Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45...

25
Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-12 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 14 Mei 2014 3. Waktu : 10:45 WIB 12:52 4. Tempat : Nusantara IV 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat 1. H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang II. JALANNYA RAPAT :

Transcript of Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45...

Page 1: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

Nomor : DPD.220/SP/12/2013

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

SIDANG PARIPURNA KE-12

MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 – 2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Rabu

2. Tanggal : 14 Mei 2014

3. Waktu : 10:45 WIB – 12:52

4. Tempat : Nusantara IV

5. Pimpinan Rapat :

Pimpinan Rapat

1. H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (Ketua DPD RI)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara :

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

II. JALANNYA RAPAT :

Page 2: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

1

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik para anggota Dewan yang saya muliakan. Karena kita akan segera memulai Rapat

Paripurna mohon untuk mengambil tempat duduk yang telah disediakan. Yang terhormat

seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik. Baiklah Bapak-Ibu sekalian karena

waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat

yang dikirimkan oleh Sekretariat Jenderal pada hari ini kita akan melakukan Sidang

Paripurna yang ke-12 dengan agenda 2. Pertama laporan pelaksanaan tugas Alat

Kelengkapan DPD dan yang kedua pengesahan keputusan DPD RI. Menunggu teman-teman

yang barangkali masih dalam perjalanan sehingga saya akan memulai saja acara yang bisa

kita mulai tetapi nanti untuk laporan yang pengambilan keputusan tentu saya harus

menyesuaikan dengan tatib yang mengatur. Tetapi izinkan saya atas nama kita semua untuk

memulai saja sehingga saya akan memulai nanti pembukaan kemudian kepada Alat

Kelengkapan yang bisa kita lakukan tanpa pengambilan keputusan. Mudah-mudahan apa

yang saya sampaikan ini sebagai pengantar untuk bisa kita memulai acara ini. Bisa kita

sepakati ya teman-teman sekalian?.Baik.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om Swastiastu

Sebelum kita memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah ini marilah kita

sejenak bersama-sama untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para

Anggota Dewan Yang Mulia dan seluruh hadirin yang hadir didalam ruangan ini marilah kita

berdiri untuk bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan kita. Untuk itu kami himbau dan

kami persilahkan untuk berdiri.

PEMBICARA : PADUAN SUARA

Hiduplah Indonesia raya…

Indonesia tanah airku.

Tanah tumpah darahku.

Disanalah aku berdiri.

Jadi pandu ibuku.

Indonesia kebangsaanku.

Bangsa dan Tanah Airku.

Marilah kita berseru.

Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku

Hiduplah negriku.

Bangsaku Rakyatku semuanya.

Bangunlah jiwanya.

Bangunlah badannya.

Untuk Indonesia Raya.

RAPAT DIBUKA PUKUL 10.45 WIB

Page 3: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

2

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Tanahku negriku yang kucinta.

Indonesia Raya.

Merdeka Merdeka.

Hiduplah Indonesia Raya.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Hadirin saya persilahkan untuk duduk kembali. Sidang Dewan Yang Mulia, para

hadirin yang berbahagia sebelum kita memasuki agenda Sidang Paripurna perlu kami

sampaikan terlebih dahulu bahwa dalam ruang Sidang Paripurna kali ini hadir para Pejabat

Pemerintah Daerah dan DPRD serta panitia pemekaran dari berbagai Provinsi seperti Papua,

Maluku Utara, Papua Barat, Gorontalo dan lain sebagainya untuk dapat menyaksikan

pengambilan keputusan pandangan dan pendapat DPD RI terhadap RUU tentang

pembentukan Daerah Otonomi Baru tersebut. Berdasarkan catatan daftar hadir yang

disampaikan oleh Sekretariat Jenderal sampai saat ini baru hadir dari 132 kita baru 43 orang

yang telah menandatangi hadir. Barangkali ada beberapa anggota yang masih berjalan. Ya

tentu dengan jumlah yang masih belum mencapai kuorum, karena memang ada berbagai

keterangan, ada yang tugas 9 orang, ada yang izin 12 orang, kemudian ada yang sakit 2

orang. Tapi karena ini ada keputusan yang strategis kita ambil tentu kita tetap akan mengacu

kepada tatib yang mengatur kita di Pasal 189 apabila Paripurna ini tidak memenuhi kuorum

tentu kita akan melakukan skorsing sebanyak dua kali. Untuk ini saya ingin menanyakan

kepada Anggota Sidang untuk berapa lama, kemudian yang kedua saya minta

kesepakatannya juga barangkali untuk menghemat waktu untuk agenda yang tidak

memerlukan pengambilan keputusan seperti laporan dari Komite IV tentu bisa kita akan

mulai. Untuk itu para Anggota Sidang Yang Mulia apakah pertama dua kali skors ini kalau

kita boleh ngambil waktu untuk menghemat 5 menit-5 menit apakah disepakati?. Yang kedua

kalau itu disepakati kedua kita akan tetap jalankan Sidang ini untuk kita memulai kepada

acara Komite IV yang tidak memerlukan keputusan. Saya buka skors. Persilahkan.

Baik, kalau gitu bisa kita syahkan semua? Baik

Terima kasih Bapak-Ibu sekalian. Sidang Dewan yang Mulia sebagaimana yang telah

saya jelaskan tadi 2 agenda kita pada pagi ini yaitu laporan perkembangan pelaksanaan tugas

masing-masing Alat Kelengkapan dan kemudian Pengesyahan Keputusan DPD RI. Pada hari

ini yang bisa tercatat sama saya hadir Saudara Gubernur Maluku Utara yaitu Bapak H. Abdul

Gani Kasuba silahkan berdiri, hadir ya? Selamat, disini ada perwakilan Provinsinya mana

Maluku, ada ya Pak Stevi. Kemudian juga ada yang mewakili Wakil Gubernur Sulawesi

Utara Bapak Drs. Djauhari Kansil, mana Senator Sulawesi Utara? Full kumplit pada pagi ini,

dan lain-lain teman-teman yang ada di belakang kita. Terima kasih atas kehadiran yang jauh-

KETOK 1X

Page 4: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

3

jauh untuk mendengarkan keputusan Dewan dalam rangka melaksanakan tugas

konstitusional bersama. Baik saudara-saudara sekalian kita lanjutkan untuk penyampaian

laporan bagaimana tadi yang saya jelaskan diawal karena memang disini Komite I yang

paling banyak, justru Komite I ini lah yang membuat Sidang Paripurna ini kita tunda pada

hari ini, ini memang hari yang agak sulit karena memang banyak tugas-tugas konstitusional

yang harus diselesaikan mengingat masa Sidang yang kita ini sangat terbatas bulan Juli dan

kemudian kita disibukan dengan kegiatan-kegiatan yang lain sehingga extra kerja keras

daripada teman-teman Komite I kami hargai, tepuk tangan buat Komite I. Tetapi kita

bersabar sebentar karena memang kita harus melewati proses konstitusional, proses

konstitusional juga harus dilakukan dengan mekanisme yang juga mengikuti yang

konstitusional juga sesuai dengan tatib yang kita sepakati. Untuk itu kami persilahkan kepada

Pimpinan Komite IV untuk bisa menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya. Kepada

Pimpinan atau yang mewakili kami persilahkan

PEMBICARA : LITHA BRENT S.E. (WAKIL KETUA KOMITE IV)

Asalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Om Swastiastu.

Bapak Ketua DPD RI yang saya hormati beserta Ibu Wakil DPD RI yang saya hormati,

Bapak Gubernur Maluku Utara yang saya hormati bersama para Bupati yang hadir bersama-

sama kita pada Sidang Paripurna DPD RI pada siang ini. Yang terhormat seluruh anggota

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sahabat-sahabat dari Daerah yang hadir pada

Sidang Paripurna pada siang ini. Hadirin yang berbahagia beserta seluruh Sekjen dan staf

DPD RI yang saya hormati. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita sekalian sehingga bisa menghadiri Sidang Paripurna

ke-12 Dewan Perwakilan Daerah pada hari ini. Atas nama pimpinan dan segenap anggota

Komite IV Dewan Perwakilan Daerah kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang

telah diberikan kepada kami. Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat ini perkenankanlah

kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite IV sebagai berikut.

Dalam Sidang Paripurna yang terhormat ini, kami menyampaikan beberapa hal :

Tindak lanjut Asmasda;

Pertimbangan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal atas dana

transfer daerah dalam RUU APBN Tahun 2015;

Tindak lanjut Hapsem II BPK tahun 2013;

Pertimbangan RUU APBN Tahun 2014;

Pertimbangan RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN Tahun 2013;

Pertimbangan RUU APBN tahun 2015;

Pertimbangan pemilihan anggota BPK;

Usul inisiatif Rancangan Undang-Undang :

Penyusunan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan APBD;

Pengelolaan kekayaan Negara;

Perubahan atas Undang-Undang nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksaan

Keuangan.

Ibu Bapak sekalian yang saya hormati terhadap usul inisiatif RUU tentang penyusunan

pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN dan APBD Komite IV telah dapat menuntaskan

pembahasan pada Tanggal 6 Mei 2014 dan selanjutnya akan disampaikan kepada PPUU

untuk dilakukan harmonisasi, pemantapan dan pembulatan konsepsi oleh PPUU bersama

dengan Komite IV. Sedangkan untuk pembahasan pengolahan keuangan Negara, Komite IV

baru saja melaksanakan Focus Group Discussion di daerah Aceh, daerah Yogyakarta, daerah

Page 5: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

4

Sulawesi Selatan pada tanggal 13 kemarin. FGD tersebut menyangkut tema politik subsidi

dalam APBN yang hasilnya sekaligus akan menjadi masukan dalam penyusunan

pertimbangan RUU APBN tahun 2015. FGD ini dilatarbelakangi Asmasda dari hasil

pemeriksaan BPK mengenai kebijakan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran. Beberapa

pandangan yang muncul dalam FGD ini antara lain :

Subsidi yang selama ini berjalan menjadi variabel yang memberatkan APBN dan

cenderung tidak tepat sasaran. Subsidi selama mengindifikasikan lebih banyak dinikmati oleh

kelas menengah keatas bukan kepada orang miskin. Sejauh ini juga diketahui bahwa pola

distribusi subsidi tidak berubah dan ditenggarai menjadi komoditas politik. Dampak subsidi

sejauh ini dilihat dari spresfektif MDGS belum memiliki dampak yang signifikan;

Bantuan Langsung Tunai merupakan bantuan yang langsung diberikan kepada

masyarakat masih ditemui kesalahan dalam distribusi yang tidak tepat sasaran. Hal ini lebih

disebabkan karena perbedaan data antara institusi, perbedaan indikator yang berbeda antara

institusi dan perbedaan persepsi tentang orang miskin itu sendiri. Lebih jauh dari hal tersebut

bahwa BLT yang sifatnya hanya sementara maka tidak dapat memberi manfaat lebih bagi

masyarakat karena kebanyak bantuan semacam ini tidak dapat mengimbangi kebutuhan

masyarakat secara keseluruhan.

Subsidi berpotensi untuk dicabut hal ini dilihat dari tingkat efisiensi subsidi itu sendiri.

