nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

105
Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) merupakan wujud proses belajar yang dilaksanakan diluar lingkungan kampus dan merupakan salah satu mata kuliah yang harus diselesaikan oleh mahasiswa, yang telah menempuh SKS yang ditentukan pada tiap-tiap semester. Kuliah Kerja Nyata Praktek dilaksanakan di PG. Krebet Baru I dengan berbagai pertimbangan. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dapat dibayangkan jika dalam kehidupan sehari- hari kita tidak dapat menemukan gula dipasaran, maka semua makanan dan minuman akan terasa asing, tawar atau pahit. Oleh sebab itu manusia berusaha membuat gula dengan teknologi yang semakin berkembang. PG. Krebet Baru I merupakan salah satu wadah partisipasi dalam menunjang industri di Indonesia Jurusan Teknik Mesin 1 Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

description

laporan PKL PT.PG Krebet

Transcript of nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Page 1: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) merupakan wujud proses belajar yang

dilaksanakan diluar lingkungan kampus dan merupakan salah satu mata kuliah yang

harus diselesaikan oleh mahasiswa, yang telah menempuh SKS yang ditentukan pada

tiap-tiap semester. Kuliah Kerja Nyata Praktek dilaksanakan di PG. Krebet Baru I

dengan berbagai pertimbangan. Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia. Dapat dibayangkan jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat

menemukan gula dipasaran, maka semua makanan dan minuman akan terasa asing,

tawar atau pahit. Oleh sebab itu manusia berusaha membuat gula dengan teknologi

yang semakin berkembang.

PG. Krebet Baru I merupakan salah satu wadah partisipasi dalam menunjang

industri di Indonesia khususnya dalam memenuhi kebutuhan gula dalam negeri.

Keberhasilan dalam bidang indusrialisasi dapat dicapai jika dilakukan suatu

penelitian, perencanaan serta pengembangan dan dukungan dari berbagai departemen

terkait yang saling menunjang.

Salah satu faktor yang menunjang adalah departemen pendidikan yang

merupakan bagian dalam menyediakan tenaga-tenaga ahli yang berbobot, sehingga

secara aktif dan kreatif turut memikirkan guna mencari terobosan-terobosan baru

yang sesuai dengan perkembangan teknologi industri di Indonesia.

Jurusan Teknik Mesin 1Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 2: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Selain faktor diatas industri gula juga merupakan tempat yang sesuai untuk

melaksanakan praktik kerja karena semua peralatannya dapat dijadikan sebagai obyek

pengamatan, penelitian dan pengembangan bagi lembaga pendidikan.

1.2 Tujuan

Kegiatan KKN-P yang kami laksanakan di PG. Krebet Baru I ini bertujuan

untuk :

Mengetahui tentang PT PG. Krebet Baru khususnya KB I.

Mengetahui dan membandingkan ilmu yang telah diperoleh selama dalam

perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Mengetahui secara langsung situasi dan kondisi di perusahaan yang

bersangkutan.

Mengetahui dan memahami proses pembuatan gula di PT PG. Krebet Baru.

Memperluas wawasan mahasiswa dengan mengenalkan sistem nyata pada

perusahaan baik jasa maupun manufaktur.

1.3 Manfaat

Dengan mengadakan penelitian di PT. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru I

Bululawang Malang, maka ada beberapa manfaat yang diharapkan :

1. Memperluas wawasan mahasiswa dengan mengenalkan sistem nyata pada

perusahaan baik jasa maupun manufaktur.

2. Melihat langsung dan membuktikan aplikasi dan kebenaran teori yang diterima

di bangku kuliah.

3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga melalui ketrelibatannya

secara langsung di dalam dunia kerja yang nyata. Dan juga melihat situasi

Jurusan Teknik Mesin 2Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 3: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

kerja di lapangan dan hubungan antara pekerja dengan pekerja maupun antara

pekerja dengan pimpinan.

4. Mengetahui proses pembuatan gula mulai dari tebu sampai menjadi gula.

5. Mempercepat hubungan antara perusahaan sebagai instansi teknik dengan

perguruan tinggi sebagai instansi pendidikan, sehingga akan menghasilkan

suatu kerjasama yang saling menguntungkan diantara kedua pihak.

1.4 Ruang Lingkup Kuliah Kerja Nyata Praktek

Ruang lingkup dari pelaksanaan KKN-P di PT. Rajawali I Unit PG. Krebet

Baru I Bululawang Malang adalah sebagai berikut :

Manajemen Perusahaan.

Proses Produksi (proses pembuatan gula).

Bagian-bagian Ketel.

1.5 Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam KKN-P ini ada dua jenis yaitu :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Membaca teori-teori mengenai proses produksi dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan kebutuhan untuk menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata

Praktek ini didapat dari perpustakaan.

2. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)

Mencari, mengamati dan mencatat data yang diperlukan secara langsung terjun

pada obyek penelitiannya. Cara yang dipakai dalam Field Research ini adalah :

a) Interview

Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan petugas perusahaan /

operator mesin sehubungan dengan masalah yang akan diperlukan atau dibahas

dalam penyusunan praktek ini.

Jurusan Teknik Mesin 3Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 4: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

b) Observasi

Dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada saat perusahaan

melakukan kegiatan sehari-hari terhadap masalah yang dianggap penting.

3. Studi Kasus

Metode yang diterapkan dengan pengaplikasian sudut pandang

akademik terhadap kondisi riil di lapangan.

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Pabrik Gula Krebet Baru didirikan tahun 1906 oleh pemerintah Hindia

Belanda yang kemudian dimiliki oleh Mayor Oci Tiong Concern, pada masa revolusi

tahun 1945 sampai tahun 1947 perusahaan ini mengalami kerusakan yang cukup

parah akibat peperangan, sehingga pabrik menghentikan semua kegiatan produksinya,

petani yang semula menggiling tebu di pabrik, mengalihkan penggilingannya ke

pengolahan tebu secara tradisional yang menghasilkan gula merah.

Pada 1954 atas desakan petani yang tergabung dalam IMAPETERMAS

(Indonesia Maskapai Andai-Pertanian Tebu Rakyat Malang Selatan), PT. Pabrik Gula

Krebet Baru melakukan rehabilitasi dan dapat beroperasi kembali.

Berdasarkan Indonesian Sugar Studies Januari 1972 areal untuk tanaman tebu

di daerah Malang Selatan tersedia 12.000 Ha, sedangkan untuk PT. Pabrik Gula

Krebet Baru telah tersedia lahan seluas 4.000 Ha.

Budi daya tanaman tebu di sekitar PT. Pabrik Gula Krebet Baru terus

berkembang sehingga kapasitas yang semula sebesar 2.000 TDC tidak mampu

menampung tebu yang ada. Untuk meningkatkan kapasitas giling, maka pada tahun

1976 dibangun pabrik gula lagi yang diberi nama PT. Pabrik Gula Krebet Baru II

dengan kapasitas giling 3.000 TDC. Dengan demikian mulai saat itu PT. Pabrik Gula

Krebet Baru terdiri dari 2 (unit) yaitu PT. Pabrik Gula Krebet Baru I (KB I) dan PT.

Pabrik Gula Krebet Baru II (KB II) dengan kapasitas giling secara keseluruhan

Jurusan Teknik Mesin 4Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 5: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

sebesar 5.000 TDC (50.000 Ku tebu per hari). Pada tahun 1987 kapasitas

ditingkatkan menjadi 6.000 TDC dan pada tahun 1988 kapasitas ditingkatkan kembali

menjadi 6.500 TDC.Tahun 2006 kedua pabrik meningkatkan kapasitas sebesar 8500

TCD.

2.2 Lokasi Perusahaan

PT. Pabrik Gula Krebet Baru terletak di Desa Krebet Kecamatan Bululawang

Kabupaten Malang, jarak dari kota Malang ± 13 km ke arah selatan. Tanah di daerah

Malang Selatan cukup menguntungkan bagi petani tebu, yang terdiri dari dua bagian

yaitu Historis dan daerah Ekspansi (perluasan) dimana daerah historis merupakan

tanah tegalan (lahan kering). Apabila ditinjau dari segi kemudahan memperoleh

bahan baku, bahan jadi dan tenaga kerja, maka lokasi tersebut dapat dikatakan

strategis karena tenaga kerja mudah diperoleh di sekitar pabrik. Listrik maupun air

mudah diperoleh dan transportasi mudah didapat karena PT. Pabrik Gula Krebet Baru

berada pada persimpangan jalan antara Malang – Gondanglegi – Wajak – Dampit dan

terdapat lori yang dapat mencapai areal tanaman tebu yang letaknya dekat dengan

lokasi pabrik.

Jika ditinjau dari segi lokasi, PG.Krebet Baru memiliki beberapa faktor yang

mendukung kelancaran produksi, yaitu:

a. Penyediaan Bahan Mentah

Sumber bahan mentah dapat diperoleh dari penduduk di sekitar pabrik, sehingga

tidak mengalami kesulitan bahan baku. Pabrik juga memberikan kredit kepada

petani tebu untuk keperluan para petani seperti pupuk yang dimaksudkan untuk

meningkatkan keinginan para petani tebu untuk menanam tebu.

b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja diperoleh dari penduduk sekitar pabrik sehingga tidak mengalami

kesulitan bila sewaktu – waktu memerlukan tenaga kerja.

c. Penyediaan Air

Jurusan Teknik Mesin 5Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 6: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Pabrik tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air untuk proses

produksi karena disekitar pabrik tersedia sumber air yang cukup banyak. Di sini

pabrik juga bekerjasama dengan pengairan.

d. Transportasi

Faktor pengangkutan bukan merupakan hambatan karena tempat bahan mentah

tidak terlalu jauh dari lokasi perusahaan, demikian juga biaya transportasi tidak

terlalu tinggi. Lokasi pabrik terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan

transportasi bagi pabrik untuk mengangkut bahan mentah maupun barang jadi.

e. Iklim

Faktor iklim sangat menetukan dalam penanaman tebu terutama dalam

pertumbuhannya. Adapun unsur – unsur yang mempengaruhi penanaman tebu

meliputi : panas matahari, tekanan udara, kelembaban udara, curah hujan, dan

intensitas air yang terkandung di dalam tanah.

f. Pemasaran Hasil Produksi

PG.Krebet Baru tidak mengalami kesulitan dalam pemasarannya, karena

pemasaran hasil produksi ditangani oleh KUD.

2.3 Bentuk Badan Usaha

PT. Pabrik Gula Krebet Baru merupakan BUMN yang berada di bawah

naungan Departemen Keuangan RI yang merupakan anak perusahaan dari PT (PPEN)

Rajawali Nusantara RI yang berkedudukan di Jakarta. PT (PPEN) Rajawali

Nusantara Indonesia merupakan perusahaan induk yang tidak menjalankan aktivitas

usahanya sendiri. Kegiatan operasional perusahaan dilakukan oleh anak perusahaan.

Perusahaan ini sebagai BUMN mempunyai hak otonomi yang luas, yang

berarti tidak ada campur tangan dalam hal ini Departemen Keuangan RI dalam

mengelola perusahaan.

Anak-anak perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh PT. Rajawali

Nusantara Indonesia adalah :

1. PT. PG Redjo Agung Baru – Madiun.

Jurusan Teknik Mesin 6Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 7: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

2. PT. PG Krebet Baru – Malang.

3. PT. Perusahaan Ekspor Impor Rajawali Nusindo.

4. PT. Nelayan Jasa Umum Mutiara Rajawali.

5. PT. Bandareksa Rajawali.

6. PT. Apotik Bima.

7. PT. Industrial Management Company.

8. PT. Perkebunan Karet Cimayak.

9. PT. Perkebunan Karet Cileles.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan

keberadaannya oleh perusahaan, karena struktur organisasi merupakan bagian untuk

mengatur dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan serta tanggung jawab tugas

masing-masing jabatan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan memudahkan

pengelolaan suatu perusahaan, sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.

