Tindak lanjut Hapsem II BPK tahun 2013;
Pertimbangan RUU APBN Tahun 2014;
Pertimbangan RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN Tahun 2013;
Pertimbangan RUU APBN tahun 2015;
Pertimbangan pemilihan anggota BPK;
Usul inisiatif Rancangan Undang-Undang :
Penyusunan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan APBD;
Pengelolaan kekayaan Negara;
Perubahan atas Undang-Undang nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan
Keuangan.
Ibu Bapak sekalian yang saya hormati terhadap usul inisiatif RUU tentang penyusunan
pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan APBD Komite IV telah dapat menuntaskan
pembahasan pada Tanggal 6 Mei 2014 dan selanjutnya akan disampaikan kepada PPUU
untuk dilakukan harmonisasi, pemantapan dan pembulatan konsepsi oleh PPUU bersama
dengan Komite IV. Sedangkan untuk pembahasan pengolahan keuangan Negara, Komite IV
baru saja melaksanakan Focus Group Discussion di daerah Aceh, daerah Yogyakarta, daerah
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
4
Sulawesi Selatan pada tanggal 13 kemarin. FGD tersebut menyangkut tema politik subsidi
dalam APBN yang hasilnya sekaligus akan menjadi masukan dalam penyusunan
pertimbangan RUU APBN tahun 2015. FGD ini dilatarbelakangi Asmasda dari hasil
pemeriksaan BPK mengenai kebijakan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran. Beberapa
pandangan yang muncul dalam FGD ini antara lain :
Subsidi yang selama ini berjalan menjadi variabel yang memberatkan APBN dan
cenderung tidak tepat sasaran. Subsidi selama mengindifikasikan lebih banyak dinikmati oleh
kelas menengah keatas bukan kepada orang miskin. Sejauh ini juga diketahui bahwa pola
distribusi subsidi tidak berubah dan ditenggarai menjadi komoditas politik. Dampak subsidi
sejauh ini dilihat dari spresfektif MDGS belum memiliki dampak yang signifikan;
Bantuan Langsung Tunai merupakan bantuan yang langsung diberikan kepada
masyarakat masih ditemui kesalahan dalam distribusi yang tidak tepat sasaran. Hal ini lebih
disebabkan karena perbedaan data antara institusi, perbedaan indikator yang berbeda antara
institusi dan perbedaan persepsi tentang orang miskin itu sendiri. Lebih jauh dari hal tersebut
bahwa BLT yang sifatnya hanya sementara maka tidak dapat memberi manfaat lebih bagi
masyarakat karena kebanyak bantuan semacam ini tidak dapat mengimbangi kebutuhan
masyarakat secara keseluruhan.
Subsidi berpotensi untuk dicabut hal ini dilihat dari tingkat efisiensi subsidi itu sendiri.
Namun subsidi tetap harus dipertahankan untuk sektor-sektor publik seperti sektor angkutan
umum, darat ataupun laut. Khusus terhadap Organda diperlukan skema khusus untuk subsidi
BBM yakni untuk angkutan umum karena berkaitan dengan tariff. Selain itu diperlukan juga
subsidi yang tidak langsung misalnya untuk perbaikan infrastruktur jalan, jembatan dan
pelabuhan.
Realokasi subsidi dapat dilakukan dengan asumsi bahwa subsidi tersebut dialokasikan
untuk pengembangan infrastruktur daerah. Bahwa subsidi energi di APBN mencapai 336
trilyun sementara anggota MP3I hanya mencapai 300 trilyun. Hal ini dapat menjadi satu
solusi mengalihkan subsidi BBM secara bertahap kepada infrastruktur.
Subsidi direkomendasikan dialihkan langsung kepada masyarakat khusus di pedesaan
dengan mempertimbangkan indeks infrastruktur daerah. Dalam hal ini semakin buruk kondisi
infrastruktur daerah maka pola alokasi DAU, DAK, DBH diharapkan menjadi semakin besar
sehingga ketimpangan infrastruktur dan pembangunan ekonomi di daerah menjadi lebih baik
dan merata. Selain itu indeks infrastruktur daerah itu perlu memasukkan unsur kemaritinan
didalam pengelolaan DAU dan DAK.
Hasil dari FGD tersebut akan dikembangkan lebih jauh oleh Komite IV dalam
pembahasan RAPBN tahun anggaran 2015. Pimpinan dan anggota hadirin Sidang Paripurna
yang saya hormati demikianlah laporan pelaksanaan tugas Komite IV. Kami mengucapkan
selamat kepada kita semua yang telah melewati proses pemilu legislatif pada tahun 2014.
Apapun hasilnya bagi kita kami mengucapkan selamat bagi Bapak-Ibu yang melanjutkan
sebagai anggota parlemen dan kepada kita yang nantinya tidak lagi duduk di parlemen agar
tetap bersemangat melanjutkan karir kita untuk Bangasa, Negara dan yang lain.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om shanti shanti shanti om.
Selamat dari Komite IV DPD RI, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, kita ucapkan terinma kasih kepada Pimpinan Komite IV yang diwakili oleh Pak
Litha Brent yang telah menyampaikan progress report khususnya tugas konstitusional DPD
yaitu memberikan pertimbangan terhadap RAPBN dan mudah-mudahan berbagai pandangan
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
5
tadi sangat menarik, kemudian ini coba melalui Pimpinan Komite IV dirilis ke media apa
hasil ini supaya ini menjadi disosialisasikan menjelang kita memasuki tahun anggaran yang
baru di bulan Agustus mendatang. Sehingga apa yang telah kita rekomendasikan ini sangat
baik dan menarik sekali dan mudah-mudahan apa yang telah dilakukan oleh Komite IV ini
bisa bermanfaat dan menjadi keputusan kita dan menjadi nanti bahan pertimbangan kita
untuk bersama-sama DPR dan Pemerintah untuk kita bahas. Baik saudara-saudara sekalian
kita telah mendengarkan laporan dari Komite IV sebagaimana tadi yang telah kita sepakati,
hari sampai sekarang setelah kita melaksanakan tugas ini yang hadir telah bertambah, terima
kasih bagi yang datang dan tadi juga telah sampaikan Pak Litha Brent buat kita semua tentu
tugas konstitusi ini kita harus laksanakan. Dan tentu karena masih belum memenuhi kuorum
baiklah sidang ini saya skors 5 menit tapi kita disini saja untuk memenuhi mekanisme sudah
57 orang, mudah-mudahan ini akan bertambah. Kalau tidak juga mungkin barangkali 2 kali 5
menit skorsing ini bisa membantu kita untuk membuat keputusan. Untuk itu saya skors 5
menit
Sesuai dengan yang kita sepakati saya sudah diingatkan Sekretariat Jenderal jadi
walaupun Ketua sama Wakil bicara dibelakang ada yang mengingatkan juga. Skors Sidang
saya cabut kembali.
Baik Bapak-Ibu sekalian setelah kita menskors Sidang 1x5menit kemudian dari
Sekretaria Jenderal kita belum dapat informasi ada tambahan. Kemudian skors kita lanjutkan
selama 5 menit yang terakhir. Untuk itu skors, tolong Sekretariat Jenderal diingatkan.
Baik saudara-saudara sekalian, saya mohon anggota dewan untuk kembali duduk. Saya
mohon untuk mengambil posisi tempat duduknya supaya kami dari meja Pimpinan bisa tahu.
Tadi saya bicara dengan Ibu Wakil Ketua ini ada yang kosong kasihan Maluku Utara,
padahal Pak Gubernurnya ada disini. Ooo ada yang nyasar ya, Stevi? Coba mohon jangan
ada nanti dilihat oleh media ada Provinsi yang kosong padahal orangnya ada. Mohon bagian
protokol untuk melihat teman-teman yang mungkin masih istirahat diluar untuk segera
masuk. Karena segera akan kita lanjutkan Sidang ini. Baik saudara-saudara sekalian skors
sidang kami cabut.
Saudara-saudara sekalian setelah kita melewati masa skorsing dua kali, dan sesuai
dengan tatib yang telah saya bacakan pasalnya. Untuk itu kita telah mengikuti mekanisme
yang telah kita sepakati bersama. Untuk itu saya dengan memulaikan acara ini dengan
mengucapkan Bismillahrirromanirrohim Sidang Pripurna ke-12 ini resmi kita buka dan
dinyatakan untuk umum dan hadir pada kesempatan ini 64 orang. Jadi sesungguhnya sudah
hampir mendekati kourum jadi bapak-ibu sekalian, para hadirin yang berbahagia. Memang
sesungguhnya tingkat kehadiran anggota DPD ini biasanya jauh tinggi sekali tapi kita tahu
sekarang ini adalah masa akhir tugas kami sampai Oktober ini. Dan hari ini juga berketepatan
KETOK 1X
KETOK 1X
KETOK 1X
KETOK 1X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
6
di KPU juga ada penetapan. Jadi makanya banyak teman-teman kami yang izin untuk bisa
menghadiri langsung acara tersebut dan itu memang penting sehingga mengakibatkan skors
Sidang dua kali kita lakukan supaya mekanisme dalam keputusan kita itu betul-betul tidak
ada cacatnya. Sehingga nanti apa yang kita hasilkan itu sesuai dengan harapan kita bersama.
Untuk itu saudara-saudara sekalian dengan tadi telah saya sampaikan Sidang ini kita buka
kembali.
Baiklah saudara-saudara sekalian tadi kita telah mendengarkan laporan pelaksanaan
tugas dari Komite IV yang membawahi bidang APBN yang tadi telah kita sampaikan ,supaya
mohon itu nanti dibuat releasenya disampaikan kepada public. Karena bagus sekali hasil
yang telah dilakukan sehingga bisa menjadi wacana yang kita bahas di masyarakat dan juga
tugas Komite IV nanti bersama Badan Anggaran bersama pemerintah untuk bisa kita
perjuangkan pandangan-pandangan tadi. Untuk itu selanjutnya kita persilakan kepada Komite
yang sangat banyak untuk kita ambil keputusan. Untuk itu kami persilahkan kepada
Pimpinan Komite I untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya yang
disini karena sangking banyaknya saya tidak menyebut. Disini ada yang hadir para Bupati,
Wakil Ketua DPRD dan para tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai Provinsi yang menunggu
keputusan kita dalam Daerah Otonomi Baru. Untuk itu mari kita berikan applouse buat yang
hadir pada kesempatan ini. Dan untuk itu kami persilahkan kepada Pimpinan Komite I
Saudara Alirmansori untuk bisa memulainya, kami perisalakan.