Namun subsidi tetap harus dipertahankan untuk sektor-sektor publik seperti sektor angkutan

umum, darat ataupun laut. Khusus terhadap Organda diperlukan skema khusus untuk subsidi

BBM yakni untuk angkutan umum karena berkaitan dengan tariff. Selain itu diperlukan juga

subsidi yang tidak langsung misalnya untuk perbaikan infrastruktur jalan, jembatan dan

pelabuhan.

Realokasi subsidi dapat dilakukan dengan asumsi bahwa subsidi tersebut dialokasikan

untuk pengembangan infrastruktur daerah. Bahwa subsidi energi di APBN mencapai 336

trilyun sementara anggota MP3I hanya mencapai 300 trilyun. Hal ini dapat menjadi satu

solusi mengalihkan subsidi BBM secara bertahap kepada infrastruktur.

Subsidi direkomendasikan dialihkan langsung kepada masyarakat khusus di pedesaan

dengan mempertimbangkan indeks infrastruktur daerah. Dalam hal ini semakin buruk kondisi

infrastruktur daerah maka pola alokasi DAU, DAK, DBH diharapkan menjadi semakin besar

sehingga ketimpangan infrastruktur dan pembangunan ekonomi di daerah menjadi lebih baik

dan merata. Selain itu indeks infrastruktur daerah itu perlu memasukkan unsur kemaritinan

didalam pengelolaan DAU dan DAK.

Hasil dari FGD tersebut akan dikembangkan lebih jauh oleh Komite IV dalam

pembahasan RAPBN tahun anggaran 2015. Pimpinan dan anggota hadirin Sidang Paripurna

yang saya hormati demikianlah laporan pelaksanaan tugas Komite IV. Kami mengucapkan

selamat kepada kita semua yang telah melewati proses pemilu legislatif pada tahun 2014.

Apapun hasilnya bagi kita kami mengucapkan selamat bagi Bapak-Ibu yang melanjutkan

sebagai anggota parlemen dan kepada kita yang nantinya tidak lagi duduk di parlemen agar

tetap bersemangat melanjutkan karir kita untuk Bangasa, Negara dan yang lain.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

Selamat dari Komite IV DPD RI, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, kita ucapkan terinma kasih kepada Pimpinan Komite IV yang diwakili oleh Pak

Litha Brent yang telah menyampaikan progress report khususnya tugas konstitusional DPD

yaitu memberikan pertimbangan terhadap RAPBN dan mudah-mudahan berbagai pandangan

Page 6: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

5

tadi sangat menarik, kemudian ini coba melalui Pimpinan Komite IV dirilis ke media apa

hasil ini supaya ini menjadi disosialisasikan menjelang kita memasuki tahun anggaran yang

baru di bulan Agustus mendatang. Sehingga apa yang telah kita rekomendasikan ini sangat

baik dan menarik sekali dan mudah-mudahan apa yang telah dilakukan oleh Komite IV ini

bisa bermanfaat dan menjadi keputusan kita dan menjadi nanti bahan pertimbangan kita

untuk bersama-sama DPR dan Pemerintah untuk kita bahas. Baik saudara-saudara sekalian

kita telah mendengarkan laporan dari Komite IV sebagaimana tadi yang telah kita sepakati,

hari sampai sekarang setelah kita melaksanakan tugas ini yang hadir telah bertambah, terima

kasih bagi yang datang dan tadi juga telah sampaikan Pak Litha Brent buat kita semua tentu

tugas konstitusi ini kita harus laksanakan. Dan tentu karena masih belum memenuhi kuorum

baiklah sidang ini saya skors 5 menit tapi kita disini saja untuk memenuhi mekanisme sudah

57 orang, mudah-mudahan ini akan bertambah. Kalau tidak juga mungkin barangkali 2 kali 5

menit skorsing ini bisa membantu kita untuk membuat keputusan. Untuk itu saya skors 5

menit

Sesuai dengan yang kita sepakati saya sudah diingatkan Sekretariat Jenderal jadi

walaupun Ketua sama Wakil bicara dibelakang ada yang mengingatkan juga. Skors Sidang

saya cabut kembali.

Baik Bapak-Ibu sekalian setelah kita menskors Sidang 1x5menit kemudian dari

Sekretaria Jenderal kita belum dapat informasi ada tambahan. Kemudian skors kita lanjutkan

selama 5 menit yang terakhir. Untuk itu skors, tolong Sekretariat Jenderal diingatkan.

Baik saudara-saudara sekalian, saya mohon anggota dewan untuk kembali duduk. Saya

mohon untuk mengambil posisi tempat duduknya supaya kami dari meja Pimpinan bisa tahu.

Tadi saya bicara dengan Ibu Wakil Ketua ini ada yang kosong kasihan Maluku Utara,

padahal Pak Gubernurnya ada disini. Ooo ada yang nyasar ya, Stevi? Coba mohon jangan

ada nanti dilihat oleh media ada Provinsi yang kosong padahal orangnya ada. Mohon bagian

protokol untuk melihat teman-teman yang mungkin masih istirahat diluar untuk segera

masuk. Karena segera akan kita lanjutkan Sidang ini. Baik saudara-saudara sekalian skors

sidang kami cabut.

Saudara-saudara sekalian setelah kita melewati masa skorsing dua kali, dan sesuai

dengan tatib yang telah saya bacakan pasalnya. Untuk itu kita telah mengikuti mekanisme

yang telah kita sepakati bersama. Untuk itu saya dengan memulaikan acara ini dengan

mengucapkan Bismillahrirromanirrohim Sidang Pripurna ke-12 ini resmi kita buka dan

dinyatakan untuk umum dan hadir pada kesempatan ini 64 orang. Jadi sesungguhnya sudah

hampir mendekati kourum jadi bapak-ibu sekalian, para hadirin yang berbahagia. Memang

sesungguhnya tingkat kehadiran anggota DPD ini biasanya jauh tinggi sekali tapi kita tahu

sekarang ini adalah masa akhir tugas kami sampai Oktober ini. Dan hari ini juga berketepatan

KETOK 1X

KETOK 1X

KETOK 1X

KETOK 1X

Page 7: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

6

di KPU juga ada penetapan. Jadi makanya banyak teman-teman kami yang izin untuk bisa

menghadiri langsung acara tersebut dan itu memang penting sehingga mengakibatkan skors

Sidang dua kali kita lakukan supaya mekanisme dalam keputusan kita itu betul-betul tidak

ada cacatnya. Sehingga nanti apa yang kita hasilkan itu sesuai dengan harapan kita bersama.

Untuk itu saudara-saudara sekalian dengan tadi telah saya sampaikan Sidang ini kita buka

kembali.

Baiklah saudara-saudara sekalian tadi kita telah mendengarkan laporan pelaksanaan

tugas dari Komite IV yang membawahi bidang APBN yang tadi telah kita sampaikan ,supaya

mohon itu nanti dibuat releasenya disampaikan kepada public. Karena bagus sekali hasil

yang telah dilakukan sehingga bisa menjadi wacana yang kita bahas di masyarakat dan juga

tugas Komite IV nanti bersama Badan Anggaran bersama pemerintah untuk bisa kita

perjuangkan pandangan-pandangan tadi. Untuk itu selanjutnya kita persilakan kepada Komite

yang sangat banyak untuk kita ambil keputusan. Untuk itu kami persilahkan kepada

Pimpinan Komite I untuk menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugasnya yang

disini karena sangking banyaknya saya tidak menyebut. Disini ada yang hadir para Bupati,

Wakil Ketua DPRD dan para tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai Provinsi yang menunggu

keputusan kita dalam Daerah Otonomi Baru. Untuk itu mari kita berikan applouse buat yang

hadir pada kesempatan ini. Dan untuk itu kami persilahkan kepada Pimpinan Komite I

Saudara Alirmansori untuk bisa memulainya, kami perisalakan.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI SH., M.Hum (KETUA KOMITE I)

Laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite I Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia Masa Sidang IV Tahun Sidang 2013/2014 pada Sidang Paripurna Ke-12

DPD RI tanggal 14 Mei 2014.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi menjelang siang.

Om Swastiastu.

Shalom.

Yang sama-sama kita hormati Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia. Kemudian yang saya hormati para Anggota Dewan Perwakilan Daerah

Republik Indonesia, yang saya hormati Bapak Gubernur Maluku Utara beserta seluruh

jajarannya yang hadir dan juga ketua DPRD yang berasal dari Provinsi Maluku Utara. Yang

saya hormati Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara berserta seluruh para Bupati atau

Walikota yang turut hadir pada hari ini. Ketua DPRD, kemudian ketua dan anggota tim

pemekaran, kemudian yang saya hormati para Bupati yang berasal dari Papua Barat. Hadirin

sekalian yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang saya banggakan. Pertama kita

bersyukur alhamdulillah pada pagi menjelang siang ini Komite I DPD RI akan

menyampaikan laporan secara tertulis ada sebelas keputusan yang akan diambil dimasa

sidang sekarang. Pertama, kami sampaikan Rancangan Undang-Undang tentang Pengadilan

Agraria. Baru dua hari yang lalu Komite I dibagi 3, kelompok 3 tim melaksanakan uji shahih

ditiga perguruan tinggi. Pertama di UII Yogyakarta, kemudian di Lampung dan kemudian

juga di Ambon Pattimura. RUU Pengadilan Agraria ini sesuai dengan target akan

diselesaikan pada masa sidang atau menjelang berakhirnya masa jabatan keanggotaan

anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Kemudian yang kedua, Rancangan

Undang-Undang tentang pengelolaan terpadu wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang,

KETOK 1X

Page 8: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

7

Bekasi, dan Cianjur yang kita sebut dengan RUU JABODETABEKJUR. Undang-Undang ini

juga akan diselesaikan menjelang berakhirnya masa jabatan anggota Dewan Perwakilan

Daerah Republik Indonesia. Yang ketiga, pembahasan RUU bersama DPR, Pemerintah dan

DPD. Dalam waktu dekat ini bulan ini juga akan dilanjutkan pembahasan terhadap Undang-

Undang Pemerintah Daerah, kemudian Undang-Undang Pilkada dan Undang-Undang

tentang percepatan pembangunan daerah kepulauan. Dan yang keempat pandangan DPD RI

terhadap Rancangan Undang-Undang calon Daerah Otonomi Baru. Bapak dan ibu hadirin

kalian ada 65 calon Daerah Otonomi Baru yang sudah dikeluarkan Rancangan Undang-

Undangnya serta amanat Presiden bahkan jumlahnya terus bertambah sudah menjadi 87

calon Daerah Otonomi Baru. Dari 65 yang sudah memilih Ampres baru 30 calon Daerah

Otonomi Baru yang medapatkan rekomendasi pandangan dan pendapat terhadap Rancangan

Undang-Undang yang dimaksud. Pimpinan dan hadirin sekalian untuk memenuhi

sebagaimana yang sudah diatur didalam konstitusi dan Undang-Undang untuk pengesahan

calon Daerah Otonomi Bbaru menjadi Daerah Otonomi Baru yang definitif sebagaimana

keputusan Mahkamah Konstitusi pada Tanggal 27 Maret 2013 bahwa pembahasan Undang-

Undang yang terkait dengan Otonomi Daerah itu menjadi pembahasan bersama antara DPR,

DPD dan Pemerintah. Dengan demikian tidak satupun alasan yang bisa dikesampingkan

terutama masalah calon Daerah Otonomi Baru harus mendapat rekomendasi dan persetujuan

dari Dewan Perwakilan Daerah. Nah untuk memenuhi permintaan-permintaan dari Daerah

secara khusus Komite I secara marathon telah melaksanakan tugas konstitusionalnya,

langsung melakukan tinjauan fisik kewilayahan karena itu adalah salah satu persyaratan yang

tidak boleh ditinggalkan sebagaimana amanat Undang-Undang 32 2004 dan PP 78 tahun

2007. Tentunya hari ini dari 65 akan bertambah lagi sebelas calon Daerah Otonomi Baru

yang akan kita syahkan di paripurna yang terhormat ini. Izin, akan saya bacakan satu persatu

daerah mana yang akan dilakukan pemekaran itu.