Dalam organisasi, fungsi, wewenang dan tanggung jawab melekat terhadap

proses atau fungsi di seluruh departemen organisasi. Dengan demikian, fungsi para

manager bertanggung jawab mengawasi bawahannya sesuai dengan fungsinya

masing-masing. Setiap anggota fungsi tidak dibenarkan mengerjakan fungsi lainnya,

karena wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi telah digariskan dengan sangat

jelas.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PG. Krebet Baru adalah

merupakan struktur organisasi dengan bentuk garis, dimana kekuasaan dan tanggung

jawab berjalan dari pimpinan tertinggi sampai ke bawah menurut garis vertikal.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat analisa jabatan PG. Krebet Baru sebagai berikut :

2.4.1 Analisa Jabatan

Secara garis besar tugas dari masing-masing pejabat pada PG. Krebet Baru

Malang adalah sebagai berikut :

Jurusan Teknik Mesin 7Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 8: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

1. General Manager

General Manager merupakan wakil direksi yang dikuasainya. Direksi adalah

pimpinan dari suatu perusahaan yang menguasai beberapa buah pabrik.

Fungsi : Mengelola perusahaan secara keseluruhan sesuai dengan kebijaksanaan

yang telah ditetapkan oleh direksi.

Tugas General Manager adalah :

1.Merumuskan sasaran dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan.

2.Menetapkan strategi untuk mencapai sasaran perusahaan.

3.Membantu direksi dalam menyusun rencana jangka panjang perusahaan.

4. Melaksanakan kebijakan direksi dalam bidang keuangan, personalia, produksi,

teknik dan umum.

5.Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan direksi.

Wewenang :

1. Memilih dan menetapkan strategi untuk mencapai sasaran perusahaan.

2. Mengendalikan pelaksakaan anggaran perusahaan.

3. Mengangkat dan memberhentikan karyawan non-staff perusahaan.

Tanggung Jawab

1. Tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.

2. Penjagaan terhadap rahasia perusahaan.

3. Tercapainya suasana kerja yang baik dalam perusahaan.

2. Manager HRD

Fungsi : Membantu General Manager dalam melaksanakan kebijakan direksi

dan ketentuan-ketentuan administrator dalam bidang personalia dan

umum.

Tugas :

1. Melaksanakan recruitment calon karyawan perusahaan.

2. Melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pendidikan pengembangan

karyawan.

Jurusan Teknik Mesin 8Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 9: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh General Manager.

Wewenang :

1. Menyelenggarakan recruitment calon karyawan perusahaan.

2. Menghitung tunjangan dan jaminan sosial karyawan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

3. Menetapkan anggaran untuk pengembangan Sumber Daya Manusia yang akan

diusulkan oleh General Manager.

Tanggung Jawab :

1. Ketelitian perhitungan upah, gaji serta tunjangan karyawan.

2. Kelancaran pelaksanaan recruitment calon karyawan perusahaan.

3. Ketelitian dan kebenaran administrasi karyawan.

a. Kepala Seksi Personalia

Fungsi : Membantu Manager HRD dalam menyiapkan perhitungan gaji dan upah

karyawan, tunjangan dan hak jaminan sosial karyawan yang lain.

Tugas :

1. Mengumpulkan data untuk pembuatan daftar gaji, upah dan pendapatan lain

karyawan perusahaan.

2. Melaksanakan pembuatan daftar gaji dan upah sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

3. Melaksanaan perhitungan upah lembur, deklarasi perjalanan dinas dan jaminan

sosial karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tanggung Jawab

1. Ketelitian dan kebenaran administrasi karyawan.

2. Mengkoordinasi semua karyawan yang ada dalam seksinya.

b. Kepala Seksi Umum

Fungsi : Membantu Manager HRD dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

mencakup bidang umum.

Tugas :

1. Mengurus dan mengatur keperluan tamu-tamu perusahaan

Jurusan Teknik Mesin 9Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 10: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

2. Mempersiapkan tempat untuk rapat-rapat dinas serta pertemuan lainnya.

3. Melakukan administrasi perumahan dinas karyawan dan membuat usulan

penghunian atas rumah-rumah kosong bagi karyawan yang berhak.

Wewenang : Mengatur cara-cara untuk menciptakan dan menjaga keamanan

perusahaan.

Tanggung Jawab

1. Ketertiban administrasi perumahan dinas karyawan dan penghuninya.

2. Kebersihan dan kerapian gedung, kantor dan perlengkapannya.

3. Financial Manager

Fungsi : Melaksanakan kebijakan Direksi dan ketentuan Administrator dalam

bidang anggaran keuangan, akuntansi, umum dan personalia serta

memimpin bagian Tata Usaha dan Keuangan untuk mencapai tujuan dan

sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Merencanakan peredaran keuangan dan memantau realisasi serta mengadakan

analisis atas penyimpangannya.

2. Melaksanakan penerimaan, pengeluaran dan penyimpangan perusahaan.

3. Melaksanakan pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

keuangan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

4. Melaksanakan kebijakan penggajian karyawan, kesejahteraan, pelayanan

kesehatan dan keselamatan kerja sejalan dengan peraturan yang berlaku.

5. Menyusun rencana anggaran yang akan diusulkan kepada direksi.

Wewenang :

1. Menolak pengeluaran dan penerimaan dana yang tidak sesuai dengan sistem

dan prosedur yang berlaku.

2. Meminta informasi yang diperlukan dalam rangka tugas yang berhubungan

dengan pengolahan data akuntansi dari kepala bagian dan kepala seksi dalam

perusahaan.

Jurusan Teknik Mesin 10Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 11: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3. Menetapkan cara-cara pelaksanaan penarikan dan penempatan karyawan non-

staff.

4. Menetapkan rencana anggaran yang akan diusulkan kepada administrator.

5. Meminta pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan wewenang yang

didelegasikan kepada bawahannya..

a. Kepala Seksi Keuangan dan Anggaran

Fungsi : Membantu Manager bagian Akuntansi dan keuangan dalam

melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan-ketentuan General

Manager dalam bidang keuangan dan anggaran untuk mencapai tujuan

dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Melaksanakan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan uang perusahaan

sesuai dengan sistem otorisasi yang berlaku.

2. Menyiapkan informasi untuk menyusun cash flow.

3. Membantu melaksanakan kebijakan penyimpanan keuangan.

Tanggung Jawab :

1. Ketelitian penyusunan rencana anggaran perusahaan.

2. Ketepatan waktu penyajian rencana anggaran perusahaan.

3. Kedisiplinan karyawan dalam seksinya.

b. Kepala Seksi Gudang Gula

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi dan keuangan dalam melaksanakan

penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keperluan barang

Tugas :

1. Membantu pengaturan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan keperluan

barang.

2. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa persediaan yang disimpan di gudang

material.

3. Memberi informasi yang diperlukan oleh tim pembeli untuk kelancaran

pengadaan barang.

Jurusan Teknik Mesin 11Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 12: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Wewenang :

1. Menolak permintaan barang gudang yang tidak sesuai dengan prosedur yang

berlaku.

2. Menolak barang yang dikirim ke gudang perusahaan yang tidak memenuhi

persyaratan yang dicantumkan dalam prosedur pembelian.

Tanggung Jawab :

1. Terjaganya keamanan dan kondisi barang-barang yang tersimpan di gudang

material.

2. Kebenaran barang yang diserahkan kepada seksi atau bagian lain yang

memintanya.

3. Ketelitian catatan mutasi dan sisa barang yang disimpan di gudang material.

c. Kepala Seksi Gudang Gula

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi dan keuangan dalam melaksanakan

penyimpanan, pelayanan, pengeluaran dan penjagaan kondisi gula, tetes

dan produk lainnya yang disimpan di gudang.

Tugas :

1. Membantu dalam penyimpanan gula, tetes dan produk lainnya di gudang.

2. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa gula, tetes dan produk lainnya di

gudang.

3. Mengawasi penimbangan dan pembungkusan gula.

Wewenang :

1. Menolak pengeluaran gula, tetes dan produk lainnya dari gudang yang tidak

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Menandatangani dokumen dan laporan sesuai dengan sistem otorisasi yang

berlaku.

Tanggung Jawab :

1. Keamanan kondisi gula, tetes dan produk lainnya yang disimpan di gudang.

2. Kebenaran kuantitas gula, tetes dan produk lainnya yang dikeluarkan dari

gudang.

Jurusan Teknik Mesin 12Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 13: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3. Kelancaran pelayanan pengeluaran gula, tetes dan produk lainnya di gudang.

d. Kepala Seksi Gudang Distribusi

Tugas :

1. Membantu Kepala Seksi Keuangan dan Anggaran dalam penyimpanan barang-

barang distribusi.

2. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa-sisa barang distribusi.

3. Membuat laporan mengenai sisa-sisa barang distribusi.

4. Menegakkan disiplin kerja karyawan yang ada dalam sub seksi.

Wewenang

1. Menolak pengeluaran gula dan barang distribusi lain yang tidak sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

2. Menilai dan mengusulkan promosi dan demosi karyawan yang ada dalam sub

seksinya.

Tanggung Jawab

1. Keamanan dan kondisi barang-barang distribusi yang disimpan di gudang.

2. Kebenaran kuantitas barang-barang distribusi yang dikeluarkan dari gudang.

e. Kepala Seksi Akuntansi dan Keuangan

Fungsi : Melakukan kebijakan direksi dan ketentuan-ketentuan General Manager

dalam bidang akuntansi serta memimpin seksi akuntansi dan keuangan

untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung yang dipakai sebagai

dasar pengeluaran dana perusahaan.

2. Melakukan pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

keuangan bagi pihak yang memerlukan.

3. Melaksanakan penimbangan dan pencatatan berat tebu yang akan digiling,

hasil produksi dan barang-barang lain yang akan dikeluarkan dari perusahaan

serta barang pemasok yang akan diterima perusahaan.

4. Mengontrol dokumen dan laporan atas dasar sistem wewenang yang berlaku.

Jurusan Teknik Mesin 13Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 14: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Wewenang :

1. Mengumpulkan dokumen pendukung transaksi keuangan.

2. Menolak dokumen pendukung yang tidak memenuhi syarat atau peraturan

yang berlaku.

3. Menetapkan rancangan anggaran seksinya yang akan diusulkan kepada kepala

bagiannya.

Tanggung Jawab :

1. Kewajaran angka atau informasi lain yang disajikan dalam informasi

keuangan.

2. Ketelitian penimbangan dan administrasi tebu rakyat.

f. Kepala Seksi EDP

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi, menyajikan informasi keuangan,

serta memimpin sub seksinya untuk mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Membantu Manager bagian akuntansi dalam melaksanakan dokumen yang

mendukung transaksi keuangan.

2. Membantu Manager bagian akuntansi dalam pengolahan transaksi sesuai

dengan prinsip akuntansi yang lazim dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan

direksi.

3. Memberikan otoritas atau dokumen dan laporan sesuai dengan sistem

wewenang yang berlaku.

Wewenang :

1. Menandatangani dokumen-dokumen sesuai dengan sistem otorisasi yang

berlaku.

2. Memberi peringatan lisan kepada karyawan subseksinya yang melanggar

disiplin kerja yang berlaku.

Tanggung Jawab :

Jurusan Teknik Mesin 14Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 15: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

1. Pengumpulan data akuntansi dan data non akuntansi yang akan diolah menjadi

informasi keuangan.

2. Ketelitian penggolongan transaksi keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang lazim dan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh direksi.

3. Terkoordinasinya kegiatan karyawan yang berada dalam sub seksinya.

g. Kepala Seksi Administrasi Tebu Rakyat (ATR)

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi dalam melaksanakan pencatatan

tebu rakyat serta kewajiban petani tebu rakyat serta memimpin sub

seksinya untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yang telah

ditetapkan.

Tugas :

1. Membantu Manager bagian akuntansi dalam mencatat penerimaan tebu milik

tiap petani.

2. Menyelenggarakan administrasi utang piutang KUD dan pengeluaran gula

serta tetes termasuk administrasi pembayaran cukai dan pajak-pajak lainnya.