PEMBICARA : ALIRMAN SORI SH., M.Hum (KETUA KOMITE I)
Laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite I Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013/2014 pada Sidang Paripurna Ke-12
DPD RI tanggal 14 Mei 2014.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi menjelang siang.
Om Swastiastu.
Shalom.
Yang sama-sama kita hormati Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia. Kemudian yang saya hormati para Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, yang saya hormati Bapak Gubernur Maluku Utara beserta seluruh
jajarannya yang hadir dan juga ketua DPRD yang berasal dari Provinsi Maluku Utara. Yang
saya hormati Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara berserta seluruh para Bupati atau
Walikota yang turut hadir pada hari ini. Ketua DPRD, kemudian ketua dan anggota tim
pemekaran, kemudian yang saya hormati para Bupati yang berasal dari Papua Barat. Hadirin
sekalian yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang saya banggakan. Pertama kita
bersyukur alhamdulillah pada pagi menjelang siang ini Komite I DPD RI akan
menyampaikan laporan secara tertulis ada sebelas keputusan yang akan diambil dimasa
sidang sekarang. Pertama, kami sampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Pengadilan
Agraria. Baru dua hari yang lalu Komite I dibagi 3, kelompok 3 tim melaksanakan uji shahih
ditiga perguruan tinggi. Pertama di UII Yogyakarta, kemudian di Lampung dan kemudian
juga di Ambon Pattimura. RUU Pengadilan Agraria ini sesuai dengan target akan
diselesaikan pada masa sidang atau menjelang berakhirnya masa jabatan keanggotaan
anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Kemudian yang kedua, Rancangan
Undang-Undang tentang pengelolaan terpadu wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,
KETOK 1X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
7
Bekasi, dan Cianjur yang kita sebut dengan RUU JABODETABEKJUR. Undang-Undang ini
juga akan diselesaikan menjelang berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia. Yang ketiga, pembahasan RUU bersama DPR, Pemerintah dan
DPD. Dalam waktu dekat ini bulan ini juga akan dilanjutkan pembahasan terhadap Undang-
Undang Pemerintah Daerah, kemudian Undang-Undang Pilkada dan Undang-Undang
tentang percepatan pembangunan daerah kepulauan. Dan yang keempat pandangan DPD RI
terhadap Rancangan Undang-Undang calon Daerah Otonomi Baru. Bapak dan ibu hadirin
kalian ada 65 calon Daerah Otonomi Baru yang sudah dikeluarkan Rancangan Undang-
Undangnya serta amanat Presiden bahkan jumlahnya terus bertambah sudah menjadi 87
calon Daerah Otonomi Baru. Dari 65 yang sudah memilih Ampres baru 30 calon Daerah
Otonomi Baru yang medapatkan rekomendasi pandangan dan pendapat terhadap Rancangan
Undang-Undang yang dimaksud. Pimpinan dan hadirin sekalian untuk memenuhi
sebagaimana yang sudah diatur didalam konstitusi dan Undang-Undang untuk pengesahan
calon Daerah Otonomi Bbaru menjadi Daerah Otonomi Baru yang definitif sebagaimana
keputusan Mahkamah Konstitusi pada Tanggal 27 Maret 2013 bahwa pembahasan Undang-
Undang yang terkait dengan Otonomi Daerah itu menjadi pembahasan bersama antara DPR,
DPD dan Pemerintah. Dengan demikian tidak satupun alasan yang bisa dikesampingkan
terutama masalah calon Daerah Otonomi Baru harus mendapat rekomendasi dan persetujuan
dari Dewan Perwakilan Daerah. Nah untuk memenuhi permintaan-permintaan dari Daerah
secara khusus Komite I secara marathon telah melaksanakan tugas konstitusionalnya,
langsung melakukan tinjauan fisik kewilayahan karena itu adalah salah satu persyaratan yang
tidak boleh ditinggalkan sebagaimana amanat Undang-Undang 32 2004 dan PP 78 tahun
2007. Tentunya hari ini dari 65 akan bertambah lagi sebelas calon Daerah Otonomi Baru
yang akan kita syahkan di paripurna yang terhormat ini. Izin, akan saya bacakan satu persatu
daerah mana yang akan dilakukan pemekaran itu.
Pertama adalah pembentukan Kabupaten Bagoga sebagai pemekaran dari Kabupaten
Tolikara Provinsi Papua. Dan yang kedua, pembentukan Kabupaten Gondumi Sisari sebagai
pemekaran dari Kabupaten Waropen Provinsi Papua. Dan yang ketiga pembentukan
Kabupaten Kepulauan Obi sebagai pemekaran dari Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi
Maluku Utara. Dan yang keempat, pembentukan Provinsi Papua Barat Daya sebagai
pemekaran dari Provinsi Papua Barat. Yang kelima, pembentukan Kabupaten Sukabumi
Utara sebagai pemekaran dari Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Dan yang keenam,
pembentukan Kabupaten Garut Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Garut Provinsi
Jawa Barat. Dan yang ketujuh, pembentukan Kota Langoan sebagai pemekaran dari
Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Delapan, pembentukan Provinsi Beloang
Mongondo Raya sebagai pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara. Yang kesembilan
pembentukan Kabupaten Gorontalo Barat sebagai pemekaran dari Kabupaten Gorontalo
Provinsi Gorontalo. Yang kesepuluh, sebagai pemekaran pembentukan Kota Tahuna dari
Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Dan yang terakhir pembentukan
Kabupaten Kepulauan Talaud Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud
Provinsi Sulawesi Utara.
Pimpinan dan hadirin yang saya hormati karena begitu banyaknya permintaan untuk
melakukan kunjungan fisik kewilayahan dan ditengah keterbatasan serta medan dan wilayah
yang akan ditempuh kami atas nama Pimpinan dan semua Anggota Komite I menyampaikan
apresiasi dan terima kasih serta penghargaan kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah
yang berasal dari masing masing Provinsi. Kami harus menyampaikan terima kasih dan
penghargaan itu kepada teman-teman Senator dari Propinsi Sulawesi Utara yang benar-benar
serius untuk mengawal dan menyampaikan agar Provinsi ini bisa diselesaikan dimasa sidang
ini. Begitu juga dengan Gorontalo, Papua dan Provinsi Jawa Barat, sengaja saya sebutkan
Provinsinya saja karena Kabuatennya banyak. Tentu semua ini tidak terlepas dari dukungan
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
8
politik yang diberikan. Jadi ada persyaratan yang diatur secara internal di Dewan Perwakilan
Raerah Republik Indonesia. Alhamdulillah, semua Anggota DPD yang berasal dari setiap
Provinsi yang akan kita berikan putusan pada hari ini memberikan dukungan secara totalitas.
Tentu kepada Pak Gubernur, Pak Bupati, Ketua DPRD pantaslah kita menyampaikan terima
kasih kepada semua Anggota Senator dari masing-masing Provinsi yang diwakilinya.
Kemudian pada kesempatan yang berbahagia ini kami sebagai juru bicara dari Komite I
lewat meja Pimpinan kiranya 11 calon Daerah Otonomi Baru yang sudah kami bacakan satu
persatu baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk dapat disyahkan pada Sidang
Paripurna hari ini. Ada yang tidak setuju? Saya juga harus laporkan Pak Ketua saya
menyampaikan terima kasih untuk melakukan percepatan kunjungan fisik ke wilayahan ini.
Kita membagi 2 tim, ada yang kita sebut dengan Timja Papua dan non Papua. Non Papua itu
dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Inspektur Jenderal Purn. Polisi Farouk Muhammad dan
kawan-kawan, terima kasih Prof. secara marathon Alhamdulillah fisik kuat pikiran juga sehat
akhirnya semua yang kita lintasi dapat terselesaikan. Kemudian Timja Papua dan Papua
Barat dipimpin langsung oleh H. Dani Anwar. Beliau minta izin karena hari ini juga akan
melakukan lawatan dan kunjungan fisik kewilayahan untuk Papua. Papua, Papua Barat harus
menyampaikan terima kasih kepada Pak Paulus yang begitu luar biasa memberikan
dukungan politik. Walaupun tidak terpilih, sabar Pak Paulus sabar Tuhan memberkati, masih
di MK. Saya lanjutkan, kemudian yang terakhir Komite I Dewan Perwakilan Daerah juga
sudah menyelesaikan terhadap pengawasan Undang-Undang nomor 8 Tahun 2012 tentang
pemilihan umum. Bapak dan hadirin sekalian kemarin Komite I sengaja mengundang
MABES POLRI, Kejaksaan Agung, Bawaslu dari hasil rapat kerja kita menyimpulkan secara
umum dan secara khusus ada 315 kasus pidana pelanggaran pemilu yang dilaporkan ke
MABES POLRI. Dari 315 itu POLRI harus terdampar karena memang ada ketentuan yang
mengatur terkait dengan apa yang kita sebut Daluwarsa. Dari rapat kerja itu juga semua
anggota Komite I menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi pada pemilu 2014.