Pertama adalah pembentukan Kabupaten Bagoga sebagai pemekaran dari Kabupaten

Tolikara Provinsi Papua. Dan yang kedua, pembentukan Kabupaten Gondumi Sisari sebagai

pemekaran dari Kabupaten Waropen Provinsi Papua. Dan yang ketiga pembentukan

Kabupaten Kepulauan Obi sebagai pemekaran dari Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi

Maluku Utara. Dan yang keempat, pembentukan Provinsi Papua Barat Daya sebagai

pemekaran dari Provinsi Papua Barat. Yang kelima, pembentukan Kabupaten Sukabumi

Utara sebagai pemekaran dari Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Dan yang keenam,

pembentukan Kabupaten Garut Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Garut Provinsi

Jawa Barat. Dan yang ketujuh, pembentukan Kota Langoan sebagai pemekaran dari

Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Delapan, pembentukan Provinsi Beloang

Mongondo Raya sebagai pemekaran dari Provinsi Sulawesi Utara. Yang kesembilan

pembentukan Kabupaten Gorontalo Barat sebagai pemekaran dari Kabupaten Gorontalo

Provinsi Gorontalo. Yang kesepuluh, sebagai pemekaran pembentukan Kota Tahuna dari

Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi Utara. Dan yang terakhir pembentukan

Kabupaten Kepulauan Talaud Selatan sebagai pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Talaud

Provinsi Sulawesi Utara.

Pimpinan dan hadirin yang saya hormati karena begitu banyaknya permintaan untuk

melakukan kunjungan fisik kewilayahan dan ditengah keterbatasan serta medan dan wilayah

yang akan ditempuh kami atas nama Pimpinan dan semua Anggota Komite I menyampaikan

apresiasi dan terima kasih serta penghargaan kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah

yang berasal dari masing masing Provinsi. Kami harus menyampaikan terima kasih dan

penghargaan itu kepada teman-teman Senator dari Propinsi Sulawesi Utara yang benar-benar

serius untuk mengawal dan menyampaikan agar Provinsi ini bisa diselesaikan dimasa sidang

ini. Begitu juga dengan Gorontalo, Papua dan Provinsi Jawa Barat, sengaja saya sebutkan

Provinsinya saja karena Kabuatennya banyak. Tentu semua ini tidak terlepas dari dukungan

Page 9: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

8

politik yang diberikan. Jadi ada persyaratan yang diatur secara internal di Dewan Perwakilan

Raerah Republik Indonesia. Alhamdulillah, semua Anggota DPD yang berasal dari setiap

Provinsi yang akan kita berikan putusan pada hari ini memberikan dukungan secara totalitas.

Tentu kepada Pak Gubernur, Pak Bupati, Ketua DPRD pantaslah kita menyampaikan terima

kasih kepada semua Anggota Senator dari masing-masing Provinsi yang diwakilinya.

Kemudian pada kesempatan yang berbahagia ini kami sebagai juru bicara dari Komite I

lewat meja Pimpinan kiranya 11 calon Daerah Otonomi Baru yang sudah kami bacakan satu

persatu baik Provinsi maupun Kabupaten dan Kota untuk dapat disyahkan pada Sidang

Paripurna hari ini. Ada yang tidak setuju? Saya juga harus laporkan Pak Ketua saya

menyampaikan terima kasih untuk melakukan percepatan kunjungan fisik ke wilayahan ini.

Kita membagi 2 tim, ada yang kita sebut dengan Timja Papua dan non Papua. Non Papua itu

dipimpin langsung oleh Prof. Dr. Inspektur Jenderal Purn. Polisi Farouk Muhammad dan

kawan-kawan, terima kasih Prof. secara marathon Alhamdulillah fisik kuat pikiran juga sehat

akhirnya semua yang kita lintasi dapat terselesaikan. Kemudian Timja Papua dan Papua

Barat dipimpin langsung oleh H. Dani Anwar. Beliau minta izin karena hari ini juga akan

melakukan lawatan dan kunjungan fisik kewilayahan untuk Papua. Papua, Papua Barat harus

menyampaikan terima kasih kepada Pak Paulus yang begitu luar biasa memberikan

dukungan politik. Walaupun tidak terpilih, sabar Pak Paulus sabar Tuhan memberkati, masih

di MK. Saya lanjutkan, kemudian yang terakhir Komite I Dewan Perwakilan Daerah juga

sudah menyelesaikan terhadap pengawasan Undang-Undang nomor 8 Tahun 2012 tentang

pemilihan umum. Bapak dan hadirin sekalian kemarin Komite I sengaja mengundang

MABES POLRI, Kejaksaan Agung, Bawaslu dari hasil rapat kerja kita menyimpulkan secara

umum dan secara khusus ada 315 kasus pidana pelanggaran pemilu yang dilaporkan ke

MABES POLRI. Dari 315 itu POLRI harus terdampar karena memang ada ketentuan yang

mengatur terkait dengan apa yang kita sebut Daluwarsa. Dari rapat kerja itu juga semua

anggota Komite I menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi pada pemilu 2014.

Kecurangan money politik, saling menikam diantara sesama caleg. Tentu rekomendasi umum

yang dapat kami lahirkan dari rapat kerja kemarin itu adalah. Rekomendasi umum yang

disimpulkan pada hasil pengawasan RUU ini DPD RI menilai bahwa sistem proporsional

terbuka dengan suara terbanyak telah memberikan akses pada maraknya politik yang

menciptakan hubungan transaksional antara pemilih dan caleg. Selain itu sistem proporsional

terbuka juga cenderung membuka peluang bagi calon-calon yang memiliki modal kapital

yang kuat untuk menguasai perolehan suara dengan cara yang tidak benar. Sehingga caleg

yang berkualitas namun tidak memiliki dukungan finansial harus terhempas menerima

kekalahan dengan keikhlasan dan kesabaran. Selain itu dilakukan pengawasan secara

intensif, rekomendasi secara khusus disimpulkan :

Urgensi untuk membangun administrasi pemilu yang baik secara segera sehingga

mampu terbangun sistem pemilu tertata dengan baik dan profesional, baik di sisi perencanaan

hingga pelaksanaan.

Maraknya politik uang dalam mekanisme perhitungan suara dan panjangnya waktu

yang dibutuhkan untuk melakukan rekapitulasi suara. Maka perlu dikaji ulang kembali sistem

pemilihan umum berdasarkan asas proporsional terbuka dengan suara terbanyak menjadi

sistem berdasarkan pada bukan atas dasar pemilihan atau dapil.

Guna mengakomodir berbagai aspirasi yang beragam maka patut juga dikaji kembali

ambang batas parlemen yang kita sebut parlemen treshold, bagi DPRD Kabupaten/Kota dan

Provinsi untuk diberlakukan ambang batas secara bertahap dan berbeda dari nasional.

Memperbaiki sistem pemutakhiran data DCT dan DPT dengan berbasis E-KTP dan

penggunaan mekanisme pemilihan melalui E-Voting untuk pemilu yang akan datang, guna

mencegah terjadinya kecurangan manipulasi dan lebih mengefisienkan biaya penyelenggaran

pemilu.

Page 10: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

9

Penguatan pendidikan dan pelatihan bagi penyelenggara pemilu baik pelaksana

maupun pengawasan khususnya di tingkat kelurahan serta lebih mengintensifkan sosialisasi

secara masif untuk mengurangi golput.

Mengerahkan sistem pengawasan guna mengurangi potensi penyelewengan bagi oleh

caleg maupun penyelenggara pemilu itu sendiri.

Dan yang terakhir, saya sampaikan juga karena sudah masuk SMS tadi, ada 6 orang

anggota DPD yang akan menggugat ke MK. Diantaranya adalah saudara kita Mursyid dari

Aceh, kemudian juga Ibu Herlina dari Papua, Sofia Maipauw dari Papua Barat kemudian

juga Sofwat Hadi dari Kalimantan Selatan, Aziz dari Sumatera Selatan.

Kita berdoa semua mudah-mudahan upaya konstitusional yang dilakukan oleh teman-

teman kita menggugat ke MK akan berhasil, Pak Paulus juga. Tentu melalu mimbar

terhormat ini saya sebagai anggota DPD, saya berharap juga kepada Pimpinan kiranya

memberikan perhatian secara sungguh-sungguh untuk juga bisa membantu teman-teman

yang bersidang di MK nantinya. Karena ini bagian perjuangan yang tidak bisa dipisahkan.

Dan terakhir saya juga berharap termasuk saya pribadi yang juga tidak akan melanjutkan

perjuangan di Dewan Perwakilan Daerah ini. Saya selalu mengatakan pada teman-teman

sebagai politisi petarung, sebagai politisi sejati tempat terhormat itu adalah menerima

kekalahan dengan keikhlasan dan kesabaran. Dengan cara seperti itulah Pak Paulus syurga

balasannya. Saya kira demikian yang dapat saya sampaikan kalau ada salah dan janggal saya

mohon maaf yang sebesar-besarnya. Daripada duduk pantatnya panas karena memang

hasilnya tidak halal. Sekali lagi terima kasih kepada semua undangan yang hadir.

Billahi taufik wal hiadayah, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang, salam sejahtera bagi kita semua.

Shalom.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, kita ucapkan terima kasih kepada Pimpinan Komite I. Khususnya kepada Pak

Alirman Sori. Beliau betul-betul seorang tokoh politisi yang sudah malang melintang karena

saya tahu persis karena saya satu daerah dengan Pak Alirman. Jadi justru bahkan diakhir-

akhir ini kita masih semangat beliau untuk bekerja, itulah seorang Alirman Sori, mari kita

beri tepuk tangan. Baik saudara-saudara sekalian tadi telah disampaikan berbagai macam

progres report sebagaimana tadi yang telah sampaikan Pak Alirman Sori. Tentu ini menjadi

catatan kita semua dalam rangka memperbaiki demokrasi di Republik ini yang kita telah

laksanakan hampir 15 tahun. Tetapi tentu dengan berbagai catatan dari Komite I tadi tentu ini

merupakan suatu hal yang penting untuk menjadi rekomendasi. Saya persilahkan nanti

Komite I untuk mengadakan jumpa press, karena apa yang tadi disampaikan baik sekali.