Wewenang :

1. Menandatangani dokumen serta laporan sesuai dengan otorisasi yang berlaku.

2. Memberi peringatan lisan kepada karyawan subseksinya yang melanggar

disiplin kerja yang berlaku.

Tanggung Jawab :

1. Ketertiban administrasi pemasukan dan pengeluaran barang gudang.

2. Kelancaran penyusunan anggaran belanja dan daftar untuk perincian

pemakaian alat-alat untuk pemeliharaan dan perluasan.

h. Kepala Seksi APK

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi dalam melaksanakan administrasi

persediaan kantor dan pemeriksaan fisik secara berkesinambungan atas

Jurusan Teknik Mesin 15Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 16: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

barang gudang serta memimpin sub seksinya untuk mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Tugas : Meneliti keabsahan bon-bon masukan dan pengeluaran barang gudang

dan kebenaran tagihan pembelian lokal barang-barang atas dasar surat

pesanan/kontrak pembelian.

Wewenang : Menandatangani dokumen dan laporan sesuai dengan sistem

otorisasi yang berlaku.

Tanggung Jawab :

1. Ketertiban administrasi pemasukan dan pengeluaran barang gudang.

2. Kelancaran penyusunan anggaran belanja dan daftar untuk perincian

pemakaian alat-alat untuk pemeliharaan dan perluasan.

i. Kepala Seksi Timbangan

Fungsi : Membantu Manager bagian akuntansi dalam melaksanakan penimbangan

tebu yang akan digiling, hasil produksi dan barang lain yang dikeluarkan

dari perusahaan, barang pemasok yang akan diterima oleh perusahaan

serta memimpin sub seksinya untuk mencapai tujuan dan sasaran

perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Membantu Manager bagian akuntansi dalam penimbangan tebu yang akan

digiling.

2. Membuat laporan timbangan tebu dan mendistribusikan kepada seksi

pengolahan.

Tanggung Jawab :

1. Ketelitian dan kebenaran hasil penimbangan tebu.

2. Ketelitian dan ketepatan waktu penyampaian laporan timbangan.

3. Ketelitian dan kebenaran administrasi upah tebang.

4. Kabag Tanaman (Plantation Manager)

Jurusan Teknik Mesin 16Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 17: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Fungsi : Melaksanakan kebijakan direksi dan ketentuan General Manager dalam

bidang pengadaan tebu, pemeriksaan areal tebu, sarana angkutan,

penyuluhan dan bimbingan kultural teknis.

Tugas :

1. Mengadakan penyuluhan kepada para petani tebu.

2. Mengadakan pendaftaran areal tebu yang akan digiling.

3. Mengadakan pemeriksaan areal.

4. Memberikan bimbingan kultur teknis kepada para petani tebu.

5. Mengadakan penebangan tebu.

6. Menggarap kebun percobaan.

Wewenang :

1. Menyusun program-program kerja untuk mencapai target-target areal lahan

hasil tebu bibit dan tebu giling yang ditetapkan oleh Administratur.

2. Mengawasi pelaksanaan penanaman dan penebangan tebu.

3. Menyusun laporan rutin dan insidental tentang kegiatan bagian tanaman.

4. Mengadakan hubungan yang terkait dengan program tebu rakyat intensifikasi

(TRI)

a. Seksi Tebang dan Angkutan

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas tebangan dan angkutan tebu siap digiling.

2. Mengadakan koordinasi dengan bagian-bagian lain.

3. Menjaga kelancaran pemasukan tebu yang siap digiling.

b. Seksi Bina Sarana Tani

Tugas :

1. Mengadakan pengolahan kebun percobaan.

2. Bertanggung jawab atas pengembangan produksi tanaman.

c. Seksi Rayon Wilayah

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas tugas kesinderan.

Jurusan Teknik Mesin 17Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 18: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

2. Mengadakan koordinasi dengan instalasi yang terkait yang lebih tinggi dari

tugas-tugas kesinderan.

3. Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala bagian.

d. Kesinderan

Tugas :

1. Mengolah kebun bibit dan kebun percobaan/peragaan.

2. Mengadakan pendaftaran petani peserta TRI.

3. Membantu memantau pelaksanaan tebang dan angkutan tebu.

4. Memberi laporan sesuai dengan yang berlaku.

5. Kabag Instalasi (Engineering Manager)

Fungsi : Membantu General Manager dalam melaksanakan kebijaksanaan direksi

dan ketentuan administratur dalam pengoperasian, pemeliharaan, reparasi

mesin, equipment pabrik, lori, loko, kendaraan, traktor, pompa dan

bangunan. Juga pada penyediaan tenaga listrik dan memimpin bagian

instalasi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Melaksanakan pemeliharaan dan reparasi mesin dan peralatan pabrik sehingga

siap dioperasikan.

2. Mempertahankan operasi mesin dan peralatan pabrik untuk menjaga

kontinyuitas penyediaan bahan guna memenuhi kebutuhan pabrikasi.

3. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman dalam melakukan pengolahan,

pemeliharaan dan reparasi lori, loko, pompa dan traktor.

4. Melaksanakan pengolahan, pemeliharaan dan reparasi kendaraan perusahaan.

Wewenang :

1. Mengatur penggunaan mesin, peralatan dan bangunan pabrik untuk kebutuhan

perusahaan.

2. Dalam masa giling dapat menghentikan proses jika dipandang perlu dan harus

segera melaporkan kepada kepala pabrik.

Jurusan Teknik Mesin 18Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 19: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3. Menetapkan rancangan anggaran bagiannya yang diusulkan kepada kepala

pabrik.

a. Kepala Seksi Kendaraan

Tugas :

1. Menerima permohonan pemakaian kendaraan yang telah disetujui oleh semua

kepala bagian.

2. Mengatur dan mendisposisikan kendaraan yang akan dipakai.

3. Membuat surat perintah jalan kendaraan.

4. Melaksanakan perbaikan dan perawatan kendaraan.

b. Kepala Bagian Rupa-Rupa atau Bangunan

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan bagian rupa-rupa atau bangunan

2. Melaporkan semua kegiatan yang dilakukan kepala bagian teknik atau

Engineering Manager.

c. Kepala Seksi Besali

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada bagian besali.

2. Melaporkan semua kejadian yang dilakukan pada bagian besali.

3. Mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada bagian besali.

d. Kepala Seksi Stasiun Gilingan

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada stasiun gilingan.

2. Membuat laporan kepada bagian teknik tentang kegiatan yang telah dilakukan

dan rencana-rencana yang akan dilakukan.

e. Kepala Seksi Stasiun Pabrik Tengah

Tugas :

1. Melaporkan semua kegiatan di stasiun pabrik tengah kepada kepala bagian.

2. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada stasiun tengah.

Jurusan Teknik Mesin 19Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 20: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3. Mengawasi secara langsung semua pekerjaan pada stasiun pabrik tengah

terutama pada waktu di luar giling.

f. Kepala Seksi Stasiun Puteran

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada bagian puteran.

2. Melaporkan semua kegiatan yang dilakukan pada stasiun puteran kepada

kepala bagian mekanik.

3. Mengawasi secara langsung semua pekerjaan yang dilakukan pada bagian

puteran.

g. Kepala Seksi Stasiun Listrik

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada stasiun listrik.

2. Melaporkan semua kegiatan yang dilakukan pada stasiun listrik kepada kepala

bagian mekanik.

3. Mengawasi secara langsung semua pekerjaan yang dilakukan pada stasiun

listrik.

h. Kepala Seksi Stasiun Ketel

Tugas :

1. Bertanggung jawab atas lancarnya pekerjaan pada stasiun ketel.

2. Mengawasi secara langsung semua pekerjaan yang dilakukan pada stasiun

ketel.

i. Kepala Seksi Remise

Tugas :

1. Menerima laporan kerusakan dan mengadakan pemeriksaan kembali pada lori

dan loko untuk sarana angkutan tebu.

2. Melaksanakan laporan pekerjaan perbaikan lori dan loko yang mengalami

kerusakan dan siap direparasi.

6. Processing Manager

Jurusan Teknik Mesin 20Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 21: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Fungsi : Membantu General Manager dalam melaksanakan kewajiban direksi dan

ketentuan administratur dan memimpin bagaimana untuk mencapai tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan.

Tugas :

1. Melaksanakan produksi gula.

2. Mengawasi mutu, penimbangan dan pengemasan gula.

3. Mengendalikan proses produksi gula agar memenuhi target.

4. Membantu kepala pabrik dalam pengadaan bahan pembantu.

5. Menjaga kelancaran proses produksi gula.

6. Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan daftar bagi hasil gula

petani.

7. Membantu bagian instalasi dalam peralatan dan pemeliharaan mesin-mesin di

luar mesin giling.

8. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan gula kepada

instansi pemerintah yang terkait.

9. Membantu rancangan anggaran pabrikasi untuk diajukan kepada kepala

pabrik.

10. Memonitori dokumen-dokumen dan laporan-laporan atas dasar sistem

wewenang yang berlaku.

Wewenang :

1. Menghentikan proses produksi jika dipandang perlu dan melaporkannya

kepada pabrik.

2. Menyusun laporan rutin dan insidental mengenai bagian pabrik.

3. Menetapkan anggaran yang akan diusulkan kepada kepala pabrik.

4. Memberi otoritas atas dokumen dan laporan sesuai dengan sistem wewenang

yang berlaku.

5. Meminta pertanggungjawaban mengenai pelaksanaan wewenang yang

didelegasikan kepada bawahannya.

a. Seksi Laboratorium

Jurusan Teknik Mesin 21Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 22: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Tugas :

1. Mengontrol bahan-bahan kimia yang ada dipabrik gula.

2. Melakukan analisa terhadap nira mentah, nira kental, nira encer, masakan,

stroop dan gula.

b. Seksi Pengolahan

Tugas :

1. Menentukan kebutuhan anggaran direksi pengolahan pabrikasi.

2. Mengawasi proses produksi dan alat.

2.5 Manajemen Personalia

Untuk kelangsungan proses produksi PG. Krebet Baru adalah adanya tenaga

kerja atau karyawan.

a. Status Tenaga Kerja

Dalam ini ada tiga status karyawan yang terdiri dari :

1. Karyawan Tetap yaitu karyawan yang diangkat oleh administratur atas

persetujuan Direksi dan bekerja pada masa giling maupun diluar masa giling

2. Karyawan Tidak Tetap yaitu karyawan yang mempunyai hubungan kerja dengan

perusahaan untuk jangka waktu tertentu yaitu saat masa giling saja.

Karyawan Tidak Tetap terdiri dari :

a) Karyawan Kampanye

Tugas dari karyawan kampanye adalah melaksanakan pekerjaan – pekerjaan

dari permulaan tebu diangkut dari timbangan tebu, pekerjaan digilingan,

pekerjaan disekitar emplasement yang ada hubungan langsung dengan

penggilingan tebu, pekerjaan di dalam pabrik sampai dengan pengangkutan

gula di atas alat pengangkut. Jangka waktu hubungan kerja bagi karyawan

adalah satu masa (musim giling pada pabrik gula).

b) Karyawan Musiman

Dibagi menjadi tiga, yaitu :

Jurusan Teknik Mesin 22Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 23: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

1. Karyawan musiman tebangan, yaitu karyawan yang melaksanakan

pekerjaan–pekerjaan pada permulaan tebu ditebang, termaksud persiapan

tebangan dan pemuatan tebu ke alat pengangkut sampai dengan

timbangan tebu.

2. Karyawan musiman tanaman, yaitu karyawan yang melaksanakan

pekerjaan–pekerjaan dari permulaan pembukaan tanah, persiapan tanam,

dan pemeliharaan tebu pabrik sampai tebu siap ditebang.