Kecurangan money politik, saling menikam diantara sesama caleg. Tentu rekomendasi umum
yang dapat kami lahirkan dari rapat kerja kemarin itu adalah. Rekomendasi umum yang
disimpulkan pada hasil pengawasan RUU ini DPD RI menilai bahwa sistem proporsional
terbuka dengan suara terbanyak telah memberikan akses pada maraknya politik yang
menciptakan hubungan transaksional antara pemilih dan caleg. Selain itu sistem proporsional
terbuka juga cenderung membuka peluang bagi calon-calon yang memiliki modal kapital
yang kuat untuk menguasai perolehan suara dengan cara yang tidak benar. Sehingga caleg
yang berkualitas namun tidak memiliki dukungan finansial harus terhempas menerima
kekalahan dengan keikhlasan dan kesabaran. Selain itu dilakukan pengawasan secara
intensif, rekomendasi secara khusus disimpulkan :
Urgensi untuk membangun administrasi pemilu yang baik secara segera sehingga
mampu terbangun sistem pemilu tertata dengan baik dan profesional, baik di sisi perencanaan
hingga pelaksanaan.
Maraknya politik uang dalam mekanisme perhitungan suara dan panjangnya waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi suara. Maka perlu dikaji ulang kembali sistem
pemilihan umum berdasarkan asas proporsional terbuka dengan suara terbanyak menjadi
sistem berdasarkan pada bukan atas dasar pemilihan atau dapil.
Guna mengakomodir berbagai aspirasi yang beragam maka patut juga dikaji kembali
ambang batas parlemen yang kita sebut parlemen treshold, bagi DPRD Kabupaten/Kota dan
Provinsi untuk diberlakukan ambang batas secara bertahap dan berbeda dari nasional.
Memperbaiki sistem pemutakhiran data DCT dan DPT dengan berbasis E-KTP dan
penggunaan mekanisme pemilihan melalui E-Voting untuk pemilu yang akan datang, guna
mencegah terjadinya kecurangan manipulasi dan lebih mengefisienkan biaya penyelenggaran
pemilu.
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
9
Penguatan pendidikan dan pelatihan bagi penyelenggara pemilu baik pelaksana
maupun pengawasan khususnya di tingkat kelurahan serta lebih mengintensifkan sosialisasi
secara masif untuk mengurangi golput.
Mengerahkan sistem pengawasan guna mengurangi potensi penyelewengan bagi oleh
caleg maupun penyelenggara pemilu itu sendiri.
Dan yang terakhir, saya sampaikan juga karena sudah masuk SMS tadi, ada 6 orang
anggota DPD yang akan menggugat ke MK. Diantaranya adalah saudara kita Mursyid dari
Aceh, kemudian juga Ibu Herlina dari Papua, Sofia Maipauw dari Papua Barat kemudian
juga Sofwat Hadi dari Kalimantan Selatan, Aziz dari Sumatera Selatan.
Kita berdoa semua mudah-mudahan upaya konstitusional yang dilakukan oleh teman-
teman kita menggugat ke MK akan berhasil, Pak Paulus juga. Tentu melalu mimbar
terhormat ini saya sebagai anggota DPD, saya berharap juga kepada Pimpinan kiranya
memberikan perhatian secara sungguh-sungguh untuk juga bisa membantu teman-teman
yang bersidang di MK nantinya. Karena ini bagian perjuangan yang tidak bisa dipisahkan.
Dan terakhir saya juga berharap termasuk saya pribadi yang juga tidak akan melanjutkan
perjuangan di Dewan Perwakilan Daerah ini. Saya selalu mengatakan pada teman-teman
sebagai politisi petarung, sebagai politisi sejati tempat terhormat itu adalah menerima
kekalahan dengan keikhlasan dan kesabaran. Dengan cara seperti itulah Pak Paulus syurga
balasannya. Saya kira demikian yang dapat saya sampaikan kalau ada salah dan janggal saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Daripada duduk pantatnya panas karena memang
hasilnya tidak halal. Sekali lagi terima kasih kepada semua undangan yang hadir.
Billahi taufik wal hiadayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, kita ucapkan terima kasih kepada Pimpinan Komite I. Khususnya kepada Pak
Alirman Sori. Beliau betul-betul seorang tokoh politisi yang sudah malang melintang karena
saya tahu persis karena saya satu daerah dengan Pak Alirman. Jadi justru bahkan diakhir-
akhir ini kita masih semangat beliau untuk bekerja, itulah seorang Alirman Sori, mari kita
beri tepuk tangan. Baik saudara-saudara sekalian tadi telah disampaikan berbagai macam
progres report sebagaimana tadi yang telah sampaikan Pak Alirman Sori. Tentu ini menjadi
catatan kita semua dalam rangka memperbaiki demokrasi di Republik ini yang kita telah
laksanakan hampir 15 tahun. Tetapi tentu dengan berbagai catatan dari Komite I tadi tentu ini
merupakan suatu hal yang penting untuk menjadi rekomendasi. Saya persilahkan nanti
Komite I untuk mengadakan jumpa press, karena apa yang tadi disampaikan baik sekali.
Mudah-mudahan tentu ini menjadi perbaikan untuk kita dimasa mendatang saudara-saudara
sekalian. Tentu kita bersyukur secara makro pemilu ini berlangsung dengan aman, damai
tetapi memang dalam praktek masih banyak hal-hal yang tidak terpuji dilapangan dan itu
harus menjadi kajian kita bersama dan tentu tugas daripada Komite I atau kita semua untuk
memberikan berbagai pandangan dan pendapat sehingga kedepan apa yang diharapkan kita
bersama betul-betul demokrasi yang kita bangun juga bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Sekali lagi terima kasih, sebelum saya mengambil keputusan untuk hal yang
sebelas tadi dimeja saya sudah disampaikan beberapa tamu yang hadir pada kesempatan ini.
Antara lain tadi telah saya sampaikan ada Pak Gubernur, Wakil Gubernur Sulut yang
kemudian juga ada disini ketua DPR dari Papua Barat yaitu Pak Yoseph Auri, betul ya?
silahkan berdiri, ini apanya Yohanes Auri ini? ade ya. Oo itu pemain bola yang sangat saya
kagumi dulu itu, bek kiri ya. Kemudian ada juga Wakil Ketua DPRD Papua Barat saudara
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
10
Jimi Hugo, Pak Jimi Hugo sahabat saya Papua Barat. Jimi ya? Maaf ini catatan ini.
Kemudian juga hadir Bapak Bupati Boloang Mongondo Pak Silihi Mukodongan terima
kasih. Kemudian Bupati Boloaang Mongondo Utara silahkan, hadir juga, terima kasih.
Kemudian Ketua DPRD Bolaang Mongondo Bapak Abdul Rajak Bonzal, maaf kalau agak
sulit ini tulisannya kurang jelas juga ini, hadir ya? Kemudian Bupati Bolaang Mongondo
Timur Syeh Hananjar, betul ya? Kemudian Bapak Wakil Walikota Mubagu Pak Zainudin
Damopoli, mohon maaf ya mungkin pronunciation kurang oke kali. Kemudian Wakil Bupati
Sangihe Jabes Egagana hadir, terima kasih. Kemudian ketua DPRD Kabupaten Sangihe
Tanao Petrus Jangkubus, betul? ya terima kasih. Kemudian hadir ketua DPRD Talaut Drs.
Enggal Bertus Tatibi, ya terima kasih. Kemudian juga hadir pada kesempatan ini Ketua
DPRD Pohowato Suwarsih Inggih Risak, terima kasih Bu. Kemudian hadir juga disini Bupati
Garut, Bapak H. Rudi Gunawan, terima kasih Pak Bupati, kita sudah jumpa di ruang saya ya?
oh iya. Kemudian juga Wakil Ketua DPRD Garut Bapak Ade Ginandjar ada? Oke.
Kemudian ketua DPRD Tolikara, Bapak Drs. Nichelius Kogoya, baik. Jadi Bapak-Ibu
sekalian ya mudah-mudahan ini Sidang bersama kita. Inilah para wakil-wakil Daerah Bapak-
Ibu sekalian. Saya mohon ya kita bisa menghadiri Sidang ini sampai selesai. Jadi setelah saya
bacakan ini tidak langsung meninggalkan tempat supaya menjaga ke apa namanya? Masih
ada yang belum? Wakil Bupati Sukabumi silahkan berdiri Pak, mana? saya beri lambaian
tangan dari jauh. Ada yang kurang mohon maaf ya. Mana Wakil Bupati Minahasa Utara?
Silahkan berdiri Ketua DPRD Sukabumi. Ini sangking semangatnya sehingga apa sekretariat
pun tidak cukup untuk membuat dikertas ini saudara-saudara sekalian. Jadi kami semangat
bangga dan terima kasih, hampir semua tokoh-tokoh daerah hadir. Disini adalah ruang kita
bersama. Ada lagi tidak yang mewakili unsur masyarakatnya. Silahkan sampaikan dari mana
ini Pak? coba teman Senator sini. Wakil Ketua DPRD Minahasa, silahkan berdiri Pak, siapa
lagi? silahkan Ketua Presidium dari Papua. Baik ya saya tidak mungkin menyampaikan
semuanya. Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara terima kasih. Dan tentu yang
terhormat kita semua yang hadir pada kesempatan ini. Terima kasih untuk itu saya akan
mengambil putusan untuk tadi yang telah dibacakan oleh Pimpinan Komite I.
Baik saudara-saudara sekalian, setelah kita mendengar laporan dari Komite I, jadi tadi
itu baru Komite I Pak. Jadi keputusannya itu di Paripurna ini. Ada bisa diterima, bisa juga
tidak, ini saya tidak tahu. Kalau mungkin tidak tentu kita tanya kenapa. kalau setuju ya tentu
tidak ada persoalan Papak-Ibu sekalian, karena disinilah forum tertinggi untuk kita
memutuskan. Apalagi hal yang berkaitan dengan masalah Otonomi Daerah ini. Baik Bapak-
Ibu yang berbahagia saya mohon yang hadir untuk hikmat saya ingin meng-appear kepada
semua anggota DPD RI. Tadi telah disampaikan oleh pimpinan Komite I pada tahapan Masa
Sidang sekarang dari hampir 56 DOB yang telah diberikan Inpres oleh Presiden pada bulan
Desember yang lalu. Alhamdulillah pada masa ini kita telah berhasil pada Masa Sidang ini 11
yang bisa kita putuskan untuk kita tindaklanjuti, untuk kita bahas bersama dengan DPR dan
Pemerintah.