Mudah-mudahan tentu ini menjadi perbaikan untuk kita dimasa mendatang saudara-saudara

sekalian. Tentu kita bersyukur secara makro pemilu ini berlangsung dengan aman, damai

tetapi memang dalam praktek masih banyak hal-hal yang tidak terpuji dilapangan dan itu

harus menjadi kajian kita bersama dan tentu tugas daripada Komite I atau kita semua untuk

memberikan berbagai pandangan dan pendapat sehingga kedepan apa yang diharapkan kita

bersama betul-betul demokrasi yang kita bangun juga bisa meningkatkan kesejahteraan

masyarakat. Sekali lagi terima kasih, sebelum saya mengambil keputusan untuk hal yang

sebelas tadi dimeja saya sudah disampaikan beberapa tamu yang hadir pada kesempatan ini.

Antara lain tadi telah saya sampaikan ada Pak Gubernur, Wakil Gubernur Sulut yang

kemudian juga ada disini ketua DPR dari Papua Barat yaitu Pak Yoseph Auri, betul ya?

silahkan berdiri, ini apanya Yohanes Auri ini? ade ya. Oo itu pemain bola yang sangat saya

kagumi dulu itu, bek kiri ya. Kemudian ada juga Wakil Ketua DPRD Papua Barat saudara

Page 11: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

10

Jimi Hugo, Pak Jimi Hugo sahabat saya Papua Barat. Jimi ya? Maaf ini catatan ini.

Kemudian juga hadir Bapak Bupati Boloang Mongondo Pak Silihi Mukodongan terima

kasih. Kemudian Bupati Boloaang Mongondo Utara silahkan, hadir juga, terima kasih.

Kemudian Ketua DPRD Bolaang Mongondo Bapak Abdul Rajak Bonzal, maaf kalau agak

sulit ini tulisannya kurang jelas juga ini, hadir ya? Kemudian Bupati Bolaang Mongondo

Timur Syeh Hananjar, betul ya? Kemudian Bapak Wakil Walikota Mubagu Pak Zainudin

Damopoli, mohon maaf ya mungkin pronunciation kurang oke kali. Kemudian Wakil Bupati

Sangihe Jabes Egagana hadir, terima kasih. Kemudian ketua DPRD Kabupaten Sangihe

Tanao Petrus Jangkubus, betul? ya terima kasih. Kemudian hadir ketua DPRD Talaut Drs.

Enggal Bertus Tatibi, ya terima kasih. Kemudian juga hadir pada kesempatan ini Ketua

DPRD Pohowato Suwarsih Inggih Risak, terima kasih Bu. Kemudian hadir juga disini Bupati

Garut, Bapak H. Rudi Gunawan, terima kasih Pak Bupati, kita sudah jumpa di ruang saya ya?

oh iya. Kemudian juga Wakil Ketua DPRD Garut Bapak Ade Ginandjar ada? Oke.

Kemudian ketua DPRD Tolikara, Bapak Drs. Nichelius Kogoya, baik. Jadi Bapak-Ibu

sekalian ya mudah-mudahan ini Sidang bersama kita. Inilah para wakil-wakil Daerah Bapak-

Ibu sekalian. Saya mohon ya kita bisa menghadiri Sidang ini sampai selesai. Jadi setelah saya

bacakan ini tidak langsung meninggalkan tempat supaya menjaga ke apa namanya? Masih

ada yang belum? Wakil Bupati Sukabumi silahkan berdiri Pak, mana? saya beri lambaian

tangan dari jauh. Ada yang kurang mohon maaf ya. Mana Wakil Bupati Minahasa Utara?

Silahkan berdiri Ketua DPRD Sukabumi. Ini sangking semangatnya sehingga apa sekretariat

pun tidak cukup untuk membuat dikertas ini saudara-saudara sekalian. Jadi kami semangat

bangga dan terima kasih, hampir semua tokoh-tokoh daerah hadir. Disini adalah ruang kita

bersama. Ada lagi tidak yang mewakili unsur masyarakatnya. Silahkan sampaikan dari mana

ini Pak? coba teman Senator sini. Wakil Ketua DPRD Minahasa, silahkan berdiri Pak, siapa

lagi? silahkan Ketua Presidium dari Papua. Baik ya saya tidak mungkin menyampaikan

semuanya. Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara terima kasih. Dan tentu yang

terhormat kita semua yang hadir pada kesempatan ini. Terima kasih untuk itu saya akan

mengambil putusan untuk tadi yang telah dibacakan oleh Pimpinan Komite I.

Baik saudara-saudara sekalian, setelah kita mendengar laporan dari Komite I, jadi tadi

itu baru Komite I Pak. Jadi keputusannya itu di Paripurna ini. Ada bisa diterima, bisa juga

tidak, ini saya tidak tahu. Kalau mungkin tidak tentu kita tanya kenapa. kalau setuju ya tentu

tidak ada persoalan Papak-Ibu sekalian, karena disinilah forum tertinggi untuk kita

memutuskan. Apalagi hal yang berkaitan dengan masalah Otonomi Daerah ini. Baik Bapak-

Ibu yang berbahagia saya mohon yang hadir untuk hikmat saya ingin meng-appear kepada

semua anggota DPD RI. Tadi telah disampaikan oleh pimpinan Komite I pada tahapan Masa

Sidang sekarang dari hampir 56 DOB yang telah diberikan Inpres oleh Presiden pada bulan

Desember yang lalu. Alhamdulillah pada masa ini kita telah berhasil pada Masa Sidang ini 11

yang bisa kita putuskan untuk kita tindaklanjuti, untuk kita bahas bersama dengan DPR dan

Pemerintah.

Pertama apakah kita sepakat terhadap Rancangan Undang-Undang Daerah Otonomi

Baru pertama yaitu pandangan DPD RI terhadap RUU pembentukan Kabupaten Bogoga,

setuju?

Baik Provinsi Papua. Kemudian apakah kita dapat setujui Pandangan dari DPD RI

terhadap RUU tentang pembentukan Kabupaten Gondomi Sisare di Papua, setuju?

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 12: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

11

Baik, yang ketiga apakah kita dapat sepakati pandangan DPD RI terhadap RUU tentang

pembentukan Kabupaten Kepulauan Obi di Maluku Utara, setuju?

Baik, selanjutnya mohon silakan, mohon dibelakan yang tidak Anggota Dewan untuk

tidak menggunakan mic-nya, silahkan kalau masih mau senyum atau ketawa silahkan saya

tunggu ini. Kalau tidak mari kita lanjutkan. Baru Obi ya. Kemudian dapatkah kita setujui

pandangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Provinsi

Papua Barat Daya di Papua Barat?

Baik, selanjutnya apakah dapat kita menyetujui Bapak-Ibu sekalian Dewan yang

terhormat pandangan kita DPD RI terhadap rancangan Undang-Undang tentang

pembentukan Kabupaten Sukabumi Utara di Provinsi Jawa Barat, setuju?

Ni ada Teteh silahklan berdiri wakil Jawa Barat ini, masih semangat terus. Baik,

selanjutnya dapatkah kita menyetujui pandangan dari DPD RI terhadap Rancangan Undang-

Undang pembentukan Kota Langoan di Provinsi Sulawesi utara, setuju?

Baik, coba teman-teman dari DPD RI para Senator Sulawesi Utara coba berdiri, hadir

penuh hari ini, luar biasa. Jadi saudara-saudara sekalian buat kami jabatan itu hanya titipan

walaupun terpilih kembali atau tidak kami tetap bekerja dan semangat. Selanjutya dapatkah

kita menyetujui pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap

Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya di

Provinsi Sulawesi Utara , setuju?

Tadi saya pikir ada yang mau tunjuk tangan, tapi engga ya, tepuk tangan sebenarnya

teman-teman dari Sulawesi Utara. Baiks aya lanjutkan apakah kita dapat menyetujui

pandangan dari DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan

Kabupaten Garut Selatan, setuju?

Baik terima kasih. Oke kita lanjutkan. Selanjutnya saudara-saudara sekalian, yang

nomor 9 dapatkah kita menyetujui pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia

terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pembentukan kabupaten Gorontalo Barat di

Provinsi Gorontalo, setuju?

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 13: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

12

Terima kasih, disini wakil gorontalo coba berdiri disini mana? Jadi Gorontalo

sebenarnya penuh karena salah satu anggotanya telah menjadi Wakil Walikota di Kotamadya

ya? Baik hadir semua. Selanjutnya saudara-saudara sekalian yang ke-10

PEMBICARA : AHMAD SYAIFULLAH MALONDA S.P. (SULAWESI TENGAH)

Interupsi Pimpinan, B99ASM Sulawesi Tengah, terima kasih Pimpinan. Saya berharap

Pimpinan untuk tegas sedikit. Yang membuat keputusan seutuju atau tidak itu kan anggota

DPD Pak bukan mereka-mereka yang dibelakang itu. Jadi kalau anggota DPD mengatakan

setuju anda boleh berteriak. Tapi untuk mengatakan setuju kalau bisa jangan anda, biarlah

kami yang memberi keputusan itu setelah itu anda berteriak bagaimana? Terima kasih

Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih Pak Malonda. Begitulah semangatnya Wakil Daerah itu yang

melihat para wakil-wakil Senatornya berbicara di ruang yang terhormat ini. Baik.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)

Izin Ketua, B-125.

Asalamu'alaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Ketua dan seluruh Senator yang kami hormati saya menindaklanjuti apa yang

disampaikan oleh Pak Malonda, sebelum pengsyahan Ketua izin harusnya diberikan diminta

pendapat dari seluruh anggota. Posisinya bukan pada posisi sepakat atau tidak sepakat.

Karena disana ada mekanisme kerja yang dilakukan oleh Komite I dan kita semua tidak aktif

terlibat didalamnya. Berarti harus ada pandangan, saya tahu ada teman-teman yang ingin

memberikan pandangan dan catatan. Jadi proporsinya bukan pada membaca item per-item

Kabupaten dan Provinsi lalu kita menyatakan setuju atau tidak. Jadi kira-kira begitu Pak

Ketua, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saudara-saudara sekalian, jadi apa yang disampaikan Pak Asri ini betul saya

sepakat ya. Tetapi karena memang waktu yang ada ini sangat terbatas Sebetulnya mungkin

sudah diserahkan melalui Komite I kesemua anggota. Sebentar-sebentar dulu, mohon saya

ingin menjelaskan supaya nanti jangan ada timbul salah tafsir. Normalnya saudara-saudara

seklaian setiap hasil keputusan dari Komite itu diserahkan kepada anggota, diberikan waktu

ya tetap berjalan. Tetapi ada kadang-kadang hal-hal yang crash program bagaimana sebuah

Inpres 56 Ampres ya? Harus kita laksanakan selama periode kita. Ini yang membuat kita

harus bekerja extra keras. Terus terang saya mengapresiasi apa ayng dilakukan Komite I.

Apalagi ditengah kesibukkan kita kemarin ikut kembali Pemilu, itu sebetulnya. Jadi dari meja

Pimpinan saya meminta pengertian, bukan saya mengiring ini supaya dimudahkan untuk

mengambil keputusan, bukan! Tetapi ini sebenarnya mekanismenya telah kita lakukan, te

tapi memang mengingat ketatnya waktu, dan ini pun sudah saya undur, betul kan?

Seharusnya 2 minggu yang lalu, tetapi kita harus bekerja. Coba kalau kita tidak cicil ini kita

nanti ada lagi yang kita langgar kita juga melanggar Konstitusi kita. Sehingga tampak

KETOK 2X

Page 14: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

13

pertimbangan DPD juga tidak bisa Lembaga DPR dan Pemerintah untuk menindaklanjuti.