3. Karyawan musiman lain – lain, yaitu karyawan yang bekerja disekitar

emplasement, namun tidak ada hubungan langsung dengan penggilingan

tebu.

c) Karyawan Borongan

Karyawan borongan yaitu karyawan yang bekerja secara insidentil dan tidak

dapat diukur hasil maupun waktu yang diperlukan dan ditugaskan sesuai

dengan kebutuhan dan urgensi perusahaan.

d) Karyawan Honorer

Karyawan honorer yaitu karyawan yang dipekerjakan untuk jangka waktu

dan jenis pekerjaan tertentu.

b. Jam Kerja

Hari kerja pada PG Krebet Baru Malang dimulai dari hari Senin sampai Sabtu

dan jam kerja karyawan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Masa Giling

Waktu kerja bagi karyawan disesuaikan dengan waktu operasi pabrik, yaitu 24

jam pada masa giling yang terbagi menjadi tiga shif, yaitu :

Untuk Karyawan Tetap :

a) pukul 07.00 – 16.00

b) pukul 16.00 – 24.00

c) pukul 24.00 – 07.00

Untuk Karyawan Tidak Tetap

a) pukul 05.30 – 13.30

Jurusan Teknik Mesin 23Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 24: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

b) Pukul 13.30 – 21.30

c) Pukul 21.30 – 05.30

Diluar masa giling

Diluar masa giling seluruh karyawan masuk pagi dengan jadwal kerja sebagai

berikut :

Senin sampai Kamis : 06.30 – 15.00

Istirahat : 11.30 – 12.30

Jumat : 06.30 – 11.00

Sabtu : 06.30 – 12.00

c. Kesejahteraan Karyawan

Kesejahteraan karyawan di PG. Krebet Baru diperhatikan dengan pemberian

berbagai tunjangan struktur antara lain :

(a) Tunjangan Khusus

Karyawan diberi tunjangan-tunjangan khusus disamping tunjangan pokok

yang besarnya ditetapkan sesuai golongan. Kenaikan tunjangan khusus

ditinjau setiap tahun sesuai dengan perkembangan perekonomian yang

ditetapkan oleh direksi dan dimusyawarahkan bersama serikat pekerja

dengan tetap mempertimbangkan kemampuan perusahaan.

(b) Tunjangan Struktural

Sesuai dengan tugasnya, kepada karyawan golongan IX – XVI diberikan

tunjangan struktural. Kenaikan tunjangan struktural ditinjau setiap tahun

sesuai dengan perkembangan perekonomian bersama serikat pekerja dengan

tetap mempertimbangkan kemampuan perusahaan.

(c) Tunjangan Fungsional

1. Cuti tahunan 12 hari kerja.

2. Pakaian dinas.

3. Diberikan gula jatah.

4. Piagam penghargaan.

Jurusan Teknik Mesin 24Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 25: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

5. Transportasi yang berupa bis sekolah untuk anak-anak karyawan, bis

rekreasi dan mobil khusus yang dapat dipinjam jika ada keperluan

penting.

6. Dibentuk suatu tim atau pengurus harian P2K3 (Panitia Pembina

Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

7. Untuk Memenuhi ketentuan ASTEK perusahaan membayar iuran atas

nama peserta yang bersangkutan sebesar 2,54 % dari upah bersih

seluruhnya setiap bulan dengan perincian sebagai berikut :

- Asuransi kecelakaan kerja 0,54%

- Tabungan hari tua 1,5 %

- Asuransi kecelakaan 0,5%

8. Pemberian tunjangan cacat.

9. Kesempatan tugas belajar dan pengambangan karir.

10. Pemberian bantuan biaya pemakaman dan uang duka kepada pada ahli

waris apabila seorang karyawan meninggal dunia.

11. Pemberian uang jasa bagi karyawan yang mempunyai masa kerja 5 tahun

atau lebih.

12. Memberikan kesempatan pada karyawan untuk menyampaikan keluhan

menurut jalur hirarki yang berlaku.

(d). Kenaikan jabatan

Dimana untuk setiap pekerja diberi kesempatan untuk mendapatkan

kenaikan jabatan dengan syarat tersebut memenuhi syarat–syarat yang telah

ditentukan oleh perusahaan. Dimana syarat–syarat tersebut antara lain :

adanya promosi, minimal berprestasi baik. Masih batas jenjang

golongannya, minimal telah mencapai angka prestasi dalam masa kerja.

(e). Jaminan sosial

Setiap pekerja yang ada di PG. Krebet Baru didaftarkan menjadi peserta

JAMSOSTEK antara lain : Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan

Jurusan Teknik Mesin 25Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 26: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Kematian (JK), Jaminan Hari tua (JHT), diadakannya Tabungan Asuransi

Pensiun (TAP).

d. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

(a) Kesehatan Kerja

Bagi karyawan tetap atau kampanye di PG. Kebet Baru diberikan kartu

berobat untuk mendapatkan pelayanan dokter perusahaan. Pelayanan

kesehatan dilaksanakan di balai pengobatan PG. Krebet Baru, sedangkan

untuk pemeriksaan keluar terlebih dahulu harus melewati dokter perusahaan.

Pelayanan yang diberikan antara lain :

- Perawatan pengobatan mata.

- Perawatan pengobatan gigi.

- Karyawan tetap wanita dan istri karyawan tetap, biaya persalinan

ditanggung perusahaan.

- Pengobatan yang dilakukan di luar ketentuan perusahaan, maka

biayanya diganti sebesar ongkos yang dikeluarkan.

(b) Keselamatan Karyawan

Usaha-usaha yang dilakukan untuk perlindungan keselamatan kerja antara

lain :

- Pemasangan gambar di tempat kerja tentang keselamatan kerja agar

mudah dilihat.

- Pengaturan letak peralatan sedemikian rupa sehingga operator dapat

bekerja dengan leluasa terutama pada peralatan yang bergerak.

- Memakai penerangan yang cukup dan memasang penangkal petir pada

bangunan yang tinggi.

- Menyelenggarakan pembinaan tenaga kerja tentang pencegahan

kecelakaan serta pemberantasan kebakaran serta peningkatan

keselamatan kerja.

- Penyediaan alat pemadam kebakaran, dan mobil pemadam kebakaran di

tempat yang strategis.

Jurusan Teknik Mesin 26Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 27: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

- Memberikan perlengkapan keamanan kepada setiap karyawan yang

disesuaikan dengan tempat kerjanya, seperti safety helmet dan

sebagainya.

- Pengaturan ventilasi yang cukup dan pemasangan sistem alarm untuk

tanda bahaya.

- Menetapkan rancangan anggaran bagian yang diusulkan kepada kepala

pabrik.

e. Sistem Perekrutan Karyawan

Penerimaan, pengangkutan dan penempatan pekerja di PG. Krebet Baru

Malang adalah wewenang Direksi. Penerimaan, pengangkatan dan penempatan

Pekerja Golongan IX sampai dengan XVI menjadi wewenang Direksi. Penerimaan,

pengangkatan dan penempatan Pekerja Golongan I sampai VIII menjadi wewenang

General Manager PG yang dilaksanakan secara obyektif dan sistem pelaksanaannya

dimusyawarahkan dengan Serikat Pekerja. Penerimaan dan pengangkatan disesuaikan

dengan kebutuhan Perusahaan bahwa setiap calon pekerja harus memenuhi syarat

kerja dan dapat menyediakan serta menyerahkan kepada pengusaha. Syarat – syarat

tersebut antara lain :

1. Surat keterangan berkelakuan baik dari pihak kepolisisan Indonesia.

2. Salinan atau rekaman ijasah atau surat keterangan yang telah disahkan.

3. Salinan atau rekaman surat keterangan dari majikan lama bagi yang sebelumnya

sudah pernah bekerja.

Calon pekerja pada PG Krebet Baru Malang juga disyaratkan lulus ujian

seleksi pemeriksaan psikologi jika dipandang perlu serta lulus pemeriksaan kesehatan

yang dilakukan oleh dokter perusahaan. Calon pekerja tetap wajib menjalani masa

percobaan selama 3 (tiga) bulan dan selama masa percobaan pekerja atau pengusaha

bebas setiap waktu untuk memutuskan hubungan kerja dengan pemberitahuan secara

tertulis. Pembagian item pekerjaan untuk calon pekerja tetap yaitu :

Jurusan Teknik Mesin 27Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 28: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

a. Untuk pekerja Golongan I s/d VIII diutamakan dari pekerja kampanye

musiman, honorer/kontrak, sesuai dengan kebutuhan perusahaan sepanjang

memenuhi syarat – syarat yang digariskan perusahaan.

b. Untuk pekerja Golongan IX s/d XVI diutamakan dari kader pekerja yang ada di

unit PG Krebet Baru yang memenuhi syarat–syarat yang digariskan oleh

perusahaan.

Jurusan Teknik Mesin 28Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 29: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Jurusan Teknik Mesin 29Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 30: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

BAB III

PROSES PRODUKSI

3.1 Pengertian Proses Produksi

Proses adalah cara kerja, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber

–sumber misal tenaga kerja, bahan dan dana yang ada diubah untuk memeperoleh

suatu hasil, sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara,

metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau

jasa dengan menggunakan sumber–sumber (tenaga kerja, mesin dan dana yang

tersedia).

Dalam menciptakan produksi gula tentunya perusahaan memerlukan faktor–

faktor produksi yang saling berkaitan diantaranya mesin–mesin, alat pembantu,

tenaga kerja dan fasilitas lain yang diperlukan dalam kegiatan tersebut.

3.2 Bahan Baku yang Digunakan

Bahan baku yang digunakan di PG Krebet Baru adalah tebu. Bahan baku ini

diperoleh dari tanaman rakyat ( petani ) yang dikenal dengan nama Tebu Rakyat

Indonesia. Namun demikian pabrik gula yang menyediakan bibit tebu yang baik

untuk kemudian ditanam oleh petani yang sebelumnya sudah mengadakan transaksi

kontrak dengan pabrik gula.

Dalam hal pengiriman tebu dari kebun ke pabrik gula dikoordinir oleh

Koperasi Unit Desa sesuai dengan Inpres tahun 1975. Akan tetapi pabrik

menyediakan angkutan berupa loko diesel dengan lori – lorinya bagi kebun yang

dekat dengan jalur rel ban.

3.2.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku utama dalam proses pembuatan gula adalah tebu itu sendiri dan

komponen-komponen dalam tebu. Komposisi tebu adalah sebagai berikut :

1. air (64-75)%

Jurusan Teknik Mesin 30Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 31: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

2. sukrosa (6-15)%

3. gula reduksi (0,5-1)%

4. zat organik lain (0,5-1)%

5. zat organik (0,2-0,6)%

6. nitrogen (0,5-1)%

7. abu (0,3-0,8)%

8. sabut (10-16)%

Dalam proses pembuatan gula harus menggunakan tebu yang baik agar hasil yang

didapatkan dapat maksimal.

3.2.2 Bahan Baku Penunjang

Bahan pembantu yang ditambahkan dalam proses pembuatan gula tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Susu kapur [Ca(OH)2]

Susu kapur digunakan untuk menaikkan ph, mengendapkan kotoran dalam

nira mentah dan penetral nira mentah yang bersuasana asam agar tidak

terjadi gula inversi.

2. Gas belerang (SO2)

Gas belerang berfungsi sebagai bahan untuk pemurnian nira

3. Flokulan

Flokulan berfungsi untuk mempercepat pengendapan kotoran pada nira

mentah dengan membentuk gumpalan – gumpalan.

4. Asam phospat

Asam phospat digunakan menaikkan kadar phospat dalam nira agar

menghasilkan nira yang jernih.

3.3 Spesifikasi Produk

Jurusan Teknik Mesin 31Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 32: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

PG. Krebet Baru Bululawang memiliki spesifikasi produk yang telah

ditentukan oleh pusat yaitu PT. Rajawali Nusantara dimana spesifikasi produk

tersebut antara lain :

Produk Utama

Yaitu gula kristal putih (Super High Sugar 1) dengan bahan baku utama tebu

dengan kualitas yang paling bersih.

Produk Sampingan

Produk sampingan yang dihasilkan PG. Krebet Baru antara lain :

1. Tetes tebu

Tetes tebu merupakan hasil sampingan yang digunakan sebagai bahan baku

pada industri alkohol, spirtus, dan penyedap masakan.

2. Ampas

Ampas merupakan sisa produksi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar

ketel pada pabrik guna menghasilkan tenaga uap bagi mesin produksi.

