Nita

download Nita

of 4

description

gfufukfkkjgjg

Transcript of Nita

Tugas Ujian

Disusun Oleh :Nita Rahmatunnisa1102011196

Penguji :dr. Didiet Pratignyo, Sp.PD-FINASIM

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGONPeriode 27 Juli 2015 4 Oktober 2015

1. Anamnesa pada pasien tifoida. Identitas : meliputi nama lengkap pasien, umur dan tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang tua/ istri/ suami/ penanggungjawab, alamat, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, dan agama.b. Keluhan utama atauchief complaint: keluhan yang dirasakan pasien yang membawa pasien tersebut pergi ke dokter atau mencari pertolongan. Dalam menuliskan keluhan utama, harus disertai dengan indikator waktu atau berapa lama pasien mengalami hal tersebut.1c. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) : merupakan cerita yang kronologis, terinci dan jelas mengenai kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien datang berobat. Hal yang harus ditanyakan adalah: Waktu dan lamanya keluhan berlangsung Sifat dan beratnya serangan Lokalisasi dan penyebarannya, menetap, menjalar, atau berpindah-pindah Keluhan-keluhan yang menyertai serangan, misalnya keluhan yang mendahului serangan, atau keluhan lain yang bersamaan dengan serangan Apakah keluhan baru pertama kali atau sudah berulang kali Apakah ada saudara sedarah, atau teman dekat yang menderita keluhan yang sama Riwayat perjalanan ke daerah yang endemis untuk penyakit tertentu Perkembangan penyakit, kemungkinan telah terjadi komplikasi atau gejala sisa Upaya yang telah dilakukan dan bagaimana hasilnya, jenis-jenis obat yang telah diminum oleh pasien; juga tindakan medik lain yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita2d. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) : bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita oleh pasien dengan penyakitnya sekarang.e. Riwayat Keluarga : untuk mencari kemungkinan penyakit herediter, familial, atau penyakit infeksi.f. Riwayat Pribadi : meliputi data-data lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, dan kebiasaan sehari-hari pasien.

2. Hepatitis tifosaHepatitis tifosa merupakan pembengkakan hati ringan sampai sedang yang dijumpai pada 50% kasus dengan demam tifoid dan lebih banyak dijumpai karena S.typhi daripada S.paratyphi. untuk membedakan apakah hepatitis ini oleh karena tifoid, virus, malaria, atau amuba maka perlu diperhatikan kelainan fisik, parameter laboratorium dan bila perlu histopatologik hati. Pada demam tifoid kenaikan ezim transaminase tidak relevan dengan kenaikan serum bilirubin (untuk membedakn hepatitis oleh virus). Hepatitis tifosa dapat terjadi pada pasien dengan malnutrisi dan sistem imun yang kurang. Meskipun sangat jarang, komplikasi hepatoensefalopati dapat terjadi.Diagnosis hepatitis tifosa bila memenuhi 3 atau lebih kriteria Khosla (1990) : hepatomegali, ikterik, kelainan laboratorium (antara lain : bilirubin >30,6 umol/l, peningkatan SGOT/SGPT, penurunan indeks PT), kelainan histopatologi.3. Diagnosis pasti demam tifoid Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan kuman Salmonela typhi dalam darah, urin, tinja, sumsum tulang, cairan duodenum atau dari rose spots. Berkaitan dengan patogenesis penyakit, maka kuman lebih mudah ditemukan di dalam darah dan sumsum tulang di awal penyakit, sedangkan pada stadium berikutnya di dalam urin dan tinja. Biakan darah terhadap Salmonela tergantung dari saat pengambilan pada perjalanan penyakit. Beberapa peneliti melaporkan biakan darah positif 70-90% dari penderita pada minggu pertama sakit, dan positif 50% pada akhir minggu ketiga.13 Kuman dalam tinja ditemukan meningkat dari minggu pertama (10-15%) hingga minggu ketiga (75%) dan turun secara perlahan. Biakan urin positif setelah minggu pertama.13 Biakan sumsum tulang sering tetap positif selama perjalanan penyakit dan menghilang pada fase penyembuhan.11 Hoffman dkk, melaporkan dalam penelitiannya di RS. Penyakit infeksi pada tahun 1986 di Jakarta bahwa biakan sumsum tulang lebih sensitif (92%) secara bermakna dibandingkan biakan darah (62%), biakan klot streptokinase (51%), dan biakan usap dubur (56%).4. Gall cultureKultur (Gall culture/ Biakan empedu)Uji ini merupakan baku emas (gold standard) untuk pemeriksaan Demam Typhoid/ paratyphoid. Interpretasi hasil : jika hasil positif maka diagnosis pasti untuk Demam Tifoid/ Paratifoid. Sebalikanya jika hasil negatif, belum tentu bukan Demam Tifoid/ Paratifoid, karena hasil biakan negatif palsu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain jumlah darah terlalu sedikit kurang dari 2mL), darah tidak segera dimasukan ke dalam medial Gall (darah dibiarkan membeku dalam spuit sehingga kuman terperangkap di dalam bekuan), saat pengambilan darah masih dalam minggu- 1 sakit, sudah mendapatkan terapi antibiotika, dan sudah mendapat vaksinasi.Kekurangan uji ini adalah hasilnya tidak dapat segera diketahui karena perlu waktu untuk pertumbuhan kuman (biasanya positif antara 2-7 hari, bila belum ada pertumbuhan koloni ditunggu sampai 7 hari). Pilihan bahan spesimen yang digunakan pada awal sakit adalah darah, kemudian untuk stadium lanjut/ carrier digunakan urin dan tinja.