Saya tidak mau posisi DPD dianggap menghambat saudara-saudara sekalian, itu lah

sebetulnya. Baik.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)

Sekali lagi Pimpinan mohon izin. Proporsinya bukan pada menghambat atau tidak dan

jangan ada bahasa bahwa kita mau menghambat, enggak seperti itu. Hanya harga ini adalah

putusan akhir dan harus ada pandangan dari anggota. Sehingga ketua saya izin setelah semua

disyahkan sebentar tolong dibuka dan kita memberikan masukan. Sekali lagi untuk Pak

Ketua jangan bahasanya bahwa kita mau menghambat atau tidak, itu saja terima kasih.

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA)

Pak Ketua interupsi Marhany Pua dari Sulawesi Utara. Begini Pak Ketua saya Komite

IV. Jadi begini Pak Ketua kita menghormati pendapat Pak Asri dan Pak Malonda. Tapi

sebenarnya kalau kelihatan kita memberi pendapat setuju misalnya pada Paripurna ini itu

bukan berarti prosesnya baru ditentukan sekarang. Proses penetapan Daerah Otonom Baru ini

sudah melalui proses panjang dan sudah melalui proses internal disetiap Provinsi kami

Sulawesi Utara misalnya sudah kompak menyampaikan persetujuan terhadap Daerah

Otonom Baru dari Provinsi kami. Kemudian di Komite I itu dibahas Panjang Pak Ketua.

Bahkan teman-teman Komite I itu dengan keberanian yang luar biasa berkunjung ke calon

Daerah Otonom Baru yang ada di sudut-sudut negeri ini. Itu dengan sarana transportasi yang

kadang-kadang agak menegangkan, lalu dibahas bersama dengan staf ahli. Lalu kemudian

melalui proses panjang. Nah kalau kelihatan saat ini di Paripurna kita tinggal mengesahkan

itu memang sudah melalui proses panjang. Ini juga perlu kami beritahu kepada teman-teman.

Pimpinan Daerah dan masyarakat Daerah yang hadir bahwa kalau kita kors setuju itu bukan

berarti baru sekarang kita bahas, ini tinggal Paripurna untuk pengesahan. Ini penegasan saja

Pak Ketua, terima kasih.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, siapa lagi? Silahkan Pak Abdurrahman, mohon ya waktunya ini

PEMBICARA : ABDURRAHMAN LABATO (MALUKU UTARA)

Sama halnya apa yang disampaikan oleh Pak Marhany Pua yang terhormat. Maluku

Utara juga memiliki kesepakatan yang sama 4 anggota DPD RI. Bagi kami dia ada satu

penghargaan tersendiri bagi Komite I ditengah-tengah kesibukan untuk menyiapkan pemilu

2014 masih berkunjung ke Maluku, hampir kecolongan lagi, Prof. Dr. Farouk Muhammad

bersama rombongan. Atas nama Rakyat Maluku Utara menyampaikan apresiasi yang sangat

luar biasa. Terima kasih Pimpinan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saudara-saudara sekalian. Mungkin para tamu undangan kami beginilah

dinamikan yang ada disini, tidak usah ditanggapi. Begitulah, tapi ini mengatakan ada suatu

situasi yang sebetulnya mekanisme itu bisa berjalan dengan lebih baik. Tapi memang

sebetulnya Paripurna ini memang tinggal ketuk palu, setuju atau tidak setuju. Mekanisme ini

jauh sudah dilewati lewat pembahasan ditingkat awal kemudian juga di Komite dan

Page 15: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

14

sebagainya. Jadi sekali lagi semuanya sudah memahami. Jika begitu izinkan saya untuk

melanjutkan untuk putusannya.

Selanjutnya, apakah dapat kita menyetujui terhadap pandangan DPD RI terhadap RUU

tentang Pembentukan Kota Tahuna di Provinsi Sulawesi Utara, setuju?

Baik, sudah? Saya melihat tadi. Lanjut ya. Baik, ini yang terakhir kalau tidak salah ini.

Dapatkah para anggota Dewan pada Sidang Paripurna yang terhormat ini untuk menyetujui

pandangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap Rancangan Undang-

Undang pembetukan Kabupaten Talaud Selatan di Provinsi Sulawesi Utara, setuju?

Baik saudara-saudara sekalian telah selesai 11 pada masa Sidang ini dan tentu kami

mengharapkan sebagaimana tadi sudah disampaikan saudara Abdurrahman Senaor kita dari

Maluku Utara. Ya sekali lagi, bukan mengatakan yang lain tidak karena memang ini adalah

bidangnya Komite I. Bagaimana mereka bekerja sehingga saudara saya Pak Alirman Sori

pun kurang kampanye, sehingga beliau mengorbankan dirinya untuk memenuhi tugas ini.

Tidak mudah saya di Pimpinan, selama reses juga meyakinkan teman-teman ini. Kita rapat

walaupun ada di Daerah, supaya agenda ini bisa berjalan sebagaimana harapan kita. Jadi

sekali lagi para anggota Dewan khususnya Komite I untuk semangat terus. Ya Pak Paulus

jalan terus, Mahkamah Konstitusi masih ada kalau tidak Mahkamah Konstitusi, Mahkamah

Akhirat pun masih ada, masih kita tunggu disana.

PEMBICARA : Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA)

Interupsi Pak ketua saya Marhany Pua. Kami hanya mau sampaikan begini Pak Ketua,

atas nama para senator anggota DPD RI dari Sulawesi Utara kami berempat bahkan ada Pak

Wakil Gubernur dan para Bupati, Walikota serta masyarakat Sulawesi Utara yang hadir.

Kami mau sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepad Pimpinan dan anggota

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan lebih khusus kepada Komite I yang sudah

membahas secara baik sekali dan kepada Sidang Paripurna ini. Terima kasih atas dukungan

bagi pengsyahan Daerah Otonom Baru di Provinsi Sulawesi Utara. Ada 4, ada Bolaang

Mongondow Raya Provinsi, dan ada Kota Langowan, ada Kota Tahuna da ada Kabuapten

Talaud Selatan. Terima kasih, Tuhan berarti kita semua.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Marhany. Saya rasa untuk yang Daerah Otonomi Baru cukup ya, atau

mungkin ada yang mau menyampaikan sesuatu dari Daerahnya? Cukup ya. Baik, silahkan

Pak Gusti.

PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN SE, Akt, MBA (KALIMANTAN

SELATAN)

Terima Pimpinan, kawan-kawan anggota dan hadirin yang saya hormati. Ini

sebenarnya masukan saja bahwa ini keputusan kita ini keputusan DPD Lembaga Tinggi

KETOK 2X

KETOK 2X

Page 16: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

15

Negara. Cuman saya tadi sempay membaca Pak Pimpinan ini di misalnya ini contoh

pembentukan Kabupaten Ghundomi Sisare, halaman 14 ini pertumbuhan ekonominya saya

lihat sampai 71% berbanding 62%, darimana dapat data seperti ini? Karena ini data resmi

dari Lembaga TInggi Negara, saya mohon diperbaiki. Ini untuk kedepannya, saya tidak

menggangu gugat masalah disyahkannya tadi. Cuman kalau bisa ini hati-hati dengan

dokumen kita ini. Terus yang kedua juga saya minta kita jangan hanya mengesyahkan saja,

tapi juga melakukan pengawalan. Saya mendukung Daerah Otonomi Baru, cuman dikawal.

Nanti di DPR kita push juga di Pemerintah juga kita push biar cepat semua ini. Kami

mendukung untuk semua Daerah walaupun kami sendiri di Kalimantan Selatan tidak ada

pemekaran tapi kami mendukung Daerah Otonomi Baru ini. Yang ketiga, selain kita kawal

juga kita kalau bisa kita untuk kedepannya Dewan Perwakilan Daerah melakukan evaluasi.

Jangan sampai pemekaran Daerah ini melakukan pembebanan pada APBN. Karena ini bisa

terlalu berat untuk APBN kita. Itu saja dari kami dari Kalimantan Selatan, terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Pak Gusti. Jadi dengan apa yang tadi telah dicapai mungkin barangkali ada titik

koma barangkali. Mungkin 70 itu 7,0 barangkali ya, tapi mohon kepada Sekretariat Komote I

untuk dicek lagi. Jadi saya memang tidak bacakan. Kalau mau ini nanti sudah menjadi milik

publik ya, bisa di akses nanti. Tolong diperiksa lagi supaya angka-angka tadi sebelum kita

serahkan secara resmi kepada DPR dan juga Presiden untuk nanti kita bahas bersama. Coba

dicek data-data tersebut. Dan juga permintaan daripada aspirasi tadi yang sebetulnya menjadi

catatan kita, ya harapan kita tentu dengan Otonomi Baru ini rakyatnya makin sejahtera,

daerahnya makin maju. Itu harapan yang ingin kita lakukan. Mudah-mudahan saudara-

saudara sekalian ini bisa berjalan dengan baik. Selanjutnya kita mengambil keputusan

terhadap masih Komite I. Yaitu dapatkah kita menyetujui apa yang tadi telah disampaikan

oleh saudara Alirman sebagai ketua Komite. Hasil Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan

Undang-Undang nomor 8 tahun 2012 tentang pemilihan umum daripada anggota DPR, DPD

dan DPRD?

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)

Izin Pak Ketua, ingin memberikan pandangan dan pendapat terhadap 2 yang termasuk

yang sudah diputuskan. Yang pertama adalah maksud kami tadi tidak sama sekali

menyatakan menolak bahkan kami sangat mengapresiasi kerja teman-teman Komite I

terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru. Ada 65 Anpres yang sudah disampaikan dan

30 sudah disyahkan oleh teman-teman DPD. Hanya referensi kita ketua, selama 4 tahun ini

saya mengikuti dinamika, kan saya mengikuti dinamikan, mohon maaf DPD itu seperti pintu

masuknya pokoknya asal mau pemekaran lewat DPD. Sedangkan kalau kita turun ke Daerah

itu banyak juga di Daerah itu menyatakan tidak untuk dimekarkan secara serius. Tetapi

karena dorongan politik lebih besar. Dan pemahaman itu ada diantara kita. Kami

mengapresiasi Daerah baru yang sudah disyahkan. Hanya maksud saya ketua, kedepan kajian

kita benar-benar harus mendalam terhadap pemekaran daerah baru. Melihat referensi yang

disampaikan oleh teman-teman saya pahami itu bahwa dengan pemekaran ada Daerah Baru.

Tetapi harus diingat 155 daerah tertinggal itu satu dekade rata-rata didominasi oleh Daerah

Pemekaran Baru. Sehingga menurut saya harus menjadi rekomendasi penting buat kita,

bukan hanya dimekarkan oleh teman-teman oleh DPD tetapi apa yang disampaikan oleh

Kalimantan Selatan tadi bahwa Daerah-Daerah yang dimekarkan atas rekomendasi DPD juga

harus mendapatkan pengawalan yang serius. Mohon maaf Ketua, kami di Sulawesi Barat

Page 17: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

16

juda ada dorongan satu Daerah Pemekaran Baru. Kami sudah menyatakan satu Daerah itu

belum bisa kami dorong. Artinya kami ingin mendapatkan referensi yang kuat bahwa daerah-

daerah itu memang DPD juga harus menyatakan secara kuat bahwa daerah itu pantas dan

tidak pantas, itu yang pertama Ketua. Pengawalan tadi yang dimaksudkan oleh teman kita

Senator Kalimantan Selatan sesungguhnya bukan hanya ketika masuk di DPR. Tetapi kita

memiliki tanggung jawab penuh agar misalnya mengeluarkan daerah-daerah itu keluar dari

dari daerah tertinggal. 155 kami di Komite II menemukan kajian. hampir 70% diantaranya

adalah Daerah Otonomi Baru 10 tahun sudah terbentuk itu yang dimaksudkan pengawalan.