3. Blotong

Blotong merupakan sisa produksi yang tidak bermanfaat lagi bagi pabrik gula,

tapi dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk.

3.4 Mesin, Peralatan dan Tata Letak Fasilitas

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam pabrik gula untuk memproses dari

bahan baku sampai menajdi gula akan dijelaskan lebih rinci pada halaman berikutnya.

Menurut Wingnosoebroto (1996), tata letak merupakan tata cara pengaturan fasilitas

– fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Bentuk lay out pabrik

dipengaruhi oleh sifat, urutan proses produksi, macam produk serta modernnya

perlengkapan yang digunakan. Menurut Assari (1980), lay out dapat dibagi menjadi

tiga macam, yaitu :

1. Lay Out By Product (Line Lay Out)

Lay out by product adalah yang terbaik bagi proses produksi yang terus

menerus dan besar – besaran. Mesin – mesin dan penyusunan ini ditempatkan

Jurusan Teknik Mesin 32Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 33: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

menurut urutan yang dikehendaki oleh proses produksi yaitu urutan yang

merupakan satu baris.

2. Lay Out By Process

Lay out by process digunakan untuk proses produksi yang aliran

materialnya terputus – putus dan mesinnya disusun menurut kelompok atau

departemen. Jadi dalam hal ini operasi yang sama dilakukan semuanya di suatu

tempat atau departemen tertentu.

3. Lay Out By Stationery

Lay out by stationery ini digunakan untuk proses produksi yang besar. Tata

letak ini mengatur orang dan perlengkapan yang didekatkan material yang

ditempatkan pada suatu tempat.

Pabrik Gula Krebet Baru Bululawang ini hanya memproduksi satu produk saja

yaitu gula SHS, produk yang dibuat juga dalam jumlah yang sangat besar,

penanganan dalam setiap inspeksi dalam jumlah yang sedikit, dan satu mesin hanya

digunakan untuk satu proses produksi saja. Karena beberapa hal tersebut, PG. Krebet

Baru Bululawang ini menggunakan lay out by product dimana mesin dan fasilitas

produksi diatur menurut urutan proses produksi atau diletakkan berdasarkan gasris

aliran dari proses produksi tersebut dan bahan baku akan dipindahkan dari satu

operasi ke operasi berikutnya yang bertujuan untuk memudahkan pengawasan dalam

setiap aktivitas proses produksi.

3.5 Proses Produksi

Proses produksi adalah suatu proses untuk mengubah bahan mentah menjadi

barang jadi dimana tebu diproses menjadi gula. Dalam proses produksi ada beberapa

bahan yang digunakan antara lain :

1. Bahan mentah, bahan mentah yang digunakan adalah tebu yang sesuai

dengan standart yang ditetapkan oleh perusahaan.

Jurusan Teknik Mesin 33Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 34: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

2. Bahan pembantu, bahan pembantu yang digunakan adalah susu kapur,

belerang, air imbibisi, air tawar, kaporit, anti buih, soda cair, klorida dan

phospat.

Produk yang dihasilkan dalam pembuatan gula ini adalah SHS (Super High

Sugar) yang berwarna putih. Hasil samping dari pabrik gula ini adalah blotong yang

digunakan untuk pupuk dan ampas untuk bahan bakar ketel serta tetes yang dapat

digunakan sebagai bahan dasar alkohol, vetsin dan lain–lain. Dalam proses produksi

pada PG Krebet Baru akan melalui beberapa tahapan proses yaitu :

1. Stasiun Gilingan

2. Stasiun Pemurnian

3. Stasiun Penguapan

4. Stasiun Masakan (kristalisasi)

5. Stasiun Putaran

6. Stasiun Listrik

7. Stasiun Penyelesaian (packing)

3.5.1 Stasiun Gilingan

Alat – alat yang digunakan tebu meliputi :

1. Alat pengangkut tebu (cane unloading crane)

Alat ini berfungsi untuk mengangkat tebu dari lori ke meja tebu (cane table),

cane ini berjumlah dua buah, dimana satu buah hanya bisa mengangkat tebu dari

lori dan satu buah dapat digunakan untuk mengangkat tebu dari lori dan dari truk.

Cara kerja :

Cane unloading crane diarahkan diatas lori atau truk tebu, kemudian operator

mengikat tebu dengan rantai dan menekan tombol kontrol untuk mengangkut tebu

ke atas meja tebu. Selanjutnya menekan tombol untuk melepaskan katrol pengikat

sehingga tebu terlepas ke atas meja.

2. Meja Tebu (cane table)

Jurusan Teknik Mesin 34Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 35: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Alat ini digunakan sebagai tempat penampungan tebu yang diangkat oleh

cane unloading crane dari lori atau truk sebelum tebu masuk ke cane carrier I.

Jumlah dari meja tebu ini ada dua buah, dimana satu buah sebagai penampungan

tebu dari lori saja dan satu lagi dapat menampung tebu dari lori dan dari truk.

Cara kerja :

Motor listrik dijalankan sehingga rantai yang berada di dasar meja tebu

membawa tumpukan tebu bergerak turun dari meja tebu turun ke cane carrier I

secara perlahan – lahan.

3. Leveler

Alat ini berfungsi untuk mengatur tebal-tipisnya tebu yang akan masuk ke

cane carrier I agar merata dan kontinuitas gilingan dapat tercapai.

Cara Kerja :

Tebu yang ada di cane table akan bergerak dan mempunyai ketinggian yang

tidak sama sehingga tumpukan yang terlalu tinggi akan terhalang oleh leveler

sehingga tebu yang masuk ke cane carrier akan stabil.

4. Cane Carrier

Berfungsi untuk membawa tebu yang jatuh dari meja tebu menuju cane

cutter.

Cara Kerja :

Tebu yang jatuh dari meja tebu dibawa cane carrier yang digerakkan oleh

motor listrik dengan variable speed dimana maximumnya 1200 rpm menuju cane

cutter. Kecepatan cane carrier I disesuaikan dengan kapasitas gilingan yang telah

ditentukan, sehingga tidak mengalami masalah kelebihan tebu yang nantinya akan

menyebabkan slip pada gilingan dan kelebihan tebu yang akan menyebabkan

kapasitas tebu tidak tercapai. Cara kerja otomatis dari cane carrier I adalah apabila

jumlah tebu yang jatuh pada cane carrier I melebihi kapasitas, maka kecepatan

dari cane carrier akan berkurang dari 400 rpm secara otomatis, demikian juga

sebaliknya.

Jurusan Teknik Mesin 35Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 36: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

5. Cane Cutter

Alat ini berfungsi untuk mencacah tebu dan memotong tebu hingga

menjadi bagian – bagian yang kecil. Cane cutter digerakkan oleh turbin yang

memiliki kecepatan 3500 rpm yang kemudian direduksi oleh gear box menjadi

600 rpm dan memiliki daya serap 660 hp. Jumlah pisau pada cane cutter adalah 36

buah.

6. Unigrator

Alat ini terletak pada ujung cane carrier I. Alat ini berfungsi untuk

mencacah tebu menjadi ukuran yang lebih kecil lagi agar memudahkan

pemerahan nira pada gilingan. Unigrator terdiri dari pemukul atau hammer tip

yang berputar dan landasan yang bergerigi (anvil). Unigrator digerakkan turbin

yang memiliki daya 750 HP dan putarannya 4500 rpm. Putaran turbin ini

kemudian direduksi oleh gear box sehingga putarannya menjadi 664 rpm. Jumlah

pisau pada unigrator adalah 40 buah.

Hasil dari unigrator adalah serabut tebu. Ampas dari pemerahan unigrator

dijatuhkan ke cane carrier II untuk diteruskan ke gilingan I. Gilingan merupakan alat

pemerahan nira tebu sehingga terpisah dari ampas. Pemerahan ini dilakukan dalam

lima tahapan gilingan, tiap – tiap gilingan terdiri dari tiga rol belakang. Arah

pengeluaran nira selalu berlawanan dengan arah pengeluaran ampas untuk

menghindari nira terpisah kembali oleh ampas.

Penggilingan ini dibagi menjadi lima tahapan :

a. Gilingan I

Penggilingan ini bertujuan untuk memerah ampas pertama kali dan nira

hasil perahan ini dinamakan Nira Perahan Pertama (NPP). Yang selanjutnya

dialirkan ke tanki penampungan nira, sedangkan ampas yang dihasilkan terlebih

dahulu disiram dengan nira dari gilingan III sebagai umpan pada gilingan II.

Turbin pada gilingan I ini berkekuatan 740 HP.

b. Gilingan II

Jurusan Teknik Mesin 36Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 37: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Ampas dari gilingan I dimasukan ke gilingan II dengan intermediate carrier

I (IMC I) setelah mendapat imbibisi dari nira perahan III. Tipe dari IMC I ini

seperti elevator yang memiliki seperti cakar – cakar untuk mengangkut ampas

tebu. Nira hasil gilingan ini akan diproses lebih lanjut yaitu pada stasiun

pemurnian. Turbin pada gilingan II ini berkekuatan 740 HP.

c. Gilingan III

Ampas gilingan II dan imbibisi nira perahan IV dibawa dengan

intermediate carrier II (IMC II) ke gilingan III dan nira yang dihasilkan untuk

imbibisi pada ampas gilingan I. Tipe dari IMC II ini sama seperti IMC I, yaitu

seperti elevator yang memiliki cakar – cakar untuk mengangkut ampas tebu.

Turbin pada gilingan III ini berkekuatan 740 HP.

d. Gilingan IV

Ampas gilingan III juga berimbibisi nira perahan V sebelum masuk

gilingan IV melalui intermediate carrier III (IMC III). Nira hasilnya juga

digunakan untuk imbibisi pada ampas gilingan II. Tipe dari IMC III ini berbeda

dari IMC I dan II. Bentuknya seperti elevator yang permukaannya bergelombang

agar dapat menarik ampas tebu. Turbin pada gilingan IV ini berkekuatan 740 HP.

e. Gilingan V

Ampas dari gilingan IV diberikan imbibisi air panas pada suhu 60 – 70 0C

dan digiling pada gilingan V. Nira hasilnya digunakan untuk imbibisi gilingan IV.

Ampas gilingan V dibawa ke conveyor menuju ketel untuk bahan baku

pembakaran. Turbin pada gilingan V ini berkekuatan 825 HP.

Jurusan Teknik Mesin 37Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 38: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.1 Unit Gilingan

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Keterangan :

1. top roll

2. roll muka

3. roll belakang

4. voiding roll

5. bukaan muka

6. bukaan belakang

7. ampas plate

8. ampas balk

9. lubang laluan nira

10. base plate

11. pelat nira

Jurusan Teknik Mesin 38Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 39: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Stasiun Pemurnian

Tujuan dari stasiun pemurnian ini adalah :

1. Mendapatkan nira dari kotoran sehingga didapat nira yang bersih.

2. Mendapatkan saccharosa dari nira sebanyak-banyaknya.

3. Menekan pecahnya saccharosa dan terbentuknya gula reduksi.

4. Menghilangkan sebanyak mungkin bagian-bagian yang bukan komponen gula

dalam nira mentah sehingga kerugian yang ditimbulkan sekecil mungkin.

Nira yang berasal dari stasiun gilingan masih berwarna kuning keruh dan

banyak mengandung kotoran-kotoran berupa larutan koloid yang lolos dari

penyaringan maupun pemisahan Lumpur akan diproses dalam stasiun pemurnian ini.

Komponen niram mentah secara kasar menurut Soerjadi (1995) adalah sebagai

berikut:

1. Sukrosa 140 gr

2. Gula reduksi 5-19 gr

3. Air 840 gr

4. Zat organik 2-5 gr

5. Zat anorganik 3-10 gr

Jurusan Teknik Mesin 39Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 40: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.2 Boulougne

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Boulougne (timbangan Nira Mentah) digunakan untuk mengetahui berat nira

mentah yang dihasilkan dari stasiun gilingan sehingga diperoleh data pengawasan

sebagai standar perhitungan gilingan pabrikasi.