Pertama apakah kita sepakat terhadap Rancangan Undang-Undang Daerah Otonomi
Baru pertama yaitu pandangan DPD RI terhadap RUU pembentukan Kabupaten Bogoga,
setuju?
Baik Provinsi Papua. Kemudian apakah kita dapat setujui Pandangan dari DPD RI
terhadap RUU tentang pembentukan Kabupaten Gondomi Sisare di Papua, setuju?
KETOK 2X
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
11
Baik, yang ketiga apakah kita dapat sepakati pandangan DPD RI terhadap RUU tentang
pembentukan Kabupaten Kepulauan Obi di Maluku Utara, setuju?
Baik, selanjutnya mohon silakan, mohon dibelakan yang tidak Anggota Dewan untuk
tidak menggunakan mic-nya, silahkan kalau masih mau senyum atau ketawa silahkan saya
tunggu ini. Kalau tidak mari kita lanjutkan. Baru Obi ya. Kemudian dapatkah kita setujui
pandangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Provinsi
Papua Barat Daya di Papua Barat?
Baik, selanjutnya apakah dapat kita menyetujui Bapak-Ibu sekalian Dewan yang
terhormat pandangan kita DPD RI terhadap rancangan Undang-Undang tentang
pembentukan Kabupaten Sukabumi Utara di Provinsi Jawa Barat, setuju?
Ni ada Teteh silahklan berdiri wakil Jawa Barat ini, masih semangat terus. Baik,
selanjutnya dapatkah kita menyetujui pandangan dari DPD RI terhadap Rancangan Undang-
Undang pembentukan Kota Langoan di Provinsi Sulawesi utara, setuju?
Baik, coba teman-teman dari DPD RI para Senator Sulawesi Utara coba berdiri, hadir
penuh hari ini, luar biasa. Jadi saudara-saudara sekalian buat kami jabatan itu hanya titipan
walaupun terpilih kembali atau tidak kami tetap bekerja dan semangat. Selanjutya dapatkah
kita menyetujui pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap
Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya di
Provinsi Sulawesi Utara , setuju?
Tadi saya pikir ada yang mau tunjuk tangan, tapi engga ya, tepuk tangan sebenarnya
teman-teman dari Sulawesi Utara. Baiks aya lanjutkan apakah kita dapat menyetujui
pandangan dari DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan
Kabupaten Garut Selatan, setuju?
Baik terima kasih. Oke kita lanjutkan. Selanjutnya saudara-saudara sekalian, yang
nomor 9 dapatkah kita menyetujui pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan kabupaten Gorontalo Barat di
Provinsi Gorontalo, setuju?
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
12
Terima kasih, disini wakil gorontalo coba berdiri disini mana? Jadi Gorontalo
sebenarnya penuh karena salah satu anggotanya telah menjadi Wakil Walikota di Kotamadya
ya? Baik hadir semua. Selanjutnya saudara-saudara sekalian yang ke-10
PEMBICARA : AHMAD SYAIFULLAH MALONDA S.P. (SULAWESI TENGAH)
Interupsi Pimpinan, B99ASM Sulawesi Tengah, terima kasih Pimpinan. Saya berharap
Pimpinan untuk tegas sedikit. Yang membuat keputusan seutuju atau tidak itu kan anggota
DPD Pak bukan mereka-mereka yang dibelakang itu. Jadi kalau anggota DPD mengatakan
setuju anda boleh berteriak. Tapi untuk mengatakan setuju kalau bisa jangan anda, biarlah
kami yang memberi keputusan itu setelah itu anda berteriak bagaimana? Terima kasih
Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih Pak Malonda. Begitulah semangatnya Wakil Daerah itu yang
melihat para wakil-wakil Senatornya berbicara di ruang yang terhormat ini. Baik.
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)
Izin Ketua, B-125.
Asalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Ketua dan seluruh Senator yang kami hormati saya menindaklanjuti apa yang
disampaikan oleh Pak Malonda, sebelum pengsyahan Ketua izin harusnya diberikan diminta
pendapat dari seluruh anggota. Posisinya bukan pada posisi sepakat atau tidak sepakat.
Karena disana ada mekanisme kerja yang dilakukan oleh Komite I dan kita semua tidak aktif
terlibat didalamnya. Berarti harus ada pandangan, saya tahu ada teman-teman yang ingin
memberikan pandangan dan catatan. Jadi proporsinya bukan pada membaca item per-item
Kabupaten dan Provinsi lalu kita menyatakan setuju atau tidak. Jadi kira-kira begitu Pak
Ketua, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik saudara-saudara sekalian, jadi apa yang disampaikan Pak Asri ini betul saya
sepakat ya. Tetapi karena memang waktu yang ada ini sangat terbatas Sebetulnya mungkin
sudah diserahkan melalui Komite I kesemua anggota. Sebentar-sebentar dulu, mohon saya
ingin menjelaskan supaya nanti jangan ada timbul salah tafsir. Normalnya saudara-saudara
seklaian setiap hasil keputusan dari Komite itu diserahkan kepada anggota, diberikan waktu
ya tetap berjalan. Tetapi ada kadang-kadang hal-hal yang crash program bagaimana sebuah
Inpres 56 Ampres ya? Harus kita laksanakan selama periode kita. Ini yang membuat kita
harus bekerja extra keras. Terus terang saya mengapresiasi apa ayng dilakukan Komite I.
Apalagi ditengah kesibukkan kita kemarin ikut kembali Pemilu, itu sebetulnya. Jadi dari meja
Pimpinan saya meminta pengertian, bukan saya mengiring ini supaya dimudahkan untuk
mengambil keputusan, bukan! Tetapi ini sebenarnya mekanismenya telah kita lakukan, te
tapi memang mengingat ketatnya waktu, dan ini pun sudah saya undur, betul kan?
Seharusnya 2 minggu yang lalu, tetapi kita harus bekerja. Coba kalau kita tidak cicil ini kita
nanti ada lagi yang kita langgar kita juga melanggar Konstitusi kita. Sehingga tampak
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
13
pertimbangan DPD juga tidak bisa Lembaga DPR dan Pemerintah untuk menindaklanjuti.
Saya tidak mau posisi DPD dianggap menghambat saudara-saudara sekalian, itu lah
sebetulnya. Baik.
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)
Sekali lagi Pimpinan mohon izin. Proporsinya bukan pada menghambat atau tidak dan
jangan ada bahasa bahwa kita mau menghambat, enggak seperti itu. Hanya harga ini adalah
putusan akhir dan harus ada pandangan dari anggota. Sehingga ketua saya izin setelah semua
disyahkan sebentar tolong dibuka dan kita memberikan masukan. Sekali lagi untuk Pak
Ketua jangan bahasanya bahwa kita mau menghambat atau tidak, itu saja terima kasih.
PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA)
Pak Ketua interupsi Marhany Pua dari Sulawesi Utara. Begini Pak Ketua saya Komite
IV. Jadi begini Pak Ketua kita menghormati pendapat Pak Asri dan Pak Malonda. Tapi
sebenarnya kalau kelihatan kita memberi pendapat setuju misalnya pada Paripurna ini itu
bukan berarti prosesnya baru ditentukan sekarang. Proses penetapan Daerah Otonom Baru ini
sudah melalui proses panjang dan sudah melalui proses internal disetiap Provinsi kami
Sulawesi Utara misalnya sudah kompak menyampaikan persetujuan terhadap Daerah
Otonom Baru dari Provinsi kami. Kemudian di Komite I itu dibahas Panjang Pak Ketua.
Bahkan teman-teman Komite I itu dengan keberanian yang luar biasa berkunjung ke calon
Daerah Otonom Baru yang ada di sudut-sudut negeri ini. Itu dengan sarana transportasi yang
kadang-kadang agak menegangkan, lalu dibahas bersama dengan staf ahli. Lalu kemudian
melalui proses panjang. Nah kalau kelihatan saat ini di Paripurna kita tinggal mengesahkan
itu memang sudah melalui proses panjang. Ini juga perlu kami beritahu kepada teman-teman.
Pimpinan Daerah dan masyarakat Daerah yang hadir bahwa kalau kita kors setuju itu bukan
berarti baru sekarang kita bahas, ini tinggal Paripurna untuk pengesahan. Ini penegasan saja
Pak Ketua, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, siapa lagi? Silahkan Pak Abdurrahman, mohon ya waktunya ini
PEMBICARA : ABDURRAHMAN LABATO (MALUKU UTARA)
Sama halnya apa yang disampaikan oleh Pak Marhany Pua yang terhormat. Maluku
Utara juga memiliki kesepakatan yang sama 4 anggota DPD RI. Bagi kami dia ada satu
penghargaan tersendiri bagi Komite I ditengah-tengah kesibukan untuk menyiapkan pemilu
2014 masih berkunjung ke Maluku, hampir kecolongan lagi, Prof. Dr. Farouk Muhammad
bersama rombongan. Atas nama Rakyat Maluku Utara menyampaikan apresiasi yang sangat
luar biasa. Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik saudara-saudara sekalian. Mungkin para tamu undangan kami beginilah
dinamikan yang ada disini, tidak usah ditanggapi. Begitulah, tapi ini mengatakan ada suatu
situasi yang sebetulnya mekanisme itu bisa berjalan dengan lebih baik. Tapi memang
sebetulnya Paripurna ini memang tinggal ketuk palu, setuju atau tidak setuju. Mekanisme ini
jauh sudah dilewati lewat pembahasan ditingkat awal kemudian juga di Komite dan
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
14
sebagainya. Jadi sekali lagi semuanya sudah memahami. Jika begitu izinkan saya untuk
melanjutkan untuk putusannya.
Selanjutnya, apakah dapat kita menyetujui terhadap pandangan DPD RI terhadap RUU
tentang Pembentukan Kota Tahuna di Provinsi Sulawesi Utara, setuju?