Kemudian yang kedua, yang kedua adalah mengenai hasil pengawasan Komite I atas

pelaksanaan Undang-Undang nomor 8 tahun 2012. Ketua membaca laporan ini dan mohon

maaf ini sesungguhnya normatif tidak menyelesaikan masalah, itu pandangan kami, mohon

maaf teman-teman Komite I. Sangat banyak persoalan yang dihasilkan oleh pemilu ini yang

berdampak terhadap regulasi, berdampak terhadap sistim dan juga berdampak terhadap pola

pengambilan kebijakan dengan lahirnya pemimpin- pemimpin melalui pemilu itu. Sehingga

Ketua melalui kesempatan ini kami mendorong agar DPD membentuk PANSUS Pelaksanaan

Pemilu 2014. Terlalu banyak kebobrokan yang terjadi. Dan menurut saya tiga rekomendasi

yang dihasilkan ini tidak cukup. Harus didorong lebih kuat lagi, pelanggaran terlalu banyak,

money politic terlalu terang-terangan. Partisipasi politik pemilu jauh lebih rendah daripada

20009 75% gitu. Sehingga melalui forum ini kami minta agar Komite I membentuk

PANSUS terhadap segala pelanggaran-pelanggaran pemilu. Karena ini berdampak terhadap

kepemimpinan Daerah Kepemimpinan Nasional. Dan kita akan menghadapi pemilu Presiden.

Kemudian dan jangan juga mohon maaf kepada Ketua Komite I tadibahwa teman-teman

yang duduk itu bukan berarti semua dengan kursi panas, normal-normal saja kita menang,

terima kasih Ketua.

PEMBICARA : ALIRMAN SORI SH., M.Hum. (KETUA KOMITE I)

Izin Pimpinan, izin saya ingin menyampaikan pandangan juga, terima kasih Pimpinan.

Saya sangat memahami apa yang disampaikan oleh saudara saya Asri. Ini bukan pentas untuk

beradu dokumentasi. Perlu saya sampaikan bahwa mekanisme yang sudah dilalui oleh

Lembaga ini bukan serta merta itu terjadi mudah saja, tidak. Sangat panjang rentetannya, kita

seleksi dengan baik, kita teliti satu-satu, kita hadirkan orang-orang yang paham dan mengerti

tentang ini. Jadi tolong lah yang mengerti secara substansi itu adalah Komite I, Komite I

yang memahami itu. Setiap saat, setiap waktu kita bicara tentang Daerah Otonomi Baru ini.

Jadi jangan terlalu apriori. Ini adalah aspirasi Daerah, aspirasi Daerah yang harus kita

jembatani dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengenyampingkan aturan lain, itu yang

paling penting. Jadi ini semua mekanisme sudah berjalan, aturan hokum sudah kita gunakan

semuanya, kajian sudah kita lakukan. Untuk saudara catat selama ini tidak ada namanya

kajian terhadap pandangan dan pendapat, ini kita lakukan sekarang, bukan sembarangan gitu.

Jadi saya berharap ini jangan sampai mendadak-mendadak lalu bicaranya tidak konfirmasi

terlebih dahulu. Dan yang terakhir Pak Ketua saya juga berkewajiban untuk menjelaskan.

Saya tidak marah sama sekali. Tapi tolong juga konfirmasi dulu kepada Komite yang

bersangkutan. Kalau selama ini lancar-lancar saja tidak ada persoalan. Yang terakhir soal

hasil pengawasan Undang-Undang nomor 8 2012 ini. Saya memahami, itu kan hanya

momenklatur secara global yang kita sampaikan. Secara teknis itu kan ada nanti

tindaklanjutnya, engga mungkin lah semua diurai didalam pernyataan dokumen yang singkat

itu didalam rapat Paripurna. Nanti aka nada lampirannya. Jadi tolong dipahami juga jangan

terlalu gampang untuk memvonis sesuatu yang dianggap tidak baik gitu. Saya kira demikian,

terima kasih.

Page 18: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

17

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik saudara-saudara sekalian cukup diskusi kita. Mari kita lanjutkan kepada Komite

II. Kepada Pimpinan Komite II kami persilahkan.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)

Izin Ketua, sebelum ke Komite II saya hanya mengusulkan tadi membentuk PANSUS

terhadap pemilu, ini belum diputuskan. Mohon maaf yang dibelakang ini, mohon maaf mita

tidak berbicara tentang Daerah otonomi Baru ya. Mohon maaf siapapun yang hadir Sidang

mengikuti mekanisme. Ketua saya hanya mengusulkan tadi tentang pembentukan PANSUS

bahwa ini menjadi sesuatu urgent dan itu belum diputuskan.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Ya saya belum bisa memutuskan, nanati bawa saja ke rapat PANMUS nanti ya. Ini

menjadi catatan kita ya. Baik ya terima kasih.

PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU)

Interupsi Pimpinan. B-14, mungkin sebelum dilanjutkan laporan Alat Kelengkapan ini,

apakah tamu-tamu ini sudah selesai untuk laporan yang terkait dengan Komite I bisa

meninggalkan tempat dulu.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Engga, ini mesti selesai. Tadi sudah saya katakana ditunggu saja dulu, belum. Biar

tertibnya ini, ini tinggal satu lagi, dua lagi aja. Saya sudah menyampaikan diawal tadi supaya

mengikuti acara ini sampai selesai, biar mereka bisa menyaksikan.

PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT)

Mohon izin Ketua. Sebelum lanjut Ketua mohon izin saya mendorong ini dibentuk

PANSUS di Paripurna bukan di PANMUS. Nanti dibahas secara teknis di PANMUS. Saya

usulkan, berikan tanggapan dulu kepada teman-teman. Menurut saya urgent melakukan

analisa, pemantauan dan evaluasi secara serius terhadap pelaksanaan pemilu 2014. Usulan

saya disyahkan di Paripurna bukan di PANMUS, terima kasih.

PEMBICARA : Prof. DR. FAROUK MUHAMMAD

Baik, untuk memuaskan saudara saya Pak Asri, saya jelaskan lagi. Yang dilaporkan

pengawasan Undang-Undang nomor 8 selain yang disampaikan oleh Komite I itu adalah

proses prapemilu sampai denga. Nah sementara proses pasca dan pelaksanaan pemilu itu

baru kita start kemarin dan kemarin kita-kita sudah sepakati bahwa aka nada follow up.

Follow up itu apakah berupa PANSUS atau itu, nanti akan terus dikembangkan di Komite I.

akan kalau perlu ada suatu pernyataan sikap dari DPD menyikapi perlaksanaan pemilu

pemungutan suara ini. Jadi tidak usah khawatir, itu sudah ada dalam agenda kita. Dan juga

terkait dengan DOB saya sampaikan juga tidak serta merta Komite I didalam pandangan itu.

Ada juga sejumlah catatan yang kita berikan. Ini catatan ubahan pada waktu rapat kerja

dengan Pemerintah dan DPR. Semoga bisa dimaklumi, terima kasih.

Page 19: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

18

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik, terima kasih. Lanjut silahkan.

PEMBICARA : MATHEUS STEFI PASIMANJEKU SH. (WAKIL KOMITE II)

Baik, terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shaloom.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om Swastiastu.

Yang kami hormati ketua dan wakil ketua DPD RI, yang kami hormati Bapak-Ibu

anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang kami hormati Bapak Gubernur

Maluku Utara, yang kami hormati para Bupati, wakil Bupati, dan seluruh Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah yang hadir pada kesempatan yang berbahagia ini, dan seluruh

undangan yang kami muliakan. Pertama-tama dalam kesempatan yang berbahagia ini

patutlah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan

penyertaan Tuhan kepada kita maka pada hari ini kita dapat melaksanakan Sidang Paripurna

yang ke12 yang kita laksanakan pada kesempatan yang berbahagia ini. Selanjutnya pada

kesempatan yang berbahagia ini izinkan kami atas nama Pimpinan Komite II menyampaikan

perkembangan pelaksanaan tugas Komite II secara singkat sesuai dengan ketentuan pasal 48

ayat 1, 2 dan 14 peraturan DPD RI nomor 1 DPD RI/I/2009-2010 sebagaimana dituangkan

keputusan DPD RI nomor 5 DPD RI nomor 4/2009-2010 tentang peraturan tata tertib Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia dimana Komite II memiliki tugas dan wewenang

dalam mengajukan Undang-Undang, melakukan pembahasan bersama DPR atau Pemerintah,

dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang yang berkaitan dengan

pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi lainnya.

Yang pertama, penyusunan Rancangan Undang-Undang usul inisiatif. Perkembangan

pelaksanaan tugas yang dilaporkan Komite II kepada Sidang Paripurna ke-12 hari ini hanya

menyampaikan tugas Komite II yang telah dilaksanakan pada masa sidang empat yaitu

adapun tugas Komite II dalam menyusun Rancangan Undang-Undang inisiatif pada masa

sidang empat ini antara lain yang pertama yaitu rancangan undang-undang tentang perubahan

atas Undang-Undang nomor 20 Tahun 2007 tentang penanaman modal. Sedangkan yang

kedua, yaitu Rancangan Undang-Undang tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan.

Yang kedua, penyusunan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang. sedangkan

untuk pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang adalah, yang pertama, pengawasan

atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana

telah diubah dalam Undang-Undang tahun 45 tahun 2009. Yang kedua, pengawasan atas

pelaksanaan Undang-Undang nomor 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian

pangan yang berkelanjutan. Yang ketiga, yaitu pengawasan atas pelaksanaan Undang-

Undang nomor 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Perlu kami sampaikan bahwa

Komite II telah menyelesaikan pengawasan dan pelaksanaan Undang-Undang nomor 31

tahun 2004 tentang perkembangan telah diubah dengan Undang-Undang nomor 5 tahun

2009. Hasil pengawasan tersebut telah kami sampaikan dalam laporan Komite II yang telah

dibagikan kepada seluruh anggota yang hadir pada saat ini. Untuk itu Komite II meminta

pada Sidang Paripurna Yang Mulia ini kiranya dapat mengesyahkan pengawasan dan

pelaksanaan Undang-Undang nomor 21 tahun 2004 tentang perikanan sebegaimana telah

diubah dengan Undang-Undang nomor 45 tahun 2009.