Proses pemurnian ini dibagi dalam beberapa tahap :

1. Pemanasan pertama

Jurusan Teknik Mesin 40Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 41: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Nira menah yang telah ditimbang ditambahkan larutan TSP (Triple Super

Pospat) dengan berat tertentu, kemudian nira dipompa menuju Juice Heater

I yang dipanaskan pada suhu 70 C.

Pemanasan ini bertujuan untuk :

Menonaktifkan jasad renik yang masih ada.

Mempercepat reaksi nira mentah dan susu kapur.

Pada juice heater I dengan suhu 70 C panas diambil dari up exchausting

turbin. Sedangkan pada Juice Heater II nira yang telah diberi susu kapur

dan telah tersulfitir sampai pH netral akan dipanasi sampai suhu 105°C

Gambar 3.3 Juice Heater

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

2. Penambahan nira dengan susu kapur

Jurusan Teknik Mesin 41Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 42: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Nira Juice Heater 1 dialirkan ke Kalk Dozer Aparatus yang berfungsi untuk

mengatur perbandingan antara nira dengan susu kapur kaldoser, kemudian

pencampurannya dilakukan dalam bejana defektor I sehingga terjadi

kenaikan Ph dari 5,2 menjadi 7,1. Setelah itu nira dialirkan ke defektor II dan

ditambahkan susu kapur sehingga terjadi kenaikan Ph menjadi 8,2.

Penambahan susu kapur ini ditujukan untuk membentuk endapan dengan

mengikat kotoran dalam nira. Pengontrolan Ph dilakukan setiap saat dengan

menggunakan PAN (Para Alpha Naptatal).

Jurusan Teknik Mesin 42Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 43: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.4 Kalk Dozer

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

3. Defekator

Jurusan Teknik Mesin 43Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 44: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Tujuan peti ini adalah sebagai alat pencampur antara nira mentah dengan

susu kapur. Pada defekator I nira dikapuri sampai ph 7 – 7,2 dengan

kecepatan pengadukan 70 rpm dan waktu tinggal 3 menit. Pada defekator II

dikapuri sampai ph 8,9 dengan kecepatan pengadukan 90 rpm dan waktu

tinggal 1 menit.

Gambar 3.5 Defekator

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

4. Sulfitasi

Nira yang keluar dari defektor dialiri gas SO2 dalam bejana Sulfitasi sehingga

Ph turun menjadi 7 (netral). Gas SO2 ter sebut berasal dari pembakaran

belerang padat dengan udara keringa yang berasal dari kemudifier dalam

oven belerang. Pengontrolan ini juga dilakukan setiap 15 menit dengan

Jurusan Teknik Mesin 44Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 45: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

menggunakan BTB (Broom Timol Blue) atau PAN. Bila Ph–nya terlalu asam

akan merusak nira sedangkan bila terlalu basa akan menghasilkan gula

merah, karena nira banyak mengikat koloid. Dengan penurunan Ph ini akan

terjadi dirosiasi asam sulfit max sehingga membentuk endapan CaCO3

dengan susu kapur yang merupakan inti kotoran-kotoran lainnya tertarik dan

terikat sehingga pengendapan lebih cepat.

Cara kerja Bejana Sulfitasi:

Mula-mula nira terkapur dialirkan ke bejana sulfitasi melalui bagian bawah

bejana. Sedangkan gas SO2 diinjeksikan dari atas sehingga terjadi kontak dan

reaksi. Nira tersulfitir keluar melalui bagian samping bawah reaktor.

Gambar 3.6 Bejana Sulfitasi

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 45Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Nira Keluar

Over Flow Box

Gas SO2 Masuk

Nira Masuk Parabolik

Skot

Page 46: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

5. Pemanasan kedua

Setelah proses Sulfitasi nira akan dipanaskan lagi dalam Juice Heater Ii pada

suhu antara 100 C - 105 C.

Pemanasan ini berfungsi untuk :

Menyempurnakan reaksi Sulfitasi.

Memperbesar daya ikat CaCO3 terhadap koloid.

6. Pemisahan gas-gas

Setelah proses ini dilakukan dalam flash tank dengan menggunakan aliran

tangensial, maka gas-gas yang terbentuk pada proses sebelumya (O2 , NH3)

akan keluar.

Gambar 3.7 Open Belerang

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 46Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 47: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

7. Pengendapan

Untuk mempercepat proses pengendapan maka nira yang berasal dari Flash

Tank ditambah dengan Flaculant sebelum diendapkan dalam SRI.

Aturan pemakaian Superfloc dalam 200 Lt air bersih adalah :

Larutan 2 Kg superfloc dalam 200 Lt air bersih.

50 Lt larutan pertama diencerkan hingga 200 Lt.

larutan kedua dimasukkan dalam SRI dengan kadar max 2 ppm

dibanding tebu.

SRI menggunakan sistem single tray yang terbagi dalam 4 compartement.

Ciri kerjanya adalah nira masuk ke feed compartement yang berfungsi untuk

memasukkan busa dengan cara diskrap. Nira kemudian dialirkan melalui

center tube agar tiap compartement mendapat umpan nira yang sama banyak.

Setiap nira yang masuk ke dalam compartement ditampung terlebih dahulu

dalam fuel urel untuk mengatur kecepatan aliran sehingga memberi

kesempatan floculant untuk mengikat kotoran. Setelah pengendapan akan

diperoleh nira jernih yang keluar untuk disaring dalam DSM screen dibawa

ke preevaporator.

Jurusan Teknik Mesin 47Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 48: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.8 Door Clarifier

Jurusan Teknik Mesin 48Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 49: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Sumber: Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang-Malang

8. Pemisahan blotong

Endapan atau nira kotor yang keluar dari SRI dicampur dengan ampas halus

(bagasillo) mud juice dan susu kapur yang kemudian disaring dalam vacum

filter yang berfungsi untuk menyaring nira kotor dari hasil pengendapan

sehingga didapat nira bersih dan blotong. Nira bersih dialirkan ke bak

penampung sedangkan blotong diangkut oleh truk untuk digunakan sebagai

pupuk.

Gambar 3.9 Vacum Filter

Sumber: PG. Krebet Baru I

Cara kerja vacum filter

Drum berputar dengan kecepatan 0,1-1,5 rpm pada bagian yang tercelup

dengan sektor hampa rendah sehingga larutan kental menempel pada

jaringan, selanjutnya pada bagian hampa tinggi disemprotkan dengan iar

Jurusan Teknik Mesin 49Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 50: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

imbibisi 2-5% dibanding dengan berat tebu masuk. Air imbibisi ini akan

melarutkan nira yang masih tertinggal diatas saringan dialirkan ke defektor II

untuk dialirkan kembali.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengendapan :

Pengaruh luar kualitas tebu,kualitas nira, lama penyimpanan tebu.

Pengaruh dalam yaitu pemberian larutan kapur dan pengaruh Ph pada

proses pemurnian.

3.5.3 Stasiun Penguapan

Stasiun penguapan bertujuan untuk menghilangkan sebagian air yang ada

dalam nira dengan cara diuapkan sehingga didapatkan kepekatan yang diharapkan.

Panas yang digunakan untuk menguapkan air adalah uap bekas dari turbin dan mesin

uap.

Proses penguapan dilakukan dengan cara menguapkan sebagian air sehingga

konsentrasi larutan nira lebih pekat sesuai yang diharapkan (± 60 oBrix). Pada stasiun

penguapan terdapat sebuah vookocker dan 5 buah evaporator. Pada umumnya

evaporator yang digunakan hanya 4 saja, sedangkan yang satunya digunakan sebagai

cadangan apabila evaporator yang sedang digunakan mengalami kerusakan.

Pada stasiun penguapan ini memiliki 4 (empat) bejana yang memiliki tekanan

diatas 0 kg/cm2, yaitu vookocker, evaporator 1, evaporator 2 dan evaporator 3.

Sedangkan evaporator 4 memiliki tekanan vakum. Vakum digunakan untuk menarik

larutan nira yang kental dan untuk menurunkan titik didih nira.

cara kerja evaporator yaitu :

Sistem pemanasan pada voorkocker dan evaporator 1 menggunakan uap bekas

dari turbin (ablas), sedangkan untuk evaporator 2 menggunakan uap yang telah

digunakan pada evaporator 1, evaporator 3 menggunakan uap proses dari evaporator

2, dan evaporator 4 menggunakan uap proses dari evaporator 3.

Jurusan Teknik Mesin 50Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 51: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Dimulai dari pemompaan nira bersih ke voorkocker dari clarifier, yang

sebelumnya dilakukan penyaringan terlebih dahulu dalam DSM screen.

Dari Single Tray Clarifier ini mempunyai temperatur kurang lebih 1000C dan

dalam voorkocker suhu dinaikkan menjadi 120oC dengan maksud untuk

mengembalikan suhu nira yang berkurang selama proses pengendapan.

Nira encer dari voorkocker mengalami penguapan yang menghasilkan bleeding

dan air kondensat. Kemudian nira mengalir ke evaporator 1 melalui bagian bawah

badan evaporator, sehingga suhunya mencapai 110o C. Nira mengalami penguapan

yang menghasilkan bleeding dan air kondensat. Bleeding (uap nira) dari voorkocker

dan evaporator 1 digunakan untuk proses pada juice heater dan pan masakan,

sedangkan air kondensat digunakan sebagai air pengisi ketel.

Dari evaporator 1 kemudian nira mengalir menuju evaporator 2 melalui bagian

bawah badan dan mengalami penguapan yang menghasilkan air kondensat. Suhu

pada evaporator 2 ini mencapai 90oC.

Gambar 3.10 Stasiun Penguapan

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 51Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 52: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Nira yang keluar dari evaporator 2 masuk ke evaporator 3 melalui bagian

bawah dan mengalami penguapan mencapai suhu 86 oC yang menghasilkan air

kondensat.

Setelah itu nira mengalir ke evapoator 4 yang dibuat vakum dengan

menggunakan jet condensor. Jet condensor berfungsi untuk menurunkan tekanan

dalam badan evaporator sehingga menurunkan tiitk didih nira. Uap dari badan

terakhir kemudian menuju Sap Vanger yang berfungsi untuk menangkap nira yang

masih terikat oleh aliran uap. Nira kental yang keluar dari evaporator terakhir

kemudian ditampung di dalam tangki nira kental belum tersulfitir. Nira kental

tersebut dikenai proses sulfitasi dengan gas SO2. Tujuannya adalah untuk mereduksi

senyawa ferri yang berwarna coklat kehitaman menjadi senyawa ferro yang tidak

berwarna. Pemberian gas SO2 diatur alirannya sehingga didapat nira kental dengan ph

5,6 dan sakrosa akan terhidrolisis menjadi glukosa fluktosa.

Gambar 3.11 Evaporator

Jurusan Teknik Mesin 52Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 53: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 53Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 54: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.12 Kondensor Evaporator

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

3.5.4 Stasiun Masakan (Kristalisasi)

Kristalisasi bertujuan untuk mengambil sebagian besar gula yang terkandung

dalam larutan nira pekat menjadi bentuk kristal yang mempunyai ukuran dan kerataan

yang diharapkan.

Proses masakan ini adalah kelanjutan dari proses penguapan dimana nira pekat

dari stasiun penguapan belum maksimal, sehingga untuk mendapatkan kristal gula,

nira pekat harus diuapkan lagi mencapai kepekatan ± 98oBrix memperhatikan bentuk

kristal, ukuran serta kerataannya.

A. Aktivitas Dalam Proses Kristalisasi

1. Membuat ruang hampa

Proses memasak dilakukan pada kondisi vacum. Pembuatan vacum pada pan

dapat dilakukan dengan menutup semua kran yang menghubungkan pan kristalisasi

dengan kondensor. Perubahan kehampaan pada pan dapat diikuti dari ketinggian air

raksa pada manometer. Apabila tekanan sudah mencapai 60 – 65 cm Hg, maka kran

besar yang menghubungkan pan dengan kondensor dibuka. Perubahan tekanan

dilakukan pelan – pelan sehingga perubahan tekanan dalam pipa pan juga perlahan.