Baik, sudah? Saya melihat tadi. Lanjut ya. Baik, ini yang terakhir kalau tidak salah ini.
Dapatkah para anggota Dewan pada Sidang Paripurna yang terhormat ini untuk menyetujui
pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-
Undang pembetukan Kabupaten Talaud Selatan di Provinsi Sulawesi Utara, setuju?
Baik saudara-saudara sekalian telah selesai 11 pada masa Sidang ini dan tentu kami
mengharapkan sebagaimana tadi sudah disampaikan saudara Abdurrahman Senaor kita dari
Maluku Utara. Ya sekali lagi, bukan mengatakan yang lain tidak karena memang ini adalah
bidangnya Komite I. Bagaimana mereka bekerja sehingga saudara saya Pak Alirman Sori
pun kurang kampanye, sehingga beliau mengorbankan dirinya untuk memenuhi tugas ini.
Tidak mudah saya di Pimpinan, selama reses juga meyakinkan teman-teman ini. Kita rapat
walaupun ada di Daerah, supaya agenda ini bisa berjalan sebagaimana harapan kita. Jadi
sekali lagi para anggota Dewan khususnya Komite I untuk semangat terus. Ya Pak Paulus
jalan terus, Mahkamah Konstitusi masih ada kalau tidak Mahkamah Konstitusi, Mahkamah
Akhirat pun masih ada, masih kita tunggu disana.
PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA)
Interupsi Pak ketua saya Marhany Pua. Kami hanya mau sampaikan begini Pak Ketua,
atas nama para senator anggota DPD RI dari Sulawesi Utara kami berempat bahkan ada Pak
Wakil Gubernur dan para Bupati, Walikota serta masyarakat Sulawesi Utara yang hadir.
Kami mau sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepad Pimpinan dan anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan lebih khusus kepada Komite I yang sudah
membahas secara baik sekali dan kepada Sidang Paripurna ini. Terima kasih atas dukungan
bagi pengsyahan Daerah Otonom Baru di Provinsi Sulawesi Utara. Ada 4, ada Bolaang
Mongondow Raya Provinsi, dan ada Kota Langowan, ada Kota Tahuna da ada Kabuapten
Talaud Selatan. Terima kasih, Tuhan berarti kita semua.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik Pak Marhany. Saya rasa untuk yang Daerah Otonomi Baru cukup ya, atau
mungkin ada yang mau menyampaikan sesuatu dari Daerahnya? Cukup ya. Baik, silahkan
Pak Gusti.
PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN SE, Akt, MBA (KALIMANTAN
SELATAN)
Terima Pimpinan, kawan-kawan anggota dan hadirin yang saya hormati. Ini
sebenarnya masukan saja bahwa ini keputusan kita ini keputusan DPD Lembaga Tinggi
KETOK 2X
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
15
Negara. Cuman saya tadi sempay membaca Pak Pimpinan ini di misalnya ini contoh
pembentukan Kabupaten Ghundomi Sisare, halaman 14 ini pertumbuhan ekonominya saya
lihat sampai 71% berbanding 62%, darimana dapat data seperti ini? Karena ini data resmi
dari Lembaga TInggi Negara, saya mohon diperbaiki. Ini untuk kedepannya, saya tidak
menggangu gugat masalah disyahkannya tadi. Cuman kalau bisa ini hati-hati dengan
dokumen kita ini. Terus yang kedua juga saya minta kita jangan hanya mengesyahkan saja,
tapi juga melakukan pengawalan. Saya mendukung Daerah Otonomi Baru, cuman dikawal.
Nanti di DPR kita push juga di Pemerintah juga kita push biar cepat semua ini. Kami
mendukung untuk semua Daerah walaupun kami sendiri di Kalimantan Selatan tidak ada
pemekaran tapi kami mendukung Daerah Otonomi Baru ini. Yang ketiga, selain kita kawal
juga kita kalau bisa kita untuk kedepannya Dewan Perwakilan Daerah melakukan evaluasi.
Jangan sampai pemekaran Daerah ini melakukan pembebanan pada APBN. Karena ini bisa
terlalu berat untuk APBN kita. Itu saja dari kami dari Kalimantan Selatan, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik Pak Gusti. Jadi dengan apa yang tadi telah dicapai mungkin barangkali ada titik
koma barangkali. Mungkin 70 itu 7,0 barangkali ya, tapi mohon kepada Sekretariat Komote I
untuk dicek lagi. Jadi saya memang tidak bacakan. Kalau mau ini nanti sudah menjadi milik
publik ya, bisa di akses nanti. Tolong diperiksa lagi supaya angka-angka tadi sebelum kita
serahkan secara resmi kepada DPR dan juga Presiden untuk nanti kita bahas bersama. Coba
dicek data-data tersebut. Dan juga permintaan daripada aspirasi tadi yang sebetulnya menjadi
catatan kita, ya harapan kita tentu dengan Otonomi Baru ini rakyatnya makin sejahtera,
daerahnya makin maju. Itu harapan yang ingin kita lakukan. Mudah-mudahan saudara-
saudara sekalian ini bisa berjalan dengan baik. Selanjutnya kita mengambil keputusan
terhadap masih Komite I. Yaitu dapatkah kita menyetujui apa yang tadi telah disampaikan
oleh saudara Alirman sebagai ketua Komite. Hasil Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan
Undang-Undang nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum daripada anggota DPR, DPD
dan DPRD?
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)
Izin Pak Ketua, ingin memberikan pandangan dan pendapat terhadap 2 yang termasuk
yang sudah diputuskan. Yang pertama adalah maksud kami tadi tidak sama sekali
menyatakan menolak bahkan kami sangat mengapresiasi kerja teman-teman Komite I
terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru. Ada 65 Anpres yang sudah disampaikan dan
30 sudah disyahkan oleh teman-teman DPD. Hanya referensi kita ketua, selama 4 tahun ini
saya mengikuti dinamika, kan saya mengikuti dinamikan, mohon maaf DPD itu seperti pintu
masuknya pokoknya asal mau pemekaran lewat DPD. Sedangkan kalau kita turun ke Daerah
itu banyak juga di Daerah itu menyatakan tidak untuk dimekarkan secara serius. Tetapi
karena dorongan politik lebih besar. Dan pemahaman itu ada diantara kita. Kami
mengapresiasi Daerah baru yang sudah disyahkan. Hanya maksud saya ketua, kedepan kajian
kita benar-benar harus mendalam terhadap pemekaran daerah baru. Melihat referensi yang
disampaikan oleh teman-teman saya pahami itu bahwa dengan pemekaran ada Daerah Baru.
Tetapi harus diingat 155 daerah tertinggal itu satu dekade rata-rata didominasi oleh Daerah
Pemekaran Baru. Sehingga menurut saya harus menjadi rekomendasi penting buat kita,
bukan hanya dimekarkan oleh teman-teman oleh DPD tetapi apa yang disampaikan oleh
Kalimantan Selatan tadi bahwa Daerah-Daerah yang dimekarkan atas rekomendasi DPD juga
harus mendapatkan pengawalan yang serius. Mohon maaf Ketua, kami di Sulawesi Barat
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
16
juda ada dorongan satu Daerah Pemekaran Baru. Kami sudah menyatakan satu Daerah itu
belum bisa kami dorong. Artinya kami ingin mendapatkan referensi yang kuat bahwa daerah-
daerah itu memang DPD juga harus menyatakan secara kuat bahwa daerah itu pantas dan
tidak pantas, itu yang pertama Ketua. Pengawalan tadi yang dimaksudkan oleh teman kita
Senator Kalimantan Selatan sesungguhnya bukan hanya ketika masuk di DPR. Tetapi kita
memiliki tanggung jawab penuh agar misalnya mengeluarkan daerah-daerah itu keluar dari
dari daerah tertinggal. 155 kami di Komite II menemukan kajian. hampir 70% diantaranya
adalah Daerah Otonomi Baru 10 tahun sudah terbentuk itu yang dimaksudkan pengawalan.
Kemudian yang kedua, yang kedua adalah mengenai hasil pengawasan Komite I atas
pelaksanaan Undang-Undang nomor 8 tahun 2012. Ketua membaca laporan ini dan mohon
maaf ini sesungguhnya normatif tidak menyelesaikan masalah, itu pandangan kami, mohon
maaf teman-teman Komite I. Sangat banyak persoalan yang dihasilkan oleh pemilu ini yang
berdampak terhadap regulasi, berdampak terhadap sistim dan juga berdampak terhadap pola
pengambilan kebijakan dengan lahirnya pemimpin- pemimpin melalui pemilu itu. Sehingga
Ketua melalui kesempatan ini kami mendorong agar DPD membentuk PANSUS Pelaksanaan
Pemilu 2014. Terlalu banyak kebobrokan yang terjadi. Dan menurut saya tiga rekomendasi
yang dihasilkan ini tidak cukup. Harus didorong lebih kuat lagi, pelanggaran terlalu banyak,
money politic terlalu terang-terangan. Partisipasi politik pemilu jauh lebih rendah daripada
20009 75% gitu. Sehingga melalui forum ini kami minta agar Komite I membentuk
PANSUS terhadap segala pelanggaran-pelanggaran pemilu. Karena ini berdampak terhadap
kepemimpinan Daerah Kepemimpinan Nasional. Dan kita akan menghadapi pemilu Presiden.
Kemudian dan jangan juga mohon maaf kepada Ketua Komite I tadibahwa teman-teman
yang duduk itu bukan berarti semua dengan kursi panas, normal-normal saja kita menang,
terima kasih Ketua.
PEMBICARA : ALIRMAN SORI SH., M.Hum. (KETUA KOMITE I)
Izin Pimpinan, izin saya ingin menyampaikan pandangan juga, terima kasih Pimpinan.