Sedangkan hal-hal yang lain yang dapat kami sampaikan yaitu seiring dengan

penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang perlindungan dan pemberdayaan nelayan

Page 20: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

19

kami Komite II juga telah menyempurnakan Rancangan Undang-Undang tentang kelautan,

dimana Rancangan Undang-Undang tentang kelautan juga mengamanatkan secara khusus

tentang pemberitahuan Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan dan

pemberdayaan nelayan yang akan mengatur kemudahan permodalan untuk nelayan itu

sendiri. Selanjutnya untuk memberikan perhatian kepada nelayan serta dalam rangka mencari

masukan yang komprehensif terhadap Rancangan Undang-Undang perlindungan dan

pemberdayaan nelayan maka Komite II mengaskan pertemuan nelayan seluruh Indonesia

sebagai bentuk aspirasi DPD erhadap profesi nelayan di Indonesia guna mencari solusi

terhadap permasalahan nelayan. Demikian laporan secara singkat kami sampaikan dari

Komite II, semoga pada Sidang Paripurna ke-12 ini laporan ini dapat disyahkan oleh hadirin

Paripurna yang berbahagia ini. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Shaloom.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om shanti shanti shanti om.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik Bapak-Ibu sekalian tadi baru saja kita mendengarkan laporan perkembangan

daripada Komite II yang telah disampaikan oleh saudara Matheus Pasimanjeku tadi untuk itu

konfliknya tentu sudah disampaiakan tentu tidak mungkin dia bacakan semua, silahkan nanti

yang belum dapat disampaikan. Tapi pada kesempatan ini kita ingin mendapatkan

persetujuan sebagai hasil kita bersama yaitu sebagai tugas khusus kita adalah melakukan

pengawasan terhadap Undang-Undang. Untuk itu dapatkan kita menyetujui pengawasan

DPD RI atas pelaksanaan Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 sebagaimana yang telah

diubah oleh Undang-Undang 45 tahun 2009 tentang perikanan, setuju?

Baik selanjutnya kami persilahkan Pimpinan Komite III. Ya ini yang terakhir, ya

mohon waktunya sudah 12:30, silahkan.

PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA M.Si (JAMBI)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Om swastiastu.

Yang kami hormati ketua DPD RI, yang kami hormati juga Ibu Wakil Ketua DPD RI,

yang kami hormati Bapak Sekretaris Jenderal DPD RI beserta jajaran, yang kami hormati

Bapak-Ibu anggota DPD RI, kemudian Yang Mulia tamu-tamu kami yang hadir pada siang

hari ini. Para Kepala Daerah yang terdiri dari para Gubernur, Wakil Gubernur, ketua DPRD,

para Bupati, Wakil Bupati, para Walikota. Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada

Allah SWT. Yang sudah melimpahkan rahmat yang tidak ternilai kepada kita semua. Bapak-

Ibu yang saya hormati pada Sidang paripurna yang mulia ini sebelum saya membacakan

kesimpulan rapat-rapat atau kinerja Komite III izinkan saya Pimpinan memberikan hadiah

kepada Pimpinan Komite I yang sudah membuat senang hati para teman-teman Bapak-Ibu

Pimpinan Kepala Daerah pada siang hari ini. Mari kita ucapkan selamat ulang tahun kepada

Bapak Alirman Sori, beliau ulang tahun hari ini. Semoga panjang umur dan tetap berkarya

untuk bangsa dan Negara. Amin. Bapak-Ibu yang saya hormati pada Sidang Paripurna yang

KETOK 2X

Page 21: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

20

mulia ini perkenankan kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas

Komite III DPD RI yang tugas dan kewajibannya pada bidang pendidikan, agama, kesehatan,

kesejahteraan social, kebudayaan pariwisata, pemuda olahraga dan pemberdayaan perempuan

serta perlindungan anak dan ketenagakerjaan. Pada masa sidang keempat ini Komite III DPD

RI sudah menyelesaikan 4 agenda penting. Pertama penyusunan RUU tentang perlindungan

dan pemanfaatan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional. Yang kedua,

penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang praktik kefarmasian. Yang ketiga,

pertimbangan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pengelolaan keuangan haji. Dan

yang keempat pengawasan Undang-Undang tentang cagar budaya, Undang-Undang BPJS,

dan Undang-Undang tentang perlindungan dan penempatan TKI. Kedudukan RUU tentang

perlindungan dan pemanfaatan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional

mendapat dukungan dari berbagai pihak baik dari masyarakat, pelaku ekspresi budaya,

Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat termasuk Dirjen HAKI, Kementrian Kukum dan

HAM. Kemudian tentang rancangan Undang-Undang tentang praktik kefarmasian masih ada

tarik menarik antara kalangan dokter dengan kalangan apoteker yang sangat mendukung

Rancangan Undang-Undang ini.

Selanjutnya berkaitan dengan pertimbangan terhadap Rancangan Undang-Undang

tentang pengelolaan keuangan haji RUU ini dimaksudkan untuk memberikan payung hukum

yang lebih mendasar dan kuat dalam pengelolaan keuangan haji yang besarnya saat ini

mencapai 67 trilyun. Termasuk didalamnya memberikan landasan terhadap barang-barang

yang diperoleh bukan dari APBN tetapi dari penggunaan keuangan haji dari masyarakat.

RUU ini memandang perlu membentuk badan khusus yang bersifat mandiri tetapi bukan

berbentuk BUMN atau BUMD melainkan disebut sebagai Badan Pengelola Keuangan Haji

atau BPKH. Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia berdasarkan penjelasan terkait materi

pertimbangan yang telah kami sampaikan tadi DPD RI perlu mendukung pembahasan RUU

tentang pengelolaan keuangan haji. Dengan harapan keberadaan Undang-Undang itu

nantinya benar-benar dapat meningkatkan kualitas kewajiban negara dalam rangka

memenuhi hak-hak warga negara khususnya berkaitan dengan pelayanan ibadah haji. Selain

itu KAMI juga TENTUNYA mengharapkan agar setiap penyelenggaraan program kegiatan

pelayanan ibadah senantiasa mengedepankan transparansi dan akuntabel sebagaimana

harapan masyarakat. besarkan laporan yang telah kami bacakan diatas melalui Sidang

Paripurna Yang Mulia Komite III DPD RI mengusulkan kepada Pimpinan dan seluruh

anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang terhirmat untuk mengesyahkan

pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pengelolaan dana haji

sebagai keputusan DPD RI untuk dapat disyahkan menjadi keputusan DPD RI. Akhirnya

perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Pimpinan beserta

seluruh anggota DPD RI dan semua pihak yang telah banyak membantu terutama Sekretariat

Jenderal DPD RI dan jajarannya yang telah banyak menyokong kegiatan ini serta kalangan

media yang telah meliput kegiatan-kegiatan Komite III. Semoga segala upaya kita mendapat

balasan yang berlipat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Demikian Bapak-Ibu, terima kasih atas

perhatuannya, mohon maaf hal-hal yang kurang berkenan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN S.E., MBA. (KETUA DPD RI)

Baik terima kasih saya sampaikan kepada pimpinan Komite III yang telah

menyampaikan progress report dari Komite III. Dan pada kesempatan ini kita dimintakan

persetujuannya untuk dapat menyepakati sebagai sebuah keputusan DPD yaitu konstitusional

kita dalam bidang agama yaitu memberikan pertimbangan dimana kita pada kesempatan ini

untuk menyetujui pertimbangan DPD RI terhadap Rancangan Undang-Undang tentang

Page 22: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

21

pengelolaan keuangan haji dengan berbagai banyak hal yang tadi tentu tidak bisa diuraikan

ya, ada di saya dan juga ada di teman-teman. Untuk itu dapatkah kita mensepakati

pertimbangan yang telah disampaiakan oleh Ketua Komite III tadi terhadap RUU tentang

pengeloaan keuangan haji, setuju? Baik.

Baik terima kasih, tepuk tangan untuk kita semua. Terima kasih saudara-saudara

sekalian. Untuk catatan sebelum menutup ini saya ingin menyampaikan beberapa hal isu

yang terkini untuk bisa kita meresponnya dalam masa tugas-tugas kita di masa mendatang

terutama pada masa sidang ini. Sidang Dewan Yang Mulia saya mohon perhatian kita

bersama pada kesempatan ini izinkan pula saya untuk mengajak kita semua untuk dapat

memperhatikan, mencatat dan selanjutnya menelaah lebih lanjut beberapa hal untuk

selanjutnya ini kita tidaklanjuti sesuai dengan tugas konstitusional DPD sebagai wakil

daerah. Kondisi politik di Indonesia saat ini yang menjadi bahan pertimangan dan topik yang

sangat hangat dibahas diberbagai ruang publik dimana pelaksanaan pemilu legislatif yang

telah berjalan yang sebentar lagi kita akan juga menghadapi pemilu Presiden dan Wakil

Presiden di bulan Juli mendatang tentu telah menyita perhatian kita semua. Tentunya kita

harapkan pelaksanaan pemilu legislatif dapat melahirkan wakil-wakil yang berkualitas

walaupun tadi dengan berbagai catatan yang telah kita sampaikan khususnya nanti untuk

Komite I untuk dapat kita mengevaluasi bagaimana perkembangan pemilihan legislatif. Dan

tentu harapan kita dari kita semua dalam menghadapi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

pada 9 Juli. Kita harapkan kita dapat merespon bagaimana kita dapat meningkatkan ekspetasi

masyarakat untuk dapat Pemilu Presiden ini bisa berlangsung dengan baik, dengan aman dan

damai dan partisipasi politik yang lebih baik lagi sehingga rapat kita dalam membawa

perubahan bangsa kearah yang lebih baik tentu akan tercapai. Sebagai sebuah proses

demokrasi yang menghasilkan para Wakil Rakyat dan Daerah serta Presiden dan Wakil

Presiden untuk kedepan tentu pelaksanaan pemilu ini harus dapat kita jalankan dengan

semangat yang lebih baik lagi. Namun sebagaimana pantauan DPD yang telah kami

sampaikan di Sidang Paripurna yang lalu, dimana pelaksanaa pemilu legislatif 2014 yang

berlangsung relatif aman dan lancar walaupun disana sini masih diwarnai dengan berbagai

pelanggaran baik waktu sebelum pemungutan suara dan khususnya pada pelaksanaan

terjadinya pemungutan suara tersebut. Bahkan sampai juga saat di kompetisi perhitungan

suara sehingga menimbulakan banyak sengketa yang harus diselesaikan dengan Mahkamah

Komstitusi.

Dibeberapa daerah kecurangan juga terjadi sehingga mengakibatkan pelaksanaan

pemilu dibeberapa daerah diulang kembali. Tentu ini akan terjadi karena minimnya

sosialisasi dalam pelaksanaan pemilu yang menyebabkan tingkat partisipasi masyarakat

relatif rendah. Untuk itu kita harapkan kerja keras daripada KPU baik ada yang ada di Pusat

maupun di Daerah sebagai penyelenggara lembaga pemilu untuk dapat menemukan sistem

yang lebih baik lagi sehingga bisa mencegah kejadian dimasa mendatang tidak terulang

kembali, khususnya pada pelaksanaan pemilu Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli

mendatang. Dan pada kesempatan ini juga kami meminta kepada seluruh anggota Dewan

untuk berperan aktif dalam melakukan pengawasan daripada pelaksanaan pemilu Presiden

dan Wakil Presiden pada bulan Juli mendatang. Masyarakat perlu terus kita edukasi agar

dapat menggunakan hak suaranya secara cerdas sehingga pemilu juga dapat menjadi awal

dalam perbaikan kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Masih terkait denga agenda

pelaksanaan pemilu legislatif, pada tanggal 9 Mei kemarin KPU juga telah mengumumkan

hasil rekapitulasi suara. Dari hasil rekapitulasi tersebut diketahui bahwa suara syah pada

KETOK 2X

Page 23: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

22

pelaksanaan pemilu mencapai 75% dari total masyarakat yang memiliki hak pilih. Hal ini

perlu kita apresiasi sebagai bentuk keberhasilan KPU dalam menyelenggarakan pemilu yang

demokratis. Dan kita berharap keberhasilan KPU dalam penyelenggaraan pemilu ini dapat

terus ditingkatkan pada pelaksanaan pemilu pemilihan Presiden pada masa mendatang. Kita

harapkan juga KPU untuk terus meningkatkan kinerjanya terutama ditingkat teknis, ditingkat

daerah, dan juga beberapa hal yang masih banyaknya terjadi penyelewengan dan menggangu

daripada pelaksanaan pemilu yang bersih, yang aman dan damai ini. Dan untuk itu kita

harapkan Anggota Dewan untuk dapat ikut terlibat sebagai fungsi pengawas dalam

penyelenggaraan Negara ini.