Steam yang dibutuhkan adalah 0,5 Kg/cm2.

2. Menarik bahan – bahan masakan

Setelah memenuhi syarat, nira kental ditarik kedalam pan masakan setinggi

tube pipa.

Sedangkan bahan – bahan yang digunakan adalah:

a. Nira kental sulfitasi

b. Leburan gula

c. Stroop A

d. Klare SHS untuk masakan A

3. Membuat Bibit

Jurusan Teknik Mesin 54Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 55: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Untuk memepercepat waktu masakan, serta agar didapatkan kristal yang

homogen, maka dilakukan pembuatan bibit yaitu pembuatan bibit dengan Fondan

untuk masakan D.

4. Membesarkan kristal

Dalam pembesaran kristal ini diusahakan menempelnya molekul sacrosa pada

inti kristal sebanyak – banyaknya dalam waktu yang relatif singkat. Penambahan nira

kental dan stroop dilakukan secara kontinue ke dalam pan masakan.

5. Memasak Tua

Memasak tua adalah melanjutkan prose pengkristalan dengan penambahan

larutan. Pada memasak tua ini diusahakan tercapai kepekatan setinggi – tingginya dan

air yang serendah – rendahnya.

6. Menurunkan masakan

Setelah masakan tua selanjutnya diturunkan dalam palung pendingin. Proses

penurunan masakan dengan cara menutup semua kran yang menghubungkan kran

kristalisasi denagn kondensor. Menghentikan aliran steam panas secara perlahan,

kemudian membuka kran yang menghubungkan dengan pan udara luar sehingga

kehampaan semakin berkurang, selanjutnya membuka pintu pengeluaran dan

masakan turun ke palung pendingin.

7. Mencuci pan masak

Proses pencucian pan masakan bertujuan untuk melarutkan kristal gula yang

menempel pada permukaan pemanas. Pan kristalisasi dicuci dengan menggunakan

semburan steam dari air panas. Pencucian ini penting karena dapat menghindari

terbentuknya gula karamel. Gula karamel adalah gula kristal yang kosong yang dapat

menurunkan mutu gula pada proses pemasakan selanjutnya.

Jurusan Teknik Mesin 55Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 56: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.13 Pan Masakan

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 56Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 57: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.14 Flow Sheet Stasiun Masakan

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

B. Cara Masakan

Bahan dasar :

Bahan dasar yang digunakan adalah nira pekat tersulfitasi yang brixnya adalah

60 – 65 oBrix. Bahan dasar tersebut disimpan dalam peti – peti tunggu yang

dilengkapi dengan pipa – pipa steam (uap) untuk memanasi nira kental, stroop atau

klare yang akan dialirkan ke pan masakan.

Pemanasan dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan suhu dan untuk

menurunkan kekentalan atau melarutkan kristal yang mungkin telah terbentuk.

1. Pemakaian bibit oleh fondan

Jurusan Teknik Mesin 57Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 58: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Untuk mengurangi kemungkinan yang terjadi, usaha yang dilakukan adalah

pemberian bibit fondan, inti sepenuhnya dibuat diluar pan masak. PG Krebet Baru

tidak memproduksi bibit fondan, maka didatangkan dari P3GI. Bibit FCS dan bisa

dipakai pada masakan D yang mana untuk memenuhi syarat pol tetes harus dapat

diambil gula kristal secara maksimal. Selain dipakai untuk pembibitan pada masakan

A,B maupun C pada awal giling.

2. Pembuatan bibit einwurf

Dari hasil pemisahan kristal lewat saringan puteran C diperoleh kristal dengan

ukuran kecil (lebih kecil dari ukuran yang disyaratkan). Bisa dipakai untuk biang C

yang digunakan untuk pembibitan pada masakan A bila sistem masakan 3 tingkat

A,C, dan D

3. Cara memasak tipa tingkat

Memasak gula A

Tujuan memasak gula A adalah mengkristalkan suchrosa yang ada pada nira. Bahan

gula A :

a. Nira kental (diksap).

b. Klare.

c. Einwurf C (Babonan C).

Proses pemasakan ini dilakukan setelah nira encer diupakan oleh badan

penguapan menjadi nira pekat (60-70)oBrix. Untuk memproduksi gula SHS nira pekat

perlu disulfitasi lagi, guna memancarkan warna sehingga diperoleh gula yang benar –

benar berwarna putih (Kualitas SHS).

Cara Memasak :

Ditarik nira kental kira – kira 120 HI kedalam pan sampai volume tertentu

sampai fase pengontrolan pada konsentrasi kurang lebih 1,2. Pengontrolan dapat

dilakukan dengan piring kaca yang disinari lampu untuk mengetahui rapat tidaknya

nira kental. Setelah mencapai konsentrasi tertentu ditariklah einwurf C (masak kira –

kira 40 HI) dikontrol dan diamati.

Jurusan Teknik Mesin 58Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 59: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Pencucian dilakukan untuk menghilangkan pasir palsu karena bila ikut

berputar akan mengganggu kelancaran pemutaran (menyumbat lubang saringan).

Pencucian dilanjutkan menambah air sampai kristal palsu dirasa hilang. Setelah itu

dilakukan penguapan lagi dengan menambah uap pemanas. Terakhir melanjutkan

pembesaran kristal hingga sampai pada batas tertentu dan masakan siap diturunkan.

Memasak Gula C

Tujuannya untuk mengkristalkan sacharosa yang terkandung dalam stroop

sebagai bibit masakan A. Bahan yang digunakan:

a. Stroop A.

b. Nira Kental (diksap).

c. Babonan D (einwurf D).

d. Klare III.

Cara memasak:

Ditarik nira kental dan klare III sampai volume ± 200 HI ke dalam pan

masakan dan kemudian dikentalkan mendekati titik jenuhnya. Memasukkan bibitan

gula D ± 40 HI, setelah terbentuk inti kristal kurang lebih 10 menit kemudian dicuci

dengan air agar kristalnya rata. Selanjutnya dikentalkan sampai kristalnya rapat dan

masakan cukup tua/kental. Penambahan klare D, stroop A ataupun nira kental dengan

komposisi tertentu sesuai dengan hasil analisa sogokan sehingga volume mencapai

400 HI masakan C diturunkan hingga 70 – 71. Setelah itu masakan diturunkan ke

palung pendinginan C untuk diproses di stasiun berikutnya.

Memasak Gula D

Tujuannya untuk mengkristalkan sisa sachrosa yang masih terkandung dalam

stroop C, bahan yang digunakan:

a. Stroop C.

b. Klare III.

c. Fondam.

d. Stroop A.

Cara memasak :

Jurusan Teknik Mesin 59Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 60: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Masakan gula D masakan melase yang mana didalam pengerjaannya ditekan

sekecil mungkin gula yang terkandung dalam melase. Untuk itu diusahakan agar

kristal gula yang terbentuk halus dan merata sehingga didapatkan agar kristal gula

yang terbentuk halus dan merata sehingga didapatkan luas permukaan kristal yang

besar. Masakan D tidak untuk gula produksi, tetapi sebagau einwurf untuk masakan C

atau dilebur bersama diksap (nira kental). Disinilah pentingnya masakan D dalam

menentukan kualitas gula produksi.

C. Cara menurunkan masakan

a. Semua alfuiter pemasukan bahan – bahan ditutup.

b. Alfuiter pemasukan udara dibuka/vacuum dihilangkan.

c. Membuka pipa jiwa dengan sistem hidrolik.

d. Karena gaya tarik bumi, masquite jatuh pada talang dan mengalir ke

palung pendingin.

D. Palung Pendingin

Dalam proses kristalisasi, udara pokok mengerjakan nira lekat menjadi

masakan (masquite) di dalam bejana masakan (vacuum pan), juga dilakukan usaha

lain guna memperoleh hadil yang lebih banyak yaitu dengan adanya proses

kristalisasi lanjut dengan cara pendinginan dalam palung pendingin. Palung

pendingin merupakan sebuah silinder berbentuk U, didalamnya dilengkapi dengan

pengaduk semacam spiral panjang, yang fungsinya adalah :

a. Sebagai tempat penampungan masakan sebelum dibawa ke stasiun

pemutaran.

b. Sebagai tempat terjadinya proses pendinginan sehingga terjadi

proses kristalisasi lanjut.

Jurusan Teknik Mesin 60Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 61: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.15 Palung Pendingin

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

E. Pengaduk

Fungsi pengaduk adalah :

a. Mempercepat pendinginan secara merata.

b. Mengaduk masakan sehingga terjadi pembagian suhu secara merata atau

homogen.

c. Untuk mendorong keluarnya masakan yang akan diputar terutama masakan

hampir habis.

d. Mencegah agar jangan sampai masakan membeku karena pendinginan,

terutama masakan yang mempunyai harga kemurnian tinggi.

Jurusan Teknik Mesin 61Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 62: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

3.5.5 Stasiun Putaran

Fungsi dari stasiun putaran adalah untuk memisahkan kristal gula yang

terkandung dalam bubur masquite, sehingga dapat terpisah antara kristal yang berisi

dengan stroop atau milase. Di PG Krebet Baru terdapat dua macam putaran, yaitu :

1. Putaran discontinue dipakai untuk memutar masakan A dan gula SHS secara

bertahap artinya pemasukan bahan dan pengeluaran dipisahkan oleh waktu

2. Putaran kontinue biasanya dipakai untuk memutar masakan C, gula D I dan D II

secara terus menerus dari bahan masuk sampai bahan bakar

1. Putaran Continue

Putaran kontinue digunakan untuk masakan C dan D. Hasil dari masakan ini

dimasukkan ke dalam putaran yang berada ditengah – tengah yang berbentuk seperti

kerucut. Selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan air dan stroop turun melalui

lubang saringan dan masuk ruang stroop. Untuk selanjutnya masuk ke peti stroop

bagian bawah. Kemudian kristalnya turun menuju srew conveyor, yang kemudian

dipompa ke peti gula C dan D.

Sistem Putaran

Sistem putaran yang terdapat di KB 1 berjumlah 5 buah yaitu 2 mesin puteran

A dan 3 mesin puteran SHS. Namun saat penggilingan ini yang dipakai hanya 4 saja

karena 1 mesin puteran SHS mengalami kerusakan dan masih dalam perbaikan.

a. Putaran A

Memutar gula A akan menghasilkan kristal A dan stroop A. Stroop ini

digunakaan sebagai masakan C dan D, sedangkan gula A masih diputar lagi pada

putaran SHS, sehingga akan diperoleh gula produk. Puteran A memiliki kecepatan

putar 1250 rpm.

Jurusan Teknik Mesin 62Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 63: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.16 Putaran Continue

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 63Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 64: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

b. Putaran SHS

Memutar dari gula putaran A, maka sebagai hasilnya adalah kristal gula produk

dan klare SHS, dimana klare SHS ini digunakan untuk bahan masakan A. Mesin

puteran SHS berjumlah 3 buah dan yang dioperasikan hanya 2 buah yaitu puteran

jenis ASEA dan yang baru yaitu jenis WS CentrifugaL, yang mana mesin puteran WS

ini baru dioperasikan kurang lebih 1 bulan yang lalu (september 2005) dari Hamilton,

Ohio USA, Puteran WS memiliki kecepatan putaran sampai 1200 rpm dan yang

dipakai dalam pengoprasionalnya hanya 1000 rpm saja dan yang paling rendah 50

rpm. Sedangan putaran ASEA yaitu 1250 rpm. Perbedaan yang dapat diamati antara

WS dan ASEA yaitu mesin putaran WS memakai air sebagai alat yang membantu

dalam memisahkan klare dengan gula dimana air dikondisikan mencapai 800C. air ini

dilakukan 2 kali penyiraman dimana air diambil dari bak penampungan sebanyak 25

cc, Volume atau kapasitas bak puteran SHS WS ini mencapai 10 kwintal. Untuk

mendapatkan ketebalan gula yang diinginkan selama proses puteran, mesin SHS WS

ini menggunakan sensor sedangkan SHS ASEA menggunakan indikator. Mesin

puteran ASEA menggunakan uap (steam) yang diambil dari ketel hal ini merupakan

kelemahan mesin ASEA karena kalau terjadi kerusakan pada ketel maka mesin

puteran SHS ASEA tidak dapat beroperasi karena uap (steam) yang dibutuhkan untuk

memisahkan klare dengan gula tidak dapat digunakan. Volume atau kapasitas bak

puteran SHS ASEA mencapai 6 kwintal. Dari keseluruhan puteran SHS yang masuk

ke puteran sebanyak 450 hekto liter sedangkan yang menjadi produk sebanyak 225

hekto liter.