Saya sangat memahami apa yang disampaikan oleh saudara saya Asri. Ini bukan pentas untuk
beradu dokumentasi. Perlu saya sampaikan bahwa mekanisme yang sudah dilalui oleh
Lembaga ini bukan serta merta itu terjadi mudah saja, tidak. Sangat panjang rentetannya, kita
seleksi dengan baik, kita teliti satu-satu, kita hadirkan orang-orang yang paham dan mengerti
tentang ini. Jadi tolong lah yang mengerti secara substansi itu adalah Komite I, Komite I
yang memahami itu. Setiap saat, setiap waktu kita bicara tentang Daerah Otonomi Baru ini.
Jadi jangan terlalu apriori. Ini adalah aspirasi Daerah, aspirasi Daerah yang harus kita
jembatani dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengenyampingkan aturan lain, itu yang
paling penting. Jadi ini semua mekanisme sudah berjalan, aturan hokum sudah kita gunakan
semuanya, kajian sudah kita lakukan. Untuk saudara catat selama ini tidak ada namanya
kajian terhadap pandangan dan pendapat, ini kita lakukan sekarang, bukan sembarangan gitu.
Jadi saya berharap ini jangan sampai mendadak-mendadak lalu bicaranya tidak konfirmasi
terlebih dahulu. Dan yang terakhir Pak Ketua saya juga berkewajiban untuk menjelaskan.
Saya tidak marah sama sekali. Tapi tolong juga konfirmasi dulu kepada Komite yang
bersangkutan. Kalau selama ini lancar-lancar saja tidak ada persoalan. Yang terakhir soal
hasil pengawasan Undang-Undang nomor 8 2012 ini. Saya memahami, itu kan hanya
momenklatur secara global yang kita sampaikan. Secara teknis itu kan ada nanti
tindaklanjutnya, engga mungkin lah semua diurai didalam pernyataan dokumen yang singkat
itu didalam rapat Paripurna. Nanti aka nada lampirannya. Jadi tolong dipahami juga jangan
terlalu gampang untuk memvonis sesuatu yang dianggap tidak baik gitu. Saya kira demikian,
terima kasih.
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
17
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik saudara-saudara sekalian cukup diskusi kita. Mari kita lanjutkan kepada Komite
II. Kepada Pimpinan Komite II kami persilahkan.
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)
Izin Ketua, sebelum ke Komite II saya hanya mengusulkan tadi membentuk PANSUS
terhadap pemilu, ini belum diputuskan. Mohon maaf yang dibelakang ini, mohon maaf mita
tidak berbicara tentang Daerah otonomi Baru ya. Mohon maaf siapapun yang hadir Sidang
mengikuti mekanisme. Ketua saya hanya mengusulkan tadi tentang pembentukan PANSUS
bahwa ini menjadi sesuatu urgent dan itu belum diputuskan.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Ya saya belum bisa memutuskan, nanati bawa saja ke rapat PANMUS nanti ya. Ini
menjadi catatan kita ya. Baik ya terima kasih.
PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)
Interupsi Pimpinan. B-14, mungkin sebelum dilanjutkan laporan Alat Kelengkapan ini,
apakah tamu-tamu ini sudah selesai untuk laporan yang terkait dengan Komite I bisa
meninggalkan tempat dulu.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Engga, ini mesti selesai. Tadi sudah saya katakana ditunggu saja dulu, belum. Biar
tertibnya ini, ini tinggal satu lagi, dua lagi aja. Saya sudah menyampaikan diawal tadi supaya
mengikuti acara ini sampai selesai, biar mereka bisa menyaksikan.
PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)
Mohon izin Ketua. Sebelum lanjut Ketua mohon izin saya mendorong ini dibentuk
PANSUS di Paripurna bukan di PANMUS. Nanti dibahas secara teknis di PANMUS. Saya
usulkan, berikan tanggapan dulu kepada teman-teman. Menurut saya urgent melakukan
analisa, pemantauan dan evaluasi secara serius terhadap pelaksanaan pemilu 2014. Usulan
saya disyahkan di Paripurna bukan di PANMUS, terima kasih.
PEMBICARA : Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD
Baik, untuk memuaskan saudara saya Pak Asri, saya jelaskan lagi. Yang dilaporkan
pengawasan Undang-Undang nomor 8 selain yang disampaikan oleh Komite I itu adalah
proses prapemilu sampai denga. Nah sementara proses pasca dan pelaksanaan pemilu itu
baru kita start kemarin dan kemarin kita-kita sudah sepakati bahwa aka nada follow up.
Follow up itu apakah berupa PANSUS atau itu, nanti akan terus dikembangkan di Komite I.
akan kalau perlu ada suatu pernyataan sikap dari DPD menyikapi perlaksanaan pemilu
pemungutan suara ini. Jadi tidak usah khawatir, itu sudah ada dalam agenda kita. Dan juga
terkait dengan DOB saya sampaikan juga tidak serta merta Komite I didalam pandangan itu.
Ada juga sejumlah catatan yang kita berikan. Ini catatan ubahan pada waktu rapat kerja
dengan Pemerintah dan DPR. Semoga bisa dimaklumi, terima kasih.
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
18
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih. Lanjut silahkan.
PEMBICARA : MATHEUS STEFI PASIMANJEKU SH. (WAKIL KOMITE II)
Baik, terima kasih Pimpinan.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shaloom.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastiastu.
Yang kami hormati ketua dan wakil ketua DPD RI, yang kami hormati Bapak-Ibu
anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang kami hormati Bapak Gubernur
Maluku Utara, yang kami hormati para Bupati, wakil Bupati, dan seluruh Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang hadir pada kesempatan yang berbahagia ini, dan seluruh
undangan yang kami muliakan. Pertama-tama dalam kesempatan yang berbahagia ini
patutlah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan
penyertaan Tuhan kepada kita maka pada hari ini kita dapat melaksanakan Sidang Paripurna
yang ke12 yang kita laksanakan pada kesempatan yang berbahagia ini. Selanjutnya pada
kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami atas nama Pimpinan Komite II menyampaikan
perkembangan pelaksanaan tugas Komite II secara singkat sesuai dengan ketentuan pasal 48
ayat 1, 2 dan 14 peraturan DPD RI nomor 1 DPD RI/I/2009-2010 sebagaimana dituangkan
keputusan DPD RI nomor 5 DPD RI nomor 4/2009-2010 tentang peraturan tata tertib Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dimana Komite II memiliki tugas dan wewenang
dalam mengajukan Undang-Undang, melakukan pembahasan bersama DPR atau Pemerintah,
dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang yang berkaitan dengan
pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi lainnya.
Yang pertama, penyusunan Rancangan Undang-Undang usul inisiatif. Perkembangan
pelaksanaan tugas yang dilaporkan Komite II kepada Sidang Paripurna ke-12 hari ini hanya
menyampaikan tugas Komite II yang telah dilaksanakan pada masa sidang empat yaitu
adapun tugas Komite II dalam menyusun Rancangan Undang-Undang inisiatif pada masa
sidang empat ini antara lain yang pertama yaitu rancangan undang-undang tentang perubahan
atas Undang-Undang nomor 20 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Sedangkan yang
kedua, yaitu Rancangan Undang-Undang tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan.
Yang kedua, penyusunan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang. sedangkan
untuk pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang adalah, yang pertama, pengawasan
atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana
telah diubah dalam Undang-Undang tahun 45 tahun 2009. Yang kedua, pengawasan atas
pelaksanaan Undang-Undang nomor 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian
pangan yang berkelanjutan. Yang ketiga, yaitu pengawasan atas pelaksanaan Undang-
Undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Perlu kami sampaikan bahwa
Komite II telah menyelesaikan pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang nomor 31
tahun 2004 tentang perkembangan telah diubah dengan Undang-Undang nomor 5 tahun
2009. Hasil pengawasan tersebut telah kami sampaikan dalam laporan Komite II yang telah
dibagikan kepada seluruh anggota yang hadir pada saat ini. Untuk itu Komite II meminta
pada Sidang Paripurna Yang Mulia ini kiranya dapat mengesyahkan pengawasan dan
pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2004 tentang perikanan sebegaimana telah
diubah dengan Undang-Undang nomor 45 tahun 2009.
Sedangkan hal-hal yang lain yang dapat kami sampaikan yaitu seiring dengan
penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
19
kami Komite II juga telah menyempurnakan Rancangan Undang-Undang tentang kelautan,
dimana Rancangan Undang-Undang tentang kelautan juga mengamanatkan secara khusus
tentang pemberitahuan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan dan
pemberdayaan nelayan yang akan mengatur kemudahan permodalan untuk nelayan itu
sendiri. Selanjutnya untuk memberikan perhatian kepada nelayan serta dalam rangka mencari
masukan yang komprehensif terhadap Rancangan Undang-Undang perlindungan dan
pemberdayaan nelayan maka Komite II mengaskan pertemuan nelayan seluruh Indonesia
sebagai bentuk aspirasi DPD erhadap profesi nelayan di Indonesia guna mencari solusi
terhadap permasalahan nelayan. Demikian laporan secara singkat kami sampaikan dari
Komite II, semoga pada Sidang Paripurna ke-12 ini laporan ini dapat disyahkan oleh hadirin
Paripurna yang berbahagia ini. Terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Shaloom.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik Bapak-Ibu sekalian tadi baru saja kita mendengarkan laporan perkembangan
daripada Komite II yang telah disampaikan oleh saudara Matheus Pasimanjeku tadi untuk itu
konfliknya tentu sudah disampaiakan tentu tidak mungkin dia bacakan semua, silahkan nanti
yang belum dapat disampaikan. Tapi pada kesempatan ini kita ingin mendapatkan
persetujuan sebagai hasil kita bersama yaitu sebagai tugas khusus kita adalah melakukan
pengawasan terhadap Undang-Undang. Untuk itu dapatkan kita menyetujui pengawasan
DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 sebagaimana yang telah
diubah oleh Undang-Undang 45 tahun 2009 tentang perikanan, setuju?
Baik selanjutnya kami persilahkan Pimpinan Komite III. Ya ini yang terakhir, ya
mohon waktunya sudah 12:30, silahkan.
PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA M.Si (JAMBI)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Yang kami hormati ketua DPD RI, yang kami hormati juga Ibu Wakil Ketua DPD RI,
yang kami hormati Bapak Sekretaris Jenderal DPD RI beserta jajaran, yang kami hormati
Bapak-Ibu anggota DPD RI, kemudian Yang Mulia tamu-tamu kami yang hadir pada siang
hari ini. Para Kepala Daerah yang terdiri dari para Gubernur, Wakil Gubernur, ketua DPRD,
para Bupati, Wakil Bupati, para Walikota. Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat yang tidak ternilai kepada kita semua. Bapak-
Ibu yang saya hormati pada Sidang paripurna yang mulia ini sebelum saya membacakan
kesimpulan rapat-rapat atau kinerja Komite III izinkan saya Pimpinan memberikan hadiah
kepada Pimpinan Komite I yang sudah membuat senang hati para teman-teman Bapak-Ibu
Pimpinan Kepala Daerah pada siang hari ini. Mari kita ucapkan selamat ulang tahun kepada
Bapak Alirman Sori, beliau ulang tahun hari ini. Semoga panjang umur dan tetap berkarya
untuk bangsa dan Negara. Amin. Bapak-Ibu yang saya hormati pada Sidang Paripurna yang
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
20
mulia ini perkenankan kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas
Komite III DPD RI yang tugas dan kewajibannya pada bidang pendidikan, agama, kesehatan,
kesejahteraan social, kebudayaan pariwisata, pemuda olahraga dan pemberdayaan perempuan
serta perlindungan anak dan ketenagakerjaan. Pada masa sidang keempat ini Komite III DPD
RI sudah menyelesaikan 4 agenda penting. Pertama penyusunan RUU tentang perlindungan
dan pemanfaatan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional. Yang kedua,
penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang praktik kefarmasian. Yang ketiga,
pertimbangan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pengelolaan keuangan haji. Dan
yang keempat pengawasan Undang-Undang tentang cagar budaya, Undang-Undang BPJS,
dan Undang-Undang tentang perlindungan dan penempatan TKI. Kedudukan RUU tentang
perlindungan dan pemanfaatan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional
mendapat dukungan dari berbagai pihak baik dari masyarakat, pelaku ekspresi budaya,
Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat termasuk Dirjen HAKI, Kementrian Kukum dan
HAM. Kemudian tentang rancangan Undang-Undang tentang praktik kefarmasian masih ada
tarik menarik antara kalangan dokter dengan kalangan apoteker yang sangat mendukung
Rancangan Undang-Undang ini.
Selanjutnya berkaitan dengan pertimbangan terhadap Rancangan Undang-Undang
tentang pengelolaan keuangan haji RUU ini dimaksudkan untuk memberikan payung hukum
yang lebih mendasar dan kuat dalam pengelolaan keuangan haji yang besarnya saat ini
mencapai 67 trilyun. Termasuk didalamnya memberikan landasan terhadap barang-barang
yang diperoleh bukan dari APBN tetapi dari penggunaan keuangan haji dari masyarakat.
RUU ini memandang perlu membentuk badan khusus yang bersifat mandiri tetapi bukan
berbentuk BUMN atau BUMD melainkan disebut sebagai Badan Pengelola Keuangan Haji
atau BPKH. Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia berdasarkan penjelasan terkait materi
pertimbangan yang telah kami sampaikan tadi DPD RI perlu mendukung pembahasan RUU
tentang pengelolaan keuangan haji. Dengan harapan keberadaan Undang-Undang itu
nantinya benar-benar dapat meningkatkan kualitas kewajiban negara dalam rangka
memenuhi hak-hak warga negara khususnya berkaitan dengan pelayanan ibadah haji. Selain
itu KAMI juga TENTUNYA mengharapkan agar setiap penyelenggaraan program kegiatan
pelayanan ibadah senantiasa mengedepankan transparansi dan akuntabel sebagaimana
harapan masyarakat. besarkan laporan yang telah kami bacakan diatas melalui Sidang
Paripurna Yang Mulia Komite III DPD RI mengusulkan kepada Pimpinan dan seluruh
anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhirmat untuk mengesyahkan
pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pengelolaan dana haji
sebagai keputusan DPD RI untuk dapat disyahkan menjadi keputusan DPD RI. Akhirnya
perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan beserta
seluruh anggota DPD RI dan semua pihak yang telah banyak membantu terutama Sekretariat
Jenderal DPD RI dan jajarannya yang telah banyak menyokong kegiatan ini serta kalangan
media yang telah meliput kegiatan-kegiatan Komite III. Semoga segala upaya kita mendapat
balasan yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Demikian Bapak-Ibu, terima kasih atas
perhatuannya, mohon maaf hal-hal yang kurang berkenan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik terima kasih saya sampaikan kepada pimpinan Komite III yang telah
menyampaikan progress report dari Komite III. Dan pada kesempatan ini kita dimintakan
persetujuannya untuk dapat menyepakati sebagai sebuah keputusan DPD yaitu konstitusional
kita dalam bidang agama yaitu memberikan pertimbangan dimana kita pada kesempatan ini
untuk menyetujui pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
21
pengelolaan keuangan haji dengan berbagai banyak hal yang tadi tentu tidak bisa diuraikan
ya, ada di saya dan juga ada di teman-teman. Untuk itu dapatkah kita mensepakati
pertimbangan yang telah disampaiakan oleh Ketua Komite III tadi terhadap RUU tentang
pengeloaan keuangan haji, setuju? Baik.
Baik terima kasih, tepuk tangan untuk kita semua. Terima kasih saudara-saudara
sekalian. Untuk catatan sebelum menutup ini saya ingin menyampaikan beberapa hal isu
yang terkini untuk bisa kita meresponnya dalam masa tugas-tugas kita di masa mendatang
terutama pada masa sidang ini. Sidang Dewan Yang Mulia saya mohon perhatian kita
bersama pada kesempatan ini izinkan pula saya untuk mengajak kita semua untuk dapat
memperhatikan, mencatat dan selanjutnya menelaah lebih lanjut beberapa hal untuk
selanjutnya ini kita tidaklanjuti sesuai dengan tugas konstitusional DPD sebagai wakil
daerah. Kondisi politik di Indonesia saat ini yang menjadi bahan pertimangan dan topik yang
sangat hangat dibahas diberbagai ruang publik dimana pelaksanaan pemilu legislatif yang
telah berjalan yang sebentar lagi kita akan juga menghadapi pemilu Presiden dan Wakil
Presiden di bulan Juli mendatang tentu telah menyita perhatian kita semua. Tentunya kita
harapkan pelaksanaan pemilu legislatif dapat melahirkan wakil-wakil yang berkualitas
walaupun tadi dengan berbagai catatan yang telah kita sampaikan khususnya nanti untuk
Komite I untuk dapat kita mengevaluasi bagaimana perkembangan pemilihan legislatif. Dan
tentu harapan kita dari kita semua dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
pada 9 Juli. Kita harapkan kita dapat merespon bagaimana kita dapat meningkatkan ekspetasi
masyarakat untuk dapat Pemilu Presiden ini bisa berlangsung dengan baik, dengan aman dan
damai dan partisipasi politik yang lebih baik lagi sehingga rapat kita dalam membawa
perubahan bangsa kearah yang lebih baik tentu akan tercapai. Sebagai sebuah proses
demokrasi yang menghasilkan para Wakil Rakyat dan Daerah serta Presiden dan Wakil
Presiden untuk kedepan tentu pelaksanaan pemilu ini harus dapat kita jalankan dengan
semangat yang lebih baik lagi. Namun sebagaimana pantauan DPD yang telah kami
sampaikan di Sidang Paripurna yang lalu, dimana pelaksanaa pemilu legislatif 2014 yang
berlangsung relatif aman dan lancar walaupun disana sini masih diwarnai dengan berbagai
pelanggaran baik waktu sebelum pemungutan suara dan khususnya pada pelaksanaan
terjadinya pemungutan suara tersebut. Bahkan sampai juga saat di kompetisi perhitungan
suara sehingga menimbulakan banyak sengketa yang harus diselesaikan dengan Mahkamah
Komstitusi.
Dibeberapa daerah kecurangan juga terjadi sehingga mengakibatkan pelaksanaan
pemilu dibeberapa daerah diulang kembali. Tentu ini akan terjadi karena minimnya
sosialisasi dalam pelaksanaan pemilu yang menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat
relatif rendah. Untuk itu kita harapkan kerja keras daripada KPU baik ada yang ada di Pusat
maupun di Daerah sebagai penyelenggara lembaga pemilu untuk dapat menemukan sistem
yang lebih baik lagi sehingga bisa mencegah kejadian dimasa mendatang tidak terulang
kembali, khususnya pada pelaksanaan pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli
mendatang. Dan pada kesempatan ini juga kami meminta kepada seluruh anggota Dewan
untuk berperan aktif dalam melakukan pengawasan daripada pelaksanaan pemilu Presiden
dan Wakil Presiden pada bulan Juli mendatang. Masyarakat perlu terus kita edukasi agar
dapat menggunakan hak suaranya secara cerdas sehingga pemilu juga dapat menjadi awal
dalam perbaikan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Masih terkait denga agenda
pelaksanaan pemilu legislatif, pada tanggal 9 Mei kemarin KPU juga telah mengumumkan
hasil rekapitulasi suara. Dari hasil rekapitulasi tersebut diketahui bahwa suara syah pada
KETOK 2X
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
22
pelaksanaan pemilu mencapai 75% dari total masyarakat yang memiliki hak pilih. Hal ini
perlu kita apresiasi sebagai bentuk keberhasilan KPU dalam menyelenggarakan pemilu yang
demokratis. Dan kita berharap keberhasilan KPU dalam penyelenggaraan pemilu ini dapat
terus ditingkatkan pada pelaksanaan pemilu pemilihan Presiden pada masa mendatang. Kita
harapkan juga KPU untuk terus meningkatkan kinerjanya terutama ditingkat teknis, ditingkat
daerah, dan juga beberapa hal yang masih banyaknya terjadi penyelewengan dan menggangu
daripada pelaksanaan pemilu yang bersih, yang aman dan damai ini. Dan untuk itu kita
harapkan Anggota Dewan untuk dapat ikut terlibat sebagai fungsi pengawas dalam
penyelenggaraan Negara ini.