Sidang Dewan yang mulia ditengah semaraknya pelaksanaan pesta demokrasi,

kerentangan sektor ekonomi terhadap isu yang muncul dari pelaksanaan pemilu menjadi

perhatian bersama. Adanya keputusan Pemerintah untuk menaikan tarif listrik pada bulan

Mei harus kita sikapi dan kita siapkan antisipasi sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi khususnya industri nasional. Pemerintah juga perlu menyiapkan kompensasi serta

ketersediaan pasokan listrik khususnya kepada pelaku industri padat karya, sehingga

kenaikan tariff listrik industri tidak menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja

secara besar-besaran dan terganggunya proses produksi. Hal tersebut juga berhubungan

dengan tuntutan para buruh dalam peringatan hari buruh pada tanggal 1 Mei yang lalu.

Kenaikan tarif dasar listrik oleh Pemerintah yang memunculkan kekhawatiran terancamnya

kesejahteraan dan nasib para buruh. Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa Dewan

Perwakilan Daerah Republik Indonesia meminta kepada Pemerintah untuk dapat

memperhitungkan dampak luas terhadap kebijakan untuk menaikan tarif listrik tersebut.

Disamping mengancam kesejahteraan para buruh, kebijakan untuk menaikan tarif dasar listik

juga dapat memancaing reaksi yang akan berlebih dan dapat berdampak terhadap instabilitas

keamanan dan tentu juga mempengaruhi ekonomi secara nasional. Kedepan juga DPD

meminta agar Pemerintah dapat lebih sekali lagi untuk memperhatikan perkembangan

daripada industri padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan juga

bagaimana menyelesaikan tuntutan peningkatan kesejahteraan para buruh yang dapat disusun

melalui kebijakan yang pro-rakyat, bukan saja kepada kebijakan yang lebih mendukung

kepada upaya praktek kapitalisme.

Pada tahun 2014 ini DPD juga meminta agar Pemerintah dapat menjaga pasokan

barang dan kebutuhan pokok masyarakat. Dimana kondisi cuaca yang tidak stabil sampai

awal Mei ini sedikit banyak akan mengganggu musim tanam bagi masyarakat. Untuk itu

kami DPD mengharapkan kepada Pemerintah dalam strategi pemenuhan stok kebutuhan

masyarakat Pemerintah harus tetap mengedepankan hasil pertanian petani lokal. Supaya

Pemerintah tidak terus menerus melakukan import terhadap berbagai produk, terlebih-lebih

mendorong meningkatkan petani lokal untuk mendukung kemampuan daya tahan daripada

komoditas pertanian kita. Dan juga Pemerintah harus mampu menjadi operator dalam

memanfaatkan hasil produksi dalam negeri dalam rangka untuk menjaga daya saing produk

pertanian didalam negeri terutama dimasa-masa mendatang yang kita menghadapi yang

disebut dengan pasar ekonomi Asia Tenggara.

Sidang Dewan yang mulia dalam semangat memperingati hari Pendidikan Nasional

pada tanggal 2 Mei kemarin. Kita perlu mengevaluasi pelaksanaan Ujian Nasional yang telah

berlangsung pada bulan April dan Mei 2014. Lemahnya penyiapan hal-hal teknis dan

kurangnya pengawasan dalam penyiapan subtansi soal yang diujikan ini perlu menjadi

refleksi pembenahan penyelenggaraan Unjian Nasional oleh Pemerintah. Penyelenggaraan

UN sebagai media evaluasi bagi peserta didik seharusnya tidak hanya menjadi evaluasi

pengajaran konektif semata namun juga menjadi ujian dalam keberhasilan meberikan

karekter budi pekerti serta sikap mental para peserta didik. Selain itu Ujian Nasional juga

perlu menjadi ajang bagi Pemerintah dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

Page 24: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

23

pengajaran dan pendidikan yang dilakukan di sekolah. Pemerintah perlu mengambil langkah

tegas bila menemukan sekolah yang gagal dalam menyelenggarakan pendidikan yang

standar. Disamping itu akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan kasus pelecehan terhadap anak

dibawah umur yang terjadi dilingkungan sekolah bertaraf internasionalpun sehingga ini tentu

mencoreng dunia pendidikan di Tanah Air. Selain menimbulkan luka fisik pelecehan tersebut

dapat menimbulkan luka psikologi yang memberikan efek traumatik dan dapat

membahayakan perkembangan fisik dan mental para generasi muda. Munculnya kasus

kekerasan dalam pelecehan yang dilakukan oleh oknum pelajar juga perlu mendapatkan

tindakan tegas dari Pemerintah. Dewan Perwakilan Daerah meminta kepda Pemerintah dalam

penyelesaian kasus tersebut harus disertai dengan perbaikan sistim kontrol kepada pihak

sekolah. Pemerintah perlu mengevaluasi kelayakan sekolah, baik sekolah negeri maupun

swasta dalam melakukan penyelenggaraan pengajaran dan pendidikan. Lemahnya filter dan

kemampuan pendidikan dalam menanggulangi pengaruh negatif budaya asing menyebabkan

lembaga pendidikan tidak lagi menjadi tempat untuk membentuk para generasi yang cerdas

dan santun serta bermoral. Inilah menurut saya beberapa hal yang perlu menjadi catatan kita

dalam perkembangan apa yang terjadi ditengah masyarakat sekarang. Selain itu juga kita

melihat masih maraknya kekerasan dan perpeloncoan dilingkunga pendidikan juga

merupakan tambahan cattan bagi dunia pendidikan kita. Kembalinya jatuhnya korban jiwa

dilingkungan sekolah kedinasan yang baru-baru ini terjadi menunjukan lemahnya kontrol

pihak sekolah dalam mengawasi apra peserta didik. Untuk itu Dewan Perwakilan Daerah

meminta agar Pemerintah dapat kembali melakukan perbaikan sistim di lembaga pendidikan

khususnya di kedinasan. Kita berharap dari sekolah-sekolah kedinasan tersebut dapat

melahirkan calon-calon birokrat yang handal sebgai pioneer dalam perbaikan wajah birokrasi

Indonesia dimasa mendatang. Hal tersebut tentunya perlu upaya semua pihak sehingga kasus-

kasus perpeloncoan dan kekerasan ini tidak lagi terjadi di dunia pendidikan Indonesia.

Saudara-saudara sekalian inilah beberapa catatan tentu disesuaikan dengan Komite

masing-masing untuk bisa kita tindaklanjuti perkembangan isu yang sedang hangat yang ada

dimasyarakat kita. Sidang Dewan Yang Mulia dalam satu mingu terakhir kita juga

mencermati berbagai penyakit yang menyebabkan gangguan pernapasan dibeberapa daerah

di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh Middle East Respiratory Syndrome Corona

Virus atau yang kita kenal MERS-CoV diduga masuk ke Indonesia melalui ja’maah umrah

yang terinfeksi virus tersebut di Tanah Suci Mekah. Karenanya kami meminta kepada

seluruh anggota DPD RI untuk melakukan koordinasi khususnya tentu di Komite III untuk

melihat bagaimana penyelenggaraan ibadah haji dan um’rah di daerah untuk mepersiapkan

penanganan sehingga virus tersebut tidak semakin meluas. Dan tentu DPD RI juga berharap

Pemerintah dapat lebih siap dalam menghadapi penyebaran daripada berkembangnya virus

MERS-CoV tersebut. Mengingat Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menghadapi

penyebaran virus seperti flu-burung.perlu kami sampaikan pula dalam Sidang Paripurna ini

berdasarkan kesepakatan Pleno PANMUS kemarin disepakati bahwa istilah penyebutan DPD

RI dalam bahasa inggris adalah National Constitutional for Regional Representative yang

mana istilah selama ini adalah House of Regional Representative dan ini menurut saya tentu

menjadi catatan buat teman-teman yang ada di Badan Kehormatan untuk dapat lebih

mempelajari kembali penterjemahan nama daripada Dewan Perwakilan Daerah Indonesia,

karena ada namantya yang disebut juga Constitutional for Regional Representative ada juga

House of Regional Representative atau bisa disebut juga dengan The Senate Of The Republic

Indonesia. Untuk itu menurut saya karena PANSUSnya tatib masih berjalan mohon dengan

melibatkan nanti daripada perwakilan-perwakilan Negara sahabat, kedutaan, baik dari

Amerika, Jepang, Malaysia, Filipina untuk bisa kita menyamakan penamaan daripada

Lembaga DPD dalam bahasa inggris sehingga tidak menimbulkan multitafsir bagi partner

atau mitra kerja kita yang ada diluar negeri. Demikianlah saudara-saudara sekalian kita telah

Page 25: Nomor : DPD.220/SP/12/2013 DEWAN … Bapak-Ibu sekalian karena waktu juga telah berjalan 10.45 sehingga kita harus memulai sidang ini sesuai dengan surat yang dikirimkan oleh Sekretariat

SIDANG PARIPURNA Ke-12 DPD RI MS IV TS 2013-2014, RABU, 14 Mei 2014

24

melalui seluruh agenda persidangan hari ini, dan kami juga mengucapkan terima kasih sekali

lagi. Mohon saudara-saudara untuk dapat menggunakan waktu yang sangat terbartas ini

dengan efektif dan juga kepada seluruh hadir yang hadir dari seluruh Tanah Air, terima kasih

atas kesediaannya untuk datang, untuk mengikuti Sidang yang terhormat ini dengan tertib.

Mudah-mudahan bisa disampaikan ke kampong halaman kita, beginilah mekanisme proses

yang dilaksanakan oleh wakil-wakil daerah kita yang ada di nasional ini. Sebelum menutup

Sidang Paripurna kali ini, kami juga ingin mengingatkan bahwa Sidang Paripurna yang ke-13

masa sidang ke-4 akan berlangsung pada tanggal 10 Juli 2014. Jadi mohon tanggal 10 Juli

diagendakan buat kita semua Sidang Paripurna dengan agenda laporan pelaksanaan tugas

Alat Kelengkapan dan juga pengesyahan berbagai keputusan DPD RI yang sangat penting

ini. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah Sidang Paripurna ke-12 ini kami tutup.

Dengan mengucapkan.

Wabillahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

SIDANG DITUTUP PUKUL 12.52 WIB

KETOK 3X