Hal – hal yang dapat menganggu dalam pemutaran adalah :

a. Kristal dari pan masakan tidak rata.

b. Kristal gula terlalu halus dan bawah, karena masih banyak mengandung tetes.

c. Adanya pasir palsu sehingga akan menyumbat lubang – lubang saringan.

d. Masakan terlalu viscus.

Jurusan Teknik Mesin 64Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 65: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

e. Sistem pengontrolan mesin putaran yang tidak terpadu artinya antara petugas satu

dengan yang lainnya dalam melakukan pengawasan setelah jam kerjanya mesin

tidak dikondisikan dalam keadaan yang normal. Hal ini dapat membuat petugas

lain yang menjaga setelah petugas pertama harus melakukan pengontrolan dan

penyetingan normal kembali, sehingga waktu kerja tidak lagi menjadi efektif.

Jurusan Teknik Mesin 65Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 66: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.17 Putaran Discontinue

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

Jurusan Teknik Mesin 66Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 67: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Gambar 3.18 Putaran Discontinue Centrifugal

Jurusan Teknik Mesin 67Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 68: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Sumber : Manual, PG. Rajawali I Unit PG. Krebet Baru, Bululawang Malang

3.5.6 Stasiun Listrik

Pada KB 1 terdapat 3 buah turbine dan dua buah diesel. Untuk menggerakan

turbine dipakai uap dari ketel Yoshimine dan Chen – chen, dimana kapasitas uap

yang dibutuhkan dalam kondisi batas normal yaitu sekitar 17 kp/cm2. Dalam

pengoperasiannya mesin turbin yang digunakan cukup satu saja yaitu jenis steam

turbin generator yang ketiga hal ini dikarenakan telah memenuhi ketersediaan daya

yang dibutuhkan dan memiliki kemampuan sampai 3000 A. Namun jika turbin

generator ketiga mengalami kerusakan maka digunakan turbin generator kesatu dan

kedua. Dalam pengontrolannya jika uap yang tersedia kurang dari batas normal atau

kurang dari 17 kp/cm2, maka disini terdapat tanda pemberitahuan kepada setiap unit

terutama unit putaran untuk dapat mengurangi beban pemakaiannya dan

menggunakan daya listrik yang dipakai oleh perumahan karyawan untuk dipakai oleh

stasiun listrik sebagai upaya agar sistem produksi tetap berjalan lancar. Dalam

pengoperasian pada masa giling tahun depan direncanakan akan ditambah satu unit

pembangkit listrik lagi jenis turbine generator yang memiliki frekuensi 50 Hz, karena

akan diselesaikannya pembangunan 1 unit ketel uap jenis Yoshimine yang

berkapasitas 80 ton. Untuk jenis yang memakai 60 Hz telah mengalami kesulitan

dalam perawatannya karena suku cadang yang tersedia sangatlah terbatas. Sistem

pengawasan yang dilakukan pada stasiun listrik yaitu setiap satu setengah jam

dilakukan pencatatan kondisi masing – masing unit berdasarkan data yang ada di

panel dalam pemakaian beban listrik, pencatatan dilakukan secara dokumentasi dalam

buku catatan kerja.

3.5.7 Stasiun Penyelesaian

Bertujuan untuk menyelesaikan hasil putaran (gula produk yang masih agak

basah). Tugas utama dari stasiun ini adalah mengeringkan kristal gula, karena gula A

yang turun dari putaran masing – masing yaitu batch centrifuge dan akan diputar lagi

satu putaran. Gula hasil putaran tersebut masih agak basah dan belum kering 100 %.

Jurusan Teknik Mesin 68Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 69: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

Pengeringan ini menggunakan talang goyang, gula basah yang turun dalam talang

goyang yang bergetar oleh gaya eksentrik digerakkan oleh motor yang berfungsi

sebagai pengeringan, pengadukan, dan penyaringan gula produk.

Gula kering yang dihasilkan diangkut oleh elevator ke hammer screen yang

berfungsi untuk memisahkan kristal gula yang memiliki ukuran kristal yang tidak

sama. Kristal gula hasil saringan ditampung di dalam sugar bin. Bila gula yang masuk

ke dalam karung sudah mencapai beratnya maka karung akan terjatuh dengan

sendirinya. Selanjutnya ditimbang untuk ketepatan dan dijahit lalu diangkut ke

gudang. Adapun peralatan pada stasiun penyelesaian :

1. Talang goyang, berupa talang yang bergetar oleh gaya eksentrik yang digerakkan

oleh motor untuk mengeringkan gula dan mengangkut serta menyaring gula

pasir, berbentuk persegi empat panjang yang berkaki, bentuknya terbuka

sehingga gula masuk basah dikeringkan dengan udara bebas.

2. Elevator gula berfungsi untuk membawa kristal gula kering dari talang goyang ke

hammer screen dan sugar bin.

3. Hammer screen berfungsi sebagai saringan untuk memisahkan kristal gula yang

berukuran tidak sama. Ukuran kristal yang sesuai adalah 0,8 – 1,00 mm dan

apabila ada yang tidak sama dilakukan pemisahan.

Hammer screen terdiri dari saringan bertingkat dengan susunan sebagai berikut:

a. Saringan I : untuk menahan kristal gula yang berukuran kasar, terletak

paling atas.

b. Saringan II : terletak dibawah saringan I, kristal gula saringan II ini sebagai

gula SHS yang digunakan oleh konsumen.

c. Saringan III : menahan kristal gula yang berukuran halus.

4. Sugar Bin

Kristal II hasil saringan I ditampung di sugar bin, alat ini berbentuk segi empat

dengan bagian bawah berbentuk piramida terbalik untuk mengeluarkan gula.

Dilengkapi sejenis timbangan untuk mengukur berat gula (netto 50 Kg). Bila gula

yang masuk ke dalam karung sudah mencapai beratnya maka karung akan jatuh

Jurusan Teknik Mesin 69Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 70: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

dengan sendirinya. Selanjutnya ditimbang lagi secara manual agar tepat,

kemudian dijahit dan selanjutnya dibawa ke gudang untuk penyimpanan sebelum

dipasarkan. Gula produk sebelum dimasukkan ke gudang harus memenuhi

syarat–syarat sebagai berikut :

a. Mempunyai ukuran kristal yang rata dan sesuai dengan syarat yang telah

ditentukan.

b. Warna kristal harus memenuhi syarat karena ada kualifikasi mutu kristal.

c. Telah ditimbang dan sesuai dengan berat netto ( 50 Kg ).

d. Karung gula harus kering dan tidak bocor.

3.5.8 Pengolahan Limbah Pabrik

PG. Krebet Baru Bululawang Malang dalam proses produksinya selain

menghasilkan gula SHS 1 juga mengolah limbah yang dikeluarkan dari proses

produksi. Dimana limbah tersebut antara lain : limbah padat, dan limbah cair. Limbah

padat berupa blotong dan abu ketel yang dimanfaatkan lagi oleh para petani sebagai

pupuk. Sedangkan limbah cair oleh pabrik diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke

sungai. Pengolahan limbah tersebut bertujuan untuk ramah lingkungan sehingga

menghindari adanya pencemaran lingkungan. Proses pengolahan limbah cair dari

pabrik tersebut adalah sebagai berikut :

Limbah cair dari pabrik akan dialirkan ke bak penampungan minyak dimana bak

tersebut akan diberi skat 1/4 luas bagian bawah minyak, dari skat tersebut minyak

akan naik ke atas dan diadakan penyaringan. Dari bak penangkap minyak tersebut,

setelah diadakan penyaringan minyak maka limbah tersebut akan dialirkan ke

equaliser. Equaliser ini berfungsi untuk mengurangi bau limbah sehingga pada proses

ini diadakan penambahan arang atau karbon. Setelah proses pada equaliser selesai,

limbah dialirkan ke bak aerasi. Bak aerasi ini terdapat VII buah bak aerasi. Bakteri

yang terdapat pada bak aerasi adalah bakteri Mishopilie akan mengolah limbah

menjadi lebih bersih secara biologis. Dan biasanya bakteri Mishopilie disebut sebagai

lumpur aktif. Dari penguraian pada aerasi, maka limbah akan dialirkan ke bejana

Jurusan Teknik Mesin 70Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 71: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

clarifier yang berfungsi sebagai proses pengendapan. Pengendapan yang dilakukan

secara grafitasi ini dipengaruhi oleh bakteri, jika nutrisi pada bakteri baik maka

proses pengendapan juga akan cepat dan sebaliknya. Bejana clarifier akan

menghasilkan endapan dan air jernih, dimana endapan yang dihasilkan akan dialirkan

lagi masuk ke aerasi untuk diproses lagi. Sedangkan untuk air hasil pengendapan

akan dialirkan ke kolam ikan. Pada kolam ikan akan diketahui apakah limbah tersebut

masih berbahaya atau tidak, jika air tersebut sudah tidak berbahaya maka akan

dialirkan ke sungai yang ada disekitar pabrik. Untuk proses pengolahan limbah pada

PG. Krebet Baru Bululawang Malang dilakukan secara sirkulasi dan terus menerus.

Jurusan Teknik Mesin 71Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 72: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

BAB IV

PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembuatan gula di PG Krebet Baru I menggunakan sistim Sulfitasi,

dengan menggunakan kapur dan belerang sebagai pembantu proses yang

utama. Dalam proses pembuatan gula dilakukan dalam beberapa bagian

diantaranya bagian gilingan, pemurnian, penguapan, masakan dan bagian

putaran.

2. Keberhasilan mutu suatu perusahaan disamping dipengaruhi performance dari

alat-alat yang digunakan juga di pengaruhi oleh kondisi operasional yang

setiap saat dapat berubah.

3. Berkaitan dengan bidang ilmu yang kami tekuni, ternyata kenyataan yang ada

di lapangan untuk hal-hal yang prinsip dan mendasar dalam pelaksanaannya

tidak jauh berbeda dengan yang kami terima di bangku perkuliahan.

7.2 Saran

Dari pengamatan kami selama kerja praktek di PG. Krebet Baru I terdapat

berbagai masalah yang hendaknya menjadi perhatian bagi segenap jajaran di Krebet

Baru I antara lain :

Jurusan Teknik Mesin 72Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang

Page 73: nitip LAPORANE PKL KREBET.doc

Laporan Kuliah Kerja Nyata- Praktek

1. Peningkatan produktifitas karyawan dalam penggunaan mesin dan perangkat

produksi secara maksimal sehingga dapat mencapai produksi yang maksimal.

2. Selalu memelihara kerja sama yang baik antar masing-masing divisi agar

produksi dapat berjalan tanpa adanya gangguan.

3. Perlu adanya pembenahan penjadwalan rutin untuk maintenance peralatan

pabrik sehingga kegiatan maintenance dapat berjalan dengan lancar.

4. Keselamatan dan kesehatan pekerja supaya ditingkatkan diantaranya peralatan

pelindung mesin, pelindung pernafasan, kebisingan dan ventilasi.

5. Pada saat bekerja hendaknya alat pelindung di pakai sesuai dengan

kententuan, agar terhindar dari kecelakaan kerja, selain itu juga menjaga

kesehatan agar tetap dalam kondisi yang baik, sehngga tidak menurunkan

produktifitas kerja.

6. Perlunya adanya peningkatan kesadaran akan kebersihan lingkungan PG.

Krebet baru I, sehingga tercipta suasana yang sehat dan asri.

Jurusan Teknik Mesin 73Fakultas Teknik Universitas BrawijayaMalang