Sidang Dewan yang mulia ditengah semaraknya pelaksanaan pesta demokrasi,
kerentangan sektor ekonomi terhadap isu yang muncul dari pelaksanaan pemilu menjadi
perhatian bersama. Adanya keputusan Pemerintah untuk menaikan tarif listrik pada bulan
Mei harus kita sikapi dan kita siapkan antisipasi sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi khususnya industri nasional. Pemerintah juga perlu menyiapkan kompensasi serta
ketersediaan pasokan listrik khususnya kepada pelaku industri padat karya, sehingga
kenaikan tariff listrik industri tidak menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja
secara besar-besaran dan terganggunya proses produksi. Hal tersebut juga berhubungan
dengan tuntutan para buruh dalam peringatan hari buruh pada tanggal 1 Mei yang lalu.
Kenaikan tarif dasar listrik oleh Pemerintah yang memunculkan kekhawatiran terancamnya
kesejahteraan dan nasib para buruh. Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia meminta kepada Pemerintah untuk dapat
memperhitungkan dampak luas terhadap kebijakan untuk menaikan tarif listrik tersebut.
Disamping mengancam kesejahteraan para buruh, kebijakan untuk menaikan tarif dasar listik
juga dapat memancaing reaksi yang akan berlebih dan dapat berdampak terhadap instabilitas
keamanan dan tentu juga mempengaruhi ekonomi secara nasional. Kedepan juga DPD
meminta agar Pemerintah dapat lebih sekali lagi untuk memperhatikan perkembangan
daripada industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan juga
bagaimana menyelesaikan tuntutan peningkatan kesejahteraan para buruh yang dapat disusun
melalui kebijakan yang pro-rakyat, bukan saja kepada kebijakan yang lebih mendukung
kepada upaya praktek kapitalisme.
Pada tahun 2014 ini DPD juga meminta agar Pemerintah dapat menjaga pasokan
barang dan kebutuhan pokok masyarakat. Dimana kondisi cuaca yang tidak stabil sampai
awal Mei ini sedikit banyak akan mengganggu musim tanam bagi masyarakat. Untuk itu
kami DPD mengharapkan kepada Pemerintah dalam strategi pemenuhan stok kebutuhan
masyarakat Pemerintah harus tetap mengedepankan hasil pertanian petani lokal. Supaya
Pemerintah tidak terus menerus melakukan import terhadap berbagai produk, terlebih-lebih
mendorong meningkatkan petani lokal untuk mendukung kemampuan daya tahan daripada
komoditas pertanian kita. Dan juga Pemerintah harus mampu menjadi operator dalam
memanfaatkan hasil produksi dalam negeri dalam rangka untuk menjaga daya saing produk
pertanian didalam negeri terutama dimasa-masa mendatang yang kita menghadapi yang
disebut dengan pasar ekonomi Asia Tenggara.
Sidang Dewan yang mulia dalam semangat memperingati hari Pendidikan Nasional
pada tanggal 2 Mei kemarin. Kita perlu mengevaluasi pelaksanaan Ujian Nasional yang telah
berlangsung pada bulan April dan Mei 2014. Lemahnya penyiapan hal-hal teknis dan
kurangnya pengawasan dalam penyiapan subtansi soal yang diujikan ini perlu menjadi
refleksi pembenahan penyelenggaraan Unjian Nasional oleh Pemerintah. Penyelenggaraan
UN sebagai media evaluasi bagi peserta didik seharusnya tidak hanya menjadi evaluasi
pengajaran konektif semata namun juga menjadi ujian dalam keberhasilan meberikan
karekter budi pekerti serta sikap mental para peserta didik. Selain itu Ujian Nasional juga
perlu menjadi ajang bagi Pemerintah dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
23
pengajaran dan pendidikan yang dilakukan di sekolah. Pemerintah perlu mengambil langkah
tegas bila menemukan sekolah yang gagal dalam menyelenggarakan pendidikan yang
standar. Disamping itu akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan kasus pelecehan terhadap anak
dibawah umur yang terjadi dilingkungan sekolah bertaraf internasionalpun sehingga ini tentu
mencoreng dunia pendidikan di Tanah Air. Selain menimbulkan luka fisik pelecehan tersebut
dapat menimbulkan luka psikologi yang memberikan efek traumatik dan dapat
membahayakan perkembangan fisik dan mental para generasi muda. Munculnya kasus
kekerasan dalam pelecehan yang dilakukan oleh oknum pelajar juga perlu mendapatkan
tindakan tegas dari Pemerintah. Dewan Perwakilan Daerah meminta kepda Pemerintah dalam
penyelesaian kasus tersebut harus disertai dengan perbaikan sistim kontrol kepada pihak
sekolah. Pemerintah perlu mengevaluasi kelayakan sekolah, baik sekolah negeri maupun
swasta dalam melakukan penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan. Lemahnya filter dan
kemampuan pendidikan dalam menanggulangi pengaruh negatif budaya asing menyebabkan
lembaga pendidikan tidak lagi menjadi tempat untuk membentuk para generasi yang cerdas
dan santun serta bermoral. Inilah menurut saya beberapa hal yang perlu menjadi catatan kita
dalam perkembangan apa yang terjadi ditengah masyarakat sekarang. Selain itu juga kita
melihat masih maraknya kekerasan dan perpeloncoan dilingkunga pendidikan juga
merupakan tambahan cattan bagi dunia pendidikan kita. Kembalinya jatuhnya korban jiwa
dilingkungan sekolah kedinasan yang baru-baru ini terjadi menunjukan lemahnya kontrol
pihak sekolah dalam mengawasi apra peserta didik. Untuk itu Dewan Perwakilan Daerah
meminta agar Pemerintah dapat kembali melakukan perbaikan sistim di lembaga pendidikan
khususnya di kedinasan. Kita berharap dari sekolah-sekolah kedinasan tersebut dapat
melahirkan calon-calon birokrat yang handal sebgai pioneer dalam perbaikan wajah birokrasi
Indonesia dimasa mendatang. Hal tersebut tentunya perlu upaya semua pihak sehingga kasus-
kasus perpeloncoan dan kekerasan ini tidak lagi terjadi di dunia pendidikan Indonesia.
Saudara-saudara sekalian inilah beberapa catatan tentu disesuaikan dengan Komite
masing-masing untuk bisa kita tindaklanjuti perkembangan isu yang sedang hangat yang ada
dimasyarakat kita. Sidang Dewan Yang Mulia dalam satu mingu terakhir kita juga
mencermati berbagai penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan dibeberapa daerah
di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh Middle East Respiratory Syndrome Corona
Virus atau yang kita kenal MERS-CoV diduga masuk ke Indonesia melalui ja’maah umrah
yang terinfeksi virus tersebut di Tanah Suci Mekah. Karenanya kami meminta kepada
seluruh anggota DPD RI untuk melakukan koordinasi khususnya tentu di Komite III untuk
melihat bagaimana penyelenggaraan ibadah haji dan um’rah di daerah untuk mepersiapkan
penanganan sehingga virus tersebut tidak semakin meluas. Dan tentu DPD RI juga berharap
Pemerintah dapat lebih siap dalam menghadapi penyebaran daripada berkembangnya virus
MERS-CoV tersebut. Mengingat Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menghadapi
penyebaran virus seperti flu-burung.perlu kami sampaikan pula dalam Sidang Paripurna ini
berdasarkan kesepakatan Pleno PANMUS kemarin disepakati bahwa istilah penyebutan DPD
RI dalam bahasa inggris adalah National Constitutional for Regional Representative yang
mana istilah selama ini adalah House of Regional Representative dan ini menurut saya tentu
menjadi catatan buat teman-teman yang ada di Badan Kehormatan untuk dapat lebih
mempelajari kembali penterjemahan nama daripada Dewan Perwakilan Daerah Indonesia,
karena ada namantya yang disebut juga Constitutional for Regional Representative ada juga
House of Regional Representative atau bisa disebut juga dengan The Senate Of The Republic
Indonesia. Untuk itu menurut saya karena PANSUSnya tatib masih berjalan mohon dengan
melibatkan nanti daripada perwakilan-perwakilan Negara sahabat, kedutaan, baik dari
Amerika, Jepang, Malaysia, Filipina untuk bisa kita menyamakan penamaan daripada
Lembaga DPD dalam bahasa inggris sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi partner
atau mitra kerja kita yang ada diluar negeri. Demikianlah saudara-saudara sekalian kita telah
SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014
24
melalui seluruh agenda persidangan hari ini, dan kami juga mengucapkan terima kasih sekali
lagi. Mohon saudara-saudara untuk dapat menggunakan waktu yang sangat terbartas ini
dengan efektif dan juga kepada seluruh hadir yang hadir dari seluruh Tanah Air, terima kasih
atas kesediaannya untuk datang, untuk mengikuti Sidang yang terhormat ini dengan tertib.
Mudah-mudahan bisa disampaikan ke kampong halaman kita, beginilah mekanisme proses
yang dilaksanakan oleh wakil-wakil daerah kita yang ada di nasional ini. Sebelum menutup
Sidang Paripurna kali ini, kami juga ingin mengingatkan bahwa Sidang Paripurna yang ke-13
masa sidang ke-4 akan berlangsung pada tanggal 10 Juli 2014. Jadi mohon tanggal 10 Juli
diagendakan buat kita semua Sidang Paripurna dengan agenda laporan pelaksanaan tugas
Alat Kelengkapan dan juga pengesyahan berbagai keputusan DPD RI yang sangat penting
ini. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah Sidang Paripurna ke-12 ini kami tutup.
Dengan mengucapkan.
Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
SIDANG DITUTUP PUKUL 12.52 WIB
KETOK 3X